Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

DI KOTA MEDAN TAHUN 2012

Shiska Buwana Dhewi, Heldy BZ, Fauzi,


Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Staf Pengajar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM USU

ABSTRACT

The implementation of the planning to health centers in Medan is guided by the


Standard Manual for Health Center. The main purpose of planning to helth center is to
prevent any problems on public health, it shall be due to public health, the effort to
health development or for supporting to public health. In addition, it aims to improve
performance of health center in arranging the annual activities with plans for health
center capable to do activities efficiently, effectively and shall be accountable.
This research was a survey with qualitative approach witch was aimed to
explain how the planning of the health centers in Medan for 2012. The primary data
were collected by thorough interviews, and the secondary data were obtained from the
health service Medan. The informants to this research comprised of 10 persons, one
head of program and planning of the city health service in Medan, three head of health
centers (Health centers of Glugur Darat, Kampung Baru, and Kedai Durian), and ten
staff for health centers.
The result of the research showed that all the informants had known the
planning of the health centers in Medan city. The health centers in Medan was do or
arrange it well with term POA (Plan Of Action) that has been done routinely annually.
For 2012, there is not done yet any special training about the planning, it is shortage of
fund reasonable, the health centers mostly aware the points of planning to execute and
fortunately in generally according to four phases, such as pre-planning, analysis on
situation, arrange the plan of activity and arrange the plan of implementation. For all
the phases has been done properly.
It is encouraged to all Health Centers available on Medan city more
passionateto havea better official planning and do it optimally based on the problems
dealth with as usual and also to improve the human resources available.

Keywords : the planning of the health centers.

Pendahuluan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


UUD 1945 menyatakan bahwa salah secara optimal karena itu merupakan hak
satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah semua orang. Untuk mewujudkan derajat
untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa, kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
dimana kesehatan merupakan aspek penting diselenggarakan upaya kesehatan dengan
dalam mewujudkan kesejahteraan tersebut. pendekatan ; promotif (peningkatan
Menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009, kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan
fisik, mental, spritual maupun sosial yang kesehatan) yang dilaksanakan secara
memungkinkan setiap orang untuk hidup menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan semakin meningkatnya tingkat
Selanjutnya dalam pasal 4 dan pasal 14 pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 masyarakat maka sistem nilai dan orientasi
tentang kesehatan, dapat disimpulkan bahwa dalam masyarakat mulai berubah. Masyarakat
pemerintah bertanggung jawab untuk mulai menuntut pelayanan umum yang lebih

