Professional Documents
Culture Documents
Dentino Jurnal Kedokteran Gigi
Dentino Jurnal Kedokteran Gigi
DENTINO
JURNAL KEDOKTERAN GIGI
Vol I. No 2. September 2016
Laporan Penelitian
ABSTRACT
Background: Knowledge of oral health is one of the efforts to prevent and control dental health problems
through education of oral health. Dental health education delivered is expected to change the behavior of an
individual or community dental health of unhealthy behaviors towards healthy behaviors. Purpose: The research
aimed to determine the correlation between oral health level knowledge of the number of dental caries in SMPN
1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Method: The method used analytic observational with cross-sectional
design and the sample was 100 students of SMP 1 Marabahan. Results: The results obtained samples with a
good level of knowledge had the DMF-T index of 19 repondence was very low, low 9 repondence, medium 1
person, 2 repondence high, very high 0 repondence. The sample had an index level of knowledge was very low
DMF-t 23 repondence, low 10 repondence, medium 20 repondence, 3 repondence high, very high sample rate 0
repondence and poor knowledge of the index was very low DMF-t 0 repondence, low 3 repondence, medium 1
repondence, 7 repondence high and very high 2 repondence. Conclusion: Using spearmen significant value of
(0.00). It can be concluded that there was a correlation between level of knowledge of oral and dental health
dental caries figures.
ABSTRAK
Latar belakang: Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu usaha untuk mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan gigi melalui pendekatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan
kesehatan gigi yang disampaikan diharapkan mampu mengubah perilaku kesehatan gigi individu atau
masyarakat dari perilaku yang tidak sehat ke arah perilaku sehat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi terhadap angka karies gigi di SMPN 1 Marabahan
Kabupaten Barito Kuala. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode penelitian analitik observasional yang
menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan 100 sampel yang terdiri dari siswa-siswi SMPN 1
Marabahan. Hasil: Hasil penelitian diperoleh sampel dengan tingkat pengetahuan yang baik memiliki indeks
DMF-t sangat rendah 19 orang, rendah 9 orang, sedang 1 orang, tinggi 2 orang, sangat tinggi 0 orang. Sampel
tingkat pengetahuan sedang memiliki indeks DMF-t sangat rendah 23 orang, rendah 10, sedang 20 orang, tinggi
3 orang, sangat tinggi 0 orang dan sampel tingkat pengetahuan buruk memiliki indeks DMF-t sangat rendah 0
orang, rendah 3 orang, sedang 1 orang, tinggi 7 orang, dan sangat tinggi 2 orang. Kesimpulan: Hasil uji
spearman diketahui nilai signifikan sebesar (0,00). Sehingga di ambil kesimpulan terdapat hubungan bermakna
antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap angka karies gigi.
Kata kunci: Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, karies gigi, indeks skor DMF-t
Korespondensi: Azhary Ramadhan, Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat, Jl. Veteran 128B, Banjarmasin 70249, Kalimantan Selatan, e-mail: arydentis@yahoo.com
Ramadhan : Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut 174
Tabel 1. Klasifikasi Angka Karies Gigi Menurut Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan
WHO (8) Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap
Tingkat DMF-T Kategori Karies Gigi
Keparahan Kategori Karies Gigi
Sangat Rendah 0,8 1,1 Total
SR R S T ST
Rendah 1,2 2,6 Baik 19 9 1 2 0 31
Penget
Sedang 2,7 4,4 ahuan
Sedang 23 10 20 3 0 56
Buruk 0 3 1 7 2 13
Tinggi 4,5 6,5
Total 42 22 22 12 2 100
Sangat Tinggi 6,6 keatas
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN Hasil uji Spearman diketahui nilai signifikan
sebesar (0,00). Karena nilai ini <0,05 maka Ho
Penelitian dengan judul Hubungan Tingkat ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan ada
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap terdapat hubungan bermakna antara tingkat
Angka Karies Gigi di SMPN 1 Marabahan telah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap
dilaksanakan pada tanggal 6 September 2012 angka karies gigi, dengan koefisien korelasi 0,465
dengan jumlah sampel 100 orang yang diambil yang mempunyai kekuatan hubungan sedang, arah
secara purposive sampling dari kelas 1, 2, 3 hubungan sebanding. Jadi semakin tinggi tingkat
berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi yang telah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, semakin
ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan rendah angka karies gigi.
pemeriksaan langsung, kemudian didapat hasil Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari
seperti tabel berikut : sutiawati yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi mulut terhadap angka karies gigi. Rendahnya
dan Mulut di SMPN 1 Marabahan pengetahuan mengenai kesehatan merupakan faktor
Pengetahuan predisposisi dari perilaku kesehatan yang mengarah
Jumlah Persentasi
Kesehatan Gigi kepada timbulnya penyakit. Pengetahuan ini erat
Responden (%)
dan Mulut pula kaitannya dengan sikap seseorang tentang
Baik 31 31 penyakit dan upaya pencegahannya. Semakin
Sedang 56 56 tinggi tingkatan sekolah anak maka peran
Rendah 13 13 pengetahuan akan semakin terlihat.2 Sebagian besar
Total 100 100 anak usia sekolah memiliki pengetahuan tentang
kesehatan gigi masih rendah.4
Ramadhan : Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut 176
Tingginya prevalensi karies gigi dapat pencernaan terganggu), disabilitas fisik, rasa sakit
disebabkan anak tidak menerapkan pengetahuan setiap mengunyah, ketidaknyamanan psikis, dan
kesehatan gigi dan mulut dalam perilaku kesehatan disabilitas psikis.4 Oleh karena itu, pengetahuan
gigi sehari-hari atau mungkin setelah memakan- sangat penting dalam menjaga kesehatan mulut dan
makanan coklat atau sejenisnya tidak menyikat gigi.
