Pengajharan Yang Efektivee

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 150
_ PENGAJARAN YANG EFEKTIF Pedoman bagi Pembina Kesehatan Edisi 2 F.R. ABBATT Alih Bahasa: dr. Ali Ghufron Mukti, MSc. 7 | World Health Organization 5 PENERBIT BUKU KEDOKTERAN Bahan dengan hak cipta Published by the World Health Organization in 1992 under the title Teaching for Better Learning. ‘A Guide for Teachers of Primary Health Care Staff. 2/E © World Health Organization 1992 ‘The Director General of the World Health Organization has granted translation rights for an edition in Indonesian to EGC Medical Publisher, which is solely responsible for the translation. PENGAJARAN YANG EFEKTIF. PEDOMAN BAGI PEMBINA KESEHATAN MASYARAKAT. E/2 Alih bahasa: dr. Ali Ghufron Mukti Editor: dr. Linda Chandranata, dr. Hunardja Santasa Hak cipta terjemahan Indonesia © 1995 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 ‘Telepon: 640 8023 Anggota IKAPI Desain kulit muka: Samson P. Barus Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I: 1998 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Abbat, FR. Pengajaran yang efektif: pedoman bagi pembina keschatan masyarakat / alih bahasa, Ali Ghufron Mukti; editor, Linda Chandranata, Hunardja Santasa. — Jakarta : EGC, 1998. ix, 178 hm. ; 15,5 x 24 em. Judul asli: Teaching for better learning: a guide for teachers of primary health care staff. ISBN 979-448-379-6 1. Kesehatan rakyat. I. Judul. I. Mukti, Ali Ghufron. II. Chandranata, Linda. IV. Santasa, Hunardja. 614 Daftar Isi Kata Pengantar vii Ucapan Terima Kasih ix Bab1___Pendahuluan Bagian 1_ Apa yang harus dipelajari oleh mahasiswa anda? 5 ‘Bab2____Gambaran masalah Bab3 — Analisis situasi 13 Bab4 Analisis tugas 20 Bab5 Rancangan Kurikulum 34 Bagian 2 Bagaimana anda dapat menolong mahasiswa anda belajar 43 Bab6 _Pengenalan metode mengajar 45 Bab7 _ Bagaimana mengajar sikap 62 Bab8 = Bagaimana mengajar keterampilan 70 Bab9 — Bagaimana mengajar pengetahuan 83 Bab 10 Merencanakan pengajaran 91 Bagian 3 Mempelajari seberapa jauh mahasiswa anda telah belajar 99 Bab 11 = Masalah umum dalam penilaian 101 Bab 12 Metode penilaian 110 Bagian 4 Menyiapkan materi pengajaran 123 Bab13_Perencanaanawal Bab 14 Menulis dan melakukan evaluasi materi pengajaran 132 Bab 15 Tata-letak dan ilustrasi 142 Bab 16 Produksi dan distribusi materi pengajaran dan buku pedoman 159 Penjelasan peristilahan yang digunakan dalam buku ini 169 Indeks 175 vi Bahan dengan hak cipta Kata pengantar Pengajar pekerja kesehatan masyarakat di negara sedang berkembang memiliki tugas penting dalam melatih staf untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar. Mereka bekerja dalam kondisi yang sulit, sering tanpa dilengkapi dengan sumber materi acuan dan tanpa atau hanya memiliki sedikit pengalaman metode mengajar. Buku ini dimak- sudkan untuk membantu mereka dalam menjalankan tugasnya. Buku ini merupakan hasil dari suatu proses pengembangan dan pengujian yang panjang, mulai tahun 1979, ketika Badan Keschatan Dunia menetapkan sebuah proyek untuk mengkaji kebutuhan pendidikan para pengajar staf kesehatan tingkat menengah di beberapa negara. Sebagai kelanjutannya, telah dibentuk sebuah perpustakaan dengan 45 buku-buku terpilih, dan telah menyebarluaskan kepada kurang lebih 1000 sekolah- sekolah bagi petugas kesehatan di dunia sedang berkembang berbahasa Inggris, dimak- sudkan sebagai sumber materi acuan bagi para pengajar. Dalam perpustakaan ini direncanakan dilengkapi dengan sebuah buku pedoman metode mengajar sederhana, tertulis tetapi lengkap yang dapat membantu mereka untuk memanfaatkan sebaik mungkin sumber acuan yang baru ini. Rancangan buku pedoman telah disiapkan oleh Dr. Abbatt dan secara meluas telah diujicobakan di lapangan sebelum buku “Penga- jaran Efektif bagi Mahasiswa & Petugas Kesehatan” edisi pertama diterbitkan tahun 1980. Biaya proyek tersebut telah diberikan dengan murah hati oleh pemerintah Inggris melalui Badan Administrasi Pengembangan Luar negerinya. Sejak perpustakaan telah disebarluaskan, Badan Kesehatan Dunia telah mening- katkan bantuannya ke beberapa negara melalui Program “Health Learning Materials (HLM)” antar regional. Tujuannya untuk bekerja dengan masing-masing negara guna membantu mereka dalam merancang, menguji dan menghasilkan materi belajar me- ngajar mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan prioritas dan meningkatkan keber- samaan dalam memanfaatkan sumber acuan melalui jaringan kerja sama antar negara. Pada akhir tahun 1991, lebih dari 30 negara sedang berkembang telah mendirikan proyek HLM nasionalnya sendiri, dan telah disusun empat jaringan kerja sama antar negara untuk menjamin pertukaran informasi, materi, keahlian dan fasilitas pelatihan di antara masing-masing negara. Selama sepuluh tahun yang lalu, buku pedoman ini telah dimanfaatkan secara meluas oleh para pengajar di seluruh dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Edisi pertama telah dilengkapi dengan kuesioner yang mana kritik komentar dan saran dari pembaca, dan semua yang diterima telah dipertimbangkan dalam menyiapkan edisi yang kedua ini. M.A.C. Dowling Koordinator, Program “Health Learning Materials” Antar Regional Divisi Pengembangan Sumberdaya Manusia untuk Kesehatan Badan Kesehatan Dunia vil Ucapan terima kasih Buku pedoman ini merupakan hasil kerjasama di antara banyak orang. Saya meng- ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyiapan buku ini, terutama, anggota kelompok kerja yang bertemu di Dundee, Skotlandia pada bulan Nopember 1978 dan telah menetapkan arahan utama edisi pertama. Saya juga berke- inginan untuk menyampaikan penghargaan terhadap komentar dan saran-saran yang telah diberikan oleh: peserta lokakarya pada Yayasan Riset Kedokteran Afrika di Nairobi, Kenya, dan pada Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Kesehatan di Madang, Papua Nugini; staf pusat Pendidikan Kedokteran Universitas Dundee; mahasiswa dan staf di Departemen Kesehatan Komunitas Internasional, Sekolah Kedokteran Tropis Liverpool, Inggris; para pengajar yang telah membaca rancangan; mereka yang telah memberikan komentar edisi pertama dan staf Divisi Pengembangan Sumberdaya Manusiauntuk Kesehatan Badan Kesehatan Dunia, Jenewa, Swis, Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dr, G.N. Conacher, Pusat Pendidikan Kedokteran, Universitas Dundee, yang menyiapkan ilustrasi kartun yang asli, Kepada semua yang tersebut di atas dan kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu sekali lagi ucapan terima kasih saya yang tulus. E.R. Abbatt viii BAB 1 Pendahuluan Sebelum saya menulis buku pedoman ini saya telah bertanya kepada para pe- ngajar tentang masalah-masalah yang mereka hadapi. Mereka mengemukakan tentang jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dalam masing-masing kelas, masalah kepadatan di sekolah, fasilitas yang terbatas, dan kesulitan dalam memberikan makanan, materi tertulis dan buku pedoman kepada mahasiswa. Mereka juga mengemukakan tentang kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh kekurangan waktu untuk menyiapkan pelajaran dan ujian. Semua kesulitan ini adalah nyata dan gawat. Buku ini tidak dapat menyclesaikan masalah-masalah tersebut dengan memberikan kepada pengajar waktu yang lebih atau uang, akan tetapi buku ini akan mencoba menunjukkan bagaimana pengajar atau dosen dapat menggunakan sumber-sumber yang tersedia dengan cara yang paling efektif. Para pengajar juga mengemukakan kepada saya, masalah-masalah yang mereka hadapi seperti: “ Kurikulum yang diberikan sangat sulit ditafsirkan, Kami tidak mengetahui seberapajauh yang harus diajarkan,” “Ujian-ujian mengajak mahasiswa belajar teori daripada bagaimana mene- rapkan teori tersebut.” “Mahasiswa sangat baik dalam belajar teori, akan tetapi mereka lemah ketika menghadapi situasi praktis.” “Tingkat kursus terlalu tinggi.” “Pengajaran tidak melatih mahasiswa bagaimana menjalankan pekerjaan.” Tujuan utama buku pedoman ini adalah untuk membantu para pengajar memecahkan masalah-masalah tersebut. Terutama, akan menjelaskan bagai- mana melakukan empat hal yang sangat penting dalam mengajar, yaitu: — Menentukan dengan tepat apa yang harus dipelajari mahasiswa. — Memilih dan menggunakan metode yang tepat. — Menguji apakah mahasiswa mampu mengerjakan pekerjaan yang telah diajarkan. — Menyiapkan buku pedoman dan materi pengajaran. PENGAJARAN YANG EFEKTIF 141 Untuk siapa buku pedoman ini ditulis? Buku pedoman ini ditulis untuk pengajar petugas kesehatan di pelayanan tingkat dasar termasuk pusat keschatan masyarakat. Buku ini dapat bermanfaat bagi staf kesehatan di tingkat dasar yang baru ditunjuk sebagai pengajar atau dosen. Selain itu, juga bermanfaat bagi pengajar dan dosen yang telah memiliki penga- laman lebih dalam kerjanya dengan mahasiswa akan tetapi masih berkeinginan untuk meningkatkan kualitas keprofesiannya. Buku pedoman ini juga sangat bermanfaat bagi mereka yang ikut dalam perencanaan penyusunan kurikulum bagi petugas keschatan atau perencanaan sistem pelayanan keschatan. Juga dapat digunakan oleh pengajar atau lembaga yang sedang mempersiapkan buku pedoman untuk para petugas kesehatan. Kelompok keempat yang dapat memanfaatkan buku ini adalah mahasiswa di Fakultas Kedokteran serta mahasiswa di pusat-pusat pendidikan dan latihan yang di kemudian hari akan memiliki tanggungjawab dalam pelatihan petugas kesehatan. Mengapa buku pedoman ini ditulis? Mengajar adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian tinggi. Banyak pengajar dan dosen hanya memiliki sedikit atau tidak pernah mendapatkan pendidikan bagaimana cara mengajar. Sebagai hasilnya, mereka cenderung untuk meniru metode yang telah dialaminya selama pendidikan. Dalam banyak kasus, mereka hanya memiliki kesempatan yang sangat sedikit untuk belajar metode mengajar yang lebih baru dan lebih efektif. Buku ini ditulis untuk menjelaskan beberapa hal pokok tentang pengajaran, Buku ini dirancang guna memberikan informasi tentang berbagai macam meto- de mengajar yang tersedia bagi pengajar atau dosen. Mengajar bukan hanya berkenaan dengan pertanyaan kepada mahasiswa apa yang mereka butuhkan untuk dipelajari. Mengajar juga mencakup memutuskan apa yang harus dipela- jari mahasiswa, bagaimana mereka harus belajar dan menilai seberapa baik mereka telah mempelajarinya. Buku ini ditulis dengan sedapat mungkin menghindari penggunaan bahasa teknik sehingga mudah dimengerti. Buku ini ditujukan untuk memecahkan ma- salah yang dihadapi oleh pengajar dan dosen ketika bekerja dengan peserta pelatihan petugas kesehatan. Buku ini juga ditujukan mereka yang terlibat dalam perencanaan pelatihan dan pegangan bagi petugas kesehatan. 