Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 31
© POGK4106/MODUL 2 aan generalisasi dari dua konsep dalam sosiologi, yaitu konsep grup (kelompok) dan konsep norma. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa generalisasi_ menunjukkan adanya hubungan di antara konsep dan berisi pernyataan yang bersifat umum, tidak terikat pada situasi khusus. agar dapat Generalisasi. dibentuk untuk = membantu kita memahami/mengerti tentang” dunia di mana kita hidup”. Secara singkat telah kita kemukakan pengertian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi. Selanjutnya, marilah kita telusuri keberadaan peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi dalam kurikulum IPS SD kelas 3 dan 4. Pertama-tama perlu dipahami salah sate karakteristik IPS bahwa bahan yang disajikan itu adalah bahan yang dipilih menurut sifatnya yang esensial Materi IPS Itu begitu luasnya mencakup berbagai aktivitas manusia dalam berbagai perspektif. Oleh sebab itu, perlu ditentukan oleh guru sebagai pengembang kurikulum, peristiwa, fakta, konsep, generalisasi mana yang dijadikan bahan pengajaran yang mengacu pada tuntutan kurikulum. Edgar B, Wesley (1952:9) menegaskan bahwa materi yang disajikan dalam IPS itu merupakan "penyederhanaan" dari ilmu-ilmu sosial yang digunakan untuk tujuan pedagogis di sekolah. Memperhatikan penjelasan di atas maka dapat dikemukakan bahwa pengungkapan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam kurikulum IPS SD tahun 2006 di kelas 3 dan 4 berikut ini dibatasi hanya pada beberapa contoh saja. Pengembangan selanjutnya, dapat Anda kerjakan sendiri, berdasarkan buku-buku sumber yang Anda gunakan. Berikut ini akan kita telusuri beberapa peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD tahun 2006 di kelas 3 dan 4. Berdasarkan kurikulum tersebut maka mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan (kompetensi) analisis anak didik terhadap kondisi sosial masyarakat dalam membentuk kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Oleh karena itu, ruang lingkup pengajaran IPS adalah sebagai berikut. 1. Pengajaran IImu Pengetahuan Sosial Dalam hal ini dapat mengembangkan kemampuan anak didik kita untuk hal-hal berikut ini. PENOIDIKAN 1Pe o, ay NYA SEJARAH, 214 INYA DARI IPS MISAL! dasar wakiu, Rochiati (2006:3) men, keluarga. Dijelaskan bahwa ie sep ndekatan guru dapat _menanyakan tanga, fadah mengenal bilangan make melanjutkan pertanyaan a tahun kelahirannya omacing 3 felahirannya. Kemudian, guru bist mempunyal kakak atau adik seria Gambarkan tahun tahun kelahirannya dalam sebuah garis h vcanempatkan tahun Kelahirannya pada sebuah titi, pada ‘gers ee credien menempatkan tahun Kelahiran adiknya pada titik bother ae tahun kelahiran kakaknya sebelum tahun Kelahirannya Sa MEY, Sey Pethatigy FE, ASPEK LAIN! Sejarah memiliki ko" cara pendekatan melalui Pe bagan berikut ae Reve i es zie paraeceqoonris dllahiriean ae 1995 lahirkan 1997 s 2005 Dengan cara ini sis j i belaj a ie wa ajar mengenal waktu te: masa lampau dan masa yang akan datang et fe sckanng ngan Kemamptay, i dan Pane usianya. Cara untuk lebit memberi diajarkan bisa j ikan pengerti z ‘maupun oe dengan sili Tai ee tentang konsep yan oni tml ean mu gan menyuruh sigy, Guru juga neaa kaknya, adiknya, bee | 7 Mmenjelaskan ~. TEA Ee, konsep Fumahnyy, a eta tg nani Seti = Rochiati, 2006:4) nisi atau destin Misainya: eae Dapat juga guru menjelaskan pengertian konsep dengan memberikan contoh, deskripsi atau definisi, misalnya berikut ini. Konsep : Kota (Rochiati W. 2006:5) : Jakarta adalah sebuah kota. a. Contoh b. Deskripsi : Sebuah kota biasanya mempunyai penduduk yang banyak dan padat. c. Definisi : Sebuah kota adalah suatu daerah yang batas-batasnya dan pemerintahannya ditentukan dengan peraturan. mari kita identifikasikan beberapa konsep dasar yang seyogianya memerlukan kemampuan guru untuk menjelaskan dengan cara yang memudahkan bagi siswa sesuai dengan isi materi bahan pengajaran dari topik yang mengacu kepada tuntutan kurikulum. Apakah konsep-konsep dasar dari bidang keilmuan IPS di alas? Untuk memudahkan pemahaman Anda berikut ini dikemukakan ringkasan penjelasan Banks (1985:249-404). 