Roziqin: BPK RI, Indonesia Email: Roziqin.7611@bpk - Go.id

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 40

Roziqin

BPK RI, Indonesia Email:


roziqin.7611@bpk.go.id
POST-REFORM OIL SECTOR PENGELOLAAN SEKTOR
MANAGEMENT IN INDONESIA: MINYAK BUMI DI INDONESIA
ANALYSIS OF PUBLIC WELFARE PASCA REFORMASI:
CONCEPT ANALISIS KONSEP NEGARA
KESEJAHTERAAN
ABSTRACT/ABSTRAK
Oil is a very important commodity in Indonesia, Minyak bumi merupakan komoditas penting di
so it should has a significant contribution for Indonesia sehingga seharusnya dapat berkontribusi
public welfare. The objective to create public banyak dalam mewujudkan kesejahteraan
welfare is in line with the founders of Indonesias masyarakat. Cita-cita mewujudkan kesejahteraan
dream as they stated that Indonesia is a welfare masyarakat sejalan dengan cita-cita para pendiri
state on the preambule of 1945 constitution. This Indonesia yang telah mendeklarasikan Indonesia
study aims to analyze problematic factors of oil, sebagai negara kesejahteraan pada pembukaan
oil management policy, and the implementation Undang-Undang Dasar 1945. Penelitian ini bertujuan
of the welfare state in the oil sector in Indonesia menganalisis faktor-faktor yang dipermasalahkan
after the reform. This study uses qualitative dari minyak bumi, kebijakan pengelolaan minyak
descriptive method that interviews oil-gas expert bumi di Indonesia dan implementasi konsep negara
and auditor of Audit Board of the Republic of kesejahteraan dalam sektor minyak bumi di
Indonesia. the result of research is Indonesia has Indonesia pasca reformasi. Penelitian ini
been trying to implement the concept of the menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
welfare state in the oil sector with the active role narasumber dari pengamat migas dan auditor Badan
of the state and efforts to achieve prosperity of Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Hasil
the people. However, the implementations still penelitian menunjukkan bahwa pasca reformasi
need continuous improvement. Moreover, Indonesia sudah berusaha
Indonesia has not applied economic democracy mengimplementasikankonsepnegarakesejahteraan
as the initial spirit of formation of the welfare dalam sektor minyak bumi dengan adaya peran aktif
state as stated in Article 33 of the Constitution of negara dan upaya mewujudkan kemakmuran rakyat.
1945. This is mainly due to the inclusion of Namun demikian, implementasi tersebut masih perlu
concept market economies which successfully pembenahan terus menerus. Terlebih, Indonesia
shifted the economic democracy. Thus, the post- belum menerapkan demokrasi ekonomi sebagaimana
reform Indonesia has not fully implemented the semangat awal pembentukan negara kesejahteraan
concept of the welfare state in the oil sector. dalam Pasal 33 UUD 1945. Hal ini terutama karena
masuknya paham ekonomi pasar yang berhasil
menggeser demokrasi ekonomi. Dengan demikian,
pasca reformasi Indonesia belum sepenuhnya
mengimplementasikan konsep negara kesejahteraan
dalam sektor minyak bumi.

KEYWORDS: KATA KUNCI:


welfare state, liberalism, oil, sustainable energy, Negara kesejahteraan, liberal, minyak bumi, ketahanan
article 33 of the 1945 constitutions energi, Pasal 33 UUD 1945

SEJARAH ARTIKEL:
Diterima pertama: Oktober 2015
Dinyatakan dapat dimuat : Desember 2015
128
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
PENDAHULUAN mendapatkan dana besar yang digunakan untuk
pembangunan di berbagai bidang. Namun
jatuhnya harga minyak pada awal 1980-an

