Professional Documents
Culture Documents
Roziqin: BPK RI, Indonesia Email: Roziqin.7611@bpk - Go.id
Roziqin: BPK RI, Indonesia Email: Roziqin.7611@bpk - Go.id
Roziqin: BPK RI, Indonesia Email: Roziqin.7611@bpk - Go.id
SEJARAH ARTIKEL:
Diterima pertama: Oktober 2015
Dinyatakan dapat dimuat : Desember 2015
128
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
PENDAHULUAN mendapatkan dana besar yang digunakan untuk
pembangunan di berbagai bidang. Namun
jatuhnya harga minyak pada awal 1980-an
I
sempat menyebabkan perekonomian Indonesia
mengalami stagnasi. Pertumbuhan ekonomi
su mengenai minyak bumi selalu menarik yang sebelumnya mencapai rata-rata di atas 7%,
dibicarakan. Dengan keberadaannya yang tiba-tiba justru menjadi hanya 1% (Wicaksono,
terbatas, namun perannya sebagai sumber energi
utama belum tergantikan, minyak bumi terus 2000:78). Hal ini menunjukkan betapa
menjadi perhatian seluruh dunia. Tidak
terkecuali Indonesia. Dilandasi semangat Pasal Indonesia sangat mengandalkan sektor minyak
33 Undang-Undang Dasar 1945, sejak
kemerdekaan Indonesia bertekad menguasai bumi untuk pembangunan, dan struktur
sektor minyak bumi untuk meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
kesejahteraan rakyat. selalu tergantung penerimaan minyak dan gas
Meskipun demikian, sektor minyak bumi di (migas) dan dipengaruhi subsidi BBM.
Indonesia masih memiliki beberapa Saat ini, konsumsi BBM diperkirakan sudah
permasalahan yang seringnya ramai dibicarakan mencapai 1,6 juta barel per hari (BP Statistical
saat terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak Review, 2015). Di sisi lain, produksi minyak
(BBM). Isu kenaikan harga BBM selalu menjadi bumi Indonesia diperkirakan akan terus
isu politis. Siapapun presiden yang berani menurun. Pada tahun 2014, produksi minyak
menaikkan harga BBM, selalu menjadi sasaran bumi Indonesia hanya sebesar 852 ribu barel
politisasi permasalahan di sektor minyak bumi, per hari dengan laju penurunan produksi
dengan ancaman presiden yang bersangkutan mencapai 3,07% (Wicaksono, 2000: 78)
akan diturunkan oleh rakyat. Di sisi lain, seiring menipisnya cadangan minyak mentah
penurunan harga minyak bumi juga menjadi Indonesia. Cadangan minyak diperkirakan
masalah bagi Indonesia. Ketika era 1970-an menurun dari estimasi 4,3 miliar barel (bbl)
produksi minyak mentah Indonesia selalu di pada awal 2004 menjadi 3,7 miliar bbl pada
atas 1 juta barel per hari, bahkan pernah 2014 (SKK Migas, 2014: 15). Kesenjangan
mencapai 1,6 juta barel per hari. Saat itu harga antara produksi dan konsumsi minyak
minyak sempat melonjak lima kali lipat dari dikhawatirkan akan semakin besar di
USD 2,5 menjadi USD 12 per barel (Syeirazi, Indonesia. Saat ini saja, kesenjangan produksi
2009: 58), sehingga Indonesia dan konsumsi minyak bumi sudah sangat
besar. Tren produksi dan konsumsi minyak
bumi di Indonesia dapat dilihat pada Grafik 1.
Grafik 1. Tren Produksi dan Konsumsi Minyak Bumi di Indonesia 1998-2014
Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2014, Energy Academy, Herlo-Watt University, telah diolah kembali.
