Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Sebuah analisis SWOT sistem pendukung perencanaan

Guido Vonk
Urban and Regional Research Centre, Utrecht and Copernicus Institute for
Sustainable
Development and Innovation, Utrecht University, PO Box 80.115, 3508
TC Utrecht, The Netherlands; e-mail: g.a.vonk@gmail.com
Stan Geertman
Urban and Regional Research Centre, Utrecht and International Institute for
Geo-Information
Science and Earth Observation, PO Box 6, 9500 AA Enschede, The Netherlands;
e-mail: s.geertman@geo.uu.nl
Paul Schot
Copernicus Institute for Sustainable Development and Innovation,
Utrecht University, PO Box 80.115, 3508 TC Utrecht, The Netherlands; e-
mail: p.schot@geo.uu.nl
Received 9 July 2005; in revised form 28 September 2005

ABSTRAK :

Abstract. Insight into the strengths, weaknesses, opportunities, and threats


(SWOT) of planning support systems (PSS) is fragmented between users and
system developers. The lack of combined insights blocks development in the right
direction and makes potential users hesitant to apply PSS in planning. This study
presents SWOT of PSS from a combined user ^ developer perspective. We first
express them in terms of combinations of planning task, PSS information function,
and user, and subsequently use a literature survey, a series of interviews, and a web
survey to gather views from developers, users, and PSS experts. The analysis shows
that planners mainly use simple information storage and retrieval systems for
exploration tasks, while the majority of PSS are technically much more advanced
and aim to support complex tasks. The potential of these advanced PSS can only be
realized if planners and system developers start to share knowledge and
demands and identify opportunities in a cooperative PSS-development process.
Without such a process, the advantages and opportunities of PSS will remain
unexploited.

Dalam asbtrak ini penulis menyampaikan bahwa tujuan dari penelitiannya ini adalah untuk
menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) sistem pendukung
perencanaan (PSS) terfragmentasi antara pengguna dan pengembang sistem. Faktor
Kurangnya pembangunan gabungan wawasan dari blok ke arah yang benar dan membuat
pengguna potensial ragu untuk menerapkannya dalam perencanaan sistem pendukung
perencanaan (PSS). Penelitian ini menyajikan SWOT PSS dalam perspektif gabungan
pengembang pengguna. Pertama mereka mengungkapkannya dalam hal tugas-tugas
perencanaan kombinasi, informasi sistem pendukung perencanaan berbasis dan pengguna,
dan kemudian menggunakan kajian literatur, serangkaian wawancara dan survei online
untuk mengumpulkan pendapat dari pengembang, pengguna dan ahli PSS. Analisis
menunjukkan bahwa perencana menggunakan penyimpanan dan pengambilan informasi
sistem terutama untuk tugas-tugas sederhana eksplorasi, sedangkan mayoritas PSS secara
teknis jauh lebih maju dan bertujuan untuk mendukung tugas-tugas kompleks. Potensi PSS
ini maju hanya dapat dicapai jika perencana dan pengembang sistem mulai berbagi
pengetahuan dan kebutuhan mereka dan mengidentifikasi peluang dalam proses
pengembangan PSS gabungan. Tanpa proses tersebut, manfaat dan kemungkinan PSS tetap
belum dapat dimanfaatkan.