I
sempat menyebabkan perekonomian Indonesia
mengalami stagnasi. Pertumbuhan ekonomi
su mengenai minyak bumi selalu menarik yang sebelumnya mencapai rata-rata di atas 7%,
dibicarakan. Dengan keberadaannya yang tiba-tiba justru menjadi hanya 1% (Wicaksono,
terbatas, namun perannya sebagai sumber energi
utama belum tergantikan, minyak bumi terus 2000:78). Hal ini menunjukkan betapa
menjadi perhatian seluruh dunia. Tidak
terkecuali Indonesia. Dilandasi semangat Pasal Indonesia sangat mengandalkan sektor minyak
33 Undang-Undang Dasar 1945, sejak
kemerdekaan Indonesia bertekad menguasai bumi untuk pembangunan, dan struktur
sektor minyak bumi untuk meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
kesejahteraan rakyat. selalu tergantung penerimaan minyak dan gas
Meskipun demikian, sektor minyak bumi di (migas) dan dipengaruhi subsidi BBM.
Indonesia masih memiliki beberapa Saat ini, konsumsi BBM diperkirakan sudah
permasalahan yang seringnya ramai dibicarakan mencapai 1,6 juta barel per hari (BP Statistical
saat terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak Review, 2015). Di sisi lain, produksi minyak
(BBM). Isu kenaikan harga BBM selalu menjadi bumi Indonesia diperkirakan akan terus
isu politis. Siapapun presiden yang berani menurun. Pada tahun 2014, produksi minyak
menaikkan harga BBM, selalu menjadi sasaran bumi Indonesia hanya sebesar 852 ribu barel
politisasi permasalahan di sektor minyak bumi, per hari dengan laju penurunan produksi
dengan ancaman presiden yang bersangkutan mencapai 3,07% (Wicaksono, 2000: 78)
akan diturunkan oleh rakyat. Di sisi lain, seiring menipisnya cadangan minyak mentah
penurunan harga minyak bumi juga menjadi Indonesia. Cadangan minyak diperkirakan
masalah bagi Indonesia. Ketika era 1970-an menurun dari estimasi 4,3 miliar barel (bbl)
produksi minyak mentah Indonesia selalu di pada awal 2004 menjadi 3,7 miliar bbl pada
atas 1 juta barel per hari, bahkan pernah 2014 (SKK Migas, 2014: 15). Kesenjangan
mencapai 1,6 juta barel per hari. Saat itu harga antara produksi dan konsumsi minyak
minyak sempat melonjak lima kali lipat dari dikhawatirkan akan semakin besar di
USD 2,5 menjadi USD 12 per barel (Syeirazi, Indonesia. Saat ini saja, kesenjangan produksi
2009: 58), sehingga Indonesia dan konsumsi minyak bumi sudah sangat
besar. Tren produksi dan konsumsi minyak
bumi di Indonesia dapat dilihat pada Grafik 1.
Grafik 1. Tren Produksi dan Konsumsi Minyak Bumi di Indonesia 1998-2014
Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2014, Energy Academy, Herlo-Watt University, telah diolah kembali.
129
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
Berdasarkan identifikasi permasalahan di dikutip oleh Husodo (2009), menyebutkan
sektor miyak bumi tersebut, penelitian ini bahwa negara kesejahteraan adalah a form
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor of government in which the state assumes
apa yang dipermasalahkan dari minyak bumi responsibility for minimum standards of
di Indonesia, bagaimana kebijakan living for every person.
pengelolaan minyak bumi di Indonesia dan Thoenes dalam Suhart0 (2005)
bagaimana implementasi konsep negara mendefinisikan negara kesejahteraan sebagai
kesejahteraan dalam sektor minyak bumi di a form of society characterised by a
Indonesia pasca reformasi? sistem of democratic government-
Meskipun tema mengenai pengelolaan sponsored welfare placed on a new
minyak bumi telah banyak dilakukan, namun footing and offering a guarantee of
penelitian ini penting dilakukan karena collective sosial care to its citizens,
memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan concurrently with the maintenance of a
penelitian lain, yaitu: capitalist sistem of production.
a. Penelitian ini membahas konsep negara Sementara itu, menurut Gabriele Khler
kesejahteraan serta perdebatannya, (2014), negara kesejahteraan dapat
dengan menghadirkan pandangan pihak didefinisikan sebagai
yang pro dan kontra negara guaranteeing universal access to sosial
kesejahteraan. services, making provisions for access
b. Penelitian ini membahas implementasi to employment and decent work,
negara kesejahteraan di beberapa negara. offering a set of sosial assistance and
c. Penelitian ini membahas secara sosial security provisions, as well as
komprehensif mengenai implementasi overseeing regulatory sistems to
negara kesejahteraan dalam sektor safeguard the environment.
minyak bumi. Hal ini sejalan dengan pendapat Lawrence M
d. Penelitian ini menggunakan pendekatan Friedman dalam Djauhari (2006) yang
berbagai disiplin ilmu sekaligus mulai mengatakan bahwa kesadaran negara
dari politik, hukum tata negara, kesejahteraan berasal dari tanggung jawab
ekonomi, kebijakan publik dan negara terhadap kesejahteraan warganya
ketahanan nasional, dengan pendekatan dalam lingkup yang luas sampai menjangkau
dari aspek ideologi, geopolitik, intervensi pasar maupun terhadap perbankan,
konstitusionalisme, pemikiran ekonomi, komunikasi dan transportasi. Luasnya ruang
ekonomi politik, kontrak bagi hasil, lingkup peran negara tersebut karena
good corporate governance (GCG), dan implementasi konsep negara kesejahteraan
ketahanan energi. bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi
e. Data pada penelitian ini relatif baru warga negara dalam semua bidang, bukan
karena menggunakan rentang waktu hanya bidang tertentu.
tahun 1998- 2014. Penerapan negara kesejahteraan di Indonesia
merupakan suatu keniscayaan karena Indonesia
TINJAUAN TEORITIS memiliki Pasal 33 UUD 1945 yang semangatnya
adalah negara kesejahteraan. Penyimpangan

J imly Asshiddiqie (2006) berpendapat bahwa


doktrin negara kesejahteraan (welfare state)
dari negara kesejahteraan, baik secara diam-
diam maupun terang-terangan, pada hakikatnya
adalah pelanggaran terhadap UUD 1945 yang
muncul pada abad ke-19. Encyclopedia merupakan hukum tertinggi
Americana, sebagaimana
Volume 1, Nomor 2, Desember 2015: 128 140 130
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
yang harus dilaksanakan oleh semua pihak. HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN Permasalahan Minyak Bumi di


