Uji Kadar Albumin Dan Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa Striata) - Kusuma Ningrum 2014

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No.

1, April 2014

UJI KADAR ALBUMIN DAN PERTUMBUHAN IKAN GABUS (Channa striata) DENGAN
KADAR PROTEIN PAKAN KOMERSIAL YANG BERBEDA

ALBUMIN LEVEL TEST AND SNAKEHEAD FISH (Channa striata) GROWTH WITH
DIFFERENT COMMERCIAL FEED PROTEIN LEVEL

Galuh Ajeng Kusumaningrum, Moch. Amin Alamsjah dan Endang Dewi Masithah

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga


Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451

Abstract

Gabus fish is rich of albumin. This fish as albumin source for hypoalbumin (lower albumin)
patients and wound, both post operation wound and burn. Albumin have many sulfhydrile compound (-
SH) have a function as radikal bind. Protein which have rich of SH compound be able to binding hazard
metal and also antioxidant effects and salic acid. At present, albumin produced from human blood, then
the price is expensive enough. The finding of albumin extract from gabus fish then become alternative to
get cheap albumin.
This research purposed to recognize about the influence by providing different protein feed on
albumin level and the growth of gabus fish. Method that used in this research is experimental method,
with Complete Random Design as trial design. Treatment that given such different protein level
included, Po treatment with 26% protein, P 1 treatment with 29% protein, P2 treatment with 32% protein
respective repeated six times. The main parameter that observed are albumin and growth of Gabus fish.
Supporting parameter that observed in this research are temperature measurement, pH and DO, Variant
Analysis (ANOVA) and to know about Duncan Multiple Range test treatment.
The result of the research indicates that found different albumin level on Gabus fish is not real
among treatment above on observation yields. The highest average of albumin level found in P2
treatment, while lowest influence taken from treatments of P 0 and P1. The growth of Gabus fish with
providing commercial feed with different protein level indicates that found different growth of real Gabus
fish (p< 0,05). The highest yield taken from P2 treatment is really different with other treatments. While
lowest yield taken from P0 and P2 treatment.

Keywords : Channa striata, albumin and growth

Pendahuluan Selama ini, albumin dihasilkan dari darah


Ikan Gabus sangat kaya akan albumin. manusia, sehingga harganya cukup mahal.
Ikan ini merupakan sumber albumin bagi Penemuan ekstrak albumin ikan Gabus
penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan kemudian dijadikan alternatif untuk
luka, baik luka pasca operasi maupun luka bakar mendapatkan albumin yang lebih murah
(Yanti, 2012). Albumin mempunyai banyak (Arisanti, 2007).
gugus sulfhidril (-SH) yang dapat berfungsi Albumin merupakan protein utama
sebagai pengikat radikal, dan adanya gugus tiol dalam plasma manusia dan menyusun sekitar 60
ini mempunyai peranan penting dalam % dari total protein plasma. Hati menghasilkan
penanganan kasus sepsis. Albumin dapat 12 gram albumin perhari yang merupakan 25 %
berfungsi sebagai antioksidan. Albumin terlibat dari total sintesis protein hepatik dan separuh
dalam pembersihan radikal bebas oksigen yang dari seluruh protein yang disekresikan organ.
diimplikasikan dalam pathogenesis inflamasi. Sebagai sumber bahan makanan yang
Larutan fisiologis albumin manusia telah mengandung protein dan albumin, ikan Gabus
diperlihatkan menghambat produksi radikal diperlukan dalam jumlah yang banyak dan
bebas oleh leukosit polimorfonuklear. kebutuhan akan filtrat albumin di rumah sakit
Kemampuan pengikat ini berhubungan dengan yang semakin meningkat. Untuk memenuhi
melimpahnya gugus sulfhidril (-SH) dalam kebutuhan tersebut, maka diperlukan jumlah
albumin (Sunatrio, 2003). Protein yang kaya ikan gabus yang banyak dengan berbagai
akan gugus SH akan mampu mengikat logam- ukuran berat yang bervariasi (Santoso, 2009).
logam berbahaya dan juga senyawa-senyawa Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
yang bersifat efek atioksidan (Santoso, 2009). pertambahan ukuran panjang dan berat dalam

