204 381 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

IMPLEMENTASI METODE SELF DIRECTED LEARNING DAN

DISKUSI KELOMPOK KECIL DALAM RANGKA MENINGKATKAN


KOMPETENSI MENERAPKAN KONSEP MODEL KEPERAWATAN
DALAM BERBAGAI SITUASI PADA MATA AJAR ILMU
KEPERAWATAN DASAR II

Insiyah
Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Abstract: Self Directed Learning, Small Group Discussion, Basic Nursing


Science II. Basic Nursing Science II, is a subject for nursing students in Diploma
IV This is a new subject based on curriculum 2014 containing of important
concepts such as nursing theory that sometimes it is difficult for student to learn.
Commonly students encounter difficulties in this subject so that they are not
interested in it. They think that this subject is difficult to be understood because it
contains of concepts. The aims of this research is to identify the success of
learning methods by using self directed learning and small group discussion in
order to increase student ability to achieve competence in application of
conceptual nursing model in any situation. This research is Classroom Action
Rersearch design. The result show that self directed learning and small group
discussion methods are the learning methods that can increase student activity in
learning process and improve student ability to achieve competence in application
of conceptual nursing model in any situation.

Key Words: Self Directed Learning, Small Group Discussion, Basic Nursing
Science II

Abstrak: Self Directed Learning, Diskusi Kelompok Kecil, Ilmu


Keperawatan Dasar II. Mata ajar Ilmu Keperawatan Dasar II merupakan salah
satu mata ajar yang diberikan di Prodi D IV Keperawatan merupakan mata ajar
baru menurut kurikulum 2014. Pada umumnya mahasiswa mengalami kesulitan
pada mata ajar ini karena menganggap pelajaran konsep sulit untuk dipahami
sehingga pada akhirnya membosankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan metode pembelajaran Self Directed Learning dan diskusi kelompok
kecil dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa mencapai kompetensi
menerapkan model konsep konseptual keperawatan dalam berbagai situasi.
Penelitian ini menggunakan desain Classroom Action Rersearch (Penelitian
Tindakan Kelas) yaitu suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang guru/ dosen
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Self Directed Learning dan
diskusi kelompok kecil merupakan metode yang dapat meningkatkan keaktifan
mahasiswa dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa mencapai
kompetensi dasar menerapkan konsep model keperawatan dalam berbagai situasi.

1
2 Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No1, Juni 2016 hlm 01-54

