Defining and redefining contemporary Islamic architecture.

Abdel Wahed El Wakil has designed over fifteen mosques in Saudi Arabia, including the Quba Mosque,
the Qiblatain Mosque and the King Saud Mosque. He is one of the rare distinguished present-time
architects that the Islamic World has produced. This is his story.

Photo Credit: beautifulmosque.com The Qubbah Mosque, Medina

Early Years

El Wakil was born in Cairo in 1943. Early 1960s, he joined the Faculty of Engineering at Ain Shams
University. It was while pursuing his degree that El Wakil came across Ruskins writings the latters
writings were to have a profound effect on El Wakil.

After graduating from college, he was appointed a lecturer in the Architecture Department. At one of his
lectures, he met renowned architect Hassan Fathy. Shortly thereafter, Fathy became Abdel Waheds
mentor. As a result, the promising student left his job as a lecturer to begin working with his instructor.
Following his mentors example, Abdel Wahed started using indigenous materials and architectural
techniques. This was at a time when modern building materials had become scarce, due to an economic
crunch Egypt was going through.

Photo Credit: archidatum.com Halawa House

He designed noticeable works, including the Halawa House, Hamdy House and Chourbagy House, all of
which used local design elements and construction techniques.

Oil Boom In Saudi Arabia

The year of 1973 left a big, positive mark is Saudi Arabian history, as the country witnessed a huge
economic boom. Seizing the opportunity, El Wakil moved to the prospering Kingdom. His early projects
in Saudi Arabia involved the construction of grand mansions.

His overall layout of the mansions was a stark difference to the regular villa type layouts that were the
norm. He placed a number of internalized spaces in his designs in the forms of patios, courtyards and
atriums. The grand mansions upheld an indigenous feel to their luxurious interiors.
The Suleiman Palace, Jeddah.

Among the mansions he designed is the Suleiman palace. It was nominated in the AIA Journal as one of
the best designs accomplished in Saudi Arabian architecture. Its main feature is the traditional Arab
design concept applied to contemporary architecture.

His constructions caught the attention of the mayor of Jeddah, Sheikh Said Farsi, who appointed him as
an architectural advisor.

Designing Saudi Arabias Mosques

El Wakil conceived a program for introducing traditional architecture into the skylines of Saudi Arabia.
The proposal got the nod from the Ministry of Pilgrimage and Endowment and El Wakil began working
on an ambitious project that has given Saudi Arabia some of its most iconic mosques.

He was the sole designer of the mosques, which allowed him to display his full prowess. What was
special in his constructions was his ability to make a good portion of them without using concrete, even
for mosques of monumental sizes. From vaulted domes to towering minarets, El Wakil pushed the bar
with each of his works.
The Egyptian architect built a total of fifteen mosques, nine of which are in Jeddah, including the King
Saudi Mosque, which is the largest of them all and the pinnacle of his work. It stands as an architectural
masterpiece in the citys heart.

Photo Credit: omaniyat.com King Saud Mosque.

El Wakil also redesigned and designed a number of mosques in Madinah, including the Qiblatain
Mosque, where believers first changed the direction of their prayers from Jerusalem towards Makkah.
He also redesigned the Quba Mosque, which is historically very significant as it was the first mosque in
Islam. The old mosque at the site was brought down and El Wakil initiated the construction from
scratch.

Observing his designs, one can notice traces of his inspiration. El Wakil relies on several traditions across
the Islamic World. The Qiblatain Mosque in Madinah has traces of Yemens Ashrafiyya Mosque and the
Binladin Mosque in Makkah has similar design elements to that of Turkeys Sokullu Mehmet Mosque.
Photo Credit: 9dmd.com Miqaat Al-Medina mosque, Medina

Recognition

El Wakil received the Aga Khan Award for Architecture twice, first for the Agamy beach house in 1980
and then in 1989 for Jeddahs Corniche Mosque.
Photo Credit: sdmimproje.com The Corniche Mosque.

On a national scale, he was honored the King Fahd Award for Research in Islamic Architecture in 1985.
He was also given the first prize at the International Congress for Mosque Architecture that was held in
Riyadh for the Design of Contemporary Mosque Architecture.

At age 73, El Wakil still continues to work. He divides his time between Middle Eastern capitals, working
on major projects in Saudi Arabia, Qatar, Lebanon and his home country, Egypt.

Sources:

The Mosques of Abdel Wahed El Wakil by Mohammed Assad (1992)

Muslim Heritage
Archnet
Al-Udhaibat, building on the past at Saudi Aramco World, July/August 1999, p32-45
William Facey, Back to Earth: Adobe Building in Saudi Arabia, 1997, ISBN 1-900404-13-3

Mendefinisikan dan mendefinisikan ulang arsitektur Islam kontemporer.

Abdel Wahed El Wakil telah merancang lebih dari lima belas masjid di Arab Saudi, termasuk Masjid
Quba, Masjid Qiblatain dan Masjid King Saud. Dia adalah salah satu arsitek masa kini yang paling langka
yang diproduksi Dunia Islam. Inilah ceritanya.

Foto Kredit: beautifulmosque.com - Masjid Qubbah, MedinaPhoto Kredit: beautifulmosque.com - Masjid

Qubbah, Madinah

Tahun-tahun awal

El Wakil lahir di Kairo pada tahun 1943. Awal 1960-an, ia bergabung dengan Fakultas Teknik Universitas
Ain Shams. Saat mengejar gelar, El Wakil menemukan tulisan-tulisan Ruskin-tulisan terakhirnya memiliki
pengaruh besar pada El Wakil.