25
Uji Kadar Albumin dan Pertumbuhan......

suatu waktu. Effendi (1997) menyatakan, Parameter utama yang diamati dalam penilitian
pertumbuhan secara individual dapat dikatakan ini adalah kadar albumin dan laju pertumbuhan
sebagai pertambahan jaringan akibat dari ikan Gabus. Paramater penunjang berupa
pembelahan sel secara mitosis. Tubuh ikan kualitas air.
terdiri dari dua bagian yaitu tulang dan otot Persiapan Akuarium
(daging ikan) yang tersusun atas serat. Serat- Persiapan akuarium yang digunakan
serat tersebut meningkat bersama meningkatnya untuk aklimatisasi dan perlakuan yaitu diawali
umur, tingkat pemberian nutrisi, serta oleh dengan mencuci akuarium terlebih dahulu
perkembangan bobot badan. dengan menggunakan sabun hingga bersih.
Dari hasil penelitian yang telah ada, Selanjutnya, diberikan disinfektan berupa klorin
bahwa berat badan ikan berpengaruh terhadap secukupnya, lalu dikeringkan di bawah sinar
kandungan albumin (Rohmawati, 2010). matahari.
Mengingat pentingnya fungsi albumin dalam Aklimatisasi ikan Gabus
kehidupan sehari-hari, maka perlu adanya Ikan Gabus diaklimatisasi terlebih
pengetahuan tentang uji kadar albumin ikan dahulu sebelum mendapat perlakuan. Ikan
Gabus dengan kadar protein pakan komersial Gabus ditempatkan pada akuarium berukuran
yang berbeda. 50x30x30 cm3 yang telah diberi aerasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Pemberian Pakan
mengetahui pengaruh pemberian pakan dengan Ikan dipuasakan dua hari setelah
protein yang berbeda terhadap kadar albumin ditebar, hal ini dimaksudkan untuk
dan pertumbuhan pada ikan Gabus (C. striata). memperkenalkan pakan komersial setelah ikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengalami transportasi dari satu tempat ke
memberikan informasi ilmiah tentang manfaat tempat yang lain. Dosis pemberian pakan
ikan Gabus. Adanya informasi ilmiah ini akan sebanyak 4% dari biomasa setiap hari..
dapat memperluas pemanfaatan ikan Gabus bagi Frekuensi pemberian pakan diberikan dua kali
kesehatan. Pemberian pakan dengan protein sehari yaitu pukul 10.00 WIB dan pukul 16.00
yang berbeda terhadap kadar albumin dan WIB.
pertumbuhan ikan Gabus (C. striata) ini Perhitungan Kadar Albumin
mempunyai maksud agar hasil penelitian ini Daging ikan Gabus dibersihkan, difille
juga bisa diaplikasikan di masyarakat dan para dan dihaluskan kemudian perhitungan kadar
pembudidaya, salah satu cara aplikasinya yaitu albumin menggunakan spektrofotometer.
dengan melakukan penyuluhan kepada Prosedur kerja alat ini dengan menyiapkan
masyarakat dan para pembudidaya. albumin sekitar 300 g/ml. Menyiapkan larutan
protein tersebut dalam tabung reaksi sehingga
Materi dan Metode kadarnya bertingkat dari 30-300 g/ml.
Penelitian telah dilaksanakan pada Menambahkan ke dalam masing-masing tabung
bulan April-Juli 2013 di Laboratorium Fakultas 8 ml Reagen Lowry B dan biarkan paling
Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga sedikit 10 menit. Kemudian menambahkan 1 ml
Surabaya. Reagen Lowry A, dikocok dan dibiarkan 20
Alat yang digunakan dalam penelitian menit dan membaca OD (absorbance) pada
ini, antara lain akuarium berukuran 50x30x30 panjang gelombang 600 nm dengan
cm3 sebanyak 18 buah, selang aerasi, batu spektrofotometer. Setelah itu membuat kurva
aerasi, pH meter, termometer, blower, faring, standart pada kertas grafik yang akan
polybag, pisau, ember plastik dan timbangan menunjukkan hubungan antara OD (pada
digital. ordinat) dan konsentrasi pada absis (Sudarmadji
Bahan yang digunakan dalam dkk, 1997).
penelitian ini terdiri dari ikan Gabus sebanyak
54 ekor ukuran 16-17cm, pakan dengan protein Hasil dan Pembahasan
yang berbeda yaitu 26%, 29% dan 32%, eter Hasil pengaruh pemberian pakan
dan HCL. dengan protein yang berbeda terhadap kadar
Penelitian ini menggunakan metode albumin dan pertumbuhan pada ikan Gabus (C.
eksperimental. Percobaan ini terdiri dari tiga striata). Berikut hasil uji kadar albumin dan laju
perlakuan enam kali ulangan. Perlakuan yang pertumbuhan selama 28 hari
diberikan adalah pemberian pakan komersial
dengan protein yang berbeda. Perlakuan
tersebut adalah Po pakan dengan kadar protein
26%, P1 Pakan dengan kadar protein 29%, dan
P2 dengan pakan dengan kadar protein 32%.

