Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

KEKUATAN TARIK DAN BENDING KOMPOSIT


SERAT LIMBAH KAIN TEKTIL (SINGSIN) DENGAN
MENGGUNAKAN PEREKAT RESIN POLYESTER

Teguh Wiyono1, Kuncoro Diharjo 2

1. Mahasiswa Magister Teknik Mesin UNS


2. Staf Pengajar S2 Teknik Mesin UNS

ABSTRACT

Waste fiber textile fabric on Spinning machinery of production in


textile mills and fabric makers striated SMEs can cause environmental
problems if not handled properly. In general, the fibers are disposed as
garbage or burned so that it can pollute the environment. Yet the
researchers from various parts of the world at this point has focused its
attention on the utilization of natural fibers and natural fiber composite
materials berpenguat which is an environmentally friendly composite
materials
Because of the specific strengths of several types of natural fibers have a
value that can be matched to the value of glass fiber strength, thus
allowing the use of natural fibers as a substitute of glass fiber material
that has some drawbacks in terms of the environment on the use of glass
fiber composite materials engineering can lead to skin irritation at the
time processing and also in terms of health can lead to respiratory
problems caused by the suctioning of fiber glass dust. Other intensive
driving spur development of natural fiber composites are environmental
directives
And regulations

Key words. Natural fibers, Singsin

Pendahuluan menimbulkan masalah lingkungan


Dengan berlimpahnya apabila tidak ditangani dengan
serat limbah kain tektil pada baik. Pada umumnya, serat
mesin Spinning dari hasil tersebut di buang sebagai sampah
produksi di pabrik tektil maupun ataupun dibakar yang sehingga
UMKM pembuat kain lurik dapat dapat mencemari lingkungan.

Kekuatan Tarik dan Bending 68


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Padahal para peneliti dari ramah lingkungan diperlukan.


berbagai belahan dunia pada saat Dari kecenderungan ini dapat
ini telah memfokuskan diperkirakan bahwa
perhatiannya pada pemanfaatan pengembangan bahan komposit
serat alam dan material komposit hijau ramah lingkungan yang
berpenguat serat alam yang berbasis serat dan resin yang
merupakan material komposit dibuat dari tumbuhan dapat
yang ramah lingkungan ( merupakan solusi dalam
Brouwer, 2000 ). permasalahan tersebut ( Karus
Kekuatan spesifik dari dan Kaup, 2002 ).
beberapa jenis serat alam Di Surakarta dan
mempunyai nilai yang dapat sekitarnya banyak berdiri pabrik
menyamai nilai kekuatan serat tektil dan setiap harinya
gelas, sehingga memungkinkan berproduksi menghasilkan
penggunaan bahan serat alam berbagai macam kain maupun
sebagai subsitusi bahan serat baju yang berbahan baku dari
gelas yang mempunyai beberapa kapas, sehingga limbah serat kain
kelemahan dari segi lingkungan dari mesin spinning tersebut
( Biswas, Srikanth dan Nangia, melimpah banyak dan dibiarkan
2001 ). Penggunaan serat gelas begitu saja atau dibakar setelah
pada rekayasa material komposit mengering dan menumpuk.
dapat mengakibatkan iritasi kulit Diperkirakan kandungan serat
pada saat pemrosesan dan juga alam dalam limbah kain tektil
segi kesehatan dapat tersebut mencapai di atas 80 %.
menyebabkan gangguan Oleh karena itu potensi serat
pernafasan yang disebabkan oleh limbah kain tektil menjadi
terhisapnya debu serat gelas. informasi utama dalam gagasan
Pendorong lainnya yang secara penelitian ini. Jenis penguat serat
intensif memacu pengembangan kain tektil yang akan digunakan
komposit serat alam adalah pada komposit ini adalah serat
arahan dan peraturan lingkungan. acak ( random ). Bahkan,
Sebagai contoh, European penguatan komposit serat acak
Unions End-of-Life of Vehicles ( inilah yang banyak diterapkan di
ELV ) Legislation menyatakan industri komposit.
bahwa pada tahun 2015 semua Matrik pengikat yang
kendaraan harus menggunakan biasa digunakan dalam rekayasa
bahan yang 95 % dapat didaur panel komposit adalah bahan
ulang sehingga solusi total yang polimer termoplast maupun

