Professional Documents
Culture Documents
RT RW
RT RW
RT RW
SALINAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER
NOMOR 4 TAHUN 2006
TENTANG
BUPATI JEMBER,
1
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
keuangan antara pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3848);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2004 tentang Desa ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 20 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Kabupaten Jember ( Lembaran Daerah
Kabupaten Jember Tahun 2000 Nomor 18 seri E ).
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
8. Kepala Desa, adalah penanggungjawab penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
9. Keputusan Lurah, adalah kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Lurah
dalam menjalankan kewajiban, hak dan wewenangnya sebagai
Kepala Kelurahan, dalam rangka menyelenggarakan urusan dibidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang dilimpahkan
oleh Bupati;
10. Peraturan Kepala Desa/Keputusan Desa, adalah kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa untuk melaksanakan Peraturan Kepala
Desa sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum;
11. Rukun Tetangga dan Rukun Warga adalah organisasi
kemasyarakatan yang diakui yang dibina oleh Pemerintah
Kelurahan/Desa melalui Camat untuk memelihara dan melestarikan
nilai-nilai kehidupan masyarakat kelurahan/desa yang berdasarkan
kegotongroyongan dan kekeluargaan guna membantu meningkatkan
kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan di Kelurahan/Desa;
12. Penduduk Setempat, adalah setiap orang, baik Warga Negara
Indonesia maupun Warga Negara Asing yang bertempat tinggal tetap
dalam wilayah rukun tetangga dan rukun warga yang bersangkutan;
13. Kepala Keluarga, adalah penanggungjawab keluarga beserta
anggota keluarga yang telah terdaftar dalam kartu keluarga;
14. Swadaya Masyarakat, adalah kemampuan dari suatu kelompok
masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri guna memenuhi
kebutuhan yang dirasakan dalam kelompok itu;
15. Gotong royong, adalah bentuk kerjasama yang spontan dan sudah
melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat
sukarela antara warga kelurahan/desa dengan pemerintahan daerah
untuk memenuhi kebutuhan kelurahan/desa yang insidentil maupun
berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama
baik materiil maupun spiritual.
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN PEMBENTUKAN
Pasal 3
Rukun Tetangga dan Rukun Warga dibentuk dengan maksud dan tujuan
untuk :
a. Memelihara, melestarikan dan menumbuh kembangkan nilai-nilai
kehidupan masyarakat Kelurahan/Desa yang berdasarkan
musyawarah, kegotongroyongan dan kekeluargaan.
3
b. Meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kelurahan/Desa;
c. Menghimpun seluruh potensi swadaya masyarakat dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan warga.
Pasal 4
Pasal 5
(1) Setiap Rukun Tetangga terdiri paling sedikit 35 (tiga puluh lima)
kepala keluarga dan paling banyak 70 (tujuh puluh) kepala keluarga
kecuali adat istiadat menentukan lain;
(2) Setiap Rukun Warga terdiri sekurang-kurangnya 3 (tiga) Rukun
Tetangga;
(3) Setiap Rukun Tetangga dipimpin oleh seorang ketua Rukun
Tetangga;
(4) Setiap Rukun Warga dipimpin oleh seorang ketua Rukun Warga.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
BAB V
TUGAS POKOK, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
4
b. Menyelenggarakan gotong royong, swadaya dan partisipasi
masyarakat dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan;
c. Membantu menciptakan ketentraman dan ketertiban lingkungan
kelurahan yang nyaman dan kondusi ;.
d. Mewujudkan hubungan timbal balik yang harmonis antara sesama
anggota masyarakat serta antara anggota masyarakat dengan
Pemerintah Kelurahan/Desa;
e. Membantu penyelenggaraan tugas pelayanan kepada masyarakat
yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kelurahan/Desa.
Pasal 8
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 9
Pasal 10
5
(2) Pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf d dan ayat (2) huruf d ditunjuk
melalui musyawarah pengurus.
Pasal 11
Dalam hal pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga belum terbentuk,
Lurah/Kepala Desa dapat menunjuk pengurus sementara dan paling
lama 3 (tiga) bulan segera dilaksanakan pemilihan pengurus secara
demokratis yang melibatkan seluruh masyarakat setempat.
