Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): 363-374

ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org


Copyright 2013

PERANAN YAYASAN PEDULI TIMOR BARAT (YPTB) DALAM UPAYA


MEMBANTU KORBAN PENCEMARAN MINYAK DI LAUT TIMOR

GABRIELA MAYA ROSALINA1


0902045099

Abstract:
The purpose of this research is to describe the role ofWest Timor Care
Foundation to assist in the resolution of cases of oil pollution in the Timor Sea.
This type of research is descriptive which describes the role of West Timor Care
Foundation to assist in the resolution of cases of oil pollution in the Timor Sea.
The data presented are the primary data obtained by the authors through of
social media Facebook Official West Timor Care by asking directly related to
pollution in the Timor Sea along with the completion of the steps undertaken by
the West Timor Care Foundation.

Research results show that since the oil pollution incident in the Timor Sea
caused by the oil well explosion in Montaran on August 21, 2009 PT TEP
Australasia (Thailand-Australia). This contamination gives direct impact on the
economic condition of seaweed farmers and fishermen who rely on subsistence
Indonesia in the Timor Sea. Indonesian government's efforts to resolve this
matter is still experiencing slowness things happen because scientific research
has not been done to make sure the amount of polluted areas and the losses
experienced by the people who are victims of the oil spill pollution, that makes
the claim to the PT TEP is always changing and experiencing rejection . This
situation demands theWest Timor Care Foundation as one of the NGOs who
were in the area to help the victims to claim their compensation to PT.TEP
Australasia by doing research and scientific evidence to the commission of
inquiry into the Montara. Thus the West Timor Care Foundation found the
evidence to bring claim in Federal court of Australia.

Keywords: Role of the West Timor Care Foundation, Timor Sea Pollution.

Pendahuluan

Dewasa ini dengan semakin majunya teknologi serta meningkatnya kegiatan-


kegiatan ekonomi yang terkait di dalamnya aspek lingkungan secara langsung
ataupun tidak langsung telah membuat umat manusia semakin sadar terhadap

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: Rossmaya74@yahoo.co.id
eJournalIlmuHubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 363-374

adanya kerusakan lingkungan yang berdampak merugikan terhadap negara


lainnya. Karena itu pula dalam hal timbulnya kerugian terhadap negara lain,
tanggung jawab negara ini lahir. (Huala Adolf, 2002:300).

Pencemaran lingkungan laut merupakan masalah yang dihadapi bersama oleh


masyarakat bangsa-bangsa. Pengaruhnya dapat menjangkau atau menyentuh
seluruh aktivitas manusia di laut, dan karena sifat laut yang berbeda dengan darat,
maka masalah pencemaran laut dapat mempengaruhi semua negara pantai baik
yang sedang berkembangmaupun negara-negara maju, sehingga perlu disadari
bahwa semua negara pantai mempunyai kepentingan terhadap masalah
pencemaran laut. (Syahmin AK, 1988:133).

PT.T.Exploration and Production (PT.TEP) Australasia sebuah perusahaan


swasta yang berlokasi di Sydney, Australia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
2008, dan merupakan perusahaan minyak asal Thailand. Pada tanggal 21 Agustus
2009 sumur minyak Montara yang di operasikan oleh PT.TEP Australasia yang
bersumber dari Ladang Montara (The Montara Well Head Platform) di Blok
West Atlas Laut Timor perairan Australia bocor dan menumpahkan minyak
jenis light crude oil. Tumpahan minyak tersebut meluas hingga perairan Celah
Timor (Timor Grap) yang merupakan perairan perbatasan antara Indonesia,
Australia dan Timor Leste.Luas efek pencemaran tumpahan minyak dari sumur
yang terletak di Blok Atlas Barat Laut Timor tersebut sekitar 75% masuk wilayah
perairan Indonesia. (http://repository.usu.ac.id.pdf, di akses 18 Desember 2012)

Tumpahan minyak yang berasal dari sumur Montara mengakibatkan kebocoran


sekitar 400 barrels minyak mentah setiap hari, tumpahan yang terjadi sejak
tanggal 21 Agustus hingga 3 November 2009 sampai akhirnya berhasil ditutup 74
hari kemudian. Perkiraan tentang luas wilayah yang tertutup lapisan minyak
berkisar antara 6.000 km2 menurut Australian Maritime Safety Authority
(AMSA), 28.000 km2 berdasarkan pencitraan satelit, sampai 90.000 km2 menurut
World Wildlife Fund (WWF), sejumlah besar lapisan minyak tersebut memasuki
perairan yang berada dibawah yuridiksi Indonesia, dan diperkirakan
mengakibatkan kerugian pada mata pencarian dari setidaknya 18.000 nelayan dan
yang masih memerlukan estimasi kerugiaan terhadap lingkungan laut itu sendiri. (
Ibid)