1.3. Bagaimana cara menggunakan buku ini Buku pedoman ini dapat digunakan dengan dua cara. Pertama, dapat digunakan sebagai rujukan dan bacaan tambahan—sebagai contoh, selama lokakarya pendidikan. Peserta kemungkinan dapat diminta untuk mengerjakan beberapa latihan dalam buku ini dan mendiskusikan tugas tersebut dengan orang lain dalam lokakarya. PENDAHULUAN 1.4 1.5 Cara lain penggunaan buku ini adalah dengan membaca seluruhnya. Jika anda memilih cara yang kedua ini, diharapkan untuk mengerjakan latihan ketika anda telah sampai. Tulis jawaban anda, jawaban dapat ditulis di ruangan yang telah disediakan atau di kertas yang terpisah. Usahakan untuk mencoba menulis pikiran anda sendiri sebelum anda melihat komentar di buku pedoman. Dengan cara ini anda akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih banyak, meskipun ini membutuhkan waktu dan usaha yang lebih. Terakhir, jika anda membaca buku pedoman ini, usahakan membaca dari awal hingga akhir daripada melihat bab-bab tanpa berurutan. Hal ini dikarena- kan banyak pemikiran yang terdapat dalam Bagian 2, 3 dan 4 tergantung pada penjelasan di Bagian 1. Jika anda lebih tertarik dengan urutan yang berbeda, halaman daftar isi akan dapat digunakan sebagai petunjuk. Jika anda menemu- kan peristilahan yang bersifat teknik yang anda tidak mengenalnya, disediakan bab tersendiri di akhir buku yang memberikan pengertian beberapa peristilahan dalam pendidikan. Bagaimana buku ini telah ditulis Buku ini lebih bersifat pengembangan. Rancangan awal di kaji dalam lokakarya yang dihadiri oleh penasihat dan wakil dari empat Badan Ke- sehatan Dunia Regional dan Kantor Pusat Badan Kesehatan Dunia. Versi rancangan berikutnya telah disiapkan dan diujicobakan di lapangan yaitu di Kenya dan Papua Nugini. Salinan telah disebarluaskan ke banyak negara dan lebih dari 100 pengajar memberikan saran dan cara menyempurnakan versi yang lebih awal. Sebagai hasil dari proses pengembangan dan uji coba ini, edisi pertama telah diselesaikan. Ini termasuk kuesioner kepada pembaca yang meminta komentar dan saran mereka bagaimana buku ini dapat diperbaiki. Banyak komentar dan saran telah diterima oleh penulis dan semua telah dipertimbangkan dalam mempersiapkan edisi kedua. Saran dari pembaca ini sangat penting dalam proses penulisan kembali. Diakui bahwa edisi ini masih jauh dari sempurna schinggasaran yang terus-ménerus dari pengajar, dosen dan pembaca sangat diharapkan. Penulis dan Badan Keschatan Dunia akan dengan senang hati menerima segala komentar. Saran-saran khusus mengenai bagai- mana buku ini dapat lebih bermanfaat bagi pengajar akan dihargai secara khusus. Ringkasan buku pedoman Buku pedoman ini disusun dalam empat bagian. Bagian 1 berkenaan dengan masalah umum tentang apa yang seharusnya dipelajari oleh mahasiswa, Ini merupakan masalah penting oleh karena keluhan sering terjadi bahwa mahasiswa mengetahui teori akan tetapi mereka tidak mahir dalam menerapkannya, Peralatan atau obat-obatan yang diajarkan tidak tersedia. Sama juga, keahlian yang telah dilatihkan kepada mereka tidak berkait- an dengan masalah-masalah nyata di daerah pedesaan. 3 PENGAJARAN YANG EFEKTIF Dalam Bab2, disarankan bahwa mahasiswa seharusnya dilatih untuk me- ngerjakan pekerjaan khusus daripada dilatih untuk mempelajari sejumlah disiplin ilmu. Untuk mengerjakan ini, pekerjaan harus didefinisikan dan harus terkait dengan kebutuhan masyarakat. Proses ini diterangkan pada Bab 3. Bab 4 meng- kaji pekerjaan secara lebih mendalam sehingga pengajar dapat memutuskan dengan tepat apa yang seharusnya dipelajari. Teknik yang menggambarkan bagaimana menilai pekerjaaan atau tugas tersebut disebut analisis tugas. Bagian 2. akan membantu anda memilih metode yang paling scsuai. Bab 6 memberikan ringkasan cara-cara umum pengajaran dapat membantu mahasis- wa untuk belajar. Bab 7, 8 dan 9 memusatkan pada masalah khusus mengajar pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Bagian3 akan membantu anda untuk menilai mahasiswa anda. Bagian ini menjelaskan pentingnya penilaian dalam membantu mahasiswa untuk belajar dan menolong pengajar untuk memperbaiki pekerjaannya. Berbagai macam metode penilaian dijelaskan dalam Bab 12, dengan contoh-contoh yang dapat digunakan oleh berbagai macam jenis mahasiswa. Bagian 4 menerangkan cara-cara pengajar dapat mempersiapkan materi pengajaran dan buku pedoman yang akan membantu mahasiswanya untuk belajar. Buku pedoman dapat digunakan untuk rujukan bagi petugas késehatan setelah mereka menyelesaikan pelatihan. Merupakan hal yang penting bahwa pengajar dapat membantu dengan cara ini oleh karena hanya tersedia sedikit buku pedoman bagi petugas keschatan, dan banyak dari yang tersedia tersebut tidak sesuai dengan keadaan setempat. BAGIAN 1 Apa yang harus dipelajari oleh mahasiswa anda? BAB 2 Gambaran masalah * Tujuan program pelatihan adalah untuk mengajar mahasiswa mengerjakan pekerjaan atau tugasnya. * Pengajar seharusnya memusatkan pada teori, keterampilan dan sikap yang penting. * Pengajar seharusnya mendasarkan pengajarannya pada masalah- masalah kesehatan di masyarakat dan pada pekerjaan yang diharapkan akan diker- jakan oleh mahasiswa. * Pengajar seharusnya merencanakan pelatihan dan pelajaran dengan meng- gunakan analisis situasi dan analisis tugas. Skenario Perawat kesehatan masyarakat telah menyelesaikan pendidikan dan telah lulus semua ujian pada akhir pendidikannya. Dia mendapat dua minggu liburan sebelum memulai pekerjaan, sehingga dia pergi ke desanya untuk meluangkan waktu dengan keluarganya. Ini perjalanan yang cukup jauh sebab keluarganya tinggal di daerah terpencil, semua anggota keluarga gembira bertemu kembali dengannya. Ibunya sangat bahagia dan bangga bahwa puttinya telah berhasil. Setelah penerimaankedatangan, ibunya berkata “kebetulan kamu pulang sebab bayi saudara sepupumu sedang sakit. Bayinya mendapat diare dan tampak ‘sakit. Apakah kamu dapat menolongnya?’ Perawat tersebut pergi menjenguk bayi dan menyadari bahwa bayi tersebut sangat kekurangan cairan. Dia berpikir ia harus dibawa ke puskesmas, akan tetapi perjalanannya sangat jauh. Sehing- ga dia memikirkan apa yang telah diajarkan kepadanya. Dia dapat mengingat dengan jelas dan mendalam tentang anatomi traktus gastrointestinalis dan keseimbangan elektrolit. Dia juga ingat bahwa campuran gula dan garam dalam air dapat membantu untuk rehidrasi bayi, akan tetapi dia tidak ingat berapa ukurannya. Dia sangat khawatir kalau ukurannya salah. Dia tidak tahu harus bertindak apakah mengirim bayi untuk mendapatkan pertolongan atau mengira-ngira ukuran larutan. Pada saat tersebut, bayinya sangat sakit. Dia membuat cam- puran dan memberikannya pada bayi. Dan temyata ukuran perbandingan cam- puran garam dan gula tersebut tidak benar. Kemudian bayinya meninggal. BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? Moral Beberapa pelatihan bagi petugas kesehatan tidak efektif atau bahkan merugikan sebab mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk belajar teori yang tidak penting. Pelatihan kemungkinan gagal untuk mengajarkan cukup waktu tentang keterampilan yang dibutuhkan. 2.1. 2.2 Beberapa prinsip dasar Cerita tersebut menunjukkan apa yang akan terjadi ketika pelatihan bagi petugas keschatan tidak berhasil. Akan tetapi masalahnya bagaimana membuat pelatih- an menjadi berhasil? Berikut ini prinsip-prinsip dasarnya. Prinsip-prinsip dasar 1. Tujuan utama pelatihan seharusnya untuk melatih mahasiswa mengerjakan pekerjaan yang akan menjadi tanggungjawabnya. 2. Pekerjaan menentukan apa yang harus dipelajari oleh mahasiswa. 3. Hanya teori, sikap dan keterampilan yang terkait dengan pekerjaan saja seharusnya diajarkan dan dipelajari. Sesuatu yang tidak penting tidak perlu diajarkan. Ini tampaknya merupakan sesuatu yang sudah jelas, akan tetapi ini memiliki dampak yang penting, secara singkat akan dibahas di dalam paragraf berikut. Tujuan utama pelatihan seharusnya untuk melatih mahasiswa mengerjakan pekerjaan yang akan menjadi tanggungjawabnya Tujuan utama pelatihan seperti ini merupakan prinsip dasar di mana buku ini ditulis. Ini berarti bahwa jika mahasiswa dapat mengerjakan pekerjaan mereka secara baik dan benar pada akhir pelatihan maka ini berarti telah berhasil. Sebaliknya jika mereka tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang telah dilatih- kan maka pelatihan tersebut telah gagal. Ini berarti pengajar harus mengetahui banyak tentang jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh mahasiswa, Pengajar seharusnya mengamati bagaimana petugas kesehatan yang berpengalaman mengerjakan pekerjaannya. Mereka harus menanyakan masalah-masalah pemberian pelayanan kesehatan. Kursus secara keseluruhan harus dikaitkan secara erat dengan cara pemberian pelayan- an kesehatan. Bab 3 menerangkan bagaimana ini dapat dilakukan. Jika prinsip ini diikuti, mahasiswa akan mampu mengerjakan pekerjaannya pada akhir pelatihan daripada hanya sebatas mengetahuinya. Beberapa orang merasa tujuan “pelatihan untuk mengerjakan pekerjacn: yang akan menjadi tanggungjawabnya” ini adalah sangat terbatas. Mereka 8 GAMBARAN MASALAH 2.3 merasa bahwa seharusnya lebih banyak lagi hal yang harusdiajarkan. Meskipun ada benarnya pandangan demikian, tujuan yang lebih luas seharusnya nomor dua. Tujuan pertama dan yang paling penting adalah bahwa mahasiswa seharus- nya mampu mengerjakan pekerjaannya secara mahir, memahami secara kese- luruhan dan dengan cara yang baik dan benar. Ini merupakan penekanan keseluruhan buku ini. Sebagai contoh, seorang petugas kesehatan yang dididik secara luas telah menyebabkan infeksi ke pasien disebabkan dia tidak mengikuti teknik suci hama adalah merupakan hal yang membahayakan masyarakat. Sehingga meru- pakan hal penting bahwa mahasiswa memperoleh kompetensi dasar lebih dahulu. Ketika hal ini telah dicapai, aspek yang lain dapat ditambahkan dalam pelatihan jika waktu memungkinkan. Pekerjaan menentukan apa yang harus dipelajari oleh mahasiswa Dalam semua pelatihan, pilihan harus dibuat tentang teori, keterampilan dan si- kap yang bagaimana yang scharusnya dipelajari olch mahasiswa. Pilihan juga harus dibuat tentang apa yang harus dipelajari secara mendalam dan mana yang tidak dapat diberikan dalam pelatihan. Adalah tidak memungkinkan untuk mempelajari semua aspek ilmu kedoktetan dan pelayanan kesehatan. Sehingga beberapa pemilihan adalah penting. harus dipelajari manfaat untuk dipelajari menarik untuk dipelejari WHO 91584 “Harus dipelajari” merupakan target. Ini merupakan teori dan keterampilan yang semua mahasiswa membutuhkan untuk mempelajarinya agar dapat cakap dalam pekerjaannya. Pengajar seharusnya menekankan pentingnya teori dan keahlian tersebut ketika mereka membantu mahasiswa belajar. Teori dan kete- rampilan ini seharusnya dinilai dalam ujian. 9 BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? 24 25 Terdapat banyak sekali teori dan keterampilan yang “bermanfaat untuk dipelajar’’, akan tetapi tidak memerlukan penekanan yang sama. Tidak juga hal ini harus diujikan dalam ujian. Juga terdapat banyak teori dan keterampilan yang “menarik untuk dipela Jari’. Tentu saja, pengajar tidak boleh melarang mahasiswa mempelajari se- suatu. Justru mereka seharusnya menunjukkan mahasiswa bagaimana belajar dari buku, percakapan dan pengalaman mereka sendiri serta belajar dari peng- alaman orang lain. Akan tetapi, tanggungjawab utama pengajar adalah untuk memutuskan apa yang harus dipelajari oleh mahasiswa dan memas- tikan bahwa mereka memang mempelajarinya. Teori dan keterampilan yang harus diajarkan adalah terbatas hanya yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaannya secara cakap dan menyeluruh, Ini akan diterangkan dalam Bab 3 dan 4, Tujuan belajar Ide penting yang harus diperkenalkan sekarang adalah konsep mengenai ““tu- juan belajar™. Sebuah tujuan belajar adalah merupakan pernyataan yang menggambarkan apa yang harus dikctahui, dirasakan atau yang seharusnya mampu dikerjakan oleh mahasiswa pada akhir pelatihan. Definisi ini mencakup beberapa hal yang penting. Pertama, tujuan belajar adalah berkenaan dengan mahasiswa bukan pengajar. Kedua, tujuan belajar menggambarkan keadaan mahasiswa pada akhir pelatihan. Oleh karenanya tujuan belajar tidak menggambarkan apa yang akan diajarkan oleh pengajaratau pengalaman yang dimiliki mahasiswa selama pelatihan. Oleh karen itu tujuan belajar adalah pernyataan tentang target yang diusahakan akan dicapai dengan pelatihan, Beberapa penulis juga menggunakan frase “arahan belajar” atau “tujuan belajar”. Beberapa penulis membedakan antara tujuan umum dan tujuan khu- sus. Perbedaannya tidak begitu jelas dan barangkali tidak penting. Mengupayakan tujuan belajar lebih bermantaat Hal yang sangat penting pada tujuan belajar adalah bahwa tujuan tersebut mendefinisikan apa yang harus dipelajari mahasiswa. Mereka dapat mengerjakan ini pada tingkat yang sangat umum, misalnya “tujuan belajar dari pelatihan ini adalah bahwa mahasiswa akan mampu me- ngerjakan pekerjaaan sebagai asisten kesehatan ibu dan anak". ‘Atau pada tingkat yang sangat khusus seperti “mahasiswa harus mengetahui jumlah setiap bahan dalam pembuatan larutan rehidrasi oral yang dibuat di rumah”. Sehingga tujuan belajar dapat merujuk keseluruhan pelatihan atau hanya beberapa menit pelajaran atau sesuatu di antara keduanya. 