Professional Documents
Culture Documents
Pembelajaran Hidrosfer Dengan Sumber Belajar Lingkungan Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Geografi Sma PDF
Pembelajaran Hidrosfer Dengan Sumber Belajar Lingkungan Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Geografi Sma PDF
2 (2014) 1-14
Abstract: Hydrosphere Study by using Environmental Learning Resource as the Increasing Effort of
Students Activity and Geography Achievement SMA. This research aims to increase the activity and
geography learning achievement of students class X3 SMAN 1 Ngambur at hydrosphere material by
using environmental learning resource. It is a kind of Class Action Research which is done in three
cycles of action. The data obtained are in the form of students learning process and achievement.
While the instrument used are test, learning observation sheet, field notes, and documentation. The
results showed that the using of environmental learning resource can increase students learning
activity and student achievement. It is proved by seeing the increasing of those percentage in each
cycles. In the first cycle the percentage of students activity is 55,18% and students achievement
52,50%. In the second cycle the percentage of students activity and achievement are increase. The
percentage of students activity becomes 64,51% and the achievement 65,70%. In the third cycle the
percentage of students activity reach 83.33% and the percentage of students achievement 77.5%.
Based on the discussion of the research, the using of environmental learning resource can
increase students activity and geography achievement class X3 SMA N 1 Ngambur West Lampung
Year 2011/2012.
Keywords: activity and achievement, environmental learning resource, activity and achievement of
students
Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan observasi awal
PENDAHULUAN dan diskusi dengan guru mata
pelajaran geografi kelas X di SMA
Usaha perbaikan mutu Negeri 1 Ngambur diketahui bahwa
pendidikan di Indonesia harus selalu prestasi belajar geografi di kelas X
dilakukan dengan mengadakan tergolong rendah khususnya pada
pembaharuan-pembaharuan, seperti materi hidrosfer, maka dari itu
pembaharuan di bidang kurikulum, penelitian ini difokuskan pada
metodologi, pengajaran, peralatan perbaikan pembelajaran hidrosfer di
dan lainnya. Usaha pembaharuan kelas X. Hal ini juga didukung oleh
tersebut diharapkan dapat keberadaan sekolah tersebut yang
meningkatkan mutu pendidikan di langsung berhadapan dengan laut dan
Indonesia agar tidak selalu tertinggal terdapat beberapa sungai.
dibandingkan dengan negara lain. Prestasi belajar siswa
Mutu pendidikan pada umumnya menunjukkan bahwa baru 45,72 %
diartikan sebagai gambaran tentang siswa kelas X.3 yang sudah mencapai
sejauh mana suatu lembaga ketuntasan belajar. Adapun kriteria
pendidikan berhasil mengubah ketuntasan minimal masing- masing
tingkah laku anak didik untuk indikator untuk mata pelajaran
mencapai tujuan pendidikan. Salah geografi di SMA Negeri 1 Ngambur
satu Upaya perbaikan mutu adalah 70. Hal ini mencerminkan
perbaikan pendidikan tersebut bahwa pemahaman siswa terhadap
adalah dengan melakukan Penelitian materi tersebut masih tergolong
1
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
rendah. Hal ini juga terbukti dengan menjadi hal yang menarik.
rendahnya aktivitas siswa pada saat Pembelajaran geografi cocok
pelaksanaan KBM. Dari tabel diatas menggunakan lingkungan sebagai
tersebut dapat diketahui bahwa hanya Sumber Belajar pembelajaran karena
37,14% siswa yang aktif dalam terdapat hubungan di antara
pembelajaran. Indikatornya yaitu keduanya. Geografi sebagai salah
siswa enggan bertanya atau satu pelajaran yang terkait dengan
mengemukakan pendapat yang terkait konteks alam dan kehidupan
dengan meteri pelajaran geografi, manusia. Oleh karena itu, pola
serta ada kecenderungan siswa pembelajaran dengan pendekatan
lebih senang mengobrolkan hal-hal praktik secara outdoor study sangat
di luar materi pelajaran, bermain diperlukan. Telah kita ketahui bahwa
handphone di kelas, seringnya siswa metode pembelajarn outdoor study
izin keluar kelas dengan alasan untuk merupakan pola belajar atau praktik
buang air kecil, dan bergurau dengan pada objek yang sesungguhnya (di
siswa- siswa lainnya pada saat guru lapangan) yang dilakukan di luar
menyampaikan materi. atau di sekitar kelas/sekolah.
