Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 404

Makalah Akidah dan Tauhid

Penyusun:
Syaikh Haitsam bin Muhammad Jamil Sarhan
Pengajar di Mahad al Haram Masjid Nabawi

Penerjemah :
Ahmad Laode, Lc


Wakaf di Jalan Allah ta'ala

Website-website bermanfaat:
http://attasseel-alelmi.com/
http://muslim.or.id/
http://www.radiorodja.com/
http://www.konsultasisyariah.com/

1

Pembukaan Dalam Menuntut Ilmu, dan Syair
Kitab Hilyatu Thalibul Ilmi.
Tafsir Surat al-Fatihah & Surat ad-Dhuha
Sampai surat an-Naas oleh Syaikh as-Sadi
Kitab Tsalaatsatu Ushul

Kitab Qowaidul Arba

Nawaqidul Islam

Kitab Tauhid yang Merupakan Hak Allah Atas


Hamba
Kitab Akidah Wasitiyah

Kitab Duruusul Muhimmah li Amatil Ummah

Hadits Arba'in Nawawiyah

Al-Qowa'id al-Fiqhiyah (Kaidah-Kaidah Fikih)

Tashil Thuruqat Fi Nadzmul Waroqot

2
3

)Haadiyatu Ulil Fahm Fii Nadzam Hilyati Thalibil Ilmi(
Karangan Syaikh Bakar Abu Zaid
Penyandang pedang berdendang memuji sambil bergembira
Dan ia menyibukkanmu sesaat, mengadu dari keletihan
Engkau istrahat minum dari gelas kesenangan sambil bergembira
Sampai di mabuk hingga melewati bintang bintang
Di mabuk kerinduan, kamu terus menerus menyelam didalamnya
Hingga kamu dilepas pada lembah kehinaan dalam keadaan terbalik
Kamu tidak rindu kepada Allah dan tidak berusaha mencarinya
Seandainya engkau melakukannya maka kemuliaan dan kedudukan akan digapai
Dan ilmu adalah sesuatu yang paling berharga untuk dibawa
Walaupun kamu mencapai kelebihan mutiara dan emas
Ini adalah hilyah (perhiasan), saya telah menyusunya
Sungguh saya telah datangkan dengan perkataan lembut sambil mengharap
Pahala yang mengalir dari kebaikan yang menyebar
Dari karya seorang Syaikh yang murah hati

Pasal : Adab Penuntut Ilmu Bagi Dirinya


Pokok dari segala asas adalah ikhlas, maka bersungguh-sungguhlah
Murnikanlah hati untuk Allah, maka hajatmu akan terpenuhi
Obatilah jiwa dan bersabarlah walau engkau tidak menyukainya
Kerahkanlah segala sebab demi mencapai kedudukan yang tinggi
Dan tetaplah di bawah pengawasan dan takutlah kepada Allah
Kembalilah kepada Tuhanmu dan berlindunglah kepadanya di saat takut
Bahkan (takut kepada Allah adalah pokok ilmu), sungguh saya telah kutip
Perkataan ini dari seorang yang telah mendapat kedudukan
Yaitu Ahmad bin Hanbal yang luar biasa pekertinya
Bintang langit dan bintang para ulama yang tidak asing lagi
Rendahkanlah dirimu dan singkirkanlah semua yang mendatangkan
Kesombongan serta paksalah jiwamu untuk selalu beradab
Lembut dan sabar diiringi wibawa yang baik dan hendaklah
Kepada tawadhu dan ikhlas engkau menyandarkan diri
Dan berhati-hatilah dari ujub walau sesaat
Walaupun dari berjalan ketika amat girang
Kekanglah jiwamu dari cinta ingin tenar, barang siapa

4
Menimpanya maka dia telah menghimpun kehinaan dan kelelahan
Dan tetaplah untuk zuhud, simbol orang-orang zuhud
Adalah sebaik-baik simbol jika semua menegakannya
Tinggalkanlah untuk membuntuti dinar dan amat mengherankan
Dari orang-orang yang menuruti semua kemauannya
Hendaklah di atas jalan para ulama dengan mengambil petunjuk
Dari petunjuk mereka, dan tinggalkanlah perbuatan sia-sia dan main-main
Janganlah selalu bersendau gurau karena ia bisa mengurangi
Betapa banyak keburukan dan kesedihan didatangkanya
Siapa yang banyak melakukan sesuatu dan menjadikanya kebiasaan
Amat buruk, dia yang menyandarkan diri kepada sifat kedunguan
Hanyalah diperbolehkan sendau gurau, diiringi
Dengan etika dan sesuai keadaan maka tidaklah menguranginya
Tebarkanlah salam dan janganlah angkuh serta tersenyumlah kepada orang
Yang engkau temui, dan janganlah berjalan dengan wajah yang masam
Tegaklah di atas kebenaran dan jangan berpaling dan jadilah lelaki sejati
Kebenaran, janganlah engkau menutupnya setelah dijauhkan dari kehinaan dan keraguan
Tinggalkanlah kenikmatan orang-orang yang sombong , itu adalah perhiasan
Membuat tabiat menyerupai wanita, melemahkan firasat dan semangat
Berhiaslah dari pakaian dan sederhanalah
Jangan sampai mendatangkan kemurkaan dan tampang yang dusta
Janganlah duduk dengan penyeru keburukan
Muliakanlah kedudukanmu jangan mendatangi kehancuran
Jagalah apa yang kamu usahakan dari jalan tidak sah dan bersungguh-sungguhlah
Menjaga diri dari yang menghilangkan adabmu
Janganlah terburu-buru, cermatilah perkara maka engkau akan memahaminya
Dan dari perkataan, periksalah dan sesungguhnya itu adalah wajib

Pasal : Metode Menuntut Ilmu dan Talaqi


Wahai mereka yang meniti jalan ilmu dengan bersungguh-sungguh
Dengarkanlah, jika ingin mencari dan menuntut
Ambilah usul dan kuasailah, jika engkau telah mantap
Maka engkau telah berjalan ke arah yang tinggi
Mulailah dengan ringkasan dan hafalah sambil memperhatikan
Kesempurnaan di sisi seorang syaikh disertai keinginan yang tinggi

5
Janganlah sibuk dengan penjabaran yang panjang
Sedangkan engkau belum menguasai pelajaran yang wajib
Janganlah berpindah kepada selainnya yang tidak dibutuhkan ringkasan tersebut
Dari penjelasan yang lain, tidaklah kamu lakukan itu melainkan keletihan yang didapat
Ikatlah faedah-faedah dari ulama ketika berburu
Dan dari kaidah-kaidah kumpulkanlah setiap yang susah
Atas metode para ulama, tapakilah
Itu adalah jalan bagi mereka yang menginginkan ilmu
Sunggguh para ulama telah bertahap di dalam kitab-kitab
Ambilah yang telah mereka pelajari, nikmatilah kitab-kitab tersebut
Pada permulaan tauhid, ambilah misalnya
Matan Usul dari syaikh yang telah memperoleh kedudukan
Kemudian Qawaid, setelah itu Kasyfu, setelah keduanya
Ambilah bagianmu dari tauhid terhadap apa yang wajib
Dan dalam sifat-sifat ambilah akidah yang telah ditulis
Dari ulama yang lurus dan itu adalah semanis-manis yang tertuang
Kemudian teruslah dengan kitabnya Syaikh di dalam menanjak
Jangan tergesa-gesa dan janganlah di dalam ilmu menjadi goncang
Dan dalam nahwu mulailah dengan kemanisan irab
Dan kadang seorang pemuda ingin untuk memahami dengan mudah
Dan ambilah Qatr milik Ibnu Hisyam dan syarah dari
Al-Fiyah, maka kamu telah masuk pada pintu yang tepat
Kuatkanlah lisanmu dengan irab dan bersungguh-sungguhlah
Karena keliru dalam irob menyerupai cacat di mata musuh
Dalam hadist mulailaah dengan hadits Arbain, jika
Telah menghafalnya, isilah rasa laparmu dengan Umdah
Adapun al-Bulugh, hafalah dengan mantap selamanya
Dan Penuhilah wahai saudaraku otakmu dengan fikihnya
Kemudian Muntaqo dan Kutubu Sittah yang telah terkenal
begitulah, engkau berjalan untuk mendapatkan cita-cita yang tinggi
Dalam ilmu mustolah sebaiknya ambilah Nukhbah
Setelah itu bila ingin lebih mahir ambilah al-Fiyah
Dan dalam fikih mulailah mempelajari kitab adab
Dan Zad, sungguh siapa yang menguasainya maka ia telah dekat
Kemudian Umdatul Fiqh dan al-Muqni maka telah sempurna
Tiga kitab, barang siapa yang telah menguasainya maka ia telah mencapai gelar

6
Dan ikutkan setelah itu dengan kitab al-Mughni karena didalamnya
Fikih khilaf, maka kamu bisa memetik darinya mana yang kuat
Dan di dalam ushul ambilah matan karya Juwaini
Sungguh ia telah menulisnya dalam matan Waroqot dengan manis
Setelahnya kitab Raudhoh bagi yang ingin mendalaminya dengan sempurna
Petiklah buah darinya dan petiklah anggur
Dan dalam mawarits ambilah tulisan Rohabi
Pelajarilah faraid dengan hati yang lapang
Ulangilah masailnya dan hafalah dalil-dalilnya
Supaya kamu mengetahui penjumlahan, bagian, dan nasab
Hafalah dari syair yang bisa membuatmu kuat
Dengannya kamu bisa berbicara, menulis dan menyampaikan dengan baik
Perbanyaklah kembali pada kamus dan ambilah fatwanya
Karena dia adalah rukun yang bisa menyelesaikan masalah kalau diperlukan
Demikianlah waktu dimakmurkan
Dengan ilmu, kamu berjalan memahaminya lewat kitab
Dan dasar semua itu adalah kamu mengambilnya dari seseorang
Yang bisa menguraikan sesuatu yang susah dengan lisannya

Pasal : Adap Penuntut Ilmu Bersama Gurunya


Perhatikan kemuliaan gurumu dan bersungguh-sungguhlah mendengarkannya
Dan hendaklah berkumpul bersamanya untuk mendapatkan hasil dan adab
Jangan...Janganlah memutusnya berbicara ketika pelajaran hingga memutusnya
Dari maksudnya, dan dari bermain-main menjauhlah
Jangan...jangan kamu mengatakan padanya wahai fulan karena itu merendahkannya
Akan tetapi katakanlah wahai guru kami, jika kamu memiliki kesopanan
Jika nampak sesuatu kesalahan padamu nasehatilah ia
Janganlah nampakkan rasa dengki dan marah ketika menasehati
Jika kamu ingin pindah dari majelisnya
Maka hendaklah minta petunjuk disertai izin dari guru
Ia adalah seorang penasehat yang akan memberimu pengalamannya
Dari pengalamannya, kamu akan memetik buah delima dan anggur
Mintalah tambahan dan faedah darinya
Maka seorang guru akan mengeluarkan mutiara ilmu jikalau ia diminta
Tulislah pelajaran dan hendaklah kamu menulisnya dengan adab
Boleh jadi suatu hari kamu membutuhkan yang kamu tulis

7
Jauhilah majelis seorang yang menyimpang
Karena itu sebagai jalan untuk menyimpang dari kebenaran dan akan menimpakan bencana
Janganlah ambil ilmu dari ahlu hawa, jika
Kamu menjauhi mereka, kamu menjadi orang yang benar dan selamat

Pasal : Adab Penuntut Ilmu Bersama Temannya


Berhati-hatilah bergaul dengan pengambil manfaat semata dan jauhilah
yang menginginkan kelezatan semata jika engkau bergaul
Yang memiliki keutamaan temanilah, karena dengan menemaninya
Engkau mengambil kemuliaan, akhlak dan adab
Manusia seperti kawanan burung, semua saling meniru
Ketika bertemu yang semisalnya, baik ketika istirahat ataupun berbuat

Pasal : Adab Penuntut Ilmu Dalam Kehidupanya


Jadilah dalam petunjuk sebagai pemilik ambisi yang tinggi
Seperti tingginya langit yang melewati cakrawala dan awan
Hauslah dari ilmu, sesungguhnya para pendahulu telah meninggalkan
Untuk orang-orang yang akan datang kesempatan maka pelajarilah kitab-kitab
Lakukanlah perjalanan menuntut ilmu dari para ulama dan teruslah bersamanya
Sesunggguhnya amalan yang berkah adalah apa yang dicari
Jadikanlah untuk dirimu penelitian sebagai pengingat
Jagalah bukumu dari apa-apa yang bisa merusaknya
Wahai saudaraku jika kamu telah mengumpulkan apa-apa yang bisa membantumu
Atas berbagai ilmu, maka rapikanlah semua yang kamu tulis
Simpanlah sesuatu dari ilmu yang kamu bisa jadikan dalil
Karena sesungguhnya ilmu adalah hafalan, maka pahamilah wahai penuntut ilmu
Perhatikanlah hafalan pada waktu yang lain, karena
Sebagian permasalahan jika kamu sia-siakan akan hilang
Jadilah seorang faqih dengan mengembalikan cabang kepada
Usulnya, maka dengan begitu sangat pantas bagimu untuk mantap
Ilmuilah kaidah-kaidah syariat Allah dengan melihat
Kepada keumuman, karena wahyu yang dua tidak akan habis
Janganlah takut jika suatu masalah luput darimu
Berdoalah kepada Rabmu dengan rasa cinta - mengharap kemudahan -
Dalam menampung dan menyampaikan sertailah
Dengan amanah ilmiah dan jadikanlah kebohongan sebagai kekejian

8
Pelajarilah kejujuran sebelum menuntut ilmu
Seorang pendusta untuk mendapatkan cita-cita terhalangi
Seperdua ilmumu perkataanmu (saya tidak tahu), kalau itu hilang darimu
Maka engkau ke arah kehancuran yang menyeretmu kepada dosa
Jagalah dan habiskanlah waktumu untuk meraih impian
Dan hendaklah di sisi pengabdi kebenaran ketika berkendaraan
Terlebih lagi, sebelum kesibukan memalingkanmu
Dan pergunakanlah waktumu sebelum masa matangmu berlalu
Ambilah waktu istrahat buat dirimu
Dari bacaan yang ringan sebagai pengusir lelah
Perlihatkanlah kepada syaikh bahasan-bahasanmu supaya diteliti
Sebagaimana para ulama dari orang-orang yang tinggi telah melompat
Jika kamu bertanya, bertanyalah tanpa ingin menundukkan
Kalau dia menjawabmu maka tetaplah beradab disisinya
Janganjangan kamu mengatakan syaikh itu telah menyelisihi kalian
Dan bernisbatlah dengan akhlak para ulama
Tinggalkanlah debat dan berbantah dengan suara gaduh
Orang-orang bodoh mereka menggiringmu di tengah-tengah dosa
Debatlah kepada kebenaran, mereka yang bersungguh-sungguh menginginkannya
Nasehatilah dengan lembut dan berniatlah karena Allah
Perbanyaklah tukar pikiran ketika duduk bersama
Dari orang-orang yang berilmu yang bergelumut dengan kitab
Dan di dalam menyampaikan pendapat hadirkanlah hafalan
Jika kalian menjauhi kelaliman dan perkelahian
Dan telah menyempurnakan alat-alat ilmu maka itu adalah kehormatan
Tanpanya berbagai disiplin ilmu tidak akan padu

Pasal : Berhias Dengan Amal


Ilmu dipanggil dengan amal maka konsistenlah
Dari apa yang menjadi tuntutan ilmu baik dari larangan ataupun perintah
Dan al-Khatib memiliki kitab sungguh berisi mutiara
Maka bacalah supaya kamu mengairi yang gersang
Tunaikanlah zakat dengan mengeluarkan ilmu sebagai zakatnya
Janganlah menyembunyikan ilmu dan terangkanlah yang wajib
Jagalah kemuliaan jiwa dan lindungilah ilmu dari kedunguan
karena barang siapa yang menjaganya ia akan menggapai kedudukan

9
Berhati-hatilah dari jalanya pengejar jabatan, ia tidak
Menjaga perwaliannya karena ia datangi dengan keraguan
Jauhilah sifat menjilat dengan mengharap harta benda
Katakanlah apa adanya janganlah pergunakan kedustaan
Kumpulkanlah kitab-kitab dan pilihlah yang bagus-bagus
Janganjangan kamu ikuti ketika membeli kitab orang yang mencela
Ambilah tulisan para ulama yang menyusun
Dengan mandalami apa yang ia selami dan dari hal-hal yang rumit
Kalau engkau membeli kitab lewatilah dengan cepat
Isi yang ada didalamnya dan periksalah
Kenalilah istilah-istilah yang terdapat
Pada penulisnya, maka kamu akan memetik hasil dari keletihan
Jika kamu menulis terangkanlah itu dengan memperhatikan
Titik dan harakat dan kuasailah semua yang susah

Pasal : Peringatan-Peringatan
Berhati-hatilah engkau mengakui apa yang bukan milikmu
Seperti pemakai pakaian palsu yang mengaku agung
Takutlah dari menonjolkan diri sebelum berilmu dan sibuklah
Untuk menguasai, membahas, mempelajari apa yang dituntut
Janganjanganmemperbanyak syubhat karena memperbanyaknya
Akan membawa keraguan juga sebagai bahan bakar menyalakan luka dalam
Jauhilah kekeliruan dalam ucapan dan bersungguh-sungguhlah
Di dalam nahwu, janganjangan cacatkan bahasa Arab dengan itu
karena kaum telah meletakkan kaidah-kaidah
Dan memperbaikinya hingga sampai kepada manusia dengan baik
Waspadalah tipu daya musuh-musuh kita yang mereka bentangkan
Lewat pengetahuan sebagai perangkap yang membawa bencana
Jauhilah debat yang kotor sebagai pengantar
Dari kesesatan dan mewariskan kebinasaan
Tidaktidak ada pengelompokan dalam Islam dan tidak ada ciri
Selain kebiasaan masa pendahulu kita
Karena kelompok-kelompok tersebut, mengikutinya
Melemahkan kekuatan maka janganlah berkoar seperti mereka berkoar-koar
Semoga Allah menjaga kita dari fitnah yang mempermainkan
Manusia, sehingga mereka menyegerakan harta-harta dan milik mereka

10
Jika kamu memperoleh itu ketahuilah bahwa itulah yang paling besar
Yang menghancurkan bangunan tinggi yang kamu bangun
Janganlah menyebarkan rahasiamu atau menyebarkan perkataan dan
Duduk bersama ahlu bidah karena keburukanlah yang ia inginkan
Atau menjadi orang yang iri hati, pendengki, penghasut atau
Memperbanyak guyon dan main-main di antara manusia
Tahanlah langkahmu dari larangan dan berpalinglah
Dari keharaman-keharaman supaya adabmu sempurna
Takutlah dari prasangka dan janganlah duduk di majelis orang
Bila Mendatangi mereka mendatangkan dosa dan keraguan
Selesai, dan sebagai penutup saya berwasiat kepadamu maka dengarkanlah
Terhadap apa yang saya katakan lindungilah dirimu dari kebencian dan marah
Maka berdoalah kepada Tuhanmu semoga Dia membebaskan wajah penyusunya
Dan menjauhkannya dari neraka dan apinya.

11

Tafsir Surat al-Fatihah dan Surat-Surat Pendek

Tafir Surat al-Fatihah (Surat Makiyah)


][
Terjemahan:
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di hari Pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Tafsir:
(1). Yaitu saya memulai dengan semua nama Allah Taala; karena lafadz ism (nama) disini
adalah mufrad mudhof (kata tunggal yang disandarkan) maka mencakup semua asmaul
husna. (Allah) adalah al-maluh (yang disembah) dan al-mabud (yang diibadahi), yang
berhak diesakan dalam peribadatan; karena Dia disifati dengan sifat-sifat uluhiyah yang
merupakan sifat-sifat yang sempurna.
(Ar-Rahman, ar-Rahim) dua nama yang menunjukkan bahwa Allah Taala memiliki rahmat
yang luas dan agung, yang meliputi segala sesuatu dan mencakup segala yang hidup, yang
diberikan bagi orang-orang yang bertakwa dan mengikuti para Nabi dan Rasul-Nya. Bagi
mereka adalah rahmat yang mutlak, dan selain mereka juga mendapat bagian dari rahmat
tersebut.
Ketahuilah : Bahwa termasuk kaidah yang disepakati umat-umat terdahulu dan ulama-ulama
salaf adalah beriman dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya serta hukum-hukum sifat
tersebut. Misalnya, mereka mengimani bahwasanya Allah memiliki nama ar-Rahman (Maha
Penyayang) dan ar-Rahim (Maha Pengasih) yang berarti memiliki sifat rahmat, yang
berkaitan dengan yang dirahmati. Maka semua nikmat adalah pengaruh dari rahmat tersebut.
Demikianlah semua nama-nama Allah taala. Al-'Alim (Maha Mengetahui), bahwa nama
Allah adalah al-'Alim yang berarti memiliki ilmu, yang dengannya Dia mengetahui segala

12
sesuatu. Al-Qadir (Maha Mampu), yang berarti memiliki kemampuan, yang Maha mampu
atas segala sesuatu..
(2). (Segala puji bagi Allah), yaitu pujian atas Allah karena sifat-sifat-Nya yang sempurna
dan perbuatan-perbuatan-Nya yang didasari kebaikan dan keadilan. Dan hanya milik Allah
segala pujian yang sempurna dari segala sisi.
(Rab (Tuhan) semesta alam), ar-Rab yaitu pemelihara segala alam semesta mereka adalah
selain Allah-; karena Allah adalah sebagai pencipta, penyedia segala kebutuhan dan yang
memberi nikmat kepada mereka dengan berbagai nikmat yang besar, yang apabila nikmat itu
hilang maka mereka tidak akan bisa hidup, sehingga segala nikmat adalah dari Allah taala.
Pemeliharaan Allah atas makhluk-makhluk-Nya ada dua bentuk: umum dan khusus.
Umum: Sebagai pencipta makhluk-makhluk-Nya, pemberi rezki, dan pemberi hidayah untuk
kemaslahatan dan kelangsungan hidup mereka di dunia.
Khusus: Pemeliharaan-Nya tehadap wali-wali-Nya; Allah memelihara mereka dengan iman,
memberi taufik kepada iman tersebut dan menyempurnakannya untuk mereka serta
menghilangkan rintangan-rintangan dan penghalang-penghalang yang bisa memalingkan
mereka dari-Nya. Dan hakikatnya adalah pemeliharaan untuk senantiasa tepat kepada
kebaikan dan pencegahan dari segala keburukan. Boleh jadi inilah rahasia mengapa para Nabi
dalam doa-doa mereka banyak menggunakan kata Rab; karena semua permintaan mereka
masuk dalam rububiyah yang khusus.
Maka firman Allah: (Tuhan alam semesta) menunjukkan bahwa Dia esa dalam mencipta,
mengatur, memberi nikmat, dan sempurna dalam kekayaan-Nya serta butuhnya semua
makluk kepada-Nya dari segala aspek dan sisi.
(4). (Maha menguasai hari pembalasan), Al-Malik (Maha Menguasai) berarti memiliki sifat
menguasai, yang pengaruhnya adalah Dia memerintah dan melarang, membalas dan
menghukum, serta mengatur segala sesuatu dengan kekuasaannya. Allah menyandarkan al-
Malik (Maha Menguasai) kepada yaumiddin (hari pembalasan) yaitu hari kiamat, hari di
mana manusia dibalas amalan-amalan baik dan buruk mereka; karena pada hari itu nampak
jelas bagi semua makhluk kesempurnaan kerajaan-Nya, keadilan dan hikmah-Nya serta
terputusnya kepemilikan semua makhluk, sehingga pada hari itu antara raja dan rakyat jelata,
hamba sahaya dan yang merdeka adalah sama, semuanya tunduk dan hina di bawah
keagungan dan keperkasaan-Nya. Mereka menunggu perhitungan dan mengharap kebaikan-
Nya, serta takut terhadap hukuman-Nya. Oleh karena itu, dikhususkan penyebutannya
walaupun Dia adalah Maha Menguasai pada hari kiamat ataupun hari-hari yang lainnya.
(5). Firman-Nya: (Hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami meminta),
yaitu kami khususkan ibadah dan permintaan pertolongan hanya kepadamu. Karena
mendahulukan kata yang seharusnya diakhirkan memberi makna pembatasan, yaitu

13
menetapkan hukum atas yang di sebut dan meniadakannya atas yang lainnya. Seakan-akan
Dia mengatakan: Kami menyembah kepadamu dan tidak menyembah kepada selainmu, kami
meminta pertolongan kepadamu dan tidak meminta pertolongan kepada selainmu.
Mendahulukan penyebutan ibadah atas meminta pertolongan merupakan pendahuluan yang
umum atas yang khusus dan menunjukan pentingnya mendahulukan hak Allah atas hak
hamba-Nya. Ibadah adalah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai
Allah dari perkataan-perkataan atau perbuatan-perbuatan, baik zahir maupun batin.
Istianah (meminta pertolongan) yaitu bergantung kepada Allah untuk mendapatkan manfaat
dan menolak bahaya disertai kepercayaan untuk memperolehnya.
Beribadah dan meminta pertolongan kepada Allah adalah sarana untuk mendapatkan
kebahagiaan yang abadi dan selamat dari segala keburukan. Tidak ada jalan keselamatan
melainkan melaksanakan keduanya. Hanyalah suatu ibadah bernilai ibadah manakala
bersumber dari Rasulullah dan dengan niat mengharap wajah Allah. Dengan dua perkara ini
maka amalan bisa bernilai ibadah. Penyebutan istianah (meminta pertolongan) setelah
ibadah padahal ia masuk didalamnya, disebabkan butuhnya seorang hamba dalam semua
ibadahnya kepada pertolongan Allah. Karena tanpa pertolongan Allah, ia tidak akan
mendapatkan apa yang diinginkanya, baik ketika menjalankan perintah ataupun menjauhi
larangan.
(6). Firman Allah : (Tunjukilah kami jalan yang lurus), yaitu tunjukan dan bimbinglah kami
serta tepatkanlah kami di atas jalan yang lurus; yaitu jalan yang terang yang mengatarkan
kepada Allah dan surga-Nya. Dan itu terjadi dengan mengetahui kebenaran dan
mengamalkannya. Tunjukanlah kami kepada jalan dan tunjukkanlah kami di dalam jalan,
petunjuk kepada jalan adalah kokoh di atas agama Islam dan meninggalkan agama yang
lainnya. Petunjuk di dalam jalan adalah mencakup semua hidayah dalam semua aspek
dinniyah, ilmu maupun amalan. Ini adalah doa yang menghimpun berbagai doa dan paling
bermanfaat bagi seorang hamba. Oleh karena itu, wajib bagi seseorang untuk berdoa kepada
Allah dengan doa ini pada setiap rakaat salatnya, karena ia sangat butuh pada hal itu.
(7). Jalan yang lurus adalah (jalannya yang di beri nikmat atas meraka), yaitu jalanya para
Nabi, para Siddiqin (orang-orang jujur), para Syuhada, dan orang-orang saleh. (Bukan)
jalanya (orang-orang yang dibenci), yaitu mereka mengetahui kebenaran namun
meninggalkannya, seperti Yahudi dan semisal mereka. Dan bukan jalan (orang-orang yang
sesat), mereka meninggalkan kebenaran karena bodoh dan sesat, seperti Nasrani dan semisal
mereka. Surat ini walaupun singkat, akan tetapi memiliki banyak kandungan yang tidak
dimiliki surat-surat lainnya. Terkandung didalamnya tiga macam tauhid: Tauhid rububiyah
diambil dari firmanya (Tuhan semesta alam); Tauhid ilahiyah yaitu mengesakan Allah dalam
peribadatan, diambil dari lafadz (Allah) dan dari firmanya: (Hanya kepadamu kami

14
menyembah); Tauhid asma wa sifat yaitu menetapkan sifat-sifat yang sempurna bagi Allah
sesuai dengan yang ditetapkan-Nya bagi diri-Nya sendiri dan yang ditetapkan Rasul-Nya
tanpa menolak, memisalkan dan menyerupakan-Nya, dan itu telah ditunjukkan lafadz al-
hamdu (segala pujian).
Begitu pula, terkandung penetapan kenabian sebagaimana dalam firman-Nya: (Tunjukilah
kami jalan yang lurus), karena hal ini tidak mungkin terealisasi tanpa ada risalah kenabian.
Juga penetapan pembalasan atas amalan-amalan sebagaimana dalam firman-Nya: (Yang
menguasai hari pembalasan) dan bahwasanya balasan itu didasari keadilan, karena maksud
dari Addin (pembalasan) adalah pembalasan yang didasari keadilan. Demikian pula,
terkandung penetapan takdir bahwa seorang hamba adalah pelaku hakiki tidak seperti
pemikiran Qadariyah dan Jabriyah. Bahkan terkandung bantahan atas semua pelaku bidah
dan kesesatan, sebagaimana dalam firman-Nya: (Tunjukilah kami jalan yang lurus) karena
maknanya adalah mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Sedangkan pelaku bidah dan
kesesatan menyelisihi itu. Demikian juga, terkandung pengikhlasan agama kepada Allah,
ibadah ataupun meminta pertolongan, sebagaimana dalam firman-Nya: (Hanya kepadamu
kami menyembah dan meminta pertolongan). Alhamdulillahi rabbilil alamin.

Tafsir Surat adh-Dhuha (Surat Makiyah)




][
Terjemahan:
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
2. Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap),
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
4. Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi
puas.
6. Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungimu?
7. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberikan petunjuk.
8. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan.
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan.

Tafsir:

15
(1-3). Allah bersumpah dengan siang ketika cahayanya menyebar; yaitu dengan adh-Dhuha
(ketika matahari naik sepenggalah) dan dengan malam apabila telah sunyi atas perhatianya
terhadap Rasul-Nya salallahu alaihi wasallam, Allah berfirman: (Tuhanmu tidak
meninggalkanmu), bahwa Tuhanmu tidak meninggalkanmu semenjak memperhatikanmu dan
tidak menyia-nyiakanmu semenjak memeliharamu, bahkan senantiasa memeliharamu dengan
sempurna dan meninggikan derajatmu. (Dan tidak pula membencimu), bahwa Allah tidak
membencimu setelah mencintaimu; karena penafian atas lawan kata merupakan petunjuk atas
tetapnya lawan kata. Penafian semata tidak menunjukkan pujian melainkan jika terkandung
penetapan kesempurnaan. Inilah keadaan Rasulullah salallahu alaihi wasalam yang telah lalu
dan sekarang, sempurna dan lengkap. Allah mencintainya dan terus menerus mencintainya.
Ia selalu mendaki menuju derajat yang sempurna, dan Allah senantiasa memperhatikannya.
(4). Adapun keadaannya yang akan datang, Allah berfirmaan: (Dan sungguh, yang kemudian
itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan), bahwa setiap keadaanmu yang akan datang,
maka sesungguhnya lebih baik dari yang dahulu. Senantiasa Rasulullah naik kepada derajat
yang lebih tinggi, Allah kokohkan agamanya, menolongnya atas musuh-musuhnya,
menunjukkan jalan yang tepat dalam setiap keadaannya hingga beliau diwafatkan. Sungguh
Beliau telah sampai pada keadaan, yang orang-orang terdahulu dan yang akan datang tidak
akan pernah mencapainya, baik dari sisi keutamaan, nikmat, kegembiraan dan kebahagiaan
hati.
(5). Setelah itu, janganlah engkau tanyakan keadaannya di akhirat, tentang berbagai
kemuliaan dan kenikmatan. Oleh karena itu, Allah berfirman: (Dan sungguh, kelak Tuhanmu
pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas). Perkara ini tidak
mungkin diungkapkan melainkan dengan ungkapan ini, lengkap dan sempurna.
(6). Kemudian Allah mengaruniakan kepadanya sesuai dengan ilmunya, berbagai
keistimewaan-keistimewaan yang khusus. Allah berfirman: (Bukankah Dia mendapatimu
sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu), bahwa Dia mendapatimu tanpa seorang ibu
dan ayah, bahkan keduanya meninggal sementara ia belum bisa mengurus dirinya, kemudian
Allah menjaganya. Beliau diasuh oleh kakeknya Abdul Mutthalib, kemudian setelah
meninggal kakeknya, Allah pindahkan hak asuhnya kepada pamannya Abu Thalib, hingga
Allah dan kaum muslimin menolongnya.
(Dan Dia mendapatimu sebagai orang yang sesat kemudian Dia memberikan petunjuk),
bahwa Dia mendapatimu tanpa mengetahui apa itu al-Kitab dan iman. Kemudian
mengajarimu apa yang kamu tidak ketahui dan memberi petunjuk kepadamu terhadap
amalan-amalan dan akhlak yang baik. (Dia mendapatimu sebagai seorang yang penuh
kekurangan), yaitu fakir (Lalu Dia memberikan kecukupan) dengan menguasai beberapa
Negri yang mendatangkan harta dan upeti. Dia yang menghilangkan semua kekurangan ini,

16
Dia pula yang akan menghilangkan segala kekurangan darimu. Dia yang telah membuatmu
kaya, melindungimu, menolong dan memberimu petunjuk maka terimalah berbagai nikmat-
Nya dengan kesyukuran.
(9-11). Karena itu Allah berfirman: (Dan terhadap anak yatim janganlah sewenang-wenang),
yaitu: sikapmu terhadap anak yatim janganlah menyakitinya, hatimu jangan sempit dan
jangan menghardik mereka. Akan tetapi, muliakanlah dan berilah mereka sesuai
kelapanganmu. Berbuatlah kepada mereka sebagaimana engkau menyukai anak-anakmu
setelahmu diperlakukan seperti itu. (Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah
kamu menghardiknya), bahwa ketika engkau menolak peminta-minta janganlah keluar
darimu perkataan terhadap mereka hardikan dan akhlak yang buruk. Akan tetapi, berilah
sesuai kelapanganmu atau tolaklah dengan cara yang baik dan sopan. Masuk dalam kategori
meminta-minta di sini adalah harta dan ilmu. Oleh karena itu, seorang pengajar diperintahkan
supaya berakhlak baik, menghormati dan memiliki kasih sayang ketika menghadapi murid-
muridanya. Karena sesungguhnya, itu adalah bantuan baginya untuk merealisasikan tujuan
utamanya, dan penghormatan bagi mereka yang berusaha memberi manfaat kepada
masyarakat dan Negara. (Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka ucapkanlah), dan ini
mencakup nikmat agama maupun dunia; pujilah Allah dengan nikmat tersebut. Dan disini
dikhususkan pujian terhadap nikmat Allah manakala disana ada maslahatnya walaupun
sebenarnya pujian terhadap nikmat Allah harus secara mutlak; Karena mengucapkan nikmat
Allah akan mendatangkan kesyukuran dan sebagai sebab kecintaan hati terhadap pemberi
nikmat, karena hati terfitrah untuk mencitai pemberi kebaikan.

Surat asy-Syarh (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. Yang memberatkan punggungmu?
4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain,
8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

17
Tafsir:
(1-4). Allah berfirman untuk mengokohkan Rasul-Nya: (Bukankah kami telah melapangkan
dadamu), yaitu kami melapangkanmu terhadap syariat agama Islam, dawah kepada Allah,
bersifat dengan akhlak yang mulia, kecenderungan terhadap akhirat, dan mempermudahmu
kepada kebaikan-kebaikan. Kami tidak membuatmu sempit dan susah sampai-sampai tidak
tunduk kepada kebaikan, sehingga kamu didapati tidak senang. (Dan kami telah memaafkan
kesalahan-kesalahanmu), yaitu dosa-dosamu. (Yang memberatkan), yaitu yang memberatkan
(punggungmu), sebagaimana firman Allah ta'ala: (Supaya Allah mengampuni dosa-dosamu
yang telah lalu dan yang akan datang). (Dan kami tinggikan penyebutanmu), yaitu kami
tinggikan kedudukanmu juga memberikan pujian yang baik dan tinggi bagimu, yang tidak
pernah dicapai makhluk mana pun; yakni tidaklah Allah disebut kecuali Rasulullah disebut
bersama-Nya, seperti ketika ingin masuk Islam, azan, iqamah, khutbah, dll. Allah juga telah
meninggikan Rasul-Nya Muhammad shalallahu alaihi wasallam, seperti diilhamkan dalam
hati umatnya kecintaan, penghormatan, dan pengagungan terhadapnya, yang tidak didapatkan
seorangpun selainya setelah Allah taala, serta Allah memberikan keutamaan kepada umatnya
melebihi umat-umat Nabi terdahulu.
(5-6). (Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan dan sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan), ini merupakan kabar yang besar bahwa setiap ada kesulitan dan
kesusahan maka kemudahan selalu bersamanya dan mengiringinya. Hingga walaupun
kesusahan masuk dalam lubang biawak maka kemudahan akan ikut bersamanya sampai
mengeluarkannya. Sebagaimana firman Allah: (Setelah kesusahan, Allah akan menjadikan
kemudahan), dan sabda Rasulullah: Sesungguhnya bersama kesulitan ada jalan keluar dan
bersama kesusahan ada kemudahan. Penyebutan alusr (susah) dengan alif lam dalam dua
ayat di atas menunjukan bahwasanya itu adalah satu. Adapun penyebutan alyusr (mudah)
dalam konteks nakirah (tidak tentu), itu berarti menunjukkan ganda. Sehingga tidak akan
mungkin satu kesusahan akan mengalahkan dua kemudahan. Dan penyebutannya dengan
didahului alif lam, menunjukkan atas cakupannya dan keumumanya, yang berarti apapun
bentuk kesusahan walaupun sampai pada puncak kesulitan- maka kemudahan akan selalu
mengiringinya.
(7-8). Kemudian Allah memerintahkan Rasul-Nya dan pengikutnya untuk bersyukur dan
melaksanakan apa yang merupakan konsekuensi dari nikmat tersebut. Allah berfirman:
(Apabila kamu telah selesai maka tetaplah bekerja keras), bahwa apabila engkau telah selesai
dari kesibukanmu dan tidak tersisa dalam hatimu suatu rintangan, maka bersungguh-
sungguhlah dalam ibadah dan doa. (Dan kepada Tuhanmu) semata (Engkau berharap) yaitu
kuatkanlah harapanmu agar doa dan ibadahmu diterima. Dan Janganlah kamu menjadi seperti
orang yang apabila telah selesai dari kesibukannya dan tidak punya kerja, bermain-main dan

18
berpaling dari Tuhan dan zikir kepada-Nya sehingga kamu menjadi orang yang merugi.
Dikatakan pula, bahwa makna firmanya adalah; dan jika kamu telah selesai shalat dan
menyempurnakannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa dan kepada Tuhanmu
hendaklah mengharap, agar permintaanmu dikabulkan. Mereka yang mengatakan
disyariatkannya doa dan zikir setelah salat wajib, berdalil dengan perkataan ini. Dan Allah
Maha mengetahui itu.

Tafsir Surat at-Tin (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
2. Dan demi bukit Sinai,
3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman,
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?

Tafsir:
(1-3). (At-Tin) adalah pohon tin yang telah diketahui, begitu pula dengan pohon (zaitun).
Allah bersumpah dengan dua pohon ini; karena pohon dan buahnya memiliki banyak
manfaat, juga keberadaannya di Negri Syam merupakan tempat kenabian Nabi Isa alahi
salam. (Demi gunung sinai), yaitu bukit sina tempat kenabian Nabi Musa 'alaihi salam, (ini
adalah Negri yang aman), yaitu Mekah almukaromah tempat kenabian Nabi Muhammad
salallahu alaihi wasallam. Disini Allah bersumpah dengan tempat-tempat yang suci, yang
merupakan tempat pilihan dan diutusnya Nabi-Nabi yang paling mulia dan utama.
(4). Sasaran dari sumpah tersebut adalah firman Allah: (Sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan), bahwa penciptaannya sempurna,
anggota badanya saling bersesuaian dan tegak, tidak ada sesuatu yang kurang, baik secara
zahir maupun batin.
(5-6). Dengan nikmat yang besar ini yang seharusnya disyukuri, kebanyakan manusia
berpaling dari syukur nikmat, bahkan disibukan dengan hiburan dan main-main, dan mereka

19
ridha untuk diri mereka sendiri dengan perkara-perkara yang hina dan akhlak yang buruk.
Maka Allah mengembalikan mereka (ke tempat yang serendah-rendahnya) yaitu neraka
tempat orang-orang bermaksiat dan memberontak kepada Tuhan mereka. Kecuali orang-
orang yang dikaruniai dengan keimanan, amal saleh, serta akhlak yang mulia dan tinggi.
(Maka bagi mereka) adalah kedudukan yang tinggi. Dan (mendapatkan pahala yang tidak
ada batasnya), yaitu tidak terputus, bahkan kelezatan yang berlimpah, kebahagiaan yang
terus menerus dan nikmat yang banyak, kekal tidak terputus. Begitu pula, mereka
mendapatkan makanan dan naungnya yang tidak terputus.
(7-8). (Maka apa yang menyebabkan mereka mendustakan hari pembalasan), wahai manusia
apa yang membuatmu mendustakan Nabi Muhammad tentang hari pembalasan atas semua
amalan-amalan? Dan sungguh kamu telah melihat ayat-ayat Allah yang banyak, yang
membuatmu yakin, juga dari nikmatnya yang seharusnya menjadikanmu sedikit pun tidak
akan mengingkarinya. (Bukankah Allah hakim yang paling adil), apakah sesuai dengan
hikmahnya, Dia meninggalkan manusia begitu saja tanpa diperintah dan tidak dilarang, tidak
dibalas dan tidak dihukum? Atau sebaliknya, bahwa Dia yang mencipta manusia beberapa
fase dan memberikan nikmat kepada mereka berupa kebaikan dan ketaatan yang tidak bisa
dihitung, serta memelihara mereka dengan pemeliharaan yang baik, pasti akan
mengembalikan mereka ke tempat tinggal dan tujuan akhir mereka?!

Tafsir Surat al-'Alaq (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
7. Karena dia melihat dirinya serba cukup.
8. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,

20
10. Seorang hamba ketika mengerjakan shalat,
11. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
12. Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
14. Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-
ubunnya,
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
17. Maka Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
18. Kelak kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu
kepada Tuhan).

Tafsir:
(1). Surat ini adalah surat al-Quran pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam; yaitu diturunkan pada awal kenabian. Ketika itu, ia tidak
mengetahui tulisan dan iman. Kemudian Jibril datang membawa risalah kepadanya dan
memerintahnya untuk membaca, namun ia menolak seraya berkata: Saya tidak bisa
membaca! Malaikat Jibril pun tetap mengulangi perintahnya agar ia membaca, maka Allah
menurunkan kepadanya: (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang mencipta), semua
makhluk.
(2). Kemudian Allah mengkhususkan penciptaan manusia; Dia menyebutkan awal penciptaan
mereka (dari segumpal darah), bahwa Dia yang mencipta manusia, memelihara, dan
mengaturnya pasti akan memerintah dan melarangnya. Dan itu terealisasi dengan mengutus
seorang Rasul dan menurunkan kitab. oleh karena itu, penciptaan-Nya terhadap manusia
datang setelah perintah membaca.
(3-5). Allah berfirman: (Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha mulia), yaitu sifat-sifat-Nya
sangat banyak dan luas, juga banyak memberi dan berderma serta sangat luas kebaikannya.
Dan termasuk kebaikannya adalah mengajarkan berbagai ilmu: (Yang mengajar manusia
dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya), bahwasanya Allah
mengeluarkannya dari perut ibunya tidak mengetahui sesuatu apapun lalu menjadikan
baginya pendengaran penglihatan dan hati serta memudahkan baginya sebab-sebab
mendapatkan ilmu. Dia mengajarkan al-Quran dan hikmah serta mengajarkannya dengan
pena. Dengan pena tersebut ilmu bisa dijaga dan menertibkan hak-hak, maka jadilah pena
utusan bagi manusia sebagai ganti ucapan-ucapan mereka. Hanya milik Allah segala pujian
dan karunia, yang telah memberikan berbagai nikmat kepada hamba-hambanya, yang mana

21
mereka jarang menghargainya dengan balasan ataupun kesyukuran. Kemudian
mengaruniakan kepada mereka kekayaan dan kelapangan rezki.
(6-8). Akan tetapi manusia disebabkan kejahilan dan kebodohannya; jika melihat dirinya
kaya, maka ia melampaui batas, merusak, dan menyimpang dari kebenaran, serta lupa bahwa
Rabbnya (menyediakan tempat kembali). Dia tidak takut balasan, bahkan ia sampai pada
keadaan meninggalkan kebenaran, dan menyeru selainya untuk meninggalkan kebenaran
tersebut. Sampai-sampai mereka melarang manusia untuk menegakan shalat, yang
merupakan amalan iman yang paling utama.
(9-14). Allah berfirman kepada orang yang memberontak dan sombong ini: (Bagaimana
pendapatmu) wahai pencegah hamba dari shalat (jika dia); hamba yang sholat (di atas
petunjuk), mengetahui kebenaran dan mengamalkannya, (atau menyeru); selainnya (dengan
ketakwaan), apakah pantas orang yang seperti ini sifatnya dilarang?! Bukankah mencegahnya
merupakan perlawanan keras kepada Allah dan kepada kebenaran?! Karena seyogyanya
larangan tersebut tidak diarahkan melainkan kepada orang yang berjalan di atas selain
kebenaran atau menyeru kepada selainnya, yang merupakan lawan dari ketakwaan,
(Bagaimana pendapatmu jika dia yang mendustakan), yaitu yang melarang dari kebenaran,
(dan berpaling) dari perintah, apakah dia tidak takut kepada Allah dan azabnya? (Tidakkah
dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihatnya), apa yang dilakukan dan
dikerjakannya!
(15-16). Kemudian Allah mengancamnya jika dia terus menerus pada keadaannya, dengan
firmannya: (Sekali-kali tidak, jika dia tidak berhenti), dari apa yang diucapkan dan
diperbuatnya (niscaya kami tarik ubun-ubunnya), yaitu kami menarik ubun-ubunnya dengan
kasar dan itu adalah nyata, (ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka), yaitu
pendusta dalam berbicara dan pembuat dosa dalam perbuatannya.
(17-18). (Maka biarlah ia memanggil), yaitu dia yang berhak mendapatkan azab ini;
(golongannya), yaitu kelompoknya dan teman-temannya serta orang-orang disekitarnya
supaya membantunya dari apa yang menimpanya. (Kelak kami akan memanggil malaikat
dzabaniyah), yaitu penjaga neraka untuk menyiksanya dan menghukumnya. Supaya dia
melihat dua kelompok mana yang lebih kuat dan mampu. Inilah keadaan orang-orang yang
mencegah dari kebenaran, dan ancaman siksaan baginya.
(19). Dan adapun dalam larangan; Allah memerintahkannya untuk tidak mendengarkan
kepada pelarang dan tidak tunduk kepada larangannya, Allah berfirman: (Sekali-kali tidak,
janganlah patuh kepadanya), bahwasanya dia tidak memerintah kecuali didalamnya ada
kerugian, (dan sujudlah) kepada Rabmu, (dan dekatlah) kepada-Nya dengan sujud juga
dengan berbagai ketaatan dan pendekatan; karena semuanya mengatarkan kepada keridhaan
dan kedekatan kepada-Nya. Ini adalah umum bagi semua pelarang dari kebaikan dan yang

22
dilarang, walaupun turun pada perkara Abu Jahal ketika melarang Nabi Muhammad salallahu
alaihi wasallam untuk shalat juga menyiksa dan menyakitinya.

Tafsir Surat al-Qadar (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Tafsir:
(1). Allah berfirman untuk menjelaskan keutamaan al Quran dan ketinggian kedudukannya:
(Sesungguhnya kami menurunkan alquran pada malam lailatul qadar), dan Allah berfirman:
(Sesungguhya kami menurunkannya pada malam yang berkah), bahwasanya Allah taala
mulai menurunkan al Quran pada bulan suci Ramadhan, malam lailatul qadar. Dengannya
Allah merahmati hamba-Nya dengan rahmat yang umum, yang mana para hamba tidak bisa
mengungkapkan rasa syukur tersebut. Dinamakan lailatul qadar kerena kedudukannya yang
agung dan keutamaannya di sisi Allah. Sebab pada saat itu, Allah taala menetapkan semua
yang terjadi dalam satu tahun, baik itu ajal, rezki, ataupun takdir .
(2). Kemudian Allah memuliakan perkaranya dan mengagungkan kedudukannya, Allah
berfirman: (Apa yang kamu ketahui tentang malam lailatul qadar), yaitu kedudukannya
sangat agung dan bahayanya sangat besar.
(3). (Malam lailatu qadar lebih baik dari seribu bulan), yaitu keutamaannya menyamai
seribu bulan; bahwa amal yang terjadi pada saat itu lebih baik dari pada beramal seribu bulan
yang tidak ada malam lailatul qadarnya. Dan ini membuat orang-orang berakal menjadi
bingung dan akal-akal mereka tercengang; ketika Allah ta'ala mengaruniai umat yang lemah
ini kekuatan dan kemampuan dengan amalan satu malam mampu manyamai bahkan melebihi
seribu bulan. Sementara umur seseorang yang diberi umur panjang kira-kira hanya sampai
delapan puluh tahun.
(4). (Pada malam itu malaikat dan ruh (Jibril) turun), yaitu banyak turunnya pada malam
itu, (untuk mengatur semua urusan).

23
(5). (Sejahteralah malam itu), Yaitu selamat dari penyakit dan keburukan, karena banyaknya
kebaikannya. (Sampai terbit fajar), yaitu bermula dari tenggelamnya matahari dan berakhir
ketika terbit fajar. Dan sungguh hadist-hadist tentang keutamaannya telah mutawatir dan itu
terjadi di bulan Ramadhan serta disepuluh malam terkhir, terlebih lagi pada malam-malam
ganjil. Dan itu tetap kekal dan akan terjadi setiap tahun hingga hari kiamat. Oleh karena itu,
Nabi Muhammad beritikaf dan memperbanyak ibadahnya pada sepuluh malam terakhir bulan
Ramadhan sambil mengharap malam lailatu qadar.

Tafsir Surat al-Baiyyinah (Surat Madaniyah)

][
Terjemahan:
1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka)
tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang
disucikan (Al Quran),
3. Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus.
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka)
melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk.
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun
ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Tafsir:

24
(1). Allah berfirman: (Orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab), yaitu dari Yahudi
dan Nasrani, (dan orang-orang musyrik), dari berbagai jenis umat (tidak akan meninggalkan)
kekufuran dan kesesatan yang mereka anut; yaitu senantiasa di atas kesalahan dan kesesatan,
tidaklah perputaran waktu mereka lalui melainkan semakin menambah kekufuran mereka.
(Hingga datang kepada mereka bukti), bukti yang nyata dan terang.
(2-3). Kemudian bukti itu dijelaskan dengan firman Allah: (Seorang Rasul dari Allah), yaitu
Allah mengutusnya untuk menyeru manusia kepada kebenaran dan menurunkan kitab
kepadanya agar dibaca, yang mengajarkan kepada manusia hikmah juga mensucikan dan
mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Oleh karena itu, Allah berfirman:
(Yang membacakan lembaran-lembaran yang suci), yaitu terjaga dari kedekatan para setan.
Tidaklah menyentuhnya melainkan mereka yang suci; karena kitab itu adalah yang paling
tinggi dari semua kalam (perkataan). Oleh karena itu, Allah berfirman: (didalamnya), yaitu di
dalam lembaran itu (kitab yang lurus), yaitu kabar-kabarnya benar, perintah-perintahnya
adil, juga memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus; jika datang kepada
mereka petunjuk ini maka pada saat itu akan tampak siapa orang-orang yang mencari
kebenaran dan siapa yang tidak memiliki niat mencarinya. Maka kehancuran bagi yang tidak
mengindahkan bukti tersebut dan kehidupan bagi yang membenarkannya.
(4). Dan jika Ahli Kitab tidak beriman dan tidak tunduk kepada Rasul ini, maka itu bukanlah
awal dari kesesatan dan pembangkangan mereka, karena mereka tidak terpecah dan berselisih
serta menjadi bergolong-golongan (melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang
nyata), yang mengantarkan pemeluknya kepada kebersamaan dan kemufakatan. Akan tetapi,
karena kehinaan dan kerendahan mereka, tidaklah petunjuk tersebut datang melainkan
semakin menambah kesesatan mereka, juga bukan mendatangkan kepandaian melainkan
kebutaan.
(5). Padahal semua kitab berasal dari sumber yang satu dan agama yang satu: (Dan tidak
diperintah) dalam semua syariat, melainkan supaya mereka menyembah (Allah dengan
keikhlasan mentaatinya), yaitu meniatkan semua ibadah mereka, baik zahir maupun batin
untuk wajah Allah dan mencari derajat di sisi-sisi-Nya. (Hunafa), yaitu berpaling dan
menyimpang dari semua agama yang menyelisihi agama tauhid. Allah menghususkan
penyebutan salat dan zakat padahal keduanya masuk dalam firman-Nya: (Supaya menyembah
kepada Allah dengan keikhlasan mentaati-Nya), karena keutamaan dan kemuliaan keduanya,
dan keduanya merupakan ibadah yang apabila seseorang menegakannya maka ia telah
menegakan semua syariat agama. (Dan itu), yaitu tauhid dan keikhlasan dalam ketaatan
adalah (agama yang lurus), yaitu agama yang lurus yang mengantarkan kepada surga yang
penuh kenikmatan. Dan adapun selainya, maka itu adalah jalan-jalan yang mengantarkan
kepada neraka.

25
(6). Kemudian Allah menyebutkan balasan orang-orang kafir setelah petunjuk datang kepada
mereka, dengan firman-Nya: (Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan
orang-orang musyrik akan dimasukkan neraka jahannam), yaitu azab-Nya mengelilingi
mereka dan hukumannya semakin keras atas mereka, (mereka kekal didalamnya), yaitu
azabnya tidak pernah dihentikan, yang menjadikan mereka putus harapan didalamnya.
(Mereka adalah seburuk-buruk makhluk), karena mereka mengetahui kebenaran, akan tetapi
meninggalkannya sehingga mereka merugi di dunia dan di akhirat.
(7). (Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka adalah
sebaik-baik makhluk), karena mereka beribadah kepada Allah dan mengetahui-Nya, maka
mereka beruntung dengan kenikmatan dunia dan akhirat.
(8). (Balasan mereka disisi Tuhan mereka adalah surga adn), yaitu kebun-kebun yang
ditempati, yang tidak perlu berjalan dan berpindah didalamnya dan tidak perlu mencari
karena terlalu tinggi diatasnya. (Yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal
didalamnya selama-lamanya, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-
Nya). Allah ridha kepada mereka, karena mereka melakukan hal-hal yang diridhai-Nya. Dan
mereka ridha kepada-Nya, disebabkan berbagai kemuliaan yang disediakan dan besarnya
balasan buat mereka. (Dan itu), balasan yang baik (bagi mereka yang takut kepada
Tuhannya), yaitu mereka yang takut kepada Allah sehingga berpaling dari maksiat dan
melaksanakan yang wajib baginya.

Tafsir Surat az-Zalzalah (Surat Madaniyah)




][
Terjemahan:
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
2. Dan bumi Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. Karena Sesungguhnya Tuhanmu Telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula.

26
Tafsir:
(1-2). Allah mengabarkan tentang keadaan hari kiamat, bahwa bumi akan gempa bergoncang
dan bergoyang sehingga bangunan-bangunan dan papan penunjuk jalan menjadi roboh.
Gunung-gunung dan anak bukit menjadi rata dan sama dengan tanah. Sehingga jadilah
lembah yang terbentang, tidak bengkok dan tidak berbukit. (Dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat), yaitu apa-apa yang ada dalam perut bumi, baik yang mati ataupun harta
yang terpendam didalamnya.
(3). (Dan manusia berkata), ketika melihat apa yang menimpanya dari perkara besar,
-dengan perasaan tercengang-: (Apa yang terjadi pada bumi ini), yaitu apa yang
menimpanya?!
(4-5). (Pada hari itu dia menyampaikan), bumi (beritanya), yaitu bersaksi atas orang-orang
yang beramal tentang apa yang mereka amalkan di atas bumi dari kejelekan maupun
keburukan. Karena bumi termasuk sejumlah saksi yang bersaksi atas para hamba yang
beramal. Itu terjadi (karena sesungguhnya Tuhanmu telah mewahyukan padanya), yaitu
memerintahnya untuk menyampaikan berbagai amalan-amalan yang dikerjakan di atasnya
dan bumi tersebut tidak membangkang atas perintah-Nya.
(6). (Pada hari itu manusia keluar), dari tempat hari kiamat -ketika Allah mengadili mereka-
(berkelompok-kelompok), yaitu kelompok yang berbeda-beda (untuk diperlihatkan amalan-
amalan mereka), yaitu supaya Allah memperlihatkan apa-apa yang mereka amalkan dari
keburukan dan kebaikan dan juga memperlihatkan balasan yang sempurna.
(7-8). (Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah niscaya dia akan
melihatnya dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah niscaya dia akan
melihatnya). Ini mencakup dan umum bagi semua kebaikan dan keburukan; karena kalau ia
bisa melihat seberat dzarrah, yang itu merupakan paling rendah dan ringanya sesuatu, maka
yang lebih besar dari itu lebih utama dan pantas, sebagaimana firman Allah: (Pada hari
semua jiwa akan mendapatkan apa yang dia amalkan, ketika amalan kebaikan dan
keburukannya dihadirkan ia menginginkan andai antara dia dan amalannya tersebut ada
batas waktu yang jauh), (Dan mereka mendapatkan amalan-amalan mereka hadir). Ini
adalah motivasi untuk melakukan amalan kebaikan walaupun hanya sedikit dan ancaman dari
perbuatan buruk walaupun itu dipandang rendah.

Surat al-'Adiyat ( Surat Makiyah )

][

27
Terjemahan:
1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
2. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
3. Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
4. Maka ia menerbangkan debu,
5. Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
7. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
8. Dan Sesungguhnya dia sangat bakhil Karena cintanya kepada harta.
9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui keadaan mereka.

Tafsir:
(1). Allah ta'ala bersumpah dengan kuda, karena didalamnya terdapat ayat-ayat yang
mengagumkan dan nikmat yang tampak, yang telah diketahui oleh makhluk. Allah
bersumpah dengannya dalam kondisi tidak disekutui selainya dari berbagai macam hewan.
Allah berfirman: (Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah), yaitu pasukan
kuda yang menyerang musuh dengan tangguh dan kuat hingga timbul lengkingan kuda
tersebut, yaitu suara napas dalam dadanya ketika lawan sangat tangguh.
(2). (Dan kaki kuda-kuda), dengan kakinya ketika mereka menginjak bebatuan, (memercikan
bunga api), yaitu memercikan api disebabkan kuku-kukunya yang keras dan sangat kuatnya
jika melewati bebatuan tersebut.
(3). (Dan kuda yang menyerang) musuh, (pada waktu subuh), ini adalah perkara yang
kebanyakan terjadi, bahwa penyerangan dimulai pada pagi hari.
(4-5). (Sehingga menerbangkan), yaitu disebabkan pertempuran dan peperangan, (debu).
(Lalu menyerbu denganya), yaitu dengan tunggangan-tunggangannya (di tengah-tengah),
yaitu mereka menyerbu musuh di tengah-tengah ketika musuh menyerang mereka.
(6). Dan sasaran sumpah adalah firman Allah: (Sungguh manusia itu sangat ingkar kepada
Tuhannya), yaitu ingkar kepada kebaikan yang Allah berikan kepadanya. Tabiat dan watak
manusia adalah bahwa ia tidak mengizinkan dirinya untuk mengerjakan kewajibannya
dengan penuh dan sempurna, bahkan tabiatnya malas dan enggan untuk mengerjakan
kewajiban, baik itu dalam bentuk harta ataupun yang bersifat badaniyah. Kecuali mereka
yang diberi hidayah oleh Allah dan keluar dari sifat ini menuju sifat suka mengerjakan
kewajiban.

28
(7). (Dan sesungguhnya dia menyaksikan keingkarannya), yaitu sesungguhnya manusia atas
apa yang dia ketahui tentang dirinya dari keingkaran dan tidak bersyukur adalah
menyaksikannya, dia tidak mendustakan dan tidak pula mengingkarinya; karena itu adalah
perkara yang nyata. Dan memungkinkan Dhamir (kata ganti " )"kembali pada Allah taala;
yaitu sesungguhnya para hamba sangat ingkar kepada Tuhannya, dan Allah mengetahui hal
itu; didalamnya ada ancaman yang keras bagi mereka yang ingkar kepada Tuhannya
bahwasanya Allah mengetahuinya.
)8). (Dan bahwasnya dia), yaitu manusia (mencintai kebaikan), yaitu harta, (sangat), yaitu
sangat berlebih cintanya kepada harta. Oleh sebab kecintaannya itu menyebabkan ia
meninggalkan kewajiban-kewajiban yang wajib atasny dan ia lebih mendahulukan
syahwatnya dari kecintaannya terhadap Tuhannya. Semua ini disebabkan pandangannya yang
lemah terhadap kehidupan ini dan lalainya dari akhirat.
(9-10). Oleh karena itu Allah berfirman, sebagai motivasi bagi manusia untuk takut akan hari
pembalasan: (Maka tidakkah dia mengetahui), yaitu tidakkah yang tertipu ini mengetahui
(apabila yang ada didalam kubur dikeluarkan), yaitu Allah mengeluarkan yang mati dari
alam kubur supaya mereka dikumpulkan dan berita mereka disiarkan (dan apa yang
tersimpan di dalam dada disiarkan), yaitu tampak dan jelas dari apa yang mereka
sembunyikan dalam dada-dada mereka dan dari kebaikan dan keburukan yang tersembunyi.
Maka jadilah rahasia menjadi tersebar dan yang tersembunyi ditampakkan sehingga
tampaklah dihadapan semua makhluk hasil amalan-amalan mereka.
(11). (Sungguh, Tuhan mereka pada saat itu maha teliti terhadap keadaan mereka), yaitu
mengetahui amalan-amalan mereka, yang zahir dan batin, yang tersembunyi ataupun yang
tampak dan Dia akan membalasnya. Dan Allah mengkhususkan pengabaran mereka dengan
hari itu padahal Dia mengetahui keadaan mereka disetiap waktu; karena maksud dari balasan
atas amalan-amalan tersebut adalah timbul dari ilmu Allah dan pengawasan-Nya.

Surat al-Qaariah (Surat Makiyah)




][
Terjemahan:
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

29
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.

Tafsir:
(1-3). (Al-Qariah) merupakan nama hari kiamat; dinamakan dengan itu karena
menggelisahkan dan mencemaskan manusia, disebabkan terornya. Oleh karena itu,
perkaranya diagungkan dan dibesarkan, dengan firmanya: (Hari kiamat. Apakah hari kiamat
itu? Dan Apa yang kalian ketahui tentang hari kiamat itu?)
(4). (Manusia pada hari itu), karena ketakutan dan kecemasan yang sangat (seperti laron
yang beterbangan), yaitu laron yang beterbangan yang bercampur bagai gelombang. Laron
adalah binatang pada malam hari yang saling bercampur bagai gelombang, yang kamu tidak
mengetahui dimana akan mengarah. Jika api dinyalakan, maka mereka akan mengelilinginya
disebabkan pengatahuanya yang lemah. Beginilah keadaan manusia sebagai makhluk yang
berakal.
(5). Adapun gunung-gunung yang kokoh dan keras, maka menjadi (seperti bulu yang
dihambur-hamburkan), yaitu bulu yang terhambur lagi sangat lemah, yang beterbangan
sesuai arah angin, Allah berfirman: (Dan engkau melihat gunung-gunung, engkau
menyangkanya sebagai benda mati dan dia berjalan seperti awan), kemudian setelah itu
menjadi debu yang beterbangan, kemudian lenyap tanpa ada bekas yang bisa disaksikan.
Maka pada saat itu timbangan akan ditegakan dan manusia menjadi dua kelompok, yang
bahagia dan yang sengsara.
(6-7). (Adapun orang-orang yang berat timbangannya), yaitu kebaikannya lebih berat dari
dosa-dosanya, (maka dia berada pada kehidupan yang memuaskan), yaitu di surga yang
penuh kenikmatan.
(8-11). (Adapun yang lebih ringan timbangannya), yaitu kebaikannya tidak bisa mengalahkan
dosa-dosanya, (maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah), yaitu tempat dan
kediamannya adalah neraka yang namanya adalah neraka hawiyah, maka jadilah neraka
hawiyah menjadi kediamannya terus-menerus, sebagaimana firman Allah: (Sesungguhnya
azabnya membuat kebinasaan yang kekal). Ada pendapat mengatakan: Sesungguhnya
maknanya adalah pangkal otaknya diterjunkan ke neraka, yaitu dilempar ke neraka dari atas
kepalanya. (Dan apakah pengetahuanmu tentangnya?), ini untuk membesarkan perkaranya.
Kemudian dijelaskan dengan firmanya: (Itu adalah neraka hamiyah), yaitu neraka yang

30
sangat panas, yang mana panasnya melebihi panas api dunia sebanyak tujuh puluh kali lipat.
Semoga Allah melindungi kita semua darinya.

Surat at-Takatsur (Surat Makiyah)

][

Terjemahan:
1. Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu,
2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu).

Tafsir:
(1). Allah berfirman untuk menegur hamba-hamba-Nya disebabkan kesibukan mereka
sehingga dilalaikan dari tujuan mereka diciptakan; yaitu supaya beribadah kepada-Nya
semata; mengilmuinya; kembali kepada-Nya; dan mendahulukan cinta-Nya dari segala
sesuatu: (Telah melalaikan kamu) dari yang disebutkan tersebut, (dari bermegah-megah).
Tidak disebutkan pelaku yang bermegah-megah agar mencakup segala apa-apa yang
diperbanyak oleh mereka yang bermegah-megah dan apa-apa yang disombongkan oleh
mereka yang sombong. Baik itu bermegah-megah dengan harta, anak, penolong, pasukan,
pembantu, kedudukan, dan selain dari itu, yang diinginkan masing-masing dari mereka yang
bermegah-megah yang tidak diniatkan karena wajah Allah.
(2). Kemudian disebabkan kelalaian, main-main dan kesibukan kalian yang terus menerus
(hingga kalian berkunjung ke dalam kubur), maka pada saat itu terbukalah semua yang
menutupi kalian dan itu adalah setelah mustahil atas kalian untuk memulai dari awal. Hal itu
ditunjukkan firman Allah: (Hingga kalian berkunjung kedalam kubur), yaitu alam barzakh
sebagai tempat, yang dimaksud darinya sebagai tangga menuju akhirat. Karena Allah
menamakan mereka sebagai orang-orang yang berkunjung dan tidak menamakan mereka
sebagai orang-orang yang menetap, maka hal itu menunjukkan atas kebangkitan dan
pembalasan atas amalan-amalan untuk menuju tempat kekal yang tidak musnah.

31
(3-6). Oleh karena itu Allah mengancam mereka: (Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan
mengetahuinya. Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahuinya. Sekali-kali
tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti}, yaitu andai kalian mengetahui dengan
pengetahuan yang sampai pada hati tentang apa yang ada dihadapan kalian, maka hidup
bermegah-megah tidak akan melalaikan kalian, dan kalian akan bersegera melakukan amal-
amalan saleh. Akan tetapi, tidak adanya ilmu yang benar telah membawa kalian terhadap apa
yang kalian lihat (niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahim), yaitu kalian akan
mendapati hari kiamat kemudian kalian akan melihat neraka jahim yang Allah siapkan untuk
orang-orang kafir.
(7). (Kemudian kamu akan melihatnya dengan mata yang yakin), yaitu penglihatan dengan
mata kepala sendiri, sebagaimana firman Allah: (Dan orang-orang jahat akan melihat neraka
kemudian mereka yakin bahwa akan masuk kedalamnya dan dia tidak mendapat tempat
berpaling).
(8). (Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan}, apa yang
kamu nikmati di dunia; apakah kamu mensyukurinya dan menunaikan hak Allah dalam
nikmat tersebut serta kalian tidak jadikan sebagai penopang untuk bermaksiat sehingga Dia
memberikan nikmat kepadamu dengan nikmat yang paling tinggi dan utama atau malah
kalian tertipu dengan nikmat tersebut dan kalian tidak mensyukurinya bahkan boleh jadi
kamu jadikan sebagai penopang untuk berbuat maksiat sehingga kalian dihukum? Allah
berfirman: (Dan pada hari ketika neraka ditampakkan terhadap orang-orang kafir, kalian
telah menghilangkan kebaikan-kebaikan dalam kehidupan kalian di muka bumi dan kalian
hidup bersenang-senang dengannya, maka pada hari ini kalian dibalas dengan azab yang
sangat pedih).

Tafsir Surat al-Asr (Surat Makiyah)


][
Terjemahan:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Tafsir:
(1-3). Allah bersumpah dengan masa; siang dan malam, yaitu tempat terjadinya perbuatan
dan amalan-amalan para hamba, bahwa semua manusia merugi. Rugi adalah lawan dari
untung. Dan kerugian itu memiliki tingkatan bermacam-macam dan berbeda-beda; kadang

32
rugi secara mutlak, seperti yang rugi di dunia dan di akhirat sehingga luput darinya
kenikmatan, dan wajib dimasukkan kedalam neraka; Kadang rugi tersebut hanya pada
sebagian sisi tanpa yang lainnya. oleh karena itu Allah menyebutkan kerugian secara umum
bagi setiap manusia, kecuali mereka yang memiliki empat sifat:
Beriman dengan apa yang Allah perintahkan untuk di imani, dan keimanan tidak akan
terealisasi tanpa ilmu; maka ilmu adalah merupakan cabang yang tidak akan sempurna
keimanan kecuali dengannya.
Beramal saleh, ini mencakup semua amal kebaikan, zahir maupun batin, yang berkaitan
dengan hak-hak Allah atau hak hamba-hamba, yang wajib ataupun yang sunah.
Saling berwasiat kepada kebenaran yaitu kepada keimanan dan amal saleh. Maksudnya
adalah sebagian di antara mereka berwasiat kepada yang lainnya dengan iman dan amal, juga
menganjurkan dan memotivasi di atasnya.
Saling berwasiat untuk bersabar di atas ketaatan kepada Allah dan supaya tidak maksiat
kepada-Nya, serta bersabar dari takdir Allah yang menyakitkan.
Dengan dua perkara yang pertama seorang hamba menyempurnakan dirinya sendiri dan
dengan dua perkara yang terakhir seorang hamba menyempurnakan selainya. Dengan
sempurnanya perkara yang empat, maka seorang hamba telah selamat dari kerugian dan
beruntung dengan keuntungan yang sangat besar.

Tafsir Surat al-Humazah (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7. Yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Tafsir:
(1). (Kecelakaan), yaitu ancaman dan kebinasaan serta azab yang pedih (bagi setiap
pengumpat dan pencela), yaitu yang mengumpat dengan perbuatan dan mencela manusia

33
dengan perkataanya. Pengumpat yaitu yang mengejek dan menfitnah manusia dengan isyarat
dan perbuatan. Adapun pencela adalah mereka yang menjelekan manusia dengan
perkataannya.
(2). Di antara sifat pengumpat dan pencela bahwa tidak ada obsesi mereka kecuali
mengumpulkan harta, memperbanyak dan bergembira dengannya. Tidak ada keinginan
mereka untuk menginfakannya di jalan kebaikan ataupun menyambung tali silaturahmi dan
selainnya.
(3). (Dia menyangka), dengan kebodohannya (bahwa hartanya dapat mengekalkannya) di
dunia. Oleh karena itu, kerja keras dan usahanya semuanya untuk mengembangkan hartanya,
yang dia kira bisa memperpanjang umurnya. Ia tidak mengetahui bahwa kikir bisa
merapuhkan umur dan menghancurkan kehidupan, sedangkan kebaikan bisa menambah
umur.
(4-7). (Sekali-kali tidak! Pasti dia akan di buang), yaitu betul-betul dilemparkan (ke dalam
neraka hutamah. Dan apakah yang kamu ketahui tentang hutamah), konteks ini didatangkan
untuk mengagungkan dan membuat takut perkaranya. Kemudian ditafsirkan dengan firman-
Nya: (Yaitu api Allah yang dinyalakan), yang bahan bakarnya manusia dan batu, (yang),
karena sangat panasnya (sampai menembus hati), yaitu menembus dari tulang hingga ke hati.
(8-9). Bersamaan dengan panasnya yang sangat, mereka ditahan di dalamnya. Dan sungguh,
mereka menjadi berputus asa untuk keluar darinya, oleh karena itu Allah berfirman:
(Sungguh , api itu di tutup rapat atas mereka), (Sedang mereka itu diikat di tiang), dari
belakang pintu (yang panjang) supaya mereka tidak keluar darinya, (Setiap mereka ingin
keluar darinya mereka dikembalikan lagi). Semoga Allah melindungi kita dari itu dan kita
meminta maaf dan ampuna-Nya.

Tafsir Surat al-Fiil (Surat Makiyah)

][

Terjemahan:
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara
bergajah?
2. Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?
3. Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

34
Tafsir:
(1-5). Yaitu tidakkah kamu memperhatikan kemampuan dan agungnya kedudukan Allah
serta rahmat-Nya kepada para hamba; juga dalil-dalil tentang keesaan dan kebenaran Rasul-
Nya Muhammad salallahu 'alaihi wasallam; begitu pula apa yang Allah perbuat terhadap
pasukan gajah. Mereka ingin membuat makar terhadap kabah dan ingin mengeluarkannya
serta mereka menyiapkan segala sesuatunya dengan membawa gajah untuk
menghancurkannya. Mereka juga datang dengan pasukan dari Yaman dan Habasyah yang
tidak bisa ditandingi oleh kaum Arab. ketika mereka telah dekat dengan Mekah dan tidak ada
pembelaan dari pihak Arab, yang mana kaum Arab pada waktu itu telah keluar dari Mekah
karena takut atas jiwa-jiwa mereka, maka Allah mengutus burung ababil; yaitu dengan
berbondong-bondong membawa batu dari tanah liat yang dibakar lalu melempari mereka
sehingga batu-batu tersebut berjatuhan mengenai pasukan yang jauh dan yang dekat, karena
itu mereka menjadi rapuh dan mati sampai akhirnya mereka seperti daun-daun yang dimakan
ulat. Begitu pula Allah telah mencegah kejahatan dan mengembalikan tipu muslihat mereka
pada diri mereka sendiri. Kisah mereka ini adalah kisah yang sudah terkenal dan populer,
yang mana pada tahun itu jugalah Rasulullah salallahu alaihi wasallam dilahirkan. Maka
jadilah kisah ini termasuk dasar kebenaran dawah dan dalil risalahnya. Segala puji dan
kesyukuran hanya milik Allah.

Tafsir Surat al-Quraisy (Surat Makiyah)



][
Terjemahan:
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah Ini (Ka'bah).
4. Yang Telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ketakutan.

Tafsir:
(1-4). Para mufasir berkata: Bahwa huruf jar dan majrur berkaitan dengan surat yang
sebelumnya, yaitu kami telah melakukan apa yang pantas kami perbuat untuk pasukan
gajah; itu semua kami lakukan demi orang Quraisy dan keamanan mereka serta untuk
tegaknya maslahat juga teraturnya perjalanan mereka; pada musim dingin ke Yaman dan
pada musim panas ke Syam untuk melakukan perniagaan dan usaha. Kemudian Allah
membinasakan kaum yang menginginkan keburukan bagi mereka untuk mengagungkan tanah

35
haram dan penduduknya di hati bangsa Arab, sehingga mereka menghormati penduduknya
dan tidak merintangi mereka pada perjalanan mana saja yang mereka inginkan. Oleh karena
itu, Allah memerintahkan orang Quraisy untuk bersyukur, Allah berfirman: (Hendaklah
mereka menyembah pemilik rumah ini [kabah]), yaitu supaya mereka mentauhidkan dan
mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, (yang telah memberi makan kepada mereka dari
kelaparan dan memberi keamanan kepada mereka dari rasa takut). Kelapangan rezki dan
aman dari rasa takut adalah nikmat yang paling besar di dunia yang mengharuskan
kesyukuran kepada Allah taala. Ya Allah, hanya milikmulah pujian dan kesyukuran atas
segala nikmat, yang zahir dan yang batin. Allah mengkhususkan kata Rab digandengkan
dengan rumah karena kelebihan dan keutamaannya, padahal dia adalah Rab segala sesuatu.

Tafsir Surat al-Maun (Surat Makiyah)



][
Terjemahan:
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya,
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Tafsir:
(1). Allah berfirman untuk mencela orang-orang yang meninggalkan hak-hak Allah dan
hamba-Nya: (Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?), yaitu yang mendustakan
kebangkitan dan balasan, yang dia tidak beriman kepada apa yang didatangkan para Rasul.
(2). (Maka itulah orang yang menghardik anak yatim), yaitu mengusir dengan kasar dan
keras serta tidak mengasihaninya, disebabkan hatinya yang bengis dan tidak mengharap
balasan serta tidak takut terhadap azab.
(3). (Dan tidak mendorong) selainya (untuk memberi makan fakir miskin), lebih-lebih dirinya
sendiri tidak mungkin memberi makan orang-orang miskin.
(4-5). (Kecelakaan bagi orang-orang yang shalat), yaitu yang istiqamah mengerjakan salat,
akan tetapi (terhadap shalat mereka lalai), yaitu menyia-nyiakan shalatnya dengan
meninggalkan waktunya dan tidak memperhatikan rukun-rukunnya. Ini disebabkan karena
tidak adanya perhatian dengan perintah Allah, ditinjau ketika mereka menyia-nyiakan shalat

36
yang merupakan perintah yang paling utama. Karena kelalaian dari shalat tersebut, maka
pelakunya pantas untuk dicela dan dikecam. Adapun lupa di dalam shalat maka ini akan
terjadi pada setiap orang walaupun dari Nabi Muhammad salallahu alahi wasallam sendiri.
(5-7). Oleh karena itu, Allah mensifati mereka sebagai orang-orang yang riya, kasar dan tidak
memiliki sifat belas kasih, Allah berfirman: (Yang mereka berbuat riya), yaitu beramal
supaya dilihat manusia, (Dan enggan memberi bantuan), yaitu enggan memberi sesuatu yang
mana pemberian itu tidak memudaratkannya, baik itu dari sisi meminjamkan ataupun
menghibahkannya, seperti belanga, timba, kampak, dll. padahal sudah menjadi lumrah
dalam suatu adat untuk mendermakan dan bermurah hati dengannya. Akan tetapi,
dikarenakan sangat tamak akhirnya mereka enggan memberi, bagaimana lagi kalau lebih dari
itu?!
Pada surat ini terdapat; anjuran dan motivasi untuk memberi makan anak yatim dan fakir
miskin; agar memperhatikan dan menjaga shalat serta ikhlas dalam mengerjakannya; supaya
ikhlas untuk mengerjakan semua amalan; dan anjuran untuk berbuat yang maruf dan
mendermakan perkara-perkara kecil, seperti meminjamkan belanga, timba, buku, dll; karena
Allah taala mencela orang-orang yang tidak melakukan itu. Allah alam.

Tafsir Surat al-Kautsar (Surat Makiyah)


][
Terjemahan:
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Tafsir:
(1). Allah berfirman kepada Nabi-Nya untuk menguatkannya: (Sungguh, kami telah
memberimu nikmat yang banyak), yaitu kebaikan yang banyak dan keutamaan yang
berlimpah. Di antaranya adalah apa yang Allah berikan kepada Nabi-Nya, Muhammad
salalllahu alihi wasallam pada hari kiamat, seperti sungai yang dinamakan al-Kautsar, juga
telaga yang panjang dan lebarnya satu bulan, yang mana airnya lebih putih dari susu, lebih
manis dari madu, cangkirnya sejumlah bintang-bintang di langit, baik dari sisi banyaknya
ataupun cahayanya, barang siapa yang meminum darinya maka tidak akan haus setelahnya.
(2). Ketika Allah menyebutkan nikmat-nikmat-Nya, Allah kemudian menyuruh beliau untuk
mensyukurinya, Allah berfirman: (Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah), dikhususkan dua ibadah ini dengan penyebutan, karena merupakan ibadah
yang paling afdhol dan ketaatan yang paling agung. Shalat mengandung ketundukkan dalam

37
hati dan anggota badan kepada Allah, sehingga akan berpindah kepada ibadah-ibadah yang
lainya. Sedangkan berkurban merupakan pendekatan hamba kepada Allah dengan miliknya
yang paling afdhol, yang didalamnya ada pengeluaran harta, yang mana jiwa manusia
terfitrah mencintainya dan tamak terhadapnya.
(3). (Sesungguhnya orang-arang yang membecimu), yaitu amat membencimu, mencela dan
mengolok-olokmu, (terputus), yaitu terputus dari segala kebaikan serta terputus dari amal dan
penyebutan. Adapun Muhammad salallahu alaihi wasallam, dia betul-betul sempurna; yakni
kesempurnaan yang tertanam bagi semua makhluk dari penyebutannya yang tinggi, juga
banyaknya penolong dan pengikutnya.

Tafsir Surat al-Kaafirun (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Tafsir:
(1-6). Yaitu katakanlah kepada orang-orang kafir secara terbuka dan terang-terangan: (Saya
tidak akan menyembah apa yang kalian sembah), yaitu berlepas diri apa-apa yang kalian
sembah dari selain Allah, baik zahir maupun batin. (Dan kalian tidak akan menyembah apa
yang saya sembah), karena kalian tidak ikhlas beribadah kepada Allah. Ibadah kalian kepada-
Nya yang dicampuri kesyirikan tidaklah dinamakan ibadah. Ayatnya diulang, untuk
menunjukkan bahwa yang pertama tidak ada perbuatan, adapun yang kedua menunjukkan
bahwa itu adalah merupakan sifat yang terus melekat. oleh karena itu, dua kelompok di atas
dibedakan dan dipisahkan, Allah berfirman: (Bagi kalian agama kalian dan bagiku
agamaku), sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, masing-masing dia beramal sesuai
caranya), yaitu kalian berlepas diri apa yang saya amalkan dan saya berlepas diri dari apa
yang kalian amalkan.

Tafsir Surat an-Nasr (Surat Madaniyah)

38

[
]
Terjemahan:
1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.

