The Famous Composers in The World

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 4

The Famous Composers in the world

1. Johan Sebastian Bach (1685- 1750)


was born in Eiseach, Germany, to a family of musicians whose tradition went back several generations and
was to continue, through his own sons, for several more. There were more than sixty musical Bach before
the family died out in the 1800's.
Johan Sebastian was brought up by his musical elder brother after their father died in 1695. The boy
studied music passionately, creeping out of bed to copy his brother's collection of music by the dimlight of
the moon. This copying by moonlight ruined his weak eyesight and later let to blindness. But the copying of
also had other effects. It helped him to absorb the musical style of Italian and French composers whose
works he heard only unfrequently. Later, to imitate these styles. And later still he evolued his own style from
a fusion of the Italian and French styles together with that of his native Germany. With its characteristic love
of wind instruments and counterpoint (two or more melodies chasing and overlapping one another).
Johan Sebastian's composing life can be divided into three main periods. In the first, beginning in 1708
with his appoinment as organist at Weimar and continuing until 1717,he composed much of his great organ
music. In the second period, from 1717 when he worked as music director at the court in Choten until 1723,
he composed most of his orchestral music, including his Bradenburg Concertos. And in the third period, from
1723 until his death, he composed most of his finest choral music and more music for organ. At this time he
workedas organist, teacher, and composer for three churches in Leipzig, the main one being St. Thomas's.

Johan Sebastian Bach (1685-1750) dilahirkan di Eiseach, Jerman, dalam satu keluarga yang memiliki darah
musisi dari beberapa generasi yang terus berlanjut sampai para putranya. Ada lebih dari enampuluh Bach
berbakat musik sebelum keluarga tersebut berakhir pada 1800's
Johan Sebastian dididik oleh kakak laki-lakinya yang berbakat musik setelah bapak mereka meninggal
pada 1695. Johan Sebastian kecil belajar musik dengan bersemangat, dia merangkak ke luar dari tempat
tidur untuk menyalin koleksi musik saudaranya di bawah sinar bulan. Perbuatannya ini merusak
penglihatannya yang lemah yang kemudiannya berlanjut sampai kebutaan. Tetapi perbuatannya menyalin
musik kakaknya tadi juga mempunyai manfaat lain. Itu membantu dia untuk menyerap gaya berbakat musik
dari Italia dan penggubah-penggubah Perancis yang tidak hanya ia dengarkan sekilas, namun juga untuk
meniru gaya-gaya ini. Keheningan yang kemudian menjadi gayanya berasal dari peleburan antara gaya Italia
dan gaya Perancis dengan gaya Jerman yang merupakan gaya aslinya. Dengan karakteristik cinta dari
instrumen-instrumen anginnya dan nada pengiring (dua atau lebih nyanyian-nyanyian yang memburu dan
overlap satu sama lain).
Rangkaian jalan hidup Johan Sebastian dapat dibagi menjadi tiga periode utama. Dimulai pada 1708
sebagai pemain organ di Weimar dan berlanjut sampai 1717, Dia menyusun banyak musik organ. Dalam
periode yang kedua, dari 1717 ia bekerja sebagai direktur musik di Choten sampai 1723, ia menyusun
sebagian besar musik dalam orkesnya, termasuk di Bradenburg Concertos. Dan di dalam periode yang
ketiga, yaitu dari 1723 sampai kematiannya, ia menyusun sebagian besar musik dalam koor terbaiknya dan
menyusun lebih banyak musik organ. Pada periode ini ia bekerja sebagai pemain organ, guru, dan
penggubah di tiga gereja di Leipzig, salah satunya St. Thomas.

2. Wagner, Richard (1813-1883),


was a German composer, conductor and author who challenged and changed traditional ideas of opera in the
19th century. He endeavoured to combine music, scenery, poetry and acting into one dramatic presentation,
with each aspect given equal importance. Among his greatest works are The Flying Dutchman (1843),
Tannhauser (1845), Lohengrin (1850), The Ring of the Nibelungs (1876), and Parsifal (1882). (The dates
refer to the first performances of the works.) In order to stage The Ring, a cycle of four operas based on
German legends, Wagner built a great theatre at Bayreuth. An annual Wagner festival is held there.

