Download as docx or pdf
Download as docx or pdf
You are on page 1of 4
kkadang berpisah dan bergabung kembali di tempat-empat yang. “Tidak tepat,” schingga salah satu pasungan akan melepaskan igen yang lebih banyak dibandingkan dengan yang didapackan oleh kromacid itu, Hasil dari persilangan yang tidak timbal balik itu adalah satu kromosom dengan delesi dan sata kromo- som dengan duplikasi, ‘Onganisme yang mewarsi delesi homorigot yang besar (atau sebuah kromosom X dengan delesi semacam iu, pada laki-laki) biasanya kehilangan sejumlah gen penting, suatu keadaan yang, biasanya menyebabkan kematian, Duplikasi dan translokasi juga ‘enderung memiliki pengaruh yang membahayakan. Pada trane- fokasi yang timbal balik, di mana cerjadi pertukaran ancara segmen-segmen kromosom nonhomolog, dan pada invers, ke- seimbangan antar gen tdallah abnormal-—semun gen ada dalam ddosis yang normal. Namun demikian, inversi dan translokasi dlapat mengubah fenotipe karena ekspresisuatu gen dapat dipe- ‘ngaruhi olch lokasinya di antara gen-gen di dekatnya. Kelainan-kelainan pada Manusia yang Disebabhan oleh Perubahan Kromosom Perubahan jumlah dan strukeur kromosom diksitkan dengan Sejumlah kelainan seus pada manusia. Keka nondisjungs ter jadi dalam meiosis, skabaenya adalah ancuploid, cerdaparnya romosom dalam jumlah yang abnormal di dalam gamer yang dliprodulai, dan kemudian, di dalam zigot. Meskipun fekens igor ancuploid bisa jadi cukup tinggi pada manusia,sebagian besa perubahan kromosomalterscbur bis bgita membuhayakan bagi petkembangan schinggaembrio-embrionya secaraspontan (alamiah)digugurkan jauh sebelum kelahiran. Akan tetapi, be- bberapa tipe aneuploid nampaknya tidak evalu. mengganggu ‘escimbangan genetikketimbang tpeancupolid inna, di mana hhasilaya adalah individu-individu dengan keadsan ancuploid tereentu dapat berahan hidup simpai lai dan slanjuaya, Individu-indvidterscbut mem sejumlah ela (ymptom)— suatu sindrom—yang karakteristiknya tergancung dar ipeancu- ABC BC —_, ES0GEE F Gummpos> i, @ 0GnD © cu Apese AecDE Faw MNO Tendo ibaa = aie yaa @ De ploid, Kelainan-keainan genetik yang dschabkan oleh ancup- loid dapac didiagnoss sebelum lahi dengan uj fetus (hat Bab 14). Salah satu Keadaan ancuploid, sindrom Down, mengensi kirackra satu dar setiap 700 anak yang laie di Amerika Seika. Sindrom Down biasanya discbabkan oleh Kelebihan kromosom 21, schingga setiap sel cubuh memiliki total 47 kromosom (Grsmman 15.13). Dari sudue pandang kromosom, sel-sel ter sebuc dinamakan wisomik untuk kromosom 21. Meskipun kro- rmosom 21 merupakan kromosom manusia yang paling kel, tesominya secara parah mengubah Fenotpe individu terscbut Sinérom Down meliputi penampakan wajah yang khas, eubuh ppendek, aca jantung, kerentanan terhadap infeksisaluran per nafasan dan lemah mental. Lebih jauh lagi, individu yang men- dlritasindrom Down memiliki kecenderungan untuk menderica penyaki leukemia dan Alzheimer. (Mungkin bukan suatu kebe- tulan bahwa gen-gen tertencu yang berhubungan dengan kedua penyakit tersebut terletak pada kromosom 21.) Meskipun or ang-orang yang menderta sindrom Dowr ratarata meni hharapan hidup yang jauh lebih pendek