Big Book Biologi 2

You might also like

Download as docx or pdf
Download as docx or pdf
You are on page 1of 51
ANIMALIA Animalia (hewan) merupakan organisme eukariot, multseluler, tidak memiliki dinding se, dan tidak berkiorofl, sehingga tidak dapat berfotosintesis. Hewan bersifat heterotrof dan dapat bergerak untuk mencari makan atau mempertahankan dri dari musuh. Hewan di bumi lebih dari satu juta spesies dan bentuknya sangat bervariasi. Sebagian besar spesies hewan hidup di air. Berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, hewan dlibedakan menjadi dua, yatu parazoa dan eumetazoa, Parazoa adalah kelompok hewan yang tidak merit Jaringan sejat, misalnya pada Porifera. Eumetazoa adalah kelompok hewan yang sudah memilk jaringan sejat, misalnya pada flum hewan lainnya (Cridara, Anellida Nematoda, Mollusca, dan lain), Berdasarkan simetris tubuhnya eumetazoa dibagi menjadi dua, yaitu radiata dan bilateria, Radiata memiiki bentuk tubuh simetr radial yang memilkibagian tubuh atas dan bawah (oral dan abora,tanpa sis anterior (depan) dan posterior (belakang). Contoh radiata adalah flu Cnidaria dan Echinodermata, Biateria memiliki sisi dorsal (tas) dan ventral bawah), sis anterior dan posterior serta memilikissikanan dan ici. Contoh hewan bilateria adalah filum Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropods, dan Vertebrata Berdasarkan lapisan embrionikrya, hewan dibagi menjadi hewan Hewan diploblastc hanya. memiliki teu m dua lapisan embrionik (endoderm dan ektoderm). Sedangkan hewan triploblastik memilik tiga lapisan embrionik (endoderm, mesoderm, dan, ektoderm). Contoh hewan diploblastik adalah kelompok Coelenterata (filum Cnidaria dan Ctenophora), sedangkan contoh hewan triplablastik adalahfilum latyhelminthes, Nematoda, Annelida,Mollusca,Arthropoda, dan Vertebrata. Hewan triploblastik dibagi menjadi tiga, yaitu; ~ Triploblastik aselomata, adalah hewan tripoblastik yang tidak memilki conga di antara saluran pemcernaan dan dinding tubuh. ‘Contohnya pada Platyhelminthes. ~ Tripoblastik pseudoselomata, adalah hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh semu atau rongga tubuhnya tidak dilapisi ‘leh jaringan dari mesoderm. Contohnya pada Nematoda. ~ Tripoblastik selomata, adalah hewan tripoblastik yang memiliki rongga tubuh sejati yang dilapisi oleh jaringan dari mesoderm. Contohnya pada Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Vertebrata. Hewan dibagi menjadi dua berdasarkan ada dan tidak adanya tulang belakang. Hewan yeng memilki tulang belakang disebut vertebrata ddan hewan yang tidak memiliki tulang belakang disebut invertebrata Berdasarklan klasiikasinya, hewan terbagi menjadi dua filum, yaitu lum, Invertebrata dan Chordata, Chordata adalah kelompok hewan yang ‘memiliki korda dorsalis atau tali punggung. Chordata terbagi menjadi tiga subfilum, yaitu Urochordata, Chepalochordata, dan Vertebrata Urochordata dan Chepalochordata adalah kelompok Chordata yang tidak memilikitulang belakang, AL INVERTEBRATA Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan Invertebrata terbagi menjadi beberapa filum, yaitu Porifera, Cnidaria, Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Echinodermata, dan Arthropoda, a. Porifera Porifera atau hewan berpori adalah filum Animalia yang paling primitif dan sederhana, Porifera adalah hewan intertebrata yang 112 eae tidak memilikijaringan sejati (parazoa), tanpa organ dan jaringan yang terspesialisasi. Sebagian besar Porifera hidup di laut, dan sebagian kecil hidup di air tawar. Porifera sering ditemukan di perairan dangkal yang jernih, namun ada sebagian yang ditemukan di perairan berpasir atau berlumpur, Porifera dewasa hidup secara sesil atau melekat pada substrat. Porifera hidup secara heterotrof dengan memakan plankton dan bakteri J. Gikciri tubuh Portfera Bentuk tubuh Porifera sangat bervariasi dari ukuran, seperti kacang polong hingga tinggi mencapai 9 cm dengan diameter 1m. Bentuk tubuhnya asimetri dengan pola yang bervariasi amun ada pula yang berbentuk simetri radial. Bentuk Porifera menyerupai vas bunga, tabung, atau menyerupai cabang- ‘cabang tumbuhan. Permukaan tubuhnya terdapat pori-pori (ostium) yang merupakan tempat masuknya ait. Air yang masuk ke tubuh hewan Porifera akan mengalir ke rongga, tubuh (spongosol) dan keluar melalui lubang pengeluaran (oskulum). Berdasarkan tipe saluran aimya, bentuk