The Nurse'S Role in The Implementation of Program PHN in Sukowono Health Centers, Jember District

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

THE NURSES ROLE IN THE IMPLEMENTATION OF

PROGRAM PHN IN SUKOWONO HEALTH CENTERS,


JEMBER DISTRICT
Zulfahmi Hakim 1, Supriyadi 2, Komarudin 3.
Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember,
Zulfahmihakim2903@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember, Prieyangpurwo@gmail.com
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember, Komarudicahyo@gmail.com

Abstract

PHN is a field in which health nursing is a combination of nursing and public


health that aims to increase the independence of the community in addressing
issues of public health nursing optimal. This study aimed to determine The
Nurses Role In The Implementation Of Program PHN In Sukowono Health
Centers, Jember District. This study design using a descriptive, this study
population was nurses who work at the health center in Sukowono with a sample
of 17 nurses, sampling technique using total sampling. Data analysis using
univariate which aims to explain or describe the characteristics of each study
variable. The role of the nurse as the inventor of the case (case finder) and
providers (care giver) in Sukowono Health centers in the value of the highest
percentages included in the category are not optimal, respectively as 8 nurses
(47.1%). For the role of the nurse as an educator / counselor largely categorized as
optimal as many as eight nurses (47.1%), nurse's role as a coordinator and
collaborators largely categorized as optimal as many as nine nurses (52.9%), the
role of nurses as giving advice mostly categorized as optimal as many as 12
nurses (70.6%), and the role of the nurse as a role model mostly categorized as
optimal as many as 15 nurses (88.2%) recommendation of this study is need for
training nurses PHN to add insight and knowledge about PHN.

Keywords: Role, Nurse, Community Health Center, PHN


Refrences: 15 (2006-2015)

1
Abstrak
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Skripsi, 13 April 2016


Zulfahmi hakim

Peran Perawat Puskesmas Dalam Pelaksanaan Program Perkesmas Di Puskesmas


Sukowono Kabupaten Jember, 2016.

xvii + 85 hal + 1 bagan + 10 tabel + 1 gambar + 16 lampiran

Abstrak

Perkesmas merupakan suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang


merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk
untuk mengetahui peran perawat Puskesmas dalam pelaksanaan program
Perkesmas di Puskesmas Sukowono kabupaten Jember. Desain penelitian ini
menggunakan deskriptif, populasi penelitian ini adalah perawat yang berkerja di
Puskesmas Sukowono dengan sampel berjumlah 17 perawat, tehnik pengambilan
sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan univariate yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Peran perawat sebagai penemu kasus (case finder) dan pemberi
pelayanan (care giver) di Puskesmas Sukowono di nilai dari persentase
tertingginya termasuk dalam kategori tidak optimal yaitu masing-masing
sebanyak 8 perawat (47,1%). Untuk peran perawat sebagai pendidik/penyuluh
sebagian besar termasuk dalam kategori optimal yaitu sebanyak 8 perawat
(47,1%), peran perawat sebagai koordinator dan kolaborator sebagian besar
termasuk dalam kategori optimal yaitu sebanyak 9 perawat (52,9%), peran
perawat sebagai pemberi nasehat sebagian besar termasuk dalam kategori optimal
yaitu sebanyak 12 perawat (70,6%), dan peran perawat sebagai panutan sebagian
besar termasuk dalam kategori optimal yaitu sebanyak 15 perawat (88,2%)
Rekomendasi penelitian ini adalah perawat perlu untuk mengikuti pelatihan
Perkesmas untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Perkesmas.

Kata Kunci: Peran, Perawat, Puskesmas, Perkesmas


Daftar pustaka 15 (2006-2015)