10 GAMBARAN MASALAH Pada semua keadaan tersebut tujuan belajar adalah sangat penting oleh karena mengendalikan (atau seharusnya mengendalikan) keseluruhan proses belajar-mengajar. Tujuan belajar menentukan: © apa yang dimasukkan dalam sebuah pengajaran atau pelatihan, © bagaimana pengajaran akan dilakukan, dan * bagaimana mahasiswa dinilai. Sebagai contoh, jika tujuan belajar adalah bahwa “ untuk mendiagnosis anemia berdasarkan tanda Klinik” + mahasiswa harus diajarkan tentang tanda klinis anemia, bagaimana untuk mengamatinya dan bagaimana membedakan orang yang menderita anemia dan yang tidak anemia, Untuk tujuan ini tidak akan bermanfaat mengajari mahasiswa tentang struktur hemoglobin dan bagaimana menilai anemia dengan menggunakan metode laboratoris. © mahasiswa diharapkan mampu mempraktikkan keterampilannya dalam mendiagnosis secara klinis beberapa pasien yang menderita anemia dan me- reka yang tidak anemia, Hanya sedikit kuliah atau pengajaran dibutuhkan © masing-masing mahasiswa harus memeriksa beberapa pasien dan memutus- kan apakah mereka anemia atau tidak. Pengajar kemudian akan mampu menilai apakah mahasiswa telah mencapai tujuan belajar. Mahasiswa scha- Tusnya tidak diminta untuk menulis sebuah esai tentang anemia, oleh karena hal ini tidak sesuai dengan tujuan belajar tersebut. TUJUAN BELAJAR mengendalikan JIS {st METODE PENILAIAN (apa yang diajarkan) (metode mengajar) (ujian) 2.6 Bagaimana anda memutuskan tentang tujuan belajar? Paling penting tentang tujuan belajar adalah tujuan tersebut harus sesuai dengan pekerjaan mahasiswa yang telah dilatihkannya untuk mengerjakan. Sebab tu- juan belajar menentukan apa yang dimasukkan dalam pelatihan, ini dapat meru- sak semua aspek pekerjaan jika tidak sesuai. Cara pengajar dan perancang pela- 1 BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJAR! OLEH MAHASISWA ANDA? tihan memutuskan apa tujuan belajar seharusnya kembali melihat prinsip dasar yang telah disebutkan pada Bagian 2.1. Tujuan utama pelatihanseharusnya melatih mahasiswa untuk menger- jakan pekerjaannya. Oleh karenanya tujuan belajar scharusnya didasarkan pada uraian tugas. Secara ringkas, ini dikerjakan dengan membuat daftar semua tugas yang diharapkan petugas kesehatan akan mengerjakannya. Proses ini disebut analisis situasi dalam buku ini dardijelaskan dalam Bab 3. Kemudian masing-masing tugas dianalisis untuk menemukan keterampilan apa yang tercakup dan penge- tahuan apa serta sikap yang bagaimana diperlukan agar dapat mengerjakan de- ngan cakap. Proses ini disebut analisis tugas dan dijelaskan dalam Bab 4. Kedua proses secara bersama memberikan daftar semua tujuan belajar pada sebuah pelatihan—sebagai contoh, sikap pengetahuan dan keterampilan apa yang harus dipelajari. Jika semua tujuan belajar tercapai, petugas kesehatan akan kompeten secara penuh dalam mengerjakan pekerjaannyadan keseluruhan tujuan pelatihan akan tercapai. 12 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ANALISIS SITUASI 3.7 dapat memperoleh ini dengan cara menganalisis masing-masing tugas. Proses ini disebut sebagai analisis tugas dan dijelaskan dalam Bab 4. Ringkasan Pengajar menolong mahasiswanya belajar bagaimana mengerjakan pekerjaan. Oleh karenanya pengajar harus mengetahui secara pasti tentang pekerjaan ini. Analisis situasi menolong pengajar untuk menemukan sesuatu yang lebih tentang pekerjaan. Pengajar dapat melakukan sebuah analisis situasi dengan berbicara dengan petugas kesehatan, pemberi tugas petugas kesehatan dan para ahli. Daftar tugas yang dihasilkan pada akhir analisis situasi adalah daftar tujuan belajar pelatihan. 19 BAB 4 Analisis tugas Situasi - kebutuhan kesehatan - sumberdaya sistem kesehatan = gambaran tugas — analisis situasi Daftar tugas ~_—<—_—__J analisis tugas Tujuan belajar |} - daftar keterampilan ~ teori, sikap yang dibutuhkan rancangan kurikulum Kurikulum + rencana pengajaran > tujuan metode pengajaran + metode penilaian - jadwal kegiatan - evaluasi }~—____—_] WHO 91505 Bab3 Bab4 Bab5 Bab ini menjelaskan bagaimana pengajar dapat melihat pada masing-masing tugas dengan lebih mendalam untuk menemukan dengan sesungguhnya kebutuhan apa yang harus dipelajari. Skenario Bapak W, seorang pengajar di sebuah akademii ilmu kesehatan, diminta untuk mengajar kelompok perawat peserta pelatihan yang diberi tugas untuk menim- bang di sebuah Klinik kesehatan ibu dan anak. Dia secara seksama merencana- kan beberapa perkuliahan tentang perkembangan anak dan mengajarkan ke mahasiswa tentang nutrisi dan malnutrisi. Dia menerangkan mengapa bayi ha- 20 ANALISIS TUGAS rus ditimbangsecara teratur dan dia membawaalat penimbangan ke ruang kelas dan mendemonstrasikan dengan menggunakan boneka, bagaimana menim- bang bayi. Pada akhir pelatihan mahasiswa menjalaniujian yang meminta mere- ka untuk menulis singkat jawaban pertanyaan seperti “Apa penyebab utama malnutrisi?' dan “Buatlah daftar tiga alasan mengapa bayi perluditimbang seca- ra teratur’. Semua mahasiswa menjawab pertanyaan dengan sangat memuas- kan dan Bapak W puas dengan hasil mereka. Akan tetapi, ketika perawat memulal bekerja di Klinik kesehatan ibu dan anak terdapat kekacauan. Mereka tidak mengetahui bagaimana mengatur antrian ibu-ibu dan anak-anak, sebab pengajar tersebut tidak mengajarkannya. Mereka kesulitan bagaimana mengambil dan menimbang bayi, sebab mereka hanya melihat pengajar menimbang boneka. Mereka tidak mengetahui bagaimana mencatat berat badan pada kartutumbuh kembang sebab mereka tidak pernah menggunakan grafik dan tidak memahaminya. 44 42 ‘Apa yang salah? Meskipun tugas telah ditentukan (yaitu menimbang bayi), Bapak W belum mengajarkan secara mendalam bagaimana mahasiswa akan melakukan tugasnya—dia belum melaksanakan analisis tugas. Bab ini menjelaskan bagaimana melakukan analisis tugas. Analisis tugas akan membantu pengajar untuk meyakinkan bahwa mahasiswanya benar-benar belajar bagaimana melakukan masing-masing tugas pekerjaannya. Apa yang dimaksud dengan analisis tugas? Analisis tugas melibatkan perhatian pada beberapa bagian pekerjaan atau tugas seseorang dan menulis dengan tepat bagaimana tugas tersebut dilakukan. Gam- baran ini kemudian dianalisis untuk menemukan apa kebutuhan yang harus dipelajari mahasiswa agar dapat melakukan tugasnya dengan baik. Analisis tugas dapat dilakukan dengan sangat mendalam oleh tim profe- sional yang barangkali memerlukan waktu tahunan untuk mengerjakan analisis tugas yang sempurna. Akan tetapi, ini dapat dikerjakan dengan sederhana dan dalam waktu yang singkat oleh pengajar. Pendekatan yang sederhana ini tetap masih sangat berguna dan akan dijelaskan dalam bab ini. Sebuah contoh analisis tugas Jika Bapak W telah melakukan analisis tugas penimbangan bayi di Klinik kese- hatan ibu dan anak, dia kemungkinan telah menghasilkan sesuatu seperti contoh di atas. Analisis tugas ini telah dilakukan untuk kelompok petugas kesehatan tertentu di sebuah negara. Petugas kesehatan dapat berbeda dalam negara yang berbeda. Pe- tugas di beberapa negara kemungkinan tidak menggunakan penimbangan dengan 21 BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? Formulir analisis tugas Kelompok Pekerja _ Perawat Tugas —_Monimbang bayi di Kinik kesehatan ibu dan anak Bagian-Tugas Pengetahuan Sikap Tindakan (T) Keputusan (K) Komunikasi (M) 1, Mintakan ibu untuk Keramanan pada ibu menempatkan bayinya dicelana penimbangan (M) 2. Pastikan dan sesuaikan — Penempatan Pethatian akurasi titik skala 0 pada penyesuaian timbangan (T dan K) skala 0 3, Tempatkan bayi pada Kehalusan dan timbangan (T) kehati-hatian 4, Baca skala Kebutuhanmembaca —_Perhatan akurasi timbangan (K) tepat dan lurus dari dopan 5. Membantu ibu melepaskan celana penimbangan (T) 6.Memeriksa tanda-tanda Tanda mana yang Kesempumaan ketidaknormalan fisik harus dilihat bayi (K) 7. Catat berat badan Bagaimanamembaca —_Akurasi pada kartu tumbuh dan membuat grafik kembang (Kk) 8. Putuskan saran apa kriteria malnutrisi, yang diberikan untuk metode penyapihan, ibu (kK) makanan yang tersedia setempat 9, Membuat saran dan Cara komunikesiyang Rasa simpati terhadap komentar etektif masalah yang dihadapi ibu celana kodok atau kemungkinan tidak melakukan pemeriksaan sama sekali ketika menimbang. Yang lain kemungkinan melakukan pemeriksaan yang semn- purna. Contoh ini dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana menuliskan se- buah analisis tugas. Hal ini tidak dimaksudkan untuk memberikan contoh model yang sempurna menimbang bayi di setiap negara. ‘Apa yang ditunjukkan oleh contoh di atas? Pertama, tugas—penimbangan bayi—melibatkan lebih banyak daripada hanya sekedar menempatkan bayi pada penimbangan dan mencatat hasilnya. Analisis tugas dapat menunjukkan keseluruhan keterampilan yang terlibat untuk mengerjakan tugas. Kedua, analisis tugas menunjukkan sikap dan kenyataan yang dibutuhkan untuk dipelajari oleh mahasiswa agar dapat melakukan tugas. Ini juga memban- tupengajar dalam memutuskan kenyataan mana yang harus dilakukan dan mana yang kurang penting. 22 image not available BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? 