Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 248

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU


SAKURA CIPUTAT TIMUR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

REFI YULITA
NIM : 1110104000007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M/ 1435 H
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA

Undergraduate Thesis, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007

The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years Old
Growth in Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes

Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5
years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth
according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting
style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur.
The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is
quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to
collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style
and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have
abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal
growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal
growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no
relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest
that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to
achieve optimal growing child.

Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years Old


References: 34 (2003 2014)

iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007


Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di
Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya
diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak
balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel
penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan
perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang
positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola
asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17
orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang
menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah
dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak
terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita.
Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan
yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai
perkembangan anak yang optimal.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, Balita


Sumber: 34 (2003 2014)

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Refi Yulita


Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
HP : 081363321100
E-mail : lovitaera@yahoo.com / nersrefy@gmail.com
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program
Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN
1. TK Al-Hidayah 1997-1998
2. SD 34 Sungai Tarab 1998-2004
3. SMP 1 Batusangkar 2004-2007
4. SMA 1 Batusangkar 2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang

ORGANISASI
1. Drum Band SMP 1 Batusangkar 2005-2006
2. PMR SMP 1 Batusangkar 2005-2006
3. Drum Band SMA 1 Batusangkar 2007-2008
4. FSI SMA 1 Batusangkar 2008-2009
5. KOMDA FKIK UIN Jakarta 2010-2012
6. BEM IK UIN Jakarta 2012-2013
7. KAMMI MedSos UIN Jakarta 2011-2012
8. KAMMI Daerah Tangsel 2013-sekarang
9. BEM FKIK 2013-sekarang
10 CFE
ILMIKI 2013-sekarang
.
viii
ix
PERSEMBAHAN

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama
KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi
menjadi bidadari sholihahmu, Papa
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
mempunyai adek sholih sepertimu, Brother

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya


Mama, Papa dan Putra

Skripsi ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu


pengorbananmu, Mama

Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan


kukumpulkan keringat

juangmu untuk
untukku, Papa

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya


karenaNya, duhai

inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku

Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna

# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah


"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
#Terimakasih Yaa Alloh

ix1
KATA PENGANTAR

Assalamualaykum warohmatullohi wabarokatuh

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia
serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di
Posyandu Sakura Ciputat Timur.
Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah
berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga
dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal
skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan
tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk
penyempurnaan proposal skripsi ini.
Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep.

x
Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan
memberi pengarahan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis
Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra.
9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,
Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat
seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan
semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah
membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan
pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.

Wassalamualaykum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, Juli 2014

Refi Yulita

xi
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii
Abstract ....................................................................................................... iii
Abstrak ........................................................................................................ iv
Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v
Lembar Pengesahan .................................................................................... vi
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii
Lembar Persembahan .................................................................................. ix
Kata Pengantar ............................................................................................ x
Daftar Isi ..................................................................................................... xii
Daftar Tabel ................................................................................................ xv
Daftar Bagan ............................................................................................... xvi
Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Perkembangan Anak ................................................................... 8
B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

xii
...................................................................................................... 23
E. Penilaian Perkembangan Anak ................................................... 25
F. Kerangka Teori 29

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN


HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30
B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31
C. Definisi Operasional ................................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ................................................................. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................... 37
F. Tahap Pengambilan Data ............................................................ 38
G. Pengolahan Data ......................................................................... 39
H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41
I. Etika Penelitian ........................................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44
B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45
C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48

BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat ....................................................................... 50
B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55

xiii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................... 57
Daftar Pustaka

Lampiran

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif 14
3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan) 17
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi) 19
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan 21
Interpersonal)
2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun 25
2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun 26
2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun 27
3.1 Definisi Operasional 32
4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur 34
4.2 Kisi-Kisi Kuesioner 36
4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen 38
5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin 45
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua 46
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua 46
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan 47
Orang Tua
5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua 47
5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita 48
5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak 49
Balita

xv
DAFTAR BAGAN

Halaman

2.1 Kerangka Teori 29

3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen 30

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Inform Consent

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Tabulasi Data

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat

Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena

masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke

dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa

nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal

kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk

tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia

10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi

mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan

kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal

(UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011).

Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah

penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk

bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya,

konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik,

keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013).

Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting

dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah

penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak

(Groenendyk & Brenda 2007).

1
2

Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang

mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk

mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan

sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan

anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan

interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta

berpengaruh kepada perkembangan anak. Interaksi ini dapat

mempengaruhi perkembangan persepsi, membimbing serta dapat

mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diri mereka di

lingkungannya (Andrade dkk, 2005).

Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat

berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif,

bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa

mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan

mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak

mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan

(Ngurah dkk 2008).

Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat

bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap

diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak


3

(keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya

dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang

tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang

penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,

2012).

Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak,

kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam

banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat

tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia

18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah

masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak

dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan

yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak

tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan

perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral.

Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang

anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang

akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat

perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga apabila

keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat

perkembangan anak (Apriany, 2006)


4

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo

Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan

penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan

adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan

perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan

nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05.

Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian

sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi

pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian

ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang

peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota

Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat

beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini

dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan

instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey

ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan

perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan

motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih

dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan

kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang

tua.
5

B. Perumusan Masalah

Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun

dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka

karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang

cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam

memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak.

Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab

kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung

jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan

yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura

Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan

di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya

penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik

kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat

hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita

di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah

penelitian adalah:
6

1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu

Sakura Ciputat Timur?

3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang

mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak

balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur

d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur


7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan

evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan

keluarga.

2. Bagi Posyandu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang

bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak

yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang

positif terhadap anak.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan

penelitian berikutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak

Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun

berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan

perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang

dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.

(April, 2009). Perkembangan juga berarti mekar terbuka atau membentang;

menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna

dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009).

Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang

dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita

merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Masa balita terjadi perkembangan

kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan

intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan

berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga

8
9

dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan

atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak

akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006)

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Perkembangan merupakan Never Ending Process

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase

perkembangan. (April, 2009).

Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh

yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang

dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan

bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006)

1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian


10

tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis

dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan

ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih

berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-

cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah

dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja

otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga

bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun

dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta

perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.


11

Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar

kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan

berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak

balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan

pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila

perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal

ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang

berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu

anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi,

2004).

Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut

Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age)

dimana anak berusia 06 tahun, rentang usia ini sangat menentukan

pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya.

Menurut nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari

proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang

terorganisasi.
12

B. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara

yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan

anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak

untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan

motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan

tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011).

Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh

orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan)

dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan

bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah

aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan

bahwa peraturan mereka dipatuhi.

Berdasarkan kedua dimensi di atas, maka terdapat empat

kategori pola asuh orangtua yaitu permissive, authoritarian,

authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh

authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung

tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak.

Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan,

kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan

pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan

penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap


13

menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,

menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan

setiap permintaan anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan

tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh

neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada

anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri,

orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung

mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006).

Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua

dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada

anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta

sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua

sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,

mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap

tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai

hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap

negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan

menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,

untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada

padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.

Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive

Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan

dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
14

anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga

perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang.

Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif

kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan

selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah

dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan

kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter

yang positif. (Muchtar, D.H. 2011)

Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini

perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :

Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif

Pola Asuh Negatif Pola Asuh Positif


1. Melihat dan memberlakukan 1. Melihat dan memberlakukan
anak sebagai hak milik anak sebagai titipan
2. Berusaha untuk membentuk 2. Mengasuh dan mengembangkan
anak sesuai dengan keinginan anak supaya anak menjadi
orang tua dirinya sendiri
3. Menjadi teman yang tidak 3. Sangat menghormati dan
menyenangkan dan menekankan mendukung anak
kalau orang tua tidak bisa 4. Selalu tegas dan tetap fokus
menjadi teman bagi anak pada usaha untuk mencari faktor
4. Mengalah terhadap keinginan penyebab dan mencari solusi
anak atau orang tua 5. Membimbing
5. Kontrol 6. Mengajarkan dan mendidik
6. Mencoba untuk sempurna bahwa kesalahan dan kegagalan
7. Memberikan hukuman adalah keadaan agar kita dapat
8. Sangat melindungi mengambil pelajaran untuk
9. Menghindari perasaan terutama menjadi lebih baik
emosi negatif 7. Melibatkan anak untuk mencari
10. Membetulakan atau mencari jalan keluar yang terbaik
jalan keluar untuk anak 8. Menawarkan pengawasan yang
11. Selalu berpikir dari kacamata pada tempatnya
orang tua 9. Mengizinkan anak untuk
12. Selalu merasa khawatir atau mengekspresikan perasaan dan
takut emosi negatifnya
15

13. Selalu merasa kesal jika naak 10. Mengajarkan yang berguna
berprilaku tidak sesuai dengan dalam kehidupan
keinginan orang tua 11. Berusaha masuk ke dunia anak
14. Mempunyai ersepsi bahwa 12. Menaruh kepercayaan dan
kecerdasan intelektual adalah keyakinan pada anak
faktor utama yang akan 13. Berusaha agaranak belajar dari
membuat anak sukses kemudian prilaku atau kejadian yang tidak
hari menyenangkan
14. Memiliki persepsi bahwa
kecerdasan intelektual membuat
anak menjadi mampu dan
kecerdasan emosionallah yang
membuat anak sukses dan
mampu meraih sgala potensi
yang ada dalam dirinya.
Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang

yaitunya:

a) Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)

b) Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental,

praktek kesehatan)

c) Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan

sosial)

Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan

lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya

pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau


16

pengasuh akan membatu mengembangkan dunia mereka dalam

berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)

d) Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan

sebelumnya)

(Shanker, Blair & Diamond, 2008)


17

Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Rumah Ruangan bermain untuk Keadaan rumah Ruangan hijau untuk bermain anak Bangunan masyaratakat di sekitar
anak ada/tidak padat/tidak ada/tidak rumah ada/tidak

Anak berada di rumah Kondisi rumah Lingkungan sekitar bebas dari Lingkungan di sekitar
dalam keadaan sehat/tidak kejahatan/ tidak memudahkan untuk mencari
aman/tidak penghasilan/tidak.