2
3

PENDAHULUAN pencapaian pada penderita ISPA


60% dari target 90%, kusta 75% dari
Tujuan diselenggarakan
target 90%, dan TB paru 41% dari
pembangunan kesehatan adalah
target 100%. Pada kesehatan Ibu
meningkatkan kesadaran, kemauan
dan Anak, untuk kunjungan lengkap
dan kemampuan hidup sehatbagi
(K4) pencapaian 64,9% dari target
setiap orang agar terwujud derajat
94%, imunisasi DPT/HB 1 pada
kesehatan yang optimal. Untuk
bayi 86,4% dari target 95%. Untuk
mencapai tujuan tersebut
pencapaian program pengobatan
diperlukan upaya dari seluruh
78,9% dari target 100% pada jumlah
potensi bangsa baik masyarakat,
kasus baru, dan pada promosi
swasta maupun pemerintah pusat
kesehatan pencapain 99,8% dari
dan daerah (Depkes RI, 2006).
target 100% pada rumah tangga di
Puskesmas merupakan ujung
kaji dan 40% dari target 100% pada
tombak penyelenggaraan UKM
rumah tangga sehat (10 indikator).
maupun UKP, Dalam Sistem
Dalam menanggapi hal
Kesehatan Nasional (SKN) di
tersebut, peran perawat Puskesmas
tetapkan subsistem upaya kesehatan
sangat dibutuhkan untuk mencapai
yang terdiri dari dua unsur utama
target dalam pelaksanaan program
yaitu upaya kesehatan perorangan
Perkesmas yang telah
(UKP) dan upaya kesehatan
ditentukan.peran adalah bentuk dari
masyarakat (UKM) (Depkes RI,
perilaku yang diharapkan dari
2006).
seseorang pada situasi sosial
Dari data yang diambil di
tertentu. Apa yang dimaksud peran
Puskesmas Sukowono pada tahun
perawat adalah cara untuk
2015 di dapatkan jumlah perawat
menyatakan aktivitas perawat dalam
berjumlah 17, pencapaian program
peraktik untuk menjalankan tugas
gizi 53% balita yang naik berat
dan tanggung jawab keperawatan
badannya dari target 80%, pada
secara profesional, sesuai dengan
penyehatan lingkungan sarana air
kode etik profesional dimana setiap
bersih yang memenuhi syarat hanya
peran dinyatakan sebagai ciri
15,11% dari target 80%, pada upaya
pemberantasan penyakit menular
4

terpisah untuk kejelasan (Mubarak pencegahan penyakit (preventif) di


& Chayatin, 2013). semua tingkat pencegahan (levels of
Pelaksana utama kegiatan prevention) dengan menjamin
keperawatan kesehatan masyarakat keterjangkauan pelayanan kesehatan
(Perkesmas) adalah semua yang dibutuhkan dan melibatkan
perawat fungsional keperawatan klien sebagai mitra kerja dalam
di Puskesmas. Sebagai pelaksana perencanaan, pelaksanaan, dan
keperawatan kesehatan masyarakat evaluasi pelayanan keperawatan
di Puskesmas, perawat minimal (Depkes RI, 2006).
mempunyai enam peran dan fungsi, Upaya Keperawatan
yaitu (1) sebagai penemu kasus Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
(case finder); (2) sebagai pemberi merupakan upaya kesehatan
pelayanan (care giver); (3) sebagai penunjang yang terintegrasi dalam
pendidik/penyuluh kesehatan semua upaya kesehatan Puskesmas
(health teacher/educater); (4) termasuk dalam upaya kesehatan
sebagai coordinator dan kolaborator; wajib (Promosi kesehatan,
(5) pemberinasehat (counseling); (6) Kesehatan lingkungan,KIA/KB,
sebagai panutan (rolemodel) P2M, Gizi dan Pengobatan) tetapi
(Depkes RI, 2006). dapat juga sebagai upaya kesehatan
Keperawatan Kesehatan pengembangan yang wajib
Masyarakat (Perkesmas) pada dilakukan pada daerah tertentu
dasarnya adalah pelayanan (Depkes RI, 2006).
keperawatan profesional yang Berdasarkan uraian di atas
merupakan perpaduan antara penulis tertarik untuk melakukan
konsep kesehatan masyarakat dan penelitian tentang Peran Perawat
konsep keperawatan yang ditujukan Puskesmas dalam Pelaksanaan
pada seluruh masyarakat dengan Program Perkesmas di Puskesmas
penekanan pada kelompok resiko Sukowono kabupaten Jember.
tinggi. Dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal
dilakukan melalui peningkatan
kesehatan (promotif) dan
5

METODE PENELITIAN

Metode penelitian sebagai Pada penelitian ini


suatu cara untuk memperoleh menggunakan desain penelitian
kebenaran ilmu pengetahuan atau deskriptif tentang gambaran Peran
pemecahan suatu masalah, pada perawat Puskesmas dalam
dasarnya menggunakan metode pelaksanaan program Perkesmas di
ilmiah (Notoadmodjo, 2010). Puskesmas Sukowono.

