Professional Documents
Culture Documents
Appendix PDF
Appendix PDF
Appendix PDF
Beban gempa direncanakan dengan prosedur gaya lateral ekivalen berdasarkan pada RSNI3
03-1726-201x.
1. Berat atap
= 11705 kN
= 14265 kN
3. Berat lantai 1
= 16824 kN
Wt = W1 + 10(W2) + W3
= 181029 kN
dalam resiko II
Berdasarkan peta gerak tanah pada Gambar 9 dan Gambar 10 dari dalam RSNI3 03-
menurut tabel 4 SNI-03-1726-2010 untuk kelas situs SD dan Ss, diperoleh Fa = 1,4
menurut tabel 5 SNI-03-1726-2010 untuk kelas situs SD dan Ss, diperoleh Fv = 1,8
2 2
SDs = SM s = (0,7) = 0,47
3 3
2 2
SD1 = SM 1 = (0,54) = 0,36
3 3
S D1 0,36
T0 = 0,2 = 0,2 = 0,153
S DS 0,47
S D1 0,36
TS = = = 0,767
S DS 0,47
S DS
Untuk T T0 : S a = 0,6 T + 0,4S DS = 1,843T + 0,188
T0
Untuk T0 T TS : S a = S DS = 0,47
S D1 0,36
Untuk T > TS : Sa = =
T T
Untuk gedung akan direncanakan sebagai rangka beton bertulang pemikul momen
khusus.
momen khusus, R = 8.
J. Periode fundamental, T.
T = Ta = C t h n
x
Dimana nilai Ct dan x untuk rangka beton pemikul momen diambil dari tabel 15
S D1 0,36
Karena T > TS: C = Sa = = = 0,267
T T
C I e 0,267 1
Cs = = = 0,0334
R 8
Gaya gempa lateral yang timbul disemua tingkat harus ditentukan dengan rumus
Fi = n
Wj hj
k
j =1
hi Wi hi
k
Wi Vx = Vy Fi Fix=Fi/4 Fiy= Fi/7
Tingkat
(m) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
(kNm)
= 16.274.582
Setelah dimensi balok dan kolom ditentukan analisa struktur dapat dilakukan dengan program
SAP2000 yang kemudian akan dilanjutkan dengan melakukan analisis beban dorong
(pushover analysis) setelah tulangan pada balok dan kolom ditentukan dan kekuatan leleh
1. Membuat model struktur baru, memasukkan data jumlah lantai serta jarak antar kolom.
Define Material
Pilih Add Copy of Section kemudian pada Type pilih Membrane. Dipakai
struktur meliputi penggambaran kolom, balok induk, balok anak, dan perletakan struktur.
5. Memodelkan hubungan balok kolom dalam bentuk dimana tiap lantai memiliki pola
Beban mati (DEAD), beban mati tambahan (DEAD+), beban hidup lantai (LFLOOR)
dan beban hidup atap (LROOF) yang bekerja pada pelat (beban area) dimasukkan secara
manual langsung ke pelat berupa beban merata yang besarnya diambil dari hasil
perhitungan manual.
7. Memasukkan beban-beban yang bekerja pada struktur ke pelat pada tiap lantai.
Beban yang diinputkan ialah beban hasil perhitungan dengan menggunakan prosedur
gaya lateral ekivalen secara manual tiap lantainya dari arah x dan y. Dimana gaya
Setelah analisa struktur selesai dilakukan, gaya-gaya dalam pada element balok dan
Setelah penulangan pada balok dan kolom telah ditentukan dan nilai momen leleh pada balok
dan kolom telah diperoleh, analisis beban dorong dengan menggunakan program SAP2000
sebagai berikut:
1. Mendefinisikan Hinge Property yang akan digunakan pada balok dan kolom.
Hinge Type pilih Deformation Controlled (Ductile). Pada drop down list, pilih
Pada tab Load Carrying Capacity Beyond Point E, pilih Drops To Zero.
Pada tan Scaling for Moment and Rotation, pilih Use Yield Moment dan isikan nilai
Ulangi langkah yang sama untuk mendefinisikan Hinge Properties untuk kolom.
Pilih Interacting M2-M3 dari drop down list kemudian tekan pada tombol
Modify/Show Hinge Property untuk memasukkan nilai rotasi sendi plastis kolom.
Symmetric about M2 and M3, kemudian tekan pada tombol Modify/Show Moment
Rotation Data for Selected Curve. Kemudian pindahlah ke angle yang berikutnya
untuk mengisikan kembali data rotasi sendi plastis. Setelah selesai, tekan pada tombol
OK.
Pilih semua balok yang akan ditambahkan sendi plastis kemudian pilih Assign-Frame-
Hinges
Pilihlah Hinge Property sesuai yang dibutuhkan dari drop down list, kemudian
ketikkan letak sendi plastis yang akan ditambahkan pada Relative Distance. Tekan
Pilih Define-Load Case kemudian tekan pada tombol Add New Load Case untuk
Pada tab Initial Condition, pilih Zero Initial Conditions Start from Unstressed State.
Pada tab Load Applied, isikan beban-beban yang termasuk dalam beban gravitasi.
Pada menu Define Load Case, tekan pada tombol Add New Load Case untuk
menambahkan Load Case baru yaitu load case untuk analisa beban dorong.
Isikan nama load case pada tab Load Case Name dan pilih lah Static pada drop down
list yang terdapat pada tab Load Case Type serta pilihlah Nonlinear pada tab
Analysis Type.
Pada tab Load Applied, pilihlah Load Pattern yang sesuai dengan arah beban dorong
Kemudian tekan tombol Modify/Show pada tab Other Parameters untuk Load
Application.
Pilih Displacement Control pada tab Load Application Control dan Use Monitored
Pilih lah DOF yang sesuai dengan arah beban dorong pada tab Monitored
Kemudian tekan tombol Modify/Show pada tab Other Parameters untuk Results
Saved.
Kemudian tekan tombol Modify/Show pada tab Other Parameters untuk Nonlinear
Parameters.
Klik OK untuk kembali ke jendela sebelumnya, dan tekan pada tombol OK lagi
untuk mengakhiri.
Ulangi langkah yang sama untuk menentukan Load Case untuk analisis beban dorong
5. Mendefinisikan fungsi respon spektrum yang akan digunakan untuk menentukan kinerja
bangunan.
Type to Add pilihlah IBC 2012 dari drop down list, kemudian tekan pada tombol
Isikan nilai Ss dan S1 serta pilih lah Site Class yang sesuai dengan data gempa yang
diinginkan.
Ulangi langkah yang sama untuk menentukan fungsi respon spektrum yang lain.
7. Melihat hasil analisa beban dorong berupa kurva beban dorong statik (Static Pushover
Curve).
Kurva Resultant Base Shear vs Monitored Displacement dapat dilihat disini berikut
beberapa nilai titik kinerja yang dianalisis menurut keempat metode yang telah
untuk berbagai jenis respon spektrum dapat dilihat pada menu ini.
A. Penyebaran Sendi Plastis Pada Bangunan WOLS Akibat Beban Dorong Arah X