Tafsir:
(1-3). Pada surat yang mulia ini terdapat kabar gembira dan perintah Allah kepada Rasul-Nya
jika telah mendapatkannya. Juga merupakan isyarat dan peringatan atas kesudahan yang akan
terjadi:
Adapun kabar gembira adalah kabar gembira dari pertolongan Allah untuk Rasul-Nya, yaitu
pembebasan Mekah, dan masuknya manusia (dalam agama Allah secara berbondong-
bondong). Dari sisi, bahwa kebanyakan diatara mereka akan menjadi pemeluk dan
penolongnya padahal sebelumnya mereka adalah musuh. Dan kabar gembira ini telah terjadi.
Adapun perintah setelah mendapatkan kabar gembira tersebut adalah Allah memerintahkan
Rasul-Nya supaya bersyukur dan bertasbih dengan memujinya dan istighfar.
Adapun isyarat, maka di sana terdapat dua isyarat: Pertolongan akan terus berlanjut untuk
agama ini, dan akan semakin bertambah ketika Rasul-Nya bertasbih dengan memuji dan
beristighfar kepada-Nya, yang mana ini termasuk salah satu bentuk kesyukuran, Allah
berfirman: (Kalau kalian bersyukur pasti akan kutambahkan nikmatku). Dan ini telah
terealisasi di zaman Khulafaur Rasyidin dan setelah mereka dari umat ini. Senantiasa
pertolongan Allah berlanjut hingga Islam mencapai apa yang tidak dicapai agama-agama
yang lain dan manusia masuk kedalam agama ini yang tidak terjadi pada selainya. Sampai
pada akhirnya terjadilah pelanggaran terhadap perintah-perintah Allah sehingga mereka diuji
dengan perpecahan dan perselisihan, maka terjadilah apa yang terjadi. Bersamaan dengan itu,
umat dan agama ini senantiasa disertai dengan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tidak
pernah tergambar dalam pikiran ataupun terlintas dalam benak.
Adapun isyarat yang kedua yaitu isyarat bahwa ajal Rasulullah semakin dekat dan tak akan
lama lagi. Ditinjau dari sisi bahwa umurnya adalah umur yang penuh keutamaan, yang mana
Allah bersumpah dengannya. sudah menjadi lumrah bahwa perkara-perkara yang memiliki
keutamaan selalu ditutup dengan istighfar; seperti shalat, haji dan selainya. Perintah Allah
kepada Rasulnya untuk memuji dan istighfar pada keadaan ini, isyarat bahwa umurnya akan
segera berakhir, supaya beliau mempersiapkan diri untuk bertemu Tuhannya sehingga
umurnya ditutup dengan keutamaan. Adalah Nabi salallahu alihi wasallam telah mentawil

39
alquran dalam surat ini dan itu beliau baca dalam shalatnya; Beliau memperbanyak
membacanya pada saat ruku dan sujud: (Subhanakallahumma robbana wa bihamdika,
allahumma ighfirli).

Tafsir Surat al-Masad (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:
1. Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa.
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Tafsir:
Abu Lahab adalah paman Rasulullah salallahu alihi wasallam. Permusuhan dan rasa sakit
yang ditimpakannya kepada Rasulullah sangatlah keras. Ia tidak memeluk agamanya dan
tidak pula perduli dengan ikatan kekerabatan; semoga Allah membalas kekejiannya.
Sehingga Allah mencelanya dengan celaan yang besar, yang itu adalah kesengsaraan
atasnya hingga pada hari kiamat kelak, Allah berfirman:
(1). (Binasalah kedua tangan Abu Lahab !), yaitu kesengsaraan dan kecelakaan bagi kedua
tangannya, (dan benar-banar binasa), yaitu tidak beruntung.
(2). (Tidaklah berguna baginya hartanya), yaitu apa yang dia miliki sehingga ia menjadi
lalim. Dan tidak berguna (apa yang dia usahkan), semua miliknya tidak bisa mencegahnya
dari azab Allah ketika ditimpakan kepadanya.
(3-5). (Kelak dia akan masuk api yang bergejolak), yaitu dia akan dikelilingi api neraka dari
segala arah, dia (dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar). Bahwa istrinya pula, derita
yang ditimpakannya kepada Rasulullah sangatlah berat. Ia dan suaminya tolong-menolong di
atas dosa dan permusuhan. Ia juga menimpakan keburukan dan berusaha semaksimal
mungkin untuk menyakiti Rasulullah salallahu 'alihi wasallam serta mengumpulkan segala
dosa di atas pundaknya; yaitu seperti orang yang mengumpulkan kayu bakar di atas
pundaknya dan tali telah dipersiapkan dilehernya (dari tali sabut ), yaitu sabut yang dipintal.
Atau dia di neraka membawa kayu bakar untuk membakar suaminya dalam keadaan di ikat
dilehernya dari tali sabut.
Apapun keadaannya, surat ini adalah surat yang berisi dengan ayat-ayat Allah yang
mengagumkan. Allah menurunkan surat ini dalam keadaan Abu Lahab dan istrinya belum

40
meninggal; dan Allah mengabarkan bahwa keduanya akan dimasukan kedalam neraka
sehingga itu pasti terjadi, yang mana ini melazimkan bahwa keduanya tidak akan selamat.
Oleh karena itu, terjadilah sesuai dengan yang dikabarkan yang Maha Mengetahui perkara
ghaib dan yang nyata.

Tafsir Surat al-Ikhlas (Surat Makiyah)


][
Terjemahan:
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Tafsir:
(1). Yaitu (katakanlah) dengan perkataan yang mantap dan yakin serta mengetahui
maknanya: (Dialah Allah yang Maha Esa), bahwa sifat esa telah di batasi untuk-Nya. Dia
adalah satu, yang esa dalam kesempurnaan. Dia memiliki asmaul husna, sifat-sifat yang
sempurna dan mulia, serta memiliki perbuatan-perbuatan suci, tidak ada yang serupa dan
semisal dengan-Nya.
(2). (Allah tempat meminta), yaitu meminta segala kebutuhan. Semua penghuni alam, baik
yang tinggi maupun yang rendah sangat butuh kepada-Nya. Mereka meminta kebutuhan dan
mengharap kepada-Nya dalam semua kepentingan mereka; karena Dia adalah Maha
Sempurna dalam sifat-sifat-Nya dan Maha Mengetahui, yang maha sempurna
pengetahuannya, Maha Lembut yang sempurna dalam kelembutan-Nya, juga Maha Pengasih
yang sempurna dalam kasih sayang-Nya, yang mana kasih sayang-Nya tersebut mencakup
segala sesuatudemikianlah semua sifat-sifat Allah.
(3). Termasuk kesempurnaannya; bahwasanya (Dia tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan), karena kesempurnaan kekayaan-Nya.
(4). (Dan tidak ada tandingan baginya), baik itu dalam nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya
ataupun perbuatan-perbuatan-Nya. Maha Suci Allah.
Surat ini terkandung didalamnya tauhid asma wa sifat.

Tafsir Surat al-Falaq (Surat Makiyah)

][
Terjemahan:

41
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2. Dari kejahatan makhluk-Nya,
3. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Tafsir:
(1). Yaitu (Katakanlah) dengan mengucapkan: (Saya berlindung), yaitu saya bersandar dan
berserah diri serta berlindung (dengan Tuhan yang megusai subuh), yaitu yang membelah
bebijian dan yang menguasai subuh.
(2). (Dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan), ini mencakup segala yang Dia ciptakan
dari manusia dan jin, serta hewan- hewan. Intinya adalah meminta perlindungan kepada
pencipta dari segala kejahatan makhluk.
(3). Kemudian Allah khususkan setelah menyebutnya secara umum: (Dan dari kejahatan
malam apabila telah gelap gulita), yaitu dari kejahatan yang terjadi di waktu malam saat
manusia terlelap dan dari arwah-arwah jahat yang bergentayangan serta hewan-hewan yang
menyakiti.
(4). (Dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang meniup pada buhul-buhul), yaitu dari
wanita-wanita penyihir yang menjalankan sihir dengan meniup pada buhul-buhul yang
mereka simpul.
(5). (Dan dari kejahatan orang-orang yang hasad apabila dia hasad). Orang yang hasad adalah
dia yang mencintai hilangnya nikmat atas orang yang dihasadinya. Dia berusaha dengan
segenap kemampuan dan menggunakan berbagai cara untuk menghilangkanya. Maka
dibutuhkan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatanya dan untuk menghentikan
makarnya. Masuk dalam perkara hasad adalah orang yang hasad dengan matanya, karena
tidaklah pandangan mata tersebut keluar melainkan dari seorang yang dengki, bertabiat jahat
dan memiliki jiwa yang kotor.
Surat ini mengandung permintaan perlindungan dari segala macam kejahatan, baik yang
umum maupun yang khusus. ini menunjukkan bahwa sihir memiliki hakikat yang
dikhawatirkan bahayanya, maka sudah sepantasnya untuk berlindung darinya dan dari
pelakunya kepada Allah taala.

Tafsir Surat an-Nas (Surat Madaniyah)



[
]
Terjemahan:

42
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6. Dari (golongan) jin dan manusia.

Tafsir:
(1-6). Terkandung dalam surat ini permintaan perlindungan kepada Tuhan, Raja dan
sesembahan manusia dari setan-setan yang merupakan sumber dan unsur dari segala
keburukan. Termasuk fitnah dan kejahatannya; membisikkan kejahatan dalam dada manusia;
memperindah keburukan dan menampakannya dalam gambaran yang paling cantik, serta
menggerakkan keinginan mereka untuk melakukanya; menghalangi manusia dari kebaikan
dan menampakan kebaikan bukan sesuai gambarannya. Setan selalu seperti ini, menggoda
lalu bersembunyi; yaitu mengakhirkan godaan jika seorang hamba mengingat penciptanya
dan meminta pertolongan kepada-Nya untuk melawannya. Maka sudah selayaknya untuk
meminta pertolongan dan perlindungan dengan rububiyah Allah yang menciptakan semua
manusia; karena semua makhluk masuk di bawah rububiyah dan kerajaan Allah, bahkan
semua hewan melata Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Begitu pula, perlunya meminta
perlindungan dengan uluhiyah-Nya yang merupakan tujuan manusia diciptakan.
Kehidupan manusia tidak akan sempurna melainkan dengan dicegah dari kejahatan musuh-
musuhnya yang ingin memutus dan mencegah hubungannya dengan Allah serta ingin
menjadikannya golongannya agar menjadi penghuni neraka. Sebagaimana bisikan-bisikan
kejahatan berasal dari jin begitu pula bisa bersumber dari manusia, oleh kerena itu dia
berfirman: (Dari jin dan manusia).
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang pertama dan yang terakhir, yang zahir dan
yang batin. Kita meminta kepada Allah supaya menyempurnakan nikmat-Nya dan
memaafkan dosa-dosa yang menghalangi antara kita dan dari berbagai berkah-Nya serta
mengampuni kesalahan-kesalahan dan keinginan-keinginan yang hilang dari hati-hati kita
untuk mentadaburi ayat-ayat-Nya. Kita mengharap dan meminta supaya Allah tidak
menghalangi kita dari kebaikan-kebaikan yang ada disisi-Nya; disebabkan keburukan-
keburukan kita. Karena sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah melainkan
kaum kafir dan orang-orang yang sesat. Salawat dan salam atas Rasul-Nya, Muhammad
salallahu alihi wasallam, keluarga dan sahabat-sahabatnya semuanya, salawat dan salam yang
terus menerus pada setiap waktu. Segala puji bagi Allah yang dengan berbagai nikmat-Nya
semua kebaikan akan sempurna.

43
44
Al Ushulu At-Tsalaatsah

Ushulu tsalatsah (pertanyaan kubur) dan dalil-dalilnya, alasan-alasan mempelajarinya; untuk menjawab pertanyaan
kubur; karena disertai dalil-dalil; nasehat para ulama; ringkas dan jelas; didalamnya terdapat ushul yang penting dan
doa bagi penuntut ilmu (ini adalah tanda perhatian yang baik dari penulis dan keinginannya supaya manusia
memperoleh kebaikan); perhatian ulama terhadap kitab ini; dan Allah telah menjadikannya diterima.

Empat Perkara yang Wajib Dipelajari Beserta Dalilnya (Surat al-'Asr )


Ilmu Beramal dengan ilmu Berdawah Sabar
Mengetahui Panggilah ilmu dengan Syarat-syarat Yang pertama kali Sabar di atas Maksud
Allah, amalan, jika tidak maka berdawah: didawahkan adalah ketaatan, seperti penulis
mengetahui ilmu akan hilang. Ikhlas, dawahnya para Nabi melaksanakan dengan
Nabi-Nya, (seorang alim yang memiliki ilmu dan para Rasul, shalat. Sabar sabar di
dan tidak mengamalkan syariat, tingkatan yang paling menjauhi sini
mengetahui ilmunya, maka ia diazab mengetahui tinggi dalam berdawah maksiat seperti adalah
agama terlebih dahulu sebelum keadaan orang adalah dawah kepada riba. Sabar di sabar
Islam
apap penyembah yang tauhid dan memberantas atas takdir menuntut
disertai berhala). didawahi, kesyirikan. Allah yang ilmu,
dalil- hikmah dan menyakitkan, beramal,
dalilnya. sabar. seperti dan
kefakiran. berdawah
.

Tiga Perkara yang Wajib Dipelajari dan Diamalkan


(Tauhid rububiyah); Berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya; dengan hati
bahwa mengesakan (membencinya), dengan lisan (ucapan: sesungguhnya saya
Allah dalam rububiyah berlepas diri dari apa yang kalian sembah), dengan anggota
Ikhlas ( tauhid uluhiyah).
berkonsekuensi untuk tubuh (tidak turut serta dalam hari raya dan upacara-upacara
mengesakan-Nya besar mereka serta tidak bertasyabuh dengan mereka.
dalam Uluhiyah.

Sebab-Sebab Mempelajari Tauhid


Agama yang lurus; merupakan perintah Allah kepada para Nabi dan semua manusia serta sebab penciptaan mereka;
perintah yang paling besar; supaya kita tidak terjatuh kepada kesyirikan yang merupakan larangan yang paling besar;
tidak ada yang paling bermanfaat bagi hati melebihi tauhid dan mengiklaskan ibadah kepada Allah dan tidak ada yang
paling membahayakan hati melebihi kesyirikan; karena tauhidlah para Rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan; sebagai
penghapus dosa; mengantarkan kepada surga dan menyelamatkan dari neraka; tidak ada amalan apu pun yang bisa
diterima melainkan dengannya; pada setiap ayat di dalam al Quran terkandung tauhid, menyaksikan dan menyeru
45
kepadanya; sebagai sebab lapangnya hati, ketenangan, tegaknya rasa aman, manisnya iman dan syafaat Nabi
Muhammad salallahu alihi wasallam; tidak ada yang menyelesaikan kesusahan dunia melebihi tauhid.

Al-Ushuulu At-Tsalatsah
Mengetahui Allah ta'ala; siapa Mengetahui agama Islam Mengetahui Nabi-Nya; garis keturunannya,
Tuhanmu? Dengan apa kamu beserta dalil-dalilnya; kelahiranya, umurnya, kenabian dan kerasulannya,
mengetahui Rabmu? Rab dialah pengertian Islam, tingkatan- Negerinya, hikmah diutusnya, waktu dawahnya
yang dsembah. Macam-macam tingkatan dalam agama Islam, terhadap tauhid, isra dan mi'raj, dimana dan kapan
ibadah yang Allah perintahkan rukun-rukun Islam, pengertian diwajibkan shalat, hijrah; hukum dan waktunya,
dengannya. Hukum bagi mereka syahadat, rukun-rukun iman, kapankah disyariatkan sisa dari pada syariat? Lama
yang yang memalingkan sesuatu cabang-cabang keimanan, berdawah, wafatnya, agama yang dibawanya,
ibadah kepada selain Allah ihsan, dalil-dalil tingkatan keumuman risalahnya bagi jin dan manusia, serta
beserta dalilnya. dalam agama dan tanda-tanda kesempurnaan agama dan cukupnya nikmat.
hari kiamat.

Penutup
Kebangkitan Macam-macam jihad At-Thoghut
setelah mati, An Nafs Setan orang- Yaitu segala apa
hisab atas (jiwa) orang yang seorang hamba
Shahwat Syubhat
amalan- terealisasi kafir dan melampaui batas
Dosa Dosa kecil: Syirik besar
amalan, dengan munafik dengannya, baik
besar: Segala (mengeluarkan Bid'ah
kufurnya surat al- terealisasi berupa sesuatu yang
Segala keharaman dari Islam)
orang yang 'Asr dengan disembah ( batu dan
bentuk yang tidak dan syirik
mendustakan ( berilmu, hati, lisan, pohon) atau diikuti
dosa yang berdampak kecil.
hari beramal anggota ( ulama-ulama yang
berdampak pada hukuman
kebangkitan, dengannya, badan buruk) atau ditaati
pada yang khusus.
tugas para dakwah dan harta. ( pemimpin yang
hukuman
Rasul dan dengan keluar dari ketaatan
yang
dawah ilmu dan kepada Allah).
khusus.
mereka, bersabar). Thogut sangat
Rasul yang banyak, akan tetapi
pertama dan pemimpin mereka
terakhir, dua ada lima: Iblis,
rukun mereka yang
tauhid; kufur diibadahi dan mereka
dengan ridha, mereka yang
thaghut dan menyeru manusia
iman kepada untuk menyembah
46
Allah ta'ala, kepada dirinya
pengertian sendiri, mereka yang
thaghut, mengaku mengetahui
pemimpin ilmu ghaib, mereka
thaghut, sifat yang berhukum
kufur dengan selain hukum
terhadap Allah.
thaghut,
makna Laa
ilaha illallah,
Islam adalah
pokok
agama, tiang
agama
adalah
shalat,
puncak dari
agama
adalah jihad.
Pertanyaan: Mengapa kita harus belajar tauhid? Mengapa kita harus belajar usulu tsalatsah? Apa itu ushulu tsalatsah,
secara ringkas? Apa faedah belajar usulu tsalasah? Apa keistimewaan kitab syaikh Muhammad bin Abdul Wahab? Apa sebab-
sebab tuduhan-tuduhan buruk kapada beliau?

Macam-Macam Doa

Doa masaalah (doa dengan ucapan)


Doa ibadah (doa dengan
keadaan); memalingkannya
kepada selain Allah adalah syirik
Apa yang disanggupi oleh hamba; dibenarkan Apa yang tidak disanggupi
besar. Seperti mereka yang shalat,
kalau dia hidup, hadir, mampu, dan kecuali Allah:
berpuasa dan haji untuk selain
berkeyainan itu hanya sekedar sebab. memalingkannya kepada
Allah.
Macam-macam sebab: selain Allah adalah syirik
1. Benar; meyakini apa yang Allah jadikan besar, seperti mereka yang
sebab sebagai sebab, secara syariat, seperti meminta anak, rezki dan
rukiyah dan secara hissiyah (sesuatu yang hujan kepada selain Allah.
dapat digapai dengan panca indra atau
pengetahuan), seperti berobat.
2. Syirik kecil; meyakini sesuatu yang Allah
tidak jadikan sebab sebagai sebab.
3. Syirik besar; meyakini bahwa sebab
berpengaruh dengan sendirinya terhadap
kejadian alam ini.

47
Macam-Macam Takut

Wajib (takut yang tersembunyi); Mubah (boleh); takut Haram; seperti putus asa dari
dipalingkan kepada selain Allah adalah secara tabiat, misalnya rahmat Allah dan takut yang
syirik besar. Takut yang dimaksud adalah takut terhadap api, mengantarkan kepada
takut ibadah, tunduk, pengagungkan, dan singa, dan musuh. meninggalkan yang wajib dan
kepatuhan. melakukan yang haram.

Macam-Macam Menyembelih

Menyembelih untuk Allah Menyembelih untuk selain Allah


ta'ala;
seperti sesembelihan untuk
kurban idul adha, atau hadyu
(sembelihan haji), aqiqah, dan Boleh: Syirik besar:
sedekah. Diperuntukan Menyembelih untuk di makan, Menyembelih untuk
memuliakan tamu, atau untuk dijual. penghuni kubur atau
kepada selain Allah
untuk jin.
merupakan syirik besar.

48
Al Ushulu At-Tsalaatsah
(Tiga Landasan Utama serta Dalil-Dalilnya)

Saudaraku, Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadamu. Ketahuilah, bahwa wajib bagi
kita untuk mempelajari empat pasal, yaitu: Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal
agama Islam disertai dalil-dalilnya. Kedua: beramal dengan ilmu. ketiga: berdawah kepadanya. Keempat:
Bersabar dari yang menyakitkan didalamnya. Dalilnya, firman Allah Taala:
:
][
Demi masa. Sesungguhya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang
yang beriman, melakukan segala amal shaleh dan saling nasehat-menasehati untuk (menegakkan) yang
haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar. [Surat al-Ashr].
Imam Syafii rahimahullahu Taala, mengatakan: Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah atas
makhluknya kecuali surat ini maka itu telah cukup. Dan imam Bukhari rahimahullahu Taala, mengatakan:
Bab: mendahulukan ilmu sebelum berucap dan berbuat. Dalilnya firman Allah Taala:
]19:[

Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah
ampunan atas dosa-dosamu. [QS. Muhammad: 19].
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu Sebelum berucap dan berbuat.

Penulis memulai tulisannya dengan bismillah: Untuk mencontoh kitab Allah; mengikuti para Nabi dan salaf;
mengharap kebaikan dan barkah ketika memulai dengan menyebut nama Allah.
1. Pasal yang empat: (Surat al-Asr). Macam-macam sabar: sabar dalam melakukan ketaatan; sabar dalam menjauhi
larang Allah; sabar dari takdir Allah. Maksud dari sabar disini adalah yaitu sabar di atas ilmu, beramal dan berdawah.
2. Pasal yang tiga:
Pertama, tauhid rubbubiyah dan asma wa sifat. Kedua, tauhid uluhiyah. Ketiga, berlepas dari kesyirikan, dan ini
dilkukan dengan hati, lisan, dan anggota badan.
Tauhid secara istilah syariat adalah mengesakan Allah dari apa-apa yang merupakan kekhususan Allah dari
rubbubiyah, uluhiyah dan asma wasifat.
Tauhid rubbubiyah adalah mengesakan Allah dari perbuatan-perbuatan-Nya atau mengesakan Allah dengan
penciptaan, kepemilikan dan pengaturan.
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam peribadatan atau mengesakan Allah dengan perbuatan hamba.
Tauhid asma wasifat adalah mengesakan Allah dengan apa-apa yang Allah menamai dan mensifati dirinya sendiri
di dalam al Quran maupun sunah Rasulullah, dan itu terealisasi dengan menetapkan sesuai apa yang Allah tetapkan
bagi diri-Nya sendiri dan meniadakan apa yang Allah tiadakan untuk diri-Nya, tanpa memalingkan dan menolak, juga
tanpa membagaimanakan dan mempermisalkan.


49
Saudaraku,
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadamu. ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap
muslim dan muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan tiga pasal ini:
1. Bahwa Allah-lah yang menciptakan dan memberi rezki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita
begitu saja dalam kebingungan, tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul; maka barangsiapa mentaati
Rasul tersebut pasti akan masuk Surga, dan barangsiapa menentangnya pasti akan masuk neraka. Allah
Taala berfirman:

][
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu seorang Rasul yang menjadi saksi terhadapmu,
sebagaimana Kami telah mengutus kapada firaun seorang Rasul, tetapi firaun mendurhakai Rasul itu,
maka kami siksa ia dengan siksaan yang berat. [QS. Al-Muzammil: 15-16].
2. Bahwa Allah tidak ridho untuk dipersekutukan dalam peribadatan dengan siapa pun juga, baik dengan
malaikat yang dekat ataupun dengan para Nabi yang diutus. Dalilnya adalah firman Allah taala:

][
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah
seorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." [QS. Al-Jin: 18].
3. Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah serta mentauhidkan Allah, tidak boleh baginya untuk
menolong orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasulnya, walaupun mereka itu keluarga terdekat. Allah
Taala berfirman:


] [
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling
berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu
bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara- saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-
orang yang Allah telah memantapkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan dari-Nya. Dan mereka akan dimasukkanNya ke dalam surga-surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha
kepadaNya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah
golongan yang beruntung. [Surat al- Mujadalah: 22].
Al-masajid (masjid-masjid), yaitu bangunan masjid, atau anggota tubuh yang digunakan untuk sujud, atau tanah
tempat sujud.
Ahadan (satu) adalah kata nakirah (tidak tentu) datang dengan konteks larangan maka menunjukkan keumuman
larangan terhadap semua yang di sembah dari selain Allah.
3. Sebab-sebab mempelajari tauhid.
Alhanifiyah yaitu merupakan agama yang berpaling dari kesyirikan dan menuju kepada tauhid.
Makna menyembah adalah mentauhidkan (perkataan ibnu Abbas). Syaian (sesuatu), nakirah (kata tidak tentu)
datang dalam konteks larangan menujukan keumuman dari segala kesyirikan.
50
4. Al-Usulu tsalatsah secara ringkas adalah pertanyaan kubur.
Pokok yang pertama adalah pengetahuan tentang Rab, bahwa Dia yang Esa dalam rubbubiyah wajib untuk
diesakan dalam uluhiyah.
Dengan apa kamu mengetahui Tuhanmu? Setiap makhluk merupakan petunjuk adanya sang pencipta. Akan tetapi,
petunjuk-petunjuk tersebut berbeda-beda, dimana didalamnya ada dali-dalil yang lebih kuat.
Surah al-baqarah ayat (21-22) didalamnya terkandung: panggilan yang pertama dan perintah yang pertama supaya
mentauhidkan Allah serta didalamnya ada larangan pertama kali al Quran agar tidak menyekutukan Allah.
An-nid (tandingan) adalah penyerupaan, permisalan dan tandingan.
Wantum taalmun (kalian mengetahui) yaitu bahwa Dia Esa dalam rubbubiyah sudah seharusnya untuk kalian
esakan dalam uluhiyah.

Saudaraku,
Semoga Allah membimbing anda untuk taat kepadanya.Ketahuilah, bahwa hanifiyah (agama tauhid)
adalah ajaran Nabi Ibrahim yaitu menyembah kepada Allah semata serta memurnikan agama kepada-Nya.
itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh ummat manusia dan hanya untuk itu sebenarnya mereka
diciptakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu waTaala:
[
]
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku. [QS. Az-Zariyat:
56].
Ibadah dalam ayat ini, artinya: Tauhid. Dan perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu
memurnikan ibadah semata-mata untuk Allah. Sedangkan larangan Allah yang paling besar adalah syirik,
yaitu menyembah selain Allah di samping menyembahNya. Allah Taala berfirman:
]36: [
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu denganNya. [QS. An-nisa:36].
Kemudian apabila anda ditanya: apakah tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia? Maka
hendaklan anda jawab: yaitu mengenal Allah Azza wa Jalla, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Apabila anda ditanya: siapakah Tuhanmu?, Maka katakanlah:Tuhanku adalah Allah yang telah
memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala nikmat yang dikaruniakannya. Dan
Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia. Allah Taala berfirman:
]2: [
Segala puji hanya milik Allah Pemelihara semesta alam. [QS. Al-fatihah: 1].
Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan aku adalah bagian dari semesta alam ini.
Selanjutnya, jika anda ditanya: melalui apa anda mengenal Tuhan? Maka hendaklah anda jawab: melalui
tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam,
siang, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya ialah: tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala
makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.
51

][
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kamu
bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada
Allah yang menciptakannya, jika kamu banar-benar hanya kepadanya beribadah. [QS. Fushshilat: 37].
Dan firmanNya:

] [

Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa
mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang
(semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu.
Maha suci Allah Tuhan semesta alam. [Surat Al-Araf: 54].
Tuhan inilah yang haq untuk disembah. Dalilnya, firman Allah Taala:

] [
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang- orang yang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa. (Robb) yang telah menjadikan untukmu bumi ini sebagai hamparan dan
langit sebagai atap, serta menurunkan (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala
buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal kamu mengetahui. [Surat Al-Baqarah: 21-22].
Ibnu Katsir rahimahullahu taala, mengatakan: hanya pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang
berhak dengan segala macam ibadah.
Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah antara lain adalah: Islam, Iman, Ihsan, doa, khauf
(takut), raja (pengharapan), tawakkal, raghbah (mengharap), rahbah (cemas), khusyu (tunduk), khasyyah
(takut), inabah (kembali kepada Allah), istianah (memohon pertolongan), istiadzah (memohon
perlindungan), istighatsah (memohon keselamatan), menyembelih, nazar, dan macam-macam ibadah
lainnya yang diperintahkan oleh Allah. Allah Subahanahu waTaala berfirman:
[
]
Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu, janganlah kamu menyembah
seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah Allah). [QS. Al-Jin: 18].
Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah
musyrik dan kafir. Firman Allah Taala:
[
]
Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada
satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada
beruntung orang-orang kafir itu. [QS. Al-Muminun: 117].
Dalil doa:
52
] [
firman Alah Taala: Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kamu kepadaku niscaya akan Ku
perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepadaKu pasti akan
masuk neraka dalam keadaan hina. [QS. Ghafir: 60].
Dan diriwayatkan dalam hadits: Doa itu adalah intisari ibadah. Dalil khauf (takut): Firman Allah Taala:
][

Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang
yang beriman. [QS. Ali Imran: 175].
Dalil Raja (pengharapan) Firman Allah Taala:
[
]
Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Robb-
Nya. (QS. Al-Kahfi: 110).
Dalil Tawakkal (berserah diri):
][

Firman Allah Taala: Dan hanya kepada Allah-lah kamu betawakkal, jika kamu benar-banar orang
yang beriman. (QS. Al-Maidah: 23).
Dan firmannya:
]3: [
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dialah Yang Mencukupinya. (QS. Ath-Thalaq:
3).
Dalil raghbah, rahbah (cemas) dan khusyu (tunduk); Firman Allah Taala:
] [
Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan
serta mereka berdoa kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa
Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami. (QS. Al-Anbiya: 90).

Iman secara bahasa adalah pengakuan dan pembenaran


Secara istilah adalah perkataan dengan lisan, keyakinan dengan hati, amalan dengan anggota tubuh, bertambah
dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
Iman kepada Allah mengandung iman dengan rubbubiyah, uluhiyah, nama-nama dan sifat-sifat serta wujud-Nya.
Dan itu ditunjukkan oleh akal, perasaan, fitrah dan syariat.
Iman kepada Malaikat: mereka adalah alam ghoib yang Allah ciptakan dari cahaya, mereka selalu taat kepada
Allah, dan tidak bermaksiat kepada-Nya, memiliki arwah, jasad, akal dan hati. Kita beriman kepada mereka secara
global dan beriman dengan apa yang Allah beritahukan kepada kita tentang nama-nama mereka, sifat-sifat, amalan-
amalan dan kabar-kabar yang datang tentang mereka.
Iman kepada kitab-kitab: kita beriman bahwasanya kitab adalah kalam Allah, diturunkan oleh Allah bukan
merupakan makhluk dan bahwasanya Allah menurunkan bersama setiap Rasul sebuah kitab. Kita beriman dengannya

53
secara global, dan beriman dengan segala apa yang Allah kabarkan kepada kita dari nama-namanya, kabar-kabar
didalamnya, hukum-hukum yang tidak dihapus dan bahwasanya al Quran penghapus kitab-kitab terdahulu.


Dalil khasyah (takut): Firman Allah Taala:
]150: [
Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. [QS. Al- Baqarah: 150].
Dalil inabah (kembali kepada Allah): Firman Allah Taaala:
]54: [
Dan kembalilah kepada Robb kalian serta berserah dirilah kepada- Nya (dengan mentaati perintah-
Nya) sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong lagi. [QS. Az-Zumar: 54].
Dalil istianah (memohon pertolongan): Firman Allah Taala:
] [
Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon
pertolongan. [QS. Al-Fatihah: 4].
Dan diriwayatkan dalam hadits:Apabila kamu mohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan
kepada Allah.
Dalil istiadzah (memohon perlindungan):Firman Allah Taala:
] [
Katakanlah: Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai subuh. [QS. Al-Falaq: 1].
Dan firmanNya:
[
]
Katakanlah: Aku berlindung kepada Robbnya Manusia, Penguasa manusia. [QS. An- Nas: 1-2].
Dalil istighatsah (memohon keselamatan): Firman Allah Taala:

(Ingatlah) tatkala kamu memohon pertolongan kepada Robb kalian untuk dimenangkan (atas kaum
musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu. [QS. Al-Anfal: 9].
Dalil dzabh (menyembelih): Firman Allah Taala:
] [
Katakanlah: Sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah
Robb semesta alam, tiada sesuatupun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang-orang yang pertama kali berserah diri (kepadanya). [QS. Al-Anam: 162-163].
Dan dalil dari sunnah: Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah .
Dalil nadzar: Firman Allah Taala:

[
]
Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang siksaannya merata di mana-mana.[QS.
Al-Insan: 7].
54
Pasal kedua: mengetahui agama islam dengan dalil-dalilnya.
Islam ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan,
serta berlepas diri dari kesyrikan dan pelakunya. Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut mempunyai
tiga tingkatan, yaitu: Islam, Iman dan Ihsan; masing-masing tingkatan ada rukun-rukunnya. Tingkatan
pertama: Islam.
Dan rukunnya ada lima: Syahadat laa ilaha illallah (tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Mendirikan shalat. Menunaikan zakat. Puasa pada bulan
Ramadhan. Dan kaji ke Baitullah Al-Haram.

Iman kepada rasulrasul yaitu kita beriman bahwa mereka adalah hamba Allah yang tidak boleh diibadahi dan
mereka adalah Rasul-rasul yang tidak boleh didustakan. Dan bahwasanya mereka telah menyampaikan amanat,
menasehati umat, berdawah serta berjihad dijalan Allah dengan sebenar-benar jihad. Kita beriman kepada mereka
secara global dan beriman dengan segala apa yang Allah beritahukan kepada kita dari nama-nama mereka, sifat-sifat
mereka, kabar tentang mereka, serta mukjizat yang Allah perkuat mereka dengannya. Awal para Nabi adalah Adam
dan awal para Rasul adalah Nuh serta penutup para Nabi dan Rasul adalah Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wasallam.
Beriman kepada hari kiamat adalah beriman dengan segala sesuatu yang akan terjadi setelah mati, misalnya:
kebangkitan, pengumpulan di padang masyhar, balasan, shirat, surga, neraka, syafaat dan telaga.
Beriman kepada takdir baik dan buruk mengandung keimanan dengan tingkatan-tingkatan takdir; yaitu ilmu,
penulisan, kehendak dan penciptaan. Dan dikumpulkan dalam syair:
Ilmu, penulisan Tuhan kita, dan kehendak-Nya
dan penciptaan-Nya yaitu menjadikan dan mengadakan
Ilmu: engkau beriman bahwasanya Allah mengetahui segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi
dari-Nya. Penulisan: engkau beriman bahwa Allah telah menulis takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Kehendak:
bahwa apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi, seorang
hamba memiliki kehendak, akan tetapi berada di bawah kehendak Allah. Penciptaan: bahwasanya Allah menciptakan
perbuatan-perbuatan hamba (Allah menciptakan kalian dan apa yang kalian lakukan).


Adapun dalil syahadat:Firman Alah Taala:
[
]19:
Allah menyatakan bahwa tiada sesembahan (yang haq) selain Dia, dengan senantiasa menegakkan
keadilan. (juga menyatakan yang demikian itu) para Malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tiada
sesembahan (yang haq) selain dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali-Imran: 18).
Dan makna Laa Ilaaha Illallah, adalah tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah. Syahadat
ini mengandung dua unsur; menolak dan menetapkan. La Ilaaha, adalah menolak segala sembahan selain
Allah. Illallah, adalah menetapkan bahwa ibadah (penghambaan) itu hanya untuk Allah semata, tiada
sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam ibadah kepada-Nya, sebagaimana tiada sesuatu apapun

55
yang boleh dijadikan sekutu di dalam kakuasaan-Nya. Tafsir makna syahadat tersebut diperjelas oleh
firman Allah Taala:
[
]
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kepada kaumnya: Sesungguhnya aku
menyatakan lapas diri dari segala yang kamu sembah, kecuali Tuhan yang telah menciptakanku, kerena
sesungguhnya Dia akan memberiku petunjuk. Dan (Ibrohim) mejadikan kalimat tauhid itu kalimat yang
kekal pada keturunannya supaya mereka senantiasa kembali (kepada tauhid). (QS. Az-Zukhruf: 26-28).
Dan firman-Nya:
[
]
Katakanlah (Muhammad): Hai Ahli Kitab! Marilah kamu kepada suatu kalimat yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, yaitu: hendaklah kita tidak menyembah selain Allah dan tidak
mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya serta janganlah sebagian kita menjadikan sebagian yang
lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka:
Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang muslim (menyerah diri kepada Allah). (QS. Ali
Imran: 64).

Ihsan memiliki satu rukun dan di bawahnya ada dua kedudukan:


Ibadah persaksian yaitu ibadah yang disertai dengan cinta dan kerinduan terhadap apa yang ada di sisi Allah.
Ibadah pengawasan yaitu ibadah yang disertai dengan ketakutan dan kekhawatiran.
Maksud budak wanita melahirkan Tuannya adalah banyaknya kedurhakaan atau banyak terjadi perbudakan atau
berubahnya keadaan.
Mengetahui Nabi Muhammad salallahualihiwasallam: mengetahui Nabi-Nya, Muhammad salallahuu alaihi wa
sallam, kelahiranya, umurnya, kenabian dan risalahnya, Negrinya, hikmah diutusnya, lamanya berdawah kepada
tauhid, isra dan miraj, dimana dan kapan shalat diwajibkan, hijrah, hukum dan waktunya.
Macam-macam hijrah:
1. Dari Negri kafir ke Negri Islam.
2. Hijrah dari apa yang Allah haramkan.
3. Hijrah dari Mekah ke Madinah dan sudah terputus dengan pembebasan Mekah.


Adapun dalil syahadat bahwa Muhammad itu Rasulullah, adalah firman Allah Taala:
] [
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kalangan kamu sendiri, terasa berat olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasih lagi
penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS. At-Taubah: 128).
Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti: mentaati apa yang diperintahkannya,
membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarang serta yang dicegahnya, dan beribadah

56
kepada Allah dengan apa yang disyariatkannya. Dalil shalat, zakat dan tafsir kalimat tauhid: Firman Allah
Taala:
] [
Padahal mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah, dengan
memurnikan ketaatan kapada-Nya lagi bersikap lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat serta
mengeluarkan zakat. Demikian itulah tuntunan agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5).
Dalil Puasa, Firman Allah Taala:
] [
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan kepada kamu untuk melakukan shiyam,
sebagaimana telah diwajibkan kapada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS. Al-
Baqarah: 183).
Dalil Haji: Firman Allah Taala:
[
]
Dan hanya untuk Allah, wajib bagi manusia melakukan haji, yaitu (bagi) orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) semesta alam. (QS. Ali Imran: 97).
Tingkatan kedua: Iman yang mana terdiri dari kurang lebih tujuh puluh tiga cabang. Cabang yang paling
tinggi ialah syahadat. La Ilaha Illallah, sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan
dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu cabangnya iman. Dan rukunnya ada enam sebagaimana terdapat
dalam hadits ( engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-malikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya
kepada para Rasul-Nya, kepada hari akhirat, dan beriman kepada qadar baik dan yang buruk. Dalil ke enam
rukun ini, firman Allah Taala:
]177: [
bukanlah kebaikan itu sekedar menghadapkan wajahmu (dalam shalat) ke arah timur dan barat,
akan tetapi kebaikan yang sebenarnya ialah engkau beriman kepada Allah, hari akhirat, para malaikat,
kitab-kitab dan Nabi- Nabi (QS. Al-Baqarah: 177).
Dan dalil takdir adalah firman Allah Taala:
] [
Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan sesuai dengan qadarnya. (QS. Al- Qamar: 49).
Tingkatan ketiga: Ihsan yang terdiri dari satu rukun
] [
Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihat-
Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. . Dalilnya, firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan. (QS. An-Nahl: 128 ),
dan firman-Nya:

][
Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihatmu
ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang
57
sujud. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Asy-syuaraa: 217-
220).
Dan firman Allah:
]61: [
Dalam keadaan apapun kamu berada, dan (ayat) apapun dari Al-Quran yang kamu baca, serta
pekerjaan apapun yang kamu kerjakan, tidak lain kami adalah menjadi saksi atasmu di waktu kamu
melakukannya. (QS. Yunus: 61).
Adapun dalilnya dari sunnah, ialah hadits Jibril yang terkenal, yang diriwayatkan dari Umar bin Al-
Khattab radhiyallahu anhu: Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk disisi
Rasulullah Shallallahualaihi wasallam suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan
baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan
tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahualaihi wasallam) seraya
berkata: Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?, maka Rasulullah Shallallahualaihi wasallam
bersabda: Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan menunaikan haji jika mampu , kemudian dia berkata: anda benar . Kami semua heran, dia
yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: Beritahukan aku tentang Iman .
Lalu beliau bersabda: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk , kemudian dia
berkata: anda benar. Kemudian dia berkata lagi: Beritahukan aku tentang ihsan . Lalu beliau bersabda:
Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya
maka Dia melihat engkau. Kemudian dia berkata: Beritahukan aku tentang hari kiamat ? Beliau bersabda:
Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya . Dia berkata: Beritahukan aku tentang tanda-tandanya
, beliau bersabda: Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang
kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, berlomba-lomba meninggikan bangunannya , kemudian
orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: Tahukah engkau siapa
yang bertanya ?. aku berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui Beliau bersabda: Dia adalah Jibril
yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian . (Riwayat Muslim)
pokok yang ke tiga: mengenal Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam.
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah, bin Abdul Mutthalib, bin Hasyim. Hasyim adalah termasuk suku
Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab, sedang bangsa Arab termasuk keturunan Nabi Ismail, putera
Nabi Ibarahim Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan kepada Nabi kita sebaik-baik
shalawat dan salam. Beliau berumur 63 tahun; diantaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi Nabi dan 23
tahun sebagai Nabi serta Rasul. Beliau diangkat sebagai Nabi dengan surat Iqra dan diangkat sebagai
Rasul dengan Surat Al- Mudatssir. Tempat asal beliau adalah Mekah. Beliau diutus oleh Allah untuk
menyampaikan peringatan supaya menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid sebagaimana firman Allah
Taala:
58
][

Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Agungkanlah Rabbmu.
Sucikanlah pakaianmu. Tinggalkanlah berhala-berhala itu. Dan janganlah kamu memberi, sedang
kamu menginginkan balasan yang lebih banyak. Serta bersabarlah untuk (memenuhi perintah)
Tuhanmu. (QS. Al- Mudatstsir: 1-7)
Maknanya: Sampaikanlah peringatan, ialah: menyampaikan peringatan untuk menjauhi syirik dan
mengajak kepada tauhid. Agungkanlah Tuhanmu: agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah
kepada-Nya semata. Tinggalkanlah berhala-berhala itu, artinya: menjauhlah serta bebaskanlah dirimu
darinya dan orang-orang yang memujanya. Beliaupun melaksanakan perintah ini selama sepuluh tahun,
mengajak kepada tauhid. Setelah sepuluh tahun itu, beliau dimirajkan (diangkat naik) ke atas langit dan
disyariatkan kepada beliau shalat lima waktu. Beliau melakukan shalat di Mekah selama tiga tahun.
Sesudah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah. Hijrah ialah pindah dari lingkungan syirik ke
lingkungan Islami. Hijrah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan ummat Islam. Dan kewajiban
tersebut hukumnya tetap berlaku sampai hari kiamat.
Dalil yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu firman Allah Taala


][
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan zhalim terhadap diri
mereka sendiri, kepada mereka malaikat bertanya: Dalam keadaan bagaimana kamu ini? Mereka
menjawab: Kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi. Para malaikat berkata: Bukankah bumi
Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (kemana saja) di bumi ini?. Maka mereka itu tempat
tinggalnya neraka jahannam dan jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Akan tetapi
orang-orang yang tertindas diantara mereka, seperti kaum lelaki dan wanita serta anak-anak yang
mereka itu dalam keadaan tidak mampu menyelamatkan diri dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah),
maka mudah- mudahan Allah memaafkan mereka. Dan Allah adalah Maha Pemaaf lagi Maha
Pengampun. (QS. An-Nisa: 97-99).
Dan firman Allah Taala:
]56: [
Wahai hamba-hambaku yang beriman! Sesungguhnya, bumi-Ku adalah luas, maka hanya kepadaKu
saja supaya kamu beribadah. (QS. Al-Ankabut: 56).
Al Baghawi rahimahullah, berkata: Ayat ini, sebab turunnya adalah ditujukan kepada orang-orang
muslim yang masih berada di Mekah, yang mereka itu belum juga berhijrah. Karena itu, Allah menyeru
kepada mereka dengan sebutan orang- orang yang beriman.
Adapun dalil dari sunah yang menunjukkah kewajiban hijrah, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam: Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu taubat belum ditutup, sedang pintu taubat tidak
akan ditutup hingga matahari terbit dari barat.

59
Setelah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menetap di Madinah, disyariatkan kepada beliau
zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar maruf dan nahi mungkar serta syariat-syariat Islam lainnya. Beliau
pun melaksanakan ini selama sepuluh tahun. Sesudah itu beliau diwafatkan, sedang agamanya tetap dalam
keadaan lestari.
Inilah agama beliau, tidak ada suatu kebaikan melainkan beliau telah tunjukan kepada umatnya. Dan
tiada suatu keburukan melainkan beliau telah memperingatkannya. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah
tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah; sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya
dijauhi ialah syirik serta segala yang dibenci dan dimurkai Allah. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa
sallam diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia
untuk mentaatinya.
Allah Taala berfirman:
]158: [

Katakanlah: Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua. (QS.
Al-Araf: 158).
Dan melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya untuk kita sebagaimana Firman Allah
Taala:
]3: [
Pada hari ini telah aku sempurnakan untukmu agamamu dan Aku cukupkan nimatKu kepadamu
serta aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu. (QS. Al- Maidah: 3).
Dan firman Allah Taala:
]56: [
Wahai hamba-hambaku yang beriman! Sesungguhnya, bumi-Ku adalah luas, maka hanya kepadaKu
saja supaya kamu beribadah. (QS. Al-Ankabut: 56).
Adapun dalil yang menunnjukkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga wafat, ialah firman
Allah Taala:
] [
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka pun akan mati (pula). Kemudian
sesungguhnya kamu nanti pada hari Kiamat berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu. (QS. Az-
Zumar: 30-31).
Manusia sesudah mati akan dibangkitkan kembali. Dalilnya, firman Allah Taala:
] [
Berasal dari tanahlah kamu telah kami jadikan dan kepadanya kamu kami kembalikan, serta
darinya kamu akan kami bangkitkan sekali lagi. (QS. Thaha: 55).
Dan firman Allah Taala:
[
]
Dan Allah telah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia
mengembalikan kamu kedalamnya (lagi) dan (pada hari kiamat) Dia akan mengeluarkan kamu dengan
sebenar-benarnya. (QS. Nuh: 17-18).
60
Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan dihisab dan diberi balasan sesuai dengan perbuatan mereka
sebagaimana firman Allah Taala:
] [
Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan perbuatan mereka dan memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik lagi (surga). ( QS. An-Najm:
31).
Barangsiapa yang tidak mengimani kebangkitan ini, maka dia adalah kafir sebagaimana firman Allah
Taala:


Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakan: tidaklah
demikian. Demi Rabbku, kamu pasti akan dibangkitkan dan niscaya akan diberitakan kepadamu
apapun yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah amat mudah bagi Allah. (QS.
At-Taghabun : 7).

Waktu terputusnya taubat:


1. Terbitnya matahari dari barat.
2. Menjelang mati
Kapan syariat-syariat yang lain disyariatkan?, lama berdawah dan wafatnya, agama yang beliau bawa, keumuman
syariatanya untuk jin dan manusia, sempurnanya agama dan nikmat.
Kafirnya yang telah sampai kepadanya risalah Nabi Muhammad kemudian dia tidak beriman, baik itu dari ahlu
kitab atau selain mereka.
Kebangkitan setelah mati dan hisab segala amalan, kufurnya yang mendustakan kebangkitan karena dia
mengingkari salah satu rukun iman.
Hikmah diutusnya para Rasul:
1. Untuk menegakan hujjah atas semua makhluk.
2. Sebagai rahmat.
Agama para Nabi adalah satu.
Thaguht adalah yang disembah, misalnya: batu dan pohon, yang diikuti, misalnya: ulama-ulama yang buruk, dan
yang ditaati yaitu pemimpin yang keluar dari ketaatan kepada Allah.
Kita boleh mengabarkan bahawa setan dilaknat akan tetapi kita tidak boleh melaknatnya dan kita dianjurkan untuk
meminta perlindungan darinya.
Barang siapa yang ridha diibadahi dari selain Allah maka dia adalah thaghut, barang siapa mengaku mengetahui
ilmu yang ghaib maka dia adalah seorang pembohong dan kafir.
Tugas para rasul dan dawah mereka, awal para rasul dan akhir mereka, dua rukun tauhid: kufur kepada thaghut
dan beriman kepada Allah.

61
Pengertian thaghut, pemimpin-pemimpin thaghut, sifat kufur terhadap thaghut, makna la ilaha illallah. Islam
adalah pokok dari agama, shalat adalah tiang agama, dan puncak dari agama adalah jihad.

Allah telah mengutus semua Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan Sebagaimana
firman Allah Taala:
]165: [
(Kami telah mengutus) Rasul-rasul menjadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan,
supaya tiada lagi suatu alasan bagi mausia membantah Allah setelah (diutusnya) para Rasul itu. (QS.
An-Nisa: 165).
Rasul pertama adalah Nabi Nuh alaihis salam, dan Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para Nabi. Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang
Rasul, mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan memerintahkan kepada mereka untuk
beribadah kepada Allah semata dan melarang mereka beribadah kepada thaghut. Allah Taala berfirman:
[
]4:
Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap ummat seorang Rasul (untuk menyerukan):
Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu. (QS. An-Nahl: 36).
Dengan demikian, Allah telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk kufur terhadap thaghut dan
hanya beriman kepada-Nya saja. Ibnu Qayyim rahimahullah taala telah menjelaskan pengertian thaghut
dengan mengatakan: Thaghut, ialah segala sesuatu yang diperlakukan manusia secara melampaui batas
baik itu disembah atau diikuti atau ditaati. Thaghut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima: iblis
yang telah dilaknat oleh Allah, orang yang disembah sedang ia sendiri rela, orang yang mengajak manusia
untuk menyembah dirinya, orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, orang yang berhukum dengan
selain hukum Allah. Dalilinya adalah firman Allah Taala:
] [
Tiada paksaan dalam (memeluk) agama ini. Sungguh telah jelas kebenaran dari kesesatan. Untuk
itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan iman kepada Allah, maka dia benar-benar telah
berpegang teguh dengan tali yang amat kuat, yang tidak akan terputus tali itu. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah; 256).
Inilah makna laa ilaha illallah, dan didalam hadits islam adalah pokok dari agama, tiangnya adalah salat,
dan puncak dari semua agama adalah jihad. Allahu alam. Wasalallahu ala Muhammad waala alihi
washahbihi wasallam.

Macam-macam jihad:
1. Jihad melawan nafsuh, dilakukan dengan ilmu, amal, dawah, dan sabar; (surat al-Asr).
2. Jihad melawan setan:
a. Meniggalkan syubhat (bidah, syirik besar dan syirik kecil).
b. Meniggalkan syahwat (besar dan kecil).
3. Jihad melawan orang-orang kafir dan munafik; dilakukan dengan hati, lisan, anggota badan dan harta.

62


Syarah Rukun Iman dan Ihsan

Akal

Iman dengan wujud Allah


Naluri

Iman dengan tauhid Fitrah


rububiyah
Iman kepada Allah
Syariat
Iman dengan tauhid
uluhiyah

Iman dengan tauhid asma


wasifat

Iman secara bahasa adalah pengakuan dan pembenaran.


Secara istilah adalah perkataan dengan lisan, keyakinan dengan hati, amalan dengan anggota tubuh,
bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
Iman kepada Malaikat: mereka adalah alam ghoib yang Allah ciptakan dari cahaya, mereka selalu taat
kepada Allah, dan tidak bermaksiat kepada-Nya, mereka memiliki arwah (ruh yang suci), Jasad (yang
menjadikan Malaikat sebagai Rasul yang memiliki sayap-sayap), akal dan hati (ketika hati mereka
terkejut para malaikat bertanya apa yang dikatakan Rab kalian), kita beriman kepada mereka secara
global dan dengan apa yang Allah beritahukan kepada kita atas nama-nama mereka (seperti Jibril,
Mikail dan israfil), sifat-sifat dan amalan-amalan mereka secara detail .
Iman kepada kitab: kita beriman bahwasanya itu adalah kalam Allah secara nyata dan diturunkan bukan
sebagai makhluk serta Allah telah menurunkan kitab bersama setiap Rasul. Dan dalilnya (Sesungguhnya
kami telah mengutus Rasul kami dengan petunjuk dan kami menurunkan kepada mereka kitab dan
timbangan). Kita beriman dengannya secara global, serta dengan segala apa yang Allah kabarkan
kepada kita dari nama- namaNya, kabar-kabar didalamnya, hukum-hukum yang tidak dihapus darinya
dan bahwasanya alquran penghapus kitab-kitab terdahulu. Kitab- ktab Allah yang diketahui Al
Qur'an, Taurat, Injil, Zabur, suhuf Ibrohim, dan Suhuf Musa.
Iman kepada rasulrasul: kita beriman bahwa mereka adalah manusia, yang tidak ada sedikitpun
kekhususan rububiyah pada mereka. Mereka adalah hamba Allah yang tidak diibadahi, dan sebagai para
Rasul yang tidak boleh didustakan. Allah telah mengutus dan mewahyukan kepada mereka, yang
diperkuat dengan mukjizat. Mereka telah menyampaikan amanat, menasehati umat, berdawah serta
berjihad dijalan Allah dengan sebenar-benar jihad. Kita beriman kepada mereka secara global dan

63
dengan segala apa yang Allah beritahukan kepada kita, dari nama-nama, sifat-sifat, kabar tentang
mereka, serta mukjizat yang Allah memperkuat mereka dengannya. Awal para Nabi adalah Adam dan
awal para Rasul adalah Nuh serta penutup para Nabi dan Rasul adalah Muhammad Shalallaahu 'Alaihi
Wasallam. Dan bahwasanya syariat sebelumnya, semuanya telah dihapus dengan syariat Nabi
Muhammad salallahu alaihi wasallam. Ulul Azmi ada lima sebagaimana disebutkan dalam surat as-
Syura dan al- Ahzab: (Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa).
Iman kepada hari Akhir: terkandung didalamnya iman dengan segala apa yang dikabarkan Nabi
Muhammad tentang kejadian setelah mati; seperti fitnah kubur, peniupan sangkakala, kebangkitan
manusia dari kubur, timbangan, buku catatan amal, shirath, haudh, syafaat, surga, neraka, tanda-tanda
hari kiamat, dan penglihatan kaum mukminin terhadap Rab mereka pada hari kiamat dan di Surga.
Iman terhadap takdir baik dan buruk terdiri dari empat tingkatan:
1. Ilmu yaitu beriman bahwa Allah ta'ala mengetahui segala sesuatu secara global dan secara detail.
2. Kitaabah (penulisan) yaitu keimanan bahwa Allah ta'ala telah menulis takdir segala sesuatu
sampai hari kiamat.
3. Masyiah (kehendak) yaitu keimanan bahwa apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang
tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi, seorang hamba memiliki kehendak akan tetapi
berada dibawah kehendak Allah.
4. Al-Khalq (penciptaan) yaitu keimanan bahwasanya segala yang ada merupakan makhluk Allah,
baik secara dzat, sifat maupun gerak-gerik. Adapun dalilnya: (Allah yang menciptakan kalian
dan amalan-amalan kalian) (Allah pencipta segala Sesuatu).

Syair iman terhadap takdir


Ilmu, penulisan Tuhan kita, dan kehendak-Nya
dan penciptaan-Nya yaitu menjadikan dan mengadakan

Ihsan: memiliki satu rukun dan dua tingkatan


Tingkatan pertama: ibadah dengan persaksian yaitu ibadah yang disertai cinta, harapan dan kerinduan
terhadap apa-apa yang ada di sisi Allah. Dan ini adalah ibadahnya para Nabi dan Rasul.
Tingkatan kedua: ibadah pengawasan yaitu ibadah yang disertai dengan rasa takut. Tingkatan ini tidak
keluar seorang muslim darinya.

Ujian Tsalatsatul Ushul dan dalil-dalilnya


Penulis Tsalatstul Ushul adalah (a. Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi, b. Muhammad bin Abdul
Wahab, c. semuanya benar). Ushulu Tsalatsah secara ringkas adalah pertanyaan kubur (benar atau salah).
Penulis mendoakan pembaca dalam kitab Ushulu Tsaltsah berapa kali? (a. Pada dua pembahasan, b. Pada
tiga pembahasan). Keistimewaan kitab yang ditulis oleh penulis adalah (bahasanya mudah, diungkapkan
secara global kemudian ditafsil, berdalil dengan al Quran dan sunah, berdoa untuk para penuntut ilmu,
membantah syubhat-syubhat zaman sekarang, banyaknya syarah atas kitab ini, mendatangkan pertanyaan-
64
pertanyaan yang penting kemudian dijawab, Allah menjadikannya diterima, semuanya benar).
Memungkinkan untuk membagi atau membuatkan daftar isi dari kitab Ushulu Tsalatsah menjadi: (5 bagian,
6 bagian). Mempelajari tauhid adalah (fardhu kifayah, fardu ain). Dalil pasal yang empat adalah surat: (al-
Asr, al-Ikhlas). Barang siapa yang berilmu dan tidak mengamalkannya adalah serupa dengan (Nasrani,
Yahudi, semuanya benar). Sabar terbagi menjadi: (dua bagian, tiga bagian). Makna perkataan Imam Syafii
dalam surat al-Asr adalah (cukup untuk menegakan hujjah, mencukupkan dari surat-surat yang lain).
Barang siapa yang beriman dengan salah satu macam tauhid tapi tidak beriman dengan yang lainnya bukan
seorang yang mentauhidkan Allah (benar atau salah). Berlepas diri dari kesyrikan dan pelakunya terealisasi
dengan (a. Hati, lisan dan anggota badan, b. Berlepas diri dari amalan dan pelaku kesyirikan, c. Semuanya
benar). Metode salaf adalah (mendatangkan dalil kemudian meyakini. Meyakini terlebih dahulu kemudian
mendatangkan dalil). Barang siapa yang sesat dari ulama kita maka dia serupa dengan (Yahudi, Nasrani),
barang siapa yang sesat dari ahli ibadah kita, maka dia serupa dengan (Yahudi, Nasrani). Pasal-pasal yang
tiga adalah Ushulu Tsaltsah (benar atau salah). Doa terbagi menjadi (a. Doa ibadah dan doa masalah, b. Doa
dengan keadaan dan doa dengan permintaan). Doa dengan permintaan terbagi menjadi (dua bagian. empat
bagian). Manusia terbagi dalam memahami sebab menjadi (a. Dua golongan yang sesat dan satu golongan
yang benar, b. Syirik besar, syirik kecil dan boleh). Dibolehkan meminta pertolongan kepada makluk (a.
Secara mutlak, b. Apa yang dia mampui, c. Apa yang dia mampui dengan syarat-syarat yang empat). Makna
la ilaha illallah adalah (a. Yang mampu untuk mencipta, b. Tidak ada yang disembah selain Allah, c. Tidak
ada yang disembah dengan hak kecuali Allah, d. Semuanya benar). Pendekatan antara semua agama (a.
Boleh, b. Dosa besar, c. Kekufuran). Dalil adanya Allah secara global (a. Banyak, b. Empat). Apakah
malaikat memiliki hati (benar atau salah). Hubungan tauhid dengan iman, bahwasanya iman lebih umum dan
tauhid bagian dari iman (benar atau salah). Rukun iman ada (5,6,8 ). Orang-orang musyrik memiliki sesutu
ibadah yang diperuntukkan untuk Allah (benar atau salah). Barang siapa yang diibadahi dari selain Allah
padahal dia tidak ridha adalah (a. Thaghut, b. Bukan thoghut). Mengesakan Allah sebagai pengatur alam,
dan yang menurunkan hujan adalah tauhid (a. Uluhiyah,b. Rububiyah, c. Asma wa sifat). Yang menafikan
pokok tauhid disebut (a. Syrik besar, b. Syirik kecil, c, Bidah). Kewajiban yang paling wajib adalah
berbakti kepada kedua orang tua (benar atau salah). Keharaman yang peling besar adalah zina dan
membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh (benar atau salah). Al-Miraj adalah perjalan
Nabi Muhammad dari Mekah menuju Baitul Makdis (benar atau salah). Nabi Muhammad salallahu alaihi
wasallam diutus kepada (a. Kaumnya secara khusus, b. Kepada jin dan manusia). Nabi Muhammad salallahu
alihi wasallam (a. Telah meninggal, b. Para Nabi tidak meninggal). Barang siapa yang mendustakan
kebangkitan adalah kufur dengan kekufuran (a. Besar, b. Kecil). Agama para Nabi adalah (a. Satu, b. Setiap
Nabi memiliki agama). Hijrah (a. Terputus dengan pembebasan kota Mekah, b. Tetap kekal hingga hari
kiamat). Hijrah adalah (a. Berpindah dari Negri kufur ke Negri Islam, b. meninggalkan apa yang diharamkan
Allah). Agama Islam telah sempurna kecuali dari mimpi orang-orang yang saleh (benar atau salah),
memalingkan ibadah kepada selain Allah (a. Syirik besar, b. Syirik kecil). Diharuskan untuk membedakan
antara hukum pada perbuatan dan hukum pada pelakunya (benar atau salah). Awal Nabi adalah (a. Nuh
alaihi salam, b. Adam alaihi salam). Nabi Muhammad adalah (a. Nabi, b. Rasul).
65
Soal Ujian Tsalatsatul Ushul

Pilihlah dari tabel pertama yang sesuai dengaan tabel yang kedua
Perkataan imam Ahmad: Jika saya melihat orang
Tauhid secara
.. 1 kafir saya pejamkan mataku karena khawatir telah
bahasa
melihat musuh Allah.
Tauhid secara Mengandung iman dengan segala yang terjadi setelah
.. 2
syariat mati.
Adalah perkataan dengan lisan, meyakini dengan hati,
Tauhid uluhiayah .. 3 beramal dengan anggota badan bertambah dengan
ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
Tauhid rububiyah .. 4 Islam, iman dan ihsan.
Tauhid asma wa
.. 5 Kepada Allah dan kepada selain Allah.
sifat
Alhanifiyah .. 6 Wajib, boleh, dan haram.
Panggilan yang
pertama dan
perintah yang .. 7 Secara syariat dan pengalaman yang telah teruji.
pertama dalam al
Quran
Annid (tandingan) .. 8 Pertanyaan kubur.
khasyiyah .. 9 Berilmu, beramal, berdawah, dan bersabar.
Tawakal .. 10 Ikhlas dan mutabaah (mencontoh Nabi Muhammad).
Syarat diterimanya Adalah menyerahkan diri dengan benar dan percaya
.. 11
ibadah kepada-Nya disertai mengambil sebab.
Adalah takut yang dibangun diatas ilmu karena
Pasal yang empat
.. 12 keagungan yang ditakutinya dan kesempurnaan
secara ringkas
kerajaannya.
Pasal yang tiga
.. 13 Yaitu penyerupaan, permisalan, dan tandingan.
secara ringkas
Ushulu Tsaltsah
.. 14 Dalan surah al-Baqarah.
secara ringkas
Sebab terbagi .. 15 Yaitu agama yang berpaling dari kesyirikan yang

66
menjadi dibangun diatas keikhlasan dan tauhid.
Yaitu mengesakan Allah terhadap apa-apa yang Allah
namakan dan sifati diri-Nya sendiri dalam kitab-Nya
dan lewat lisan Rasul-Nya, dan itu terealisasi dengan
Nazar terbagi
.. 16 menetapkan apa yang Allah tetapkan bagi diri-Nya
menjadi
sendiri dan menafikan apa-apa yang Allah nafikan
dari diri-Nya tanpa menyimpangkan dan mentawil
juga tanpa mentakyif dan mempermisalkan.
Menyembelih
.. 17 Adalah mengesakan Allah dalam peribadatan.
terbagi menjadi
Khauf terbagi Yaitu mengesakan Allah dengan penciptaan,
.. 18
menjadi kepemilikan, dan pengaturan.
Mengesakan Allah terhadap yang menjadi
Islam .. 19
kekhususan Allah
Tingkatan Masdar wahhada yaitu menjadikan sesuatu menjadi
.. 20
beragama satu.
Iman .. 21 Terbitnya matahari dari barat dan ajal telah tiba.
Iman kepada hari
Apa-apa yang seorang hamba melampaui batasnya,
akhirat .. 22
dari yang disembah, diikuti, dan ditaati.
mengandung
Termasuk
perealisasian Tauhid rububiyah, asma wasifat, tauhid uluhiyah, dan
.. 23
berlepas diri dari berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunnya.
kesyirikan adalah
Waktu terputusnya Yaitu berserah diri dengan tauhid, tunduk dengan
.. 24
taubat ketaatan, berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.
Apa yang diibadahi dari selain Allah dalam bentuk
Thaghut .. 25
rupa.

67
Amalan Dalil dari Kitab dan Sunah
Ilmu sebelum berucap dan
..
beramal
Awal panggilan dan awal
..
perintah dalam al Quran
Meninggalnya Nabi
..
Muhammad
Keumumuman risalah
..
Nabi Muhammad
Pasal yang empat ..
Barang siapa yang
mendustakan hari
..
kebangkitan maka dia
kufur
Agama para Nabi adalah
..
satu
Hijrah dari Negri kafir ..
Agama Islam telah
..
sempurna
Arraghbah, rahbah, dan
..
khasyah
Memalingkan ibadah
kepada selain Allah ..
adalah kesyirikan
Yang mencipta dialah
..
yang berhak diibadahi
Takut ..
Harapan ..
Roja ..
Khasyah ..
Tawakkal ..
Menyembelih ..
Nazar ..
Iman adalah ucapan,
..
amalan, dan perbuatan
Manusia kalau meninggal ..
akan dibangkitkan ..

68
Awal para Rasul ..
Penutup para Nabi ..

Tulislah apa yang kamu ketahui di bawah ini


1. 6.
2. 7.
Mengapa kita belajar
3. 8.
tauhid
4. 9.
5.
Mengapa kita belajar
1. 3.
Ushulu Tsalatsah
2. 4.

1. 4.
Ushulu Tsalatsah
2. 5.
terbagi menjadi:
3.
Ushulu Tsalatsah secara
ringkas adalah. Dan apa ..
makna hanifiyah
Buah mempelajari
..
Ushul Tsalatsah
Kitab syaikh
1. 3.
Muhammad bin Abdul
2. 4.
Wahab istimewa karena
1. 3.
Pasal yang empat
2. 4.
1. 3.
Macam-macam sabar
2.
Makna perkataan Imam
Syafii seandainya Allah
tidak menurunkan surat ..
kecuali surah al-Asr
maka itu sudah cukup.
(Mesjid-mesjid milik
1. 3.
Allah), makna mesjid-
2.
mesjid
(Maallahi ahadan)
..
makna ahadan
69
Pasal yang tiga secara 1. 3.
ringkas 2.
Berlepas diri dari
1. 3.
kesyirikan terealisasi
2.
dengan
Pengertian tauhid secara
..
bahasa dan secara istilah
Tauhid rubbubiyah
..
adalah
Tauhid uluhiyah adalah ..
Tauhid asma wasifat
..
adalah
Makna annid
..
(tandingan) adalah
1.
Macam-macam doa
2.
Macam-macam doa 1.
masalah 2.
1.
Keyakinan terhadap
2.
sebab terbagi menjadi
3.
Sebab-sebab yang
1. 2.
diperbolehkan
Syarat-syarat meminta
1. 3.
pertolongan dengan
2. 4.
makhluk
Pengertian tawakal dan
..
annid (tandingan)
Tawakal terbagi 1. 3.
menjadi 2.
Makna khosyah ..
Perbedaan takut dan
..
khosyah
Macam-macam nazar 1.
disertai hukumnya 2.
Macam-macam 1.
menyembelih disetai 2.

70
hukumnya
Macam-macam takut 1. 2.
disertai hukumnya 3.
Syarat diterimanya
1. 2.
ibadah
Islam adalah
Tingkatan-tingkatan 1. 3.
beragama 2.
Makna la ilaha illallah ...
Kandungan Muhammad 1. 3.
adalah rasul Allah 2. 4.
Hukum pendekatan
antara agama dan ...
dalilnya
Iman secara bahasa dan .
syariat
Iman kepada Allah 1. 3.
mengandung keimanan 2. 4.
Dalil-dalil yang
1. 3.
menunjukkan wujud
2. 4.
Allah
Jelaskan iman kepada
..
malaikat-malaikat
Jelaskan iman kepada
..
kitab-kitab
Jelaskan iman kepada
..
para rasul
Jelaskan iman kepada
hari akhirat disertai ..
contoh
Tingkatan- iman 1. 3.
terhadap takdir 2. 4.
Tingkatan-tingakatan
1.2.
ihsan
Makna seorang budak 1. 3.
melahirkan tuanya 2.
Adab-adab menuntut 1. 4.

71
ilmu 2. 5.
3. 6.
Nasab Nabi
Muhammad, umurnya
dan apakah beliau Nabi ..
atau Rasul disertai
dalilnya
Makna (bangunlah dan
..
berilah peringatan)
Makna (dan tuhanmu
..
agungkanlah)
Makna (Dan pakaianmu
..
sucikanlah)
Makna (dan berhala
..
jauhilah)
1. 3.
Hijrah terbagi menjadi
2.
Waktu terputusnya
1. 2.
taubat
Kepada siapa Nabi
..
Muhammad diutus
Apa yang didakwahkan
..
Nabi Muhammad
Pengertian thaghut dan
siapa yang ..
mengatakannya
Hukum melaknat setan
..
dan dalilnya
1. 4.
Pemimpin thaghut 2. 5.
3.
Macam-macam jihad
1. 2.
dan sebutkan dengan
3. 4.
apa dilakukan masing-
5.
masing jihad tersebut

72

Al Qowaidul Arba
(Empat Kaidah)

Saya memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah, Tuhan Pemilik Arsy yang agung; agar menolongmu
di dunia dan di akhirat, memberkahimu dimana pun anda berada dan supaya menjadikanmu sebagai orang
yang ketika diberi dia bersyukur dan ketika dicoba dia bersabar serta ketika berdosa dia memohon ampun;
karena sesungguhnya tiga perkara tersebut adalah sumber kebahagian.
Ketahuilah, semoga Allah membimbingmu untuk taat kepada-Nya; bahwa sesungguhnya hanifiyah
adalah agama Nabi Ibrahim yaitu engkau beribadah kepada Allah semata dengan mengikhlaskan agama
hanya kepada-Nya. Atas dasar itulah Allah memerintah semua manusia dan menciptakan mereka,
sebagaimana Allah berfirman:
] [
Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku. [QS Adz-
Dzariyat:56]
Manakala engkau telah mengetahui bahwa Allah menciptakanmu untuk beribadah kepada-Nya, maka
ketahuilah bahwa ibadah tidak dinamakan ibadah kecuali disertai dengan tauhid, sebagaimana shalat tidak
dinamakan shalat melainkan dengan thaharah. Sehingga apabila syirik masuk pada ibadah seseorang, maka
hal itu akan merusaknya, sebagaimana hadats jika masuk dalam thaharah. Jika engkau telah mengetahui
ketika syirik mencampuri ibadah seseorang akan merusaknya, menghapus amalan dan membuat pelaku
kesyirikan kekal di dalam neraka, maka engkau akan mengetahui bahwa kewajiban yang paling penting
atasmu adalah mengetahui itu. Dengan begitu, mudah-mudahan Allah membebaskanmu dari tipu daya ini,
yakni menyekutukan Allah, yang Allah berfirman tentangnya:
]48: [
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, namun mengampuni dosa selain itu bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. [QS An-Nisa:116].
Dan hal ini tidak akan dapat dicapai kecuali seseorang memahami empat kaidah berikut, yang telah
disebutkan Allah di dalam kitab-Nya.
Kaidah Pertama: engkau harus mengetahui bahwa orang-orang kafir yang diperangi Rasulullah mengakui
bahwa Allah adalah sebagai pencipta dan pengatur, namun keyakinan ini tidak menyebabkan mereka masuk
ke dalam agama Islam.

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kepadan-Nya kita memohon
pertolongan.
Qawaidul Arba (empat kaidah) adalah ringkasan dari kitab Kasyfusyubhat, yang dibuat oleh penulis untuk
membantah syubhat-syubhat kaum musyrik.

73
Wali-wali Allah: barang siapa yang beriman dan bertakwa maka dialah wali-wali Allah (Syikhul Islam Ibnu
Taimiyah).
Sumber-sumber kebahagiaan
Nikmat adalah ujian (dan kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah). Cara
mensyukuri nikmat adalah dengan hati, lisan, dan anggota badan. Sebelum mendapatkan nikmat, sepatutnya sebagai
makhluk untuk bergantung kepada pencipta dan pemberi rezki.
Keadaan-keadaan manusia apabila ditimpa musibah:
1. Marah, hukumnya adalah haram; terjadi dengan hati, lisan dan anggota badan.
2. Sabar, hukumnya adalah wajib dengan ijma para ulama.
3. Ridha hukumnya mustahab.
4. Bersyukur, ini adalah tingkatan yang paling tinggi.
Mengapa kita belajar tauhid.
Kaidah yang pertama: bahwa orang-orang kafir yang diperangi di zaman Rasulullah, mereka mengakui tauhid
rububiyah akan tetapi tidak mengakui tauhid uluhiyah.


Dalilnya adalah firman Allah taala:
:[
]31
katakanlah siapakah yang memberimu rezki dari langit dan bumi, dan siapakah yang kuasa
menciptakan pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang
mati, dan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan
mengatakan Allah. Maka katakanlah: mengapa kalian tidak bertakwa? [Qs, yunus : 31].
Kaidah Kedua: Mereka berkata: Kami tidak memohon kepada mereka, juga tidak berpaling kepada
mereka kecuali hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan syafaat. Dalil perkataan
mereka, untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah firman-Nya:


]3: [
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". [QS Az-
Zumar : 3]
Dalil bahwa mereka mencari syafaat adalah firman Allah:
]18:[
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan
kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafaat
kepada kami di sisi Allah [QSYunus: 18]
Syafaat ada dua macam: syafaat manfiyah (ditiadakan) dan syafaat mutsbatah (ditetapkan).
74
Syafaat manfiyah (ditiadakan) adalah syafaat yang diminta dari selain Allah, dalam perkara yang tidak
seorang pun dapat melakukannya kecuali Allah.
Dalilnya adalah firman Allah:
]254:[
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (dijalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami
berikan kepadamu sebelumdatang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang
lalim. [QS Al-Baqarah : 254]

Kaidah yang kedua: bahwa orang-orang kafir yang diperangi di zaman Rasulullah, mereka tidak beribadah kepada
berhala-berhala karena bisa memberi mafaat dan mudharat, akan tetapi hanya dianggap sebagai pendekatan dan
pemberi syafaat.
Syafaat secara bahasa adalah diambil dari kata menggenapkan, yaitu dari satu dijadikan menjadi dua. Adapun
secara syariat adalah mengambil perantara dengan selainya untuk mendapatkan manfaat dan menolak mudharat.
Macam-macam syafaat:
1. Syafaat yang ditetapkan yaitu syafaat yang diminta dari Allah setelah mendapat izin dan ridha-Nya kepada
pemberi syafaat dan yang diberi syafaat. Dan terbagi menjadi: syafaat yang merupakan kekhususan Nabi Muhammad
salallahu alaihi wasallam; syafaat uzma (syafaat yang agung); syafaat kepada pamannya supaya diringankan
azabnya, syafaat supaya pintu surga dibuka. Syafaat yang umum yaitu bagi semua orang-orang yang bertauhid; dalam
hal peningkatan kedudukan, juga bagi orang yang seharusnya masuk neraka supaya tidak dimasukan kedalamnya, dan
syafaat supaya orang-orang yang masuk ke dalam neraka dikeluarkan.
2. Syafaat yang ditiadakan yaitu yang ditiadakan oleh al Quran adalah syafaat yang diminta kepada selain Allah,
yang tidak dimampui kecuali oleh-Nya, hukumnya syirik besar.
Kaidah yang ketiga: bahwasanya Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam berdawah kepada manusia yang
berbeda-beda bentuk peribadatan mereka dan beliau tidak mengklasifikasi mereka.
Kaidah yang keempat: bahwa kemusyrikan zaman sekarang lebih parah dari kemusyrikan orang-orang terdahulu.


Syafaat yang ditetapkan adalah syafaat yang diminta dari Allah. Pemberi syafaat adalah seseorang
yang diberikan kehormatan untuk memberikan syafaat (dengan izin Allah), sedangkan yang diberi syafaat
adalah orang yang Allah ridha terhadap perkataan dan perbuatannya. Semua ini terjadi atas seizin Allah,
sebagaimana Allah berfirman:
]255: [
Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. [QS Al-Baqarah : 255]
Kaidah ketiga: Nabi Muhammad diutus kepada manusia, satu sama lain berbeda dalam bentuk
peribadatan mereka. Di antara mereka ada yang menyembah malaikat, Para nabi dan orang-orang shaleh. Di
antara mereka ada pula yang menyembah pohon dan batu. Dan di antara mereka ada yang menyembah

75
matahari dan bulan. Namun demikian, Rasulullah memerangi mereka semua dan tidak membedakan antara
yang satu dengan yang lainnya. Dalilnya sebagaimana firman Allah:
]39: [
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.
[QSAl-Anfal : 39].
Dalil bagi mereka yang menyembah matahari dan bulan adalah firman Allah:
]37: [
Dan termasuk ayat-ayatNya adalah siang dan malam, juga matahari dan bulan, maka janganlah
kamu sujud terhadap matahari dan bulan dan sujudlah kepada Allah yang menciptakan mereka, jikalau
hanya kepadaNya kalian menyembah.
Dalil mereka menyembah malaikat adalah firman Allah taala:
]80: [
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai
tuhan.[QS Al-Imran : 80].
Dalil bahwa mereka menyembah para nabi adalah firman Allah:

]116: [
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci
Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang gaib-gaib". [QS Al-Maidah : 116]
Dalil bahwa mereka menyembah orang-orang shaleh adalah firman Allah:
]57: [
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di
antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-
Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. [QS Al-Isra : 57]
Dalil bahwa mereka menyembah pohon dan batu adalah firman Allah:
[
]20-19:
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata dan Al Uzza, dan Manat
yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? [QS An-Najm : 19-20].
Dan juga hadits dari Abu Waqid Al-Laitsi, beliau berkata: Kami keluar bersama Rasulullah dalam
perang Hunain, waktu itu kami baru saja keluar dari kekufuran. Merupakan kebiasaan Kaum musryikin,
mereka mempunyai pohon tempat menggantungkan pedang yang disebut Dhat Anwat. Ketika kami
melewati sebuah pohon, kami berkata: Ya Rasulullah, buatkanlah untuk kami Dhat Anwat sebagaimana
mereka memiliki Dhat Anwat. (Hadits)

76
Kaidah keempat: kaum musyrikin di zaman sekarang lebih parah dalam (melakukan) kesyirikan
dibandingkan dengan kaum musyrikin terdahulu (di zaman Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam).
Hal ini disebabkan, karena kaum musyrikin terdahulu melakukan kesyirikan kepada Allah hanya pada saat
senang, akan tetapi mereka beribadah kepada-Nya dengan ikhlas pada saat ditimpa kesulitan. Namun orang-
orang musyrik pada masa sekarang senantiasa melakukan kesyirikan pada saat senang maupun susah.
Dalilnya adalah firmanAllah:
]65: [
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali)
mempersekutukan (Allah), [QS Al-Ankabut : 65].
Berakhirlah tulisan ini. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan
para sahabatnya.

77
Al Qowaidul Arba' (4 kaidah) : Ringkasan kasyfu Syubhat. Mengapa kita tidak belajar pertamakali kitab
Kasyfu Syubhat ?
Siapa mereka wali - wali Allah? Berkata Syaikul Islam Ibnu Taimiah "barangsiapa yang beriman lagi
bertaqwa maka dialah wali wali Allah".
Berkaitan Meminta surga tidak akan terjadi
dengan kecuali dari Allah, begitupula rizki
tauhid tidaklah diminta kecuali dari Allah
rububiyah dan bergantung kepada-Nya.
Dengan hati mengakui dan
mengikrarkan.
Dengan lisan (dan dengan nikmat
Nikmat adalah Rabmu maka ucapkanlah).
ujian. Berkaitan Dengan anggota badan, engkau
Sumber-sumber Kalau diberi Dalilnya: Syukur dengan mempergunakan dengan cara
kebahagiaan dia bersyukur "kami akan nikmat tauhid bersyukur kepada Sang pemberi
menguji kalian uluhiyah nikmat, mensyukuri harta yaitu
dengan engkau mempergunakannya dalam
kebaikan dan ketaatan kepada sang pemberi
keburukan nikmat, syukur ilmu engkau
sebagai memberikannya kepada orang
fitnah". orang yang membutuhkannya,
baik dengan lisan maupun
perbuatan.
Benci : hukumnya haram, terjadi dengan hati, lisan dan anggota
badan.
Sabar: hukumnya wajib, sesuai ijma umat ini; yaitu sabar
dengan lisan, hati dan anggota badan. Sabar sesuai namanya
awalnya adalah pahit dan kesudahannya adalah manis seperti
Kalau diuji madu.
dia bersabar Keadaan Ridho : hukumnya mustahab. Dan kesempurnaan ridha kepada
manusia ketika Allah adalah pengetahuan bahwa semua musibah yang
ditimpa menimpa seoarang hamba berasal dari Allah dan semua yang
musibah ditakdirkan Allah kepadanya adalah baik.
Bersyukur : merupakan tingkatan yang paling tinggi dan ini
(dicinta dan dicinta), yang hanya didaptkan bagi hamba-hamba
yang bersyukur.
Jika berdosa, maka dia meminta ampun.
Al Hanifiyah (agama tauhid) adalah agama Nabi Ibrohim dan bahwasanya Allah menciptakanmu
78
Mengapa kita untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah tidak dinamakan ibadah kecuali dengan tauhid. Apabila
belajar tauhid? syirik mencampuri ibadah maka akan merusaknya serta menghancurkan amalan, sehingga
menjadikan pelakunya termasuk orang orang yang kekal di neraka. Yang paling penting untuk
kamu ketahui dari itu yaitu mengetahui empat kaidah yang Allah sebutkan dalam kitab-Nya.
Bahwa orang -orang kafir yang diperangi di zaman Rasulullah, mereka mengakui tauhid
rububiyah dan tidak mengakui tauhid uluhiyah. namun pengakuan mereka terhadap tauhid
rububiyah semata tidak memasukan mereka ke dalam Islam.
Orang-orang musyrik menyembah berhala-berhala untuk mencari pendekatan dan syafaat.
Empat kaidah Nabi Muhammad datang kepada kaum yang berbeda-beda bentuk penyembahan mereka, namun
beliau tidak membeda-bedakan antara syirik yang satu dengan yang lainnya.
Orang-orang musyrik di zaman kita lebih besar kesyirikannya dari pada orang-orang musyrik
terdahulu.