4.5 praktik, hal ini membutuhkan banyak waktu, sehingga harus dipilih beberapa tugas untuk memulai, Bukan merupakan suatu masalah tugas mana yang dipilih, akan tetapi lebih baik untuk memulai tugas-tugas yang sudah dikenal atau sering dilakukan oleh pekerja kesehatan. Memilih sumber-sumber informasi Ketika anda telah memutuskan tugas yang akan dianalisis, anda seharusnya memutuskan bagaimana menemukan cara bahwa tugas akan dikerjakan. Untuk mengerjakan ini anda harus memilih satu atau beberapa sumber yang disebutkan di bawah ini: ‘Sumber-sumber informasi untuk analisis tugas Anda sendiri Buku pedoman dan buku acuan Pengamatan pada pekerja kesehatan Diskusi dengan pengajar, administrator dan penasihat Diskusi dengan pekerja kesehatan NnoOaa> Misalnya anda berkeinginan untuk menganalisis tugas melakukan penyuntikan intramuskular. Jika anda memiliki banyak pengalaman dalam tugas ini, anda kemungkinan menggunakan pengalaman anda tersebut sebagai sumber utama informasi. Anda dapat membandingkan gambaran tugas anda dengan yang ada pada buku pedoman atau buku acuan. Anda dapat juga meneliti bahwa analisis adalah akurat dengan memperhatikan beberapa pekerja kesehatan dalam mem- berikan penyuntikan intramuskular. Keuntungan dan kerugian masing-masing sumber informasi diberikan di bawah ini A Anda sendiri Kemungkinan besar anda memiliki beberapa pengalaman tugas untuk diana- lisis. Oleh karenanya anda dapat menggunakannya. Anda tentu merupakan sum- ber informasi yang sangat mudah. Akan tetap! ingat: kemungkinan anda belum cukup memiliki pengalaman atau pengalamannya tidak benar. Apakah anda telah bekerja dalam kondisi yang sama sebagai- mana kondisi yang akan dilakukan peserta pelatihan? Apakah anda telah be- kerja dengan pasien yang hampir sama pula? Apakah metode anda dalam mengerjakan tugas betul-betul yang terbaik? Meskipun anda mampu untuk menjawab “ya” terhadap pertanyaan ini, anda harus selalu meneliti kembali analisis anda dengan paling tidak satu dari sumber yang lain. 24 image not available BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? kemungkinan keadaan yang tidak biasanya terjadi anda amati—sebagai contoh, pasien yang tidak kooperatif. Schingga apa yang anda lihat kemung- kinan bukan yang merupakan ciri khasnya. Kesulitan lebih jauh adalah kemungkinan anda tidak mampu untuk me- ngenal semua tahapan yang berbeda terhadap tugas atau kejadian yang terlalu cepat untuk mencatatnya. Sebagai contoh, jika anda mengamati seorang bidan yang menolong persalinan, anda akan melihat dia menempatkan tangannya pa- da kepala bayi pada waktu kepala bayi keluar. Pada kasus ini, anda harus mena- nyakan kepada bidan mengapa anda melakukan ini, pada arah yang mana dia menekan dan sejauh mana kekuatan penekanan yang dilakukan. D_ Diskusi dengan pengajar, administrator dan penasihat Akan selalu bermanfaat untuk berbicara dengan pengajar, dokter, perawat, penasihat pelatihan atau pegawai departemen kesehatan. Ketika berbicara dengan salah satu dari ahli tersebut, jangan menanyakan apa yang mereka akan ajarkan. Sebagai penggantinya gunakan metode per- mainan-peran (role-playing). Sebagai contoh, anda dapat memulai dengan mengatakan—"bayangkan bahwa anda seorang pekerja kesehatan di lapangan. Misalnya saya datang pa- da anda dan mengatakan pada anda bahwa saya sedang hatuk yang agak berat. Apakah yang pertama kali akan anda kerjakan?" Ahli tersebut kemungkinan akan mengatakan kepada anda “Baik, saya akan mulai dengan menanyakan riwayatnya”, Hal initidak jelas, sehingga anda perlu untuk menindaklanjuti dengan mena- nyakan “Benar, tetapi apa yang sesungguhnya akan anda katakan kepada saya?” Ahli tersebut kemudian kemungkinan menjawab “Kapan anda mulai batuk?” ... dan sclanjutnya. Dengan cara ini anda dapat mengambil tindakan tertentu, keputusan dan komunikasi yang terlibat dalam tugas. Akan tetapi ingat: ahli tersebut kemungkinan tidak menyadari kondisi sesungguhnya yang ada di lapangan. Mereka kemungkinan memiliki‘pemahaman yang baik terha- dap keseluruhan pekerjaan petugas kesehatan akan tetapi kemungkinan ti- dak sebaik dalam mengerjakan ini yang sesungguhnya di lapangan. E Diskusi dengan petugas kesehatan Dalam metode ini anda akan memilih seorang pekerja yang biasanya dianggap sebagai petugas yang memiliki kinerja yang baik dalam kerjanya, Anda kemu- dian seharusnya mendiskusikan tugas yang tertentu dengan merekadengan cara yang sama seperti yang digambarkan di atas, misalnya permainan peran dan berbicara riwayat kasus yang tertentu. Metode inimemiliki keuntungan bahwa anda akan diberitahu apa yan, 1g prak- tis dan realistik di lapangan. Anda juga akan mendengar pengalaman orang lain. 26 image not available image not available image not available BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? 4.9 lain. Petugas kesehatan juga harus memberikan saran ini dengan cara yang benar dan mencoba untuk mendorong ibu. Hal ini memerlukan simpati terhadap kesulitan yang dihadapi ibu dan simpati ini merupakan sikap. Dengan cara demikian, anda dapat membuat daftar pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan pada masing-masing bagian tugas pada formuliranalisis tugas. Jika telah selesai, seharusnya tampak seperti formulir yang ditunjukkan pada halaman 22, Perhatikan bahwa beberapa tugas tidak memerlukan pengetahuan atau sikap yang tertentu. Jangan merasa bahwa anda harus mengisi setiap ruangan kosong yang tersedia pada formulir. Meneliti kembali tabel analisis tugas Analisis tugas sekarang sudah selesai. Akan tetapi, seharusnya tidak digunakan sebclum diteliti kembali. Jika anda telah menggunakan pengalaman diri anda sendiri, buku atau dis- kusi sebagai sumber informasi, anda harusmeneliti kembali apa yang anda gam- barkan memang sesungguhnya apa yang dikerjakan oleh petugas keschatan. Satu-satunya cara untuk meneliti ini adalah dengan melakukan pengamatan petugas kesehatan dalam mengerjakan tugas tersebut di lapangan Ingat juga bahwa petugas kesehatan kemungkinan menggunakan metode yang lama atau kemungkinan belum dilatih untuk melakukan tugas tersebut de- ngan cara yang baik. Maka telitilah dengan ahli tentang cara yang baik dalam melakukan tugas tersebut. Anda kemungkinan menemukan bahwa cara yang terbaik ternyata tidak realistik sebab petugas kesehatan kemungkinan tidak memiliki waktu, sumber- daya dan pelatihan yang cukup. Dalam kasus ini pengajar harus memutuskan apakah perlu untuk melatih mahasiswa tentang cara yang terbaik atau mem- batasi pelatihan pada hal yang realistik. Analisis tugas tidak membantu dalam membuat keputusan ini akan tetapi sungguh membantu dalam membuat per- bedaan menjadi lebih jelas. 4.10 Menggunakan tabel analisis tugas Nilai analisis tugas adalah dalam memberikan pengajar suatu pernyataan yang sangat jelas tentang tujuan pelatihan. Tujuan pelatihan ini telah diperoleh dari gambaran tugas dan dari pengamatan petugas kesehatan yang berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Schingga penggunaan analisis tugas seharusnya sesuai untuk menolong peserta pelatihan dalam belajar. Analisis tugas > Tujuan yang sesuai Apakah keuntungannya memiliki tujuan yang sesuai? Tujuannya adalah memberikan kepada pengajar apa yang sebenamya harus dipelajari oleh mahasiswa. Sehingga tujuan yang sesuai menolong pengajar untuk meyakinkan bahwa semua isi yang penting dan diperlukan dimasukkan 30 image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available BAGIAN 1: APA YANG HARUS DIPELAJARI OLEH MAHASISWA ANDA? Merupakan sesuatu yang tidak mungkin untuk menentukan dengan pasti berapa banyak waktu yang diperlukan bagi setiap pelatihan. Akan tetapi, umumnya pelatihan memerlukan lebih banyak waktu untuk mempraktikkan keterampilan daripada untuk mengajarkan teori. Lebih banyak waktu untuk praktik Lebih sedikit waktu untuk teori 5.6 5.7 Metode penilaian yang bagaimana seharusnya digunakan? Merupakan hal yang penting untuk mendasarkan pelatihan pada tugas yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Oleh karena itu penilaian harus dapat menguji apakah mereka dapat melakukan tugasnya. Pendekatan ini disebut dengan penilaian kinerja (performance testing). Ini berarti sistem penilaian seperti yang didasarkan pada kuesioner pilihan ganda dan bentuk esai lebih jarang diguna- kan. Metode ini biasanya ditujukan untuk menilai pengetahuan mahasiswa. Penilaian yang lain seperti yang didasarkan pada studi kasus dan kasus dalam buku lebih sering digunakan. Metode ini menilai keterampilan dan sikap yang penting. Lebih mendalam tentang metode penilaian dijelaskan dalam Bagian 3. Evaluasi kurikulum Mahasiswa seharusnya dinilai untuk melihat apakah mereka telah belajar kete- rampilan dan teori yang diperlukan. Dengan cara yang sama, kurikulum seha- rusnya juga diperiksa untuk menemukan apakah perubahan diperlukan. Proses ini disebut dengan evaluasi kurikulum. Tujuan dari evaluasi kurikulum adalah untuk menentukan seberapa keber- hasilan kurikulum dan mencari cara untuk memperbaikinya. Dasarevaluasi ada- lah untuk melihat bagaimana mahasiswa belajar mengerjakan tugasnya dengan memuaskan. Kurikulum dapat dievaluasi dengan menguji mahasiswa di akhir pelatihan. Jika mereka menyelesaikan ujiannya dengan memuaskan, ini memberikan pe- tunjuk bahwa pelatihan telah berjalan cukup baik. Ujian harus sesuai dan berda- sarkan tugas yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Juga pelatihan kemungkin- an menolong mahasiswa untuk mencapai standar yang memuaskan, akan tetapi ini kemungkinan akan memerlukan waktu lebih banyak dari yang diperlukan. Kurikulum juga dapat dievaluasi dengan mencari seberapa baik mahasiswa bekerja setelah meninggalkan bangku pendidikan atau pelatihan dan telah mulai bekerja. image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available BAGIAN 2: BAGAIMANA ANDA DAPAT MENOLONG MAHASISWA ANDA BELAJAR Mintalah pengajar yang lain untuk duduk di belakang dan memberitahu kepada anda apakah dia dapat melihat dan mendengar dengan jelas. Pada akhir pelajar an coba lihat ke papan tulis apakah tulisan anda dapat dibaca dengan jelas. Da- patkah anda membaca tulisan anda sendiri? Jika anda kesulitan tentu mahasiswa anda tidak akan mampu. Mahasiswa kemungkinan dapat mendengar apa yang anda katakan akan tetapi mereka tidak memahaminya. Jika anda menggunakan kata-kata yang tidak dikenal oleh mahasiswa atau menggunakan bentuk bahasa yang berbeda, ini akan menyebabkan kesulitan bagi mereka untuk belajar. Pastikan bahwa anda berbicara sedemikian rupa sehingga mahasiswa anda memahami. WHO 91592 Mahasiswa kemungkinan mendengar kata-kata yang anda ucapkan akan tetapi mereka tidak mengerti benar. Untuk membantu tulisan atau diagram menjadi lebih jelas anda dapat menggunakan alat bantu visual seperti grafik, diagram, papan flanel, dan proyektor slide atau proyektor overhead. Ini semua akan meningkatkan kejelasan. Beberapa cara yang bermanfaat diberikan di Bagian 9.7. Kebanyakan pengajar menggunakan papan tulis atau sejenisnya. Kadang- kadang pada akhir pelajaran papan akan terlihat penuh dan tidak teratur, dengan tidak ada pola serta diagram yang acak-acakan, Putuskan sebelum mulai pela- Jaran apa yang akan anda tunjukkan di papan tulis. Kemudian selama pelajaran, tulis kata-kata kunci atau frase yang urut sehingga mereka tampak teratur dan urut pelajarannya. Ingat mahasiswa berkecenderungan untuk meniru kata-kata dan tata-letak tulisan pengajar di papan tulis, Yakinkan bahwa apa yang anda tulis akan tampak bagus di catatan mahasiswa. Pada akhir pelajaran, ringkas pokok-pokok pikiran—seperti yang dilakukan dalam buku ini. 48 image not available image not available image not available BAGIAN 2: BAGAIMANA ANDA DAPAT MENOLONG MAHASISWA ANDA BELAJAR atau menerangkan ide (kepada teman atau keseluruhan kelas). Mahasiswa juga perlu mempraktikkan keterampilan yang telah anda ajarkan. Pentingnya latihan ini adalah seperti ditekankan dalam pepatah Cina sebagaimana pada awal dari bab ini. WHo 91599 ‘mendengar dan lupa....... melihat dan ingat .... mengerjakan dan faham” Tentu beberapa latihan akan lebih menolong daripada yang lain. Yang penting, latihan scharusnya membuat mahasiswa menggunakan informasi daripada hanya mengulangnya. Belajar aktif juga dapat digunakan di buku atau buku pedoman. Untuk menggambarkan metodenya berikut ini disediakan latihan untuk anda kerjakan. Latihan Bayangkan anda sedang mengajar bagaimana mengukur panas badan pasien. Aktivitas mana yang akan lebih bermanfaat setelah anda menerangkan cara un. tuk mengerjakannya? ‘A. Membaca bagian dari buku pedoman tentang pengukuran panas badan (temperatur). B. Salin catatan anda dari papan tulis. C. Membuat catatan sendiri bagaimana mengukur panas badan, D. Tulis hasil bacaan temperatur yang ditunjukkan dalam lima gambarantempe- ratur. E. Menggunakan termometer untuk mengukur panas badan mahasiswa yang lain. F. Menghitung perubahan volume 5 cm* merkuri ketika temperatumya berubah dari 10°C ke 40°C. Tulis jawaban anda dan berikan alasannya 52 image not available image not available image not available BAGIAN 2: BAGAIMANA ANDA DAPAT MENOLONG MAHASISWA ANDA BELAJAR L WHO 91594 “1 Sehingga mahasi mengerti samaseki a kemungkinan telah lupa atau memang tidak pernah Untuk mengatasi kesulitan ini anda harus memastikan pada awal pelajaran bahwa semua mahasiswa mengetahui teori dan keterampilan yang diperlukan, Jangan menanyakan “Apakah semuanya telah mengetahui grafik?” Jika anda melakukan demikian kemungkinan jawabannya akan berupa “ya”, tidak peduli | apakah mereka sesungguhnya mengerti atau tidak. Tidak ada seorangpun yang suka menunjukkan dirinya tidak mengetahui apa-apa. Sebagai penggantinyaan- da harus memberikan tes singkat. Sebagai contoh anda dapat menggambarkan grafik di papan dan menanyakan kepada mahasiswa untuk menuliskan arti titik-titik tertentu dalam grafik. Anda seharusnya juga mencari tahu seberapa jauh mahasiswa anda mengerti pada akhir pelajaran—atau bahkan pada berbagai tahap pelajaran. Sckali lagi jangan menanyakan “Apakah anda sudah mengerti?”