Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

EKUILIBRIUM ISSN : 1412-9124

Vol. 13. No. 1. Halaman: 29 34 Januari 2014

PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP RENDEMEN


DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DALAM EKSTRAK MINYAK BEKATUL PADI
(RICE BRAN OIL)
Agus Purwanto*, Astri Nur Fajriyati, Dewi Wahyuningtyas
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta 57126

*Email: aguspur@uns.ac.id

Abstract: Bran rice is a by-product of rice milling which only used as cattle feed. Utilization of
bran rice to take rice bran oil will increase its economic value. Rice bran oil contains natural
antioxidants -oryzanol and fatty acids. Antioxidants -oryzanol are more powerful than vitamin
E to avoid free radical damage. One way to recovery rice bran oil is extraction using volatile
solvents. The effects of solvent type to yield of rice bran oil and antioxidant activity of rice bran
oil need to be researched. This study started with the process of stabilization of bran to inhibit
lipase activity. Next process was extraction of bran oil using n-hexane, ethyl acetate, and
ethanol as the solvent. The next step was evaluation the acid number and antioxidant activity of
obtained oil with DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. The results showed that the
yields of oil were affected by solvent polarity compounds. Highest yield was obtained on
extraction using ethanol and the yield was 12.553%, 14.105% and 17.431%. Acid test showed
that extraction using ethyl acetate produced oil with smallest acid number (79.662 and 90.882)
and test of antioxidant activity showed that extraction with ethanol was potential as antioxidants
which value of IC50 were 46.79% and 47.29%.

Keywords: bran, extraction, solvent type, antioxidants, DPPH

PENDAHULUAN kurkumin pada kunyit dan bangle (Mashuda,


Kesadaran masyarakat akan pentingnya dkk., 1998), serta -oryzanol pada bekatul padi
kesehatan telah meningkat secara nyata dalam (Ellot, 1999).
dasa warsa terakhir ini. Kenyataan ini menuntut Bekatul merupakan hasil samping dari
suatu bahan pangan tidak hanya bergizi dan penggilingan padi/gabah yang berasal dari
lezat saja, tetapi juga mempunyai khasiat yang lapisan luar beras pecah kulit yang terdiri dari
menguntungkan bagi kesehatan, yang dikenal perikarp, lapisan aleuron, embrio, dan sedikit
dengan istilah pangan fungsional. Pangan endosperm. Dari proses tersebut akan
fungsional adalah bahan pangan yang menghasilkan rendemen beras 57 - 60%, sekam
mengandung senyawa atau komponen yang 18 - 20%, dan bekatul 8 - 10%. Menurut data
berkhasiat bagi kesehatan. Senyawa atau Departemen Pertanian tahun 2004, produksi
komponen dalam pangan fungsional tersebut beras mencapai 31,8 juta ton maka bekatul yang
antara lain serat pangan, oligosakarida, gula dihasilkan sekitar 3,18 juta ton, suatu jumlah
alkohol, asam amino, peptida, protein, glikosida, yang sangat berlimpah sehingga perlu usaha-
alkohol, isoprenoida vitamin, kolin, mineral, usaha memanfaatkannya.
bakteri asam laktat, asam lemak tidak jenuh, dan Selama ini bekatul hanya dimanfaatkan
antioksidan (Golberg, 1994). sebagai pakan ternak dengan nilai ekonomi
Senyawa antioksidan alami dari berbagai rendah. Padahal bekatul dapat diolah menjadi
tanaman telah banyak dibuktikan khasiatnya minyak makan yang berkualitas tinggi. Minyak
guna mencegah berbagai kerusakan oksidatif bekatul atau lebih dikenal dengan rice bran oil
dan penyakit yang melibatkan reaksi radikal merupakan minyak hasil ekstraksi bekatul padi.
bebas. Radikal bebas dan senyawa oksigen Minyak bekatul dapat dikonsumsi karena
reaktif (SOR) terlibat dalam pathogenesis mengandung vitamin, antioksidan serta nutrisi
berbagai penyakit, termasuk atherosklerosis yang diperlukan oleh tubuh manusia. Minyak
(Kehrer, 1993). Senyawa antioksidan tersebut bekatul mengandung beberapa jenis lemak,
antara lain asam kafeat pada biji kopi (Moon dan antara lain 47% lemak monounsaturated, 33%
Terao, 1998), gingerol, shogaol dan zingeron polyunsaturated, dan 20% saturated, serta asam
pada ekstrak jahe (Fuhman, dkk., 2000), lemak yaitu asam oleat 38,4%, linoleat 34,4%,

Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Rendemen dan Aktivitas Antioksidan dalam Ekstrak Minyak 29
Bekatul Padi (Rice Bran Oil) (Agus Purwanto,Astri Nur Fajriyanti, Dewi Wahyuningtyas)
linolenat 2,2%, palmitat 21,5%, dan stearat 2,9% enzim lipase karena kandungan asam lemak
(Hadipernata, 2007). bebas dalam bekatul meningkat selama pe-
Kandungan antioksidan pada minyak nyimpanan.
bekatul padi yaitu -oryzanol merupakan Aktivitas enzim tersebut dapat dihambat
antioksidan yang sangat kuat. Senyawa ini lebih antara lain dengan cara stabilisasi bekatul padi
aktif daripada vitamin E dalam melawan radikal meliputi netralisasi/inaktifasi enzim lipase, yakni
bebas, dan dipercaya sangat efektif menurunkan senyawa yang mudah teroksidasi yang
kolesterol dalam darah dan kolesterol liver, serta menyebabkan bekatul cepat busuk dengan
menghambat waktu menopause dan mencegah mengeluarkan bau tengik. Enzim lipase itu
arteriosklerosis (Xu, dkk., 2001). Perbandingan merembes ke bekatul pada cara penggilingan
jumlah antioksidan pada beberapa minyak padi tradisional. Langkah lainnya pada sta-
makan dapat dilihat pada Tabel 1 (Hadipernata, bilisasi termasuk perlakuan methanolik terhadap
2007). komponen-komponen minyak mudah menguap
pada padi. Dengan langkah stabilisasi tersebut,
Tabel 1. Perbandingan Antioksidan pada Beberapa bekatul mempertahankan kandungan nutrisi
Minyak Makan yang cukup kaya meliputi serat-serat, vitamin B
kompleks, mineral, phytosterol, banyak jenis
antioksidan, dan fraksi-fraksi minyak dan protein
yang stabil (Orthoefer, 2005).
Minyak bekatul ini diperoleh dari proses
ekstraksi dengan pelarut yang mudah menguap.
Prinsip dari proses ini adalah ekstraksi dengan
melarutkan minyak dalam pelarut organik.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
-oryzanol merupakan senyawa tunggal ekstrak minyak bekatul (rice bran oil) dengan
dari campuran steryl dan triterpenyl ester dari rendemen ekstraksi yang tinggi dan memiliki
asam-asam ferulat (cycloartenyl ferulat, 24- aktivitas antioksidan tertinggi, menganalisa
methylenecycloartenyl ferulate, -sitosterol kandungan antioksidan pada minyak bekatul,
ferulat, campesteryl ferulate). Kandungan - mempelajari pengaruh jenis pelarut terhadap
oryzanol yang terdapat dalam minyak bekatul hasil rendemen minyak dan aktivitas antioksidan
padi berkisar antara 1,5 - 2,9%. Jumlah dalam ekstrak minyak bekatul (rice bran oil).
kandungan -oryzanol tergantung dari varietas
bekatul padi. METODE PENELITIAN
Selain senyawa antioksidan -oryzanol, Alat yang akan digunakan dalam
minyak bekatul juga mengandung senyawa penelitian ini meliputi loyang, oven, soxhlet,
antioksidan yang lain yaitu seyawa tokol berupa pemanas mantel, labu leher tiga, klem, statif,
tokoferol dan tokotrienol. Setiap 100 gram termometer, kertas saring, pipa bengkok,
minyak bekatul padi mentah mengandung 19 - pendingin lurus, labu erlenmeyer, buret, kompor
46 mg -tokoferol, 1 - 3 mg -tokoferol, 1 - 10 listrik, dan spektrofotometer UV-Vis.
mg -tokoferol, dan 0,4 - 0,9 mg -tokoferol, 14 - Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
33 mg -tokotrienol, dan 9 - 69 mg -tokotrienol Proses Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret
(Orthoefer, 2005). Surakarta dan uji aktivitas antioksidan di
Bekatul memiliki angka asam yang lebih Laboratorium Uji Teknologi Pangan dan Hasil
tinggi karena aktivitas enzim yang lebih intensif. Pertanian, Universitas Gadjah Mada,
Enzim - enzim yang terdapat dalam minyak Yogyakarta.
bekatul antara lain -amilase, -amilase, Bahan utama dalam penelitian ini adalah
ascorbit acid oxidase, catalase, cytochrom, bekatul padi yang diperoleh dari produsen padi
oxidase, dehidrogenase, deoxirebonuklease, Ngudi Rejeki Rice Mill di desa Turisari, Palur,
esterase, flavin oxidase, & glikosidase, Sukoharjo. Pelarut organik yang digunakan
invertase, lecithinase, lipase, lipoxigenase, adalah etanol teknis 96 %, n-heksan, dan etil
pektinase, peroxidase, phosphatase, phytase, asetat yang diperoleh dari Toko Bahan Kimia
proteinase, dan succinate dehidrogenase. Agung Jaya dan Bratachem, Surakarta. Bahan
Aktivitas enzim yang lebih intensif dalam analisa yang digunakan untuk bilangan asam
bekatul mengakibatkan sifat yang tidak yaitu KOH, etanol netral, dan indikator pp.
menguntungkan yaitu mudah berbau tengik dari Bahan analisa yang digunakan untuk uji aktivitas