Secara bahasa: berarti menjadikan yang satu menjadi dua.


Macam-macam syafaat Secara istilah: mengambil perantara kepada selainnya
dalam mengambil manfaat atau menolak mudharat.

Mutsbatah (tetap) yaitu yang diminta dari Allah, syarat Syafaat yang dimampui Syafaat yang tertolak yaitu
syaratnya : hamba; dibenarkan dengan syafaat yang ditiadakan oleh al
Izin Allah dengan syafaat empat syarat: hidup, mampu, Quran, yakni yang dimintai
Ridho Allah atas yang memberi syafaat
hadir, dan berkeyakinan itu kepada selain Allah, yang tidak
Ridho Allah yang diberi syafaat
Dalilnya: (betapa banyak malaikat dilangit tidak bisa hanya sebagai sebab. dimampui kecuali Allah dan
memberi syafaat sedikitpun kecuali setelah Allah syafaat yang mengandung
memberi izin kepada orang orang yang dikehendaki kesyirikan.
dan yang diridhoi).

Khusus : Umum:
kepada Nabi Muhammad yang tidak ada seorang pun Kepada Nabi Muhammad salallaahu
bersekutu denganNya 'alaihi wasallam dan semua Nabi ,
Malaikat, orang-orang bertauhid dan
anak-anak kecil yang meninggal di
waktu bayi

Syafaat Nabi kepada


Syafaat udzma pamannya Abu Thalib supaya Syafaat Nabi Muhammad di
diringankan azabnya. pintu surga.

Syafaat untuk menaikan derajat Syafaat bagi mereka yang Syafaat bagi mereka yang harus
orangazabnya
orang yang bertauhid (Ya masuk neraka supaya keluar masuk neraka untuk tidak
Allah ampunilah Abu Salamah dan dari neraka dari orang memasukinya dari orang orang
naikanlah derajatnya di Surga). orang bertauhid. bertauhid.

79
Ujian Qawaid Arba
Amalan Dalil dari kitab atau sunah
Nikmat adalah ujian ..
Pengakuan orang-orang kafir
..
dengan tauhid rububiyah
Mencari pendekatan ..
Syafaat yang ditiadakan ..
Dalil larangan menyembah
..
matahari dan bulan
Dalil larangan menyembah
..
malaikat
Dalil larangan menyembah
..
para Nabi
Dalil larangan menyembah
..
orang-orang saleh
Sesungguhnya orang-orang
musyrik memurnikan ibadah
dalam keadaan terjepit dan ..
menyekutukan Allah dalam
keadaan lapang
Dalil kesyirikan ..

Tulislah apa yang kamu ketahui di bawah ini!


1.6.
2.7.
Mengapa kita belajar tauhid 3.8.
4.9.
5.

Mengapa kita belajar kaidah yang 1.2.


empat 3.4.

Kaidah yang empat ringkasan dari


....
kitab?
Mengapa kita tidak belajar kitab
....
Kasyfu Syubhat terlebih dahulu?
Sumber-sumber kebahagian ....

80
Alhanifiyah adalah ....
Buah mempelajari Kaidah Arba ....
Wali-wali Allah adalah? Dan
....
sebutkan perkataan Syaikh Islam
Dalilnya? Dan mengapa demikian? ....
1..
Bagaimana merealisasikan syukur
2..
nikmat? disertai contoh
3..
Bagaimana seyogyanya
....
ketergantungan seorang hamba?
Keadaan manusia ketika ditimpa 1..
musibah, disertai hukum dan 2..
perealisasianya 3..
Syafaat secara bahasa dan istilah
.
syariat
1..
Macam-macam syafaat
2..
Syarat-syarat syafaat yang 1..
ditetapkan 2..
1..
Macam-macam syafaat yang
2..
ditetapkan
3..
....
Kaidah yang pertama
....
....
Kaidah yang kedua
....
....
Kaidah yang ketiga
....
....
Kaidah yang keempat
....
Hukum suatu amalan bila
tercampur dengan syirik dan ....
dalilnya

81

)Nawaqidul Islam(

Pembatal-pembatal keislaman
Pembatal-pembatal keislaman tidak dibatasi hanya sepuluh, yang mana penulis
sendiri telah memberikan isyarat pada akahir kitabnya dengan perkataaanya: dan
semuanya merupakan pembatal-pembatal yang paling besar. Dan pembatal-
pembatal ini, memungkinkan untuk diringkas pada ucapan, perbuatan, keyakinan,
dan keraguan.
pembukaan
An-nawaqidh (pembatal) adalah pembatal-pembatal dan yang merusak. Nawaqidh
kadang dinamakan pula dengan mubthilat (pembatal). Penamaan yang berbeda ini
didatangkan supaya penuntut ilmu tidak merasa bosan.
Dengan menyebut nama Allah. Ketahuilah, bahwa pembatal-pembatal keislaman
ada sepuluh:
1. Syirik dalam beribadah, Allah Taala berfirman:
]116: [
(Sesungguhnya Allah (Subhanahu wa Taala) tidak mengampuni dosa
syirik(menyekutukan) kepadaNya, tetapi mengampuni dosa selain itu, kepada
orang orang yang dikehendakinya) [Annisa ayat:116]
Allah (Subhanahu wa Taala) berfirman:
] [
(sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, niscaya Allah akan
mengharamkan surga baginya, dan tempat tinggalnya (kelak) adalah neraka, dan
tiada seorang penolong pun bagi orang orang zhalim) [Al- Maidah:72].
Contohnya adalah menyembelih untuk selain Allah seperti menyembelih untuk jin
dan kuburan.
2. Barang siapa mengambil perantara antara dirinya dan Allah, yang dia meminta
syafaat dan bertawakal kepada mereka, hukumya adalah kafir secara ijma.
3. Barang siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang kafir atau ragu atas kakafiran
mereka atau membenarkan mazhab mereka, maka ia telah kafir.
4. Barang siapa meyakini bahwa petunjuk selain Nabi Muhammad lebih sempurna
dari petunjuk beliau atau hukum selain beliau lebih baik darinya, seperti yang
Matan
mengutamakan hukum thaghut atas hukumnya, maka ia telah kafir.
5. Barang siapa yang membenci sesuatu yang didatangkan Nabi Muhammad
salallahu alahi wasallam walaupun ia amalkan, maka ia telah kafir.
6. Barang siapa yang mengolok-olok sesuatu dari agama Allah atau pahalannya atau
hukumannya, maka ia telah kafir . Dalilnya adalah:

82
] [
(katakanlah ( wahai Muhammad ) terhadap Allah kah dan ayat ayat Nya serta
RasulNya kalian memperolok olok ? tiada arti kalian meminta maaf, karena
kamutelah kafir setelah beriman) [At- Taubah:65-66]
7. Sihir, di antaranya adalah assharf dan alathf (merubah benci menjadi cinta dan
merubah cinta menjadi benci dengan ilmu guna-guna). Dalilnya adalah:
.
(Sedang kedua malaikat itu tidak mengajarkan (suatu sihir) kepada seorangpun,
sebelum mengatakan: sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu
janganlah kamu kafir)[Al-Baqarah : 102]
8. Memenangkan dan menolong orang-orang kafir atas orang-orang muslim.
Dalilnya adalah:
] [
(Dan barang siapa diantara kamu mengambil mereka (Yahudi dan Nasrani )
menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang tersebut termasuk golongan mereka.
sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang yang
zhalim)[Al- Maidah:51].
9. Barang siapa yang berkeyakinan bahwa sebagian manusia (boleh keluar dari
agama Nabi Muhammad sebagaimana Nabi Khidir boleh keluar dari agama Nabi
Musa, maka ia telah kafir.
10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajari dan tidak mengamalkannya.
Dalilnya adalah:
] [
(Tiada yang lebih zhalim dari pada orang yang telah mendapatkan peringatan
melalui ayat ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling dari padanya. Sesungguhnya
kami minimpakan pembalasan kepada orang yang berdosa)[As- Sajadah:22].
Dalam hal- hal yang membatalkan keislaman ini, tak ada perbedaan hukum antara
yang main-main, yang sungguh- sungguh (yang sengaja melanggar) ataupun yang
takut, kecuali seorang yang di paksa. Semua itu merupakan hal- hal yang paling
berbahaya dan paling sering terjadi. Maka setiap muslim hendaknya menghindari
Penutup
dan takut darinya. Kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Taala dari hal- hal
yang mendatangkan kemurkaan-Nya dan siksaan-Nya yang pedih. Semoga shalawat
dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam.

83

)Kitab Tauhid(

KATA PENGANTAR








: .


Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi
landasan bagi setiap amal yang dilakukan.
Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan
manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.
Allah Taala berfirman:
[
]
Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan
sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik lagi dari apa yang
telah mereka kerjakan. [QS. An Nahl: 97].
Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka wajib bagi setiap muslim
memperlajarinya.
Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah; bukan
sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya, dan wahdaniyah
(keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma dan Sifat-Nya.
Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah; bahkan mengakui keesaan dan kemaha-kuasaan Allah
dengan meminta kepada Allah melalui Asma dan Sifat-Nya. Kaum jahiliyah kuno yang dihadapi Rasulullah
juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta, Pengatur, Pemelihara dan Penguasa alam semesta ini adalah Allah.
(Lihat Al Quran: 38: 82, 31: 25, 23: 84-89). Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah
menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim, yang beriman kepada Allah .
Dari sini timbullah pertanyaan: Apakah hakikat tauhid itu?
Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu:menghambakan diri hanya kepada
Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya,
dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya.
Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul adalah untuk
menegakkan tauhid dalam pengertian tersebut di atas, mulai dari Rasul pertama sampai Rasul terakhir, yaitu
Nabi Muhammad . (Lihat Al Quran: 16: 36, 21: 25, 7: 59, 65, 73, 85, dan lain-lain).
Maka buku di hadapan pembaca ini mempunyai arti penting dan berharga sekali untuk mengetahui
hakikat tauhid dan kemudian menjadikannya sebagai pegangan hidup.

84
Buku ini ditulis oleh seorang ulama yang giat dan tekun dalam kegiatan dawah Islamiyah. Beliau adalah
syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi, yang dilakhirkan di Uyainah, tahun 1115 H (1703 M), dan
meninggal di Diriyyah (Saudi Arabia) tahun 1206 H (1792 M).
Keadaan umat Islam -dengan berbagai bentuk amalan dan kepercayaan- pada masa hidupnya, yang
menyimpang dari makna tauhid, telah mendorong syaikh Muhammad bersama para muridnya untuk
melancarkan dawah Islamiyah guna mengingatkan umat agar kembali kepada tauhid yang murni.
Maka, untuk tujuan dawahnya beliau menulis sejumlah kitab dan risalah, yang di antaranya:
1. Kasyf Asy Syubuhat
2. Tafsir Al fatihah
3. Tafsir syahadah La Ilaha Illah
4. Kitab Al kabair
5. Ushul Al Iman
6. Ushul Al Islam
7. Al Masail Al lati kholafa fiha Rasulullah ahlal Jahiliyah
8. Aadab Al Masy-yi Ilash Sholah (Ala madzhabil Imam Ahmad bin Hambal)
9. Al Amru bil ma'ruf wan Nahyu anil Munkar
10. Mukhtashar Siraturrasul
11. Kitab tauhid alladzi huwa Haqqullah alal ibad.
Buku terakhir inilah yang terjemahannya ada di tangan pembaca.
Dan melalui buku ini, beliau berusaha untuk menjelaskan hakikat tauhid, dan penerapannya dalam
kehidupan seorang muslim.
Dalam bab I, penulis menjelaskan hakikat tauhid dan kedudukannya; dalam bab 2 & 3 menerangkan
tentang keistimewaan tauhid dan pahala yang diperoleh darinya; dalam bab 4 mengingatkan agar takut
terhadap perbuatan yang bertentangan dengan tauhid, serta membatalkannya, yaitu syirik akbar, atau
perbuatan yang mengurangi kesempurnaan tauhid, yaitu syirik ashghar; dalam bab 5 menjelaskan tentang
kewajiban berdawah kepada tauhid; dan dalam bab 6 menjelaskan tentang makna tauhid dan syahadat la
Ilaha Illallah.
Upaya pemurnian tauhid tidak akan tuntas hanya dengan menjelaskan makna tauhid, akan tetapi harus
dibarengi dengan penjelasan tentang hal-hal yang dapat merusak dan menodai tauhid. Untuk itu, pada bab-
bab berikutnya, penulis berusaha menjelaskan berbagai macam bentuk tindakan dan perbuatan yang dapat
membatalkan atau mengurangi kesempurnaan tauhid, dan menodai kemurniannya, yaitu apa yang disebut
dengan syirik, baik syirik akbar maupun syirik asghar, dan hal- hal yang tidak termasuk syirik tetapi dilarang
oleh Islam, karena menjurus kepada kemusyrikan, disertai pula dengan keterangan tentang latar belakang
historis timbulnya syirik.
Terakhir, penulis menyebutkan dalil-dalil dari Al Quran dan As Sunnah, yang menerangkan tentang
keagungan dan kekuasaan Allah, untuk menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang paling berhak dengan
segala ibadah yang dilakukan manusia, dan Dialah Tuhan yang memiliki segala sifat kemuliaan dan
kesempurnaan.
85
Satu hal yang unik dalam metode pembahasan buku ini, bahwa penulis tidak menerangkan atau
membahas tauhid dengan cara yang lazim kita kenal dalam buku- buku masa kini. Pada setiap bab, penulis
hanya menyebutkan ayat ayat Al Quran dan hadits-hadits serta pendapat-pendapat ulama salaf; kemudian
beliau menjabarkan bab-bab itu dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan penting yang terkandung
dan tersirat dari dalil-dalil tersebut.
Akan tetapi, justru dengan demikian, buku ini menjadi lebih penting, sebab pembahasannya mengacu
kepada kitab dan Sunnah yang menjadi sumber hukum bagi umat Islam.
Mengingat amat ringkasnya beberapa permasalahan yang dijabarkan oleh penulis, maka dengan
memohon taufiq Allah, penerjemah memberikan sedikit keterangan dan penjelasan dengan diapit oleh tanda
dua kurung siku [] atau melalui catatan kaki.
Apa yang diharapkan oleh penulis bukanlah sekedar mengerti dan memahami, tapi lebih dari itu, yaitu:
sikap dan pandangan hidup tauhidi yang tercermin dalam keyakinan, tutur kata dan amalan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita dalam usaha mewujudkan ibadah kepada Allah dengan
semurni-murninya.
Hanya kepada Allah kita menghambakan diri, dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad , keluarga dan para
sahabatnya.

Penerjemah

86
Kitab Tauhid 67 Bab, (Penulis tidak menuliskan mukaddimah (pembukaan ) untuk kitab tauhid karena
beliau mencukupkan dengan terjemahan saja atau karena hilang dari sebagian salinan atau mengikuti Imam
Bukhari supaya beliau menjadikan manusia bersandar kepada alqur'an dan sunah. Dan inilah kitab tauhid.
Bab wajibnya Tauhid (hakekat dan kedudukannya)
Keutamaan Tauhid dan dosa dosa yang diampuni karenanya
Pembukaan (Lima Barangsiapa yang merealisasikan tauhid dengan semurni murninya pasti masuk
Bab) syurga tanpa hisab
Takut kepada syirik
Dawah kepada syahadat LaaIlaaha Illallah
Tafsir Tauhid dan syahadat Laa Ilaaha Illallah
Termasuk syirik memakai gelang, benang dan sejenisnya sebagai pengusir atau
penangkal mara bahaya
Bab tentang rukyah dan tamimah
Bab tentang mereka yang mengharapkan berkah kepada pohon, batu dan
sejenisnya
Tafsir Tauhid Bab menyembelih binatang bukan karena Allah
(Sembilan Bab) Bab menyembelih binatang karena Allah dilarang dilakukan ditempat yang
dipergunakan untuk menyembelih binatang bukan karena Allah
Bab termasuk syirik bernazar bukan karena Allah
Bab termasuk syirik Isti'adzah atau meminta perlindungan kepada selain Allah
Bab termasuk syirik Istighotsah atau berdoa kepada selain Allah
Bab firman Allah ( "apakah mereka menyembah selain Allah yang tidak
mencipta sedangkan mereka dicipta" )
Rusaknya Ibadah Bab firman Allah ( "sampai ketika hati mereka tersadar........")
(Empat Bab) Bab Syafaat
Bab firman Allah ( "sesungguhnya engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu cintai").
Bab penjelasan sebab manusia kufur dan meninggalkan agama mereka adalah
pengkultusan orang shaleh
Bab larangan keras bagi orang yang beribadah kepada Allah diatas kuburan
Sebab Kekufuran orang saleh terlebih lagi orang yang beribadah kepada kuburan
(Empat Bab) Sikap berlebih lebihan terhadap kuburan orang shaleh akan menjadikannya
sebagai berhala yang disembah
Bab tindakan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dalam membentengi
Tauhid dan menutup setiap jalan menuju kesyirikan
Bantahan orang orang yang mengatakan bahwa umat ini tidak akan meyembah berhala
Bab bahwa sebagian dikalangan umat ini ada yang menyembah berhala
Bab hukum tentang sihir
Bab penjelasan jenis jenis sihir
Bab tentang Dukun, tukang ramal dan sejenisnya
Amalan Amalan Hukum An Nusyroh (pengobatan sihir dengan sihir)
Setan (Enam Bab) Bab hukum At Tahtoyyur (meramal sesuatu melalui perantaraan burung)
Bab tentang Ilmu Perbintangan (Astrologi)
Bab menisbatkan turunnya hujan kepada bintang
Bab firman Allah ( "Dan diantara manusia ada yang mengambil selain Allah
sebagai tandingan tandingan")
Bab firman Allah ( "Mereka itu hanyalah setan yang menakut nakuti wali
waliNya" )
Bab firman Allah ( "Bertawakallah kalian kepada Allah jika kalian beriman" )
87
Amalan amalan Hati Bab firman Allah ( "Apakah mereka merasa aman dari makar Allah?")
(Sembilan Bab) Bab termasuk iman kepada Allah sabar terhadap takdir Allah
Bab penjelasan tentang Riya
Bab termasuk syirik, bila motivasi seseorang beramal demi kepentingan duniawi
Bab barangsiapa yang mentaati Ulama dan Umaroh dalam keadaan
mengharamkan yang diharamkan Allah dan menghalalkan yang diharomkan
Allah berarti dia telah mempertuhankan mereka
(Berhukum kepada selain Allah dan RasulNya)
Bab mengingkari sebagian dari Asma dan sifat Allah
Tindakan mengingkari nikmat Allah
Larangan mempersekutukan Allah
Orang yang tidak puas dengan sumpah dengan nama Allah
Hukum mengucapkan atas kehendak Allah dan kehendakmu
Siapa mencaci massa maka dia telah menyakiti Allah
Hukum memakai gelar hakim dari segala hakim
Memuliakan nama nama Allah Ta'ala dan mengganti nama untuk tujuan ini
Hukum orang yang mengolok olokan sesuatu yang terdapat didalamnya nama
Allah, Al Qur'an dan Rosul
(Mensyukuri nikmat Allah dan mengakui berasal dariNya)
(Memberi nama yang dipersembahkan kepada selain Allah)
(Menetapkan Al Asma'ul Husna hanya untuk Allah dan tidak
menyelewengkannya)
Larangan mengucapkan Assalamu Allallah (keselamatan atas Allah)
Do'a dengan Ya Allah Ampunilah aku jika EngKau kehendaki
Larangan larangan Larangan mengucapkan 'abdi wa'amati (Hamba lelakiku dan hamba wanitaku)
Dalam Ucapan dan Larangan menolak orang yang meminta dengan nama Allah
Bentuk Kesyirikan Tidak pantas diminta dengan wajah Allah kecuali syurga
(Dua Puluh Enam Bab) Hukum ucapan andaikata
Larangan mencela angin
Larangan berprasangka buruk terhadap Allah
Bab tentang orang yang mengingkari Takdir
Bab tentang orang yang membuat gambar
Bab larangan banyak bersumpah
Bab kewajiban Allah dan RasulNya
Bab hukum bersumpah atas Allah
Bab larangan menjadikan Allah sebagai perantara kepada makhlukNya
Bab tindakan preventif Nabi dalam menjaga kemurnian Tauhid dan menutup
segala jalan yang dapat membawa kepada kesyirikan
Penutup ( Satu Bab ) (Keagungan dan Kekuasaan Allah Ta'ala), Timbangan penulis dalam kitab
ini

88
BAB 1: TAUHID
[HAKIKAT DAN KEDUDUKANNYA]

Firman Allah :
] [
Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah (1) kepada-Ku. [QS. Adz
Dzariyat: 56 ].
]36: [
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan):
Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut (2) . [QS. An Nahl: 36].

] [
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.[QS. Al Isra: 23-24].
]36: [
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. [QS. An-Nisa: 36]





] [
Katakanlah (Muhammad) marilah kubacakan apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu,
yaitu Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang

(1 ) Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah taala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan inilah
hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan
kepatuhan mutlak kepada-Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan cinta.
Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah.
Dan suatu amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati dengan ikhlas karena Allah semata; dan
mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
(2 ) Thoghut ialah : setiap yang diagungkan - selain Allah dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi ; baik yang
diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan.
Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak menyembah dan memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.
89
tuamu, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi
rizki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji,
baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang
diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). Dan janganlah kamu dekati
harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
kendatipun dia adalah kerabat(mu). Dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu ingat. Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai
beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.
[QS. Al Anam: 151-153].
Ibnu Masud berkata: Barang siapa yang ingin melihat wasiat Muhammad yang tertera di atasnya
cincin stempel milik beliau, maka supaya membaca firman Allah : Katakanlah ( Muhammad ) marilah
kubacakan apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu Janganlah kamu berbuat syirik
sedikitpun kepadaNya, dan Sungguh inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus, maka ikutilah jalan
tersebut, dan janganlah kalian ikuti jalan-jalan yang lain. (3)

Muadz bin Jabal berkata:



:
:
:
. :

:
Aku pernah diboncengkan Nabi di atas keledai, kemudian beliau berkata kepadaku: wahai Muadz,
tahukah kamu apakah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya, dan apa hak hamba-hamba-
Nya yang pasti dipenuhi oleh Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui,
kemudian beliau bersabda: Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya ialah hendaknya
mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba
yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah bahwaAllah tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, lalu aku bertanya: "ya Rasulullah, bolehkah aku menyampaikan
berita gembira ini kepada orang-orang? beliau menjawab: Jangan engkau lakukan itu, karena khawatir
mereka nanti bersikap pasrah. (HR. Bukhari, Muslim).

Pelajaran penting yang terkandung dalam bab ini:


1. Hikmah diciptakannya jin dan manusia oleh Allah .

(3 )Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abi Hatim.
90
2. Ibadah adalah hakekat (tauhid), sebab pertentangan yang terjadi antara Rasulullah dengan
kaumnya adalah dalam masalah tauhid ini.
3. Barangsiapa yang belum merealisasikan tauhid ini dalam hidupnya, maka ia belum beribadah
(menghamba) kepada Allah . inilah sebenarnya makna firman Allah:
] [
Dan sekali-kali kamu sekalian bukanlah penyembah (Tuhan) yangaku sembah. [QS. Al
Kafirun: 3].
4. Hikmah diutusnya para Rasul [adalah untuk menyeru kepada tauhid, dan melarang kemusyrikan].
5. Misi diutusnya para Rasul itu untuk seluruh umat.
6. Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid [mengesakan Allah saja].
7. Masalah yang sangat penting adalah: bahwa ibadah kepada Allah tidak akan terealisasi dengan
benar kecuali dengan adanya pengingkaran terhadap thaghut.
8. Dan inilah maksud dari firman Allah :
]256: [
Barang siapa yang mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah, maka ia benar-benar
telah berpegang teguh kepada tali yang paling kuat. [QS. Al Baqarah: 256].
9. Pengertian thaghut bersifat umum, mencakup semua yang diagungkan selain Allah .
10. Ketiga ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al Anam menurut para ulama salaf penting
kedudukannya, di dalamnya ada 10 pelajaran penting, yang pertama adalah larangan berbuat
kemusyrikan.
11. Ayat-ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al Isra mengandung 18 masalah, dimulai dengan
firman Allah:
] [
Janganlah kamu menjadikan bersama Allah sesembahan yang lain, agar kamu tidak
menjadi terhina lagi tercela. [QS. Al Isra: 22].
Dan diakhiri dengan firmanNya:
] [
Dan janganlah kamu menjadikan bersama Allah sesembahan yang lain, sehingga kamu
(nantinya) dicampakkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan tercela, dijauhkan (dari
rahmat Allah). [QS. Al Isra: 39].
Dan Allah mengingatkan kita pula tentang pentingnya masalah ini, dengan firman-Nya:
]39: [
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. [QS. Al Isra: 39].
12. Satu ayat yang terdapat dalam surat AnNisa, disebutkan di dalamnya 10 hak, yang pertama Allah
memulainya dengan firman-Nya:
]36: [
Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah (saja), dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan sesuatu pun. [QS. An Nisa: 36].
91
13. Perlu diingat wasiat Rasulullah di saat akhir hayat beliau.
14. Mengetahui hak-hak Allah yang wajib kita laksanakan.
15. Mengetahui hak-hak hamba yang pasti akan dipenuhi oleh Allah apabila mereka melaksanakannya.
16. Masalah ini tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat (4).
17. Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan untuk maslahat.
18. Dianjurkan untuk menyampaikan berita yang menggembirakan kepada sesama muslim.
19. Rasulullah merasa khawatir terhadap sikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.
20. Jawaban orang yang ditanya, sedangkan dia tidak mengetahui adalah: Allah dan Rasul-Nya yang
lebih mengetahui.
21. Diperbolehkan memberikan ilmu kepada orang tertentu saja, tanpa yang lain.
22. Kerendahan hati Rasulullah , sehingga beliau hanya naik keledai, serta mau memboncengkan salah
seorang dari sahabatnya.
23. Boleh memboncengkan seseorang di atas binatang, jika memang binatang itu kuat.
24. Keutamaan Muadz bin Jabal.
25. Tauhid mempunyai kedudukan yang sangat penting.

BAB 2: KEISTIMEWAAN TAUHID


DAN DOSA-DOSA YANG DIAMPUNI KARENANYA

Firman Allah :
] [
Orang-orang yang beriman dan tidak menodai keimanan (5) mereka dengan kedzhaliman
(kemusyrikan) (6), mereka itulah orang-orang yang mendapat ketentraman dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat jalan hidayah. [QS. Al Anam: 82].
Ubadah bin Shamit menuturkan: Rasulullah bersabda:



.
(7)
Barangsiapa yang bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang hak (benar) selain Allah saja,
tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan

(4)Tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat, karena Rasulullah menyuruh Muadz agar tidak
memberitahukannya kepada meraka, dengan alasan beliau khawatir kalau mereka nanti akan bersikap
menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah. Sehingga tidak mau berlomba-lomba dalam mengerjakan amal
shaleh. Maka Muadz pun tidak memberitahukan masalah tersebut, kecuali di akhir hayatnya dengan rasa berdosa.
Oleh sebab itu, di masa hidup Muadz masalah ini tidak diketahui oleh kebanyakan sahabat.
(5 ) Iman ialah: ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat karena Allah, dan
dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah .
(6 ) Syirik disebut kezhaliman karena syirik adalah menempatkan suatu ibadah tidak pada tempatnya, dan
memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya.
(7 ) Syahadat ialah: persaksian dengan hati dan lisan, dengan mengerti maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi
tuntutannya, baik lahir maupun batin.
92
Rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, serta Ruh dari pada-Nya, dan surga itu
benar adanya, neraka juga benar adanya, maka Allah pasti memasukkanya kedalam surga, betapapun amal
yang telah diperbuatnya. (HR. Bukhari & Muslim).

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula hadits dari Itban bahwa Rasulullah bersabda:
.


Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang orang yang mengucapkan(
)
dengan ikhlas dan hanya mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah.
Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri bahwa Rasulullah bersabda:
: : : :



.
Musa berkata: Ya Rabb, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk mengingat-Mu danberdoa kepada-Mu,

Allah berfirman: ucapkan hai Musa( )Musa berkata:ya Rabb, semua hamba-Mu mengucapkan
itu, Allah menjawab: Hai Musa, seandainya ketujuh langit serta seluruh penghuninya selain Aku- dan
ketujuh bumi diletakkan dalam satu sisi timbangan dan kalimat(
) diletakkan pada sisi lain

timbangan, niscaya kalimat( )lebih berat timbangannya. (HR. Ibnu Hibban, dan Hakim sekaligus
menshahihkan-nya).
Tirmidzi meriwayatkan hadits (yang menurut penilaiannya hadits itu hasan) dari Anas bin Malik ia
berkata: "aku mendengar Rasulullah bersabda:

:

Allah berfirman: Hai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sejagat
raya, dan engkau ketika mati dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, pasti Aku akan
datang kepadamu dengan membawa ampunan sejagat raya pula.

Kandungan bab ini:


1. Luasnya karunia Allah .
2. Besarnya pahala tauhid di sisi Allah .
3. Dan tauhid juga dapat menghapus dosa.
4. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Anam.
5. Perhatikan kelima masalah yang ada dalam hadits Ubadah.
6. Jika anda memadukan antara hadits Ubadah, hadits Itban dan haditssesudahnya, maka akan jelas bagi

anda pengertian kalimat( )juga kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa
nafsunya.
7. Perlu diperhatikan syarat-syarat yang disebutkan dalam hadits Itban, (yaitu ikhlas semata-mata
karena Allah, dan tidak menyekutukan-Nya).

8. Para Nabipun perlu diingatkan akan keistimewaan( ).
9.
Penjelasan bahwa kalimat( )berat timbangannya mengungguli berat timbangan seluruh
makhluk, padahal banyak orang yang mengucapkan kalimat tersebut.
93
10. Pernyataan bahwa bumi itu tujuh lapis seperti halnya langit.
11. Langit dan bumi itu ada penghuninya.
12. Menetapkan sifat-sifat Allah apa adanya, berbeda dengan pendapat Asyariyah (8).
13. Jika anda memahami hadits Anas, maka anda akan mengetahui bahwa sabda Rasul yang ada dalam
hadits Itban: sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka bagi orang-orang yang

mengucapkan( )dengan penuh ikhlas karena Allah, dan tidak menyekutukan-Nya,
maksudnya adalah tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, bukan hanya mengucapkan
kalimat tersebut dengan lisan saja.
14. Nabi Muhammad dan Nabi Isa adalah sama-sama hamba Allah dan Rasul-Nya.
15. Mengetahui keistimewaan Nabi Isa, sebagai Kalimat Allah(9).
16. Mengetahui bahwa Nabi Isa adalah ruh di antara ruh-ruh yang diciptakan Allah.
17. Mengetahui keistimewaan iman kepada kebenaran adanya surga dan neraka.
18. Memahami sabda Rasul: betapapun amal yang telah dikerjakannya.
19. Mengetahui bahwa timbangan (di hari kiamat) itu mempunyai dua daun.
20. Mengetahui kebenaran adanya Wajah bagi Allah.

BAB 3: MENGAMALKAN TAUHID DENGAN SEBENAR- BENARNYA DAPAT MENYEBABKAN MASUK


SURGA TANPA HISAB

Firman Allah :
] [
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah
dan hanif (berpegang teguh pada kebenaran), dan sekali-kali ia bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan (Tuhan). [QS. An Nahl: 120].
] [
Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun). [QS. Al
Muminun: 59].

(8 ) Asyariyah adalah salah satu aliran teologis, pengikut Syekh Abu Hasan Ali bin Ismail Al Asyari (260 324 H =
874 936 M). Dan maksud penulis di sini ialah menetapkan sifat sifat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam
Al quran maupun As sunnah. Termasuk sifat yang ditetapkan adalah kebenaran adanya wajah bagi Allah,
mengikuti cara yang diamalkan kaum salaf shaleh dalam masalah ini, yaitu: mengimani kebesaran sifat sifat Allah
yang dituturkan Al quran dan As sunnah tanpa tahrif, tathil, takyif dan tamtsil. Adapun Asyariyah, sebagian
mereka ada yang mentawilkannya (menafsirinya dengan makna yang menyimpang dari makna yang sebenarnya)
dengan dalih bahwa hal itu jika tidak ditawilkan bisa menimbulkan tasybih (penyerupaan) Allah dengan
makhluk-Nya, akan tetapi perlu diketahui bahwa Syekh Abu Hasan sendiri dalam masalah ini telah menyatakan
berpegang teguh dengan madzhab salaf shaleh, sebagaimana beliau nyatakan dalam kitab yang ditulis di akhir
hidupnya, yaitu "Al Ibanah an ushulid diyanah" (editor: Abdul Qodir Al Arnauth, Bairut, makatabah darul
bayan, 1401 H) bahkan dalam karyanya ini beliau mengkritik dan menyanggah tindakan tawil yang dilakukan
oleh orang-orang yang menyimpang dari madzhab salaf.
(9 ) Kalimat Allah maksudnya bahwa Nabi Isa itu diciptakan Allah dengan firman-Nya Kun (jadilah) yang
disampaikan-Nya kepada Maryam melalui malaikat Jibril.
94
Husain bin Abdurrahman berkata: Suatu ketika aku berada di sisi Sa'id bin Zubair, lalu ia bertanya:
siapa di antara kalian melihat bintang yang jatuh semalam? kemudian aku menjawab: aku, kemudian
kataku: ketahuilah, sesungguhnya aku ketika itu tidak sedang melaksanakan shalat, karena aku disengat
kalajengking, lalu ia bertanya kepadaku: lalu apa yang kau lakukan? aku menjawab: aku minta diruqyah
(10)
, ia bertanya lagi: apa yang mendorong kamu melakukan hal itu? aku menjawab: yaitu: sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Asy Syaby kepada kami, ia bertanya lagi: dan apakah hadits yang dituturkan
kepadamu itu? aku menjawab: dia menuturkan hadits kepada kami dari Buraidah bin Hushaib:

Tidak boleh Ruqyah kecuali karena ain (11) atau terkena sengatan.
Sa'id pun berkata: sungguh telah berbuat baik orang yang telah mengamalkan apa yang telah
didengarnya, tetapi Ibnu Abbas menuturkan hadits kepada kami dari Rasulullah , beliau bersabda:


: :
:

:

:



:

. : : :
Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok
orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada
seorangpun yang menyertainya, tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak
jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku: bahwa mereka itu adalah
Musa dan kaumnya, tiba-tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar,
maka dikatakan kepadaku: mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu)
orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu." kemudian beliau bangkit dan masuk
ke dalam rumahnya, maka orang- orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu? Ada di antara
mereka yang berkata: "barangkali mereka itu orang-orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya, dan
ada lagi yang berkata: "barangkali mereka itu orang-orang yang dilakhirkan dalam lingkungan Islam hingga
tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula.
Kemudian Rasulullah keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau
(12)
bersabda: Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan tathayyur
dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada
tuhan mereka." kemudian Ukasyah bin Muhshan berdiri dan berkata: mohonkanlah kepada Allah agar aku
termasuk golongan mereka, kemudian Rasul bersabda: ya, engkau termasuk golongan mereka, kemudian

(10)Ruqyah, maksudnya di sini, ialah: penyembuhan dengan bacaan ayat ayat Al quran atau doa doa.
(11)Ain, yaitu: pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, melalui pandangan matanya. Disebut juga
penyakit mata.
(12)Tathayyur ialah: merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang
lainnya atau apa saja.
95
seseorang yang lain berdiri juga dan berkata: mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk golongan
mereka, Rasul menjawab: Kamu sudah kedahuluan Ukasyah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kandungan bab ini:


1. Mengetahui adanya tingkatan-tingkatan manusia dalam bertauhid.
2. Pengertian mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya.
3. Pujian Allah kepada Nabi Ibrahim, karena beliau tidak pernah melakukan kemusyrikan.
4. Pujian Allah kepada tokoh para wali Allah (para shahabat Rasulullah) karena bersihnya diri mereka
dari kemusyrikan.
5. Tidak meminta ruqyah, tidak meminta supaya lukanya ditempeli dengan besi yang panas, dan tidak
melakukan tathayyur adalah termasuk pengamalan tauhid yang murni.
6. Tawakkal kepada Allah adalah sifat yang mendasari sikap tersebut.
7. Dalamnya ilmu para sahabat, karena mereka mengetahui bahwa orang-orang yang dinyatakan dalam
hadits tersebut tidak akan mendapatkan kedudukan yang demikian tinggi kecuali dengan adanya
pengamalan.
8. Semangatnya para sahabat untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan.
9. Keistimewaan umat Islam dalam kwantitas dan kwalitasnya.
10. Keutamaan para pengikut Nabi Musa.
11. Umat-umat terdahulu telah ditampakkan kepada Nabi Muhammad .
12. Setiap umat dikumpulkan sendiri-sendiri bersama para Nabinya.
13. Sedikitnya orang-orang yang mengikuti ajakan para Nabi.
14. Nabi yang tidak mempunyai pengikut akan datang sendirian pada hari kiamat.
15. Manfaat dari pengetahuan ini adalah tidak silau dengan jumlah yang banyak dan tidak kecil hati
dengan jumlah yang sedikit.
16. Diperbolehkan melakukan ruqyah disebabkan terkena ain dan sengatan.
17. Luasnya ilmu para ulama salaf, hal itu bisa diketahui dari ucapan Sa'id bin Zubair: Sungguh telah
berbuat baik orang yang mengamalkan apa yang telah didengarnya, tetapi, dengan demikian
jelaslah bahwa hadits yang pertama tidak bertentangan dengan hadits yang kedua.
18. Kemuliaan sifat para ulama salaf, karena ketulusan hati mereka, dan mereka tidak memuji seseorang
dengan pujian yang dibuat-buat.
19. Sabda Nabi: Engkau termasuk golongan mereka adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian
Beliau.
20. Keutamaan Ukasyah.
21. Penggunaan kata sindiran (13).
22. Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad .

(13)Karena beliau bersabda kepada seseorang: Kamu sudah kedahuluan Ukasyah, dan tidak bersabda kepadanya:
Kamu tidak pantas untuk dimasukkan ke dalam golongan mereka.
96
BAB 4: TAKUT KEPADA SYIRIK

Firman Allah :
]48: [
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. (QS. An Nisa: 48).
Nabi Ibrahim berkata:
] [
Dan jauhkanlah aku dan anak cucuku dari perbuatan (menyembah) berhala. [QS. Ibrahim: 35].
Diriwayatkan dalam suatu hadits, bahwa Rasulullah bersabda:
:


Sesuatu yang paling aku khawatirkan dari kamu kalian adalah perbuatan syirik kecil, kemudian beliau
ditanya tentang itu, dan beliaupun menjawab: yaitu riya.(HR. Ahmad, Thabrani dan Abu Dawud).
Diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa Rasulullah bersabda:


Barangsiapa yang mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, maka masuklah ia ke
dalam neraka.( HR. Bukhari).
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya, pasti ia
masuk surga, dan barangsiapa yang menemui-Nya (mati) dalam keadaan berbuat kemusyrikan maka pasti
ia masuk neraka.

Kandungan bab ini:


1. Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.
2. Riya termasuk perbuatan syirik.
3. Riya termasuk syirik kecil (14).
4. Riya adalah dosa yang paling ditakuti oleh Rasulullah terhadap orang-orang shaleh.
5. Dekatnya surga dan neraka.
6. Dekatnya surga dan neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits.

(14)Syirik ada dua macam: pertama: syirik akbar (besar) yaitu: memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan
Allah, dalam hal-hal yang merupakan hak khusus bagi-Nya. Kedua: syirik ashghar (kecil), yaitu: perbuatan yang
disebutkan dalam Al Quran dan Al hadits sebagai suatu syirik, tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar.
Adapun perbedaan diantara keduanya:
a. Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedang syirik kecil hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.
b. Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam neraka, sedang syirik kecil tidak sampai demikian.
c. Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak menyebabkan keluar dari Islam

97
7. Barangsiapa yang mati tidak dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk surga, dan barangsiapa yang
mati dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka, meskipun ia termasuk orang yang banyak
ibadahnya.
8. Hal yang sangat penting adalah permohonan Nabi Ibrahim untuk dirinya dan anak cucunya agar
dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.
9. Nabi Ibrahim mengambil ibrah (pelajaran) dari keadaan sebagian besar manusia, bahwa mereka itu
adalah sebagaimana perkataan beliau:
]36:[
Ya Rabb, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang. [QS.
Ibrahim: 36].

10. Dalam bab ini mengandung penjelasan tentang makna ( ) sebagaimana dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari, [yaitu: pembersihan diri dari syirik dan pemurnian ibadah kepada
Allah].
11. Keutamaan orang yang dirinya bersih dari kemusyrikan.

BAB 5: DAKWAH KEPADA SYAHADAT


LA ILAHA ILLALLAH

Firman Allah :
]108: [
Katakanlah: inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku, aku berdakwah
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang
musyrik. [QS. Yusuf: 108].
Ibnu Abbas berkata: ketika Rasulullah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda
kepadanya:
- : -








Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah
pertama kali yang harus kamu sampaikan kepada mereka adalah syahadatLa Ilaha Illallah dalam riwayat
yang lain disebutkan: supaya mereka mentauhidkan Allah- jika mereka mematuhi apa yang kamu
dakwahkan, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima
waktu dalam sehari semalam, jika mereka telah mematuhi apa yang telah kamu sampaikan, maka
sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat, yang diambil dari
orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang yang fakir. Dan jika mereka telah
mematuhi apa yang kamu sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan takutlah

98
kamu dari doanya orang-orang yang teraniaya, karena sesungguhnya tidak ada tabir penghalang antara
doanya dan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits yang lain, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sad , bahwa
Rasulullah disaat perang Khaibar bersabda:






:
:

:



. :
Sungguh akan aku serahkan bendera (komando perang) ini besok pagi kepada orang yang mencintai
Allah dan Rasul-Nya, dan dia dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, Allah akan memberikan kemenangan
dengan sebab kedua tangannya, maka semalam suntuk para sahabat memperbincangkan siapakah di antara
mereka yang akan diserahi bendera itu, di pagi harinya mereka mendatangi Rasulullah . Masing-masing
berharap agar ia yang diserahi bendera tersebut, maka saat itu Rasul bertanya: di mana Ali bin Abi Thalib?
Mereka menjawab: "dia sedang sakit pada kedua matanya, kemudian mereka mengutus orang untuk
memanggilnya, dan datanglah ia, kemudian Rasul meludahi kedua matanya, seketika itu dia sembuh seperti
tidak pernah terkena penyakit, kemudian Rasul menyerahkan bendera itu kepadanya dan bersabda:
melangkahlah engkau ke depan dengan tenang hingga engkau sampai ditempat mereka, kemudian ajaklah
(15)
mereka kepada Islam , dan sampaikanlah kepada mereka akan hak-hak Allah dalam Islam, maka demi
Allah, sungguh Allah memberi hidayah kepada seseorang dengan sebab kamu itu lebih baik dari unta-unta
yang merah.(16).
Kandungan bab ini:
1. Dakwah kepada La Ilaha Illallah adalah jalannya orang-orang yang setia mengikuti Rasulullah .
2. Peringatan akan pentingnya ikhlas [dalam berdakwah semata-mata karena Allah], sebab kebanyakan
orang kalau mengajak kepada kebenaran, justru mereka mengajak kepada [kepentingan] dirinya
sendiri.
3. Mengerti betul akan apa yang didakwahkan adalah termasuk kewajiban.
4. Termasuk bukti kebaikan tauhid, bahwa tauhid itu mengagungkan Allah.
5. Bukti kejelekan syirik, bahwa syirik itu merendahkan Allah.
6. Termasuk hal yang sangat penting adalah menjauhkan orang Islam dari lingkungan orang orang
musyrik, agar tidak menjadi seperti mereka, walaupun dia belum melakukan perbuatan syirik.
7. Tauhid adalah kewajiban pertama.
8. Tauhid adalah yang harus didakwahkan pertama kali sebelum mendakwahkan kewajiban yang lain
termasuk shalat.

(15)Ajaklah mereka kepada Islam, yaitu kepada pengertian yang sebenarnya dari kedua kalimat syahadat, yaitu:
berserah diri kepada Allah, lahir dan batin, dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya, yang disampaikan melalui Rasul-Nya.
(16) Unta-unta merah adalah harta kekayaan yang sangat berharga dan menjadi kebanggaan orang arab pada masa itu.
99
9. Pengertian supaya mereka mentauhidkan Allah adalah pengertian syahadat.
10. Seseorang terkadang termasuk ahli kitab, tapi ia tidak tahu pengertian syahadat yang sebenarnya,
atau ia memahami namun tidak mengamalkannya.
11. Peringatan akan pentingnya sistem pengajaran dengan bertahap.
12. Yaitu dengan diawali dari hal yang sangat penting kemudian yang penting dan begitu seterusnya.
13. Salah satu sasaran pembagian zakat adalah orang fakir.
14. Kewajiban orang yang berilmu adalah menjelaskan tentang sesuatu yang masih diragukan oleh orang
yang belajar.
15. Dilarang mengambil harta yang terbaik dalam penarikan zakat.
16. Menjaga diri dari berbuat dzalim terhadap seseorang.
17. Pemberitahuan bahwa doa orang yang teraniaya itu dikabulkan.
18. Di antara bukti tauhid adalah ujian yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabat, seperti
kesulitan, kelaparan maupun wabah penyakit.
19. Sabda Rasulullah : Demi Allah akan aku serahkan bendera adalah salah satu dari tanda-tanda
kenabian beliau.
20. Kesembuhan kedua mata Ali, setelah diludahi Rasulullah adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian
beliau.
21. Keutamaan sahabat Ali bin Abi Thalib .
22. Keutamaan para sahabat Rasul, [karena hasrat mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan sikap
mereka yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shaleh] ini dapat dilihat dari
perbincangan mereka di malam [menjelang perang Khaibar, tentang siapakah di antara mereka yang
akan diserahi bendera komando perang, masing-masing mereka menginginkan agar dirinyalah yang
menjadi orang yang memperoleh kehormatan itu].
23. Kewajiban mengimani takdir Allah, karena bendera tidak diserahkan kepada orang yang sudah
berusaha, malah diserahkan kepada orang yang tidak berusaha untuk memperolehnya.
24. Adab di dalam berjihad, sebagaimana yang terkandung dalam sabda Rasul: berangkatlah engkau
dengan tenang.
25. Disyariatkan untuk mendakwahi musuh sebelum memeranginya.
26. Syariat ini berlaku pula terhadap mereka yang sudah pernah didakwahi dan diperangi sebelumnya.
27. Dakwah harus dilaksanakan dengan bijaksana, sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Nabi:
dan sampaikanlah kepada mereka tentang hak-hak Allah dalam Islam yang harus dilakukan.
28. Wajib mengenal hak-hak Allah dalam Islam (17).
29. Kemuliaan dakwah, dan besarnya pahala bagi orang yang bisa memasukkan seorang saja ke dalam
Islam.
30. Diperbolehkan bersumpah dalam menyampaikan petunjuk.

(17)Hak Allah dalam Islam yang wajib dilaksanakan ialah seperti: shalat, zakat, puasa, haji dan kewajiban-kewajiban
lainnya.
100
BAB 6: PENJELASAN TENTANG MAKNA TAUHID DAN SYAHADAT LA ILAHA ILLALLAH

Firman Allah :

]57:[
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada tuhan mereka, siapa di
antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah), dan mereka mengharapkan rahmat-Nya serta takut akan
siksa-Nya; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti. [QS. Al Isra: 57].
][

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya: "sesungguhnya aku
membebaskan diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (Allah) Dzat yang telah menciptakan aku,
karena hanya Dia yang akan menunjukkan (kepada jalan kebenaran). [QS. Az Zukhruf: 26-27].

]31: [
Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain
Allah, dan (mereka mempertaruhkan pula) Al Masih putera Maryam; padahal mereka itu tiada lain
hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada satu sembahan, tiada sembahan yang haq selain Dia.
Maha suci Allah dari perbuatan syirik mereka. [QS. At Taubah: 31].
]165: [
Di antara sebagian manusia ada yang menjadikan tuhan-tuhan tandingan selain Allah, mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman lebih besar
cintanya kepada Allah. [QS. Al Baqarah: 165].
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang mengucapkan dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah
harta dan darahnya, adapun perhitungannya terserah kepada Allah.
Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada bab-bab berikutnya.
Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah yang paling besar dan paling mendasar, yaitu
pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.
Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain:
1. Ayat dalam surat Al Isra. Diterangkan dalam ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik,
yang memohon kepada orang-orang yang shaleh, oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu
penjelasan bahwa perbuatan mereka itu adalah syirik besar (18).
2. Ayat dalam surat At taubah. Diterangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah
menjadikan orang-orang alim dan pendeta- pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan

(18)Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra tersebut bahwa makna tauhid dan syahadat La Ilaha
Illallah yaitu: meninggalkan apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik, seperti menyeru (memohon) kepada
orang-orang shaleh dan meminta syafaat mereka.
101
dijelaskan pula bahwa mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan
menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam
hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Allah, dan tidak berdoa kepadanya.
3. Kata-kata Nabi Ibrahim kepada orang-orang kafir: sesungguhnya saya berlepas diri dari apa
yang kalian sembah, kecuali (saya hanya menyembah) Dzat yang menciptakanku.
Di sini beliau mengecualikan Allah dari segala sesembahan.
Pembebasan (dari segala sembahan yang batil) dan pernyataan setia (kepada sembahan yang haq,
yaitu: Allah) adalah makna yang sebenarnya dari syahadat La Ilaha Illallah.
Allah berfirman:
][

Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat syahadat ini kalimat yang kekal pada keturunannya,
agar mereka ini kembali (kepada jalan yang benar). [QS. Az Zukhruf: 28].
4. Ayat dalam surat Al Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Allah
dalam firman-Nya:
] [
Dan mereka tidak akan bisa keluar dari neraka. [QS. Al Baqarah: 167].
Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa mereka menyembah tandingan-tandingan selain Allah,
yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahwa mereka
mempunyai kecintaan yang besar kepada Allah, meskipun demikian kecintaan mereka ini belum bisa
memasukkan mereka ke dalam agama Islam (19).
Lalu bagaimana dengan mereka yang cintanya kepada sesembahan selain Allah itu lebih besar
dari cintanya kepada Allah?
Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan tidak
mencintai Allah?
5. Sabda Rasulullah :


Barangsiapa yang mengucapkan( ) dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka
haramlah harta dan darahnya, adapun perhitungannya terserah kepada Allah.

Ini adalah termasuk hal yang penting sekali yang menjelaskan pengertian ( (. Sebab apa
yang dijadikan Rasulullah sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan
kalimat itu dengan lisan ataumemahami arti dan lafadznya, atau mengetahui akan kebenarannya,
bahkan bukan pula karena tidak meminta kecuali kepada Allah saja, yang tiada sekutu bagi-Nya,
akan tetapi harus disertai dengan tidak adanya penyembahan kecuali hanya kepada-Nya.
Jika dia masih ragu atau bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya.

(19)Dari ayat dalam surat Al Baqarah tersebut diambil kesimpulan bahwa penjelasan makna tauhid dan syahadat La
Ilaha Illallah yaitu: pemurnian tauhid kepada Allah yang diiringi dengan rasa rendah diri dan penghambaan
hanya kepada-Nya.
102

Betapa besar dan pentingnya penjelasan makna ( ) yang termuat dalam hadits ini, dan
betapa jelasnya keterangan yang dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang diajukan bagi
orang-orang yang menentangnya.

BAB 7: MEMAKAI GELANG DAN SEJENISNYA UNTUK MENANGKAL BAHAYA ADALAH PERBUATAN
SYIRIK (20).

Firman Allah :

]38:[

Katakanlah(hai Muhammad kepada orang-orang musyrik): terangkanlah kepadaku tentang apa
yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemadharatan kepadaku, apakah
berhala berhala itu dapat menghilangkan kemadharatan itu? atau jika Allah menghendaki untuk
melimpahkan suatu rahmat kepadaku apakah mereka mampu menahan rahmat-Nya? katakanlah:
cukuplah Allah bagiku, hanya kepada-Nyalah orang-orang yang berserah diri bertawakkal. [QS. Az
Zumar: 38].
Imran bin Husain menuturkan bahwa Rasulullah melihat seorang laki-laki memakai gelang yang
terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya:


:
:

Apakah itu? orang laki-laki itu menjawab: gelang penangkal penyakit, lalu Nabi bersabda: lepaskan
gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu
mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.
(HR. Ahmad dengan sanad yang bisa diterima)
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir, dalam hadits yang marfu, Rasulullah
bersabda:
:
Barangsiapa yang menggantungkan tamimah(21) maka Allah tidak akan mengabulkan keinginannya,
dan barangsiapa yang menggantungkan Wadaah(22) maka Allah tidak akan memberikan ketenangan
kepadanya dan dalam riwayat yang lain Rasul bersabda: Barangsiapa yang menggantungkan tamimah
maka ia telah berbuat kemusyrikan.

(20)Dimulai dengan bab ini, penulis hendak menerangkan lebih lanjut tentang pengertian tauhid dan syahadat La Ilaha
Illallah, dengan menyebutkan hal hal yang bertentangan dengannya, yaitu : syirik dan macam macamnya, baik
yang akbar maupun yang ashghor, karena dengan mengenal syirik sebagai lawan tauhid akan jelas sekali
pengertian yang sebenarnya dari tauhid dan syahadat La Ilah Illah.
(21)Tamimah: sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat
yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.
(22)Wadaah: sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang; menurut anggapan orang-orang jahiliyah
dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah jimat.
103
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang di tangannya ada
benang untuk mengobati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah:
] [
Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah (dengan sesembahan lain)". [QS. Yusuf: 106].
Kandungan bab ini:
1. Larangan keras memakai gelang, benang dan sejenisnya untuk tujuan-tujuan seperti tersebut di atas.
2. Dikatakan bahwa sahabat Nabi tadi apabila mati sedangkan gelang (atau sejenisnya) itu masih
melekat pada tubuhnya, maka ia tidak akan beruntung selamanya, ini menunjukkan kebenaran
pernyataan para sahabat bahwa syirik kecil itu lebih berat dari pada dosa besar.
3. Syirik tidak dapat dimaafkan dengan alasan tidak tahu.
4. Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna untuk menangkal atau mengusir suatu penyakit, bahkan
ia bisa mendatangkan bahaya, seperti sabda Nabi Muhammad : karena dia hanya akan
menambah kelemahan pada dirimu.
5. Wajib mengingkari orang-orang yang melakukan perbuatan di atas.
6. Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan sesuatu dengan tujuan di atas, maka Allah akan
menjadikan orang tersebut memiliki ketergantungan pada barang tersebut.
7. Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan tamimah telah melakukan perbuatan syirik.
8. Mengikatkan benang pada tubuh untuk mengobati penyakit panas adalah bagian dari syirik.
9. Pembacaan ayat di atas oleh Hudzaifah menunjukkan bahwa para sahabat menggunakan ayat-ayat
yang berkaitan dengan syirik akbar sebagai daliluntuk syirik ashghar, sebagaimana penjelasan yang
disebutkan oleh Ibnu Abbas dalam salah satu ayat yang ada dalam surat Al Baqarah (23).
10. Menggantungkan Wadaah untuk mengusir atau menangkal penyakit, termasuk syirik.
11. Orang yang menggantungkan tamimah didoakan: semoga Allah tidak akan mengabulkan
keinginannya dan orang yang menggantungkan wada'ah didoakan: semoga Allah tidak
memberikan ketenangan pada dirinya.

BAB 8: RUQYAH DAN TAMIMAH

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim bahwa Abu Basyir Al Anshari bahwa dia pernah
bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan, lalu beliau mengutus seorang utusan untuk menyampaikan
pesan:


Agar tidak terdapat lagi dileher unta kalung dari tali busur panah atau kalung apapun harus
diputuskan".

(23)Penjelasan Ibnu Abbas ini akan disebutkan dalam bab 42


104
Ibnu Masud menuturkan: aku telah mendengar Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah adalah syirik.(HR. Ahmad dan Abu Dawud).
TAMIMAH adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak untuk menangkal dan menolak
penyakit ain. Jika yang dikalungkan itu berasal dari ayat-ayat Al Quran, sebagian ulama salaf memberikan
keringanan dalam hal ini; dan sebagian yang lain tidak memperbolehkan dan melarangnya, di antaranya
Ibnu Masud (24) .
(25)
RUQYAH yaitu: yang disebut juga dengan istilah Ajimat. Ini diperbolehkan apabila penggunaannya
bersih dari hal-hal syirik, karena Rasulullah telah memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini untuk
mengobati ain atau sengatan kalajengking.
TIWALAH adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat menjadikan seorang
istri mencintai suaminya, atau seorang suami mencintai istrinya.
Dalam hadits marfu dari Abdullah bin Ukaim Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (dengan anggapan bahwa barang tersebut bermanfaat
atau dapat melindungi dirinya) maka Allah akan menjadikan orang tersebut selalu bergantung
kepadanya.(HR. Ahmad dan At Turmudzi).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ruwaifi Rasulullah pernah bersabda kepadanya:






Hai Ruwaifi, semoga engkau berumur panjang, oleh karena itu sampaikanlah kepada orang-orang
bahwa barangsiapa yang menggulung jenggotnya, atau memakai kalung dari tali busur panah, atau bersuci
dari buang air dengan kotoran binatang atau tulang, maka sesungguhnya Muhammad berlepas diri dari
orang tersebut.
Waki meriwayatkan bahwa Said bin zubair berkata: Barang siapa yang memotong tamimah dari
seseorang maka tindakannya itu sama dengan memerdekakan seorang budak.
Dan waki meriwayatkan pula bahwa Ibrahim (An Nakhai) berkata: mereka (para sahabat) membenci
segala jenis tamimah, baik dari ayat-ayat Al Quran maupun bukan dari ayat-ayat Al Quran.

Kandungan bab ini:


1. Pengertian ruqyah dan tamimah.
2. Pengertian tiwalah.
3. Ketiga hal diatas merupakan bentuk syirik dengan tanpa pengecualian.

(24)Tamimah dari ayat Al Quran dan Al Hadits lebih baik ditinggalkan, karena tidak ada dasarnya dari syara; bahkan
hadits yang melarangnya bersifat umum, tidak seperti halnya ruqyah, ada hadits lain yang membolehkan. Di
samping itu apabila dibiarkan atau diperbolehkan akan membuka peluang untuk menggunakan tamimah yang
haram.
(25)Ruqyah: penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat ayat suci Al Quran, atau doa-doa.
105
4. Adapun ruqyah dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran atau doa-doa yang telah diajarkan oleh
Rasulullah untuk mengobati penyakit ain, sengatan serangga atau yang lainnya, maka tidak
termasuk syirik.
5. Jika tamimah itu terbuat dari ayat-ayat Al Quran, dalam hal ini para ulama berbeda pendapat,
apakah termasuk ruqyah yang diperbolehkan atau tidak?
6. Mengalungkan tali busur panah pada leher binatang untuk mengusir penyakit ain, termasuk syirik
juga.
7. Ancaman berat bagi orang yang mengalungkan tali busur panah dengan maksud dan tujuan di atas.
8. Besarnya pahala bagi orang yang memutus tamimah dari tubuh seseorang.
9. Kata-kata Ibrahim An Nakhai tersebut di atas, tidaklah bertentangan dengan perbedaan pendapat
yang telah disebutkan, sebab yang dimaksud Ibrahim di sini adalah sahabat sahabat Abdullah bin
masud (26).

BAB 9: MENGHARAPKAN BERKAH DARI PEPOHONAN, BEBATUAN ATAU YANG SEJENISNYA

Firman Allah :

][
Maka apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Al lata dan Al Uzza dan Manat
yang ketiga, (27). Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki- laki dan untuk Allah (anak) perempuan? yang
demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang diada-
adakan oleh kamu dan bapak-bapak kamu; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk
(menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaa-sangkaan dan apa yang diingini oleh
hawa nafsu mereka; padahal sesungguhnya tidak datang kepada mereka petunjuk dari Tuhan mereka.
[QS. An Najm: 19-23].
Abi Waqid Al Laitsi menuturkan: Suatu saat kami keluar bersama Rasulullah menuju Hunain,
sedangkan kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk Islam), disaat itu orang-orang musyrik
memiliki sepokok pohon bidara yang dikenal dengan Dzatu Anwath, mereka selalu mendatanginya dan
menggantungkan senjata-senjata perang mereka pada pohon tersebut, di saat kami sedang melewati pohon
bidara tersebut, kami berkata: ya Rasulullah, buatkanlah untuk kami Dzatu anwath sebagaimana mereka
memilikinya. Maka Rasulullah menjawab:

(26)Sahabat Abdullah bin Masud antara lain: Al Qamah, Al Aswad, Abu Wail, Al Harits bin Suwaid, Ubaidah As
Salmani, Masruq, Ar Rabi bin Khaitsam, Suwaid bin ghaflah. Mereka ini adalah tokoh generasi tabiin.
(27)Al Lata, Al Uzza dan Manat adalah nama berhala-berhala yang dipuja orang arab jahiliyah dan dianggapnya
sebagai anak anak perempuan Allah.
106



[]

Allahu Akbar, itulah tradisi (orang-orang sebelum kalian) demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya,
kalian benar-benar telah mengatakan suatu perkataan seperti yang dikatakan oleh Bani Israel kepada
Musa: buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki sesembahan, Musa menjawab:
sungguh kalian adalah kaum yang tidak mengerti (faham) kalian pasti akan mengikuti tradisi orang-orang
sebelum kalian.(HR. Turmudzi, dan dia menshahihkannya).

Kandungan dalam bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Najm (28).
2. Mengetahui bentuk permintaan mereka (29).
3. Mereka belum melakukan apa yang mereka minta.
4. Mereka melakukan itu semua untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah, karena mereka
beranggapan bahwa Allah menyukai perbuatan itu.
5. Apabila mereka tidak mengerti hal ini, maka selain mereka lebih tidak mengerti lagi.
6. Mereka memiliki kebaikan-kebaikan dan jaminan maghfirah (untuk diampuni) yang tidak dimiliki
oleh orang-orang selain mereka.
7. Nabi Muhammad tidak menerima alasan mereka, bahkan menyanggahnya dengan sabdanya:
Allahu Akbar, sungguh itu adalah tradisi orang-orang sebelum kalian dan kalian akan mengikuti
mereka. Beliau bersikap keras terhadap permintaan mereka itu dengan ketiga kalimat ini.
8. Satu hal yang sangat penting adalah pemberitahuan dari Rasulullah bahwa permintaan mereka itu
persis seperti permintaan Bani Israel kepada nabi Musa: buatkanlah untuk kami sesembahan
sebagaimana mereka mempunyai sesembahan-sesembahan

9. Pengingkaran terhadap hal tersebut adalah termasuk di antara pengertian ( ) yang
sebenarnya, yang belum difahami oleh mereka yang baru masuk Islam.
10. Rasulullah menggunakan sumpah dalam menyampaikan petunjuknya, dan beliau tidak berbuat
demikian kecuali untuk kemaslahatan.
11. Syirik itu ada yang besar dan ada yang kecil, buktinya mereka tidak dianggap murtad dengan
permintaannya itu.

(28)Dalam ayat ini, Allah menyangkal tindakan kaum musyrikin yang tidak rasional, karena mereka menyembah
ketiga berhala tersebut yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan tidak pula dapat menolak madharat. Dan
Allah mencela tindakan dzalim mereka dengan memilih untuk diri mereka jenis yang baik dan memberikan untuk
Allah jenis yang buruk dalam anggapan mereka. Tindakan mereka itu semua hanyalah berdasarkan sangkaan-
sangkaan dan hawa nafsu, tidak berdasarkan pada tuntunan para Rasul yang mengajak umat manusia untuk
beribadah hanya kepada Allah dan tidak beribadah kepada selain-Nya.
(29)Yaitu: mereka meminta dibuatkan Dzatu Anwath sebagaimana yang dimiliki oleh kaum musyrikin, untuk
diharapkan berkahnya.
107
12. Perkataan mereka:sedang kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk islam)
menunjukan bahwa para sahabat yang lain mengerti bahwa perbuatan mereka termasuk syirik.
13. Diperbolehkan bertakbir ketika merasa terperanjat, atau mendengar sesuatu yang tidak patut
diucapkan dalam agama, berlainan dengan pendapat orang yang menganggapnya makruh.
14. Diperintahkan menutup pintu yang menuju kemusyrikan.
15. Dilarang meniru dan melakukan suatu perbuatan yang menyerupai perbuatan orang-orang Jahiliyah.
16. Boleh marah ketika menyampaikan pelajaran.
17. Kaidah umum, bahwa di antara umat ini ada yang mengikuti tradisi-tradisi umat sebelumnya,
berdasarkan Sabda Nabi itulah tradisi orang orang sebelum kamu dst
18. Ini adalah salah satu dari tanda kenabian Nabi Muhammad, karena terjadi sebagaimana yang beliau
kabarkan.
19. Celaan Allah yang ditujukan kepada orang Yahudi dan Nasrani, yang terdapat dalam Al quran
berlaku juga untuk kita.
20. Sudah menjadi ketentuan umum di kalangan para sahabat, bahwa ibadah itu harus berdasarkan
perintah Allah [bukan mengikuti keinginan, pikiran atau hawa nafsu sendiri]. Dengan demikian,
hadits di atas mengandung suatu isyarat tentang hal-hal yang akan ditanyakan kepada manusia di
alam kubur. Adapun Siapakah Tuhanmu? sudah jelas; sedangkan Siapakah Nabimu? berdasarkan
keterangan masalah-masalah ghaib yang beliau beritakan akan terjadi; dan Apakah agamamu?
berdasarkan pada ucapan mereka: buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka itu
mempunyai sesembahan-sesembahan dst
21. Tradisi orang-orang ahli kitab itu tercela seperti tradisinya orang-orang musyrik.
22. Orang yang baru saja pindah dari tradisi-tradisi batil yang sudah menjadi kebiasaan dalam dirinya,
tidak bisa dipastikan secara mutlak bahwa dirinya terbebas dari sisa-sisa tradisi tersebut, sebagai
buktinya merekamengatakan: kami baru saja masuk islam dan merekapun belum terlepas dari
tradis- tradisi kafir, karena kenyataannya mereka meminta dibuatkan Dzatu Anwath sebagaimana
yang dipunyai oleh kaum musyrikin.

BAB 10: MENYEMBELIH BINATANG BUKAN KARENA ALLAH

Firman Allah :
] [
Katakanlah, bahwa sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanya semata-
mata untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). [QS. Al Anam:
162-163].
] [
Maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu, dan sembelihlah kurban (untuk-Nya). [QS. Al Kautsar: 2].
Ali bin Abi Thalib berkata: Rasulullah bersabda kepadaku tentang empat perkara:
108


Allah melaknat orang-orang yang menyembelih binatang bukan karena Allah, Allah melaknat orang-
orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang-orang yang melindungi orang yang
berbuat kejahatan, dan Allah melaknat orang-orang yang merubah tanda batas tanah. (HR. Muslim).
Thariq bin Syihab menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
: ,
:
:
: :
.
: :
Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada lagi yang masuk neraka karena seekor
lalat pula, para sahabat bertanya: "bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah? Rasul menjawab: ada dua
orang berjalan melewati sekelompok orang yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorangpun
melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sembelihan binatang untuknya terlebih dahulu, maka
mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi: "persembahkanlah sesuatu untuknya! ia
menjawab: "saya tidak mempunyai apapun yang akan saya persembahkan untuknya", mereka berkata lagi:
persembahkan untuknya walaupun seekor lalat! maka iapun mempersembahkan untuknya seekor lalat,
maka mereka lepaskan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan iapun masuk ke dalam neraka karenanya,
kemudian mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain: persembahkalah untuknya sesuatu! ia
menjawab: "aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk selain Allah, maka merekapun
memenggal lehernya, dan iapun masuk ke dalam surga. (HR. Ahmad).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang makna ayat:
]162: [
2. Penjelasan tentang makna ayat:
] [
3. Orang yang pertama kali dilaknat oleh Allah berdasarkan hadits diatas adalah orang yang
menyembelih karena selain Allah.
4. Dilaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, hal itu bisa terjadi bila ia melaknat kedua orang
tua seseorang, lalu orang tersebut melaknat kedua orang tuanya.
5. Dilaknat orang yang melindungi pelaku kajahatan, yaitu orang yang memberikan perlindungan
kepada seseorang yang melakukan kejahatan yang wajib diterapkan kepadanya hukum Allah.
6. Dilaknat pula orang yang merubah tanda batas tanah, yaitu merubah tanda yang membedakan antara
hak milik seseorang dengan hak milik tetangganya, dengan digeser maju atau mundur.
7. Ada perbedaan antara melaknat orang tertentu dengan melaknat orang-orang ahli maksiat secara
umum.
8. Adanya kisah besar dalam hadits ini, yaitu kisah seekor lalat.

109
9. Masuknya orang tersebut ke dalam neraka dikarenakan mempersembahkan seekor lalat yang ia
sendiri tidak sengaja berbuat demikian, tapi ia melakukan hal tersebut untuk melepaskan diri dari
perlakuan buruk para pemuja berhala itu.
10. Mengetahui besarnya bahaya kemusyrikan dalam pandangan orang-orang mukmin, bagaimana
ketabahan hatinya dalam menghadapi eksekusi hukuman mati dan penolakannya untuk memenuhi
permintaan mereka, padahal mereka tidak meminta kecuali amalan lakhiriyah saja.
11. Orang yang masuk neraka dalam hadits ini adalah orang Islam, karena jika ia orang kafir, maka
Rasulullah tidak akan bersabda: masuk neraka karena sebab lalat ...
12. Hadits ini merupakan suatu bukti bagi hadits shahih yang mengatakan:



Surga itu lebih dekat kepada seseorang dari pada tali sandalnya sendiri, dan neraka juga
demikian.
13. Mengetahui bahwa amalan hati adalah tolok ukur yang sangat penting, walaupun bagi para pemuja
berhala.

BAB 11: MENYEMBELIH BINATANG KARENA ALLAH DILARANG DILAKUKAN DI TEMPAT


PENYEMBELIHAN YANG BUKAN KARENA ALLAH

Firman Allah :


] [

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mumin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah
antara orang-orang mumin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan
Rasul-Nya sejak dahulu). Mereka sesungguhnya bersumpah: kami tidak menghendaki selain
kebaikan. Dan Allah menjadikan saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya). Janganlah kamu dirikan shalat di masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang
didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu lakukan shalat di
dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-
orang yang mensucikan diri. [QS. At Taubah: 107 108].
Tsabit bin Dhahhak berkata:

: :
:

.
: :

110
(30),
Ada seseorang yang bernadzar akan menyembelih unta di Buwanah lalu ia bertanya kepada
Rasulullah , maka Nabi bertanya: apakah di tempat itu ada berhala-berhala yang pernah disembah oleh
orang-orang Jahiliyah? Para sahabat menjawab: tidak, dan Nabipun bertanya lagi: apakah di tempat itu
pernah dirayakan hari raya mereka? Para sahabatpun menjawab: "tidak, maka Nabipun menjawab:
laksanakan nadzarmu itu, karena nadzar itu tidak boleh dilaksanakan dalam bermaksiat kepada Allah, dan
dalam hal yang tidak dimiliki oleh seseorang. (HR. Abu Daud, dan Isnadnya menurut persyaratan Imam
Bukhari dan Muslim).
Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang firman Allah yang telah disebutkan di atas(31).
2. Kemaksiatan itu bisa berdampak negatif, sebagaimana ketaatan berdampak positif.
3. Masalah yang masih meragukan hendaknya dikembalikan kepada masalah yang sudah jelas, agar
keraguan itu menjadi hilang.
4. Diperbolehkan bagi seorang mufti untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum berfatwa untuk
mendapatkan keterangan yang jelas.
5. Mengkhususkan tempat untuk bernadzar tidak dilarang selama tempat itu bebas dari hal-hal yang
terlarang.
6. Tidak diperbolehkan mengkhususkan tempat, jika di tempat itu ada berhala-berhala yang pernah
disembah pada masa jahiliyah, walaupun semuanya sudah dihilangkan.
7. Tidak diperbolehkan mengkhususkan tempat untuk bernadzar, jika tempat itu pernah digunakan
untuk melakukan perayaan orang-orang jahiliyah, walaupun hal itu sudah tidak dilakukan lagi.
8. Tidak diperbolehkannya melakukan nadzar di tempat-tempat tersebut, karena nadzar tersebut
termasuk katagori nadzar maksiat.
9. Harus dihindari perbuatan yang menyerupai perbuatan orang-orang musyrik dalam acara-acara
keagamaan dan perayaan-perayaan mereka, walaupun tidak bermaksud demikian.
10. Tidak boleh bernadzar untuk melaksanakan kemaksiatan.
11. Tidak boleh seseorang bernadzar dalam hal yang tidak menjadi hak miliknya.

BAB 12: BERNADZAR UNTUK SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK

Firman Allah :
][
Mereka menepati nadzardan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. [QS. Al
Insan: 7].

(30)Buwanah: nama suatu tempat di sebelah selatan kota Makkah, sebelum Yalamlam; atau anak bukit sebelah Yanbu.
(31) Ayat ini menunjukkan pula bahwa menyembelih binatang dengan niat karena Allah dilarang dilakukan di tempat
yang dipergunakan oleh orang-orang musyrik untuk menyembelih binatang, sebagaimana shalat dengan niat
karena Allah dilarang dilakukan di masjid yang didirikan atas dasar maksiat kepada Allah.
111
]270: [
Dan apapun yang kalian nafkahkan, dan apapun yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya. [QS. Al Baqarah: 270].
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Aisyah radhiallahuanha bahwa Rasulullah bersabda:

Siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah maka ia wajib mentaatinya, dan barangsiapa yang
bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka ia tidak boleh bermaksiat kepada-Nya (dengan
melaksanakan nadzarnya itu).

Kandungan bab ini:


1. Menunaikan nadzar adalah wajib.
2. Apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar itu ibadah kepada Allah, maka menujukannya
kepada selain Allah adalah syirik.
3. Dilarang melaksanakan nadzar yang maksiat.

BAB 13: MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADA SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK

Firman Allah :
] [
Bahwa ada beberapa orang laki-laki dari manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki dari jin, maka jin-jin itu hanya menambah dosa dan kesalahan. [QS. Al Jin: 6].

Khaulah binti Hakim menuturkan: "aku mendengar Rasulullah bersabda:




:


Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu ia berdoa:



(aku berlindung dengan kalam Allah yang maha sempurna dari kejahatan semua mahluk yang Ia
ciptakan) maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempatnya itu.
(HR. Muslim).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang maksud ayat yang ada dalam surat Al Jin (32).

(32) Dalam ayat ini Allah memberitahukan bahwa ada di antara manusia yang meminta perlindungan kepada jin
agar merasa aman dari apa yang mereka khawatirkan, akan tetapi jin itu justru menambah dosa dan rasa khawatir
bagi mereka, karena mereka tidak meminta perlindungan kepada Allah. Dengan demikian, ayat ini menunjukkan
bahwa istiadzah (meminta perlindungan) kepada selain Allah adalah termasuk syirik dan terlarang.
112
2. Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik.
3. Hadits tersebut di atas, sebagaimana disimpulkan oleh para ulama, merupakan dalil bahwa kalam
Allah itu bukan makhluk, karena minta perlindungan kepada makhluk itu syirik.
4. Doa ini sangat utama walaupun singkat.
5. Sesuatu yang bisa mendatangkan kebaikan dunia, baik dengan menolak kejahatan atau
mendatangkan keberuntungan tidak berarti sesuatu itu tidak termasuk syirik.

BAB 14: MINTA PERTOLONGAN DAN BERDOA KEPADA SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK

Firman Allah :

] [
Dan janganlah kamu memohon/berdoa kepada selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat
dan tidak pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu berbuat hal itu maka sesungguhnya kamu
dengan demikian termasuk orang-orang yang dzalim (musyrik). Dan jika Allah menimpakan kepadamu
suatu bahaya, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki
kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu
kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia lah yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. [QS. Yunus: 106-107].


] [
Sesungguhnya mereka yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki
kepadamu, maka mintalah rizki itu kepada Allah dan sembahlah Dia (saja) serta bersyukurlah kepada-
Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu sekalian dikembalikan. [QS. Al Ankabut: 17].


] [
Dan tiada yang lebih sesat dari pada orang yang memohon kepada sesembahan-sesembahan selain
Allah, yang tiada dapat mengabulkan permohonannya sampai hari kiamat dan sembahan-sembahan itu
lalai dari (memperhatikan) permohonan mereka. Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat)
niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan mereka. [QS. Al
Ahqaf: 5-6].

]62: [
Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang-orang yang dalam kesulitan di saat ia berdoa
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yangmenjadikan kamu sekalian menjadi khalifah
113
di bumi? Adakah sesembahan (yang haq) selain Allah? Amat sedikitlah kamu mengingat-(Nya). [QS.
An Naml: 62].
Imam At-thabrani dengan menyebutkan sanadnya meriwayatkan bahwa: pernah ada pada zaman
Rasulullah seorang munafik yang selalu menyakiti orang-orang mumin, maka salah seorang di antara
orang mumin berkata: marilah kita bersama-sama memohon perlindungan kepada Rasulullah supaya
dihindarkan dari tindakan buruk orang munafik ini, ketika itu Rasulullah menjawab:



Sesungguhnya aku tidak boleh dimintai perlindungan, hanya Allah sajalah yang boleh dimintai
perlindungan.

Kandungan bab ini:


1. Istighatsah itu pengertiannya lebih khusus dari pada berdoa(33).
2. Penjelasan tentang ayat yang pertama (34).
3. Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik besar.
4. Orang yang paling shaleh sekalipun jika melakukan perbuatan ini untuk mengambil hati orang lain,
maka ia termasuk golongan orang-orang yang dzalim (musyrik).
5. Penjelasan tentang ayat yang kedua (35).
6. Meminta perlindungan kepada selain Allah tidak dapat mendatangkan manfaat duniawi, di
samping perbuatan itu termasuk perbuatan kafir.
7. Penjelasan tentang ayat yang ketiga (36).
8. Meminta rizki itu hanya kepada Allah, sebagaimana halnya meminta surga.
9. Penjelasan tentang ayat yang keempat (37).
10. Tidak ada orang yang lebih sesat dari pada orang yang memohon kepada sesembahan selain Allah.
11. Sesembahan selain Allah tidak merasa dan tidak tahu kalau ada orang yang memohon kepadanya.
12. Sesembahan selain Allah akan benci dan marah kepada orang yang memohon kepadanya pada hari
kiamat.
13. Permohonan ini dianggap ibadah kepada sesembahan selain Allah.

(33) Istighatsah ialah: meminta pertolongan ketika dalam keadaan sulit supaya dibebaskan dari kesulitan itu.
(34) Ayat pertama menunjukkan bahwa dilarang memohon kepada selain Allah, karena selain-Nya tidak dapat
memberikan manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan bahaya kepada seseorang.
(35) Ayat kedua menunjukkan bahwa Allah-lah yang berhak dengan segala ibadah yang dilakukan manusia, seperti
doa, istighatsah dan sebagainya. Karena hanya Allah yang Maha Kuasa, jika Dia menimpakan sesuatu bahaya
kepada seseorang, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia sendiri, dan jika Dia menghendaki
untuk seseorang suatu kebaikan, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Tidak ada seorangpun yang
menghalangi kehendak-Nya.
(36) Ayat ketiga menunjukkan bahwa hanya Allah yang berhak dengan ibadah dan rasa syukur kita, dan hanya kepada-
Nya seharusnya kita meminta rizki, karena selain Allah tidak mampu memberikan rizki.
(37) Ayat keempat menunjukkan bahwa doa (permohonan) adalah ibadah. Karena itu, barangsiapa yang
menyelewengkannya kepada selain Allah, maka dia adalah musyrik.
114
14. Pada hari kiamat sesembahan selain Allah itu akan mengingkari ibadah yang ditujukan kepada
mereka.
15. Permohonan kepada selain Allah inilah yang menyebabkan seseorang menjadi orang yang paling
sesat.
16. Penjelasan tentang ayat yang kelima (38).
17. Satu hal yang sangat mengherankan adalah adanya pengakuan dari para penyembah berhala bahwa
tidak ada yang dapat mengabulkan permohonan orang yang berada dalam kesulitan kecuali Allah,
untuk itu, ketika mereka berada dalam keadaan sulit dan terjepit, mereka memohon kepada-Nya
dengan ikhlas dan memurnikan ketaatan untuk-Nya.
18. Hadits di atas menunjukan tindakan preventif yang dilakukan Rasulullah untuk melindungi
ketauhidan, dan etika sopan santun beliau kepada Allah.

BAB 15: TIDAK SEORANGPUN YANG BERHAK DISEMBAH SELAIN ALLAH

Firman Allah :

] [
Apakah mereka mempersekutukan (Allah) dengan berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan
sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang, dan berhala-berhala itu tidak mampu
memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala
itu tidak dapat memberi pertolongan. [QS. Al Araf: 191-192].