Kekuatan Tarik dan Bending 69


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

termoset. Namun, kajian Kemudian di atas serat singsin


pemilihan jenis matrik yang tadi dituang campuran resin
penting adalah jenis polimer yang termosetting BQTN-EX dan
memiliki interaksi ikatan yang katalis MEKPO sampai semua
kuat dengan serat alam kain tektil serat singsin terendam. Cetakan
dan harganya murah. Bahkan penutup dipasang di atas
matriks yang dipilih untuk spesimen dan ditekan dengan
digunakan dalam penelitian ini press berkekuatan 5 ton serta
adalah resin unsaturated dibiarkan mengeras pada
polyester. temperatur ruang. Proses
selanjutnya spesimen
Metodologi Penelitian dibekukan pada temperatur ruang
Bahan utama penelitian selama 2 jam. Pengujian
adalah serat limbah kain tektile dilakukan dengan uji tarik serta
yang disusun secara acak, dengan (ASTM D 638) serta uji
pembuatan spesimen skin bending three point bending
komposit menggunakan fraksi ASTM D790.
berat yaitu perbandingan berat
antara serat dan matrik sebesar Hasil dan Pembahasan
10% serat dan 90% matrik. 15% Pengujian tarik komposit serat
serat dan 85 matrik ,20% serat singsin ( limbah kain tektile )
dan 80 % matrik serta 25% serat dengan matriks polyester
dan 75 % matrik .Katalis yang dilakukan dengan menggunakan
digunakan sebesar 1 % dari berat mesin uji tarik SHIMADZU servo
resin. Dilakukan secara hand lay pulser capacity 20 tons untuk
up, dimana serat Singsin ditaruh menguji sebanyak 4 spesimen
pada dasar cetakan, yang tarik komposit untuk tiap-tiap
sebelumnya telah dituang fraksi massa sesuai dengan
campuran resin termosetting standar ASTM D 638-02.
BQTN-EX dan katalis MEKPO.

Kekuatan Tarik dan Bending 70


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Data Hasil Pengujian Tarik

Ukuran

No. Tegangan
Fraksi Pmaks Regangan
spesi- tarik maks.
Berat T L AO (Newton) rata-rata
men rata-rata
(%) (mm) (mm) (mm) (%)
(MPa)
1 3.3 13.2 43.56 529
2 3.2 13.3 42.56 549
10 13.02 2,125
3 3.2 13.3 42.56 624
4 3.4 13.4 45.56 566
1 3.1 13.4 41.54 549
2 3.2 13.2 42.24 651
15 14.82 2,225
3 3.2 13.3 42.56 665
4 3.2 13.4 42.88 655
1 3.2 13.2 42.24 1018
2 3.5 13.3 46.55 1456
20 25.92 3,100
3 3.4 13.3 45.22 862
4 3.6 13.4 48.24 1384
1 3.2 13.2 42.24 851
2 3.4 13.3 45.22 702
25 17.80 2,775
3 3.5 13.3 46.55 760
4 3.3 13.2 43.56 838

Grafik Pengujian Tarik


2.2
Tegangan
KN 2

1.8

1.6

1.4

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
1 2 3 4
Nomor Spesimen

Spesimen 10% besar serat 90% berat Resim Spesimen 15% berat serat 85% berat resim
Spesimen 20% berat serat 80% berat resim Spesimen 25% berat serat 75% berat resim

Kekuatan Tarik dan Bending 71


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Berdasarkan data hasil rata tegangan tariknya sebesar


pengujian tarik diketahui bahwa 25.92 MPa, diikuti fraksi massa
dengan bertambahnya prosentase 25 % serat 75% resin tegangan
fraksi berat tidak selalu tariknya sebesar 17.80 MPa dan
berpengaruh terhadap kekuatan yang terendah pada fraksi berat
tariknya. Komposit yang memiliki serat 10% dan 90% berat resin
kekuatan tarik tertinggi pada sebesar 13.02 MPa.
fraksi berat singsin diatas adalah
komposisi 20% berat serat Regangan yang dimiliki komposit
singsin dan 80 % berat resin ini sama dengan kekuatan
dikarenakan perbandingan tariknya, yang mempunyai
tersebut terlihat perbandingan regangan tertinggi pada fraksi
antara serat dan resin dapat 20% berat serat dan 80 % berat
mengikat dengan baik terlihat dari resin sebesar 3,1%, diikuti fraksi
pengujian tarik yang dilakukan massa 25 % serat 75% resin
bahwa komposisi tersebut rata sebesar 2,775% dan yang
terendah pada fraksi berat
10% serat dan 90% berat resin kandungan serat komposit singsin
sebesar 2,215%. Sehingga dalam tidak selalu berpengaruh terhadap
hal ini berat serat singsin terhadap kekuatan tariknya. Demikian pula
resin hanya yang komposisi yang regangan yang dimiliki juga
sesuai dalam ikatannya resin meningkat. Hal ini disebabkan
terhadap serat yang berpengaruh pengaruh serat singsin dan resin
pada kekuatan tarik dan regangan yang sesuai dalam membentuk
yang dimilikinya. Semakin besar ikatannya yang mampu
menahan gaya tarik yang fraksi massa sesuai dengan
diterimanya dengan meneruskan standar ASTM D 790-02.
gaya ke arah matriks.