129
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
Berdasarkan identifikasi permasalahan di dikutip oleh Husodo (2009), menyebutkan
sektor miyak bumi tersebut, penelitian ini bahwa negara kesejahteraan adalah a form
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor of government in which the state assumes
apa yang dipermasalahkan dari minyak bumi responsibility for minimum standards of
di Indonesia, bagaimana kebijakan living for every person.
pengelolaan minyak bumi di Indonesia dan Thoenes dalam Suhart0 (2005)
bagaimana implementasi konsep negara mendefinisikan negara kesejahteraan sebagai
kesejahteraan dalam sektor minyak bumi di a form of society characterised by a
Indonesia pasca reformasi? sistem of democratic government-
Meskipun tema mengenai pengelolaan sponsored welfare placed on a new
minyak bumi telah banyak dilakukan, namun footing and offering a guarantee of
penelitian ini penting dilakukan karena collective sosial care to its citizens,
memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan concurrently with the maintenance of a
penelitian lain, yaitu: capitalist sistem of production.
a. Penelitian ini membahas konsep negara Sementara itu, menurut Gabriele Khler
kesejahteraan serta perdebatannya, (2014), negara kesejahteraan dapat
dengan menghadirkan pandangan pihak didefinisikan sebagai
yang pro dan kontra negara guaranteeing universal access to sosial
kesejahteraan. services, making provisions for access
b. Penelitian ini membahas implementasi to employment and decent work,
negara kesejahteraan di beberapa negara. offering a set of sosial assistance and
c. Penelitian ini membahas secara sosial security provisions, as well as
komprehensif mengenai implementasi overseeing regulatory sistems to
negara kesejahteraan dalam sektor safeguard the environment.
minyak bumi. Hal ini sejalan dengan pendapat Lawrence M
d. Penelitian ini menggunakan pendekatan Friedman dalam Djauhari (2006) yang
berbagai disiplin ilmu sekaligus mulai mengatakan bahwa kesadaran negara
dari politik, hukum tata negara, kesejahteraan berasal dari tanggung jawab
ekonomi, kebijakan publik dan negara terhadap kesejahteraan warganya
ketahanan nasional, dengan pendekatan dalam lingkup yang luas sampai menjangkau
dari aspek ideologi, geopolitik, intervensi pasar maupun terhadap perbankan,
konstitusionalisme, pemikiran ekonomi, komunikasi dan transportasi. Luasnya ruang
ekonomi politik, kontrak bagi hasil, lingkup peran negara tersebut karena
good corporate governance (GCG), dan implementasi konsep negara kesejahteraan
ketahanan energi. bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi
e. Data pada penelitian ini relatif baru warga negara dalam semua bidang, bukan
karena menggunakan rentang waktu hanya bidang tertentu.
tahun 1998- 2014. Penerapan negara kesejahteraan di Indonesia
merupakan suatu keniscayaan karena Indonesia
TINJAUAN TEORITIS memiliki Pasal 33 UUD 1945 yang semangatnya
adalah negara kesejahteraan. Penyimpangan
negara yang bersifat prosedural menyebabkan minyak bumi juga tampak saat Pemerintah
birokrasi berlebihan sehingga Indonesia membentuk SKK Migas meski sebelumnya
menjadi intervensionist state, negara yang MK telah membubarkan BP Migas. Tugas dan
banyak mencampuri urusan warganya. fungsi SKK Migas sama persis dengan BP Migas,
Campur tangan negara dalam bentuk birokrasi meskipun BP Migas dianggap bertentangan
yang berlebihan misalnya dalam perizinan. dengan UUD 1945. Dalam hal kelembagaan,
SKK Migas sempat menyebut ada sekitar 289 bila dicermati lebih jauh terdapat tumpang
perizinan dalam kegiatan hulu migas, yang tindih tugas dan kewenangan di sektor minyak
melibatkan sekitar 11 hingga 13 institusi. bumi. Tugas DEN, SKK Migas dan BPH Migas
Sementara jika dicetak, jumlah kertas perizinan beririsan dengan Kementerian Energi dan
itu mencapai 600.000 lembar (katadata.co.id, Sumber Daya Mineral (ESDM). Keberadaan
2015). DEN, SKK Migas dan BPH Migas sebenarnya
Kelembagaan yang masih taraf prosedural bisa dirangkap oleh Ditjen Migas ESDM.