. Sebagai penggantinya mintalah mahasiswa untuk menggunakan keterampilannya atau mahasiswa diminta untuk mengungkapkan teorinya. Teknik ini nampaknya sudah terlalu jelas. Kebanyakan pengajar berpikir mereka telah melakukan “untuk memastikan penguasaan”. Padahal jika anda menanyakan pada mahasiswa dan mencari yang sesungguhnyaapa yang mereka telah Kuasai, anda kemungkinan akan terkejut seberapa sedikit mereka ingat tentang perkuliahan yang telah diberikan. 56 image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available 7.3 |AGAIMANA ANDA DAPAT MENOLONG MAHASISWA ANDA BELAJAR Terdapat lima metode umum yang dapat digunakan oleh pengajar. Hal ini akan dibahas dalam bagian berikut. © dengan memberikan informasi (Bagian 7.3) © dengan memberikan contoh atau model (Bagian 7.4) © dengan memberikan pengalaman (Bagian 7.5) © dengan memberikan kesempatan diskusi (Bagian 7.6) © dengan menggunakan latihan permainan peran (Bagian 7.7) Meskipun anda menggunakan semua metode di atas, anda harus menyadari bah- wa sikap mahasiswa dapat dibentuk oleh suatu kejadian yang anda tidak me- miliki kekuatan untuk mengendalikannya. Misalnya, mahasiswa membaca bu- ku, bicara dengan orang di luar sekolah, dan menghabiskan waktunya dengan keluarga. Mahasiswa juga telah membentuk banyak mengenai sikapnya sebe- lum muha pelatihan. Oleh karenanya penting bagi anda mempengaruhi sikapnya sebanyak mung- kin dan anda mengerjakan juga dengan benar. Memberikan informasi untuk membentuk sikap Informasi selalu tidak mencukupi untuk mengubah sikap seseorang, akan tetapi ini dapat menolong. Sebagai contoh hubungan antara merokok dengan risiko kanker atau penyakit jantung yang juga diketahui oleh banyakorang, Bagi bebe- rapa orang informasi ini telah cukup mengubah sikap merokoknya dan meng- hentikan kebiasaannya. Akan tetapi bagi kebanyakan orang informasi ini tidak mencukupi. Pengajar dapat memberikan informasi dengan berbagai cara. Perkuliahan adalah salah satu metode yang jelas. Film sering lebih efektif sebab ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan contoh-contoh sikap yang benar (lihat Bagian 7.4). ‘Yang paling penting adalah menunjukkan bagaimana teori berkesesuaian dengan sikap. Latihan Buatlah daftar informasi yang akan anda berikan kepada mahasiswa jika anda ingin mengajar mereka tentang pentingnya teknik pembebasan hama berikut. Bagaimana anda membuat teori ini sesuai dengan sikap yang telili dalam mencuci tangan dan mensucihamakan peralatan? Sebagaimana contoh yang lain, apa yang akan anda lakukan jika anda meng- hendaki ibu memiliki sikap yang positif terhadap menyusui. 64 image not available image not available image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available BAGAIMANA MENGAJAR KETERAMPILAN 89 8.10 dalam berbicara kepada orang lain dan mengumpulkan serta melaporkan infor- masi, juga manfaat-manfaat yang lain. Keterampilan apa yang tepat akan ter- gantung kepada jenis proyek yang dipilih. Selain proyek dapat sangat bernilai dalam belajar pengalaman, ini jugadapat menjadi suatu kesalahan yang fatal. Pengajar harus memberikan bantuan dan dorongan—tanpa mengerjakan semua pekerjaan. Pada akhir proyek semua mahasiswa harus melaporkan ke keseluruhan kelas sehingga masing-masing mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang didapat dalam semua proyek— dan ini memakan waktu. Proyek sangat bermanfaat, dengan sarat pengajarnya bersemangat, membe- rikan bantuan yang cukup dan tidak terlalu banyak mahasiswa. Pengelolaannya sulit jika jumlah mahasiswa di kelas lebih dari 40. Simulator Simulator sangat sulit didefinisikan secara sederhana tetapi sekaligus telah mencakup pengertiannya yang utuh. Karena itu lebih baik untuk memberikan beberapa contoh. Sebuah jeruk dapat dijadikan sebagai simulator untuk mem- praktikkan dalam pemberian suntikan, sebab jeruk menyerupai kulit dan otot pasien. Simulator juga digunakan untuk melatih pilot dalam mengemudikan pesawat terbang. Simulator penerbangan ini dilengkapi dengan semua pengen- dali dan peralatan pesawat sesungguhnya yang dihubungkan dengan komputer untuk menghasilkan perilaku penerbangan. Simulator bisa sangat kompleks dan mahal dapat juga sederhana dan murah. Beberapa simulator dapat dibawa. Sebagai contoh, simulator pasien yang terbuat dari plastik dapat digunakan untuk mempraktikkan dalam memasukkan pipa endotrakhea. Simulator yang lain didasarkan pada latihan dengan kertas dan pensil. Ini dapat berupa studi- kasus (Lihat Bagian 8.10) atau masalah penge- lolaan pasien (lihat Bagian 12.5). Tujuan utama simulator baik yang sederhana atau yang kompleks adalah untuk memberikan mahasiswa beberapa pengalaman dan praktik menggunakan keterampilan sebelum mereka kerja dengan pasien atau peralatan yang mahal. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan pelatihan secara keseluruhan. Akan tetapi, simulator sering tidak tersedia. Pengajar perlu menggunakan bayangannya untuk memikirkan model seperti jeruk yang dapat digunakan mahasiswa dalam mempraktikkan keterampilannya. Studi-kasus Studi-kasus adalah latihan dengan menggunakan kertas dan pensil yang sangat berguna dalam mengajar keterampilan pembuatan keputusan. Ciri yang penting adalah situasi digambarkan dalam kata-kata (atau gam- bar). Kemudian mahasiswa diminta mengemukakan apa yang akan mereka lakukan. Situasi dapat terkait dengan diagnosis atau pengobatan pasien, atau terhadap masalah-masalah organisasi dan manajerial. 79 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available BAGIAN 3: MEMPELAJARI SEBERAPA JAUH MAHASISWA ANDA TELAH BELAJAR mengerjakan tugas dengan ketidakpastian, maka lebih baik masing-masing mahasiswa diawasi oleh temannya dan diberikan saran. 11.9 Ringkasan Latihan Perhatikan tiga contoh metode penilaian di bawah ini. Dan kemudian berikan komentar dengan menggunakan teori yang dijelaskan di Bagian 11.2: — Apakabh penilaian efisien dalam hal materi dan waktu? — Apakah ponilaian menguji kemampuan dan keterampilan yang penting? (Apakah ini valid?) — Apakah pemberian nilai akurat (reliabel)? — Apakah penilaian membantu mahasiswa belajar? Maka sekarang perhatikanlah contoh-contoh berikut ini. A. Pada akhir perkuliahan, sebuah ujian tertulis diadakan di mana mahasiswa harus menulis empat macam esai dalam tiga jam. Kemudian penguji dari luar (external examiner) bertemu dengan masing-masing mahasiswa selama 15 menit untuk memberikan ujian lisan tentang apa yang telah diajarkan. B. Setiap 2 minggu perkuliahan, mahasiswa harus menjawab 20 pertanyaan pi- lian ganda tentang topik seperti tanda dan gejala penyakit, metode pengo- batan dan pencegahan penyakit. Mahasiswa menilai sendiri dengan cara membandingkan jawabannya dengan jawaban yang benar yang disediakan oleh pengajar. C. Mahasiswa perawat kesehatan masyarakat meluangkan waktu satu bulan bekerja dengan perawat kesehatan masyarakat yang berpengalaman (dua mahasiswa bekerja dengan satu perawat). Mahasiswa mengerjakan hampir semua tugasnya sendiri di bawah pengawasan. Pengawas kemudian me- nulis laporan tentang mahasiswanya. Tulisiah komentar anda pada setiap metode penilaian di atas. Komentar Metode Efisiensiwaktu _Validitas Reliabilitas Membantu belajar Kurang Kurang Kurang Kurang Baik—setelah Kehilangan Sangatbaik —_Baik 1 tahun beberapa keterampilan yang penting Cc Kurang Sangat baik Cukup baik Baik 108 image not available image not available image not available BAGIAN 3: MEMPELAJARI SEBERAPA JAUH MAHASISWA ANDA TELAH BELAJAR Buku kasus berisi daftar keterampilan atau tugas yang mahasiswa harus ‘mampu mengerjakannya. Tugas tersebut adalah keseluruhan tujuan, atau paling tidak sebagian tujuan pendidikan. Mahasiswa berkewajiban untuk belajar bagaimana mengerjakan masing-masing tugas, dan jika mahasiswa telah siap mereka dapat meminta pengajarnya untuk menilai kinerjanya. Selama pen- didikan mahasiswa harus melakukan semua tugas sampai mencapai patokan yang memuaskan. Jika pengajar menganggap bahwa kinerjanya belum cukup baik, kesalahannya diterangkan dan mahasiswa tersebut dapat mencoba lagi di kemudian hari. Contoh—sebuah halaman dari buku kasus mahasiswa Tugas Tanggal Paraf 17. Siapkan sebuah flip chart untuk digunakan oleh 30 orang pendengar 18. Berikan saran ke ibu hamil tentang perawatan antenatal 20/10/90 Metode penilaian jenis ini memakan banyak waktu bagi pengajar oleh karena masing-masing mahasiswa harus dilihat dan kinerjanyadinilai, Hal ini kemung- kinan sulit untuk mengaturnya olch karena ketika mahasiswa telah siap untuk diuji kemungkinan pengajarnya tidak punya waktu. Barangkali juga terdapat masalah tentang reliabilitas penilaian. Di sisi lain terdapat beberapa keuntung- an. Keuntungan utama adalah bahwa buku kasus membantu mahasiswa belajar. Oleh karena tugas ini membuat jelas bagi mahasiswa apa yang diperlukan untuk dipelajari. Ini juga memastikan ketika mahasiswa belum mencapai patokan yang ditetapkan, pengajar memberikan saran. Keuntungan kedua adalah metode ini sangat valid, oleh karena mahasiswa dinilai berdasarkan sejauh manamereka telah mampu mengerjakan tugas yang akan menjadi tanggunjawabnya kelak dengan baik. Ini merupakan tipe penilaian yang agak berbeda. Anda tidak memberi nilai sepuluh untuk masing-masing kinerja dari tugas yang diberikan—melainkan anda hanya memutuskan apakah mereka telah cukup baik atau belum. Sehingga pada akhir pendidikan mahasiswa kemungkinan mengerjakan patokan yang telah ditetapkan dengan hasil memuaskan sebanyak 23 dari keseluruhan 29. Ini kemudian tergantung kepada penguji apakah akan memutuskan “lulus”. Di beberapa pendidikan, mahasiswa perlu mencapai patokan yang memuaskan pada semua tugas yang diberikan. Sedangkan institusi pendi kemungkinan tidak perlu memaksakan pada patokan yang demikian tinggi. 