Penghasilan Pakaian anak Keluarga mengalami Ada program komunitas yang Ada subsidi atau bantuan
memadai/tidak tekanan keuangan/tidak murang untuk keluarga /tidak sosial/tidak

Gizi untuk anak Keluarga bergantung Ada tempat membeli makan yang Ada subsidi untuk makanan/tidak
cukup/tidak kepada satu orang aman/tidak
dewasa yang
berpenghasilan/ tidak

Pekerjaan Ketika orang tua bekerja, Orang tua stres/tidak Lingkungan sekitar termasuk banyak Adanya kesetaraan pendapatan
anak dititipkan kepada ketika anak dititipkan yang bekerja/tidak Ada/tidak
penitipan anak yang
berkualitas/tidak
18
Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Memadai/tidak pekerjaan
Keluarga butuh lebih banyak usaha
individu dalam sebuah
agar pekerjaannya bermakna/ tidak
keluarga

Ada/tidak dorongan dari masyarakat


Seseorang membaca dan
Tingkat pendidikan dari agar orang tua memberikan Ada/tidak program di masyarakat
Pendidikan bermain dengan
anggota keluarga pendidikan yang memadai untuk yang mendukung pendidikan
anak/tidak
anaknya

Anak memiliki buku-


Keluarga membantu anak Ada/tidak tingkatan dalam
buku dan mainan yang
untuk mengembangkan memperoleh pendidikan dalam
merangsang
kemampuan anak/tidak masyarakat
perkembangan/ tidak

Anak mengikuti Keluarga memiliki akses


Ada/tidak kebijakan untuk
pendidikan usia dini yang ke program
pendidikan anak usia dini
berkualitas/tidak pendidikan/tidak

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008


19

Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Pernah mengalami kekerasan Ada laki-laki atau perempuan yang Ada pengakuan laki-laki setara
Jenis kelamin Laki-laki/Perempuan
dalam keluarga/tidak berpengaruh di lingkungan/tidak dengan perempuan/tidak

Asupan nutrisi yang kuat selama


Berat badan ketika lahir Kehamilan dari ibu yang Ada//tidak pelayanan kesehatan
Kesehatan umum trimester pertama ketika di dalam
sehat/tidak normal/tidak terdekat
perit ibu

Ada/tidak dukungan masyarakat


Anak dalam keadaan Ada anggota keluarga yang Ada/tidak dukungan masyarakat
untuk keluarga yang mengalami
sakit/tidak sakit/tidak. terhadap individu yang cacat
kcacatan

Ada program untuk mendukung


Lingkungan anak sangat Ada dukungan masyarakat
Kesehatan ibu ketika memiliki kesehatan mental ibu selama
Kesehatan mental hangat akan kasih terjadap kesehatan mental ibu
anak kehamilan dan setelah
sayang/tidak hamil/tidak
melahirkan/tidak

Pengasuh anak konsisten Keluarga mengalami trauma, Ada/tidak dukungan program dari Ada/tidak dukungan dari
dan responsif atau tidak penyalahgunaan obat atau lingkungan sekitang tentang masyarakat sekitar tentang
20

Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

kesehatan mental/tidak keterampilan koping mengurangi stigma negatif


tentang kesehatan mental

Keluarga mengatir secara aktif Ada/tidak komunitas yang


Ada/tidak pola makan,
Praktek kesehatan gizi, tidur dan bermain memberikan informasi tentang gizi,
tidur dan bermain anak
anak/tidak tidur, dan aktifitas anak

Ada dukungan/tidak dari lingkungan


Paham/tidak keluarga tentang Anak diberikan ASI eksklusif
Anak diberikan ASI/tidak sekitar untuk memberikan ASI
ASI selama 6 bulan/tidak
kepada anak

Ada/tidak program masyarakat


Anak olah raga stiap Anggota keluarga mendorong Ada bayaran/tidak untuk
untuk mendukung aktifitas fisik
hari/tidak anak untuk berolah raga/tidak aktifitas fisik di sekolah anak
untuk anak

Anak dikenalkan untuk Mudah/tidak mendapatkan


Anak didorong untu\k
menjaga kebersihan informasi tentang pentingnya
membersihkan gigi/tidak
mulut/tidak kesehatan gigi dan mulut untuk anak

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008


21

Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Ada program/tidak dari


Dekat/tidak anak dengan Responsif /tidak pengasuh dari Pengasuh memberikan dukungan
Kedekatan masyarakat tentang kedekatan
pengasuhnya anak kita finansial/tidak kepada anak
anak denga orang tua

Ada/tidak program tentang Hak-hak dan tanggung jawab


Anak mendapatkan pola Orang tua memberikan
Pola asuh orang tua cara pengasuhan yang baik orang tua diakui di tempat
asuh yang baik/tidak pengasuhan yang baik/tidak
untuk anak kerja/tidak

Di lingkungan masyarakat
ada/tidak, kelompok- Ada dukungan masyarakat/ tidak
Ada/tidak ada hubungan
Keluarga memiliki banyak kelompok dengan dalam mengembangakan
Jaringan sosial anak dengan orang dewasa
jaringan sosial/tidak kepentingan tertentu (Misal : kelpompok-kelompok dengan
lain
Kelompok agama, budaya, berbagai kepentingan tersebut
dll)

Ada/tidak perlakuan yang


Anak memiliki teman Anak diterima dalam sama terhadap semua Ada/tidak dukungan masyarakat
sebaya/tidak keluarga/tidak keluarga dari masyarakat terhadap hak azazi manusia
sekitar

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008


22

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut

Edward (2006) adalah :

a. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya

sangat berpengaruh dalam mengasuh anak.

b. Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak

mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang

diberikan orang tua terhadap anak.

c. Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat

disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut

dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang

tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan

baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam

mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan

pola asuh terhadap anaknya.


23

D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita

Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di

masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang

mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi

perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh

pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya

dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan

atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau

kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi

sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger

dkk, 2012).

Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan

penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh

status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak

dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007)

Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya

interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh

ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug

langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007)

Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang

diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau

juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung

bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)


24

Pencarian perhatian oleh anak merupakan cara mereka dalam

menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut

teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang

tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika

diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap

harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan

timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)

Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang

berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan

teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi

dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk

membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)).

Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua

akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang

tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan

respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam

berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon

yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk

mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan

orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya

interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon

anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling

memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).


25

E. Penilaian Perkembangan Anak

1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu

Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai

perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini

memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan

tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1

inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan,

diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan

terencana.

Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 1 tahun

Usia (Bulan)
Keterampilan yang Keterampilan yang
dicapai 50 % dicapai 100 %
Motorik Kasar
Tengkurap, kepala ditegakkan dengan 1.0 2.4
sudut 45
Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8
Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6
Berguling 5.0 8.0
Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3
Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5
Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1
Motorik halus
Menyatukan tangan 1.9 3.6
Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1
Menggapai objek 4.2 5.9
Memindahkan kubus dari tangan ke 6.7 9.8
tangan
Menepukkan kubus dari tangan ke 9.0 12.5
tangan
Menjepit bola kecil 10.0 13.3
Bahasa
Bersuara tidak menangis 0.5 1.7
Tertawa 2.0 2.8
Papa/Mama (Tidak spesifik) 6.8 9.4
Papa/Mama (spesifik) 9.5 12.7
26

Sosial
Senyum berdasarkan respon 0.8 1.6
Makan biskuit sendiri 5.5 7.4
Main pat-a-cake 9.0 12.5
Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4
Sumber: Muhaimin (2003)

Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 2 tahun

Usia (Bulan)
Keterampilan yang Keterampilan yang
dicapai 50 % dicapai 100 %
Motorik Kasar
Berdiri sendiri secara baik 12.7 16.1
Berjalan lima langkah 13.5 16.8
Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1
Motorik halus
Menyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6
Menulis secara spontan 13.8 18.9
Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0
Bahasa
Tiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5
Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7
Menggaubungkan dua akata yang 17.7 24.0
berbeda
Merespon perintah sederhana tanpa 18.6 2.7 thn
isyarat
Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thn
Sosial
Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4
Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0
Membantu di dalam rumah, tugas 17.1 22.2
sederhana
Sumber: Muhaimin (2003)
27

Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 5 Tahun

Usia (Tahun)
Keterampilan yang dicapai Keterampilan yang
50 % dicapai 100 %
Motorik Kasar
Berdiri seimbang dengan satu kaki 2.6 3.9
selama 1 detik
Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6
Berdiri seimbang degan satu kaki selama 3.7 4.7
5 detik
Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4
Berjalan ke depan dengan cara tumit ke 4.6 5.7
ibu jari
Motorik halus
Menyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1
Meniru garis vertikal 2.5 3.4
Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6
Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7
Menyalin gambar silang 3.7 4.8
Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8
Meniru kotak 4.1 5.4
Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1
Menyalin gambar kotak 4.7 6.3
Bahasa
Merujuk diri sendiri dengan nama 2
Menggunakan kata jamak 2.3 3.0
Memberikan nama pertama dan nama 2.6 3.5
terakhir
Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5
Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2
Mengenali keluarga 3
Mengenali sebagian besar orang asing 4
Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4
Kalimat panjang dengan kata 4
penghubung (Sehingga, karena)
Sosial
Mencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1
Mengancingkan pakaian 3.7 4.9
Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5
Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8
Sumber: Muhaimin (2003)
28

2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan

(KPSP)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu

alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan

di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik

oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini

adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan

cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).

Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan

untuk mengetahui perkembangan s e o r a n g anak, dengan hasil normal atau

ada penyimpangan.

Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9,

12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak

belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada

umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur

7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan.

Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah

tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka

pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang

lebih muda. (Depkes RI, 2006)


F. KERANGKA TEORI

29

Kelekatan
Pola asuh positif

Hubungan antar
Pola asuh orang tua
personal
Pola asuh negatif
Hubungan sosial

a. Gender
b. General health
Biologi Perkembangan
c. Mental health
Faktor-Faktor yang
p d. Health practise anak :
Mempengaruhi
Perkembangan Anak Normal
Menyimpang
a. Housing
Lingkungan b. Income
c. Employment
d. Education

Pengalaman dan
lingkungan
sebelumnya Keterangan :
: Berkaitan dengan penelitian
: Tidak berkaitan dengan penelitian

Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)
BAB III

KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup

perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan

sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi

menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal

(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini

meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.

Independen Dependen

Pola asuh orang tua Perkembangan anak


balita

Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen

30
31

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban

sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008).

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah :

Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap

perkembangananak balita.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.

Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur

dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).


32

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar Ordinal
2. Menengah
3. Atas
2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja Nominal
2. Bekerja
3 Lama interaksi Waktu yang dihabiskan orang tua untuk Kuisioner A Penilaian Ordinal
orang tua dengan berinteraksi dengan anak 1. Interaksi baik
anak Lama interaksi > 3 jam
2. Interaksi kurang baik
Lama interaksi < 3 jam
Sumber: Hartono (2012)
4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan Kuisioner Penilaian: Ordinal
pengasuhan kepada anak usia 1 3 tahun dengan 14 1. Pola asuh positif ,
yang bertujuan untuk mengembangkan pernyataan jika,
dan mengelola prilaku anak saat ini dan menggunakan Skor positif > skor negatif
masa mendatang. skala likert 2. Pola asuh negatif ,
(Kuisioner B) jika,
Skor negatif > skor positif
Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan
Likert (2014)
5 Perkembangan Bertambahnya kemampuan (skill) anak KPSP dengan Penilaian: Ordinal
anak usia 1 3 tahun dalam hal struktur dan 9 dan 10 1. Perkembangan anak sesuai (S)
fungsi tubuh yang yang meliputi pernyataan jika skor 9 - 10
perkembangan motorik halus, motorik (Kuisioner C) 2. Perkembangan anak
kasar, sosial dan bahasa. kemungkinan ada
penyimpangan jika skor
kurang atau sama dengan 6
Sumber : Depkes RI (2006)
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan

penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran

dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu

(Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini

dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas

Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di

Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari

keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa

terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi

pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat

penyimpangan perkembangan disana.

Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola

asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana

hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita

disana.

33
34

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang

berjumlah 59 anak balita.

Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada

tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat


Timur pada Tahun 2014

No. Usia Jumlah anak


1 1-2 tahun 23 orang
2 3-5 tahun 36 orang
Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,

2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 15

tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut

digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.


35

Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:

a. Orang tua yang memiliki anak usia balita

b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur

c. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian yang penyebabnya adalah :

a. Menolak menjadi responden

b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian

c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran

maupun interpretasi hasil penelitian

(Hidayat, 2008)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah

dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi,

jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,

2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan

instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :
36

1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama

orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial

nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.

2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri

dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan

adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini

dibuat dengan pilihan SS yaitu Sangat Sesuai, S yaitu sesuai, TS yaitu

tidak sesuai dan STS yaitu Sangat Tidak Sesuai. Skor yang diberikan

untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan

untuk STS sama dengan 0.

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh

Variabel Nomor Item


Favorable Favorable
Pola Asuh
1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14

3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang

kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP

anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada

penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan

untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar,

bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)


37

Interpretasi KPSP meliputi :

a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau

pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.

b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah

melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :

a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan

tahap perkembangannya (S)

b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu

Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini

dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat

penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan

penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai

standar (Hidayat, 2008).

1. Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan

tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan

6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua

pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah

penelitian dilakukan.
38

2. Hasil Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah

melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan

metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola

asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat

dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali)

dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil

pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Alpha Cronbach Keputusan


Positif 0,741 Reliabel
Pola asuh
Negatif 0,741 Reliabel

F. Tahapan Pengambilan Data

Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua

dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data

dengan cara:

1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian

di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.

2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan

(Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)

3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung

menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.


39

4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan

Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan

Ciputat Timur

5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua

opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.

6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian

7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura

8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu

yang dikunjungi

9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak

usia balita.

