Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

LO 1:

A. Anamnesa
Yang perlu diketahui saat melakukan anamnesa adalah:
History (riwayat keluarga)
Keluhan pasien saat datang, meliputi onset dan faktor yang memperparah
dan mengurangi rasa sakit
Riwayat dental meliputi perawatan yang pernah dilakukan sebelumnya,
waktu erupsi dan perkembangan gigi dan perawatan preventif yang
mungkin pernah dilakukan
Riwayat kesehatan umum meliputi system kardiovaskuler, CNS, system
endokrin, traktus gastrointestinal, saluran pernafasan, bleeding tendency
(hemophilia), urogenital system (penyakit ginjal) dan alergi
Riwayat kehamilan (prematuritas dan gangguan ketika melahirkan)
Perawatan yang pernah diterima (imunisasi, medikasi, perawatan saat ini)
(Cameron et al, 2009)

LO 2:
Alat:
Tang yang dipakai untuk gigi permanen dan gigi desidui atau gigi
sulung umumnya hampir sama, tetapi yang membedakannya hanyalah
ukurannya saja karena ukuran gigidesidui yang lebh kecil dari gigi
permanen.
Gambar atas: tang untuk gigi anak
Gambar bawah: tang untuk gigi permanent

a. Bagian-bagian dari Tang

Gambar: bagian- bagian dari tang

1) Pegangan/handle
Pada gigi anterior bawah, pegangan yang dipakai adalah pegangan
vertikal.
2) Paruh/beaks
Untuk gigi anterior bawah, tang mempunyai paruh yang membentuk
sudut 90terhadap pegangan. Paruhnya simetris, bulat dan paruh yang
kecil. Paruh yangkecil beradaptasi dengan baik pada baik pada gigi
insisivus bawah yang kecildan sering kali berjejal.
b. Cara menggunakan
Tang untuk gigi anterior bawah digunakan dengan cara tang yang
dipegangdengan telapak tangan ke bawah dan sling grasp. Untuk
mengekstraksi gigi anterior rahang bawah, dokter gigi yang right-
handedberada di depan kanan pasien atau dibelakang kanan pasien
dengan tangan kiridiletakkan di sekitar kepala pasien. Untuk dokter
gigi yang left-handed beradadidepan kiri pasien atau belakang kiri
pasien dengan tangan kanan diletakkan disekitar kepala pasien.
Rahang bawah distabilisasikan dengan 4 jari yangdiletakkan
disekitar area mandibila dan jempol/ibu jari diletakkan di
permukaanoklusal gigi.
Insisivus mandibula mempunyai akar yang sempit dan rata, yang
tidak terlalumelekat pada tulang alveolar. Gigi ini mempunyai satu
akar, ekstraksi gigi inimudah karena morfologi dan tulang alveolar
labial yang tipis yang mengelilingigigi. Kaninus rahang bawah juga
memiliki satu akar, tetapi jika dibandingkandengan insisivus
pencabutan kaninus lebih sulit karena akarnya yang lebihpanjang.
Tetapi teknik gerakan untuk mencabut sama dengan gigi
insisivusrahang bawah.Tekanan ekstrasi dilakukan secara labial dan
lingual, yang meningkat secaraintensitas. Karena akarnya yang rata
dan kecil maka tekanan ringan yang hanyadiperbolehkan.
1. TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai dengan Beaknya lurus
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi anterior atas
sulung.
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat
dan sabun, terutama dibagian beaknya yang
bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir
kemudian di keringkan
Disterilkan
Di simpan di lemari alat
2. TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI POSTERIOR RAHANG ATAS

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai Beak bentuk bayonet
Kedua paruh berlekuk bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruh berlekuk sebelah bukal maupun
palatinal
Tang anak untuk atas kanan dan kiri sama
Bentuknya kecil
Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi posterior atas
sulung
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan
sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-
garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian
di keringkan
Disterilkan
Di simpan di lemari alat
3. TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI ANTERIOR RAHANG BAWAH

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai dengan Beaknya membentuk
sudut 900/ sepertihuruf L
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu, dan paruhnya
tidak berlekuk
Tang untuk mahkota gigi kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi anterior bawah sulung
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan
sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis,
lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di
keringkan
Disterilkan
Di simpan di lemari alat
4. TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI POSTERIOR RAHANG
BAWAH

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai dengan Beaknya membentuk
sudut 90o/ seperti huruf L
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruhnya berlekuk-lekuk
Tang anak untuk mahkota gigi molar kiri dan kanan
bawah sama
Bentuknya kecil
Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi posterior bawah sulung
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan
sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis,
lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di
keringkan
Disterilkan
5. TANG ANAK UNTUK AKAR GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai dengan Baeknya lurus
Kedua paruh beak bila ditutup akan bertemu
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan atas sama
Bentuknya kecil
Kegunaan :
Untuk mencabut akar gigi anterior atas sulung
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan
sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis,
lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di
keringkan
Disterilkan
Di simpan di lemari alat
6. TANG ANAK UNTUK AKAR GIGI POSTERIOR RAHANG ATAS

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai dengan Beaknya berbentuk
bayonet, ada pula berbentuk S
Kedua paruh bila ditutup akan bertemu
Kegunaan :
Untuk Mencabut akag gigi posterioratas sulung
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan
sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis,
lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di
keringkan
Disterilkan
Di simpan di lemari alat
7. TANG ANAK UNTUK AKAR GIGI RAHANG BAWAH

Ciri-Ciri :
Antara Handle sampai dengan Baeknya 90o/ seperti
huruf L, kedua paruh/baek bila ditutup akan bertemu
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan bentuknya kecil
Kegunaan :
Untuk mencabut akar gigi bawah
Pemeliharaan :
Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan
sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis,
lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di
keringkan
Disterilkan
Di simpan di lemari alat
BAHAN:
Dosis anestesi dapat ditentukan salah satunya menurut berat badan pasien dengan
rumus sebagai berikut:
2,2 mL/carpule = 44 mg/carpule
sehingga apabila dosis maksimum yang digunakan dari suatu obat contohnya
lidokain yakni 4,4 mg/kg dan berat pasien adalah 20 kg, maka dosis maksimum
yang dapat digunakan dalam carpule adalah:
88
20 4,4 = = 2
44

(Cameron et al, 2009)

Daftar pustaka:
Cameron AC, Widmer RP, Abbot P, et al. Trauma management. In: Cameron
AC, Widmer RP, Abbot P, et,al. 2009. Handbook of pediatric dentistry: 3
th ed., Philadelphia: Mosby Elsevier.
Nurhayati., dkk. 1997. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan
Gigi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

You might also like