118 n yang lain image not available image not available image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available MENULIS DAN MELAKUKAN EVALUAS! MATER! PENGAJARAN Sering, instruksi yang tertulis urutannya salah sehingga sulit untuk dimengerti. Kadang-kadang hal ini bisa membahayakan. Lihat kembali pada instruksi yang kurang baik tentang pengambilan panas badan rektum pada pasien. Apa yang kurang baik mengenai urutannya dalam memberikan instruksi? Pasien diminta untuk memasukkan termometer dan kemudian instruksi mengatakan pasien seharusnya tidur miring (dewasa) dan tengkurap (anak- anak). Jelas instruksi pertama seharusnya meminta pasien untuk tidur pada posisi yang benar. Hanya kemudian termometer dapat dimasukkan. Kesalahan demikian sering dijumpai dan terjadi bahkan dalam buku pedo- man yang ternama sekalipun dan yang ditulis oleh petugas keschatan yang sa- ngat berpengalaman. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan analisis tugas. 14.5 Gambarkan semua situasi dalam pembuatan-keputusan Kadang-kadang buku pedoman telah menjelaskan kepada petugas kesehatan apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu, akan tetapi tidak mengatakan apa yang harus dilakukan jika situasi tersebut sedikit berubah. Sebagal contoh—Beberapa kemungkinan situasi tidak dijelaskan 1. Pasien batuk dan berliur selama beberapa hari Ukurlah panas badan pasien. 1.1 Panas badan pasien kurang dari 38°C. Gejala yang lain: — hidung beriendir (dengan lendir seperti air atau sedikit kental seperti susu) atau — radang tenggorok, Berikan aspirin selama 3 hari dan katakan kepada pasien jangan batuk meng- hadap ke orang lain (terutama anak-anak) atau meludah di lantai. Buku pedoman ini menjelaskan kepada petugas kesehatan apa yang dilakukan pada dua situasi ketika pasien batuk dan berliur selama beberapa hari. Dua situasi ini adalah: — demam ringan dan keluar cairan hidung atau — demam ringan dan radang tenggorok. Buku pedoman ini gagal untuk menyebut situasi lain yang umum dijumpai, sebagai tambahan dari batuk dan berliur, pasien juga memiliki: — demam ringan tetapi tanpa gejala. 135 image not available image not available image not available MENULIS DAN MELAKUKAN EVALUAS! MATERI PENGAJARAN dievaluasi dengan melakukan pengamatan jumlah malnutrisi dan penyakit yang terkait dengan gizi yang buruk. Jika jumlah kasus menurun, maka buku pe- doman dapat dipertimbangkan telah efektif. Akan tetapi, jika tidak terdapat perubahan atau jumlah kasusnya meningkat, anda perlu untuk menyelidiki alasan dan kemungkinan perlunya mengubah buku pedoman. 14.13 Kapan anda seharusnya melakukan evaluasi materi pengajaran? Materi pengajaran dan buku pedoman seharusnya dievaluasi sebelum versi akhir dihasilkan. Ini akan memungkinkan anda meningkatkan materi tersebut sebelum digunakan secara luas. Kadang-kadang juga bermanfaat untuk melakukan evaluasi setelah materi digunakan secara meluas. Jika terdapat kelemahan yang cukup penting maka versi yang telah diperbaiki seharusnya diproduksi. 14.14 Ringkasan * Gunakan analisis tugas untuk: — memutuskan tujuan materi. — memasukkan informasi yang diperlukan dan meninggalkan informasi yang tidak diperlukan. — memberikan informasi dalam susunan yang urut. — menggambarkan semua situasi yang mungkin. * Hindari instruksi yang samar-samar. * Tulislah dengan cara yang sederhana. * Lakukan evaluasi materi pengajaran—dengan menggunakan uji kinerja jika memungkinkan. 141 image not available image not available image not available TATA-LETAK DAN ILUSTRASI letters) yang terus-menerus sampai panjang tidak mudah dibaca dibanding huruf kecil. Huruf besar seharusnya digunakan hanya jika diperlukan—misal- nya, dalam judul. Jika buku pedoman dicetak, akan tersedia lebih banyak pilihan huruf. Anda akan perlu membuat pilihan tentang: — ukuran huruf — huruf besar atau kecil — jenis huruf cetak miring atau roman — ketebalan huruf (cetak tebal atau normal) Umumnya kata-kata ditulis dalam bentuk huruf kecil jenis roman. Dengan menggunakan mesin ketik ukuran huruf biasanya 10 pitch atau 12 pitch. Ketika mesin pencetak digunakan, pilihan ukuran jauh lebih luas. Ukuran umumnya adalah 10 atau 12 poin. Cara yang terbaik untuk memilih ukuran huruf adalah melihat contoh materi yang dipersiapkan dengan menggunakan ukuran yang berbeda-beda. Anda harus memilih ukuran yang cukup besar untuk dapat dibaca secara nyaman. Jika dipilih huruf lebih besar daripada yang diperlukan, kata- kata yang ditulis jelas akan mengambil tempat. Pada sebuah buku, hal ini dapat berarti banyak diperlukan tambahan halaman dan meningkatkan biaya produksi. Jika materi pengajaran sedang dicetak dan terdapat berbagai pilihan huruf, anda harus membicarakan penggunaan huruf dengan pencetak dan mengikuti anjurannya. Jika anda menginginkan untuk menckankan hal tertentu, anda dapat mela- kukan ini dengan menggunakan huruf besar, tebal atau huruf yang lebih besar. Akan tetapi, anda seharusnya menggunakan huruf yang berbeda hanya jika diperlukan. Anda seharusnya tidak menggunakan banyak huruf yang berbeda, oleh karena hal ini dapat membingungkan pembaca. Anda juga tidak perlu menggunakan huruf besar yang banyak. Huruf besar lebih sulit untuk dibaca dan jika semua kata-kata ditulis dalam bentuk huruf besar berarti tidak ada satupun yang ditekankan. 15.5 Penggunaan heading (judul) Penggunaan huruf besar dan tebal dalam penulisan pada setiap halaman adalah sulit dan membosankan untuk dibaca. Ini juga sulit untuk digunakan sebagai rujukan. Oleh karenanyakebanyakan materi pengajaran menggunakan heading. Heading ini: — memecah teks sehingga mudah untuk dibaca — menunjukkan apa yang dicakup oleh beberapa paragraf berikutnya — membantu pembaca untuk menemukan tempatnya lagi setelah mereka melihat diagram — membantu memberikan sebuah pola halaman. Akan tetapi, anda seharusnya menggunakan sedikit jenis heading. SAMPLE image not available image not available image not available TATA-LETAK DAN ILUSTRASI 15.11 Gambar dengan arsiran (shaded drawings) Gambar dengan arsiran kemungkinan merupakan cara yang paling berguna untuk memberikan ilustrasi. Gambaran dapat disiapkan untuk menunjukkan hal yang penting. Dan ini dapat realistik bagi petugas kesehatan dalam mengenal apa yang ditunjukkan. Menggambar dengan arsiran dapat disiapkan dengan menelusur foto. Cara lain dengan memproycksikan foto pada kertas putih dengan menggunakan cpidiaskop, kemudian menggambar sekitar foto yang diproyeksikan. Ini me- mungkinkan pembesaran dari foto aslinya. Hasil dari proses ini ditunjukkan di halaman berikut Tentu seorang seniman dapat menggambar dari gambar hidup yang sesungguhnya atau dari bayangan. Anda kemudian dapat menambah label atau catatan, Lihat pada contoh di bawah ini. —— Se “a SS Mn on 15.12 Gambar dengan garis Gambar di halaman berikut adalah gambar dengan garis—tidak mengandung arsiran atau bayangan. Gambar semacam ini hampir semudah untuk mengenal seperti gambar dengan arsiran dan ini biasanya lebih mudah dicetak dengan menggunakan penggandaan stensil. 151 image not available TATA-LETAK DANILUSTRASI potong-lintang perlu keterampilan yang harus dipelajari. Orang yang tidak biasa melihat gambar potong- lintang akan memiliki kesulitan untuk memahami kecuali jika mereka diajarkan bagaimana cara membacanya. Sebagai contoh, potong-lintang berlawanan akan sangat mudah bagi perancang sanitasi yang sangat kenal dengan gambar potong-lintang dan simbol yang digunakan. Gambar 36 PENGHANCURAN KOTORAN ANAEROBIK DI TEMPAT YANG. BERIKLIM PANAS. Tangkapan api dengan manometer tekanan-balik Penghubung gas yang mudah bergerak Cincin pengangkat Q ‘Alat penggulung sebagai penunjuk Penyangga pengaduk / Penghancur untuk penanganan sampah kotoran dan produksi gas. Operasi yang berkesinambungan Disisi lain, perawat atau dokter kemungkinan menemukan kesulitan untuk memahaminya, oleh karena barangkali mereka tidak mengetahui makna dari simbol yang dipakai. Mahasiswa yang tidak pernah melihat gambar potong-lin- tang kemungkinan juga -akan mengalami kebingungan kecuali jika mereka dijelaskan, 15.15 Gambar kartun Kartun tidak hanya merupakan gambar yang lucu. Kata kartun juga digunakan untuk menjelaskan gambar garis, khususnya yang menunjukkan orang yang sedang mengatakan sesuatu. 153 TATA-LETAK DAN ILUSTRASI nyakan mahasiswa telah mengenal gambar—akan tetapi penggunaan diagram, simbol, potong-lintang dan bagan alir adalah merupakan keterampilan yang harus dipelajari. 2. Hati-hati dalam menerangkan skala gambar Terdapat banyak cerita tentang seseorang yang ditunjukkan sebuah gambar nyamuk dan kemudian mengatakan “tidak terdapat sesuatu yang sama seperti ini di sini”. Mereka tidak menyadari bahwa gambar nyamuk yang panjangnya 15 cm tersebut menunjukkan sesuatu yang aslinya hanya kurang dari 1 cm. Kesalahpahaman seperti ini adalah sangat umum dan sering terjadi ketika pe- ngajar menunjukkan gambar objek yang hanya dapat dilihat di bawah mikros- kop. 3. Uji ilustrasi anda Temukan apakah mahasiswa anda sungguh telah mengerti ilustrasi tersebut. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa petugas kesehatan sering tidak menyadari apa yang dimaksudkan dengan ilustrasi yang digunakan. Sebagai contoh, kebanyakan petugas kesehatan akan memahami pesan ilus- trasi di bawah ini adalah bahwa obat dan tablet dapat membahayakan. Mereka akan mengingat pesan dengan baik oleh karena digambar dalam bentuk yang menyangatkan, dengan menggunakan pistol sebagai simbol sesuatu yang mem- bahayakan, dan membandingkan tablet dengan peluru. reno 92055 Ingat: Obat dapat membunuh. Akan tetapi, beberapa petugas kesehatan kemungkinan hanya melihat pistol dan beberapa tablet. Yang lain kemungkinan bahkan tidak mengenal senjata jenis pistol. Sehingga anda harus menguji apa yang dimengerti oleh petugas kesehatan dan diingat dari ilustrasi yang ada. 157 16.1 BAB 16 Produksi dan distribusi materi pengajaran dan buku pedoman Materi pengajaran dapat dihasilkan dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana dan dengan biaya yang sedikit. Di sisi lain, beberapa buku pedoman sangat mahal untuk menghasilkannya dan memerlukan mesin pencetak yang sangat mahal pula. Pilihan ada di tangan anda, Beberapa metode untuk mengha- silkan materi pengajaran dan buku pedoman digambarkan di bawah ini. Pendiktean Materi pengajaran dapat didiktekan oleh pengajar. Mahasiswa hanya mencatat apa yang dikatakan oleh pengajar. Kerugian sistem ini adalah membutuhkan banyak waktu dan menyingkirkan penggunaan diagram. Akan tetapi metode ini merupakan metode yang termurah dalam hal bahan yang diperlukan dan dapat digunakan di mana saja. Akan tetapi pendiktean tidak dianjurkan oleh karena memakan banyak waktu. 16.2 Menyalin dari papan tulis Ini hampir sama dengan pendiktean, akan tetapi memungkinkan penggunaan diagram. Bahan yang diperlukan hanya kapur. Keuntungan yang lain adalah bahwa tata-letak sedikit banyak dapat diken- dalikan, akan tetapi ingat bahwa papan tlis kemungkinan dapat tidak sama bentuknya dengan halaman. Sekali lagi metode ini tidak dianjurkan oleh karena membutuhkan banyak waktu. 16.3 Penggandaan dengan stensil Dalam proses ini anda menulis kertas stensil atau master dengan menggunakan pulpen yang berujung metal secara khusus. Pulpen ini disebutstilus, hilangkan lilin dari stensil. Kemudian anda menempatkan stensil padatinta mesin dan tinta dipaksa masuk melalui lilin ke halaman. Mesin ketik dapat digunakan untuk menulis pada stensil. Ini biasanya lebih berhasil daripada menggunakan stilus. Akan tetapi jika anda menginginkan un- tuk menyertakan diagram, anda akan membutuhkan penggunaan stilus. 