1. Sosiologi, konsep-konsepnya dasarn: Sosialisasi, proses yang ditemp kelompoknya dengan cara belajar b. Peranan, peran yang dilakukan seseorang ini mungkin bersifat Anda. Norma dan sanksi, Norma adalah ukuran atau tata cara yang membimbing_perilaku, sedangkan sanksi adalah ganjaran atau hukuman yang dilakukan kelompok yang menunjukkan bahwa norma telah diikuti dan peran telah dipenuhi. d. Nilai (values), aspek-aspek dari kehidupan masyarakat dan budaya yang dianggap berharga. Gerakan sosial, gerakan yang dilakukan sejumlah besar orang untuk memperbaiki atau melawan perubahan di dalam kelompok atau masyarakat. f. Masyarakat, unit yang merdeka dan terintegrasi di mana interaksi dan komunikasi terjadi di antara anggotanya yang memungkinkan kelompok ini dapat melangsungkan kehidupannya. Masyarakat ini terdiri atas konsep-konsep komunitas, hubungan keterangan, dan institusi. Selanjutnya, ya, antara lain berikut ini. uh individu untuk menjadi anggota kebudayaannya dan perannya. sebagai individu. Peranan a. PENDIOIKAN Ing 4, _ antara lain berikut ini, 4 2. Ekonomi, konsep-konsepnya dasarnya a. Kelangkaan, keinginan manusia tak terbatas, sedangkan Kemeny tuhan ge : kebur ae 5 Jah kesenjangan antara ei aaron han tersebut. dy Kemampuan untuk memenuhi kebutul ? jan jasa yan, : 6. Produksi, hasil proses pembuatan barang dan jasa yang ment keinginan manusia. # i erlukan ant, ¢. Saling ketergantungan, ada situasi ai ae ‘ara, Sean. n denga 4 Produsen dan juga antara produse! invita a 4. Pembagian kerja, berkenaan dengan pembagian garapan Prodigy | dan jasa. ee 3. Geografi, konsep-konsepnya dasarnya, antara lain beck ini Lokasi, identifikasi dari tempat dan ae consep ini berks, dengan konsep -konsep situs, situasi dan ling! eae oe ent), dnteraksi spasial, hubungan antara on tempat dengan |, “| dalam rangka hubungan dagang, pendidikan, kebudayaan, dan a a b. { x wh lain, i 3 ¢. Pola spasial kota, misalnya kedudukan kota sebagai pusat layanay kebutuhan wilayah sekitar. j d. Difusi kebudayaan, konsep ini berkaitan dengan Penyebaray Pengaruh kebudayaan, bahasa, pendidikan, etnik, agama, tekno 0 dan lain-lain di dalam suatu wilayah tertentu. 4. Sejarah, konsep-konsepnya dasarnya antara lain a. Kontinuitas dan perubahan. Kontinuitas menunjukkan kej yang berlangsung secara kronologis, sedangkan perubs menunjukkan adanya perbedaan sebagai hasil pertumbuhan perkembangan kehidupan manusia. b. Waktu lampau, Peristiwa sejarah itu terjadi di masa lalu, sedang 2.18 Zee eralisasi, £UTU da aha . ng lebih luas, lebih abstray 8BAi berikut. a b . e Pentingnya Semangat kerja, d. € jual beli dj jj Seeahnng, 2hungan rumah den sekolay 3) fri a \s 2.29 © POGK4106/MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 2 Nilai dan Sikap serta Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas 3 dan 4 ada Kegiatan Belajar 2 ini akan dibahas 2 pokok subbahasan, yaitu berikut ini. Nilai dan sikap dalam Kurikulum IPS SD 2006 di kelas 3 dan 4. Keterampilan intelektual/Kemampuan/Kecakapan analisis, personal, dan sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 di kelas 3 dan 4. NILAI DAN SIKAP DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 DI KELAS 3 DAN 4 Nilai berbeda dengan sikap. Nilai itu bersifat umum, mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang. Nilai (values) itu tidak berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan nilai dan sikap. Sikap biasanya berkenaan dengan yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik atau buruk, nilai juga menilik kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dan orang lain dalam lingkungannya. Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, merupakan sistem di mana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi dengan kuat sebagai satu kesatuan yang utuh. Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau tampak, perasaan yang diutarakan, perbuatan yang dilakukan serta kekuatiran yang dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18). Dalam pendidikan kita meyakini bahwa nilai yang menyangkut ranah afektif ini perlu diajarkan kepada siswa. Agar siswa mampu menerima nilai dengan sadar, mantap, dan dengan nalar yang sehat. Diharapkan agar para siswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju jenjang kedewasaan —7 a sky 2.30 ampuan untuk memilin (dengan bebas) dan menentukay ., memiliki _kem: yang menjadi anutannya- ue) lebih memerlukan "skill" dibanding ¥ ilai (val é ‘. 3 Mengajarkan a (belief) dan sikap. Kita tidak bisa meney, & mengajarkan kepe? am dan anak sementara ia berbuay, May S a: ity beroperasi dal nara po padahal kita beranggapan bahwa “nilgis ; ded Gina sikap dan perilaku seseorang- Oleh karena itu, pendidikan nilai, guru tidak bisa segera mengambil kesimpulan mengeag hasil kegiatan belajar mengajar yan8 Coa a Artinya, memerlukan waktu untuk menentukan apakah kegiatan belajar mengaj berhasil, kurang berhasil atau tidak berhasil, bagaimanakah nilai itu sendiniy Pertama-tama, perlu diperhatikan bahwa pendidikan nilai harus kesesuaiannya dengan kehidupan di luar kelas. Kemudian, perlu diingat bahwa dalam pengajaran pendidikan nilai guru harus kreatif. Oleh kareng