1
baik, lebih ramah dan lebih bermutu, seluruh personil yang ada di puskesmas harus
termasuk juga pelayanan kesehatan dasar. memahami prinsip-prinsip analisis sistem
Semakin banyaknya tuntutan masyarakat akan perencanaan dan pengawasan puskesmas
mutu pelayanan kesehatan maka fungsi dalam pengelolaan program kesehatan
pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan masyarakat. Dokter di puskesmas disamping
agar menjadi lebih efektif dan efisien, serta mempunyai tugas sebagai tenaga teknis medis
memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga juga mempunyai tanggung jawab sebagai
maupun masyarakat (Mulyadi, 1998). pimpinan puskesmas. Oleh sebab itu dokter
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagai manajer juga dituntut untuk
upaya kesehatan untuk meningkatkan memahami prinsip-prinsip dasar pelayanan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup kesehatan masyarakat dan azas-azas analisis
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh sistem perencanaan dan pengawasan
derajat kesehatan yang optimal. Dengan puskesmas (Muninjaya, 2004).
demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat Sesuai dengan fungsinya, puskesmas
penggerak pembangunan berwawasan dituntut untuk mengembangkan tugas -tugas
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan membina kesehatan masyarakat dengan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan menerapkan prinsip-prinsip pokok analisis
strata pertama (Depkes RI, 2006). sistem perencanaan dan pengawasan, yakni
Upaya kesehatan yang diselenggarakan efisien dalam pemanfaatan sumber daya,
di puskesmas terdiri dari upaya kesehatan efektif dalam memilih alternatif kegiatan dan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan rasional dalam mengambil keputusan.
yang harus menerapkan azas penyelenggaraan Disamping itu pimpinan puskesmas juga
puskesmas secara terpadu yaitu azas harus peka terhadap permasalahan puskesmas
pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan yang berkembang di wilayah kerjanya dan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar mampu menjadi motivator dan penggerak
upaya kesehatan terselenggara secara optimal, kelompok-kelompok masyarakat (Muninjaya,
maka puskesmas harus melaksanakan 2004).
manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas dalam pelaksanaan fungsi
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dan kegiatan programnya, telah dilengkapi
dilaksanakan secara sistematik untuk dengan instrumen manajemen yang terdiri
menghasilkan luaran puskesmas secara efektif dari : Perencanaan tingkat puskesmas,
dan efisien. Manajemen puskesmas tersebut Lokakarya mini puskesmas, Penilaian kinerja
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan puskesmas dan manajemen sumberdaya
pengendalian serta pengawasan dan termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga,
pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas serta didukung dengan manajemen sistem
merupakan satu kesatuan yang saling terkait pencatatan dan pelaporan disebut sistem
dan berkesinambungan (Depkes RI, 2006). informasi manajemen puskesmas (SIMPUS)
Perencanaan tingkat puskesmas disusun dan upaya peningkatan mutu pelayanan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada (Depkes RI, 2006).
di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan Menurut penelitian Aryanto (2009)
wajib, upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan di Kota Jayapura Provinsi
maupun upaya kesehatan penunjang. Papua, hasil penelitian menunjukan bahwa :
Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu Pengetahuan SDM (Sumber Daya Manusia)
tahun agar puskesmas mampu di 9 puskesmas dan 1 Dinas Kesehatan dalam
melaksanakannya secara efisien, efektif dan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas
dapat dipertanggungjawabkan (Depkes RI, masih kurang karena tidak adanya pedoman
2006). baku dan tidak pernah diadakan pelatihan
Puskesmas sebagai ujung tombak tentang perencanaan tingkat puskesmas.
pembangunan kesehatan di Indonesia perlu Untuk memperoleh data hanya dibuat dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bentuk Sistem Pencatatan dan Pelaporan
