Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Perawa 2
Jurnal Perawa 2
Angelita Lombogia
Julia Rottie
Michael Karundeng
Abstract:. Patient Safety is something that is far more important than the efficiency of the
treatment, and the attitude with behavior of the nurse have an important role in the patient
safety. Aim of the study: to identify the relationship between nurses behavior and
competence in the practice of patient safety. Methods: design of this study using analytic
survey with cross sectional approach. The population are all the nurses who works at the
acute emergency room in Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Hospital and using purposive
sampling that involved 31 nurses. The tools used were in this study are nurses behavior
questionnaire sheet and nurses competence in the practice of patient safety observation
sheet. Result: analysis while using Fishers Exact Test, shows that the p value identify patient
is 0,043, the p value reduction risk of infection is 0,006 and the p value reduction risk of
patient falls is 0,001 using Chi-square. All the p value smaller than the value is 0,05.
Conclusion: there is a relationship between behavior and nurses competence in the practice
of patient safety at the acute emergency room in Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Hospital.
Recommendations: the hospital nurses should improve their work discipline and compliance
to increase the quality of nursing care which is related to patient safety according to hospital.
Keywords : behavior, competence, patient safety.
Abstrak: Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar
efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting.
Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam
melaksanakan patient safety. Metode: desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang
melibatkan 31 perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner
perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan perawat tentang keselamatan pasien.
Hasil: analisis menggunakan Fishers Exact Test dan menunjukkan nilai p pada identifikasi
pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh
nilai p=0,001 menggunakan Chi-square. Semua nilai p lebih kecil dari nilai =0,05.
Simpulan: terdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat dalam
melaksanakan patiet safety di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado.
Saran: bagi rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan
dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien.
Kata Kunci : perilaku, kemampuan, patient safety.
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016
Dewi 2014 dengan judul evaluasi yang sangat tinggi dengan jenis virus yang
pelaksanaan sistem identifikasi pasien di mungkin resisten terhadap antibiotik
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit (Potter & Perry, 2005) Infeksi umumnya
mengemukakan bahwa secara terstruktur dijumpai dalam semua bentuk pelayanan
identifikasi pasien sudah cukup lengkap. kesehatan termasuk infeksi saluran kemih
Pengetahuan perawat tentang sistem terkait kateter, infeksi aliran darah (blood
identifikasi sudah cukup baik. stream infections) dan pneumonia (sering
Rumah Sakit Prof. Dr. R. D. kali dihubungkan dengan ventilasi
Kandou Manado sudah menjadi rumah mekanis). Hasil penelitian yang dilakukan
sakit yang berakreditasi. Dalam sistem oleh Jayamohan (2010) di RSUP Haji
akreditasi KARS 2012, mengarahkan Adam Malik, menyatakan bahwa dari 534
seluruh kegiatan pelayanan rumah sakit pasien pasca operasi diperoleh prevalensi
agar mampu memberikan pelayanan yang sebanyak 5,6% pasien mengalam infeksi
memenuhi standar kualitas serta jaminan nasokomial luka operasi.
rasa aman dan perlindungan terhadap Salah satu cara mencegah infeksi
dampak pelayanan yang diberikan dalam nasokomial adalah dengan mengeleminasi
rangka pemenuhan hak-hak masyarakat mikroba pathogen melalui tindakan
akan berkualitas aman. Keamanan aseptic, disinfeksi, dan strelisasi. Teknik
pelayanan di rumah sakit salah satunya dasar yang paling penting dalam mencegah
dimulai dari ketepatan identifikasi pasien. dan penularan infeksi adalah dengan
Sistem identifikasi pasien di RSUP Prof. mencuci tangan (Potter & Perry, 2005).
Kandou sejak pasien mendaftar, identitas Menurut peneliti, resiko terinfeksi terjadi
pasien meliputi: nama, umur, dan nomor karena petugas kesehatan yang tidak
rekam medis pasien. Kemudian identitas mempunyai kesadaran dan tanggung
pasien dicetak pada stiker yang selanjutnya jawab. Jika petugas kesehatan melakukan
akan ditempelkan pada gelang identitas tugas mereka dengan baik dengan mencuci
pasien dan status atau catatan medis. tangan sebelum dan sesudah kontak
Pasien selama dirawat di rumah sakit harus dengan pasien ataupun bersentuhan
memakai gelang pasien dengan perbedaan dengan benda ataupun lingkungan dengan
laki-laki berwarna biru dan perempuan pasien. Dan menjelaskan kepada pihak
berwarna merahmuda. Dan setiap perawat keluarga juga ikut mencuci tangan sesuai
atau petugas kesehatan lainnya harus dengan pedoman 5 momen yang sudah
memverifikasi setiap melakukan tindakan diterapkan di rumah sakit.
pemberian obat, pemberian tranfusi darah, Hasil penelitian pada tabel 5 juga
pengambilan sampel untuk pemerikasaan menunjukan bahwa kemampuan patient
laborat, dan tindakan lainnya. safety dalam pengurangan resiko pasien
Hasil penelitian pada tabel 5 jatuh baik 16 responden (51,6%) dan
menunjukan bahwa bahwa kemampuan kurang 15 responden (48,4%). Sejalan
patient safety dalam pengurangan resiko dengan hasil penelitian David 2014
infeksi pasien sebagian besar baik dengan menyatakan bahwa, kemampuan perawat
jumlah 21 responden (67,7%). di IGD RSUP. H Adam Malik tentang
Salah satu sasaran keselamatan standar JCI keselamatan pasien sebagian
pasien adalah tercapainya pengurngan besar dalam kategori kurang sebesar
resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. 52,5%.