Indonesia

P enelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif


yang bersifat deskriptif untuk menjelaskan
implementasi Pasal 33 UUD 1945 dalam sektor
minyak bumi berdasarkan
analisis negara kesejahteraan. Data yang
S aat ini Indonesia mengalami kesenjangan
antara produksi dan konsumsi minyak bumi.
Kecenderungan produksi yang terus menurun,
digunakan primer dan sekunder. Data primer disertai konsumsi yang terus naik, menjadikan
berasal dari wawancara mendalam dengan M. negara kesulitan memenuhi kebutuhan konsumsi
minyak bumi. Hal ini memaksa Indonesia untuk
Kholid Syeirazi, M.Si, pengamat migas dan melakukan impor. Sementara itu, kenaikan dan
penurunan harga minyak mentah selalu menjadi
Erwansyah Nasrul Fuad, S.ST., Ak. BAP, Ketua masalah bagi
Tim Senior Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia.
yang membidangi pemeriksaan Pertamina. Pada saat yang bersamaan, banyak masyarakat
Sementara itu, data sekunder berasal dari Indonesia yang merasa Indonesia masih kaya
berbagai buku, jurnal, peraturan perundang- minyak. Padahal cadangan minyak Indonesia
undangan, laporan tahunan lembaga, laporan pada akhir tahun 2014 hanya berkisar 3.7 miliar
resmi dari instansi terkait yang mengurusi barel atau 0,2% dari total cadangan minyak
sektor minyak bumi, laporan BPK, hasil seminar dunia. Produksi minyak bumi Indonesia sebesar
atau penelitian, dan internet. 852 ribu barel per hari atau 1% dari total
Data yang ada dianalisis dengan produksi dunia, namun tingkat konsumsi
membandingkan konsep negara kesejahteraan mencapai 1,6 juta barel per hari atau 1,8% dari
yang merupakan ruh dari Pasal 33 UUD 1945 total konsumsi dunia (BP Statistical Review,
dengan kebijakan yang diambil Pemerintah 2015). Pada kondisi ini, Indonesia berarti telah
dalam sektor minyak bumi di Indonesia. mengalami masalah pada ketahanan energi.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, maka Dalam sektor minyak bumi, Indonesia
negara kesejahteraan dapat dikonstruksikan mengalami masalah ketahanan energi karena
sebagai: konsep dimana negara demokratis jumlah lifting (produksi) minyak terus turun.
berperan secara aktif dalam menjamin Rendahnya lifting minyak bumi bisa disebabkan
kemakmuran rakyatnya, sehingga konsep antara lain: (1) meningkatnya gangguan fasilitas
negara kesejahteraan setidaknya memenuhi operasi dan penyaluran; (2) penurunan kinerja
tiga syarat sebagai berikut: (a) Negara reservoir dari lapangan-lapangan produksi yang
demokratis, (b) Ada peran aktif negara, (c) ada; (3) belum ditemukannya cadangan baru
Ada jaminan kemakmuran bagi rakyat. Secara yang cukup besar; (4) timbulnya permasalahan
ideal, seharusnya semua kebijakan sektor
teknis pengadaan peralatan produksi; (5)
minyak bumi sesuai dengan isi Pasal 33 UUD
realisasi produksi sumur pengembangan yang
1945 dan ciri negara kesejahteraan tersebut di
tidak sesuai target yang ditetapkan; serta (6)
atas.
kendala untuk merealisasikan kegiatan usaha
hulu migas seperti proses perijinan dan
pengadaan tanah yang memerlukan proses yang
panjang, cuaca ekstrim serta fasilitas produksi
yang sudah tua sehingga mendorong unplanned
shutdown dan extended maintenance (Nota
131
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
Keuangan dan RAPBN 2015). Penyusunan UU Migas dimulai pada masa
Masalah lain yang dihadapi dalam sektor Presiden Habibie tanggal 24 Maret 1999 dan
minyak bumi adalah tata kelola minyak bumi. termasuk draft yang pertama kali diusulkan
SKK Migas sebagai lembaga yang diserahi tata untuk dibahas sejak Indonesia dilanda krisis
kelola kegiatan hulu minyak bumi mememiliki moneter (Syeirazi, 2008). Proses penyusunan
kelemahan. Misalnya pada tahun 2014, UU Migas berlanjut pada masa Presiden
terdapat pembebanan biaya-biaya yang tidak Abdurrahman wahid, terutama akibat desakan
semestinya ke dalam cost recovery, kewajiban The International Monetary Fund (IMF). IMF
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) meminta dilakukannya reformasi sektor migas
kepada pemerintah atas overlifting tahun yang secara eksplisit disebutkan pada butir
2013 belum dilunasi, dan penjualan ke-80 dan 81 Letter of Intent (LoI) Republik
kondensat belum dibayar pembeli. Akibatnya, Indonesia-IMF pada tanggal 20 Januari 2000.
terjadi kekurangan penerimaan senilai Rp6,19 Dengan reformasi sektor migas yang
triliun. Selain itu, penunjukan penjual minyak dicanangkan, Dewan Direksi IMF pada 4
mentah dan/ atau kondensat bagian negara Februari 2000 di Washington menjanjikan
melalui pelelangan terbatas selama 2009- kompensasi bantuan sebesar US$ 260 juta
2013 kepada perusahaan berbadan hukum dari total bantuan US$ 5 miliar sampai
asing serta berkedudukan di luar wilayah dengan Februari 2002.
Indonesia tidak didukung kontrak atau Seller Sebagai tindak lanjut atas kesepakatan dengan
Appointment and Supply Agreement (SASA) IMF, pemerintah Indonesia sejak Januari 2000
dan tidak sesuai dengan UU Migas (BPK, berkomitmen menyiapkan Program Penyehatan
2014). Di antaranya terdapat pemenang lelang Ekonomi sebagai berikut. Pertama, melakukan
wilayah kerja yang tidak memenuhi audit khusus (special audit) terhadap
persyaratan finansial, dan adanya KKKS yang Pertamina; kedua, restrukturisasi Pertamina
terkendala dalam memenuhi kewajiban dan dengan target bulan Maret 2000; ketiga,
komitmennya, terutama KKKS yang berada di mengevaluasi RUU Migas dan menyerahkannya
dalam tahap eksplorasi (BPK, 2014). ke DPR dengan target bulan Juni 2000; dan
keempat, mempersiapkan draft implementasi
Kebijakan Sektor Minyak Bumi di peraturan-peraturan dengan target bulan Juni
Indonesia 2000 (Maarif, 2013).
Kebijakan sektor minyak bumi di Indonesia Untuk memastikan Indonesia menjalankan
untuk mewujudkan ketahanan energi ditempuh program IMF terutama untuk mereformasi
dengan penerapan konsep Hak Menguasai sektor energi, maka reformasi akan dibantu
Negara (HMN). Filosofi penguasaan oleh oleh United States Agency for International
negara adalah terciptanya ketahanan nasional Development (USAID). Menurut saran
(national security) di bidang energi di Negara USAID, reformasi harus dilakukan melalui
Kesatuan Republik Indonesia dengan sasaran minimalisasi peran pemerintah sebatas
utama penyediaan dan pendistribusian energi ke sebagai regulator, pengurangan subsidi, dan
seluruh wilayahnya (Mahkamah Konstitusi, memajukan keterlibatan peran sektor swasta.
2003). Konsep HMN dalam sektor minyak bumi UU Migas akhirnya berhasil disahkan pada
dijabarkan dengan kebijakan tata kelola minyak masa Presiden Megawati sebagai bagian dari
bumi yang berbeda dari masa ke masa. liberalisasi sektor minyak bumi sebagaimana
Sejak masa pemerintahan Presiden B.J. disyaratkan dalam LoI Indonesia dengan IMF.
Habibie hingga Presiden Megawati Soekarno Pansus RUU Migas DPR yng sebelumnya
Putri, kebijakan sektor minyak bumi masih banyak mengkiritisi RUU Migas, akhirnya
pada tataran pembuatan UU Migas. mengesahkan RUU Migas tanpa