HASIL PENELITIAN
A. Data Umum
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Perawat Di Puskesmas Sukowono
Kabupaten Jember Tahun 2016.
Usia Frekuensi Persentase
< 30 tahun 6 35,3 %
30 40 tahun 9 52,9 %
41 50 tahun 1 5,9 %
> 50 tahun 1 5,9 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.1


perawat (52,9%), pada usia <
diketahui bahwa sebagian
30 tahun sebanyak 6 perawat
besar usia perawat yang
(35,3%), pada usia 41 50
berkerja di Puskesmas
tahun dan usia > 50 tahun
Sukowono adalah 30 40
masing-masing sebanyak 1
tahun yaitu sebanyak 9
perawat (5,9 %).
6

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Perawat Di Puskesmas
Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2016
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Perempuan 14 82,4 %
Laki-laki 3 17,6 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.2 perempuan yaitu sebanyak

diketahui bahwa sebagian 14 perawat (82,4%), dan

besar jenis kelamin perawat pada laki-laki sebanyak 3

yang berkerja di Puskesmas perawat (17,6%),

Sukowono adalah

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Perawat Di Puskesmas
Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2016.
Pendidikan Frekuensi Persentase
D3 14 82,4 %
S1 3 17,6 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.3


Sukowono adalah D3 yaitu
diketahui bahwa sebagian
sebanyak 14 perawat
besar pendidikan perawat
(82,4%), dan pada S1
yang berkerja di Puskesmas
sebanyak 3 perawat (17,6%).
7

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja


Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Perawat Di Puskesmas
Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2016.
Masa kerja Frekuensi Persentase
< 5 tahun 5 29,4 %
6 - 10 tahun 9 52,9 %
11 - 15 tahun 1 5,9 %
> 15 tahun 2 11,8 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.4 pada usia < 5 tahun sebanyak


diketahui bahwa sebagian 5 perawat (29,4%), pada usia
besar masa kerja perawat 11 15 tahun sebanyak 1
yang berkerja di Puskesmas perawat (5,9%), dan pada
Sukowono adalah 6 10 usia >15 tahun sebanyak 2
tahun yaitu sebanyak 9 perawat (11,8%).
perawat (52,9%),

B. Data Khusus

1. Peran Perawat Sebagai Penemu Kasus (Case Finder)


Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Penemu Kasus
(Case Finder) Di Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2016.
Peran Frekuensi Persentase
Sangat optimal 4 23,5 %
Optimal 5 29,4 %
Tidak optimal 8 47,1 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.5 sebagai penemu kasus (case


diketahui bahwa persentase finder) di Puskesmas
tertinggi peran perawat Sukowono adalah 47,1%,
8

yaitu demgan jumlah yang optimal sebanyak 5


frekuaensi 8 perawat yang perawat (29,4%), dan peran
termasuk dalam kategori yang sangat optimal sebanyak
tidak optimal, untuk peran 4 perawat (23,5%).

2. Peran Perawat Sebagai Pemberi Pelayanan (Care Giver)


Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Pemberi Pelayanan
(Care Giver) Di Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2016.
Peran Frekuensi Persentase
Sangat optimal 3 17,6 %
Optimal 6 35,3 %
Tidak optimal 8 47,1 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.6 termasuk dalam kategori

diketahui bahwa persentase tidak optimal, untuk peran

tertinggi peran perawat yang optimal sebanyak 6

sebagai pemberi pelayanan perawat (35,3%), dan peran

(care giver) di Puskesmas yang sangat optimal

Sukowono adalah 47,1%, sebanyak 3 perawat

yaitu demgan jumlah (17,6%).