10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi

dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data

yang diberikan oleh kader Posyandu.

11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden

12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan

memasukkan ke dalam laporan penelitian.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-

langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:

1. Pengolahan data (Editing)

Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir

kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada


40

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk

memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Pengkodean data (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam

komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola

asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1,

pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan

yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita

diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2

menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.

3. Pemasukan data (Entry)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di

analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.


41

Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai

dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai

dengan isian responden.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan

untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian

pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data

tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil

pengumpulan data yang dilakukan.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel

yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai

ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai

dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden

dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden

serta perkembangan anak balita.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini

digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan

dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada


42

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang

tua dengan perkembangan anak balita.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan

sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian

adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang

diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.

Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang

sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan

penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan

responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden

yang bersedia menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi

mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang

diberikan kepada responden.


43

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain

Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan,

manfaat dan menghormati orang lain.


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang

membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan

Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur

Tangerang Selatan.

Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan

kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura

merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa.

Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex,

Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan

kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6

Rempoa.

Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu

ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap

balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh

kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak

balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan

yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu

44
45

beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang

ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya.

Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang

perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini

lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang

maksimal pada perkembangan balita.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)


Laki-laki 32 54
Perempuan 27 46
Total 59 100

Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%)

balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.


46

2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu


Sakura Ciputat Timur

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak bekerja 45 76

Bekerja 14 24
Total 59 100

Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden

(76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.

3. Gambaran Pendidikan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di


Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)


Dasar 15 25
Menengah 31 53
Tinggi 12 20
Tidak diisi 1 2
Total 59 100

Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan

pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15

orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang

tidak mengisi kolom pendidikan.


47

4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang

tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan


Anak

Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)


<3 jam 0 0
>3 jam 59 100
Total 59 100

Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden

berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan

tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama

kurang dari 3 jam.

5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua

Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan.

Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel

pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di


Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)


Positif 30 50,8
Negatif 29 49,2
Total 59 100

Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30

responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan


48

29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada

anaknya.

6. Gambaran Perkembangan Anak Balita

Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10

pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel

perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di


Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)


Normal 34 57,6
Menyimpang 25 42,4
Total 59 100

Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita

(57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%)

mengalami perkembangan yang menyimpang.

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7


49

Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan


Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Anak Balita


P
Pola Asuh Normal Menyimpang Total
value
(%) (%)
Positif 17 17 34 0,879
29 29 58 %
Negatif 13 12 25
22 20 42 %
Total 30 29 59
51 49 100%

Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui

bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif

dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang

(20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13

orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879

(Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia

balita.
BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang

dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan

penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita

Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak

balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.

Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32

orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin

perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini.

Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan

sekitar 3:2.

2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya

Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

50
51

adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini

adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk

mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi

oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%)

yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat

perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang

tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan

responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1.

3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta

pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden

sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang

(25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan

sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di

kuisioner.

4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita

Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di

tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan

anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi

tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013).

Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan

anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-
52

apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan

kualitas yang maksimal.

Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak

minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur

kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden

memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga

jam sehari.

5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh

Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang

dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi

perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh

yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh

positif dan negatif.

Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%)

memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%)

memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak

terlalu signifikan disini.

Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua

kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif

serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif

adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka

memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,


53

menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,

dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,

kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan

mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa

dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan

dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga

orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012).

6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita

Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa

balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan

mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain

itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu

mendapat perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga

apabila keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan

menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa

perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%),

dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%).

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi

square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian


54

mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh

positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak

19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih

negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan

hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh

orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang

diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan

perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan

juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap

anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin

disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di

sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward,

2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan

dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian

disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan

anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun

terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat

kelompok-kelompok masyarakat yang setiap sore berkumpul dan

bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti


55

mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup

baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita.

Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi

perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan

masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat

penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat

berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, rata-

rata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan

oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya

Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa,

masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kader-

kader Posyandu yang ada.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari

penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti

belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan

anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari

keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini

adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita

berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang

peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari

jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah

tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak

80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama

24 jam.

2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh

positif kepada anak balita.

3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak

34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita

sebanyak 25 orang (42,4%).

4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita

dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang

positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

56
57

(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

(29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan

anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji

Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima

artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak usia balita.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka

dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola

asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut:

1. Bagi Posyandu

Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai

motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan

pola asuh yang baik kepada anak.

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan

diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita.

3. Bagi Keperawatan
58

Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan

dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu

sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji

perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam

mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.

4. Bagi Peneliti

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul

penelitian seperti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua

terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA

Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang


Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:
Jakarta

Andrade dkk. Family environment and childs cognitive development: an


epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Sade Coletiva
UFBa Rua Padre Feij, 29 4 andar. (2005): hal 2

Apriany, Dyna. Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang


Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006

April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia


Prasekolah. Tesis S2.

Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012);


Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.

Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and


intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing
school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian


Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta

Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan


dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar

Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak
Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal
Achmad Yani Cimahi

Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah


Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the


Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h.
201-224

Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola


Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.
STIKES Ngudia Husada Madura, 2011

Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo
Yogyakarta ). 2004

Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.

I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan


anak.

Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai
Tumbuh Kembang Yang Optimal
Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry
Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486

Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan
Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011

Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta

Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG

Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang


Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas
Negeri Yogyakarta. 2012

Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan)
Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota
Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD
UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul.
Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012

Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and


Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April
2012): h 712-727

Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga


terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden,
Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.
Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children.
Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23

Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 24 year old
children and comparison with the childparent relationship scale.
Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49

Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan
Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman
Yogyakarta. 2010 ,

Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta:


Grasindo.

Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta

Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an
effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul
08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324-
spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effective-
working-parent.html

Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari
http://www.beststart.org/OnTrack_English/2-
factors.html#interpersonal
LAMPIRAN 2

INFORMED CONSENT

Tangerang Selatan, Juni 2014

Yth.

Calon Responden Penelitian

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam


Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu
Sakura di Kelurahan Rempoa.

Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat
mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak melalui
kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden.
Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam
penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden.
Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara
sukarela menjadi responden penelitian.

Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya

Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas
yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.

Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada
pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya,
maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak
kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa
risiko apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.

Tangerang Selatan, Juni 2014

(..)
LAMPIRAN 3

KUISIONER PENELITIAN

Angket Pola Asuh Orangtua

No. Responden : (Diisi oleh peneliti)

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Lama interaksi orang tua dengan anak : Jam

Umur anak :

Alamat :

No. Telp / Hp :

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan
tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan
teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:

SS : Jika Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai


dengan diri Anda
S : Jika Anda Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri
Anda
TS : Jika Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan
diri Anda
STS : Jika Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai
dengan diri Anda
No Pernyataan SS S TS STS
Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai
1
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa
Saya mengasuh dan mengembangkan anak
2
supaya anak menjadi dirinya sendiri
3 Saya sangat menghormati dan mendukung anak
Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari
4
permasalahan anak
Saya membimbing anak kepada hal-hal yang
5
bermanfaat
6 Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan
Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
7
keluar terbaik
Saya sangat melindungi dan tidak memberikan
8
kepercayaan kepada anak (Over protective)
Saya tidak memberi kesempatan kepada anak
9
untuk mengungkapkan perasaannya.
10 Saya selalu mengikuti keinginan anak
Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa
11
memikirkan pendapat anak
12 Saya selalu merasa khawatir atau takut
Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku
13
tidak sesuai dengan keinginan saya
Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan
14 intelektual adalah faktor utama yang akan
membuat anak sukses

= Terimakasih =
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di Sosialisasi
pojok, kemudian muncui dan menghilang secara &
berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia kemandirian
mencari anda atau mengharapkan anda muncul
kembali?
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Gerak halus
Coba ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan
pensil itu kembali?
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau Gerak kasar
lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?

4 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku Bicara &


kata yang sama, misalnya: ma-ma, da-da bahasa
atau pa-pa. Jawab YA bila ia
mengeluarkan salahsatu suara tadi.
5 Apakah anak dapat mengangkat badannya ke Gerak kasar
posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6 Apakah anak dapat membedakan anda dengan Sosialisasi
orang yang belum ia kenal? la akan &
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragu kemandirian
pada saat permulaan bertemu dengan orang yang
belum dikenalnya.
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil Gerak halus
seperti kacang atau kismis, dengan meremas di
antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa Gerak kasar


bantuan?
9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak Bicara &
(tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah bahasa
ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi
?
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup
panel tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup,
panci tidak ikut dinilai
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan Gerak kasar
dengan berpegangan?
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi
tangan atau melambai-lambai? Jawab &
TIDAK bila ia membutuhkan kemandirian kemandirian
bantuan.
4 Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia Bicara &
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan bahasa
mama jika memanggil/melihat ibunya? Jawab
YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.

5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa Gerak kasar


berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama 30 detik atau lebih?
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar
apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian
berdiri kembali?
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau kemandirian
mengeluarkan suara yang menyenangkan

9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar


ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil Gerak halus


seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu seperti pada gambar
ini
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDA
K
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi &
tangan atau melambai-lambai? Jawab kemandirian
TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.

2 Apakah anak dapat mengatakan papa Bicara & bahasa


ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan mama jika
memanggil/melihat ibunya?
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama 30 detik atau lebih?

5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar


apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian
berdiri kembali?
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau &kemandirian
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk,
menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7 Apakah anak dapat berjalan di Gerak kasar
sepanjang ruangan tanpa jatuh atau
terhuyung-huyung?
8 Apakah anak anak dapat mengambil benda Gerak halus
kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan
jari telunjuk seperti pada gambar ?

9 Jika anda menggelindingkan bola ke Gerak halus;


anak, apakah ia Sosialisasi &
menggelindingkan/melemparkan kemandirian
kembali bola pada anda?
10 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi &
cangkir/gelas dan minum dari tempat kemandirian
tersebut tanpa tumpah?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar


apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian
berdiri kembali?
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan.

3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar


ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil Gerak halus


seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk
seperti pada gambar ?

5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, Gerak halus


apakah ia menggelindingkan/melemparkan
kembali bola pada anda?
6 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi
cangkir/gelas clan minum dari tempat &kemandirian
tersebut tanpa tumpah?
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan Sosialisasi
rumah tangga, apakah anak meniru apa yang &kemandirian
anda lakukan?
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di Gerak halus
atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus
itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm

9 Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara &


sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain bahasa
papa dan mama?.
10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah Gerak kasar
atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak
menarik mainannya)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan Sosialisasi
rumah tangga, apakah anak meniru apa yang &
anda lakukan? kemandirian
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah Gerak halus
kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang
digunakan ukuran 2.5 5 cm.
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara &
sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain bahasa
"papa" dan "mama"?
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 Gerak kasar
langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika
anak menarik mainannya).
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: Gerak halus
baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos ; sosialisasi
kaki tidak ikut dinilai). &
kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Gerak kasar
Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi sosialisasi
tegak atau berpegangan pada dinding atau &
pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik kemandirian
tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang.

7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara dan


dapatkah anak menunjuk dengan benar paling bahasa
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa Sosialisasi&


banyak tumpah? kemandirian
9 Dapatkah anak membantu memungut Gerak halus
mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10 Dapatkah anak menendang bola kecil Gerak kasar
(sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak
ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untu
tuk Anak 30 bulan

No PEME ERIKSAAN YA
Y TIDAK
1 Dapatkah anak melepaspas pakaiannya seperti: Sosialisasi &
baju, rok, Sosialisassi & atau celananya? kemandirian
(topi clan kaos kaki tida
dak ikut dinilai)
2 Dapatkah anak beerjalan naik tangga Gerak kasar
sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan
pada Binding atau pegangan tangga. Jawab
TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak
atau anda tidak mem mbolehkan anak naik tangga
atau anak harus berpegan
pegangan pada seseorang.

3 Tanpa bimbingan, petu


etunjuk atau bantuan anda, Bicara &
dapatkah anak menunnjuk dengan benar paling bahasa
seclikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau baagian badan yang lain)?