Volume 1, Nomor 2, Desember 2015: 128 140 132


JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
perubahan apa-apa, kecuali sedikit perubahan dengan membubarkan BP Migas karena
redaksional. Hampir semua rumusan UU Migas dianggap bertentangan dengan UUD. Dalam
dikembalikan ke versi Pemerintah yang sudah sektor minyak bumi, Presiden Susilo Bambang
sangat bias dengan konsep asing (Syeirazi, Yudhoyono antara lain mengeluarkan
2008). Pimpinan Rapat Paripurna DPR terkesan kebijakan anti nasionalisasi, pembatasan
memaksakan pengambilan putusan dengan cara peran asing, Kebijakan Energi Nasional,
mufakat pada saat persetujuan RUU Migas penambahan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak
menjadi undang-undang, padahal dalam rapat bumi, pembentukan SKK Migas dan Dewan
paripurna dimaksud, terdapat sejumlah anggota Energi Nasional (DEN), serta mewajibkan
DPR yang tidak setuju terhadap RUU Migas Corporate Social Responsibilities (CSR).
tersebut, yang bahkan sampai melakukan walk Pada masa Presiden Joko Widodo, Pemerintah
out. (MK, 2003). juga mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional.
Melalui UU Migas ini penguasaan dan Kebijakan Energi Nasional tersebut ternyata
pengusahaan minyak bumi yang sebelumnya memundurkan target dari kebijakan serupa pada
dipegang Pertamina (berdasarkan UU Nomor masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang
8 Tahun 1971) dicabut. Usaha pengilangan, semula akan tercapai tahun 2025, menjadi
penyimpanan, pengangkutan dan niaga tahun 2050. Presiden Joko Widodo juga
dibuka untuk swasta, termasuk asing. Sistem mengurangi subsidi BBM dan berencana
Production Sharing Contract (PSC) khas menghentikan peredaran premium.
Indonesia yang ditiru banyak negara, juga
dirombak sebagai bukan satu-satunya sistem Implementasi Negara kesejahteraan
kontrak kerja sama pengusahaan minyak dalam Sektor Minyak Bumi di Indonesia
bumi. Penguasaan minyak bumi kembali
Konsep negara kesejahteraan di Indonesia
diserahkan ke Pemerintah sebagai pemegang
untuk bidang perekonomian dioperasionalkan
Kuasa Pertambangan (Pasal 4 Ayat 2).
dalam Pasal 33 UUD 1945. Rumusan tersebut
Kelahiran UU Migas yang baru tersebut dihasilkan oleh Badan Penyelidik Usaha
menandai liberalisasi sektor minyak bumi Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada
sesuai persyaratan pencairan dana pinjaman tanggal 11 Juli 1945, yang waktu itu dimasih
oleh IMF. Liberalisasi ditempuh oleh hampir atur dalam Pasal 32 Bab XIII Tentang
semua Presiden Indonesia dengan menaikkan Kesejahteraan Sosial, yang berbunyi:
harga BBM dengan dalih pembengkakan
(1) Perekonomian disusun sebagai
subsidi. Hanya Presiden Habibie yang tidak
usaha bersama berdasar atas asas
menaikkan harga BBM.
kekeluargaan.
Pasca pengesahan UU Migas, Presiden
(2) Cabang-cabang produksi yang
Megawati membentuk Badan Pelaksana
penting bagi negara dan yang
Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP
menguasai hajat hidup orang banyak
Migas) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan
dikuasai oleh Pemerintah.
Gas Bumi (BPH Migas), mengubah Pertamina
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam
menjadi Persero, dan mengubah PSC generasi
keempat (tahun 2002 sampai sekarang). Pada yang terkandung di dalamnya dikuasai
masa Presiden Megawati pula, kehadiran UU oleh negara dan harus diperjuangkan
Migas yang membolehkan penetapan harga untuk sebesar-besar kemakmuran
BBM berdasarkan mekanisme pasar, rakyat.
dibatalkan oleh MK.
MK pada masa Presiden Susilo Bambang Namun demikian, tujuan mulia dalam UUD
Yudhoyono juga mengambil langkah progresif 1945 belum tercapai. Banyak penyimpangan
133
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru. rakan berdasar atas demokrasi
Meski UUD 1945 cenderung sosialistis, namun ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
kemiskinan masih banyak ditemukan. Pada efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
masa Orde Baru, ekonomi dijalankan dengan berwawasan lingkungan, kemandirian,
tafsiran berat kepada free market. Ekonomi serta dengan menjaga keseimbangan
dijalankan oleh kelas pengusaha yang berusaha kemajuan dan kesatuan ekonomi
berkompetisi dengan fair, tetapi sekaligus nasional.
berhadapan dengan kelas pengusaha yang (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
menggurita secara menakjubkan karena pelaksanaan pasal ini diatur dalam
monopoli, proteksi, lisensi, dan fasilitasi khusus. undang-undang.
Tidak heran jika 32 Tahun Orde Baru telah
melahirkan konglomerasi dan kronisme
UUD 1945 sebagai hukum tertinggi di Indonesia
(Prasetyo, 2012: 497).
harus dilaksanakan dan menjadi dasar dalam
Akhirnya, berkembang aspirasi perubahan UUD
setiap pembuatan kebijakan di Indonesia. Pasal
1945, termasuk terhadap Pasal 33. Terhadap
33, sebagai norma yang tegas mengatur campur
perubahan Pasal 33 UUD 1945, terdapat
tangan negara dalam perekonomian dan
polarisasi pendapat. Sebagaimana diakui oleh menjadi ciri diadposinya konsep negara
Sri Adiningsih dalam Chandra (2010), bahwa kesejahteraan di Indonesia, juga harus
telah lima kali dilakukan pertemuan bidang dilaksanakan dan menjadi dasar dalam
ekonomi, namun terdapat dua versi pendapat pembuatan kebijakan ekonomi Indonesia,
anggota yang tidak berhasil disatukan karena termasuk dalam sektor minyak bumi. Kebijakan
masing-masing pihak tetap pada pendiriannya. sektor minyak bumi perlu dianalisis dengan
Hal ini karena ada perbedaan mendasar dalam konsep negara kesejahteraan mengingat sektor