dibandingkan orang nor imal, beberapa dapat hidup sarpai umur 50 tahun atau lebih. Sebagian besar penderitasindrom Down tethambat petkeimba- nan seksualnya dan mandul. Jai, sebagian besa kasus sindrom Down adalah akibatteradinya nondisjungsi pada waktu pem- ‘bencukan gamer pada salah sane orangruanya. Frekuensi sindrom Down betkorelasi dengan umur si ibw. Sindsom Down exad pada 0,04% anak yang dilahirkan oleh ‘wanita yang berumue di bawah 30 tahun. Resiko tersebut ber- tambah menjadi 1,25% tethadap ibu yang berumur sedikie di aa 30 tahun dan bahkan lebih tinggi lagi terhadap ibu yang bberumur lebih cua. Karena resiko yang eclatif tinggi sersebut, ‘wanita-wanita hamil yang berumur lebih dari 35 tahun me- rupakan calon dalam pengujan fers uncuk melihae trsomi 21 di dalam embrio. Korelasi sindom Down dengan umur iba ‘belum dapat dijlaskan Salah satu hipotesis menyatakan babwa ‘wanita-wanica yang lebih tua memilik kecenderungan yang lebih GAMBAR 15.12 * Perubahan struktur romosom. Tanda panah vertial ‘manunjukkan titk pemutuson kromasom. Warna ungu geiap adalah gen-gon yang ‘Spengarut olen penyusunan kembal kromasom. (a) Dees! menghlangkan salah satu sogmen keomosom. (8) Dupikasi mengulang segmen. () Suaty invers membalk segman Gi dalam kromosom. (d) Translokasi memindshkan segmon dar ssa sats kromosom ko kromosom isinnya yang tidak homolog. Tipe transiokas! yang paling umum adalah timbab-balk, i mana kremosorn onhomolog bertukar fagmen. Transokasi Fontmbatbabk. mana kromosom Imeniransferfragmen tanpa menerima fragmon kembal juga toad. be rau E GH Row 2 291 GAMBAR 15.13 * Sindrom Down. Karitipe menunjukan Wsom! 21, Anak tereabut menunjukian Karakersik wajah Khas sindrom Down, besar daripada wanita yang lebih muda untuk mengandang, sampai melahirkan bayi-bay sindrom Down, tanpa menggugur- kan embrio trisomiknya secara spontan. Tidak ada kelainan kro- ‘mosom lain yang diketahui mengikuti pola kemunculan yang, ‘meningkat ini dengan umur ibu. "Nondisungsi kromosom seks menghasilkan berbagai macam 4keadaan ancuploid pada manusia.Scbagian besar keadaan ter- scbut nampaknya tidak begicu merusak keseimbangan genet slbandingkan dengan keadsan aneuploid yang melibatkan au tosom. Hal iex mungkin dischablan Kromosom Y membawa {gen yang jumlahnya rlaif kcil dan karena salinan-salinan eksta dari kromosom X menjadi tidak aktif seperti Barr body pada sel- sel somatik. ‘Kromosom X ekstra pads anak lak-laki, menghasilkan XY, muncul kirarkira sekali dalam setiap 2000 kelahiran hidup. ‘Orang-orang dengan kelainan ini, disebuc Syndrome Klinefeler, mmiliki organ kelamin jantan tetapi ukuran testsnya sangat 292 Aci dan laa tenchut seri. indrom tencbut serng meipu pembesaran dada dan karakteristik-karakteristik tubuh wanita Ininnya. Indvidu yang cerkena biasanya meni hecerdasan ‘normal. Lakilaki dengan kromosom ¥ ekstra (XYY) cia me- milk sindrom yang terdeinisi dengan jes, meskipan merck cenderung lebih tinggi dibandingkan kebanyakan orang. Pe- ‘rempuan dengan trisomi X (XXX), yang cerjadi sekali dalam ‘Gracia 1000 Kelairanhidup, tampak schat dan tidak dapat dlibedakan dai perempusn dengan lromosom XX kecual dai larioxipenya. Monosomi