Kata Kunci : Self Directed Learning, Diskusi Kelompok Kecil, Ilmu


Keperawatan Dasar II

PENDAHULUAN Pada umumnya mahasiswa mengalami


Menjadi seorang perawat kesulitan pada mata ajar ini karena
dituntut untuk memiliki kemampuan menganggap pelajaran konsep sulit
dalam pengambilan keputusan yang untuk dipahami sehingga pada akhirnya
tepat dan didukung oleh kemampuan membosankan. Sebagai dosen mata
dalam memahami konsep-konsep yang kuliah ini tentu saja memiliki suatu
terkait dengan pelayanan keperawatan. tantangan karena selain menghadapi
Potter, P.A. dan Perry, A.G. (1999) mahasiswa di masa transisi sekolah
mengatakan bahwa seorang perawat menengah kemudian menjadi
memiliki tanggung jawab untuk mahasiswa, mereka masih harus
mengambil keputusan klinis yang beradaptasi dengan lingkungan di
akurat dan sesuai. Dalam membantu sekitarnya baik yang bersifat fisik
pasien untuk memelihara, memperoleh maupun sosial. Lingkungan yang baru
dan meningkatkan kesehatannya, seperti teman yang baru, dosen baru
seorang perawat harus mampu berfikir dan metode yang berbeda merupakan
kritis dalam menyelesaikan masalah masalah tersendiri bagi mahasiswa. Hal
dan mencari solusi yang baik. Berbagai lain yang menjadi masalah adalah
reaksi pasien akan ditemui oleh bahwa mata ajar ini merupakan mata
seorang perawat tergantung dari mana ajar dasar untuk menjadi perawat
pasien berasal, pengalaman yang karena di dalamnya berisi tentang
diperoleh sebelumnya, maupun berbagai materi dasar keperawatan,
kondisi sakit yang diderita oleh pasien. sementara mahasiswa belum memiliki
Institusi pendidikan di dunia telah pengalaman yang cukup terkait dengan
membuat pendekatan yang inovatif situasi nyata pasien. Dari latar belakang
dalam pembelajaran. Beberapa telah di atas maka dapat diidentifikasi
menerapkan Problem Based Lerning masalah sebagai berikut:mahasiswa
dan berpindah dari teacher-based merasa jenuh / bosan terhadap proses
curriculum. Problem Based Learning, pembelajaran, partisipasi mahasiswa
Active Learning, Student-Centered dalam pembelajaran masih minimal,
Learning mengidentifikasikan adanya mahasiswa kurang mampu berpendapat
pergeseran fungsi kekuatan dosen dan sulit menerima perbedaan
kepada mahasiswa dalam proses pendapat, mahasiswa kurang
pembelajaran (Hesson, M. & Shad, menguasai materi
K.F., 2007). Dalam pelaksanaannya, Berdasarkan identifikasi maka
mata ajar Ilmu Keperawatan Dasar II dapat dianalisis beberapa masalah yang
yang merupakan salah satu mata ajar mempengaruhi tingkat ketuntasan
yang diberikan di Prodi D IV mahasiswa antara lain:penggunaan
Keperawatan menemui masalah karena metode yang kurang bervariasi,
selain mata ajar ini diberikan di pemberian petunjuk pengerjaan tugas
semester I yang berarti diperuntukkan yang tidak jelas, penggunaan metode
bagi mahasiswa baru, mata ajar ini kurang tepat sehingga tidak menarik
berisikan konsep-konsep penting yang bagi mahasiswa.
harus dipelajari mahasiswa perawat.
Insiyah, Implementasi Metode Self Directed Learning 3

METODE PENELITIAN siklus I tetapi dengan perubahan pada


Penelitian ini menggunakan berbagai hal yang perlu diperbaiki.
desain Classroom Action Rersearch
(Penelitian Tindakan Kelas) yaitu suatu HASIL PENELITIAN
penelitian yang dilakukan oleh seorang Pada saat pelaksanaan
guru / dosen di dalam kelasnya sendiri pembelajaran siklus I observer
melalui refleksi diri, dengan tujuan melakukan pengamatan terhadap
untuk memperbaiki kinerjanya, proses pembelajaran baik bagi
sehingga hasil belajar mahasiswa mahasiswa maupun dosen dengan
menjadi meningkat (Wardani, mengisi lembar observasi dan mencatat
Wihardit, dan Nasution, 2006). Subjek hal-hal yang ditemukan selama proses
pada penelitian ini adalah semua pembelajaran berlangsung. Pada tahap
mahasiswa D IV Keperawatan perencanaan pengamat melihat
Politeknik Kesehatan Surakarta kesiapan dosen dalam memberikan
Semester I Kelas I A Prodi D IV perkuliahan dengan melihat rencana
Keperawatan Tahun Akademik pembelajaran semester dan rencana
2015/2016 yang mengikuti pembelajaran (RPS dan RP) yang telah
pembelajaran mata ajar Ilmu dibuat oleh dosen dan komponen-
Keperawatan Dasar II sejumlah 47 komponen yang harus ada di dalamnya,
mahasiswa dengan karakteristik dan mengecek waktu pembelajaran
memiliki kemampuan rata-rata, tingkat sesuai jadwal. Dari hasil pengamatan
keaktifan mahasiswa masih kurang terhadap dosen pada saat pelaksanaan
merata dan hanya menonjol pada pembelajaran mulai dari awal sampai
beberapa mahasiswa tertentu. Alat akhir pembelajaran diperoleh data
pengumpul data dalam penelitian ini bahwa dosen telah menyampaikan
berupa lembar observasi dan tujuan pembelajaran tetapi belum
interprestasi secara simultan mengenai secara lengkap menjelaskan tentang
proses dan hasil tindakan dosen selama self directed learning yang harus
proses pembelajaran, Observasi dilaksanakan oleh mahasiswa dan juga
dilakukan tidak hanya pada dosen yang melibatkan dosen sebagai fasilitator.
mengajar tetapi juga pada respon Apersepsi telah dilakukan oleh dosen
mahasiswa terhadap apa yang terjadi terhadap materi ajar yang telah
selama proses pembelajaran. Dalam hal diberikan dalam modul pada awal
diskusimkelompok kecil maka akan semester. Di dalam apersepsi dapat
diobservasi tentang: keaktifan diobservasi bahwa hanya sebagian
mahasiswa, ketertarikan mahasiswa mahasiswa tertarik untuk menjawab
terhadap materi, kemampuan pertanyaan dari dosen, masih ada
mengambil keputusan, kerjasama mahasiswa yang tampak diam dan
dalam kelompok. Pada tahap refleksi sibuk sendiri. Sebagian mahasiswa lupa
peniliti bersama tim dosen tidak membawa modul dan mengaku
mendiskusikan hasil observasi selama belum siap dengan materi karena
proses pembelajaran dan hasil refleksi. belum membaca modul yang diberikan.
Adapaun Siklus ke II dilakukan dalam Selain menggunakan modul yang sudah
rangka memperbaiki siklus I dengan ada dosen menggunaakan sarana
langkah-langkah yang sama dengan audiovisual untuk memperjelas konsep
tentang konsep model teori
4 Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No1, Juni 2016 hlm 01-54