pendapat antara pendukung sosialis, dan tersebut penting bagi negara dan menguasai
pendukung neoliberal terutama pasca reformasi hajat hidup orang banyak. Untuk itu, negara
(Chandra, 2011). sudah seharusnya berperan aktif dalam sektor
Sebagai hasil kompromi, akhirnya Pasal 33 minyak bumi, dengan mewujudkan kehidupan
ditambah dengan dua ayat tanpa bernegara yang demokratis yang pada akhirnya
menghilangkan ketentuan lama. Pasal 33 mampu mewujudkan kemakmuran rakyat.
UUD 1945 bertambah menjadi lima ayat, yang Sebagai sektor yang penting bagi negara dan
terdiri dari tiga ayat asli ditambah dua ayat menguasai hajat hidup orang banyak, apabila
baru. Pasal 33 UUD 1945 pasca amandemen terjadi kesalahan pengambilan kebijakan dalam
menjadi berbunyi: sektor minyak bumi, dapat merugikan rakyat
(1) Perekonomian disusun sebagai secara masif. Untuk itu, penelitian ini menguji
usaha bersama berdasar atas asas kesesuaian antara kebijakan dalam sektor
kekeluargaan. minyak bumi di Indonesia dengan
(2) Cabang-cabang produksi yang implementasi Pasal 33 UUD 1945 dalam
penting bagi negara dan yang kerangka negara kesejahteraan.
menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara. Perwujudan negara demokratis
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam Sejak masa Pemerintahan Presiden Habibie
yang terkandung di dalamnya dikuasai sampai Presiden Joko Widodo, terlihat aspirasi
oleh negara dan dipergunakan untuk masing-masing Presiden untuk mewujudkan
sebesar-besar kemakmuran rakyat. kehidupan demokratis di Indonesia. Dalam
(4) Perekonomian Nasional wadah negara demokratis, masing-masing
diselengga-
Volume 1, Nomor 2, Desember 2015: 128 140 134
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
individu berhak mendapat jaminan kebebasan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
dalam berusaha serta untuk mengembangkan Kebijakan ini bukan bagian dari implementasi
usahanya. Dengan konsep demokrasi tersebut, Pasal 33 UUD 1945, karena negara seolah
negara memberi peran besar kepada swasta menghilangkan kedaulatannya sendiri,
dan sedikit demi sedikit peran negara memanjakan investor dan mementingkan
terpinggirkan dalam perekonomian. kepastian hukum, dengan mengabaikan sisi
Konsep demokrasi dimanfaatkan dengan baik keadilan sosial maupun kemakmuran rakyat
oleh pihak-pihak yang berkepentingan. untuk sebagai muara dari Pasal 33 UUD 1945.
mendapatkan minyak bumi di Indonesia. Dengan anti nasionalisasi, maka negara
Mereka memanfaatkan dengan baik didudukkan di bawah kontrak dan berada
momentum reformasi untuk mewujudkan sejajar dengan KKKS, terutama perusahaan
reformasi sektor minyak bumi. Reformasi asing. Perusahaan asing, sebagai kepanjangan
dilakukan melalui penyusunan peraturan Pemerintah negara asing, pasti memiliki
perundang-undangan, terutama UU Migas kepentingan untuk memajukan dan
dan UU Penanaman Modal. memenuhi kebutuhan negara tersebut.
UU Migas merupakan hasil reformasi sektor Dengan demikian, sektor minyak bumi
energi atas tekanan lembaga keuangan Indonesia belum mewujudkan demokrasi
multilateral seperti IMF dan Bank Dunia. ekonomi. Perwujudan demokrasi yang terjadi
Melalui LoI kepada IMF tahun 1997, adalah demokrasi liberal yang menekankan
Indonesia meliberalisasi sektor minyak bumi. pentingnya mekanisme pasar. Hal ini
Dengan kehadiran Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 terutama karena masuknya paham ekonomi
yang menekankan efisiensi, maka liberalisasi pasar yang berhasil menggeser demokrasi
sektor minyak bumi di Indonesia semakin ekonomi sehingga tidak sesuai dengan
menemukan pembenaran. semangat awal Pasal 33 UUD 1945.
UU Migas menandai perubahan mendasar
dalam industri minyak bumi nasional sekaligus Peran aktif negara
menandai pergeseran demokrasi ekonomi Kebijakan sektor minyak bumi yang diambil
menuju demokrasi liberal yang bercirikan pada masa Presiden Megawati sampai Presiden
ekonomi pasar melalui liberalisasi sektor minyak Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan
bumi. UU Migas diterbitkan atas nama good kecenderungan peran aktif negara sebagai
governance yang merupakan agenda neo- implementasi negara kesejahteraan. Presiden
liberalisme yang sasarannya senantiasa berpusat Megawati mewujudkan peran aktif negara
pada efisiensi pengelolaan sumberdaya dan melalui pembentukan BP Migas dan BPH Migas
menopang pasar bebas. Elemen-elemen sesuai amanat UU Migas. Pada masa Presiden
kuncinya adalah demokrasi, akuntabilitas, rule Megawati pula MK memutuskan agar negara
of law, transparan, dan partisipasi. Meskipun berperan aktif dalam menetapkan harga BBM,
elemen-elemen ini juga menjadi kebutuhan dan tidak menyerahkannya pada mekanisme
masyarakat Indonesia di tengah euforia pasar. Sementara itu pada masa Presiden Susilo
reformasi, namun elemen kunci tersebut Bambang Yudhoyono peran aktif negara
ternyata dimanfaatkan untuk melucuti peran- diwujudkan melalui pembentukan SKK Migas
peran negara di sektor minyak bumi dan sebagai reaksi atas putusan MK, dan
menggantikannya dengan peran dominan pembentukan DEN sebagai amanat UU Energi.
swasta (Wiratraman, 2008: 4).
Pasca reformasi, perwujudan demokrasi liberal Pada kenyataannya, peran aktif negara
semakin nyata. Hal ini misalnya diwujudkan terkendala karena lembaga negara yang
dengan kebijakan anti nasionalisasi pada mengurusi sektor minyak bumi di Indonesia
135
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...