PT.TEP tidak mempunyai jalan keluar terhadap penyelesaian kasus pencemaran


ini yang merugikan rakyat di pesisir Pulau Timor dan sampai saat ini belum ada
kesepakatan pasti untuk menyelesaikan kasus pencemaran ini dengan Pemerintah
Indonesia.Yayasan Peduli Timor Barat yang berdiri sejak tahun 2000 di bawah
kepemimpinan Ferdi Tanoni, Yayasan ini bertujuan untuk menyuarakan berbagai
hak dan kepentingan Rakyat Indonesia khususnya masyarakat yang berada di
Timor Barat, terutama kekayaan migas yang berlimpah ruah di laut Timor.
(www.facebook.com, diakses 9 Januari 2013) Dengan adanya kasus tumpahan
minyak Montara yang memasuki perairan Indonesia ini maka Yayasan Peduli
Timor Barat berfokus pada langkah-langkah penyelesainnya untuk membantu
para korban pencemaran minyak.

364
Peranan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) di Laut Timor (Gabriela Maya Rosalina)

Kerangka Dasar Konsep


1. Konsep Non Governmental Organization (NGO)

Defenisi internasional NGO (INGO) pertama kali diberikan dalam resolusi 288
(X) ECOSOC pada 27 Pebruari 1950: setiap organisasi internasional yang tidak
didirikan atas dasar sebuah perjanjian internasional .Wold Bank, medefenisikan
NGO sebagai organisasi swasta yang menjalankan kegiatan untuk meringankan
penderitaan, mengentaskan kemiskinan, memelihara lingkungan hidup,
menyediakan layanan sosial dasar atau melakukan kegiatan pengembangan
masyarakat. Dalam sebuah dokumen penting Wold Bank, Working With NGOs,
disebutkan, dalam konteks yang lebih luas, istilah NGO dapat diartikan sebagai
semua organisasi nirlaba (non-profit organization) yang tidak terkait dengan
pemerintah. (Niniek Suparni, 1994 : 17)

Non Government Organization pada umumnya adalah organisasi berbasis nilai


(value-based) yang bergantung kepada, baik sebagian atau keseluruhan, bantuan
amal (charitable donations) dan pelayanan sukarela (voluntary service).
Walaupun sejak lebih dari dua dekade terakhir sektor NGO telah semakin
diprofesionalisasikan, namun prinsip-prinsip altruism (mementingkan orang lain)
dan kesukarelaan (voluntarism) masih menjadi ciri utamanya.
Dari sekian banyak peran dimainkan oleh NGOs, 6 hal berikut ini merupakan
yang penting :
a) Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur
Non Government Organization sebagai mediasi atas aspirasi masyarakat akan
terlaksananya suatu proyek untuk membuat suatu wilayah tersebut maju dalam hal
ekonomi. Seperti halnya, membangun perumahan, membangun jalan raya,
menyediakan infrastruktur seperti sumur atau toilet umum, penampungan limbah
padat dan usaha berbasis masyarakat lain.

b)Mendukung inovasi, ujicoba dan proyek percontohan


Non Government Organization memiliki kelebihan dalam perancangan dan
pelaksanaan proyek yang inovatif dan secara khusus menyebutkan jangka waktu
mereka akan mendukung proyek tersebut. NGO dapat juga mengerjakan
percontohan untuk proyek besar pemerintah karena adanya kemampuan bertindak
yang lebih cepat dibandingkan dengan pemerintah dengan birokrasinya yang
rumit.

c)Memfasilitasi Komunikasi
Non Government Organization dapat memfasilitasi komunikasi ke atas, dari
masyarakat kepada pemerintah, dan kebawah, dari pemerintah kepada
masyarakat. Komunikasi ke atas mencakup pemberian informasi kepada
pemerintah tentang apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh
masyarakat, sedangkan komunikasi ke bawah mencakup pemberian informasi
kepada masyarakat tentang apa yang direncanakan dan dikerjakan oleh
pemerintah. NGO juga dapat memberikan informasi secara horizontal dan
membentuk jejaring (networking) dengan organisasi yang melakukan pekerjaan
yang sama.

