Professional Documents
Culture Documents
Bab I 2 3
Bab I 2 3
DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5
1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 5
1.4 Mekanisme Penulisan ............................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................. 7
2.1 Saham........................................................................................................................ 7
2.1.1 Pengertian Saham.............................................................................................. 7
2.1.2 Jenis-jenis Saham .............................................................................................. 7
2.1.3 Harga Saham ..................................................................................................... 9
2.1.4 Nilai saham ..................................................................................................... 12
2.2 Good Corporate Governance .................................................................................. 13
2.2.1 Pengertian Good Corporate Governance ........................................................ 13
2.2.2 Prinsip Good Corporate Governance .............................................................. 13
2.2.3 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance ......................................... 15
2.2.4 Mekanisme Good Corporate Governance ....................................................... 17
2.3 Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................................................... 25
2.3.3 Penilaian Self-Assessment Good Corporate Governance ............................... 27
2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 30
2.5 Kerangka Pemikiran................................................................................................ 33
2.6 Pengembangan Hipotesis Penelitian ....................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 39
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................................ 39
3.2 Populasi dan sampel ................................................................................................ 39
3.3 Teknik Pengukuran Variabel Penelitian ................................................................. 40
3.3.1 Variabel Independen ....................................................................................... 40
3.3.2 Variabel Dipenden .......................................................................................... 41
3.4 Metode Analisis Data .............................................................................................. 42
i
3.4.1 Uji Deskriptif .................................................................................................. 42
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 43
3.4.3 Uji Regresi Berganda ...................................................................................... 44
3.4.4 Uji Beda .......................................................................................................... 45
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
adalah hak kepemilikan atas aset perusahaan. Jumlah lembar saham memiliki
kesamaan arti sebagai nilai presentasi kepemilikan atas total aset perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah
mekanisme Good Corporate Governance yang berupa kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, komite audit, dan dewan komisaris berpengaruh
terhadap harga saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2013-2015. Maka penelitian ini mengambil judul: Perbandingan Pengaruh
Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Harga Saham
(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015)
1.1 Rumusan masalah
1. Apakah pada setiap mekanisme Good Corporate Governance (kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independe, komite audit,
ukuran dewan direksi) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham?
2. Apakah terdapat perbedaan harga saham pada perusahaan dengan kualitas
Good Corporate Governance yang baik dan perusahaan dengan kualitas Good
Corporate Governance yang cukup baik?
Agar tidak menyimpang dari permasalahan dan dapat mencapai sasaran
yang diharapkan maka penulis melakukan pembatasan masalah dengan membatasi
sampel penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, dimana dari seluruh populasi perusahaan akan diambil 20 sampel
perusahaan yaitu 10 perusahaan dengan kualitas good corporate governance baik
dan 10 perusahaan lainnya dengan kualitas good corporate governance yang
kurang/tidak baik. dan telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan tahun
2013-2015 yang telah diaudit, good corporate governance diproksikan dengan
kepemilikan manejerial; kepemilikan institusional; komisaris independen; ukuran
dewan direksi dan komite audit. Dan harga saham yang digunakan adalah harga
saham penutupan saat penyampaian laporan keuangan tahunan pada Bursa Efek
Indonesia.
5
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan
menganalisis apakah perbedaan penerapan good corporate governance yang
diproksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris
independen, ukuran dewan direksi, dan komite audit berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-
2015.
1. Bagi Peneliti
Dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai pengaruh mekanisme
good corporate governance perusahaan dalam praktik yang dihubungkan
dengan pengetahuan teoritis.
2. Bagi calon investor
Dapat memberikan masukan mengenai prospek perusahaan sebelum calon
investor menginvestasikan modalnya pada perusahaan serta diharapkan
dapat memberikan informasi dalam menilai aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Bagi akademik
Dapat memberikan pengetahuan yang berguna dan wawasan bagi peneliti-
peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa atau mengembangkan
penelitian tersebut.
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan-
permasalahan yang tercakup pada penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini. Dan di bagian akhir
diuraikan sistematikan penyajian laporan penelitian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai teori-teori serta pustaka yang
dipakai pada saat melakukan penelitian. Teori-teori ini diambil dari
beberapa buku literatur dan dari internet. Teori yang dibahas meliputi
teori tentang pengertian harga saham, Good Corporate Governance,
penelitian terdahulu, dan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai metode-metode yang di
gunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan serta untuk
melakukan analisi data yang akan diteliti.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menyajikan data fokus penelitian kemudian data-data dari hasil penelitian
tersebut dianalisa dan diinterpretasikan. Bab ini sekaligus merupakan
jawaban dari masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian kelima merupakan penutup dari seluruh hasil penelitian yang
berisikan mengenai kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian dan saran-saran yang sesui dengan permasalhan yang sudah
diteliti. Bagian kelima ini diberi judul Penutup.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Saham
7
8
saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham, dan kemudian
membandingkan dengan harga pasar saat ini saham tersebut. Nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.