Volume 1, Nomor 2, Desember 2015: 128 140


Roziqin
saat ini masih sebatas prosedural. Lembaga Kesan berlebihan dalam kelembagaan di sektor

negara yang bersifat prosedural menyebabkan minyak bumi juga tampak saat Pemerintah
birokrasi berlebihan sehingga Indonesia membentuk SKK Migas meski sebelumnya
menjadi intervensionist state, negara yang MK telah membubarkan BP Migas. Tugas dan
banyak mencampuri urusan warganya. fungsi SKK Migas sama persis dengan BP Migas,
Campur tangan negara dalam bentuk birokrasi meskipun BP Migas dianggap bertentangan
yang berlebihan misalnya dalam perizinan. dengan UUD 1945. Dalam hal kelembagaan,
SKK Migas sempat menyebut ada sekitar 289 bila dicermati lebih jauh terdapat tumpang
perizinan dalam kegiatan hulu migas, yang tindih tugas dan kewenangan di sektor minyak
melibatkan sekitar 11 hingga 13 institusi. bumi. Tugas DEN, SKK Migas dan BPH Migas
Sementara jika dicetak, jumlah kertas perizinan beririsan dengan Kementerian Energi dan
itu mencapai 600.000 lembar (katadata.co.id, Sumber Daya Mineral (ESDM). Keberadaan
2015). DEN, SKK Migas dan BPH Migas sebenarnya
Kelembagaan yang masih taraf prosedural bisa dirangkap oleh Ditjen Migas ESDM.
merupakan akibat dari kecenderungan Tugas Ditjen Migas sendiri bisa jadi tidak
Pemerintah untuk membentuk tim terlalu berat, karena mereka juga bisa meminta
1 2 dan mengeluarkan bantuan dari Kementerian BUMN dalam
terpadu , lembaga baru
peraturan baru setiap ada permasalahan membina Pertamina, Lemhannas dalam
besar di sektor minyak bumi. Kebijakan ini merumuskan energy security; Kementerian
berlebihan karena tugas tim terpadu, lembaga Keuangan dalam administrasi penerimaan
baru maupun substansi peraturan yang sektorminyakbumidanpembagianDBHMigas;
dimaksud, sebenarnya sudah ada, dan tinggal Kementerian Koordinator Perekonomian
melaksanakannya, sehingga masalah bisa dalam melaksanakan kebijakan lintas sektoral;
diselesaikan tanpa membuat tim, lembaga atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
peraturan tersebut. dalam menarik investasi sektor minyak
bumi; Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) dalam mengawasi praktik monopoli
dan persaingan yang tidak sehat di sektor
minyak bumi; Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dalam mengawasi
penghitungan bagi hasil berdasarkan kontrak
kerjasama; Kemenristek dan Perguruan Tinggi
Negeri (PTN), termasuk di dalamnya STEM
AKAMIGAS dalam meningkatkan kemampuan
1 Pemerintah misalnya mengeluarkan Inpres SDM dan teknologi di bidang migas;
Nomor 3 Tahun 2005 dan Inpres Nomor 5 Tahun Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dalam
2000 kepada para bawahannya dan khusus kepada mengembangkan industri minyak bumi, dan
Menteri Energi dan Pertambangan ditugaskan un- sejumlah lembaga lainnya yang bisa bersinergi
tuk membentuk tim terpadu. mengelola sektor minyak bumi menjadi lebih
2 Misalnya, Pemerintah mengeluarkan Per-
baik.
aturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang
Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Ecer- Banyaknya lembaga yang mengurusi sektor
an BBM, padahal sudah ada PP Nomor 36 Tahun minyak bumi ternyata tidak otomotis
2004 yang di dalamnya sama-sama mengatur tugas menjadikan Indonesia kuat dalam negosiasi
BPH Migas untuk melakukan pengaturan dan pen-
gawasan atas pelaksanaan penyediaan dan pendis- dalam pembuatan KKS minyak bumi. Bahkan
tribusian BBM, serta tugas menteri ESDM untuk meski memiliki banyak lembaga, Indonesia
menetapkan harga BBM.
136
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
tetap tidak bisa mengantisipasi penurunan itu tidak dilakukan, maka bisa jadi negara
produksi minyak terus menerus yang melakukan penguasaan terhadap sumber daya
menyebabkan Indonesia tidak bisa memenuhi alam secara penuh tetapi tidak memberikan
kuota OPEC, bahkan tidak mampu sekedar manfaat sebesar-besar kemakmuran rakyat.
untuk memenuhi kebutuhan domestik. Saat Di satu sisi negara dapat menunjukkan
terjadi kenaikan harga minyak mentah, kedaulatan pada sumber daya alam, namun di
negara-negara OPEC mendapat banyak sisi lain rakyat tidak serta merta mendapatkan
untung, namun Indonesia justru mengalami sebesar-besar kemakmuran atas sumber daya
defisit besar-besaran karena besarnya impor alam (MK, 2012).
minyak yang harus dilakukan. Hal ini semakin Dalam sektor minyak bumi terdapat kebijakan
menunjukkan bahwa pembentukan berbagai pemberian subsidi, CSR, Kontrak Kerja Sama
lembaga negara dalam sektor minyak bumi Minyak Bumi, dan penambahan DBH Minyak
belum dilakukan secara substantif. Kebijakan Bumi, dan lain-lain. Pemberian subsidi
lebih substantif misalnya penguatan peran merupakan bagian dari implementasi Pasal 33
Pertamina selaku National Oil Company UUD 1945 dalam rangka mewujudkan negara
(NOC). Hal ini sebagaimana kecenderungan kesejahteraan. Hal ini karena pemberian
global untuk menguatkan NOC di negara subsidi diharapkan dapat mewujudkan cita-
masing-masing (www.reforminer.com, 2015). cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi
Peran Pertamina selaku NOC seharusnya terus sehingga tercapai kemakmuran yang merata
ditingkatkan sehingga bisa bersaing dengan IOC. sebagaimana amanat penyusun konstitusi
Pembatasan peran asing sebagaimana dilakukan (framers of the constitution).
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Pemberian subsidi pasti mendapat kriitik
Yudhoyono, patut diapresiasi dan sesuai dengan penganut ekonomi pasar. Hal ini karena
cita-cita M. Hatta yaitu agar sumber daya alam keberadaan subsidi mendistorsi pasar sehingga