30 E K U I L I B R I U M Vol. 13. No. 1. Januari 2014 : 29 34


EKUILIBRIUM ISSN : 1412-9124
Vol. 13. No. 1. Halaman: 29 34 Januari 2014

antioksidan yaitu DPPH (2,2-diphenyl-1- ekstraksi dengan pelarutnya. Untuk meng-


picrylhydrazyl) dan metanol. uapkan pelarut yang masih tertinggal dalam
Perlakuan pendahuluan dengan me- minyak dilakukan dengan memasukkan residu
masukkan 500 gram (B) bekatul ke dalam hasil distilasi ke dalam oven dan melakukan
loyang, kemudian dimasukkan kedalam oven pengovenan pada suhu 80oC sampai pelarut
(pemanas) pada suhu 110oC selama 5 menit. menguap semua yang ditandai dengan berat
Tujuan proses ini untuk mendeaktivasi enzim minyak yang konstan terhadap waktu
lipase. Aktivitas enzim lipase yang intensif dalam pemanasan. Setelah itu minyak di dimasukkan
bekatul mengakibatkan sifat yang tidak ke dalam desikator selama 5 menit lalu minyak
menguntungkan yaitu mudah berbau tengik dari di timbang sampai di peroleh berat konstan (A).
enzim lipase karena kandungan asam lemak Langkah selanjutnya dilakukan analisa kadar
bebas dalam bekatul meningkat selama minyak dengan menghitung rendemen minyak.
penyimpanan. Dengan langkah stabilisasi Rendemen minyak dihitung dengan persamaan :
tersebut, bekatul mempertahankan kandungan
nutrisi yang cukup kaya meliputi serat-serat, Rendemen A x 100% (1)
vitamin B kompleks, mineral, phytosterol, banyak B
jenis antioksidan, dan fraksi-fraksi minyak dan
protein yang stabil (Orthoefer, 2005). Setelah diperoleh rendemen minyak dari
Proses ekstraksi minyak dilakukan pelarut n-heksana kemudian mengulangi
dengan menggunakan soxhlet (Gambar 1). langkah ekstraksi dengan menggunakan pelarut
Bekatul yang telah di stabilisasi di timbang yang lainnya yaitu pelarut etanol dan etil asetat.
sebanyak 100 gram kemudian bekatul Bilangan asam dianalisa dengan cara
dibungkus dengan kertas saring. Setelah itu menimbang 1 gram contoh minyak atau lemak
bekatul tersebut dimasukkan ke dalam soxhlet. lalu memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml.
Pelarut n-heksana sebanyak 400 ml dimasukkan Kemudian ditambahkan 15 ml alkohol netral 96
ke dalam labu leher tiga. Kemudian merangkai % dan dipanaskan selama 5 - 10 menit lalu di
alat ekstraksi dan melakukan ekstraksi selama beri indikator phenolphthalein 2 - 3 tetes.
2,5 3,5 jam. Proses ekstraksi dengan alat Setelah itu dilakukan proses titrasi campuran
ekstraksi soxhlet dilakukan pada titik didih dengan menggunakan KOH 0,1 N. Titrasi
pelarut. diakhiri jika terjadi perubahan warna atau terlihat
warna merah jambu yang tetap. Kemudian
mencatat volume KOH yang digunakan untuk
titrasi. Bilangan asam dihitung dengan per-
samaan :