26
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 1, April 2014

Tabel 1. Rata-rata Kadar Albumin Ikan Gabus plasma darah yang disintesis di dalam hati.
Selama Pemeliharaan 28 Hari (%). Albumin sangat berperan penting menjaga
Perlakuan Data Albumin Transformasi tekanan osmotik plasma, mengangkut molekul-
SD y SD molekul kecil melewati plasma maupun cairan
ekstrasel. Albumin ikan gabus memiliki kualitas
P0 1,5970,1557 1,262 0,063
jauh lebih baik dari albumin telur yang biasa
P1 1,69 0,098 1,299 0,38
digunakan dalam penyembuhan pasien pasca
P2 1,728 0,084 1,314 0,032
bedah. Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa perlakuan protein tidak memberi
Tabel 2. Rata-rata Pertumbuhan Ikan Gabus pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar
Selama Pemeliharaan 28 Hari albumin (p>0,05). Hal ini disebabkan karena
(gr/Hr). karakteristik protein yang berbeda-beda
Perlakuan Laju Pertumbuhan SD menyebabkan variasi prosedur pemisahan antara
P0 0.128b 0.0291 lain dipengaruhi oleh kelarutan, pH, kekuatan
P1 0.151b 0.039 ion ukuran molekul dan tarik menarik dengan
P2 0.285a 0.095 molekul lain. Selain itu rendahnya kadar
albumin juga bisa dipengaruhi oleh suhu, karena
Keterangan : Superskrip berbeda dalam satu diduga hal ini dapat menyebabkan kerusakan
kolom menunjukkan perbedaan albumin. Berdasarkan hasil penelitian
yang nyata (P<0,05). Sulistiyati (2012) bahwa suhu yang berbeda
memberikan pengaruh nyata terhadap kadar
Data pengukuran parameter pendukung albumin. Albumin mengalami denaturasi karena
pada sampel lumpur dan air dari P0, P1 dan P2 panas yang digunakan. Menurut De Man
menunjukkan kisaran suhu 28-290, pH 7 dan (1997), suhu koagulasi albumin yaitu antara 56-
DO 4-5 ppm. 72 0C, Ditambahkan oleh Chayati dan Andian
Albumin merupakan salah satu protein (2008), hal ini tergantung dari komposisi asam