] [
Dan sesembahan-sesembahan yang kalian mohon selain Allah, tidak memiliki apa-apa walaupun
setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak akan mendengar seruanmu itu; kalaupun
mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu; dan pada hari kiamat meraka
akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu
sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. [QS. Fathir: 13-14].
Diriwayatkan dalam shahih (Bukhari dan Muslim) dari Anas bin Malik , ia berkata:

:
[

.]128:
Ketika perang uhud Rasulullah terluka kepalanya, dan pecah gigi gerahamnya, maka beliau
bersabda: Bagaimana akan beruntung suatu kaum yang melukai Nabinya? Kemudian turunlah ayat: Tak
ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu. [QS. Ali Imran: 128].

(38) Ayat kelima menunjukkan bahwa istighatsah (mohon pertolongan) kepada selain Allah karena tidak ada yang
kuasa kecuali Dia adalah bathil dan termasuk syirik.
115
Dan diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Ibnu Umar bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda
ketika beliau berdiri dari ruku pada rakaat yang terakhir dalam shalat shubuh:
[ :

.]128:
Ya Allah, laknatilah si fulan dan sifulan, setelah beliau mengucapkan ( )

setelah itu turunlah firman Allah:
]128: [
Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu.

Dalam riwayat yang lain: Beliau mendoakan semoga Shafwan bin Umayah, Suhail bin Amr, dan Al
Harits bin Hisyam dijauhkan dari rahmat Allah, maka turunlah ayat:
]128: [
Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu.

Diriwayatkan pula dalam shahih Bukhari dari Abu Hurairah ia berkata: ketika diturunkan kepada
Rasulullah firman Allah :

][
Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat. [QS. Asy Syuara: 214].
Beliau berdiri dan bersabda: Wahai orang-orang Quraisy, tebuslah diri kamu sekalian (dari siksa Allah
dengan memurnikan ibadah kepadaNya). Sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan Allah untuk
kalian. Wahai Abbas bin Abdul Muthalib, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan
Allah, wahai Shafiyah bibi Rasulullah, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah
nanti, wahai Fatimah binti Rasulillah, mintalah kepadaku apa saja yang kau kehendaki, tapi sedikitpun aku
tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti.

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang kedua ayat tersebut diatas (39).
2. Kisah perang uhud.
3. Rasulullah, pemimpin para rasul, dalam shalat subuh telah membaca qunut sedang para sahabat
dibelakangnya mengamini.
4. Orang-orang yang beliau doakan semoga Allah menjauhkan rahmat-Nya dari mereka adalah orang-
orang kafir.
5. Mereka telah melakukan perbuatan yang tidak dilakukan oleh orang-orang kafir yang lain, antara lain
melukai kepala Rasulullah, dan berupaya untuk membunuh beliau, serta mengoyak-ngoyak tubuh
para korban yang terbunuh, padahal yang terbunuh itu adalah sanak famili mereka.

(39) Kedua ayat tersebut menunjukkan kebatilan syirik mulai dari dasarnya, karena makhluk yang lemah ini, yang
tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, tidak dapat dijadikan sebagai sandaran sama sekali; dan menunjukkan pula
bahwa Allah lah yang berhak dengan segala macam ibadah yang dilakukan manusia.
116
6. Terhadap peristiwa itulah Allah menurunkan firman-Nya kepada beliau:
]128: [
7. Allah berfirman:
]128:[
Atau Allah terima taubat mereka, atau menyiksa mereka. (QS. Ali Imran: 128).
Kemudian Allah pun menerima taubat mereka, dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam,
dan menjadi orang-orang yang beriman.
8. Dianjurkannya melakukan qunut nazilah, yaitu: qunut yang dilakukan ketika umat Islam dalam
keadaan marabahaya.
9. Menyebutkan nama-nama mereka beserta nama orang tua mereka ketika didoakan terlaknat di dalam
shalat, tidak membatalkan shalat.
10. Boleh melaknat orang kafir tertentu di dalam qunut.
11. Kisah Rasulullah ketika diturunkan kepada beliau firman Allah

][
Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.
12. Kesungguhan Rasulullah dalam hal ini, sehingga beliau melakukan sesuatu yang menyebabkan
dirinya dituduh gila, demikian halnya apabila dilakukan oleh orang mukmin pada masa sekarang.
13. Rasulullah memperingatkan keluarganya yang paling jauh kemudian yang terdekat dengan
sabdanya: sedikitpun Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti sampai
beliau bersabda: wahai Fatimah putri Rasul, aku tidak bisa berbuat untukmu apa-apa dihadapan
Allah nanti.
Jika beliau sebagai pemimpin para rasul telah berterus-terang tidak bisa membela putrinya sendiri
pemimpin kaum wanita di jagat raya ini, dan jika orang mengimani bahwa apa yang beliau katakan
(40)
itu benar, kemudian jika dia memperhatikan apa yang terjadi pada diri kaum khawash dewasa
ini, maka akan tampak baginya bahwa tuhid ini sudah ditinggalkan, dan tuntunan agama sudah
menjadi asing.

BAB 16: MALAIKAT MAKHLUK YANG PERKASA, BERSUJUD KEPADA ALLAH (41)

Firman Allah :

] [

(40) Kaum Khowash ialah: orang-orang tertentu yang ditokohkan dalam masalah agama, dan merasa bahwa dirinya
patut diikuti, disegani dan diminta berkah doanya.
(41) Bab ini menjelaskan bukti lain yang menunjukkan kebatilan syirik dan hanya Allah yang berhak dengan segala
macam ibadah. Karena apabila para malaikat, sebagai makhluk yang sangat perkasa dan paling kuat, bersujud di
hadapan Allah yang Maha tinggi dan Maha besar ketika mendengar firman-Nya, maka tidak ada yang berhak
dengan ibadah, puja dan puji, sanjungan dan pengagungan kecuali Allah.
117
Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka (malaikat), mereka berkata:
"apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: "perkataan yang benar, dan
Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [QS. Saba: 23].

Diriwayatkan dalam kitab shahih Imam Bukhari, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:





[]











:

Apabila Allah menetapkan suatu perintah di atas langit, para malaikat mengibas-ngibaskan sayapnya,
karena patuh akan firman-Nya, seolah-olah firman yang didengarnya itu bagaikan gemerincing rantai besi
(yang ditarik) di atas batu rata, halini memekakkan mereka (sehingga jatuh pingsan karena ketakutan),
sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati mereka, mereka berkata: apakah yang telah
difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: (perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi
lagi maha besar, ketika itulah (syetan-syetan) pencuri berita mendengarnya, pencuri berita itu sebagian
(42)
diatas sebagian yang lain - Sufyan bin Uyainah menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan
direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika mereka (penyadap berita) mendengar berita itu,
disampaikanlah kepada yang ada di bawahnya, dan seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang ramal,
tapi kadang-kadang syetan pencuri berita itu terkena syihab (meteor) sebelum sempat menyampaikan
berita itu, dan kadang-kadang sudah sempat menyampaikan berita sebelum terkena syihab, kemudian
dengan satu kalimat yang didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu melakukan seratus macam
kebohongan, mereka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya berkata: bukankah ia telah memberi
tahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar), sehingga ia dipercayai dengan
sebab kalimat yang didengarnya dari langit.
An Nawwas bin Saman menuturkan bahwa Rasulullah , bersabda:
:





: :




Apabila Allah hendak mewahyukan perintah-Nya, maka Dia firmankan wahyu tersebut, dan langit-
langit bergetar dengan kerasnya karena takut kepada Allah , dan ketika para malaikat mendengar firman
tersebut mereka pingsan dan bersujud, dan di antara mereka yang pertama kali bangun adalah Jibril, maka
Allah sampaikan wahyu yang Ia kehendaki kepada Jibril, kemudian Jibril melewati para malaikat, setiap ia
melewati langit maka para penghuninya bertanya kepadanya: apa yang telah Allah firmankan kepadamu?
Jibril menjawab: Dia firmankan yang benar, dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, dan seluruh

(42)Sufyan bin Uyainah bin Maimun Al Hilali, salah seorang periwayat hadits ini.
118
malaikat yang ia lewati bertanya kepadanya seperti pertanyaan pertama, demikianlah sehingga Jibril
menyampaikan wahyu tersebut sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Allah kepadanya.

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat yang telah disebutkan di atas (43).
2. Ayat tersebut mengandung argumentasi yang memperkuat kebatilan syirik, khususnya yang
berkaitan dengan orang-orang shaleh, dan ayat itu juga memutuskan akar-akar pohon syirik yang ada
dalam hati seseorang.
3. Penjelasan tentang firman Allah: mereka menjawab: (perkataan) yang benar dan Dialah yang
Maha Tinggi lagi Maha Besar. (44)
4. Menerangkan tentang sebab pertanyaan para malaikat tentang wahyu yang difirmankan Allah.
5. Jibril kemudian menjawab pertanyaan mereka dengan perkataan: Dia firmankan yang benar
6. Menyebutkan bahwa malaikat yang pertama kali mengangkat kepalanya adalah Jibril.
7. Jibril memberikan jawaban tersebut kepada seluruh malaikat penghuni langit, karena mereka
bertanya kepadanya.
8. Para malaikat penghuni langit jatuh pingsan ketika mendengar firman Allah.
9. Langitpun bergetar keras ketika mendengar firman Allah itu.
10. Jibril adalah malaikat yang menyampaikan wahyu itu ke tujuan yang telah diperintahkan Allah
kepadanya.
11. Hadits di atas menyebutkan tentang adanya syetan-syetan yang mencuri berita wahyu.
12. Cara mereka mencuri berita, sebagian mereka naik di atas sebagian yang lain.
13. Peluncuran syihab (meteor) untuk menembak jatuh syetan-syetan pencuri berita.
14. Adakalanya syetan pencuri berita itu terkena syihab sebelum sempat menyampaikan berita yang
didengarnya, dan adakalanya sudah sempat menyampaikan berita ke telinga manusia yang menjadi
abdinya sebelum terkena syihab.
15. Adakalanya ramalan tukang ramal itu benar.
16. Dengan berita yang diterimanya ia melakukan seratus macam kebohongan.
17. Kebohongannya tidak akan dipercaya kecuali karena adanya berita dari langit (melalui syetan
penyadap berita).
18. Kecenderungan manusia untuk menerima suatu kebatilan, bagaimana mereka bisa bersandar hanya
kepada satu kebenaran saja yang diucapkan oleh tukang ramal, tanpa memperhitungkan atau
mempertimbangkan seratus kebohongan yang disampaikannya.

(43) Ayat ini menerangkan keadaan para malaikat, yang mana mereka adalah makhluk Allah yang paling kuat dan
amat perkasa yang disembah oleh orang-orang musyrik. Apabila demikian keadaan meraka dan rasa takut mereka
kepada Allah ketika Allah berfirman, maka apakah pantas mereka dijadikan sesembahan selain Allah? Tentu
tidak pantas, dan makhluk selain mereka lebih tidak pantas lagi.
(44) Firman Allah ini menunjukkan: bahwa Kalamullah bukanlah makhluk (ciptaan), karena mereka berkata: Apakah
yang telah difirmankan oleh Tuhanmu? menunjukkan pula bahwa Allah Maha Tinggi di atas seluruh makhluk-
Nya, dan Maha Besar yang kebesaran-Nya tidak dapat dijangkau oleh pikiran mereka.
119
19. Satu kebenaran tersebut beredar luas dari mulut ke mulut dan diingatnya, lalu dijadikan sebagai bukti
bahwa apa yang dikatakan oleh tukang ramal itu benar.
20. Menetapkan sifat sifat Allah (seperti yang terkandung dalam hadits di atas), berbeda dengan faham
Asyariyah yang mengingkarinya.
21. Penjelasan bahwa bergetarnya langit dan pingsannya para malaikat itu disebabkan karena rasa takut
mereka kepada Allah .
22. Para malaikat pun bersujud kepada Allah.

BAB 17: SYAFAAT (45)

Firman Allah :

]51: [
Dan berilah peringatan dengan apa yang telah diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan
dikumpulkan kepada Rabb mereka (pada hari kiamat), sedang mereka tidaklah mempunyai seorang
pelindung dan pemberi syafaatpun selain Allah, agar mereka bertakwa. [QS. Al anam: 51].

]44: [
Katakanlah (hai Muhammad): "hanya milik Allah lah syafaat itu semuanya. [QS. Az zumar: 44].

]255: [
Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa seizin-Nya. [QS. Al baqarah:
225].

] [
Dan berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah
Allah mengiizinkan (untuk diberi syafaat) bagi siapa saja yang dikehendaki dan diridhai-Nya. [QS. An
Najm: 26].


] [
Katakanlah: serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tak memiliki
kekuasaan seberat dzarrahpun di langit maupun di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu andil

(45) Syafaat telah dijadikan dalil oleh kaum musyrikin dalam memohon kepada malaikat, nabi dan wali. Kata mereka:
Kami tidak memohon kepada mereka kecuali untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan syafaat
kepada kami di sisi-Nya, maka dalam bab ini diuraikan bahwa syafaat yang mereka harapkan itu adalah percuma,
bahkan syirik; dan syafaat hanyalah hak Allah semata, tiada yang dapat memberi syafaat kecuali dengan seizin-
Nya bagi siapa yang mendapat ridha-Nya.
120
apapun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan sama sekali tidak ada di antara mereka menjadi
pembantu bagi-Nya. Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, kecuali bagi orang yang telah diizinkan-
Nya memperoleh syafaat itu [QS. Saba: 22].

Abu Abbas (46) mengatakan: Allah telah menyangkal segala hal yang menjadi tumpuan kaum musyrikin,
selain diri-Nya sendiri, dengan menyatakan bahwa tidak ada seorangpun selain-Nya yang memiliki
kekuasaan, atau bagiannya, atau menjadi pembantu Allah.
Adapun tentang syafaat, maka telah ditegaskan oleh Allah bahwa syafaat ini tidak berguna kecuali bagi
orang yang telah diizinkan untuk memperolehnya, sebagaimana firman-Nya:

]28: [
Dan mereka tidak dapat memberi syafaat, kecuali kepada orang yang diridhai Allah. [QS. Al
Anbiya: 28].

Syafaat yang diperkirakan oleh orang-orang musyrik itu tidak akan ada pada hari kiamat, sebagaimana
yang telah dinyatakan oleh Al quran.
Dan diberitakan oleh Nabi : bahwa beliau pada hari kiamat akan bersujud kepada Allah dan
menghaturkan segala pepujian kepada-Nya, beliau tidak langsung memberi syafaat lebih dahulu, setelah itu
baru dikatakan kepada beliau: Angkatlah kepalamu, katakanlah niscaya ucapanmu pasti akan didengar,
dan mintalah niscaya permintaanmu akan dikabulkan, dan berilah syafaat niscaya syafaatmu akan
diterima. (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah bertanya kepada beliau: siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan
syafaatmu? Beliau menjawab: yaitu orang yang mengucapkan la Ilaha Illallah dengan ikhlas dari dalam
hatinya.(HR. Bukhari dan Ahmad)
Syafaat yang ditetapkan ini adalah syafaat untuk Ahlul Ikhlas Wattauhid (orang-orang yang
mentauhidkan Allah dengan ikhlas karena Allah semata) dengan seizin Allah; bukan untuk orang yang
menyekutukan Allah dengan yang lain-Nya.
Dan pada hakikatnya, bahwa hanya Allah lah yang melimpahkan karunia-Nya kepada orang-orang yang
ikhlas tersebut, dengan memberikan ampunan kepada mereka, dengan sebab doanya orang yang telah
diizinkan oleh Allah untuk memperoleh syafaat, untuk memuliakan orang tersebut dan menempatkannya di
tempat yang terpuji.
Jadi, syafaat yang ditiadakan oleh Al quran adalah yang di dalamnya terdapat kemusyrikan. Untuk itu,
Al Quran telah menetapkan dalam beberapa ayatnya bahwa syafaat itu hanya ada dengan izin Allah; Dan
Nabi pun sudah menjelaskan bahwa syafaat itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertauhid dan
ikhlas karena Allah semata.

(46) Taqiyuddin Abu Abbas ibnu Taimiyah: Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah An Numairi Al
Harrani Ad Dimasqi. Syaikhul Islam, dan tokoh yang gigih sekali dalam gerakan dakwah Islamiyah. Dilahirkan di
Harran, tahun 661 H (1263 M) dan meninggal di Damaskus tahun 728 H (1328 M).
121
Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang ayat-ayat di atas (47).
2. Syafaat yang dinafikan adalah syafaat yang di dalamnya terdapat unsur-unsur kemusyrikan.
3. Syafaat yang ditetapkan adalah syafaat untuk orang-orang yang bertauhid dengan ikhlas, dan
dengan izin Allah.
4. Penjelasan tentang adanya syafaat kubra, yaitu: Al Maqam Al Mahmud (kedudukan yang terpuji).
5. Cara yang dilakukan oleh Rasulullah ketika hendak mendapatkan syafaat, beliau tidak langsung
memberi syafaat lebih dahulu, tapi dengan bersujud kepada Allah, menghaturkan segala pujian
kepada-Nya. Kemudian setelah diizinkan oleh Allah barulah beliau memberi syafaat.
6. Adanya pertanyaan: siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan syafaat beliau?
7. Syafaat itu tidak diberikan kepada orang yang menyekutukan Allah.
8. Penjelasan tentang hakikat syafaat yang sebenarnya.

BAB 18: NABI TIDAK DAPAT MEMBERI HIDAYAH KECUALI DENGAN KEHENDAK ALLAH (48)

Firman Allah :
]56: [
Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang
yang kamu cintai, tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan
Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. [QS. Al qashash: 56].

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, dari Ibnu Musayyab, bahwa bapaknya berkata: Ketika Abu Thalib
akan meninggal dunia, maka datanglah Rasulullah , dan pada saat itu Abdullah bin Abi Umayyah, dan
Abu Jahal ada disisinya, lalu Rasulullah bersabda kepadanya:

(47) Ayat pertama dan kedua menunjukkan bahwa syafaat seluruhnya adalah hak khusus bagi Allah.
Ayat ketiga menunjukkan bahwa syafaat itu tidak diberikan kepada seseorang, tanpa adanya izin dari Allah.
Ayat keempat menunjukkan bahwa syafaat itu diberikan oleh orang yang diridhai Allah dengan izin dari-Nya.
Dengan demikian syafaat itu adalah hak mutlak Allah, tidak dapat diminta kecuali dari-Nya; dan menunjukkan
pula kebatilan syirik yang dilakukan oleh kaum musyrikin dengan mendekatkan diri kepada malaikat, nabi atau
orang orang shaleh, untuk meminta syafaat mereka.
Ayat kelima mengandung bantahan terhadap kaum musyrikin yang mereka itu menyeru selain Allah, seperti
malaikat dan makhluk-makhluk lainnya, karena menganggap bahwa makhluk-makhluk itu bisa mendatangkan
manfaat dan menolak madharat; dan menunjukkan bahwa syafaat tidak berguna bagi mereka, karena syirik yang
mereka lakukan, tetapi hanya berguna bagi orang yang mengamalkan tauhid, dan itupun dengan izin Allah.
(48) Bab ini merupakan bukti adanya kewajiban bertauhid kepada Allah. Karena apabila Nabi Muhammad sebagai
makhluk termulia dan yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah, tidak dapat memberi hidayah kepada
siapapun yang beliau inginkan, maka tidak ada sembahan yang haq melainkan Allah, yang bisa memberi hidayah
kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
122


Wahai pamanku, ucapkanlah la ilaha illallah kalimat yang dapat aku jadikan bukti untukmu
dihadapan Allah.

Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berkata kepada Abu Thalib: Apakah kamu membenci
agama Abdul Muthalib? Kemudian Rasulullah mengulangi sabdanya lagi, dan mereka berduapun
mengulangi kata-katanya pula. Maka ucapan terakhir yang dikatakan oleh Abu Thalib adalah: bahwa ia tetap
masih berada pada agamanya Abdul Muthalib, dan dia menolak untuk mengucapkan kalimat: "la ilaha
illallah", kemudian Rasulullah bersabda: sungguh akan aku mintakan ampun untukmu kepada Allah,
selama aku tidak dilarang, lalu Allah menurunkan firman-Nya:

]113: [
Tidak layak bagi seorang Nabi serta orang-orang yang beriman memintakan ampunan (kepada
Allah) bagi orang-orang musyrik. [QS. Al Baraah: 113].
Dan berkaitan dengan Abu Thalib, Allah menurunkan firman-Nya:

]56: [
Sesungguhnya kamu (hai Muhammad tak sanggup memberikan hidayah(petunjuk) kepada orang-
orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-
Nya. [QS. Al Qashash: 57].

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat 57 surat Al Qashash (49).
2. Penjelasan tentang ayat 113 surat Al Baraah (50).
3. Masalah yang sangat penting, yaitu penjelasan tentang sabda Nabi : Ucapkanlah kalimat la ilaha
illallah, berbeda dengan apa yang difahami oleh orang-orang yang mengaku dirinya berilmu (51).

(49) Ayat ini menunjukkan bahwa hidayah (petunjuk) untuk masuk Islam itu hanyalah di Tangan Allah saja, tidak ada
seorangpun yang dapat menjadikan seseorang menapaki jalan yang lurus ini kecuali dengan kehendak-Nya; dan
mengandung bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan bahwa para nabi dan wali itu dapat
mendatangkan manfaat dan menolak madharat, sehingga diminta untuk memberikan ampunan, menyelamatkan
diri dari kesulitan, dan untuk kepentingan kepentingan lainnya.
(50) Ayat ini menunjukkan tentang haramnya memintakan ampun bagi orang-orang musyrik; dan haram pula berwala
(mencintai, memihak dan membela) mereka.
(51) Penjelasannya ialah: diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan apa yang menjadi
konsekwensinya, yaitu: memurnikan ibadah hanya kepada Allah, dan membersihkan diri dari ibadah kepada selain
Nya, seperti: malaikat, nabi, wali , kuburan, batu, pohon, dan lain lain.
123
4. Abu Jahal dan kawan-kawannya mengerti maksud Rasulullah ketika beliau masuk dan berkata
kepada pamannya: ucapkanlah kalimat la ilaha illallah, oleh karena itu, celakalah orang yang
pemahamannya tentang asas utama Islam ini lebih rendah dari pada Abu Jahal.
5. Kesungguhan Rasulullah dalam berupaya untuk mengislamkan pamannya.
6. Bantahan terhadap orang-orang yang mengatakan bahwa Abdul Muthalib dan leluhurnya itu
beragama Islam.
7. Permintaan ampun Rasulullah untuk Abu Thalib tidak di kabulkan, ia tidak diampuni, bahkan beliau
dilarang memintakan ampun untuknya.
8. Bahayanya Berkawan dengan orang-orang berpikiran dan berprilaku jahat.
9. Bahayanya mengagung-agungkan para leluhur dan orang-orang terkemuka.
10. Nama besar mereka inilah yang dijadikan oleh orang-orang jahiliyah sebagai tolok ukur kebenaran
yang mesti dianut.
11. Hadits di atas mengandung bukti bahwa amal seseorang itu yang dianggap adalah di akhir hidupnya;
sebab jika Abu Thalib mau mengucapkan kalimat tauhid, maka pasti akan berguna bagi dirinya di
hadapan Allah.
12. Perlu direnungkan, betapa beratnya hati orang-orang yang sesat itu untuk menerima tauhid, karena
dianggap sebagai sesuatu yang tak bisa diterima oleh akal pikiran mereka; sebab dalam kisah di atas
disebutkan bahwa mereka tidak menyerang Abu Thalib kecuali supaya menolak untuk mengucapkan
kalimat tauhid, padahal Nabi sudah berusaha semaksimal mungkin, dan berulang kali memintanya
untuk mengucapkannya. Dan karena kalimat tauhid itu memiliki makna yang jelas dan konsekwensi
yang besar, maka cukuplah bagi mereka dengan menolak untuk mengucapkannya.

BAB 19: PENYEBAB UTAMA KEKAFIRAN ADALAH BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MENGAGUNGKAN


ORANG-ORANG SHALEH

Firman Allah :
]171: [
Wahai orang-orang ahli kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian, dan
janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. [QS. An nisa: 171].

Dalam shahih Bukhari ada satu riwayat dari Ibnu Abbas yang menjelaskan tentang firman Allah :
] [
Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata: "janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)
Tuhan-tuhan kamu, dan janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, Suwa,
Yaghuts, Yauq maupun Nasr. [QS. Nuh: 23].

124
Beliau (Ibnu Abbas) mengatakan: Ini adalah nama orang-orang shaleh dari kaum Nabi Nuh, ketika
mereka meniggal dunia, syetan membisikkan kepada kaum mereka agar membuat patung-patung mereka
yang telah meninggal di tempat-tempat dimana, disitu pernah diadakan pertemuan-pertemuan mereka, dan
mereka disuruh memberikan nama-nama patung tersebut dengan nama-nama mereka, kemudian orang-orang
tersebut menerima bisikan syetan, dan saat itu patung-patung yang mereka buat belum dijadikan
sesembahan, baru setelah para pembuat patung itu meninggal, dan ilmu agama dilupakan, mulai saat itulah
patung-patung tersebut disembah.
Ibnul Qayyim berkata (52): banyak para ulama salaf mengatakan: setelah mereka itu meninggal, banyak
orang-orang yang berbondong-bondong mendatangi kuburan mereka, lalu mereka membuat patung-patung
mereka, kemudian setelah waktu berjalan beberapa lama akhirnya patung-patung tersebut dijadikan
sesembahan.

Diriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah bersabda:





Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-
lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Abdullah (hamba
Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah). (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah bersabda:




Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang telah
membinasakan orang-orang sebelum kalian. (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah dari Ibnu Abbas ).

Dan dalam shahih Muslim, Ibnu Masud berkata: bahwa Rasulullah bersabda:
-

Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan. (diulanginya ucapan itu tiga kali).

Kandungan dalam bab ini:


1. Orang yang memahami bab ini dan kedua bab setelahnya, akan jelas baginya keterasingan Islam; dan
ia akan melihat betapa kuasanya Allah itu untuk merubah hati manusia.
2. Mengetahui bahwa awal munculnya kemusyrikan di muka bumi ini adalah karena sikap berlebih-
lebihan terhadap orang-orang shaleh.
3. Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat oleh orang-orang sehingga ajaran para Nabi menjadi
berubah, dan apa faktor penyebabnya? padahal mereka mengetahui bahwa para Nabi itu adalah
utusan Allah.

(52) Abu Abdillah: Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sad Az ZurI Ad Dimasqi, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.
Seorang ulama besar dan tokoh gerakan dawah Islamiyah; murid syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Mempunyai
banyak karya ilmiyah. Dilahirkan tahun 691 H (1292 M) dan meninggal tahun 751 H (1350 M).
125
4. Mengetahui sebab-sebab diterimanya bidah, padahal syariat dan fitrah manusia menolaknya.
5. Faktor yang menyebabkan terjadinya hal di atas adalah tercampur-aduknya kebenaran dengan
kebatilan; Adapun yang pertama ialah: rasa cinta kepada orang-orang shaleh.
Sedang yang kedua ialah: tindakan yang dilakukan oleh orang-orang alim yang ahli dalam masalah
agama, dengan maksud untuk suatu kebaikan, tetapi orang-orang yang hidup sesudah mereka
menduga bahwa apa yang mereka maksudkan bukanlah hal itu.
6. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Nuh (53).
7. Mengetahui watak manusia bahwa kebenaran yang ada pada dirinya bisa berkurang, dan kebatilan
malah bisa bertambah.
8. Bab ini mengandung suatu bukti tentang kebenaran pernyataan ulama salaf bahwa bidah adalah
penyebab kekafiran.
9. Syetan mengetahui dampak yang diakibatkan oleh bidah, walaupun maksud pelakunya baik.
10. Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap berlebih-lebihan dalam agama itu dilarang, dan
mengetahui pula dampak negatifnya.
11. Bahaya dari perbuatan sering mendatangi kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.
12. Larangan adanya patung-patung, dan hikmah dibalik perintah menghancurkannya (yaitu: untuk
menjaga kemurnian tauhid dan mengikis kemusyrikan).
13. Besarnya kedudukan kisah kaum nabi Nuh ini, dan manusia sangat memerlukan akan hal ini,
walaupun banyak di antara mereka yang telah melupakannya.
14. Satu hal yang sangat mengherankan, bahwa mereka (para ahli bidah) telah membaca dan memahami
kisah ini, baik lewat kitab-kitab tafsir maupun hadits, tapi Allah menutup hati mereka, sehingga
mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh adalah amal ibadah
yang paling utama, dan merekapun beranggapan bahwa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya
hanyalah kekafiran yang menghalalkan darah dan harta.
15. Dinyatakan bahwa mereka berlebih-lebihan terhadap orang- orang shaleh itu tiada lain karena
mengharapkan syafaat mereka.
16. Mereka menduga bahwa orang-orang berilmu yang membuat patung itu bermaksud demikian.
17. Pernyataan yang sangat penting yang termuat dalam sabda Nabi: Janganlah kalian memujiku
dengan berlebih-lebihan, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin
Maryam. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada beliau yang telah
menyampaikan risalah dengan sebenar-benarnya.
18. Ketulusan hati beliau kepada kita dengan memberikan nasehat bahwa orang-orang yang berlebih-
lebihan itu akan binasa.
19. Pernyataan bahwa patung-patung itu tidak disembah kecuali setelah ilmu [agama] dilupakan, dengan
demikian dapat diketahui nilai keberadaan ilmu ini dan bahayanya jika hilang.
20. Penyebab hilangnya ilmu agama adalah meninggalnya para ulama.

(53) Ayat ini menunjukkan bahwa sikap yang berlebih-lebihan dan melampaui batas terhadap orang-orang shalih
adalah menyebabkan terjadinya syirik dan tuntunan agama para Nabi ditinggalkan.
126
BAB 20: LARANGAN BERIBADAH KEPADA ALLAH DI SISI KUBURAN ORANG-ORANG SHALEH

Diriwayatkan dalam shahih [Bukhari dan Muslim], dari Aisyah radhiallahuanha. bahwa Ummu Salamah
radhiallahuanha bercerita kepada Rasulullah tentang gereja yang ia lihat di negeri Habasyah (Ethiopia),
yang di dalamnya terdapat rupaka-rupaka (gambar-gambar), maka Rasulullah bersabda:









Mereka itu, apabila ada orang yang shaleh atau hamba yang shaleh meninggal, mereka bangun di atas
kuburannya sebuah tempat ibadah, dan mereka membuat di dalamnya rupaka-rupaka, dan mereka adalah
sejelek-jelek makhluk disisi Allah.
Mereka dihukumi beliau sebagai sejelek-jelek makhluk karena mereka melakukan dua fitnah sekaligus;
yaitu fitnah memuja kuburan dengan membangun tempat ibadah di atasnya dan fitnah membuat rupaka-
rupaka (patung-patung).
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Aisyah juga berkata: ketika Rasulullah akan diambil
nyawanya, beliaupun segera menutup mukanya dengan kain, dan ketika nafasnya terasa sesak maka
dibukanya kembali kain itu. Ketika beliau dalam keadaan demikian itulah beliau bersabda:


Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani, yang telah menjadikan kuburan
para Nabi mereka sebagai tempat peribadatan.
Beliau mengingatkan umatnya agar menjauhi perbuatan mereka, dan jika bukan karena hal itu, Maka
pasti kuburan beliau akan ditampakkan, hanya saja beliau khawatir kalau kuburannya nanti dijadikan tempat
peribadatan.
Imam Muslim meriwayatkan dari Jundub bin Abdullah, dimana ia pernah berkata: Aku pernah
mendengar Rasulullah bersabda lima hari sebelum beliau meninggal dunia:








Sungguh, Aku menyatakan setia kepada Allah dengan menolak bahwa aku mempunyai seorang khalil
(kekasih mulia) dari antara kalian, karena sesungguhnya Allah telah menjadikan aku sebagai kekasih-
Nya, sebagaimana Ia telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya; seandainya aku menjadikan seorang
kekasih dari umatku, maka aku akan jadikan Abu Bakar sebagai kekasihku. Dan ketahuilah, bahwa
sesungguhnya umat-umat sebelum kalian telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat
ibadah, dan ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah, karena aku benar-
benar melarang kalian dari perbuatan itu.
Rasulullah di akhir hayatnya - sebagaimana dalam hadits Jundub - telah melarang umatnya untuk tidak
menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah. Kemudian ketika dalam keadaan hendak diambil nyawanya
127
sebagaimana dalam hadits Aisyah- beliau melaknat orang yang malakukan perbuatan itu. dan shalat di
sekitar kubur termasuk pula dalam pengertian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, walaupun tidak
dibangun masjid; dan inilah maksud dari kata-kata Aisyah radhiallahuanha: dikhawatirkan akan
dijadikan sebagai tempat ibadah.
Dan para sahabat pun belum pernah membangun masjid (tempat ibadah) disekitar kuburan beliau, karena
setiap tempat yang digunakan untuk shalat berarti telah dijadikan sebagai masjid, bahkan setiap tempat yang
dipergunakan untuk shalat disebut masjid, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasul :



Telah dijadikan bumi ini untukku sebagai masjid dan alat suci.
Dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu dengan sanad yang jayyid, dari Ibnu Masud , bahwa
Nabi Muhammad bersabda:



Sesungguhnya, termasuk sejelek-jelek manusia adalah orang yang masih hidup saat hari kiamat tiba,
dan orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah (masjid). (HR. Abu Hatim dalam kitab
shahihnya).

Kandungan bab ini:


1. Larangan membangun tempat beribadah (masjid) di sisi kuburan orang-orang yang shaleh, walupun
niatnya baik.
2. Larangan keras adanya rupaka-rupaka (gambar/ patung) dalam tempat ibadah.
3. Pelajaran penting yang dapat kita ambil dari sikap keras Rasulullah dalam masalah ini, bagaimana
beliau menjelaskan terlebih dahulu kepada para sahabat, bahwa orang yang membangun tempat
ibadah di sekitar kuburan orang shaleh termasuk sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah; kemudian,
lima hari sebelum wafat, beliau mengeluarkan pernyataan yang melarang umatnya menjadikan
kuburan-kuburan sebagai tempat ibadah; terakhir,beberapa saat menjelang wafatnya, beliau masih
merasa belum cukup dengan tindakan-tindakan yang telah diambilnya, sehingga beliau melaknat
orang-orang yang melakukan perbuatan ini.
4. Rasulullah melarang pula perbuatan tersebut dilakukan di sisi kuburan beliau, walaupun kuburan
beliau sendiri belum ada.
5. Menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai tempat ibadah merupakan tradisi orang-orang Yahudi dan
Nasrani.
6. Rasulullah melaknat mereka karena perbuatan mereka sendiri.
7. Rasulullah melaknat mereka dengan tujuan memberikan peringatan kepada kita agar tidak berbuat
hal yang sama terhadap kuburan beliau.
8. Alasan tidak ditampakkannya kuburan beliau karena khawatir akan dijadikan sebagai tempat ibadah.
9. Pengertian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah ialah: [melakukan suatu ibadah, seperti:
shalat di sisi kuburan, meskipun tidak dibangun di atasnya sebuah tempat ibadah].

128
10. Rasulullah menggabungkan antara orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah dengan
orang yang masih hidup disaat kiamat tiba, dalam rangka memberikan peringatan pada umatnya
tentang perbuatan yang menghantarkan kepada kemusyrikan sebelum terjadi, disamping
mengingatkan pula bahwa akhir kehidupan dunia adalah merajalelanya kemusyrikan.
11. Khutbah beliau yang disampaikan lima hari sebelum wafatnya mengandung sanggahan terhadap dua
kelompok yang kedua-duanya termasuk sejelek-jelek ahli bidah, bahkan sebagian ulama
menyatakan bahwa keduanya di luar 72 golongan yang ada dalam umat Islam, yaitu Rafidhah (54) dan
Jahmiyah(55). Dan sebab kemusyrikan dan penyembahan kuburan terjadi adalah orang-orang
Rafidhah. Merekalah orang pertama yang membangun tempat ibadah di atas kuburan.
12. Rasulullah [adalah manusia biasa] merasakan beratnya sakaratul maut.
13. Beliau dimuliakan oleh Allah dengan dijadikan sebagai kekasih (khalil) [sebagaimana Nabi Ibrahim].
14. Pernyataan bahwa khalil itu lebih tinggi derajatnya dari pada habib (kekasih).
15. Pernyataan bahwa Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang paling mulia.
16. Hal tersebut merupakan isyarat bahwa Abu Bakar akan menjadi Khalifah (sesudah beliau).

BAB 21: BERLEBIH-LEBIHAN TERHADAP KUBURAN ORANG-ORANG SHALEH MENJADI PENYEBAB


DIJADIKANNYA SESEMBAHAN SELAIN ALLAH

Imam Malik meriwayatkan dalam kitabnya Al Muwattha, bahwa Rasulullah bersabda:






Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah sangat murka
kepada orang-orang yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dengan sanadnya dari sufyan dari Mansur dari Mujahid, berkaitan dengan
ayat:
]19: [
Jelaskan kepadaku (wahai kaum musyrikin) tentang (berhala yang kamu anggap sebagai anak
perempuan Allah) Al lata dan Al Uzza. [QS. An Najm: 19].
Ia (Mujahid) berkata: Al latta adalah orang yang dahulunya tukang mengaduk tepung (dengan air atau
minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. Setelah meninggal, merekapun senantiasa mendatangi
kuburannya.

(54) Rafidhah adalah salah satu sekte dalam aliran syiah. Mereka bersikap berlebih-lebihan terhadap Ali bin Abi
Thalib dan Ahlul bait, dan mereka menyatakan permusuhan terhadap sebagian besar sahabat Rasulullah,
khususnya Abu Bakar dan Umar.
(55) Jahmiyah adalah aliran yang timbul pada akhir khilafah Bani Umayyah. Disebut demikian, karena dinisbatkan
kepada nama tokoh mereka, yaitu Jahm bin Shafwan At Tirmidzi, yang terbunuh pada tahun 128 H. di antara
pendapat aliran ini adalah menolak kebenaran adanya Asma dan Sifat Allah, karena menurut anggapan mereka
Asma dan Sifat adalah ciri khas makhluk, maka apabila diakui dan ditetapkan untuk Allah berarti menyerupakan
Allah dengan makhluk-Nya.
129
Demikian pula penafsiran Ibnu Abbas sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauza: Dia itu pada
mulanya adalah tukang mengaduk tepung untuk para jamaah haji.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas , ia berkata:




Rasulullah melaknat kaum wanita yang menziarahi kuburan, serta orang-orang yang membuat tempat
ibadah dan memberi lampu penerang di atas kuburannya. (HR. para penulis kitab Sunan).

Kandungan dalam bab ini:


1. Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan berhala (56).
2. Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ibadah (57).
3. Rasulullah dengan doanya itu, tiada lain hanyalah memohon kepada Allah supaya dihindarkan dari
sesuatu yang dikhawatirkan terjadi [pada umatnya, sebagaimana yang telah terjadi pada umat-umat
sebelumnya] yaitu: sikap berlebih-ebihan terhadap kuburan beliau, yang akhirnya kuburan beliau
akan menjadi berhala yang disembah.
4. Dalam doanya, beliau sertakan pula apa yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan
menjadikan kuburan para Nabinya sebagai tempat beribadah.
5. Penjelasan bahwa Allah sangat murka [terhadap orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai
tempat ibadah].
6. Di antara masalah yang sangat penting untuk dijelaskan dalam bab ini adalah mengetahui sejarah
penyembahan Al lata berhala terbesar orang-orang jahiliyah.
7. Mengetahui bahwa berhala itu asal usulnya adalah kuburan orang shaleh [yang diperlakukan secara
berlebihan dengan senantiasa dikunjungi oleh mereka].
8. Al latta nama orang yang dikuburkan itu, pada mulanya adalah seorang pengaduk tepung untuk
disajikan kepada para jamaah haji.
9. Rasulullah melaknat para wanita penziarah kubur.
10. Beliau juga melaknat orang-orang yang memberikan lampu penerang di atas kuburan.

BAB 22: UPAYA RASULULLAH DALAM MENJAGA TAUHID DAN MENUTUP JALAN YANG MENUJU
KEPADA KEMUSYRIKAN

Firman Allah :
] [

(56) Berhala adalah sesuatu yang diagungkan selain Allah, seperti kuburan, batu, pohon dan sejenisnya.
(57) Mengagungkan kuburan dengan dijadikannya sebagai tempat ibadah adalah termasuk pengertian ibadah yang
dilarang oleh Rasulullah.

130
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi
penyayang kepada orang orang mumin. [QS. At Taubah: 128].

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:




Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan janganlah kalian jadikan
kuburanku sebagai tempat perayaan, ucapkanlah shalawat untukku, karena sesungguhnya ucapan shalawat
kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada. (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik, dan
para perawinya tsiqah).
Dalam hadits yang lain, Ali bin Al Husain menuturkan, bahwa ia melihat seseorang masuk ke dalam
celah-celah yang ada pada kuburan Rasulullah , kemudian berdoa, maka ia pun melarangnya seraya
berkata kepadanya: Maukah kamu aku beritahu sebuah hadits yang aku dengar dari bapakku dari kakekku
dari Rasulullah , beliau bersabda:



Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kalian jadikan rumah-
rumah kalian sebagai kuburan, dan ucapkanlah doa salam untukku, karena doa salam kalian akan sampai
kepadaku dari mana saja kalian berada. (Diriwayatkan dalam kitab Al Mukhtarah).
Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Baraah (58).
2. Rasulullah telah memperingatkan umatnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam
menjauhkan umatnya dari jalan yang menuju kepada kemusyrikan, serta menutup setiap jalan yang
menjurus kepadanya.
3. Rasulullah sangat menginginkan keimanan dan keselamatan kita, dan amat belas kasihan lagi
penyayang kepada kita.
4. Larangan Rasulullah untuk tidak menziarahi kuburannya dengan cara tertentu, [yaitu dengan
menjadikannya sebagai tempat perayaan], padahal menziarahi kuburan beliau termasuk amalan yang
amat baik.
5. Rasulullah melarang seseorang banyak melakukan ziarah kubur.
6. Rasulullah menganjurkan untuk melakukan shalat sunnah di dalam rumah.
7. Satu hal yang sudah menjadi ketetapan dikalangan kaum salaf, bahwa menyampaikan shalawat untuk
Nabi tidak perlu masuk ke dalam kuburannya.
8. Alasannya karena shalawat dan salam seseorang untuk beliau akan sampai kepada beliau dimanapun
ia berada, maka tidak perlu harus mendekat, sebagaimana yang diduga oleh sebagian orang.

(58) Ayat ini, dengan sifat sifat yang disebutkan di dalamnya untuk pribadi Nabi Muhammad , menunjukkan bahwa
beliau telah memperingatkan umatnya agar menjauhi syirik, yang merupakan dosa paling besar, karena inilah
tujuan utama diutusnya Rasulullah .
131
9. Nabi di alam barzakh, akan ditampakkan seluruh amalan umatnya yang berupa shalawat dan salam
untuknya.

BAB 23: PENJELASAN BAHWA SEBAGIAN UMAT INI ADA YANG MENYEMBAH BERHALA

Firman Allah :
]51: [
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al kitab? Mereka beriman
kepada Jibt dan Thaghut (59), dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekkah), bahwa
mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. [QS. An nisa: 51].

]60: [
Katakanlah:maukah aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk
pembalasannya dari pada (orang-orang fasik) itu dihadapan Allah, yaitu orang-orang yang dilaknati dan
dimurkai, dan di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi, dan orang-orang yang menyembah
Thaghut. [QS. Al maidah: 60].

] [
Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: sungguh kami akan mendirikan
sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka. [QS. Al kahfi: 21].
Dari Abu Said , Rasulullah bersabda:
: :


Sungguh kalian akan mengikuti (meniru) tradisi umat-umat sebelum kalian selangkah demi selangkah
sampai kalaupun mereka masuk kedalam liang biawak niscaya kalian akan masuk ke dalamnya pula. para
sahabat bertanya: Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasranikah? Beliau menjawab: siapa
lagi? (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Muslim meriwayatkan dari Tsauban , bahwa Rasulullah bersabda:

(59) Terdapat bebarapa penafsiran dari kalangan salaf, tentang makna Jibt, antara lain: berhala, sihir, tukang sihir,
tukang ramal, Huyai bin Akhthab dan Kaab bin Al Asyraf (kedua orang ini adalah tokoh orang-orang Yahudi di
zaman Rasulullah ). Dengan demikian, pengertian umum mencakup makna ini semua, sebagaimana yang
dikatakan oleh Al Jauhari dalam Ash Shihah: Jibt adalah kata-kata yang dapat digunakan untuk berhala, tukang
ramal, tukang sihir dan sejenisnya
Demikian halnya dengan kata-kata thaghut, terdapat beberapa penafsiran, yang menunjukkan pengertian umum.
Antara lain: syetan, syetan dalam wujud manusia, berhala, tukang ramal, Kaab Al Asyraf.
Ibnu Jarir Ath Thabari, dalam menafsirkan ayat ini, setelah menyebutkan beberapa penafsiran ulama salaf,
mengatakan: Jibt dan Thaghut ialah dua sebutan untuk setiap yang diagungkan dengan disembah selain Allah,
atau ditaati, atau dipatuhi; baik yang diagungkan itu batu, manuisa ataupun syetan.
132
:


:




Sungguh Allah telah membentangkan bumi kepadaku, sehingga aku dapat melihat belahan timur dan
barat, dan sungguh kekuasaan umatku akan sampai pada belahan bumi yang telah dibentangkan kepadaku
itu, dan aku diberi dua simpanan yang berharga; merah dan putih (imperium Persia dan Romawi), dan aku
minta kepada Rabbku untuk umatku agar jangan dibinasakan dengan sebab kelaparan (paceklik) yang
berkepanjangan, dan jangan dikuasakan kepada musuh selain dari kaum mereka sendiri, sehingga musuh
itu nantinya akan merampas seluruh negeri mereka. Lalu Rabb berfirman: Hai Muhammad, jika aku telah
menetapkan suatu perkara, maka ketetapan itu tak akan bisa berubah, dan sesungguhnya Aku telah
memberikan kepadamu untuk umatmu untuk tidak dibinasakan dengan sebab paceklik yang
berkepanjangan, dan tidak akan dikuasai oleh musuh selain dari kaum mereka sendiri, maka musuh itu
tidak akan bisa merampas seluruh negeri mereka, meskipun manusia yang ada di jagat raya ini berkumpul
menghadapi mereka, sampai umatmu itu sendiri sebagian menghancurkan sebagian yang lain, dan sebagian
meraka menawan sebagian yang lain.
Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al Barqani dalam shahihnya dengan tambahan:










Dan yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah adanya pemimpin yang menyesatkan, dan
ketika terjadi pertumpahan darah di antara mereka, maka tidak akan berakhir sampai datangnya hari kiamat,
dan hari kiamat tidak akan kunjung tiba kecuali ada di antara umatku yang mengikuti orang musyrik, dan
sebagian lain yang menyembah berhala, dan sungguh akan ada pada umatku 30 orang pendusta, yang
mengaku sebagai Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi lain setelah aku, meskipun
demikian akan tetap ada segolongan dari umatku yang tetap tegak membela kebenaran, dan mereka selalu
mendapat pertolongan Allah taala, mereka tak tergoyahkan oleh orang-orang yang menelantarkan mereka
dan memusuhi mereka, sampai datang keputusan Allah .

Kandungan dalam bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa(60).
2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Maidah (61).

(60) Ayat ini menunjukkan bahwa apabila orang-orang yang diturunkan kepada mereka Al Kitab mau beriman kepada
Jibt dan Thaghut, maka tidak mustahil dan tidak dapat dipungkiri bahwa umat ini yang telah diturunkan
kepadanya Al Quran akan berbuat pula seperti yang mereka perbuat, karena Rasulullah telah memberitahukan
bahwasanya akan ada di diantara umat ini orang-orang yang berbuat seperti apa yang diperbuat oleh orang-orang
Yahudi dan Nasrani.
(61) Ayat ini menunjukkan bahwa akan terjadi di kalangan umat ini penyembahan thaghut, sebagaimana telah terjadi
penyembahan thaghut di kalangan ahli kitab.
133
3. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Kahfi (62).
4. Masalah yang sangat penting sekali, yaitu pengertian tentang beriman terhadap Jibt dan Thaghut,
apakah sekedar mempercayainya dalam hati, atau mengikuti orang-orangnya, sekalipun membenci
hal tersebut dan mengerti akan kebatilannya? [sebagai buktinya], apa yang dikatakan oleh Ahli kitab
kepada orang-orang kafir (kaum Musyrikin Makkah) bahwa mereka lebih benar jalannya dari pada
orang-orang yang beriman.
5. Iman kepada Jibt dan Thaghut pasti akan terjadi di kalangan umat ini (umat Islam), sebagaimana
yang ditetapkan dalam hadits Abu Said. Dan inilah yang dimaksud dalam bab ini.
6. Pernyataan Rasulullah bahwa akan terjadi penyembahan berhala dari kalangan umat ini.
7. Satu hal yang amat mengherankan adalah munculnya orang yang mendakwahkan dirinya sebagai
Nabi, seperti Al Mukhtar bin Abu Ubaid Ats tsaqafi(63); padahal ia mengucapkan dua kalimah
syahadat, dan menyatakan bahwa dirinya termasuk dalam umat Muhammad, dan ia meyakini bahwa
Rasulullah itu haq dan Al Quran juga haq, yang di dalamnya diterangkan bahwa Muhammad adalah
penutup para Nabi. Walaupun demikian ia dipercayai banyak orang, meskipun adanya kontradiksi
yang jelas sekali. Ia hidup pada akhir masa sahabat dan diikuti oleh banyak orang.
8. Rasulullah menyampaikan kabar gembira bahwa al haq (kebenaran Allah dan ajaran-Nya) tidak
akan dapat dilenyapkan sama sekali, sebagaimana yang terjadi pada masa lalu, tetapi masih akan
selalu ada sekelompok orang yang berpegang teguh dan membela kebenaran.
9. Bukti kongkritnya adalah: mereka walaupun sedikit jumlahnya, tetapi tidak tergoyahkan oleh orang-
orang yang menelantarkan dan menentang mereka.
10. Kondisi seperti ini akan berlangsung sampai hari kiamat.
11. Bukti bukti akan kenabian Muhammad yang terkandung dalam hadits ini adalah:
Pemberitahuan beliau bahwa Allah telah membentangkan kepadanya belahan bumi barat dan
timur, dan menjelaskan makna dari hal itu; kemudian terjadi seperti yang beliau beritakan,
berlainan halnya dengan belahan selatan dan utara.
Pemberitahuan beliau bahwa beliau diberi dua simpanan yang berharga.
Pemberitahuan beliau bahwa doanya untuk umatnya dikabulkan dalam dua hal, sedangkan hal
yang ketiga tidak dikabulkan.
Pemberitahuan beliau bahwa akan terjadi pertumpahan darah di antara umatnya, dan kalau sudah
terjadi tidak akan berakhir sampai hari kiamat.
Pemberitahuan beliau bahwa sebagian umat ini akan menghancurkan sebagian yang lain, dan
sebagian mereka menawan sebagian yang lain.

(62) Ayat ini menunjukkan bahwa ada di antara umat ini orang yang membangun tempat ibadah di atas atau di sekitar
kuburan, sebagaimana telah dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka.
(63) Al Mukhtar bin Abu Ubaid bin Masud Ats Tsaqafi. Termasuk tokoh yang memberontak terhadap kekuasaan Bani
Umayyah dan menonjolkan kecintaan kepada Ahlu bait. Mengaku bahwa ia adalah nabi dan menerima wahyu.
Dibunuh oleh Mushab bin Az Zubair pada tahun 67 H (687 M).
134
Pemberitahuan beliau tentang munculnya orang-orang yang mendakwahkan dirinya sebagai Nabi
pada umat ini.
Pemberitahuan beliau bahwa akan tetap ada sekelompok orang dari umat ini yang tegak membela
kebenaran, dan mendapat pertolongan Allah.
Dan itu semua benar-benar telah terjadi seperti yang telah diberitahukan, padahal semua yang
diberitahukan itu di luar jangkauan akal manusia.
12. Apa yang beliau khawatirkan terhadap umatnya hanyalah munculnya para pemimpin yang
menyesatkan.
13. Perlunya perhatian terhadap makna dari penyembahan berhala.

BAB 24: HUKUM S I H I R

Firman Allah :
]102: [
Demi Allah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu telah meyakini bahwa barangsiapa yang
menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, maka tidak akan mendapatkan bagian (keuntungan) di akhirat.
[QS. Al Baqarah: 102].
]51: [
Dan mereka beriman kepada Jibt dan Thaghut. [QS. An nisa: 5].
Menurut penafsiran Umar bin Khathab : Jibt adalah sihir, sedangkan Thaghut adalah syetan.
Sedangkan Jabir berkata: Thaghut adalah para tukang ramal yang didatangi syetan; yang ada pada
setiap kabilah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
: :






Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran! para sahabat bertanya: Apakah ketujuh perkara
itu ya Rasulullah?, beliau menjawab: yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan
Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan oleh agama, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari
peperangan, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dirinya dari perbuatan dosa yang tidak
memikirkan untuk melakukan dosa serta beriman kepada Allah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah bersabda dalam hadits marfu:



Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal lehernya dengan pedang. (HR. Imam Turmudzi, dan ia
berkata: "pendapat yang benar hadits ini adalah perkataan sahabat").
Dalam shahih Bukhari, dari Bajalah bin Abdah, ia berkata: Umar bin Khathab telah mewajibkan untuk
membunuh setiap tukang sihir, baik laki-laki maupun perempuan, maka kami telah membunuh tiga tukang
sihir.
135
Dan dalam shahih Bukhari juga, Hafsah radhiallahuanha telah memerintahkan untuk membunuh budak
perempuannya yang telah menyihirnya, maka dibunuhlah ia, dan begitu juga riwayat yang shahih dari
Jundub.
Imam Ahmad berkata: diriwayatkan dalam hadits shahih, bahwa hukuman mati terhadap tukang sihir
ini telah dilakukan oleh tiga orang sahabat Nabi (Umar, Hafsah dan Jundub).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Baqarah (64).
2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa(65).
3. Penjelasan tentang makna Jibt dan Thaghut, serta perbedaan antara keduanya.
4. Thaghut itu terkadang dari jenis Jin, dan kadang terkadang dari jenis manusia.
5. Mengetahui tujuh perkara yang bisa menyebabkan kehancuran, yang dilarang secara
khusus oleh Nabi.
6. Tukang sihir itu kafir.
7. Tukang sihir itu dihukum mati tanpa diminta taubat terlebih dahulu.
8. Jika praktek sihir itu telah ada di kalangan kaum muslimin pada masa Umar, bisa
dibayangkan bagaimana pada masa sesudahnya?

BAB 25: MACAM MACAM SIHIR

Imam Ahmad meriwayatkan: telah diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin Jafar dari Auf dari
Hayyan bin Ala dari Qathan bin Qubaishah dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar Rasulullah
bersabda:


Iyafah, Tharq dan Thiyarah adalah termasuk Jibt.
Auf menafsirkan hadits ini dengan mengatakan: "Iyafah" adalah: meramal nasib orang dengan
menerbangkan burung.
"Tharq" adalah: meramal nasib orang dengan membuat garis di atas tanah.
"Jibt" adalah sebagaimana yang telah dikatakan oleh Hasan: suara syetan. (Hadits tersebut sanadnya
jayyid).
Dan diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, An Nasai, dan Ibnu Hibban dalam shahihnya dengan hanya
menyebutkan lafadzh hadits dari Qabishah, tanpa menyebutkan tafsirannya.

(64) Ayat pertama menunjukkan bahwa sihir haram hukumnya, dan pelakunya kafir, disamping mengandung ancaman
berat bagi orang yang berpaling dari kitab Allah, dan mengamalkan amalan yang tidak bersumber darinya.
(65) Ayat kedua menunjukkan bahwa ada di antara umat ini yang beriman kepada tukang sihir (Jibt), sebagaimana ahli
kitab beriman kepadanya, karena Rasulullah telah menegaskan bahwa akan ada di antara umat ini yang
mengikuti dan meniru umat-umat sebelumnya.
136
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang mempelajari sebagian dari ilmu nujum (perbintangan) sesungguhnya dia telah
mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah (ia mempelajari ilmu nujum) semakin bertambah pula
(dosanya). (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).
An Nasa'i meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:


Barangsiapa yang membuat suatu buhulan, kemudian meniupnya (sebagaimana yang dilakukan oleh
tukang sihir) maka ia telah melakukan sihir, dan barangsiapa yang melakukan sihir maka ia telah
melakukan kemusyrikan, dan barangsiapa yang menggantungkan diri pada sesuatu benda (jimat), maka ia
dijadikan Allah bersandar kepada benda itu.
Dari Ibnu Masud bahwa Rasulullah bersabda:


Maukah kamu aku beritahu apakah Adh-h itu? ia adalah perbuatan mengadu-domba, yaitu banyak
membicarakan keburukan dan menghasut di antara manusia. (HR. Muslim).
Dan ibnu Umar menuturkan, bahwa Rasulullah bersabda:


Sesungguhnya di antara susunan kata yang indah itu terdapat kekuatan sihir. (HR. Bukhari dan
Muslim).

Kandungan bab ini:


1. Di antara macam sihir (Jibt) adalah iyafah, tharq dan thiyarah.
2. Penjelasan tentang makna iyafah, tharq dan thiyarah.
3. Ilmu nujum (perbintangan) termasuk salah satu jenis sihir.
4. Membuat buhulan, lalu ditiupkan kepadanya termasuk sihir.
5. Mengadu domba juga termasuk perbuatan sihir.
6. Keindahan susunan kata [yang membuat kebatilan seolah-olah kebenaran dan kebenaran seolah-olah
kebatilan] juga termasuk perbuatan sihir.

BAB 26: DUKUN, TUKANG RAMAL DAN SEJENISNYA

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari salah seorang istri Nabi , bahwa
Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang mendatangi peramal dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara dan dia
mempercayainya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari.
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
137



Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun, dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka
sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad. (HR.
Abu Daud).
(66)
Dan diriwayatkan oleh empat periwayat dan Al Hakim dengan menyatakan: Hadits ini shahih
menurut kriteria Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:



Barangsiapa yang mendatangi peramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka
sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad .
Abu Yala pun meriwayatkan hadits mauquf dari Ibnu Masud seperti yang tersebut di atas, dengan
sanad Jayyid.
Al Bazzar dengan sanad Jayyid meriwayatkan hadits marfu dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah
bersabda:




Tidak termasuk golongan kami orang yang meminta dan melakukan Tathayyur, meramal atau minta
diramal, menyihir atau minta disihirkan, dan barangsiapa yang mendatangi dukun lalu mempercayai apa
yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada
Muhammad.
Hadits ini diriwayatkan pula oleh At Thabrani dalam Mujam Al Ausath dengan sanad hasan dari Ibnu
Abbas tanpa menyebutkan kalimat: dan barangsiapa mendatangi dst.
(67)
Imam Al Baghawi berkata: Al Arraf (peramal) adalah orang yang mengaku dirinya mengetahui
banyak hal dengan menggunakan isyarat-isyarat yang dipergunakan untuk mengetahui barang curian atau
tempat barang yang hilang dan semacamnya. Ada pula yang mengatakan: "ia adalah Al Kahin (dukun) yaitu:
orang yang bisa memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib yang akan terjadi di masa yang akan datang".
Dan ada pula yang mengatakan: "ia adalah orang yang bisa memberitahukan tentang apa yang ada di hati
seseorang.
Menurut Abu Abbas Ibnu Taimiyah: Al Arraf adalah sebutan untuk dukun, ahli nujum, peramal nasib
dan sejenisnya yang mengaku dirinya bisa mengetahui hal-hal ghaib dengan cara-cara tersebut.
Ibnu Abbas berkata tentang orang-orang yang menulis huruf-huruf ( )sambil mencari rahasia huruf,
dan memperhatikan bintang-bintang: Aku tidak tahu apakah orang yang melakukan hal itu akan
memperoleh bagian keuntungan di sisi Allah.

Kandungan bab ini:

(66)Yakni: Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah.


(67) Abu Muhammad Al Husain bin Masud bin Muhammad Al Farra, atau Ibn Farra Al- Baghawi. Digelar Muhyi
Sunnah. Kitab-kitab yang disusunnya antara lain: syarh as sunnah, al jami baina ash shahihain. Lahir pada tahun
436 H (1044 M), dan meninggal tahun 510 H (1117 M).
138
1. Tidak dapat bertemu dalam diri seorang mukmin antara iman kepada Al Quran dengan percaya
kepada tukang ramal, dukun dan sejenisnya.
2. Pernyataan Rasul bahwa mempercayai ucapan dukun adalah kufur.
3. Ancaman bagi orang yang minta diramalkan.
4. Ancaman bagi orang yang minta di-tathayyur-kan.
5. Ancaman bagi orang yang minta disihirkan.
6. Ancaman bagi orang yang menulis huruf-huruf [ untuk mencari pelamat rahasia].
7. Perbedaan antara Kahin dan Arraf, [bahwa kahin/dukun ialah orang yang memberitahukan tentang
perkara-perkara yang akan terjadi di masa mendatang yang diperoleh dari syetan penyadap berita di
langit].

BAB 27: NUSYRAH

Diriwayatkan dari Jabir , bahwa Rasulullah ketika ditanya tentang Nusyrah, beliau menjawab:



Hal itu termasuk perbuatan syetan. (HR.Ahmad dengan sanad yang baik, dan Abu Daud).
Imam Ahmad ketika ditanya tentang nusyrah, menjawab: Ibnu Masud membenci itu semua.
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, bahwa Qatadah menuturkan: "Aku bertanya kepada Sa'id bin
Musayyab: Seseorang yang terkena sihir atau diguna-guna, sehingga tidak bisa menggauli istrinya,
bolehkah ia diobati dengan menggunakan Nusyrah? Ia menjawab:


Tidak apa-apa, karena yang mereka inginkan hanyalah kebaikan untuk menolak madharat, sedang
sesuatu yang bermanfaat itu tidaklah dilarang.

Diriwayatkan dari Al Hasan ia berkata: tidak ada yang dapat melepaskan pengaruh sihir kecuali
tukang sihir.
Ibnul qayyim menjelaskan: Nusyrah adalah penyembuhan terhadap seseorang yang terkena sihir.
Caranya ada dua macam:
Pertama: dengan menggunakan sihir pula, dan inilah yang termasuk perbuatan syetan. Dan pendapat Al
Hasan di atas termasuk dalam kategori ini, karena masing-masing dari orang yang
menyembuhkan dan orang yang disembuhkan mengadakan pendekatan kepada syetan dengan
apa yang diinginkannya, sehingga dengan demikian perbuatan syetan itu gagal memberi
pengaruh terhadap orang yang terkena sihir itu.
Kedua: Penyembuhan dengan menggunakan Ruqyah dan ayat-ayat yang berisikan minta perlindungan
kepada Allah , juga dengan obat-obatan dan doa-doa yang diperbolehkan. Cara ini hukumnya
boleh.

139
Kandungan bab ini:
1. Larangan Nusyrah.
2. Perbedaan antara Nusyrah yang dilarang dan yang diperbolehkan. Dengan demikian menjadi jelas
masalahnya.

BAB 28: TATHAYYUR

Firman Allah :
] [
Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi mereka
tidak mengetahui. [QS. Al Araf: 131].

] [
Mereka (para Rasul) berkata: kesialan kalian itu adalah karena kalian sendiri, apakah jika kamu
diberi peringatan (kamu bernasib sial)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. [QS.
Yasin: 19].

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:




Tidak ada Adwa, Thiyarah, Hamah, Shafar. (HR. Bukhari dan Muslim), dan dalam riwayat Imam
Muslim terdapat tambahan: dan tidak ada Nau, serta ghaul. (68).

(68) Adwa: penularan penyakit. Maksud sabda Nabi di sini ialah untuk menolak anggapan mereka ketika masih hidup
di zaman jahiliyah, bahwa penyakit berjangkit atau menular dengan sendirinya, tanpa kehendak dan takdir Allah
. Anggapan inilah yang ditolak oleh Rasulullah , bukan keberadaan penjangkitan atau penularan; sebab, dalam
riwayat lain, setelah hadits ini, disebutkan:


dan menjauhlah dari orang yang terkena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa. (HR.
Bukhari).
Ini menunjukkan bahwa penjangkitan atau penularan penyakit dengan sendirinya tidak ada, tetapi semuanya atas
kehendak dan takdir Ilahi, namun sebagai insan muslim di samping iman kepada takdir tersebut haruslah
berusaha melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi penularan sebagaimana usahanya menjauh dari
terkaman singa. Inilah hakikat iman kepada takdir Ilahi.
Thiyarah: merasa bernasib sial atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya, atau apa saja.
Hamah: burung hantu. Orang-orang jahiliyah merasa bernasib sial dengan melihatnya, apabila ada burung hantu
hinggap di atas rumah salah seorang diantara mereka, dia merasa bahwa burung ini membawa berita kematian
tentang dirinya sendiri, atau salah satu anggota keluarganya. Dan maksud beliau adalah untuk menolak anggapan
yang tidak benar ini. Bagi seorang muslim, anggapan seperti ini harus tidak ada, semua adalah dari Allah dan
sudah ditentukan oleh-Nya.
Shafar: bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu bulan sesudah Muharram. Orang-orang jahiliyah beranggapan
bahwa bulan ini membawa nasib sial atau tidak menguntungkan. Yang demikian dinyatakan tidak ada oleh
Rasulullah. Dan termasuk dalam anggapan seperti ini: merasa bahwa hari rabu mendatangkan sial, dan lain-lain.
Hal ini termasuk jenis thiyarah, dilarang dalam Islam.
140
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Anas bin Malik , ia berkata: Rasulullah telah
bersabda:
: :

Tidak ada Adwa dan tidak ada Thiyarah, tetapi Fal menyenangkan diriku, para sahabat bertanya:
apakah Fal itu? Beliau menjawab: yaitu kalimah thayyibah (kata-kata yang baik).
Abu Daud meriwayatkan dengan sanad yang shahih, dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Thiyarah disebut-
sebut dihadapan Rasulullah , maka beliaupun bersabda:


:

Yang paling baik adalah Fal, dan Thiyarah tersebut tidak boleh menggagalkan seorang muslim dari
niatnya, apabila salah seorang di antara kamu melihat sesuatu yang tidak diinginkannya, maka hendaknya
ia berdoa: Ya Allah, tiada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tiada yang dapat
menolak kejahatan kecuali Engkau, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali atas pertolongan-Mu.
Abu Daud meriwayatkan hadits yang marfu dari Ibnu Masud , bahwa Rasulullah bersabda:

Thiyarah itu perbuatan syirik, thiyarah itu perbuatan syirik, tidak ada seorangpun dari antara kita
kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal ini), hanya saja Allah bisa menghilangkannya
dengan tawakkal kepada-Nya. (HR.Abu Daud).
Hadits ini diriwayatkan juga oleh At Tirmidzi dan dinyatakan shahih, dan kalimat terakhir ia jadikan
sebagai ucapannya Ibnu Masud.
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:
: : :


Barangsiapa yang mengurungkan hajatnya karena thiyarah ini, maka ia telah berbuat kemusyrikan,
para sahabat bertanya: lalu apa yang bisa menebusnya? Rasulullah menjawab:hendaknya ia berdoa:
ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan dari-Mu, dan tiada kesialan kecuali kesialan dari-Mu, dan tiada
sesembahan kecuali Engkau.
Dan dalam riwayat yang lain dari Fadhl bin Abbas, Rasulullah bersabda:

Nau: bintang; arti asalnya adalah: tenggelam atau terbitnya suatu bintang. Orang-orang jahiliyah menisbatkan
turunnya hujan kepada bintang ini, atau bintang itu. Maka Islam datang mengikis anggapan seperti ini, bahwa
tidak ada hujan turun karena suatu bintang tertentu, tetapi semua itu adalah ketentuan dari Allah .
Ghaul: hantu, salah satu makhluk jenis jin. Mereka beranggapan bahwa hantu ini dengan perubahan bentuk
maupun warnanya dapat menyesatkan seseorang dan mencelakakannya. Sedang maksud sabda Nabi di sini
bukanlah tidak mengakui keberadaan makhluk seperti ini, tetapi menolak anggapan mereka yang tidak baik
tersebut yang akibatnya takut kepada selain Allah, serta tidak bertawakkal kepada-Nya, inilah yang ditolak oleh
beliau; untuk itu dalam hadits lain beliau bersabda: Apabila hantu beraksi manakut-nakuti kamu, maka
serukanlah adzan. Artinya: tolaklah kejahatannya itu dengan berdzikir dan menyebut Allah. Hadits ini
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Musnad.

141
Sesugguhnya Thiyarah itu adalah yang bisa menjadikan kamu terus melangkah, atau yang bisa
mengurungkan niat (dari tujuan kamu).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang kedua ayat tersebut di atas; surat Al Araf 131, dan Yasin 19.
2. Pernyataan bahwa tidak ada Adwa.
3. Pernyataan bahwa tidak ada thiyarah.
4. Pernyataan bahwa tidak ada hamah.
5. Pernyataan bahwa tidak ada Shafar.
6. Al Fal tidak termasuk yang dilarang oleh Rasulullah, bahkan dianjurkan.
7. Penjelasan tentang makna Al Fal.
8. Apabila terjadi tathayyur dalam hati seseorang, tetapi dia tidak menginginkannya, maka hal itu
tidak apa-apa baginya, bahkan Allah akan menghilangkannya dengan bertawakkal kepada-
Nya.
9. Penjelasan tentang doa yang dibacanya, saat seseorang menjumpai hal tersebut.
10. Ditegaskan bahwa thiyarah itu termasuk syirik.
11. Penjelasan tentang thiyarah yang tercela dan terlarang.

BAB 29: ILMU NUJUM (PERBINTANGAN)

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Qatadah bahwa ia berkata:

:

:




Allah menciptakan bintang-bintang ini untuk tiga hikmah: sebagai hiasan langit, sebagai alat pelempar
syetan, dan sebagai tanda untuk petunjuk (arah dan sebagainya). Maka barangsiapa yang berpendapat
selain hal tersebut maka ia telah melakukan kesalahan, dan menyia-nyiakan nasibnya, serta membebani
dirinya dengan hal yang diluar batas pengetahuannya.
Sementara tentang mempelajari tata letak peredaran bulan, Qatadah mengatakan makruh, sedang Ibnu
Uyainah tidak membolehkan, seperti yang diungkapkan oleh Harb dari mereka berdua. Tetapi Imam Ahmad
memperbolehkan hal tersebut (69).
Abu Musa menuturkan: Rasulullah bersabda:


Tiga orang yang tidak akan masuk surga: pecandu khamr (minuman keras), orang yang memutuskan
hubungan kekeluargaan, dan orang yang mempercayai sihir(70). (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dalam kitab
shahihnya).

(69) Maksudnya, mempelajari letak matahari, bulan dan bintang, untuk mengetahui arah kiblat, waktu shalat dan
semisalnya, maka hal itu diperbolehkan.
142
Kandungan bab ini:
1. Hikmah diciptakannya bintang-bintang.
2. Sanggahan terhadap orang yang mempunyai anggapan adanya fungsi lain selain tiga tersebut.
3. Adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang hukum mempelajari ilmu letak
peredaran bulan.
4. Ancaman bagi orang yang mempercayai sihir (yang di antara jenisnya adalah ilmu
perbintangan), meskipun ia mengetahui akan kebatilannya.

BAB 30: MENISBATKAN TURUNNYA HUJAN KEPADA BINTANG

Firman Allah :
] [
Dan kalian membalas rizki (yang telah dikaruniakan Allah) kepadamu dengan mengatakan
perkataan yang tidak benar. [QS. Al Waqiah: 82].

Diriwayatkan dari Abu Malik Al Asyari bahwa Rasulullah bersabda:


:



:
Empat hal yang terdapat pada umatku yang termasuk perbuatan jahiliyah yang susah untuk
ditinggalkan: membangga-banggakan kebesaran leluhurnya, mencela keturunan, mengaitkan turunnya
hujan kepada bintang tertentu, dan meratapi orang mati, lalu beliau bersabda: wanita yang meratapi
orang mati bila mati sebelum ia bertubat maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan
pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal.
(HR. Muslim).
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Khalid ia berkata: Rasulullah mengimami
kami pada shalat subuh di Hudaibiyah setelah semalaman turun hujan, ketika usai melaksanakan shalat,
beliau menghadap kepada jamaah dan bersabda:
:
: :
:
Tahukah kalian apakah yang difirmankan oleh Rabb pada kalian? Mereka menjawab: Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu, lalu beliau bersabda: Dia berfirman: pagi ini ada di antara hamba-hamba-
Ku yang beriman dan ada pula yang kafir, adapun orang yang mengatakan: hujan turun berkat karunia dan
rahmat Allah, maka ia telah beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang, sedangkan orang yang

(70) Mempercayai sihir yang di antara macamnya adalah ilmu nujum (astrologi), sebagaimana yang telah dinyatakan
dalam suatu hadits: barangsiapa yang mempelajari sebagian dari ilmu nujum, maka sesungguhnya dia telah
mempelajari sebagian dari ilmu sihir lihat bab 25.
143
mengatakan: hujan turun karena bintang ini dan bintang itu, maka ia telah kafir kepada-Ku dan beriman
kepada bintang.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas yang maknanya yang antara lain
disebutkan demikian:
: :

Ada di antara mereka berkata: sungguh, telah benar bintang ini, atau bintang itu, sehingga Allah
menurunkan firman-Nya:

] [
Maka aku bersumpah dengan tempat-tempat peredaran bintang sampai kepada firman-Nya: Dan
kamu membalas rizki (yang telah dikaruniakan Allah) kepadamu dengan perkataan yang tidak
benar(71).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang maksud ayat dalam surat Al Waqiah (72).
2. Menyebutkan adanya empat perkara yang termasuk perbuatan jahiliyah.
3. Pernyataan bahwa salah satu di antaranya termasuk perbuatan kufur (yaitu menisbatkan turunnya
hujan kepada bintang tertentu).
4. Kufur itu ada yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam.
5. Di antara dalilnya adalah firman Allah yang disabdakan oleh Nabi dalam hadits qudsinya: Pagi ini,
di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir disebabkan
turunnya nimat hujan.
6. Perlu pemahaman yang mendalam tentang iman dalam kasus tersebut.
7. Begitu juga tentang kufur dalam kasus tersebut.
8. Di antara pengertian kufur, adalah ucapan salah seorang dari mereka: sungguh telah benar bintang
ini atau bintang itu.
9. Metode pengajaran kepada orang yang tidak mengerti masalah dengan melontarkan suatu
pertanyaan, seperti sabda beliau: tahukah kalian apa yang difirmankan oleh Rabb kepada kalian?
10. Ancaman bagi wanita yang meratapi orang mati.

BAB 31: [CINTA KEPADA ALLAH]

Firman Allah :

(71) Surat Al Waqiah, ayat 75 82.


(72) Dalam ayat ini Allah mencela orang-orang musyrik atas kekafiran mereka terhadap nimat yang dikaruniakan
Allah dengan menisbatkan turunnya hujan kepada bintang; dan Allah menyatakan bahwa perkatan ini dusta dan
tidak benar, karena turunnya hujan adalah karunia dan rahmat dari-Nya semata.
144
]167: [
Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan-tandingan selain Allah,
mereka mencintai-Nya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta
kepada Allah. [QS. Al Baqarah: 167].


]24: [
Katakanlah: "jika babak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga, harta kekayaan
yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang
kamu sukai; itu lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan daripada berjihad di jalan-Nya,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. [QS. At taubah: 24].

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah bersabda:



Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya,
orang tuanya, dan manusia seluruhnya.
Juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Anas Rasulullah bersabda:



:

...

:


Ada tiga perkara, barangsiapa terdapat di dalam dirinya ketiga perkara itu, maka ia pasti
mendapatkan manisnya iman, yaitu: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain, mencintai
seseorang tiada lain hanya karena Allah, benci (tidak mau kembali) kepada kekafiran setelah ia
diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci kalau dicampakkan kedalam api.
Dan disebutkan dalam riwayat lain: Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, sebelum dst.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas , bahwa ia berkata:






Barangsiapa yang mencintai seseorang karena Allah, membenci karena Allah, membela karena Allah,
memusuhi karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Allah itu diperolehnya dengan hal-
hal tersebut, dan seorang hamba tidak akan bisa menemukan lezatnya iman, meskipun banyak melakukan
shalat dan puasa, sehingga ia bersikap demikian. Pada umumnya persahabatan yang dijalin di antara
manusia dibangun atas dasar kepentingan dunia, dan itu tidak berguna sedikitpun baginya.
Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah :
] [
Dan putuslah hubungan di antara mereka. [QS. Al baqarah: 166].
Ia mengatakan: yaitu kasih sayang.

145
Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Baqarah (73).
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (74).
3. Wajib mencintai Rasulullah lebih dari kecintaan terhadap diri-sendiri, keluarga dan harta benda.
4. Pernyataan tidak beriman bukan berarti keluar dari Islam.
5. Iman itu memiliki rasa manis, kadang dapat diperoleh seseorang, dan kadangkala tidak.
6. Disebutkan empat sikap yang merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kecintaan Allah. Dan
seseorang tidak akan menemukan kelezatan iman kecuali dengan keempat sikap itu.
7. Pemahaman Ibnu Abbas terhadap realita, bahwa hubungan persahabatan antar sesama manusia pada
umumnya dijalin atas dasar kepentingan duniawi.
8. Penjelasan tentang firman Allah: Dan terputuslah segala hubungan antara mereka sama sekali.
(75)

9. Disebutkan bahwa di antara orang-orang musyrik ada yang mencintai Allah dengan kecintaan yang
sangat besar.
10. Ancaman terhadap seseorang yang mencintai kedelapan perkara diatas [orang tua, anak-anak, paman,
keluarga, istri, harta kekayaan, tempat tinggal dan perniagaan] lebih dari cintanya terhadap
agamanya.
11. Mempertuhankan selain Allah dengan mencintainya sebagaimana mencintai Allah adalah syirik
akbar.

BAB 32: [TAKUT KEPADA ALLAH]

Firman Allah :
] [
Sesungguhnya mereka itu tiada lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-
kawannya (orang-orang musyrik) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman. [QS. Ali Imran: 175].


] [

(73) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mempertuhankan selain Allah dengan mencintainya seperti
mencintai Allah, maka dia adalah musyrik.
(74) Ayat ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah dan cinta kepada yang dicintai Allah wajib didahulukan di atas
segala-galanya.
(75) Ayat ini menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang yang telah dibina orang-orang musyrik di dunia akan
terputus sama sekali ketika di akhirat, dan masing-masing dari mereka akan melepaskan diri darinya.
146
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, membayar zakat, dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah (saja), maka mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-
orang yang mendapat petunjuk. [QS. At Taubah: 18].


]10: [
Dan di antara manusia ada yang berkata: "kami beriman kepada Allah, tetapi apabila ia mendapat
perlakuan yang menyakitkan karena (imannya kepada) Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai
adzab Allah, dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan
berkata:Sesungguhnya kami besertamu bukankah Allah mengetahui apa yang ada dalam dada semua
manusia? [QS. Al ankabut: 10].

Diriwayatkan dalam hadits marfu dari Abu Sai'd , Rasulullah bersabda:











Sesungguhnya termasuk lemahnya keyakinan adalah jika kamu mencari ridha manusia dengan
mendapat kemurkaan Allah, dan memuji mereka atas rizki yang Allah berikan lewat perantaraannya, dan
mencela mereka atas dasar sesuatu yang belum diberikan Allah kepadamu melalui mereka, ingat
sesungguhnya rizki Allah tidak dapat didatangkan oleh ketamakan orang yang tamak, dan tidak pula dapat
digagalkan oleh kebenciannya orang yang membenci.
Diriwayatkan dari Aisyah, radhiallahuanha. Bahwa Rasulullah bersabda:







Barangsiapa yang mencari Ridha Allah sekalipun berakibat mendapatkan kemarahan manusia, maka
Allah akan meridhainya, dan akan menjadikan manusia ridha kepadanya, dan barangsiapa yang mencari
ridha manusia dengan melakukan apa yang menimbulkan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya,
dan akan menjadikan manusia murka pula kepadanya. (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (76).
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (77).
3. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Ankabut (78).

(76) Ayat ini menunjukkan bahwa khauf (takut) termasuk ibadah yang harus ditujukan kepada Allah semata, dan di
antara tanda kesempurnaan iman ialah tiada merasa takut kepada siapapun selain Allah saja.
(77) Ayat ini menunjukkan bahwa memurnikan rasa takut kepada Allah adalah wajib, sebagaimana shalat, zakat dan
kewajiban lainnya.
147
4. Keyakinan itu bisa menguat dan bisa melemah.
5. Tanda-tanda melemahnya keyakinan antara lain tiga perkara yang disebutkan dalam hadits Abu
Sai'd diatas.
6. Memurnikan rasa takut hanya kepada Allah adalah termasuk kewajiban.
7. Adanya pahala bagi orang yang melakukannya.
8. Adanya ancaman bagi orang yang meninggalkannya.

BAB 33: [TAWAKKAL KEPADA ALLAH]

Firman Allah :
] [
Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman. [QS. Al Maidah: 23].

] [
Sesungguhnya orang-orang yang beriman (dengan sempurna) itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka karenanya, serta hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal. [QS. Al Anfal: 2].

] [
Wahai Nabi, cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu, dan bagi orang-orang mumin yang
mengikutimu. [QS. Al Anfal: 64].

]3: [
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. [QS. At thalaq: 3].

] [
Cukuplah Allah bagi kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. [QS. Ali Imran: 173].

Kalimat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim saat beliau dicampakkan ke dalam kobaran api, dan
diucapkan pula oleh Nabi Muhammad di saat ada yang berkata kepada beliau:
]173: [

(78) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa takut akan perlakuan buruk dan menyakitkan dari manusia dikarenakan iman
kepada Allah adalah termasuk takut kepada selain Allah; dan menunjukkan pula kewajiban bersabar dalam
berpegang teguh dengan jalan Allah.
148
Sesungguhnya orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena
itu takutlah kepada mereka, tetapi perkataan itu malah menambah keimanan beliau. [QS. Ali Imran:
173].