X, dsebut sindrom Turner, tradi sekitar stu bali dalam setiap 5000 Kelahiran dan merupakan satu-siunya monosomi yang dapat hidup pada manusia. Mes- kip indvid-indvidy X0 in secarafenotip adalah perempuan, conga kelamin merckatidake menjadi matang pada sat rem, ddan ccc seks sekunder gagal erkernbang,Indvidu- individ semacam ia strl dan meiliki ubuh pendek. Scbagian bes memiliki kecerasan normal. Sealipun jumlah kromosom normal, perubaban strukeral ‘romosom dapat menyebabkan kelainan atau penyakit pada ma- ‘nusia. Banyak delesi pada kromosom manusia (lihat GAMBAR 15.12), baka dalam Keadaan heteroxigot menyebabkan mac salah yang srius pada fle dan mental. Sal sats sindeom semacam ita dikenal sebagai ri du char Cangisan kucing"). ‘Anak yang dihirkan dengan dele pada kromosom 5 ini mem- ppunyai mental yang terbelakang, memilki kepala yang kecil dengan penampalan wajah yang tidak biasa, dan memilikir- ngisan yang suaranyasepertsuara cing yang mendria.In- divi semacam iu biasanya mati ketika masih bay sta anak anak. Sata tipe perubahan lin pada strukeur kromosom yang ber hubungan dengan kelanan pada manusia adalah transloas kro- ‘mosom, penempelan fragmen dari saru kromosom ke kromo- som lain yang tidak homolog lihat Gawmax 15.12). Transloka- si kromosom telah ditemukan renapac pada penyakic kanker tertents. Salah satu contohnya adalah chronic myelogenous lew- ‘emia (CML). Leukemia adalah kanker yang menyerang sll yang menghasillan selacl darah putih, dan di dalam schal leaner dart penderta CML tlh tea eransokasi inbal balk. Scbagian dari kromovom 22 telah bertukae tempat dengan sebuah fragmen ecil dari jing kromosom 9. (Bagaimana pertukaran semacam itu dapat menychabkan kanker akan dibicaraan pala Bab 19.) Sebagian kecil individu yang menderita sindrom Down me- ngalami trnsdokasi komosom dengan jenis yang berbeda. Se- ‘mua sel dari orang-orang semacam itu memiliki jumlah kromo- som normal, 46, Namun demilian, pemerikaan karotpe secara tcl: mempelhatkan adanya sebagian atau kesluruhan keo- rmosom 21 ketga yang melekae pada kromosom lin melalui trandokasi. Efek fenotipik dari beberapa gen tergantung pada apakah gen-gen tersebut diwarisi dari ibu atau dari ayahnya (imprinting) Di sepanjang diskusi kita tentang genetika Mendelian dan dasar kromosomal penurunan sift, kita telah mengasumsikan bakwa (@) Sistem X-0 ee”) aw é g (0 Sinem 250 DN owas) é g (@) Sizer haploid GAMBAR 15.8 * Beberapa sistem kromosom untuk penentuan |Jonis kelamin (g). (a) Pada manusia dan mamaia lan demkian| pula pada lat buah dan beberapa serangaa lainnya, jis kelamin dar keturunan tergantung pada apakah sel spermanya ‘membawa kromosom X atau kromesom ¥. (Angka pada gambar ‘menunjukkan jumiah autosom, kromosom nonseks.) (b) Pada, belalang, jangkerk,kecoa, dan seranggalainnya, hanya ada satu tipe romosom seks, yaity kromosom X. Betnanya XX, jantan XO {(@ adalah nol jantan hanya mempunyal sat kromosom seks) Jeniskelamin keturunantergantung pada apakan sel spermarya ‘mengandung kromocom X atau dak meni kromosom seks. (6) Pada ungges, beberapa jnisikan dan beberapa jens serangga, {ermasuk kupu-kupu dan ngonga, varabel yang menentukan jes