A. Analisis Penulisan Judul Jurnal A SWOT analysis of planning support system


Judul merupakan bagian pertama dari suatu jurnal yang dibaca, sebelum membaca
keseluruhan isi jurnal. Judul penelitian ini bersifat khas sehingga dapat meningkatkan
daya tarik pembaca, mampu menggambarkan keseluruhan isi artikel (deskriptif) dan
informatif. Judul disini Tertulis singkat 7 kata dalam bahasa Inggris. Dan mudah
dimengerti.
B. Analisis Tata Tulis Abstrak A SWOT analysis of planning support system
- Setiap penelitian ilmiah yang akan dipublikasikan biasanya mempersyaratkan
penulisan abstrak untuk setiap naskah yang diterbitkan. Penulis naskah pada umumnya
telah melengkapi naskah mereka dengan abstrak berbahasa Inggris. Termasuk Guido
Vonk, dkk. yang menuliskan hasil penelitiannya dilengkapi dengan abstrak agar dapat
diterbitkan di link journal Ebscho.
- Tidak terdapat kata kunci pada abstrak, padahal sangat penting, karena kata kunci
adalah kata-kata yang mengandung konsep pokok yang dibahas dalam jurnal tersebut.
dengan tidak adanya kata kunci pada abstrak, sehingga tidak mewakili topik yang akan
dibahas dalam jurnal tersebut. Kata kunci walaupun sangat sederhana penting dalam
pengindeksan artikel serta dapat membantu keteraksesan suatu tulisan kepembaca
melalui pemindaian komputer di internet. Bila seseorang ingin mencari suatu artikel
dengan membaca kata kunci maka salah satu kata kunci yang kita tuliskan dapat
membuka artikel tersebut. Jumlah kata kunci bervariasi dari 3 sampai 6 kata dan cara
pengurutannya dari yang spesifik ke yang umum dan ditulis dalam satu baris. Kata
kunci ditempatkan sesudah abstrak
- Pada abstrak penulis menyebutkan masalah dan hasil penelitian. memuat hal-hal yang
pokok dalam isi naskah, memberikan uraian yang cukup singkat, sehingga
memberikan daya tarik untuk membacanya lebih lanjut.
- Dilihat dari panjang atau jumlah katanya, abstrak lebih singkat dari ringkasan yang
berarti informasi yang diberikan melalui abstrak lebih sedikit dibandingkan dengan
ringkasan. Perbedaan ini jelas terlihat dari penyajiannya, abstrak terdiri atas maksimal
3 paragraf dengan jumlah sekitar 250 kata, dengan spasi 1(Sekolah Pasca UGM,
2012:17). Abstrak yang dibuat Guido Vonk, dkk hanya terdiri dari 1 paragraf, dengan
spasi 1 dan terdiri dari kurang lebih 168 kata. Hal ini menunjukkan abstrak masih
sesuai aturan panjang abstrak.
- Abstrak singkat dan berisi pokok bahasan
Abstrak yang ditulis Guido Vonk, dkk memberikan isi gagasan yang cukup lengkap
dan mengikuti sistematika dalam naskah aslinya, secara singkat memberikan pokok-
pokok gagasan yang dibicarakan dalam naskah aslinya. Singkatnya abstrak membuat
abstrak memberikan informasi yang mendorong pembaca untuk membaca naskah itu
lebih lanjut
- Cakupan abstrak disesuaikan jenis abstrak
Abstrak bersifat informatif memberikan penjelasan tentang latar belakang masalah,
masalah, pendekatan/metode, hasil, dan kesimpulan isi tulisan. abstrak informatif
terdiri atas satu paragraph dengan jumlah sekitar 168 kata, informasi dalam abstrak
telah mencakup a. latar belakang masalah, b. rumusan masalah, c. pendekatan atau
metode, d. hasil, dan e. kesimpulan pembahan. Masing-masing unsur-unsur itu
disebutkan secara ringkas tetapi mudah dipahami.
C. Latar Belakang Masalah Jurnal A SWOT analysis of planning support system
Latar belakang masalah menyebutkan situasi/kondisi yang menimbukan masalah
dan perlu untuk dikaji secara ilmiah. Keberhasilan dalam menggambarkan latar belakang
masalah itu dengan menarik, mendorong pembaca meneruskan membaca abstrak sampai
selesai dan keseluruhan isi naskah.
Adapun latar belakang dan tujuan dari penelitian ini menurut Guido Vonk, dkk
yaitu ingin menggambarkan tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT)
dari PSS, menggabungkan pengetahuan teknis pengembang sistem dengan pengetahuan
praktis pengguna dan pandangan para ahli PSS yang memiliki pengetahuan kedua belah
pihak, dengan tujuan keseluruhan memperkuat pengembangan dan penerapan PSS.
Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa ide-ide gabungan dapat membuat pengguna
lebih sadar PSS, meyakinkan mereka dari nilai mereka, dan kemudian merangsang
permintaan dan kesediaan UKM untuk bekerja sama dengan pengembang sistem untuk