merupakan akibat dari kecenderungan Tugas Ditjen Migas sendiri bisa jadi tidak
Pemerintah untuk membentuk tim terlalu berat, karena mereka juga bisa meminta
1 2 dan mengeluarkan bantuan dari Kementerian BUMN dalam
terpadu , lembaga baru
peraturan baru setiap ada permasalahan membina Pertamina, Lemhannas dalam
besar di sektor minyak bumi. Kebijakan ini merumuskan energy security; Kementerian
berlebihan karena tugas tim terpadu, lembaga Keuangan dalam administrasi penerimaan
baru maupun substansi peraturan yang sektorminyakbumidanpembagianDBHMigas;
dimaksud, sebenarnya sudah ada, dan tinggal Kementerian Koordinator Perekonomian
melaksanakannya, sehingga masalah bisa dalam melaksanakan kebijakan lintas sektoral;
diselesaikan tanpa membuat tim, lembaga atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
peraturan tersebut. dalam menarik investasi sektor minyak
bumi; Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) dalam mengawasi praktik monopoli
dan persaingan yang tidak sehat di sektor
minyak bumi; Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dalam mengawasi
penghitungan bagi hasil berdasarkan kontrak
kerjasama; Kemenristek dan Perguruan Tinggi
Negeri (PTN), termasuk di dalamnya STEM
AKAMIGAS dalam meningkatkan kemampuan
1 Pemerintah misalnya mengeluarkan Inpres SDM dan teknologi di bidang migas;
Nomor 3 Tahun 2005 dan Inpres Nomor 5 Tahun Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dalam
2000 kepada para bawahannya dan khusus kepada mengembangkan industri minyak bumi, dan
Menteri Energi dan Pertambangan ditugaskan un- sejumlah lembaga lainnya yang bisa bersinergi
tuk membentuk tim terpadu. mengelola sektor minyak bumi menjadi lebih
2 Misalnya, Pemerintah mengeluarkan Per-
baik.
aturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang
Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Ecer- Banyaknya lembaga yang mengurusi sektor
an BBM, padahal sudah ada PP Nomor 36 Tahun minyak bumi ternyata tidak otomotis
2004 yang di dalamnya sama-sama mengatur tugas menjadikan Indonesia kuat dalam negosiasi
BPH Migas untuk melakukan pengaturan dan pen-
gawasan atas pelaksanaan penyediaan dan pendis- dalam pembuatan KKS minyak bumi. Bahkan
tribusian BBM, serta tugas menteri ESDM untuk meski memiliki banyak lembaga, Indonesia
menetapkan harga BBM.
136
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
tetap tidak bisa mengantisipasi penurunan itu tidak dilakukan, maka bisa jadi negara
produksi minyak terus menerus yang melakukan penguasaan terhadap sumber daya
menyebabkan Indonesia tidak bisa memenuhi alam secara penuh tetapi tidak memberikan
kuota OPEC, bahkan tidak mampu sekedar manfaat sebesar-besar kemakmuran rakyat.
untuk memenuhi kebutuhan domestik. Saat Di satu sisi negara dapat menunjukkan
terjadi kenaikan harga minyak mentah, kedaulatan pada sumber daya alam, namun di
negara-negara OPEC mendapat banyak sisi lain rakyat tidak serta merta mendapatkan
untung, namun Indonesia justru mengalami sebesar-besar kemakmuran atas sumber daya
defisit besar-besaran karena besarnya impor alam (MK, 2012).