tubuh Porifera dibedakan menjadi tiga, yaitu : + Tipe Askonoid, berbentuk menyerupal vas bunga atau jambangan dan_merupakan tipe paling sederhana. Saluran air berbentuk tabung memanjang dari permukaan tubuh hhingga spongosol. Di bagian atas terdapat lubang besar yang disebut osculum. Lubang itu merupakan pintu masuk aliran ai yang menuju ke dalam spongosol. Air yang masuk ‘melalui pori atau ostium bergerak melewati saluran menuju spongosol. Selanjutnya air keluar melalui oskulum. Hewan tipe askonold berukuran kecil, karena getaran flagella tidak _mampu mendorong air dari spongosol keluar melalui ostium, Contohnya adalah Leucosolenia. + Tipe sikonoid, berbentuk simetri radial, memiliki dinding yang melipat secara horizontal sehingga nampak seperti jai jari, Lipatan sebelah dalam membentuk sejumlah saluran berflagela atau kantong yang dilapisi oleh sel koanosit. Lipatan or m3 14 sebelah luar berfungsi sebagai saluran masuknya ait (ostium). Contohnya adalah Sycon ciliatum. Tipe Leukonoid, bentuk saluran air paling kompleks dan tidak beraturan. Saluran berflagel dan berlipatlipat membentuk rongga kecil. Spongosol menghilang digantikan oleh saluran- saluran kecil yang menuju oskulum. Contohnya adalah Leuconia. Gombar 8.1. Tpe sluran ar Ponies ‘Suber: hp bp blogspatcan-012GTIgNg/TCES)EA/AAARAAAALIS/ FaraqdstH_cs400/a5cons7Bsyconte26and2Bleuconjpg Strukturtubuh Porfera Porifera tidak tersusun atas jaringan sejat,tetapi dibentuk leh selsel yang belum terspesialisasl. Poifera tidak memilik sistem saraf dan otot, namun masih dapat berinteraksi dengan frat tga lapisan sel, yaitu: (pinakoderm),yaitulapisan tubuh terluar, berbentuk pipih, tersusun rapat, dan berfungs! sebagai pelindung tubuh bagian dalam. Pinakosit dapat berkontraksi, dan di antara pinakosit terdapat port-pori (ostium) yang membentuk saluran air ke arah spongosol. Mesohil (mesoglea), yaitulapisan yang terletak antara lapisan luar (pinakosit) dengan lapisan dalam (koanosit). Mesohil berupa protein bergelatin, mengandung bahan tulang, dan_mengandung sel-sel_amuboid (amubosit). Amubosit beerfungsi untuk mengedarkan sari makanan, membuang sisa metabolisme, membuat serat spons (spikula), dan membentuk sel reproduktit. Koanosit, yaitu lapisan paling dalam yang melapisi spongosol. Koanosit berbentuk agak lonjong, dengan salah satu ujung berlekatan dengan mesohil, dan ujung lainnya dengan spongosol. Koanosit memilikilagel dan dikellingioleh sejurnlah penjuluran yang dilapisi oleh mukus. Koanosit berfungsi untuk pencernaan makanan secara intraseluler. Tubuh Porifera ditunjang oleh spikula dan serat organik sebagai rangka tubuhnya sehingga dapat berdiritegak. Spikula berasal dari zat kapur (CaCO3) atau silikat (H2SiO7). Serat corganik terdiri dari skleroproterin yang mengandung sulfur Tubuh Porifera memiliki regenerasi yang tinggi. Bagian tubuh yang terpotong akan mengalami regenerasi kembali, asalkan ‘masih memiliki beberapa koanosit dan tidak terlalu kecil, gtr io ha Gambar 6.2. stuktur Tabu Prifera (a spongosel (apis sel) struktar ‘oanosit Sumberhtt: ib blogspot.com PIOSKNWKPKE/SABACErqry _AARAAAAAASB/mCklpnIFDO/400/gbr Jpg Fisiologi Porifera Proses fisiologi Porifera bergantung pada aliran air. Air yang masuk membawa partikel makanan dan oksigen, Partikel makanan yang masuk akan terjerat dalam mucus yang terdapat pada penjuluran kemudian ditelan secara fagositosis. Selanjutnya, dicerna secara intraseluler oleh koanosit. Sari makanan hasil dati pencemaan diedarkan oleh sel amubosit. Pertukaran udara terjadi secara difusi 4. Cara Reproduksi Porfera Porifera bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas dan gemula. Tunas merupakan salah satu jenis amubosit yang mudah dilepaskan. Sekumpulan sel yang dilepaskan akan menjadi individu baru. Gemula adalah sekumpulan arkeosit yang mengandung cadangan makanan dan dikelililngi oleh amubosit yang keras dan terkadang mengandung spikula, Arkeosit merupakan amubosit dengan pseupodia yang tumpul ddan berinti besar. Beberapa jenis Porifera memilikiggemula tanpa cangkang atau berbentunk larva yang berenang bebas. Porifera bersifat hermaprodit, namun sel telur dan sperma diproduksi pada waktu yang berbeda, Sperma dikeluarkan bersama air melalui oskulum dan masuk ke individu lain melalui ostium. Fertilsasi terjadi di mesohil menghasilkan ‘embrio. Embrio akan tumbuh menjadi larva berflagela (larva amfiblastula). Larva amfiblastula kemudian keluar bersama aliran aie melalui oskulum, Latva amfiblastula akan berenang bebas dan melekat pada substrat hingga tumbuh menjadi individu dewasa. Beberapa jenis Porifera bersifat diesis (berumab dua). 