365
eJournalIlmuHubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 363-374

d)Bantuan Teknis dan Pelatihan


Institusi pelatihan dan NGO dapat merancang dan memberikan suatu pelatihan
dan bantuan teknis untuk organisasi berbasis masyarakat dan pemerintah.Seperti
halnya, suatu organisasi internasional memberikan sebuah pelatihan di suatu
wilayah dalam rangka pelatihan sewaktu terjadinya gempa bumi, langkah-langkah
yang harus diambil untuk keselamatan jiwa.

e)Penelitian, Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi yang efektif terhadap sifat partisipatif suatu proyek akan
memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan staf proyek itu sendiri.
Seperti halnya, organisasi lingkungan yang melakukan monitoring dalam suatu
permasalahan tersebut, kemudian dilakukanlah penelitian tersebut.Evaluasi untuk
melihat perusahaan atau masyarakat kah yang melakukan pencemaran tersebut
dan didalam pencemaran tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya atau
tidak bagi masyarakat atau bagi yang mengkonsumsinya.

f)Advokasi untuk dan dengan Masyarakat Miskin


Non Government Organization menjadi juru bicara dan perwakilan orang miskin
dan mencoba untuk mempengaruhi kebijakan dan program pemerintah. Ini dapat
dilakukan melalui berbagai cara mulai dari unjuk rasa, proyek percontohan,
keikutsertaan dalam forum publik untuk memformulasi kebijakan dan rencana
pemerintah, hingga mengumumkan hasil penelitian dan studi kasus terhadap
orang miskin. Jadi, NGO memainkan peran mulai dari advokasi kepada orang
miskin hingga implementasi program pemerintah; dari penghasut (pembuat opini)
dan pengkritik hingga rekan kerja dan penasehat; dari sponsor proyek percontohan
hingga mediator.

2. Konsep Pencemaran Lingkungan

Menurut Danusaputra pencemaran adalah suatu keadaan dimana suatu zat atau
energi diintroduksikan kedalam suatu lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sendiri dalam konsentrasi sedemikian rupa sehingga menyebabkan
terjadinya perubahaan dalam keadaan termaksud yang mengakibatkan lingkungan
itu tidak berfungsi seperti semula dalam arti kesehatan dan keselamatan hayati.
Sedangkan dalam defenisi lain menurut Soedjono pencemaran adalah perubahaan
kondisi ekosistem atau tata lingkungan yang tidak menguntungkan (merusak dan
merugikan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing sebagai akibat
perbuatan manusia. Benda-benda asing itu dapat berupa sisa-sisa industri atau
sebagainya. Dari beberapa batasan, bisa disimpulkan bahwa pencemaran adalah
suatu keadaaan yang terjadi karena perubahaan kondisi tata lingkungan (tanah,
udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan
manusia, binatang dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda
asing (seperti sampah kota, sampah industri, minyak bumi, sisa-sisa biosida dan
sebaginya) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan itu tidak berfungsi seperti semula. (Y. Eko Budi Susilo, 2003 : 9)

366
Peranan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) di Laut Timor (Gabriela Maya Rosalina)

Sebagai salah satu masalah lingkungan hidup, pencemaran bersifat kompleks.Hal


ini terlihat dari begitu luas dan rumit persoalannya, latar belakang dan faktor-
faktor penyebabnya.Beberapa sebab pencemaran dan kerusakan lingkungan. :
a)Kepadatan penduduk
Laju pertambahan jumlah penduduk yang begitu pesat mau tak mau menuntut
adanya persedian sumber daya alam yang cukup.Untuk konteks pencemaran air
misalnya, dalam suatu riset pada tahun 1980an dinyatakan bahwa persedian air
semakin langka dari hari ke hari.

b)Kemiskinan Ekonomi
Kemiskinan ekonomi ada hubungannya dengan kepadatan jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang meningkat jika tidak disertai kemudahan mendapatkan
akses kebutuhan yang cukup, akan bisa memperbesar kemiskinan.

c)Kemiskinan pengetahuan
Masalah lingkungan hidup sangat bersangkutpaut dengan ketidaktahuan,
ketidaksadaran dan kurangnya perhatian dalam kebiasaan hidup sehari-
hari.Kemiskinan pengetahuan diandaikan bisa berubah. Maksudnya ialah bahwa
seseorang akan bertambah pengetahuannya bila diberi pendidikan atau pengertian
yang sesuai dengan masalah baru itu, beserta kemungkinan-kemungkinan yang
akan ditimbulkannya dari hal baru itu.

d)Perkembangan Teknologi dan Industri


Kemampuan berpikir manusia akhirnya menghasilkan teknologi, dan teknologi ini
yang mendasari industri.Tujuan teknologi sebenarnya untuk kesejahteraan
manusia.Teknologi dan industri sangat berguna dan membantu manusia dalam
kehidupannya.Teknologi dan industri mempunyai arti yang berbeda, namun juga
mempunyai hubungan yang erat.Dalam perkembangannya, industri-industri ini
merupakan salah satu sebab dari pencemaran lingkungan.

