Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

EVALUASI PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA RUMAH WARGA DI

WILAYAH PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING SURABAYA

(PERIODIC LARVA INSPECTION EVALUATION IN TANAH


KALIKEDINDING PUBLIC HEALTH CENTER)

Rina Tri Agustini


Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
rinatriagustini.rta@gmail.com

Abstract: During of January 2015 Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) took place in 37 County/
city in East Java province, which the number of cases were 3136 and mortality rate were 52
cases. Surabaya reached 59 cases of DHF. The number of Larva Free Index in Tanah Kalikedinding
Public Health Center bas around 8688.7% in 2015, so havent reached the specified target which is
95%. One of the activities conducted to improve Larve Free Index was performing Periodic Larva
Inspection of houses. Therefore, need to evaluation the implementation of Periodic Larva Inspection
of houses included implementer, activities, time of implementation, reporting, and instrument of
Periodic Larva Inspection. The Research design observational with study evaluation by descriptive.
Technique of collecting data were included interviews, and documents collected. Analyze data by
compared data obtained with the existing regulations and guidelines. Evaluation of implementer were
in accordance with the regulation. However, if possible have to do advocacy for human resources
addition from outside the posyandu cadres and dasawisma groups. Activities aspect underway in
accordance with the guidelines. Time of implementation by Larva Monitoring Mother appropriate to
standard, while it by Public Health Center officers more routine because it is adapted to conditions.
Reporting aspect was in accordance with the regulation. Instruments that carried when implementation
were accordingly. However, need to use Larva Card in each houses/buildings to facilitate the
Inspection and data collecting.. In addition, can be apply the Larva Free Village Contest to
motivate cadres and citizens.

Keywords: DHF, evaluation, larva, Periodic Larva Inspection.

Abstrak: Selama bulan Januari 2015 terjadi Demam Berdarah Dengue (DBD) di 37 Kabupaten/Kota
di Jawa Timur, dengan total jumlah kasus sebesar 3.136 kasus DBD dan angka kematian sebesar 52
kasus. Surabaya mencapai angka 59 kasus DBD. Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Tanah
Kalikedinding sekitar 8688,7% pada tahun 2015, sehingga belum mencapai target yang ditetapkan yaitu
95%. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan ABJ yaitu melaksanakan Pemeriksaan
Jentik Berkala (PJB) rumah warga. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan PJB rumah
warga meliputi pelaksana, kegiatan, waktu pelaksanaan, pelaporan dan instrumen PJB rumah warga.
Rancangan penelitian bersifat observasional dengan jenis penelitian deskriptif studi evaluasi. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan mengumpulkan dokumen terkait. Analisis data dilakukan
dengan membandingkan data yang diperoleh dengan peraturan dan pedoman yang ada. Evaluasi dari
aspek pelaksana PJB rumah warga telah sesuai dengan peraturan. Namun, apabila memungkinkan perlu
melakukan advokasi untuk penambahan sumber daya manusia dari luar kader posyandu dan kelompok
dasawisma. Kegiatan PJB rumah warga sudah berjalan sesuai dengan pedoman. Waktu pelaksanaan PJB
rumah warga oleh Bumantik telah sesuai standar, sedangkan PJB rumah warga oleh Petugas Puskesmas
lebih rutin karena disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Aspek pelaporan telah sesuai dengan sistem
pelaporan yang ada dalam peraturan. Instrumen yang dibawa pada saat PJB rumah warga telah sesuai.
Namun, perlu diberlakukan penggunaan Kartu Jentik di setiap rumah/bangunan untuk memudahkan
pemeriksaan dan pendataan. Selain itu, dapat dilakukan Lomba Kampung Bebas Jentik untuk memotivasi
kader dan warga.

Kata kunci: DBD, evaluasi, jentik, PJB.