Richard Wagner (1813-1883), adalah seorang penggubah , pengarang dan kondektur/ dirigen
berkebangsaan Jerman yang menantang dan mengubah pemikiran tradisional tentang opera pada abad
19th. Ia mencoba untuk mengkombinasikan musik, pemandangan, puisi dan akting ke dalam satu presentasi
dramatis, dengan masing-masing aspek memberi arti yang sama penting. Adapun karya terbesarnya adalah
The Flying Dutchman (1843), Tannhauser (1845), Lohengrin (1850), The Ring of the Nibelungs (1876), dan
Parsifal (1882). Dia mengambil langkah untuk memanggungkan karyanya pada satu siklus dari empat opera
berdasarkan pada legenda- legenda Jerman, Wagner membangun satu teater besar di Bayreuth. Festival
Wagner tahunan diadakan di sana.

3. Beethoven, Ludwig van (1770-1827),


one of the greatest German composers, was born in Bonn. His greatness lies in the huge scope of his
musical expressiveness and in his great technical inventiveness. Ludwig's father was a singer. He hoped that
his son might turn out to be a prodigy like Mozart, and earn him a fortune by performing on the piano. The
father's tuition was rough and ready, and was given in more or less sober periods between bouts of heavy
drinking. Ludwig made a great name as a brilliant young musician, but never rivalled Mozart's reputation as
a 'wonder child'. By 1792, Ludwig had moved to Vienna, which became his. home for life. Here his
reputation as a pianist grew, until his ever-increasing deafness put an end to concert work. .
About this time, he studied with Haydn for a brief period. The older man's influence can be heard in the
early Beethoven symphonies. But in the later ones, culminating in the ninth .and last - the Choral- he
enlarges the scope of the symphony into something quite new. The middle' and late period symphonies have
a breadth of feeling and a richness of ex-.. pression that is not found elsewhere in symphonic music. The
orchestra for which he wrote these works was larger and had a greater variety of instruments than had been
used before.
It was not only in the symphony that Beethoven added a new dimension to music. His piano sonatas
explored the form and the instrument in a fresh and Imarvellous way. Again he seems to draw his inspiration
from the depths of human feeling; equally effective in his sorrow as in his joy. This can be heard in his
wistful Adieux sonata and his splendid Appassionata sonata. His technical accomplishments were no less
impressive. His use. of harmony was both individual and daring.
Chamber ensembles - trios, quartets, and so on - drew from him some of his most profound music. The
late quartets for two violins, viola, and cello - were very advanced music for his day, and many musicians
today find that a lifetime is hardly enough to come to a full appreciation of these works.