Kandungan bab ini:


1. Tawakkal itu termasuk kewajiban.
2. Tawakkal itu termasuk syarat-syarat iman.
3. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Anfal (79).
4. Penjelasan tentang ayat dalam akhir surat Al Anfal (80).
5. Penjelasan tentang ayat dalam surat At-Thalaq (81).
6. Kalimat:
] [
mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena telah diucapkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi
Muhammad ketika dalam situasi yang sulit sekali.

BAB 34: MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH DAN BERPUTUS ASA DARI RAHMAT-NYA

Firman Allah :
] [
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tiada terduga-duga)? tiada yang merasa
aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. [QS. Al Araf: 99].

] [
Dan tiada yang berputus asa dari rahmat Rabnya kecuali orang-orang yang sesat. [QS. Al Hijr:
56].

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau
menjawab:

Yaitu: syirik kepada Allah, berputus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah.
Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Masud, ia berkata:
:

(79 ) Ayat ini menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah merupakan sifat orang-orang yang beriman kepada Allah;
dan menunjukkan bahwa iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang.
(80 ) Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang beriman yang mengikutinya supaya
bertawakkal kepada Allah, karena Allah lah yang akan mencukupi keperluan mereka.
(81 ) Ayat ini menunjukkan kewajiban bertawakkal kepada Allah dan pahala bagi orang yang melakukannya.
149
Dosa besar yang paling besar adalah: mensekutukan Allah, merasa aman dari siksa Allah, berputus
harapan dari rahmat Allah, dan berputus asa dari pertolongan Allah. (HR. Abdur Razzaq).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Araf (82).
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Hijr (83).
3. Ancaman yang keras bagi orang yang merasa aman dari siksa Allah.
4. Ancaman yang keras bagi orang yang berputus asa dari rahmat Allah.

BAB 35: SABAR TERHADAP TAKDIR ALLAH


ADALAH BAGIAN DARI IMAN KEPADA-NYA

Allah berfirman:
]11: [
Tiada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang
beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. [QS. At Taghabun: 11].

Alqomah (84) menafsirkan Iman yang disebutkan dalam ayat ini dengan mengatakan:



Yaitu: orang yang ketika ditimpa musibah, ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridha
dan pasrah (atas takdir-Nya).
Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:



Ada dua perkara yang masih dilakukan oleh manusia, yang kedua-duanya merupakan bentuk
kekufuran: mencela keturunan, dan meratapi orang mati.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu, dari Ibnu Masud , bahwa Rasulullah
bersabda:



Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian, dan menyeru
dengan seruan orang-orang jahiliyah.

(82) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa aman dari siksa adalah dosa besar yang harus dijauhi oleh orang mumin.
(83) Ayat ini menunjukkan bahwa bersikap putus asa dari rahmat Allah termasuk pula dosa besar yang harus dijauhi.
Dari kedua ayat ini dapat disimpulkan bahwa seorang mumin harus memadukan antara dua sikap; harap dan
khawatir, harap akan rahmat Allah dan khawatir terhadap siksa-Nya.
(84) Al Qomah bin Qais bin Abdullah bin Malik An Nakhai, salah seorang tokoh dari ulama tabiin, dilahirkan pada
masa hidup Nabi dan meninggal tahun 62 H (681 M).
150
Diriwayatkan dari Anas sesungguhnya Rasulullah bersabda:




Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, maka Ia percepat hukuman baginya di
dunia, dan apabila Ia menghendaki keburukan pada seorang hamba-Nya, maka Ia tangguhkan dosanya
sampai ia penuhi balasannya nanti pada hari kiamat. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim).
Nabi Muhammad bersabda:


Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah jika
mencintai suatu kaum, maka Ia akan mengujinya, barangsiapa yang ridha akan ujian itu maka baginya
keridhaan Allah, dan barangsiapa yang marah/benci terhadap ujian tersebut, maka baginya kemurkaan
Allah. (Hadits hasan menurut Turmudzi).

Kandungan dalam bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taghabun (85).
2. Sabar terhadap cobaan termasuk iman kepada Allah .
3. Disebutkan tentang hukum mencela keturunan.
4. Ancaman keras bagi orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek baju, dan menyeru
kepada seruan jahiliyah [karena meratapi orang mati].
5. Tanda apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya.
6. Tanda apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya.
7. Tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
8. Dilarang bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan ketika diuji oleh Allah .
9. Pahala bagi orang yang ridha atas ujian dan cobaan.

BAB 36: RIYA (86)

Firman Allah :
]110: [
Katakanlah: sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: bahwa sesungguhnya sesembahan kamu adalah sesembahan yang Esa, maka barangsiapa
yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah ia
berbuat kemusyrikan sedikitpun dalam beribadah kepada Rabbnya. [QS. Al Kahfi: 110].

(85) Ayat ini menunjukkan tentang keutamaan sabar atas segala takdir Allah yang pahit, seperti musibah; dan
menunjukkan bahwa amal termasuk dalam pengertian iman.
(86)Riya adalah berbuat baik karena orang lain.
151
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam hadits marfu, bahwa Rasulullah bersabda: Allah
berfirman:


Aku adalah Sekutu Yang Maha cukup sangat menolak perbuatan syirik. Barangsiapa yang
mengerjakan amal perbuatan dengan dicampuri perbuatan syirik kepada-Ku, maka Aku tinggalkan ia
bersama perbuatan syiriknya itu. (HR. Muslim).
Diriwayatkan dari Abu Said dalam hadits marfu bahwa Rasulullah bersabda:

:
:

Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang bagiku lebih aku khawatirkan terhadap kamu dari
pada Al Masih Ad Dajjal(87)? para sahabat menjawab: baik, ya Rasulullah., kemudian Rasulullah
bersabda: syirik yang tersembunyi, yaitu ketika seseorang berdiri melakukan shalat, ia perindah shalatnya
itu karena mengetahui ada orang lain yang melihatnya (HR. Ahmad).

Kandungan bab ini:


1. 1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Kahfi (88).
2. Masalah yang penting sekali, yaitu: pernyataan bahwa amal shalih apabila dicampuri dengan
sesuatu yang bukan karena Allah, maka tidak akan diterima oleh Allah .

(87) Al Masih Ad Dajjal ialah seorang manusia pembohong terbesar yang akan muncul pada akhir zaman, mengaku
sebagai Al Masih bahkan mengaku sebagai tuhan yang disembah. Kehadirannya di dunia ini termasuk di antara
tanda-tanda besar akan tibanya hari kiamat. Sedang keajaiban-keajaiban yang bisa dilakukannya merupakan
cobaan dari Allah untuk umat manusia yang masih hidup pada masa itu. Disebutkan dalam shahih Muslim
bahwa masa kemunculannya di dunia nanti selama 40 hari, di antara hari-hari tersebut; sehari bagaikan setahun,
sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan seminggu, kemudian hari-hari lainnya sebagaimana biasa; atau kalau
kita jumlahkan sama dengan satu tahun dua bulan dua pekan. Hadits-hadits tentang Ad Dajjal ini telah
diriwayatkan oleh banyak sahabat, antara lain: Abu Bakar Ash Shiddiq, Abu Hurairah, Muadz bin Jabal, Jabir bin
Abdillah, Abu SAid Al Khudri, An Nawwas bin Saman, Anas bin Malik, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Aisyah,
Ummu Salamah, Fatimah binti Qais dan lain lain. Masalah ini bisa dirujuk dalam:
-Shahih Bukhari: kitab Al fitan bab: 26 27: kitab At Tauhid bab 27, 31.
-Shahih Muslim: kitab Al fitan bab: 20, 21, 22, 23, 24, 25.
-Shahih At Turmudzi: kitab Al fitan bab: 55, 56, 57,58, 59, 60,61,62.
-Sunan Abu Dawud: kitab malahim bab: 14, 15.
-Sunan Ibnu Majah: kitab Al Fitan bab: 33.
-Musnad Imam Ahmad: jilid I hal 6, 7 ; jilid 2 hal : 33, 37, 67, 104, 124, 131 ; jilid 5 hal : 27, 32, 43, 47.
-Dan kitab-kitab hadits lainnya.
(88) Ayat ini menunjukkan bahwa amal ibadah tidak akan diterima oleh Allah kecuali bila memenuhi dua syarat:
Pertama: ikhlas semata-mata karena Allah, tidak ada syirik di dalamnya sekalipun syirik kecil seperti riya.
Kedua: sesuai dengan tuntunan Rasulullah , karena suatu amal disebut shalih jika ada dasar perintahnya dalam
agama.
Ayat ini mengisyaratkan pula bahwa ibadah itu tauqifiyah, artinya berlandaskan pada ajaran yang dibawa
Rasulullah , tidak menurut akal maupun nafsu seseorang.
152
3. Hal itu disebabkan karena Allah adalah sembahan yang sangat menolak perbuatan syirik
karena sifat ke MahacukupanNya.
4. Sebab yang lain adalah karena Allah adalah sekutu yang terbaik.
5. Rasulullah sangat khawatir apabila sahabatnya melakukan riya.
6. Penjelasan tentang riya dengan menggunakan contoh sebagai berikut: seseorang melakukan
shalat karena Allah, kemudian ia perindah shalatnya karena ada orang lain yang
memperhatikannya.

BAB 37: MELAKUKAN AMAL SHALEH UNTUK KEPENTINGAN DUNIA ADALAH SYIRIK

Firman Allah :

] [
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasaannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan
dirugikan, mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah
di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, serta sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan. [QS. Hud: 15 16].

Dalam shahih Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:














Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba khamishah, celaka hamba khamilah (89), jika
diberi ia senang, dan jika tidak diberi ia marah, celakalah ia dan tersungkurlah ia, apabila terkena duri
semoga tidak bisa mencabutnya, berbahagialah seorang hamba yang memacu kudanya (berjihad di jalan
Allah), kusut rambutnya, dan berdebu kedua kakinya, bila ia ditugaskan sebagai penjaga, dia setia berada
di pos penjagaan, dan bila ditugaskan di garis belakang, dia akan tetap setia di garis belakang, jika ia
minta izin (untuk menemui raja atau penguasa) tidak diperkenankan (90), dan jika bertindak sebagai pemberi
syafaat (sebagai perantara) maka tidak diterima syafaatnya (perantaraannya).

Kandungan bab ini:

(89) Khamishah dan khamilah adalah pakaian yang terbuat dari wool atau sutera dengan diberi sulaman atau garis-
garis yang menarik dan indah. Maksud ungkapan Rasulullah dengan sabdanya tersebut ialah untuk
menunjukkan orang yang sangat ambisi dengan kekayaan duniawi, sehingga menjadi hamba harta benda. Mereka
itulah orang-orang yang celaka dan sengsara.
(90) Tidak diperkenankan dan tidak diterima perantaraannya, karena dia tidak mempunyai kedudukan atau pangkat dan
tidak terkenal; sebab perbuatan dan amal yang dilakukannya diniati karena Allah semata.
153
1. Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang semestinya untuk akhirat malah untuk
kepentingan duniawi [termasuk syirik dan menjadikan pekerjaan itu sia-sia tidak diterima oleh
Allah].
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Hud (91).
3. Manusia muslim disebut sebagai hamba dinar, hamba dirham, hamba khamishah dan khamilah
[jika menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan].
4. Tandanya apabila diberi ia senang, dan apabila tidak diberi ia marah.
5. Rasulullah mendoakan: celakalah dan tersungkurlah.
6. Juga mendoakan: jika terkena duri semoga ia tidak bisa mencabutnya.
7. Pujian dan sanjungan untuk mujahid yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebut dalam
hadits.

BAB 38: MENTAATI ULAMA DAN UMARA DALAM MENGHARAMKAN YANG HALAL DAN
MENGHALALKAN YANG HARAM BERARTI MEMPERTUHANKAN MEREKA

Ibnu Abbas berkata:


:
:

Aku khawatir kalian ditimpa hujan batu dari langit, karena aku mengatakan: Rasulullah bersabda,
tetapi kalian malah mengatakan: Abu Bakar dan Umar berkata.
Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan: Aku merasa heran terhadap orang-orang yang tahu tentang isnad
hadits dan keshahihannya, tetapi mereka menjadikan pendapat Sufyan sebagai acuannya, padahal Allah
telah berfirman:
] [
Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa
siksa yang pedih. [QS. An nur: 63].

Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan fitnah itu? Fitnah disitu maksudnya adalah syirik, bisa jadi
apabila ia menolak sabda Nabi akan terjadi dalam hatinya kesesatan sehingga dia celaka.
Diriwayatkan dari Ady bin Hatim bahwa ia mendengar Rasulullah membaca firman Allah :

] [
Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib- rahib mereka sebagai tuhan tuhan selain Allah.
[QS. Al At Taubah: 31].

Maka saya berkata kepada beliau: Sungguh kami tidaklah menyembah mereka, beliau bersabda:

(91 ) Ayat ini menjelaskan tentang hukum orang yang motivasinya hanya kepentingan dan kenimatan duniawi, dan
akibat yang akan diterimanya baik di dunia maupun di akhirat nanti.
154

: :


Tidakkah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah, lalu kalian pun mengharamkanya;
dan tidakkah mereka itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya? Aku
menjawab: ya, maka beliau bersabda: itulah bentuk penyembahan kepada mereka. (HR. Imam Ahmad
dan At Tirmidzi menyatakan hasan).
Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang ayat dalam surat An nur (92).
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (93).
3. Perlu diperhatikan arti ibadah yang sebelumnya telah diingkari oleh Ady bin Hatim.
4. Pemberian contoh kasus yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas dengan menyebut nama Abu Bakar dan
Umar, dan yang dikemukakan oleh Ahmad bin Hanbal dengan menyebut nama Sufyan.
5. Hal tersebut telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak terjadi pada kebanyakan manusia
penyembahan terhadap orang-orang shaleh, yang dianggapnya sebagai amal yang paling utama, dan
dipercayainya sebagai wali [yang dapat mendatangkan suatu manfaat atau bencana], serta
penyembahan terhadap orang-orang alim melalui ilmu pengetahuan dan fiqh [dengan diikuti apa saja
yang dikatakan, baik sesuai dengan firman Allah dan sabda Rasul-Nya atau tidak].
Kemudian hal ini berkembang lebih parah lagi, dengan adanya penyembahan terhadap orang-orang
yang tidak shaleh, dan terhadap orang-orang bodoh yang tidak berilmu [dengan diikuti pendapat-
pendapatnya, bahkan bidah dan syirik yang mereka lakukan juga diikuti].

BAB 39: [BERHAKIM KEPADA SELAIN ALLAH DAN RASULNYA]

Firman Allah :



][
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu, dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim
kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari Thaghut itu, dan syetan
bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh- jauhnya. Apabila dikatakan kepada
mereka: Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul,
niscaya kamu lihat orang-orang munafik itu menghalangi (manusia) dari (mendekati) kamu dengan
sekuat-kuatnya. Maka bagaimanakah halnya, apabila mereka ditimpa sesuatu musibah disebabkan

(92) Ayat ini mengandung suatu peringatan supaya kita jangan sampai menyalahi Kitab dan Sunnah.
(93) Ayat dalam surat At Taubah ini menunjukkan bahwa barangsiapa mentaati seseorang dengan menyalahi hukum
yang telah ditetapkan Allah berarti telah mengangkatnya sebagai tuhan selain Allah.
155
perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu seraya bersumpah: Demi Allah,
sekali kali kami tidak menghendaki selain penyelesain yang baik dan perdamaian yang sempurna. [QS.
An nisa: 60].

] [
Dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munafik): janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi (94), mereka menjawab: sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan
perbaikan. [QS. Al baqarah: 11].

]56: [
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ini sesudah Allah memperbaiki. [QS. Al
Araf: 56].

] [
Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan tidak ada yang lebih baik hukumnya
daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin. [QS. Al Maidah: 50].

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah bersabda:




Tidaklah beriman (dengan sempurna) seseorang di antara kamu, sebelum keinginan dirinya mengikuti
apa yang telah aku bawa (dari Allah). (Imam Nawawi menyatakan hadits ini shahih).
As Syaby menuturkan: pernah terjadi pertengkaran antara orang munafik dan orang Yahudi. Orang
Yahudi itu berkata: Mari kita berhakim kepada Muhammad, karena ia mengetahui bahwa beliau tidak
menerima suap. Sedangkan orang munafik tadi berkata: Mari kita berhakim kepada orang Yahudi, karena
ia tahu bahwa mereka mau menerima suap. Maka bersepakatlah keduanya untuk berhakim kepada seorang
dukun di Juhainah, maka turunlah ayat:

] [
Ada pula yang menyatakan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan dua orang yang bertengkar, salah
seorang dari mereka berkata: Mari kita bersama-sama mengadukan kepada Nabi Muhammad , sedangkan
yang lainnya mengadukan kepada Kaab bin Asyraf, kemudian keduanya mengadukan perkara mereka
kepada Umar . Salah seorang di antara keduanya menjelaskan kepadanya tentang permasalahan yang
terjadi, kemudian Umar bertanya kepada orang yang tidak rela dengan keputusan Rasulullah : Benarkah
demikian? Ia menjawab: Ya, benar. Akhirnya dihukumlah orang itu oleh Umar dengan dipancung pakai
pedang.

(94) Maksudnya: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi dengan kekafiran dan perbuatan maksiat lainnya.
156
Kandungan bab ini:
(95)
1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa , yang di dalamnya terdapat
keterangan yang bisa membantu untuk memahami makna Thaghut.
2. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Baqarah (96).
3. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Araf (97).
4. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Maidah (98).
5. Penjelasan As Syaby tentang sebab turunnya ayat yang pertama (yang terdapat dalam surat An
Nisa).
6. Penjelasan tentang iman yang benar dan iman yang palsu [Iman yang benar, yaitu: berhakim
kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah, dan iman yang palsu yaitu: mengaku beriman tetapi
tidak mau berhakim kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, bahkan berhakim kepada
thaghut].
7. Kisah Umar dengan orang munafik [bahwa Umar memenggal leher orang munafik tersebut,
karena dia tidak rela dengan keputusan Rasulullah ].
8. Seseorang tidak akan beriman (sempurna dan benar) sebelum keinginan dirinya mengikuti
tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah .

BAB 40: MENGINGKARI SEBAGIAN NAMA DAN SIFAT ALLAH

Firman Allah :
] [
Dan mereka kafir (ingkar) kepada Ar Rahman (Dzat Yang Maha Pengasih). Katakanlah: Dia
adalah Tuhanku, tiada sesembahan yang hak selain dia, hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya
kepada-Nya aku bertaubat. [QS. Ar Radan: 30].

(95) Ayat ini menunjukkan kewajiban berhakim kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, dan menerima hukum
keduanya dengan ridha dan tunduk. Barangsiapa yang berhakim kepada selainnya, berarti berhakim kepada
thagut, apapun sebutannya. Dan menunjukkan kewajiban mengingkari thaghut, serta menjauhkan diri dan
waspada terhadap tipu daya syetan. Dan menunjukkan pula bahwa barangsiapa yang diajak berhakim dengan
hukum Allah dan Rasul-Nya haruslah menerima; apabila menolak maka dia adalah munafik, dan apapun dalih
yang dikemukakan seperti menghendaki penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna bukanlah
merupakan alasan baginya untuk menerima selain hukum Allah dan Rasul-Nya.
(96) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengajak berhukum kepada selain hukum yang diturunkan Allah,
maka ia telah berbuat kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan dalih mengadakan perbaikan bukan alasan
sama sekali untuk meninggalkan hukum-Nya; menunjukkan pula bahwa orang yang sakit hatinya akan memutar
balikkan nilai-nilai, di mana yang hak dijadikan batil dan yang batil dijadikan hak.
(97) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengajak berhukum kepada selain hukum Allah, maka ia telah
berbuat kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan menunjukkan bahwa perbaikan di muka bumi adalah
dengan menerapkan hukum yang diturunkan Allah.
(98) Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang menghendaki salain hukum Allah, berarti ia menghendaki hukum
Jahiliyah.
157
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, bahwa Ali bin Abi Thalib berkata:


Berbicaralah kepada orang-orang dengan apa yang difahami oleh mereka, apakah kalian
menginginkan Allah dan Rasul-Nya didustakan?
Abdur Razaq meriwayatkan dari Mamar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas, bahwa ia
melihat seseorang terkejut ketika mendengar hadits Nabi Muhammad yang berkenaan dengan sifat-sifat
Allah , karena merasa keberatan dengan hal tersebut, maka Ibnu Abbas berkata:




Apa yang dikhawatirkan oleh mereka itu? Mereka mau mendengar dan menerima ketika dibacakan
ayat-ayat yang muhkamat (jelas pengertiannya), tapi mereka keberatan untuk menerimanya ketika dibacakan
ayat-ayat yang mutasyabihat (sulit difahami) 99.
Orang-orang Quraisy ketika mendengar Rasulullah menyebut Ar Rahman, mereka mengingkarinya,
maka terhadap mereka itu, Allah menurunkan firmanNya:
]30: [
Dan mereka kafir terhadap Ar Rahman.

Kandungan bab ini:


1. Dinyatakan tidak beriman, karena mengingkari (menolak) sebagian dari Asma dan Sifat Allah.
2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Ar Rad(100).
3. Tidak dibenarkan menyampaikan kepada manusia hal-hal yang tidak difahami oleh mereka.
4. Hal itu disebabkan karena bisa mengakibatkan Allah dan Rasul-Nya didustakan, meskipun ia
tidak bermaksud demikian.
5. Ibnu Abbas menolak sikap orang yang merasa keberatan ketika dibacakan sebuah hadits
yang berkenaan dengan sifat Allah dan menyatakan bahwa sikap tersebut bisa mencelakakan
dirinya.

BAB 41: [INGKAR TERHADAP NIMAT ALLAH]

Firman Allah :

(99) Perkataan Ibnu Abbas disebutkan penulis setelah perkataan Ali yang menyatakan bahwa seyogyanya tidak usah
dituturkan kepada orang-orang apa yang tidak mereka mengerti, adalah untuk menunjukkan bahwa nash-nash Al
Quran maupun hadits yang berkenaan sifat Allah tidak termasuk hal tersebut, bahkan perlu pula disebutkan dan
ditegaskan, karena keberatan sebagian orang akan hal tersebut bukanlah menjadi faktor penghalang untuk
menyebutkannya, sebab para ulama semenjak zaman dahulu masih membacakan ayat-ayat dan hadits-hadits yang
berkenaan dengan sifat Allah di hadapan orang-orang umum maupun khusus.
(100) Ayat ini menunjukkah kewajiban mengimani segala Asma dan Sifat Allah, dan mengingkari sesuatu darinya
adalah kufur.
158
][
Mereka mengetahui nimat Allah (tetapi) kemudian mereka mengingkarinya. [QS. An Nahl: 83].

Dalam menafsiri ayat di atas Mujahid mengatakan bahwa maksudnya adalah kata-kata seseroang: Ini
adalah harta kekayaan yang aku warisi dari nenek moyangku.
Aun bin Abdullah mengatakan: Yakni kata mereka kalau bukan karena fulan, tentu tidak akan menjadi
begini.
Ibnu Qutaibah berkata, menafsiri ayat di atas: mereka mengatakan: ini adalah sebab syafaat sembahan-
sembahan kami.
(101)
Abul Abbas - setelah mengupas hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid yang di dalamnya
terdapat sabda Nabi: sesungguhnya Allah berfirman: pagi ini sebagian hamba-Ku ada yang beriman
kepada-Ku dan ada yang kafir , sebagaimana yang telah disebutkan di atas (102) ia mengatakan:
Hal ini banyak terdapat dalam Al quran maupun As sunnah, Allah mencela orang yang
menyekutukan-Nya dengan menisbatkan nimat yang telah diberikan kepada selain-Nya.
Sebagian ulama salaf mengatakan: yaitu seperti ucapan mereka: anginnya bagus, nahkodanya cerdik,
pandai, dan sebagainya, yang bisa muncul dari ucapan banyak orang.

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang firman Allah yang terdapat dalam surat An Nahl, yang menyatakan adanya
banyak orang yang mengetahui nimat Allah tapi mereka mengingkarinya.
2. Hal itu sering terjadi dalam ucapan banyak orang. [Karena itu harus dihindari].
3. Ucapan seperti ini dianggap sebagai pengingkaran terhadap nimat Allah.
4. Adanya dua hal yang kontradiksi (mengetahui nimat Allah dan mengingkarinya), bisa terjadi dalam
diri manusia.

BAB 42: [LARANGAN MENJADIKAN SEKUTU BAGI ALLAH.]

Firman Allah :
] [
Maka janganlah kamu membuat sekutu untuk Allah padahal kamu mengetahui (bahwa Allah
adalah maha Esa). [QS. Al Baqarah: 22].

Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan: membuat sekutu untuk Allah adalah
perbuatan syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk dikenali dari pada semut kecil yang merayap di

(101)Abu Al Abbas Ibnu Taimiyah.


(102)Telah disebutkan pada bab 30.
159
atas batu hitam, pada malam hari yang gelap gulita. Yaitu seperti ucapan anda: demi Allah dan demi
hidupmu wahai fulan, juga demi hidupku, Atau seperti ucapan: kalau bukan karena anjing ini, tentu kita
didatangi pencuri-pencuri itu, atau seperti ucapan: kalau bukan karena angsa yang dirumah ini, tentu kita
didatangi pencuri-pencuri tersebut, atau seperti ucapan seseorang kepada kawan-kawannya: ini terjadi
karena kehendak Allah dan kehendakmu, atau seperti ucapan seseorang: kalaulah bukan karena Allah dan
fulan.
Oleh karena itu, janganlah anda menyertakan si fulan dalam ucapan-ucapan di atas, karena bisa
menjatuhkan anda kedalam kemusyrikan. (HR. Ibnu Abi Hatim).
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab , bahwa Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain Allah, maka ia telah berbuat kekafiran atau
kemusyrikan. (HR. Turmudzi, dan ia nyatakan sebagai hadits hasan, dan dinyatakan oleh Al Hakim
shahih).
Dan Ibnu Masud berkata:


Sungguh bersumpah bohong dengan menyebut nama Allah, lebih Aku sukai daripada bersumpah jujur
tetapi dengan menyebut nama selain-Nya.
Diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa Rasulullah bersabda:

Janganlah kalian mengatakan: atas kehendak Allah dan kehendak si fulan, tapi katakanlah: atas
kehendak Allah kemudian atas kehendak si fulan. (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik).
Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakhai bahwa ia melarang ucapan: Aku berlindung kepada Allah dan
kepadamu, tetapi ia memperbolehkan ucapan: Aku berlindung kepada Allah, kemudian kepadamu, serta
ucapan: kalau bukan karena Allah kemudian karena si fulan, dan ia tidak memperbolehkan ucapan: kalau
bukan karena Allah dan karena fulan.

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang maksud membuat sekutu untuk Allah.
2. Penjelasan para sahabat bahwa ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah yang berkaitan dengan syirik
akbar itu mencakup juga tentang syirik ashghar (kecil).
3. Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah adalah syirik.
4. Bersumpah menggunakan nama selain Allah walaupun dalam kebenaran, itu lebih besar dosanya
daripada sumpah palsu dengan menggunakan nama Allah.
5. Ada perbedaan yang jelas sekali antara ( ) yang berarti dan dengan ( ) yang berarti kemudian.

BAB 43: ORANG YANG TIDAK RELA TERHADAP SUMPAH YANG MENGGUNAKAN NAMA ALLAH

160
Diriwayatkan dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:


Janganlah kalian bersumpah dengan nama nenek moyang kalian! Barangsiapa yang bersumpah dengan
nama Allah, maka hendaknya ia jujur, dan barangsiapa yang diberi sumpah dengan nama Allah maka
hendaklah ia rela (menerimanya), barangsiapa yang tidak rela menerima sumpah tersebut maka lepaslah ia
dari Allah (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang hasan).

Kandungan bab ini:


1. Larangan bersumpah dengan menyebut nama nenek moyang.
2. Diperintahkan kepada orang yang diberi sumpah dengan menyebut nama Allah untuk rela
menerimanya.
3. Ancaman bagi orang-orang yang tidak rela menerimanya.

BAB 44: UCAPAN SESEORANG: ATAS KEHENDAK ALLAH DAN KEHENDAKMU

Qutaibah berkata:
:


: :

: :
.
Bahwa ada seorang Yahudi datang kepada Rasulullah , lalu berkata: Sesungguhnya kamu sekalian
telah melakukan perbuatan syirik, kalian mengucapkan: atas kehendak Allah dan kehendakmu dan
mengucapkan: demi Kabah, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah
supaya mengucapkan: demi Rabb Pemilik kabah, dan mengucapkan: atas kehendak Allah kemudian atas
kehendakmu. (HR. An Nasa'i dan ia nyatakan sebagai hadits shahih).

Ibnu Abbas menuturkan:


: :

Bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi : "atas kehendak Allah dan kehendakmu", maka Nabi
bersabda: apakah kamu telah menjadikan diriku sekutu bagi Allah? Hanya atas kehendak Allah semata.
Diriwayatkan oleh Ibnu majah, dari At Thufail saudara seibu Aisyah, radhiallahuanha. ia berkata:
Aku bermimpi seolah-olah aku mendatangi sekelompok orang-orang Yahudi, dan aku berkata kepada
mereka: Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: Uzair putra Allah. Mereka
menjawab: Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Atas kehendak Allah dan
kehendak Muhammad". Kemudian aku melewati sekelompok orang-orang Nasrani, dan aku berkata kepada
mereka: "Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Al Masih putra Allah".
Mereka pun balik berkata: "Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Atas
kehendak Allah dan Muhammad". Maka pada keesokan harinya aku memberitahukan mimpiku tersebut
kepada kawan-kawanku, setelah itu aku mendatangi Nabi Muhammad , dan aku beritahukan hal itu kepada
161
beliau. Kemudian Rasul bersabda: Apakah engkau telah memberitahukannya kepada seseorang? aku
menjawab: ya. Lalu Rasulullah bersabda yang diawalinya dengan memuji nama Allah :
:

:
Amma badu, sesungguhnya Thufail telah bermimpi tentang sesuatu, dan telah diberitahukan kepada
sebagian orang dari kalian. Dan sesunguhnya kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang ketika itu saya
tidak sempat melarangnya, karena aku disibukkan dengan urusan ini dan itu, oleh karena itu, janganlah
kalian mengatakan: "Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad", akan tetapi ucapkanlah: "Atas
kehendak Allah semata.

Kandungan bab ini:


1. Hadits di atas menunjukkan bahwa orang Yahudi pun mengetahui tentang perbuatan yang disebut
syirik ashghar.
2. Pemahaman seseorang akan kebenaran tidak menjamin ia untuk menerima dan melaksanakannya,
apabila ia dipengaruhi oleh hawa nafsunya. [Sebagaimana orang-orang Yahudi tadi, dia mengerti
kebenaran, tetapi dia tidak mau mengikuti kebenaran itu, dan tidak mau beriman kepada Nabi yang
membawanya].
3. Sabda Rasulullah : Apakah engkau menjadikan diriku sekutu bagi Allah? Sebagai bukti adanya
penolakan terhadap orang-orang yang mengatakan kepada beliau: "Atas kehendak Allah dan
kehendakmu", jika demikian sikap beliau, lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengatakan:
(
)...
Wahai makhluk termulia, tak ada seorangpun bagiku sebagai tempatku berlindung kecuali engkau
.. dan dua bait selanjutnya.
4. Ucapan seseorang: atas kehendak Allah dan kehendakmu termasuk syirik ashghar, tidak termasuk
syirik akbar, karena beliau bersabda: kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang karena
kesibukanku dengan ini dan itu aku tidak sempat melarangnya.
5. Mimpi yang baik termasuk bagian dari wahyu.
6. Mimpi kadang menjadi sebab disyariatkannya suatu hukum.

BAB 45: BARANGSIAPA MENCACI MASA MAKA DIA TELAH MENYAKITI ALLAH

Firman Allah :
] [
Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan
hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita kesuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. [QS. Al Jatsiah: 24].

162
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

.
: :

Allah berfirman: Anak Adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku adalah
pemilik dan pengatur masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti. Dan dalam riwayat
yang lain dikatakan: Janganlah kalian mencaci masa, karena Allah adalah Pemilik dan Pengatur
masa. (103).

Kandungan bab ini:


1. Larangan mencaci masa.
2. Mencaci masa berarti menyakiti Allah .
3. Perlu renungan akan sabda Nabi : Karena Allah sesungguhnya adalah Pemilik dan Pengatur
masa (104).
4. Mencaci mungkin saja dilakukan seseorang, meskipun ia tidak bermaksud demikian dalam hatinya.

BAB 46: PENGGUNAAN GELAR QADHI QUDHAT(HAKIMNYA PARA HAKIM) DAN SEJENISNYA

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
:-
-

:

Sesungguhnya nama (gelar) yang paling hina di sisi Allah adalah Rajanya para raja, tiada raja
yang memiliki kekuasaan mutlak kecuali Allah Sufyan(105) mengemukakan contoh dengan berkata:
"seperti gelar Syahan Syah" - dan dalam riwayat yang lain dikatakan: Dia adalah orang yang paling
dimurkai dan paling jahat di sisi Allah pada hari kiamat

Kandungan bab ini:


1. Larangan menggunakan gelar Rajanya para raja.
2. Larangan menggunakan gelar lain yang sejenis dengan gelar di atas, seperti contoh yang
dikemukakan oleh Sufyan Syahan Syah.
3. Hal itu dilarang, [karena ada penyetaraan antara hamba dengan Khaliqnya] meskipun hatinya tidak
bermaksud demikian.

(103)Orang-orang Jahiliyah, kalau mereka tertimpa suatu musibah, bencana atau malapetaka, mereka mencaci masa.
Maka Allah melarang hal tersebut, karena yang menciptakan dan mengatur masa adalah Allah Yang Maha Esa.
Sedangkan menghina pekerjaan seseorang berarti menghina orang yang melakukannya. Dengan demikian,
mencaci masa berarti mencela dan menyakiti Allah sebagai Pencipta dan Pengatur masa.
(104)Sabda beliau itu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah dengan takdir Allah,
karena itu wajib bagi seorang muslim untuk beriman dengan qadha dan qadar, yang baik maupun yang buruk,
yang manis maupun yang pahit.
(105)Yakni: Sufyan bin Uyainah.
163
4. Larangan ini tidak lain hanyalah untuk mengagungkan Allah .

BAB 47: MEMULIAKAN NAMA-NAMA ALLAH DAN MENGGANTI NAMA UNTUK TUJUAN INI

Diriwayatkan dari Abu Syuraih bahwa ia dulu diberi kunyah (sebutan, nama panggilan) Abul Hakam,
Maka Nabi bersabda kepadanya:
:

:
: : : :
Allah adalah Al Hakam, dan hanya kepada-Nya segala permasalahan dimintakan keputusan
hukumnya, kemudian ia berkata kepada Nabi : Sesungguhnya kaumku apabila berselisih pendapat
dalam suatu masalah mereka mendatangiku, lalu aku memberikan keputusan hukum di antara mereka, dan
kedua belah pihak pun sama-sama menerimanya, maka Nabi bersabda: Alangkah baiknya hal ini, apakah
kamu punya anak? Aku menjawab: Syuraih, Muslim dan Abdullah, Nabi bertanya: siapa yang tertua di
antara mereka? Syuraih jawabku, Nabi bersabda: kalau demikian kamu Abu Syuraih. (HR. Abu Daud
dan ahli hadits lainnya).

Kandungan bab ini:


1. Wajib memuliakan Nama dan Sifat Allah [dan dilarang menggunakan nama atau kunyah yang
mananya sejajar dengan nama Allah] walaupun tidak bermaksud demikian.
2. Dianjurkan mengganti nama yang kurang baik untuk memuliakan Nama Allah.
3. Memilih nama anak yang tertua untuk kunyah (nama panggilan).

BAB 48: BERSENDA GURAU DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH, ALQURAN ATAU RASULULLAH

Firman Allah :
] [
Dan jika kamu tanyakan kepada orang-orang munafik (tentang apa yang mereka lakukan) tentulah
mereka akan menjawab: "sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja",
katakanlah: "apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok? Tidak
usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman. [QS. At Taubah: 65 66].

Diriwayatkan dari Ibnu Umar , Muhammad bin Kaab, Zaid bin Aslam, dan Qatadah, suatu hadits
dengan rangkuman sebagai berikut: Bahwasanya ketika dalam peperangan tabuk, ada seseorang yang
berkata: Belum pernah kami melihat seperti para ahli membaca Alquran (qurra) ini, orang yang lebih
buncit perutnya, dan lebih dusta mulutnya, dan lebih pengecut dalam peperangan, maksudnya adalah
Rasulullah dan para sahabat yang ahli membaca Al Quran. Maka berkatalah Auf bin Malik kepadanya:
164
kau pendusta, kau munafik, aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah , lalu berangkatlah Auf bin Malik
kepada Rasulullah untuk memberitahukan hal ini kepada beliau, akan tetapi sebelum ia sampai , telah turun
wahyu kepada beliau.
Dan ketika orang itu datang kepada Rasulullah , beliau sudah beranjak dari tempatnya dan menaiki
untanya, maka berkatalah ia kepada Rasulullah: ya Rasulullah, sebenarnya kami hanya bersenda gurau dan
mengobrol sebagaimana obrolan orang yang mengadakan perjalanan untuk menghilangkan penatnya
perjalanan, kata Ibnu Umar: sepertinya aku melihat orang tadi berpegangan sabuk pelana unta Rasulullah,
sedang kedua kakinya tersandung-sandung batu, sambil berkata : kami hanyalah bersenda gurau dan
bermain-main saja, kemudian Rasulullah bersabda kepadanya:
]65: [
Apakah dengan Allah, ayat-ayat -Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok.
Rasulullah mengatakan seperti itu tanpa menoleh, dan tidak bersabda kepadanya lebih dari pada itu.

Kandungan bab ini:


1. Masalah yang sangat penting sekali, bahwa orang yang bersenda gurau dengan menyebut nama
Allah, ayat ayat -Nya dan Rasul-Nya adalah kafir.
2. Ini adalah penafsiran dari ayat di atas, untuk orang yang melakukan perbuatan itu, siapapun dia.
3. Ada perbedaan yang sangat jelas antara menghasut dan setia Allah dan Rasul-Nya. [Dan melaporkan
perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka, tidaklah termasuk
perbuatan menghasut tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah dan kaum muslimin seluruhnya].
4. Ada perbedaan yang cukup jelas antara sikap memaafkan yang dicintai Allah dengan bersikap tegas
terhadap musuh-musuh Allah.
5. Tidak setiap permintaan maaf dapat diterima. [Ada juga permintaan maaf yang harus ditolak].

BAB 49: [MENSYUKURI NIMAT ALLAH]

Firman Allah :

]50: [
Dan jika kami melimpahkan kepadanya sesuatu rahmat dari kami, sesudah dia ditimpa kesusahan,
pastilah dia berkata ini adalah hakku. [QS. Fushshilat: 50].

Dalam menafsirkan ayat ini Mujahid mengatakan: ini adalah karena jerih payahku, dan akulah yang
berhak memilikinya.
Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan: ini adalah dari diriku sendiri.

Firman Allah :
165
]78: [
(Qarun) berkata: sesungguhnya aku diberi harta kekayaan ini, tiada lain karena ilmu yang ada
padaku. [QS. Al Qashash: 78].

Qotadah -dalam menafsirkan ayat ini- mengatakan: Maksudnya: karena ilmu pengetahuanku tentang
cara cara berusaha.
Ahli tafsir lainnya mengatakan: Karena Allah mengetahui bahwa aku orang yang layak menerima harta
kekayaan itu, dan inilah makna yang dimaksudkan oleh Mujahid: aku diberi harta kekayaan ini atas
kemulianku.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda:
: :

:

:
: : : :


:

:
: : : :




: : :




Sesungguhnya ada tiga orang dari bani Israil, yaitu: penderita penyakit kusta, orang berkepala botak,
dan orang buta. Kemudian Allah ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang
malaikat.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita penyakit kusta dan bertanya
kepadanya: Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?, ia menjawab: Rupa yang bagus, kulit yang
indah, dan penyakit yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku. Maka diusaplah orang tersebut,
dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah, kemudian malaikat itu
bertanya lagi kepadanya: Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi?, ia menjawab: onta atau
sapi, maka diberilah ia seekor onta yang sedang bunting, dan iapun didoakan: Semoga Allah
memberikan berkah-Nya kepadamu dengan onta ini.
Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang kepalanya botak, dan bertanya kepadanya: Apakah sesuatu
yang paling kamu inginkan?, ia menjawab: Rambut yang indah, dan apa yang menjijikkan di kepalaku
ini hilang, maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya, serta diberilah ia rambut
yang indah, kemudian malaikat tadi bertanya lagi kepadanya: Harta apakah yang kamu senangi?. ia
menjawab: sapi atau onta, maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting, seraya didoakan:
Semoga Allah memberkahimu dengan sapi ini.
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya: Apakah sesuatu yang
paling kamu inginkan?, ia menjawab: "Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga
aku dapat melihat orang, maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah
penglihatannya, kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya: Harta apakah yang paling kamu
senangi?, ia menjawab: kambing, maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting.
166
Lalu berkembang biaklah onta, sapi dan kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki satu lembah
onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Sabda nabi berikutnya:

:
: :






: :

: : : .
: : .


:

:


Kemudian datanglah malaikat itu kepada orang yang sebelumnya menderita penyakit kusta, dengan
menyerupai dirinya di saat ia masih dalam keadaan berpenyakit kusta, dan berkata kepadanya: Aku
seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga
tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan
pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah, dan kekayaan
yang banyak ini, aku minta kepada anda satu ekor onta saja untuk bekal meneruskan perjalananku, tetapi
permintaan ini ditolak dan dijawab: Hak hak (tanggunganku) masih banyak, kemudian malaikat tadi
berkata kepadanya: Sepertinya aku pernah mengenal anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita
penyakit lepra, yang mana orangpun sangat jijik melihat anda, lagi pula anda orang yang miskin, kemudian
Allah memberikan kepada anda harta kekayaan? Dia malah menjawab: Harta kekayaan ini warisan dari
nenek moyangku yang mulia lagi terhormat, maka malaikat tadi berkata kepadanya: jika anda berkata
dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda kepada keadaan anda semula.
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berkepala botak, dengan menyerupai
dirinya di saat masih botak, dan berkata kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah
menderita penyakit lepra, serta ditolaknya pula permintaannya sebagaimana ia ditolak oleh orang yang
pertama. Maka malaikat itu berkata: jika anda berkata bohong niscaya Allah akan mengembalikan anda
seperti keadaan semula.
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu
di saat ia masih buta, dan berkata kepadanya: Aku adalah orang yang miskin, yang kehabisan bekal dalam
perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga
aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian
pertolongan anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja
untuk bekal melanjutkan perjalananku. Maka orang itu menjawab: Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah
mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak anda
sukai. Demi Allah, saya tidak akan mempersulit anda dengan mengembalikan sesuatu yang telah anda
ambil karena Allah. Maka malaikat tadi berkata: Tahanlah harta kekayaan anda, karena sesungguhnya

167
engkau ini hanya diuji oleh Allah , Allah telah ridha kepada anda, dan murka kepada kedua teman anda.
( HR. Bukhari dan Muslim ).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat di atas (106).
2. Pengertian firman Allah: Pastilah ia berkata: ini adalah hakku.
3. Pengertian firman Allah: sesungguhnya aku diberi kekayaan ini tiada lain karena ilmu yang ada
padaku.
4. Kisah menarik, sebagaimana yang terkandung dalam hadits ini, memuat pelajaran-pelajaran yang
berharga dalam kehidupan ini.

BAB 50: [NAMA YANG DIPERHAMBAKAN KEPADA SELAIN ALLAH]

Firman Allah :
] [
Ketika Allah mengaruniakan kepada mereka seorang anak laki-laki yang sempurna (wujudnya),
maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah dalam hal (anak) yang dikaruniakan kepada mereka,
Maha Suci Allah dari perbuatan syirik mereka. [QS. Al Araf: 190].

Ibnu Hazm berkata: Para ulama telah sepakat mengharamkan setiap nama yang diperhambakan kepada
selain Allah, seperti: Abdu Umar (hambanya umar), Abdul Kabah (hambanya Kabah) dan yang sejenisnya,
kecuali Abdul Muthalib. (107)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan:
Setelah Adam menggauli istrinya Hawwa, ia pun hamil, lalu iblis mendatangi mereka berdua seraya
berkata: Sungguh, aku adalah kawanmu berdua yang telah mengeluarkan kalian dari surga. Demi Allah,
hendaknya kalian mentaati aku, jika tidak maka akan aku jadikan anakmu bertanduk dua seperti rusa,
sehingga akan keluar dari perut istrimu dengan merobeknya, demi Allah, itu pasti akan ku lakukan , itu
yang dikatakan iblis dalam rangka menakut-nakutimereka berdua, selanjutnya iblis berkata: Namailah
(108)
anakmu dengan Abdul harits . Tapi keduanya menolak untuk mentaatinya, dan ketika bayi itu lahir, ia

(106)Ayat di atas menunjukkan kewajiban mensyukuri nimat Allah dan mengakui bahwa nimat tersebut semata-mata
berasal dari Allah, dan menunjukkan pula bahwa kata-kata seseorang terhadap nimat Allah yang dikaruniakan
kepadanya: Ini adalah hak yang patut kuterima, karena usahaku adalah dilarang dan tidak sesuai dengan
kesempurnaan tauhid.
(107) Maksudnya: mereka belum sepakat mengharamkan nama Abdul Muthalib, karena asal nama ini berhubungan
dengan perbudakan.
(108) Al Harits adalah nama Iblis. Dan maksud Iblis adalah menakut-nakuti mereka berdua supaya memberi nama
tersebut kepada anaknya ialah untuk mendapatkan suatu macam bentuk syirik, dan inilah salah satu cara Iblis
memperdaya musuhnya, kalau dia belum mampu untuk menjerumuskan seseorang manusia ke dalam tindakan
168
lahir dalam keadaan mati. Kemudian Hawwa hamil lagi, dan datanglah iblis itu dengan mengingatkan apa
yang pernah dikatakan sebelumnya. Karena Adam dan Hawwa cenderung lebih mencintai keselamatan
anaknya, maka ia memberi nama anaknya dengan Abdul Harits, dan itulah penafsiran firman Allah :
]190: [
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan pula, dengan sanad yang shahih, bahwa Qatadah dalam menafsirkan ayat
ini mengatakan: Yaitu, menyekutukan Allah dengan taat kepada Iblis, bukan dalam beribadah kepadanya.
(109)
.
Dan dalam menafsirkan firman Allah:
]189: [
(110)
Artinya: Jika engkau mengaruniakan anak laki-laki yang sempurna (wujudnya) , Mujahid
berkata: Adam dan Hawwa khawatir kalau anaknya lahir tidak dalam wujud manusia, dan penafsiran yang
sama diriwayatkannya pula dari Al Hasan (Al Basri), Sai'd (Ibnu Jubair) dan yang lainnya.

Kandungan bab ini:


1. Dilarang memberi nama yang diperhambakan kepada selain Allah.
2. Penjelasan tentang maksud ayat di atas (111).
3. Kemusyrikan ini [sebagaimana dinyatakan oleh ayat ini] disebabkan hanya sekedar pemberian nama
saja, tanpa bermaksud yang sebenarnya.
4. Pemberian anak perempuan dengan wujud yang sempurna merupakan nimat Allah [yang wajib
disyukuri].
5. Ulama Salaf menyebutkan perbedaan antara kemusyrikan di dalam taat dan kemusyrikan di dalam
beribadah.

BAB 51: [MENETAPKAN AL ASMA AL HUSNA HANYA UNTUK ALLAH DAN TIDAK
MENYELEWENGKANNYA]

Firman Allah :
] [

maksiat yang besar akibatnya, akan dimulai untuk menjerumuskannya terlebih dahulu dari tindakan maksiat
yang ringan atau kecil.
(109) Maksudnya: mereka tidaklah menyembah Iblis, tetapi mentaati Iblis dengan memberi nama Abdul Harits kepada
anak mereka, sebagaimana yang diminta Iblis. Dan perbuatan ini disebut perbuatan syirik kepada Allah.
(110) Surat Al Araf: 189.
(111) Ayat ini menunjukkan bahwa anak yang dikaruniakan Allah kepada seseorang termasuk nimat yang harus
disyukuri, dan termasuk kesempurnaan rasa syukur kepada-Nya bila diberi nama yang baik, yang tidak
diperhambakan kepada selain-Nya, karena pemberian nama yang diperhambakan kepada selain-Nya adalah
syirik.
169
Hanya milik Allah-lah Al Asma Al Husna (nama-nama yang baik), maka berdoalah kepada-Nya
dengan menyebut Asma-Nya itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyelewengkan Asma-Nya.
Mereka nanti pasti akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. [QS. Al Araf: 180].

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang maksud firman Allah:
]180: [
Artinya: menyelewengkan Asma-Nya. ia mengatakan, bahwa maksudnya adalah: berbuat syirik
(dalam Asma-Nya), yaitu orang-orang yang menjadikan Asma-asma Allah untuk berhala mereka, seperti
nama Al Lata yang berasal dari kata Al Ilah, dan Al Uzza dari kata Al Aziz.
(112)
Dan diriwayatkan dari Al Amasy dalam menafsirkan ayat tersebut ia mengatakan: Mereka
memasukkan ke dalam Asma-Nya nama-nama yang bukan dari Asma-Nya.

Kandungan bab ini:


1. Wajib menetapkan Asma Allah [sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya].
2. Semua Asma Allah adalah husna (Maha Indah).
3. Diperintahkan untuk berdoa dengan menyebut Asma husna-Nya.
4. Diperintahkan meninggalkan orang-orang yang menentang Asma-asma-Nya dan
menyelewengkannya.
5. Penjelasan tentang bentuk penyelewengan Asma Allah.
6. Ancaman terhadap orang-orang yang menyelewengkan Asma Al Husna Allah dari kebenaran.

BAB 52: LARANGAN MENGUCAPKAN: AS SALAMU ALALLAH

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata:

:
:




Ketika kami melakukan shalat bersama Nabi Muhammad kami pernah mengucapkan:
)



(
yang artinya: semoga keselamatan untuk Allah dari hamba-hambanya, dan semoga keselamatan
untuk sifulan dan sifulan, maka Nabi bersabda: janganlah kamu mengucapkan:
)
(
yang artinya keselamatan semoga untuk Allah, karena sesungguhnya Allah adalah(Maha pemberi
keselamatan).

Kandungan bab ini:

(112) Abu Muhammad: Sulaiman bin Mahran Al Asdi, digelari Al Amasy. Salah seorang tabiin ahli tafsir, hadits
dan faraidh, dan banyak meriwayatkan hadits. dilahirkan th. 61 H (681 M), dan meninggal th. 147 H (765 M).
170
1. Penjelasan tentang makna Assalam(113).
2. Assalam merupakan ucapan selamat.
3. Hal ini tidak sesuai untuk Allah.
4. Alasannya, [karena As Salamadalah salah satu dari Asma Allah, Dialah yang memberi keselamatan,
dan hanya kepada-Nya kita memohon keselamatan.
5. Telah diajarkan kepada para sahabat tentang ucapan penghormatan yang sesuai untuk Allah (114).

BAB 53: BERDOA DENGAN UCAPAN: YA ALLAH AMPUNILAH AKU JIKA ENGKAU MENGHENDAKI

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda:


:

Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berdoa dengan ucapan: Ya Allah, Ampunilah aku
jika Engkau menghendaki, atau berdoa: Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau menghendaki, tetapi
hendaklah meminta dengan mantap, karena sesungguhnya Allah tidak ada sesuatupun yangmemaksa-
Nya untuk berbuat sesuatu.
Dan dalam riwayat Muslim, disebutkan:


Dan hendaklah ia memiliki keinginan yang besar, karena sesungguhnya Allah tidak terasa berat bagi-
Nya sesuatu yang Ia berikan.
Kandungan bab ini:
1. Larangan mengucapkan kata: jika engkau menghendaki dalam berdoa.
2. Karena [ucapan ini menunjukkan seakan-akan Allah merasa keberatan dalam mengabulkan
permintaan hamba-Nya, atau merasa terpaksa untuk memenuhi permohonan hamba-Nya].
3. Diperintahkan untuk berkeinginan kuat dalam berdoa.
4. Diperintahkan untuk membesarkan harapan dalam berdoa.
5. Karena [Allah Maha Kaya, Maha luas karunia-Nya, dan Maha Kuasa untuk berbuat apa saja yang
dikehendaki-Nya].

BAB 54: LARANGAN MENGUCAPKAN: ABDI ATAU AMATI (HAMBAKU)

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
:
:

: :

(113) As Salam: salah satu Asma Allah, yang artinya: Maha Pemberi keselamatan. As Salam berarti juga
keselamatan, sebagai doa kepada orang yang diberi ucapan selamat. Karena itu tidak boleh dikatakan:As
Salamu Alallah.
(114) Ucapan penghormatan yang sesuai untuk Allah yaitu: At Tahiyyatu lillah, Washshalawatu Wath thayyibat.
171
Janganlah salah seorang di antara kalian berkata: (kepada hamba sahaya atau pelayannya):
Hidangkan makanan untuk gustimu, dan ambilkan air wudhu untuk gustimu, dan hendaknya pelayan itu
mengatakan: tuanku, majikanku; dan janganlah salah seorang di antara kalian berkata: (kepada
budaknya): hamba laki-lakiku, dan hamba perempuanku, dan hendaknya ia berkata: bujangku, gadisku,
dan anakku.

Kandungan bab ini:


1. Larangan mengatakan Abdi atau Amati, yang berarti hambaku.
2. Larangan bagi seorang hamba sahaya untuk memanggil majikannya dengan ucapan: Rabbi yang
berarti: gusti pangeranku, dan larangan bagi seorang majikan mengatakan kepada hamba
yang artinya: hidangkan makanan untuk gusti pangeranmu.

sahayanya atau pelayannya
3. Dianjurkan kepada majikan atau tuan untuk memanggil pelayan atau hamba sahayanya dengan
ucapan fataya (bujangku), fatati (gadisku), dan ghulami (anakku).
4. Dan dianjurkan kepada pelayan atau hamba sahaya untuk memanggil tuan atau majikannya dengan
panggilan sayyidi (tuanku) atau maulaya" (majikanku).
5. Tujuan dari anjuran di atas untuk mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya, sampai dalam hal
ucapan.

BAB 55: LARANGAN MENOLAK PERMINTAAN ORANG YANG MENYEBUT NAMA ALLAH

Ibnu Umar menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:





Barangsiapa yang meminta dengan menyebut nama Allah, maka berilah; barangsiapa yang meminta
perlindungan dengan menyebut nama Allah maka lindungilah; barangsiapa yang mengundangmu maka
penuhilah undangannya; dan barangsiapa yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikan itu
(dengan sebanding atau lebih baik), dan jika engkau tidak mendapatkan sesuatu untuk membalas
kebaikannya, maka doakan ia, sampai engkau merasa yakin bahwa engkau telah membalas kebaikannya.
(HR. Abu Daud, dan Nasai dengan sanad yang shahih).

Kandungan bab ini:


1. Perintah untuk mengabulkan permintaan orang yang memintanya dengan menyebut nama Allah
[demi memuliakan dan mengagungkan Allah].
2. Perintah untuk melindungi orang yang meminta perlindungan dengan menyebut nama Allah.
3. Anjuran untuk memenuhi undangan [saudara seiman].
4. Perintah untuk membalas kebaikan [dengan balasan sebanding atau lebih baik darinya].
5. Dalam keadaan tidak mampu untuk membalas kebaikan seseorang, dianjurkan untuk mendoakannya.
172
6. Rasulullah menganjurkan untuk mendoakannya dengan sungguh-sungguh, sampai ia merasa yakin
bahwa anda telah membalas kebaikannya.

BAB 56: MEMOHON SESUATU DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH

Jabir menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:





Tidak boleh dimohon dengan menyebut nama Allah kecuali surga. (HR. Abu Daud).
Kandungan bab ini:
1. Larangan memohon sesuatu dengan menyebut nama Allah kecuali apabila yang dimohon itu adalah
surga. [Hal ini, demi mengagungkan Allah serta memuliakan Asma dan Sifat-Nya.
2. Menetapkan kebenaran adanya Wajah bagi Allah (sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya).

BAB 57: UCAPAN SEANDAINYA

Firman Allah :


]154: [
Mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "seandainya kita memiliki sesuatu (hak campur
tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tak akan terkalahkan) dantidak ada yang terbunuh di antara kita
di sini (perang Uhud). Katakanlah: "Kalaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang
telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat
demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang ada dalam
hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati. [QS. Ali Imran: 154].

]168: [
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka takut pergi berperang:
"seandainya mereka mengikuti kita tentulah mereka sudah terbunuh. Katakanlah: "Tolaklah kematian
itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar. [QS. Ali Imran: 168].

Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
:

:


Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan
kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu
173
tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan: "seandainya aku berbuat demikian, tentu
tidak akan begini atau begitu'', tetapi katakanlah: "ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan
melakukan apa yang Ia kehendaki", karena kata seandainya itu akan membuka pintu perbuatan syetan.

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (115).
2. Larangan mengucapkan kata andaikata atau seandainya apabila mendapat suatu musibah atau
kegagalan.
3. Alasannya, karena kata tersebut (seandainya /andaikata) akan membuka pintu perbuatan syetan.
4. Petunjuk Rasulullah [ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat suatu musibah] supaya
mengucapkan ucapan yang baik [dan bersabar serta mengimani bahwa apa yang terjadi adalah takdir
Allah].
5. Perintah untuk bersungguh-sungguh dalam mencari segala yang bermanfaat [untuk di dunia dan di
akhirat] dengan senantiasa memohon pertolongan Allah.
6. Larangan bersikap sebaliknya, yaitu bersikap lemah.

BAB 58: LARANGAN MENCACI MAKI ANGIN

Diriwayatkan dari Ubay bin Kaab , bahwa Rasulullah bersabda:



Janganlah kamu mencaci maki angin. Apabila kamu melihat suatu hal yang tidak menyenangkan, maka
berdoalah:



Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan apa yang ada di
dalamnya, dan kebaikan yang untuknya Kau perintahkan ia, dan kami berlindung kepada-Mu dari
keburukan angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang untuknya Kau perintahkan
ia. (HR. Turmudzi, dan hadits ini ia nyatakan shahih).

Kandungan bab ini:


1. Larangan mencaci maki angin.
2. Petunjuk Rasulullah untuk mengucapkan doa, apabila manusia melihat sesuatu yang tidak
menyenangkan [ketika angin sedang bertiup kencang].

(115) Kedua ayat di atas menunjukkan adanya larangan untuk mengucapkan kata seandainya atau andaikata
dalam hal-hal yang telah ditakdirkan oleh Allah terjadi, dan ucapan demikian termasuk sifat-sifat orang
munafik; juga menunjukkan bahwa konsekwensi iman ialah pasrah dan ridha kepada takdir Allah, serta rasa
khawatir seseorang tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari takdir tersebut.
174
3. Pemberitahuan Rasulullah bahwa angin mendapat perintah dari Allah. [Oleh karena itu, mencaci
maki angin berarti mencaci maki Allah, Tuhan Yang menciptakan dan memerintahkan-nya].
4. Angin yang bertiup itu kadang diperintah untuk suatu kebaikan, dan kadang diperintah untuk suatu
keburukan.

BAB 59: [LARANGAN BERPRASANGKA BURUK TERHADAP ALLAH]

Firman Allah :


] [
Mereka berprasangka yang tidak benar terhadap Allah , seperti sangkaan jahiliyah, mereka
berkata: "apakah ada bagi kita sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, katakanlah: "sungguh
urusan itu seluruhnya di Tangan Allah. (QS. Ali Imran: 154).

] [
Dan supaya dia mengadzab orang-orang munafik laki-laki dan orang-orang munafik perempuan,
dan orang-orang Musyrik laki laki dan orang-orang musyrik perempuan yang mereka itu berprasangka
buruk terhadap Allah, mereka akan mendapat giliran (keburukan) yang amat buruk, dan Allah
memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka
Jahannam) itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al Fath: 6).

Ibnu Qayyim dalam menafsirkan ayat yang pertama mengatakan: Prasangka di sini maksudnya adalah
bahwa Allah tidak akan memberikan pertolongan-Nya (kemenangan) kepada Rasul-Nya, dan bahwa
agama yang beliau bawa akan lenyap.
Dan ditafsirkan pula: bahwa apa yang menimpa beliau bukanlah dengan takdir (ketentuan) dan hikmah
(kebijaksanaan) Allah.
Jadi prasangka di sini ditafsirkan dengan tiga penafsiran:
Pertama : mengingkari adanya hikmah Allah.
Kedua : mengingkari takdir-Nya.
Ketiga : mengingkari bahwa agama yang dibawa Rasulullah akan disempurnakan dan dimenangkan
Allah atas semua agama.
Inilah prasangka buruk yang dilakukan oleh orang-orang munafik dan orang-orang musyrik yang
terdapat dalam surat Al Fath.
Perbuatan ini disebut dengan prasangka buruk, karena prasangka yang demikian tidak layak untuk Allah
, tidak patut terhadap keagungan dan kebesaran Allah, tidak sesuai dengan kebijaksanaan-Nya, Puji-Nya,
dan janji-Nya yang pasti benar.
175
Oleh karena itu, barangsiapa yang berprasangka bahwa Allah akan memenangkan kebatilan atas
kebenaran, disertai dengan lenyapnya kebenaran; atau berprasangka bahwa apa yang terjadi ini bukan karena
Qadha dan takdir Allah; atau mengingkari adanya suatu hikmah yang besar sekali dalam takdir-Nya, yang
dengan hikmah-Nya Allah berhak untuk dipuji; bahkan mengira bahwa yang terjadi hanya sekedar
kehendak-Nya saja tanpa ada hikmah-Nya, maka inilah prasangka orang orang kafir, yang mana bagi
mereka inilah Neraka Wail.
Dan kebanyakan manusia melakukan prasangka buruk kepada Allah , baik dalam hal yang berkenaan
dengan diri mereka sendiri, ataupun dalam hal yang berkenaan dengan orang lain, bahkan tidak ada orang
yang selamat dari prasangka buruk ini, kecuali orang yang benar-benar mengenal Allah, Asma dan sifat-
Nya, dan mengenal kepastian adanya hikmah dan keharusan adanya puji bagi-Nya sebagai konsekwensinya.
Maka orang yang berakal dan yang cinta kepada dirinya sendiri, hendaklah memperhatikan masalah ini,
dan bertaubatlah kepada Allah, serta memohon maghfirah-Nya atas prasangka buruk yang dilakukannya
terhadap Allah .
Apabila anda selidiki, siapapun orangnya pasti akan anda dapati pada dirinya sikap menyangkal dan
mencemoohkan takdir Allah, dengan mengatakan haltersebut semestinya begini dan begitu, ada yang sedikit
sangkalannya dan ada juga yang banyak. Dan silahkan periksalah diri anda sendiri, apakah anda bebas dari
sikap tersebut?

) (
Jika anda selamat (selamat) dari sikap tersebut, maka anda selamat dari malapetaka yang besar, jika
tidak, sungguh aku kira anda tidak akan selamat.

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (116).
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Fath (117) .
3. Disebutkan bahwa prasangka buruk itu banyak sekali macamnya.
4. Penjelasan bahwa tidak ada yang bisa selamat dari prasangka buruk ini kecuali orang yang mengenal
Asma dan sifat Allah, serta mengenal dirinya sendiri.

BAB 60: MENGINGKARI QADAR (KETENTUAN ALLAH TAALA)

(116) Ayat pertama menunjukkan bahwa barangsiapa yang berprasangka bahwa Allah akan memberikan kemenangan
yang terus-menerus kepada kebatilan, disertai dengan lenyapnya kebenaran, maka dia telah berprasangka yang
tidak benar kepada Allah dan prasangka ini adalah prasangka orang-orang Jahiliyah; menunjukkan pula bahwa
segala sesuatu itu ada di Tangan Allah, terjadi dengan qadha dan qadar-Nya serta pasti ada hikmah-Nya; dan
menunjukkan bahwa berbaik sangka kepada Allah adalah termasuk kewajiban tauhid.
(117) Ayat kedua menunjukkan kewajiban berbaik sangka kepada Allah dan larangan berprasangka buruk kepada-
Nya; dan menunjukkan bahwa prasangka buruk kepada Allah adalah perbuatan orang-orang munafik dan
musyrik yang mendapat ancaman siksa yang sangat keras.
176
Ibnu Umar berkata: Demi Allah yang jiwa Ibnu Umar berada di tangan-Nya, seandainya salah
seorang memiliki emas sebesar gunung Uhud, lalu dia infakkan di jalan Allah, niscaya Allah tidak akan
menerimanya, sebelum ia beriman kepada qadar (ketentuan Allah), dan Ibnu Umar membaca sabda
Rasulullah :




Iman yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-
rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada Qadar baik dan buruknya. (HR. Muslim).
Diriwayatkan bahwa Ubadah Ibnu Shamit berkata kepada anaknya: Hai anakku, sungguh kamu tidak
akan bisa merasakan lezatnya iman sebelum kamu meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan menimpa
dirimu pasti tidak akan meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak menimpa dirimu pasti tidak akan
menimpamu, aku telah mendengar Rasulullah bersabda:


:
: :
Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan Allah adalah Qalam, kemudian Allah berfirman
kepadanya: tulislah, maka Qalam itu menjawab: "Ya Tuhanku, apa yang mesti aku tulis? Allah
berfirman: Tulislah ketentuan segala sesuatu sampai datang hari kiamat.
Hai anakku, aku juga telah mendengar Rasulullah bersabda:


Barangsiapa yang meninggal dunia tidak dalam keyakinan seperti ini, maka ia tidak tergolong
ummatku.
Dan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan:


: ,
Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan Allah adalah Qalam, kemudian Allah berfirman
kepadanya: tulislah! Maka ditulislah apa yang terjadi sampai hari kiamat.
Diriwayatkan oleh Ibnu Wahb bahwa Rasulullah bersabda:


Maka barangsiapa yang tidak beriman kepada qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya, maka Allah
pasti akan membakarnya dengan api neraka.
Diriwayatkan dalam Musnad dan Sunan(118), dari Ibnu Dailami ia berkata: Aku datang kepada Ubay bin
Kaab, kemudian aku katakan kepadanya: "Ada sesuatu keraguan dalam hatiku tentang masalah qadar, maka
ceritakanlah kepadaku tentang suatu hadits, dengan harapan semoga Allah menghilangkan keraguan itu
dari hatiku, maka ia berkata:





Seandainya kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, Allah tidak akan menerimanya darimu,
sebelum kamu beriman kepada qadar, dan kamu meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan mengenai

(118) Musnad di sini maksudnya adalah kitab koleksi hadits yang disusun oleh Imam Ahmad. Dan sunan maksudnya
ialah kitab koleksi hadits yang disusun oleh Abu dawud dan Ibnu majah.
177
dirimu pasti tidak akan meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak mengenai dirimu pasti tidak akan
menimpamu, dan jika kamu mati tidak dalam keyakinan seperti ini, pasti kamu menjadi penghuni neraka".
Kata Ibnu Dailami selanjutnya: Lalu aku mendatangi Abdullah bin Masud, Hudzaifah bin Yaman dan
Zaid bin Tsabit, semuanya mengucapkan kepadaku hadits yang sama dengan sabda Nabi Muhammad di
atas. (HR. Al Hakim dan dinyatakan shahih).
Kandungan bab ini:
1. Keterangan tentang kewajiban beriman kepada qadar.
2. Keterangan tentang cara beriman kepada qadar.
3. Amal Ibadah seseorang sia-sia, jika tidak beriman kepada qadar.
4. Disebutkan bahwa seseorang tidak akan merasakan iman sebelum ia beriman kepada qadar.
5. Penjelasan bahwa makhluk pertama yang diciptakan Allah yaitu Qalam.
6. Diberitahukan dalam hadits bahwa dengan perintah dari Allah- menulis ketentuan-ketentuan sampai
hari kiamat.
7. Rasulullah menyatakan bahwa dirinya lepas dari orang yang tidak beriman kepada qadar.
8. Tradisi para ulama salaf dalam menghilangkan keraguan, yaitu dengan bertanya kepada ulama.
9. Dan para ulama salaf memberikan jawaban yang dapat menghilangkan keraguannya tersebut, dengan
hanya menuturkan hadits dari Rasulullah .

BAB 61: MUSHAWWIR


[PARA PENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA]

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

:
Allah berfirman: Dan tiada seseorang yang lebih dzalim dari pada orang yang bermaksud
menciptakan ciptaan seperti ciptaan-Ku, oleh karena itu. Maka cobalah mereka menciptakan seekor semut
kecil, atau sebutir biji-bijian, atau sebutir biji gandum.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah, radhiallahuanha bahwa Rasulullah
bersabda:



Manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat
penyerupaan dengan makhluk Allah .
Sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah bersabda:


Setiap mushawwir (perupa) berada di dalam neraka, dan setiap rupaka yang dibuatnya diberi nafas
untuk menyiksa dirinya dalam neraka Jahannam.

178
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam hadits yang marfu, Rasulullah
bersabda:


Barangsiapa yang membuat rupaka di dunia, maka kelak (pada hari kiamat) ia akan dibebani untuk
meniupkan ruh ke dalam rupaka yang dibuatnya, namun ia tidak bisa meniupkannya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Al Hayyaj, ia berkata: sesungguhnya Ali bin Abi Thalib
berkata kepadaku:


Maukah kamu aku utus untuk suatu tugas sebagaimana Rasulullah mengutusku untuk tugas tersebut?
Yaitu: janganlah kamu biarkan ada sebuah rupaka tanpa kamu musnahkan, dan janganlah kamu biarkan
ada sebuah kuburan yang menonjol kecuali kamu ratakan.

Kandungan bab ini:


1. Ancaman berat bagi para perupa makhluk yang bernyawa.
2. Hal itu disebabkan karena tidak berlaku sopan santun kepada Allah , sebagaimana firman Allah :
Dan Tiada seseorang yang lebih dzalim dari pada orang yang menciptakan ciptaan seperti
ciptaan-Ku.
3. Firman Allah: Maka cobalah mereka ciptakan seekor semut kecil, atau sebutir biji-bijian, atau
sebutir biji gandum. Menunjukkan kekuasaan Allah, dan kelemahan manusia.
4. Ditegaskan dalam hadits bahwa para perupa adalah manusia yang paling pedih siksanya.
5. Allah akan membuat ruh untuk setiap rupaka yang dibuat guna menyiksa perupa tersebut dalam
neraka Jahannam.
6. Perupa akan dibebani untuk meniupkan ruh ke dalam rupaka yang dibuatnya.
7. Perintah untuk memusnahkan rupaka apabila menjumpainya.

BAB 62: LARANGAN BANYAK BERSUMPAH

Firman Allah :
]89: [
Dan jagalah sumpahmu. [QS. Al Maidah: 89].

Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:






Sumpah itu dapat melariskan barang dagangan namun dapat menghapus keberkahan usaha. (HR.
Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Salman bahwa Rasulullah bersabda:

179




Tiga orang yang mereka itu tidak diajak bicara dan tidak disucikan oleh Allah (pada hari kiamat), dan
mereka menerima adzab yang pedih, yaitu: orang yang sudah beruban (tua) yang berzina, orang miskin
yang sombong, dan orang yang menjadikan Allah sebagai barang dagangannya, ia tidak membeli atau
menjual kecuali dengan bersumpah. (HR. Thabrani dengan sanad yang shahih).
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Imran bin Husain ia berkata: Rasulullah
bersabda:

:




Sebaik-baik umatku adalah mereka yang hidup pada masaku, kemudian generasi berikutnya, kemudian
generasi berikutnya lagi Imran berkata: Aku tidak ingat lagi apakah Rasulullah menyebutkan generasi
setelah masa beliau dua kali atau tiga? Kemudian akan ada setelah masa kalian orang-orang yang
memberikan kesaksian sebelum ia diminta, mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka bernadzar
tapi tidak memenuhi nadzarnya, dan badan mereka tampak gemuk-gemuk.
Diriwayatkan pula dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Masud bahwa Nabi Muhammad
bersabda:



Sebaik-baik manusia adalah mereka yang hidup pada masaku, kemudian generasi yang datang
berikutnya, kemudian generasi yang datang berikutnya lagi, kemudian akan datang orang-orang dimana di
antara mereka kesaksiannya mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului kesaksiannya.
Ibrahim (An Nakhai) berkata: Mereka memukuli kami karena kesaksian atau sumpah (yang kami
lakukan) ketika kami masih kecil.
Kandungan bab ini:
1. Adanya wasiat dari Allah untuk menjaga sumpah.
2. Penjelasan Rasulullah bahwa sumpah itu dapat melariskan barang dagangan, tapi ia juga dapat
menghapus keberkahan usaha itu.
3. Ancaman berat bagi orang yang selalu bersumpah, baik ketika menjual atau membeli.
4. Peringatan bahwa dosa itu bisa menjadi besar walaupun faktor yang mendorong untuk melakukannya
itu kecil (119).
5. Larangan dan celaan bagi orang yang bersumpah tanpa diminta.
6. Pujian Rasulullah untuk ketiga generasi atau keempat generasi (sebagaimana tersebut dalam suatu
hadits), dan memberitakan apa yang akan terjadi selanjutnya.
7. Larangan dan celaan bagi orang yang memberikan kesaksian tanpa diminta.

(119) Seperti orang yang sudah beruban (tua) yang berzina, atau orang melarat yang congkak, semestinya mereka
tidak melakukan perbuatan dosa ini, karena faktor yang mendorong mereka untuk berbuat demikian adalah
lemah atau kecil.
180
8. Orang-orang salaf (terdahulu) memukul anak-anak kecil karena memberikan kesaksian atau
bersumpah (120).

BAB 63: PERJANJIAN DENGAN ALLAH DAN NABINYA

Firman Allah :

][
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji, dan janganlah kamu membatalkan
sumpah-sumpah (mu) itu sesudah mengukuhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai
saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
[QS. An Nahl: 91].

Buraidah berkata: Apabila Rasulullah mengangkat komandan pasukan perang atau batalyon,
beliau menyampaikan pesan kepadanya agar selalu bertakwa kepada Allah, dan berlaku baik kepada kaum
muslimin yang bersamanya, kemudian beliau bersabda:





Seranglah mereka dengan Asma" Allah, demi di jalan Allah), perangilah orang-orang yang kafir
kepada Allah, seranglah dan janganlah kamu menggelapkan harta rampasan perang, jangan mengkhianati
perjanjian, jangan mencincang korban yang terbunuh, dan jangan membunuh anak-anak. Apabila kamu
menjumpai musuh- musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka kepada tiga hal:
mana saja yang mereka setujui, maka terimalah dan hentikanlah penyerangan terhadap mereka.






Ajaklah mereka kepada agama Islam; jika mereka menerima maka terimalah mereka, kemudian ajaklah
mereka berhijrah dari daerah mereka ke daerah orang-orang muhajirin, dan beritahu mereka jika mereka
mau melakukannya maka bagi mereka hak dan kewajiban sama seperti hak dan kewajiban orang-orang
muhajirin,




(120) Hal tersebut dilakukan oleh orang-orang salaf untuk mendidik anak-anak agar tidak gampang bersaksi dan
menyatakan sumpah, yang akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan; kalau sudah menjadi kebiasaan, dengan
ringan ia akan bersaksi atau bersumpah sampai dalam masalah yang tidak patut baginya untuk bersumpah. Dan
banyak bersumpah itu dilarang, karena perbuatan ini menunjukkan suatu sikap meremehkan dan tidak
mengagungkan nama Allah.
181
Tetapi, jika mereka menolak untuk berhijrah dari daerah mereka, maka beritahu mereka, bahwa mereka
akan mendapat perlakuan seperti orang-orang badui dari kalangan Islam, berlaku bagi mereka hukum
Allah, tetapi mereka tidak mendapatkan bagian dari hasil rampasan perang dan fai, kecuali jika mereka
mau bergabung untuk berjihad dijalan Allah bersama orang-orang Islam.



Dan jika mereka menolak hal tersebut, maka mintalah dari mereka jizyah (121), kalau mereka menerima
maka terimalah dan hentikan penyerangan terhadap mereka. Tetapi jika semua itu ditolak maka mohonlah
pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka.




Dan jika kamu telah mengepung kubu pertahanan mereka, kemudian mereka menghendaki darimu agar
kamu membuat untuk mereka perjanjian Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu buatkan untuk mereka
perjanjian Allah dan Rasul-Nya, akan tetapi buatlah untuk mereka perjanjian dirimu sendiri dan perjanjian
sahabat-sahabatmu, karena sesungguhnya melanggar perjanjianmu sendiri dan sahabat-sahabatmu itu
lebihringan resikonya dari pada melanggar perjanjian Allah dan Rasul-Nya.






Dan jika kamu telah mengepung kubu pertahanan musuhmu, kemudian mereka menghendaki agar kamu
mengeluarkan mereka atas dasar hukum Allah, maka janganlah kamu mengeluarkan mereka atas dasar
hukum Allah, tetapi keluarkanlah mereka atas dasar hukum yang kamu ijtihadkan, karena sesungguhnya
kamu tidak mengetahui apakah tindakanmu sesuai dengan hukum Allah atau tidak. (HR. Muslim).

Kandungan bab ini:


1. Perbedaan antara perjanjian Allah dan perjanjian Nabi-Nya dengan perjanjian kaum muslimin.
2. Petunjuk Rasulullah untuk memilih salah satu pilihan yang paling ringan resikonya dari dua
pilihan yang ada.
3. Etika dalam berjihad, yaitu supaya menyeru dengan mengucapkan: bismillah fi sabilillah.
4. Perintah untuk memerangi orang-orang yang kafir kepada Allah.
5. Perintah untuk senantiasa memohon pertolongan Allah dalam memerangi orang-orang kafir.
6. Perbedaan antara hukum Allah dan hukum hasil ijtihad para ulama.
7. Disyariatkan bagi seorang komandan dalam kondisi yang diperlukan seperti yang tersebut dalam
hadits, untuk berijtihad dalam menentukan hukum tertentu, walaupun ia tidak tahu apakah ijtihadnya
sesuai dengan hukum Allah atau tidak?

BAB 64: LARANGAN BERSUMPAH MENDAHULUI ALLAH

(121) Jizyah adalah uang yang diambil dari orang-orang kafir sebagai tanda ketundukan mereka kepada negara Islam
dan sebagai ganti perlindungan Negara Islam atas jiwa dan harta mereka.
182
Jundub bin Abdullah berkata: Rasulullah bersabda:


: :
Ada seorang laki-laki berkata: Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan, maka
Allahberfirman: siapa yang bersumpah mendahului-Ku, bahwa aku tidak mengampuni sifulan? Sungguh
Aku telah mengampuni-Nya dan Aku telah menghapuskan amalmu. (HR. Muslim).
Dan disebutkan dalam hadits riwayat Abi Hurairah bahwa orang yang bersumpah demikian itu adalah
orang yang ahli ibadah. Abu Hurairah berkata: Ia telah mengucapkan suatu ucapan yang menghancurkan
dunia dan akhiratnya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Kandungan bab ini:


1. Peringatan untuk tidak bersumpah mendahului Allah.
2. Hadits di atas menunjukkan bahwa neraka itu lebih dekat kepada seseorang dari pada tali sendal
jepitnya.
3. Begitu juga surga.
4. Buktinya adalah apa yang telah dikatakan oleh Abu Hurairah di atas: Ia telah mengucapkan
perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya.
5. Kadang-kadang seseorang mendapatkan ampunan dari Allah disebabkan karena adanya sesuatu yang
ia benci.

BAB 65: LARANGAN MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI PERANTARA KEPADA MAKHLUKNYA

Diriwayatkan dari Jubair bin Muthim bahwa ada seorang badui datang kepada Rasulullah dengan
mengatakan: Ya Rasulullah, orang-orang pada kehabisan tenaga, anak istri kelaparan, dan harta benda pada
musnah, maka mintalah siraman hujan untuk kami kapada Rabbmu, sungguh kami menjadikan Allah
sebagai perantara kepadamu, dan kami menjadikanmu sebagai perantara kepada Allah. Maka Nabi
bersabda:
:





.
Maha suci Allah, maha suci Allah beliau masih terus bertasbih sampai nampak pada wajah para
sahabat (perasaan takut akan kemarahan beliau), kemudian beliau bersabda: Kasihanilah dirimu, tahukah
kalian siapa Allah itu? Sungguh kedudukan Allah itu jauh lebih Agung dari pada yang demikian itu,
sesungguhnya tidak dibenarkan Allah dijadikan sebagai perantara kepada siapapun dari makhluk-Nya.
(HR. Abu Daud).
Kandungan bab ini:
1. Rasulullah mengingkari seseorang yang mengatakan:Kami menjadikan Allah sebagai perantara
kepadamu.
183
2. Rasulullah marah sekali ketika mendengar ucapan ini, dan bertasbih berkali-kali, sehingga para
sahabat merasa takut.
3. Rasulullah tidak mengingkari ucapan badui kami menjadikanmu sebagai perantara kepada
Allah.
4. Penjelasan tentang makna sabda Rasul Subhanallah [yang artinya: Maha Suci Allah].
5. Kaum muslimin menjadikan Rasulullah sebagai perantara [pada masa hidupnya] untuk memohon
[kepada Allah ] siraman hujan.

BAB 66: UPAYA RASULULLAH DALAM MENJAGA KEMURNIAN TAUHID, DAN MENUTUP SEMUA
JALAN YANG MENUJU KEPADA KEMUSYRIKAN

Abdullah bin Asy Syikhkhir berkata: Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani Amir
menemui Rasulullah , kami berkata:


:
:
:



Engkau adalah sayyiduna (tuan kami), maka beliau bersabda: Sayyid (Tuan) yang sebenarnya adalah
Allah, kemudian kami berkata: Engkau adalah yang paling utama dan paling agung kebaikannya di
antara kita. Beliau bersabda: Ucapkanlah semua atau sebagaian kata-kata yang wajar bagi kalian, dan
janganlah kalian terseret oleh syetan. (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).
Dikatakan oleh Anas bin Malik bahwa ada sebagian orang berkata:


:


.


Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, dan putra orang yang terbaik di antara
kami, wahai tuan kami dan putra tuan kami, maka Rasulullah bersabda: Saudara-saudara sekalian!
Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah sekali-kali kalian terbujuk oleh
syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya, akutidak senang kalian mengagungkanku
melebihi kedudukanku yang telah diberikan Allah kepadaku. (HR. An Nasai dengan sanad yang jayyid).