Metode Penelitian
metode penelitian deskriptif-eksplanatif, yaitu menyelidiki masalah melalui
penjelasan mengenai latar belakang dan sebab akibat yang ditimbulkan oleh
masalah yang dikaji serta penggambaran masalah secara umum. Tujuan dari
penelitian deskriptif-eksplanatif ini adalah untuk membuat suatu ekplanasi,
elaborasi atau penjelasan secara teratur dan sistematis, faktual, dan akurat
mengenai latar belakang, fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara variabel
dari fenomena yang diselidiki. Metode penelitian ini digunakan untuk
memberikan konstribusi pada permasalahan bagaimana peranan yang dilakukan
sebuah lembaga non pemerintah Indonesia yaitu Yayasan Peduli Timor Barat
dalam upaya membantu masyarakat pesisir Pulau Timor yang terkena dampak
pencemaran minyak oleh PT.TEP Australasia selaku operator kilang minyak
Montara yang meledak di Montara Welhead Platform (WHP).

367
eJournalIlmuHubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 363-374

Hasil Penelitian
Peranan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Dalam Upaya Membantu
Korban Pencemaran Minyak di Laut Timor.
Yayasan Peduli Timor Barat telah cukup banyak memberikan konstribusi dan
peran dalam penyelamatan lingkungan di Laut Timor ini khususnya bagi
masyarakat yang menjadi korban di laut Timor, setidaknya ada tiga peran penting
Yayasan Peduli Timor Barat terkait masalah peranannya sebagai salah satu NGO
dalam upaya membantu korban pencemaran di laut Timor :

1.Advokasi
Advokasi yang dilakukan Yayasan Peduli Timor Barat adalah dengan cara
mempengaruhi rencana yang dibuat Pemerintah Indonesia dalam penyelesaian
pencemaran minyak di Laut Timor. Yaitu antara Pemerintah Indonesia dan
PT.TEP Australasia mengeluarkan angka kompensasi sebesar 5 juta dollar yang
tidak sesuai dengan kondisi kerugian yang dialami masyarakat pesisir Pulau
Timor hal ini ditentang keras oleh Yayasan Peduli Timor Barat karena Tim
Nasional PKDTML tidak pernah melakukan investigasi ilmiah yang membuat
jumlah klaim yang mereka ajukan kepada PT.TEP Australasia hanya berdasarkan
asumsi-asumsi dengan mengeluarkan angka kompensasi dan luas wilayah
pencemaran minyak yang terus berubah setiap saat. Dan perundingan antara Tim
Nasional dan PKDTML dan PT.TEP Australasia tidak setransparan mungkin
membuat tidak adanya informasi yang diperlukan masyarakat dalam mengetahui
proses penyelesaian kasus pencemaran minyak Montara. Sehingga klaim
kompensasi kepada PT.TEP Australasia sampai saat ini belum dilakukan
mencapai kesepakatan, karena pengaruh dari masyarakat melalui Yayasan Peduli
Timor Barat yang dirasa tidak sesuai dengan kondisi kerugian yang dialami.

Situasi inilah yang membuat Yayasan Peduli Timor Barat melakukan dua cara
penyelesaian atas kasus tumpahan minyak Montara di Laut Timor. Pertama
melalui penyelesaian di luar pengadilan dengan PT.TEP yang sementara terus
diupayakan pertemuannya.Dan yang kedua melalui Pengadilan Federal
Australia.Semua upaya ini, Yayasan Peduli Timor Barat telah memberikan
peringatan kepada PT.TEP Australasia batas waktunya hanya hingga bulan
Januari 2013. Karena Yayasan Peduli Timor Barat telah mempersiapkan gugatan
Class Action di pengadilan Federal Australia hal ini dikarenakan sebelumnya
PT.TEP Australasia melalui pengacara Yayasan Peduli Timor Barat di Australia
meminta YPTB membuat proposal penyelesaian kasus pencemaran minyak tetapi
kemudian mengatakan bahwa ada permintaan dari pemerintah Indonesia agar
tidak melakukan negosiasi dengan Yayasan Peduli Timor Barat, tetapi ketika
diminta untuk mengatakan pihak pemerintah Indonesia yang melarang negoisasi
dengan YPTB, PT.TEP Australasia tidak memberikan jawaban apapun. Hal inilah
yang membuat Yayasan Peduli Timor Barat mempersiapkan tuntutan di
Pengadilan Federal Australia kepada PT.TEP Australasia karena sebelumnya
Pemerintah Australia telah mengumumkan bahwa Yayasan Peduli Timor Barat
secara resmi melaporkan tentang kasus pencemaran ini, sehingga menurut hukum
Australia Yayasan Peduli Timor Barat berhak melakukan tuntutan.