195
Rina Tri Agustini, Evaluasi Pemeriksaan Jentik Berkala 196

PENDAHULUAN Surabaya yaitu sebesar 95%. Salah satu


Sejak tahun 1968 hingga 2009, World yang melatarbelakangi masalah ini yaitu
Health Organization (WHO) mencatat kesadaran masyarakat setempat untuk
Indonesia sebagai negara dengan angka menguras kontainer air seperti bak mandi,
kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) tandon air, tempat minum air dan lain-lain
tertinggi di Asia Tenggara. Tren penyakit yang masih rendah. Sehingga, diperlukan
ini terus meningkat pada rentang tahun upaya optimal dalam mendampingi
yang sama yaitu pada tahun 1968 sebesar dan memberdayakan masyarakat untuk
58 kasus menjadi 158.912 kasus pada mau membersihkan lingkungan dari
tahun 2009. Hal tersebut dapat disebabkan perkembangbiakkan jentik nyamuk.
oleh berbagai faktor yang mempengaruhi Salah satu kegiatan yang dilakukan
termasuk upaya program pengendalian dalam upaya ini yaitu Pemeriksaan Jentik
DBD yang belum optimal, sehingga upaya Berkala (PJB) rumah warga berupa
program pengendalian DBD perlu lebih pemeriksaan tempat penampungan air dan
mendapat perhatian terutama pada tingkat tempat perkembangbiakan nyamuk dan
kabupaten/kota dan Puskesmas (Buletin jentik nyamuk penular DBD oleh petugas
Jendela Epidemiologi, 2010). kesehatan dan jumantik (juru pemantau
Pada tahun lalu, Jawa Timur ditetapkan jentik) untuk mengetahui keberadaan
sebagai provinsi dengan status Kejadian jentik nyamuk di rumah penduduk beserta
Luar Biasa (KLB) DBD mulai tanggal 1 lingkungannya. Oleh karena itu perlu
Januari 2015. Selama bulan Januari 2015 dilakukan evaluasi terkait pelaksanaan PJB
terjadi DBD di 37 Kabupaten/Kota, dengan rumah warga. Hal ini untuk mengetahui
total jumlah kasus sebesar 3.136 kasus DBD pencapaian dari PJB rumah warga yang
dan angka kematian sebesar 52 kasus. Di telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Kota Surabaya sendiri mencapai angka Tanah Kalikedinding.
59 kasus DBD pada saat itu (Pusat Krisis Buku Saku Pengendalian DBD untuk
Kesehatan Kemenkes RI, 2015). Pengelola Program DBD Puskesmas dari
Kasus DBD yang ditemukan di wilayah Kemenkes RI tahun 2013 menyebutkan
kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding bahwa Demam Berdarah Dengue adalah
Surabaya sampai tengah Februari 2016 lalu penyakit menular yang disebabkan oleh
tercatat sebanyak 3 kasus DBD. Berdasarkan virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 20 Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus,
Tahun 2011 tentang Pengendalian Penyakit ditandai dengan demam 27 hari disertai
Demam Berdarah Dengue di Provinsi dengan manifestasi perdarahan, penurunan
Jawa Timur, diketahui bahwa Demam jumlah trombosit, 100.000/mm3, adanya
Berdarah Dengue merupakan penyakit kebocoran plasma ditandai peningkatan
yang disebabkan oleh virus dengue, dan hematokrit 20% dari nilai normal. Untuk
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes memastikan seseorang terkena DBD atau
aegypti dan/atau Aedes albopictus yang tidak maka perlu dilakukan pemeriksaan
hingga saat ini belum ditemukan obat dan serologis. Pemeriksaan tersebut digunakan
vaksinnya. Oleh karena itu, pengendalian untuk mengetahui keberadaan virus dengue
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dalam tubuh. Pemeriksaan yang bisa
melalui pemberantasan jentik dan nyamuk dilakukan yaitu dengan pemeriksaan ELISA,
merupakan salah satu cara yang tepat untuk Rapid Diagnostic Test/RDT Dengue).
menanggulangi Penyakit DBD ini. Penularan virus dengue dapat terjadi
Berdasarkan hasil Pemeriksaan apabila ada sumber penular (orang sakit),
Jentik Berkala (PJB) rumah warga pada ada vektor dan ada orang sehat. Seseorang
tahun 2015, Angka Bebas Jentik (ABJ) di yang terinfeksi virus dengue dalam darah,
Puskesmas Tanah Kalikedinding masih bila digigit nyamuk vektor DBD, virus
belum mencapai target yaitu sekitar 86 akan terhisap masuk ke dalam lambung
88,7% pada tahun 2015. Sedangkan target nyamuk, selanjutnya virus memperbanyak
yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kota diri dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh
197 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 195205

nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya hasil pemeriksaan dan pemantauan;


(selama 812 hari). Selanjutnya nyamuk dan melakukan surveilans dapat berupa
dapat menularkan virus dengue kepada surveilans aktif Rumah Sakit yaitu harus ada
orang lain, dan virus tetap berada di dalam pelaporan kasus DBD di RS kepada Dinas
tubuh nyamuk dan dapat menularkan kepada Kesehatan setempat dalam waktu 1 kali 24
orang lain lagi. Adapun tempat potensial jam atau surveilans berbasis masyarakat
bagi penularan DBD antara lain: a) Wilayah yaitu pelaporan kasus DBD di masyarakat
endemis DBD, b) Tempat-tempat Umum oleh jumantik atau warga kepada pihak
(TTU) yang merupakan tempat berkumpul puskesmas (Buku Saku Pengendalian DBD
orang dari berbagai wilayah, seperti sekolah, Kemenkes RI, 2013).
Puskesmas, rumah sakit, pasar, tempat Menurut Buku Saku Pengendalian
ibadah, tempat rekreasi, hotel, perpustakaan, DBD Kemenkes RI tahun 2013, PJB adalah
restoran, dan lain-lain, dan c) Permukiman kegiatan pemeriksaan jentik di pemukiman
padat penduduk (Buku Saku Pengendalian atau tempat-tempat umum/industri (TTU/I)
DBD Kemenkes RI, 2013). di desa/kelurahan endemis dan sporadis
Pengendalian penyakit DBD merupakan pada tempat-tempat perkembangbiakan
tanggung jawab Pemerintah Provinsi nyamuk Aedes di 100 rumah/bangunan
dan Kabupaten/Kota bersama dengan yang dipilih secara acak dilaksanakan 4
masyarakat yang dapat dilakukan melalui kali setahun (3 bulan sekali). Sedangkan
upaya pencegahan DBD, penanggulangan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa
DBD, penanganan tersangka atau penderita Timur Nomor 20 Tahun 2011 didefinisikan
DBD di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai bahwa Pemeriksaan Jentik Berkala
standar yang berlaku, dan penanggulangan yang selanjutnya disingkat PJB adalah
KLB DBD. Sedangkan, pencegahan DBD pemeriksaan tempat penampungan air dan
dapat dilakukan melalui upaya berikut. tempat perkembangbiakan nyamuk dan
Promosi kesehatan dilakukan dengan jentik nyamuk penular DBD oleh petugas
cara memberikan penyuluhan, sosialisasi kesehatan dan jumantik untuk mengetahui
atau cara lainnya kepada seluruh lapisan keberadaan jentik nyamuk di rumah-rumah
masyarakat secara berkesinambungan. penduduk beserta lingkungannya.
Selain itu, PSN 3 M Plus dilakukan untuk Orang yang bertugas untuk melakukan
memutus siklus hidup nyamuk penular DBD PJB di rumah warga yaitu Jumantik, yang
yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 bertugas setiap minggu dengan target
(satu) minggu sekali yang dapat dilakukan pemeriksaan di semua rumah sesuai hasil
oleh perorangan, pengelola, penanggung kesepakatan yang berada di wilayah
jawab atau pimpinan wilayah pada setiap kerjanya. Selain itu, Petugas Kesehatan/
jenjang administratif. Kegiatan pemutusan Petugas Puskesmas, yang bertugas setiap 3
siklus hidup nyamuk dilaksanakan secara (tiga) bulan sekali dengan target pemeriksaan
berkesinambungan dengan membasmi 100 (seratus) rumah di setiap desa/kelurahan
jentik nyamuk di tempat penampungan atau yang dipilih secara sampling.
genangan air yang berpotensi sebagai tempat Pelaksanaan PJB rumah warga oleh
perkembangbiakan nyamuk. Petugas Puskesmas dimulai dengan
Serta, PJB yang merupakan persiapan yaitu dengan menyiapkan surat
pemeriksaan dan pemantauan oleh Jumantik pemberitahuan kepada Camat, Kepala
yang berpedoman pada Buku Petunjuk Desa/Lurah tentang jadwal pelaksanaan
Teknis Pembinaan dan Penggerakan PJB. Kemudian, menyiapkan surat tugas
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD oleh pelaksana PJB. Setelah itu, sangat perlu
Masyarakat, kegiatan yang perlu dilakukan mempersiapkan perlengkapan bagi tenaga
yaitu memeriksa setiap tempat, media, pelaksana dari Puskesmas sebagai petugas
atau wadah yang dapat menjadi tempat PJB berupa formulir pemeriksaan jentik dan
perkembangbiakan nyamuk dan mencatatnya senter untuk memeriksa jentik. Di samping
di kartu jentik; memberikan penyuluhan itu, juga mempersiapkan data lokasi tempat
dan memotivasi masyarakat; melaporkan pelaksanaan PJB. Sebelum melaksanakan
Rina Tri Agustini, Evaluasi Pemeriksaan Jentik Berkala 198

