Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 106

2013 COSO

FRAMEWORK
1
AGENDA

1. Overview of 2013 COSO Framework

2. 17 Principles

3. Implementing of 17 Principles

4. Ilustrasi Tools - Scenario of


Implementation

2
1.
OVERVIEW OF
2013 COSO FRAMEWORK
3
WHAT IS COSO?

4
SEJARAH LAHIRNYA COSO

SEC & Congress 1977 Terbit FCPA:


1970an, Isu Treadway
kampanye Suap adalah
korupsi persh AS Commission
reformasi UU pidana, harus
di LN (1985)
Keuangan dilawan dg IC

COSO
(1985)

5
COSO
Dibentuk 1985
Mendukung National Commission on Fraudulent Financial
Reporting (the Treadway Commission ) - James C. Treadway
Terdiri dari 5 organisasi:

6
COSO BOARD - SEKARANG
Chairman Robert B. Hirth, Jr

AAA: Douglas F. Prawitt, Ph.D., CPA

AICPA: Charles Landes, CPA

FEI: Marie N. Hollein CTP(CD)

IMA: Sandra Richtermeyer, PhD., CMA, CPA


7
IIA: Richard F. Chambers, CIA, CGAP, CCSA,
CRMA
RELEASE PENTING- IC & RM

COSO II COSO III


COSO I
ERM E-ICIF
ICIF
2004 2013
1992

SOX 8

(2002)
RELEASE LENGKAP COSO (SBG CATATAN):
1. Governance and Operational Performance:
Improving Organizational Performance and
Governance:How the COSO Frameworks Can Help. (2014)
Enhancing Board Oversight:Avoiding Judgment Traps and
Biases (2012)
2. Internal Controls (Pengendalian Internal):
Enhanced Internal Control Integrated Framework (2013)
(COSO-III)
Internal Control Integrated Framework (1992) (COSO-I)

The 2013 COSO Framework & SOX Compliance: One


Approach to an Effective Transition" (2013)
Guidance on Monitoring Internal Control Systems (2009)

Internal Control over Financial Reporting Guidance for


Smaller Public Companies (2006)
Internal Control Issues in Derivatives Usage (1996)
9
RELEASE LENGKAP COSO (SBG CATATAN):
3. Enterprise Risk Management (Manajemen Risiko):
Enterprise Risk Management Integrated Framework (2004) (COSO II)
Demystifying Sustainability Risk: Integrating the triple bottom line into an
enterprise risk management program.(2013)
ERM Risk Assessment in Practice (2012)
Enterprise Risk Management for Cloud Computing. (2012)
Enterprise Risk Management - Understanding and Communicating Risk
Appetite (2012)
Embracing Enterprise Risk Management: Practical Approaches
Developing Key Risk Indicators to Strengthen Enterprise Risk Management.
(2011)
Board Risk Oversight A Progress Report: Where Boards of Directors
Currently Stand in Executing their Risk Oversight Responsibilities. (2010)
COSO's 2010 Report on ERM: Current State of Enterprise Risk Oversight
and Market Perceptions of COSO's ERM Framework (2010)
Strengthening Enterprise Risk Management for Strategic Advantage. (2009)
Effective Enterprise Risk Oversight: The Role of the Board of Directors.
(2009)
10
RELEASE LENGKAP COSO (SBG CATATAN):
4. Fraud Deterrence (Pencegahan Fraud):
Fraudulent Financial Reporting: 1998-2007 An Analysis
of U.S. Public Companies (2010)
Fraudulent Financial Reporting: 1987-1997 An Analysis

of U.S. Public Companies (1999)


Report of the National Commission on Fraudulent

Financial Reporting (1987)

11
SOX &
KAITANNYA DG COSO
12
SARBANES-OXLEY ACT (2002)

Terbit sebagai reaksi atas krisis di AS th 2001-02.

Mengatur GCG perusahaan

Sangat mempengaruhi COSO I

Mendorong COSO menerbitkan COSO II (2004)

Pasal terkait IC: 302 dan 404.

13
DAFTAR ISI SOX
I : Public Company Accounting Oversight Board
II : Auditor Independence
III : Corporate Responsibility
IV : Enhanced Financial Disclosures
V : Analyst Conflicts Of Interest
VI : Commission Resources And Authority
VII : Studies And Reports
VIII : Corporate And Criminal Fraud Accountability
IX : White-collar Crime Penalty Enhancements
X : Corporate Tax Returns
XI : Corporate Fraud And Accountability 14
PASAL KHUSUS TTG IC:
302: Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan:
Manajemen bertanggung jawab thd Lap Keu

Lap Keu tidak misleading & fairly present


kondisi keuangan persh
Manajemen bertanggung jawab memelihara
Internal Control
404: Penilaian atas Internal Control:

Manajemen bertanggung jawab memelihara


Internal Control
Manajemen harus menilai efektivitas IC

KAP harus menilai efektivitas IC 15


SOX DI INDONESIA

SOX 302

16
SOX DI INDONESIA

SOX 404,
dll Pembentukan satuan audit internal
Pembentukan komite audit
Audit KAP tidak boleh lebih dari 5
kali berturut-turut.
Dll aturan GCG
17
BACK TO COSO 2013
18
ISI BUKU:
1. Summary

2. Framework &
Appendices

COSO 2013
3. Illustrative Tools
for Assessing
Effectiveness of
IC

19
Materi Pokok :

Definition

Categories of
objectives

COSO 2013
Components

Principles

Attribute / point of
focus + Elemen

Requirements for
effectiveness

20
Perubahan lingkungan ..mendorong penyesuaian
bisnis.. framework COSO
Harapan peningkatan
tata kelola
Globalisasi pasar &
operasi
Kompleksitas bisnis

Kompleksitas aturan

Ekspektasi
kompetensi &
akuntabilitas
Penggunaan teknologi

Upaya pencegahan
Framework COSO 2013
fraud 21
Yang TIDAK Berubah
(timeless)
Yang Berubah
Definisi IC Mempertimbangkan
perubahan bisnis dan
3 kategori tujuan lingkungan operasi

5 komponen IC Perluasan tujuan


operasi dan pelaporan
Ke-lima komponen
Konsep fundamental
yg mendasari
Pentingnya
komponen 17
judgment dalam IC principles

22
SUMMARY OF CHANGES
Menerapkan pendekatan berbasis prinsip
Menjelaskan persyaratan internal kontrol yang efektif
Memperluas kategori tujuan pelaporan
Menjelaskan peran penetapan tujuan
Mempertimbangkan globalisasi pasar dan operasi
Meningkatkan konsep Governance
Mempertimbangkan model bisnis dan organisasi yang
berbeda
Mempertimbangkan kompleksitas dan keharusan taat thd
undang-undang, peraturan dan standar
Mempertimbangkan harapan thd kompetensi dan
akuntabilitas
Mencerminkan peningkatan relevansi teknologi
23
Meningkatkan pertimbangan harapan-anti-fraud
DEFINISI IC
Proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
manajemen, dan semua insan entitas, dirancang
untuk memberikan keyakinan memadai untuk
mencapai tujuan entitas:
efektivitas dan efisiensi operasi,
keandalan pelaporan keuangan, serta
ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.

24
DEFINISI IC

untuk memberi
dipengaruhi
jaminan
Suatu proses semua insan
pencapaian
entitas
tujuan entitas

25
YANG DITEKANKAN DLM DEFINISI:
1. Diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan
entitas: operasi, pelaporan, dan kepatuhan.
2. Sebuah proses:
Kegiatan & sarana untuk mencapai tujuan,
bukan tujuan itu sendiri .
3. Dijalankan oleh orang:
Bukan hanya tentang kebijakan dan
prosedur manual, sistem, dan struktur,
tetapi tentang orang dan tindakan mereka
4. Mampu memberi jaminan masuk akal kepada
manajemen senior dan dewan pengawas
5. Dapat diterapkan ke seluruh entitas maupun 26
divisi, unit operasi, atau proses bisnis.
TUJUAN ENTITAS
27
TUJUAN ENTITAS ORC

1. Operation:

Efektivitas dan efisiensi operasi,

Mencakup pengamanan aset

2. Reporting:

Keandalan pelaporan keuangan

3. Compliance:

Ketaatan/kepatuhan thd peraturan UU


28
TUJUAN NO 1: OPERASI
Meningkatkan kinerja keuangan
Produktivitas (e.g., avoiding waste and rework)
Kualitas
Pelestarian lingkungan
Inovasi
Kepuasan konsumen dan karyawan
Entitas laba: revenue, profitability, return on assets, and
liquidity
Entitas Nir-laba: revenues or levels of spending, increasing
donor participation.
Instansi Pemerintah: effectively and efficiently managing
programs, spending in line with the purposes, ensure
objectives are supported.

Jika tujuan operasi tidak secara jelas ditentukan, sumber 29


daya entitas dapat mungkin salah arah.
TUJUAN NO 1: OPERASI
Pengamanan Aset:
Efisiensi penggunaan aset
Pencegahan kerugian karena limbah, inefisiensi, atau
keputusan bisnis yang buruk:
Menjual produk dengan harga terlalu rendah,
Memberikan kredit berrisiko buruk,
Gagal mempertahankan karyawan kunci,
Pelanggaran paten,
30
Timbulnya kewajiban tak terduga
TUJUAN NO 2: PELAPORAN

Non-
Financial
Financial

External External

Internal Internal

Jenis Pelaporan 31
Ruang lingkup bahasan
Financial Non-financial Karakteristik

Laporan Laporan IC Untuk


Keuangan memenuhi
External

aturan
Laporan sustainability
Sesuai standar
Supply chain ekstern

Diatur oleh
Aset custody kontrak dll
Lap Keu Penggunaan aset Untuk
Divisi mengelola
bisnis &
Pemberdayaan staf
Internal

pengambilan
Analisis
keputusan
profitabilitas
Kepuasan konsumen
Ditetapkan
Analisis manajemen
kredit K3
32
TUJUAN NO 3: KEPATUHAN
Entitas harus melakukan kegiatannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, aturan mengenai:

Sumber daya manusia

Perpajakan

Lingkungan

Standar Industri

K3

Praktek operasi (penerbangan, transportasi, dll)

33
KETERBATASAN IC
34
KETERBATASAN IC

Kesesuaian tujuan (sebagai prasyarat IC).

