Professional Documents
Culture Documents
ID None
ID None
ID None
Anggraini et al. Penggunaan Ekstrak Batang Kayu Manis terhadap Kualitas Nata de Coco
Abstract: Skin of the Cinnamon (Cinnamomum burmanni) is a spice plant, the Cinnamon can used as natural
preservative, and substance addititon of food. The Cinnamons can used as a food preservative because it has
antimicrobial activity, so it can inhibit the growth of bacteria and fungi. Content compounds of the Cinnamon
is volatile oil that is mainly cinnamaldehyde, polyphenols and antioxidants which is characteristic of are
bactericidal and fungistatic. The purpose of this study was to determine the effect of various concentrations
of the Cinnamons and determine the best concentration of the number of bacterial colonies, storability and
the organoleptic of the Nata de Coco beverages. This type of research is True Experiment Design and design
used is The Posttest Control Group Design, that is research with the treatment, and control replicates. The
study design using a Completely Randomized Design (CRD), with 7 treatments (0%, 5%, 10%, 15% , 20%,
25% dan 30%) and repeated 4 times. The population in this study is at the Nata De Cocos Substract beverages.
Sample of this study is Nata de Coco taken from Pusbang Biotek Tegalgondo village, Malang city. Data were
analyzed by Anova 1 factor and followed with Duncans test. The results showed that there is effect of various
concentration of the Cinnamon to the number of bacterial colonies, storability and the characteristic
organoleptic of Nata de Coco beverages. Duncan test results for a number of bacterial colonies, the best
concentrations for inhibiting is 30% that are below SNI (1 x 104), whereas the best concentration for the
storability is 30% which last up to 5 days. Based on the organoleptic test, preferred aroma is 5% of
concentration, preferred color is 10% of concentration, and preferred flavor is 5% of concentration.
konsentrasi 0% adalah daya simpan terendah dengan dan getir yang ditimbulkan oleh senyawa polifenol
waktu 0 hari. dalam minyak atsiri, sehingga panelis kurang
menyukai rasa yang terlalu pahit dan sepat. Akan
3.1.3 Hasil rata-rata berbagai konsentrasi tetapi minuman yang tidak diberi kayu manis atau
ekstrak kulit batang kayu manis terhadap tanpa perlakuan mempengaruhi tingkat kesukaan
organoleptik minuman Nata de Coco nilai rata-rata organoleptik panelis yang tinggi.
Pengamatan organoleptik dilakukan pada hari ke 0 Jadi,hasil penelitian menunjukkan yang paling
saja karena sampai penyimpanan hari ke 5 bakteri efektif ditinjau dari tiga parameter adalah konsentrasi
sudah melebihi SNI (1x104). organoleptik akan 30% (perlakuan A6) dengan daya simpan 7 hari.
ditampilkan pada tabel 3.3 berikut ini: Dengan konsentrasi 30% pada penyimpanan 7 hari
jumlah koloni bakteri masih berada dibawah nilai SNI
(1x104). Selain itu mampu menambah ketahanan daya
Tabel 3.3 Hasil rata-rata uji organoleptik terhadap minuman
nata de coco
simpan makanan sampai 1 minggu dari standar
keamanan makanan (tanpa perlakuan pengawetan
sebaiknya dikonsumsi paling lama dalam waktu 1 x
24 jam). Adanya perbedaan jumlah koloni bakteri
diperkirakan karena kandungan senyawa yang
terdapat pada ekstrak kulit batang kayu manis
(Cinnamomum burmannii) yaitu senyawa polifenol,
minyak atsiri, tanin dan saponin. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian komponen
dalam kulit batang kayu manis dapat dijadikan
sebagai antimikroba, sehingga dapat mengawetkan
makanan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Prasetyaningrum (2012), tentang aktivitas
Terlihat pada Tabel 3.3 perlakuan ekstrak kulit antioksidan total fenol, dan antibakteri minyak atsiri
batang kayu manis terhadap sifat organoleptik dan oleoresin kayu manis (Cinnamomum burmannii).
memiliki nilai yang berbeda antara nilai aroma, Menurut Puspita (2014) komponen antimikroba
warna, rasa dan tekstur. Nilai aroma tertinggi pada pada kulit batang kayu manis adalah adalah senyawa
konsentrasi 5% dan nilai terendah pada konsentrasi polifenol, tanin dan saponin. Mekanisme kerja
30%. Nilai warna tertinggi pada konsentrasi 10% dan antimikroba polifenol adalah menyebabkan
nilai terendah pada konsentrasi 30%. Nilai rasa denaturasi protein, menghambat pembentukan
tertinggi pada konsentrasi 0% dan nilai terendah protein sitoplasma dan asam nukleat serta
mayoritas pada konsentrasi 30%. Nilai tekstur menghambat ikatan ATP-ase pada membran sel.
tertinggi pada konsentrasi 0% dan nilai terendah pada Saponin memiliki mekanisme kerja antibakteri yang
konsentrasi 30%. sifat lipofiliknya mampu merusak membrane sel.