dikelola secara langsung oleh Indonesia. Peran harga akan lebih murah dan membuat IOC tidak
asing sifatmya hanya sementara sambil bisa bersaing dengan Pertamina di Indonesia.
Indonesia terus belajar untuk mandiri. Kritik atas subsidi misalnya dari International
Komitmen Pemerintah untuk membatasi peran Energy Agency (IEA). IEA (2015) memandang
asing perlu dijaga karena pembatasan peran subsidi energi menghambat proses transisi
asing merupakan bagian dari implementasi Indonesia ke sistem energi yang berkelanjutan
negara kesejahteraan sesuai Pasal 33 UUD 1945. dalam berbagai bentuk
Dengan demikian, peran negara bisa lebih besar Pemerintah sendiri sebenarnya setengah hati
dalam sektor minyak bumi sehingga diharapkan memberi subsidi karena berpendirian bahwa
dapat lebih meningkatkan kemakmuran rakyat. masih relatif besarnya beban subsidi energi
dianggap dapat berdampak pada
kesinambungan fiskal dan menjadikan potensi
Usaha mewujudkan kemakmuran belanja infrastruktur menjadi rendah (Nota
rakyat Keuangan dan RAPBN, 2015). Pemerintah pun
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menegaskan akhirnya berencana menghapus subsidi.
bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang Berdasar PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara Kebijakan Energi Nasional, harga energi
dan dipergunakan untuk sebesar-besar ditetapkan berdasarkan nilai keekonomian
kemakmuran rakyat. Dengan demikian, maka berkeadilan (Pasal 20 ayat 91) PP No. 79 Tahun
penguasaan negara harus dikaitkan secara 2014), dan akan dilakukan pengurangan subsidi
langsung dan satu kesatuan dengan frase BBM secara bertahap sampai kemampuan daya
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Bila hal beli masyarakat tercapai
137
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
(Pasal 21 ayat (4) PP No. 79 Tahun 2014). DBH minyak bumi merupakan bagian dari
Pemerintah akan melakukan rancang ulang implementasi Pasal 33 UUD 1945 karena
kebijakan subsidi agar lebih tepat sasaran, bertujuan untuk mewujudkan sebesar-besarnya
efisien serta mengurangi kerentanan APBN kemakmuran rakyat. Dengan memberikan DBH,
terhadap perubahan asumsi dasar ekonomi negara telah melakukan tanggung jawab sosial
makro, khususnya nilai tukar rupiah dan dalam bidang prekonomian, karena negara
Indonesia crude price (ICP) (Nota Keuangan menyadari bahwa perannya lebih luas dari pada
dan RAPBN, 2015). sekedar sebagai penjaga malam, tetapi juga
Meski kebijakan subsidi kontroversi, negara- bertugas menjaga keamanan dalam arti kata
negara maju sendiri melakukan kebijakan yang seluas-luasnya. Namun demikian,
subsidi dan tidak membiarkan warga negaranya pemberian DBH harus diawasi dan diperbaiki
mendapat tekanan dari pasar. Indonesia sendiri agar kemakmuran rakyat yang dicita-citakan
ternyata menyediakan sejumlah subsidi untuk dapat terwujud.
kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan Dalam rangka mewujudkan kemakmuran
gas dalam bentuk insentif pajak, pinjaman rakyat pula maka Indonesia sejak
kredit penanaman modal, dan kewajiban pasar pemerintahan Presiden Susilo Bambang
minyak domestik. Pada 2008 saja, produsen Yudhoyono mewajibkan CSR bagi perusahaan
minyak dan gas menerima sekitar Rp2,37 triliun minyak bumi. Berbeda dengan paradigma
(US$245 juta) dalam bentuk kredit penanaman masa lalu yang menjadikan CSR sebagai
modal dan insentif pajak. Selain itu, Pertamina kewajiban, bagi perusahaan, kini CSR
diuntungkan dengan pembelian minyak mentah dianggap sebagai investasi. Sebagai sebuah
yang dipasok oleh investasi, maka semua pihak perlu
International Oil Corporation (IOC) melalui mewaspadai kemungkinan perusahaan
sistem Domestic Market Obligation (DMO) minyak bumi menjadikan CSR sebagai biaya
dengan potongan harga yang cukup besar. produksi, untuk kemudian ditagihkan kepada
Subsidi yang diberikan ke Pertamina oleh negara melalui mekanisme cost recovery.
Pemerintah pada 2008 bernilai Rp15 triliun Pelaksanaan CSR merupakan implementasi
(US$1,55 miliar), yang membuat jumlah total dari Pasal 33 UUD 1945 dalam rangka
subsidi yang diberikan Pemerintah ke mewujudkan negara kesejahteraan. Melalui
produsen minyak dan gas hulu bernilai CSR, maka rakyat akan mendapatkan manfaat
sebesar Rp17 triliun (US$1,8 miliar) pada secara langsung dari perusahaan minyak
tahun yang sama (International Institute for bumi, atas minyak yang telah diambil dari
Sustainable Developments, 2012). perut bumi di sekitar wilayah mereka tinggal.
Dengan demikian, subsidi sebenarnya adalah Hal ini sesuai tujuan Pasal 33 UUD 1945
suatu keniscayaan bagi masyarakat. bahwa penguasaan negara adalah untuk
Pembenahan perlu dilakukan agar subsidi tepat sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
sasaran dan tidak dikorupsi. Saat ini, subsidi Usaha untuk mewujudkan kemakmuran rakyat
yang diberikan masih kurang transparan juga tampak dari pelaksanaan kontrak bagi hasil
sehingga sarat korupsi di daerah dan di pusat, minyak bumi (PSC). PSC yang diadopsi dari
misalnya banyaknya pungutan dari aparat desa filosofi jawa paron, masih menjadi model
saat bantuan diberikan secara langsung, ada kontrak ideal saat ini, sehingga tetap
warga miskin yang tidak dapat Bantuan dipertahankan sampai generasi keempat.
Langsung Tunai (BLT) dan sebaliknya ada Pelaksanaan PSC merupakan implementasi
warga ekonominya golongan menengah atau Pasal 33 UUD 1945 dalam kerangka negara
sudah meninggal tetap mendapat BLT. kesejahteraan, karena bisa menjadi solusi saat
Selanjutnya, pemberian dan penambahan ini di tengah keterbatasan modal, teknologi,