Bilangan asam C x N x 56,1 (2)


G
Aktivitas antioksidan dianalisa dengan
terlebih dahulu membuat larutan DPPH (2,2-
diphenyl-1-picrylhydrazyl) yaitu melarutkan
kristal DPPH dalam metanol pada konsentrasi
0,01 M. Kemudian, mengambil 1 ml DPPH 0,01
Keterangan : M dan menambahkan metanol hingga
1. Pendingin volumenya 5 ml, lalu mengukur absorbansinya
2. Air keluar pendingin pada 517 nm sebagai absorbansi kontrol.
3. Statif
4. Air masuk pendingin
Proses selanjutnya yaitu pengukuran absorbansi
5. Soxhlet sampel minyak dari ekstraksi dengan pelarut n-
6. Klem heksana. Langkah pengukuran absorbansi
7. Labu leher tiga sampel dengan mengambil 200 mg sampel
8. Pemanas mantel
9. Termometer
minyak dan melarutkannya dalam 5 ml metanol
sambil memvortek selama 1 jam. Kemudian,
Gambar 1. Rangkaian Alat Ekstraksi soxhlet mengambil 1 ml campuran tersebut dan
menambahkan 1 ml DPPH 0,01 M serta metanol
Proses selanjutnya adalah distilasi untuk hingga volumenya 5 ml. Kemudian sampel
pemisahan minyak yang dihasilkan dari proses diukur absorbansinya pada 517 nm.

Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Rendemen dan Aktivitas Antioksidan dalam Ekstrak Minyak 31
Bekatul Padi (Rice Bran Oil) (Agus Purwanto,Astri Nur Fajriyanti, Dewi Wahyuningtyas)
Mengulangi analisa absorbansi sampel dengan Waktu ekstraksi juga mempengaruhi
sampel minyak bekatul dari hasil ekstraksi rendemen minyak bekatul yang diperoleh.
dengan pelarut etanol dan etil asetat. Semakin lama waktu ekstraksi, maka semakin
Data absorbansi sampel yang diperoleh banyak bekatul yang terekstrak menjadi minyak.
digunakan untuk penentuan Inhibition Hal ini disebabkan waktu ekstraksi untuk
Concentration (IC) (%). Inhibition Concentration berkontak antara pelarut dengan bekatul
(IC) (%) yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan semakin sering, sehingga rendemen minyak
yang menyebabkan 50% DPPH kehilangan bekatul yang diperoleh semakin besar.
karakter radikal. Inhibition Concentration (IC) (%) Bilangan asam adalah jumlah miligram
dihitung dengan persamaan : KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-
asam lemak bebas dari satu gram minyak/lemak
IC (%) 1 absorbansi sampel x 100%
(Ketaren, 1986). Bilangan asam adalah ukuran
(3)
absorbansi kontrol dari jumlah asam lemak bebas. Asam lemak
bebas terdapat di dalam minyak atau lemak,
jumlahnya akan terus bertambah selama proses
HASIL DAN PEMBAHASAN pengolahan dan penyimpanan. Keberadaan
Minyak bekatul padi yang diperoleh dari asam lemak bebas biasanya dijadikan indikator
proses ekstraksi tiga macam pelarut organik awal terjadinya kerusakan minyak. Besarnya
berbeda kepolarannya. Tujuan dari proses bilangan asam tergantung dari kemurnian dan
ekstraksi pelarut organik berbeda kepolarannya umur dari minyak tersebut. Hasil analisa
adalah untuk mendapatkan ekstrak bekatul yang bilangan asam minyak bekatul dapat disajikan
mengandung komponen kimia yang berbeda pada Tabel 3.
secara optimum. Hasil rendemen minyak bekatul
dapat disajikan pada Tabel 2. Tabel 3. Analisa Bilangan Asam