ity, penyampaiannya tidak selalu harus mengacu kepada Isi kurikulum yang tidak tertera dalam rancangan formal, misalnya dari pengalaman, dalam kehidupay sehari-hari. Nilai yang disampaikan adalah nilai yang esensial, sangy penting, yang sangat berharga bagi kehidupan bermasyarakat. Dan tid kalah pentingnya pula adalah pengajaran/pendidikan nilai harus bermula day potensi anak menuju target pendidikan nilai yang diharapkan. Tugas gum yang utama adalah meningkatkan tingkat kesadaran nilai pada anak, sady bahwa ada sistem nilai yang mengatur kehidupan, sadar bahwa si ila ‘iectticant i bagi Kehi ; wa sistem nila penting, sekali bagi kehidupan manusia sehingga timbul keingi memilikinya, bahkan iil engnan a ya, merasa wajib untuk membi i densidad mbina dan meningkatkannya, akhirnya yang bersangkutan berupa’ : paya untuk melakukannya dalam perbuatan sehari-hari. 1. Arti Sikap Sikap memiliki pengertian k4106/MODUL 2 eRe 2.31 penilaian positif dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri bisa berubah-ubah. 2, Kaitan Nilai Dengan Sikap Seperti juga halnya dengan sikap, nilai juga dirumuskan secara beragam, dengan landasan berbeda-beda serta tujuan dan disiplin yang berbeda pula. Nilai merupakan konsep dalam ekonomi, filosofi, pendidikan, dan bimbingan juga di dalam sosiologi dan geografi, serta sejarah. Untuk lebih menegaskan pemahaman kita, seperti dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau kelompok, yang mempengaruhi bagaimana seseorang kelompok memilih cara, tujuan dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang dimiliki seseorang dapat mengekspresikan mana yang lebih disukai mana yang tidak, demikianlah, dapat disimpulkan bahwa nilai menyebabkan sikap. Nilai merupakan determinan pembentukan sikap. Tetapi harus disadari bahwa tidak ada hubungan one to one antara nilai dan sikap. Yang selalu terjadi adalah satu sikap disebabkan oleh banyak nilai (values). Mari kita ambil contoh yang lebih konkret, sebagai berikut. Jika Anda membeli sebuah mobil, sistem nilai manakah yang menentukannya? Jika kita renungkan lebih jauh tentu kita menyadari bahwa sistem nilai yang menentukan pilihan Anda berkenaan dengan berbagai pertimbangan, seperti nilai, kekuatan, keamanan, kesukaan, nilai ekonomi atau dan sebagainya. Bagaimanakah kaitan sikap dengan kognitif, afektif dan kecenderungan bertindak? di atas bahwa di dalam sikap telah Seperti sudah dikemukakan terkandung aspek-aspek kognitif, afel disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat kognitif, aspek afektif dan kecenderungan bertind: dapat ditegaskan sebagai berikut. a. Ada hubungan timbal-batik antara nilai dengan kognitif. b. Ada hubungan timbal balik antara afektif dengan kognitif. c. Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menuju kepada terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan penghayatan terhadap "belief" (keyakinannya). ktif dan kecenderungan bertindak. Dapat antara nilai dengan aspek-aspek ak. Dari kajian para ahli pene a lam Kurikulumn IPS gp ala perikan guru Sana jabus kurikulum day) ikulum. Oleh Seba n yang di angan sil han = ai has! an ku rol : a twntue « tertentu toni a mengacl ji * etopik/subtopik nya die dientaka gabtopik yang ikap dari topi fa dari guru lainnya. Hal jy, topik-toP! ilai a a srbed’ i mung kapan 7 np. Uraian nilai dan Sikap itu, sec guru yang | 1 anya disinggung SCCAra garig ore hkan kreativilas 8 kurikulum ini hany: membutul uu kepada quntutan Jari materi IPs d fa ‘i 2 a men dapat dikembangkan ¢ vanteatt i besar. jai dan sikap Yang seuhnya merupakan tanggung Butir-butir nilai sacral tl sesunge kelas 3 dan 4 banyak sekali, dj kelas. elas jawab guru IPS sebagai pengembang kurikulum c ja. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh saj Kelas 3 F 1. Dari topik Lingkungan Sekitar Subtopik: rumah Dan lingkungan rumah/keluarga dapat digambarkan hubungan orang tua dan anak-anak meliputi: a. nilai-nilai kasih sayang, sabar, sopan-santun, patuh, dan sebagainya; b. sikap, misalnya sikap bertanggung Jawab terhadap keluarga, sikap simpatik, berdisiplin, menaati peraturan, menyenangi keindahan, d kebersihan dan sebagainya. z Penjelasan lebih Jauh tent, ini iurai aan ee ‘ang hal ini akan diuraikan kepada Kegiatan pkan nilai dan si dalam subtopik Sekolah, pice cheveetens iol 2, tli Kerja =a ne DesalKelurahan cn lupan Masyarakat qj i — di desa terungkap hal-hal scbatiny daritas, tukun, damai demokr; A atis 2° PDGKs1G6/MODUL 2 2.33 b. sikap. misalnya menghormati peraturan, sem: . Semangat pers . got ong-royong, suka bermusyawarah, ects udbeciscenaane akat, mendukung upaya pembangunan, semangat berwiraswasta, ‘ tolong menolong dan sebagainya. Coba Anda pikirkan dalam hubungan apa nilai ‘ oH pa nilai dan sikay k Kecamatan/Kota Administratif dan Daerah Tingkat II. Sai Aantaner berbeda jauh, bukan? 