Ludwig van Beethoven (1770-1827), salah satu penggubah terbesar Jerman, yang dilahirkan di Bonn.
Kebesarannya terletak pada bakat musiknya yang ekspresif dan daya temu teknik terbesarnya. Bapak
Ludwig adalah seorang penyanyi. Ia mengharapkan putranya itu menjadi satu keajaiban seperti Mozart, dan
menguntungkannya dengan bermain piano. Uang kuliah dari Bapaknya yang kasar tetap berguna, meski
diberikannya lebih atau kurang, karena penderitaan Bapaknya berupa serangan penyakit yang berasal dari
kebiasaan mabuk- mabukan berat. Nama besar Ludwig sebagai pemusik muda brilian, tetapi tidak pernah
menyaingi reputasi Mozart sebagai ' wonder child'. Pada 1792, Ludwig telah pindah ke Vienna, yang
menjadi. rumahnya seumur hidup. Di sini reputasinya sebagai pemain piano tumbuh, namun juga senantiasa
meningkatkan ketuliannya bersamaan dengan setiap akhir konsernya.
Sekitar 1792 juga, ia belajar dengan Haydn dalam waktu yang singkat. Pengaruh orang yang lebih tua
dapat terdengar pada simponi-simponi pertama Beethoven. Tetapi kemudian, memuncak pada simponi
kesembilan yaitu Choralhe yang memperbesar lingkup simponi ke dalam sesuatu yang sungguh baru.
Pertengahan dan akhir simponi-simponi periode terlambat sudah satu luas tentang perasaan dan satu
kesempurnaan dari tanpa-.. tekanan (yang) tidak ditemukan antah-berantah di dalam musik yang
berhubungan dg simponi. Orkes di mana ia menulis karya ini lebih besar dan mempunyai sebuah variasi
lebih besar dibanding dari instrumen-instrumen yang digunakan sebelumnya.
Tidak hanya itu, simponi Beethoven menambahkan satu dimensi baru pada musik. Sonata-sonata
pianonya menyelidiki dan membentuk instrumen dan Imarvellous dalam suatu cara baru. Dengan cara, ia
menggambarkan inspirasinya yaitu kerendahan perasaan manusia di dalam duka citanya sama efektif
dengan seperti di kegembiraannya. Ini dapat terdengar di dalam simponi sayunya, Adieux sonata dan
simponinya yang baik sekali Appassionata sonata. Pemenuhan-pemenuhan teknisnya tidak ada yang lebih
sedikit mengesankan. Penggunaan. dari keselarasan kedua-duanya adalah keberanian.
Chamber ansambel - trio-trio, Kwartet-kwartet, dan seterusnya menggambarkan sebagian musik
yang paling dalam dari dalam dirinya. Kwartet-kwartet terlambat selama dua biola, biola alto, dan cello -
adalah musik sangat maju pada jamannya, dan banyak musisi yang hari ini menyadari bahwa seumur hidup
sangat cukup kerja keras penuh untuk menjadi satu penghargaan, dari hal ini.

4. Tchaikovsky, Peter Dyich (1840-1893)


was a major Russian composer whose music is among the most popular of all time. Famous for its haunting
melodies, I Tchaikovsky's music could also be gay or forceful. His ballet music for Swan Lake, 1876, The
Sleeping Beauty, 1889, and the Nutcracker, 1891-92 has been universally popular ever since it was written.
His six symphonies contain some of his finest music. The sixth and last symphony named the Pathetique by
his brother, is characteristic of the melancholy side of the composer's personality. He also wrote other
symphonic works and eleven operas, of which Eugene Onegin and The Queen of Spades are the best-known.
His Concerto in D for violin was composed in 1878. He wrote three piano concertos, of which the last
remained unfinished when he died of cholera. Tchaikovsky also composed many piano pieces and songs. One
of his most famous works is the 1812 Overture (composed in 1880), which commemorated Napoleon's defeat
by the Russians. Tchaikovsky was born at Kamsko- Votinsk in Russia. He at first studied law. But after three
years as a clerk in the Ministry of Justice, he began to study music in St Petersburg. Between 1866 and 1877,
Tchaikovsky was a teacher at the Moscow Conservatory. He then concentrated on composing.