kolamin adalah keberadsan kromotom seks pada ovum (bukan ‘pada sperma, sopert pada sistem X-¥ dan X-0). Kromosom seks ‘ibe anda Z dan W untuk menghindar kekelrvan dengan sistem X.Y. Jantannya ZZ dan betinanya ZW. (d) Tidak ada kromosom ‘seks pada kebanyakan spesies lebah dan semut. Betina ber kkembang dar ovum yang dibuahi sehingga merupakan poi Jantan beekembang dart owum yarg tidak sibuah sehingga ‘merupakan haploid: mereka tidak meni aya akan muncul bergancung pada ada atau tidakaya kromosom Y. Pada tahun 1990, satu tim pencliti dati Inggris mengiden fikasi sebuah gen yang diperlukan untuk peckembangan cet ‘Mereka menyebut ini SRY, singkatan dari sex determining region of ¥ (daerah penenca-jenis kelamin 1). Dengan tidak adanys SRY, gonad berkembang menjadi ovarium. Para peneiti me- rnegaskan bahwa adanya (atau tidak adanys) gen SRY hanya merupakan sebuah pemicu. Citi-ciri biokimiawi,fsiologis, dan anatomis dar jens kelamin bensfat kompleks, dan banyak gen terlibar di dalam perkembangan ciri-citi ini. Kecenderunganya adalah gen SRY mengkode sejenis protein yang meregulasi banyak ‘gen lainnya, Baru-barw ini para peneliti telah mengidensiikasi sejumlah gen in pada kromosom Y yang diperlakan untuk i tetapi tidak memproduksi sperma yang normal. Gen-gen terpaut-seks mempunyai pola-pola penurunan sifac yang unik © Di sapingpernanny dalam menenakan jens Klann, 43 tromesom sls teria ktomoiom Xmen gegen untuk banyal karler yang dak beratan dengan se. Pada transi, ah topes asaya menanjak pats kaa Karker yang erat romosom X. Keemya ini meng pols penuratan st yang soma dengan yong Gael Morgan Pate lokus coa-puth Drowpil. Pas ayah mewacian se ag expat loomroom X pada sere sad prcapesntys empl tidak stypun pda anak ak akinya (cata 159), Sealer, para bu dapat mewaiskan lel erpascls pad ak ki apn onek fersopnan suse espaut ets dcbabla och kl esi maka ‘seorang anak perempuan akan memperlihatkan fenotipenya Hany fila din meropalan homonigoe. Karena anak lklald hanya mend a fla ith hemsigr dan beac dak moll ert wank menggambartan provgea exparacs (eta demtgrdiguatn lam fous tsot venatam i Seta anak ia yang mendapat lel rl dai bunya akan tnempetihadan ifr ind. Karena alan crebut, anak kali je anya meri Klian-elinan ang darunan oleh bl hl eae txpenr acs deodinglan emi perpen, ‘Alan tmp, mestipan pong anak peempeam wom me ward dons ganda ald tan uh bin seicdtandingan Probables anak Iki wom mewacd dos angga ale tscan, mah ada anak prcmpuan yang meni Kelana powcads: Malaya, bur ware mcropakan besnan cds be Kaha yong diwul sebog ae sxpansks. Arle per pan yang buta warn kemangkinandihian dar ayah bua froma yang panganna ads kar (ihr cama 15.90. ‘Akan erp, aren al expautaeks unk sian bua wana relat rang, hemunglinan bahwa pda dan wank emacam inw akan bette adalah rendah Kelainan-kelainan Terpaut-Seks pada Manusia Sejumlah kelainan terpaue-X pada manusia jauh lebih srius dibandingkan buta warna. Sata contohnya adalah Duchenne muscular dystrophy, yang mengenaisekitar sau dari sep 3500 Jakislaki yang dilahirkan di Amerika Serkat. Orang-orang yang kelainan Duchenne muscular dystrophy jarang yang 287 BIOLOGI

You might also like