keperawatan. Dalam rangka memiliki kompetensi dengan nilai 4,4


meningkatkan partisipasi mahasiswa yang artinya dosen telah memberikan
dosen melakukan pembagian pembelajaran dengan baik. Selain telah
kelompok-kelompok kecil masing- dilakukan pengamatan terhadap dosen,
masing 4-5 orang, dengan persetujuan berikut ini merupakan hasil
mahasiswa memilih sendiri anggota pengamatan terhadap mahasiswa. Dari
kelompoknya, dan membagikan sebuah pengamatan terhadap diskusi kelompok
teori keperawatan. Dosen menjelaskan mahasiswa dalam rangka memahami
kepada mahasiswa bahwa selain konsep model keperawatan dan
mereka harus bekerja di dalam bagaimana aplikasinya menunjukkan
kelompok kecil, hasil diskusi kelompok hasil yang belum maksimal.
kecil harus juga dipresentasikan di Berdasarkan penilaian menggunakan
depan kelas. Dosen telah membantu pedoman penilaian presentasi
dengan baik kesulitan mahasiswa kelompok, mahasiswa dinilai dalam 3
selama proses berlangsung dengan kategori penilaian antara lain :
memberikan penjelasan pada setiap penguasaan materi secara keseluruhan,
pertanyaan yang diajukan kelompok, presentasi konsep, dan daya tarik
memberikan contoh yang relevan pada komunikasi. secara berkelompok
konsep yang sedang dibicarakan. mahasiswa telah tuntas pada
Ketika masih ada ketidakjelasan dari kompetensi menerapkan konsep model
mahasiswa, dosen menyampaikan keperawatan dengan menghadirkan
kepada mahasiswa bahwa masih ada contoh-contoh riil yang sesuai dengan
lagi pertemuan berikutnya untuk konsep yang dipelajari, dengan
mempelajari konsep lebih mendalam. pencapaian masing-masing kelompok
Penilaian pencapaian tujuan antara 70% samapai 85% dengan rata-
pembelajaran secara individual belum rata pencapaian kelas 78 %. Meskipun
diberikan pada siklus I karena dosen mahasiswa telah mencapai ketuntasan
memberikan kesempatan kepada pada siklus I, namun berdasarkan
mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi pengamatan terhadap proses diskusi
dan kembali melihat tujuan apa yang kecil dalam kelompok terdapat
akan mahasiswa capai dalam ketimpangan di mana belum semua
pembelajaran. Berdasarkan evaluasi mahasiswa berpartisipasi secara aktif
tersebut, dosen menyampaikan rencana dalam kerja timnya dan partisipasi
tindak lanjut untuk kegiatan tampak menonjol pada beberapa
pembelajaran pada pertemuan mahasiswa. tingkat partisipasi
selanjutnya dalam rangka pencapaian mahasiswa relatif merata dimana 19 %
kompetensi yang sama. Di akhir mahasiswa sungguh-sungguh
pembelajaran dosen telah memberikan berpartisipasi dalam kelompok kecil
petunjuk kepada mahasiswa untuk dengan menyampaikan pemikirannya
membaca modul dan referensi terlebih terhadap pertanyaan yang diajukan dan
dahulu ataupun memenuhi apa yang secara aktif mendengarkan teman lain
mahasiswa ingin capai sebagaimana yang sedang berbicara dalam diskusi
tersebut dalam rencana pelaksanaan yang berlangsung. Sebanyak 49%
pembelajaran dalam rangka lainnya lebih menunjukkan partisipasi
memperbaiki pembelajaran pada siklus dengan cara menyampaikan
ke II. Dosen dinilai oleh sejawat pemikirannya terhadap pertanyaan
Insiyah, Implementasi Metode Self Directed Learning 5