4 Dapatkah anak makkan nasi sendiri tanpa Sosialisasi &


banyak tumpah? kemandirian
5 Dapatkah anak meembantu memungut Bicara &
mainannya sendiri atau membantu bahasa
mengangkat piring jik
jika diminta?
6 Dapatkah anak menend ndang bola kecil (sebesar Gerak kasar
bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa
berpegangan pada ap apapun? Mendorong tidak
ikut dinilai.
7 Bila diberi pensil, aapakah anak mencoret- Gerak halus
coret kertas tanpa bant
ntuan/petunjuk?
8 Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kub ubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubuss itu? Kubus yang
digunakan ukuran 2.5 .5 5 cm.
9 Dapatkah anak mengggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicara seperti minnta minum, mau tidur? bahasa
Terimakasih dan Da Dadag tidak ikut dinilai.

10 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara Bicara &


gambar-gambar ini tanpa
npa bantuan? bahasa
Kuesioner Praskrining untu
tuk Anak 36 bulan

No PEM MERIKSAAN YA TIDAK


1 Bila diberi pensil, apaakah anak mencoret-coret Gerak halus
kertas tanpa bantuan/pe
/petunjuk?
2 Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yanng digunakan ukuran 2.5 5
cm.
3 Dapatkah anak mengguna
enggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicara seperti minta minum; mau bahasa
tidur? Terimakasihh dan Dadag tidak ikut
4 Apakah anak dapat m menyebut 2 diantara gambar- Bicara &
gambar ini tanpa bantuan?
tuan? bahasa

5 Dapatkah anak melem mpar bola lurus ke arah perut Gerak kasar
atau dada anda dari jaarak 1,5 meter?
6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &
memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada bahasa
saat memberikan perinntah berikut ini:
Letakkan kertas ini di lantai.
Letakkan kertas ini di kursi.
Berikan kertas ini ni kepada
ibu.
7 Buat garis lurus ke baawah sepanjang Gerak halus
sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis laiin di
samping garis tsb.

8 Letakkan selembar keertas seukuran buku di lantai. Gerak kasar


Apakah anak dapat mmelompati bagian lebar kertas
dengan mengangkatt kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahhului lari?
9 Dapatkah anak mengena
engenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
10 Dapatkah anak menga
engayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
sedikitnya 3 meter?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya Sosialisasi
sendiri? &
kemandirian
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan Sosialisasi
mengeringkan tangannya dengan balk sehingga &
anda ticlak perlu mengulanginya? kemandiria
4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?

5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di Gerak kasar


lantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh
ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi
atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan &
mengikuti aturan bermain? kemandirian
9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak &
termasuk kemandirian memasang kancing, gesper kemandirian
atau ikat pinggang)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?
2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan Sosialisasi &
mengeringkan tangannya dengan baik sehingga kemandirian
anda tidak perlu mengulanginya?
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?

4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di Gerak kasar


lantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh
ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak kemandirian
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya bahasa
menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya
sulit dimengerti.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran
2-5 5 cm.
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular Sosialisasi &
naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain kemandirian
dan mengikuti aturan bermain?
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? kemandirian
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau
ikat pinggang)
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya bahasa
menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit
dimengerti.
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa
pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apa
yang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YA
biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan
benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
"menggigil" ,"pakai mantel atau "masuk
kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah
"makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
"mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran",
"istirahat" atau "diam sejenak"

6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi &


pakaian boneka? kemandirian
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6
detik atau lebih?
8 Jangan mengo ngoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus
us
menyebut kata
ata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar
ga kedua garis ini
pada anak.
Tanyakan: "Ma Mana garis yang lebih
panjang?"
Minta anak menunjuk
m garis yang
lebih panjang.
Setelah anaknak menunjuk, putar
lembar ini dan an ulangi pertanyaan
tersebut.
Setelah anak menunjuk,
m putar lembar ini lagi dan
ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat
d menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9 Jangan memmbantu anak dan jangan Gerak halus
us
memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti
s contoh ini di kertas kosong
yang tersediaa. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat
d menggambar seperti contoh
ini?

10 Ikuti perintah h ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarrat dengan telunjuk atau mats pads bahasa
saat memberikkan perintah berikut ini: "Letakkan
kertas ini di attas lantai". "Letakkan kertas ini di
bawah kursi".. "Letakkan kertas ini di depan
kamu" "Letakk kkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA haanya jika anak mengerti arti "di
atas", "di bawaah", "di depan" dan "di belakang
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa
pertanyaan.
Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?
Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar? Apa
yang kamu lakukan jika kamu lelah? Jawab YA
biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan
benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
menggigil ,pakai mantel atau masuk
kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah
makan
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
mengantuk, tidur, berbaring/tidur-tiduran,
istirahat atau diam sejenak

2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi


pakaian boneka? &
kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6
detik atau lebih?

4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus


menyebut kata lebih panjang.
Perlihatkan gambar kedua garis ini
pada anak.
Tanyakan: Mana garis yang lebih
panjang?
Minta anak menunjuk garis yang
lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar
lembar ini dan ulangi pertanyaan
tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan
ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
5 Jangan membantu anak dan jangan Gerak halus
memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong
yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads bahasa
saat memberikan perintah berikut ini:
Letakkan kertas ini di atas lantai. Letakkan
kertas ini di bawah kursi. Letakkan kertas ini
di depan kamu Letakkan kertas ini di
belakang kamu Jawab YA hanya jika anak
mengerti arti di atas, di bawah, di depan
dan di belakang

7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak Sosialisasi


rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada &
anda) pada saat anda meninggalkannya? kemandirian

8 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &


membetulkan, katakan pada anak : bahasa
Tunjukkan segi empat merah
Tunjukkan segi empat kuning
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?

9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar


kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua
kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat
melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian Sosialisasi
sendiri tanpa bantuan? &
kemandirian
LAMPIRAN 4

TABULASI DATA

POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor item


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2
6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1
8 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1
14 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2
16 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1
17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2
18 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2
22 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1
26 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2
27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
29 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1
31 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1
32 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
33 4 4 3 3 4 4 0 3 3 4 3 3 2 3
34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
35 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3
37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3
38 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1
40 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2
41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1
42 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1
44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1
45 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 1
46 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1
47 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1
48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2
51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2
52 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3
53 4 3 3 0 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3
55 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
56 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1
57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1
58 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2
LAMPIRAN 5

HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI

Respondence Nomor Item


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 52
2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 3 43
3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 38
4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 2 3 39
5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 49
6 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 39
7 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 45
8 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 1 1 2 4 41
9 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 41
10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
12 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 46
13 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 46
14 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 42
15 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 44
16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
18 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 46
19 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 42
20 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47
21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 1 2 4 45
22 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 52
23 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 42
24 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 39
25 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 44
26 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 39
27 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 45
28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
29 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 43
30 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 46
rxy 0,303 0,559 0,536 0,420 0,333 0,190 0,322 0,568 0,650 0,584 0,640 0,331 0,439 0,605
t hitung 1,683 3,564 3,362 2,448 1,869 1,023 1,798 3,647 4,525 3,808 4,410 1,858 2,588 4,024
t tabel 1,701
TDK TDK
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
VALID VALID
Jumlah Valid 12
Realibilitas
n 14
n-1 13
vt 19,69
vbi 0,093 0,254 0,328 0,326 0,185 0,240 0,685 0,648 0,544 0,754 0,751 0,921 0,493 0,392
jvb 6,614
Alfa Cronbach 0,741
R
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor Item


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46
2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 44
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46
6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 35
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 45
8 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1 39
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 45
14 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 50
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 52
16 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 45
17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 42
18 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 46
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 48
22 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 49
23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 40
24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 47
26 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 43
27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 41
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 45
29 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 49
31 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1 44
32 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 51
33 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 43
34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 47
35 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 43
36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 47
37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 47
38 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1 38
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 45
40 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 44
41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 46
42 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 50
44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 46
45 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 41
46 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40
47 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40
48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3 45
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 48
51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 46
52 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3 42
53 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 43
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 51
55 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 51
56 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1 38
57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1 43
58 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 41
59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 42
rxy 0,28 0,50 0,47 0,42 0,22 0,38 0,53 0,54 0,45 0,55 0,45 0,47 0,60 0,42
t hitung 2,19 4,37 4,03 3,49 1,73 3,09 4,73 4,88 3,77 4,98 3,78 4,06 5,71 3,54
t tabel 1,67
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Jumlah Valid 14
Realibilitas \
n 14
n-1 13
vt 19,3
vbi 0,05 0,30 0,25 0,21 0,15 0,25 0,61 0,60 0,75 0,45 0,32 0,76 0,51 0,91
jvb 6,12
Alfa
Cronbach 0,8
R
LAMPIRAN 6

HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT

PendidikanOrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Diisi 1 1,7 1,7 1,7
SD 3 5,1 5,1 6,8
SMP 12 20,3 20,3 27,1
SMA 31 52,5 52,5 79,7
Diploma 4 6,8 6,8 86,4
S1 7 11,9 11,9 98,3
S2 1 1,7 1,7 100,0
Total 59 100,0 100,0

PekerjaanOrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 45 76,3 76,3 76,3
Guru 4 6,8 6,8 83,1
Dosen 1 1,7 1,7 84,7
Karyawan 5 8,5 8,5 93,2
Lain-lain 4 6,8 6,8 100,0
Total 59 100,0 100,0

LamaInteraksiOrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak diisi 1 1,7 1,7 1,7
1-12 jam 4 6,8 6,8 8,5
13-18 jam 7 11,9 11,9 20,3
17-24 jam 47 79,7 79,7 100,0
Total 59 100,0 100,0
PolaAsuh
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pola Asuh Positif 29 49,2 49,2 49,2
Pola Asuh Negatif 30 50,8 50,8 100,0
Total 59 100,0 100,0

Perkembangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perkembangan yang sesuai 34 57,6 57,6 57,6
Perkembangan yang
25 42,4 42,4 100,0
menyimpang
Total 59 100,0 100,0
LAMPIRAN 7

HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT

Statistics
PolaAsuh Perkembangan
N Valid 59 59
Missing 0 0
Mean 1,51 1,42
Median 2,00 1,00
Mode 2 1
Std. Deviation ,504 ,498
Minimum 1 1
Maximum 2 2

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perkembangan * PolaAsuh 59 100,0% 0 0,0% 59 100,0%

Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation


Count
PolaAsuh
Positif Negatif Total
Perkembangan Normal 17 17 34
Menyimpang 13 12 25
Total 30 29 59
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,023 1 ,879
b
Continuity Correction ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,023 1 ,879
Fisher's Exact Test 1,000 ,544
Linear-by-Linear Association ,023 1 ,880
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29.
b. Computed only for a 2x2 table
PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation
Count
PendidikanOrangTua
Tidak Diisi SD SMP SMA Diploma S1 S2 Total
PerkembanganAnakBalita Normal 1 3 7 16 2 4 1 34
Menyimpang 0 0 5 15 2 3 0 25
Total 1 3 12 31 4 7 1 59

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 4,234 6 ,645
Likelihood Ratio 6,064 6 ,416
Linear-by-Linear Association ,490 1 ,484
N of Valid Cases 59
a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation
Count
PekerjaanOrangTua
IRT Guru Dosen Karyawan Lain-lain Total
PerkembanganAnakBalita Normal 25 3 1 3 2 34
Menyimpang 20 1 0 2 2 25
Total 45 4 1 5 4 59

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 1,416 4 ,841
Likelihood Ratio 1,813 4 ,770
Linear-by-Linear Association ,020 1 ,888
N of Valid Cases 59
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.

PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation


Count
LamaInteraksiOrangTua
Tidak diisi 1-12 jam 13-18 jam 17-24 jam Total
PerkembanganAnakBalita Normal 1 4 2 27 34
Menyimpang 0 0 5 20 25
Total 1 4 7 47 59

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 6,097 3 ,107
Likelihood Ratio 7,928 3 ,048
Linear-by-Linear Association 1,140 1 ,286
N of Valid Cases 59
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU
SAKURA CIPUTAT TIMUR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

REFI YULITA
NIM : 1110104000007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M/ 1435 H
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA

Undergraduate Thesis, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007

The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years Old
Growth in Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes

Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5
years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth
according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting
style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur.
The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is
quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to
collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style
and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have
abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal
growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal
growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no
relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest
that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to
achieve optimal growing child.

Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years Old


References: 34 (2003 2014)

iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007


Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di
Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya
diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak
balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel
penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan
perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang
positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola
asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17
orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang
menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah
dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak
terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita.
Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan
yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai
perkembangan anak yang optimal.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, Balita


Sumber: 34 (2003 2014)

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Refi Yulita


Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
HP : 081363321100
E-mail : lovitaera@yahoo.com / nersrefy@gmail.com
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program
Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN
1. TK Al-Hidayah 1997-1998
2. SD 34 Sungai Tarab 1998-2004
3. SMP 1 Batusangkar 2004-2007
4. SMA 1 Batusangkar 2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang

ORGANISASI
1. Drum Band SMP 1 Batusangkar 2005-2006
2. PMR SMP 1 Batusangkar 2005-2006
3. Drum Band SMA 1 Batusangkar 2007-2008
4. FSI SMA 1 Batusangkar 2008-2009
5. KOMDA FKIK UIN Jakarta 2010-2012
6. BEM IK UIN Jakarta 2012-2013
7. KAMMI MedSos UIN Jakarta 2011-2012
8. KAMMI Daerah Tangsel 2013-sekarang
9. BEM FKIK 2013-sekarang
10 CFE
ILMIKI 2013-sekarang
.
viii
ix
PERSEMBAHAN

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama
KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi
menjadi bidadari sholihahmu, Papa
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
mempunyai adek sholih sepertimu, Brother

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya


Mama, Papa dan Putra

Skripsi ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu


pengorbananmu, Mama

Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan


kukumpulkan keringat

juangmu untuk
untukku, Papa

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya


karenaNya, duhai

inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku

Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna

# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah


"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
#Terimakasih Yaa Alloh

ix1
KATA PENGANTAR

Assalamualaykum warohmatullohi wabarokatuh

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia
serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di
Posyandu Sakura Ciputat Timur.
Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah
berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga
dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal
skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan
tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk
penyempurnaan proposal skripsi ini.
Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep.

x
Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan
memberi pengarahan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis
Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra.
9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,
Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat
seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan
semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah
membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan
pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.

Wassalamualaykum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, Juli 2014

Refi Yulita

xi
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii
Abstract ....................................................................................................... iii
Abstrak ........................................................................................................ iv
Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v
Lembar Pengesahan .................................................................................... vi
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii
Lembar Persembahan .................................................................................. ix
Kata Pengantar ............................................................................................ x
Daftar Isi ..................................................................................................... xii
Daftar Tabel ................................................................................................ xv
Daftar Bagan ............................................................................................... xvi
Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Perkembangan Anak ................................................................... 8
B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

xii
...................................................................................................... 23
E. Penilaian Perkembangan Anak ................................................... 25
F. Kerangka Teori 29

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN


HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30
B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31
C. Definisi Operasional ................................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ................................................................. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................... 37
F. Tahap Pengambilan Data ............................................................ 38
G. Pengolahan Data ......................................................................... 39
H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41
I. Etika Penelitian ........................................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44
B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45
C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48

BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat ....................................................................... 50
B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55

xiii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................... 57
Daftar Pustaka

Lampiran

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif 14
3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan) 17
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi) 19
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan 21
Interpersonal)
2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun 25
2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun 26
2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun 27
3.1 Definisi Operasional 32
4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur 34
4.2 Kisi-Kisi Kuesioner 36
4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen 38
5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin 45
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua 46
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua 46
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan 47
Orang Tua
5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua 47
5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita 48
5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak 49
Balita

xv
DAFTAR BAGAN

Halaman

2.1 Kerangka Teori 29

3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen 30

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Inform Consent

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Tabulasi Data

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat

Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena

masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke

dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa

nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal

kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk

tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia

10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi

mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan

kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal

(UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011).

Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah

penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk

bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya,

konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik,

keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013).

Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting

dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah

penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak

(Groenendyk & Brenda 2007).

1
2

Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang

mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk

mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan

sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan

anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan

interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta

berpengaruh kepada perkembangan anak. Interaksi ini dapat

mempengaruhi perkembangan persepsi, membimbing serta dapat

mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diri mereka di

lingkungannya (Andrade dkk, 2005).

Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat

berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif,

bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa

mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan

mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak

mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan

(Ngurah dkk 2008).

Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat

bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap

diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak


3

(keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya

dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang

tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang

penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,

2012).

Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak,

kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam

banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat

tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia

18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah

masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak

dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan

yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak

tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan

perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral.

Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang

anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang

akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat

perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga apabila

keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat

perkembangan anak (Apriany, 2006)


4

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo

Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan

penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan

adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan

perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan

nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05.

Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian

sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi

pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian

ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang

peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota

Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat

beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini

dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan

instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey

ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan

perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan

motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih

dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan

kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang

tua.
5

B. Perumusan Masalah

Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun

dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka

karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang

cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam

memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak.

Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab

kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung

jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan

yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura

Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan

di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya

penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik

kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat

hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita

di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah

penelitian adalah:
6

1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu

Sakura Ciputat Timur?

3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang

mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak

balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur

d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur


7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan

evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan

keluarga.

2. Bagi Posyandu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang

bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak

yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang

positif terhadap anak.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan

penelitian berikutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak

Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun

berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan

perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang

dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.

(April, 2009). Perkembangan juga berarti mekar terbuka atau membentang;

menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna

dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009).

Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang

dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita

merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Masa balita terjadi perkembangan

kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan

intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan

berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga

8
9

dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan

atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak

akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006)

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Perkembangan merupakan Never Ending Process

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase

perkembangan. (April, 2009).

Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh

yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang

dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan

bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006)

1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian


10

tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis

dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan

ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih

berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-

cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah

dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja

otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga

bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun

dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta

perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.


11

Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar

kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan

berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak

balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan

pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila

perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal

ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang

berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu

anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi,

2004).

Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut

Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age)

dimana anak berusia 06 tahun, rentang usia ini sangat menentukan

pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya.

Menurut nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari

proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang

terorganisasi.
12

B. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara

yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan

anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak

untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan

motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan

tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011).

Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh

orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan)

dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan

bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah

aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan

bahwa peraturan mereka dipatuhi.

Berdasarkan kedua dimensi di atas, maka terdapat empat

kategori pola asuh orangtua yaitu permissive, authoritarian,

authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh

authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung

tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak.

Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan,

kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan

pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan

penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap


13

menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,

menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan

setiap permintaan anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan

tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh

neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada

anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri,

orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung

mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006).

Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua

dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada

anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta

sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua

sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,

mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap

tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai

hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap

negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan

menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,

untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada

padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.

Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive

Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan

dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
14

anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga

perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang.

Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif

kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan

selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah

dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan

kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter

yang positif. (Muchtar, D.H. 2011)

Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini

perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :

Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif

Pola Asuh Negatif Pola Asuh Positif


1. Melihat dan memberlakukan 1. Melihat dan memberlakukan
anak sebagai hak milik anak sebagai titipan
2. Berusaha untuk membentuk 2. Mengasuh dan mengembangkan
anak sesuai dengan keinginan anak supaya anak menjadi
orang tua dirinya sendiri
3. Menjadi teman yang tidak 3. Sangat menghormati dan
menyenangkan dan menekankan mendukung anak
kalau orang tua tidak bisa 4. Selalu tegas dan tetap fokus
menjadi teman bagi anak pada usaha untuk mencari faktor
4. Mengalah terhadap keinginan penyebab dan mencari solusi
anak atau orang tua 5. Membimbing
5. Kontrol 6. Mengajarkan dan mendidik
6. Mencoba untuk sempurna bahwa kesalahan dan kegagalan
7. Memberikan hukuman adalah keadaan agar kita dapat
8. Sangat melindungi mengambil pelajaran untuk
9. Menghindari perasaan terutama menjadi lebih baik
emosi negatif 7. Melibatkan anak untuk mencari
10. Membetulakan atau mencari jalan keluar yang terbaik
jalan keluar untuk anak 8. Menawarkan pengawasan yang
11. Selalu berpikir dari kacamata pada tempatnya
orang tua 9. Mengizinkan anak untuk
12. Selalu merasa khawatir atau mengekspresikan perasaan dan
takut emosi negatifnya
15

13. Selalu merasa kesal jika naak 10. Mengajarkan yang berguna
berprilaku tidak sesuai dengan dalam kehidupan
keinginan orang tua 11. Berusaha masuk ke dunia anak
14. Mempunyai ersepsi bahwa 12. Menaruh kepercayaan dan
kecerdasan intelektual adalah keyakinan pada anak
faktor utama yang akan 13. Berusaha agaranak belajar dari
membuat anak sukses kemudian prilaku atau kejadian yang tidak
hari menyenangkan
14. Memiliki persepsi bahwa
kecerdasan intelektual membuat
anak menjadi mampu dan
kecerdasan emosionallah yang
membuat anak sukses dan
mampu meraih sgala potensi
yang ada dalam dirinya.
Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang

yaitunya:

a) Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)

b) Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental,

praktek kesehatan)

c) Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan

sosial)

Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan

lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya

pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau


16

pengasuh akan membatu mengembangkan dunia mereka dalam

berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)

d) Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan

sebelumnya)

(Shanker, Blair & Diamond, 2008)


17

Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Rumah Ruangan bermain untuk Keadaan rumah Ruangan hijau untuk bermain anak Bangunan masyaratakat di sekitar
anak ada/tidak padat/tidak ada/tidak rumah ada/tidak

Anak berada di rumah Kondisi rumah Lingkungan sekitar bebas dari Lingkungan di sekitar
dalam keadaan sehat/tidak kejahatan/ tidak memudahkan untuk mencari
aman/tidak penghasilan/tidak.

Penghasilan Pakaian anak Keluarga mengalami Ada program komunitas yang Ada subsidi atau bantuan
memadai/tidak tekanan keuangan/tidak murang untuk keluarga /tidak sosial/tidak

Gizi untuk anak Keluarga bergantung Ada tempat membeli makan yang Ada subsidi untuk makanan/tidak
cukup/tidak kepada satu orang aman/tidak
dewasa yang
berpenghasilan/ tidak

Pekerjaan Ketika orang tua bekerja, Orang tua stres/tidak Lingkungan sekitar termasuk banyak Adanya kesetaraan pendapatan
anak dititipkan kepada ketika anak dititipkan yang bekerja/tidak Ada/tidak
penitipan anak yang
berkualitas/tidak
18
Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Memadai/tidak pekerjaan
Keluarga butuh lebih banyak usaha
individu dalam sebuah
agar pekerjaannya bermakna/ tidak
keluarga

Ada/tidak dorongan dari masyarakat


Seseorang membaca dan
Tingkat pendidikan dari agar orang tua memberikan Ada/tidak program di masyarakat
Pendidikan bermain dengan
anggota keluarga pendidikan yang memadai untuk yang mendukung pendidikan
anak/tidak
anaknya

Anak memiliki buku-


Keluarga membantu anak Ada/tidak tingkatan dalam
buku dan mainan yang
untuk mengembangkan memperoleh pendidikan dalam
merangsang
kemampuan anak/tidak masyarakat
perkembangan/ tidak

Anak mengikuti Keluarga memiliki akses


Ada/tidak kebijakan untuk
pendidikan usia dini yang ke program
pendidikan anak usia dini
berkualitas/tidak pendidikan/tidak

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008


19

Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Pernah mengalami kekerasan Ada laki-laki atau perempuan yang Ada pengakuan laki-laki setara
Jenis kelamin Laki-laki/Perempuan
dalam keluarga/tidak berpengaruh di lingkungan/tidak dengan perempuan/tidak