3. Jenis-jenis pekerjaan Dan penggalian jenis-jenis pekerjaan ini akan ditemukan hubungan antara_ timbulnya kebutuhan hidup dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya terungkap hal-hal berikut ini. Nilai-nilai hemat, rajin, tekun, kerja keras, kesederhanaan, manfaat a. (tidak menyebabkan sesuatu menjadi sia-sia), dan sebagainya. b. Sikap, misalnya efektif dan efisien, menghargai waktu, sikap bersungguh-sungguh dalam menghadapi pekerjaan/garapan, menikmati hidup, bersikap optimis (tidak pesimis), sikap tidak menyombongkan diri, menyukai dan, menyukai keteraturan/ketertiban, dan sebagainya. Seperti contoh di atas dapatkah Anda mengungkapkan hal serupa untuk topik: Uang, Tabungan, Tempat Berbelanja, lapangan Kerja dan Koperasi. Kelas 4 Topik dan subtopik yang diambil sebagai contoh adalah berikut ini. 1. Pengetahuan membaca peta lingkungan setempat Subtopik: Kabupaten/kota Setempat Dan pengetahuan tentang peta, alam sekitar dan aspek budaya, misalnya dapat diungkapkan: : nsyukuri nikmat Tuhan), ketelitian dan akurasi a. nilai-nilai Ketakwaan (me! (dalam menghitung ukuran skala), intelektual (dalam kajian keilmuan), manfaat (dalam pemanfaatan sumber daya alam), keindahan (pengembangan aspek budaya) dan sebagainya; b. sikap, misalnya mensyukuri nikmat Tuhan, menghargai ilmu kesenian dan keindahan dan pengetahuan dan teknologi menghargai sebagainya. ae a ae . " on oT amelie n sikap untuk j ilak' Selanjuny® silake a topik/subtopik ; provins! setempa! at Sejarah di tingkune™ os — Sub se pk ny ; ae = na : dan ulet (dalam me ktual (d: asi), r (dalam menilai informasi), re OD ae ne = ampal! ) sn on dan sebagainya meni n pulan) dan sebagainya. jarah Lokal 2. et 4 peninggala” dapat lai informasi), dinamig e yan seja mengkaji Pens" itis- adalah kritis nilih sumber-sumber), b. Sikap di antarany@ hadapi perubalian)» (alam mend bil kesim berhati- hati (dalam mengam dapat diungkapkan untuk an nilai dan sikap yan8 yaitu kepahlawanan dan Coba Anda identifikasik : topik-topiklainnya yang berkendt dengan sejarah, patriotisme dari tokoh-tokoh di lingkungannya. ! Demikian secara garis besar beberapa contoh pengungkapan nilai-nilaj dan sikap-sikap yang secara tersurat dan tersirat di dalam bahan pelajaran yang dikembangkan guru dengan mengacu kepada kurikulum IPS. B. KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS PERSONAL DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD : TAHUN 2006 KELAS 3 DAN 4 Si it : “ a — gs bahwa Kurikulum IPS SD Tahun 2006 dirancan; Seer tae ene mengembangkan pengetahuan, ae yang diperlukan siswa pig Speecanllan serta kemampuan/kecakay acne mempersiapkan dirinya di pan Pas bermasyarakat yang dinamis, ya dalam menghadapi poe. eta engetahuan/pemahaman dan : nilai (afektif), pengerti ; : hea om pencapaian pek kognitif), serta sikap dan aes - » Personal i capaian aspek ke; Siatan belajar- j eB, esta mampuan dan keteramoq nn nee Yang tee oleh siswa dal fam aktivitas bela; ferampilan inj lan: elajar secara ne Int lebih banyak ditentukan sung dan terprogram, aspek ini al oGK4106/MODUL 2 2.35 er tidak mungkin tercapai hanya dengan membaca buku teks atau mendengarkan Pen eee guru semata. Pencapaian aspek kemampuan dan keterampilan ini hanya dapat dicapai dengan mengerahkan seluruh potensi yang ada pada siswa itu sendiri. Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD tahun 2006 dalam keterampilan Intelektual ditekankan pula tentang kemampuan analisis dari siswa didik. Sesungguhnya Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah merupakan bagian dari keterampilan intelektual, di mana kemampuan analisis | merupakan kemampuan/kecakapan _seseorang/siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Di lain pihak keterampilan intelektual ini berkaitan dengan kemampuan/kecakapan untuk mewujudkan pengetahuan dan pengertiannya ke dalam perbuatan untuk menyelidiki suatu peristiwa/masalah. Kemampuan dan keterampilan IN meliputi penggunaan dan aplikasi pendekatan yang rasional sehingga dapat diperkenalkan kepada masyarakat. Kemampuan dan keterampilan ini memerlukan perkembangan pemikiran yang kritis pada subjek didik. Keterampilan dan kemampuan/kecakapan ini antara lain meliputi hal-hal berikut ini. qe ‘3. Keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui wlan fakta, bacaan, mendengarkan penjelasan dari narasumber (guru dan lain-lain) melalui partisipasi aktif dalam diskusi, kunjungan ke lapangan dan sebagainya. b. Keterampilan berpikir, mengorganisasikan Informasi membentuk