yang diajukan, dan sisanya yang 32 % terlebih dulu memahami konsep dan
tidak ikut memikirkan jawaban yang membandingkan dengan hal-hal yang
diajukan tetapi aktif mendengarkan pernah dilihat atau dialaminya. Dari
jalannya diskusi. refleksi mahasiswa juga ditemukan
Dalam hal kerja tim, sebagian data bahwa bahan ajar yang berupa
besar mahasiswa 34 % dapat hand out dan modul, atau referensi lain
mengkomunikasikan isi dari topik yang belum selesai dibaca dan sebagian
didiskusikan kelompok, 49 % besar mahasiswa tidak membawa
mahasiswa bahkan telah secara jelas modul atau referensi lain dalam proses
dan kreatif mengkomunikasikan topik pembelajaran. Peniliti bersama sejawat
yang didiskusikan. Masih ada 17% mendiskusikan hasil observasi selama
mahasiswa yang tidak ikut proses pembelajaran. Hasil refleksi
mengkomunikasikan topik yang digunakan untuk memperbaiki
didiskusikan akan tetapi masih ikut pelaksanaan pembelajaran pada siklus
membantu jalannya diskusi, dan tidak II.
ada mahasiswa yang sama sekali tidak Pada siklus II ini beberapa
berpartisipasi dalam diskusi kelompok perbaikan dilakukan berdasarkan
kecil. refleksi pada siklus I. Bersama sejawat
Pada akhir pembelajaran dosen peneliti berkolaborasi merencanakan
memberikan kesempatan kepada kembali penerapan metode
mahasiswa tentang apa yang sudah pembelajaran dalam diskusi kelompok
dilakukan mahasiswa dan belum kecil dan Self Directed Learning dan
dilakukan oleh mahasiswa. Sebagai melihat kelemahan-kelemahan dalam
tambahan data terhadap pengamatan meningkatkan proses pembelajaran
mahasiswa berdasarkan catatan khusus khususnya dalam penguasaan konsep
dosen dan pengamat antara lain: model keperawatan dan meningkatkan
keaktifan mahasiswa dalam diskusi keaktifan mahasiswa secara merata.
kelompok masih belum merata, masih Dalam rangka memberikan informasi
dijumpai ketika ada mahasiswa yang tentang hal apa saja yang harus
tampak aktif membicarakan topik yang ditampilkan oleh mahasiswa maka
dimaksud, ada mahasiswa yang lain dosen membagikan pedoman penilaian
dalam kelompok yang sama tampak pencapaian kompetensi mahasiswa
sibuk sendiri dan tidak secara aktif yang sebelumnya pada siklus I tidak
mengikuti jalannya diskusi. dibagikan kepada mahasiswa. Peneliti
Berdasarkan refleksi mahasiswa melengkapi instrumen penelitian yang
melalui pengisian kuestioner diperoleh terdiri dari rencana pembelajaran(RP)
data sbb: mahasiswa mulai jelas Mata Ajar Ilmu Keperawatan Dasar II
dengan konsep yang diajarkan dengan sebagai guide dosen dalam
melalui diskusi kecil tentang sebuah melaksanakan pembelajaran dan
kasus. Dengan adanya self directed petunjuk penugasan mahasiswa dalam
learning memudahkan mahasiswa kontrak belajar. Perlengkapan lain yang
untuk berfikir seolah apa yang dikasus disiapkan antara lain: lembar observasi
dapat dialami oleh mahasiswa dan yang digunakan sebagai pedoman
bukan hanya angan-angan saja. pangamatan terhadap dosen selama
Mahasiswa merasa butuh untuk proses pembelajaran berlangsung,
memperdalam pemahamannya dengan lembar observasi atau catatan pengamat
6 Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No1, Juni 2016 hlm 01-54