Judgment dapat salah dan bias.

Kerugian krn kesalahan (aspek manusiawi).

Kemampuan manajemen mengesampingkan IC.

Kolusi

Peristiwa eksternal di luar kendali organisasi


35
PERSYARATAN AGAR IC EFEKTIF
36
PERSYARATAN AGAR IC EFEKTIF
Seluruhkomponen dan prinsip
hadir/eksis dan berfungsi

Kelima komponen beroperasi bersama


& terintegrasi

Penilaian efektivitas IC didasarkan atas


judgment manajemen.
37
PERSYARATAN AGAR IC EFEKTIF

Komponen Komponen Komponen


beroperasi
1 2 sd 5 bersama

Prinsip Prinsip
1 6

Prinsip Prinsip
5 17

38
Komponen dan Prinsip ada
dan berfungsi
PRESENT AND FUNCTIONING
Ada/eksis ada dalam desain
dan implementasi sistem
pengendalian intern.

"Berfungsi" tetap ada dalam


pelaksanaan sistem pengendalian
internal.

39
OPERATING TOGETHER IN INTEGRATED
MANNER

Beroperasi bersama-terintegrasi
kelima komponen bekerja secara
kolektif mengurangi risiko.
IC beroperasi bersama ketika:
5 Komponen eksis dan berfungsi
Defisiensi IC yg timbul dari
seluruh komponen tidak
menimbulkan satu atau lebih
defisiensi mayor. 40
OPERATING TOGETHER IN INTEGRATED
MANNER

Organisasi menetapkan standar perilaku,


ukuran kinerja dan insentif dalam Lingkungan
Pengendalian untuk mengurangi tingkat risiko
fraud dalam Risk Assessment.

Aturan perilaku Penilaian


risiko
Ukuran kinerja
Insentif Menurunkan
risiko fraud
Lingkungan
Pengendalian
41
OPERATING TOGETHER IN INTEGRATED
MANNER

Kebijakan dan prosedur (Kegiatan Pengendalian)


berkontribusi memitigasi risiko yang
teridentifikasi dan dianalisis (Risk Assessment).

Kebijakan Penilaian
risiko
Prosedur
Berkontribusi
memitigasi
Kegiatan
Pengendalian
risiko
42
OPERATING TOGETHER IN INTEGRATED
MANNER

Pengolahan informasi yg relevan & berkualitas


(Informasi dan Komunikasi) mendukung kontrol
proses bisnis dan transaksi (Kegiatan
Pengendalian) dan evaluasi berkelanjutan/
terpisah atas kontrol tersebut (Pemantauan).

Pengolahan Kegiatan
informasi yg Pengendalian Mendukung
evaluasi
relevan & Mendukung berkelanjutan/
berkualitas kontrol proses terpisah
Informasi dan bisnis dan
transaksi Pemantauan
Komunikasi
43
DEFICIENCIES IN INTERNAL CONTROL
Defisiensi adalah kelemahan komponen atau prinsip
yang mengurangi kemungkinan entitas mencapai
tujuan.
Defisiensi yang sangat mengurangi kemungkinan
entitas mencapai tujuan disebut defisiensi mayor."
Defisiensi mayor merupakan bagian dari defisiensi.

(Beberapa) defisiensi mayor yang mengakibatkan


kelemahan signifikan terhadap sistem IC disebut
material weakness

44
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
45 Hal lain yang perlu Diperhatikan
JUDGMENT / PENDAPAT
Judgment diperlukan dalam merancang,
melaksanakan dan dan menilai efektivitas
pengendalian internal.

Penggunaan judgment meningkatkan


kemampuan manajemen membuat
keputusan lebih baik, tetapi tidak dapat
menjamin hasil yang sempurna.