368
Peranan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) di Laut Timor (Gabriela Maya Rosalina)

Metode advokasi Yayasan Peduli Timor Barat yang lain adalah propaganda
melalui media berita online yang setiap waktu menginformasikan tentang kasus
pencemaran minyak di Laut Timor yang belum teratasi pasca tiga tahun setelah
pencemaran yang mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat pesisir Laut
Timor, Yayasan Peduli Timor Barat beserta seluruh jaringannya dan aliansinya
memperkuat kerjasamanya dengan Partai Hijau Australia dan WWF Australia
untuk menggalang dukungan masyarakat dan organisasi lingkungan di seluruh
dunia agar dijadikan pencemaran Laut Timor ini sebagai sebuah kepentingan
bersama yang harus dituntaskan. Yayasan Peduli Timor Barat juga telah meminta
bantuan dari sebuah lembaga Pemerintah di Amerika Serikat untuk mengirim para
ahli lingkungan serta membiayai kegiatan penelitian ilmiah di Laut Timor terkait
dengan pencemaran di Laut Timor.

Dalam kondisi tingkat keberdayaan yang masih terbatas dikarenakan kemiskinan


ekonomi serta kemiskinan pengetahuan masyarakat pesisir Pulau Timor tentunya
tidak memiliki posisi tawar-menawar, sehingga kalah bila bersengketa dengan
pihak yang lebih memiliki kekuasaan seperti PT.TEP Australasia, untuk itu
Yayasan Peduli Timor Barat yang didukung 95% masyarakat dan pemerintah
Daerah NTT dapat melakukan pembelaan dalam batas-batas kebenaran dan
kewajaran.

2.Monitoring, Penelitian, dan Evaluasi


Yayasan Peduli Timor Barat melakukan monitoring untuk memonitor untuk
melihat sekitar wilayah yang tercemar, dalam melakukan monitoring di Laut
Timor yang dilakukan bersama ahli manajemen perikanan dari Australia atas
permintaan Sekretaris negara Timor Leste untuk wilayah Oecusse dan beberapa
orang dari Yayasan Peduli Timor Barat bersama sejumlah aliansi yang peduli
dengan pencemaran yang terjadi di Laut Timor pada tanggal 4 sampai dengan 6
Januari 2010, berdasarkan hasil penelitian sendiri terhadap ikan di Laut Timor,
Begitu juga dengan penelitian terhadap rumput laut setelah dilakukan test
laboratorium, rumput laut juga terkena pencemaran minyak Montara. Dan
kejernihan air laut pada pertengahan September hingga awal Oktober 2009 sangat
buruk dengan bentuk warna putih menyerupai susu.(www.merdeka.com, di akses
01 Oktober 2012) Berdasarkan hasil pemantauan dan penelitian Yayasan Peduli
Timor Barat Kawasan Laut Timor sudah tercemar minyak seluas 64.800 hektare
dan sekitar 80 persen terumbu karang mengalami kerusakan.(www.aktual.com, di
akses pada 20 Januari 2013)

Setelah meledaknya sumur Montara ditemukan bahwa perairan Indonesia telah


tercemar minyak, dan pada dua tahun setelah kejadian tumpahan minyak yang
memasuki perairan Indonesia sekitar Mei 2011, Yayasan Peduli Timor Barat tidak
menemukan lagi tumpahan minyak dipantai-pantai di Nusa Tenggara Timur
secara signifikan seperti pada waktu awal kejadian. Menurut Yayasan Peduli
Timor Barat, ini disebabkan karena tumpahan minyak telah ditenggelamkan oleh
AMSA (Australia Maritime Safety Authority) dengan menggunakan bubuk kimia
sangat beracun 9500 dalam jumlah sangat besar yang diperkirakan mencapai
jutaan liter.

369
eJournalIlmuHubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 363-374

Tetapi Hasil survei Yayasan Peduli Timor Barat menunjukkan, tumpahan minyak
Montara bercampur zat timah hitam dan Corexit 9500 itu masih tetap mengendap
didasar Laut Timor dan di bawah pasir.(ibid) Hasil inilah yang menjadi evaluasi
Yayasan Peduli Timor Barat untuk memenuhi keperluan informasi kepada
masyarakat pesisir Pulau Timor maupun untuk bukti ilmiah yang akan menjadi
bukti klaim kepada Pemerintah Federal Australia maupun kepada PT.TEP
Australasia. Dari Monitoring, penelitian serta evaluasi diketahui bahwa hasil
minyak yang memasuki perairan Indonesia sama persis dengan minyak Montara
yang dioperasikan oleh PT.TEP Australasia yang menunjukan bahwa pencemaran
minyak yang memasuki perairan Indonesia di Laut Timor memang berasal dari
Ledakan PT.TEP Australasia.