3.2 Pembahasan Tanin memiliki mekanisme kerja antibakteri yang
memiliki sifat dapat membentuk kompleks dengan
ion logam yang dapat menyebabkan senyawa tannin
3.2.1 Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Kayu bersifat toksik bagi membran mikroba.
Manis (Cinnamomum burmannii) terhadap
Jumlah Koloni Bakteri Minuman Nata De 3.2.2 Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Kayu
Coco Manis (Cinnamomum burmannii) terhadap
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Daya simpan Minuman Nata De Coco
konsentrasi ekstrak kulit batang kayu manis Umur simpan antara minuman Nata de Coco tanpa
(Cinnamomum burmannii) ditinjau dari jumlah penambahan ekstrak kulit batang kayu manis hingga
koloni bakteri, daya simpan dan sifat organoleptik penambahan ekstrak kulit batang kayu manis 30%,
pada sayur lodeh menunjukkan bahwa ada pengaruh parameter daya simpan minuman Nata de Coco
sangat nyata pemberian konsentrasi ekstrak kulit dengan cara melihat dari penambahan jumlah koloni
batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) bakteri. Jumlah koloni bakteri mempengaruhi umur
terhadap jumlah koloni bakteri, daya simpan dan sifat simpan minuman nata de coco, karena semakin tinggi
organoleptik pada kualitas minuman nata de coco. angka jumlah koloni bakteri maka semakin rendah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pula umur simpan suatu produk makanan ataupun
konsentrasi yang digunakan maka semakin sedikit minuman. Umur simpan minuman Nata de Coco
jumlah koloni bakteri dan ketahanan minuman dengan penambahan ekstrak kulit batang kayu manis
semakin tinggi. Namun, dari sifat organoleptik paling panjang terlihat dengan penambahan ekstrak
semakin tinggi konsentrasi rasa akan semakin pahit
kulit batang kayu manis 30% (perlakuan A6), 3.3.3.2 Organoleptik Aroma
sedangkan umur simpan minuman Nata de Coco Tabel 3.3 menunjukkan bahwa perlakuan tertinggi
paling pendek yaitu 0 hari tanpa penambahan ekstrak pada perlakuan A1 dengan konsentrasi 5% dan
kulit batang kayu manis (perlakuan A0). Lama daya perlakuan terendah perlakuan A6 konsentrasi 30%.
simpan minuman Nata de Coco dengan peningkatan Menurut (Hastuti,2014) kandungan kimia dalam kulit
penambahan ekstrak kulit batang kayu manis batang kayu manis menyebabkan rasa dan aroma khas
(Cinnamomum bumannii) yang diberikan pada pada tamanan ini. Kandungan yang terdapat dalam
perlakuan sampel minuman Nata de Coco disebabkan kulit batang kayu manis adalah sinnamaldehyde dan
karena adanya pengaruh kandungan antimikroba, eugenol, yang mempengaruhi rasa dan aroma pada
antijamur serta antioksidan yang mampu menekan suatu minuman. Mulyani, 2013 menambahkan bahwa
laju pertumbuhan mikroba yang tumbuh pada kayu manis memiliki senyawa aromatik, aromanya
minuman nata de coco. tergantung pada substansi dengan susunan yang
Kandungan senyawa yang terdapat dalam berbeda. Substansi yang terkandung dalam kayu
ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum manis antara lain adalah sinnamaldehid, eugenol,
burmanni) yang berperan paling penting adalah safrol atau camphor, aceteugenol dan beberapa
transsinamaldehyde. Menurut Puspita (2014) aldehid lain dalam jumlah kecil. Rasa manis dan bau
menyatakan bahwa transinamaldehid merupakan tertentu dari kulit batang kering kayu manis terutama
kandungan terbesar yang terdapat pada kayu manis, ditentukan oleh kandungan minyak aromatik yang
senyawa ini memiliki aktifitas antibakteri dengan mudah menguap pada batang.