46
CONTOH JUDGMENT
Penerapan komponen pengendalian internal relatif
terhadap kategori tujuan.
Penerapan komponen pengendalian internal dan
prinsip-prinsip dalam struktur entitas.
Menentukan tujuan yang sesuai dan sub-tujuan dan
menilai risiko untuk mencapai tujuan tersebut
Memilih, mengembangkan, dan menerapkan kontrol
yang diperlukan.
Menilai apakah komponen telah hadir, berfungsi,
dan beroperasi bersama-sama.
Menilai apakah prinsip-prinsip relevan dengan
entitas dan telah berfungsi baik.
Menilai tingkat keparahan defisiensi pengendalian 47
internal.
CONTROLS TO EFFECT PRINCIPLES
COSO tidak meresepkan pengendalian tertentu.
Hal ini merupakan judgment manajemen
berdasarkan faktor-faktor unik entitas, seperti:
Hukum, peraturan, dan standar yang berlaku

Sifat bisnis dan pasar

Cakupan dan sifat operasi manajemen

Kompetensi personil intern

Penggunaan dan ketergantungan pada


teknologi
Tanggapan manajemen thd risiko
48
TECHNOLOGY
Teknologi, sering disebut dengan "sistem
informasi manajemen" atau "teknologi
informasi.
Prinsip COSO tidak berubah dengan penerapan
teknologi.
Hal ini tidak untuk mengatakan teknologi itu
tidak mengubah lanskap pengendalian internal.
Teknologi mempengaruhi desain dan alat
pengendalian internal, mengingat ketersediaan
informasi yang lebih besar dan penggunaan
prosedur otomatis.
49
2.
17 PRINCIPLES OF COSO 2013
50
COSO 2013
FRAMEWORK STRUCTURES
Point of
Elemen
Focus 1
Prinsip 1
Point of
Elemen
Focus
KOMPONEN
1
Point of
Elemen
Focus
Prinsip 25
Point of
Elemen
Focus
COSO 2013
Point of
Elemen
Focus
Prinsip 1
Point of
Elemen
Focus
KOMPONEN
2 5
Point of
Elemen
Focus
Prinsip
2dst s/d 17
Point of
Elemen
Focus 87
51

wajib Tidak wajib


DAHULU
52
COSO I
INTERNAL CONTROL
INTEGRATED FRAMEWORK
Copyright 1992, 1994 by the committee of
Sponsoring Organizatins of the Treadway
Commission

53
1. Control 3. Control Activities
Environment 1. Types of Control
Activities
2. Integrity and Ethical Values
3. Commitment to
2. Integration with Risk
Competence Assessment
4. Board of Directors or Audit 3. Controls over
Committee Information Systems
5. Managements Philosophy 4. Entity Specific
and Operating Style 4. Information and
6. Assignment of Authority
and Responsibility
Communication
7. Human Resource Policies
1. Information
and Practices 2. Communication
2. Risk Assessment 5. Monitoring
1. Objectives 1. Ongoing Monitoring
2. Risks Activities
3. Managing Change 2. Separate Evaluations
3. Reporting
Deficiencies 54
Ps. 4

Lingkungan 8 Lingkungan Pengendalian


Pengendalian

Ps. 13

Penilaian Identifikasi Risiko


Risiko Analisis Risiko

Ps. 18

SPIP Kegiatan
11 Kegiatan Pengendalian
Pengendalian
Ps. 41

Informasi & Sarana Komunikasi


Komunikasi Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern
Ps. 43 Tindak Lanjut 55
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
1. Penegakan Integritas dan Etika
2. Komitmen terhadap Kompetensi
3. Kepemimpinan yang Kondusif
4. Struktur Organisasi yang Sesuai
Kebutuhan
5. Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab
6. Kebijakan yang Sehat tentang
Pembinaan SDM
7. Peran APIP yang Efektif
8. Hubungan Kerja yang Baik
KEGIATAN PENGENDALIAN
1. Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
2. Pembinaan Sumber Daya Manusia
3. Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
4. Pengendalian Fisik atas Aset
5. Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
6. Pemisahan Fungsi
7. Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
8. Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
9. Pembatasan Akses atas Sumber Daya
10. Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
11. Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
SAAT INI
58
COSO 2013
FRAMEWORK STRUCTURES
Point of
Elemen
Focus 1
Prinsip 1
Point of
Elemen
Focus
KOMPONEN
1
Point of
Elemen
Focus
Prinsip 25
Point of
Elemen
Focus
COSO 2013
Point of
Elemen
Focus
Prinsip 1
Point of
Elemen
Focus
KOMPONEN
2 5
Point of
Elemen
Focus
Prinsip
2dst s/d 17
Point of
Elemen
Focus 87
59

wajib Tidak wajib


PRINSIP,
POINTS OF FOCUS/ATTRIBUTE,
ELEMEN

3 Ukuran utk membantu merancang,


melaksanakan, dan menilai pengendalian
internal.
Prinsip adalah konsep fundamental yang
mendasari komponen.
Point of focus adalah karakteristik penting
prinsip.
Elemen adalah unsur yang membentuk
Point of focus.
Tidak ada keharusan menilai apakah point
of focus dan elemen telah terpenuhi. 60
KOMPONEN-PRINSIP-ATRIBUT/POINT OF FOCUS -ELEMEN