Kandungan bab ini:


1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebih-lebihan terhadap beliau (122).
2. Orang yang dipanggil dengan panggilan Engkau adalah tuan kami hendaknya ia menjawab: Tuan
yang sebenarnya adalah Allah.
3. Rasulullah memperingatkan kepada para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan,
padahal mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

(122) Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari
setiap ucapan yang menjurus kepada perlakuan yang berlebih-lebihan terhadap makhluk, karena dikhawatirkan
akan menyeret ke dalam kemusyrikan.
184
4. Rasulullah (tidak menginginkan sanjungan dari para sahabat yang melampaui kedudukan yang
sebenarnya), dengan sabdanya: Aku tidak senang kamu sekalian mengangkatku melebihi
kedudukan (yang sebenarnya) yang telah diberikan kepadaku oleh Allah .

BAB 67: [KEAGUNGAN DAN KEKUASAAN ALLAH ]


Firman Allah :

][
Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang
sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan semua langit
digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari segala perbuatan syirik
mereka. [QS. Az zumar: 67].

Ibnu Masud berkata: Salah seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah seraya berkata:


:

:
Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati (dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan
langit di atas satu jari, pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh
makhluk di atas satu jari, kemudian Allah berfirman: Akulah Penguasa (raja), maka Rasulullah tertawa
sampai nampak gigi geraham beliau, karena membenarkan ucapan pendeta Yahudi itu, kemudian beliau
membacakan firman Allah:

][
Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang
sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat. [QS. Az Zumar:
67].

Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan:


:


Gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman:
Akulah penguasa, Akulah Allah.
Dan dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan:



Allah letakkan semua langit di atas satu jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di
atas satu jari. (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda:

185


:


:

Allah akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan kanan-
Nya, dan berfirman: Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang
sombong? Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan tangan kiri-Nya dan
berfirman: Aku lah Penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong?
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata:





Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh diTelapak Tangan Allah Ar Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji
sawi diletakkan di telapak tangan seseorang di antara kalian.
Ibnu Jarir berkata: Yunus meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid, dari bapaknya (Zaid
bin Aslam), ia berkata: Rasulullah bersabda:





Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan tujuh keping Dirham yang diletakkan di
atas perisai.
Kemudian Ibnu Jarir berkata: Dan Abu Dzar berkata: "Aku mendengarRasulullah bersabda:



Kursi yang berada di Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang ditengah
tengah padang pasir.
Diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa ia berkata:












Antara langit yang paling bawah dengan yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit
jaraknya 500 tahun, antara langit yang ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi dan samudra
air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas samudra air itu, dan Allah berada di atas Arsy,
tidak tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kalian. (HR. Ibnu Mahdi dari Hamad bin
Salamah, dari Aisyah, dari Zarr, dari Abdullah bin Masud).
Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam jalur sanad, demikian yang dikatakan oleh imam Ad
Dzahabi.
Al Abbas bin Abdul Muthalib berkata: Rasulullah bersabda:



: :









Tahukah kalian berapa jarak antara langit dan bum? Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang
lebih mengetahui, beliau bersabda: Antara langit dan bumi itu jaraknya perjalanan 500 tahun, dan
antara langit yang satu dengan yang lain jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit
adalah perjalanan 500 tahun, antara langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan antara dasar
samudra dengan permukaannya seperti jarak antara langit dengan bumi, dan Allah di atas itu semua,
186
dan tiada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun dari perbuatan anak Adam. ( HR. Abu Daud dan
ahli hadits yang lain).

Kandungan bab ini:


1. Penjelasan tentang ayat tersebut di atas (123).
2. Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah, sebagaimana yang terkandung dalam hadits pertama, masih
dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Rasulullah , mereka tidak
mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari kebenaran.
3. Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasulullah, beliau
membenarkannya, dan turunlah ayat Al Quran menegaskannya.
4. Rasulullah tersenyum ketika mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta
Yahudi.
5. Disebutkan dengan tegas dalam hadits ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit itu
diletakkan di tangan kanan-Nya, dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari kiamat.
6. Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiri-Nya.
7. Disebutkan dalam hadits keadaan orang-orang yang berlaku lalim, dan berlaku sombong pada hari
kiamat.
8. Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji sawi yang
diletakkan di tangan seseorang.
9. Kursi itu lebih besar dari pada langit.
10. Arsy itu lebih besar dari pada Kursi.
11. Arsy itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra air.
12. Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lainnya perjalanan 500 tahun.
13. Jarak antara langit yang ketujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.
14. Jarak antara Kursi dan samudra perjalanan 500 tahun.
15. Arsy sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.
16. Allah berada di atas Arsy.
17. Jarak antara langit dan bumi itu perjalanan 500 tahun.
18. Tebal masing-masing langit itu perjalanan 500 tahun.
19. Samudra yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya, jauhnya
perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui.
Segala Puji hanya milik Allah semata, Rabb sekalian alam, semoga shalawat serta salam senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad , keluarganya serta para sahabatnya.

(123) Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah , dan kecilnya seluruh makhluk dibandingkan dengan
Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang sebenar-benarnya.
187
DAFTAR ISTILAH

Adh-h = sihir, dusta, tindakan mengadu domba, menghasut dan memfitnah.


Idhah
Adhih (ism fail): Tukang sihir.
Adwa Penjangkitan atau penularan penyakit.
Ain Pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang melalui matanya, kena
mata.
Alaihissalam Semoga salam sejahtera senantiasa dilimpahkan (Allah) kepadanya.
Allah akbar: Allah Maha besar.
Atsar Ada dua pengertian:
1. Hadits.
2. Perkataan atau perbuatan yang dinisbatkan kepada sahabat atau tabiin.
Azimah Lihat ruqyah.
Azza wa Jalla Maha Mulia dan Maha Agung.
Barzakh Alam ghaib setelah manusia meninggal dunia sampai hari kiamat, atau alam kubur.
Dinar Nama satuan uang, pada zaman Rasulullah yang terbuat dari emas.
Dirham Nama satuan uang, pada zaman Rasaulullah yang lebih kecil nilainya daripada
dinar, yang terbuat dari perak.
Fai: harta yang diperoleh kaum muslimin dari musuh tanpa melalui peperangan, karena
ditinggal lari oleh pemiliknya.
Fal Rasa optimis; harapan bernasib baik dan sukses.
Ghanimah Harta yang diambil alih oleh kaum muslimin dari musuh mereka ketika
dalam peperangan; rampasan perang.
Ghaul Hantu (gendruwo), salah satu jenis jin.
Hadits Tuntunan dan tradisi yang diajarkan Rasalullah melalui sabda, sikap, perbuatan
dan persetujuan beliau; sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi , baik berupa
perkataan, perbuatan, sikap, atau persetujuan.
Hamah Burung hantu.
Hasan Hadits yang tingkatannya di bawah hadits shahih, karena daya hafal atau
kecermatan dan ketelitian orang yang meriwayatkannya masih kurang, tetapi bila
banyak atau ada berbagai jalan dalam meriwayatkannya maka hadits tersebut
meningkat menjadi shahih.
Ibadah Penghambaan diri kepada Allah dengan mentaati segala perintah-Nya, dan
menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah ,
disertai dengan penuh rasa kerendahan hati dan penuh rasa cinta.
Iman Ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan
niat karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah
188
.
Isnad Silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah .
Istinja Bersuci atau membersihkan diri setelah buang hajat kecil atau besar.

Iyafah Meramal nasib baik dengan menerbangkan burung, apabila terbang ke arah kanan
berarti ada alamat baik. Sedang bedanya dengan thiyarah adalah kalau thiyarah itu
meramal nasib buruk, atau merasa bernasib sial dengan melihat burung, hewan
atau lainnya.

Jahiliyah Kebodohan, yaitu suatu zaman yang ciri utamanya ialah mengagungkan selain
Allah dengan disembah, dipuja, dipatuhi dan ditaati; ciri lainnya kebobrokan
mental dan kerusakan akhlak, seperti zaman sebelum Islam.
Jaiz: mubah tidak dilarang dan tidak pula dianjurkan.
Jayyid Suatu tingkatan sanad di atas hasan.
Jibt: Sihir sebutan yang bisa digunakan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun,
berhala dan yang sejenisnya.
Jizyah Semacam pajak yang dipungut dari orang-orang non muslim yang mampu lagi
dewasa, sebagai ganti daripada zakat yang dipungut dari orang-orang Islam, atas
segala perlindungan dan ketentraman yang diberikan oleh kaum muslimin.
Al Khalil kekasih mulia, tingkatannya lebih tinggi daripada habib (kekasih).
Khamilah Pakaian yang berbulu atau berbeludru; pakaian tersebut terbuat dari wool.
Khamisah: Pakaian yang terbuat dari wool atau sutera dengan sulaman yang indah lagi
menarik.
Kunyah (baca: Nama panggilan untuk kehormatan, seperti: Abu al Abbas, Abu Abdillah, Abu
kun-yah) Ahmad, dll. Biasanya diambil dari nama anak yang pertama.
Makruh Sesuatu yang apabila dikerjakan kurang baik, tetapi apabila ditinggalkan akan
mendapat pahala.
Marfu Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah ; sesuatu yang dinisbatkan kepada
Rasulullah baik itu berupa ucapan, perbuatan, sikap atau persetujuan, meskipun
yang menisbatkan itu seorang sahabat atau tabiin.
Mauquf Sesuatu yang dinisbatkan kepada seorang sahabat, baik itu berupa ucapan,
perbuatan atau persetujuan; perkataan yang diucapkan seorang sahabat atau
perbuatan yang dilakukannya atau persetujuannya terhadap apa yang dilakukan
seorang tabiin.
Mufti Orang yang memberikan fatwa atau petunjuk atas suatu masalah.
Nadzar Ungkapan seseorang dengan ucapan bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk Allah
jika tercapainya sesuatu baginya
Nau: Bintang; tenggelamnya atau terbitnya suatu bintang.
189
arti asalnya
Nusyrah tindakan untuk menyembuhkan atau mengobati orang yang terkena sihir dengan
mantera atau jampi.
Qadha = qadar Ketetapan ilahi, artinya bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini
diketahui, dicatat, dikehendaki dan diciptakan oleh Allah .
Qunut Membaca doa dalam shalat, dilakukan sebelum ruku atau sesudahnya pada rakaat
terakhir, terutama pada waktu nazilah (dalam keadaan ada bahaya).
Radhiyallahu semoga Allah senantiasa melimpahkan keridhaan kepadanya (laki-laki; wanita;
anhu; anha; mereka berdua).
anhuma
Risywah Uang sogok; kolusi.
Riya Melakukan suatu amal dengan cara tertentu supaya diperhatikan orang lain dan
dipujinya; contohnya: seseorang melakukan shalat, lalu memperindah shalatnya
ketika dia mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya.
Ruqyah Usaha penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat-ayat Al Quran, doa-
doa, atau mantera-mantera.
Sakrat al maut rasa pedih dan sakit yang dirasakan seseorang ketika dicabut nyawanya; sekarat
Sanad lihat Isnad.
Shafar Bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu bulan sesudah bulan Muharram.
Shahih Hadits yang diriwayatkan secara bersinambung oleh orang-orang yang terpercaya
(prilaku, daya hafal dan kecermatannya) mulai dari awal sanad sampai yang
terakhir, bebas dari suatu keganjilan atau sebab yang menjadikan hadits tersebut
lemah.
Shallallahu semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam sejahtera kepada beliau.
alaihi
wasallam
Subhanahu wa Maha suci Allah dan Maha tinggi.
taala:
Subhanallah: Maha suci Allah.
Syafaat Perantaraan, yaitu perantaraan yang akan dilakukan oleh Rasulullah kepada
Allah , dan hal itu dengan seizin-Nya, untuk meringankan beban umat manusia
ketika di padang mahsyar (pada hari kiamat) dan inilah yang dinamakan syafaat al
kubra (terbesar) atau disebut juga al Maqam al mahmud ; untuk memasukkan ke
dalam surga bagi mereka yang berhak mendapatkan surga; untuk tidak
memasukkan ke neraka bagi ahli tauhid dari umatnya yang berdosa yang
semestinya masuk neraka; untuk mengeluarkan dari neraka orang-orang ahli tauhid
yang berdosa yang sudah masuk neraka; untuk menambahkan pahala dan
meningkatkan derajat bagi orang-orang penghuni surga; dan perantaraan kepada
190
Allah untuk meringankan siksa bagi sebagian orang kafir dan ini khusus untuk
paman beliau Abu Thalib.
Syahadat Persaksian dengan hati dan lisan bahwa Tiada sembahan yang hak selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, dengan mengerti maknanya dan
mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya, baik zhahir maupun batin.

Taala Maha Tinggi.


Taawwudz Meminta perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan Audzu billah min
(aku berlindung kepada Allah dari ).
Tahmid Memuji Allah taala dengan mengucapkan Alhamdulillah (segala puji hanya
milik Allah).
Tahrif Menyelewengkan suatu nash dari Al Quran atau Hadits dengan merobah
lafazhnya atau membelokkan maknanya dari makna yang sebenarnya.
Takbir mengagungkan Allah dengan mengatakan Allah Akbar (Allah Maha besar).
Takyif Mempertanyakan bagaimana sifat Allah itu; atau menentukan bahwa hakikat sifat
Allah itu begini atau begitu.
disebabkan dari rasa dengki seseorang, dsb. Dan termasuk dalam hal ini apa yang
dinamakan dengan haikal.
Tamtsil Menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya.
Tathayyur Berfirasat buruk; merasa bernasib sial; atau meramal nasib buruk karena melihat
burung, binatang lain, atau apa saja.
Tathil Mengingkari seluruh atau sebagian sifat-sifat Allah. Sedang perbedaannya dengan
tahrif, bahwa tathil tidak mengakui makna sebenarnya yang terkandung oleh
suatu nash dari Al Quran atau Al Hadits. Adapun tahrif ialah merobah lafadznya
atau memberikan tafsiran yang menyimpang dari makna sebenarnya yang
dikandung oleh nash tersebut. Lihat tahrif.
Tawil ada tiga pengertian:
1. Hakikat atau kenyataan yang sebenarnya dari suatu perkataan atau berita.
Seperti kata-kata tawil yang tersebut dalam Al Quran 7 : 3, 53: 7, 39 : 10,
dan sebagainya.
2. Penafsiran, seperti kata-kata para ahli tafsir: tawil dari firman Allah ,
artinya : penafsiran dari firman Allah
3. Penyimpangan suatu kata dari makna yang sebenarnya ke makna yang lain.
Dan inilah yang dimaksud dengan tawil yang sering disebutkan dalam
pembahasan teologis.
Tiwalah Guna-guna; sesuatu yang dibuat untuk supaya suami mencintai isterinya atau
sebaliknya.
Thaghut Setiap sesuatu yang diagungkan selain Allah dengan disembah, atau ditaati,
191
atau dipatuhi, baik yang diagungkan itu batu, manusia, atau syetan.
Tharq Meramal dengan membuat garis di atas tanah. Caranya antara lain, seperti yang
dilakukan orang-orang Jahiliyah, yaitu: dengan membuat garis-garis yang banyak
secara acak (sembarangan), lalu dihapus dua-dua, apabila yang tersisa dua garis
itu tandanya akan sukses atau bernasib baik, tetapi apabila tinggal satu garis saja
itu tandanya akan gagal atau bernasib sial.
Ulama Ilmuwan; secara khusus: orang ahli dalam bidang agama Islam.
Umara Pemimpin; penguasa.
Wadaah Sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang, menurut anggapan
orang-orang Jahiliyah bisa digunakan sebagai penangkal penyakit.
Tamimah Sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir
penyakit, pengaruh jahat yang

DAFTAR ISI
Daftar Isi
Bab 1: Tauhid, hakikat dan kedudukannya
Bab 2: Keistimewaan tauhid dan dosa dosa yang diampuni karenanya
Bab 3: Mengamalkan tauhid dengan semurni- murninya bisa menyebabkan masuk surga
tanpa hisab
Bab 4: Takut kepada syirik
Bab 5: Dakwah kepada syahadat La Ilaha Illallah
Bab 6: Penjelasan tentang makna tauhid dan syahadatLa Ilaha Illallah
Bab 7: Memakai gelang dan sejenisnya untuk menangkal bahaya adalah perbuatan syirik
Bab 8: Ruqyah dan Tamimah
Bab 9: Minta berkah kepada pepohonan, bebatuan atau yang sejenisnya
Bab 10: Menyembelih binatang bukan karena Allah
Bab 11: Menyembelih binatang karena Allah, dilarang dilakukan di tempat penyembelihan
yang bukan karena Allah
Bab 12: Bernadzar untuk selain Allah adalah syirik
Bab 13: Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik
Bab 14: Berdoa kepada selain Allah adalah syirik
Bab 15: [Ibadah itu hak milik Allah ]
Bab 16:[Malaikat makhluk yang perkasa bersujud kepada Allah]
Bab 17: Syafaat
Bab 18: [Nabi tidak dapat memberi hidayah kecuali dengan kehendak Allah]
Bab 19: Penyebab utama kekafiran adalah berlebih lebihan dalam mengagungkan orang
orang shaleh
Bab 20: Larangan beribadah kepada Allah di sisi kuburan
192
Bab 21: Berlebih lebihan terhadap kuburan orang orang shaleh menjadi sebab dijadikannya
sesembahan selain Allah
Bab 22: Upaya Rasulullah dalam menjaga tauhid dan menutup setiap jalan yang menuju
kepada syirik
Bab 23: Penjelasan bahwa sebagian umat ini ada yang menyembah berhala
Bab 24: Hukum sihir
Bab 25: Macam macam sihir
Bab 26: Dukun,tukang ramal dan sejenisnya
Bab 27: Nusyrah
Bab 28: Tathayyur
Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan)
Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang
Bab 31: [Cinta kepada Allah].
Bab 32: [Takut kepada Allah]
Bab 33: [Tawakkal kepada Allah]
Bab 34: Merasa aman dari siksa Allah dan berputus asa dari Rahmat-Nya
Bab 35: Sabar terhadap takdir Allah adalah bagian dari Iman
Bab 36: Riya
Bab 37: Beramal shaleh untuk kepentingan dunia adalah syirik
Bab 38: Mentaati ulama dan umara dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan
yang halal berarti mempertuhankan mereka
Bab 39: [Berhakim kepada selain Allah]
Bab 40: Mengingkari sebagian Asma dan Sifat Allah
Bab 41: [ingkar terhadap nimat Allah]
Bab 42: [Larangan menjadikan sekutu buat Allah]
Bab 43: Tidak rela terhadap sumpah yang menggunakan nama Allah
Bab 44: Ucapan: Atas kehendak Allah dan kehendakmu
Bab 45: Mencaci masa berarti mencaci Allah
Bab 46: Penggunaan gelar qadhi qudhat [hakimnya para hakim]
Bab 47: Memuliakan nama-nama Allah
Bab 48: Bersenda gurau dengan menyebut nama Allah, Al Quran atau Rasulullah
Bab 49: [Mensyukuri nimat Allah]
Bab 50: [Memberi nama yang diperhambakan kepada selain Allah]
Bab 51: [Penetapan Al Asmaul Husna hanya untuk Allah]
Bab 52: Larangan mengucapkan As salamu alallah
Bab 53: Ucapan Ampunilah aku jika engkau menghendaki
Bab 54: Larangan mengucapkan Hambaku
Bab 55: Larangan menolak permintaan yang menyebut nama Allah
193
Bab 56: Larangan meminta sesuatu dengan menyebut nama Allah kecuali surga
Bab 57: Ucapan Seandainya
Bab 58: Larangan mencaci maki angin.
Bab 59: [Larangan berprasangka buruk kepada Allah]
Bab 60: Mengingkari takdir
Bab 61: Orang yang menggambar (Mushawwir)
Bab 62: Larangan banyak bersumpah
Bab 63: Perjanjian Allah dan perjanjian Nabi-Nya
Bab 64: Larangan bersumpah mendahului Allah
Bab 65: Larangan menjadikan Allah sebagai wasilah kepada mahluk-Nya
Bab 66: Upaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menjaga kesucian tauhid
Bab 67: [Keagungan dan kekuasaan Allah ]
Daftar Istilah

194
Macam-Macam Nazar

Nazar untuk selain Nazar karena Allah


Allah

Hukumnya sama seperti Nazar khusus Nazar umum


bersumpah kepada selain Allah,
yaitu tidak terealisasi (tidak
dipenuhi dan tidak ada Masuk didalamnya
Setelah dilafadzkan Sebelum dilafadzkan
kafarohnya), kafarohnya adalah semua muslim.
bertaubat. (mereka menunaikan
nazar).
Hukumnya adalah haram;
disebabkan larangan Nabi
Muhammad atau makruh.

Nazar muthlaq Nazar yang makruh, Nazar karena Nazar Nazar maksiat, Nazar untuk
atau yang tidak dimakruhkan untuk marah, dianjurkan mubah hukumnya haram taat,
disebut, dipenuhi dan untuk memilih (boleh). dipenuhi, dan hukumnya
didalamnya ada mustahab untuk antara wajib untuk wajib
kafaroh dilanggar namun menepatinya, dan dilanggar namun dipenuhi.
sumpah. membayar kafaroh. ini lebih utama, membayar (saya bernazar
(Ucapan: Saya (Saya bernazar atau membayar kafaroh. (saya untuk shalat
bernazar, lalu karena Allah untuk kafaroh. (Saya bernazar untuk karena Allah).
diam. menoleh dalam bernazar kepada mencuri karena
shalat). Allah untuk Allah.
minum).

Macam Macam Riya

Pada asal (awal) Riya yang muncul Riya setelah melakukan ibadah, maka ini tidak berpengaruh sedikitpun
ibadah, maka tiba-tiba. terhadap ibadah kecuali jika didalamnya menimbulkan permusuhan
ibadahnya batal. (pertengahan seperti menyebut-nyebut pemberian dan menghina setelah
ibadah) bersedekah.

Melawannya Membiarkannya
wajib dan ibadah sah.

Ibadah yang saling berkaitan Ibadah yang saling terpisah antara


antara awal dan akhir maka awal dan akhir, maka yang terdapat
ibadahnya batal, seperti riya didalamnya menjadi batal, seperti
shalat. zakat.

195
Perbedaan Antara Syirik Kecil
dan Syirik Besar

Syirik besar: Syirik kecil :


1. Mengeluarkan dari agama. 1. Tidak mengeluarkan dari agama.
2. Menghapus semua amalan. 2. Tidak menghapus semua amalan, akan tetapi menghapus
3. Pelakunya kekal dalam neraka amalan yang khusus.
selama -lamanya 3. Pelakunya tidak kekal di dalam neraka selama-lamanya.
4. Menghalalkan darah dan harta. 4. Tidak menghalalkan darah dan harta.
5. Adanya dalil yangmenunjukkan 5. Adanya dalil yang menunjukkan bahwa itu syirik kecil.
bahwa itu adalah syirik besar.
6. Meyakini sesuatu yang Allah tidak jadikan sebab sebagai
6. Meyakini bahwa sebab memiliki
sebab.
pengaruh tersembunyi di alam.
7. Semua yang merupakan perantara kepada syirik besar adalah
syirik kecil
8. Semua yang disebutkan oleh syariat secara umum bahwa itu
adalah syirik/kufur dan tidak di awali huruf alif lam (), maka
asalnya adalah syirik kecil yang tidak mengeluarkan dari agama.

Macam Macam Tawakal Yaitu benarnya bersandar kepada Allah dan percaya
kepada-Nya disertai mengambil sebab sebab yang
disyariatkan.

Memalingkannya kepada Syirik kecil (tersembunyi Boleh


Allah (syirik besar) misalnya bersandar kepada (perwakilan) yaitu bersandar kepada
yaitu tawakal ibadah dan seseorang dalam rezki dan seseorang terhadap urusan yang dia
ketundukan serta bersandar
mata pencahariannya wakilkan kepadanya; Nabi Muhammad
secara mutlak kepada orang
yang ditawakali, dari sisi dia bersamaan dengan perasaan telah mewakilkan urusannya baik khusus
meyakini bahwa ditangannya butuh, namun dia tidak maupun umum.
bisa mendatangkan manfaat meyakini bahwa itu sekedar
dan menolak mudhorat. sebab bahkan menjadikannya
di atas sebab.

Ujian Kitab Tauhid 1 (Bab: Pembukaan)


Bab Nama Bab Alasan Penulis Mendatangkan Bab ini Dalam Kitab Tauhid

Perbedaan Antara Syirik Besar dan Syirik Kecil

196
Sebutkan hukum amalan-amalan berikut ini:

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Minta diruqiyah Al iktiwa
Pergi berobat ke dokter Riya
Memberi kabar baik Attathayyur
seorang muslim
Menyembunyikan ilmu

Tulislah apa yang kamu ketahui di bawah ini:

Sebab-sebab mempelajari kitab 1 2


tauhid 3 4
Sebab penulis tidak 1 2
menyebutkan muqaddimah 3 4
Kitab Tauhid
1 2 3
Pembagian Kitab Tauhid 4 5 6
7 8 9 10
Bantahan bagi yang mengatakan
Kitab Tauhid ini hanya
berbicara tauhid uluhiyah
Makna ibadah ditinjau dari
amalan
Dan ini adalah perkataan
Makna ibadah di tinjauu dari
pelakunya
1 dinamakan
Macam-macam ubudiyah dalinya
2 dinamakan
dalilnya
3 dinamakan
dalilnya
1 2 3
Hak-hak yang sepuluh 4 5 6
7 8 9 10
1 2
Jiwa yang diharamkan Allah
3 3
Makna () 1 2 3
Apakah Nabi Muhammad
Dan mengapa hal itu dikatakan wasiatnya: 1
menulis wasiat yang tertilis
2
( dengan sepenuh
bumi)
Hak hamba atas Allah
dinamakan hak dalilnya
Menyebutkan keutamaan sesuatu bukan berarti
Sempurnakan ungkapan berikut
Tetapnya keutamaan yang khusus tidak berarti melazimkan
197
1 2
Al Ummah dalam alquran
3 4
Merealisasikan tauhid yaitu
Dan terjadi dengan
Dan saya tidak dalam keadaan
shalat
Umat ini adalah yang paling 1 2
banyak
Mengapa Muaz menghususkan
untuk berhati-hati dari doa yang
dizalimi
Macam-macam qodha 1
(ketetapan) dan perbedaan 2
keduanya
Bagaimana Allah menetapkan
sesuatu yang tidak dicintaiNya?
Arrahthu
Tidak ada ruqiyah kecuali dari
ain
Alhummah
Attathayyur
Mengapa dilarang minta ruqiyah
dan iktiwa sementara pergi
kedokter tidak dilarang
1 2 3
Pujian Allah atas Nabi Ibrahim
4 5 6
Allah tidak mengampuni dosa yaitu
syirik Dan Allah mengampuni di bawah syirik
Jauhkanlah saya dan anak
keturunanku
Makna shanam dan watsan
dan
Apa yang Allah sandarkan 1
terhadap dirinya ada dua dan 2
sebutkan dalilnya
Ukasayah telah
mendahuluimu
yaitu ( dengan kezaliman)
1 2
Bagaimana tekut kepada syrik
3 4
Riya dan sumah
1 2
Obat penyakit riya
3 4
Dia mencari wajah Allah Yakni
dengan itu
( harta mereka yang
paling mulia)
1 2 3
Syarat-syarat dawah
4 5
( kejadian di luar 1 2
kebiasaan) 3 4
Semua yang ada di alam adalah hamba Allah walaupun orang kafir (benar atau salah). Tasbih burung-burung
adalah bentuk ubudiay (paksaan atau ketaatan). Semua hewan bertasbih kepada Allah kecuali tokek (benar
atau salah).
Termasuk tulisan syaikh Muahammad bin Abdul Wahab adalah (Mukhtasaro Siroh Ushulul Iman semuanya
benar. Ubudiyah terbagi menjadi (2 bagian 3 bagian). Tauhid terbagi menjadi (rububiyah, uluhiyah dan asma
198
wa sifat marifah wal itsbat dan al irodah walqasd semuanya benar semanya benar dengan tambahan
tauhid hakimiyah).
Mereka yang beriman dengan salah satu macam tauhid dan mengingkari yang lainnya maka tidak dikatakan
muwahid (benar atau salah). Pembagian tauhid menjadi beberapa macam adalah bidah karena tidak ada
dalilnya (benar atau salah).
Korelasi antara iman dan tauhid adalah bahwa iman lebih umum dan tauhid bagian darinya (benar atau salah).
Rukun iman (5,6,8). Kaum musyrikin juga memperuntukan ibadah kepada Allah (benar atau salah).
Yang diibadahi dari selain Allah dan ia tidak ridho (thaghut bukan thaghut). Ibadah tidak terealisasi
melainkan dengan lisan dan anggota badan (benar atau salah). Syarat-syaratt laa ilaha illallah (7,8).
Hak hamba atas Allah dinamakan hak (wajib tafadhul). Perkataan: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui
dikatakan (semasa nabi Muhammad masih hidup kapan saja boleh diucapkan). Apa yang Allah sandarkan
terhadap diri-Nya terbagi menjadi (2,3). Dalam perkara syari dikatakan (Allahu alam Allahu wa Rasuluhu
alam). Syahadat laa ilaha illallah terdiri dari (2 rukun, 7 rukun, 8 rukun).
Mengesakan Allah dalam pengaturan alam dan menurunkan hujan adalah tauhid (uluhiyah, rububiyah, asma wa
sifat). Yang menafikah akar tauhid adalah (syirik besar - syirik kecil - bidah).
Kewajiban yang paling utama adalah birrul walidain (benar atau salah). Keharaman yang paling utama adalah
zina dan membunuh jiwa yang diharamkan Allah (benar atau salah). Diharamkan menyembunyikan ilmu dalam
keadaan apapun juga (benar atau salah).
Rasulullah melarang Muaz untuk memberi kabar kepada manusia disebabkan (supaya mereka tidak berlomba-
lomba supaya tidak bertawakal semata semuanya benar). (Apakah Muaz menyelisihi larangan ini (ya
tidak). Apakah ini merupakan hukum yang khusus buat Muaz semata (betul tidak).
Kezaliman yang paling utama adalah kezaliman seorang hamba terhadap selainnya, seperti kezaliman terhadap
jiwa, harta, dan kehormatan (benar atau salah). Tempat akhir yang bertemu dengan Allah sementara ia
meninggal dalam keadaan terus menerus di atas dosa besar selain syirik adalah (azab di bawah kehendak
Allah).
Laa ilaha illallah adalah zikir, bukan merupakan doa (benar atau salah). Ada yang mengucapkan laa ilaha
illallah akan tetapi tidak ditimbang di sisi Allah sedikit pun (benar atau salah).
Ibrahim adalah ummah (qudwah imam pengajar kebaikan semuanya benar). Tidak boleh meruqiyah dari
penyakit fisik dan maknawi melainkan dari ain dan hummah (betul atau salah).
Hadits mereka tidak meminta diruqiyah, imam Muslim menambahkan mereka tidak meruqiyah, tambahan ini
adalah (sahih lemah). Syirik besar menghalalkan darah dan harta kalau dia bukan seoarang kafir zimmi atau
muahid (benar atau salah).
Perbedaan antara yang meruqiyah dan meminta diruqiyah bahwa yang meminta diruqiyah adalah telah
mamalingkan hatinya kepada Allah adapun yang meruqiyah telah melakukan kebaikan (benar atau salah).
Menyamakan selain Allah dengan Allah yang merupakan kekhususan Allah adalah syirik (besar - kecil)
Apa yang dipahat dalam bentuk gambar adalah (shaman watsan - semuanya benar).
Harta yang paling mulia (yang paling tinggi harganya yang sedang yang paling rendah). Mengusap Hajar
Aswad untuk tabarruk (disyariatkan dilarang ada penjabarannya).
Sebutkan pembagian riya secara tafsil (dengan bagan).

Judul Sebab Penulis Mencantumkannya


(Janganlah engkau tunaikan shalat di Masjid
tersebut selama lamanya. (surat At Taubah
: 108) berada dibawah bab tidak boleh
menyembelih kepada Allah ditempat
penyembelihan untuk selain Allah.
(Mereka memenuhi nazarnya). (Al Insan : 7)
berada dibawah bab nazar kepada selain
Allah.

199
Ujian Tauhid Bagian 2 (Tafsir Tauhid)
Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya
Ragu atas kekafiran ahlu Mendoakan yang bergantung
kitab terhadap jimat
Melaknat secara muayyan
Menggantung jimat
(tentu)
Bersuci dengan kotoran hewan atau
Cincin pernikahan
tulang
Tabaruk dengan al Quran ketika
Mengusap bebatuan Nabi
membacanya
Mengkhususkan tempat
Istighotsah dengan makhluk
untuk nazar
Menghadiri hari raya kaum
Bernazar kepada selain Allah
kafir
Nazar maksiat Takut kepada jin
Menggantung kain atau
Menggantung ayat ayat al Quran
sendal
Menggantung kain untuk
Jimat dari al Quran
keindahan
Minum air zam zam supaya
Mengusap hajar aswad
sembuh
Menghancurkan harta karna Menyebut kemungkaran untuk
maslahat mewanti - wanti

Perbedaan Antara Nazar Taat Nazar Maksiat Nazar Kepada Selain Allah

.Tulislah apa yang kamu ketahui dari kalimat-kalimat di bawah ini :

Ungkapan Alladzi Fatorani ( yang 1. .....................................................................................................................


menghidupkanku) 2. .....................................................................................................................
Ulaaika Ladziina Yaduuna (mereka
orang orang yang mereka sembah)
Mencintai mereka seperti mencintai 1. .....................................................................................................................
Allah 2. .....................................................................................................................
1. .....................................................................................................................
Macam macam cinta beserta
2. .....................................................................................................................
hukumnya
3. ....................................................................................................................
1. ......................................................................................................................
Mencintai karena Allah terealisasi 2. ......................................................................................................................
dengan ... 3. .....................................................................................................................
4. .....................................................................................................................
.......................................................................... Ruhbaanahum (Rahib mereka)
Ahbaarohum (pendeta mereka)
.............................................................................................................................
Arbaaban (Tuhantuhan)

200
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
Macam macam syirik besar
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
1. .....................................................................................................................
Syarat dibolehkannya Rukyah 2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
Sebab larangan jimat dari al Quran
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
Haramnya jimat untuk mengangkat
bala .............................................atau mencegahnya ..................................................
Al Wahiina (penangkal penyakit)
Tidak menambah kecuali wahna
(kehinaan)
Ma aflahta abada (kamu tidak akan
beruntung selamanya)
Apakah seorang muslim diampuni 1. .....................................................................................................................
karena kebodohannya 2. ......................................................................................................................
Tamimah ............................................. Al Wadah ............................................................
At Tiwalah
( semoga Allah tidak
memberikan ketenangan baginya
1. .....................................................................................................................
Macam macam manusia dalam
2. ......................................................................................................................
mengambil sebab
3. ......................................................................................................................

Hukum bagi yang menggantung benang 1 2


dan sejenisnya 3 4
Makna mengikat jenggotnya 1 2
Mengapa tidak boleh bersuci dengan
tulang
Penyerupaan antara alqatu (memotong)
dengan alitq (membebaskan budak)
Batasan tabaruk yang dilarang
Pengertian tabarruk
Macam-macam tabarruk 1 2
Contoh tabarruk yang boleh 1 2 3 4
Contoh tabarruk yang dilarang 1 2 3 4
, maknanya adalah Allata adalah
Makna AlUzza Almanat adalah
, maknanya adalah
Laknat adalah
Keyakinan terhadap sahabat dan hukum
mencela mereka
Mencela mereka berarti mencela 1 2 3 4
Makna shalatku dan sesembelihanku

201
Makna hidupku dan matiku
Makna awwalul muslimin 1 2
Makna melaknat ke dua orang tuanya
, maknanya adalah
, maknanya adalah
Macam-macam ihdats 1 2
Macam-macam menyembelih 1 2
, maknanya adalah
Tempat mesjid dhiror
1
Mengapa tidak boleh menyembelih
untuk Allah ditempat menyembelih 2
untuk selain Allah
3
1 2
Mengapa mesjid dhiror dibangun
3 4
Nazar secara bahasa dan istilah syari
Makna dari nazar munaqid Makna
, maknanya adalah 1 2
Mengapa ada nazar taat dan terlarang
, maknanya adalah
Apa hukum kami meminta keselamatan
dengan Rasulullah
Mengapa Rasulullah Mengatakan tidak
boleh minta keselamatan denganku
Menyembelih adalah amalan badaniyah yang paling tinggi (benar atau salah). Tidak boleh melaknat pelaku maksiat
melainkan secara umum (benar atau salah).
Tempat yang dipersiapkan untuk memerangi Allah dan Rasul-Nya tidak boleh shalat didalamnya kecuali mesjid (benar
atau salah). Jikalau tempat tersebut bisa diganti untuk tempat ketaatan maka dirubah (benar atau salah).
Diperbolehkan syaddu rihal (meniatkan rihlah) untuk shalat di mesjid Quba (benar atau salah). Pergi ketempat kesyirikan
diperbolehkan untuk memberi peringatan (benar atau salah).
Diperbolehkan pergi ke gua hira untuk mengetahui ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad (benar atau salah). Miraj
adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Mekah ke Baitul Maqdis (benar atau salah).
Hukum yang merubah alamat jalan di jalan (dilaknat berdosa). Meremehkan orang-orang shaleh dan mengingkari
keutamaan mereka (ghulat (berlebih-lebihan) jafa (meremehkan) washat (adil).

Ujian Kitab tauhid Bagian 3 (Batilnya peribadatan Kepada selain Allah).

Bab Nama Sebab Penulis Mencantumkannya


Bagian
Bab
15
202
Bab
16
Bab
17
Bab

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Tawasul dengan kedudukan
Qunut Nawazil
Nabi Muhammad
Menyebut yang didoakan Memintakan ampun untuk orang
dalam shalat orang musyrik
Meminta syafaat dari orang
Taqlid
yang telah meninggal
Mengunjungi orang sakit Mentalqin orang yang
yang musyrik menjelang ajal
Meminta doa dari orang
Perantara perantara berdawah
yang masih hidup
Mendoakan keburukan atas
Melaknat muayyan
orang tertentu (menyebut
(tertentu/khusus)
orang perorang)
Melaknat secara umum orang
orang kafir

Dalil batilnya menyembah 1 2


berhala dalam firman Allah
3 4
dalam ( apakah
mereka menyekutukan..)
Dalil batilnya menyembah
selain Allah
Melukai dan mematahkan
gigi serinya (Nabi
Muhammad)
Faedah-faedah luka dan 1 2
patahnya gigi seri Nabi
3 4
Muhammad
Alali
Sebutkan ayat yang
dikatakan atasnya, bahwa
akar pohon syirik dipotong
dari hati dan siapa yang
mengatakannya
Faedah (hingga ketika
dihilangkan ketakutan dari
hati mereka) (Surat As Saba
: 28)
Shafwan Qithmir
Seratus kedustaan

203
Macam macam mencuri
berita
Al Aziz
Syafaat secara bahasa
Syafaat secara istilah
Syarat syarat syafaat
beserta dalilnya
Orang yang paling bahagia
dengan syafaat
Hakikat Syafaat
Mengapa disyariatkan
syafaat
Hidayah yang ditetapkan
Hidayah yang ditiadakan
Orang yang kamu cintai
Apakah bermanfaat 1 2 3
taubatnya Abu Thalib?
Sebutkan dalilnya
Pendapat yang ke dua adalah Makna ketika ajal
menjemputnya
Siapa yang bersaksi dengan
kekufuran Abdul Mutthalib
dan Abu Thalib
Mengapa periwayat hadist
mengatakan dia di atas
agama tidak mengatakan
saya di atas agama
Bagaimana menggabungkan
antara perkataan ulama
disunahkan mentalqin yang
sakratul maut dengan Laa
ilaaha Illallah dengan tidak
mengucapkan katakanlah
dengan hadist ucapkanlah
Laa Ilaaha Illallah

Ahlu fatroh adalah


Apakah kaum kafir Mekah termasuk ahli fatroh
Perkataan ahlu sunah tentang
mereka
Meremehkan orang-orang shaleh dan mengingkari keutamaan mereka (ghulat (berlebih-lebihan) jafa
(meremehkan) washat (adil). Pahala shalawat terhadap Nabi Muhammad (tidak dikhususkan dengan zaman
bertambah bila dekat kuburannya).
Setan berani menyeru manusia kepada kesyirikan (ketika ada ilmu dan ulama jika tidak ada mereka). Ghulu bisa
terjadi dengan: (perkataan perbuatan dengan keduanya ditambah dengan keyakinan).
Ziyarah kubur untuk berdoa kepada Allah disampingnya (musyrik mubtadi muwahid). Shalat di mesjid yang
ada kuburannya (sah batil makruh).
204
Sebutkan pembagian syafaat (dengan bagan).

Ujian Kitab Tauhid 4 dan 5 (Sebab-Sebab Kekufuran dan Bantahan Syubhat Kaum Musyrik)
Bab Nama Sebab Penulis Mencantumkannya
Bagian
4
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bagian
5

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Berdoa kepada Allah di
Berdiam diri di sisi kuburan
atas kuburan
Membangun Masjid di atas
Membuat patung
kuburan
Ziarah kuburan Nabi
Shalat sunnah di Rumah
Muhammad
Tasyabbuh atau menyerupai orang
Shalat di kuburan
kafir
Menyelidiki kuburan orang
Mengikuti atsar Nabi Muhammad
orang shaleh-
Ziarah wanita terhadap Menyelidiki bekas bekas Nabi
kuburan Nabi Muhammad Muhammad

Ghulu Terhadap orang orang saleh merupakan asal kesyirikan zaman sekarang dan zaman dahulu
(benar, salah)
Fitnah terhadap kubur seperti fitnah terhadap berhala bahkan lebih parah (benar atau salah)
Ibrohim Alaihissalamn adalah khalilullah dan Muhammad salallaahu alaihi wasallam adalah
habibullah (benar atau salah)
Menghiasi kuburan, meneranginya, mengapurinya, menulis di atasnya, membangun kubah,
meletakkan kain di atas batu kuburan, melayani penziarahnya, dan memberikan uang kepada
pelayannya (wajib atau haram)
Nabi Muhammad membatasi ketakutan bagi umatnya dalam perkara..
Apa sebabnya penulis mendatangkan ayat-ayat yang tiga pada bab bahwa sebagian umat ini akan
menyembah berhala.

1. ............................................................................................................
2. ............................................................................................................
Bagaimana kita mencintai orang saleh
3. ............................................................................................................
4. ............................................................................................................
1. ............................................................................................................
Pembagian manusia dalam menyikapi
2. ............................................................................................................
orang orang shaleh
3. ............................................................................................................
Ahlul kitab
Al Ghulu (pengkultusan)
1. ...........................................................................................................
Kerusakan kerusakan ghulu
2. ...........................................................................................................
205
3.............................................................................................................
4....................................... ....................................................................
1....................................... ....................................................................
Ghulu terhadap Isa
2....................................... ....................................................................
1.......................................................................... ....................................
Contoh ghulu terhadap orang orang 2............................................................................. .................................
shaleh pada zaman sekarang 3.............................................................................................................
4............................................................................. ................................
1.............. ................................................................................................
2............. .................................................................................................
Kaum Nuh membuat beberapa perkara
3...............................................................................................................
4...................... ........................................................................................
1............... ................................................................................................
Al Itro (sanjungan)
2................. ..............................................................................................
Ziarah yang disyariatkan di Madinah 1 2 3
yaitu 4 5
Ditampakan
Almutanatthiun kuburannya

Mengambil kuburan sebagai Masjid


Perbedaan antara Thanattu, Ghulu dan
Ijtihad
Tidak dikeluarkan kuburan Nabi
Muhammad Shalallaahu Alaihi
Wasallam karena beberapa alasan
Bagaimana Kita menentang atas orang
orang yang membolehkan mengubur
orang orang shaleh di masjid dengan
alasan bahwa kuburan Nabi
shalallaahu alaihi wasallam ada di
masjid?
Apakah doa Nabi Muhammad
shalallaahu alaihi wasallam terkabul
(janganlah jadikan kuburanku sebagai
watsn/yang disembah ................... dan
dalilnya
Keburukan ahlu bidah Assurj adalah
( membuat adonan gandum)
( Dari diri kalian sendiri)



Apakah melazimkan menetapkan
rahmat sebagai mumatsilah
)(
( rumah kalian sebagai
kuburan)
( kuburanku sebagai id)
Salawat dari Allah adalah
Salam kalian sampai kepada saya dan
dalillnya
Bagaimana kamu membantah bahwa
penulis melarang menziyarahi kuburan
Rasulullah?
206
Syarat syarat ziarah yang
disyariatkan ke kuburan
Bagaimana kamu membantah orang
yang mengatakan bahwa syirik tidak
akan terjadi pada umat ini atau di
jazirah Arabiah
Manfaat (apakah kamu tidak melihat
orang orang yang diberi bagian dari
Al Kitab-An Nisa : 51)
Faedah (katakanlah wahai Muhammad
maka kalian Aku kabarkan tantang
orang orang yang lebih buruk
pembalasannya dari orang orang
yang fasik di sisi Allah-Al Maidah :
60)
Faedah (dan orang orang yang
berkuasa atas urusan mereka berkata
demi Allah sungguh kami akan
membangun diatas gua mereka sebuah
Masjid Al Kahfi : 21)
Apakah Kera dan Babi merupakan sisa
mereka yang dirubah wujudnya dan
dalilnya
Dalam hadist Tsauban dikabulkan doa
Nabi terhadap dua perkara Dan ditolak
permintaan yang ketiga yaitu
Terbukanya pintu fitnah dengan
Al Jibt
Al Kudzah Bil Kudzah
Dan orang orang yang menguasai
atas urusan mereka
Dilipatkan bumi kepadaku dan
bagaimana dilipatkan atasnya
Perbendaharaan merah dan putih
paceklik Dengan setahun
Fayastabiihu Baidhootuhum
(menghabisi seluruh kekuasaan
kaumMuslimin)
Tiga Puluh orang pendusta
Penutup para Nabi
Musuh selain dari mereka sendiri
Sampai keputusan Allah tiba dan
dalilnya

207
Ujian Tauhid 6 (Amalan-Amalan Setan)

Mengapa penulis datang dengan bagian


ini
Pengertian sihir
Alamat-alamat penyihir
Macam macam sihir beserta
hukumnya
Bagaimana menggabungkan antara
dan
Apakah penyebutan jumlah memiliki
maksud? Serta berikan contohnya.
Mengapa disebutkan jumlah namun
tidak disebutkan maksud?
Makna Al Maubiqoot (yang
membinasakan)
Makna attawalli (Lari dari peperangan)
Pembagian lari dari medan perang
Menuduh berzina wanita baik baik
At Thurq
Makna Al Iyaafah dan apakah
termasuk tathayyur
Namimah dan apa hubungannya dengan
sihir
Al Bayan (retorika) dan pembagiannya
Macam macam ilmu perbintangan
beserta hukumnya
Pembagian Abaa Jad (huruf huruf
untuk sihir)
Makna Al Kahiin
Makna Al arrof
Makna An Nusroh (obati sihir dengan
sihir) dan pembagiannya
Makna Rojulun Bihi Tib (laki laki
yang padanya terdapat pengobatan).
Dan ini termasuk dalam bab..
Tidak dioabati sihir dengan sihir
sepertinya, disebabkan oleh beberapa
alasan, sebutkan?
Laa Adwa (tidak ada penyakit yang
menjalar) dan apakah bertentangan
dengan lari dari wabah penyakit?
Bagaimana menggabungkan antara Laa
Tiaroh (tidak ada rasa sial dengan
burung) dan tidak ada kesialan kecuali
pada tiga hal
208
Makna Laa Tiaroh (tidak ada rasa sial
dengan burung)
Makna Laa Hammah (tidak ada rasa sial
dengan burung hantu)
Obat Thatoyyur
Makna Wamaa Minna Illa (dan tidaklah
kita tidak terkecuali) dan pelajaran yang
diambil darinya?
Laa Shoffar (tidak ada kesialan dengan
bulan safar)
Laa Naua Wala Ghoula (tidak ada rasa
sial dengan bintang atau makhluk halus
Makna Al falu dan niyahah
Atthiyaroh yang tercela
Apakah ada thiyaroh yang terpuji
Hikmah dari penciptaan bintang-bintang
Makna:
Dan:
Termasuk perkara perkara jahiliyah
adalah
Makna Laa Yatrukuunahunna (Tidak
meninggalkan mereka) dan apa maksud
dari ungkapan ini?
makna Sirbal Min Qoothiroondan
daru min jarb
) ( makna disini adalah
Makna Tidaklah memegangnya kecuali
orang orang suci
Makna Diturunkan dari Rob semesta
alam
Kufur terhadap yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad, yaitu dengan firman
Allah

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Membaca ramalan bintang Bertanya kepada Dukun
Membeli Majalah yang
didalamnya ada ramalan Ghibah
bintang
Mereka yang dihalangi Tathoyyur
Thiaroh
Perbedaan antara tathayyur dan alfalu

209
Barang siapa yang mempelajari perbintangan maka ia telah mempelajari sihir (benar atau salah). Perkataan
penulis tentang bahwa thiyaroh tercela, berarti disana ada thiyaroh yang terpuji (benar atau salah).
Membenci sebagian huruf-huruf (termasuk tasyaum boleh). Keyakinan bahwa bintang adalah sebab
turunnya hujan dengan keyakinan Allah yang menurunkan (dibenarkan syirik kecil).
Ujian kitab Tauhid 7 (Amalan-Amalan Hati)
Perkataan Ahlu sunnah 1 2 3
dalam hadist - hadist
4 5 6
ancaman
Pengertian dosa besar
Apakah dosa besar terhitung
atau terbatas
Apakah dosa besar bis
terhapus dengan amalan
shaleh atau tidak boleh tidak
harusbertaubat? sebutkan
dalilnya
Apakah dosa besar bertingkat
tingkat
Apakah dosa besar lebih
besar dari syirik kecil?
bagaimana bila digabungkan
semuanya?
Apakah sah bertaubat dari
sebagian saja dari dosa
besar? Dan apakah hukum
bermajelis dengan pelaku
dosa besar?
Hukum pelaku dosa besar
dan apakah dicintai atau
dibenci
Macam macam
wilayah(pertolongan) Allah
kepada hambaNya
Siapakah wali wali Allah
Tingkatan-tingkatan
penafiyan.
Mengapa kita mencintai
Rasulullah?
Bagaimana bentuk
mencintainya setelah
meninggalnya
Apakah melebihkan rodja
(harapan) atau khauf (takut)
Wa taqathoat bihimul asbab
(ketika sebab sebab
terputus bagi mereka),
maknanya adalah

210
Macam-macam
memakmurkan Masjid
Mudah-mudahan dari
Allah
Makna dari alkhasyah
Menjadikan fitnah manusia
seperti azab Allah (Al
Ankabut :10)
Alamat lemahnya keyakinan
Makna kamu memuji
mereka atas rizki Allah
Makna kamu mencela
mereka atas apa yang tidak
Allah berikan padamu
Makna tawakkal
Pembagian Tawakkal serta
penjelasan hukum setiap
bagian
Makna dari Allah
mencukupkanmu dan orang
yang bersamamu (Al Anfal
: 4)
Dan manusia berkata kepada
mereka sesungguhnya
manusia.
Ucapan ketika ditimpa susah
Buah dari menghafal bab
sabar
Makna Barang siapa yang
beriman maka Allah
memberi petunjuk kepada
hatinya (At Taghoobun:
11)
Keduanya Menjadikan
mereka kufur
Keadaan-keadaan manusia
ketika ditimpa musibah
beserta hukumnya
Perbedaan antara sabar dan
ridho
Berdoa dengan doa orang
jahiliyah dan hukum seorang
yang beramal untuk dunia
Mengapa Nabi Muhammad
takut atas umatnya terhadap
Riya melebihi takutnya
terhadap Dajjal

211
Pembagian manusia di dalam
beramal untuk dunia dan
akhirat jelaskan beserta
hukumnya
Makna Taisah (celakalah)
dan Intakasah
(tersungkurlah)
Makna idza Syiikah Falaa
Intaqosyah (bila dia tertusuk
duri tidak ada yang mau
mengambil durinya)
Makna tuba
Macam macam taat
terhadap Ulama dan
Pemimpin dalam maksiat
kepada Allah, jelaskan
beserta hukumnya
Manfaat (engkau melihat
orang orang munafik)
Macam macam kerusakan
di muka bumi
Kerusakan yang paling rusak
adalah
Makna Apakah hukum
jahiliah yang mereka
kehendaki (Al Maidah : 50)
Makna Dan siapakah yang
lebih baik hukumnya dari
hukum Allah (Al Maidah :
50)
Diperbolehkan kita mengucapkan (saya bertawakal kepadamu saya mewakilkan kepadamu saya bertawakal
kepada Allah kemudian kepadamu semuanya benar). Termaksuk obat dari riya adalah mengingat mati dan
sakaratul maut (benar atau salah).
Seorang bersodaqoh karena wajah Allah kemudian Allah jadikan dalam hati kaum muslimin kecintaan dan pujian
terhadapanya (orang yang berbuat riya mukhlis). Bersodaqoh agar hartanya berlimpah (musyrik mukhlis).
Jika seorang muslim takut terjatuh kepada riya, maka boleh baginya meninggalkan ibadah (benar salah).
Dinamakan penyembah dinar karena (menyembahnya - marah dan ridhonya karenanya).
Bab: niat manusia beramal untuk dunia lebih bahaya dari bab riya (betul atau salah). Yang diberikan kepada hakim
dari salah seorang yang bermasalah (hadiah seoarang pekerja sogokan semuanya benar).
Tidak ada perbedaan antara riya dalam la ilaha illallah denga bersedekah (benar atau salah). Wajib mencintai Nabi
Muhammad melebihi anak, orang tua, dan manusia seluruhnya (benar atau salah).

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Meninggalkan kemungkaran
Mencintai Nabi Muhammad
Takut dikritik
Isbal dalam pakaia agar diterima
Mencintai anak dan orang tua
ketika melamar pekerjaan
Meninggalkan shalat takut dari
Azan dengan Imbalan
riya
212
Bergantung kepada dokter Meninggalkan sebab
Azan dengan mengambil Berdoa untuk disegerakan
imbalan hukuman

Ujian Kitab Tauhid 8 (Asma wa Sifat)


1 2
Sebab-sebab mempelajarinya 3 4
5 6 7

Metode mempelajarinya 1 2 3
Ringkasan kaidah-kaidahnya 1 2 3
Macam-macam pengingkaran 1
asma wasifat dan hukumnya
2
Apakah ayat ayat Asma Waa
Sifaat termasuk Muhkam (pasti)
atau Mutasyabbih (Samar)?
Mengapa Ibnu Abbas berkata
saya termasuk yang Roosikhin
dalam ilmu yang mengetahui
takwilnya?
Apakah dalam al Quran terdapat
apa yang tidak dipahami
maknanya?
Mengapa kita meninggalkan
perkataan yang tidak bisa
dipahami oleh pendengar?
Apakah nama Allah al alaam
(tanda) atau ausaf (sifat-sifat)
Apakah nama Allah saling
menyerupai atau saling berbeda
beda
Apakah nama Allah terbatasi?
Jelaskan beserta dalilnya

Kepenunjukan nama Allah dan 1 2


contohnya
3
Nama Allah musytaq(dibentuk) 1 2 3
dari
Macam-macam sifat 1 2 3
Mengapa kita ungkapkan dengan 1 2
tahrif
3 4
Makna tawil
Pembagian tawil 1 2
Mengapa kita ungkapkan dengan 1 2

213
tamsil
3
dan
Hukum takyif bagaimana terjadi
1 2
Mana yang lebih banyak nama
atau sifat Allah, dan mengapa?
Makna wa hum Yakfuruuna Bi
Rohmaan (mereka kafir
terhadap Yang Maha Pengasih)
dan mengapa?
Makna Maa Faroqo (Apa
kekhawatiran mereka)
Makna muhkam jika disebutkan
sendirian
Dan ditafsirkan dengan firman Allah:
Makna Mutasyabbih Jika
disebutkan sendirinya
Jika disebutkan bersamaan, maka
makna muhkam dan mutasyabih
adalah
Di sini mutasyabih terbagi 1 2
menjadi
Menghitung nama Allah 1 2 3 4

Sebutkan Sebagian Kaidah Ahlu Sunnah Dalam Asma


Dalil dari Kitab dan Sunah
wa Sifat

Ujian kitab tauhid 9/1 (larangan-larangan dalam ucapan)


Mengapa Penulis datang dengan
Bab ini
Pembagian penyandaraan 1 2
nikmat kepada sebab 3 4
Pembagian rela bersumpah
dengan nama Allah beserta
hukumnya
Makna janganlah kalian
214
Mengambil tandingan Makna sementara kalian mengetahui
tandingan bagi Allah
Sumpah Ghomuus (bohong)
adalah
Perbedaan antara huruf waaw
(dan) dengan Tsummah
(kemudian)
Makna Innakum Laa
Antumulqoum (Sesungguhnya Makna mencegahku ini dan itu
kalian adalah kaum)
mengapa tidak mengingatkan
larangan bersumpah dengan
Kabah kecuali orang Yahudi
tersebut
Pembagian mencela zaman 1 2
beserta hukumnya 3
Apakah Dahar (massa) 1
merupakan nama Allah dan 2
dalilnya
Makna Adzallah (melukai
Allah)
Makna Tidak membinasakan
kami kecuali masa
Makna Dan aku adalah masa
Keyakinan kaum jahiliyah
terhadap masa
Apakah nama Allah Subhanahu 1
Wataala Mukhtassoh atau 2
tidak?
Syarat-syarat taubat pengolok- 1 2 3
olok dan termasud kufur apa?
Makna Tankibu Rijlaihi
(tersandung kedua kakinya)
Makna Binisatin
Hukum Bernama dengan Abdul 1
Mutholib dan dalilinya 2



Makna dan faedahnya


Mereka menyekutukan Allah 1 2
atas yang diberikan kepada 3
keduanya
Hukum penyandaran anak 1 2 3 4
tersebut terhadap Adam dan 5 6 7
Hawa dan dalilnya. Dan kalau
benar apa maksudnya?
Mengapa tidak dikatakan salam 1
(keselamatan) atas Allah 2
Manfaat menyebut illah 1 2 3
(alasan)
Hukum larangan istitsna 1 2
(pengecualiaan) dalam doa dan 3
dalilnya
215
Bagaimana anda
menggabungkannya antara
larangan tersebut dengan doa
ketika shalat istikhoroh dan
menjengukk orang sakit
Makna
Makna
Makna
Makna
Makna
1 2
dan ini terbagi mejadi: 1 2
Macam-macam ilhad
dan ini terbagi menjadi : 1 2 3
4 5
Kaum muslimin telah sepakat bahwa apabila telh jells sunnah Rasulullah maka teidak boleh meniggalkannya (dari
perkataan siapa pun juga - kecuali imam yang empat). Menyandarkan nikmat kepada selain Allah (kufur besar kufur
kecil_.
Bersumpah bohong dengan nama Allah (syiri kecil dosa besar haram ada penjabarannya). Mimpi bisa dijadikan
sumber syariat (benar atau salah).
Makhluk yang pertama kali (pena Arsy- Kursi). Ucapan zaman telah berkhianat (haram boleh, karena hanya
mengabarkan).
Ucapan: anak si fulan lahir pada tahun kelaparan (haram boleh, karena hanya mengabarkan).

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Perkataan apa yang
dikehendaki Allah & Bersumpah dengan Allah dalam
apa yang kamu keadaan bohong
kehendaki
Bernama dengan Qoodhi Al
Bersumpah dengan
Qudho (hakim dari segala
selain Allah secara jujur
hakim)
Bernama dengan nama
Berkunyah
Allah
Mengulang akikah
Mengolok olok dengan Allah
untuk merubah nama
Hadir ketika ada yang Ridho dengan yang telah
istihzaa ditetapkan

Ujian kitab tauhid 9/2 (larangan-larangan dalam lafadz dan penutup)


Makna meminta dengan nama Allah 1 2
Meminta dengan wajah Allah 1 2
Syarat syarat menghadiri undangan

Makna undangan jufla dan siapa


yang diharuskan untuk hadir
Manfaat membalas pemberian 1 2
Seorang Mukmin yang kuat,
yaitu dalam hal
Makna pada semuanya ada
kebaikan
216
Penggunaan kata Lau (seandainya) 1 2 3
beserta dalilnya
4 5 6
Tingkatan Qodar 1 2 3 4
Perkataan dalam makhluk yang 1 2
pertama kali dicipta 3
Sebab penamaan yaumul qiyaamah 1 2 3
Makna Di dalam jiwaku sedikit ada
masalah Qodar dan apakah dia
kufur dengan itu
Makna Orang yang paling keras 1
azabnya 2
Menghilangkan gambar terealisasi 1
dengan 2
Meratakan kubur dengan 1 2
1 2 3
Hukuman bagi yang menggambar
4 5
Syarat syarat bolehnya memukul 1 2 3
anak kecil
4 5
Macam-macam perjanjian dengan 1 2
kaum kafir 3
Macam-macam attalli atau sumpah 1 2
atas nama Allah 3
Tingkatan menjaga yamin (sumpah) 1 2
3 4
Makna
Makna
Mereka bersaksi dan tidak dimintai 1
persaksian 2
Makna takwa
Makna
Makna
Makna aljizyah Makna alfai
Makna alghulul Makna alghanimah
Makna
Makna
Pengertian arsy dan kursi
Kaitan antara penutupan bab kitab 1
tauhid dengan firman Allah 2

Bernama dengan al Aziz, al Karim, dan al Halim (tidak mengapa haram). Ucapan Allah mencintaiku bagi yang
mendapat nikmat (sah salah). Ucapan telah tiba angin yang mendatangkan hujan (sah salah).
Nama Harits yang disebutkan dalam hadits adalah nama (setan nama yang paling baik). Ucapan ya Allah saya
217
meminta kepadamu dengan wajahmu yang mulia untuk memberi taufik kepadaku menghafal al Quran (haram-boleh).
Ucapan seseorang ketika melihat orang fasik yang kaya orang ini tidak pantas mendapatkan harta ini (haram-
boleh).
Hukum yang mengingkari takdir (kafir-berdosa). Ucapan dalam hati saya ada sesuatu tentang takdir (keraguan dan
kegoncangan pengingkaran dan penolakan). Ucapan Allah tidak akan menerima taubatmu (haram-boeh)
Kebanyakan para salaf mengitlakan akidah yang shahih dengan nama (sunnah-syariah-tauhid-fiqhu akbar-semuanya
benar).

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Mengabulkan orang yang
Meminta dengan nama Allah
meminta dengan nama Allah
Menghadiri undangan Mencela angin
Berprasangka buruk kepada
Menggambar
Allah
Mengambil Jizyah dari selain
Mengoleksi gambar
Yahudi & Nasrani
Membunuh anak kecil dan
Mutilasi dalam membunuh
wanita di medan perang

218

)Al-Aqidah al-Wasitiyah(
Biografi syaikhul Islam: gelarnya adalah Takiyuddin, nama kunyahnya Abul Abas, nasabnya Ahmad bin
Abdul Halim bin Abdu as-Salam bin Taimiyah an-Namiiri, lahir di Harrani, tumbuh berkembang di
Dimasyqi, bermazhab hambali kemudian menjadi mujtahid sendiri yang terkenal dengan syaikhul Islam.
Beliau lahir pada tanggal 10 rabiul awal tahun 661, dan meninggal pada malam senin
tanggal 20 zul qadah tahun 728, pada usia 67 tahun delapan bulan sepuluh hari
-rahimahullah-.
Beliau memiliki suara yang indah, sangat fasih, cepat dalam membaca, cerdas yang
Kehidupanya diiringi sifat sabar dan pemaaf, kedua matanya seolah-olah dua lisan yang berbicara,
ketika mulai berbicara ungkapan-ungkapan dari lisanya sangat lancar, tumbuh dalam
perawatan dan penjagaan yang sempurna, selalu beribadah, sederhana dalam makan
dan pakayan, berbakti kepada ke dua orang tua, bertakwa, waro, seorang yang suka
beribadah, melaksanakan haji, berpuasa dan bangun malam.
Menghafal al Quran di usia dini, menguasai ilmu taafsir, hadits, fikih, usul, bahasa
Pertumbuhanya Arab, sejarah, perhitungan, pembagian, mantiq, dan selainya. Sebelum baligh beliau
sudah mulai berdebat dan memberi fatwa, mulai menulis pada usia 17 tahun,
mengajar pada usia 21 tahun dan mulai mengajar tafsir pada usia tiga puluh tahun.
Allah memberikan kepadanya sebab-sebab kekuatan, diantaranya: tauhid,
kekokohan, zikir kepada Allah, taat terhadap Rasulullah, kebersamaan dengan
penolong-penolong Islam dan sunnah serta kesabaran.
Apa yang Allah rezkikan kepadnya berupa kekuatan dan kebugaran badan, kekuatan
suara dalam menyampaikan, dan sungguh suara beliau sangat merdu sehingga
menguasai hati pendengarnya.
Kuat dalam menghafal, jarang sekali apabila beliau telah menghafal sesuatu
kemudian melupakannya, tinggi kecerdasanya, otaknya encer, cepat dalam
menangkap, oleh karena itu sampai dikatakan tentangnya bahwa kedua matanya
seolah-olah dua lisan yang berbicara.
Kekuatanya dalam menuntut ilmu, talaqi, dan mengambil ilmu dari para syaikh
sampai-sampai di Dimasyqi beliau memiliki lebih dua ratus orang guru, juga
Tempat-Tempat kekuatanya dalam membahas, membaca dan menelaah.
Kekuatanya Kekuatanya dalam menahan dan menguasai diri dari kelezatan dunia, tidak ada
kelezatan baginya yang lebih dari menyebarkan ilmu, menulis, beramal, berdawah,
dan menghadapi orang-arang yang rusak. Sungguh beliau telah menolak pemberian
dan hanya mencukupkan diri dengan pemberian saudaranya yang menutupi
kebutuhannya. Beliau tidak menikah, namun bukan karena benci terhadap sunnah
akan tetapi karena sibuk dengan ilmu, dawah, dan jihad. Begitu pula, beliau
memiliki kekuatan dalam jihad dan peperangan serta menghancurkan pengaruh atheis
219
dan batiniyah.
Kekuatan dan ketangguhan dalam kehidupannya yang tidak mengenal main-main
apalagi dari akhlak yang rendah, seperti ghibah dan namimah, dan majelis beliau
selalu dipenuhi dengan segala kebaikan.
Kekuatanya menghadapi pemimpin, dalam menasehati dan amar maruf nahi munkar.
Kekuatannya dalam beribadah, menyembah, dan senantiasa berzikir dan wirid, yang
tidak disibukan darinya oleh berbagai kesibukan.
Kekuatanya dalam membongkar dalalatun nas (kepenunjukan al Quran dan sunah),
membelah sungai darinya dan mengeluarkan perbendaharaanya, serta kekuatanya
dalam menulis (beliau menulis semua karyanya melalui hafalannya).
Beliau adalah salah seorang pelopor dan pembaharu dalam merealisasikan tauhid
setelah nilai-nilai tauhid hilang dalam waktu yang lama, beliau juga sebagai penjaga
tauhid dan pemelihara benteng tauhid hingga menjadi cahaya, yang orang-orang
Pelopor Ilmiah saleh mengikutinya.
Beliau sebagai pelopor dalam masalah fikih yang tidak bisa dihitung jumlahnya juga
Sebagai pelopor dalam membantah ilmu mantiq dan filsafat, yang meruntuhkan
perkataan dan kaidah-kaidah mereka.
Ilmu adalah kalau bukan dari nukilan orang yang jujur (Nabi Muhammad) maka
penarikan kesimpulan orang-orang yang benar. Mantik Yunani tidaklah dibutuhkan
orang-orang cerdas dan tidaklah orang-orang bodoh mengambil manfaat darinya.
Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan selamanya, hendaklah tetap pada
pintu penyembahan. Sesungguhnya di dunia ada surga, barang siapa tidak
memasukinya maka ia tidak akan masuk surga akhirat. Orang yang tertawan adalah
mereka yang ditawan hatinya dari Tuhanya. Orang yang tertangkap adalah mereka
yang ditangkap oleh hawa nafsuhnya. Saya berkeyakinan bahwa tidaklah seorang
Perkataanya yang yang batil berhujah dengan ayat atau hadits sahih atas kebatilanya dihadapanku
Terkenal melainkan pada dalil tersebut ada yang menunjukan bantahan perkataanya. Zuhud
adalah meninggalkan yang tidak bermanfaat. Waro adalah meninggalkan apa yang
membawa mudarat. Dengan sabar dan keyakinan maka akan diperoleh
kepemimpinan dalam beragama. Barang siapa yang meninggalkan dalil maka akan
sesat di jalan. Ahlu Sunnah dan orang-orang berilmu serta orang-orang beriman,
mereka mengetahui kebenaran dan menyayangi semua makhluk. Orang-orang
mutakalim tidak akan mungkin menolong Islam apalagi menghancurkan musuh-
musuh Islam. Syiah Rafidah adalah orang-orang paling dusta terhadap al Quran dan
sunnah serta paling bodoh dalam berpikir. Syiah Rafidah tidak memiliki akal yang
sehat dan tidak memiliki landasan ilmu yang benar. Wajib bagi seorang hamba untuk
kembali pada takdir ketika ditimpa musibah dan beristighfar ketika berbuat dosa.
Jumlah Tulisannya Tulisanya ribuan dan semua dari ijtihad mutlaq, keluasan ilmunya dan semuanya
220
baru. Dalam goresan pena yang telah dicetak, beliau adalah sebagai penulis sejati dan
bukan seorang penjiblak. Tidak didapatkan penulis sepertinya dalam banyaknya
karya tulisan.
Sesuai kebiasaannya beliau tidak memulai tulisannya dalam fikih misalanya, per bab
akan tetapi hanyalah fatwa-fatwa, jawaban-jawaban, bantahan-bantahan, dan
pembahasan masalah-masalah yang disertai dengan tahqiq.
Kebanyakan tulisanya berkisar tentang bantahan-bantahan yang tidak bisa dibantah
lagi, fatwa-fatwa sebagai jawaban dari para penanya dan pengritik, dan itu
Tema Tulisanya merupakan jawaban yang tepat dan terpuji.
Kadang beliau menulis hanya untuk mengingat. Beliau memulai tulisannya ketika
beliau di penjara (sebagai nasehatnya kepada pemimpin dan wasiatnya terhadap para
ulama). beliau juga memulai tulisanya dengan mensyarah (menjelaskan) kitab-kitab.
Fatwanya telah mencapai jumlah yang sangat banyak , baik dalam masalah fikih
ataupun dalam menguraikan khilaf yang mencakup semua bahasan fikih.
Dalam tulisanya-tulisannya beliau sebagai pembicara bukan sebagai penukil.
Nukilannya hanyalah sebagai pendalilan dan sanad bukan isi utama dari kitabnya.
Begitu pula, tidak ada dalam isi kitabnya dalil yang cacat.
Beliau mendahulukan perkataan para sahabat dari yang lainya. Perhatian beliau yang
lebih terhadap ilal (alasan) suatu hukum, sifat-sifatnya yang sesuai, persepsinya, dan
sisi pendalilan darinya.
Keistimewaanya adalah dalam fikih maqosid syariah, menyebarkan keindahan syariat
dan hukum-hukumnya, keluasan dan cakupanya dalam menyebutkan khilaf dan
Keistimewaan dalil-dalilnya serta sisi pendalilannya.
Tulisan-Tulisannya Keaneka ragaman faedah-faedah dalam membahas satu masalah secara proporsional.
Baik dalam menyusun, pintar dalam menulis dan memiliki kelebihan dalam hal
pengulangan.
Adil dan objektif serta akurasi dalam membahas permasalahan ilmiah juga ketika
membantah lawan tanpa menzalimi mereka. Jiwanya haus untuk memperbaiki
keadaan manusia.
Liriknya mengalir dan sangat menarik dalam gaya bahasanya, disebabkan kekayaan
dan keindahanya, juga menghidupkan lafadz-lafadz asli yang merupakan warisan
dari umat ini. Keistimewaan ini terbangun di atas itiba (mengikuti), kerendahan hati,
ketawaduan, niat yang baik, dan kejujuran.
Karya-Karyanya Kitab Hamawiyah, Akidah Wasitiyah, Masalatu Manu Syaddu Rihal Ilal Qubur,
yang Menyebabkan fatwa-fatwanya dalam masalah talak terlebih lagi dalam masalah talak tiga kali
Dirinya Disakiti. dengan satu lafadz.
Tempat Sebagian kitabnya ditulis di Dimasyqi dan Mesir, sebagian dalam penjara Dimsyqi
Penulisannya dan Mesir. Karya beliau yang banyak adalah terjadi dipenjaranya yang terakhir.
221
Kami tidak mengetahui bahwa beliu menulis kitab kemudian menarik kembali
kitabnya tersebut kecuali apa yang beliau isyaratkan dalam manasiknya yang terakhir
dengan perkataanya: saya telah menulis manasik awal-awal umurku kemudian saya
Apakah Beliau ingat bahwa didalamnya ada doa-doa yang banyak dan saya taklid dalam hukum-
Menarik Kembali hukumnya terhadap orang yang saya ikuti sebelumku dari para ulama, dan sekarang
Sebagian saya menulis dalam masalah ini yang sesuai dengan sunah Rasulullah. Adapun
Tulisannya? menarik kembali perkataanya dari satu dua masalah, dan dalam masalah pensahihan
dan pelemahan melalui investigasi dan audit maka ini terjadi padanya sebagaimana
terjadi pula pada ulama yang lainnya.
Kitab-Kitab yang Mandzuma fil Aqooid, Pesan-pesan lewat tulisanya bahwa jihad hanyalah jihad
Bukan Merupakan mempertahankan diri dan tidak ada jihad mengawali kaum kafir.
Karyanya
Adapun penyelewengan dan pemutar balikan atas perkataanya sangat banyak.
Misalnya pemalsuan pesannya kepada pemimpin Jasyinkir yang mengandung
akidahnya yang diselewengkan. Pemalsuan pesannya yang ditujukan kepada Tatar
Penyelewengan dan yang berisi nasehat kepada mereka. Kedustaan atasnya bahwa ia kembali dari
Pemutar Balikan akidahnya dan mengingkari penyelewengan taurat. Begitu pula kedusataan atasnya
Fakta Terhadap pada permasalahan ziyarah kekuburan dan berniat untuk rihlah karenanya, juga
Perkataanya dalam permasalahan turunnya Allah, begitu pula penisbatan rihlah ibnu Batutah
terhadapnya, padahal ibnu Batutah tidaklah memasuki Dimasyqi melainkan setelah
penangkapan syaikhul Islam pada penjaranya yang terakhir. Begitu pula kedustaan
atasnya bahwa beliau telah menfitnah khalifah Umar dan Ali. Kedustaan atasnya
bahwa ia mencintai orang-orang Nasrani, dan bagaimana ini bisa terjadi sementara
beliau memiliki kitab al-Jawabu Sahih Liman Baddala Dinu al-Masih (jawaban yang
tepat terhadap mereka yang merubah agama al masih).
Menyelewengkan perkataanya. Menyandarkan penulisan kitabnya kepada selainya.
Mengambil yang mutasyabih (samar) dari perkataanya dan meninggalkan yang
muhkam (jelas). Kekeliruan dalam kepenunjukan sebagian ungkapannya. Memutus
Pelanggaran atas perkataan yang dijadikan dalil pada kalimat yang sebelumnya atau kalimat yang
Kitabnya dan berikutnya padahal dalil tidak akan jelas melainkan dengan kalimat-kalimat tersebut.
Macam-Macam Memutus kalimat diawalnya atau ditengah atau diakhir. Menggati lafadz dengan
Pelanggaran lafadz yang lain, mengambil nas yang tidak sesui maksud darinya. Menggunakan
Tersebut. lafadz tidak sesuai yang ditunjukan konteks dari salah satu penunjukan lafadz yang
tiga: lughowiyah, syariyah, dan urfiyah. Berpaling dari mazhab yang benar dan
tertolong yang disebarkan sang imam dan dibela serta ditolongnya kepada ungkapan
yang samar atau perkataan yang ditinggalkan. Syaikhul Islam membawakan suatu
perkataan dari lisan yang menyelisihinya kemudian orang-orang yang menginkuti
hawa nafsuhnya mengatakan bahwa itu adalah perkataannya dan pilihanya.
222
Akidah wasitiyah (keyakinan Ahlu Sunnah Waljammaah dalam asma wasifat, kitab ini merupakan kitab
yang paling penting dan mudah dari tulisan Syaikhul Islam dan kitab ini ditulis sebagai jawaban atas
permintaan salah seorang hakim di Wasith
Pembahasan tentang bismillah dan irabnya, tafsir alhmdu, maksud dari; Rasul,
petunjuk, agama yang benar, kemenangan, dua kalimat syahadat, alu (keluarga), dan
as-shahbu (sahabat).
Irab amma badu, makna dari; al-itiqad (keyakinan), firqatun najiyah (kelompok yang
selamat), dan ahlu sunnah wal jamaah, penjabaran secara global keyakinan ahlu
sunnah dan syarah rukun iman.
Pembukaan Secara global keyakinan ahlu sunnah dalam asma wa sifat, makna dan macam-macam
tahrif (bukan tawil), tatil (menolak), takyif, tamsil (bukan tasybih) dan ilhad.
Meniadakan tandingan dan kiyas kecuali kiyas aula. Garis besar tentang addilalah wal
ifham (ilmu, jujur, penjelasan, dan keinginan terhadap hidayah). Pembenaran Allah
terhadap Rasul-Nya dengan perkataan dan perbuatan.
Menggabungkan antara nafi (meniadakan) dan itsbat (menetapkan) dalam asma
wasifat, (pemurnian sebelum pengisian, peniadaan harus mengandung kesempurnaan
lawannya, dan penafiaan didatangkan untuk keumuman atau suatu sebab).
Surat al-Iklas (sebab turun dan penamaanya, serta tinjauan mengapa sebanding
dengan sepertiga al Quran). Ayat kursi (sebab penamaannya dan tinjauan mengapa
menjadi ayat yang paling agung dan utama).
Menggabungkan antara ketinggian, kedekatan, kekekalan dan keabadiaan-Nya juga
cakupan-Nya terhadap waktu dan tempat. Tawakal dan macam-macamnya.
Meniadakan mati terhadap Allah karena kesempurnaan hidup-Nya. Cakupan ilmu-Nya
terhadap semua makhluk. Penetapan hukum, hikmah, dan ilmu terhadap yang batin
dan zahir. Pintu-pintu yang ghaib ada lima. Sifat kuat dan rezki yang itu adalah
umum dan khusus.
Penetapan pendengaran dan penglihatan dan macam-macamnya. Penetapan masyiah
dan iradah (secara syariiyah dan kauniyah), penetapan mahabbah, alwud, dan
alkhullah dari Allah untuk makluk-makhluk-Nya.
Dalil-Dalil dari Al Penetapan sifat rahmah dan maghfirah, penetapan sifat ridha dan ghadhab (marah)
Quran sakhtu (marah), karohah (marah), al maktu (dendam), alinthiqam (dendam), allaan
(laknat), penetapn sifat maji dan ityan (datang).
Penetapan sifat wajah, tangan, mata, pendengaran, dan penglihatan, sifat-sifat
muqayyadah; al makar, al kaid, dan al muhal (tipu muslihat), alafwu, al maghfirah, ar
rahmah, izah dan qudrah.
Penetapan nama Allah, ayat-ayat sifat almanfiyah terhadap pensucian Allah, peniadaan
223
penyamaan dan tandingan, penetapan istiwa dan ketinggian (dalam zat dan sifat).
Penetapan maiyah (kebersamaan) dan macam-macamnya, penetapan kalam dan
penurunan al Quran, penetapan penglihatan orang-orang yang beriman terhadap
Tuhan mereka pada hari kiamat dan di surga sesuai apa yang dikehendaki Allah.
Pembahasan ini dalam kitab Allah sangatlah banyak (Ibnu Qoyyim berkata: bahkan
dalam setiap ayat tidak lepas darinya). Barang siapa yang mentadaburi al Quran untuk
mencari petunjuk maka jalan yang benar akan jelas.
Pengertian sunnah dan kedudukannya (mentafsirkan al Quran, menjelaskan,
menerangkan dan menguraikan tentangnya) . Wajibnya beriman terhadap hadits-hadits
sifat yag telah diterima oleh orang orang yang berilmu.
Penetapan turunnya Allah ke langit dunia, penetapan sifat gembira, tertawa, dan
Dalili-Dalil dari takjub, Penetapan kaki dan telapak kaki, penetapan sifat kalam, suara dan panggilan.
Sunnah Penetapan sifat ulu (tinggi) dan maiyah (kebersamaan) yang tidak menafikan
ketinggian, penetapan sifat dekat, penetapan penglihatan orang-orang beriman
terhadap Tuhan mereka pada hari kiamat dan di surga, sesuai apa yang dikehendaki
Allah.
Dan selain dari itu dari semisal hadits-hadits ini, yang Nabi Muhammad telah
menjelaskan tentang Tuhannya. Dan sesunguhnya golongan yang selamat mereka
mengimani itu, sebagaimana mengimani apa yang telah Allah kabarkan.
Kedudukan Ahlu Sunnah Waljamaah di antara kelompok-kelompok umat ini dan
pensifatan mereka dengan wasitiyah (golongan pilihan dan adil) secara umum dan
pada bab yang lima secara khusus.
Dalam bab sifat diantara kelompok tatil Jahmiyah (kelompok yang menolak) dan
Al-Wasitiyah golongan yang memisalkan dan menyerupakan. Dalam bab afal (perbuatan) di antara
Murjiah dan Qadariyah. Dalam bab waid (ancaman) Allah, di antara Murjiah dan
Waidiyah dari golongan Qadariyah dan selain mereka.
Dalam bab penamaan iman dan agama di antara Haruriyah dan Mutazilah dan di
antara Murjiah dan Jahmiyah, dan pada bab sahabat Rasulullah di antara Rafidhah dan
Khawarij.
Bab dalam sifat maiyah (kebersamaan) bahwasanya itu adalah benar sesuai
hakikatnya. Penjelasan bagaimana menggaabungkan antara maiyah dan ketinggian
dan istiwa Allah. Bahwasanya tidak ada kontradiksi di antara keduanya dan Allah
tersucikan dari prasangka-prasangka yang dusta.
Bab kedekatan Allah dan pengabulan-Nya, dan itu tidak menafikan ketinggian-Nya.
Bahwasanya Dia tidak semisal dengan sesuatu apapun dalam sifat-sifat-Nya. Bahwa
Dia tinggi dalam kerendahan-Nya dan dekat dalam ketinggian-Nya.
Bab dalam iman, bahwasanya al Quran adalah kalam Allah yang diturunkan, bukan
sebagai makhluk, dari-Nya bermula dan kepada-Nya akan kembali dan bahwasanya
224
Allah betul-betul berbicara, tidak boleh mengitlakan ucapan bahwasanya itu adalah
ungkapan atau ibarat dari kalam Allahal Quran adalah pembicaraan Allah baik
Bab yang Empat hurufnya maupun maknanya; bukanlah kalam Allah hanya huruf tanpa makna atau
makna saja tanpa huruf.
Bab penglihatan orang-orang yang beriman kepada Tuhan mereka dengan penglihatan
mata kepalayang mereka tidak berdesak-desakan dalam melihat-Nya. Tempat-
tempat melihat Allah adalah pada hari kiamat dan di surga).
Apa-apa yang terjadi setelah mati. Mereka beriman dengan fitnah kubur, azab dan
nikmat kubur serta kemantapan yang Allah berikan kepada orang-orang yang beriman.
Dan juga beriman dengan semua yang dikabarkan oleh Rasulullah tentangnya.
Kiamat besar, bangkitnya manusia dari kuburan, matahari didekatkan dan keringat
menenggelamkan mereka, pembentangan timbangan, timbangan amal-amal seorang
hamba atau timabngan pelakunya dan lembaran-lembaran.
Pembentangan catatan amal, hisab semua makhluk, kaum kafir tidaklah mereka
Hari Akhirat dihisab dengan hisab menimbang amal kebaikan dan keburukan mereka, telaga Nabi
Muhammad, kedudukan dan sifat-sifatnya.
Shirat: makna, kedudukan dan keadaan-keadaan manusia yang lewat di atasnya,
alqantharoh yang terdapat di antara surga dan neraka, yang masuk dalam surga, syafaat
Nabi Muhammad, pengeluaran Allah dari neraka atas sebagian orang-orang yang
bermaksiat dengan rahmat-Nya dan tanpa syafaat, setelah surga dimasuki penduduk
dunia dan masih terisa ruang kosong, Allah kemudian menciptakan suatu kaum untuk
mengisinya.
Iman Terhadap Beriman terhadap takdir baik dan takdir buruk, dan ia memiliki dua derajat, setiap
Takdir derajat memiliki dua perkara: ilmu, kitabah (penulisan), masyiah (kehendak) dan al-
khalk (penciptaan).
Ucapan, amalan, keyakinan, bertambah dan berkurang. Hukum pelaku dosa besar
Hakikat Iman adalah beriman dengan keimanan yang kurang atau beriman dengan imannya atau
fasik dengan dosa-dosa besarnya.
Selamatnya hati dan ucapan mereka kepada sahabat-sahabat Rasulullah sebagaimana
Sahabat Allah telah mensifati merekadan ini sebagai ketaatan terhadap Nabi
Muhammaddan mereka menerima keutamaan-keutamaan mereka.
Ahlu Bait Mereka mencintai ahlu bait Rasulullah, wala (menolong), dan menjaga wasiat
Rasulullah terhadap mereka, menolong istri-istri Rasulullah dan ummahatul muminin
Mereka berlepas diri dari jalannya Syiah Rafidhah, yang mana mereka membenci dan
mencaci para sahabat, juga jalanya Nawashib yang mana mereka menyakiti ahlu bait
Al-Baro dengan perkataan dan perbuatan. Mereka menahan diri dari apa yang terjadi di antara
(Berlepas Diri) para sahabat dan sebab-sebab yang menampakan aib dari para sahabat serta yang
menghilangkan keutamaan dan kedudukan para sahabat.
225
Merupakan usul (dasar) Ahlu Sunnah adalah mempercayai karomah para wali dan apa
Karomah Wali- yang Allah berikan kepada mereka dari hal-hal yang luar biasa dari berbagai macam
Wali ilmu, menyingkap sesuatu, dan berbagai macam kemampuan dan pengaruh dari umat
terdahulu..dan dari umat inidan akan tetap ada hingga hari kiamat.
Metode Dalam Sifat-sifat Ahlu Sunnah, penjelasan kesempurnaan akidah dari akhlak yang mulia dan
Beramal amalan-amalan baik, yang Ahlu Sunnah Waljamaah berhias dengannya.
Kita memohon kepada Allah semoga menjadikan kita golongan mereka dan supaya
hati-hati kita tidak tersesat setelah mendapat petunjuk. Dan mudah-mudahan Allah
Penutup menganugrahkan kepada kita semua rahmat-Nya sesunggunya Dia maha pemberi.
Allahu alam. Wa salallahu ala Nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shahbihi
wasallam tasliman katsiro.