cara mempengaruhi lapisan lipid bilayer membrane
sel dan menyebabkan kebocoran isi sel vital sehingga 3.3.3.3 Organoleptik Warna
menurunkan aktivitas enzim bakteri. Flavonoid Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dengan perlakuan
merupakan senyawa antibakteri yang memiliki tertinggi pada perlakuan A2 dengan konsentrasi 10%
kemampuan untuk mengikat, membentuk kompleks dan perlakuan terendah perlakuan A6 dengan
dengan protein ekstra seluler dan terlarut, dan juga konsentrasi 30%. Warna merupakan komponen
membentuk kompleks dengan dinding sel bakteri, penting untuk semua produk hasil olahan pangan
serta memiliki sifat lipofilik yang dapat merusak karena warna sangat mempengaruhi tingkat
membrane bakteri. penerimaan konsumen meskipun kurang
3.3.3 Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Kayu berhubungan dengan nilai gizi. Ekstrak kulit batang
Manis (Cinnamomum burmannii) terhadap kayu manis dapat digunakan sebagai pewarna alami,
Organoleptik Minuman Nata De Coco karena ekstrak kulit batang kayu manis berwarna
kekuningan. Ekstrak kulit batang kayu manis dapat
3.3.3.1 Organoleptik Rasa mempengauhi warna Nata de Coco pada
Tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa perlakuan A0 penyimpanan suhu ruang. Warna pada minuman kulit
(0%) memiliki nilai tertinggi dan perlakuan terendah batang kayu manis juga disebabkan kandungan
sinamaldehid pada kayu manis yang berwarna
perlakuan A6 konsentrasi 30%. Menurut
(Hastuti,2014) kandungan kimia dalam kulit batang kekuningan. Semakin banyak penambahan kayu
kayu manis menyebabkan rasa dan aroma khas pada manis warna yang dihasilkan semakin merah tua
(Hastuti, 2014).
tamanan ini. Kandungan yang terdapat dalam kulit
batang kayu manis adalah sinnamaldehyde dan
eugenol, yang mempengaruhi rasa pada suatu 4. KESIMPULAN DAN SARAN
minuman. Konsentrasi yang disukai panelis dalam
penelitian ini yaitu 0 %, karena rasa yang timbul 4.1 Kesimpulan
benar-benar asli minuman Nata de Coco dan
penyimpanannya 0 hari, sedangkan perlakuan Ada pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak kulit
konsentrasi 30% tertinggi berada di urutan tingkat batang kayu manis (Cinnamomum burmannii)
kesukaan terakhir karena rasa yang ditimbulkan terhadap jumlah koloni bakteri, daya simpan dan uji
sangat pahit dan sepat yang kurang disukai oleh organoleptik pada minuman nata de coco.
beberapa panelis. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak Konsentrasi ekstrak kulit batang kayu manis
kulit batang kayu manis, maka kandungan (Cinnamomum burmannii) 30% berpengaruh paling
sinnamaldehyde dan eugenol yang terdapat dalam baik dalam menghambat jumlah koloni bakteri pada
kulit batang kayu manis semakin tinggi pula sehingga minuman Nata de Coco dengan rata-rata analisis data
akan mempengaruhi terhadap rasa pada minuman (3,0 x 102) dan masih dibawah standar SNI (1 x 104
nata de coco. cfu/ml). Konsentrasi ekstrak batang kulit kayu manis
(Cinnamomum burmannii) 30% berpengaruh paling
baik terhadap daya simpan selama 7 hari pada minum
nata de coco. Konsentrasi ekstrak kulit batang kayu Budiyono, H. (2009). Analisis Daya Simpan Produk
manis (Cinnamomum burmannii) berpengaruh paling Susu Pasteurisasi Berdasarkan Kualitas Bahan
baik terhadap sifat organoleptik aroma pada minuman baku Mutu Susu. Jurnal Paradigma, Vol.10 (2)
nata de coco. Konsentrasi 5% berpengaruh paling Desember 2009: 198-211
baik terhadap sifat organoleptik aroma, konsentrasi Budiyono, H. (2009). Analisis Daya Simpan Produk
10% berpengaruh paling baik terhadap sifat Susu Pasteurisasi Berdasarkan Kualitas Bahan
organoleptik warna, konsentrasi 5% berpengaruh Baku Mutu Susu. Jurnal Paradigma, Vol.10 (2)
paling baik terhadap sifat organoleptik rasa. Desember 2009 Hal. 1-14
Dwijayanti. (2011). Daya Antibakteri Minyak Atsiri
4.2 Saran Kulit Batang Kayu Manis Terhadap
Stertococcus mutans Penyebab Karies Gigi.