Gambar 1. Grafik Kadar Albumin Ikan Gabus

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Ikan Gabus

27
Uji Kadar Albumin dan Pertumbuhan......

amino, adanya ikatan disulfida, jembatan garam, sumber energi dan bahan pengganti sel-sel
waktu pemanasan dan kadar air. Selain itu, tubuh yang rusak (Muthmainnah dkk,, 2012).
salah satu jenis asam amino yang menyusun Perlakuan P2 dengan protein 32%
protein albumin pada ikan gabus dapat dengan menujukkan perbedaan yang nyata bila
mudah mengalami kerusakan karena panas. dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini
Pada ikan gabus ini mengandung asam amino disebabkan protein 32% merupakan dosis yang
lisin sebesar 0,197 g/mg, jumlah ini tepat untuk pemanfatan peningkatan
merupakan jumlah yang besar dibandingkan pertumbuhan. Laju pertumbuan mengalami
dengan jumlah asam amino yang lain. penurunan pada perlakuan Po dengan protein
Sedangkan menurut hasil penelitian Perdana 26% dan P1 dengan protein 29% hal ini
(2009) perlakuan pH memberi pengaruh nyata dimungkinkan terjadi penurunan respon biologis
terhadap perubahan kadar albumin hal ini ikan karena perlakuan yang diberikan tidak
disebabkan pada pH isoelektrik albumin sesuai dengan metabolisme ikan (Aryansyah,
mengendap sebagai pellet dan globulin larut 2007).
sebagai supernatant. Titik isoelektrik albumin Hasil laju pertumbuhan masih dibawah
berkisar antara 4,6-4,9, tergantung jenis laju pertumbuhan ikan Gabus yang
spesiesnya. (deMan, 1989). Disamping itu, dibudidayakan di kolam-kolam pemeliharaan
metode pengendapan untuk pemisahan suatu pada umumnya. Hal ini disebabkan terbatasnya
jenis protein hanya terjadi sekitar 40% dari total ruang gerak ikan Gabus dalam penelitian yang
protein yang ada (Janson, et al., 1998). ditempatkan pada akuarium. Sesuai dengan
Ikan gabus merupakan ikan karnivor. pendapat Sutarmat, dkk. (2007) bahwa ikan
Pakan buatan untuk ikan-ikan karnivor biasanya yang dibudidayakan dalam suatu wadah
mengandung protein tinggi karena makanan menyebabkan ruang geraknya terbatas, sehingga
utama ikan-ikan karnivor adalah organisme pertumbuhannya sangat tergantung dari jenis
hidup seperti udang, serangga air dan ikan. pakan yang diberikan. Namun jika
Dengan demikian dalam pembuatan pakan dibandingakan dengan perlakuan Po (kontrol),
untuk ikan karnivor, bahan baku hewani maka perlakuan P2 memiliki perbedaan yang
menempati proporsi yang lebih besar nyata terhadap laju pertumbuhan ikan Gabus.
(Nugrahani, 2009). Diduga pakan yang Ruang gerak yang terbatas mengakibatkan
digunakan pada penelitian ini masih rendahnya nafsu makan ikan Gabus, sehingga
membutuhkan bahan baku hewani lainnya, penyerapan protein yang terkandung didalam
selain itu lama pemeliharaan juga pakan tidak dapat terserap secara maksimal dan
mempengaruhi metebolisme ikan. Dengan menyebabkan ikan tumbuh lebih lambat
demikian melalui penelitian ini dapat diketahui, dibandingkan dengan ikan yang dipelihara pada
meskipun kandungan protein tinggi tetapi hasil ruang yang tidak terbatas ruang geraknya.
kadar albumin belum maksimal. Rendahnya pertumbuhan yang
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran dihasilkan dalam penelitian ini diduga karena
baik panjang, berat atau volume dalam jangka kandungan nutrisi yang terdapat dalam pelet
waktu tertentu. Pertumbuhan ini secara fisik atau pakan ikan yang diberikan belum dapat
diekspresikan dengan adanya perubahan jumlah mencukupi kebutuhan energi ikan untuk
atau ukuran sel penyusun jaringan tubuh pada tumbuh. Menurut Setiawati (2004)
periode waktu tertentu. Sedangkan secara keseimbangan komponen asam amino dan
energetik, pertumbuhan diekspresikan dengan protein dalam pakan merupakan faktor utama
adanya perubahan kandungan total energi tubuh dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
pada periode waktu tertentu. kesehatan ikan. Diduga komponen asam amino
Pertumbuhan terjadi apabila ada dan protein dalam pakan yang digunakan pada
kelebihan energi bebas setelah energi yang penelitian ini belum sesuai dengan komponen
tersedia dipakai untuk metabolism standar, asam amino dan protein pada tubuh ikan gabus
energi untuk proses pencernaan dan energi sehingga menghasilkan rerata pertumbuhan
untuk aktivitas. Menurut Effendie (1997) panjang dan berat yang sedikit.
pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yakni Ikan Gabus mempunyai kelebihan
faktor dari dalam diantaranya keturunan, seks, yaitu mampu mentolerir kondisi yang tidak
umur, dan faktor dari luar diantaranya menguntungkan seperti kadar oksigen yang
lingkungan perairan, pakan, penyakit dan rendah dan pH rendah (4,5-6,5). Selain itu
parasit. Pertumbuhan dipengaruhi juga oleh hidupnya tidak memerlukan air yang deras,
ruang gerak. Makanan merupakan salah satu sehingga ikan ini cocok dibudidayakan pada
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di kondisi perairan yang stagnan. Namun demikian
mana berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, teknik budidayanya belum banyak berkembang,