sehingga partisipasi masyarakat di wilayah Terpadu Puskesmas (SP2TP) dan Sistem
kerjanya dapat lebih ditingkatkan. Untuk itu Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
2
Tidak ada satupun puskesmas yang mengacu meningkatkan fungsi perencanaan dan
pada pedoman Perencanaan Tingkat sumbangan pemikiran bagi pembuat
Puskesmas. Dengan ketentuan 4 tahapan kebijakan khususnya di wilayah kerja
dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Medan.
hanya tahap keempat saja, yaitu Rencana 2. Hasil penelitian ini dapat menambah
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang dilakukan wawasan ilmu pengetahuan kesehatan
oleh semua puskesmas dalam membuat masyarakat khususnya di bidang
perencanaan. Serta data dan dana yang administrasi kebijakan kesehatan.
diusulkan ke dinas seringkali tidak 3. Memberikan informasi kepada peneliti
diprioritaskan sehingga Puskesmas hanya selanjutnya yang berkaitan dengan
melaksanakan rutinitas pelayanan yang ada di penelitian ini.
puskesmas. Hal ini tidak sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan. Metode Penelitian
Dari 9 puskesmas yang diteliti, tidak ada Jenis penelitian ini adalah Survei
satupun puskesmas yang mengacu pada dengan pendekatan kualitatif untuk
pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. menjelaskan proses perencanaan tingkat
Kota Medan memiliki 21 kecamatan puskesmas di Kota Medan tahun 2012.
dengan jumlah Puskesmas sebanyak 39 Penelitian ini dilakukan di Dinas
Puskesmas. Studi pendahuluan yang Kesehatan Kota Medan, dan beberapa
dilakukan peneliti di Puskesmas Glugur Darat puskesmas yang ada di kota Medan yakni
Kecamatan Medan Timur yang sudah puskesmas yang ada di tengah kota, pinggir
mendapatkan sertifikat ISO 9001; 2008, kota dan diantaranya (Puskesmas Glugur
dengan melihat kegiatan mini lokakarya yang Darat, Kedai Durian, Kp. Baru), waktu
merupakan bagian dari perencanaan pelaksanaan penelitian selama 4 (empat)
puskesmas, kunjungan pasien yang semakin minggu pada bulan Oktober tahun 2012.
meningkat dan rekapitulasi kepuasan pasien Informan dalam penelitian ini adalah 10
berdasarkan kuesioner yang diedarkan oleh (sepuluh) orang yang ditentukan secara
pihak puskesmas di puskesmas tersebut pada purposive, yaitu 1 orang informan dari Sub
tahun 2011 ada sebanyak 45% pasien bidang Program dan Perencanaan Dinas
menyatakan bahwa pelayanan kepada pasien Kesehatan Kota Medan, 3 orang kepala
sudah memuaskan, akan tetapi untuk sarana Puskesmas, 6 orang staf puskesmas selaku tim
dan prasarana di Puskesmas tersebut masih penyusun perencanaan tingkat puskesmas.
banyak kekurangan. Oleh sebab itu peneliti Pengumpulan data pada penelitian ini
tertarik untuk melakukan penelitian lebih diperoleh dari 2 (dua) sumber yaitu :
lanjut mengenai perencanaan tingkat 1. Data primer diperoleh melalui wawancara
puskesmas di puskesmas tersebut dan di mendalam (indepth interview) kepada
beberapa puskesmas yang ada di Kota Medan. informan dengan berpedoman pada
Apakah puskesmas sudah melaksanakan panduan pertanyaan yang telah
perencanaan sesuai dengan Pedoman dipersiapkan. Informan diwawancarai pada
Perencanaan Tingkat Puskesmas yang waktu yang berbeda, untuk itu peneliti
dikeluarkan Depkes RI tahun 2006. menggunakan alat bantu berupa alat tulis,
Berdasarkan latar belakang di atas maka kamera digital, tipe recorder alat untuk
penulis merumuskan masalah sebagai berikut: perekam, dan pedoman wawancara.
bagaimana perencanaan kesehatan tingkat 2. Data sekunder diperoleh dari profil Dinas
puskesmas di Kota Medan pada Tahun 2012. Kesehatan Kota Medan dan Profil
Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk Puskesmas.
mengetahui dan menjelaskan perencanaan Triangulasi yang dilakukan dalam
kesehatan tingkat puskesmas di Kota Medan penelitian ini adalah triangulasi sumber dan
pada Tahun 2012. triangulasi metode.
Adapun manfaat penelitian, yaitu: 1. Triangulasi sumber yang dilakukan yaitu
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dengan memilih informan yang dapat