minyak yang harus dilakukan. Hal ini semakin Dalam sektor minyak bumi terdapat kebijakan
menunjukkan bahwa pembentukan berbagai pemberian subsidi, CSR, Kontrak Kerja Sama
lembaga negara dalam sektor minyak bumi Minyak Bumi, dan penambahan DBH Minyak
belum dilakukan secara substantif. Kebijakan Bumi, dan lain-lain. Pemberian subsidi
lebih substantif misalnya penguatan peran merupakan bagian dari implementasi Pasal 33
Pertamina selaku National Oil Company UUD 1945 dalam rangka mewujudkan negara
(NOC). Hal ini sebagaimana kecenderungan kesejahteraan. Hal ini karena pemberian
global untuk menguatkan NOC di negara subsidi diharapkan dapat mewujudkan cita-
masing-masing (www.reforminer.com, 2015). cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi
Peran Pertamina selaku NOC seharusnya terus sehingga tercapai kemakmuran yang merata
ditingkatkan sehingga bisa bersaing dengan IOC. sebagaimana amanat penyusun konstitusi
Pembatasan peran asing sebagaimana dilakukan (framers of the constitution).
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Pemberian subsidi pasti mendapat kriitik
Yudhoyono, patut diapresiasi dan sesuai dengan penganut ekonomi pasar. Hal ini karena
cita-cita M. Hatta yaitu agar sumber daya alam keberadaan subsidi mendistorsi pasar sehingga
dikelola secara langsung oleh Indonesia. Peran harga akan lebih murah dan membuat IOC tidak
asing sifatmya hanya sementara sambil bisa bersaing dengan Pertamina di Indonesia.
Indonesia terus belajar untuk mandiri. Kritik atas subsidi misalnya dari International
Komitmen Pemerintah untuk membatasi peran Energy Agency (IEA). IEA (2015) memandang
asing perlu dijaga karena pembatasan peran subsidi energi menghambat proses transisi
asing merupakan bagian dari implementasi Indonesia ke sistem energi yang berkelanjutan
negara kesejahteraan sesuai Pasal 33 UUD 1945. dalam berbagai bentuk
Dengan demikian, peran negara bisa lebih besar Pemerintah sendiri sebenarnya setengah hati
dalam sektor minyak bumi sehingga diharapkan memberi subsidi karena berpendirian bahwa
dapat lebih meningkatkan kemakmuran rakyat. masih relatif besarnya beban subsidi energi
dianggap dapat berdampak pada
kesinambungan fiskal dan menjadikan potensi
Usaha mewujudkan kemakmuran belanja infrastruktur menjadi rendah (Nota
rakyat Keuangan dan RAPBN, 2015). Pemerintah pun
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menegaskan akhirnya berencana menghapus subsidi.
bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang Berdasar PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara Kebijakan Energi Nasional, harga energi
dan dipergunakan untuk sebesar-besar ditetapkan berdasarkan nilai keekonomian
kemakmuran rakyat. Dengan demikian, maka berkeadilan (Pasal 20 ayat 91) PP No. 79 Tahun
penguasaan negara harus dikaitkan secara 2014), dan akan dilakukan pengurangan subsidi
langsung dan satu kesatuan dengan frase BBM secara bertahap sampai kemampuan daya
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Bila hal beli masyarakat tercapai
137
PENGELOLAAN SEKTOR MINYAK BUMI DI INDONESIA PASCA REFORMASI: ANALISIS KONSEP NEGARA...