Data Hasil Pengujian Bending


Pengujian bending komposit
serat singsin ( Limbah kain tektile
) dengan matriks polyester
dilakukan dengan menggunakan
mesin uji tarik SHIMADZU servo
pulser capacity 20 tons untuk
menguji sebanyak 4 spesimen
bending komposit untuk tiap-tiap

Kekuatan Tarik dan Bending 72


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Data hasil pengujian Bending

Ukuran
Fraksi No. Tegangan
Pmaks
Berat spesi- tarik maks.
(Newton)
(%) men T L AO rata-rata
(mm) (mm) (mm) (MPa)
1 4.1 15 61.5 50
2 4.0 15 60 64
10 1.12
3 4.0 15 60 77
4 4.1 15 61.5 84
1 4.2 15 63 98
2 4.1 15 61.5 84
15 1.37
3 4.1 15 61.5 81
4 4.0 15 60 77
1 4.2 15 63 98
2 4.1 15 61.5 121
20 1.90
3 4.0 15 60 101
4 4.0 15 60 145
1 4.0 15 60 98
2 4.1 15 61.5 81
25 1.41
3 4.1 15 61.5 84
4 4.0 15 60 81`

Grafik Pengujian Bending


2
Tegangan
KN 1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1 2 3 4
Nomor Specimen

Spesimen 10% besar serat 90% berat Resim Spesimen 15% berat serat 85% berat resim
Spesimen 20% berat serat 80% berat resim Spesimen 25% berat serat 75% berat resim

Kekuatan Tarik dan Bending 73


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Seperti pengujian tarik Kesimpulan


bahwa berdasarkan data hasil Berdasarkan penelitian dan
pengujian bending diketahui analisis dapat disimpulkan
bahwa dengan bertambahnya beberapa hal sebagai
prosentase fraksi berat serat berikut: Dengan
singsin tidak selalu berpengaruh bertambahnya prosentase fraksi
terhadap kekuatan bendingnya. berat serat singsin tidak selalu
Komposit yang memiliki berpengaruh terhadap kekuatan.
kekuatan bending tertinggi pada dalam hal ini berat serat singsin
prosentase berat singsin diatas terhadap resin hanya yang
adalah 20% berat serat singsin berkomposisi sesuai dalam
dan 80 % berat resin dikarenakan ikatannya yang berpengaruh pada
perbandingan tersebut yang dapat kekuatan yang dimilikinya.
bercampur secara sempurna Semakin besar kandungan serat
terlihat dari pengujian bending komposit singsin tidak selalu
yang dilakukan bahwa komposisi berpengaruh terhadap kekuatan
tersebut rata rata tegangan tarik maupun bending. Demikian
bending sebesar 1.90 MPa, pula regangan yang dimiliki juga
diikuti fraksi massa 25 % serat meningkat. Hal ini disebabkan
75% resin tegangan tariknya pengaruh serat singsin dan resin
sebesar 1.41 MPa dan yang yang sesuai dalam membentuk
terendah pada fraksi berat serat ikatannya yang mampu menahan
10% dan 90% berat resin sebesar gaya tarik yang diterimanya
1.12 MPa. Sehingga dalam hal ini dengan meneruskan gaya ke arah
banyaknya serat singsin terhadap matriks.
resin hanya yang sesuai
komposisinya supaya dapat DAFTAR PUSTAKA
membentuk ikatan antara resin ------------, 2002, Annual books of
terhadap serat sehingga ASTM Standards, Section 7
berpengaruh pada kekuatan : Textile, D 638-02
bending yang dimilikinya. Hal ini ------------, 2002, Annual books of
disebabkan pengaruh serat singsin ASTM Standards, Section 7:
dan resin yang sesuai dalam Textile, D 790-02
membentuk ikatannya yang ASTM, 1998. Annual Book of
mampu menahan gaya bending ASTM Standar, Section 4,
yang diterimanya dengan Vol. 04.06, ASTM, West
meneruskan gaya ke arah matriks. Conshohocken.

Kekuatan Tarik dan Bending 74


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Callister, W.D, 2000. Materials No.2, pp. 129-135, Indian


Science and Engineering: Academy of science.
An Introduction, edisi ke 5.
John Willey, New York. Roe P.J. dan Ansel M.P., 1985.
George J., Janardhan R., Anand Jute-reinfirced polyester
J.S., Bhagawan S.S dan Composites Journal of
Thomas S., 1996. Melt Materials Science 20, pp.
Rheological behavior os 4015-4020, UK.
short Pineapple Fibre Schawardz M.M., 1984,
Reinforced Low density Composite Material
Polythylene Composites, Handbook Mc Graw-will,
Journal of Polymer, Volume Singapura.
37, No.24, Gret britain. Shackeltord, 1992, Introduction
Gibson O.F., 1994, Principles of to Materials Science for
Composite Material Engineer, Third Edition,
Mechanics, McGraw-Hill Macmillan Publishing
International Editional Company, New York.
Editions, USA.
Jones R.M., 1975, Mechanics of
Composite Materials,
McGraw-Hill Kogakusha
Ltd, tokyo, Japan.
Karnani R., Krishnan M., dan
Narayan R., 1987. Biofiber
Reinforced Polypropylene
Composites, Reprinted
from Polymer Engineering
and science, Vol.37. No.2.
Kaw A.K., 1997. Mechanics of
Composite Materials, CRC
Press, New York.
Ray D., Sarkar B.K., Rana A.K.,
dan Bose N.R., 2001.
Effect of Alkali Treated
Jute Fibres on Composites
Properties, Bulletin of
Materials Science, Vol.24,

Kekuatan Tarik dan Bending 75

You might also like