Pedoman yang dapat digunakan adalah (Husnan, 2001: 288) dalam Mukti
2013 yaitu:
1. Jika nilai intrinsik lebih besar dari harga pasar saat ini, maka saham
tersebut dinilai undervalued, sehingga seharusnya dibeli atau ditahan
apabila harga saham tersebut telah dimiliki.
2. Jika nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasa saat ini, maka saham
tersebut dinilai overvalued, sehingga harus dijual.
3. Jika nilai intrinsik sama dengan harga pasar saat ini, maka saham terebut
dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
Menurut Syafaatul 2014, harga saham adalah harga dari saham yang
diperdagangkan pada pasar modal yang dipengaruhi oleh penawaran dan
permintaan saham tersebut. Harga saham merupakan cerminan dari kinerja
atau nilai perusahaan. Jika kinerja perusahaan baik maka harga saham
perusahaan akan meningkat dan sebaliknya jika kinerja perusahaan tidak
baik maka harga saham perusahaan juga akan menurun. Menurut Halim
(2005:16) dalam Syafaatul 2014, saham yang diperdagangkan di bursa
memiliki beragam istilah harga. Istilah harga tersebut, yaitu:
a. Harga nominal atau nilai pari adalah nilai yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya.
b. Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan
dibursa efek, atau merupakan harga jual dari penjamin emisi
(underwritter).
c. Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut
dicatatkan dibursa.
12
yang lain. Hal ini dikarenakan pada setiap perusahaan memiliki adanya
perbedaan faktor-faktor intern perusahaan, termasuk riwayat hidup
perusahaan, jenis usaha, jenis risiko, struktur permodalan dan
manajemennya.
efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini
disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan yang
strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi
laba.
Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak
yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan
institusional yang besar (lebih dari 5 %) mengindikasikan \
kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva
perusahaan. Dengan demikian proporsi kepemilikan institisional
bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan
manajemen (Fauzi, 2004) dalam Noorlaila 2014.
Berdasarkan uraian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa
kepemilikan manajerial merupakan kondisi dimana institusi atau
lembaga lain yang memiliki saham perusahaan dengan menjalin
sebuah kerjasama, selain itu institusi juga memantau secara
profesional perkembangan investasinya maka tingkat pengendalian
terhadap tindakan manajemen sangat tinggi sehingga potensi
kecurangan dapat ditekan.
keputusan. Wewenang dan tanggung jawab agen maupun principal diatur dalam
suatu kontrak kerja atas persetujuan bw:ama (Harjito dan Nurfauziah, 2006 dalam
Sugiarto 2011). Dengan demikian, terjadi pemisahan kepemilikan antara dua pihak
di mana mereka akan membuat keputusan keputusan sesuai dengan kepentingan
mereka masing-masing.
Manajer pada hakikatnya harus mengambil keputusan terbaik untuk
meningkatkan kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil adalah
memaksimalkan sumber daya perusahaan. Namun tidak memungkinkan bagi
pemegang saham untuk terus mengontrol dan mengawasi segala aktivitas dan
keputusan yang diambil oleh manajer perusahaan. Suatu ancaman bagi para
pemegang saham jika manajer bertindak atas kepentingan pribadinya sendiri
(Christiawan dan Tarigan, 2007 dalam Sugiarto 2011). Dengan kata lain manajer
yang bertindak sebagai agen dari pemegang saham di dalam melakukan
aktivitasnya bisa jadi tidak konsisten dengan apa yang menjadi kepentingan
pemilik (Fama dalam Syafruddin, 2006 dalam Sugiarto 2011). Ketidakkonsistenan
ini teIjadi karena keduanya diasumsikan sebagai individu yang cenderung
memaksimalkan sumber dayanya masing-masing.