digunakan sebagai masukan dalam rangka memberikan jawaban sesuai dengan
3
pertanyaan yaitu 1 orang informan dari Memelihara dan Meningkatkan
Kabid Perencanaan dan Program Dinas Profesionalisme Layanan Kesehatan
Kesehatan Kota Medan, 3 orang kepala Puskesmas yang ada di Kota Medan ada
Puskesmas, 3 orang staf puskesmas selaku 39 unit, yang terdiri dari 13 unit Puskesmas
tim perencana. Rawat Inap dan 26 unit Puskesmas Non
2. Adapun triangulasi metodenya dengan Rawat Inap.
menggunakan metode indepth interview
(wawancara mendalam) dan observasi. - Pengetahuan Sumber Daya Manusia
Untuk mengetahui dan menjelaskan Dari hasil penelitian dapat diperoleh
pelaksanaan perencanaan tingkat puskesmas informasi bahwa pengetahuan informan yaitu
di kota Medan teknik analisa data dilakukan dari 10 (sepuluh) informan (1 (satu) informan
secara kualitatif berdasarkan keterangan serta dari Kabid Program dan Perencanaan Dinas
alasan yang dinyatakan oleh informan Kesehatan Kota Medan, 3 (tiga) informan dari
(Bungin, 2007). Kepala Puskesmas, 6 (enam) informan dari
. Staf Puskesmas) yang diwawancarai,
Hasil Penelitian dan Pembahasan semuanya telah mengetahui tentang
- Gambaran umum lokasi penelitian perencanaan tingkat puskesmas. Kabid
Kota Medan sebagai ibu kota Propinsi Program dan Perencanaan Dinas Kesehatan
Sumatera Utara merupakan pusat Kota Medan mengatakan bahwa semua
pemerintahan, pendidikan, kebudayaan dan puskesmas yang ada di Medan telah
perdagangan. Kota Medan terletak di Pantai melaksanakan atau menyusun perencanaan
Timur Sumatera, dengan batas-batas sebagai tingkat puskesmas yang biasa disebut dengan
berikut : POA (Plan Of Action) Puskesmas yang rutin
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat dibuat setiap tahunnya.
Malaka Hasil wawancara mendalam diperoleh
b. Sebelah Selatan, Barat dan Timur data bahwa Dinas Kesehatan Kota Medan di
berbatasan dengan Kabupaten Deli tahun 2012 belum pernah mengadakan
Serdang pelatihan khusus tentang perencanaan tingkat
Kota Medan memiliki geografi yang puskesmas selain keterbatasan dana, hal itu
unik, ramping di tengah dan membesar di sisi juga disebabkan karena perencanaan sudah
Utara dan sisi Selatan. Bagian Utara menjadi hal yang rutin dilaksanakan oleh
merupakan kawasan industri dan pelabuhan semua puskesmas di Kota Medan dan bukan
serta pemukiman, yang dihubungkan ke merupakan hal yang baru lagi bagi mereka.
bagian Selatan oleh bagian tengah yang Rata-rata semua puskesmas sudah memahami
ramping. Bagian Selatan merupakan pusat dan mengerti masalah perencanaan tingkat
kegiatan perkotaan. Kota terus tumbuh puskesmas dan perencanaan itu sudah
menyebar secara alami, akibatnya banyak berjalan dengan baik.
muncul daerah perkotaan di pinggiran Kota Ketika informan ditanya mengenai
Medan. adanya pedoman perencanaan tingkat
Luas wilayah Kota Medan adalah puskesmas, hasil penelitian menunjukkan
265,10 Km terdiri dari 21 Kecamatan dan bahwa semua informan mengetahui adanya
151 Kelurahan dengan jumlah penduduk pedoman perencanaan tingkat puskesmas
sebesar 2.097.610 jiwa dengan kepadatan karena itu merupakan dasar bagi mereka
penduduk rata-rata 7.913/Km. untuk melaksanakan semua kegiatan di
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan puskesmas. Hal ini bertentangan dengan
adalah Masyarakat Medan Sehat penelitian yang dilakukan oleh Aryanto
Sejahtera. Dan Misi Dinas Kesehatan Kota (2009) dengan judul Evaluasi Proses
Medan, yaitu : Perencanaan Tingkat Puskesmas di
Menggerakkan Pembangunan Kota Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Berwawasan Kesehatan Provinsi Papua, ia mengatakan bahwa
Mendorong Kemandirian Masyarakat Pengetahuan SDM (Sumber Daya Manusia)
untuk Hidup Sehat dalam hal penyusunan Perencanaan Tingkat
4
Puskesmas masih dirasa kurang karena tidak khusus. Misalnya data wilayah kerja, data
adanya pedoman baku yang diberikan Dinas penduduk, data sumber daya, data sekolah,
Kesehata Kota Jayapura. data kematian, data kunjungan kesakitan, data
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KLB (Kejadian Luar Biasa), dan data lainnya.
dari 7 informan yang diwawancarai tidak