konsep, merang) generalisasi sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir siswa. c. Kemampuan mengritik informasi dan membedakan mana fakta, mana yang opini. Dengan keterampilan ini, siswa dapat berpikir kritis, dapat menunjukkan mana informasi yang faktual mana yang tidak. d. Keterampilan membuat keputusan berdasarkan mereka mampu fesional, tidak asal menyamaratakan 1. menafsirkan, menganalisis dan yang dipilih dari berbagai sumber, kumnya kembali dan membentuk at ‘) an By mr ‘ 2.36 wii menerapkan hasil temuan dy mi é it Keterampilan memecahkan dalamnya kemampuan emeredi ‘ rmasuk di jadi di masa depan. ee emi yang bisa/akan ite peta, grafik, tabey de mem edia: res el, i unakan mi ikirnya. Keterampija, - f. Keterampilan one an kemampuan berpiki a beciouaee an in, a gEM ae aa ss ‘ate penafsiran atas data, sangat diperlukai tu. memperoleh pengetahuan tentang sesual eta, men, Keterampilan menyusun laporan, eaten let a observasi, melakukan wawancara cn ea rguriarinn ies ae Kemampuan dan Keterampilan i Gael eictan kegiatan belajar dan kesiapan dalam menghadap; masalah-masalah (termasuk masalah sosial) yang ada di hadapannya. Untuk —memperoleh keterampilan intelektual/kemampuan Analisis tersebut di atas siswa perlu dilatih dalam berbagai kegiatan belajar-mengajar, Di sinilah pentingnya pendekatan CBSA dilakukan guru dan diterapkan scara sungguh-sungguh dalam strategi dan metode belajar yang dikembangkan. Guru perlu mengembangkan metode Mengajar yang dapat e. Dengan mengembangkan belajar-mengajar i i e yang fungsional, dikemukakan di muka, misalnya dengan Metode maa ie @roblem Solving) atau melalui model-mode] Program Pilan itu 2. _ Keterampilan Personal sald Keterampilan Personal inj sebetulnya tidak keterampilan intelektual, Namun, dalam Pemah, dapat Lin; keterampilan yang sifatnya mandiri, me ditekankan ke = ; pada a. Keterampilan inj ada yang bersifa; ine : : t Praktis di, ebut ; psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatiy, Ua Keteran indra dengan anggota badan, Keterampilan Serta, kemampuan siswa menggambar, membuat te sebagainya, = PENDIDIKAN IPS 5, ol So 2.6 mempunyai kedudukan penting. Fakta dan data merupakan fondas, ta pengertian keilmuan dan selanjutnya penting artinya bagi Pengembangay ilmu itu sendiri Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan fimas-iinra; Pengetahya,, alam didasari oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya kepada konsep, generalisasi, teori, dan hukum. Jika digambarkan hubyp, antara peristiwa, fakta dan data, konsep. generalisasi, teori dan hukum seca, : skematis adalah sebagai berikut. 1. Peristiwa. 2. Fakta/data. 3. Konsep. 4. Generalisasi. 5. Teori. 6. Hukum. Di dalam pembahasan modul ini, sesuai dengan kegunaan secara prakgi pembicaraan kita dibatasi pada: Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi, Anda telah memperoleh gambaran tentang peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi, persoalannya sekarang adalah berikut ini. 1. Bagaimanakah kita merumuskan “peristiwa’? Contohnya! 2. Bagaimanakah kita merumuskan "fakta”? Contohnya! 3. Bagaimanakah kita merumuskan "konsep”? Contohnya! 4. Bagaimanakah kita merumuskan "generalisasi"? Contohnya! 5. Bagaimanakah kita mengaitkan pengertian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi itu dalam hubungannya dengan pengajaran Timu Pengetahuan Sosial (IPS)? Inilah isi bahan pembicaraan kita pada kegiatan belajar pertama pada Modul 2 ini. A. PERISTIWA Pertama-tama mari kita bicarakan Ppengertian peristi : Peristiwa dalam Iimu Pengetahuan Sosial. Secara sederhana peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang Pernah terjadi. Apakah yang terjadi itu? Yakni semua kejadian di atas muka bumi ini (bahkan di alam semesta) yang menyangkut kehidupan manusia. spacsroemanee 2 2.37 Y Keterampilan studi dan kebiasaan kerja Misalnya, keterampilan menentukan lokasi ker} menggunakan reference material, membuat ian DAP TERE ngan latihan yang benar siswa diberi oe dan lain-lain. rcakapan belajar mandiri dan bekerja mandiri AA NO eesanent it Keterampilan bekerja dalam kelompok. Kees ilan ini an kemampuan seseorang di dalam Solana a mo berkenaan . rti_ menyusun deng ; rencana, peau diskusi, menilai pekerjaan sec: Keterampilan ini sangat’ penting dimiliki aan oan rang, alam mengembangkan pengalamannya. Oleh sebab i Jesh 5 - itu keterampilan ini dapat diraih melalui serangkaian pengalaman dan a hanya secara bertahap- re Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continui i “skils). Keterampilan ini memungkinkan poling sepanjang hayat. Keterampilan ini sangat esensial dimiliki oleh ves orang dalam konsep_belajar seumur