pemeriksaan, petugas PJB melaporkan pada wawancara kepada Sanitarian yang bekerja
Kepala Desa/Lurah dan RW/RT setempat di bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas
dengan membawa surat tugas, dan meminta Tanah Kalikedinding yang sekaligus menjadi
tenaga pendamping. Kemudian memilih 100 penanggung jawab pelaksanaan PJB rumah
rumah warga yang akan diidentifikasi secara warga di Puskesmas. Di samping itu, peneliti
acak. Setelah itu, petugas PJB mencatat juga mengumpulkan data sekunder berupa
hasil pemeriksaan jentik pada formulir PJB dokumen terkait pelaksanaan PJB rumah
yang ada. warga dari bagian Kesehatan Lingkungan
PJB rumah warga berguna untuk puskesmas seperti Surat Keputusan dari
mengetahui tingkat keberhasilan Kelurahan terkait Pelaksanaan PJB rumah
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) warga dan data rekapitulasi hasil PJB rumah
melalui 3M (Menguras, Mengubur, dan warga pada tahun 2015.
Menutup) Plus di pemukiman atau tempat- Analisis data dilakukan dengan cara
tempat umum/industri (TTU/I) di desa/ membandingkan data yang telah diperoleh
kelurahan endemis dan sporadis. Seluruh dengan teori yang ada. Berkaitan dengan
hasil pemeriksaan jentik reka dalam sebuah hal ini, data yang diperoleh dari dokumen
Formulir Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan terkait dan wawancara dengan Sanitarian
Jentik. Puskesmas dibandingkan dengan standar
Sedangkan, tujuan dari penelitian ini pelaksanaan PJB rumah warga yang terdapat
yaitu melakukan evaluasi pelaksanaan dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) rumah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian
warga di wilayah kerja Puskesmas Tanah Penyakit Demam Berdarah Dengue di
Kalikedinding Surabaya. Provinsi Jawa Timur dan Petunjuk Teknis
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD
oleh Jumantik (Juru Pemantau Jentik) dari
METODE PENELITIAN
Kemenkes RI tahun 2012.
Rancangan penelitian ini bersifat Di samping itu, evaluasi yang
observasional (non-eksperimental). dilakukan juga dengan membandingkan
Sedangkan, jenis penelitian yang digunakan realitas pelaksanaan PJB dengan teori yang
yaitu deskriptif yang bertujuan untuk berkaitan dengan perilaku kesehatan.
menggambarkan fenomena tanpa mencoba Evaluasi pelaksanaan Pemeriksaan
menganalisis alasan di balik fenomena Jentik Berkala (PJB) rumah warga di wilayah
tersebut Kemudian, jenis penelitian kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding ini
deskriptif yang digunakan adalah studi dilaksanakan pada tanggal 12 Februari
evaluasi yaitu bertujuan untuk menilai suatu hingga 20 Februari 2016. Evaluasi dilakukan
program. Hasil dari evaluasi tersebut dapat dengan cara membagi menjadi beberapa
digunakan sebagai bahan untuk perbaikan aspek yaitu: 1)aspek pelaksana PJB rumah
atau peningkatan program (Widyaningsih, warga, 2)aspek kegiatan PJB rumah warga,
2008). Sehubungan dengan penelitian ini, 3)aspek waktu pelaksanaan PJB rumah
studi evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi warga, 4)aspek pelaporan PJB rumah warga,
pelaksanaan Pemeriksaan Jentik Berkala dan 5)aspek instrumen dalam PJB rumah
rumah warga di wilayah kerja Puskesmas warga.
Tanah Kalikedinding Surabaya.
Sumber data yang digunakan dalam
HASIL
penelitian ini yaitu data yang didapatkan
dari hasil wawancara kepada Sanitarian Berdasarkan Surat Keputusan
selaku penanggung jawab PJB rumah warga Tim Penggerak PKK Kelurahan Tanah
di Puskesmas Tanah Kalikedinding dan Kalikedinding Nomor 02/SK/PKK Tanah
mengambil data sekunder berupa dokumen Kalikedinding/I/2014 tentang Pembentukan
terkait dari bagian Kesehatan Lingkungan Tim Pelaksana/Koordinator Program
Puskesmas Tanah Kalikedinding. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)/
Teknik pengumpulan data yang Bumantik (Ibu Pemantau Jentik) di Wilayah
dilakukan dalam penelitian ini berupa Kelurahan Tanah Kalikedinding Kecamatan
199 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 195205