Solusi terhadap kasus ini adalah harus dilakukannya penelitian ilmiah dengan
melibatkan para ahli dari kedua negara serta perusahaan pencemar PT.TEP
Australasia agar bisa segera tersusun program restorasi dalam upaya pemulihan
terhadap wilayah laut yang tercemar.Dana yang digunakan untuk program
penelitian dan restorasi tersebut tentu berasal dari perusahaan pencemar PT.TEP
Australasia.Dan untuk mengetahui besar nya jumlah kerugian yang dialami
masyarakat dengan demikian adanya kesamaan angka kerugian baik itu dengan
pemerintah kedua negara dan perusahaan pencemar dan Yayasan Peduli Timor
Barat yang selama ini mewakili masyarakat korban.

3.Memfasilitasi Komunikasi
Yayasan Peduli Timor Barat sebagai organisasi yang mefasilitasi komunikasi
adalah membangun pola atau bentuk komunikasi sinergis antara masyarakat
pesisir Pulau Timor yang menjadi korban pencemaran, dengan Pemerintah
Indonesia, dengan cara setiap waktu atau secara intensif melaporkan dan
menginformasikan perkembangan pencemaran di Laut Timor baik itu kerugian
yang dirasakan korban dan penyakit yang diderita, serta contoh lainnya adalah
masyarakat melaporkan terdamparnya 44 ikan paus biru yang diduga jalur migrasi
paus biru telah tercemar minyak hal ini langsung dilaporkan Yayasan Peduli
Timor Barat kepada unit kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4) untuk melakukan penelitian terhadap terdamparnya ikan
paus biru yang diakibatkan perairan laut Sawu yang menjadi jalur migrasi utama
mamalia laut dari utara ke selatan mengalami perubahan akibat pencemaran
minyak Montara.

Sedangkan dalam melakukan komunikasi kepada masyarakat Yayasan Peduli


Timor Barat melakukan Seminar yang kemudian membeberkan fakta dan data
tentang situasi pencemaran di Laut Timor, dalam sebuah seminar yang bertajuk
tentang tragedi yang terlupakan : bencana tumpahan minyak di Laut Timor dan
dampaknya terhadap lingkungan hidup, sosial ekonomi dan kemanusian yang
berlangsung pertengahan tahun 2012 setelah tiga tahun pasca Pencemaran minyak
Montara yang berlangsung di Jakarta. Seminar yang dilaksanakan oleh Yayasan
Peduli Timor Barat itu menghadirkan pula ilmuan, kepala untuk kasus Tumpahan
Minyak Exxon Valdes di Teluk Alaska, serta anggota Komisi Kepresidenan
Amerika Serikat untuk kasus tumpahan minyak di Teluk Mexico, Dr.Robert B

370
Peranan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) di Laut Timor (Gabriela Maya Rosalina)

Spies PhD dan kuasa hukum Yayasan Peduli Timor Barat dari Ward Keller
Darwin, Australia Utara. Sebagai pembicara dalam seminar tersebut adalah Dr.
Robert B Spies PhD yand dipandang sukses dalam menangani kasus Teluk Alaska
dan Teluk Mexico, dan telah menyampaikan pula kepada masyarakat yang
menjadi korban di Kupang untuk memberi kesaksian dan ilmunya tentang pola
penanggulangan bencana tumpahan minyak yang
ditanganinya.(www.timorexpress.com, di akses pada 05 Noverber 2012) Seminar
ini tentunya ditujukan sebagai pemberian informasi kepada masyarakat korban di
Laut Timor.