Asupan nutrisi yang kuat selama


Berat badan ketika lahir Kehamilan dari ibu yang Ada//tidak pelayanan kesehatan
Kesehatan umum trimester pertama ketika di dalam
sehat/tidak normal/tidak terdekat
perit ibu

Ada/tidak dukungan masyarakat


Anak dalam keadaan Ada anggota keluarga yang Ada/tidak dukungan masyarakat
untuk keluarga yang mengalami
sakit/tidak sakit/tidak. terhadap individu yang cacat
kcacatan

Ada program untuk mendukung


Lingkungan anak sangat Ada dukungan masyarakat
Kesehatan ibu ketika memiliki kesehatan mental ibu selama
Kesehatan mental hangat akan kasih terjadap kesehatan mental ibu
anak kehamilan dan setelah
sayang/tidak hamil/tidak
melahirkan/tidak

Pengasuh anak konsisten Keluarga mengalami trauma, Ada/tidak dukungan program dari Ada/tidak dukungan dari
dan responsif atau tidak penyalahgunaan obat atau lingkungan sekitang tentang masyarakat sekitar tentang
20

Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

kesehatan mental/tidak keterampilan koping mengurangi stigma negatif


tentang kesehatan mental

Keluarga mengatir secara aktif Ada/tidak komunitas yang


Ada/tidak pola makan,
Praktek kesehatan gizi, tidur dan bermain memberikan informasi tentang gizi,
tidur dan bermain anak
anak/tidak tidur, dan aktifitas anak

Ada dukungan/tidak dari lingkungan


Paham/tidak keluarga tentang Anak diberikan ASI eksklusif
Anak diberikan ASI/tidak sekitar untuk memberikan ASI
ASI selama 6 bulan/tidak
kepada anak

Ada/tidak program masyarakat


Anak olah raga stiap Anggota keluarga mendorong Ada bayaran/tidak untuk
untuk mendukung aktifitas fisik
hari/tidak anak untuk berolah raga/tidak aktifitas fisik di sekolah anak
untuk anak

Anak dikenalkan untuk Mudah/tidak mendapatkan


Anak didorong untu\k
menjaga kebersihan informasi tentang pentingnya
membersihkan gigi/tidak
mulut/tidak kesehatan gigi dan mulut untuk anak

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008


21

Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Ada program/tidak dari


Dekat/tidak anak dengan Responsif /tidak pengasuh dari Pengasuh memberikan dukungan
Kedekatan masyarakat tentang kedekatan
pengasuhnya anak kita finansial/tidak kepada anak
anak denga orang tua

Ada/tidak program tentang Hak-hak dan tanggung jawab


Anak mendapatkan pola Orang tua memberikan
Pola asuh orang tua cara pengasuhan yang baik orang tua diakui di tempat
asuh yang baik/tidak pengasuhan yang baik/tidak
untuk anak kerja/tidak

Di lingkungan masyarakat
ada/tidak, kelompok- Ada dukungan masyarakat/ tidak
Ada/tidak ada hubungan
Keluarga memiliki banyak kelompok dengan dalam mengembangakan
Jaringan sosial anak dengan orang dewasa
jaringan sosial/tidak kepentingan tertentu (Misal : kelpompok-kelompok dengan
lain
Kelompok agama, budaya, berbagai kepentingan tersebut
dll)

Ada/tidak perlakuan yang


Anak memiliki teman Anak diterima dalam sama terhadap semua Ada/tidak dukungan masyarakat
sebaya/tidak keluarga/tidak keluarga dari masyarakat terhadap hak azazi manusia
sekitar

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008


22

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut

Edward (2006) adalah :

a. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya

sangat berpengaruh dalam mengasuh anak.

b. Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak

mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang

diberikan orang tua terhadap anak.

c. Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat

disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut

dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang

tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan

baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam

mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan

pola asuh terhadap anaknya.


23

D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita

Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di

masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang

mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi

perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh

pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya

dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan

atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau

kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi

sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger

dkk, 2012).

Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan

penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh

status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak

dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007)

Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya

interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh

ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug

langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007)

Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang

diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau

juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung

bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)


24

Pencarian perhatian oleh anak merupakan cara mereka dalam

menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut

teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang

tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika

diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap

harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan

timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)

Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang

berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan

teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi

dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk

membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)).

Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua

akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang

tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan

respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam

berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon

yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk

mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan

orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya

interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon

anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling

memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).


25

E. Penilaian Perkembangan Anak

1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu

Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai

perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini

memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan

tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1

inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan,

diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan

terencana.

Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 1 tahun

Usia (Bulan)
Keterampilan yang Keterampilan yang
dicapai 50 % dicapai 100 %
Motorik Kasar
Tengkurap, kepala ditegakkan dengan 1.0 2.4
sudut 45
Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8
Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6
Berguling 5.0 8.0
Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3
Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5
Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1
Motorik halus
Menyatukan tangan 1.9 3.6
Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1
Menggapai objek 4.2 5.9
Memindahkan kubus dari tangan ke 6.7 9.8
tangan
Menepukkan kubus dari tangan ke 9.0 12.5
tangan
Menjepit bola kecil 10.0 13.3
Bahasa
Bersuara tidak menangis 0.5 1.7
Tertawa 2.0 2.8
Papa/Mama (Tidak spesifik) 6.8 9.4
Papa/Mama (spesifik) 9.5 12.7
26

Sosial
Senyum berdasarkan respon 0.8 1.6
Makan biskuit sendiri 5.5 7.4
Main pat-a-cake 9.0 12.5
Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4
Sumber: Muhaimin (2003)

Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 2 tahun

Usia (Bulan)
Keterampilan yang Keterampilan yang
dicapai 50 % dicapai 100 %
Motorik Kasar
Berdiri sendiri secara baik 12.7 16.1
Berjalan lima langkah 13.5 16.8
Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1
Motorik halus
Menyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6
Menulis secara spontan 13.8 18.9
Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0
Bahasa
Tiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5
Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7
Menggaubungkan dua akata yang 17.7 24.0
berbeda
Merespon perintah sederhana tanpa 18.6 2.7 thn
isyarat
Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thn
Sosial
Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4
Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0
Membantu di dalam rumah, tugas 17.1 22.2
sederhana
Sumber: Muhaimin (2003)
27

Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 5 Tahun

Usia (Tahun)
Keterampilan yang dicapai Keterampilan yang
50 % dicapai 100 %
Motorik Kasar
Berdiri seimbang dengan satu kaki 2.6 3.9
selama 1 detik
Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6
Berdiri seimbang degan satu kaki selama 3.7 4.7
5 detik
Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4
Berjalan ke depan dengan cara tumit ke 4.6 5.7
ibu jari
Motorik halus
Menyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1
Meniru garis vertikal 2.5 3.4
Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6
Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7
Menyalin gambar silang 3.7 4.8
Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8
Meniru kotak 4.1 5.4
Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1
Menyalin gambar kotak 4.7 6.3
Bahasa
Merujuk diri sendiri dengan nama 2
Menggunakan kata jamak 2.3 3.0
Memberikan nama pertama dan nama 2.6 3.5
terakhir
Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5
Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2
Mengenali keluarga 3
Mengenali sebagian besar orang asing 4
Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4
Kalimat panjang dengan kata 4
penghubung (Sehingga, karena)
Sosial
Mencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1
Mengancingkan pakaian 3.7 4.9
Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5
Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8
Sumber: Muhaimin (2003)
28

2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan

(KPSP)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu

alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan

di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik

oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini

adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan

cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).

Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan

untuk mengetahui perkembangan s e o r a n g anak, dengan hasil normal atau

ada penyimpangan.

Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9,

12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak

belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada

umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur

7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan.

Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah

tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka

pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang

lebih muda. (Depkes RI, 2006)


F. KERANGKA TEORI

29

Kelekatan
Pola asuh positif

Hubungan antar
Pola asuh orang tua
personal
Pola asuh negatif
Hubungan sosial

a. Gender
b. General health
Biologi Perkembangan
c. Mental health
Faktor-Faktor yang
p d. Health practise anak :
Mempengaruhi
Perkembangan Anak Normal
Menyimpang
a. Housing
Lingkungan b. Income
c. Employment
d. Education

Pengalaman dan
lingkungan
sebelumnya Keterangan :
: Berkaitan dengan penelitian
: Tidak berkaitan dengan penelitian

Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)
BAB III

KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup

perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan

sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi

menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal

(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini

meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.

Independen Dependen

Pola asuh orang tua Perkembangan anak


balita

Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen

30
31

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban

sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008).

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah :

Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap

perkembangananak balita.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.

Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur

dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).


32

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar Ordinal
2. Menengah
3. Atas
2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja Nominal
2. Bekerja
3 Lama interaksi Waktu yang dihabiskan orang tua untuk Kuisioner A Penilaian Ordinal
orang tua dengan berinteraksi dengan anak 1. Interaksi baik
anak Lama interaksi > 3 jam
2. Interaksi kurang baik
Lama interaksi < 3 jam
Sumber: Hartono (2012)
4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan Kuisioner Penilaian: Ordinal
pengasuhan kepada anak usia 1 3 tahun dengan 14 1. Pola asuh positif ,
yang bertujuan untuk mengembangkan pernyataan jika,
dan mengelola prilaku anak saat ini dan menggunakan Skor positif > skor negatif
masa mendatang. skala likert 2. Pola asuh negatif ,
(Kuisioner B) jika,
Skor negatif > skor positif
Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan
Likert (2014)
5 Perkembangan Bertambahnya kemampuan (skill) anak KPSP dengan Penilaian: Ordinal
anak usia 1 3 tahun dalam hal struktur dan 9 dan 10 1. Perkembangan anak sesuai (S)
fungsi tubuh yang yang meliputi pernyataan jika skor 9 - 10
perkembangan motorik halus, motorik (Kuisioner C) 2. Perkembangan anak
kasar, sosial dan bahasa. kemungkinan ada
penyimpangan jika skor
kurang atau sama dengan 6
Sumber : Depkes RI (2006)
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan

penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran

dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu

(Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini

dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas

Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di

Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari

keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa

terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi

pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat

penyimpangan perkembangan disana.

Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola

asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana

hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita

disana.

33
34

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang

berjumlah 59 anak balita.

Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada

tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat


Timur pada Tahun 2014

No. Usia Jumlah anak


1 1-2 tahun 23 orang
2 3-5 tahun 36 orang
Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,

2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 15

tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut

digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.


35

Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:

a. Orang tua yang memiliki anak usia balita

b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur

c. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian yang penyebabnya adalah :

a. Menolak menjadi responden

b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian

c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran

maupun interpretasi hasil penelitian

(Hidayat, 2008)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah

dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi,

jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,

2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan

instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :
36

1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama

orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial

nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.

2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri

dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan

adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini

dibuat dengan pilihan SS yaitu Sangat Sesuai, S yaitu sesuai, TS yaitu

tidak sesuai dan STS yaitu Sangat Tidak Sesuai. Skor yang diberikan

untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan

untuk STS sama dengan 0.

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh

Variabel Nomor Item


Favorable Favorable
Pola Asuh
1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14

3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang

kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP

anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada

penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan

untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar,

bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)


37

Interpretasi KPSP meliputi :

a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau

pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.

b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah

melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :

a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan

tahap perkembangannya (S)

b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu

Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini

dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat

penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan

penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai

standar (Hidayat, 2008).

1. Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan

tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan

6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua

pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah

penelitian dilakukan.
38

2. Hasil Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah

melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan

metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola

asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat

dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali)

dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil

pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Alpha Cronbach Keputusan


Positif 0,741 Reliabel
Pola asuh
Negatif 0,741 Reliabel

F. Tahapan Pengambilan Data

Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua

dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data

dengan cara:

1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian

di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.

2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan

(Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)

3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung

menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.


39

4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan

Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan

Ciputat Timur

5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua

opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.

6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian

7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura

8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu

yang dikunjungi

9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak

usia balita.