Kenjeran Kota Surabaya, telah diputuskan kali pemeriksaan untuk empat minggu
mengenai Tim Bumantik beserta struktur dalam sebulan. Setiap minggu Bumantik
kepengurusannya. Telah ditetapkan 12 orang bertugas memeriksa satu kali. Namun,
Bumantik yang bertugas di 12 RW. pihak Puskesmas telah melakukan upaya
Bumantik ini yang ditugaskan mengatasi permasalahan tersebut yaitu
sebagai Jumantik rumah warga di wilayah dengan menghubungi Bumantik yang
kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding bersangkutan.
Surabaya. Bumantik dipilih dari para Di samping itu, PJB rumah warga
ibu kader posyandu dan kelompok juga dilakukan oleh Petugas Puskesmas
dasawisma setempat. Hingga saat ini Tanah Kalikedinding secara bergiliran
tercatat sebesar 248 jumlah Bumantik dari menurut jadwal yang telah ditentukan oleh
12 RW yang terdapat di Kelurahan Tanah penanggung jawab PJB rumah warga di
Kalikedinding. puskesmas. Pelaksanaan PJB rumah warga
Berdasarkan hasil wawancara yang untuk Petugas Puskesmas ini dilakukan
dilakukan kepada penanggung jawab setiap dua pekan sekali pada Hari Jumat.
PJB rumah warga di Puskesmas yakni Sebelum bertugas, Sanitarian Puskesmas
Sanitarian Puskesmas, didapatkan bahwa akan memberikan pengarahan kepada
evaluasi keaktifan dan keberhasilan tugas para Petugas Puskesmas yang bertugas
kader Bumantik diukur dengan melihat melakukan pemeriksaan jentik pada hari
kelengkapan dan kerutinan pelaporan hasil yang ditentukan.
PJB rumah warga setiap bulan. Bentuk Berdasarkan data yang telah
imbalan yang diberikan kepada setiap diperoleh, didapatkan bahwa pelaksanaan
kader Bumantik yaitu berupa insentif dalam Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) rumah
bentuk uang transportasi setiap satu bulan warga di wilayah kerja Puskesmas Tanah
satu kali. Insentif ini berjumlah Rp. 28.000/ Kalikedinding ditinjau dari 5 aspek yang
orang dengan sumber dana dari Dinas dipaparkan pada tabel 1.
Kesehatan Kota Surabaya. Berdasarkan dengan tabel 1, evaluasi
Pembinaan untuk kader Bumantik dari pelaksanaan PJB rumah warga di
dilakukan satu kali dalam satu tahun. Puskesmas Tanah Kalikedinding ditinjau
Pembinaan ini diberlakukan hanya untuk dari 5 aspek yaitu pelaksana dari PJB di
sebagian perwakilan Bumantik karena rumah warga, kegiatan yang dilakukan
keterbatasan pendanaan. Biasanya saat PJB rumah warga, waktu pelaksanaan
mengundang ketua dan wakil ketua kegiatan PJB rumah warga, pelaporan
Bumantik dari masing-masing RW setempat. yang dilakukan oleh petugas PJB rumah
Ataupun apabila terdapat kuota yang lebih warga kepada Puskesmas khususnya kepada
besar, dapat mengundang perwakilan Bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Bumantik dari masing-masing posyandu Tanah Kalikedinding, dan instrumen yang
yang berjumlah 41 posyandu di wilayah diperlukan saat kegiatan PJB rumah warga
kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding. berlangsung.
Kendala yang sering dihadapi dalam Selanjutnya akan dipaparkan hasil
pelaksanaan Pemeriksaan Jentik Berkala evaluasi dari masing-masing aspek tersebut.
rumah warga yaitu warga yang merasa Evaluasi ini dilakukan dengan memaparkan
enggan apabila rumahnya diperiksa. Selain realisasi pelaksanaan PJB rumah warga
itu, Bumantik juga merasa risih karena setiap di Puskesmas Tanah Kalikedinding. Lalu
minggu harus memeriksa rumah warga. mencantumkan standar yang seharusnya
Oleh karena itu, hal tersebut berdampak dilaksanakan dalam PJB rumah warga
pada kelengkapan pelaporan PJB rumah merujuk pada pedoman dan peraturan yang
warga di Puskesmas. ada di Indonesia. Berikut hasil evaluasi
Sehingga, sering ditemukan laporan Pelaksanaan PJB rumah warga di Puskesmas
yang kurang, baik dari segi jumlah rumah Tanah Kalikedinding.
yang diperiksa oleh Bumantik maupun Tiap aspek evaluasi ditampilkan dalam
jumlah minggu jadwal pemeriksaan benatu tabel 2.
jentik yang seharusnya berjumlah empat
Rina Tri Agustini, Evaluasi Pemeriksaan Jentik Berkala 200

Tabel 1. Pelaksanaan PJB Rumah Warga di Puskesmas Tanah Kalikedinding.