frekuaensi 8 perawat yang


9

3. Peran Perawat Sebagai Pendidik/Penyuluh Kesehatan (Health


teacher/Education)
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Pendidik/Penyuluh
Kesehatan (Health Teacher/Education) Di Puskesmas Sukowono
Kabupaten Jember Tahun 2016.
Peran Frekuensi Persentase
Sangat optimal 3 17,6 %
Optimal 8 47,1 %
Tidak optimal 6 35,3 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.7 optimal yaitu sebanyak 8


diketahui bahwa sebagian perawat (47,1%), peran yang
besar peran perawat sebagai tidak optimal sebanyak 6
pendidik/penyuluh kesehatan perawat (35,3%), dan peran
(health teacher/education) di yang sangat optimal
Puskesmas Sukowono sebanyak 3 perawat (17,6%).
termasuk dalam kategori

4. Peran Perawat Sebagai Koordinator dan Kolaborator


Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Koordinator Dan
Kolaborator Di Puskesmas Sukowono kabupaten Jember Tahun 2016.
Peran Frekuensi Persentase
Sangat optimal 8 47,1 %
Optimal 9 52,9 %
Tidak optimal 0 0%
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.8 termasuk dalam kategori


diketahui bahwa sebagian optimal yaitu sebanyak 9
besar peran perawat sebagai perawat (52,9%), dan peran
koordinator dan kolaborator yang sangat optimal sebanyak
di Puskesmas Sukowono 8 perawat (47,1%).
10

5. Peran Perawat Sebagai Pemberi Nasehat (Counselling)


Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Pemberi Nasehat
(Counselling) Di Puskesmas Sukowono kabupaten Jember Tahun 2016.
Peran Frekuensi Persentase
Sangat optimal 4 23,5 %
Optimal 12 70,6 %
Tidak optimal 1 5,9 %
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.9 kategori optimal yaitu


diketahui bahwa sebagian sebanyak 12 perawat
besar peran perawat sebagai (70,6%), peran yang sangat
pemberi nasehat optimal sebanyak 4 perawat
(counselling) di Puskesmas (23,5%), dan peran yang
Sukowono termasuk dalam tidak optimal sebanyak 1
perawat (5,9%).

2. Peran Perawat Sebagai Panutan (Role Model)


Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Panutan (Role
Model) Di Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2016.
Peran Frekuensi Persentase
Sangat optimal 2 11,8 %
Optimal 15 88,2 %
Tidak optimal 0 0%
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel 5.10 optimal yaitu sebanyak 15


diketahui bahwa sebagian perawat (88,2%), dan peran
besar peran perawat sebagai yang sangat optimal
panutan (role model) di sebanyak 2 perawat
Puskesmas Sukowono (11,8%).
termasuk dalam kategori
11

PEMBAHASAN Peran perawat sebagai


pendidik/penyuluh kesehatan
Peran perawat sebagai penemu
(health teacher/educater)
kasus (case finder)
Berdasarkan penelitian yang
Berdasarkan penelitian yang
telah dilaksanakan diketahui bahwa
telah dilaksanakan diketahui bahwa
sebagian besar peran perawat
persentase tertinggi peran perawat
sebagai pendidik/penyuluh
sebagai penemu kasus (case finder)
kesehatan (health
di Puskesmas Sukowono adalah
teacher/education) di Puskesmas
47,1%, yaitu demgan jumlah
Sukowono termasuk dalam kategori
frekuaensi 8 perawat yang termasuk
optimal yaitu sebanyak 8 perawat
dalam kategori tidak optimal, untuk
(47,1%), peran yang tidak optimal
peran yang optimal sebanyak 5
sebanyak 6 perawat (35,3%), dan
perawat (29,4%), dan peran yang
peran yang sangat optimal sebanyak
sangat optimal sebanyak 4 perawat
3 perawat (17,6%).
(23,5%).

