Di rimpang jahe segar, jahe adalah ide

ntified sebagai komponen aktif utama dan gingerol

[5-hidroksi-
1- (4-hidroksi-3-metoksi fenil) decan-3-satu adalah m
ost penyusun berlimpah dalam seri jaheol. Th
e bubuk
Rimpang mengandung 3-6% minyak lemak, protein 9%, 60-70%
karbohidrat, serat kasar 3-8%, abu sekitar 8%, 9-1
2% air
dan minyak volatil 2-3%. Minyak atsiri terdiri dari
terutama mono dan seskuiter; camphene, beta-p
hellandrene,
curcumene, cineole, geranyl acetate, terphineol, te
rpenes, borneol, geraniol, limonene, linalool, alfa
a-zingiberene
(30-70%), beta-sesquiphellandrene (15-20%), beta-bi
sabolene (10 - 15%) dan alfa-farmesene. Dalam gi kering
nger
bubuk, shogaol produk dehidrasi gingerol, i
merupakan penyusun utama yang menonjol terhadap biosintesis
is3-5.
Oleoresin, yang diisolasi oleh aseton dan etanol
ekstraksi, mengandung 4-7,5% bubuk kering, punge
nt zat
yaitu gingerol, shogaol, zingerone dan paradol. Th
oleoresin juga telah ditemukan mengandung zingiber
ol,
komponen kontribusi aroma utama serta z
ingiberene, gingediol, diarylheptanoid, vitamin a
nd
fitosterol

Fresh ginger contains 80.9% moisture, 2.3% protein, 0.9% fat, 1.2% minerals, 2.4% fibre and 12.3%
carb
ohydrates. The minerals present in ginger are iron, calcium and phosphorous. It also contains vitamins
such as thiamine, riboflavin, niacin and vitamin C. The composition varies with the type, variety,
agronomic conditions,curing methods, drying and storage conditions [9].
Chemistry
In the fresh ginger rhizome, the gingerols were identified as the major active components and gingerol
[5-hydroxy-1-(4-hydroxy-3-methoxy phenyl) decan-3-one is the most abundant constituent in the
gingerol series. The powdered rhizome contains 3-6% fatty oil, 9% protein, 60-70% carbohydrates, 3-
8% crudefiber, about 8% ash, 9-12% water and 2-3% volatile oil. The volatile oil consists of mainly
mono and sesquiter penes; camphene, beta-phellandrene, curcumene, cineole, geranyl acetate,
terphineol, terpenes, borneol, geraniol, limonene, linalool, alpha-zingiberene (30-70%), beta-
sesquiphellandrene (1520%), beta-bisabolene (10- 15%) and alpha-farmesene. In dried ginger powder,
shogaol a dehydrated product of gingerol, is a predominant pungent constituent upto biosynthesis3-5.
Oleoresin, which is isolated by acetone and ethanol extraction, contains 4-7.5% of dried powder,
pungent substances namely gingerol, shogaol, zingerone and paradol. The oleoresin has also been
found to contain zingiberol, the principal aroma contributing component as well as zingiberene,
gingediol, diarylheptanoids, vitamins and phytosterols

Jahe segar mengandung 80,9% kelembaban, protein 2,3%, 0,9% lemak, 1,2% mineral, serat 2,4% dan
12,3% karbohidrat. Mineral yang ada dalam jahe adalah zat besi, kalsium dan fosfor. Ini juga
mengandung vitamin seperti tiamin, riboflavin, niasin dan vitamin C. Komposisinya bervariasi dengan
jenis, variasi, kondisi agronomi, metode penyembuhan, kondisi pengeringan dan penyimpanan.
Pada rimpang jahe segar, gingerol diidentifikasi sebagai komponen aktif utama dan gingerol [5-
hidroksi-1 (4-hidroksi-3-metoksi fenil) decan-3-satu adalah penyusun paling banyak dalam seri jaheol.
Rimpang bubuk mengandung 3-6% minyak lemak, protein 9%, karbohidrat 60-70%, crudefiber 3-8%,
abu sekitar 8%, 9-12% air dan minyak volatil 2-3%. Minyak atsiri terutama terdiri dari mono dan
seskuiter; campeh, beta-phellandrene, curcumene, cineole, geranyl acetate, terphineol, terpenes,
borneol, geraniol, limonene, linalool, alpha-zingiberene (30-70%), beta-sesquiphellandrene (1520%),
beta-bisabolene (10- 15 %) dan alfa-farmesene. Dalam bubuk jahe kering, shogaol produk dehidrasi
gingerol, merupakan penyusun utama yang menonjol sampai biosintesis3-5. Oleoresin, yang diisolasi
dengan ekstraksi aseton dan etanol, mengandung 4-7,5% bubuk kering, zat tajam yaitu gingerol,
shogaol, zingerone dan paradol. Oleoresin juga telah ditemukan mengandung zingiberol, komponen
utama aroma berkontribusi serta zingiberene, gingediol, diarylheptanoid, vitamin dan fitosterol.