10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi

dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data

yang diberikan oleh kader Posyandu.

11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden

12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan

memasukkan ke dalam laporan penelitian.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-

langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:

1. Pengolahan data (Editing)

Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir

kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada


40

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk

memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Pengkodean data (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam

komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola

asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1,

pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan

yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita

diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2

menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.

3. Pemasukan data (Entry)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di

analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.


41

Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai

dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai

dengan isian responden.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan

untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian

pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data

tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil

pengumpulan data yang dilakukan.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel

yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai

ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai

dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden

dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden

serta perkembangan anak balita.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini

digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan

dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada


42

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang

tua dengan perkembangan anak balita.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan

sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian

adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang

diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.

Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang

sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan

penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan

responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden

yang bersedia menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi

mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang

diberikan kepada responden.


43

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain

Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan,

manfaat dan menghormati orang lain.


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang

membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan

Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur

Tangerang Selatan.

Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan

kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura

merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa.

Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex,

Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan

kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6

Rempoa.

Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu

ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap

balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh

kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak

balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan

yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu

44
45

beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang

ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya.

Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang

perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini

lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang

maksimal pada perkembangan balita.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)


Laki-laki 32 54
Perempuan 27 46
Total 59 100

Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%)

balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.


46

2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu


Sakura Ciputat Timur

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak bekerja 45 76

Bekerja 14 24
Total 59 100

Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden

(76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.

3. Gambaran Pendidikan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di


Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)


Dasar 15 25
Menengah 31 53
Tinggi 12 20
Tidak diisi 1 2
Total 59 100

Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan

pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15

orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang

tidak mengisi kolom pendidikan.


47

4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang

tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan


Anak

Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)


<3 jam 0 0
>3 jam 59 100
Total 59 100

Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden

berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan

tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama

kurang dari 3 jam.

5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua

Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan.

Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel

pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di


Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)


Positif 30 50,8
Negatif 29 49,2
Total 59 100

Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30

responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan


48

29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada

anaknya.

6. Gambaran Perkembangan Anak Balita

Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10

pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel

perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di


Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)


Normal 34 57,6
Menyimpang 25 42,4
Total 59 100

Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita

(57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%)

mengalami perkembangan yang menyimpang.

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7


49

Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan


Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Anak Balita


P
Pola Asuh Normal Menyimpang Total
value
(%) (%)
Positif 17 17 34 0,879
29 29 58 %
Negatif 13 12 25
22 20 42 %
Total 30 29 59
51 49 100%

Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui

bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif

dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang

(20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13

orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879

(Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia

balita.
BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang

dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan

penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita

Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak

balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.

Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32

orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin

perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini.

Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan

sekitar 3:2.

2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya

Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

50
51

adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini

adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk

mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi

oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%)

yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat

perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang

tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan

responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1.

3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta

pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden

sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang

(25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan

sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di

kuisioner.

4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita

Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di

tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan

anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi

tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013).

Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan

anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-
52

apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan

kualitas yang maksimal.

Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak

minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur

kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden

memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga

jam sehari.

5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh

Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang

dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi

perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh

yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh

positif dan negatif.

Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%)

memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%)

memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak

terlalu signifikan disini.

Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua

kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif

serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif

adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka

memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,


53

menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,

dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,

kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan

mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa

dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan

dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga

orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012).

6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita

Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa

balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan

mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain

itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu

mendapat perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga

apabila keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan

menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa

perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%),

dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%).

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi

square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian


54

mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh

positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak

19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih

negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan

hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh

orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang

diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan

perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan

juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap

anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin

disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di

sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward,

2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan

dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian

disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan

anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun

terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat

kelompok-kelompok masyarakat yang setiap sore berkumpul dan

bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti


55

mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup

baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita.

Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi

perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan

masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat

penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat

berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, rata-

rata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan

oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya

Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa,

masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kader-

kader Posyandu yang ada.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari

penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti

belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan

anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari

keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini

adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita

berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang

peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari

jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah

tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak

80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama

24 jam.

2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh

positif kepada anak balita.

3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak

34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita

sebanyak 25 orang (42,4%).

4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita

dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang

positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

56
57

(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

(29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan

anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji

Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima

artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak usia balita.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka

dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola

asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut:

1. Bagi Posyandu

Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai

motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan

pola asuh yang baik kepada anak.

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan

diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita.

3. Bagi Keperawatan
58

Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan

dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu

sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji

perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam

mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.

4. Bagi Peneliti

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul

penelitian seperti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua

terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA

Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang


Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:
Jakarta

Andrade dkk. Family environment and childs cognitive development: an


epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Sade Coletiva
UFBa Rua Padre Feij, 29 4 andar. (2005): hal 2

Apriany, Dyna. Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang


Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006

April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia


Prasekolah. Tesis S2.

Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012);


Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.

Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and


intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing
school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian


Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta

Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan


dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar

Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak
Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal
Achmad Yani Cimahi

Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah


Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the


Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h.
201-224

Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola


Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.
STIKES Ngudia Husada Madura, 2011

Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo
Yogyakarta ). 2004

Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.

I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan


anak.

Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai
Tumbuh Kembang Yang Optimal
Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry
Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486

Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan
Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011

Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta

Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG

Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang


Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas
Negeri Yogyakarta. 2012

Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan)
Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota
Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD
UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul.
Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012

Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and


Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April
2012): h 712-727

Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga


terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden,
Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.
Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children.
Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23

Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 24 year old
children and comparison with the childparent relationship scale.
Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49

Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan
Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman
Yogyakarta. 2010 ,

Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta:


Grasindo.

Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta

Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an
effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul
08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324-
spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effective-
working-parent.html

Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari
http://www.beststart.org/OnTrack_English/2-
factors.html#interpersonal
LAMPIRAN 2

INFORMED CONSENT

Tangerang Selatan, Juni 2014

Yth.

Calon Responden Penelitian

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam


Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu
Sakura di Kelurahan Rempoa.

Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat
mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak melalui
kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden.
Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam
penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden.
Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara
sukarela menjadi responden penelitian.

Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya

Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas
yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.

Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada
pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya,
maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak
kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa
risiko apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.

Tangerang Selatan, Juni 2014

(..)
LAMPIRAN 3

KUISIONER PENELITIAN

Angket Pola Asuh Orangtua

No. Responden : (Diisi oleh peneliti)

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Lama interaksi orang tua dengan anak : Jam

Umur anak :

Alamat :

No. Telp / Hp :

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan
tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan
teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:

SS : Jika Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai


dengan diri Anda
S : Jika Anda Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri
Anda
TS : Jika Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan
diri Anda
STS : Jika Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut dan sesuai
dengan diri Anda
No Pernyataan SS S TS STS
Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai
1
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa
Saya mengasuh dan mengembangkan anak
2
supaya anak menjadi dirinya sendiri
3 Saya sangat menghormati dan mendukung anak
Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari
4
permasalahan anak
Saya membimbing anak kepada hal-hal yang
5
bermanfaat
6 Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan
Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
7
keluar terbaik
Saya sangat melindungi dan tidak memberikan
8
kepercayaan kepada anak (Over protective)
Saya tidak memberi kesempatan kepada anak
9
untuk mengungkapkan perasaannya.
10 Saya selalu mengikuti keinginan anak
Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa
11
memikirkan pendapat anak
12 Saya selalu merasa khawatir atau takut
Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku
13
tidak sesuai dengan keinginan saya
Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan
14 intelektual adalah faktor utama yang akan
membuat anak sukses

= Terimakasih =
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di Sosialisasi
pojok, kemudian muncui dan menghilang secara &
berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia kemandirian
mencari anda atau mengharapkan anda muncul
kembali?
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Gerak halus
Coba ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan
pensil itu kembali?
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau Gerak kasar
lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?

4 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku Bicara &


kata yang sama, misalnya: ma-ma, da-da bahasa
atau pa-pa. Jawab YA bila ia
mengeluarkan salahsatu suara tadi.
5 Apakah anak dapat mengangkat badannya ke Gerak kasar
posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6 Apakah anak dapat membedakan anda dengan Sosialisasi
orang yang belum ia kenal? la akan &
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragu kemandirian
pada saat permulaan bertemu dengan orang yang
belum dikenalnya.
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil Gerak halus
seperti kacang atau kismis, dengan meremas di
antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa Gerak kasar


bantuan?
9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak Bicara &
(tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah bahasa
ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi
?
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup
panel tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup,
panci tidak ikut dinilai
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan Gerak kasar
dengan berpegangan?
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi
tangan atau melambai-lambai? Jawab &
TIDAK bila ia membutuhkan kemandirian kemandirian
bantuan.
4 Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia Bicara &
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan bahasa
mama jika memanggil/melihat ibunya? Jawab
YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.

5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa Gerak kasar


berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama 30 detik atau lebih?
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar
apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian
berdiri kembali?
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau kemandirian
mengeluarkan suara yang menyenangkan

9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar


ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil Gerak halus


seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu seperti pada gambar
ini
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDA
K
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi &
tangan atau melambai-lambai? Jawab kemandirian
TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.

2 Apakah anak dapat mengatakan papa Bicara & bahasa


ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan mama jika
memanggil/melihat ibunya?
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama 30 detik atau lebih?

5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar


apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian
berdiri kembali?
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau &kemandirian
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk,
menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7 Apakah anak dapat berjalan di Gerak kasar
sepanjang ruangan tanpa jatuh atau
terhuyung-huyung?
8 Apakah anak anak dapat mengambil benda Gerak halus
kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan
jari telunjuk seperti pada gambar ?

9 Jika anda menggelindingkan bola ke Gerak halus;


anak, apakah ia Sosialisasi &
menggelindingkan/melemparkan kemandirian
kembali bola pada anda?
10 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi &
cangkir/gelas dan minum dari tempat kemandirian
tersebut tanpa tumpah?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar


apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian
berdiri kembali?
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan.

3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar


ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil Gerak halus


seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk
seperti pada gambar ?

5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, Gerak halus


apakah ia menggelindingkan/melemparkan
kembali bola pada anda?
6 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi
cangkir/gelas clan minum dari tempat &kemandirian
tersebut tanpa tumpah?
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan Sosialisasi
rumah tangga, apakah anak meniru apa yang &kemandirian
anda lakukan?
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di Gerak halus
atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus
itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm

9 Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara &


sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain bahasa
papa dan mama?.
10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah Gerak kasar
atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak
menarik mainannya)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan Sosialisasi
rumah tangga, apakah anak meniru apa yang &
anda lakukan? kemandirian
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah Gerak halus
kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang
digunakan ukuran 2.5 5 cm.
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara &
sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain bahasa
"papa" dan "mama"?
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 Gerak kasar
langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika
anak menarik mainannya).
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: Gerak halus
baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos ; sosialisasi
kaki tidak ikut dinilai). &
kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Gerak kasar
Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi sosialisasi
tegak atau berpegangan pada dinding atau &
pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik kemandirian
tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang.

7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara dan


dapatkah anak menunjuk dengan benar paling bahasa
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa Sosialisasi&


banyak tumpah? kemandirian
9 Dapatkah anak membantu memungut Gerak halus
mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10 Dapatkah anak menendang bola kecil Gerak kasar
(sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak
ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untu
tuk Anak 30 bulan

No PEME ERIKSAAN YA
Y TIDAK
1 Dapatkah anak melepaspas pakaiannya seperti: Sosialisasi &
baju, rok, Sosialisassi & atau celananya? kemandirian
(topi clan kaos kaki tida
dak ikut dinilai)
2 Dapatkah anak beerjalan naik tangga Gerak kasar
sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan
pada Binding atau pegangan tangga. Jawab
TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak
atau anda tidak mem mbolehkan anak naik tangga
atau anak harus berpegan
pegangan pada seseorang.

3 Tanpa bimbingan, petu


etunjuk atau bantuan anda, Bicara &
dapatkah anak menunnjuk dengan benar paling bahasa
seclikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau baagian badan yang lain)?