Sedangkan dalam fasilitas komunikasi dengan Pemerintah Australia adalah melaui


Komisi Penyelidik Montara dengan memberikan bukti ilmiah dan melaporkan
kerugian yang dialami petani rumput laut serta nelayan di pesisir Pulau
Timor.Peranan Yayasan Peduli Timor Barat yang dapat memfasilitasi komunikasi
baik itu keatas dari masyarakat kepada pemerintah maupun kebawah dari
pemerintah kepada masyarakat. Dimana komunikasi ke atas mencakup informasi
kepada pemerintah Indonesia tentang apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh masyarakat yang menjadi korban pencemaran minyak di Laut
Timor para nelayan dan petani rumput laut, sedangkan komunikasi ke bawah
mencakup pemberian informasi kepada masyarakat tentang apa yang
direncanakan dan dikerjakan oleh pemerintah salah satunya dengan mengadakan
seminar tentang penyelesaian pencemaran Laut Timor ini tidak dapat diselesaikan
oleh Pemerintah Indonesia. Hasil dari peran komunikasi Yayasan Peduli Timor
Barat tersebut membuat pemerintah Indonesia berjanji melimpahkan masalah
pencemaran minyak Montara kepada Yayasan Peduli Timor Barat, setelah gagal
mencapai kesepakatan dengan PT.TEP Australasia soal negoisasi ganti rugi.
Karena YPTB dan kuasa hukumnya dipandang cukup kredibel dalam
menuntaskan kasus pencemaran minyak Montara yang hingga kini pelimpahan
pemerintah itu masih ditunggu YPTB.

Peranan Yayasan Peduli Timor Barat dalam upaya membantu korban pencemaran
minyak di Laut Timor memberikan hasil yang positif maupun negatif. Hasil yang
positif karena Yayasan Peduli Timor Barat melakukan upaya berupa menekan
pemerintahan Indonesia, meloby dan mengkampanyekan pencemaran minyak di
Laut Timor sebagai kejahatan kemanusian, Yayasan Peduli Timor Barat
melakukan penekanan terhadap PT.TEP Australasia yang melakukan pencemaran
minyak di Laut Timor dan pemerintah Australia agar segera menyelesaikan kasus
tersebut. Walaupun tindak lanjut pemerintah Indonesia belum menghasilkan
kesepakatan apapun hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia tidak berani
menuntut pemerintah Australia dengan menggunakan salah satu MOU tahun 1996
antara kedua negara tentang kesiapsiagaan dan penanggulangan polusi minyak di
laut dan masalah perbatasan Laut Timor belum dirundingkan oleh Indonesia,
Timor Leste dan Australia hal inilah merupakan salah satu faktor utama yang
telah menggagalkan penyelesaian tuntutan ganti rugi, di samping penuntutan
dengan PT.TEP Australasia karena tidak adanya bukti dan data ilmiah yang akurat
dan cendrung mengindikasikan bahwa adanya kepentingan oknum-oknum pejabat

371
eJournalIlmuHubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 363-374

pemerintah Indonesia yang terus menghalangi upaya tuntutan ganti rugi


masyarakat pesisir pulau Timor bersama Yayasan peduli Timor Barat.
Hasil yang negatif karena Yayasan Peduli Timor Barat dalam upaya membantu
korban pencemaran minyak di laut Timor, lembaga ini masih belum berhasil
sepenuhnya menyelesaikan persoalan ini disebabkan beberapa faktor yaitu yang
pertama, sifat power yang dimiliki Yayasan Peduli Timor Barat lebih kepada soft
power yang kemampuan daya paksanya terhadap PT.TEP Australasia tidak sekuat
dalam power otoritas pemerintahan. Keberadaan Yayasan Peduli Timor Barat
dalam membantu korban pencemaran di Laut Timor pada tatanan dunia
internasional, hanya dilihat sebagai pengamat dan tidak memiliki peran untuk
negosiasi.Kedua Political will pemerintah Indonesia terhadap pemerintah
Australia kurang tegas dalam membuat komitmen politik dengan Australia yang
lebih berimbang untuk memperjuangankan hak dan kepentingan bangsa indonesia
di Laut Timor sebagai sebuah negara berdaulat tidak tegas. Lalu adanya struktur
permintaan dan penawaran dalam ekonomi pembangunan di Indonesia maupun
global atas hasil PT.TEP yang berinvestasi dan membuka beberapa perusahaan di
Indonesia dengan keuntungan ekonomi sebagai tonggak kemajuan suatu negara.
Yang ketiga tentunya ada tekanan yang dilakukan oleh PT.TEP Australasia
sebagai perusahaan multinasional terhadap Yayasan Peduli Timor Barat dengan
modal yang besar dimilikinya perusahaan tersebut mampu berinvestasi, salah
satunya di Indonesia dengan demikian Pemerintah Indonesia tidak mampu
menekan PT.TEP dikarenakan adanya kebutuhan ekonomi pembangunan
domestik yang dapat diperoleh dari PT.TEP sebagai Perusahaan Multinasional.