hidup. Sesungguhnya he belajar inilah terletak sendi-sendi kemampuan belajar keterampilan iri. Tentu saja untuk tingkat pendidikan dasar sasarannya adalah baru dalam tahapan mengembangkan segenap potensi dirinya di kemudian hari, siswa memiliki semangat, kemampuan dan kepercayaan diri yang nting bahwa dalam diri siswa tertanam sehat. Yang terpe' semangat untuk belajar terus sepanjang hayatnya. e. Keterampilan lainnya, antara lain: 1) keterampilan fisik; 2) keterampilan politik agar melek politik sesuai dengan mbangan usia dan kemampuan berpikirnya. emosional (emotional growth) sebagai 3) keterampilan pengembangan saran utama dalam rangka kemampuan untuk mengendalikan diri. a sama, belajar memberi mbina 3, Keterampilan Sosial hak-hak orang lain, me ee ee Keterampilan ini meliputi kehidupan dan ker) dan menerima tanggung jawab, menghormati Dengan demikian, keterampilan ini maka siswa mampu berkomunikast dengan sesama manusia, lingkunganny® i masyarakat secara baik, hal ini ‘merupakan realisasi dari penerapan TPS dalam. kehidupan bermasyarakat. —— = = PENDIDIKAN IPS 01 SD ¢ 2.38 roses belajar-mengajar antara Latihan dan pembinaan yang tampak ee P lain: mampu melaksanakan dengan baik: 1. berdiskusi dengan teman, bertanya kepada siapa pun; menjawab pertanyaan orang lain; menjelaskan kepada orang lain; membuat laporan; memerankan sesuatu; dan seterusnya. (Belen dan Kawan-Kawan, 1990:348) 2 3. 4. 5: 6. K Oleh karena materi studi sosial sangat luas bahan kupasannya maka upaya guru untuk = membantu_—_siswa-siswi © mengembangkan keterampilan/kemampuan memahami masalah-masalah yang terkandung di dalamnya harus diintegrasikan sebagai bagian dari bahan pengajaran IPS. Di samping dilatih kemampuannya dalam berbagai kemampuan tersebut, untuk memahami latar belakang i fi i i jeu bel . informasi, memahami struktur bahan Bt Peristilahan-peristilahan yang sulit/baru, i perkembangan zaman dan sebagainya. a Diharapkan akan tumbuh kesadaran i ce dari mere! juan Mere membaca/mempelajari materi kajian. Bersikap kritis aap ‘ad dan mampu mengevaluasi terhadap apa yang sudah dipelajariny; kKajian merasa memiliki kemampuan untuk memberikan Lalit . hingga is Selanjutnya, untuk lebih memantapkan pemahaman Aare yang dikemukakan di atas Anda perlu melakukan tugas latihan wwe materi 2.9 @ PoGK4106/MODUL 2 penduduk sebuah kampung, mata pencaharian utama penduduk desa A dan seterusnya. ‘Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab 1. Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas. 2. Fakta itu bisa berubah pada suai waktu, misalnya tentang perubahan iklim suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan dan sebagainya. 3, Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus. C. KONSEP Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengategorikan suatu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Misalnya, kita katakan binatang klasifikasi dari jenis-jenis makhluk yang disebutkan di atas. Jika kita sebutkan kata “keluarga” maka ke dalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-anak, saudara, dan sebagainya. Bagaimana dan mengapa kita mempelajari _konsep? Pertanyaan ini penting dikemukakan dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial. Membentuk_ konsep merupakan tugas intelektual, dan itu tidak mudah. Namun demikian, ~perlu disadari bahwa sesungguhnya anak telah belajar konsep sejak sebelum masuk sekolah, sesuatu dengan tingkat perkembangan kemampuan berpikimnya. Tentu saja berbeda dengan belajar konsep di sekolah. Di sekolah mereka belajar konsep yang semakin abstrak sifatnya atau simbolis. keluarga. Di kelas mengembangkan Misalnya, mereka belajar tentang konsep Di kelas tinggi mungkin menggunakan pemahamannya tentang keluarga. diagram, dengan menggunakan bermacam simbol untuk mempolakan keluarga dalam kaitan yang lebih luas. Telah dikemukakan di atas bahwa membentuk konsep pada diri anak tidaklah mudah. Hal itu disebabkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kemampuan memilih kelompok yang diobservasi berdasarkan satu atau lebih karakteristik umum, agar dapat mengabstraksikan dan membuat generalisasi. Den} i isi bahwa konseptualisasi adalah proses mengkategori memberi nama pada sekelompok objek. au ene Oe ee i, Fakta 4 eros soca HE poate alasan vn reject Karena 203078 nary, fk ves dapat mendorong untyy Ianieay® ae dat Lee ada. Di pihak lain, teori dapa, : teli 7 penelitian, teori merangkyy, ar fakta lebih muda, menolak tori YanB y i usan mempertajam rum ka meng Lan dalam rang) cis insip 38% veneer peneratsasi aan PAMSIP-PY "spat meramalkan faktg a sbi ju da mua. ns i yataan positif day kan predil merupakan perm: : ooneaee Banks (1985:81) Stan