Pengingkaran dengan mendustakan, maka ini hukumnya


kafir dengan ijma umat ini.
Penolakan (pengingkaran)
Ada landasannya dari
Pengingkaran dengan bahasa Arab (tidak kafir)
mentawil
Tidak ada landasannya
dalam bahasa Arab
(kafir), karena pada
hakekatnya itu adalah
pendustaan.

Ilhad (Penginkaran)

Terhadap asma wasifat: Terhadap ayat-ayat


1- Mengingkari nama-nama Allah
atau sebagiannya atau Menginkari
sifat-sifat yang ditunjukannya.
Ayat kauniyah, seperti Ayat syariyah, seperti
2- Memisalkan asma wa sifat.
perkataan Alam bisa perkataan alquran adalah
3- Mengambil dari asma wasifat
mencipta. makluk.
sebagai nama-nama dari berhala
seperti lata dan uza.
4- Menamakan Allah yang bukan
berasal dari Allah seperti illa,
failah, atau tsalits.

226
Tahrif (Menyimpangkan): secara bahasa adalah merubah

secara syariat adalah merubah lafadz nas atau maknanya

Tahrif lafadz : Tahrif makna:

Seperti merubah firman Allah ( ( dengan seperti merubah makna istiwa Allah di
menashabkan (menfathah) kata Allah sehingga jadilah atas arsy-Nya (yang maknanya adalah
pembicara dari musa kepada Allah yang tadinya sebagai tinggi dan menetap) menjadi menguasai
pembicara adalah Allah. atau merajai untuk menafikan makna
istiwa yang hakiki.
Pertanyaan: Mengapa harus diungkapakan dengan tahrif
bukan tawil?

1- Karena alquran datang dengan lafadz ini.


2- karena menunjukan keadaan dan lebih dekat pada
keadilan.
3- karena lebih tegas untuk membuat lari dari pada tawil.
4- Tawil tidak semuanya tercela kadang bermakana tafsir.

Mengapa kita ungkapkan dengan tamsil bukan tasybih?


1. Karena al Quran datang dengan itu.
2. Karena manusia berbeda pendapat pada penamaan tasybih hingga sebagian mereka menjadikan
penetapan sifat adalah sebagai tasybih (menyerupakan).
3. Menafikan tasybih secara mutlak tidaklah benar karena tidak ada dua perkara atau dua zat dan sifat
melainkan di antara keduanya ada kesamaan pada sebagian sisi.

Takyif (membagaimanakan)

Dengan lisan; mengungkapkan Dengan hati ; mengira-ngira Dengan penjelasan ; menguraikan

Tatil (menolak) secara bahasa: mengosongakan dan meninggalkan

secara syariat: mengingkari apa yang wajib bagi Allah dari asma
wasifat

Tatil sebagian, seperti tatilnya Asyairah Tatil menyeluruh, seperti tatilnya Jahmiyah

Pertanyaan: Mengapa kita harus belajar asma wasifat?


Karena tidak akan sempurna iman seseorang kecuali dengannya. Asma wasifat adalah merupakan awal
dari pembagian iman bahkan merupakan yang paling agung. Asma wasifat adalah ilmu yang paling tinggi
dan penting secara mutlak. Asma wasifat pangkal dari ilmu agama. Asma wasifat merupakan pokok utama
dalam manhaj ahlu sunnah. Asma wasifat akan membukakan pintu pengetahuan terhadap Allah bagi seorang
227
hamba. Asma wa sifat merupakan asas ilmu yang benar. Asma wasifat sebagai kehidupan bagi hati. Untuk
menjauhi pemikiran yang batil dan tidak menyelisihi jalan yang benar.

Menghitung asmaul husna

Menghitung lafadz dan Memahami makna dan Berdoa dengannya


Menghafalnya kepenunjuknnya

Doa ibadah Doa permohonan dan


permintaan

Metode-metode manusia dalam menetapkan asma wa sifat


1- Metode yang berlandaskan kepada jumlah yang terdapat dalam hadits asma (nama). Imam Ibnu
Taimiyah dan ibnu Qayyim berkata: dan yang benar adalah bahwa penyebutan jumlah bukanlah
perkataan Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam. Imam Shanani berkata: para penghafal dari
ulama-ulama hadits telah sepakat bahwa jumlah tersebut adalah catatan tambahan dari sebagian
periwayat hadits.
2- Metode (manhaj) yang membatasi jumlah sesuai dengan penyebutan nama saja yaitu apabila nama
tersebut disebut secara mutlaq dan meninggalkan apa yang diambil dari isytiqaq (bentukan) dan
idhafah (penyandaran). Dan ini adalah manhaj ibnu Hazm.
3- Metode yang memperluas yaitu mereka yang menyebutkan musytaq (bentukan), mudhaf
(penyandaran), dan mutlaq dari nama-nama, akan tetapi mereka tidak membedakan sifat dengan sifat
yang lainnya, begitu pula perbuatan dengan perbuatan yang lainnya.
4- Metode yang tengah-tengah dan adil yaitu mereka yang menyebutkan musytaq (bentukan), idhafah
(penyandaran) dan mutlaq. Akan tetapi, mereka membedakan mana yang sah pengitlakannya dari
sifat-sifat dan nama-nama, dan mana yang tidak sah. Batasan dari asma wa sifat adalah adanya nas
(alquran dan sunah) dan nama-nama tersebut mengandung pujian pada dirinya sendiri.
Macam-macam asmaul husna ditinjau pengitlakannya kepada Allah:
1. Asmaul mufrodah (nama yang berdiri sendiri) batasannya adalah apabila boleh disebut secara
menyendiri. Dan ini terjadi pada kebanyakan nama.
2. Asmaul muqtarinah (nama yang berdampingan) batasanya adalah apabila disebut secara
berdampingan dengan selainnya. Ini terjadi pada kebanyakan nama.
Catatan: pada ke dua nama di atas boleh untuk berdoa dengannya, disebut secara menyendiri atau
berdampingan dengan selainnya. Demikianlah ketika dalam keadaan memuji atau mengabarkan.
3. Asmaul muzdawijah (nama yang tergabung) batasannya adalah nama yang tidak bisa berdiri sendiri
akan tetapi penyebutannya harus berdampingan dengan lawannya. Karena kesempurnaan nama
tersebut bila berdampingan dengan lawannya. Nama yang berdampingan ini dihitung satu nama yang
tidak bisa dipisah karena kesempurnaannya hanya bisa terjadi apabila dua nama tersebut digabung.

228
Dan disebabkan pada penggabungan tersebut ada keumuman dan cakupan yang menyeluruh yang
menunjukan keesaan Allah.

Ibnu Qoyyim berkata dalam syair Nuniyahnya


Demikianlah dan dari nama-namanya tersebut apa yang tidak bisa berdiri sendiri
Akan tetapi bisa diucapkan apabila datang berdampingan
Yaitu yang bisa digunakan untuk berdoa bila bergabung, karena
Penyendirianya berbahaya atas manusia
Itu bisa mendatangkan persangkaan jelek kepada Allah
Yang berisi aib dan kekurangan
Seperti al-Mani (penyegah) dan al-Muthi (pemberi) juga seperti ad-Dhar (pemberi mudharat)
Dan an-Nafi( pemberi manfaat) bahwa kesempurnaannya apabila bila bergandeng
Yang semisal dengan ini seperti al-Qabith (penggenggam) yang berdampingan
Dengan nama al-Basit (membentangkan), dua lafadz yang harus bergabung
Demikian pula dengan al-Muiz (mengagungkan) bersama al-Mudzil (menghinakan) dan
Al-Khafidh (rendah) bersama ar-Rafi (tinggi) dua lafadz yang harus berdampingan.

Kesimpulan metode ahlu sunnah wal jamaah dalam asma wasifat dapat dirangkum pada tiga kaidah:
1. Itsbat (menetapkan) yaitu menetapkan semua yang datang dari alquran dan sunah dan dalilnya
firman Allah:
][
Dan Dia maha mendengar lagi maha melihat.
2. Mensucikan yaitu mensucikan Allahyang maha sempurna dari permisalan dengan makhluk yang
memiliki kekerangan dan dalilnya adalah firman Allah:
]11:[
Dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.
3. Maknanya adalah diketahui yaitu kita beriman bahwa Allah memiliki bentuk yang sesuai dengan
kebesaran dan keagungan-Nya. Akan tetapi, bentuk ini kita tidak mengetahuinya dan bertanya
tentangnya adalah bidah dan dalilnya adalah firman Allah:
][
Dan mereka tidak akan bisa meliputi ilmu-Nya.
- Jika ada yang membingunkan dari asma wa sifat maka kita mengatakan sebagaimana
perkataanya imam Syafii (saya beriman kepada Allah dan dengan apa yang Allah datang
dengannya sesuai dengan kehendak-Nya serta beriman kepada Rasulullah dan dengan apa yang
Rasulullah datang dengannya dan sesuai kehendak beliau). Intinya berimanlah maka engkau akan
mendapat petunjuk.

229
- Metode salaf adalah mengabil dalil terlebih dahulu kemudian meyakini tidak seperti ahlu batil
mereka meyakini terlebih dahulu kemudian mantawil nas supaya sesuai dengan keyakinan
mereka.
- Kita tidak bertanya tentang sesuatu yang tidak ditanyakan para sahabat karena mereka adalah
yang paling bersemangat terhadap ilmu dan paling bertkwa kepada Allah. Yang menjadi sumber
rujukan adalah Rasulullah karena beliau sangat menginginkan kebaikan bagi makhluk dan yang
paling mengetahui tentang Allah.
- Bahwa nama-nama Allah adalah mengandung nama dan sifat bukan hanya sebuah nama saja.
Ditinjau dari kepenunjukannya atas zat Allah ia adalah nama dan ditinjau dari sifat yang
ditunjukan nama tersebut maka itu adalah sifat.
- Dilalah (Kepenunjukan) nama-nama ada tiga:
1. Dilalatu muthabaqoh yaitu dilalah (kepenunjukan) atas semua makna yang meliputinya.
2. Dilalah tadhamun yaitu kepenunjukan atas sebagian maknanya.
3. Dilalatu iltizam yaitu dilalah atas perkara yang di luar maknanya.
- Bahwa nama-nama Allah saling menyatu dan terpisah. Saling menyatu ditinjau dari
kepenunjukannya atas zat Allah taala dan saling teerpisah ditinjau dari makna-maknanya.
Karena makna Maha hikmah bukanlah makna Maha mendengar dan Maha melihat.
- Nama-nama Allah tidaklah dibatasi dengan jumlah tertentu dan dalilnya adalah sabda Rasulullah:
atau nama-nama yang Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib disisimu.
- Tidak akan sempurna keimanan terhadap nama-nama Allah melainkan dengan beriman terhadap
nama-nama tersebut dan sifat-sifat yang terkandung didalamnya serta beriman dengan apa yang
ditunjukan sifat tersebut dari atsar (pengaruh) dan hukum kalau nama tersebut mutaadiyan.
- Macam-macam sifat:
1. Sifat zatiyah dan sering disebut sifat manawiyah.
2. Sifat filiyah yaitu sifat yang berkaitan dengan kehendak Allah. Dan ini senantiasa melekat
pada zat Allah.
3. Khabariyah yaitu bagian atau komponen ditinjau dari kita. Dan yang paling baik adalah kita
mengatakan khobar telah datang seperti itu.
- Bab sifat lebih luas dari bab nama, karena setiap nama mengandung sifat.
- Nama - nama dan sifat-sifat Allah adalah sesuai hakikatnya bukan sebuah majas. Syaikhil Islam
berkata: perkataan dengan majas adalah istilah yang baru setelah terputusnya tiga kurun yang
utama. Majas merupakan alat bagi ahlu bidah. Orang yang mengigkari majas tidak akan
berdosa sebaliknya kalau ingkar terhadap sifat akan mendatangkan dosa. Perkataan dengan majas
akan membuka pintu keburukan atas manusia. Para ulama mengatakan bahwa majas adalah
thaghut. Kalau kita mengatakan ada majas dalam bahasa akan melazimkan adanya majas dalam
alquran, dan kalau kita nisbatkan pada sebagian alquran, maka melazimkan untuk
dinisbatkannya pada alquran semuanya. Dengan menafikan majas maka kaidah-kaidah yang ada
akan bersesuain.
230
- Metode al Quran dalam nama- nama Allah adalah detail ketika menetapkan dan global ketika
menafikan. Dan dalilnya adalah firman Allah:
][
Dan tidak ada yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha mendengar lagi Maha melihat.
- Jikalau sifat memiliki kekurangan dan kesempurnaan maka tidaklah dimasukan secara mutlak
teerhadap nama-Nya, akan tetapi disebutkan kepada-Nya yang sempurna saja. Seperti al-Murid
(yang berkeinginan) dan as-Shani (yang membuat).
- Tidak melazimkan mengabarkan Allah dengan perbuatan maka kita membentuk nama secara
mutlaq darinya dan sungguh telah salah mereka menamakan Allah dengan al-Makir (pembuat
makar), al-Fatin (pembuat fitnah), al-Mudhil (yang menyesatkan).
- Nama-nama dan sifat-sifat yang digunakan kepada Allah dan makhluk adalah sesuai dengan
hakikatnya pada Allah dan makhluk tersebut.
- Tidak ada dalam alquran dan sunah, yang tidak mungkin tidak diketahui maknanya (barang
siapa mengatakan bahwa metode salaf adalah tafwidh (menyerahkan makna pada Allah), maka ia
telah berdusta atas mereka. Syaikhul islam berkata: perkataan dengan menyerahkan makna
kepada Allah adalah pendustaan terhadap alquran, karena Allah berfirman:
]29:[
Supaya mereka mentadaburi ayat-ayatnya
Dan ini sebagai pembodohan atas Nabi Muhammad salallahu alihi wasallam dan para sahabat
serta salafus shaleh, karena mereka tidak mengetahui makna dari nama-nama dan sifat-sifat
Allah. Dan ini berdampak pada pengangkatan derajat orang-orang filsafat, karena mereka
berbicara seluas laut dalam ilmu ini sementara para Nabi hanya berhenti ditepinya.
- Nama-nama dan sifat Allah adalah muhkam (jelas) ditinjau dari maknanya dan mutasyabih
(samar) ditinjau dari sisi bentuknya.
- Tidak melazimkan menyatunya dua nama akan menunjukan persamaan pada yang dinamakan
tersebut. Misalnya: kepala onta, kepala harta (modal harta), kepala lembah (muara lemba).
- Perkataan dalam sifat sebagaimana perkataan dalam namam, secara penetapan dan penafiyan.
Maksudnya sebagaimana kita menetapkan zat tidak seperti zat lainnaya maka melazimkan bahwa
ketika kita menetapkan sifat juga tidak seperti sifat yang lainnya.
- Perkataan pada sebagian sifat seperti perkataan pada sebagian lainnya karena tidak ada
perbedaan. (ini merupakan bantahan terhadap Asyairah dalam menetapkan sebagian sifat dan
juga sebagai bantahan bahwa Asyairah adalah bagian dari ahlu sunnah wal jamaah).
- Asmaul husna Allah semuanya adalah baik yang mencapai puncak keindahan dan
kesempurnaan.
- Kebaikan dalam nama-nama Allah ditinjau dari semua nama ketika berdiri sendiri dan bila
digabung dengan selainnya. Ketika nama tersebut digabung dengan nama selainnya maka
terjadilah kesempurnaan di atas kesempurnaan. Contoh, al-Hayu (Maha hidup) didalamnya ada
kesempurnaan zat dan al-Qayuum (Maha berdiri sendiri) didalamnya ada kesempurnaan
231
kekuasaan. Ketika keduanya digabungkan terjadilah kesempurnaan zat dan kekuasaan. Oleh
karena itu dikatakan bahwa al-Hayul al-Qayyum adalah nama Allah yang paling agung.
- Nama-nama Allah adalah musytaq (bentukan) bukan jamid (tidak bisa dibentuk). Oleh karena itu
ad-dahr (masa) bukan merupakan nama Allah karena itu adalah nama yang jamid (tidak bisa
dibentuk) bukan nama yang musytaq (bisa dibentuk).
- Nama-nama Allah adalah tauqifiyah (bersumber dari alquran dan sunah) yakni tidak ada jalan
bagi akal didalamnya. Akan tetapi, akal bisa mengetahui mana yang wajib bagi Allah dan mana
yang tertolak dengan penglihatan secara global bukan secara tafshil (mendetail).
- Sifat-sifat Allah semuanya sempurna tidak adak kekurangan didalamnya dari segala sisi.
- Jika suatu sifat hanya memiliki kekurangan yang tidak ada kesempurnaannya maka itu tertolak
pada hak Allah. Seperti mati, lupa, dan bodoh.
- Jika suatu sifat memiliki kesempurnaan pada satu sisi dan kekurangan pada sisi yang lainnya,
maka tidak ditetapkan secara lansung pada hak Allah dan juga tidak ditolak secara mutlak. Kita
tidak menetapkan secara mutlak dan tidak pula menafikan secara mutlak, akan tetapi harus
ditafsil (dijabarkan), diterima pada keadaan sempurna dan ditolak pada keadaan kurang. Seperti
al-Makar (pembuat makar) dan al-Khida (pembuat tipu).
- Tidak semua kesempurnaan pada makhluk akan menjadi sempurna bagi Allah.
- Sifat-sifat Allah terbagi menjadi sifat tsubutiyah (tetap) dan salbiyah (sifat yang tidak pantas
bagi Allah) atau sifat manfiyah (ditiadakan) dan muqayyadah (terikat).
- Metode ahlu sunnah wal jamaah pada sifat manfiyah yaitu menafikan sebagaimana Allah nafikan
bagi dirinya sendiri dalam alquran dan sunah Rasulullah, disertai penetapan kesempurnaan
lawannya karena penafian semata tidak memiliki kesempurnaan. Contoh, menafikan sifat tidur
dari Allah karena kesempurnaan hidup dan Dia maha berdiri sendiri.
- Sifat-sifat tsubutiyah lebih banyak dari sifat salbiyah.
- Banyaknya sifat tsubutiyah disebabkan pada sifat tersebut terdapat pujian dan kesempurnaan.
Semakin banyak dan beragam kepenunjukannya maka semakin banyak pula kesempurnaan yang
disifati dengannya.
- Sifat salbiyah kebanyakan disebutkan untuk:
1. Menjelaskan keumuman kesempurnaan, seperti firman Allah:
]11:[
Dan tidak ada yang semisal dengannya.
2. Menafikan atas pengakuan orang - orang yang dusta. Seperti firman Allah:
][
Dan mereka mengaku bahwa Allah memiliki anak.
3. Mencegah persangkaan ketidak sempurnaan pada perkara ini, seperti firman Allah:
] [
Dan tidaklah kami menciptakan langit dan bumi dan di antara keduanya sia-sia".

232
a) Setiap yang sah untuk sifat, maka sah untuk menunjukan sifat dan boleh mengabarkan
dengannya.
b) Setiap yang sah untuk dijadikan sifat maka sah untuk dijadikan khabar (kabar), akan
tetapi bukan merupakan syarat untuk sah dijadikan nama Allah. Misalnya Allah disifati
dengan sifat kalam (berbicara), iradah (memiliki kehendak) dan istiwa (bersemayam).
Akan tetapi tidak bisa dibentuk dari sifat ini nama untuk Allah. Kita tidak menamakan
Allah al-mutakallim (maha berbicara), al-murid (maha berkehendak) dan al-mustawi
(maha bersemayam).
c) Apa yang sah untuk dijadikan khabar (kabar) bukan merupakan syarat untuk dijadikan
nama dan sifat . karena Allah bisa dikabarkan dengan nama atau dikabarkan dengan sifat
begitu pula bisa dikabarkan dengan yang bukan nama atau sifat, dengan syarat jika tidak
memiliki makna yang buruk. Allah dikabarkan bahwa Dia adalah sesuatu, disebut,
diketahui, dll. Akan tetapi, Allah tidak dinamai dan disifati dengannya. Olek karena itu
bab khabar lebih luas dari bab nama dan sifat.
- Tidak sempurna keimanan terhadap nama-nama Allah melainkan kita beriman bahwa itu adalah
nama dari nama-nama Allah dan beriman terhadap sifat yang dikandungnya serta kandungannya
terhadap atsar (pengaruh), jika nama tersebut mutaadiyan (berpindah pada selainnya).
Nama bisa diketahui bahwa ia mutaadi jika masdar dan kata kerja bisa dibentuk darinya.
Sehingga Allah bisa dikabarkan dengan kata kerja dan masdar tersebut. Contoh, as-Sami (Maha
mendengar), al-Bashir (Maha melihat), dan al-Qadir (Maha mampu), kita bisa mengambil masdar
dari nama-nama ini menjadi as-samu (memiliki pendengaran), al-bashar (memiliki penglihatan),
dan al-qudrah (memiliki kemampuan). Dan juga bisa dikabarkan dari nama-nama tersebut
dengan perbuatan. Contoh, qad samia (sengguh Dia telah mendengar), faqadarna fa nimal
qadirin (dan kami telah takdirkan dan itu sebaik-baik takdir). Dan dinamakan lazim kalau tidak
bisa dibentuk kata kerja, contoh al-Hayyu (Maha hidup). Akan tetapi, al-Hayyu bisa diitlakan
untuk nama dan masdar tanpa perbuatan. Tidak dikatakan misalnya hayaya dari kata hayuun
(hidup).
- Asma wa sifat tidak dimasuki an-naskh (penghapusan), karena naskh (penghapusan) kaitannya
adalah dengan al-insya (hal yang baru). Dan karena menghapus salah satu kabar melazimkan
bahwa yang lainnya dusta sedangkan kedustaan terelakan dari kalam Allah dan Rasul-Nya.
- Nama-nama Allah ada yang khusus milik Allah, yang tidak boleh dinamakan kepada selainnya.
Jika dinamakan kepada selain-Nya maka wajib untuk dirubah. Dan ada pula yang tidak khusus
untuk Allah, yang kita boleh bernama dengannya. Dengan catatan bahwa itu hanya sekedar nama
dan jika dimaksudkan pada nama tersebut suatu sifat yang tidak boleh kecuali untuk Allah maka
wajib untuk dirubah. Dalilnya firman Allah:
]51:[
Dan berkata imroatul aziz - istri sang agung.

233
- Kita tidak mungkin mengetahui kaifiyah (bentuk) karena kita tidak melihat Allah, dan Rasulullah
salallahu alaihi wasallam sebagai manusia yang paling jujur tidak mengabarkan kepada kita,
sedangkan Allah sendiri tidak memiliki persamaan.
- Setiap yang terbayang dalam pikiranmu tentang Allah, maka Dia lebih besar dan agung dari itu.
- Apakah zahir (yang tampak ) dari nas sifat, itu yang diinginkan atau tidak? Pertama, pertanyaan
ini tidak didapatkan dari para salaf. Kemudian metode khalaf ( orang-orang setelah salafus
shaleh), mereka datang dengan perkataan yang global untuk menyesatkan manusia dan
menempatkan mereka pada keraguan dan juga menggunakan sajak. Kalau yang diinginkan dari
zahir nas adalah makna yang diketahui disertai dengan pensucian maka inilah yang diinginkan
dan jika yang diinginkan dari zahir nas adalah penyerupaan maka ini tidak diinginkan.
- Para sahabat tidak berselisih dalam asma wa sifat, karena kita dapatkan nukilah perbedan
pendapat mereka dalam fikih namun tidak dinukilkan kepada kita perbedaan pendapat mereka
pada asma wa sifat. Begitu pula, kita akan dapatkan nukilan kesepakatan mereka dalam hal ini.
Metode para sahabat dalam menghafal alquran adalah mereka tidak melewati sepuluh ayat
sampai mengetahui maknanya dan tidak ada sedikit pun yang mereka kecualikan. Imam Mujahid
-rahimahullah- membaca alquran kepada ibnu Abas sebanyak tiga kali dan beliau berhentikan
pada setiap ayat dan tidak ada sedikit pun yang terkecualikan.
- Tidak disyariatkan bagi seorang muslim untuk mengulang-ulang lafadz jalalah (Allah) sendirian
ataupun nama-nama yang lainnya.
Sumber rujukan: Kitab al-Qaulu al-Mufid, At-Tanbihatu as-Saniyyah, Al-Qawaidu al-Mutsla,
Makalah dan syarah Akidah Wasitiyah dan Nununiyah ibnu Qayyim.

Syaikh Ibnu Ustaimin rahimahullah- mengumpulkan nama-nama Allah sebagai berikut:


Allah, al-Ahad (maha esa), al-Alaa (Maha tinggi), al-Akrom (Maha mulia), al-Ilah (Maha disembah)
al-Awal (Maha awal), al-Akhir (Maha akhir), az-Zahir (tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya), al-Bathin
(tidak ada yang tersembunyi dari-Nya), al-Bari (Maha pencipta), al-Birru (Maha baik), al-Bashir (Maha
melihat), at-Tawwab (Maha penerima taubat), al-Jabar (Maha perkasa), al-Hafidz (Maha penjaga), al-
Hafiidz (Maha penjaga), al-Hafi (yang memenuhi hajat hamba-hamba-Nya), al-Haq (Maha benar), al-
Mubin (Maha menjelaskan), al-Hakim (Maha bijaksana), al-Halim (Maha lembut), al-Hamid (maha
termuji), al-Hayyu (Maha hidup), al-Qayyum (Maha berdiri sendiri), al-Khabir (Maha pemberi berita), al-
Khalik (Maha pencipta), al-Khallaq (Maha pencipta), ar-Rauf (Maha penyayang), ar-Rahman (Maha
penyayang), ar-Rahim (Maha pengasih), ar-Raqib (Maha mengawasi), as-Salam (Maha selamat), as-
Sami (Maha mendengar), as-Syakir (Maha bersyukur), as-Syakur (Maha bersyukur), as-Syahid (Maha
menyaksikan), as-Shamad (tempat meminta), al-Alim (Maha mengetahui), al-Aziz (Maha perkasa), al-
Azim (Maha agung), al-Afwu (Maha pemaaf), al-Alim (Maha mengetahui), al-Ali (Maha tinggi), al-
Ghaffar (Maha pengampun), al-Ghafuur (Maha pengampun), al-Ghani (Maha kaya), al-Fatah (Maha
pembuka), al-Qadir (Maha mampu), al-Qahir (Maha menundukan), al-Qudus (Maha suci), al-Qadir
(Maha mentakdirkan), al-Qarib (Maha dekat), al-Qawi (Maha kuat), al-Qahaar (Maha menundukan), al-
234
Kabir (Maha besar), al-Karim (Maha mulia), al-Lathif (Maha lembut), al-Mumin (Maha pemberi
keamanan), al-Mutaali (Maha tinggi), al-Mutakabbir (Maha pemilik kesombongan), al-Matin (Maha
teguh), al-Mujib (Maha mengabulkan), al-Majid (Maha terpuji), al-Muhith (maha meliputi), al-
Mushawwir (Maha mencipta), al-Muqtadir (maha mentakdirkan), al-Muqit (Maha membalas), al-Malik
(Maha menguasai), al-Maliik (Maha merajai), al-Maula (Maha melindungi), al-Muhaimin (Maha
pemelihara), an-Nashir (Maha penolong), al-Waahid (maha esa), al-Warits (maha mewarisi), al-Wasi
(Maha meluaskan), al-Wadud (Maha pengasih), al-Wakiil (Maha mewakili), al-Wali (maha penolong),
al-Wahhab (Maha pemberi), al-Jamil (Maha indah), al-Jawwad (Maha baik), al-Hakam (Maha
memutuskan), al-Hayyu (Maha hidup), ar-Rab (Maha mencipta), ar-Rafiq (Maha lembut), as-Subuh
(Maha suci), as-Sayyid (yang dituankan), as-Syafi (maha penyembuh), at-Thayyib (Maha baik), al-
Qabidh (Maha penggenggam), al-Bashit (Maha melapangkan), al-Muqaddim (Maha mendahulukan), al-
Muakhir (maha mengakhirkan), al-Muhsin (Maha pemberi kebaikan), al-Mannan (Maha pemberi), al-
Witir (Maha ganjil).
Nama-nama Allah yang disebutkan ibnu Qayyim dalam Nuniyahnya, kecuali apa yang berada dalam
dua kurun maka itu dari kitabnya Madariju as-Saalikin dan Badaiul Fawaid :
Allah, al-Ala, al-Awwal, al-Akhir, (al-Ahad), (al-Bari), al-Bashith, al-Bathin, al-Birru, al-Bashir, at-
Tawwab, al-Jabbar, al-Jamil, al-Jawad, al-Hafidz, al-Haq, al-Hakam, al-Hakim, al-Halim, al-Hamid, al-
Hayyu, al-Huyyi [Maha menghidupkan], al-Khaliq, al-khallaq, ad-Dayyan [Maha menghisab], ar-Rab, ar-
Rahman, (ar-Rahim), ar-Razzaq, ar-Rafiiq, ar-Raqib, (ar-Rauf), as-Sittir (Maha menyembunyikan), as-
Salam, as-Sami, as-Sayyid, (as-Syakir), as-Syakuur, as-Shamad, az-Zahir, al-Aziz, al-Azim, al-Afwu,
al-Alim, al-Ali, (al-Ghaffar), Al-Ghafuur, al-Ghoni, al-Fattah, al-Qobidh, (al-Bashit), al-Quddus, al-
Qadiir, al-Qariib, al-Qahhar, al-Qayyum, al-Qawi, (al-Kabiir), al-Kariim, al-Lathif, (al-mumin), al-
Mubin, (al-Mutaal), al-Mutakabbir, al-Mujiid, al-Muhsin, (al-Mushawwir), al-Muqtadir, al-Muqaddim,
al-Muaakhir, al-Malik, al-Maliik, al-Mannan, al-Muhaimin, al-Wahid, (al-Witir), al-Wadud, al-Wahhab,
al-Ilah, (al-Jaami [maha mengumpulkan]), al-Jalil (Maha agung), al-Habib (Maha mencintai), al-
Khafidh, (ar-Rafi), Zdul Bathisy (pemilik azab yang pedih), ar-Rasyid [Maha pemberi petunjuk],
(Sariul hisab [yang sangat cepat azabnya]), (as-Syahid), (Syadidul iqab [sangat keras azabnya]), as-
Shabuur, ad-Dhar [Maha pemberi mudharat], (an-Nafi), al-Adlu, al-Qaadir, al-Qaahir, al-Kafiil (Maha
melindungi), al-Mani al-Muti (Maha mencegah dan maha memberi), al-Malik, (Malikul mulk [raja dari
segala raja]), (al-Muhyi al-Mumit [Maha menghidupkan dan Maha mematikan]), al-Muhith, al-Mudzil al-
Muiz (Maha merendahkan dan Maha mengagungkan), al-Mughits [Maha pemberi pertolongan], al-
Muqsith (Maha adil), al-Munim [Maha pemberi nikmat], (al-Muntaqim [Maha membalas]), (al-Afwu),
al-Maula, an-Nur (Maha pemberi cahaya), (al-Wahid), (al-Wali [maha pelindung]).
Abdu Rahman as-Sadi mengumpulkan nama-nama Allah dalam kitabnya Taisirul Karim sebagai
berikut:
Allah, al-Ahad, al-Ala, al-Awwal, al-Akhir, al-Bari, al-Basith, al-Bathin , al-Birr, al-Bashir, at-
Tawwab, al-Jabbar, al-Jawwad, al-Hafidz, al-Haq [maha benar], al-Hakam, al-Hakim, al-Halim, al-
Hamid, al-Hayyu, al-Khaliq, al-Khabir, ar-Rab, ar-Rahman, ar-Rahim, ar-Razzaq, ar-Raqiib, ar-Rauuf,
235
as-Salaam, as-Sami as-Syaakir, as-Syakuur, as-Shamad, adz-Zahir, al-Aziz, al-Adzim, al-Afwu, al-
Alim, al-Ali, al-Ghaffar, al-Ghafuur, al-Ghani, al-Fattah, Al-qaabidh, Al-basith, Al-quddus, Al-qadiir,
Al-qariib, Al-qahhar, Al-qoyyum, Al-kabiir, Al-kariim, Al-lathiif, Al-mumin, Al-mutakabbir, Al-matiin,
Al-mujiib, Al-majiid, Al-mushawir, Al-malik, Al-muhaimin, Al-waahid, Al-wasi, Al-waduud, Al-
wahhab, Badiu as-samaawati wal Ardh [Maha menciptakan langit dan bumi], Jamiu an-nas [yang
mengumpulkan manusia], al-Jalil, al-Habiib, Dzul zalaali wal ikraam [Maha pemilik keagungan dan
kemuliaan], ar-Rasyiid, as-Syahiid, al-Adl, al-Faaalu lima yuriid (Maha mengerjakan apa yang
dikehendaki), al-Kaafi [Maha mencukupkan], al-Maalik, al-Ladzi lahul mulk [Maha pemilik segala
kerajaan], al-Mubdi [Maha mengawali], al-Muid [Maha mengembalikan], al-Muhiith, al-Muthi, al-
Maani, al-Mughni [Maha pemberi kekayaan], al-Muqiit, an-Nuur, al-Haadi, al-Wakiil.
Kelompok-kelompok ahlu bidah:
1. Jahmiyah: Mereka adalah pengikut Jahm bin Sofan yang mengambil tatil Jaad bin Dirham yang
terbunuh di Khurasan tahun 128 H. Mazhabnya dalam sifat-sifat adalah mengingkari sifat-sifat
Allah sampai orang-orang yang ghulu (berlebih-lebihan) di antara mereka mengingkari nama-
nama Allah. Oleh karena itu, mereka dinamakan muathila (yang menolak nama-nama Allah).
Mazhab mereka dalam perbuatan hamba adalah bahwa seorang hamba dipaksa atas amalannya,
tidak ada kemampuan dan pilihan baginya. Dari sisi ini mereka dinamakan Jabariyah. Dalam
penamaan iman dan keyakinan mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar adalah seorang
yang beriman dengan iman yang sempurna dan tidak akan masuk neraka. Oleh karena itu,
mereka dinamakan Murjiah. Sehingga mereka digelari penganut tiga jim (hurf jim) yaitu
tajahhum, jabr, dan irjaa.
2. Mutazilah: Mereka adalah pengikut Waashil bin Atho yang menyinkir dari majelis Hasan al-
Bashri ketika beliau mengikrarkan bahwa pelaku dosa besar adalah sebagai seorang yang
beriman, dengan iman yang kurang. Setelah itu Washil keluar dan mengikrarkan bahwa pelaku
dosa besar di antara dua kedudukan. Mazhab mereka dalam sifat adalah seperti Jahmiyah yang
mengingkari sifat-sifat Allah. Mazhab mereka dalam perbuatan hamba adalah bahwa seorang
hamba merdeka dengan perbuatannya. Para hamba berbuat dengan kehendak dan kemampuan
mereka, yang terlepas dari ketetapan dan ketentuan Allah. Paham ini adalah kebalikan dari
paham Jahmiyah. Oleh karena itu mereka disebut Qadariyah. Mazhab mereka terhadap ancaman
adalah bahwa pelaku dosa besar kekal dalam neraka, tidak seperti Jahmiyah yang mengatakan
bahwa mereka tidak masuk neraka. Oleh karena itu, mereka disebut waidiyah. Mazhab mereka
dalam penamaan iman dan keyakinan adalah bahwa pelaku dosa besar diantara dua kedudukan,
tidak kafir dan tidak pula beriman. Paham ini lawan dari Jahmiyah yang mengatakan bahwa ia
adalah seorang yang beriman dengan iman yang sempurna. Oleh karena itu, mereka digelari
dengan pemeluk di antara dua kedudukan.
3. Al-Khawarij: Mereka dijuluki dengan khawarij karena mereka keluar dari pemimpin kaum
muslimin. Mereka pula dijuluki dengan haruriyah, penisbatan kepada Haruura daerah yang
berada di Irak dekat daerah Kuffah; yaitu tempat ketika mereka memberontak terhadap Ali radhi
236
Allahu anhu. Dahulu, mereka adalah yang paling keras berpegang teguh terhadap agama secara
dzahir sampai-sampai Nabi Muhammad berkata kepada para sahabatnya: (salah seorang diantara
kalian akan menganggap kecil salat dan puasanya ketika melihat salat dan puasa mereka, mereka
membaca alquran tapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama ini
sebagaimana busur panah meleset dari sasarannya, dimanapun kalian jumpai mereka maka
bunuhlah, karena membunuh mereka sebagai pahala bagi yang membunuhnya). Mazhab mereka
terhadap pelaku dosa besar adalah bahwa pelaku dosa besar kekal di dalam neraka dan sebagai
seorang kafir yang halal darah dan hartanya. Oleh karena itu, mereka membolehkan untuk
memberontak terhadap pemerintah yang fasik.
4. Syiah Rafidhah: Mereka adalah syiah yang ghulu terhadap ahlu bait Rasulullah dan
mengutamakan Ali radhi Allahu anhu dari para sahabat semuanya. Bahkan di antara mereka ada
yang mengutamakan Ali radhiallahu anhu atas Rasulullah salallahu alaihi wasallam sampai-
sampai mereka mengangkatnya pada kedudukan sebagai Tuhan. Dinamakan syiah karena ada
kecondongan cinta yang berlebihan terhadap ahlu bait dan dinamakan rafidhoh karena penolakan
mereka terhadap Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi thalib ketika mereka bertanya tentang
Abu bakar dan Umar radhiallahu anhuma, yang mana beliu mengatakan: bahwa mereka berdua
adalah dua mentri dari kakek saya, yakni Rasulullah salallahu alaihi wasallam. Setelah
mendengar jawaban tersebut mereka kemudian berpaling dan menolaknya.
5. Shabiah adalah agama bentukan bersifat nasional yang merupakan campuran agama penyembah
berhala, kitabiyah (yahudi dan nasrani), akidah, dan filsafat.
6. Majusi adalah agama bentukan yang pengikutnya mengagungkan api, yang mana agama ini
berasal dari Persia sebelum islam.
7. Zindiqah yaitu kalimat ajam (bukan Arab) yang masudnya adalah nifak dan keluar dari agama.
8. Riddah yaitu keluar dari agama dengan melakukan pembatal-pembatalnya.
9. Murjiah yaitu mereka yang mengeluarkan amal perbuatan dari penamaan iman.
10. Tasawwuf yaitu jalan yang menyimpang yang di mulai dengan pengakuan zuhud kemudian
masuk dalam berbagai macam kebidahan dan kesesatan serta ghulu terhadap orang-orang saleh.

237
Matan Akidah Wasithiyah
Syaikhul Islam telah diminta salah seorang hakim dari Waasith supaya menuliskan akidah untuk menjadi
pegangan baginya dan keluarganya, kemudian syaikh menjawabnya:
Dengan menyebut nama Allah, segala puji bagi Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan
agama yang benar untuk dimenangkan atas segala agama dan cukuplah Allah sebagai saksi; saya bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya; sebagai
pengikraran dan pentauhidan, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Dan
semoga kesejahteraan dan keselamatan yang berlimpah atas Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam,
keluarga, dan para sahabatnya. Amma baad:
Inilah akidah, keyakinan kelompok yang selamat dan tertolong hingga akhir kiamat -Ahlu Sunnah Wal
jamaah- yaitu: Beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Kebangkitan setelah
mati, dan Beriman terhadap takdir baik dan buruk. Merupakan iman kepada Allah adalah beriman dengan
sifat-sifat yang Allah sifatkan atas diri-Nya sendiri dan Rasul-Nya salallahu alaihi wasallam, tanpa mentahrif
(menyimpangkan) dan mentatil (menolak), juga tanpa mentkyif (membagaimanakan) dan mentamtsil
(memisalkan). Akan tetapi mereka beriman bahwa Allah:
[
]11:
Tidak ada yang semisal dengan-Nya dan Dia maha mendengar lagi maha melihat.
Mereka tidak menafikan apa yang Allah sifatkan bagi diri-Nya sendiri dan tidak menyimpangkan
kalimat-kalimat dari tempatnya. Mereka tidak melakukan ilhad dalam nama-nama Allah dan ayat-ayat-Nya.
Begitu pula, mereka tidak mengumpamakan dan memisalkan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk.
Karena tidak ada sekutu dan tandingan bagi Allah dan Allah tidak dikiaskan dengan makhluk-Nya. Juga
Allah lebih mengetahui tentang diri-Nya dan selain-Nya, lebih jujur dalam berkata dan lebih baik dalam
berbicara dari para makhluk-Nya. Kemudian para rasul-Nya adalah jujur dan terpercaya, beda dengan selain
mereka yang mengatakan tentang Allah apa yang mereka tidak ketahui. Oleh karena itu, Allah berfirman:
][
Maha suci Tuhanmu, Tuhan yang maha perkasa dari apa yang mereka sifatkan dan keselamatan
atas para Rasul dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Dari ayat ini, Allah telah mensucikan diri-Nya dari apa-apa yang disifatkan oleh orang-orang yang
menyimpang terhadap para Rasul dan Allah memberi keselamatan atas para Rasul, disebabkan selamatnya
apa yang mereka katakan dari cacat dan aib. Dan Dia yang maha suci telah mengumpulkan sifat-sifat dan
nama-nama bagi diri-Nya antara nafi (meniadakan) dan itsbat (menetapkan). Oleh karena itu, Ahlu Sunnah
Waljamaah tidak menyimpang dari apa-apa yang didatangkan para Rasul, karena itu adalah jalan yang
lurus; jalan orang-orang yang diberi nikmat yaitu jalannya para Nabi, siddiqin, para syuhada dan orang-
orang soleh. Dan masuk dalam jumlah ini adalah apa yang Allah sifatkan bagi diri-Nya sendiri dalan surat
al-Iklas yang sebanding dengan sepertiga al Quran ketika Allah berfirman:
] [
Katakanlah: dialah Allah yang maha esa. Allah tempat meminta , tidak beranak dan tidak pula
diperanakan. Dan tidak ada yang setara dengan_Nya.
238
Dan apa yang Allah sifatkan bagi diri-Nya sendiri dalam ayat-Nya yang paling agung ketika berfirman:

]255: [
Allah, tidak ada sesembahan yang berhak selain-nya. yang maha hidup, yang terus menerus
mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Miliknya apa yang ada dilangit dan apa yang
ada dibumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat disisis-Nya tanpa izinnya. Dia mengetahui apa yang
dihadapan mereka dan apa yang dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun
tentang ilmunya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursinya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak
merasa berat memelihara keduannya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Oleh karena itu, barangsiapa yang membaca ayat ini ketika tidur maka senantiasa Allah menjaganya, dan
para syaitan tidak mendekatinya sampai subuh. Dan firman Allah Taala:
]58: [
Bertawakkallah kepada yang Maha Hidup yang Dia tidak Mati.
Dan firman Allah Taala:
]3: [
Dialah yang pertama dan terakhir, dan yang dzahir (tampak) dan yangbathin (tersembunyi) dan Dia
maha mengetahui segala sesuat.
Dan firman-Nya:
]3: [
Dan Dia maha mengilmui dan mengetahui.
Dan firmanNya:
]2: [

]59:[
Dia maha mengetahui apa yang masuk kedalam bumi dan yang keluar darinya serta apa yang turun
dari langit dan yang naik diatasnya.
Dan disisi-Nya kunci-kunci ilmu ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia dan Dia maha
mengetahui apa yang di darat dan di laut, tidak ada dedaunan yang gugur kecuali diketahuinya, dan
tidak ada bebijian dikegelapan bumi dan tidak pula yang basah dan kering kecuali ada dilauhul
mahfudz.
Dan firman-Nya:
]11: [
Dan tidaklah seekor betina hamil dan melahirkan kecuali dengan ilmu-Nya.
Dan firman-Nya:
] [
Supaya kalian mengetahui bahwa Allah maha mampu atas segala sesuatu dan meliputi segala
sesuatu dengan ilmu-Nya.
Dan firman-Nya:
239
] [
Sesungguhnya Allah, Dialah pemberi rezki dan yang memiliki kekuatan yang sangat kokoh.
Dan firman-Nya:
[
]11:
Dan tidak ada yang semisal dengan-Nya dan Dia maha mengetahui lagi maha melihat.
Dan firmanNya:
[
]
Dan sesungguhnya Allah pemberi nikmat yang menasehati kalian dengannya, sesungguhnya Allah
maha mendengar lagi maha melihat.
Dan firman-Nya:
]39: [
Dan andai saja ketika engkau masuk kebunmu mengatakan maha suci Allah dan tidak ada
kekuatan melainkan dengan Allah.
Dan firmanNya :

] [
(Dan kalau seandainya Allah menghendaki orang-orang setelah mereka tidak akan saling
membunuh setelah datang kepada mereka petunjuk akan tetapi mereka berselisih. Kemudian di antara
mereka ada yang beriman dan ada yang kufur, dan seandainya kalau Allah menghendaki mereka tidak
akan saling membunuh akan tetapi Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya.
Dan firmanNya:
] [
Dihalalkan atas kalian binatang ternak kecuali apa yang dibacakan atas kalian tidak berburu
hewan dalam keadaan ihram sesungguhnya Allah menghukumi sesuai kehendak-Nya.
Dan firmanNya:
]125:[
Barang siapa yang Allah kehendaki petunjuk baginya maka Allah akan lapangkan hatinya ke
dalam islam dan barang siapa yang Dia kehendaki kepada kesesatan maka akan dijadikan hatinya
sempit lagi sesak seolah-olah dia naik kelangit
Dan firman-Nya:
][
Berbuat baiklah sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang baik
][
Berbuat adillah sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil
][
Kalau mereka istiqamah kepada kalian maka hendaklah kalian istiqamah kepada mereka
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa
][
240
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang mensucikan diri
Dan firman-Nya:
]31:[
Katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku maka Allah akan mencintai kalian
Dan firmanNya:
]54:[
Maka kelak Allah akan mendatangkan kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai
Allah
Dan firmanNya:
][
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-Nya bersaf-saf seperti
bangunan yang kokoh
Dan firman-Nya:
][
Dan Dia maha pengampun lagi maha penyayang
Dan firman-Nya: Dengan menyebut nama Allah
]7:[
Rahmat dan ilmumu meliputi segala sesuatu
]43:[
Dan Dia terhadap orang-orang yang beriman maha penyayang
]156:[
Dan rahmatku meliputi segala sesuatu
]54:[
Dan Tuhanmu telah mewajibkan atas diri-Nya kasih sayang
][
Sesungguhnya Allah maha pengamun lagi maha penyanyang
][
Sesungguhnya Allah maha pelindung dan Dia paling penyayang
Dan firmanNya:
]8:[
Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada Allah
Dan firman-Nya:
]93:[
Dan barang siapa yang membunuh seorang yang beriman dengan sengaja maka balasannya adalah
neraka jahannam, ia kekal didalamnya dan Allah marah kepadanya serta melaknatnya
Dan firman-Nya:
]28:[

241
Demikianlah, karena mereka mengikuti apa yang dibenci Allah dan mereka benci terhadap
keridhaa-Nya
Dan firman-Nya:
]55:[
Dan ketika mereka telah membuat kami marah maka kami menghukum mereka
Dan firman-Nya:
]46:[
Tetapi Allah tidak menyukai keberankatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka
][
Amat besar kemarahan Allah kalian mengatakan apa yang kalian tidak amalkan
Dan firman-Nya:
]210:[
Tiada yang mereka nanti-nantika melainkan kedatangan Allah dan para malaikat dalam naungan
awan dan perkara diputuskan.
][
Sekali-kali jangan berbuat demikian, apabila bumi digoncangkan berturut-turut
][
Dan tibalah Tuhanmu sedangkan malaikat berbaris-baris
][
Dan pada hari ketika awan langit terbelah dan para malaikat turun
Dan firma-Nya:
][
Dan yang tersisa wajah Tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemuliaan
]88:[
Dan semuanya akan hancur kecuali wajah-Nya
Dan firman-Nya:
]75:[
Apa yang menghalangimu untuk sujud kepada yang saya ciptakan dengan ke dua tanganku.
]64:[
Dan orang-orang yahudi berkata tangan Allah terbelenggu, tangan mereka terbelenggu dan
dilaknat atas perkataan mereka akan tetapi ke dua tangan-Nya terbentang yang Dia berinfak sesuai
kehendak-Nya
Dan firman-Nya:
]48:[
Dan bersabarlah terhadap hukum Tuhanmu karena sesungguhnya enkau dibawah penglihatan
kami
]13:[
Dan kami mengangkutnya di atas perahu yang memiliki pasak dan paku
242
]14:[
Yang berjalan dengan penglihatan kami sebagai balasan terhadap orang-orang yang kafir
]39:[
Dan kami limpahkan kecintaan kepadamu dari kami dan supaya kamu berbuat di atas
penglihatanku
Dan firman-Nya:
]1:[
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan yang mendebatmu perihal suaminya dan mengadu
kepada Allah, sesungguhnya Allah maha menndengar atas percakapan kalian, sesungguhnya Allah
maha mendengar lagi maha melihat
]181:[
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan sesungguhnya
Allah fakir dan kami kaya
]80:[
Apakah mereka menyanka kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka, sekali-kali
tidak akan tetapi utusan kami di sisi mereka mencatat di sisi mereka .
Dan firman-Nya:
][
Sesungguhnya saya bersama kalian berdua mendengar dan melihat
Dan firman-Nya:
][
Tidakah mereka mengetahui bahwasanya Allah maha melihat
][
Yang melihatmu ketika berdiri dan bolak balikmu dalam sujut
][
Sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha mengetahui
]105:[
Dan katakanlah, beramalah maka Allah akan melihat amalanmu begitu pula Rasul_Nya dan orang-
orang yang beriman
Dan firman-Nya:
][
Dan Dia sangat keras tipu daya-Nya
Dan firman-Nya:
][
Dan mereka berbuat makar dan Allah pun beruat makar, dan Allah lebih baik makar-Nya
Dan firman-Nya:
][
Mereka membuat makar dan kami pun membuat makar dan mereka tidak merasa
243
Dan firman-Nya:
][
Sesungguhnya mereka membuat tipu daya dan saya membuat tipu daya
Dan firman-Nya:
][
Adapun kalian menampakan kebaikan atau menyembunyikannya atau kalian memaafkan
kesalahan maka sesungguhnya Allah maha pemaaf lagi maha mampu.
][
Hendaklah mereka memaafkan dan mengampuni tidakkah mereka menyukai supaya Allah
mengampuni kalian dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang
Dan firman-Nya:
]8:[
Milik Allah dan Rasul-Nya keperkasaan
Dan firmanya tentang iblis:
][
Dan demi keperkasaanmu saya akan menyesatkan mereka semua
Dan firman-Nya:
][
Maha suci Allah yang memiliki keagungan dan keperkasaan
Dan firman-Nya:
][
Dan hendaklah kamu beribadah dan bersabar dalam beribadah, apakah kamu mengetahui ada
tandingan baginya). (Dan tidak ada yang setara dengan-Nya
][
Maka janganlah kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah padahal kalian mengetahui
][
Dan di antara manusia ada yang menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah, mereka mencitainya
sebagaimana mencintai Allah dan orang-orang yang beriman lebih tinggi cintanya kepada Allah
]165:[
Dan katakanlah, segala puji bagi Allah yang tidak mengambil anak dan tidak ada sekutu dalam
kekuasaan-Nya dan tidak ada pelindung baginya dari kehinaan. Dan hendaklah kamu membesarkan-
Nya dengan sebaik-baiknya
][
Apa-apa yang di langit dan di bumi mensucikan Allah, milik-Nya segala kerajaan dan pujian dan
Dia atas segala sesuatu maha mampu
][
Maha suci Allah yang menurunkan alquran atas hamban-Nya untuk menjadi peringatan bagi alam
semesta
244
[
]
Yang milik-Nya kerajaan langit dan bumi dan Dia tidak mengambil anak dan tidak ada bagi-Nya
sekutu dalam kerajaan dan Dia menciptakan segala sesuatu kemudian menetapkan takdirnya. Allah
sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada Tuhan yang lain beserta-Nya, kalau ada
Tuhan beserta-Nya, masing-masing Tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan
sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka sifatkan itu

][
Yang mengetahui semua yang ghaib dan semua yang nampak, maka Maha Tinggilah dia dari apa
yang mereka persekutukan
][
Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui,
sedang kamu tidak Mengetahui
][
Katakanlah: Tuhanku Hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun
yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk
itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui
Dan firman-Nya:
][
Dan Allah di atas arsy bersemayam
]2:[
Kemudian Dia beristiwa di atas arsy
Terdapat dalam enam tempat. Dalam surah al-Araf:
]3:[
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy
Dalam surah Yunus:
]3:[
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy
Dan firman-Nya dalam surah ar-Rad:
]2:[
Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, Kemudian dia
bersemayam di atas 'Arasy
Dan firmaNya dalam surah Thaha:
245
][
Dan Allah beristiwa di atas arsy
Dan firmanNya dalam surah al-Furqon:
]59:[
Kemudian Dia beristiwa di atas arsy, Yang maha pengasih
Dan firmanNya dalam surah as-Sajadah:
]4:[
Dan Allah menciptakan langit dan bumi dan di antara keduanya dalam enam masa kemudian Dia
bersemayam di atas arsy
Dan firmanNya dalam surah al-Hadid:
]4:[
Dialah yang menciptakan langin dan bumi dalam enam masa kemudian bersemayam di atas arsy
Dan firmanNya:
]55:[
Wahai isa sesungguhnya saya akan mematikanmu dan mengangkamu kepadaku
]158:[
akan tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya
]10:[
Kepada-Nya perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.
]37:[
Dan berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang Tinggi supaya
Aku sampai ke pintu-pintu. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya Aku dapat melihat Tuhan Musa dan
Sesungguhnya Aku memandangnya seorang pendusta
][
Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa dia akan
mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan)
peringatan-Ku?
Dan firman-Nya:

][
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas
arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang
turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada dan
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan

][
Kidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di
bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya dan tiada
246
(pembicaraan antara) lima orang, melainkan dia-lah keenamnya dan tiada (pula) pembicaraan antara
jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan dia berada bersama mereka di manapun
mereka berada. Kemudian dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang Telah
mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu
Dan firman-Nya:
]40:[
Janganlah engkau bersedih sesungguhnya Allah bersama kita
][
Sesungguhnya saya bersama kalian berdua, saya mendengar dan saya melihat
][
Sesungguhya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan
][
Dan bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
][
Betapa banyak golongan yang sedikit mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah, dan
Allah bersama orang-orang yang sabar
Dan firman-Nya:
][
Dan siapa yang lebih baik perkataan-Nya dari Allah
]116:[
Dan ingatlah ketika Allah berkata wahai isa bin maryam


]115: [
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil
][
Dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung
]253:[
Di antara mereka ada yang Allah ajak bicara mereka
]143:[
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang Telah kami tentukan dan
Tuhan Telah berfirman (langsung) kepadanya
][
Dan kami Telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan kami Telah mendekatkannya
kepada kami di waktu dia munajat (kepada Kami
][
Dan (Ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): "Datangilah kaum yang
zalim itu
]22:[
Dan Tuhan menyeru kepada mereka berdua bukankah saya telah melarang kalian dari pohon itu).
247
][][
(Dan (Ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Apakah jawabanmu kepada
para rasul?
]6:[
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka
lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah
]75:[
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari
mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang
mereka mengetahui?
]15:[
Mereka ingin mengganti perkataan Allah, katakanlah janganlah mengikuti kami, demikianlah
perkataan Allah yang telah lalu
]27:[
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al Quran). tidak ada
(seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya
.][
Sesungguhnya Al Quran Ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-
perkara) yang mereka berselisih tentangnya
]155:[
Inilah kitab (alquran) yang kami turunkan penuh berkah
]21:[
Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya
tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah

][
Dan apabila kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah
lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang
mengada-adakan saja". bahkan kebanyakan mereka tiada Mengetahui.Katakanlah: "Ruhul Qudus
(Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang
yang Telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah). Dan Sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran
itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". padahal bahasa orang yang mereka
tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajamsedang Al Quran adalah dalam bahasa
Arab yang terang
Dan firman-Nya:
][
248
Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri
][
Kepada Tuhan-Nya melihat
][
Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang
]26:[
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya
][
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi kami ada
tambahannya

Bab ini dalam kitab Allah sangat banyak sekali, bagi mereka yang mentadaburi al Quran demi mencari
petunjuk darinya maka akan mendapatkan jalan yang lurus.
(Pasal) : Dalam sunnah Rasulullah salallahu alaihi wasallam.
Sunah merupakan pentafsir dan penjelas dari al Quran, juga menunjukan dan mengungkapkan
tentangnya. Apa yang disifatkan Rasulullah tentang Tuhannya dalam hadits-hadits sahih yang telah di
sambut oleh ulama dengan peneriman, maka wajib bagi kita untuk beriman dengannya. Seperti sabda
Rasulullah:
:





Tuhan kita turun kelangit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir dan berkata: siapa yang
berdoa kepadaku maka akan kukabulkan? Siapa meminta kepadaku maka akan aku berikan? Siapa yang
meminta ampun kepadaku maka aku akan ampuni. (Muttafaq alaih).
Dan sabdanya:



Allah lebih bergembira dengan taubat hambanya dari salah seorang di antara kalian ketika mendapati
hewan tungganganya yang telah hilang. (Muttafaq alaih).
Dan sabdanya:


Allah tertawa kepada dua orang yang saling membunuh kemudian keduanya masuk surga. (Muttafaq
alaih).
Dan sabdanya:







Allah heran dengan putus asa hambanya dan dekatnya yang lainya, Dia meliahat kepada kalian yang
merasa bersalah dan berputus asa maka senantiasa Dia tertawa karena mengetahui bahwa jalan keluar
buat kalian telah dekat. (Hadits hasan).
Dan sabdanya:

249
-
- : :

:
Senantiasa neraka jahannam di isi dengan penghuninya, dan ia mengatakan: apakah ada tambahan?
Hingga Allah yang maha perkasa meletakan kakinya didalamnya. Dalam riwayat yang lain: kedua telapak
kaki-Nya, maka sebagianya mengisut kepada sebagian lainya lalu ia berkata: cukupcukup... (Muttafaq
alihi).
Dan sabdanya:


:
.
:
:
Allah berfirman: wahai Adam, lalu ia menjawab: saya memenuhi panggilanmu dan saya sangat
bahagia memenuhi pangilanmu. Kemudian Allah memanggil dengan suara: sesungguhnya Allah
memerintahkanmu untuk mengeluarkan keturunanmu yang telah dilempar ke neraka. (Muttafaq alaih).
Dan sabdanya:


Tidak ada seorang pun di antara kalian melainkan akan diajak bicara oleh Rabnya tanpa perantara
seorang penterjemah
Juga hadits Rasulullah ketika meruqiyah seorang yang sakit:












wahai Allah Tuhan kami yang di langit, maha suci namamu, perintahmu ada di langit dan di bumi ,
sebagaiman rahmatmu ada dilangit maka jadikanlah rahmatmu di bumi. Ampunilah dosa dan kesalahan
kesalahan kami: Engkau adalah Tuhannya orang-orang yang baik maka turunkanlah rahmatmu dari
berbagai Rahmatmu dan kesembuhan dari berbagai macam kesembuhan dari penyakit ini; seketika penyakit
tersebut sembuh. (Hadits hasan diriwayatkan abu dawud dan selainya).
Dan sabdanya:


Apakah kalian tidak percaya kepadaku sedangkan saya dipercaya yang ada di langit. (Hadist sahih).
Dan sabdanya:


Dan Arsy Allah di atas air dan Allah ada di atas arsy yang mengetahui apa yang kalian lakukan.
(Hadist hasan riwayat abu Dawud dan selainnya).
Dan Pertanyaan Rasululah terhadap seoarang budak wanita:
: .
:
: .
Di mana Allah? Ia berkata: di atas langit. Siapa saya? Kamu adalah Rasulullah, lalu Rasulullah
berkata: merdekakan dia karena ia seorang yang beriman. (HR. Muslim).
Dan sabdanya:

:

Sebaik-baik iman adalah engkau mengetahui bahwa Allah selalu bersamamu dimanapun kamu
berada. (Hadits hasan).
250




Jika salah seorang di antara kalian bangun mengerjakan salat janganlah meludah dihadapanya dan
di samping kanannya karena Allah berada dihadapannya akan tetapi di sebelah kiri atau di bawah telapak
kaikinya. (Muttafaq alaih).
Dan sabdanya:












Wahai Allah, pencipta langit yang tujuh dan arsy yang agung , Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu
yang menghidupkan tanaman dan bebijian yang menurunkan taurat, injil, dan alquran; saya berlindung
dari kejelekan jiwa dan keburukan segala jenis hewan, engkau yang memegang ubun-ubun, engkau yang
pertama yang tidak ada sebelummu sesuatu apapun dan Engkau yang terakhir yang tidak ada Sesutu pun
sesudahmu; engkau adalah dzahir tidak ada sesutu pun diatasmu dan Engkau adalah bathin tidak ada
sesuatu pun dibawahmu lunasilah utangku dan perkayalah diriku dari kefakiran. (HR. Muslim).
Dan sabdanya ketika para sahabatnya mengangkat suara ketika berzikir:








Wahai manusia, pelankanlah untuk jiwa kalian sendiri karena kalian tidak berdoa kepada yang tuli
dan yang ghaib sesungguhnya kalian meminta kepada yang maha mendengar lagi dekat, sesungguhnya
yang kalian mintai lebih dekat kepada salah seoarang di antara kalian dari leher tunggangannya.
(Muttafaq alaih).
Dan sabdanya:



:
Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan sebagaiman kalian melihat bulan di malam purnama, kalian
tidak saling berdesak-desakan melihat-Nya, jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan shalat sebelum
terbitnya matahati dan salat sebelum terbenamnya matahari maka kerjakanlah. (Muttafaq alaih).
Dan semisal hadits-hadits di atas, yang Rasulullah mengabarkan tentang Tuhannya. Maka
sesunggguhyna kelompok yang selamat -Ahlu Sunnah Waljamaah-, mereka beriman dengan itu
sebagaimana mereka beriman dengan apa yang Allah kabarkan dalam kitab-Nya, tanpa memalingkan dan
menolak juga tanpa menyerupakan dan memisalkan. Akan tetapi, mereka di tengah-tengah kelompok-
kelompok umat ini sebagaimana umat ini di tengah-tengah umat yang lainnya. Mereka di tengah-tengah;
dalam (bab sifat-sifat Allah antara pelaku tatil Jahmiyah dan pelaku tamsil yang menyerupakan; dalam (bab
iman dan din di antara Haruriyah dan Mutazilah dan di antara Murijiyah dan Jahmiyah; dan dalam bab
tentang sahabat Rasulullah antara Rafidah dan Khawarij.
(Pasal) : Dan sungguh telah masuk apa yang telah kita sebutkan tentang iman kepada Allah yaitu iman
dengan apa yang Allah kabarkan dalam kitab-Nya dan yang mutawatir dari Rasulullah serta yang disepakati
para ulama. Bahwa Allah Subhanahu Wataala di atas langit dan bersemayam di atas Arsy-Nya, yang Maha
251
tinggi atas ciptaannya dan senantiasa bersama mereka dimana pun mereka berada, yang mengetahui apa
yang mereka amalkan sebagaimana termaktub dalam kitab-Nya:

][
Dialah yang menciptakan langit dan bumi pada enam masa keemudian bersemayam diatas arsy
yang mengetahui apa yang masuk dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan yang turun dari langit
dan yang naik. Dan Dia bersama kalian dimanapun kalian berada dan Allah mengetahui segala apa
yang kalian lakukan.
Dan bukan makna firmannya : (Dan Dia bersama kalian) bahwa Dia bercampur dengan mahkluk, karena
ini tidak patut secara bahasa dan menyelisihi apa yang telah disepakati para ulama terdahulu serta
menyelisihi apa yang Allah fitrahkan kepada hambanya; bahkan bulan yang merupakan ayat dari ayat-ayat
Allah dan termasuk mahkluknya yang paling kecil yang terdapat di atas langit senantiasa bersama para
musafir dan selain musafir dimanapun mereka berada. Allah Taala di atas arsy dekat dengan ciptaannya,
meliputi dan mengawasi mereka serta selain dari itu dari makna rububiyah. Dan semua perkataan yang telah
disebutkan Allah Bahwa Dia di atas arsy dan bersama kita adalah benar sesuai hakikatnya, tidak butuh
tahrif (diselewengkan), akan tetapi harus dijaga dari persangkaan-perasangkaan yang dusta. Misal,
persangkaan dari dzohir firman-Nya: (Di atas langit) bahwa langit mengecilkan dan meliputi-Nya. Ini adalah
bathil dengan kesepakatan para ulama dan orang-orang beriman; karena Allah Subhanahu Wataala telah
meluaskan kursi-Nya melebihi langit dan bumi, juga yang mengenggam langit dan bumi sepaya tidak
hancur, dan meengenggam langit supaya tidak jatuh di atas bumi kecuali dengan izinnya, sebagaimana
firman-Nya:
[
]25:
Dan termasuk ayat-ayatnya bahwa langit dan bumi tegak dengan perintahnya.
(Pasal) : Dan telah masuk pada pembahasan ini yaitu Iman bahwa Allah dekat dengan hambanya dan
memenuhi doa mereka sebagaimana telah digabungkan dalam firman-Nya:
]186: [
Dan jikalau hambaku bertanya tentangku maka saya dekat, mengabulkan doa-doa yang berdoa jika
berdoa.
Dan sabda Rasulullah kepada sahabatnya ketika mereka mengeraskan suara dalam berdzikir





Wahai manusia pelankanlah suara kalian karena kalian tidak berdoa kepada yang tuli dan yang ghoib
sesungguhnya yang kalian mintai lebih dekat kepada salah seorang diantara kalian dari leher
tunggangginya.
Apa yang disebutkan dalam kitab dan sunnah dari kedekatan dan kebersamaannya tidaklah
menafikan apa yang dia sebutkan tentang ketinggiannya, karena tidak ada sesuatupun yang semisal dengan
Allah dalam semua sifat. Dia Maha tinggi dalam kedekatannya, dan dekat dalam ketinggiannya.
(Pasal): Merupakan iman kepada Allah dan kitab-kitab-Nya yaitu beriman bahwa al Quran merupakan
kalam Allah yang diturunkan, bukan sebagai makhluk. Dari-Nya bersumber dan kepada-Nya akan kembali;
252
dan bahwa Allah taala berbicara sesuai hakikatnya dan al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
salallahu alaihi wasallam benar-benar kalam Allah bukan perkataan selain-Nya; tidak boleh mengitlakan
bahwa itu hanyalah ungkapan atau ibarat tentang kalam Allah. Bahkan jika manusia membacanya dan
menulisnya dalam mushaf, tidaklah keluar bahwa itu adalah benar-benar kalam Allah karena suatu kalam
(pembicaraan) hanyalah disandarkan sesuai hakikatnya kepada yang mengatakannya pertama kali bukan
kepada yang menyampaikan dan menyebarkannya. Al Quran adalah kalam Allah; huruf-huruf dan makna-
maknanya, bukan hanya merupakan kalam Allah, huruf tanpa makna atau makna tanpa huruf.
(Pasal): Dan juga telah masuk terhadap apa yang kita sebutkan dari iman kepada Allah, kitab-kitab dan
rasul-rasul-Nya yaitu mengimani bahwa orang-orang yang beriman akan melihat Allah pada hari kiamat
dengan mata kepala, sebagaimana mereka melihat matahari ketika cuaca cerah tanpa ada awan, juga
sebagaimana mereka melihat bulan pada malam purnama tidak berdesak-desakan dalam melihatnya. Mereka
melihat Allah ketika mereka dipadang masyhar dan setelah masuk surga sesuai dengan kehendak Allah
taala.
(Pasal): Merupakan iman kepada hari akhir yaitu beriman dengan segala apa yang dikabarkan Rasulullah
tentang apa yang terjadi setelah mati. Mereka beriman dengan fitnah kubur, azab kubur dan nikmat kubur.
Adapun fitnah kubur bahwa manusia akan mendapat fitnah dalam kuburan mereka. Seseorang akan ditanya:
Siapakah Rabbmu? Apa agamamu? Siapakah Nabimu? Adapun orang mukmin akan menjawab: Rabbku
adalah Allah, agamaku adalah Islam, dan Nabiku adalah Muhammad. Adapun orang fajir akan menjawab:
Ah, ah, aku tidak tahu, aku pernah mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka aku pun ikut
mengatakannya. Lalu ia dipukul dengan palu besi sehingga menjerit dengan jeritan yang terdengar oleh
segala sesuatu kecuali manusia. Seandainya manusia mendengarnya niscaya tersungkur pingsan. Kemudian
setelah fitnah ini, ada nikmat atau azab kubur sampai kiamat besar ditegakan. Lalu arwah-arwah akan
kembali ke jasad dan terjadilah kiamat besar yang telah Allah kabarkan dalam kitab-Nya lewat lisan Rasul-
Nya salallahu alaihi wasallam dan sesuai dengan ijma semua kaum muslimin. Kemudian manusia
dibangkitkan dari kubur untuk menghadap kepada Allah tanpa bersendal, berpakayan, dan berkhitan. Lalu
matahari didekatkan kepada mereka dan keringat mengekang mereka. Kemudian timbangan dibentangkan
sehingga amalan-amalan hamba ditimbang (barang siapa yang berat timbangannya maka merekalah orang-
orang yang beruntung), (Dan barang siapa yang yang ringan timbangannya maka merekalah orang-orang
yang merugikan diri mereka sendiri, mereka kekal di dalam neraka). Dan lembaran-lembaran dibentangkan
yaitu catatan amalan-amalan- ada yang mengambil catatanya dari kanan dan ada yang mengambil dari
sebelah kiri atau dari belakangnya sebagaimana firman Allah:
] [
Dan tiap-tiap manusia itu Telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung)
pada lehernya, dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka.
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu Ini sebagai penghisab terhadapmu.
Allah akan menghisab para makhluk dan bersendirian dengan hamba-Nya yang beriman. Lalu
membuatnya untuk mengakui dosa-dosanya, sebagaimana telah di sifati dalam alquran maupun sunah
Rasulullah salallahu alaihi wasallam. Adapun kaum kafir, mereka tidak dihisab dengan hisaban untuk
253
menimbang kebaikan dan keburukan, disebabkan tidak ada kebaikan yang mereka miliki. Akan tetapi,
amalan-amalan mereka dihitung dan dijumlah agar mereka diberhentikan dan mengakui serta mereka di
balas karena dosa-dosa tersebut. Dan di padang masyhar ada haudh (telaga) yang terbentang buat Nabi
Muhammad salallahu alaihi wasallam; airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, gelasnya
seperti jumlah bintang-bintang di langit dan panjang juga lebarnya adalah perjalanan satu bulan. Barang
siapa yang meminum darinya satu tegukan maka tidak akan pernah haus selamanya. Shirat (jalan) akan
dibentangkan di atas punggung neraka -yaitu jembatan yang dibentangkan di atas surga dan neraka-,
manusia akan lewat di atasnya sesuai amalan-amalan mereka. Ada yang melewatinya seperti kedipan mata,
ada yang melewatinya seperti sambaran kilat, ada yang melewatinya seperti angin, ada yang melewatinya
seperti tunggangan kuda lincah, ada yang melewatinya seperti tunggangan unta, ada yang berlari, ada yang
berjalan dan ada pula yang merangkak, bahkan di antara mereka ada yang disambar pengait hingga terjatuh
ke dalam neraka. Karena sesungguhnya jembatan tersebut memiliki pengait yang menyambar manusia
sesuai dengan amal perbuatan mereka. Barang siapa yang berhasil melewati shirat maka dia akan masuk
surga. Ketika mereka telah berhasil melewati shirath maka mereka berhenti di qantharah -di antara surga dan
neraka-, Kemudian satu dan lainya dikisos (dibalas). Ketika telah suci dan bersih, mereka diizinkan untuk
masuk ke dalam surga. Orang yang pertama kali meminta supaya pintu surga dibuka adalah Muhammad
salallahu alaihi wasallam. Umat yang pertama kali dimasukan ke dalam surga adalah umat beliau. Dan pada
hari kiamat beliau memiliki tiga syafaat: Syafaat pertama, syafaat beliau terhadap orang-orang di padang
masyhar supaya pengadilan diputuskan di antara mereka, setelah para Nabi; Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi
Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa bin Maryam, tidak bersedia memberikan syafaat ini hingga Nabi
Muhammad memberi syafaat. Syafaat ke dua, syafaat beliau kepada penduduk surga untuk masuk ke
dalamnya. Dua syafaat ini adalah merupakan kekhususan Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam.
Syafaat yang ke tiga, syafaat beliau terhadap mereka yang berhak masuk neraka. Syafaat ini dimiliki oleh
seluruh para Nabi, shidiqqin, para syuhada, dan selain mereka. Mereka memberi syafaat kepada yang berhak
untuk masuk ke dalam neraka supaya tidak memasukinya, dan juga mereka yang telah masuk ke dalam
nereka supaya dikeluarkan. Dan disana Allah mengeluarkan suatu kaum dari neraka tanpa syafaat, akan
tetapi karena kebaikan Allah dan rahmat-Nya. Setelah surga dimasuki penduduk bumi dan masih ada tempat
yang tersisa di dalamnya, Allah kemudian menciptakan suatu kaum untuk menghuninya. Demikian pula
sifat-sifat lain yang terkandung pada hari akhirat seperti hisab, balasan, hukuman, surga dan neraka. Dan
untuk lebih detail, semua itu telah disebutkan dalam kitab yang diturunkan dari langit dan dari ilmu warisan
yang di dapat dari para Nabi serta dari ilmu yang diwariskan Nabi Muhammad. Itu semua, telah
mencukupkan bagi mereka yang ingin mencarinya.
Dan kelompok yang selamat Ahlu Sunnah Waljamaah- beriman dengan takdir baik dan buruk. Dan
beriman kepada takdir ada dua tingkatan, yang mana setiap tingkatan memiliki dua perkara: tingkatan yang
pertama yaitu beriman bahwa Allah taala mengatahui apa yang dilakukan makhluknya dengan ilmunya
yang terdahulu, yang Dia disifati dengannya secara azali dan Dia mengetahui semua keadaan mereka dari
ketaatan, maksiat, rezki, dan ajal. Kemudian Allah menulis takdir semua makhluk di lauhulmahfudz: (Dan
yang pertama kali Allah ciptakan adalah pena, Allah berkata kepadanya: tulislah? Pena menjawab: apa
254
yang saya akan tulis? Allah berkata: tulislah apa yang akan terjadi hingga akhir kiamat. Sehingga apa
yang menimpa manusia tidak akan mungkin meleset dan apa yang meleset dari manusia tidak akan mungkin
menimpanya, pena-pena telah kering dan lembaran-lembaran telah dilipat). Sebagaimana Allah berfirman:
][
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit
dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
Dan firman Allah:
] [
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah
tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.
Dan takdir ini yang mengikuti ilmu Allah taala terjadi pada beberapa tempat, baik secara umum
maupun detail. Sungguh dia telah menulis di lauhul mahfudz sesuai kehendaknya : Jikalau Dia menciptakan
jasad dalam bentuk janin sebelum ditiupkan ruh, Dia mengutus seoarang malaikat dan diperintahkan dengan
empat kalimat, kemudian dikatakan kepadanya: tulislah rezkinya, ajalnya, amalnya, dan bahagia atau
sengsara dan selain itu. Takdir ini telah diingkari kelompok Qadariah yang ekstrim pada masa lalu, dan
yang mengingkarinya pada saat ini sangat sedikit. Tingkatan yang ke dua yaitu masyiah (kehendak) Allah
yang terlaksana dan kemampuanya yang menyeluruh, yakni mengimani bahwa apa yang dikehendaki oleh
Allah pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendakinya tidak akan terjadi. Dan tidak ada yang ada di langit
dan di bumi yang bergerak dan diam kecuali dengan kehendak-Nya, tidak ada yang terjadi dikerajaan-Nya
melainkan sesuai keinginan-Nya dan bahwa Allah atas segala sesuatu maha mampu, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud. Tidak ada makhluk di bumi dan di langit kecuali Allahlah yang
menciptakannya, tidak ada Tuhan dan pencipta selain-Nya. Namun bersamaan dengan itu, Dia telah
memerintahkan hamba-Nya untuk mentaati-Nya dan taat kepada Rasul-Nya serta melarang mereka untuk
bermaksiat. Dan Allah mencintai orang-orang yang bertakwa, baik dan adil, juga ridha kepada orang-orang
yang beriman dan beramal saleh. Allah tidak mencintai orang-orang kafir dan tidak ridha terhadap kaum
yang fasik. Allah tidak menyuruh kepada kekejian dan tidak ridha kepada hamba-hamba-Nya yang kufur.
Begitu pula, Dia tidak suka kepada kerusakan. Para hamba adalah pelaku perbuatannya secara nyata dan
Allah yang mencipta perbuatan meraka. Para hamba ada yang beriman dan ada yang kufur, ada yang baik
dan ada yang buruk, ada yang shalat dan ada yang berpuasa. Para hamba memiliki kemampuan atas
perbuatan-perbuatan mereka dan juga memiliki keinginan, namun Allah sebagai pencipta mereka dan
pencipta kemampuan dan keinginan mereka, sebagaimana firman Allah taala:
][
Bagi siapa diantara kalian yang menghendaki untuk lurus. Dan tidaklah kalian bekhendak melainkan
Allah menghendakinya sebagai pencipta alam semesta.
Dan tingkatan takdir ini telah didustakan kebanyakan orang-orang Qadariyah, yang mana Nabi Muhammad
salallahu alaihi wasallam telah menamakan mereka Majusinya umat ini. Dan disana ada suatu kaum dari
255
golongan yang menetapkan telah berlebih-lebihan hingga meniadakan kemampuan dan keinginan seorang
hamba dan mereka mengeluarkan hikmah dan maslahat-maslahat dari perbuatan-perbuatan dan hukum-
hukum Allah.
(Pasal): Termasuk usul (dasar) Ahlu Sunnah Waljamaah yaitu bahwa din (agama) dan iman adalah
ucapan dan amalan; ucapan hati dan ucapan lisan; amalan hati, amalan lisan dan amalan anggota badan. Dan
bahwasanya iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat. Namun bersamaan dengan itu,
mereka tidak menkafirkan seorang muslim hanya sekedar maksiat dan dosa besar, seperti yang telah
dilakukan orang-orang Khawarij; bahkan persaudaran karena iman tetap tegak walaupun ada maksiat.
Sebagaimana firman Allah dalam ayat-ayat qisas :
]178: [
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)
mengikuti dengan cara yang baik.
Dan firman-Nya:

] [
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan
antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang
melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia Telah
surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. sesungguhnya orang-orang yang
beriman bersaudara maka damaikanlah di antara ke dua saudaramu.
Mereka tidak meniadakan penamaan iman dari seorang yang fasik secara menyeluruh juga tidak
mengekalkanya dalam nereka sebagaimana pemikiran Mutailah. Akan tetapi, seorang yang fasik tetap
menyandang nama iman seperti firman Allah:
[
]92:
Hendaklah memerdekakan budak yang beriman.
Dan kadang tidak masuk dalam penamaan iman yang mutlak, sebagaimana firman Allah:
]2: [
Hanyalah meraka yang beriman adalah orang-orang yang apabila Allah disebut, hati-hati mereka
bergetar, dan apabila ayat-ayat-nya di bacakan, maka iman mereka semakin bertambah.
Dan sabda Rasulullah:









Tidaklah seorang penzina ketika berzina, ia seoarang yang beriman dan tidaklah seorang pencuri
ketika ia mencuri sebagai orang yang beriman dan tidaklah peminum khamar ketika meminumnya, ia
sebagai orang yang beriman dan tidaklah seorang merampok yang memiliki kedudukan di mata manusia
ketika ia merampoknya, sebagai seorang yang beriman.