Toksisitas terhadap pankreas MIA PaCa-2

Daun-daun annomuricin E USIA [28]

sel-sel kanker dan usus HT-29

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun annomutacin USIA paru [29]

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun (2,4-cis) -10R-annonacin-A-satu USIA paru [29]

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun (2,4-trans) -10R-annonacin-A-satu USIA paru [29]

Toksisitas terhadap udang air asin

Daun-daun annohexocin USIA [30]

dan sel-sel kanker yang berbeda

Toksisitas terhadap pankreas MIA PaCa-2

Daun-daun muricapentocin USIA [28]

sel-sel kanker dan usus HT-29

Daun-daun (2,4-cis) -isoannonacin USIA - [31]

Daun, Biji (2,4-trans) -isoannonacin USIA - [31,32]

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun muricatocin A USIA paru [31]

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun muricatocin B USIA paru [31]
tanaman Bagian Senyawa Kelas Kegiatan biologis Referensi

Toksisitas terhadap udang air asin,

paru-paru A549, payudara MCF-7 dan usus

Daun-daun muricatocin C USIA besar [27]

sel kanker HT-29

Daun, Biji gigantetronenin USIA - [27,32]

Daun, Biji,

annonacin A USIA - [26,31,33]

pericarp

toksisitas terhadap pankreas

Daun-daun annopentocin A USIA [34]

sel kanker MIA PaCa-2

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun annopentocin B USIA paru [34]

toksisitas terhadap sel kanker A549 paru-

Daun-daun annopentocin C USIA paru [34]

Toksisitas terhadap A549 paru-paru, usus

HT-29

Daun-daun cis-annomuricin-D-satu USIA [34]

dan pankreas sel kanker MIA PaCa-2

Toksisitas terhadap A549 paru-paru, usus

HT-29

Daun-daun trans-annomuricin-D-satu USIA [34]

dan pankreas sel kanker MIA PaCa-2

 toksisitas melawan sel-sel kanker yang
Daun-daun murihexocin A USIA berbeda [35]

toksisitas melawan sel-sel kanker yang

Daun-daun murihexocin B USIA berbeda [35]

toksisitas melawan sel-sel kanker yang

Daun-daun murihexocin C USIA berbeda [36]

toksisitas melawan sel-sel kanker yang

Daun-daun muricoreacin USIA berbeda [36]

Daun-daun cis-corossolone USIA toksisitas terhadap sel hepatoma manusia [37]

Daun-daun annocatalin USIA toksisitas terhadap sel hepatoma manusia [37]

Daun-daun annocatacin B USIA toksisitas terhadap sel hepatoma manusia [38]

Daun-daun anonaine ALK neurotoksik [39,40]

Daun-daun isolaureline ALK - [39]

Daun-daun xylopine ALK - [39]

Quercetin 3-O--rhamnosyl-

Daun-daun FTG - [15]

(1 6) --sophoroside

Daun-daun asam galat FTG - [15]

Daun-daun epicatechine FTG - [15]

Daun-daun quercetin 3-O-rutinosid FTG - [15]

Daun-daun quercetin 3-O-neohispredoside FTG - [15]

Daun-daun quercetin 3-O-robinoside FTG - [15]

Daun-daun catechine FTG - [15]

Daun-daun asam klorogenat FTG - [15]

argentinine (1-N, N-

Daun-daun dimethylethanyl-4,6-dimethoxy- FTG - [15]

3,8-dihidroksi-fenantrena)

Daun-daun kaempferol 3-O-rutinosida FTG - [15]

Daun-daun quercetin 3-O-glukosida FTG - [15]

Daun-daun quercetin FTG - [15]

Daun-daun kaempferol FTG - [15]

Daun-daun annonamine ALK - [40]

Daun-daun (S) -norcorydine ALK - [40]

tanaman
Bagian Senyawa Kelas Kegiatan biologis Referensi

Daun-daun (R) -4'-O-methylcoclaurine ALK - [40]

Daun-daun (R) -O, O-dimethylcoclaurine ALK - [40]

Daun-daun annoionol A MG - [14]

Daun-daun annoionol B MG - [14]

Daun-daun annoionol C MG - [14]

Daun-daun annoionoside MG - [14]

Daun-daun vomifoliol MG - [14]

Daun-daun roseoside MG - [14]

Daun-daun turpinionoside A MG - [14]

Daun-daun citroside A MG - [14]

Daun-daun blumenol C MG - [14]

Daun-daun (+) - epiloliolide MG - [14]

Daun-daun loliolide MG - [14]

(1S, 2S, 4R) PENERJEMAH-2-

hidroksi-1,8-

Daun-daun MG - [14]

cineole -D-glucopyranoside

(Z) -3-heksenil -D-

Daun-daun MG - [14]

glucopyranoside

Daun-daun rutin MG - [14]

Daun-daun kaempferol 3-O-rutinosida MG - [14]

Daun-daun kaempferol 3-O-robinobioside MG - [14]

kaempferol 3-O--D- (2 '' - O--D-

Daun-daun glucopyranosyl, 6 '' - O--L- MG - [14]