Pasal 12
(1) Yang dapat dipilih menjadi pengurus Rukun Tetangga dan Rukun
Warga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) adalah
penduduk setempat yang menjadi anggota rukun tetangga dan rukun
warga yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta setia dan taat
kepada Pancasila dan UUD 1945;
b. Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah;
c. Berkelakuan baik, jujur dan adil;
d. Tidak pernah terlibat langsung maupun tidak langsung dengan
organisasi terlarang yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
e. Sehat jasmasi dan rohani;
f. Telah menetap paling singkat 6 (enam) bulan berturut-turut dan
telah terdaftar dalam Kartu Keluarga;
g. Sudah berumur paling sedikit 20 (dua puluh) tahun atau pernah
nikah;
h. Mengenal daerah dan dikenal warga setempat;
i. Sanggup dan bersedia menjadi pengurus;
(2) Yang dapat ditunjuk menjadi pembantu pengurus Rukun Tetangga
dan Rukun Warga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
adalah penduduk setempat yang terdaftar dalam Kartu Keluarga dan
paing sedikit berusia 17 (tujuh belas) tahun atau pernah nikah serta
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 13
6
c. Pemilihan berlangsung secara umum, bebas, rahasia, jujur, adil
dan demokratis serta penuh kekeluargaan melalui pemungutan
suara, dan apabila terjadi perolehan suara sama, maka
dilaksanakan pemilihan ulang sampai mendapatkan suara
terbanyak;
d. Suara terbanyak pertama, kedua dan ketiga masing-masing
menjadi ketua, sekretaris dan bendahara.
Pasal 14
Masa bakti pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga adalah 3 (tiga)
tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan, dan dapat dipilih kembali hanya
untuk satu kali masa bakti berikutnya.
Pasal 16
(1) Pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga dapat diganti atau
diberhentikan sebelum masa baktinya berakhir apabila :
a. Meninggal dunia;
b. Atas permintaan sendiri;
c. Tidak memenuhi salah satu syarat sebagaimana dalam Pasal 12;
d. Pindah tempat tinggal dari lingkungan rukun tetangga atau rukun
warga yang bersangkutan;
e. Karena sebab lain yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
(2) Anggota pengganti antar waktu menyelesaikan masa kerja anggota
yang diganti.
Pasal 17
BAB VII
MUSYAWARAH ANGGOTA
Pasal 18
8
(2) Musyawarah rukun tetangga dan rukun warga untuk menyusun
program kerja pengurus diadakan paling sedikit satu kali dalam satu
tahun;
(3) Musyawarah rukun tetangga dan rukun warga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dinyatakan sah dan dapat menetapkan
keputusan apabila dihadiri lebih dari 50% (lima puluh persen) dari
jumlah anggota;
(4) Apabila tidak mencapai jumlah anggota sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dua kali berturut-turut, dalam musyawarah berikutnya
dianggap sah dan dapat menetapkan keputusan setelah mendengar
pertimbangan Lurah / Kepala Desa.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 19
BAB IX
PEMBINAAN
Pasal 20
(1) Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang diharapkan bagi
pengurus rukun tetangga dan rukun warga dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, Camat dan Lurah / Kepala Desa
melaksanakan pembinaan;
(2) Pembinaan dari Lurah / Kepala Desa kepada pengurus rukun
tetangga dan rukun warga dapat dilakukan setiap saat, dan paling
sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
9
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 21
Pasal 22
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Pasal 24
Disahkan di Jember
pada tanggal 3 April 2006
BUPATI JEMBER,
ttd
MZA DJALAL
Diundangkan di Jember
Pada tanggal 4 April 2006
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEMBER
ttd
Drs. H. DJOEWITO, MM
Pembina Utama Muda
Nip. 510 074 249 SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA
AN. ASISTEN TATA PRAJA
KEPALA BAGIAN HUKUM
H. MUDJOKO, SH,MH
Penata Tk. I
Nip. 510 058 099
10
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER
NOMOR TAHUN 2006
TENTANG
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
11
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
12