28
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 1, April 2014

masyarakat masih bergantung pada Effendie, M. I. 1997. Metode Biologi


penangkapan alam sedangkan stok di alam Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut
sudah semakin menurun Pertanian Bogor. Bogor.
Kualitas air merupakan faktor Muthmainnah, D., Nurdawati, S., Dan Aprianti,
terpenting dalam kesuksesan suatu usaha S. 2012. Budidaya Ikan Gabus
budidaya, oleh karena itu untuk menjaga (Channa Striata) Dalam Wadah
kualitas air dalam penelitian ini dilakukan Karamba Di Rawa Lebak. Pusat
pergantian air sebannyak 75% yang dilakuan Unggulan Riset Pengembangan Lahan
dua kali dalam seminggu. Selain melakukan Suboptimal Graha Pertanian Program
pergantian air, pengontrolan kualitas air dengan Pascasarjana Universitas Sriwijaya.
memperhatikan parameter kualitas air berupa Palembang
suhu, pH, dan DO dalam air pemeliharaan. Nugrahani, A. 2009. Hubungan Asupan Protein
Suhu air selama penelitian berkisar Terhadap Kadar Urea Nitrogen,
antara 28 29oC. Suhu merupakan salah satu Kreatinin, Dan Albumin Darah Pasien
faktor lingkungan yang sangat berperan dalam Penyakit Ginjal Kronik Yang
mengendalikan ekosistem suatu perairan. Nilai Menjalani Hemodialisis Dr. Sardjito
derajat keasaman (pH) selama penelitian adalah Yogyakarta. Fakultas Kedokteran
7. Derajat keasaman (pH) sangat dipengaruhi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
oleh sisa metabolisme ikan dan lingkungan Rohmawati, S. 2010. Kandungan Albumin Ikan
sekitar. Kadar Dissolved Oxygen (DO) selama Gabus (Ophiocephalus striatus)
penelitian yaitu 4-5 ppm. Kadar DO yang Berdasarkan Berat Badan Ikan. Skripsi.
rendah merupakan faktor yang menyebabkan Universitas Negeri Malang. Malang
kematian serta mengakibatkan pertumbuhan Santoso, A. H. 2009. Uji Potensi Ekstrak Ikan
yang kurang optimal. Gabus (Channa striata) Sebagai
Hepatoprotector Pada Tikus yang
Kesimpulan Diinduksi dengan Parasetamol. Institut
Berdasarkan hasil penelitian dapat Pertanian Bogor. Bogor.
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan Setiawati , M. 2004. Kebutuhan Nutrien Pakan
yang nyata dalam kadar albumin ikan Gabus. Peningkat Daya Tahan Tubuh Ikan
Kadar albumin ikan Gabus dengan pemberian dalam Akuakultur. Makalah Falsafah
pakan komersial yang berbeda kadar protein Sains (pps 702) Program Pasca Sarjana
menghasilkan rerata kadar albumin tertinggi (S3) Institut Pertanian Bogor. Bogor
sebesar 1,73% pada perlakuan ketiga dengan Sudarmadji, S., Bambang H. dan Suhardi.,
kadar protein 32%, pada kadar protein 29% 1997. Analisa Bahan Makanan dan
mengahsilkan rerata albumin 1,69 kadar protein Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
26% menghasilkan rerata kadar albumin Sunatrio, S., 2003. Peran Albumin pada
terendah 1,59%. Sedangkan laju pertumbuhan Penyakit Kritis Dalam Konsensus
ikan Gabus menunjukkan bahwa terdapat Pemberian Albumin pada Sirosis Hati.
perbedaan pertumbuhan ikan Gabus yang nyata FKUI pess. Jakarta.
dengan rerata pertumbuhan tertinggi sebesar Yanti, R. 2012. Pengaruh Nutrisi Ikan Gabus
0.269 g/hari pada perlakuan ketiga dengan Terhadap Penambahan Berat Badan
kadar protein 32 % dan rerata kadar pertmbuhan Balita Gizi Kurang. Skripsi.
terendah 0.128 g/hari pada perlakuan pertama Universitas Muhammadiyah Riau.
dengan kadar protein 26 %. Riau.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang pakan dan kualitas air yang dapat
mempengaruhi kandungan kadar albumin dan
pertumbuhan ikan Gabus.

Daftar Pustaka
Arisanti, D. 2007. Pengendapan Albumin Ikan
Gabus (Ophiocephalus striatus)
Dengan Ammonium Sulfat. Skripsi.
Universitas Brawijaya. Malang.
Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusantara. Jakarta

29

You might also like