159 BAGIAN 4: MENYIAPKAN MATERI PENGAJARAN Merupakan hal yang sulit untuk menggambar atau membuat diagram dalam stensilan, akan tetapi sangat memungkinkan. Pemotong stensil kemungkinan tersedia. Ini akan memungkinkan anda untuk menyiapkan stensil dengan kuali- tas yang tinggi dari gambar garis yang disiapkan pada kertas biasa. Keuntungan — Biaya kertas dan tinta cukup murah (tidak dibutuhkan kualitas tinggi atau kertas yang disiapkan dengan bahan kimia). — Banyak salinan (paling tidak 500) dapat dihasilkan dengan tanpa kehilangan kualitas. — Stensil dapat disimpan dan digunakan pada tahun berikutnya (beberapa pengajar mengerjakan ini dengan berhasil; yang lain menemukan bahwa stensil sulit untuk menyimpan dalam kondisi yang baik). — Kualitas cetak biasanya baik. — Tersedia pengganda yang digerakkan dengan tangan atau dengan tenaga listrik. Kerugian — Hanya satu warna (biasanya hitam) dapat dicetak pada satu waktu. — Pengganda stensil cukup mahal untuk membeli—akan tetapi jauh lebih mu- rah daripada mesin cetak atau fotokopi. — Some people find stencil duplicators difficult to use.???? 16.4 Fotokopi Keuntungan utama fotokopi adalah kemudahan. Hampir semua yang asli dapat diletakkan dalam mesin dan kualitas salinan yang baik dapat dihasilkan dalam waktu yang sangat singkat. Akan tetapi, untuk membeli atau menyewa mesin harganya mahal dan kemudian terdapat biaya tambahan pada setiap salinan. Perbedaannya dengan cetak offset (Bagian 16.6), beberapa salinan yang pertama pada mesin fotokopi biasanya murah, akan tetapi jumlah salinan yang banyak biasanya biayanya jauh lebih mahal. Keuntungan — Umumnya kualitas salinan cétakan atau diagram baik — Tidak terdapat batas jumlah salinan. — Aslinya mudah disiapkan. — Mudah menggunakannya. — Salinan tersedia segera. Kerugian — Lebih mahal daripada metode yang lain—kecuali untuk jumlah salinan sa- ngat sedikit. 160 BAGIAN 4: MENYIAPKAN MATER! PENGAJARAN 16.6 Pencetakan offset ‘Terdapat dua macam pencetakan yaitu offset dan tekanan huruf (letterpress). Pencetakan jenis offset (juga disebut lithographic atau litho-printing) memiliki kelebihan dibanding tekanan huruf. Dalam cetak offset, halaman asli atau gambar difoto untuk membuat “piring cetak (printing plate)”. Piring ini kemudian diletakkan pada mesin cetak. Mesin mencetak ke kertas datar, menghasilkan kualitas yang tinggi dengan biaya yang cukup murah. Ketika salinan dibutuhkan atau ketika foto diperlukan, ini meru- pakan metode yang terbaik untuk menghasilkan materi pengajaran atau buku pedoman. Keuntungan — Kualitas reproduksi yang tinggi. — Jumlah salinan yang sangat banyak dimungkinkan. — Murah, khususnya untuk mesin cetak dengan kemampuan masa operasi yang lama. — Foto dan gambar arsiran dapat dicetak. Kerugian — Peralatan mahal. — Petugas terlatih dibutuhkan untuk menjalankan dan merawat peralatan. Ringkasan—Pemilihan metode produksi Metode produksi terbaik tergantung pada jumlah salinan, kualitas yang anda butuhkan dan peralatan yang tersedia. Jika anda menyiapkan satu atau dua halaman handout untuk beberapa mahasis- wa, gunakan pengganda stensil. Fotokopi kemungkinan bermanfaat jika anda berkeinginan menyalin diagram dari buku (dengan izin penulis dan penerbit tentunya), akan tetapi metode ini*mahal dan jarang tersedia. Jika anda tidak dapat menggunakan satu jenis pun dari peralatan ini, tulislah catatan anda sendiri dan membuat salinan karbon untuk mahasiswa, mahasiswa kemudian menyalin setelah salinan hasil karbon tersedia bagi mereka. Pada dokumen yang lebih panjang atau jumlah salinan lebih banyak, anda memerlukan penggunaan pengganda stensil atau pencetak offset. Pencetak offset biasanya lebih baik, akan tetapi jika tidak tersedia, pengganda stensil memberikan hasil yang memuaskan. 162 image not available image not available image not available BAGIAN 4: MENYIAPKAN MATERI PENGAJARAN 1 14, 15, 16. 1% 18. 19. 20. 2 22. 23. 8 24. . Putuskan ilustrasi apa yang perlu dimasukkan di dalam masing- masing bab. Kumpulkan rujukan untuk ilustrasi. Siapkan diagram, foto, kartun, dil. Buat daftar tulisan keterangan gambar. Diskusikan bab yang sesuai dengan penanggungjawab dan teliti ketepatan teori, gambar, ilustrasi dan lain lain. . Siapkan bab tentang instruksi bagi petugas kesehatan mengenai bagaimana cara menggunakan buku pedoman. Siapkan daftar isi dan indeks. Siapkan kata pengantar dan ucapan terimakasih. Baca keseluruhan buku pedoman untuk meneliti kesinambungan dan kesempurnaannya. Sunting dan tulis kembali jika dipandang perlu. Putuskan jenis huruf ketikan dan berikan instruksi kepada pengetik tentang spasi, kotak, bagan alir, heading, penomoran bab, pemberian ilustrasi, dll. Siapkan naskah terakhir menurut instruksi. Teliti ulang naskah terbaru terhadap naskah aslinya. Putuskan gaya buku pedoman dan salinan naskah yang telah disunting secara berurutan. Perhatikan pada pemenggalan, singkatan, penomoran, jenis huruf teks, judul bab, judul dan subjudul, dan instruksi pengikutsertaan ilustrasi, tabel dan bagan alir. Diskusikan tata-letak dan rancangan buku pedoman dengan perancang grafik: — rancangan kulit buku dan warna — penjilidan — ukuran buku pedoman — format halaman (halaman penuh atau bentuk kolom) — justifikasi sebelah kanan — proses pencetakan (misalnya offsett atau tekanan huruf) — jenis huruf dll Instruksi yang jelas dalam penulisan mengenai gaya yang diputuskan harus diberikan ke perancang atau pencetak. Putuskan jumlzh salinan yang dibutuhkan untuk dicetak, berdasarkan dis- tribusi yang diinginkan. Hitungi berapa biayanya. Dapatkan persetujuan dana atau bantuan dari sumber yang lain. Panggil penawaran (penyandang dana). Pilihlah alat pencetak berdasarkan: — dana yang tersedia — kualitas kerja — proses dan jenis mesin cetak yang tersedia — keterbatasan waktu — kemudahan Kirimkan naskah yang telah disunting ke pencetak. Ketika cetakan per- cobaan telah tiba, teliti segera. Cetakan percobaan kotor (Galley proots) — bandingankan dengan naskah ketikan 166 PRODUKSI DAN DISTRIBUS! MATERI PENGAJARAN DAN BUKU PEDOMAN — baca keseluruhan — tandai setiap perbaikan yang diperlukan — teliti urutan nomor halaman, paragraf dan lain-lain. Cetakan halaman percobaan (page proofs) — Teliti bahwasemua pembetulan di cetakan percobaan kotor telah dibuat. — baca keseluruhan — tandai jika pembetulan masih diperlukan Cetakan biru (blueprints) (pada offset) atau cetakan halaman percobaan (pada letterpress) — Teliti bahwa semua pembetulan di cetakan halaman percobaan telah dibuat — baca keseluruhan — teliti urutan penomoran — yakinkan bahwa teks dan ilustrasi dan lain-lain tidak terpotong semba- rangan — teliti judul halaman, termasuk nomor halaman dan bagian yang diguna- kan — teliti bahwa ilustrasi, bagan alir dan tabel berada pada tempat yang benar dan teliti nomor gambar dan keterangan gambar (jika pencetak offset atau pencetak blok digunakan, hati-hati untuk memastikan bahwa ilustrasi tidak terbalik). — Tandai pembetulan pada cetakan biru dengan pensil lunak di tepinya. Jangan merusak gambar atau membuat kotor cetakan biru. 25. Siapkan daftar nama dan alamat institusi serta individu yang akan dikirimi, dan jumlah masing-masing salinan yang akan dikirim pada masing-masing tujuan. Teliti jumlah buku pedoman yang cukup telah disimpan. 26. Susun tanda terima salinan buku pedoman dan simpan serta amankan dari serangga dan tikus. 27. Susun pembungkus dan pengiriman buku pedoman. 28. Putuskan metode evaluasi terhadap buku pedoman. 29, Lakukan evaluasi buku pedoman, berdasarkan kuesioner yang dikirimkan lewat pos, wawancara, pengamatan, uji dan lain-lain. 30. Mintalah komentar dan saran dari petugas kesehatan tentang cara mening- katkan buku pedoman. 31. Revisi buku pedoman, dasarkan revisi anda pada: — hasil evaluasi — komentar dan saran-saran yang diterima — informasi terbaru yang diberikan ke petugas kesehatan — perubahan dalam kebijakan. 167 Penjelasan peristilahan yang digunakan dalam buku ini disiplin akademik Cabang ilmu atau belajar, seperti anatomi, fisiologi, oftal- mologi atau sejarah. belajar aktif Cara belajar mahasiswa dengan mengerjakan sesuatu, seperti pemecahan masalah, melakukan sebuah proyek atau bekerja di Puskesmas. Duduk dan mendengarkan kuliah atau membaca buku bukan merupakan belajar aktif (Bagian 6.5). penilaian Proses pengujian kemampuan atau keterampilan mahasiswa. Ini ke- mungkinan dilakukan dengan ujian atau metode yang sifatnya lebih tidak resmi. sikap Sebuah kecenderungan berperilaku atau berpikir dalam cara tertentu. Sebagai contoh, seorang petugas kesehatan kemungkinan menolak untuk memeriksa pasien ketika Puskesmas telah tutup. Sedangkan petugas yang lain kemungkinan bersedia untuk memeriksa pasien setiap saat. Ini karena mereka memiliki sikap yang berbeda terhadap pekerjaan. belajar buku Jenis belajar yang dapat dicapai dengan cara membaca buku. Frase ini biasanya digunakan untuk memberikan implikasi bahwa apa yang dipelajari adalah terlalu bersifat teori dan tidak cukup praktis. riwayat kasus Informasi tentang pasien yang digunakan dalam pengobatan. Ini termasuk informasi mendalam tentang gejala pada pasien, hasil setiap peme- riksaan yang dilakukan dan pengobatan. kognitif Berkenaan dengan berpikir (lihat juga keterampilan). komunikasi Proses pemindahan informasi atau keterampilan ke orang lain. Agar komunikasi berjalan, pesan harus dikirim oleh seseorang dan diterima oleh orang lain. Komunikasi tidak terbatas hanya pada berbicara atau menulis. Ini juga termasuk mendengarkan atau menerima pemikiran orang lain dan kepercayaan. Keterampilan dalam komunikasi adalah sangat pen- ting dalam pelayanan keschatan (lihat keterampilan). 169 PENGAJARAN YANG EFEKTIF komunitas atau masyarakat Sekelompok orang yang tinggal dalam area geografis yang sama seperti desa atau bagian dari sebuah kota. Katatersebut juga dapat berarti kelompok orang yang memiliki sesuatu yang umum se- perti agama atau profesi kajian kejadian kritis Kajian sebuah kejadian atau situasi yang petugas kese- hatan terlatih merasa belum mampu untuk menanganinya. Dengan cara melakukan analisis atau kajian terhadap kejadian ini, pengajar dapat menge- tahui pelatihan apa dan yang mana diperlukan. kurikulum Gambaran tertulis tentang apa yang terjadi selama pendidikan. Ini menggambarkan tujuan pendidikan, metode mengajar, jumlah waktu yang diberikan, dan metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi mahasis- wa. Kata kurikulum juga digunakan untuk menggambarkan apa yang sesungguhnya terjadi selama pendidikan (yang kemungkinan tidak sama dengan kurikulum yang tertulis). rancangan kurikulum Proses perencanaan sebuah kurikulum di pendidikan. Secara singkat ini melibatkan: — apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dipelajari; — metode pengajaran yang akan digunakan; — bagaimana mahasiswa akan dinilai; — walktu dan tempat di mana mahasiswa akan belajar (jadwal acara perku- liahan). evaluasi Proses pengumpulan informasi tentang penilaian nilai pendidikan, buku, pelajaran bahkan mahasiswa. Evaluasi kemungkinan digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau materi pengajaran. Evalusi jenis ini disebut sebagai evaluasi formatif. Evaluasi jugadigunakan untuk menggam- barkan dan menilai keseluruhan nilai pendidikan atau materi pengajaran. Ini disebut evaluasi sumatif. fasilitator Scorang yang membuat sesuatu menjadi lebih mudah. Sebagai contoh, pengajar seharusnya sebagai fasilitator dalam belajar—ini berarti pengajar harus membuat mahasiswa lebih mudah untuk belajar. umpan balik Proses memberitahukan orang seberapa baik yang sedang mereka kerjakan. Sebagai contoh, Pengajar memberikan umpan balik