Petrus Dyich Tchaikovsky, (1840-1893) adalah penggubah musik berkebangsaan Rusia yang merupakan
salah satu diantara yang paling populer dari masa ke masa. Dia terkenal menghantui nyanyian-nyanyian,
Musik Tchaikovsky juga dapat gembira atau kuat. Musik tari baletnya Swan Lake, 1876, The Sleeping,
Beauty,, 1889, dan The Nutcracker, 1891-1892 telah mendunia sejak pertama kali ditulis. Enam Simponinya
berisi sebagian dari musik terbaiknya. Simponi akhir dan yang keenam dinamai Pathetique oleh saudaranya,
berarti karakteristik sisi melankolis dari kepribadian penggubah. Ia juga menulis karya berupa simponi lain
dan sebelas opera, dimana Eugene Onegin dan The Queen of Spades dikenal sebagai yang terbaik.
Konsernya dalam D untuk biola digubah pada 1878. Ia menulis tiga konser piano, dimana bagian akhirnya
belum selesai saat ia mati karena kolera. Tchaikovsky juga menggubah banyak nyanyian dan simponi piano.
Salah satu dari karyanya yang paling terkenal adalah 1812 Lagu pembukaan yang digubah pada 1880, yang
diperingati sebagai kekalahan Napoleon dari Rusia. Tchaikovsky dilahirkan di Kamsko-Votinsk di Rusia. Pada
mulanya ia belajar hukum. Tetapi setelah tiga tahun bekerja sebagai juru tulis di
Kementrian Kehakiman, ia mulai mempelajari musik di St . Petersburg. Antara 1866 dan 1877, Tchaikovsky
bekerja sebagai guru di Moscow Conservatory. Ia kemudian berkonsentrasi di bidang menggubah lagu.
5. Mozart, Wolfgang Amadeus (1756-1791)
was one of the most brilliant composers in the history of music. When he was only six years old he was taken
on his first concert tour and was able to play several instruments.
He was born in Salzburg, Austria, where his father was a musician at the court of the Archbishop. He
began his professional career by touring Europe with his father and his sister, who was a talented singer.
They were acclaimed wherever they performed, and the young Mozart began to compose the first of his many
works. Later he studied music in Italy.
His great genius was his ability to compose every form of music, including operas, choral music,
orchestral music and chamber music.
Mozart wrote some of the finest operas, including The Marriage of Figaro, Don Giovanni and The Magic
Flute, which I was particularly successful and popular. Among the forty symphonies that he composed, the
Jupiter or Symphony in C major, the Symphony in G minor and the Symphony in E flat major are regarded as
his finest. Other notable works of his 600 compositions are Eine Kleine Nachtmusik, a serenade and the
Sinfonia Concertante, a concerto for violin and viola.
Despite his successes he spent much of his life in poverty and his health suffered as a result. He died
when only thirty-five and was buried ina pauper's grave in Vienna.

Mozart, Wolfgang Amadeus (1756-1791) adalah salah satu dari penggubah-penggubah paling brilian di
dalam sejarah musik. Saat ia berusia enam tahun, ia diterima mengikuti tur konser pertamanya dan bisa
memainkan beberapa instrumen.
Ia dilahirkan di Salzburg, Austria, di mana bapaknya adalah salah satu pemusik di lapangan Uskup. Ia
memulai karir profesionalnya dalam tur Eropa dengan bapak dan saudarinya yang berbakat menyanyi.
Mereka disambut tepuk tangan di manapun mereka melakukan tur, dan Mozart muda mulai menyusun karya
pertamanya. Kemudiannya ia belajar musik di Italia.
Kecerdasan terbesarnya adalah kemampuannya untuk menyusun tiap-tiap format musik, termasuk
opera-opera, choral music, musik orkestra dan orkes musik.
Mozart menulis sebagian dari opera-opera terbaik, termasuk Perkawinan Figaro, Don Giovanni dan The
Magic Flute, yang paling sukses dan populer. Diantara empatpuluh simponi yang ia susun, Jupiter atau
Symphony in C Major, Symphony in G minor, dan the Symphony in E flat major dihormati sebagai karya
terbaiknya. Karya terkemuka lain dari 600 komposisinya adalah Eine Kleine Nachtmusik, a serenade dan
Sinfonia Concertante, satu konser untuk biola alto dan biola.
Di samping kesuksesannya, ia banyak menghabiskan hidupnya dalam kemiskinan dan sebagai
hasilnya, kesehatannya menderita. Ia meninggal saat masih berusia tigapuluh lima tahun dan dikuburkan di
sebuah pekuburan orang miskin di Vienna.