Setelah lulus kuliah, ia diangkat menjadi dosen di Jurusan Arsitektur. Di salah satu ceramahnya, ia
bertemu dengan arsitek terkenal Hassan Fathy. Tak lama kemudian, Fathy menjadi mentor Abdel
Wahed. Akibatnya, siswa yang menjanjikan meninggalkan pekerjaannya sebagai dosen untuk mulai
bekerja dengan instrukturnya.

Mengikuti teladan mentornya, Abdel Wahed mulai menggunakan bahan asli dan teknik arsitektural. Ini
terjadi pada saat bahan bangunan modern menjadi langka, karena krisis ekonomi yang sedang terjadi di
Mesir.

Photo Credit: archidatum.com - Halawa HousePhoto Credit: archidatum.com - Rumah Halawa

Dia merancang karya-karya nyata, termasuk Rumah Halawa, Rumah Hamdy dan Rumah Chourbagy, yang
kesemuanya menggunakan elemen desain dan teknik konstruksi lokal.

Minyak Boom Di Arab Saudi

Tahun 1973 meninggalkan tanda positif besar adalah sejarah Arab Saudi, karena negara tersebut
menyaksikan ledakan ekonomi yang sangat besar. Dengan memanfaatkan kesempatan tersebut, El
Wakil pindah ke Kerajaan yang makmur. Proyek awalnya di Arab Saudi melibatkan pembangunan rumah
besar.

Tata letak keseluruhan rumah-rumah mewahnya sangat berbeda dengan tata letak tipe vila biasa yang
menjadi norma. Dia menempatkan sejumlah ruang yang terinternalisasi dalam desainnya dalam bentuk
teras, halaman dan atrium. Rumah-rumah besar menjunjung tinggi rasa asli untuk interior mewah
mereka.

Istana Suleiman, Jeddah. Istana Suleiman, Jeddah.

Di antara rumah-rumah yang ia rancang adalah istana Suleiman. Ini dinominasikan dalam Jurnal AIA
sebagai salah satu desain terbaik yang dicapai dalam arsitektur Arab Saudi. Fitur utamanya adalah
konsep desain tradisional Arab yang diterapkan pada arsitektur kontemporer.

Konstruksinya menarik perhatian walikota Jeddah, Sheikh Said Farsi, yang menunjuknya sebagai
penasihat arsitektur.

Merancang Masjid Arab Saudi

El Wakil menyusun sebuah program untuk mengenalkan arsitektur tradisional ke langit-langit Arab
Saudi. Proposal mendapat anggukan dari Kementerian Ziarah dan Wakaf dan El Wakil mulai
mengerjakan sebuah proyek ambisius yang telah memberi Arab Saudi beberapa masjidnya yang paling
ikonik.

Dia adalah satu-satunya perancang masjid, yang memungkinkannya menampilkan kehebatannya secara
penuh. Yang istimewa dalam konstruksinya adalah kemampuannya untuk membuat sebagian dari
mereka tanpa menggunakan beton, bahkan untuk masjid berukuran monumental. Dari kubah berkubah
ke menara yang menjulang tinggi, El Wakil mendorong bar itu dengan setiap karyanya.
Arsitek Mesir membangun total lima belas masjid, sembilan di antaranya berada di Jeddah, termasuk
Masjid Raja Saudi, yang merupakan yang terbesar dari semuanya dan puncak karyanya. Ini berdiri
sebagai mahakarya arsitektural di jantung kota.

Foto Kredit: omaniyat.com - Masjid King Saud .otooto: omaniyat.com - Masjid King Saud.

El Wakil juga mendesain ulang dan merancang sejumlah masjid di Madinah, termasuk Masjid Qiblatain,
tempat orang-orang percaya pertama-tama mengubah arah doa mereka dari Yerusalem menuju
Makkah. Dia juga mendesain ulang Masjid Quba, yang secara historis sangat penting karena merupakan
masjid pertama dalam Islam. Masjid tua di lokasi itu dirubuhkan dan El Wakil memulai pembangunan
dari awal.

Mengamati rancangannya, seseorang bisa melihat jejak inspirasinya. El Wakil mengandalkan beberapa
tradisi di seluruh Dunia Islam. Masjid Qiblatain di Madinah memiliki jejak Masjid Ashrafiyya di Yaman
dan Masjid Binladin di Makkah memiliki elemen desain serupa dengan Masjid Sokullu Mehmet Turki.

Photo Credit: 9dmd.com - Masjid Miqaat Al-Medina, MedinaPhoto Credit: 9dmd.com - Masjid Miqaat
Al-Madinah, Madinah

Pengakuan

El Wakil menerima Aga Khan Award for Architecture dua kali, pertama untuk rumah pantai Agamy pada
tahun 1980 dan kemudian pada tahun 1989 untuk Masjid Corniche Jeddah.

Photo Credit: sdmimproje.com - Masjid Corniche. Kredit: sdmimproje.com - Masjid Corniche.

Pada skala nasional, dia mendapatkan penghargaan King Fahd Award for Research in Islamic
Architecture pada tahun 1985. Dia juga diberi hadiah pertama di Kongres Internasional untuk Arsitektur
Masjid yang diselenggarakan di Riyadh untuk Desain Arsitektur Masjid Kontemporer.

Pada usia 73, El Wakil masih terus bekerja. Dia membagi waktunya antara ibu kota Timur Tengah,
mengerjakan proyek besar