kepada maha- siswa ketika mereka memberikan komentar terhadap kualitas kerja mahasis- wa. Idealnya, pengajar harus menunjukkan seberapa baik pekerjaan yang telah dikerjakan, setiap kesalahan atau kekeliruan dan bagaimana kualitas dapat ditingkatkan (lihat Bagian 6.6). pengalaman lapangan Pengalaman mengerjakan tugas atau kerja di masya- rakat. Mahasiswa calon petugas Kesehatan sering bekerja pada petugas kesehatan yang telah berpengalaman dalam periode wakw tertentu. Dengan 170 image not available image not available Indeks Administrator, diskusi dengan 26-27 Abli, meminta saran 17, 26-28 Alat bantu visual 48, 88-89, 174 Analisis situasi 12, 13-19, 172 Analisis tugas 13, 19, 20-33 ‘mengumpulkan informasi 27-28 ‘memutuskan pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan 29-30 definisi 21, 173 contoh 21-22, 32-33 menemukan waktu untuk 31 ‘membuat daftar bagian tugas 28-29 merencanakan sesi pengajaran 92 memilih tugas 23 sumber-sumber informasi 24, 27 tahap-tahap 23 keterampilan mengajar 71 menulis materi pengajaran 132-136 Bagan alir 154 Bagian-Tugas 22-23, 28-34 daftar 28-29 Bahasa ibu 171 Bahasa, materi tertulis 129, 137-138 Belajar 171 aktif 47, 51-54, 76-81, 94-95, Belajar buku 169 Belajar, sendiri 58 Buklet 142-143 Buku acuan (lihat juga Materi pen- gajaran) 24-25, 84 Buku kasus 117-118 Buku pedoman (handouts) (lihat juga- Materi pengajaran) 71-76, 89-90 Buku pedoman (lanjutan) analisis tugas menggunakan 24-25, 27 menulis 132-148 Buku pedoman(lihat juga Materi penga- jaran) 84, 127-131, 171 daftar pemeriksaan untuk menyiapkan dan menyebarkan 164-168 penyebarluasan 163 pengujian 140-141, tata letak 142-149 produksi 159-163 tahapan dalam produksi 130-131 Cetak biru 167-168 Cetakan halaman percobaan 167 Cetakan percobaan kotor 166 Daftar pemeriksaan, penilaian menggu- nakan 119-120 Desk-top publishing 161-162 Diagram 88-89, 129, 157-158 Diskusi dengan, administrator 26-27 penasihat 26-27 pemberi tgas 17 abli 17, 26-28 kelompok 67-69, 97-98 petugas kesehatan 17-18, 27-28 Displin akademik 169 Esai 110-111 Evaluasi 170 kurikulum 38-39 formatif 139 pelajar 40 sumatif 139 materi pengajaran 140 Fasilitator 170 Film (lihat juga Alat bantu visual) 84, 88 Formulir analisis tugas 22-23, 28-29 meneliti kembali 31 menggunakan 30-31 Foto 88, 149, 150 Fotokopi 160-161 Fungsi 15-16 Gambar 149-152 garis 151-152 175 Indeks arsiran 151 pola 152 simbol 152 Gambar dengan arsiran 151-152 Gambar dengan garis 151-152 Gambar dengan pola 152 Gambar dengan simbol 152 Gambar kartun 153 Gambar lihat Hustrasi Gambar potong lintang 152-153 Gambaran tugas (spesifikasi) 15-16, 171 menentukan tugas apa yang harus diker- jakan 16-19 Garis besar pelatihan, merencanakan 35- 36 Garis, digunakan dalam materi pengajaran 146 Grafik (lihat juga Alat bantu visual) 142 Heading 145-146 Tlustrasi 149-158 menerangkan skala 157 belajar mengerti 157 uji 157 gunakan yang sederhana 158 Instruksi sendiri 58 Jenis huruf 144-145, 173 Kajian kejadian kritis 40-41, 182 Kartu bantu kerja 74 Kartu prosedur 74 Kata-kata, menjelaskan kata-kata baru 50- SI materi tertulis 137-138 Kebutuhan kesehatan, analisis 39 Kejelasan 46, 47-48 Kelompok 172 Kelompok, kecil 67-69, 97.98 Kemampuan membaca 95-96, 128 Keterampilan 70-82, 173 kognitif 70 berkomunikasi 70, 76 ‘mempertunjukkan 74-76 menggambarkan 71-74 penting 70 176 metode mengajar 71-82 psikomotor 70, 173 banyeknya waktu untuk mempelajari 86 Klinik KIA 171 Kognitif 169 Komputer pribadi 161-162 Komunikasi 169 Komunitas 170 Koreksi cetakan percobaan 163, 167-168 Kotak, digunakan dalam materi pengajaran 146 Kunjungan bangsal 81 Laporan, pengawas 40 Lokakarya 174 Masalah manajemen pasien 115-116, 172 Mater pelatihan 127 Materi pengajaran 125, 173, daftar pemeriksaan untuk menyiapkan dan menyebarluaskan 164- 168 penyebariuasan 163, 168 evaluasi 140-141 metode 14] alesan untuk 139 waktunya 141 ilustrasi 149, 159 tata-letak 142-149 tujuan 132-133 merencanakan 125-131 apakah diperlukan? 126-127 bagaimana akan digunakan? 127-128 mengatur penulisan dan hasilnya 130 dimana akan digunakan? 130 ditujukan untuk siapa? 128-129 produksi 159-162 alasan menyiapkan 126 analisis tugas menggunakan 24-25, 27, 30 menulis 132-139 hindari instruksi yang samar-samar 136 gambarkan semua situasi dalam pem- buatan keputusan 135-136 memberikan informasi dalam urutan yang tepat 134-135 memasukkan semua informasi yang dipertukan 133 meninggalkan informasi yang tidak diperlukan 133 Indeks menyusun 136-137 tehnik 139-140 menggunakan kata-kata sederhana 137- 138 Materi rujukan 127-128, 172 ukuran halaman 143 menyusun 136-137 Mempertunjukkan 74-76 Mengajar (lihat juga Metode Mengajar, Sesi pengajaran) sikap 63- 69 memperhatikan individu 47, 57-58 pengetahuan 83-90 lebih berarti 46, 49-52 praktik 76-81 keterampilan 71-81 Menulis dengan sederhana 137-138 tehnik 139-140 Metode mengajar (lihat juga Mengajar) 31, 45-61 merencanakan 37-38 Mode! 79, 85 Motivasi 60, 171 Papan tulis lihat juga alat bantu visual 48-49, 159 Paste-ups 167-168 Pekerjaan menentukan apa yang harus dipelajari 9-10 latihan mengerjakan pekerjaaan 8-9 Pelajaran (lihat juga Sesi Pengajaran) mem- berikan 86-87 bagaiamana berbicara 87-88 merencanakan 85 menggunakan buku pedoman dalam 89- 90 ‘menggunakan alat bantu visual dalam 88- 89 Pelajaran, penilaian 40 Pelatihan 7-12 prinsip dasar 8-10 tujuan belajar 10-12 merencanakan 35-37 Pelatihan di tempat pelayanan 96-97 Pelatihan penyegaran 96-97 Pelayanan kesehatan pencegahan 172 Pemberi tugas, berdiskusi dengan 17 Penasihat, diskusi dengan 26:27 Pencetakan tekanan huruf, 162-163 offset 162-163, 167-168 Pendiktean 159 Pengajar, diskusi dengan 26-27 peran 45-46, Pengalaman belajar 171 Pengalaman kerja 81 Pengalaman, tapangan 170 kerja 81 belajar 171 membentuk sikap 65 Pengetahuan 83-90 pentingnya 83 metode pengajaran 83-96 yang sesuai 22-23, 30-3] membentuk sikap 64-65 sumber informasi 84-85 mengajari jenis yang berbeda 83-84 Penggandaan dengan stensil 159-160 Pengolahan kata 161-162 Penguasaan, memastikan 47, 55-56 Penilaian 95, 101-109, 169 terus menerus 105-106 membantu mahasiswa belajar dengan 103-104 dalam pelatihan 120-121 metode 38, 110-122 oleh kelompok 107-108 alasan melakukan 101 yang sesuai 31 reliable 102,103 diri sendiri 106-107, 172 valid 102-103 Penilaian dalam pelatihan 120-121 Penilaian diri sendiri 106-107, 172 Penilaian kinerja 38, 140 Penilaian oleh kelompok 107-108 Penilaian yang terus menerus 105-106 Penyebarluasan, materi pengajaran 168 Peran model 65 Perhatian 47, 59-60 Pertanyaan dengan jawaban pendek M1 Pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda 112-115 Pertanyaan, pilihan berganda 112-115 jawaban pendek 111 Peserta latihan 173 Petugas kesehatan, diskusi dengan 17-18, 27-28 pengamatan dari 25, 27 Poster (lihat juga Alat bantu visual) 84 Proyek 53, 58, 78 laporan 117 Indeks Reliabilitas 172 metode penilaian 102-103 Rencana pengajaran 35, 171 Riwayat kasus 169 Sesi Pengajaran (lihat juga Pelajaran) ak- tivitas 94.95 menarik perhatian mahasiswa 92 kelompok mahasiswa 93-94 menilai sejauh mana mahasiswa telah belajar 95 titik kunci 93-94 tujuan belajar 91 merencanakan 91-98 pelatihan ditempat pelayanan 96.97 pelatihan 96.97 orang yang tidak dapat membaca 101- 102 Sikap 62-69, 169 daftar pemeriksaan untuk menilai 121 penting 62-63 metode untuk mengajar sikap 63-69 sesuai 22-23, 29-30 Silabus 173 Sistem penomoran, materi pengajaran 147 Spasi, materi pengajaran 146 Statistik kesehatan 39 Stimulator 79, 85 Studi kasus 79-80 Studi, kasus 79 kejadian kritis 40-41, 170 Sumber daya 172 178 Tanggung jawab 15-16 Tata-letak 142-149 Tepi 143, ‘Tim pelayanan kesehatan 171 Titik kunci, acara mengajar 93-94 Tugas 15-16 Tugas 173 ‘Tugas, daftar 16 men) kan 16-17 kepentingan 18-19 ‘Tyjuan 172, 29-30, 92 belajar 10, 18-19, 91-92 kinerja 29, 92 ‘Tujuan belajar 10, 18-19, 91-92 ‘memutuskan tentang 11 mengupayskan lebih bermanfaat 10-11 yang sesuai 30-31 Tujuan kinerja 29, 92 ‘Tujuan pendukung 29-30, 98 Ujian (lanjutan)praktek 119-120 tertulis 110-117 Ujian lisan 110 Ukuran A 143 Ukuran halaman 142-144 ‘Umpan balik 47, 54-55, 170 Validitas 173 metode penilaian 102-103 Sudahkah Anda Memiliki Buku-Buku Ini? * Atlas Berwarna Mikrobiologi, Tony Hart dan Paul Shears * Atlas Berwarna Fisiologi. Edisi 4, Agamemnon Despopoulos, Stefan Silbernagl * Atlas Parasitologi Kedokteran. Edisi 2, Vigar Zaman * Buku-Ajar Ilmu Bedah, Editor: R. Syamsuhidajat & Wim de Jong ¢ Buku Saku Gastroenterologi, David B. Sachar dkk. © Buku Saku Kardiologi, Joe! W. Heger dkk. © Buku Saku Nefrologi, C. Craig Tisher © Neuroanatomi Korelatif. Edisi 21, Jack de Groot Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 14, W. F. Ganong ¢ Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Guyton * Buku Pedoman Terapi Diet & Nutrisi. Edisi 2, Mary Courtney Moore © Buku Saku Obat-Obatan Anestesi. Edisi 2, Sota Omigui + Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi 6, Bertram G, Katzung * Histologi Dasar, L. Carlos Junqueira, dkk. ¢ Kumpulan Soal-Soal Mikrobiologi dan Imunologi, William J. Yotis dkk. © Kumpulan Soal-Soal Pediatri, Martin 1. Lorin Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: BAGIAN PEMASARAN PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC Jl. Agung Jaya 3 No. 2 Sunter Agung Podomoro, Jakarta 14350 Telepon: (021) 640 8023, Fax: (021) 686 352 Bahan dengan hak cipgy PENGAJARAN YANG EFEKTIF Pedoman bagi Pembina Kesehatan Staf pengajar untuk petugas kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang mempunyai tugas penting melatih para petugas melaksanakan pelayanan kesehatan dasar, namun banyak yang hanya sedikit atau tidak berpengalaman dalam hal metode pengajaran. Buku ini menjelaskan tentang prinsip dasar dari pengajaran dan membahas tentang metode pengajaran berbeda yang digunakan akhir-akhir ini Buku ini dibagi dalam empat bagian: memutuskan apa yang harus dipelajari oleh mahasiswa, memilin dan mempergunakan metode pengajaran yang tepat, melakukan penilaian terhadap proses belajar mahasiswa, dan menyiapkan materi-materi dan pedoman pengajaran yang tepat. Mengenai pedoman pengajaran, pengarang menekankan lebih penting melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan keahlian dan pengetahuan yang relevan daripada hanya mengetahui fakta-faktanya saja. Edisi pertama dari Pengajaran Yang Efektif, yang diterbitkan pada tahun 1980, telah digunakan secara luas dan mendapat banyak sambutan. Diantaranya adalah komentar dari pembaca mengenai bagaimana cara meningkatkan manfaat dari buku pedoman ini, yang menjadi pertimbangan juga dalam menyiapkan edisi-baru. Buku ini telah direvisi dan diperbarui, dan sekarang ditambah dengan bab baru mengenai perencanaan suatu pengajaran, dan bagian mengenai evaluasi materi kursus dan pengajaran, mengajar petugas yang buta huruf, dan mengenai pemakaian komputer dalam pengolahan materi pengajaran dengan mempergunakan word-processing dan desktop publishing. Ditulis dengan menggunakan bahasa non-teknis, buku ini sangat bermanfaat bagi staf pengajar petugas kesehatan masyarakat; juga untuk orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perencanaan kursus dan pembuatan pedoman untuk petugas kesehatan di negara-negara berkembang. Buku ini juga bermanfaat untuk mahasiswa di fakultas kedokteran dan pusat-pusat pelatinan yang di kemudian hari akan bertanggung jawab atas pelatihan petugas-petugas kesehatan. ISBN 979-448-379-6 Bahan dengan hak cipia

You might also like