Peran perawat sebagai


Peran perawat sebagai pemberi
koordinator dan kolaborator
pelayanan (care giver)
Berdasarkan penelitian yang
Berdasarkan penelitian yang
telah dilaksanakan diketahui bahwa
telah dilaksanakan diketahui bahwa
sebagian besar peran perawat
persentase tertinggi peran perawat
sebagai koordinator dan kolaborator
sebagai pemberi pelayanan (care
di Puskesmas Sukowono termasuk
giver) di Puskesmas Sukowono
dalam kategori optimal yaitu
adalah 47,1%, yaitu demgan jumlah
sebanyak 9 perawat (52,9%), dan
frekuaensi 8 perawat yang termasuk
peran yang sangat optimal sebanyak
dalam kategori tidak optimal, untuk
8 perawat (47,1%).
peran yang optimal sebanyak 6
perawat (35,3%), dan peran yang
Peran perawat sebagai pemberi
sangat optimal sebanyak 3 perawat
nasehat ( counseling)
(17,6%).
Berdasarkan penelitian yang
telah dilaksanakan diketahui bahwa
12

sebagian besar peran perawat 1. Peran perawat sebagai


sebagai pemberi nasehat penemu kasus (case finder)
(counselling) di Puskesmas di Puskesmas Sukowono
Sukowono termasuk dalam kategori mayoritas termasuk dalam
optimal yaitu sebanyak 12 perawat kategori tidak optimal.
(70,6%), peran yang sangat optimal 2. Peran perawat sebagai
sebanyak 4 perawat (23,5%), dan pemberi pelayanan (care
peran yang tidak optimal sebanyak 1 giver) di Puskesmas
perawat (5,9%). Sukowono mayoritas
termasuk dalam kategori
Peran perawat sebagai panutan tidak optimal.
(role model) 3. Peran perawat sebagai
Berdasarkan penelitian yang pendidik/penyuluh kesehatan
telah dilaksanakan diketahui bahwa (health teacher/education) di
sebagian besar peran perawat Puskesmas Sukowono
sebagai panutan (role model) di mayoritas termasuk dalam
Puskesmas Sukowono termasuk kategori optimal.
dalam kategori optimal yaitu 4. Peran perawat sebagai
sebanyak 15 perawat (88,2%), dan koordinator dan kolaborator
peran yang sangat optimal sebanyak di Puskesmas Sukowono
2 perawat (11,8%). sebagian besar termasuk
dalam kategori optimal.
KESIMPULAN DAN SARAN 5. Peran perawat sebagai
pemberi nasehat
A. KESIMPULAN
(counselling) di Puskesmas
Berdasarkan data yang diperoleh Sukowono sebagian besar
dari hasil penelitian, sebagaimana termasuk dalam kategori
yang telah di uraikan di bab V dan optimal.
bab VI, maka dapat disimpulkan 6. Peran perawat sebagai
sebagai berikut: panutan (role model) di
Puskesmas Sukowono
13

sebagian besar termasuk pendidik/penyuluh kesehatan


dalam kategori optimal. (health teacher/education),
. koordinator dan kolaborator,
pemberi nasehat (counselling),
B. SARAN
dan panutan (role model) sudah
Berdasarkan penelitian yang optimal sehingga perlu
didasarkan atas data-data yang dipertahankan perannya agar
diperoleh, maka peneliti bisa lebih optimal lagi.
memeberikan saran kepada:
1. Perawat 2. Puskesmas
Dari hasil penelitian ini yang Dari hasil penelitian ini
perlu diperbaiki pada perawat Puskesmas diharapkan dapat
yang berkerja di Puskesmas memperbaiki peran perawat
Sukowono adalah perannya yang berkerja di Puskesmas
dalam pelaksanaan program Sukowono dengan
Perkesmas dengan mengikuti mengevaluasi 6 peran perawat
pelatihan Perkesmas agar dapat maupun dalam pelaksanaan
menambah wawasan bagi program Perkesmas dari P1
perawat mengenai Perkesmas. (perencanaan), P2
Ada pun peran perawat yang (Pelaksanaan dan
perlu untuk di tingkatkan, pengendalian) dan P3
terutama peran perawat sebagai (pengawasan dan
penemu kasus (case finder) pertanggungjawaban),
mengenai kegiatan screening khususnya dalam pelaksanaan
dan peran perawat sebagai P1 yaitu perencanaan yang
pemberi pelayanan (care giver) meliputi penyusunan usulan
mengenai kegiatan kunjungan kegiatan, pengajukan usulan
rumah (home visit) yang masih kegiatan, dan menyusun
belum optimal, khususnya rencana pelaksanaan kegiatan
dalam pelaksananan P1 yaitu yang di tuangkan dalam POA,
dalam perencanaan. Untuk dengan mengikutkan sertakan
peran perawat sebagai perawat dalam pelatihan
14