KOMPONEN PRINSIP PoF Elemen


1 4 vary
2 4 vary
I 3 3 vary
4 4 vary
5 5 vary
6 15 vary

II 7 5 vary
8 4 vary
9 3 vary
10 6 vary
III 11 4 vary
12 6 vary
13 5 vary
IV 14 4 vary
15 5 vary

V 16 7 vary
17 3 vary
61
Jumlah 87
17 PRINCIPLES
UNTUK INTERNAL CONTROL YG EFEKTIF

Control Environment 1. Komitmen terhadap integritas dan nilai etika


2. Melaksanakan tanggung jawab pengawasan
3. Menetapkan struktur, wewenang dan tanggung jawab
4. Komitmen terhadap kompetensi
5. Mendorong akuntabilitas atas sistem IC
6. Menentukan tujuan
Risk Assessment 7. Mengidentifikasi dan menganalisis risiko
8. Menilai risiko fraud
9. Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan signifikan

Control Activities 10. Mengembangkan kegiatan pengendalian


11. Mengembangkan kontrol umum atas teknologi
12. Merinci ke dalam kebijakan dan prosedur

Information & 13. Menggunakan informasi yang relevan


Communication 14. Komunikasi internal yang efektif
15. Komunikasi eksternal yang efektif
62
Monitoring Activities 16. Evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah
17. Mengevaluasi dan melaporkan setiap kekurangan
CONTROL ENVIRONMENT

1. Organisasi menunjukkan komitmen terhadap


integritas dan nilai-nilai etika.

2. Dewan pengawas independen thd manajemen


Control Environment dan melaksanakan pengawasan terhadap
pengembangan dan kinerja pengendalian
internal.

3. Manajemen menetapkan, dengan pengawasan


dewan, struktur, jalur pelaporan, kewenangan dan
tanggung jawab dalam mencapai tujuan.

4. Organisasi menunjukkan komitmen untuk


menarik, mengembangkan, dan mempertahankan
individu yang kompeten.

5. Organisasi mendorong individu mengemban 63

akuntabilitas atas tanggung jawabnya thd


pengendalian internal
RISK ASSESSMENT

6. Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan


yang cukup untuk memungkinkan identifikasi dan
penilaian risiko
Risk Assessment
7. Organisasi mengidentifikasi risiko pencapaian
tujuan di seluruh entitas dan menganalisa resiko
sebagai dasar untuk menentukan bagaimana
risiko harus dikelola.

8. Organisasi mempertimbangkan potensi terjadinya


fraud dalam menilai risiko terhadap pencapaian
tujuan.

9. Organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi


perubahan yang dapat mempengaruhi sistem
pengendalian internal secara signifikan . 64
CONTROL ACTIVITIES

10. Organisasi memilih dan


mengembangkan kegiatan pengendalian
Control Activities yang berkontribusi memitigasi risiko
sampai tingkat yang dapat diterima.

11. Organisasi memilih dan


mengembangkan kegiatan pengendalian
umum atas teknologi informasi untuk
mendukung tercapainya tujuan.

12. Organisasi menerapkan kegiatan


pengendalian melalui kebijakan yang
menetapkan apa yang diharapkan dan
65
prosedur untuk menerapkan kebijakan.
INFOKOM

13. Organisasi memperoleh atau


menghasilkan dan menggunakan,
informasi yang ber kualitas dan relevan
untuk mendukung berfungsinya seluruh
komponen pengendalian internal.
Information &
Communication
14. Organisasi mengkomunikasikan
informasi secara internal, termasuk
tujuan dan tanggung jawab
pengendalian internal, yang diperlukan
untuk mendukung fungsi pengendalian
internal.

15. Organisasi berkomunikasi dengan pihak


luar mengenai hal terkait dengan
berbagai hal yang dapat mempengaruhi
66
berfungsinya seluruh komponen internal
control..
MONITORING

16. Organisasi memilih,


mengembangkan, dan melakukan
evaluasi berkelanjutan dan / atau
terpisah untuk memastikan
Monitoring Activities
apakah komponen pengendalian
internal eksis dan berfungsi baik.
17. Organisasi mengevaluasi dan
mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal secara
tepat waktu kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan korektif,
termasuk manajemen senior dan67
dewan direksi.
5
Komponen

17 Prinsip

87 Point of Focus

Elemen

68

Lihat Excel
3.
IMPLEMENTING OF
17 PRINCIPLES
69
CONTROL ENVIRONMENT

70
1 ORGANISASI MENUNJUKKAN KOMITMEN
TERHADAP INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA

1 Adanya "tone at the top"


2 Menetapkan standar perilaku
3 Mengevaluasi kepatuhan terhadap standar perilaku
4 Menindaklanjuti penyimpangan secara tepat waktu

71
2 DEWAN KOMISARIS MENUNJUKKAN INDEPENDENSINYA
TERHADAP MANAJEMEN DAN MELAKSANAKAN PENGAWASAN
TERHADAP PENGEMBANGAN DAN KINERJA INTERNAL CONTROL.