aa aktual, contohnya berikut inj rumusannya sederhana. ee 3 a Republik Indonesia. adalah 150 Km. Fumi berputar mengelilingi matahari Ju mencari upaya untuk lebih menjelaskan nate acon cara sederhana, misalnya dengan memberikan 1. Coba kamu hitung berapa jumlah murid kelas yang hadir hari ini! . Siapakah nama Kepala Sekolah kita? Ada berapa ruangan belajar yang dimiliki sekolah ini? Coba perhatikan keadaan cuaca di luar, bagaimana keadaannya? Apakah tugas kamu di rumah? Dan seterusnya. Jawaban-jawaban siswa itu merupakan fakta. Misaln’ ikut ini a : beriku 1. Siswa yang hadir sekarang ini ada 31 orang. en on " Kepala Sekolah kita namanya Ibu Nani. se Sekolah kita memiliki 6 Tuangan belajar. a oe luar cukup cerah, *Ugas saya di rumah adalah il ina efape membantu ibu, antara lain membersihkan S4aA wy © poaKs1cemoDUL 2 27 2 Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah, seperti gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi, gerhana matahari, dan sebagainya. Juga terdapat peristiwa yang bersifat insaniah, yakni peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas umat manusia, seperti pembangunan jembatan, skandal korupsi, pemilu, krisis moneter, inflasi, reformasi dan sebagainya. Sungguhpun peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Hal ini dikarenakan peristiwa biasanya sudah menjadi sejarah, yakni kejadian yang sudah terjadi di masa lalu. Peristiwa yang telah diuji kebenarannya itulah yang disebut fakta. Sebagai guru perlu kiranya mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian peristiwa ini dengan cara sederhana kepada anak didik kita yang masih di bangku sekolah tingkat SD, misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti berikut ini. 1. Coba kamu sebutkan dua kejadian yang terjadi di rumahmu pada had kemarin? 2. Siapakah yang menonton acara televisi pada hari kemarin, ada berita kejadian apa raja? Untuk anak laki-laki, tahun berapakah kamu disunat? Ceritakan pengalamanmu ketika masa liburan sekolah, ada kejadian apa - saja? 5. Apakah tugas kamu di rumah? 6. Dan seterusnya. B. FAKTA Secara harfiah kata "fakta" berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah terjadi benar, ada. Bisa juga diartikan bahwa itu adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas yang real, benar dan juga merupakan kenyataan yang nyata. Tentu ada pertanyaan mengapa fakta itu penting sehingga tidak dapat diabaikan? Pertanyaan ini diajukan dalam kaitannya dengan pembahasan Iimu Pengetahuan Sosial. Di dalam sains, fakta mempunyai makna tersendiri. Fakta merupakan hasil observasi yang bisa dibuktikan secara empiris Karena itu sifat fakta bukan hasil perolehan secara acak, memiliki relevansi dan berkaitan dengan teori, Perkembangan ilmu pengetahuan, jadi juga perkembangan Studi Sosial, Kelas 3 Semester I: 1. Menceritakan Lingkungan alam dan buatan sekitar a. Rumah, k b. Sekolah, iat 2. Pemeliharaan lingkungan alam dan buatan sekitar, yaitu ru 3. Membuat denah dan peta Lingkungan sekitar a. Rumah, b. Sekolah 4. Melakukan kerja sama di sekitar a. Rumah. b. Sekolah, ¢. Kelurahan/desa. Kelas 3 Semester II: Mengenal jenis-jenis pekerjaan. ‘ : Memahami pentingnya semangat kerja. 4 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. i Mengenal sejarah uang. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Yeuwnw Kelas 4 Semester I: | 1. Membaca_ peta lingkungan setempat dengan menggunakan 7 sederhana meliputi wilayah berikut ini. a. Kabupaten/kota setempat. b. Provinsi setempat. 2. Menggambarkan petampakan alam beserta hubungannya keragaman sosial dan budaya di lingkungan a. Kabupaten/kota setempat. b. Provinsi setempat, x : e i z : & e 4. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat di lingki 5 Menghargai berbagai Peninggalan sejarah di lingkungan kabupa “ pores setempat dan dapat melestarikannya. Meneladani kepahlawanan dan Patriotisme tokoh-tokoh Tingkungannya, OIKAN IPS OF reno! Dy ka disertai den, fektif Je ne kita mengemul dipelajari ost: MisalnY'" disebutkan contoy Konsep d8PHt Tr contob yan’ PO 5 pada siswa Oe amping akan sejurnlalt ¢ dipahami J sebagainya. Di samping ity mengernA day n, or kita ingin mengembangkay il aikite kemukakan tentang : sed ebebasan”. CO" ilibannya (misalnye YON a vein uneak menentaka Pr nan, dan sebagai a val i ie a hnya, mis: oa i lah, n-contol e saja meni semua OFaN8 s ng tidak terkendali, misalnyg akan ekses dari kebebasa j dan lain-lainnya. Atalr dapat ea emungkinan anarkbi> KOTUPS © manusia ini jika tidak keris gemukakan "apa jadinye a sama sekali?” Anak diajay eat ebebasan sama sekali Pree konsep efektif diajarkan jiky ‘ berpikir kritis. Hasil penelitian mem schingga dapat