Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Perlakuan Blanching Terhadap Kadar Β-Karoten Pada Pembuatan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera)
Pengaruh Perlakuan Blanching Terhadap Kadar Β-Karoten Pada Pembuatan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera)
1 1 1 2
Zakaria , Abdullah Tamrin , Nursalim , Irmayanti
1
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar
2
Alumni Diploma III Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar
Abstract
Background: Moringa (Moringan oleifera Lam) is a crop of high nutritional value, these
plants spread in the tropics and sub-tropics. Moringa is a nutritious source of nutrition
abortion drug unusual content of the plants, in general. Moringa leaves can be processed
into flour Moringa leaves previously treated blanching. The main purpose of blanching is
menginaktifan enzymes including peroxidase and catalase enzymes, although some of
the microbes present in the material were also dead. Blanching is usually done on the
vegetables and fruits to be canned or dried.
Objective: The purpose of this study was to determine the levels of -carotene Moringa
leaf powder to blanching treatment.
Methods: This research is eksperimen.data processed and analyzed using the computer
program SPSS for Windows version 13.0
Results: This research was carried out three types of treatment and each treatment two
times repetition. The first treatment is without blanching treatment results obtained -
carotene content of 26.91 mg. In the second treatment the steam blanching with -
carotene levels of vitamin 35.55 mg. In the third treatment the cob blanching results
obtained 29.01 mg. Results of statistical analysis with ANOVA test showed that there was
no effect of blanching treatment on the moringa leaf meal (p = 0.072).
Conclusion: It was concluded that there was no effect of blanching treatment on the
levels of -carotene in the manufacture of Moringa leaf powder.
Suggestion: Suggested further research needs to be done to develop the use of Moringa
leaf powder into foods or used as a popular food fortification on the other, because of the
vitamin content.
Keywords: Blanching and levels of -carotene levels and Moringa Leaf Powder.
23
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Perlakuan Blanching, Kadar -Karoten,
24
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Perlakuan Blanching, Kadar -Karoten,
25
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Perlakuan Blanching, Kadar -Karoten,
40 35,55 mg
30 26,91 mg
Kadar B-karoten
20,01 mg
20
(mg)
10
0
Tanpa perlakuan Blancing Kukus Blancing rebus
PERLAKUAN
Perbedaan dari hasil analisis rata- rata kontibusi terhadap kebutuhan vitamin A. Daun
kadar -Karoten pada pembuataan tepung kelor juga memiliki potensial terhadap
daun kelor dengan perlakuan tanpa blancing, kebutuhan vitamin vitamin A bila dimasak
blanching kukus, dan blanching rebus sebelum dengan tetap memperhatikan perlakuan
mengalami proses pengeringan dapat dilihat dengan benar untuk mencegah bertambah
pada gambar 03. banyaknya -Karoten yang rusak dan hilang
Berdasarkan perbandingan rata-rata dari (Meiliana dkk, 3013).
gambar 03, menunjukkan kadar -Karoten Tahap pembuatan tepung daun
yang paling tinggi pada perlakuan blanching kelor dengan tanpa blanching yakni dimana
kukus yaitu 35.55 mg dan kadar -Karoten daun kelor langsung dikeringkan
0
yang paling rendah pada perlakuan blanching menggunakan oven dengan suhu 45 c selama
rebus yaitu 20.01 mg, sedangkan kadar - 2 hari. Kemudian dihaluskan sehingga menjadi
Karoten pada perlakuan tanpa blanching yaitu tepung. Sedangkan pada pembuatan tepung
26.91 mg. daun kelor dengan perlakuan blanching kukus
0
Hasil analisis uji anova menunjukan terlebih dahulu dikukus pada suhu 60 c
0
bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna selamat 3 menit dan dioven dengan suhu 45 c
pada perlakuan tepung daun kelor dengan selama 2 hari kemudian dihaluskan sehingga
signifikan (p)=0,072. menjadi tepung. Sama halnya dengan
pembuatan tepung daun kelor dengan
PEMBAHASAN perlakuan blanching rebus, direbus pada suhu
0
Masyarakat sering menggunakan 60 c selama 3 menit dan dioven dengan suhu
0
daun kelor sebagai bahan campuran masakan, 45 c selama 2 hari kemudian dihaluskan
tetapi sebagaian orang tidak mengetahui sehingga menjadi tepung.
bahwa kadar -Karoten adalah bentuk Perbandingan hasil kadar -Karoten
provitamin A yang paling aktif, -Karoten juga Dapat dilihat dari ketiga perlakuan ini yaitu
memiliki sifat kimia yang mirip dengan vitamin perlakuan tanpa blanching, perlakuan
A, yaitu sensitif terhadap oksigen, cahaya, dan blanching kukus, dan perlakuan blanching
lingkungan asam. -Karoten mudah rebus.
teroksidasi oleh cahaya, panas, logam, enzim, Blanching rebus adalah blanching yang
dan peroksida. Oksidasi -Karoten merupakan menggunakan media air panas (Hot Water
penyebab utama berkurangnya kadar - Blanching) Metode ini cukup efisien, namun
Karoten dalam bahan pangan, perubahan memiliki kekurangan yaitu kehilangan
warna pada daun kelor juga menunjukkan komponen bahan pangan yang mudah larut
bahwa proses pengeringan bahan makanan dalam air serta bahan yang tidak tahan panas
meyebabkan oksidasi -Karoten sehingga (Dianape, 2011).
warna pada bahan makanan pun berubah. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
Pengolahan atau perlakuan pada penurunan kadar -Karoten yang paling
daun kelor segar dengan suhu tinggi rendah pada perlakuan blanching rebus.
(pengeringan) dapat merusak kandungan - Dikarekan -Karoten tidak terlalu tahan panas
Karoten sebasar 38%. Meskipun begitu, dan pada perlakuan ini sudah jelas akan
masakan daun kelor masih dapat memberikan mudah menghilangkan kadar -Karoten
26
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Perlakuan Blanching, Kadar -Karoten,
27
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Perlakuan Blanching, Kadar -Karoten,
28