terhadap aktifitas mahasiswa selama menyebutkan secara terinci poin-poin


proses pembelajaran berlangsung, dan yang harus diidentifikasi. Apersepsi
kuesioner mahasiswa yang berisi telah dilakukan oleh dosen terhadap
pertanyaan terbuka yang harus dijawab materi ajar yang telah diberikan dalam
oleh mahasiswa terkait dengan proses modul pada awal semester. Di dalam
pembelajaran juga masih digunakan apersepsi dapat diobservasi bahwa
dalam siklus II. sebagian besar mahasiswa tertarik
Beberapa kelemahan dosen untuk menjawab pertanyaan dari dosen.
pada siklus I diperbaiki dan keaktifan Secara serentak mahasiswa
mahasiswa ditingkatkan. Dosen diamati menyatakan telah siap dengan
oleh teman sejawat terkait dengan pembelajarn dan mencapai tujuan yang
proses pembelajaran yang telah mereka inginkan. Berdasarkan
direncanakan dalam rencana pemahaman mahasiswa terhadap
pembelajaran. Partisipasi mahasiswa konsep keperawatan yang telah
selama proses pembelajaran diperoleh dari membaca materi ajar,
dilaksanakan diamati dan dicatat mahasiswa diberikan tugas kelompok
sebagai data untuk dianalisis. untuk memberikan penilaian terhadap
Kemampuan mahasiswa dalam kelompok mahasiswa yang
mencapai kompetensi dasar mempresentasikan hasil diskusi
sebagaimana tercantum dalam rencana kecilnya. Aktifitas dosen dalam
pembelajaran (RP) dievaluasi kelompok dapat pula diamati dimana
berdasarkan pedoman penilaian yang dosen telah membantu dengan baik
telah dipersiapkan sebelumnya dan kesulitan mahasiswa selama proses
juga telah dibagikan kepada berlangsung dengan memberikan
mahasiswa. Pada akhir pembelajaran penjelasan pada setiap pertanyaan yang
dosen membagikan kuestioner yang diajukan kelompok. Dosen mata ajar
berisi pertanyaan terbuka untuk dan sejawat yang terdiri dari 2 orang
dijawab mahasiswa melalui refleksi diri berbagi tugas dalam membantu
dan hasil evaluasinya terhadap proses mahasiswa selama proses diskusi serta
pembelajaran yang telah berlangsung. melakukan pengamatan.
Pada saat pelaksanaan Dari pengamatan terhadap
pembelajaran siklus II observer mahasiswa melalui catatan pengamat
melakukan pengamatan terhadap dan dosen, refleksi mahasiswa, dan tool
proses pembelajaran baik bagi penilaian terhadap pencapaian
mahasiswa maupun dosen dengan kompetensi dasar menerapkan konsep
instrumen yang telah disiapkan. Dari model teori keperawatan, mahasiswa
hasil pengamatan terhadap dosen telah mampu memberikan contoh-
diperoleh data bahwa dosen masih contoh aplikasi masing-masing teori
mempertahankan aspek-aspek penting dihubungkan dengan kehidupan sehari-
dalam pembelajaran dan telah hari dalam berbagai situasi. Penilaian
dilakukan pada siklus sebelumnya dan terhadap hasil kerja mahasiswa secara
ditambahkan data menurut catatan berkelompok pada siklus II
pengamat sbb: dosen telah menunjukkan bahwa mahasiswa telah
menyampaikan tujuan pembelajaran mencapai ketuntasan dalam mencapai
sesuai dengan rencana pembelajaran kompetensi penerapan konsep model
(RP) yang telah dibuat dan keperawatan. Masing-masing
Insiyah, Implementasi Metode Self Directed Learning 7