Aspek dalam
PJB Rumah Bentuk Pelaksanaan PJB di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya
Warga
Pelaksana Pelaksana PJB yaitu Bumantik (Ibu Pemantau Jentik) sebagai kader dari warga
setempat dan Petugas Puskesmas.
Kegiatan PJB rumah warga oleh Bumantik dilakukan untuk memantau jentik nyamuk
di rumah warga secara bergilir hingga semua rumah dapat dipantau dalam 1
bulan sekali. Dengan melihat tempat yang berpotensi sebagai sarang
perkembangbiakkan nyamuk. Sedangkan PJB rumah warga oleh Petugas
Puskesmas juga melakukan pemeriksaan rumah warga secara acak sebagai bentuk
pendampingan kader Bumantik dan untuk mengetahui kondisi di lapangan. Dengan
melihat tempat yang berpotensi sebagai sarang perkembangbiakkan nyamuk.
Waktu Bumantik bertugas memeriksa jentik di rumah warga tiap minggu dan setiap
Pelaksanaan minggu mengidentifikasi 20 rumah. Sedangkan Petugas Puskesmas memeriksa
jentik di rumah warga dijadwalkan dua kali dalam sebulan pada hari Jumat.
Pelaporan Bumantik mengumpulkan laporan PJB per bulan. Sedangkan Petugas Puskesmas yang
bertugas mengumpulkan laporan langsung setelah pelaksanaan PJB rumah warga.
Instrumen Menggunakan Formulir Pemeriksaan Jentik Berkala yang berisi nama, alamat,
hasil pemeriksaan jentik, air yang digunakan rumah warga yang diperiksa.
Perlengkapan yang dibawa yaitu senter. Selain itu, untuk petugas Puskesmas
membawa Surat Tugas dan data rumah warga sebagai lokasi PJB rumah warga.

Tabel 2. Evaluasi Pelaksana PJB Rumah Warga.


Terdapat kader Bumantik yang melakukan PJB rumah warga. Serta terdapat Petugas
Pelaksanaan
Puskesmas yang melakukan PJB rumah warga.
Terdapat kader Jumantik yang melakukan PJB rumah warga. Serta terdapat Petugas
Standar
Puskesmas yang melakukan PJB rumah warga.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian
Keterangan
Penyakit DBD di Provinsi Jawa Timur.

Hasil evaluasi kegiatan PJB rumah Hasil evaluasi waktu pelaksanaan


warga di Puskesmas Tanah Kalikedinding PJB rumah warga di Puskesmas Tanah
dapat dilihat pada Tabel 3. Kalikedinding dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Evaluasi Kegiatan PJB Rumah Warga.


Kegiatan pemeriksaan dilakukan dengan melihat tempat yang berpotensi sebagai
sarang jentik nyamuk. Di samping itu, petugas PJB rumah warga memberikan
Pelaksanaan
pujian jika tidak ditemukan jentik nyamuk. Begitu pun bila masih ditemukan jentik
nyamuk, maka diberikan penyuluhan.
Kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk dilakukan dengan melihat tempat yang
berpotensi sebagai sarang jentik nyamuk. Di samping itu, petugas PJB rumah
Standar
warga memberikan penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat yang rumahnya
dikunjungi.
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD oleh
Jumantik dari Kemenkes 2012 karena pemeriksaan dilakukan di tempat yang
memungkinkan perkembangbiakkan nyamuk. Serta, sesuai dengan Peraturan
Keterangan Gubernur No. 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian Penyakit DBD di Provinsi Jawa
Timur karena telah dilakukan penyuluhan dan motivasi warga yang dikunjungi
oleh petugas PJB rumah warga. Motivasi pada standar sama dengan pujian dalam
pelaksanaan PJB.
201 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 195205

Tabel 4. Evaluasi Waktu Pelaksanaan PJB Rumah Warga.


Bumantik bertugas memeriksa setiap minggu dengan target 20 rumah sesuai
dengan kesepakatan dengan Puskesmas. Sedangkan Petugas Puskesmas memeriksa
Pelaksanaan dua kali sebulan yakni pada Hari Jumat dengan kunjungan secara acak sesuai yang
ditentukan oleh penanggung jawab PJB rumah warga di Puskesmas dengan target
20 rumah setiap pemeriksaan.
Jumantik bertugas memeriksa setiap minggu dengan target pemeriksaan sesuai
hasil kesepakatan dengan pihak Puskesmas di wilayah kerjanya. Sedangkan untuk
Standar
Petugas Puskesmas bertugas memeriksa setiap 3 bulan sekali dengan target 100
rumah dalam setiap desa/kelurahan yang dipilih secara sampling.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian
Penyakit DBD di Provinsi Jawa Timur karena target yang diperiksa oleh Jumantik
Keterangan sesuai kesepakatan Puskesmas yaitu 20 rumah, sedangkan oleh Petugas Puskesmas
minimal 120 rumah per 3 bulan artinya lebih dari target dalam pedoman.

Hasil evaluasi pelaporan PJB rumah Hasil evaluasi instrumen PJB rumah
warga di Puskesmas Tanah Kalikedinding warga di Puskesmas Tanah Kalikedinding
dapat dilihat pada Tabel 5. dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5. Evaluasi Pelaporan PJB Rumah Warga.


Bumantik memiliki kewajiban untuk mengumpulkan laporan PJB rumah warga
per bulan. Sedangkan Petugas Puskesmas yang bertugas mengumpulkan laporan
Pelaksanaan langsung pada saat hari bertugas setelah pelaksanaan PJB rumah warga yaitu setiap
dua minggu sekali pada Hari Jumat.
Jumantik melaporkan hasil pemeriksaan jentik nyamuk ke Puskesmas setiap
bulan. Sedangkan untuk pelaporan PJB rumah warga oleh Petugas Puskesmas
Standar
tidak tercantum dalam pedoman yang digunakan dalam evaluasi ini yaitu Petunjuk
Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD oleh Jumantik dari Kemenkes 2012
Pelaporan oleh Bumantik sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang
Nyamuk DBD oleh Jumantik dari Kemenkes 2012. Sedangkan, pelaporan PJB
Keterangan rumah warga oleh Petugas Puskesmas lebih baik karena telah mengumpulkan
laporan secara rutin yaitu dua pekan sekali saat pelaksanaan PJB.

Tabel 6. Evaluasi Instrumen PJB Rumah Warga.