5. Kasikas Poriera ‘erdapat 10.000 spesies Porifera yang sudah diidentifikasL Berdasarkan —penyusunKerangkatubuhnya, — Porifera dikelompokkan menjaditiga yaitu + Calearea (Calsispongiae) memiliki rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat, permukaan tubuh berbulu, berwarna pucat dengan tinggi kurang dari 15 cm. Calearea memillki tipe saluran askonoid, sikonoid, dan leukonoid. Contohnya adalah Leucosolenia,Clatharina, dan Sycon cilatu + Hexactinellida.(Hyalospongiae), memilki Kerangka tubuh yang tersusun atas silka dengan bentuk silindris, datar, atau 176 (BE bertangkai. Tinggi tubuh dapat mencapai 90 cm. tipe saluran air sikonoid. Contohnya adalah Euplectella aspergillum, dan Ayalonema. + Demospongiae, memiliki kerangka tubuh dari serabut sponging dengan tinggidan diameter dapat mencapai 1 meter. Sebagian besar Demospongiae berwarna cerah yang berfungsi untuk melindungidarisinar matahari. Tipe saluranairleukonoid. Demospongia biasanya hidup di tepi pantai hingga kedalaman 45m, namun ada pula yang hidup diairtawar. Contohnya adalah Oscarella, Microciona, Hlichondria, dan Cliona. + Sclerospongiae, adalah spons karang yang rangkanya tersusun dari kalsium karbonat yang terjalin dalam serat-serat spons, sehingga tampak seperti batu koral dengan diameter bisa mencapai 1m. Contohnya adalah Ceratoporella dan Stromatospongia, 6. Peranan Porifera Beberapa Porifera yang berwama cerah digunakan untuk hhiasan dalam akuarium, misalnya Axinella cannabina. Kerangka Spongia dan Hippospongia dapat dimanfaatkan untuk spons ‘mandi. Hewan spons Cliona berperan dalam pelapukan bata karang atau cangkang Mollusca, Cnidaria Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk dalam Coelenterata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler). Cnidaria berbeda dengan Ctenophora karena memiliki sengat untuk pertahanan diti dan menangkap mangsa. Sebagian besar Cnidaria hidup di laut, hidup secara_berkoloni atau soliter, dan memilkidua bentuk, yaitu polip dan medusa. Polip hidup sesil atau melekat pada suatu substrat, sedangkan medusa bergerak bebas atau berenang di dalam air. Cnidaria hidup secara heterotrof dengan memakan udang dan ikan kecil aan m 1. Cirkciritubuh Chidaria Tubuh Cnidaria berbentuk simetri radial dengan ukuran tubuh yang bervariasi Bentuk tubuh Cnidaria dibedakan menjadi polip dan medusa. Polip berbentuk silindiris yang memiliki dua ujung, yaitu satu ujung yang berfungsi sebagai ‘mulut (oral) yang bertentakel dan ujung lainnyamenempel pada substrat (aboral). Medusa berbentuk seperti lonceng, payung, atau mangkok terballk, dengan bagian cembung mengarah ke atas, sedangkan bagian cekung yang memiliki mulut dan tentakel mengarah ke bawah. 2. Struktur tubuh Cnidaria Tubuh Cnidaria. tersusun dar jaringan sejati dan memiliki dua lapisan embrionik (diploblastik). Tubuh Cnidaria terdiri atas, tiga lapisan, yaitu sebagai berikut. + Epidermis merupakan lapisan tubuh paling luar yang tersusun atas lima macam sel, yaitu sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit (knidoblas), sel kelenjar lender, dan sel saraf indera Dalam knidosit terdapat kapsul penyengat nematosista yang banyak terdapat di tentakel dan ujung oral. Racun nematosista tidak berbahaya, misalnya pada Hydra, namun racun pada ‘ubur-ubur Chironex dapat menyebabkan rasa sakit, panas, dan ‘menyebabkan kematian. Nematosista hanya digunakan sekali, sehingga perlu dibentuk knidosit baru. Sel interstsial berfungsi untuk menghasilkan sel sperma, sel telur, dan knodosit. Sel indera dan saraf berupa jala pada epidermis yang berdekatan dengan mesoglea + Mesoglea_merupakan rongga yang berisi bahan menyerupai gelatin dan tidak mengandung sel. Mesoglea adalah pembatas antara lapisan epidermis dan gastrodermis. + Gastrodermis, terdiridarisel ototpencerna berflagel, selkelenjar fenzim, dan sel kelenjar lender. Gastrodermis pada beberapa Hydra bersimbiosis dengan zoochlorella sehingga menghasilkan, wana cerah pada Hydra. 178 (BBE 3. Fisiologi Cnidaria Sistem pergerakan pada Cnidaria terjadi Karena kontraksi tot. Kontaksi otot berpengaruh pada cairan dalam rongga

You might also like