Perlu dilakukan penelitian serupa, dengan melakukan Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Sanata
uji penyimpanan pada suhu yang berbeda sehingga Dharma:1-80
dapat diketahui pengaruh pemberian ekstrak batang Effendi, M.S. (2012). Teknologi Pengolahan Dan
kayu manis terhadap daya simpan minuman Nata de Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta
Coco atau minuman lainnya. Pengawetan dengan Enie, A. B. (2006). Bahan Tambahan Pangan Dalam
menggunakan bahan alami pada minuman Nata de Industri Minuman. Sosialisasi Food Additives
Coco disarankan untuk menggunakan berbagai (bahan tambahan pangan) Dalam Industri
sediaan untuk pembuatan minuman nata de coco. Minuman. Ditjen Agrokimia Deperin 14
November 2006. Semarang
Guenther, E. (2006). Minyak Atsiri, Jilid 1. Ketaren
5. UCAPAN TERIMAKASIH (terj). Jakarta: UI Press
Hamid, S. & Purnomo, H. (2010). Kamus Lengkap
Selama proses penyusunan hingga penyelesaian Biologi. Jakarta: Gama Press
penelitian ini penulis telah banyak memperoleh Hastuti, A. M. (2014). Pengaruh Penambahan Kayu
dukungan, bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi Manis terhadap Aktivitas Antioksidan dan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis Kadar Gula Total Minuman Cinnamomum
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya burmanii) (Nees & Th. Nees) Terhadap
kepada: Orang tuaku Alm. Agus Nur Bambang dan Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus.
Ibu Koriah serta adik-adikku tercinta Andrean dan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,
Amanda. Terima kasih atas doa, perhatian, Vol. 2 (2): 1-8
bimbingan, semangat, kasih sayang dan menjadi Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia II.
inspirator dalam hidup. Bapak Dr. Poncojari Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya
Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan Ismawan, B. (2009). Minyak Asiri. Jakarta: PT
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Trubus Swadaya
Malang. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM, M.Pd selaku Kardinan. (2005). Tanaman Penghasil Minyak Atsiri.
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi. Bapak Drs. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Wahyu Prihanta, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I Kristanti. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya:
dan Ibu Elly Purwanti, MP selaku Dosen Airlangga University Press
Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan Kristiningrum, S. (2004). Kandungan Gizi Nata De
dan pengarahan selama penelitian serta penyelesaian Coco. Skripsi tidak diterbitkan. Program
tugas akhir ini. Sarjana. UNY.Halaman 7
Nurcahyo. (2007). Kayu Manis Dan Jahe Sebagai
6. DAFTAR PUSTAKA Antioksidan Dan Antimikroba.
http://Indonesia.com 11/12/2014
Angelica, N. (2013). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Nurhayati, & Samallo, I.M. (2013). Analisis
Etanol Daun Dan Kulit Batang Kayu Manis. Degradasi Polutan Limbah Air Pengolahan
Ashton, C. (1997). Pengetahuan Praktis Istilah Food Rajungan (Portunus pelagicus) Penggunaan
And Beverage Internasional. Jakarta: Gramedia Mikroba Komersial. Jurnal Ilmiah Fakultas
Pustaka Utama Teknik, Vol.9(1) Maret 2013: 4-16
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.No Permenkes RI. No 722/ Menkes/ Per/ IX/ 88,
HK.00.06.1.52.4011. (2005). Penetapan Batas Departemen Kesehatan RI, 1988.
Maksimum Cemaran Mikroba Dan Kimia Plantamor. (2012). Klasifikasi Tanaman Kayu Manis.
Dalam Makanan. (Online). http://www.plantamor.com/
Badan Standarisasi Nasional. (1996). Nata Dalam index.php?plant=329. 06/06/2015
Kemasan Prambayun, Rindit. 2002. Teknik Pengolahan Nata
BPOM R. (2007). Acuan Sediaan Herbal. Jakarta De Coco. Yogyakarta: Kanisius