Menurut Christiawan dan Tarigan 2007 dalam Sugiarto 2011, masing-
masing pihak ini juga memiliki risiko yang terkait dengan fungsinya. Manajer
memiliki risiko memperoleh pengurangan insentif atau bahkan tidak ditunjuk lagi
menjadi manajer jika manajer gagaI menjalankan fungsinya. Sementara itu
pemegang saham memiliki risiko kehilangan modal atau investasi yang ia
tanamkan di perusahaan jika salah memilih manajer. Hal ini merupakan
konsekuensi dari adanya pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan yang
umumnya disebut dengan konsep entitas usaha. Konflik keagenan yang terjadi
dapat berupa:
1. Principal menginginkan pengembalian (return) yang sebesar-besarnya dan
secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan kenaikan
porsi deviden dari tiap saham yang dimiliki, sementara itu agen
27
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Metode yang digunakan
adalah analisi regresi linier berganda yang diolah dengan menggunakan program
reviews. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa harga saham dipengaruhi oleh
good corporate governance yaitu komisaris independen. Sedangkan dewan
komisaris, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Purwaningtyas 2011, meneliti mengenai
pengaruh mekanisme good corporate governance (kepemilikan institusional,
kepemilikan manajemen, dewan komisaris independen, komite audit dan ukuran
dewan direksi) terhadap nilai perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-
2009. Berdasarkan metode purposive sampling, diperoleh 25 perusahaan sebagai
sampe. Alat analisis yang digunakan adalah statistik regresi berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan
manajemen dan ukuran dewan direksi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Akan tetapi, dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Setyaningtyas 2006, menguji secara empiris
mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman Corporate Governance Perception
Index (CGPI). Sampel dalam penelitian ini berjumlah sepuluh perusahaan penerima
penghargaan dengan asumsi bahwa perusahaan penerima penghargaan Corporate
Governance Perception Index (CGPI) tersebut mempunyai pemahaman yang baik
dan telah melaksanakan prinsip-prisip good corporate governance. Reaksi pasar
diukur dari abnormal return saham perusahaan penerima penghargaan Corporate
Governance Perception Index (CGPI). One sample t test digunakan untuk menguji
reaksi pasar diseputar periode jendela peristiwa pengumuman Corporate
Governance Perception Index (CGPI). Hasilnya menunjukkan bahwa peristiwa
pengumuman Corporate Governance Perception Index (CGPI) untuk perusahaan
sektor keuangan kurang direspon oleh pasar, dan terdapat reaksi yang signifikan
untuk perusahaan sektor non keuangan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
32
Kepemilikan
Manajerial (X1)
Kepemilikan
Institusional (X2)
Harga Saham
Komisaris
Indepemden (X3) (Y1)
Ukuran Dewan
Direksi (X5)
39
40
2. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki
oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi, dan kepemilikan institusi lain (Tarjo, 2008) dalam Julianti 2015.
Pada penelitian ini, kepemilikan institusional diukur dengan proporsi
tingkat kepemilikan saham oleh pihak institusi.
3. Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang berasal
dari luar emiten atau perusahaan publik yang tidak memiliki saham baik
langsung maupun tidak langsung. Pada penelitian ini, komisaris
41
4. Komite Audit
Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih dari dewan komisaris
perusahaan yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam
mempertahankan independensinya dari manajemen, Purwaningtyas 2011.
Komite audit, diukur dengan variabel dummy, dimana 1 untuk perusahaan
yang memiliki komite audit dan 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki
komite audit (Siallagan dan Machfoedz, 2006)
5. Dewan Direksi
Ukuran dewan direksi adalah jumlah dewan direksi dalam perusahaan,
semakin banyak dewan dalam perusahaan akan memberikan suatu bentuk
pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang semakin baik, Isshaq
(2009) dalam Susanti (2010). Ukuran dewan direksi, diukur dengan
jumlah anggota dewan direksi yang ada di dalam perusahaan
lainnya dengan kualitas good corporate governance yang kurang/tidak baik. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, komisaris indepeden, komite audit, dan ukuran dewan komisaris.
Dengan demikian, sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder tersebut berasal dari laporan tahunan (annual report) dan laporan
keuangan auditan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2013 2015 dalam situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan dokumentasi penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
berbagai literatur pustaka yang berhubungan dengan pembuatan skripsi dengan
tujuan untuk mendapatkan landasan teori dan teknik analisa dalam memecahkan
masalah dan pengumpulan data mengenai laporan tahunan dan laporan keuangan
auditan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2015, yang memuat kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
komisaris indepeden, komite audit, dan ukuran dewan komisaris.
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan berupa analisis statistik
deskriptif, uji asumsi klasik dan uji beda. Metode analisis yang digunakan untuk
melakukan uji hipotesis adalah analisis regresi. Metode analisis regresi yang dipilih
adalah analisis regresi linear berganda. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian
ini terdapat lebih dari satu variabel independen.
Y = Harga Saham
a = Konstanta
b1, b2, b3 b4, b5 = Koefisien regresi berganda
X1 = Kepemilikan Manajerial
X2 = Kepemilikan Institusi
X3 = Komisaris Independen
X4 = Komite Audit
45
Helfi, Siti Aulia 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Harga
Saham (Studi pada Perusahaan Food and beverages yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). Skripsi. Universitas Lampung.
Ujiyanto, Muh. Arief dan Pramuka, Bambang Agus 2007. Mekanisme Corporate
Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan (Studi Pada
Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). Jurnal. Universitas
Hasanuddin, Makassar.