6. Britten, Edward Benjamin (1913-1976),


an English composer, conductor and pianist who after World War II gained a world-wide reputation. In 1948
he founded the Aldeburgh Festival, in Suffolk.
Although gathering inspiration from many sources, Britten's works reveal a directness and simplicity, and a
genius for setting words to music. Among his best loved compositions are A Young Person's Guide to the
Orchestra (1946), and A War Requiem (1962), a setting of poems by Wilfred Owen; and the opera Peter
Grimes (1945).

Britten, Edward Benjamin (1913-1976), seorang penggubah berkebangsaan Inggris, pemain piano, dan
kondektur/ dirigen yang setelah Perang Dunia II memperoleh reputasi dunia. Di 1948 ia menemukan
Aldeburgh Festival, di Suffolk.
Walaupun inspirasi pengumpulan dari banyak sumber, karya Britten mengungkapkan satu kesederhanaan
dan kelangsungan, dan satu kecerdasan untuk menyusun kata-kata menjadi musik. Antara komposisi cinta
terbaiknya adalah A Young Person's Guide to the Orchestra (1946), and A War Requiem (1962), rancangan
puisi oleh Wilfred Owen, dan the opera Peter Grimes (1945).

7. Chopin, Frederic Francois (1810-1849),


was a Polish composer and pianist. In 1830 he left Warsaw and settled successfully in Paris. In 1838, he
visited Majorca for health reasons, accompanied by ,the French woman novelist, George Sand.
Shortly before he died of tuberculosis he gave several recitals in Scotland and England.
Almost all Chopin's works were for solo piano. They include waltzes, studies, nocturnes and compositions
based on Polish dance rhythms, such as polonaises mazurkas.

Chopin, Frederic Francois (1810-1849), adalah seorang pemain piano dan komposer. Pada 1830 ia
meninggalkan Warsawa dan dimantapkan dengan sukses di Paris. Pada 1838, ia mengunjungi Majorca
untuk pertimbangan kesehatan, yang ditemani oleh, Novelis wanita Perancis, George Sand.
Sesaat sebelum ia meninggal disebabkan tuberculosis, ia mengadakan beberapa pertunjukan di Scotland
dan Inggris.
Hampir Semua karya Chopin digubah untuk piano solo. Karya- karya itu meliputi waltzes, studies, nocturnes
dan komposisi-komposisi dasar pada irama-irama tarian Polandia, seperti sejenis tarian Polandia mazurkas.

8. Handel, George Frederick (1685-1759),


a German-born composer, produced his greatest works in Italy and England. Handel's father arranged his
musical education, but wanted him to be a lawyer. After his father's death, Handel obeyed his father's wish
and completed his degree in law. But he abandoned in 1703 to join the orchestra of the Opera house at
Hamburg. By 1704, two of his operas, Almira and Nero, had been successfully performed. At the Opera
House, Handel quarrelled with Mattheson, another young musician. They fought a duel,which ended when
Mattheson's sword broke.
As Italy was the centre of musical activity at that time, Handel went to live there in 1706 to perfect his
art. He was a great success and made the Italian Style of opera and oratorio (a religious work for singers
and orchestra) his own. His opera Agrippina in Venice (1709) won the admiration of the great Italian
composer Allesandro Scarlatti.
Handel returned to Germany triumphant and secured the post of music director to the Court of Elector
Georg of Hanover in 1710.
In 1712, he decided to live in London permanently. The Elector was crowned George I of England in
1714 and he suported Handel with his patronage.Handel introduced the English style of Oratorio, which
reached its greatest height in Messiah (1742), and provided London with glorious operas and keyboard
music of a mixed Italian/German style, flavoured with English directness.
In 1751 his eyes began to trouble him md two years later he was blind. At his death, he was the
greatest composer the English had known since Purcell, and they were not to know another for 150 years.