Instrumen yang digunakan pada saat kegiatan PJB rumah warga yaitu Formulir
Pemeriksaan Jentik Berkala. Selain itu, petugas PJB juga membawa perlengkapan
Pelaksanaan berupa senter. Serta, untuk Petugas Puskesmas membawa Surat Tugas dan data
rumah warga dari Puskesmas sebagai petunjuk lokasi pelaksanaan PJB rumah
warga.
Instrumen yang harus dibawa saat kegiatan PJB rumah warga yaitu Formulir
Pemeriksaan Jentik Berkala. Di samping itu, petugas juga membawa perlengkapan
Standar berupa senter. Serta, Petugas Puskesmas membawa Surat Tugas dan data lokasi
PJB rumah warga. Selain itu, terdapat Kartu Jentik di masing-masing rumah/
bangunan di wilayah kerja Puskesmas setempat.
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD oleh
Jumantik dari Kemenkes 2012. Namun, instrumen belum sesuai dengan Peraturan
Keterangan Gubernur Jawa Timur No. 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian Penyakit Demam
Berdarah Dengue di Provinsi Jawa Timur karena belum terdapat Kartu Jentik di
rumah/bangunan setempat.
Rina Tri Agustini, Evaluasi Pemeriksaan Jentik Berkala 202

PEMBAHASAN Kelurahan Tanah Kalikedinding yang


Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 20 membantu dalam pembentukan struktur
Tahun 2011 tentang Pengendalian Penyakit Bumantik. Sehingga, apabila ketiga
DBD di Provinsi Jawa Timur diketahui komponen tersebut dalam bersinergi dalam
bahwa yang wajib melakukan PJB rumah menjalankan program PJB, maka ABJ dapat
warga salah satunya adalah Juru Pemantau ditingkatkan.
Jentik (Jumantik). Jumantik ini terdiri dari Bumantik sebagai kader kesehatan
laki-laki maupun perempuan. Melihat harus memiliki competent credibility yang
kondisi di wilayah kerja Puskesmas Tanah didapatkan melalui pelatihan keterampilan
Kalikedinding saat ini, Jumantik terdiri dari dan safety credibility yaitu sebagai
ibu-ibu yang berasal dari kader posyandu seseorang yang dapat dipercaya masyarakat.
dan kelompok dasawisma. Sehingga, Di Puskesmas Tanah Kalikedinding telah
terkadang para ibu tersebut juga disibukkan dilakukan pembinaan bagi Bumantik setiap
oleh kegiatan posyandu balita, posyandu bulan untuk meningkatkan competent
lansia, dan kegiatan dasawisma. Hal ini credibility. Hal yang mesti diperhatikan
berdampak pada peran para ibu dalam yaitu setiap kader harus mendapat pelatihan
menjalankan tugas sebagai Ibu Pemantau untuk tata laksana PJB. Sedangkan safety
Jentik. credibility telah dimiliki oleh Bumantik
Oleh karena itu, hal yang dapat karena mereka berasal dari kader posyandu
dilakukan oleh pihak Puskesmas Tanah dan kelompok dasawisma.
Kalikedinding yaitu merekrut SDM untuk Kegiatan yang dilakukan petugas pada
menjadi kader pemantau jentik selain dari saat Pemeriksaan Jentik Berkala telah
ibu kader posyandu dan ibu kelompok sesuai. Namun, hal yang perlu diperhatikan
dasawisma. Dari total Bumantik yang yaitu tata cara yang benar dalam kegiatan
berjumlah 248 orang dicatat yang masih PJB rumah warga sesuai dengan Petunjuk
aktif, setelah itu yang tidak aktif dapat Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk
digantikan dengan sumber daya manusia DBD oleh Jumantik dari Kemenkes 2012,
yang baru. yaitu memeriksa jentik pada bak mandi,
Dikarenakan SK tentang Bumantik telah tempayan, drum, dan tempat penampung
dikeluarkan oleh Tim PKK dari Kelurahan air lainnya. Jika jentik tidak nampak, maka
Tanah Kalikedinding, maka dapat dilakukan perlu menunggu hingga kurang lebih 0,51
advokasi kepada pihak yang berwenang di menit, jika terdapat jentik maka pasti akan
Kelurahan agar pelaksana dalam kegiatan muncul ke permukaan air untuk bernafas.
PJB rumah warga ini tidak hanya berasal Jika tidak tampak karena wadah air terlalu
dari kader posyandu dan kelompok dalam dan gelap, maka menggunakan
dasawisma. Melainkan dapat berasal dari senter sebagai penerang. Di samping itu,
remaja, bapak-bapak, dan ibu-ibu warga memeriksa tempat yang juga berpotensi
setempat di luar dua peran di atas. menjadi tempat perkembangbiakkan
Berdasarkan penjabaran di atas, nyamuk, seperti: vas bunga, tempat minum
posisi pelaksana PJB rumah warga dapat burung, kaleng bekas, botol plastik, ban
digambarkan melalui klasifikasi tiga peran bekas, tatakan pot, bunga, tatakan dispenser,
partisipasi dalam program menurut Sutton dan sebagainya. Selain itu, juga memeriksa
dan Kolaja (1960) dalam Notoatmodjo sekitar rumah seperti talang/saluran air
(2010) yaitu: a) Pelaku sebagai pihak yang yang terbuka/tidak lancar, lubang-lubang
berperan aktif dan mengambil tindakan pada potongan bambu atau pohon lainnya.
dalam program yaitu Bumantik dan Petugas Begitu pun dengan rumah yang tidak
Puskesmas, b) Penerima sebagai pihak memiliki penghuni jika memungkinkan juga
yang menerima manfaat dari program yang seharusnya diperiksa. Serta, tempat-tempat
dijalankan yaitu masyarakat di wilayah umum lain yang berpotensi terdapat wadah
Puskesmas Tanah Kalikedinding, serta c) perkembangbiakan nyamuk, seperti tempat
Publik sebagai pihak yang tidak terlibat wudu di masjid, bak mandi di sekolah/
langsung dalam pelaksanaan, tetapi dapat perkantoran/gereja, atau vas bunga yang
membantu pihak pelaku yaitu pihak terdapat di pemakaman.
203 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 195205