semua mengetahui bagaimana mekanisme - Tahap Penyusunan Rencana Usulan
perencanaan tingkat puskesmas di Kota Kegiatan (RUK)
Medan. Hanya staf puskesmas yang kurang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengetahui, tetapi rata-rata kepala puskesmas pengetahuan informan tentang adanya
sudah mengetahui bagaimana mekanisme penyusunan rencana usulan kegiatan sangat
perencanaan tingkat puskesmas. Mulai dari baik sekali, semua informan dari puskesmas
langkah yang pertama yaitu menyusun mengatakan sudah menyusun rencana usulan
rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan kegiatan dan mengajukannya ke Dinas
kegiatan wajib dan usulan kegiatan Kesehatan Kota Medan untuk diproses lebih
pengembangan. Dibahas di Dinas Kesehatan lanjut.
Kota diajukan ke Pemerintah Daerah/DPRD
sampai kembali lagi ke Puskesmas. - Tahap Penyusunan Rencana
Pelakanaan Kegiatan (RPK)
Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas di Setelah RUK puskesmas disetujui,
Kota Medan Tahun 2012. puskesmas juga telah menyusun rencana
- Tahap Persiapan pelaksanaan kegiatan misalnya menyusun
Berdasarkan Pedoman Perencanaan jadwal kegiatan agar semua kegiatan berjalan
Puskesmas yang dikeluarkan oleh Depkes dengan baik dan lancar.
Tahun 2006, tahap awal dalam menyusun Puskesmas yang ada di Kota Medan
perencanaan tingkat puskesmas adalah tahap dalam menyusun perencanaan tingkat
persiapan yakni salah satu diantaranya kepala puskesmas melakukan koordinasi dengan
puskesmas membentuk tim penyusun pihak kecamatan atau kerjasama lintas
perencanaan tingkat puskesmas yang sektoral. Terutama untuk kegiatan yang
anggotanya terdiri dari staf puskesmas. Hasil berhubungan langsung dengan masyarakat
penelitian menunjukkan bahwa dari 7 misalnya kegiatan posyandu dan yang
informan yang diwawancarai memiliki lainnya. Dalam hal ini peran serta masyarakat
jawaban yang berbeda ketika ditanyakan menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam
tentang adanya staf yang ditunjuk sebagai tim pelaksanaan kegiatan-kegiatan puskesmas.
penyusun perencanaan tingkat puskesmas. 3 Berdasarkan hasil wawancara yang
informan mengatakan ada, 2 informan dilakukan diperoleh informasi bahwa
mengatakan tidak ada dan 2 informan puskesmas tidak mengalami kesulitan dalam
mengatakan mengerjakan bersama-sama. menyusun perencanaan tingkat puskesmas,
Menurut mereka pada dasarnya ada atau tidak hanya kendala yang dihadapi adalah tidak
staf atau tim penyusun dalam perencanaan semua usulan dapat terealisasi, tetapi yang
tingkat puskesmas tidak mempengaruhi menjadi prioritaslah yang diutamakan.
pelaksanaan penyusunan perencanaan tingkat Penelitian ini menunjukkan bahwa
puskesmas yang ada di Kota Medan, semua semua informan memberikan jawaban yang
tetap berjalan dengan baik. sama ketika ditanya tentang manfaat atau
keuntungan yang diperoleh dalam
- Tahap Analisis Situasi pelaksanaan penyusunan perencanaan tingkat
Melalui hasil observasi dan wawancara, puskesmas. Mereka menyatakan bahwa
diperoleh data bahwa puskesmas juga telah banyak sekali manfaat atau keuntungan yang
melakukan tahapan yang kedua yaitu analisis diperoleh, karena tanpa adanya perencanaan
situasi dimana puskesmas telah semua kegiatan yang ada di puskesmas tidak
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan akan bisa terlaksana.
dalam penyusunan perencanaan tingkat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
puskesmas, baik data umum maupun data ada evaluasi yang dilakukan oleh Dinas
5
Kesehatan Kota Medan, biasanya mereka yang rutin dilaksanakan oleh semua
melakukannya melalui rapat-rapat koordinasi puskesmas di Kota Medan.
yang dilakukan rutin, paling sedikit sekali 3. Dalam menyusun perencanaan tingkat
dalam sebulan. Dinkes biasanya mengevaluasi puskesmas, dari puskesmas yang diteliti,
capaian-capaian program atau kegiatan yang semua sudah mengacu pada Pedoman
sudah terlaksana dan yang belum terlaksana. Perencanaan Tingkat Puskesmas. Dengan
ketentuan 4 tahapan dalam Perencanaan
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Tingkat Puskesmas, yaitu tahap persiapan,
Untuk ketersediaan sarana dan analisis situasi, penyusunan rencana usulan