5 Menetapkan tanggungjawab pengawasan oleh


Dewan Komisaris
6 Kepemilikan keahlian Dewan Komisaris
7 Independensi Dewan Komisaris
8 Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan
Komisaris
72
3 MANAJEMEN MEMBENTUK, DENGAN
PENGAWASAN DARI KOMISARIS, STRUKTUR,
JALUR PELAPORAN, DAN KEWENANGAN SERTA
TANGGUNG JAWAB YANG SESUAI DALAM UPAYA
PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI.

9 Membentuk struktur organisasi


10 Menetapkan jalur pelaporan yang
dilaksanakan melalui pembentukan struktur
organisasi yang memperhatikan aspek-aspek
tertentu:
11 Penetapan, Pemberian, dan Pembatasan
kewenangan dan tanggung jawab 73
4 ORGANISASI MENUNJUKKAN ADANYA
KOMITMEN UNTUK MEMPEROLEH,
MENGEMBANGKAN, DAN MEMPERTAHANKAN
INDIDIVU YANG KOMPETEN DALAM UPAYA
PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI.

12 Kebijakan dan praktik SDM


13 Komitmen terhadap kompetensi
14 Memperoleh, membangun, dan
mempertahankan pegawai
15 Merencanakan dan mempersiapkan suksesi

74
5 ORGANISASI MEWAJIBKAN SETIAP
INDIVIDU UNTUK MENGEMBAN AKUNTABILITAS
ATAS TANGGUNG JAWABNYA DALAM HAL
INTERNAL CONTROL DALAM KAITANNYA
DENGAN PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI.

16 Menjunjung tinggi akuntabilitas melalui


struktur, kewenangan dan tanggung jawab
17 Menetapkan pengukuran kinerja, insentif, dan
penghargaan
18 Evaluasi pengukuran kinerja, insentif dan
penghargaan untuk menjaga relevansinya
19 Mempertimbangkan adanya 'tekanan' yang
berlebihan
20 Mengevaluasi Kinerja, memberi penghargaan dan 75
mengenakan hukuman
RISK ASSESSMENT

76
6 ORGANISASI MENETAPKAN TUJUAN
SECARA JELAS SEHINGGA MEMUNGKINKAN
DILAKUKANNYA PROSES IDENTIFIKASI DAN
PENILAIAN RISIKO TERKAIT DENGAN TUJUAN.

Atribut terkait dengan tujuan operasi


21 Tujuan operasi tercermin dalam struktur, industri dan
kinerja organisasi
22 Mempertimbangkan toleransi risiko
23 Mencakup tujuan operasi dan kinerja keuangan
24 Membentuk dasar untuk mengalokasikan sumber daya

Atribut terkait dengan tujuan pelaporan keuangan eksternal:

25 Patuh terhadap standar akuntansi


26 Mempertimbangkan materialitas
27 Mencerminkan aktivitas entitas organisasi
77
6 ORGANISASI MENETAPKAN TUJUAN
SECARA JELAS SEHINGGA MEMUNGKINKAN
DILAKUKANNYA PROSES IDENTIFIKASI DAN
PENILAIAN RISIKO TERKAIT DENGAN TUJUAN.

Atribut terkait dengan tujuan pelaporan non-keuangan eksternal:

28 Patuh terhadap standar dan frameworks yang ditetapkan pihak


eksternal
29 Mempertimbangkan tingkat persisi yang diharapkan
30 Menyajikan aktivitas entitas organisasi

Tujuan pelaporan internal (keuangan dan non keuangan)


31 Mencerminkan pilihan manajemen
32 Mempertimbangkan tingkat persisi yang diharapkan
33 Menyajikan aktivitas entitas organisasi

Atribut terkait dengan tujuan kepatuhan


34 Mematuhi ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku
35 Mempertimbangkan toleransi terhadap risiko 78
7 ORGANISASI MENGIDENTIFIKASI RISIKO
TERKAIT DENGAN PENCAPAIAN TUJUAN
ORGANISASI PADA SELURUH LINGKUP ENTITAS,
DAN MENGANALISIS RISIKO SEBAGAI DASAR
UNTUK MENENTUKAN BAGAIMANA RISIKO-
RISIKO TERSEBUT HARUS DIKELOLA.

36 Mencakup entitas, anak perusahaan, divisi, unit


operasi, dan tingkat fungsional
37 Menganalisis faktor internal dan ekstern
38 Mengikutsertakan peran serta setiap level
manajemen yang sesuai
39 Mengestimasi signifikansi risiko yang
teridentifikasi
40 Menetapkan bagaimana risiko akan direspon 79
8 ORGANISASI TELAH MEMPERTIMBANGKAN
POTENSI TERJADINYA FRAUD DALAM MENILAI
RISIKO

41 Mempertimbangkan berbagai kemungkinan


terjadinya kecurangan
42 Menilai dorongan dan tekanan yang
menyebabkan terjadinya fraud
43 Menilai kemungkinan terjadinya frau
44 Menilai perilaku dan rasionalitas terjadinya
80
fraud
9 ORGANISASI MENGIDENTIFIKASI DAN
MENILAI PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG
DAPAT MEMPENGARUHI SISTEM INTERNAL
CONTROL SECARA SIGNIFIKAN.