Berdasarkan wawancara Apabila siswa dapat mengaitkan
dengan 4 siswa kelas X.3 yaitu Purna teori dengan apa yang mereka
Catra Septa Hadi, Nais, Gunanto, lihat di lapangan, maka hal tersebut
Satni Rejuli didapat informasi akan memancing lebih banyak rasa
bahwa pelajaran geografi keinginan tahu mereka terhadap
merupakan salah satu pelajaran yang materi geografi tersebut ( dalam hal
sulit dan membosankan. Salah satu ini materi hidrosfer ).
hal yang dikemukakan adalah mereka Menurut Satori (2008:3),
merasa kesusahan dalam menghafal bahwa pembelajaran adalah proses
dan memahami istilah-istilah asing membantu siswa belajar, yang
yang ada dalam materi pelajaran ditandai dengan perubahan perilaku
geografi. Disebut istilah asing oleh baik dalam aspek kognitif, afektif,
mereka karena istilah tersebut jarang maupun psikomotorik. Sedangkan
atau bahkan baru mereka dengar, menurut Hamalik (2008:57)
contohnya istilah palung, abrasi, pembelajaran adalah suatu kombinasi
mangrove, backswash, swash,surf, yang tersusun meliputi unsur-unsur
breaking wave,dendritik dan lain manusiawi, material, fasilitas,
sebagainya. Indikatornya, siswa perlengkapan, dan prosedur yang
kurang mampu menyelesaikan soal- saling mempengaruhi mencapai
soal yang berkaitan dengan istilah tujuan pembelajaran.
asing dalam pembelajaran geografi. Ketika siswa menggunakan
Belajar Geografi dirasakan tidak sumber belajar berupa lingkungan,
menarik sama sekali, selain banyak mempelajarinya secara mandiri
hapalan, siswa hanya bisa mendapat sehingga mengkostruksi
pengetahuan berupa teori sehingga pengetahuan dari lingkungan
siswa tidak bisa membayangkan dan tersebut, mereka telah melakukan
mengetahui wujud atau keadaan pembelajaran dengan pendekatan
materi yang disampaikan secara konstruktivisme. Pembentukan
nyata. Padahal apabila diterapkan di pengetahuan menurut konstruktivistik
sekitar mereka, maka mempelajari memandang subyek aktif
geografi tidak akan menjadi pelajaran menciptakan struktur-struktur
yang membosankan bahkan akan kognitif dalam interaksinya dengan
2
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
3
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
langka dan (b) penyajian informasi sangat berharga dalam rangka proses
yang mampu menembus geografis. pembelajaran siswa. Lingkungan
Peranan sumber belajar dalam dapat memperkaya bahan dan
pembelajaran individual. Menurut kegiatan belajar. Lingkungan yang
Sumarno (2011) Pola komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber
dalam pembelajaran individual sangat belajar dalam pembelajaran geografi
dipengaruhi oleh peranan sumber terdiri dari : 1) lingkungan social; dan
belajar yang dimanfaatkan dalam 2) lingkungan fisik (alam).
proses belajar. Titik berat Lingkungan sosial dapat digunakan
pembelajaran individual adalah pada untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial
peserta didik, sedang guru dan kemanusiaan sedangkan
mempunyai peranan sebagai lingkungan alam dapat digunakan
penunjang atau fasilitator. Banyak untuk mempelajari tentang gejala-
orang beranggapan bahwa untuk gejala alam dan dapat menumbuhkan
menyediakan Sumber Belajardan kesadaran peserta didik akan cinta
sumber belajar menuntut adanya alam dan partispasi dalam memlihara
biaya yang tinggi dan sulit untuk dan melestarikan alam.