Infeksi adalah inivsai tubuh oleh pathogen Perawat dalam memberikan asuhan
atau mikroorganisme yang mampu keperawatan kepada pasien harus
menyebabkan sakit. Rumah sakit menerapkan keselamatan pasien. Perawat
merupakan salah satu tempat yang paling harus melibatkan kognitif, afektif, dan
mungkin rentan mendapat infeksi karena tindakan yang mengutamakan keselamatan
mengandung populasi mikroorganisme pasien. Perawat dalam memberikan asuhan
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016
Pengurangan
Resiko Pasien p Menurut Potter & Perry, 2009
Jatuh n
value beberapa intervensi yang dapat dilakukan
Kurang Baik perawat untuk mencegah terjadinya jatuh
Peril
Kurang 11 2 13 pada pasien antara lain; Mengorientasikan
aku
Baik 4 14 18 0,002 pasien pada saat masuk rumah sakit dan
Total 15 16 31 menjelaskan sistem komunikasi yang ada,
Hasil analisis menggunakan uji bersikap hati-hati saat mengkaji pasien
Chi-square pada tingkat kemaknaan 95% dengan keterbatasan gerak, melakukan
menunjukkan nilai p = 0,002. Dan nilai p supervise ketat pada awal pasien dirawat
ini lebih kecil dari = 0,005 yang terutama malam hari, memberikan alas
menunjukkan dari 31 responden sebagian kaki yang tidak licin, memberikan
besar perawat yang perilakunya baik pencahayaan yang adekuat, memasang
dengan kemampuan patient safety dalam pengaman tempat tidur terutama pada
pengurangan resiko pasien jatuh berjumlah pasien dengan penutunan kesadaran dan
14 responden yang artinya ada hubungan gangguan mobilitas, dan menjaga lantai
perilaku perawat dengan kemampuan kamar mandi agar tidak licin.
melaksanakan patient safety dalam
pengurangan resiko pasien jatuh di Ruang SIMPULAN
Akut IGD RSUP Prof. Kandou Manado. Dari hasil penelitian yang
Menurut Depkes, 2006 dilakukan di Ruang Akut Instalasi Gawat
keselamatan pasien rumah sakit adalah Darurat RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
suatu sistem dimana rumah sakit membuat Manado, dapat ditarik kesimpulan yaitu:
asuhan pasien lebih aman. Dan salah satu responden terbanyak berumur 20-30 tahun,
tujuan pentingnya adalah mencegah dan tingkat pendidikan responden paling
mengurangi terjadinya insiden banyak adalah diploma tiga (DIII), dan
keselamatan pasien. Perilaku perawat yang masa kerja paling banyak yaitu 2-5 tahun;
tidak menjaga keselamatan akan responden memiliki perilaku baik lebih
berkontribusi terhadap insiden banyak dari pada perilaku yang kurang,
keselamatan pasien. Perawat yang tidak begitu juga dengan kemampuan
memilki kesadaran terhadap situasi yang melaksanakan patient safety dalam
cepat memburuk gagal mengenali apa mengidentifikasi pasien, pengurangan
yang terjadi dan mengabaikan informasi resiko infeksi dan pengurangan resiko
klinis penting yang terjadi pada pasien infeksi, keseluruhannya semua baik;
dapat mengancam keselamatan pasien terdapat hubungan antara perilaku dengan
(Reid,2012). kemampuan perawat dalam melaksanakan
Dalam laporan To Error Is keselamatan pasien (patient safety) tentang
Human, Building a Safer Health System mengidentifikasi pasien di Ruang Akut
mengemukakan penelitian di New York IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
KTD terjadi sebesar 3,7% dengan angka Manado; terdapat hubungan antara
kematian 13,6%. Angka kematian akibat perilaku dengan kemampuan perawat
KTD pada pasien di seluruh Amerika yang dalam melaksanakan keselamatan pasien
berjumlah 33,6 juta pertahun berkisar (patient safety) tentang pengurangan
44.000 98.000 per tahun. Dalam buku resiko infeksi di Ruang Akut IGD RSUP
Preventing Falls in Hospital. A Toolkit Prof Dr. R. D. Kandou Manado; terdapat
for Improving Quality of Care, 2013 hubungan antara perilaku dengan
mengemukakan di Inggris sekitar 152.000 kemampuan perawat dalam melaksanakan
jatuh dilaporkan dirumah sakit akut setiap keselamatan pasien (patient safety) tentang
tahun, dengan lebih dari 26.000 dilaporkan pengurangan resiko pasien jatuh di Ruang
dari unit kesehatan mental dan 28.000 dari Akut IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
rumah sakit masyarakat. Manado.
7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016