45 Menilai perubahan lingkungan di luar


organisasi
46 Menilai perubahan model bisnis
47 Menilai perubahan kepemimpinan

81
CONTROL ACTIVITIES

82
10 ORGANISASI TELAH MENSELEKSI DAN
MEMBANGUN AKTIFITAS PENGENDALIAN YANG
MENDUKUNG UPAYA MITIGASI RISIKO
SEHINGGA RISIKO BERADA PADA LEVEL YANG
DAPAT DITERIMA

48 Mengintegrasikan kegiatan pengendalian


dengan penilaian risiko
49 Menetapkan proses bisnis yang relevan
50 Mempertimbangkan faktor spesifik entitas
51 Mengevaluasi tipe pengendalian yang memiliki
sifat berganda
52 Mempertimbangkan pada level mana kegiatan
pengendalian diterapkan
53 Melakukan pembagian kewenangan 83
11 ORGANISASI TELAH MENSELEKSI DAN
MEMBANGUN AKTIFITAS PENGENDALIAN UMUM
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UNTUK
MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI

54 Menetapkan ketergantungan antara


penggunaan teknologi dalam proses bisnis dan
pengendalian umum teknologi
55 Menerapkan infrastruktur teknologi kegiatan
pengendalian yang relevan
56 Menerapkan kegiatan pengendalian proses
manajemen keamanan yang relevan
57 Menerapkan kegiatan pengendalian proses
perolehan, pengembangan, dan pemeliharaan
84
teknologi yang relevan
12 ORGANISASI MENERAPKAN KEGIATAN
PENGENDALIAN SEBAGAIMANA TERCERMIN PADA
KEBIJAKAN, YANG MENETAPKAN APA YANG
DIHARAPKAN, DAN DALAM PROSEDUR YANG RELEVAN
UNTUK MELAKSANAKAN KEBIJAKAN TERSEBUT.

58 Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjalankan


perintah dan arahan Direksi.
59 Menetapkan tanggungjawab dan akuntabilitas dalam rangka
pelaksanaan kebijakan dan prosedur.
60 Personil yang kompeten melaksanakan kegiatan pengendalian
dengan berhati-hati dan fokus secara terus-menerus.
61 Personil yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pengendalian sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan dalam
kebijakan dan prosedur.
62 Petugas yang bertanggung jawab menginvestigasi dan
bertindak seperlunya dalam hal terjadi kasus tertentu sebagai akibat
dari palaksanaan kegiatan pengendalian.
63 Manajemen mereviu kegiatan pengendalian secara periodik,
untuk menentukan relevansi, kesesuaian kegiatan pengendalian
sesuai dengan kebutuhan. 85
INFOKOM

86
13 ORGANISASI MEMPEROLEH ATAU
MENGHASILKAN DAN MENGGUNAKAN INFORMASI
YANG RELEVAN DAN BERKUALITAS UNTUK
MENDUKUNG BERFUNGSINYA SELURUH KOMPONEN
INTERNAL CONTROL.

64 Mengidentifikasi persayaratan informasi


yang diperlukan.
65 Mendapatkan data dari sumber internal
maupun eksternal.
66 Memproses data menjadi informasi yang
relevan.
67 Memelihara kualitas informasi selama
pemrosesan informasi.
68 Mempertimbangkan analisis biaya-manfaat. 87
14 ORGANISASI MENGKOMUNIKASIKAN
INFORMASI SECARA INTERNAL, TERMASUK TUJUAN
DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP INTERNAL
CONTROL, YANG PENTING UNTUK DAPAT MENDUKUNG
BERFUNGSINYA SELURUH KOMPONEN INTERNAL
CONTROL.

69 Menyelenggarakan komunikasi tentang


pengendalian internal kepada personel yang
bertanggung jawab
70 Menyelenggarakan jalur komunikasi antara
Direksi dan Dewan Pengawas yang efektif.
71 Menyediakan jalur komunikasi khusus yang
terpisah (whistle-blower)
72 Menetapkan metode komunikasi yang 88
relevan.
15 ORGANISASI BERKOMUNIKASI DENGAN
PHAK EKSTERNAL TERKAIT DENGAN BERBAGAI
HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI
BERFUNGSINYA SELURUH KOMPONEN
INTERNAL CONTROL.