Dalam peranannya tentu Yayasan Peduli Timor Barat mengalami berbagai


hambatan yang pertama adalah muncul dari aktor negara yang mempersulit upaya
yang dilakukan Yayasan Peduli Timor Barat dalam bernegoisasi dengan PT.TEP
Australasia selaku perusahaan pencemar, lalu hambatan yang kedua adalah
minimnya dukungan pihak lokal dalam negeri baik itu lembaga-lembaga
lingkungan seperti Greenpeace Indonesia, WWF, Walhi, dll. Serta media pers
yang kurang memberitakan kasus pencemaran ini adalah sangat penting dalam
upaya mendukung kampanye yang dilakukan Yayasan Peduli Timor Barat untuk
memperlihatkan kasus pencemaran minyak Montara ini sebagai kasus pencemaran
lintas batas yang berakibat negatif terhadap masyarakat pesisir pulau Timor.

Kesimpulan
Keterlibatan Yayasan Peduli Timor Barat dalam upaya membantu korban
pencemaran minyak di laut Timor adalah sebagai penggerak untuk menyuarakan
berbagai hak dan kepentingan masyarakat Timor Barat yang terabaikan di laut
Timor. Berbagai upaya yang dilakukan Yayasan Peduli Timor Barat diantaranya
melakukan advokasi bagi masyarakat korban pencemaran minyak Montara yang
telah dilakukan Yayasan Peduli Timor Barat sejak terjadinya tumpahan sampai
dengan tiga tahun pasca tumpahan minyak untuk mendapatkan kompensasi bagi
para korban. Hal ini dikarenakan kewajiban pemerintah Indonesia untuk
mengupayakan penyelesaian dalam hal ini kompensasi bagi korban pasca tiga
tahun pencemaran ini tidak mencapai kesepakatan dengan perusahaan pencemar
yaitu PT.TEP Australasia.

372
Peranan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) di Laut Timor (Gabriela Maya Rosalina)

Dalam peranannya Yayasan Peduli Timor Barat terus berupaya melakukan


persiapan gugatan ke Pengadilan Federal Australia karena berbagai upaya yang
dilakukan Yayasan Peduli Timor Barat sebelumnya mengalami hambatan dari
aktor negara sendiri dikarenakan tidak adanya dukungan dari Pemerintah
Indonesia untuk melimpahkan kasus ini kepada Yayasan Peduli Timor Barat yang
jelas telah memiliki bukti ilmiah yang dinyatakan sah oleh komisi penyelidik
Montara bentukan Pemerintah Federal Australia, dengan demikian artinya
Yayasan Feduli Timor Barat secara hukum dapat menuntut PT.TEP Australasia di
Pengadilan Federal Australia.

Harapan Yayasan Peduli Timor Barat tentunya agar terselesaikannya kasus ini,
karena masalah ini telah mengancam kehidupan ekologis masyarakat pesisir Pulau
Timor yang menjadi korban, tentunya memerlukan kompensasi bagi para korban
yang menggantungkan hidupnya dari Laut Timor.

Referensi
Buku
Adolf, Huala. 2002. Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional. Jakarta :
PT.RajaGrafindo Persada.

AK, Syahmin. 1988. Beberapa Perkembangan dan Masalah Hukum Laut


Internasional.Bandung : Binacipta.

Suparni, Niniek. 1994. Pelestarian Pengelolaan dan Penegakan Hukum


Lingkungan.Jakarta : SinarGrafika

Susilo, Y.Eko Budi.2003. Menuju Keselarasan Lingkungan (memahami sikap


teologis manusia terhadap pencemaran lingkungan). Malang : Averroes
Press.

Internet
Pencemaran Laut akibat tumpahan minyak pada
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30115/4/Chapter%20I.pdf
( diakses pada 18 Desember 2012)

Facebook Peduli Timor Barat pada


www.facebook.com/profile.php?id=100004313492868 (diakses 9 Januari
2013)

KAJIAN ALGORITMA PENGOLAHAN CITRA AQUA/ TERRA MODIS


UNTUK IDENTIFIKASI DAN MONITORING TUMPAHAN MINYAK
(OIL SPILL) DI LAUT TIMOR TAHUN 2009 pada www.
lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/download/5/5 (diakses pada 01
Oktober 2012)

373
eJournalIlmuHubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 363-374

Tragedi Pencemaran Laut Timor Tinggal Menghitung Hari pada


www.timorexpress.com (diakses 05 Nopember 2012)
Indonesia Diminta Lebih Serius Tuntaskan Pencemaran Laut Timor pada
www.aktual.com (diakses pada 20 Januari 2013)

Laut Timor Tercemar minyak mentah pada www.merdeka.com (diakses pada


01 Oktober 2012)

374

You might also like