Professional Documents
Culture Documents
Model Adsorpsi MN, CD Dan HG Dalam Sistem Air-Sedimen Di Sepanjang Sungai Code, Yogyakarta
Model Adsorpsi MN, CD Dan HG Dalam Sistem Air-Sedimen Di Sepanjang Sungai Code, Yogyakarta
ABSTRACT
It has been predicted adsorption model of Mn+2, Cd+2 and Hg+2 in the water-sediment system along
Code river Yogyakarta. The aim of this study was to predict the displacement model of metal ions
Mn+2, Cd+2, and Hg+2 from the body of water into the sediment based on adsorption isotherm
phenomena. In addition, this study was expected to able to provide information toward the colour of
Code river, dynamics, and condition of metal ions of Mn+2, Cd+2 and Hg+2 along the Code river from
upstream to downstream. Based on the experimental data, it was found that displacement of metal
in Mn+2 and Cd+2 and Hg+2 into sediment would follow Langmuir, adsorption model with coefficient
of determination (R2) were respectively 0.9929 and 0.9701, respectively while the volue of the
adsorption energy was 20.95 kJ / mol and 16.85 kJ / mol, Displacement of metal ion Hg+2, would
tend to follow adsorption model of Freundlich. From the adsorption energy that was obtained, it
was found that the bond of metal ion Mn+2 into sediment wold be chemisorption while metal ion
Cd+2 tended to follow physiosorption and the streng of the bond could be sorted as Mn+2, Cd+2,
Hg+2.
Keywords: adsorption model, the initial value of the river, chemisorption, physiosorption, metal.
INTISARI
Telah dilakukan prediksi model adsopsi Mn+2, Cd+2 dan Hg+2 dalam sistem air-sedimen di
sepanjang sungai Code, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi model
perpindahan ion logam Mn+2, Cd+2,dan Hg+2 dari badan air ke dalam sedimen berdasarkan
fenomena adsorpsi isoterm. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
terhadap rona awal sungai Code, dinamika, dan keadaan ion logam Mn+2, Cd+2 dan Hg+2 di
sepanjang sungai Code dari hulu hingga hilir. Berdasarkan data percobaan ternyata perpindahan
ion logam Mn+2 dan Cd+2 ke dalam sedimen akan mengikuti model adsorpsi Langmuir, dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9929 dan 0,9701, sedangkan nilai energi adsorsinya masing-
+2
masing adalah 20,95 kJ/mol dan 16,85 kJ/mol. Perpindahan ion logam Hg ternyata akan
cenderung mengikuti model adsorpsi Freundlich. Dari energi adsorsi yang didapat ternyata ikatan
untuk ion logam Mn+2 ke dalam sedimen akan berupa kimisorpsi, sedangkan ion logam Cd+2 akan
+2 +2
cenderung mengikuti fisisorpsi, dan kekuatan ikatannya dapat diurutkan sebagai Mn > Cd >
+2
Hg .
Kata kunci : model adsorpsi, rona awal sungai , kimisorpsi, fisisorpsi, logam.
174 Suseno, Model Adsorpsi Mn+2, Cd+2 dan Hg+2 dDalam Sistem Air-Sedimen di Sepanjang
Sungai Code, Yogyakarta
sungai Code diperkirakan tidak memenuhi TINJAUAN PUSTAKA
syarat baku mutu air. Dilaporkan bahwa Adsorpsi merupakan suatu fenomena yang
hasil evaluasi kualitas sungai Code hingga terjadi pada permukaan batas antar dua
tahun 2005 secara umum hampir seluruhnya fasa sebagaimana akibat dan akumulasi
masuk ke dalam golongan C, yakni hanya atau permukaan substansi adsorbad (ion
layak dipakai untuk tujuan irigasi. (Anonim, atau atom) pada permukaan adsorben.
2005). Fenomena perpindahan ini dapat terjadi
Limbah-limbah industri maupun pada antar muka antara dua fasa, misalnya
perkotaan setiap detiknya mengalir melalui fasa cair dengan fasa cair, fasa gas dengan
sungai-sungai dan saluran-saluran perkotaan fasa cair, fasa gas dengan fasa padat, dan
yang terus menerus mencemari perairan fasa cair dengan fasa padat. Oscik (1982)
sungai hingga ke hilir sungai. Bilamana sisa- secara umum mengklasifikasikan adsorpsi
sisa tersebut dilepaskan ke perairan bebas, ke dalam dua kategori, yaitu adsorpsi fisika
akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu den adsorpsi kimia. Adsorpsi fisika terjadi
baik kualitas maupun kuantitas, sehingga jika reaksi antara adsorben dan adsorbad
perairan dapat dianggap tercemar (Stumm melibatkan gaya-gaya antar molekul seperti
dan Morgan, 1991). ikatan hidrogen atau van der Waals. Pada
Menurut Goegoen dan Domini (2003), proses ini molekul yang teradsorpsi mudah
konsentrasi logam berat yang terkandung dilepas kembali dengan menurunkan
pada air sungai dan sedimen dapat tekanan gas atau konsentrasi zat terlarut.
digunakan sebagai indikator pencemaran Zat yang teradsorpsi dapat membentuk
sungai, dengan demikian kualitas suatu beberapa lapisan tunggal dan kondisi
sungai dapat diketahui. Selanjutnya laporan kesetimbangan akan tercapai segera
data konsentrasi logam yang didapat dalam setelah adsorben bersentuhan dengan
air dan sedimen yang terdeteksi di sepanjang adsorbad. Panas adsorpsi yang menyertai
sungai dapat dikembangkan menjadi laporan adsorpsi fisika lebih rendah bila
ilmiah yang menarik, seperti perpindahan ion dibandingkan dengan panas adsorpsi yang
logam ke dalam sedimen. terjadi pada adsorpsi kimia.