Perkesmas. Hal ini bertujuan DAFTAR PUSTAKA


agar dapat meningkatkan
Departemen Kesehatan Republik
peran perawat terutama peran
Indonesia. (2006). Pedoman
perawat sebagai penemu kasus
Penyelenggaraan Upaya
(case finder) dan peran perawat
Keperawatan Kesehatan
sebagai pemberi pelayanan
Masyarakat di Puskesmas.
(care giver) sehingga dapat
Jakarta.
optimal. Untuk peran perawat
Efendi, Makhfudli. (2009). Ilmu
sebagai pendidik/penyuluh
Kesehatan Komunitas, Teori
kesehatan (health
dan Praktik dalam
teacher/education),
Keperawatan. Jakarta :
koordinator dan kolaborator,
Salemba Medika.
pemberi nasehat (counselling),
Handayani. (2014). Buku Ajar
dan panutan (role model) sudah
Statistik Inferensial, Jember.
optimal baik dalam
Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu
pelaksanaan P1, P2, dan P3,
Keperawatan komunitas,
sehingga perlu dipertahankan
Sulawesi Selatan : Pustaka As
perannya maupun dalam
Salam.
pelaksanaan Perkesmas agar
Indriyani, Dian. dkk. (2015).
bisa lebih optimal lagi.
Panduan Penulisan Skripsi
Program Studi S1
3. Peneliti Selanjutnya
Keperawatan. Jember:
Diharapkan dapat dilakukan
Fakultas Ilmu Kesehatan
penelitian lebih lanjut tentang
Universitas Muhammadiyah
faktor-faktor yang
Jember.
mempengaruhi peran perawat
Isnaeni. (2013). Gambaran peran
dalam pelaksanaan Perkesmas.
perawat Puskesmas dalam
Selain itu perlu juga dilakukan
pelaksanaan perawatan
penelitian lebih lanjut tentang
kesehatan masyarakat
persepsi masyarakat tentang
(PERKESMAS) di kota
kinerja perawat dalam
Salatiga tahun 2013. Program
pelaksanaan Perkesmas.
studi Ilmu Keperawatan
15

Fakultas Ilmu Kesehatan Nursalam. (2011). Konsep dan


Uiversitas Kristen Satya Penerapan Metodologi
Wacana Salatiga. Penelitian Ilmu Keperawatan,
http://repository.uksw.edu/bit Edisi 2. Jakarta : Salemba
stream/123456789/5322/1/T1 Medika.
_462009055_Judul.pdf , Nursalam. (2013). Metodologi
diperoleh tanggal 29 Oktober Penelitian Ilmu Keperawatan,
2015 jam 18.00 WIB. Edisi 3. Jakarta : Salemba
Kementrian Kesehatan Republik Medika.
Indonesia. (2014). Profil Tafwidhah. (2010). Hubungan
Kesehatan Indonesia Tahun Kompetensi Perawat
2013. Jakarta. Puskesmas dan Tingkat
Kementrian Kesehatan Republik Keterlaksanaan Kegiatan
Indonesia. (2014). Pusat Perawatan Kesehatan
Kesehatan masyarakat. masyarakat (PERKESMAS)
Jakarta. di Kota Pontianak. Program
Kementrian Kesehatan Republik Studi Ilmu Keperawatan
Indonesia. (2015). Data dan Program Magister
Informasi Tahun 2014, Profil Keperawatan Kekhususan
Kesehatan Indonesia. Jakarta. Kepemimpinan dan
Maryani. (2014). Ilmu Keperawatan Manajemen Keperawatan
Komunitas. Bandung : Yrama Depok.
Widya. http://lib.ui.ac.id/file?file=dig
Mubarak, Chayatin. (2013). Ilmu ital/20285777T%20Yuyun%2
Keperawatan komunitas, 0Tafwidhah.pdf , diperoleh
Pengantar dan Teori. Jakarta tanggal 29 Oktober 2015 jam
: Salemba Medika 18.00 WIB.
Notoatmodjo. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.

You might also like