prasarana, berdasarkan hasil penelitian dapat kegiatan dan penyusunan rencana
diperoleh gambaran tentang ketersediaan pelaksanaan kegiatan. Dan keempat
sarana dan prasarana untuk mendukung dalam tahapan tersebut sudah dilaksanakan oleh
penyusunan perencanaan tingkat puskesmas, puskesmas dengan baik.
yaitu darai hasil penelitian menunjukkan
bahwa peralatan seperti komputer dan Saran
perangkatnya menjadi sarana yang sangat Disarankan kepada puskesmas yang ada
dibutuhkan. Selain itu format-format sebagai di Kota Medan diharapkan dapat menyusun
pedoman yang bersumber dari Dinas rencana kegiatan tahunannya secara optimal
Kesehatan Kota Medan juga menjadi hal yang berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi
penting dalam pelaksanaan penyusunan dan kemampuan sumberdaya yang ada,
perencanaan tingkat puskesmas. Kemudian di dengan tetap membina peran serta masyarakat
beberapa puskesmas juga menggunakan dalam meningkatkan derajat kesehatan
kenderaan guna mengumpulkan data-data masyarakat di wilayah kerjanya.
yang dibutuhkan dalam penyusunan
perencanaan tersebut. Daftar Pustaka
Alamsyah, D, 2011. Manajemen Pelayanan
Kesimpulan dan Saran Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta
Kesimpuan Aryanto, 2009. Evaluasi Proses
Berdasarkan hasil penelitian dan Perencanaan Tingkat Puskesmas di
pembahasan, maka kesimpulan dan saran Lingkungan Dinas Kesehatan Kota
adalah sebagai berikut : Jayapura Provinsi Papua.
1. Dari 10 (sepuluh) informan yang terdiri (http://www.kmpk.ugm.ac.id/id/index.p
dari 1 (satu) informan dari Kabid Program hp?subaction=showfull&id=125897921
dan Perencanaan Dinas Kesehatan Kota 5&archive=&start_from=&ucat=1&)
Medan, 3 (tiga) informan dari Kepala Azwar, A, 1996. Pengantar Administrasi
Puskesmas, 6 (enam) informan dari Staf Kesehatan. Binarupa Aksara Publisher.
Puskesmas) yang diwawancarai, semuanya Jakarta
telah mengetahui tentang perencanaan Bungin, B, 2007. Metodologi Penelitian
tingkat puskesmas. Kabid Program dan Kualitatif. PT. Raja Grafindo Persada.
Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Medan Jakarta
mengatakan bahwa semua puskesmas yang Depkes RI, 2005. Pengantar Kesehatan
ada di Kota Medan telah melaksanakan Perkotaan. Jakarta
atau menyusun perencanaan tingkat .........., 2006. Pedoman Perencanaan
puskesmas yang biasa disebut dengan POA Tingkat Puskesmas. Jakarta
(Plan Of Action) Puskesmas yang rutin .., 2006. Pedoman Penilaian Kinerja
dibuat setiap tahunnya. Puskesmas. Jakarta
2. Dinas Kesehatan Kota Medan belum .., 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
pernah mengadakan pelatihan khusus Jakarta
mengenai Perencanaan Tingkat Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Medan, 2010. Profil
selama tahun 2012, selain karena Kesehatan Kota Medan 2010. Medan
keterbatasan dana, hal itu juga disebabkan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara,
karena perencanaan sudah menjadi hal 2010. Profil Dinas Kesehatan
6
Propinsi Sumatera Utara Tahun
2010. Medan
Handoko, H, 2009. Manajemen Edisi 2,
BPFE, Yogyakarta.
Hesti, 2008. Perencanaan Tingkat
Puskesmas Tahun 2008 Puskesmas
Hajimena Hajimena Kecamatan
Natar Lampung Selatan.
http://puskesmas-hajimena.com/
Menteri Kesehatan RI, 2004. Keputusan,
Nomor 128/MENKES/SK/II/2004.
Jakarta
.., 2008. Keputusan Nomor 267/
Menkes /SK/III/2008. Jakarta
Mulyadi, B, 1998. Petunjuk Pelaksanaan
Indikator Pelayanan RS. IDL, Jakarta
Muninjaya, G, 2004. Manajemen Kesehatan
Edisi 2. EGC. Jakarta
Nasution, A, 1997. Perencanaan Kesehatan
Masyarakat. USU Press. Medan
Nawawi, H, 2003. Manajemen Strategik
Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintah. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
Notoatmoddjo, S, 2003. Pendidikan dan
Prilaku Kesehatan, Rineka Cipta.
Jakarta.
Pemko Medan, 2010. Bagan Dinas
Kesehatan. Medan
(http://www.pemkomedan.go.id/images/
bagan_dinkes.gif)
Sutisna, E, 2009. Manajemen Kesehatan
Teori dan Praktik di Puskesmas.
Surakarta
Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Jakarta
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan. Jakarta

You might also like