Handel, George Frederick (1685-1759), seorang komposer kelahiran Jerman, yang memproduksi karya
terbesarnya di Inggris dan Italia. Bapak Handel mengatur pendidikan musiknya, tetapi ingin dia menjadi
pengacara. Setelah kematian bapaknya, Handel mematuhi harapan bapaknya dan menyelesaikan
sekolahnya di hukum. Tetapi ia keluar pada 1703 untuk bergabung dengan orkes di Hamburg. Pada 1704,
dua dari opera-operanya, Almira dan Nero, telah sukses ditampilkan. Di Opera, House, Handel bertengkar
dengan Mattheson, pemusik muda lain. Mereka berkelahi duel satu lawan satu, yang berakhir saat pedang
Mattheson patah.
Ketika Italia menjadi pusat aktivitas musik pada waktu itu, Handel pergi untuk tinggal di sana pada 1706
untuk menyempurnakan seninya. Ia merupakan satu sukses besar dan dibuat gaya Italia dari opera dan
oratorio (satu religius karya untuk orkes dan para penyanyi) miliknya. Operanya Agrippina di Venice (1709)
memenangkan penghormatan composer besar Italia, Allesandro Scarlatti.
Handel kembali ke Jerman dijamin aman dan berjaya menjadi direktur musik untuk The Court of Elector
George dari Hanover di 1710.
Pada 1712, ia memutuskan untuk tinggal di London untuk selamanya. Pemilih dimahkotai George I dari
Inggris pada 1714 dan ia mendukung Handel dengan perlindungannya. Handel memperkenalkan orang-
orang, gaya Oratorio dari Inggris, yang mencapai tinggi terbesarnya di Mesias (1742), dan menyajikan
London dengan opera-opera agung dan musik keyboard dari campuran gaya Italian/German, yang dibumbui
dengan bahasa Inggris yang tepat.
Pada 1751 penglihatannya mulai terganggu. Dua tahun kemudian ia buta. Saat kematiannya, ia adalah
penggubah terbesar orang-orang Inggris telah dikenal karena Purcell, dan mereka tidak mengetahui yang
lain selama 150 tahun.

9. Haydn, Franz Joseph (1732- 1809),


one of the world's greatest composers, wrote more than 100 symphonies. He also wrote choral and chamber
music, as well as a number of operas.
While Haydn was still a young child, his parents and others noticed his love of singing and his unusual
ability. He became a choirboy at St. Stephen's Cathedral in Vienna, and a student of music. In 1761 he
became a Kapellmeister (musical director) in the court of the Esterhazy family. The position gave him
money, freedom to compose many kinds of music and the facilities of an orchestra, choir and a staff of
opera singers.
In later life, Haydn became a close friend of Wolfgang Mozart. They learned much from each other.
After the Esterhazy disbanded their orchestra in 1790, Haydn made two long visits to England.
He spent his last years in Vienna.
Haydn gave the symphony, piano sonata and string quartet their classical forms. His work strongly
influenced many later composers.

Franz Joseph Haydn (17321809), salah satu penggubah terbesar dunia, menulis lebih dari 100 simponi. Ia
juga menulis tentang koor dan chamber music, seperti juga sejumlah opera.
Saat masih muda, orang lain dan orang tuanya mengingat cintanya akan menyanyi dan
kemampuannya yang tidak biasa. Ia menjadi seorang anak lelaki dalam kor gereja di St. Stephens
Chatedral di Vienna, dan seorang siswa musik. Pada 1761 ia menjadi satu Kapellmeister (direktur musikal)
di the Court of the Esterhazy family. Posisi memberinya uang, kebebasan untuk menyusun macam- macam
musik, dan fasilitas-fasilitas dari suatu orkestra, paduan suara dan seorang staff dari para penyanyi opera.
Dalam kehidupannya kemudian, Haydn menjadi sahabat karib dari Wolfgang Mozart. Mereka belajar
banyak dari satu sama lain. Setelah Esterhazy membubarkan orkes mereka pada 1790, Haydn membuat
dua perjalanan panjang untuk mengunjungi Inggris.
Ia menghabiskan tahun terakhirnya di Vienna.
Haydn memberi simponi, kuartet gesek dan sonata piano format-format klasik mereka. Pekerjaannya
betul-betul mempengaruhi banyak composer- komposer sesudahnya.

You might also like