dibentuk karakteristig sejumlah contoh positif ikem gi dengan contoh negatif yang a if dapa mengemuk perlunya contoh dan non contoh dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. : D. GENERALISASI Schuneke (1988:16) mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat konsep. Cara yang paling mudah untuk memahami generalisasi dalam hubungannya dengan konsep adalah dengan cara menelusuri Proses terbentuknya generalisasi. Untuk itu, diperlukan paling sedikit 2 Konsep, bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau dari disiplin 3 dari bidang keilmuan sosiologi saj Paduan dari sosiologi dan sejarah, atau disiplin ilmu sosial lai cn Mg sane di beak, Alles sial lainnya. Hal ini iri ya, anggota ABRI Mempunyai acara ‘nterpersonalnya, khususnya dalam Ya. Contoh di iliki sistem norma yang #188 menujukan terbentuknya @ PDGKs1D6/MOOUL 2 Kelas 4 Semester II: I. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam nsi lain di dacrahny Katkan kesejahteraan dan pote! 2. Mengenal pentingnya koperasi dalam mening! masyarakat. 3, Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya Dari nuang lingkup cakupan pengajaran IPS yang tercantum dalam kurikulum di atas tampak bahwa pengajaran IPS mengikuti_ konsep “Expanding Communities of Men" (Hanna dalam Banks, 1985:11) baik keluasannya maupun kedalamannya. Kepada siswa diajarkan lingkungan kehidupan dari yang terdekat dengan dirinya yaitu. keluarga, rumah, an yang lebih luas, sekolah, Kemudian berkembang -aspek sosiologis, iz ke lingkungan kehidup: iri melalui aspek RT/RW, desa, kota, dan provinsi sendi geografis, ekonomis,” dan sejarah. Juga perlu diperhatikan guru tentang bahan pengajaran IPS dengan kandungan Pendidikan ng berkenaan dengan hubungan antara Kewarganegaraan dan bu pembentukan nilai dan si masyarakat dan penataan sus’ IPS yang mencakup berbagai disiplin ib dengan muatan konsep (- ada yang memiliki pengertian konkret ada pula yang mem! abstrak. Konsep yang dimiliki pengertian kokpit tentu tidak sulit untuk menjelaskan kepada siswa, lain halnya dengan konsep yang memili pengertian abstrak. Oleh Karena itu, perlu dijelaskan kepada siswa dengan gkan secara gradual. bahasa yang mudah dipahami, selanjutnya dikemban; Setiap cabang jlmu sosial memiliki konsep dasar, yang memiliki pengertian abstrak. Dalam pengembangan materi pelajaran guru perlu menjabarkan dalam konsep-konsep yang lebih konkret. Demikianlah dalam p dasar masyarakat, sementara komunitas yang sosiologi, misalnya ada konse] paling dekat dengan siswa adalah keluarga yang memiliki pengertian lebih konkret, terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak. Oleh karena itu, bahan pengajaran yang berkenaan dengan aspek sosiologis untuk siswa di kelas rendah dimulai dengan topik keluarga, kemudian tetangga/sekitar rumah, sekolah, desa dan seterusnya. di pekerti_khususnya yai ikap serta hubungannya unan pemerintahan di daerahnya sendiri. mu sosial itu materinya sarat Jarolimek dalam Rochiati W. 2006:3). Konsep itu iliki pengertian dengan pembentukan 24 KEGIATAN BELAuag KonseP, Generalis akta, Kurikulum SD 200) Re warak istiwas m Per jal dala Kelas 3 dan 4 [Umu-ilmu Sos pelajar Kajian modul Ke-2 int deny karak er ‘okok pikiran tentang wi Prearpingat Kembali DEDETEPS TO an dalam modul pertama, Coy [pS dalam kurikulum di SD? Apa pula fungsi qa, pS di SD? Untuk lebih memantapkan pemahama, ee silakan buka kembali modul pertama. Apajay 1 yang ditanyakan di atas? tikan rambu-rambu dari pengertian IPS SD alan, it kan salah satu mata pelajaran i 6 bahwa IPS itu merupal Yang ae oan dari SD sampai SMP, di mana IPS mengkaji seperangky peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial, Pada Jenjang SD mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang memuat Jogi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaray materi Geografi, Sejarah, Sosiol IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran IPS, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyaraka, dan lingkungannya; A Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin ‘abu, a memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; - 3. Memiliki komitmen syne po dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan 4. Memiliki kemampuan (k F 3 ‘ompetens ikasi 5 t berkompetsi(berdaya Breieck ee bekerja sama, dan tingkat lol ; masyarakat yang majem ik di igkat lokal, nasional, dan global(dunia), 8 male eg ‘Anda sebutkan fujuan mata pelajaran ‘Anda tentang materi te ‘Anda menemukan hal-hal Baiklah, coba perhat Selan; 7 yutnya, mengenai Tuang lingkup esensi Tater: IP: Blas ‘ S meliputi aspek-aspek sebagai berikut i dari mata pelajaran_

You might also like