73 Komunikasi kepada pihak eksternal


74 Menyelenggarakan komunikasi internal
organisasi
75 Komunikasi dengan Dewan Komisaris.

76 Menyediakan jalur komunikasi khusus yang


terpisah (whistle-blower)
77 Menetapkan metode komunikasi yang
relevan 89
MONITORING

90
16 ORGANISASI MENSELEKSI, MEMBANGUN,
DAN MELAKSANAKAN EVALUASI
BERKELANJUTAN DAN TERPISAH UNTUK DAPAT
MEYAKINKAN APAKAH SELURUH KOMPONEN
INTERNAL CONTROL TELAH BERFUNGSI
DENGAN BAIK.

78 Manajemen melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah secara


seimbang.
79 Manajemen mempertimbangkan tingkat perubahan dalam bisnis dan proses
bisnis dalam melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah.
80 Rancangan dan kondisi sistem pengendalian digunakan sebagai bahan
untuk melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah.
81 Evaluator yang melaksakan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah
memiliki pengetahuan yang memadai dan memahami hal yang dievaluasi.

82 Evaluasi berkelanjutan diterapkan secara terintegrasi atau "bulit-in" dengan


proses bisnis dan selalu disesuaikan dalam hal terjadi perubahan.
83 Manajemen mempertimbangkan berbagai alternatif ruang lingkup dan
frekuensi evaluasi terpisah sesuai dengan risiko entitas. 91
84 Evaluasi terpisah dilaksanakan secara periodik untuk dapat memberikan
umpan balik yang obyektif.
17 ORGANISASI MENGEVALUASI DAN
MENGKOMUNIKASIKAN KELEMAHAN INTERNAL
CONTROL DALAM WAKTU YANG TEPAT KEPADA PIHAK-
PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK
MELAKUKAN TINDAKAN KOREKSI

85 Manajemen dan Dewan Komisaris menilai hasil


evaluasi berkelanjutan maupun terpisah
86 Setiap kelemahan disampaikan kepada pihak
yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan
perbaikan dan paling tidak harus disampaikan
kepada manajemen satu tingkat di atasnya.
87 Manajemen memonitor apakah semua
kelemahan telah diperbaiki dalam jangka waktu 92
yang ditentukan.
4.
ILUSTRASI TOOLS
SCENARIO OF ASSESSING OF
IMPLEMENTATION OF IC
93 (and Templates also)
ILLUSTRATIVE TOOLS

Untuk membantu manajemen untuk menilai


efektivitas sistem IC.
Untuk menilai apakah sistem IC memenuhi
persyaratan :
Semua komponen dan prinsip ada dan
berfungsi
Kelima komponen beroperasi bersama-
sama secara terpadu/terintegrasi. 94
STRUKTUR RELEASE BUKU COSO 2013

File
Executive
Summary Excel

Scenario A
Framework &
COSO 2013 Appendices

Templates Scenario B
Illustrative Tools
for Assessing
Effectiveness of
IC
Scenarios Scenario C

Scenario D

95
Scenario E
TEMPLATES
96
ORGANISASI TEMPLATES

1. Penilaian keseluruhan IC

2. Evaluasi komponen

3. Evaluasi prinsip

4. Defisiensi IC

97
MANFAAT TEMPLATES
1. Mendokumentasikan penilaian efektivitas
sistem IC di tingkat entitas dan subunit

2. Menentukan apakah semua komponen


beroperasi bersama-sama secara terpadu

3. Menentukan apakah komponen dan prinsip ada


dan berfungsi

4. Mendokumentasikan defisiensi IC
98
ORGANISASI >< MANFAAT
Organisasi
Manfaat Templates
Templates

Mendokumentasikan penilaian
T1: Penilaian keseluruhan IC efektivitas sistem IC di tingkat
entitas dan subunit

Menentukan apakah semua


T2: Evaluasi komponen komponen beroperasi bersama-
sama secara terpadu

Menentukan apakah komponen


T3: Evaluasi prinsip
dan prinsip ada dan berfungsi

Mendokumentasikan defisiensi 99
T4: Mencatat defisiensi
IC
1

2
Illustrative
Tools of
Assessment of IC

TEMPLATES 3

100
4
LIHAT TEMPLATES (telah diolah)
DLM FORMAT EXCEL

101
SCENARIO
102
SCENARIO
Skenario ini berupa beberapa contoh praktis
tentang bagaimana template digunakan untuk
mendukung penilaian efektivitas sistem
pengendalian internal.

Template dan skenario fokus pada evaluasi


komponen dan prinsip-prinsip yang relevan.

103
SCENARIO
A: apakah komponen dan prinsip ada dan
berfungsi?
B: apakah semua komponen ada, berfungsi dan
bekerja terintegrasi?
C: apakah material weakness mempengaruhi
prinsip, komponen dan IC sistem?
D: apakah komponen dan prinsip ada dan
berfungsi di unit/divisi/fungsi?
E: bagaimana menilai IC sistem pada berbagai
lokasi secara bersamaan?

Penerapan scenario dapat dilihat pada kertas kerja 104


evaluasi dalam format Excel
THE END
105
Auditorinternalindonesia
.wordpress.com

106

You might also like