kelompok mencapai skor berkisar sekali tidak berpartisipasi dalam


antara 80 % sampai 95 % dengan rata- diskusi kelompok kecil. Pada akhir
rata pencapaian kelas 84,40 %. pembelajaran dosen memberikan
Berdasarkan pengamatan terhadap kesempatan kepada mahasiswa tentang
proses diskusi dalam kelompok kecil apa yang sudah dilakukan mahasiswa
sebagian besar mahasiswa dan belum dilakukan oleh mahasiswa.
berpartisipasi secara aktif dalam kerja Sebagai tambahan data terhadap
timnya dan partisipasi tampak pengamatan mahasiswa berdasarkan
ditunjukkan oleh hampir pada semua catatan khusus dosen dan pengamat
mahasiswa. Adapun pengamatan kerja antara lain: keaktifan mahasiswa dalam
tim dalam diskusi kecil dengan diskusi kelompok sudah merata, dan
menggunakan pedoman penilaian kelas tampak hidup. Berdasarkan
keaktifan individu dalam diskusi refleksi mahasiswa melalui angket
kelompok kecil menunjukkan bahwa diperoleh data sbb: mahasiswa semakin
partisipasi mahasiswa relatif meningkat jelas dengan konsep yang diajarkan
dimana 26 % mahasiswa sungguh- dengan melalui diskusi kelompok kecil
sungguh berpartisipasi dalam dengan self directed learning. Dari
kelompok kecil dengan menyampaikan refleksi mahasiswa juga ditemukan
pemikirannya terhadap pertanyaan data bahwa bahan ajar yang berupa
yang diajukan dan secara aktif hand out dan modul, atau referensi lain
mendengarkan teman lain yang sedang yang telah selesai dibaca membantu
berbicara dalam diskusi yang mahasiswa mengidentifikasi konsep
berlangsung. Sebanyak 55% lainnya yang dimaksud. Pembagian kelas
lebih menunjukkan partisipasi dengan menjadi kelompok kecil yang terdiri
cara menyampaikan pemikirannya dari 4-5 orang membuat mahasiswa
terhadap pertanyaan yang diajukan, dan merasa lebih nyaman untuk
sisanya yang 19 % tidak ikut mengutarakan pendapatnya dan merasa
memikirkan jawaban yang diajukan memiliki waktu yang cukup untuk ikut
tetapi aktif mendengarkan jalannya berpartisipasi dalam kelompoknya.
diskusi. Tidak ada mahasiswa yang Dosen yang selalu memotivasi
sama sekali tidak berpartisipasi dalam mahasiswa untuk selalu percaya diri
kelompok diskusi. dan bersikap fleksible juga sangat
Dalam hal kerja tim, sebagian membantu mahasiswa dalam mencapai
besar mahasiswa 36 % dapat tujuan yang dimaksudkan.
mengkomunikasikan isi dari topik yang
didiskusikan kelompok dan persentase PEMBAHASAN
ini melebihi persentase pada siklus I, Perbaikan pembelajaran pada
sedangkan mahasiswa yang telah siklus I difokuskan pada pelaksanaan
secara jelas dan kreatif pembelajaran dengan menggunakan
mengkomunikasikan topik yang metode diskusi kelompok kecil dan self
didiskusikan hampir sepertiga dari directed learning. Langkah-langkah
jumlah peserta didik yaitu 55 %. perbaikan telah dilakukan dengan
Jumlah mahasiswa yang hanya ikut melakukan evaluasi terhadap rencana
andil saja tanpa mengkomunikasikan pelaksanaan pembelajaran yaitu RPS
topik yang dimaksud yaitu 9 % saja dan RP. Pada tahap perencanaan
dan tidak ada mahasiswa yang sama terdapat beberapa kelemahan di mana
8 Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No1, Juni 2016 hlm 01-54