Menurut Schnoor (1996), perjalanan Logam cadmium (Cd) merupakan bahan
perpindahan ion logam dalam air ke dalam alami yang terdapat dalam kerak bumi, berwarna
sedimen terutama melalui proses partisi air- putih, ditemukan dalam bentuk senyawa gabungan
sedimen, yaitu perpindahan logam dari seperti kadmium osida, cadmium chloride, dan
bentuk terlarut dalam air ke dalam sedimen kadmium swulfide .
dengan melalui proses fenomena adsorpsi. Cd masuk ke dalam air bersih dari sumber yang
Berdasarkan dari pernyataan diatas, maka berasal dari industri. Air sungai dan irigasi untuk
tujuan dari penelitian ini adalah untuk pertanian yang mengandung Cd akan terjadi
mengetahui penomena model adsorpsi ion- pengendapan pada sedimen dan lumpur. Sebagian
ion logam Mn+2, Cd+2, dan Hg+2 dalam sistem besar kadmium dalam tanah berpengaruh pada pH,
air-sedimen di sepanjang sungai Code, larutan material organik, logam yang negandung
Yogyakarta. Dipilihnya logamlogam oksida, tanah liat dan zat organic, maupun anorganik.
tersebut karena logam-logam tersebut Rata-rata kadar kadmium alamiah di kerak bumi
banyak mencemari lingkungan perairan sebesar 0,1 -0,5 ppm. (Stum dan Morgan, 1991).
sungai Code. Seperti limbah industri, Secara umum keterdapatan mangan(mn)
pertanian, dan domistik dan keberadaannya dapat dikelompokan menjadi dua jenis.
yang berlebihan di sungai, maka dapat Pertama, endapan mangan primer dan kedua
mengganggu kehidupan ekosistem sungai mangan sekunder. Mangan primer terjadi
Code. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dan terbentuk karena proses hidrotermal
dapat memberikan informasi terhadap rona dengan ciri mengandung silika membentuk
awal sungai Code, dinamika dan keberadaan breksi hidrotermal. Kedua, endapan mangan
ion logam Mn+2, Cd+2 dan Hg+2 di sepanjang terbentuk akibat proses sedimentasi dimana
sungai Code dari hulu hingga hilir. media air memegang peranan penting dalam
Batasan masalah dalam penelitian proses pembentukannya.
adalah untuk mengetahui perpindahan ion Raksa (nama lama: air raksa) atau
logam dalam air ke dalam sedimen dan merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin:
menentukan sistem pemodelan adsorpsi ion- Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur
ion logam kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg
dan nomor atom 80. Raksa banyak
digunakan sebagai bahan amalgam gigi,
termometer, barometer, dan peralatan ilmiah
[ M n ] s e d im e n ,m g /k g
kelongsongan dan ditutup rapat. Pada 200
penelitian ini tiap-tiap kelongsongan yang
dipersiapkan terdiri dari sampel sedimen, air, 150
y = 94,158x + 103,33
vial kosong dan sampel standar dalam satu 100
R2 = 0,7061
kelongsong yang diatur sedemikian rupa 50
sehingga diperkirakan iradiasi dalam teras
reaktor mempunyai fluks netron yang sama. 0
0 0,5 1 1,5 2
Kelongsongan yang telah dipersiapkan
dimasukkan ke dalam fasilitas iradiasi Lazy [Mn]* air, mg/l
Susan selama 12 jam. Setelah diiradiasi
kelongsongan dikeluarkan dari reaktor untuk Adsorpsi model Freundlich
didinginkan selama 4 hari dan siap untuk
dicacah dengan spektrometer gamma. 2,4
2,3
PEMBAHASAN
lo g [ M n ] s e d im e n , m g /k g
Penomena perpindahan ion logam dari y = 0,2658x + 2,3209 2,2
R2 = 0,9502
badan air ke dalam sedimen yang kaya akan 2,1
bahan organik biasanya melalui proses
adsorpsi isoterm berdasarkan tiga model 2
y = 0,0046x + 0,0003
sepanjang sungai Code berdasarkan tiga 0,006 R2 = 0,9929
macam model yaitu partisi, Freundlich dan 0,005
Langmuir. Dari ke tiga model tersebut 0,004
ternyata pada gambar 1A hingga 1C tersebut 0,003
ke tiga model khususnya untuk ion logam 0,002
Mn2+ semuanya mempunyai nilai koefisien 0,001
determinasi lebih besar dari 0,6. Akibatnya 0
hubungan antara konsentrasi ion logam 0 0,5 1 1,5 2
dalam air dengan konsentrasi didalam [Mn]*air, mg/l
sedimen cukup signifikan dan linear
(Mendenhall and Sincich, 2003) , sehingga Gambar 1, Model adsorpsi isotermal ion
dapat diperkirakan logam Mn2+ akan logam Mn2+ di sepanjang sungai Code, 1A
berpindah ke dalam sedimen. Kemudian model partisi , 1B.model Freundlich dan 1C
berdasarkan model adsorpsi isoterm model Langmuir
Langmuir (Gambar 1 C), yang mempunyai Model Langmuir tersebut terpilih
nilai koefisien determinasi 0,993 berarti karena nilai koefisien determinasi (R2) lebih
proses perpindahan logam Mn2 di sepanjang besar bila dibandingkan dengan model partisi
sungai Code mengikuti model adsorpsi ataupun Freundlich. Dengan demikian proses
Langmuir perpindahan ion logam Mn2+ ke dalam
sedimen kemungkinan akan mengikuti
adorpsi secara kimisorpsi. Hal ini terbukti
dengan perhitungan energi adsorsinya
(persamaan 5 ) didapat sebesar 20,95
kJ/mol (Stum dan Morgan,1991).