Roziqin
(Pasal 21 ayat (4) PP No. 79 Tahun 2014). DBH minyak bumi merupakan bagian dari
Pemerintah akan melakukan rancang ulang implementasi Pasal 33 UUD 1945 karena
kebijakan subsidi agar lebih tepat sasaran, bertujuan untuk mewujudkan sebesar-besarnya
efisien serta mengurangi kerentanan APBN kemakmuran rakyat. Dengan memberikan DBH,
terhadap perubahan asumsi dasar ekonomi negara telah melakukan tanggung jawab sosial
makro, khususnya nilai tukar rupiah dan dalam bidang prekonomian, karena negara
Indonesia crude price (ICP) (Nota Keuangan menyadari bahwa perannya lebih luas dari pada
dan RAPBN, 2015). sekedar sebagai penjaga malam, tetapi juga
Meski kebijakan subsidi kontroversi, negara- bertugas menjaga keamanan dalam arti kata
negara maju sendiri melakukan kebijakan yang seluas-luasnya. Namun demikian,
subsidi dan tidak membiarkan warga negaranya pemberian DBH harus diawasi dan diperbaiki
mendapat tekanan dari pasar. Indonesia sendiri agar kemakmuran rakyat yang dicita-citakan
ternyata menyediakan sejumlah subsidi untuk dapat terwujud.
kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan Dalam rangka mewujudkan kemakmuran
gas dalam bentuk insentif pajak, pinjaman rakyat pula maka Indonesia sejak
kredit penanaman modal, dan kewajiban pasar pemerintahan Presiden Susilo Bambang
minyak domestik. Pada 2008 saja, produsen Yudhoyono mewajibkan CSR bagi perusahaan
minyak dan gas menerima sekitar Rp2,37 triliun minyak bumi. Berbeda dengan paradigma
(US$245 juta) dalam bentuk kredit penanaman masa lalu yang menjadikan CSR sebagai
modal dan insentif pajak. Selain itu, Pertamina kewajiban, bagi perusahaan, kini CSR
diuntungkan dengan pembelian minyak mentah dianggap sebagai investasi. Sebagai sebuah
yang dipasok oleh investasi, maka semua pihak perlu
International Oil Corporation (IOC) melalui mewaspadai kemungkinan perusahaan
sistem Domestic Market Obligation (DMO) minyak bumi menjadikan CSR sebagai biaya
dengan potongan harga yang cukup besar. produksi, untuk kemudian ditagihkan kepada
Subsidi yang diberikan ke Pertamina oleh negara melalui mekanisme cost recovery.
Pemerintah pada 2008 bernilai Rp15 triliun Pelaksanaan CSR merupakan implementasi
(US$1,55 miliar), yang membuat jumlah total dari Pasal 33 UUD 1945 dalam rangka
subsidi yang diberikan Pemerintah ke mewujudkan negara kesejahteraan. Melalui
produsen minyak dan gas hulu bernilai CSR, maka rakyat akan mendapatkan manfaat
sebesar Rp17 triliun (US$1,8 miliar) pada secara langsung dari perusahaan minyak
tahun yang sama (International Institute for bumi, atas minyak yang telah diambil dari
Sustainable Developments, 2012). perut bumi di sekitar wilayah mereka tinggal.
Dengan demikian, subsidi sebenarnya adalah Hal ini sesuai tujuan Pasal 33 UUD 1945
suatu keniscayaan bagi masyarakat. bahwa penguasaan negara adalah untuk
Pembenahan perlu dilakukan agar subsidi tepat sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
sasaran dan tidak dikorupsi. Saat ini, subsidi Usaha untuk mewujudkan kemakmuran rakyat
yang diberikan masih kurang transparan juga tampak dari pelaksanaan kontrak bagi hasil
sehingga sarat korupsi di daerah dan di pusat, minyak bumi (PSC). PSC yang diadopsi dari
misalnya banyaknya pungutan dari aparat desa filosofi jawa paron, masih menjadi model
saat bantuan diberikan secara langsung, ada kontrak ideal saat ini, sehingga tetap
warga miskin yang tidak dapat Bantuan dipertahankan sampai generasi keempat.
Langsung Tunai (BLT) dan sebaliknya ada Pelaksanaan PSC merupakan implementasi
warga ekonominya golongan menengah atau Pasal 33 UUD 1945 dalam kerangka negara
sudah meninggal tetap mendapat BLT. kesejahteraan, karena bisa menjadi solusi saat
Selanjutnya, pemberian dan penambahan ini di tengah keterbatasan modal, teknologi,