Tabel 2. Rendemen Minyak Bekatul

Hasil tersebut menunjukkan bahwa


bilangan asam minyak bekatul memiliki nilai
Dari tabel tersebut, rendemen rata-rata yang besar karena proses penyimpanan yang
minyak dari pelarut etanol > pelarut etil asetat > lama, sehingga mengalami proses oksidasi.
pelarut n-heksan. Hasil rendemen dari ekstraksi Dibandingkan dengan minyak yang lain,
menggunakan pelarut n-heksana paling kecil minyak bekatul memiliki angka asam yang lebih
karena n-heksan merupakan pelarut non polar, tinggi karena aktivitas enzim yang lebih intensif.
sehingga hanya mengekstrak senyawa dengan Aktivitas enzim lipase yang intensif dalam
kepolaran yang rendah. Hasil rendemen dari bekatul mengakibatkan sifat yang tidak
ekstraksi menggunakan pelarut etanol paling menguntungkan yaitu mudah berbau tengik dari
besar karena etanol merupakan pelarut dengan enzim lipase karena kandungan asam lemak
kepolaran tinggi, sehingga dapat mengekstrak bebas dalam bekatul meningkat selama
senyawa dengan kepolaran tinggi. Hal ini penyimpanan. Enzim lipase dan lipoxidase
menunjukkan bahwa kandungan dalam minyak merupakan enzim yang paling mempengaruhi
bekatul merupakan senyawa-senyawa polar kualitas minyak yang disimpan. Enzim tersebut
seperti asam lemak berupa asam oleat, linoleat, membuat hidrolisis minyak menjadi gliserol dan
linolenat, palmitat, dan stearat. asam lemak bebas. Sehingga semakin lama
Untuk hasil rendemen dari ekstraksi penyimpanan semaikin tinggi angka asamnya.
menggunakan pelarut etil asetat lebih besar dari Dari Tabel 2 lama pemanasan juga
pelarut n-heksan tapi lebih kecil dari pelarut mempengaruhi hasil bilangan asam minyak
etanol karena etil asetat merupakan pelarut semi bekatul. Semakin lama pemanasan, maka
polar, sehingga dapat mengekstrak senyawa semakin kecil nilai bilangan asamnya karena
dengan kepolaran yang sedang. semakin banyak asam lemak bebas yang
bereaksi dengan etanol netral.

32 E K U I L I B R I U M Vol. 13. No. 1. Januari 2014 : 29 34


EKUILIBRIUM ISSN : 1412-9124
Vol. 13. No. 1. Halaman: 29 34 Januari 2014

Uji aktivitas antioksidan dengan metode mungkinkan hanya mengandung senyawa non
DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) untuk polar.
mengetahui potensi ektrak bekatul sebagai
antioksidan. Aktivitas antioksidan merupakan KESIMPULAN
kemampuan suatu senyawa ekstrak untuk Dari hasil penelitian dapat disimpul bahwa
menghambat reaksi oksidasi yang dapat rendemen minyak bekatul dari ekstraksi dengan
dinyatakan dengan persen penghambatan. pelarut etanol > pelarut etil asetat > pelarut n-
Parameter yang dipakai untuk heksan, dengan rendemen etanol paling tinggi
menunjukkan aktivitas antioksidan adalah harga yaitu 12,553 %, 14,105 %, dan 17,431 %. Dari
konsentrasi efisien atau efficient concentration uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
(EC50) atau inhibition concentration (IC50) yaitu terhadap minyak bekatul menunjukan ekstrak
konsentrasi suatu zat antioksidan yang etanol berpotensi sebagai antioksidan tertinggi
memberikan % penghambatan 50%. Zat yang dengan harga IC50 sebesar 46,798 % dan
mempunyai aktivitas antioksidan tinggi akan 47,290 %
mempunyai EC50 atau IC50 yang rendah. Hasil
analisa bilangan antioksidan minyak bekatul DAFTAR LAMBANG
dapat disajikan pada Tabel 4. A = berat total minyak terekstrak, kg
B = berat sampel, kg
Tabel 4. Hasil Percobaan Analisa Antioksidan C = jumlah KOH untuk titrasi, ml
N = normalitas larutan KOH
G = bobot contoh minyak, kg
56,1 = bobot molekul larutan KOH