Selanjutnya model perpindahan
mempunyai ikatan yang lebih kuat dari pada 0,9502 0,9929 0,9701
1
ion logam Cd+2. Fenomena ini ternyata tidak 0,7492
0,8767 0,8804
0,8 0,7061
menyalahi pada teori Hard and Soft, yang
(R 2 )
hubungan antara ion logam Hg+2 dalam air Partisi Freundlich Langmuir
dengan konsentrasinya dalam sedimen di
sepanjang sungai Code, ternyata mempunyai Gambar 2, Harga koefisien determinasi(R2)
harga koefisien determinasi lebih besar dari pada model perpindahan ion logam Mn+2,
0,6 untuk model partisi dan Freundlich, Cd+2 dan Hg+2
sedangkan model Langmuir hanya sebesar Adsorpsi model partisi
10
logam Hg+2 juga akan mengalami 8
y = 1,9628x + 2,9085
6
perpindahan dari badan air ke dalam 4
R2 = 0,7492
0,5
0,4
0,3
y = 0,0879x + 0,0383
dalam sedimen akan berupa kimisorpsi,
0,2 R2 = 0,9701
sedangkan ion logam Cd+2 lebih cenderung
0,1
0
berupa fisisorpsi, dan kekuatan ikatannya
0 1 2 3 4 5
dapat diurutkan sebagai Mn+2 > Cd+2 > Hg+2.
[Cd]* air, m g/l
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003,2004 dan 2005, Laporan
Gambar 3, Model adsorpsi isotermal logam Monitoring Kualitas Air, Balai PSDA
Cd di sepanjang sungai Code, 3A model
C
Progo,Opak, Oyo dan Code.
partisi , 3B. model Freundlich dan 3C model Chen,Y.N. and Schnitzer M, 1978, The
Langmuir Surface Tension of Aqueous Solution
of Soil Humic Substances Soil
Adsorpsi model partisi Science, Vol.125.1.
0,25
0,2
y = 5,5585x - 0,0171
Carver.A.M., and A Hinton.T.G., 2007., Reduce
[Hg] sedimen, mg/kg
0,15
R2 = 0,8767 plant uptake of Zr-95 Gown in Illite-
0,1 amended sediments., Water Air Soil
0,05 Pollut., 185, 255-263..
0 Goegoen,C. and Domini,J.,2003, Partitioning
-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04
-0,05 of Trace Metals between Particulate,
[Hg]* air, m g/l
Colloidal and Trully Dissolved
Fractions in Polluted River: The Upper
Adsorpsi model freundlich
Vistula River (Poland), Applied
0,5
Geochemistry, vol 18, pp.457-470.
0
Martell,A.E and B Hancock,R.D., 1996, Metal
log [Hg] sedimen, mg/kg
0,4
0,3
y = 3,3946x + 0,159 Systems., John Wiley & Sons., New
R2 = 0,0674
0,2
York.
0,1 Stumm,W. and Morgan.J.J., 1991, Aquatic
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04
Chemistry, An Introduction
-0,1
[Hg]* air, m g/l
Emphasizing Chemical Equibria in
Natural Water, John Wiley & Sons,
Gambar 4. Model adsorpsi isotermal logam New York.
Hg di sepanjang sungai Code, 4A model Schnoor,J, 1996, Environmental modeling.,
partisi, 4B. model Freundlich dan 4C model John Wiley & Son,Inc., New
Langmuir TAN.K.H., 1996, Soil Sampling, Preparation,
and Analysis., Marcel Dekker,Inc, New
KESIMPULAN York.
+2 +2
Perpindahan ion logam Mn , Cd
+2
dan Hg dari badan air ke dalam sedimen
dapat di modelkan berdasarkan model