gigi. Pengetahuan anak dalam memelihara Tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan
kesehatan gigi dan mulutnya sangat penting untuk mulut terhadap angka karies gigi di SMPN 1
menjaga kebersihan rongga mulut dan mencegah Marabahan terdiri dari tingkat pengetahuan baik
terjadinya karies. Peran orang tua dan guru sangat sebanyak 31 orang dengan rata-rata DMF-t 0,52
dibutuhkan dalam mendidik dan membina anak (sangat rendah), sedang 56 orang dengan rata-rata
memelihara kesehatan giginya.5 DMF-t 1,25 (rendah) dan buruk sebanyak 13 orang
Salah satu usaha untuk mencegah dan dengan rata-rata DMF-t 2,93 (sedang). Hasil uji
menanggulangi masalah kesehatan gigi adalah spearman diketahui nilai signifikan sebesar (0,00).
melalui pendekatan pendidikan kesehatan gigi. Karena nilai ini <0,05 maka terdapat hubungan
Pendidikan kesehatan gigi yang disampaikan bermakna antara tingkat pengetahuan kesehatan
kepada seseorang atau masyarakat diharapkan gigi dan mulut terhadap angka karies gigi, dengan
mampu mengubah perilaku dan mendapatkan koefisien korelasi 0,465 yang mempunyai kekuatan
pengetahuan kesehatan gigi individu atau hubungan sedang, arah hubungan sebanding. Jadi
masyarakat dari perilaku yang tidak sehat ke arah semakin tinggi tingkat pengetahuan kesehatan gigi
perilaku sehat. Faktor perilaku dan pengetahuan ini dan mulut semakin rendah angka karies gigi.
mempunyai kontribusi yang cukup besar disamping
faktor lingkungan dalam mempengaruhi derajat DAFTAR PUSTAKA
kesehatan masyarakat.6
Pengetahuan bisa diperoleh secara alami 1. Parkash H, Ritu D, Vijay PM. Oral Health
maupun secara terencana yaitu melalui proses Module for Prevention of Dental Caries in
pendidikan. Menurut Tirthankar, pendidikan adalah School Children. New Delhi: WHO-INDIA.
faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi status 2004. p. 56-77.
kesehatan. Seseorang yang memiliki tingkat 2. Yusuf, M. Hubungan Pengetahuan Kesehatan
pendidikan yang tinggi akan memiliki pengetahuan Gigi Dan Mulut Dengan Status Karies Dan
dan sikap yang baik tentang kesehatan sehingga Ohis Pada Anak SMP. Medan: FKG USU.
akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat. 2011. Hal: 6.
Pernyataan diatas menunjukkan bahwa pengetahuan 3. Utami NK, Sri H, Adin M. Efektivitas
orang tua sangat penting dalam mendasari Pelayanan Asuhan Dan Penyuluhan Kesehatan
terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak Gigi Dan Mulut Di SDN Sei Besar 7
mendukung kebersihan gigi dan mulut pada anak.2 Banjarbaru Kalimantan Selatan. Buletin
Pengetahuan tentang kesehatan gigi dinilai Penelitian RSU Dr.Soetomo 2008; 10 (2) 4-7.
dari beberapa komponen penilai diantaranya 4. Pintauli S dan Hamada T. Menuju gigi dan
pengetahuan tentang gigi sehat, penyebab masalah mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan.
kesehatan gigi, akibat masalah kesehatan gigi, dan Medan: USU Press. 2008. Hal: 2124.
cara perawatan gigi yang benar. Pengertian gigi 5. Widi ER. Hubungan Perilaku Membersihkan
yang sehat merupakan gigi yang bebas dari karies Gigi terhadap Tingkat Kebersihan Mulut
maupun penyakit mulut lainnya. Penyebab masalah Siswa Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kerja
kesehatan gigi didapat dari anak yang suka makan Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember.
cokelat dan permen yang berlebihan dan malas JKGI 2003; 10 (3): 10-13.
menggosok gigi dapat menjadi penyebab masalah 6. Mirawati, E. Peranan Pendidikan Kesehatan
gigi. Masalah kesehatan gigi tersebut dapat Gigi terhadap Perubahan Perilaku Anak pada
mengakibatkan sakit gigi yang bisa menyebabkan Murid Kelas IV dan V SD Negeri Inpres
sakit kepala, bau mulut, dan sulit untuk tidur. Bertingkat Layang Tahun 2010. Edisi 2.
Dampak yang akan dialami sesorang dengan Makassar: Media Kesehatan Gigi 2010. Hal:
masalah gigi antara lain keterbatasan fungsi gigi 16-19.
(sulit mengunyah, makan tersangkut, bau nafas,