DAFTAR PUSTAKA
Ellot, J. G., 1999, Application of antioxidant
vitamins in foods and beverages, J. Food
Hasil uji aktivitas antioksidan dengan Technology, 53, hal. 46-49
metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) Fuhrman, B., dkk., 2000, Ginger Extract
menunjukkan bahwa minyak bekatul dengan Consumption Reduces Plasma
ekstraksi pelarut etanol mempunyai aktivitas Cholesterol, Inhibits LDL Oxidation and
antioksidan paling tinggi dengan nilai 46,798 % Attenuates Developmen of
dan 47,290 %. Hal ini menunjukkan minyak Atherosclerosis in Atherosclerotic,
bekatul dengan ekstraksi pelarut etanol Apolipoprotein E-Deficient Mice, J.
berpotensi sebagai antioksidan paling baik. American Society for Nutritional Sciences,
2000, hal. 1124-1131
Golongan senyawa -oryzanol, tokotrienol,
Goldberg, L., 1994, Functional Food, Designer
dan tokoferol yang berpotensi sebagai
Food, Pharma Food, Neutraceuticals,
antioksidan dalam minyak bekatul. Senyawa -
Chapman and Hall, New York
oryzanol merupakan senyawa tunggal dari
Guenther, E., 1987, Minyak Atsiri, Jilid 1, UI
campuran steryl dan triterpenyl ester dari asam-
Press, Jakarta
asam ferulat. Asam ferulat merupakan senyawa
Hadipernata, M., 2007, Mengolah Dedak
organik yang mengandung banyak fitokimia
Menjadi Minyak (Rice Bran Oil), J. Warta
fenol yang ada dalam dinding sel tumbuhan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
dengan rantai samping kovalen. Senyawa
29, hal. 8-10
tersebut merupakan senyawa polar, sehingga
Kehrer, J. P., 1993, Free radicals as mediator of
senyawa tersebut akan terekstrak pada minyak
tissue injury and disease, J. Critical
bekatul dengan ekstraksi pelarut etanol karena
reviews in toxicology, 23, hal. 21-48
etanol merupakan pelarut yang polar.
Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak
Sedangkan hasil minyak bekatul dari ekstraksi
dan Lemak Pangan, UI Press, Jakarta
pelarut etil asetat terdapat senyawa dengan
Mashuda, T., dkk., 1998, Synthesis of ()
kepolaran sedang dan memungkinkan juga
cassuminins A and B, New Curcuminoid
mengekstrak sebagian kecil senyawa polar yang
antioxidant having protective activity the
memiliki aktivitas antioksidan. Hasil minyak
living cell against oxidative damage, J.
bekatul dari ekstraksi pelarut n-heksana tidak
Nat. Prod., 61, hal.609-613
menunjukkan aktivitas antioksidan karena di-

Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Rendemen dan Aktivitas Antioksidan dalam Ekstrak Minyak 33
Bekatul Padi (Rice Bran Oil) (Agus Purwanto,Astri Nur Fajriyanti, Dewi Wahyuningtyas)
McCaskill, D. R. dan Zhang, F., 1999, Use of Septiana, A.T., 2001, Aktivitas Ekstrak Jahe
rice bran oil in food, J. Food Technology, (Zingiber Officinale Roscoe) dalam
53, hal. 50-53 Pencegahan Oksidasi Lipoprotein
Moon, J. H dan Terao, J., 1998, Antioxidant Densitas Rendah (LDL) dan Akumulasi
activity of caffeic acid and dihydrocaffeic Kolesterol pada Makrofag secara In Vitro,
acid in lard and human low-density Disertasi Institut Pertanian Bogor, Bogor
lipoprotein, J. Agric. Food Chem., 46, hal. Xu, Z., dkk., 2001, Antioxidant Activity of
5062-5065 Tocopherols, Tocotrienol, and Gamma-
Nagano, T., dkk., 1997, New curcuminoid Oryzanol Components from Rice Brain
isolated from Zingiber cassumunar protect against Cholesterol Oxidation Accelerated
cell suffering from oxidative stress : A flow by 2,2-Azobis (2-methylpropionamidine)
cytometric study using rat thymocytes and Dihydrochloride, J. Agric. Food Chem.,
H2O2,. J. Pharmacol, 75, hal. 363-370 49, hal. 2077-2081
Orthoefer, F.T., 2005, Baileys Industrial Oil and
Fat Products, 6th ed., John Wiley & Sons,
Inc., New York

34 E K U I L I B R I U M Vol. 13. No. 1. Januari 2014 : 29 34

You might also like