4 Dapatkah anak makkan nasi sendiri tanpa Sosialisasi &


banyak tumpah? kemandirian
5 Dapatkah anak meembantu memungut Bicara &
mainannya sendiri atau membantu bahasa
mengangkat piring jik
jika diminta?
6 Dapatkah anak menend ndang bola kecil (sebesar Gerak kasar
bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa
berpegangan pada ap apapun? Mendorong tidak
ikut dinilai.
7 Bila diberi pensil, aapakah anak mencoret- Gerak halus
coret kertas tanpa bant
ntuan/petunjuk?
8 Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kub ubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubuss itu? Kubus yang
digunakan ukuran 2.5 .5 5 cm.
9 Dapatkah anak mengggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicara seperti minnta minum, mau tidur? bahasa
Terimakasih dan Da Dadag tidak ikut dinilai.

10 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara Bicara &


gambar-gambar ini tanpa
npa bantuan? bahasa
Kuesioner Praskrining untu
tuk Anak 36 bulan

No PEM MERIKSAAN YA TIDAK


1 Bila diberi pensil, apaakah anak mencoret-coret Gerak halus
kertas tanpa bantuan/pe
/petunjuk?
2 Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yanng digunakan ukuran 2.5 5
cm.
3 Dapatkah anak mengguna
enggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicara seperti minta minum; mau bahasa
tidur? Terimakasihh dan Dadag tidak ikut
4 Apakah anak dapat m menyebut 2 diantara gambar- Bicara &
gambar ini tanpa bantuan?
tuan? bahasa

5 Dapatkah anak melem mpar bola lurus ke arah perut Gerak kasar
atau dada anda dari jaarak 1,5 meter?
6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &
memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada bahasa
saat memberikan perinntah berikut ini:
Letakkan kertas ini di lantai.
Letakkan kertas ini di kursi.
Berikan kertas ini ni kepada
ibu.
7 Buat garis lurus ke baawah sepanjang Gerak halus
sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis laiin di
samping garis tsb.

8 Letakkan selembar keertas seukuran buku di lantai. Gerak kasar


Apakah anak dapat mmelompati bagian lebar kertas
dengan mengangkatt kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahhului lari?
9 Dapatkah anak mengena
engenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
10 Dapatkah anak menga
engayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
sedikitnya 3 meter?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya Sosialisasi
sendiri? &
kemandirian
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan Sosialisasi
mengeringkan tangannya dengan balk sehingga &
anda ticlak perlu mengulanginya? kemandiria
4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?

5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di Gerak kasar


lantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh
ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi
atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan &
mengikuti aturan bermain? kemandirian
9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak &
termasuk kemandirian memasang kancing, gesper kemandirian
atau ikat pinggang)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?
2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan Sosialisasi &
mengeringkan tangannya dengan baik sehingga kemandirian
anda tidak perlu mengulanginya?
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?

4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di Gerak kasar


lantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh
ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak kemandirian
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya bahasa
menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya
sulit dimengerti.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran
2-5 5 cm.
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular Sosialisasi &
naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain kemandirian
dan mengikuti aturan bermain?
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? kemandirian
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau
ikat pinggang)
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya bahasa
menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit
dimengerti.
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa
pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apa
yang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YA
biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan
benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
"menggigil" ,"pakai mantel atau "masuk
kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah
"makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
"mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran",
"istirahat" atau "diam sejenak"

6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi &


pakaian boneka? kemandirian
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6
detik atau lebih?
8 Jangan mengo ngoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus
us
menyebut kata
ata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar
ga kedua garis ini
pada anak.
Tanyakan: "Ma Mana garis yang lebih
panjang?"
Minta anak menunjuk
m garis yang
lebih panjang.
Setelah anaknak menunjuk, putar
lembar ini dan an ulangi pertanyaan
tersebut.
Setelah anak menunjuk,
m putar lembar ini lagi dan
ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat
d menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9 Jangan memmbantu anak dan jangan Gerak halus
us
memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti
s contoh ini di kertas kosong
yang tersediaa. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat
d menggambar seperti contoh
ini?

10 Ikuti perintah h ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarrat dengan telunjuk atau mats pads bahasa
saat memberikkan perintah berikut ini: "Letakkan
kertas ini di attas lantai". "Letakkan kertas ini di
bawah kursi".. "Letakkan kertas ini di depan
kamu" "Letakk kkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA haanya jika anak mengerti arti "di
atas", "di bawaah", "di depan" dan "di belakang
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa
pertanyaan.
Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?
Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar? Apa
yang kamu lakukan jika kamu lelah? Jawab YA
biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan
benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
menggigil ,pakai mantel atau masuk
kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah
makan
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
mengantuk, tidur, berbaring/tidur-tiduran,
istirahat atau diam sejenak

2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi


pakaian boneka? &
kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6
detik atau lebih?

4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus


menyebut kata lebih panjang.
Perlihatkan gambar kedua garis ini
pada anak.
Tanyakan: Mana garis yang lebih
panjang?
Minta anak menunjuk garis yang
lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar
lembar ini dan ulangi pertanyaan
tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan
ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
5 Jangan membantu anak dan jangan Gerak halus
memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong
yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads bahasa
saat memberikan perintah berikut ini:
Letakkan kertas ini di atas lantai. Letakkan
kertas ini di bawah kursi. Letakkan kertas ini
di depan kamu Letakkan kertas ini di
belakang kamu Jawab YA hanya jika anak
mengerti arti di atas, di bawah, di depan
dan di belakang

7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak Sosialisasi


rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada &
anda) pada saat anda meninggalkannya? kemandirian

8 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &


membetulkan, katakan pada anak : bahasa
Tunjukkan segi empat merah
Tunjukkan segi empat kuning
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?

9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar


kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua
kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat
melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian Sosialisasi
sendiri tanpa bantuan? &
kemandirian
LAMPIRAN 4

TABULASI DATA

POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor item


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2
6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1
8 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1
14 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2
16 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1
17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2
18 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2
22 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1
26 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2
27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
29 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1
31 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1
32 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
33 4 4 3 3 4 4 0 3 3 4 3 3 2 3
34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
35 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3
37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3
38 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1
40 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2
41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1
42 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1
44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1
45 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 1
46 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1
47 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1
48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2
51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2
52 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3
53 4 3 3 0 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3
55 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
56 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1
57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1
58 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2
LAMPIRAN 5

HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI

Respondence Nomor Item


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 52
2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 3 43
3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 38
4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 2 3 39
5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 49
6 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 39
7 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 45
8 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 1 1 2 4 41
9 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 41
10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
12 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 46
13 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 46
14 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 42
15 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 44
16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
18 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 46
19 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 42
20 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47
21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 1 2 4 45
22 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 52
23 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 42
24 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 39
25 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 44
26 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 39
27 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 45
28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
29 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 43
30 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 46
rxy 0,303 0,559 0,536 0,420 0,333 0,190 0,322 0,568 0,650 0,584 0,640 0,331 0,439 0,605
t hitung 1,683 3,564 3,362 2,448 1,869 1,023 1,798 3,647 4,525 3,808 4,410 1,858 2,588 4,024
t tabel 1,701
TDK TDK
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
VALID VALID
Jumlah Valid 12
Realibilitas
n 14
n-1 13
vt 19,69
vbi 0,093 0,254 0,328 0,326 0,185 0,240 0,685 0,648 0,544 0,754 0,751 0,921 0,493 0,392
jvb 6,614
Alfa Cronbach 0,741
R
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor Item


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46
2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 44
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46
6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 35
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 45
8 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1 39
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 45
14 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 50
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 52
16 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 45
17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 42
18 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 46
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 48
22 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 49
23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 40
24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 47
26 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 43
27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 41
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 45
29 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 49
31 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1 44
32 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 51
33 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 43
34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 47
35 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 43
36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 47
37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 47
38 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1 38
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 45
40 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 44
41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 46
42 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 50
44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 46
45 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 41
46 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40
47 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40
48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3 45
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 48
51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 46
52 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3 42
53 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 43
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 51
55 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 51
56 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1 38
57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1 43
58 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 41
59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 42
rxy 0,28 0,50 0,47 0,42 0,22 0,38 0,53 0,54 0,45 0,55 0,45 0,47 0,60 0,42
t hitung 2,19 4,37 4,03 3,49 1,73 3,09 4,73 4,88 3,77 4,98 3,78 4,06 5,71 3,54
t tabel 1,67
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Jumlah Valid 14
Realibilitas \
n 14
n-1 13
vt 19,3
vbi 0,05 0,30 0,25 0,21 0,15 0,25 0,61 0,60 0,75 0,45 0,32 0,76 0,51 0,91
jvb 6,12
Alfa
Cronbach 0,8
R
LAMPIRAN 6

HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT

PendidikanOrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Diisi 1 1,7 1,7 1,7
SD 3 5,1 5,1 6,8
SMP 12 20,3 20,3 27,1
SMA 31 52,5 52,5 79,7
Diploma 4 6,8 6,8 86,4
S1 7 11,9 11,9 98,3
S2 1 1,7 1,7 100,0
Total 59 100,0 100,0

PekerjaanOrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 45 76,3 76,3 76,3
Guru 4 6,8 6,8 83,1
Dosen 1 1,7 1,7 84,7
Karyawan 5 8,5 8,5 93,2
Lain-lain 4 6,8 6,8 100,0
Total 59 100,0 100,0

LamaInteraksiOrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak diisi 1 1,7 1,7 1,7
1-12 jam 4 6,8 6,8 8,5
13-18 jam 7 11,9 11,9 20,3
17-24 jam 47 79,7 79,7 100,0
Total 59 100,0 100,0
PolaAsuh
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pola Asuh Positif 29 49,2 49,2 49,2
Pola Asuh Negatif 30 50,8 50,8 100,0
Total 59 100,0 100,0

Perkembangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perkembangan yang sesuai 34 57,6 57,6 57,6
Perkembangan yang
25 42,4 42,4 100,0
menyimpang
Total 59 100,0 100,0
LAMPIRAN 7

HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT

Statistics
PolaAsuh Perkembangan
N Valid 59 59
Missing 0 0
Mean 1,51 1,42
Median 2,00 1,00
Mode 2 1
Std. Deviation ,504 ,498
Minimum 1 1
Maximum 2 2

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perkembangan * PolaAsuh 59 100,0% 0 0,0% 59 100,0%

Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation


Count
PolaAsuh
Positif Negatif Total
Perkembangan Normal 17 17 34
Menyimpang 13 12 25
Total 30 29 59
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,023 1 ,879
b
Continuity Correction ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,023 1 ,879
Fisher's Exact Test 1,000 ,544
Linear-by-Linear Association ,023 1 ,880
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29.
b. Computed only for a 2x2 table
PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation
Count
PendidikanOrangTua
Tidak Diisi SD SMP SMA Diploma S1 S2 Total
PerkembanganAnakBalita Normal 1 3 7 16 2 4 1 34
Menyimpang 0 0 5 15 2 3 0 25
Total 1 3 12 31 4 7 1 59

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 4,234 6 ,645
Likelihood Ratio 6,064 6 ,416
Linear-by-Linear Association ,490 1 ,484
N of Valid Cases 59
a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation
Count
PekerjaanOrangTua
IRT Guru Dosen Karyawan Lain-lain Total
PerkembanganAnakBalita Normal 25 3 1 3 2 34
Menyimpang 20 1 0 2 2 25
Total 45 4 1 5 4 59

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 1,416 4 ,841
Likelihood Ratio 1,813 4 ,770
Linear-by-Linear Association ,020 1 ,888
N of Valid Cases 59
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.

PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation


Count
LamaInteraksiOrangTua
Tidak diisi 1-12 jam 13-18 jam 17-24 jam Total
PerkembanganAnakBalita Normal 1 4 2 27 34
Menyimpang 0 0 5 20 25
Total 1 4 7 47 59

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 6,097 3 ,107
Likelihood Ratio 7,928 3 ,048
Linear-by-Linear Association 1,140 1 ,286
N of Valid Cases 59
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.

You might also like