Volume 1, Nomor 2, Desember 2015: 128 140 138


JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA

dan sumber daya yang dimilik Indonesia


dalam pengelolaan sektor minyak bumi. DAFTAR PUSTAKA
Namun demikian, pelaksanaannya harus
diawasi dengan baik agar sesuai dengan tujuan Asshiddiqie, J. (2006). Perkembangan dan
Pasal 33 UUD 1945 yaitu untuk mewujudkan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
Reformasi. Jakarta: Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan MK.Bentuk
Kelembagaan Hulu Migas. (2015).
KESIMPULAN Diakses pada 15 Maret 2015 pukul 12.14
erdasarkan hasil penelitian yang dari .
BP. (2015). BP Statistical Review of World
telah dilakukan, maka dapat diambil Energy 2015. Energy Academy,
B kesimpulan
bahwa Indonesia Herlo-Watt University. Diakses dari
mengalami masalah ketahanan energi dan https://www.bp.com/content/dam/
tata kelola minyak bumi. Hal ini karena bp/pdf/energy-economics/statistical-
laju produksi minyak bumi terus menurun review-2015/bp-statistical-review-of-
sementara laju konsumsi terus naik sehingga world-energy-2015-full-report.pdf.
menyebabkan kesenjangan antara produksi BPK. (2014). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
dan konsumsi minyak bumi terus membesar. Semester (IHPS) II 2014.
Tata kelola minyak bumi yang belum baik, Chandra, A. C. (2011), A Dirty Word? Neo-
menambah masalah kesenjangan tersebut.
liberalism in Indonesias Foreign
Selain itu, melalui penelitian ini diketahui
Economic Policies, International
bahwa kebijakan sektor minyak bumi pasca Institute for Sustainable Development.
reformasi banyak diwarnai liberalisasi karena Diakses dari http://www.iisd.org/tkn/
adanya tekanan dari pihak asing, dan kebijakan pdf/dirty_word.pdf.
energi nasional tidak dilaksanakan dengan Djauhari. (2006). Kajian Teori Welfare
konsisten.
State dalam Perspektif Barat dan
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa
Islam. Jurnal Hukum, XVI ( I),ESDM
Indonesia sudah berusaha menerapkan Sederhanakan Izin Migas. (2015).
sebagian konsep negara kesejahteraan Diakses 15 Maret 2015 pukul 15.11.
sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UUD 1945 http://www.reforminer.com/
di sektor minyak bumi, yaitu adanya peran aktif studies/1322-bentuk-kelembagaan-
negara dan upaya mewujudkan kemakmuran hulu-migas-di-beberapa-negara
rakyat. Namun demikian, Indonesia belum Husodo, S. Y. (2009). Menuju Welfare State.
menerapkan demokrasi ekonomi sebagaimana
Jakarta: Baris Baru.
semangat awal Pasal 33 UUD 1945. Hal ini
International Institute for Sustainable
terutama karena masuknya paham ekonomi
Developments. (2012), Panduan
pasar yang berhasil menggeser demokrasi
Masyarakat tentang Subsidi Energi
ekonomi. Dengan demikian, pasca reformasi
di Indonesia, Geneva. Diakses dari
Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan
https://www . iisd . org/gsi/sites/
konsep negara kesejahteraan dalam sektor
default/files/indonesia_czguide_
minyak bumi sebagaimana amanat Pasal 33
bahasa_update_2012.pdf.
UUD 1945.
International Energy Agency. (2015), Indonesia
2015: Ringkasan Pelaksanaan
139
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
Kebijakan Energi Luar Negara IEA, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Paris. Mahkamah Konstitusi. (2010). Naskah
Khler, G. (2014), Is There an Asian Welfare Komprehensif Perubahan Undang-
State Model?. Berlin: Friedrich-Ebert- Undang Dasar Negara Republik
Stiftung. Diakses dari http://www. Indonesia Tahun 1945: Latar Belakang,
un.org/esa/socdev/csocd/2016/ ko Proses, dan Hasil Pembahasan, 1999-
%CC%88hler-asian-welfarestates. pdf. 2002, Buku I, Jakarta: Mahkamah
Maarif, S. (2013). Perubahan Kebijakan di Konstitusi.Wicaksono. (2000).
Liberalisasi Ekonomi IMF dan
Sektor Migas Pasca Rezim Orde Baru.
Jurnal Sawala, 2 (2). Kepentingan Nasional Indonesia 1997-
1998 (Peran Organisasi Internasional
Mahkamah Konstitusi. (2003). Putusan
di Dalam Suatu Negara). Tesis pada
Perkara Nomor 002/PUU-I/2003.
Program studi Ilmu Politik kekhususan
Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas
Mahkamah Kontsitusi. (2012). Putusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Perkara Nomor 36/PUU-X/2012. Indonesia, Jakarta.
Jakarta: Mahkamah Konstitusi Wiratraman, R. H. P. (2008), Good Governance
Prasetyo, K. (2012). Politik Hukum di Bidang dan Mitos Ketatanegaraan Neo-Liberal,
Ekonomi dan Pelembagaan Konsepsi Jurnal Bersatu, Jakarta.
Welfare State di dalam Undang-Undang
Dasar 1945, Jurnal Konstitusi, 9 (3).
Republik Indonesia. Nota Keuangan
dan RAPBN 2015.
Republik Indonesia. Nota Keuangan dan
RAPBNP 2015.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah
Nomor 79 Tahun 2014.
SKK Migas. (2014). Laporan Tahunan SKK
Migas 2014.
Suharto, E. (2005), Analisis Kebijakan
Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial,
Bandung: Alfabeta.
Syeirazi, M. K. (2008). Di Bawah Naungan
Modal: Politik Hukum Liberal di
Indonesia Pasca Reformasi.
Disampaikan dalam sesi Akomodasi
Kepentingan Modal dalam Proses
Pembaruan Undang-Undang, pada
Konferensi Warisan Totarianisrne:
Demokrasi Indonesia dan Tirani
Modal. Jakarta.
Syeirazi, K. (2009). Di Bawah Bendera Asing:
Liberalisasi Industri Migas Indonesia,
Jakarta: LP3ES.

Volume 1, Nomor 2, Desember 2015: 128 140 140

You might also like