meningkatkan PSS yang ada. Demikian pula, ide-ide ini dapat memberikan pengembang
sistem stimulus baru untuk meningkatkan instrumen mereka. Oleh karena itu, ide-ide ini
dapat menjadi dasar yang pengguna dan pengembang sistem dapat bergabung dengan
inovasi koperasi PSS. Dengan cara ini, pengetahuan teknis dan praktis gabungan dapat
menjadi kontribusi penting untuk pengembangan dan penerapan teknologi.
D. Analisis Metodologi Penelitian Jurnal A SWOT analysis of planning support system
Pendekatan atau metodologi yang dipergunakan dalam mengkaji masalah
disebutkan. misalnya menyebutkan seluruh populasi merupakan sampel. Sampel sebanyak
800 orang yang dikumpulkan dengan cara melakukan survey secara online di seluruh
dunia. jadi sangat bersifat deskriptif dan singkat. Guido Vonk, dkk untuk teknik
pendekatan sampel dilakukan dengan teknik wawancara.
E. Analisis Hasil Penelitian
Hasil berisi inti jawaban atau temuan yang diperoleh dari pembahasan yang
dilakukan. Hasil hendaknya disebutkan secara nyata tetapi tidak rinci. Hendaknya tetap
dijaga agar informasi singkat tentang hasil itu menimbulkan keinginan pembaca
mengetahui lebih rinci dan lengkap sehingga menggugahnya membaca isi naskah secara
lengkap. Apabila rumusan hasil dituliskan secara lengkap dapat mengurangi motivasi
pembaca membaca isi naskah secara lengkap karena merasa telah mengetahui hasilnya
dengan membaca abstrak.
Adapun hasil penelitian Guido Vonk, dkk yaitu Sistem-pandangan pengembang
Inspeksi dan analisis data survei literatur menghasilkan hasil yang dijelaskan di bawah ini.
Tabel 1 menunjukkan jumlah PSS dalam sampel kami lima puluh delapan yang
didedikasikan untuk fungsi informasi, tugas perencanaan, dan jenis pengguna
diidentifikasi dalam kerangka konseptual. Perhatikan bahwa PSS tunggal dapat
didedikasikan untuk beberapa tugas, informasi fungsi, dan pengguna: misalnya, sebagian
besar PSS dengan fungsi juga membuat analisis penyimpanan dan pengambilan data.
Mengenai tugas perencanaan, survei literatur menunjukkan bahwa sangat sedikit
sistem yang didedikasikan untuk mendukung definisi masalah dan pengambilan keputusan.
Beberapa sistem mendukung pelaksanaan dalam hal sirkulasi, dan beberapa sistem lain
mendukung pemantauan. Namun, sebagian besar sistem saat ini fokus pada dukungan
masalah dan eksplorasi perubahan dan analisis. Mengenai fungsi informasi PSS, sastra
menyarankan bahwa minoritas sistem fokus pada pengumpulan informasi, visualisasi
canggih, dan pelaporan. Sebagian besar sistem fokus pada analisis dan pemodelan.
Meskipun banyak PSS dengan fitur pemulihan dan penyimpanan yang ditemukan, bahwa
sangat sedikit yang benar-benar didedikasikan untuk penggunaan ini. Kebanyakan sistem
menggabungkan sebagai kondisi yang diperlukan untuk analisis dan pemodelan, yang
merupakan fokus dari sistem ini.
Adapun dari pengguna PSS, dari survei literatur ditemukan bahwa hampir tidak ada
sistem yang didedikasikan untuk para eksekutif. Sistem banyak fokus untuk mendukung
bentuk partisipatif perencanaan dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat.
Hanya bagian dari sistem ini sebenarnya cukup untuk digunakan oleh perencana
profesional. Sistem ini cocok digunakan oleh spesialis geo-informasi.
F. Analisis Kesimpulan Jurnal A SWOT analysis of planning support system
Apabila hasil kajian menggambarkan temuan atau sintesis dari pembahasan, maka
kesimpulan menujukan arti dan implikasi hasil kajian. Kesimpulan , termasuk saran yag
diajukan atas dasar hasil /temuan kajian.. Sudah barang tentu kesimpulan menjawab
pertanyaan atau masalah yang dikemukakan sebelumnya. Mengingat ketentuan dalam
menulis abstrak, khususnya berkaitan dengan panjangnya abstrak, kesimpulan dirumuskan
secara padat tetapi menggambarkan inti kajian. Adapun kesimpulan dari Guido Vonk,
dkk menyimpulkan bahwa ketidakserasian PSS saat ini karena, kurangnya standar, dan
sangat sedikit digunakan dalam praktek. Sehingga menunjukkan bahwa teknologi PSS
masih pada tahap awal dan penjajakan pertumbuhan. PSS jauh dari perangkat lunak
standar, banyak digunakan dalam praktek perencanaan. kurangnya standar yang terkait
dengan fase ini menyebabkan ambiguitas.

You might also like