mendapatkannya, yang kadang- Pemanfaatan lingkungan dapat
kadang ujung-ujungnya akan ditempuh dengan cara melakukan
membebani orang tua siswa untuk kegiatan dengan membawa peserta
mengeluarkan dana pendidikan yang didik ke lingkungan, seperti survey,
lebih besar lagi. Padahal dengan karyawisata, berkemah, praktek
berbekal kreativitas, guru dapat lapangan dan sebagainya. Bahkan
membuat dan menyediakan Sumber belakangan ini berkembang kegiatan
Belajardan sumber belajar yang pembelajaran dengan apa yang
sederhana dan murah. Misalkan, disebut out-bond, yang pada dasarnya
bagaimana guru dan siswa dapat merupakan proses pembelajaran
memanfaatkan lingkungan sekitar dengan menggunakan alam terbuka,
sekolah sebagai Sumber Belajardan seperti halnya yang akan dilakukan
sumber belajar. pada penelitian ini.
Pemanfaatan lingkungan Kelebihan dan Kelemahan
sebagai sumber belajar tidak perlu Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
harus pergi jauh dengan biaya yang Pembelajaran. 1) Kelebihan yang
mahal, lingkungan yang berdekatan diperoleh dari kegiatan
dengan sekolah dan rumah pun dapat memepelajari lingkungan dalam
dioptimalkan menjadi sumber belajar proses belajar mengajar antara lain: a)
yang sangat bernilai bagi kepentingan Kegiatan belajar menjadi menarik dan
belajar siswa. Tidak sedikit sekolah- tidak membosankan, sehingga
sekolah di kita yang memiliki motivasi siswa semakin tinggi; b)
halaman atau pekarangan yang cukup Belajar lebih bermakna, sebab siswa
luas, namun keberadaannya dihadapkan dengan situasi dan
seringkali ditelantarkan dan tidak keadaan yang sebenarnya dan bersifat
terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut alami; c) Bahan bahan yang dapat
dioptimalkan tidak mustahil akan dipelajari faktual, sehingga
menjadi sumber belajar yang sangat kebenaranya lebih akurat; d) Sumber
berharga. belajar menjadi lebih kaya, sebab
Lingkungan merupakan salah lingkungan yang dapat dipelajari bisa
satu sumber belajar yang amat beranekaragam; e) Siswa dapat
penting dan memiliki nilai-nilai yang memahami dan menghayati aspek
4
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
5
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
6
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
7
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
8
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
9
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
10
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
11
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
pada siklus pertama yang hanya siswa kurang mendengar suara guru.
menggunakan beberapa sumber Pada siklus III, siswa tampak
belajar komponen abiotik lingkungan sangat antusias mengikuti kegiatan
yang dilakukan di dalam kelas. pembelajaran. Guru telah
Namun seperti yang telah dijelaskan menanggulangi masalah hambatan
bahwa penggunaan sumber belajar suara seperti yang terjadi pada
lingkungan pada siklus kedua ini siklus kedua dengan menggunakan
masih belum maksimal karena masih alat pengeras suara. Pembelajaran
terdapat siswa yang kurang fokus dengan menggunakan sumber belajar
terhadap penjelasan guru seperti lingkungan pada siklus ketiga ini
melakukan kegiatan mengobrol dirasakan sangat baik karena
dengan teman, asik memperhatikan perhatian siswa fokus pada
hal hal yang dilihat di lapangan penjelasan guru. Banyak terdapat
sehingga terkesan bengong dan lain siswa yang aktif bertanya dan
lain. Hal ini dikarenakan adanya menjawab pertanyaan, baik dari guru
hambatan suara yang menyebabkan maupun teman mereka.
Prestasi Siswa
12
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
13
Jurnal Sains dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2014) 1-14
14