pada kriteria penilaian di RPS telah mereka untuk bekerjasama. Jika


lengkap akan tetapi pedoman penilaian kepentingan pembelajaran untuk
terhadap mahasiwa tidak ikut sekedar berdiskusi maka kelompok bisa
diserahkan pada tahap pertama beranggotakan lebih banyak sekitar 10
penjelasan rencana pelaksanaan orang, akan tetapi jika kelompok
pembelajaran. Kegiatan mahasiswa tersebut dibentuk dalam rangka
juga belum secara lengkap dijelaskan menyelesaikan sebuah penugasan maka
pada rencana pelaksanaan memerlukan kelompok kecil antara 4-6
pembelajaran tersebut. Design orang untuk mengefektifkan kerja tim.
penugasan yang baik harus Diskusi dalam kelompok yang kecil
didefinisikan dengan jelas, disertai akan memberikan keuntungan antara
petunjuk yang terstruktur dan jelas lain; mahasiswa akan lebih nyaman
sebagai dasar mahasiswa memulai berpartisipasi dalam kelompoknya,
bekerja. Adanya kelemahan ini memberikan kesempatan yang lebih
berdampak pada pelaksanaan untuk berpartisipasi, interaksi antar
pembelajaran di mana beberapa mahasiswa lebih banyak dan tidak
mahasiwa tidak siap terlibat secara hanya tergantung dari instruktor dan
aktif dalam pembelajaran karena tidak mahasiswa, dan mahasiswa bisa belajar
memiliki bahan ajar atau referensi membangun kerjasama dan
sebagai acuan dalam melaksanakan kepemimpinan dalam situasi tertentu.
tugas kelompok. Williams, K., & Dalam kelompok kecil terjadi brain
Williams, C. (2011) mengatakan bahwa storming, diskusi Self Directed
ada lima hal yang dapat memberikan Learning, dan mengkritisi satu sama
dampak pada mahasiswa untuk lain dalam kelompok.
termotivasi belajar antara lain: Dalam konteks student center
mahasiswa itu sendiri, dosen, isi yang learning, mahasiswa memiliki
dipelajari, metode atau proses yang tanggung jawab penuh terhadap
digunakan dan lingkungan. O'Shea, pembelajarannya dan partisipasinya
E.(2003) menyatakan bahwa self dalam pembelajaran sangatlah penting,
directed learning akan meningkatkan pengetahuan dikonstruksikan oleh
kepercayaan diri, kemandirian, mahasiswa dan dosen lebih sebagai
motivasi serta mengembangkan fasilitator (Kemler, 1997). Dalam hal
ketrampilan mahasiswa dalam belajar penerapan self directed learning
dan berlatih. sebagai salah satu metode
Penugasan dalam bentuk pembelajaran, kemampuan mahasiswa
diskusi kelompok kecil ini dilaksanakn sangat bervariasi dalam menetapkan
dalam rangka memahami konsep model tujuan dan mengembangkan kontrak
keperawatan dan bagaimana belajar, memonitor proses mahasiswa
penerapannya dalam situasi yang sendiri dalam belajar. Inisiatif
sesuai. Dalam hal pemilihan kelompok, mahasiswa tampak pada bagaimana
mahasiswa dipersilahkan untuk kelompok menyajikan setiap presentasi
memilih kelompoknya sendiri dan cara yang diberikan, dan kesadaran untuk
ini cukup memuaskan mahasiwa. berkonsultasi dengan dosen baik secara
Pemilihan anggota tim oleh mahasiswa individu maupun kelompok. Sebagian
sendiri didasarkan pada ketertarikan kecil mahasiswa berkonsultasi atas
yang sama sehingga akan memudahkan kesadaran sendiri baik datang ke dosen
Insiyah, Implementasi Metode Self Directed Learning 9