Hal tersebut perlu selalu disosialisasikan dan prasarana dalam pelaksanaan PJB di
baik kepada petugas dari masyarakat Puskesmas Tanah Kalikedinding. Serta,
maupun petugas dari Puskesmas yang Faktor Penguat yaitu terdapat panutan dalam
akan melakukan pemeriksaan jentik. Hal melaksanakan PJB.
tersebut dapat dijelaskan sebagai standar Waktu pelaksanaan pemeriksaan oleh
operasional pelaksanaan PJB rumah warga Bumantik yang diberlakukan di Puskesmas
pada saat pembinaan atau pelatihan untuk Tanah Kalikedinding telah sesuai dengan
kader pemantau jentik. Sedangkan, untuk aturan yang ada dalam Peraturan Gubernur
petugas PJB rumah warga dari Puskesmas, No. 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian
dapat dijelaskan pada saat pengarahan Penyakit Demam Berdarah Dengue di
sebelum bertugas untuk PJB rumah warga Provinsi Jawa Timur. Sedangkan, untuk
di lapangan. pemeriksaan jentik oleh Petugas Puskesmas
Sehubungan dengan kegiatan PJB yang diberlakukan lebih rutin daripada standar.
di dalamnya juga terdapat proses komunikasi Seharusnya Petugas Puskesmas bertugas
kesehatan yaitu memberikan penyuluhan memeriksa setiap 3 bulan sekali dengan
kepada masyarakat yang rumahnya masih target 100 rumah setiap desa/kelurahan yang
ditemukan jentik nyamuk. Penyuluhan dipilih secara sampling. Namun, realita
secara langsung ini sesuai dengan teori di Puskesmas Tanah Kalikedinding telah
Speech Communication Skill oleh Miller dilaksanakan PJB rumah warga dua minggu
(1972) dalam Notoatmodjo (2010) yang sekali secara rutin oleh Petugas Puskesmas.
menyebutkan bahwa komunikasi terdiri Hal ini merupakan bentuk pendampingan
dari Speaker yakni petugas PJB baik dari dan untuk menjawab keluhan kader
Bumantik maupun Petugas Puskesmas, Bumantik berkaitan dengan adanya warga
Listener yakni masyarakat yang rumahnya yang tidak ingin rumahnya diperiksa.
dikunjungi, dan Feed Back yang merupakan Begitu pun apabila ditemukan wilayah
umpan balik dari masyarakat setelah dengan jentik yang banyak, maka Sanitarian
mendapat informasi dari penyuluhan Puskesmas menjadwalkan PJB rumah
kesehatan. warga oleh Petugas Puskesmas di wilayah
Selain itu, dalam kegiatan PJB ini juga tersebut lebih dulu sebagai bentuk klarifikasi
ada proses memberikan motivasi kepada sekaligus dapat memberikan penyuluhan
warga untuk meningkatkan perilaku mereka kesehatan kepada warga setempat.
dalam menjaga kebersihan rumah dari jentik Bentuk pelaporan hasil pemeriksaan
nyamuk. Dalam hal ini sesuai dengan teori jentik yang diberikan kepada Puskesmas
Motivational Interview oleh Miller dan yaitu Formulir Pemeriksaan Jentik Berkala.
Rollnick (Sheila Payne dan Sandra Horn, Baik untuk petugas dari masyarakat maupun
1997 dalam Notoatmodjo, 2010). Sehingga, dari Puskesmas. Selanjutnya direkapitulasi
konselor dalam hal ini petugas PJB baik per bulan oleh pihak Puskesmas. Format
Bumantik maupun Petugas Puskesmas dapat laporan yang digunakan oleh Puskesmas
memfasilitasi warga yang dikunjungi untuk Tanah Kalikedinding telah sesuai dengan
menemukan hal yang baik dan tidak baik standar yang ada dalam Petunjuk Teknis
dari perilaku menjaga kebersihan rumah dari Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD oleh
jentik nyamuk. Jumantik dari Kemenkes 2012.
Untuk lebih memahami ketercapaian Kendala yang sering ditemui dalam
kegiatan yang dilakukan dalam PJB ini perlu pelaporan ini yaitu kader Bumantik yang
dianalisis lebih lanjut mengenai perilaku belum mengumpulkan laporan mingguan
kesehatan pelaksana PJB, dalam hal ini dapat hasil pemeriksaan jentik di batas waktu
dilihat menggunakan teori Lawrence Green yang ditentukan Puskesmas. Upaya yang
terkait 3 faktor perilaku. Faktor predisposisi dilakukan oleh Sanitarian Puskesmas yaitu
yaitu menganalisis pengetahuan, sikap, dengan menghubungi Bumantik yang
kepercayaan, keyakinan, nilai, tradisi, dan bersangkutan melalui telepon untuk meminta
sebagainya yang ada dalam diri petugas PJB segera mengumpulkan.
baik Bumantik maupun Petugas Puskesmas. Instrumen yang diperlukan dalam
Faktor Pemungkin yakni melihat sarana pelaksanaan PJB rumah warga di wilayah
Rina Tri Agustini, Evaluasi Pemeriksaan Jentik Berkala 204

kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding yaitu Pada awal tahun yaitu Bulan Januari,
Formulir Pemeriksaan Jentik Berkala, senter dilakukan rekapitulasi dan ditentukan
untuk penerangan memeriksa penampungan RW yang akan ditetapkan sebagai
air yang dalam atau gelap, serta Surat Tugas Kampung Bebas Jentik Kelurahan Tanah
dan data rumah warga lokasi PJB rumah Kalikedinding tahun sebelumnya. RW
warga bagi Petugas Puskesmas. Hal ini bersangkutan akan menerima reward/
telah sesuai dengan standar dalam Petunjuk penghargaan yang akan ditentukan bersama
Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk oleh Puskesmas dan Kelurahan Puskesmas
DBD oleh Jumantik dari Kemenkes 2012. Tanah Kalikedinding.
Instrumen yang belum ditemukan pada
saat pelaksanaan PJB di rumah warga yaitu
SIMPULAN
Kartu Jentik milik warga yang seharusnya
digantung di meteran listrik rumah/ Pelaksanaan Pemeriksaan Jentik
bangunan. Sehingga, belum sesuai dengan Berkala di wilayah kerja Puskesmas
Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 20 Tanah Kalikedinding dilihat dari aspek
Tahun 2011 tentang Pengendalian Penyakit pelaksana PJB rumah warga telah sesuai
Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jawa dengan peraturan yang ada. Namun, apabila
Timur. Pihak Puskesmas dapat memberikan memungkinkan perlu melakukan advokasi
Kartu Jentik tersebut melalui kader untuk penambahan sumber daya manusia
Bumantik lalu dibagikan kepada seluruh dari luar kader posyandu dan kelompok
rumah/bangunan yang ada di wilayah kerja dasawisma. Kegiatan PJB rumah warga
Puskesmas Tanah Kalikedinding. Selain sudah berjalan sesuai dengan pedoman.
untuk memudahkan dalam pendataan, kartu Waktu pelaksanaan PJB rumah warga oleh
ini juga bermanfaat sebagai sarana sosialisasi Bumantik telah sesuai standar, sedangkan
kegiatan PJB rumah warga kepada warga. PJB rumah warga oleh Petugas Puskesmas
Sehingga, komunikasi antara warga dengan lebih rutin karena disesuaikan dengan
petugas yang memantau jentik lebih mudah. kondisi di lapangan. Aspek pelaporan telah
Petugas Puskesmas juga dapat memantau sesuai dengan sistem pelaporan yang ada
Kartu Jentik pada saat melakukan PJB dalam peraturan. Instrumen yang dibawa
rumah warga, sehingga memudahkan dalam pada saat melakukan PJB rumah warga juga
pemberian penyuluhan dengan melihat telah sesuai. Namun, perlu diberlakukan
pola hasil pemeriksaan sebelumnya. Di penggunaan Kartu Jentik di setiap rumah/
samping itu, keberadaan kartu ini juga dapat bangunan untuk memudahkan pemeriksaan
mencegah adanya duplikasi pemeriksaan dan pendataan. Salah satu cara untuk
dan pendataan. meningkatkan motivasi kader dan warga di
Selain itu, untuk meningkatkan wilayah Puskesmas Tanah Kalikedinding
motivasi warga dalam melaksanakan dalam kegiatan PJB rumah warga, maka
Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus dapat direncanakan Lomba Kampung Bebas
secara rutin, perlu diadakan sebuah sistem Jentik.
yang mengikat warga dan kader agar tertarik
dan semangat dalam mengikuti kegiatan
SARAN
Pemeriksaan Jentik Berkala. Salah satu hal
yang dapat dilakukan oleh Puskesmas Tanah Saran untuk pembaca atau peneliti
Kalikedinding yaitu Lomba Kampung lain yaitu dapat menjadikan aspek evaluasi
Bebas Jentik dengan penilaian berdasarkan dalam penelitian ini sebagai referensi
kelengkapan laporan pemeriksaan jentik dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
oleh Bumantik dan ABJ (Angka Bebas Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di
Jentik) yang tinggi. Penilaian dilakukan wilayah kerja Puskesmas lain. Selain itu,
per RW dengan melihat hasil Formulir dapat menjadikan hasil evaluasi dalam
Pemeriksaan Jentik Berkala yang terkumpul penelitian ini sebagai referensi dalam
di Puskesmas. melakukan optimalisasi pelaksanaan PJB di
tempat lain.
205 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 195205

DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi


Buku Saku Pengendalian DBD untuk Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Pengelola Program DBD Puskesmas dari Cipta.
Kemenkes RI tahun 2013. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
Buletin Jendela Epidemiologi. 2010. Demam 20 Tahun 2011 tentang Pengendalian
Berdarah Dengue. Volume 2. ISSN - Penyakit Demam Berdarah Dengue
2087 - 1546. Pusat Data dan Surveilans (DBD) di Provinsi Jawa Timur.
Epidemiologi Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang
Laman Resmi Pusat Krisis Kesehatan Nyamuk DBD oleh Jumantik dari
Kemenkes RI. 2015. KLB Demam Kemenkes 2012.
Berdarah Dengue di Provinsi Jawa Timur Rekapitulasi Pemeriksaan Jentik Berkala
dan Provinsi Sumatera Selatan. [Online]. R u m a h Wa rg a K e l u r a h a n Ta n a h
Diakses pada 10 April 2016 di: www. Kalikedinding Kecamatan Kenjeran
penanggulangankrisis.depkes.go.id. Tahun 2015.
Fishbone Program Wajib Kesehatan Surat Keputusan Tim Penggerak PKK
L i n g k u n g a n P u s k e s m a s Ta n a h Kelurahan Tanah Kalikedinding Nomor
Kalikedinding Tahun 2016. 02/SK/PKK Tanah Kalikedinding/I/2014
Mubarokah, R. 2013. Upaya Peningkatan tentang Pembentukan Tim Pelaksana/
Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Koordinator Program Pemberantasan
Dengue (ABJ-DBD) melalui Penggerakan Sarang Nyamuk (PSN)/Ibu Pemantau
Juru Pemantau Jentik di RW I Kelurahan Jentik (Bumantik) di Wilayah Kelurahan
Danyang Kecamatan Purwodadi Tanah Kalikedinding Kecamatan
Kabupaten Grobogan Tahun 2012. Kenjeran Kota Surabaya.
Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Widyaningsih, V. 2008. Rancangan Penelitian/
Research Design An Overview.

You might also like