maupun melalui telepon atau sms kelompok untuk mengidentifikasi


ketika menemukan kesulitan dalam konsep. Jumlah 4-5 mahasiswa dalam 1
pembelajaran mandiri maupun kelompok dirasakan cukup oleh
kelompok. Kesediaan dosen untuk mahasiswa dan mahasiswa memilih
melayani mahasiswa secara fleksible sendiri anggota kelompoknya.
juga membantu dalam metode Pemilihan anggota kelompok yang
pembelajaran ini. Namun demikian didasarkan pada minat yang sama akan
keberhasilan self directed learning memudahkan kerja sama. Dari hasil
sangat dipengaruhi harapan mahasiswa refleksi dan pengamatan dapat
tentang suatu topic yang sedang diringkas adanya data sebagai berikut:
dipelajari dan dosen sebagai fasilitator. tingkat keaktifan individu meningkat
Pada perbaikan tahap pertama dan bisa diobservasi dari tingkat
mahasiswa telah mampu menguasai partisipasi mahasiswa yang
konsep-konsep dalam teori berpartisipasi secara aktif baik
keperawatan. Hal ini dapat dilihat pada memberi jawaban, bertanya dan
pencapaian hasil kerja kelompok. mendengarkan teman berpendapat.
Pencapaian ini dirasakan belum Dalam hal kerjasama meningkat dari
mewakili pencapaian mahasiswa secara yang tadinya hanya mendengarkan saja
individu karena pada observasi tentang menjadi ikut andil berbicara dalam
partisipasi individu masih ditemukan mengkomunikasikan topik yang
mahasiswa yang hanya duduk diam dibicaraka. Peningkatan ini disebabkan
mendengarkan jalannya diskusi. Hal adanya keefektifan dari kelompok kecil
yang lain yang diobservasi dan dan adanya motivasi mahasiswa bahwa
menjadi catatan dosen adalah penataan sesuatu harus dicapai berdasarkan
tempat duduk yang cukup semrawut di pedoman penilaian yang telah
mana duduk berjajar dan tidak secara dibagikan kepada mahasiswa.
optimal kontak satu sama lain dalam
kelompok juga memicu tidak KESIMPULAN DAN SARAN
meratanya interaksi antar kelompok. Metode pembelajaran diskusi
Pada akhir pembelajaran dosen kelompok kecil merupakan salah satu
melakukan refleksi dengan melibatkan metode yang dapat meningkatkan
mahasiswa serta melaksanakan tindak kemampuan mahasiswa mencapai
lanjut yang harus dilakukan oleh kompetensi dasar menerapkan konsep
mahasiswa terhadap apa yang telah dasar keperawatan dalam berbagi
dicapai dan tugas tentang apa yang situasi. Metode diskusi kelompok kecil
harus dipersiapkan untuk pertemuan merupakan salah satu metode yang
selanjutnya sebagai bagian dari dapat meningkatkan keaktifan
remedial atau pengkayaan. Dosen juga mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu
memberikan kesempatan kepada Keperawatan Dasar II . Metode
mahasiswa untuk bernegosiasi tentang pembelajaran self directed learning
apa yang harus dilaksanakan dalam merupakan salah satu metode yang
rangka persiapan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
berikutnya. mahasiswa mencapai kompetensi dasar
Pada siklus II mahasiswa telah siap menerapkan konsep dasar keperawatan
dengan bahan ajar dan referensi dalam berbagai situasi, metode
masing-masing untuk berdiskusi pembelajaran self directed learning
10 Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No1, Juni 2016 hlm 01-54

merupakan salah satu metode yang teaching. Learning and


dapat meningkatkan keaktifan Instruction 7 ( 3 ).
mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu O'Shea, E.(2003). Self-directed
Keperawatan Dasar II. Metode learning in nurse education: a
pembelajaran diskusi kelompok kecil review of the literature. Journal
dan self directed learning dapat of Advanced Nursing. 43: 62-
diterapkan dalam rangka membantu 70.
mahasiswa untuk berpartisipasi secara Potter, P.A. dan Perry, A.G. (1999).
aktif dalam rangka mencapai Basic Nursing: A critical
kompetensi yang dimaksud. Dosen thinking approach. 4 th . St.
sebaiknya membiasakan diri untuk Louis: Mosby.
melakukan self evaluasi sebagai role Wardani, I GAK. (1997). Modul 10
model dalam rangka memberikan Menulis Laporan Penelitian.
contoh bagi mahasiswa untuk Jakarta: Penerbit Universitas
memahami kekurangan dan Terbuka.
meningkatkan perannya sebagai Wardani, I GAK, Wihardit, Nasoetion.
fasilitator dalam pembelajaran. (2006). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Penerbit
DAFTAR RUJUKAN Universitas Terbuka.
Hesson, M. & Shad, K.F. (2007), A Williams, K., & Williams, C. (2011).
student-centered learning Five key ingredients for
model, American Journal of improving motivation.
Applied Sciences, 628-636 Research in Higher Education
Kember, D. (1997). A Journal, 11.
reconceptualisation of the http://aabri.com/manuscripts/1
research into university 1834 .pdf
academics conceptions of

You might also like