256
Mereka mengatakan: Dia sebagai orang yang beriman dengan iman yang kurang atau seorang yang
beriman dengan imannya, namun fasik dengan dosa-dosa besarnya. Tidak diberikan kepadanya iman secara
mutlak dan tidak dicabut sepenuhnya penamaan iman darinya.
(Pasal) : Merupakan usul Ahlu Sunnah Waljamaah yaitu selamatnya hati dan lisan mereka kepada para
sahabat Rasulullah salallahu alihi wasallam sebagaimana Allah telah mensifati mereka dalam firman-Nya:

][
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb
kami, ampunilah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah beriman lebih dulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya
Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. [Al-Hasyr: 10].
Dan juga sebagai ketaatan kepada Nabi Muhammad salallahu alaihiwasallam di dalam sabdanya:
(janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku, demi jiwaku yang berada ditangan-Nya seandainya salah
seorang di antara kalian berinfak emas seperti gunung uhud maka tidak akan mencapai satu mud infak salah
seorang di antara mereka bahkan walaupun setengahnya). Ahlu Sunnah Waljamaah menerima keutamaan
dan kedudukan mereka yang telah disebutkan dalam al Quran, sunnah, dan ijma. Mereka mengutamakan
orang-orang yang berinfak sebelum pembebasan ( perjanjian hudaibiyah) dan berperang atas orang-orang
yang berinfak sesudahnya dan berperang. Dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin atas orang-
orang Ansar. Mereka pula beriman bahwa Allah telah berkata kepada ahlu badar sekitar tiga ratus sepuluh
orang- lakukanlah apa yang kalian inginkan, sungguh saya telah mengampuni kalian. Dan bahwasanya tidak
akan masuk neraka salah seorang yang telah berbaiat di bawah pohon sebagaimana telah dikabarkan oleh
Nabi Muhammad salallahu alaihiwasallam. Bahkan Allah telah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha
terhadap-Nya dan mereka lebih dari seribu empat ratus orang. Mereka mempersaksikan dengan surga
terhadap orang-orang yang telah dipersaksikan oleh Rasulullah seperti sepuluh orang yang telah dikabarkan
masuk surga dan tsabit bin qais bin syammasy dan sahabat-sahabat yang lainnya. Dan mereka mengakui
kabar yang telah mutawatir dari pemimpin kaum muslimin Ali radhiallahu anhu dan dari selainnya bahwa
sebaik-baik umat ini setelah Nabi Muhammad salallahu alaihiwasallam adalah Abu bakar kemudian Umar
dan yang ketiga adalah utsman dan yang ke empat adalah Ali semoga Allah meridhai mereka semua
sebagaimana telah ditunjukan oleh atsar dan kesepakatan para sahabat atas terdahulunya Utsman dalam
baiat. Bersamaan dengan itu Ahlu Sunnah telah berselisih pendapat terhadap Usman dan Ali siapa di antara
mereka yang lebih afdhal setelah mereka sepakat atas keutamaan Abu bakar dan Umar atas mereka berdua.
Di antara mereka ada yang mengedepankan Usman dan tidak menyebutkan setelahnya atau menyebutkan
Ali sebagai yang keempat. Ada pula yang mengedepankan Ali atas Utsman. Dan ada juga yang tidak
mengeluarkan pendapat. Akan tetapi, telah tetap dari Ahlu Sunnah waljamaah atas pengedepanan usman.
walaupun masalah ini masalah Usman dan Ali- menurut jumhur Ahlu Sunnah bukan merupakan usul yang
mana orang-orang yang tidak sepaham disesatkan. Akan tetapi, masalah yang seseorang bisa disesatkan
apabila ia menyelisihi didalamnya adalah permasalahan khilafah. Karena mereka beriman bahwa khilafah
257
setelah Rasulullah adalah Abu bakar kemudian Umar kemudian Usman kemudian Ali. Barang siapa mencela
salah seorang di antara mereka dalam khilafah maka dia lebih sesat dari himar (keledai) dan pemiliknya.
Mereka mencintai dan menolong ahlu bait Rasulullah dan juga menjaga wasiat Rasulullah ketika beliau
berbicara pada hari ghadiru khum (saya ingatkan kalian terhadap ahlu baitkusaya ingatkan kalian terhadap
ahlu baitku). Dan beliau telah berkata kepada pamanyna Abbas -ketika ia mengadu kepada Rasulullah
tentang sikap sebagian orang-orang kuraisy yang begitu tawar kepada bani hasyim- beliau berkata: (demi
jiwaku yang berada ditangan-Nya mereka tidak beriman sampai mereka mencintai kalian karena Allah dan
kekerabatanku). Juga sabda beliau: (sesungguhya Allah telah memilih keturunan Ismail dan memilih dari
keturunan Ismail, Kinanah dan memilih dari Kinanah, Quraisy dan memilih dari Quraish, bani Hasyim dan
memilih saya dari bani Hasyim). mereka loyal terhadap istiri-istri Rasulullah dan ummahatul muminin.
Juga beriman bahwa mereka adalah istri-istri Rasulullah di akhirat. Terlebih lagi Khadijah -radhiallahuanha-
ibu dari kebanyakan anak-anaknya, yang pertama beriman dan menopang urusanya serta yang memiliki
kedudukan sangat tinggi di sisi Rasulullah. Begitu pula istrinya Aisyah binti Siddiq -radiallahu anhuma-,
yang Rasulullah berkata tentangnya: (keutamaan Aisyah atas para wanita seperti keutamaan makanan tsarid
atas semua makanan). Mereka berlepas diri dari jalan-jalan Rafidhah yang membenci dan mencela para
sahabat. Begitu pula dari jalannya Nawashib yang menyakiti ahlu bait dengan perkataan dan perbuatan.
Ahlusunnah Waljamaah berdiam diri atas perselisihan di antara para sahabat. Mereka mengatakan: bahwa
atsar-atsar yang meriwayatkan tentang keburukan mereka diantaranya ada yang dusta ada pula yang di
tambah dan di kurangi juga ada yang telah di rubah dari keaslian dan kebenarannya. Mereka para sahabat
dalam hal ini telah termaafkan. Karena boleh jadi mereka sebagai mujtahid yang benar atau sebagai
mujtahid yang tergelincir. Namun Ahlu Sunnah tidak berkeyakinan masing-masing dari sahabat masum
dari dosa-dosa besar dan kecil. Akan tetapi, boleh jadi mereka terjatuh pada dosa-dosa namun mereka
memiliki kelebihan-kelebihan dan keutamaan-keutamaan yang bisa menghapus apa yang telah mereka
kerjakan. Sehingga mereka diampuni dari dosa-dosa yang tidak diampunkan kepada orang-orang setelah
mereka disebabkan kebaikan-kebaikan yang bisa menghapus dosa-dosa yang tidak dimiliki orang-orang
setelah mereka. Juga telah terdapat dari perkataan Rasulullah bahwa mereka sebaik-baik masa dan
bahwa satu mud yang mereka sedekahkan lebih afdhol dari emas segunung uhud yang diseekahkan setelah
mereka. Kemudian memungkinkan jika salah seorang diantara mereka telah melakukan dosa namun ia
telah bertaubat dan melakukan kebaikan yang bisa menghapus dosa tersebut. Atau ia diampuni dengan
kelebihan terdahulunya atau dengan syafaat Nabi Muhammad, yang mana mereka adalah yang paling berhak
untuk mendapat syafaat tersebut. Juga boleh jadi ditimpakan kepada mereka suatu ujian yang bisa
menghapus dosa-dosa tersebut. Jika ini dalam perkara dosa sudah pasti bagaimana lagi kalau pada perkara-
perkara yang mereka sebagai mujtahid didalamnya; kalau benar mendapat dua pahala dan jika keliru
mendapat satu pahala serta jikalau salah termaafkan! Kemudian jumalah perkara yang diingkari dari
sebagian mereka sangatlah sedikit dan langka yang tenggelam dalam sisi kelebihan-kelebihan dan kebaikan-
kebaikan mereka. Seperti iman kepada Allah dan Rasul-Nya, jihad dijalan-Nya, hijrah, pertolongan mereka,
ilmu yang bermanfaat dan amal-amal saleh. Barang siapa yang melihat perjalan para sahabat dengan ilmu
dan akal serta dengan yang telah Allah berikan kepada mereka berupa keutamaan-keutamaan maka ia akan
258
mengetahui secara yakin bahwa mereka sebaik-baik makluk setelah para Nabi. Tidak ada dan tidak akan
pernah ada seperti mereka. Mereka adalah manusia pilihan dari umat ini yang merupakan sebaik-baik umat
dan paling mulia di sisi Allah. Juga merupakan usul (dasar) ahlu sunnah adalah mempercayai karomah (hal
luar biasa) wali-wali Allah. Dan apa yang Allah limpahkan lewat tangan-tangan mereka dari hal-hal di luar
kebiasaan dari berbagai jenis ilmu, mengungkap tabir, serta berbagai jenis kemampuan dan pengaruh-
pengaruh. Seperti yang didapat dari umat terdahulu dalam surah al-kahfi dan selain mereka. Juga pendahulu
umat ini dari para sahabat, tabiin, dan padasetiap kurun dari umat ini. Dan ini akan selalu terjadi hingga hari
kiamat kelak.
(pasal) : Merupakan jalan Ahlu Sunnah Waljamaah mengikuti atsar Rasulullah secara batin dan zahir
dan mengikuti jalan orang-orang terdahulu dan yang pertama dari kaum Muhajirin dan Anshar. Juga
mengikuti wasiat Rasulullah ketika mengatakan: (ikutilah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang
mendapat petunjuk setelahku. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham, dan
berhati-hatilah dari perkara yang baru karena setiap perkara yang baru adalah bidah dan setiap bidah
adalah sesat). Dan mereka mengetahui sebaik-baik perkataan adalah kalam Allah dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Nabi Muhammad. Mereka mendahulukan kalam Allah atas perkataan selain-Nya, dari
berbagai jenis perkataan manusia. Mereka mendahulukan petunjuk Nabi Muhammad salallahu alaihi
wasallam atas petunjuk siapa saja. Oleh karena itu, mereka dinamakan ahlu kitab dan sunnah serta
dinamakan ahlu jamaah; karena jamaah adalah persatuan dan lawannya adalah perpecahan; walaupun nama
jamaah itu sendiri telah menjadi tren bagi suatu kaum yang berkumpul. Dan ijma merupakan dasar yang
ketiga untuk dijadikan rujukan dalam ilmu dan agama Islam. Mereka menimbang dengan usul (dasar) yang
tiga ini semua apa yang dilakukan manusia, baik dalam ucapan atupun perbuatan, yang batin ataupun yang
zahir, jika itu berkaitan dengan perkara agama. Ijma yang kredibel yaitu apa yang didapat dari salafus saleh
karena setelah mereka banyak terjadi khilaf dan umat telah banyak berpencar.
(pasal): Kemudian bersamaan dengan usul tersebut mereka memerintah kepada yang maruf dan
mecegah kepada yang mungkar sesuai dengan syariat. Mereka memadang perlunya menegakan haji, jihad,
shalat jumat dan hari raya bersama pemimipin yang baik ataupun yang buruk, mereka pula sangat menjaga
persatuan. Mereka berkeyakinan perlunya nasehat bagi umat dan meyakini makna sabda Rasulullah:
(seorang muslim kepada muslim yang lainya seperti satu bangunan yang saling menopang satu sama lainnya
kemudian Rasulullah saling menjalinkan jari-jemarinya). (Permisalan orang-orang yang beriman dalam rasa
cinta, kasih sayang dan keakraban mereka seperti jasad yang satu, apabila satu anggota badan sakit maka
akan diikuti oleh anggota badan yang lain dengan rasa sakit dan tidak bisa tidur). Mereka menyeru kepada
kesabaran ketika ditimpa musibah dan untuk bersyukur ketika lapang serta ridha dengan takdir yang pahit.
Mereka pula, menyeru kepada akhlak mulia dan amalan-amalan baik. Mereka meyakini makna sabda
Rasulullahaa: (orang-orang yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya). Mereka
mengajurkan untuk menyambung kekerabatan terhadap orang yang memutusmu, memberi kepada mereka
yang memboikotmu, memaafkan atas orang yang menzalimimu. Juga menyeru untuk berbakti kepada ke
dua orang tua, menyambunng silatu rahmi, baik terhadap tetangga, berbuat baik terhadap anak yatim, para
fakir miskin dan ibnu sabil, juga supaya lembut kepada para budak. Mereka melarang untuk bersifat
259
sombong, takabur, zalim, menfitnah manusia, baik dalam keadaan benar ataupun tidak benar. Mereka juga,
menyeru kepada aklak yang tinggi dan melarang dari akhlak yang rendah. Setiap apa yang mereka ucapkan
dan mereka lakukan dari perkara-perkara ini dan selainnya, mereka hanyalah mengikuti al Quran dan
sunnah. Dan jalan mereka adalah Islam yaitu agama yang talah Allah turunkan kepada Nabi Muhammad
salallahu alaihiwasallam. Akan tetapi, ketika (Nabi Muhammad salallahu alaihiwasallam mengabarkan
bahwa umatnya akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golangan, semuanya di neraka kecuali satu yaitu
aljamaah- dan dalam hadits dikatakan: mereka yang berada seperti saya dan para sahabatku hari ini, maka
yang berpegang teguh terhadap Islam yang suci dan murni mereka adalah Ahlu Sunnah Waljamaah. Di
tubuh mereka ada para siddiqin, para syuhada, orang-orang saleh, para penyebar petunjuk dan penerang
kegelapan; orang-orang yang memiliki pekerti yang luhur juga jejak kelebihan-kelebihan; begitu pula
terdapat di antara mereka para imam yang mana kaum muslimin telah sepakat atas hidayah dan keilmuan
mereka. Mereka adalah kelompok yang ditolong yang telah disebutkan Nabi Muhammad salallahu
alaihiwasallam dalam sabdanya: (senatiasa sekelompok dari umatku di atas kebenaran dalam keadaan
menang tidak memudharatkan mereka orang-orang yang merendahkan dan menyelisihi mereka hingga akhir
kiamat). Kita memohon kepada Allah untuk menjadikan kita semua di antara mereka dan supaya tidak
memalingkan hati kita setelah diberi petunjuk. Dan kita memohon pula supaya dilimpahkan rahmat darinya,
sesungguhnya dia maha pemberi. Allahu alam. Wasalallahu ala Muhammad waala alihi washahbihi
wasallam tasliman katsira.

260
Al Wasitiyah 1 (Ujian Dalam Kaidah-Kaidah Asma Wasifat)
1
Mengapa kita harus belajar
2
kaidah-kaidah
3
Siapa yang meletakannya Dan mengapa?
Bagaimana jika kaidah
Dan mengapa?
menyelisihi nas
1
Ringkasan kaidah-kaidah 2
3
Apakah para sahabat berbeda

pendapat didalamnya?
Apakah metode mereka

adalah tafwidh
1
Dan perkataan itu berdampak
2
terhadap
3
Apakah hukumnya dihapus?

dan mengapa?
1
Hikmah dari mutasyabih 2
3
Apakah itu termasuk

muhkam atau mutasyabih
Apakah terdapat di dalam al
Quran yang tidak bisa di

capai maknanya?dan
mengapa?
1
Pembagian manusia dalam 2
majas 3
4
Alasanya adalah:
1
Yang kuat dari pendapat di
2
atas dan sebutkan alasannya
3
4
1
2
3
Sebab-sebab mempelajari 4
asma wa sifat 5
6
7
8
1
Metode mempelajarinya 2
3
Bagaimana kita

mengajarkannya kepada
261
masyarakat biasa
Apakah diisyaratkan dengan

tangan
Dan terbagi menjadi:
1
2
Dan terjadi pada:
Ilhad terjadi pada 1
2
3
4
5

Tahrif terbagi 1
menjadidisertai contoh 2
1
Mengapa kita ungkapkan
2
dengan tahrif bukan dengan
3
tawil?
4
Mengapa kita ungkapkan 1
dengan tamsil bukan dengan 2
tasybih? 3
1
Takyyif terjadi dengan 2
3
Bagaimana kita
menggambarkan sesuatu

bentuk sementara kita tidak
mengetahuinya?
1
Kita mengetahui kaifiyah
2
dengan
3
Jawaban yang pas terhadap

yang menanyakan kaifiyah
1
Macam-macam tatil
2
1
2
Macam-macam penginkaran
dan terbagi menjadi: a.
b.
1
Kepenunjukan nama 2
3
1
Nama terbentuk dari
2
Apakah nama-nama Allah

terbatas?
1
Siapa yang menghitung
2
nama-nama-Nya?
3
Akan sempurna iman dengan 1
nama-nama Allah bila mana 2
262
3
Bagaimana mengetahui
bahwa nama tersebit

mutaadi atau lazim? disertai
contoh
Berdoa kepada Allah dengan
1
nama-nama-Nya, disertai
2
contoh
Apakah nama-nama Allah 1
mukhtasoh? 2
Hukum bernama dengan

nama Allah
12

Metode menghitung nama
3
4
Mengapa disyaratkan hal itu?
Apakah nama Allah bisa
1
dibentuk dari sifat
2
Apakah dia musytaqqah (bisa
dibentuk) atau jamid (tidak
bisa dibentuk) dan sebutkan
maknanya
Apakah dia Mutaradifah
(saling menyatu) atau

mutabaayinah (saling
terpisah) dan bagaimana?
Makna tauqifiyah adalah?

Dan sebutkan dalilnya
Mana yang lebih banyak
antara nama dan sifat? Dan
mengapa?
1
Macam-macam nama 2
3
1
Berikan masing-masing satu
2
contoh
3
Makna husna dalam nama-
nama Allah adalah? Dan
terjadi dalam
Mengapa harus tafsil (detail)

dalam penetapan
1
Macam-macam sifat 2
3
1
Berikan masing-masing satu
2
contoh
3
Perkataan dalam sifat
manfiyyah (yang ditiadakan)
Sifat manfiyyah disebut 1
263
pada?dan sebutkan dalil 2
masing-masing 3
Apakah makna: perkataan
pada sifat sebagaimana
perkataan dalam zat
Perkataan pada sebagian sifat
sebagaimana perkataan pada
sebagian yang lainya karena

tidak ada perbedaan
didalamnya. Apa
maksudnya?
Apakah setiap yang
sempurna bagi makhluk juga
sempurna bagi Allah?
Perbedaan antara sifat dan
khabar (kabar). Dan berikan
contohnya
Perkataan dalam masalah
jihah (arah) dan makan
(tempat)
Perkataan dalam masah jisim

(organ)
Apakah zahir ayat asma wa
sifat diinginkan maksudnya
atau tidak?

Sebutkan kaidah-kaidah asma



wasifat

Al Wasitiyah 2 (Ujian Muqaddimah Wasitiyah)


Sebutkan Penulis akidah
wasitiyah, tempat lahir dan

meninggalnya, laqobnya,
kunyahhnya dan mazhabnya.
1
Metodenya dalam menulis 2
3
Di antara sebab kekokohanya 1
adalah 2

264
3
1
Sebab-sebab beliau dimusuhi 2
3
1
Tulisan-tulisannya yang
2
terkenal
3
1
Di antara kitab-kitab yang
2
dinisbatkan kepadanya
3
Sebab penamaan wasitiyah

dan waktu penulisannya

Kritikan terhadap wasitiyah

1
2
3
4
5
Macam-macam wasitiyah 6
(tengah-tengah) 7
8
9
10
11
12
1
2
Sebab-sebab mempelajari
3
wasitiyah
4
5
1
2
3
Keistimewaan wasitiyah
4
5
6
Sebab memulai dengan 1
265
basmalah 2
3
4
5
Irab basmalah
Jumlah ismiyah menunjukan
atas? Dan jumlah filiyah
menunjukan atas?
Mengapa kita mentakdirkan 1
fiil di akhirkan? 2
Mengapa kita jadikan
munaasiban (disesuaikan)
dan mahzufan (dihilangkan)
1
2
Allah 3
4
5
Ar-Rahmani Ar-Rahim
1dan diperkenalkan untuk
contohnya:
2dan diperkenalkan untuk
Contohnya
3dan terbagi menjadi:
Macam macam al ().
Acontohnya
Bcontohnya
Ccontohnya
4Contohnya
5Contohnya
Makna alhamdu adalah?
Yang dimaksud dengan Al
( )di sini adalah?
Mengapa para ulama
memulai dengan alhamdu
dan menutup dengannya
Yang dimaksud dengan

Rasul
Yang dimaksud dengan
266
huda (petunjuk)
Addin (agama) diitlaqan
1
pada? Dan berikan contoh
2
masing-masing
Yang dimaksud dengan ad- 1
dzuhur (kemenangan) dan 2
sebutkan makna Al ( )
Makna asyhadu (saya

bersaksi)
Laa ilaha illallah
Wahdahu sebagai
penguatan terhadap, la
syarika lahu sebagai
penguatan terhadap,
iqraran sebagai pengutan
terhadap, taukiidan sebagai
penguatan terhadap
Muhammad Rasulullah
Makna abduhu (hamba- 1
Nya) 2
1
Makna alu (keluarga)
2
Makna asshahbu (sahabat)
Makna shalallahu alaihi
Apakah Asshalah (doa)
1
adalah rahmat? Dan sebutkan
2
dalilnya?
Wasallama tasliiman maziida
irab amma baad
Makna bihaadza ()
Makna Itiqad (keyakinan)

dan firqah (kelompok)
1
Annajiyah (selamat) dari
2
Sampai hari kiamat. Dan

dalilnya
Makna ahlu sunnah dan

267
jamaah
1
Attahrif (menyimpangkan)
2
1
Mengapa diungkapakan
2
dengan tahrif bukan dengan
3
tawil
4
1
Makna tawil 2
3
Macam-macam tawil dan 1
contoh masing-masing 2
Makna tatil
1
Macam-macam tatil
2
Mengapa Attafwidh
1
merupakan perkataan yang
2
paling buruk dari ahlu
3
bidah?
1
Attakyif (membagaimanakan)
2
terjadi pada
3
Mengapa diungkapakan 1
dengan tamsil bukan dengan 2
tasybih? 3
Makna ilhad
1
A D..
Macam-macam ilhad dan
B E
sebutkan pembagian masing-
C
masing
2. A contoh
B . contoh
La nidda (tidak ada
tandingan) wa la kufa (tidak
.
setara) wa la samiya (tidak
semisal)
Apakah Allah bisa
.
dikiyaskan dengan
268
makluknya?
1.
Pokok-pokoh addilalah dan 2.
alifham 3.
4.
Makna shadiqun dan
.
mushaddiquun
Pembenaran Allah terhadap 1.
Rasulnya terjadi dengan 2.
Metode Ahlu Sunnah wal
Jamaah dalam sifat .
manfiyah
1.
Macam-macam sifat 2.
3.
Annafi pada sifat datang
1.
pada? Dan sebutkan contoh
2.
masing-masing
Sebab-sebab harus
menggabungkan nafi dan .
itsbat dalam sifat
Pengertian ashiddiq .
1.
Pengertian syahid
2.
Pengertian shalihin .
tidak ada yang semisal 1.
denganya: didalamnya ada 2.
kaidah-kaidah 3.

Akal bisa mengetahui apa yang wajib bagi Allah dan yang tidak pantas, secara global bukan secara tafsil
(benar atau salah). Tidak setiap yang sempurna bagi makhluk juga sempurna bagi Allah (benar atau salah).
Metode para salaf lebih selamat dan metode khalaf (orang-orang setelah para salaf) lebih mengetahui dan
lebih hikmah (benar atau salah). Metode para salaf mentafwidh (menyerahkan sepenuhnya) makna (benar
atau salah).

Al Wasitiyah 3 (Ujian Dalil-Dalil dari Al-Quran)


Mengapa dinamakan surat al-
.
iklas?
269
Sebab turunnya .
Setara dengan sepertiga
alquran dalam hal dan .
alquran terbagi menjadi
Allahu ahad maknanya
.
adalah
As-shamad maknanya
.
adalah
Lam yalid walam yalid (tidak
beranak dan tidak pula
Penafiyan ini untuk kesempurnaan
diperanakan)
Ayat apakah yang paling
.
agung? Dan berikan dalilnya
Mengapa dinamakan ayat
.
kursi? Dan apa itu ayatnya?
Apakah al Quran saling
.
melebihi? Dan bagaimana?
Al-Hayyu (Maha Hidup) Al-Qoyyum (Maha Berdiri Sendiri)
Didalam keduanya terdapat kesempurnaan
Dan kesempurnaan.
Dan dikatakan bahwa keduanya adalah.
La tahuzuhu sinatu wa la
Sinatu makananya adalah
naum (tidak mengantuk dan
Penafian ini untuk kesempurnaan
tidak tidur)
Lahu ma fissamawati wa
.
ma.
Man dzalladzi yasyfau
Makna indahu adalah
indahu illa
Apa manfaat syafaat jika
Allah telah mengetahui
.
bahwa yang diberi syafaat
akan selamat?
Yalamu ma baina aidiihim Wa ma khalfahum
Wa la yuhithuuna bisyain min
atau...
ilmihi: yaitu
Illa bima syaa
Wa la yauduhu hifdzuhuma ...Penafian ini untuk

270
kesempurnan

AlUlu (Maha Tinggi) terbagi 1


menjadi 2
1
Dalil-dalil alulu secara
2 4
global
3 5
AlAdzim
Keutamaan ayat kursi ..
.. Wal Akhiru.
Al Awwalu
Di dalam keduanya terdapat peliputan..
. Albathin.
Adz Zaahir
Di dalam keduanya terdapat peliputan
Mengapa itsbat ditafsirkan
.
dengan nafi
Apakah nama-nama ini saling
.
kontradiksi
Wa huwa bikulli syaiin aliim .
Tawakkal adalah .
1.
Macam-mcam tawakkal 2.
3.
Alhayyu ladzi la yamuut .
Mengapa wa tawakkal alal
qawiyyul aziz bukan .
merupakan ayat
AlAliim .. alhakiim..
Apakah manfaat dari iman
kepada AlIlmu dan Al
.
Hikmah terhadap tingkah
laku
Pembagian Al Hikam disertai 1.
dalil 2.
Mengapa disebutkan setelah
Al Khabiir
alaliim
Apa manfaat dari iman
..
kepada AlAliim dan Al

271
Khabiir
Contoh yang masuk ke dalam

tanah dan yang keluar darinya
Contoh yang turun dari langit
..
dan yang diatasnya
Mengapa disebutkan yaruj

fiiha bukan yaruju ilaiha
1..............................4..
Lima kunci ilmu ghaib 2. 5..
3.....................
Mengapa dikatakan ghaits
..
bukan almathar
Penjelasan (wa ma tahmilu
min untsa) dan (wa la ..
tadhau illa biilmihi)
Al Qudrah adalah .Alq Qawwi adalah
Apa manfaat dari iman
terhadap AlIlmu dan Al
Qudrah
Ar Razzaq Al Matiin
1.terbagi menjadi
Macam-macam rezki dan .
2 .maksudnya adalah..
Apakah manfaat dari iman
terhadap sifat Al Quwah dan
Ar Rizqu
(Laisa kamitslihi syaiu)
.
bantahan terhadap
(wa huwas samiul bashiir)
.
bantahan terhadap
Didalamyna ada kaidah-
.
kaidah
Perkataan dalam kamitslihi.
1 3......
Dan sebutkan yang paling
2 4..
kuat
Assamiu ada dua makna. 1..
Dan sebutkan dalilnya 2 .

272
A ..dalilnya.
B.. dalilnya..
C ..dalilnya.....
Wa kaana Allahu samiian
Makna (kaana) adalah
bashiira
Apa manfaat dari iman
kepada sifat mendengar dan
.
bashar (melihat) terhadap
tingkah laku
Wa lau la idz dakhalta Makna laula
jannataka Mengapa jannah (surga) disendirikan
Contoh iradah kauniyah dan
.
iradah syariyah
Bagaimana
menggambungkan antara
1.
penafian Al Quwwah kecuali
hanya Allah dengan al
2.
quwwah yang ada pada
manusia
A B
(Bahimatul anam) adalah
(illa ma yutla alikum) yaitu:..

(Ghairu mahalli shaid) yaitu:


(innallahu yahkumu ma yuriid)
Kehendak di sini adalah
Barang siapa yang Allah
Hidayah di sini adalah hidayah
kehendaki untuk di beri
Yasyrah yaitu
petunjuk
Yashud yaitu
Manfaatnya terhadap tingkah
1 2..
laku
1.
Manfaat pembagian kehendak
2.
Hukum Alihsan (berbuat
baik)
1
Alihsan (berbuat baik) terjadi
AB.
pada
2 ..dan tafsirnya adalah
Macam-macam perjanjian 1.
bersama orang kafir dan 2.
273
dalilnya 3.
1. 4
Syarat-syarat taubat 2. 5
3..
Ayat ujian adalah dan
sebutkan mengapa dinamakan .
demiian?
Makna al Ghafuur dan al
.
Wadud
Ayat apa yang ditambahkan
pensyarah terhadap ayat
.
mahabbah (cinta)? Dan
mengapa?
Sebab-sebab cinta kepada
.
Allah
Manfaat dari penetapan
1 4.
mahabbah kepada Allah
2.5.
dalam ayat terhadaptingkah
3.
laku.
Macam-macam rahmat
.
disertai dengan dalil
Apakah manfaat dari
penetapan sifat rahmat bagi .
Allah terhadap tingkah laku?

Tidak melazimkan kebersamaan dalam nama maka mengharuskan penyerupaan terhadap yang dinamai
(benar atau salah). Kebesaran makhluk menunjukan kebesaran pencipta (benar atau salah). Suatu hukum jika
dihubungkan dengan sifat maka menunjukan atas illiyah (alasan) sifat tersebut (benar atau salah). Agama
Islam adalah agama persamaan gander (benar atau salah).

Alwashtiyah 4 (ujian dalil-dalil al Quran 2 terhadap dalil-dalil ridha)


1.
Macm-macam ridha
2.
Allah disertai dalil

Apakah ridho adalah


.
pahala? Dan ia
merupakan sifat apa?
Makna ridho .
274
Perkataan para salaf .
dalam ridho Allah
Makna kekal
1. 4..
selamanya dalam
2. 5..
neraka bagi yang
3. 6 .
membunuh
Tidak ada taubat bagi .
pembunuh
Kita membantah atas
yang menafsirkab
Assakht (benci) dan
.
ghadhab (marah)
dengan menyiksa
dengan firman Allah
taala.
Makna al asaf 1.
(berduka cita) 2.
Makna duduklah
1.
bersama orang-orang
2.
yang duduk
Kebencian Allah 1.
terjadi pada 2.
Al Maqt adalah?
.
Apakah berbeda-
.
beda? Dan sebutkan
dalilnya?
Perkataan ahlu
.
sunnah dalam sifat
Maji (datang)
Makna hal
yandzuruuna
(apakaha yang Makna fidzilali minal ghamam (dalam naungan dari awan)
mereka tunggu)
Makna dakkan
.
dakkan dan shafan-
shaffan
Bagaimanakah .
membatah yang
275
mengingkari sifat
Maji
Manfaat beriman .
dengan sifat Maji
Makna dan wajah .
rabmu kekal
Makna al Jalal dan al .
Ikram
Makna semua
.
hancur kecuali
wajahnya
Apakah wajah adalah
.
pahala? Dan
mengapa?
Perkataan para salaf .
dalam sifat Wajah
Dimanapun kalian
.
berada di sana ada
wajah Allah
Perkataan para salaf .
dalah sifat tangan
Apakah sifat tangan
.
adalah nikmat? Dan
mengapa?
Bagaimana kita
menggabungkan
tentang sifat tangan .
yang datang dengan
lafadz ganda, jamak,
dan tungga?
Makna wassamaau .
banaina bi aidin
Yauma yuksyafu an .
saaqiin
Fainnaka bi .
ayunina
Perkataan para salaf .
dalam sifat kedua
276
mata
Makna addusur dan .
tajri bi ayunina
Mengapa Allah tidak
1.
mengatakan ala
2.
safinah (di atas
3.
perahu)
Makna waalqaitu .
mahabbatan minna
1.
2.
Macam-macam sifat Dan ini terbagi menjadi: 1
mendengar 2.
3.

1
2 .
Macam-macam
Dan ini terbagi menjadi: 1
ruyah (melihat)
2.
3.
Manfaat beriman
terhadap sifat .
mendengar dan
melihat
.
Syadidul mihal

Perkataan para salaf .


dalm sifat makar
Buah iman terhadap .
sifat maaf
Makna alAfw dan al .
Qadiir
Syarat-syarat alAfw
.
(maaf) yang
diharapkan
Sebab turunya ayat .
wal yafu
Perbedaan antara .
277
alafwu dan ashafh
1.
Macam-macam izzah 2.
3.
Manfaat
fabiizzatika
1.
laughwinnahum
2.
(demi keperkasaanmu
3.
saya akan sesatkan
mereka)
Manfaat beriman 1.
terhadap keperkasaan 2.
Allah 3.
1.
Makna tabarok
2.
Makna dzi adalah
Dzil dzalali wal
Makna Aljalal adalah
ikrom
Makna alikrom adalah
Makna hal talamu 1.
lahu samiyya 2.
Andada wa antum Makna andada
talamun Makna wa antum talamun
Makna yuhibbu
nahum kahubbillah
1.
(mereka mencintainya
2.
sebagaimana
mencintai Allah)
Wali yang tertolak di .
sisi Allah
Macam-macam tasbih 1.
dari para makhluk 2.
Alfurqon ala .
abdihi
Liyakuuna lil .
aalamiina nadziro
Makna istiwa dan
.
perkataan salaf
tentangnya
278
1.
Kita membantah yang
menyelisihi dalam
2. 4..
masalah ini dengan
3. 5..
Makna bighairi 1.
amdi taraunaha 2.
1
Makna ya isa inni
2
mutawwafika
3
Macam-macam 1
ketinggian Allah 2
Dalil-dalil ketinggian 1...4.
zat Allah secara 2...5.
global 3
A amintum man 1
fissamaai 2
Makna wa huwal
ladzi fissamaa
.
ilaahun wa fil ardhi
ilahun
Makna:
wahuwallahu
.
fissamaawaati wa
filardh
Mengapa maiyah
(kebersamaan)
.
disebut tanpa uluw
(ketinggian)
1 ..dan mencakup
Macam-macam
2 ..dan terbagi menjadi
maiyah

Perkataan para salaf


...
dalam sifat maiyah
Apakah maiyah
merupakan kinayah
(ungkapan) atas ilmu
Apakah maiyah
menafikan sifat ilmu? 1
279
Dan mengapa? 2
Kita membantah
perkataan tentang 1
bersatunya Allah 2
dengan makhluk 3
dengan
innallaha tsaalitsu

tsaatsah
Buah dari iman

terhadap sifat maiyah
Pekataan salaf tentang

kalam Allah
1... 4
Sebutkan dalil-
2... 5
dalilnya secara global
3... 6
Kita membatah yang 1
menyelisihi dalam 2
masalah ini dengan 3
1.5.
Dalil-dalil ruyah
2.6......
(melihat) dari
3.7..
Alquran
4..
Perkataan para salaf

tentang sifat ruyah
Makna bab ini dalam
kitab Allah sangat
banyak
Kebenaran akan
1
tampak dengan dua
2
syarat

Tidak melazimkan kesamaan dua nama menunjukan persamaan yang di namakan begitu pula tidak
melazimkan persaman dua sifat menunjukan atas persamaan yang disifati (benar atau salah).

Alwasitiyah 5 (ujian dalil-dalil dari sunnah terhadap takdir)


Sunah secara bahasa dan

istilah
Kududukan sunnah terhadap
280
alquran
Perkataan ahlu sunnah dalam

masalah nuzul (turun)
1..4.
Kita membantah orang-orang
2.5..
yang menyelisihi dengan
3 .
Buah iman terhadap sifat

nuzul (turun)
Apakah arsy kosong?
Syubhat seper tiga malam
turun terus menerus
bantahanya adalah?
Manfaat hadits-hadits tentang 1...3
nuzul 2...4
Perkataan para salaf dalam

sifat Al Farh (gembira)
Buah iman terhadap sifat

gembira
Perkataan para salaf tentang

sifat ad Dhak (tertawa)
Apakah ad Dhahak adalah

ridha
Buah iman terhadap sifat ad

Dhahak
Keduanya bisa memasukan

ke dalam surga yaitu
1
Takjub dikarenakan dua sebab
2
Kedekatan selainya yaitu
Sifat-sifat dalam hadits ujub 13
(takjub) 24.
Rabbul izzah (pemilik ...............Bukan..bermakna
keagungan). Adalah Rab apa? disebabkan
Perkataan salaf dalam

masalah Qadam (telapak kaki)
Labbaika wa sadaika

makna labbaika dan sadaika

281
Makna taqqaddas ismuka,
haubana, dan
khathayaana.
Makna sesungguhnya Allah di

depan wajahnya
Manfaat perkayalah setelah

miskin
Faaliqul habbi wannawa
(yang menghidupkan bebijian
dan bibit)
Kedudukan taurat dan injil
. Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada
Makna arbiu adalah
yang tuli dan ghaib
1. 4.
Manfaat hadits arbiu 2. 5 .
3. 6
Sebagaimana kalian melihat
bulan malam purnama Kalian tidak berdesak-desakan
1. 4
Ahlu sunnah wasatun
2..5
(tengah-tengah) dalam
3.
1.4.
Begitu pula tengah-tengah
2.5.
dalam
3
Makna (umat wasatun)
Al Jahmiyaha mereka

adalah
Al Jabariyah mereka adalah
Al Qadariyah mereka

adalah
Al Murjiahmereka adalah
Al Waidiyah mereka

adalah
Al Haruriyah mereka

adalah
Al Mutazilah mereka

adalah

282
Ar Raafidhah mereka

adalah
Al Khawarij mereka adalah
Bantahan bahwa Allah
1 .3..
bercampur dengan
2 .4..
makhluknya
Perkataan Ibnu Taimyah
dalam kandungan maiyah
(bersama)
Perkataannya dalan alqurb

(dekat)
Perkataanya dalam alquran

Makna darinya ia bermula, Makna dan kepada-Nya ia kembali 1


2
Makna lafadz dan yang

dilafadzkan.
Mengapa dinamakan hari
akhir? Dan hukum beriman
dengannya
Dalil atas fitnah kubur
14.
Mereka yang tidak difitnah
2.5.
dalam kubur
3..
Apakah orang-orang kafir

difitanah?
Apakah umat-umat terdahulu

akan ditanya?
Dikatakan kepada
seseorang mereka berdua

yang bertanya adalah?sebab
dinamakan itu?
1 4..
Mengapa kita tidak
25..
mendengar azab kubur?
3 .
Apakah azab kubur atas

badan atau ruh?

283
1
Dalil-dalil azab kubur secara
2
global
3
Apakah azab kubur terus

menerus?
Makna Kiamat besar, dan
apakah disanah ada kiamat
kecil
1 4.
Dalil-dalil hari akhir secara
25..
global
3
Makna huffatan, urootan,

ghurlan.
Apakah ada orang yang
selamat dari azab matahari?
Dan siapa mereka?
Mereka akan dinaungi dalam
naungan Allah. Idhofah

(penyandaran) di sini adalah?
Dan mengapa?
Apakah timbangan hanya satu

atau banyak?
Apakah timbangan adalah
aldlu (keadilan)? Dan
mengapa?
1
Apakah yang ditimbang? 2
3
Makna timbangannya lebih

berat dan lebih ringan?
Bagaimana lembaran- 1
lembaran diambil? 2
Boleh jadi
Yang ditulis pada lembaran-
Dan boleh jadi
lembaran
dan itu ada tiga perkara?
Apakah ada yang selamat dari

hisab?
Apakah hewan ternak juga
284
dihisab? Dan apakah maksud
dengan para makhluk yang
mana mereka di hisab?
Apakah yang pertama kali
dihisab? dan apakah yang
pertama kali diputuskan?
Makna alarashat. Apakah
haudh (telaga) ada? sebutkan
dalilnya?
Waktunya haudh adalah?
Siapa yang mendatanginya?
Siapa yang di usir darinya?
Manfaat minum dari haudh?

Dan apa hikmahnya?
Apakah semua Nabi memiliki
haudh? Dan mana yang paling
agung?
Apakah berjalan diatas shirath
sesuai dengan kemauan
manusia? Dan mengapa?
Sebab-sebab adanya 1
Qantharoh? 2
Apakah surga telah ada?
sebutkan dalilnya? Dan di
antara namanya adalah?
Siapakah yang pertama kali

memasukinya?
Apakah neraka sudah ada?
Sebutkan dalilnya? Dan
diantara namanya adalah?
Tempat keberadaanya adalah?

Dan sebutkan dalilnya?
1
Macam-macam syafaat yang
2
khusus
3
1
Macam-macam syafaat yang
2
umum
3
285
Hadits-hadits ahad tidak diterima dalam masalah akidah (benar atau salah). Perkataan dia telah berpulang
ketempatnya yang terakhir (benar atau salah). Perkataan yang telah diampuni (benar atau salah).

Al Wasitiyah 6 (ujian dalam bab iman terhadap qadha dan qadar sampai akhir kitab wasitiyah)
Tempat-tampat takdir ..
Buah iman terhadap takdir ..
Apakah maksiat dikehendaki
..
Allah
Bagaiman kita
menggabungkan antara takdir ..
dan syariat disertai dalil
Bagaimana sesuatu dibenci
Allah dan juga dikehendaki ..
oleh-Nya
Seorang hamba adalah pelaku
secara hakiki dan Allah
menciptakan perbuatan ..
mereka. Ini adalah bantahan
kepada:
Mengapa dia mengatakan
bahwa seoarang hamba dia ..
seorang mumin dan kafir
Apakah seorang hamba
memiliki kemampuan dan ..
keinginan?
Mengapa kelompok
Qadariyah disebut sebagai ..
Majusi
Apakah seorang hamba
..
dipaksa atau diberi pilihan?
Sempurnakankah: boleh
berhujjah atas takdir atas
..
dan tidak boleh atas.dan itu
bisa diketahui dengan
Sebutkan dalil amalan hati,
..
lisan, dan anggota badan
Sebab-sebab bertambahnya ..
286
iman
Sebab-sebab berkurangnya
..
iman
Dalil-dalil berkurangnya
..
iman
Sebutkan tiga dalil Khawarij
dalam mengkafirkan pelaku
..
dosa besar dan sebutkan
bantahannya?
Jika disebut sendirian apakah
Islam juga masuk didalmnya? ..
Disertai dengan dalil
Kelompok yang menyelisihi
Ahlu Sunnah berkaitan
..
dengan pelaku dosa besar dan
sebutkan pemahaman mereka
Mengapa tidak dikatakan
selamatnya hati mereka,
..
lisan, dan perbuatan mereka
terhadap para sahabat
Dalil-dali keutamaan para
..
sahabat
Dalil keutamaan Muhajirin ..
Sebutkan yang diberi kabar
..
gembira dengan surga
Perkataan para salaf tentang
mempersaksikan seorang ..
dengan surga
Apakah mereka berselisih
terhadap syahadah ..
(persaksian)
Macam-macam persaksian ..
Mengapa penulis
menyebutkan asar Ali dalam
..
keutamaan Umarain (dua
orang bernama Umar)
Permasalahan apa yang
..
disesatkan bagi yang
287
menyelisihi dalam
kekhilafahan? Dan mengapa?
Permasalahan yang tidak
disesatkan didalamnya? Dan ..
mengapa?
Siapakah Nawashib ..
Celaan terhadap sahabat
..
merupakan celaan kepada
Apakah yang wajib dilakukan
terhadap pertikaian yang
..
terjadi di antara mereka? Dan
mengapa?
Dan bagaimana hal itu bisa
..
terjadi?
Sikap kita terhadap riwayat
yang menyebutkan kejelekan ..
mereka?
Apakah para sahabat
..
mashum
Sebab-sebab yang
mengahapus dosa-dosa ..
mereka?
Khawariqul aadah (sesuatu
..
yang terjadi diluar kebiasaan)
Mengapa kita ungkapkan hal-
hal yang luar biasa yang
..
dilakukan para Nabi dengan
ayat-ayat
Petunjuk-petunjuk karomah ..
Contoh macam-macam ilmu
Contoh kasyifat
Contoh alqudroh ..
(kemampuan) dan tatsiraot
(pengaruh-pengaruh)
Jalan ahlu sunnah dalam
..
beramal
Sebaik-baik petunjuk adalah
yaitu..
petunjuk Nabi
288
Muhammad..
Dengan apa para salaf
..
menimbang sesuatu?
Ijma para ulama yang teliti ..
Makna mereka
mengedapankan kalam Allah Yaitu..
atas
Mereka memandang perlunya
menegakan haji dan jihad Tidak seperti
bersama pemimpin yang Dan mengapa?
zalim.
Mereka beragama dengan
memberi nasehat. Yaitu.. ..
Dan kepada siapa?
Bagaimanakah timbangan
..
memberi nasehat?
Bagaimana melakukan silatul
arham (menyambung ..
kekerabatan)
Siapa yang termasuk arham
..
(anggota keluarga)
Tetangga ada tiga macam.
..
Sebutkan
Yatim adalah?
Siapakah yang sisebut ..
sebagai orang miskin?
Ibnu sabil adalah ..
Almamluk adalah (budak) ..
Apakah 72 firqah kita
..
mengetahuinya?
Siapakah al abdaal ..
Sempurnakanlah: penulis
berkata kita memohon ..
kepada Allah untuk
Mengapa penulis menutup
..
kitabnya dengan hal itu

289
Masalah Hukum Masalah Hukum
Ridha dengan yang telah
Beriman dengan takdir .. .
ditakdirkan
Seorang hamba
Terjatuh pada kekufuran
.. menciptakan ..
dan kesyirikan
perbuatannya
Tidak saling melebihinya
.. Pelaku dosa besar ..
iman
Mencintai orang fasiq .. Mencintai para sahabat ..
Mempersaksikan
Mencela para sahabat .. ..
seseorang sengan surga
Muhajirin lebih utama dari bukan dari sisi
Anshar dari sisi
Apakah istri-istri Saling mengunggulkan
Rasulullah merupakan .. antara Khadijah dan ..
ahlu bait Aisyah
Menelaah perselisihan Pembagian bidah
yang terjadi diantara para .. menjadi bidah hasanah ..
sahabat dan bidah sayyiah
Ijma yang terjadi setelah
Amar maruf (menyeru
tiga kurun (masa) yang .. ..
kepada kebaikan)
utama
Shalat dibelakang yang Salat dibelakan yang
.. ..
fasiq kafir
Sabar ketika ditimpa
Nasehat bagi umat .. ..
musibah
Apakah Asyairah dan Keyakinan untuk ittiba
Maturidiyah termasuk .. (mengikuti) dalam ..
Ahlu Sunnah ucapan dan amalan

Ujian Fatawa Hamawiyatu Kubro


Penulis Hamawiyah
adalah?

Sebutkan sebab
penulisannya
290
Kewajiban seoarang

hamba terhadap agamanya
Kandungan Risalah Nabi 1
Muhammad 2
Secara global jalan Ahlu
1
Sunnah dalam asma wa
2
sifat
Apakah Nabi Muhammad
1
telah menjelaskan bab
2
asma (nama-nama Allah)
3
dan sebutkan dalilnya?
Sebutkan sikap para

sahabat dalam hal ini?
Jalan para salaf hanya sekedar beriman dengan lafadz Quran dan hadits tanpa memahami fiqihnya (betul
atau tidak). Metode para salaf tafwidh (menyerahkan sepenuhnya makna) (benar atau salah).
Kebeneran yang wajib diyakini tidak dijelaskan oleh al Quran dan sunnah baik secara nas ataupun secara
dzahir (benar atau salah). Jalan para salaf lebih selamat dan jalan orang-orang setelah mereka lebih berilmu
dan lebih hikmah (benar atau salah). Tidak ada kontradiksi antara sifat tinggi dan maiyah (kebersamaan)
karena maiyah tidak melazimkan percampuran dan penyatuan dalam tempat (benar atau salah). Masing-
masing dari kelompok tatil (yang menolak sifat) dan tamsil (yang menyerupakan) sama-sama
menggabungkan tatil dan tamsil (benar atau salah).
Dalili-dalil batilnya
1
mazhabnya khalaf
2
(mereka yang datang
3
setelah para salaf)
Sebutkan dalil-dalil dari 1
perkataan mereka 2
Sempurnakan ungkapan berikut (manusia yang paling banyak ragunya ketika mati) (ini adalah kitab Allah
dari permulaan dan penutupnya dan sunnah Rasulullah serta perkataan)
Para salaf dan para imam pikiran meraka dipenuhi dengan kalau bukan nas maka itu adalah dzahir bahwa
Allah
Sebutkan dalilnya?
1
2
3
Apakah para salaf
1
berselisih dalam masalah
2
sifat dan sebutkan dalilnya
291
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: dan alangkah samanya keadaan mereka orang-orang mutakallimin
dengan firman Allah
(
1
Yang menyimpang dari
2
jalan para salaf
3
Asal perkataan kelompok

tatil diambil dari
1.4
Sebab-sebab munculnya 2.....5
3
14
Siapa ulama-ulama
25..
mereka
3
Sebutkan diantara para 14
salaf yang membantah 25..
mereka 3
1.4.
Tulisan para salaf
2.5.
berkaitan dengan ini
3.
1
Dalil-dalil benarnya
2
mazhab salaf
3
Apakah dzahir nas-nas 1
sifat dikehendaki atau 2
tidak? 3
Tidak ada perbedaan antara mazhab salaf dengan mazhab yang mentawil nas-nas sifat karena semuanya
sudah sepakat bahwa ayat-ayat dan hadits-hadits tidak menunjukan atas sifat Allah (benar atau salah).
Perkataan para salaf 1
dalam masalah sifat 2
Apakah sifat-sifat Allah

memiliki bentuk?
14
Dalil-dalil Ulu (tinggi)
25
secara global
3.
Syubhat-syubhat yang 1.3
menafikan sifat 2.4
Pendapat para salaf
292
terhadap Marisiyah
Perbedaan Hamawiyah

dengan Wasitiyah
Sebutkan di antara 1
perkara-perkara yang 2
Ahlu Sunnah berakhlak 3
dan berhias dengannya 4
dan merupakan syiar 5
mereka 6
Masing-masing ahlu
1
bidah memberi gelar
2
kepada Ahlu Sunnah
3
dengan gelar dusta yang
4
mereka buat dengan
5
anggapan bahwa itu
6
adalah benar
Hukum membaca buku yang menyesatkan
Hukum membaca lirik syair dan pantun

Ujian Tadmuriyah
Sebutkan Penulis
Tadmuriyah dan sebab
penulisannya
Perkataan dalam tauhid dan sifat termasuk bab (..) Perkataan antara nafi dan itsbat dari pihak
yang berbicara berlawanan dengan () dari pihak yang diajak bicara
Perkataan dalam syariat dan takdir termasuk bab () perputaran antara perintah dan larangan
dari pihak yang bebicara berlawanan dengan (.) dari pihak yang berbicara
Secara global metode Ahlu
Sunnah dalam asma wa
sifat
Mengapa menggabungkan
antara nafi dan itsbat

merupakan hakikat tauhid?
Dan berikan dalilnya.
Yang wajib dalam sifat

manfiyah
Sifat manfiyah didatangkan

dengan beberapa sebab
293
Apakah sifat manfiyah lebih
banyak dari sifat
tsubutiyah? Dan mengapa?
Kesamaan dalam nama dan sifat tidak melazimkan permisalan yang dinamai dan yang disifati sebagaimana
telah ditunjukan oleh al Quran, sunnah, akal, dan kenyataan (betul atau salah)
Sebutkan dalilnya
Tidak ada sesuatu yang disifati dengan sifat kecuali memiliki tubuh dan organ tubuh saling menyerupai
(benar atau salah). Sesuatu yang berwujud pasti ada yang mengadakanya dari zat yang wajib ada (benar atau
salah)
Sebutkan dalilnya
Dalil-dalil yang
menyebutkan batilnya

mazhab khalaf (yang datang
setelah salaf)
Apakah zahir dari nas-nas
sifat dikehendaki atau
tidak?
Dua permisalannya adalah
Mengapa datang dengan

keduanya?
Dua pokok utama adalah
Apakah hakikat dari ruh?
Apakah ia merupakan jism
(organ)
Apa yang merupakan sebab

perselisihan didalamnya?
Hukum terhadap apa yang
diperselisihkan para khalaf

(yang datang setelah salaf)
seperti jihah (arah)
Atas apa dikeluarkan firman
Allah taala (apakah kalian

beriman dengan zat yang
ada dilangit)
Apa yang Allah kabarkan wajib diimani baik kita tahu maknanya atau tidak (benar atau salah). Di dalam al
Quran ada yang tidak memiliki makna (benar atau salah)
Jelaskan perkataan imam

Malik dalam sifat istiwa
294
Dalil ketidaktahuan kita

tentang kaifiyat
Perkataan salaf dalam
masalah maiyah
(kebersamaan)
Dalil atas maiyah
Apakah dalam sifat ulu
(tinggi) dan maiyah saling
kontradiksi
Apa yang Allah kabarkan tentang dirinya sendiri kita ketahui ditinjau dari sisi ( ) dan
tidak diketahui ditinjau dari sisi ( )
Makna muhkam
Makna mutasyhabih
Hikmah dari mutasyabih
Makna tawil
Tidak dibenarkan hanya berpedoman dalam aturan penafian untuk menafikan tasybih (penyerupaan) (benar
atau salah)
Tingkatan beriman kepada

takdir
Pembagian manusia dalam

mengambil sebab
Dibenarkan beralasan dengan takdir dalam ( ) tidak dalam ( ) dan
itu diketahui dengan

Yang menyelisihi dalam



bab takdir
Islam adalah
Dibagi menjadi
Dalil masing-masing

pembagian
Macam-macam tauhid
Syarat dikabulkan amal

disertai dalil
Tafsir la ilaha illallah
Macam-macam fana
Ibadah adalah
Macam-macam baroah

295
Macam-macam sabar
Bidah yang pertama kali

muncul
Apakah ayat-ayat sifat

mutasyabih
Apakah didalam al Quran
ada yang tidak bisa
diketahui maknanya
Iman secara syariat
Keistimewaan Tadmuriyah
Jahmiyah adalah
Murjiah adalah
Mutazilah adalah
Asyairoh adalah
Batiniyah adalah
Dalil yang menggabungkan

antara syari dan takdir
Wasiat yang merupakan

penutup dari penulis
Sebutkan kaidah asma

wasifat dalam tTadmuriyah
Allah mengutus para Rasul
untuk berdawah kepada

tauhid uluhiyah. Sebutkan
dalilnya
Kaum musyrikin mengakui
tauhid rububiyah. Sebutkan
dalilnya
Dengan memperhatikan
syariat dan takdir akan
mengantarkan kepada

ibadah dan meminta
pertolongan kepada Allah.
Sebutkan dalilnya
Kufurnya seorang yang
telah sampai kepadanya
risalah Nabi Muhammad

296
kemudian tidak beriman.
Sebutkan dalilnya
Awal para Rasul akan
mengabarkan Rasul yang
datang setelah mereka dan
yang terakhir akan
membenarkan Rasul yang
mendahului mereka.
Berikan dalilnya
Kedekatan tauhid dan

istighfar. Sebutkan dalilnya
Kesamaan nama tidak
mengharuskan kesamaan

yang dinamai. Sebutkan
dalilnya
Batilnya ibadah kepada
selain Allah. Sebutkan
dalilnya
Setiap sifat yang dimiliki makhluk dari kesempurnaan secar mtlak maka Allah lebih utama untuk disifati
dengannya (benar-salah). Didalam menetapkan sifat harus disertai tidak memisalkan dan dalam mensucikan
disertai tanpa metatil (menolak) (benar-salah)
Tidak ada seorangpun yang mendekatkan diri kepada Allah akan meyakini bahwa Allah memiliki sekutu
dalam mencipta dan tidak pula meyakini bahwa ada dua pencipta alam yang sederajat (benar-salah).
Kapan tuntutan syariat ditegakan maka untuk iltizam dengan islam ada pada setiap waktu, tempat, dan umat
(benar-salah). Kelompok ahlu bidah memiliki kesesatan sesuai dengan penyelewengan mereka terhadap
jamaah kaum muslimin (benar-salah)
Sesungguhnya syariat mengikat secara umum bukan secara khusus (benar-salah). Barang siapa yang
menyangka bahwa selain agama Nabi Muhammad ada agama yang lain yang diterima di sisi Allah maka ia
telah mendustakan Allah (benar-salah)
Tafsir la ilaha illallah (yang maha mampu untuk mencipta- tidak ada yang berhak disembah melainkan
Allah). Manusia terbagi dalam pembagian sebab (yang berlebih-lebihan dan yang tidak perduli dua sisi
dan pertengahan)
Apa yang Allah kabarkan tentang dirinya (tidak diketahui- diketaui- tidak diketahui dari satu sisi dan
diketahui dari satu sisi). Perkataan onggota tubuh saling menyerupai sebagai perkataan yang (batil-benar).

Syaikhul islam berkata: kita memohon kepada Allah untuk memberi petunjuk kepada kita dan bagi
semua kaum muslimin semuanyan kepada jalan yang lurus : jalannya orang-orang yang diberi nikmat atas
mereka yaitu para Nabi, shidiqqin, syuhada, serta orang-orang saleh dan mereka adalah sebaik-baik teman.
297
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha agung, segala puji bagi
Allah Tuhan semesta alam. Wasalallahu ala khairo kholqihi muhammd wa aalihi wa shahbihi wasallama
tasliman katsiro ila yaumuddin.

Ujian akidah secara menyeluruh


Barang siapa yang mengenal syariat dan kedaan Rasul salallahu alihi wasallam serta para sahabat dan ulama,
ia akan mengetahui bahwa kebanyakan manusia tidak berjalan di atas rel yang benar. Akan tetapi mereka
berjalan hanya sesuai adat, yang mereka saling mengunjungi satu sama lain kemudian akan mencari tahu
aurat saudaranya, sehingga akan membawanya kepada hasad jika sadaranya mendapat nikmat dan
meremehkanya kala mendapat musibah, merasa sombong ketika menasehatinya, menipunya untuk
mendapatkan sesuatu dari dunia dan akan menghukumnya dengan kesalahan kalau itu memungkinkan.
Semua ini akan menimpa di antara orang-orang yang mengklaim dirinya zuhud dan bukan rakyat jelata. Dan
mereka yang yang mengenal Allah dan syariat serta beografi para salaf akan melepaskan diri dari semua itu.
(Ibnu Jauzi).
Penulis ushul (Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi - Muhammad bin Abdul Wahab semuanya benar).
Semua yang ada di dunia adalah hamba Allah sampaipun orang kafir (benar-salah).
Di antara karya Muhammad bin Abdul Wahab (Mukhtashar Siroh Ushulul Iman Tafsir semuanya
benar). Ubudiyah terbagi menjadi (dua bagian tiga bagian).
Alwilayah (perlindungan Allah) terbagi menjadi (dua bagian tiga bagian). Tasbih dari burung merupakan
ubudiyah (paksaan ketaatan) semua hewan bertasbih kepada Allah kecuali tokek (benar-salah).
Tauhid terbagi menjadi (rububiyah, uluhiyah, dan asma wasifat almarifa wal itsbat dan irodah wal qasd
semuanya benar- semuanya benar dan ditambah dengan tauhid hakimiyah).
Barang siapa yang beriman dengan salah satu macam tauhid tanpa yang lainya maka ia bukan seoarang
muwahid (benar-salah)
Pembagian tauhid merupakan bidah karena tidak ada dalil (benar-salah).
Hubungan antara tauhid dengan iman bahwa iman lebih umum dan tauhid bagian darinya (benar-salah).
Rkun iman (8,6,5). Kaum musrikin juga memiliki ibadah untuk Allah (benar-salah). Yang diibadahi dari
selain Allah sementara ia tidak ridho (thaghut bukan thaghut). Ibadah terdiri dari lisan dan anggota badan
saja (benar-salah). Syarat-syarat la ilaha illahu (7-8). Hak hamba atas Allah dinamakan hak (wajib
tafadhul). Perkataan Allahu wa Rasuluhi alam dikatakan (semasa hidup Nabi Muhammad setiap waktu).
Apa yang Allah sandarkan terhadap dirinya sendiri terbagi menjadi (2,3).
Dalam perkara syariat dikatakan (Allahu alam Allahu warasuluhu alam). La ilaha illallah memiliki (2
rukun 8 rukun -7 rukun).
Mengesakan Allah dalam pengaturan alam semesta dan menurunkan hujan merupakan tauhid (uluhiyah
rububiyag asma wasifat). Di antara yang menafikan pokok tauhid (syirik besar syirik kecil bidah).
Kewajiban yang paling wajib adalah berbakti kepada orang tua (benar- salah). Keharaman yang paling besar
adalah zina dan membunuh jiwa yang diharamkan Allah (benar-salah). Diharamkan menyembunyikan ilmu
bagaimanapun keadaanya (benar-salah). Nabi Muhammad melarang Muaz untuk menyampaikan hadist
298
yang berisi tentang keutamaan tauhid jangan sampaimereka tidak (belomba-lomba - bertawakal semuanya
benar). Apakah Muaz menyelisihi perintah ini (ya - tidak). Apakah hukumnya khusus berlaku untuk muaz
saja (ya tidak). Kezaliman yang paling zalim adalah kezaliman seorang hamba kepada selainnya berupa
jiwa, harta, dan kehormatan (benar salah). Tempat kembali yang bertemu dengan Allah sementara terus
menerus dalam dosa besar selain syirik (azab dibawah kehendak Allah). La ilaha illalah adalah zikir bukan
merupakan doa (benar-salah). Ada yang mengucapkan la ilaha illallah akan tetapi tidak berzinah di sisi
Allah (benar-salah). Sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah ummah. Makna ummah adalah (suri teladan-
pemimpin- pengajar kepada kebaikan-semuanya benar).
Tidak boleh melakukan riqiyah bagi yang tertimpa penyakit hissi (fisik) dan maknawi kecuali dari penyakit
ain hummah (benar-salah).
Hadits mereka tidak meminta ruqiyah, Imam Muslim menambahkan mereka tidak merukiyah. Tambahan ini
adalah (benar-salah).
Syirik besar menghalkan darah dan harta kalau itu bukan berasal dari kafir zimi atau muahid (benar-salah)
Perbedaan antara yang meruqiyah dan yang meminta ruqiyah bahwa yang meminta ruqiyah adalah meminta
untuk diberi yang hatinya berpaling kepada selain Allah sedangkan yang meruqiyah adalah sebagai seorang
yang memberi (benar-salah).
Menyamakan selain Allah dengan Allah yang merupkan kekhususan Allah adalah syirik (besar-kecil). Apa
yang dipahat dalam bentuk gambar disebut (shaman-watsan-semuanya benar).
Karaimul amwal (harta yang paling berharga-pertengahan-paling kecil). Mengusap hajar aswad untuk
tabarruk (disyariatkan-dilarang-didalamnya ada perincian)
Menyembelih adalah ibadah badaniyah yang paling agung (benar-salah), tidak boleh melaknat pelaku dosa
besar kecuali secara umum (benar-salah).
Tempat-tampat yang dipersiapakan untuk memerangi Allah dan Rasulnya tidak boleh salat didalamnya
kecuali mesjid (benar-salah). Kalau memungkinkan untuk dirubah menjadi tempat ketaatan maka dianjurkan
untuk dirubah (benarsalah).
Diperbolehkan meniatkan rihlah untuk salat dimasjid kuba (benar-salah). Berpergian ketempat-tempat syirik
yang telah punah diperbolehkan kalau untuk mengambil pelajaran (benar-salah).
Diperbolehkan pergi di gua hira untuk mengenang bentuk peribadatan Nabi Muhammad (benar-salah).
Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari mekah kebaitul maqdis (benar-salah).
Tanpa petunjuk untuk mendapat hidayah dalam menempuh perjalanan (dilaknat-berdosa). Mereka
merendahkan orang-orang saleh dan mengingkari keutamaan mereka (ekstrim-menentang-pertengahan)
Setan semakin berani menyeru manusia kepada kesyirikan (adanya ilmu dan ulama-ketika hilangnya para
ulama). Ghulu bisa terjadi pada (perkataan-perbuatan-pada ke dua hal ini disertai dengan keyakinan)
Yang menziarahi kuburan untuk berdoa kepada Allah disisinya (musyrik-mubtadi-seorang yang bertauhid).
Salat dimasjid yang ada kuburannya (sah-batal-makruh).
Pahala salawat kepada Rasulullah (tidak dibatasi dengan tempat-semakin bertambah kalau di sisi
kuburannya). Barang siapa yang mempelajari bagian ilmu perbintangan maka ia telah belajar ilmu sihir
(benar-salah).
299
Membeci sebagian garis-garis untuk meramal (termasuk bentuk kesialan-boleh). Perkataan penulis
menyandarkan kesialan pada burung adalah tercela yakni disana ada penyandaran kesialan kepada burung
yang terpuji (benar-salah). Keyakinan bahwa bintang merupakan sebab turunya hujan disertai keyakinan
bahwa Allah yang menurunkan hujan (dibenarkan-syirik kecil). Mengambil sebab merupakan perusak
tawakal (benar-salah).
Dibenarkan untuk berkata (saya bertawakal kepadamau-saya wakilkan kepadamu-saya bertawakal kepada
Allah kemudian kepadamu- semuanya benar kecuali yang pertama). Barang siapa yang mengetuk obat riya
maka akan mengingat mati dan sakarotul maut (benar-salah).
Seseorang yang bersodaqoh karena Allah kemudian Allah ilhamkan kepada hati kaum muslimin untuk
mencintai dan memujinya (seorang yang riya-seorang yang ikhlas). Bersodaqoh supaya hartanya bertambah
(seorang yang musyrik-seorang yang ikhlas).
Jika seseorang takut terjatuh kepada riya maka diperboehkan untuk meninggalkan ibadah (benar-salah).
Dinamakan sebagai hambnaya dinar (karena ia menyembahya-disebabkan ridho dan marahnya karenanya).
Bab kehendak seseorang dalam beramal untuk dunia lenbih berbahaya dari bab riya (benar-salah). Apa yang
diberikan oleh salah seorang yang berperkara kepada hakim (hadiah-sogok-semuanya benar)
Manusia telah sepakat bahwa barang siapa yang telah jelas sunnah kepadanya maka tidak boleh baginya
untuk meninggalkanya (dari perkataan siapapun - kecuali perkataan imam yang empat). Menyandarkan
nikmat kepada selain Allah dalah kufur (besar-kecil).
Bersumpah dengan nama Allah dengan dusta (syrik kecil - dosa besar haram - harus dirinci). Mimpi
kadang bisa dijadikan syariat (benar- salah). Awal para makhluk adalah (pena arsy kursi).
Ucapan waktu telah berkhianat (haram boleh kalau hanya sekedar mengabarkan). Ucapan si anu lahir di
tahun kelaparan (haram boleh kalau hanya sekedar mengabarkan).
Bernama dengan alAziz, al Karim, dan al Halim (tidak mengapa haram). Ucapan Tuhanku mencintaiku
bagi yang mendapat nikmat (benar salah). Ucapan telah datang hujan angin (benar salah).
Dalam hadits Al Harits merupakan nama dari nama-nama (setan nama yang paling jujur). Ucapan ya
Allah saya meminta dengan wajahmu yang mulia supaya engkau memberi taufik kepadaku untuk menghafal
alquran (haram boleh).
Ucapan yang melihat seorang fasik yang kaya dia tidah berhak atas harta ini (boleh haram). Hukum
yang menginkari takdir dan ketetapan (kafir berdosa).
Ucapan dalam jiwaku ada sesuatu yang tidak baik tentang takdir merupakan (keraguan dan kegoncangan
pengingkaran dan penyangkalan). Ucapan Allah tidak akan menerima taubatmu (boleh haram).
Kebanyakan para salaf mengitlakan akidah yang benar dengan nama (sunah syariat tauhid alfiqhul
akbar semuanya benar). Status agama nasional dibentuk dari gabungan agama penyembah berhala,
kitabiyah, keyakinan-keyakinan, filsafat dan yang lain adalah (Shabiah Majusi).
Agama nasional Tsanuyah pengikutnya mensucikan api dan agama ini merupakan agama Persia sebelum
Islam adalah merupakan agama (Majusi Shabiah). Kalimat ajamiyah (bukan bahasa Arab) yang dimaksud
denganya adalah nifaq dan keluar dari agama islam (Zindiqah Shabiah). Riddah adalah keluar dari agama
Islam dengan melakukan pembatalnya (benar salah). Jahmiyah merupakan gabungan tiga jim (huruf jim)
300
(benar salah).
Tidak ada perbedaan antara riya dalam ucapan la ilaha illallah dan dalam bersodaqoh (benar salah). Wajib
mencintai Rasul salallahu alaihi wasallam melebihi kecintaan terhadap anak, orang tua dan semua manusia
(benar salah)
Pembatal-pembatal keislaman (sepuluh lebih banyak dari sepuluh). Kebanyakan kembali kepada (ucapan,
amalan, keyakinan dan ragu ucapan, amalan, dan keyakinan). Dosa-dosa besar (terhitung terbatas).
Allah tidak disifati kecuali dengan apa yang telah Allah sifatkan bagi diri-Nya sendiri dan yang disifati oleh
Rasu-Nya tidak boleh melampaui al Quran dan hadits yang mengatakannya adalah (Syaikhul Islam Ibnu
Qayyim Imam Ahmad).
Barang siapa yang menyerupakan Allah dengan makhluknya maka ia telah kafir, barang siapa yang
menafikan apa yang telah Allah sifatkan bagi diri-Nya sendiri atau yang disifatkan Rasul-Nya maka ia telah
kafir, tidak ada yang Allah sifatkan bagi diri-Nya sendiri dan yang disifatkan Rasulnya terdapat
penyerupaan. Yang mengatakannya adalah (Bukhari imam Abu Hanifah Naim bin Hamad). Para salaf
telah sepakat untuk menetapkan sifat (mereka tidak berselisih didalamnya mereka berselisih sedikit).
Sebagian ulama menulis kitab khusus dalam dosa-dosa besar, yang paling penting dari kitab tersebut adalah
(Al Kabair karangan Imam Zahabi al Kabair karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab semuanya
benar).
Setiap perkara supranatural yang diluar kewajaran bani Adam yang Allah jalankan lewat wali-walinya
sebagai penguat atau penolong dan untuk mengokohkan dan membantu agama dinamakan (mukjizat
karomah).
Alkaromah (tidak mungkin dilawan memungkinkan untuk dilawan). Tanda-tanda yang menunjukan
dekatnya hari kiamat, dan datang secara berturut-turut dinamakn tanda-tanda kiamat (besar kecil).
Haudh (telaga) tempat sumber air yang besar yang didatangi umat Nabi Muhammad pada hari kiamat (benar
salah)
Dua umat dari bani Adam yang telah ada yang memiliki mata yang kecil, wajah yang bergelombang
seoakan-akan wajah mereka seperti perisai yang mengkilap, mereka adalah ( dan
).
Persaksian dengan surga dan neraka terbagi menjadi (mutlak dan muqayyad umum dan khusus).
Debenarkan berhujjah dengn takdir dalam ( tidak dalam
)
Fasik ada dua, fasik kulli (menyeluruh) yang mengeluarkan dari agama yakni kufur besar dan fasik juzI
(bagian) yang tidak mengeluarkan dari agama yakni maksiat-maksiat (benar-salah)
Ada perbedaan hukum syariat antara yang mengolok-olok Allah dan Rasul-Nya secara sungguh-sungguh
dan main-main (benar-salah).
Iklas beribadah kepada Allah akan tetapi menyelisihi petunjuk Nabi Muhammad (musyrik mubtdi -
muwahhid (orang bertauhid). Mengingkari sebagian nama-nama dan sifat-sifat Allah (nifak kufur ada
perincian)
Annid (tandingan) adalah (yang menyerupakan dan menyekutukan lawan dan yang menyelisihi).
301
(menyandarkan nikmat kepada selain Allah (haram boleh wajib). Apa yang Allah kabarkan maka wajib
kita imani baik kita ketaahui maknanya atau tidak (benar-salah). Di dalam alquran ada yang tidak memiliki
makna (benar-salah)
Tidak sah bergantung pada kaidah penafian semata untuk menafikan tasybih (peyerupaan) (benar-salah)
Tidak ada sesuatupun yang disifati dengan sifat kecuali itu adalah jism (anggota badan) dan jism saling
menyerupai (benar-salah). Almaujudul mumkin (kemungkinan untuk ada) pasti ada yang mengadakanya
yaitu wajibul wujud (wajib untuk ada) (benar-salah).
Setiap apa yang disifati untuk makhluk dari kesempurnaan yang mutlak maka yang mencipta lebih utama
untuk itu (benar-salah). Tidak boleh tidak ketika menetapkan, maka tidak boleh menyerupakan dan ketika
mensucikan tidak boeh mentatil (menolak) (benar salah)
Kesamaan dalam nama dan sifat tidak melazimkan kesamaan yang dinamai dan yang disifati sebagaimana
telah ditunjukan al Quran, sunnah, akal, dan kenyataan (benar-salah).
Tidak ada seorang pun yang dekat kepada Allah meyakini bahwa Allah memiliki sekutu dalam mencipta dan
bahwa alam ini memiliki dua pencipta yang sederajat (benar-salah)
Kapan tuntutan syariat telah ditegakan maka penerapannya sebagai bentuk keislaman pada setiap waktu,
tempat, dan umat (benar-salah). Kelompok ahlu bidah mereka memiliki kesesatan sesuai penyelisihan
mereka terhadap jamaah kaum muslimin (benar-salah)
Sesungguhnya syariat diwajibkan secara umum bukan untuk yang khusus (benar-salah). Barang siapa yang
menyangka ada agama lain selain agama Nabi Muhammad yang diterima di sisi Allah maka ia telah
mendustakan Allah (benar-salah)
Tafsir la ilaha illallahu (yang maha mampu untuk mencipta tidak ada yang berhak diibadahi melainkan
Allah). Manusia terbagi dalam pengambilan sebab (ekstrim menentang tengah-tengah).
Apa yang Allah kabarkan tentang diri-Nya (tidak diketahui diketahui tidak ditahu dari satu sisi dan
ditahu dari satu sisi). Ucapan bahwa anggota tubuh saling menyerupai adalah ucapan (batil-benar).
Jalan para salaf sekedar iman dengan lafadz Quran dan hadits tanpa memahami fikihnya (benar-salah).
Metode para salaf adalah tafwidh (menyerahkan sepenuhnya) makna (benar-salah)
Kebenaran yang wajib diyakini tidak ditunjukan oleh al Quran dan sunnah baik secara zahir ataupun nas
(benar-salah). Jalan para salaf lebih selamat dan jalan para khalafi (yang datang setelah para salaf) lebih
mengetahui dan hikmah (benar-salah)
Tidak ada kontradiksi antara sifat tinggi dan sifat maiyah (bersama) karena sifat maiyah tidak melazimkan
bercampur dan bersatu pada satu tempat (benar-salah). Setiap golongan dari kelompok tatil (menolak sifat)
daemahan tamsil (menyerupakan) maka akan menggabungkan antara tatil dan tamsil (benar-salah). Para
sahabat dalam bab asma wasifat (mereka mengatakan dengan hak berdiam diri berkata dengan yang
batil).
Tidak ada perbedaan antara mazhab salaf dan mazhab yang mentawil dalam nas-nas sifat karena semuanya
telah sepakat bahwa ayat ayat dan hadits tidak menunjukan atas sifat Allah (benar-salah).
Penulis Hamawiyah adalah (Yaqut al Hamawi Ibnu Utsaimin Ibnu Taimiyah). Zahir dari nas-nas sifat
(diehendaki tidak dikehendaki didalamnya ada perincian).
302
Syaikhul Islam berkata: kita memohon kepada Allah agar memberi petunjuk kepada kita dan bagi semua
kaum muslimin kepada jalan yang lurus; jalannya orang-orang yang diberi nikmat atas mereka yaitu para
Nabi, shidiqqin, syuhada, serta orang-orang saleh dan mereka adalah sebaik-baik teman. Tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan izin Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam. Wasalallahu ala khairo kholqihi muhammd wa aalihi wa shahbihi wasallama tasliman
katsiro ila yaumuddin.

303

(Beberapa Pelajaran Penting Bagi Segenap Umat)
Oleh: Syaikh Bin Baz
Pelajaran pertama : Surat al-Fatihah dan surat-surat pendek lainya, dimulai dari surat al-Zalzalah sampai
surat an-Nas dengan cara talqin (mengikuti bacaan guru), membenarkan bacaan, menghafalnya dan
memahami penjelasan yang perlu dipahami dari surat ini.
Pelajaran kedua : Rukun-rukun Islam dan penjelasannya, yang pertama dan yang paling agung adalah
persaksian la ilaha illallah (bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah) dan
Muhammad adalah rasul Allah, dengan menjelaskan makna dan syarat-syaratnya. Maknanya adalah: la ilaha
(tiada tuhan), yaitu menafikan semua yang diibadahi selain Allah, (illallah), yaitu menetepakan ibadah
kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
Adapun syarat-syarat la ilaha illallah adalah: ilmu yang menafikan kebodohan; yakin yang menafikan
keraguan; ikhlas yang menafikan kesyrikan; jujur yang menafikan kedustaan; cinta yang menafikan
kebencian; tunduk yang menafikan pembangkangan; menerima yang menafikan penolakan; dan kufur
tehadap semua yang diibadahi selain Allah. Dan syarat-syarat ini telah dikumpulkan dalam dua bait syair
berikut ini:
Ilmu, yakin, ikhlas dan kejujuranmu, disertai
Cinta, ketundukan, dan penerimaanmu terhadapnya
tambahlah dengan yang kedelapan yaitu kekufuranmu terhadap
selain Allah dari Sesuatu yang telah dijadikan sesembahan

Adapun penjelasan dan kandungan persaksian bahwa Muhammad adalah rasul-Nya adalah
membenarkan apa yang dikabarkanya, taat terhadap perintahnya, menjauhi dan mencegah diri dari yang
dilarangnya, dan tidak beribadah kecuali dengan apa yang telah beliau ajarkan. Setelah itu menjalaskan
kepada penuntut ilmu sisa rukun-rukun Islam lainnya yaitu shalat, zakat, puasa di bulan suci Ramadan, dan
melaksanakan haji di tanah suci bagi mereka yang mampu.
Pelajaran ketiga : Rukun-rukun iman yang enam: Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, rasul-rasul, hari akhir, dan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk yang datang dari Allah.

Dengan menyebut nama Allah yang maha penyayang, kepada-Nya kita memohon pertolongan.
Metode menghafal al Quran: dihafal tiap hari persepuluh ayat disertai membaca tafsirnya dari tafsir yang ringkas,
misalnya, tafsir ibnu Sadi, dan meminta pertolongan Allah untuk mengamalkanya.
Maksud kata ilmu dari syarat-syarat la ilaha illallah adalah ilmu dengan makna la ilaha illallah.
Makna dari jujur adalah jujur dalam berkata, berbuat dan berkeyakinan.
Macam-macam cinta:
1. Cinta bersama Allah, hukumnya syirik besar.

304
2. Cinta karena Allah, hukumya wajib dan merupakan simpul iman yang paling kuat. Dan ini terjadi pada:
Amalan, misalnya mencintai hukum-hukum syariat; pelaku amalan, seperti para malaikat dan Nabi; waktu, misalanya
bulan suci Ramadan; tempat, misalnya mesjid.
3. Cinta yang merupakan tabiat, hukumnya boleh.

Pelajaran keempat : Macam-macam tauhid dan syirik.


Penjelasan macam-macam tauhid yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah dan tauhid asma wa sifat.
Tauhid rububiyah adalah mengimani bahwasanya Allah sebagai pencipta dan pengatur segala sesuatu, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya. Tauhid uluhiyah adalah mengimani bahwasanya Allah merupakan sesembahan
yang hak dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan ini merupakan makna la ilaha illallah, karena maknanya
adalah tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah. Semua ibadah seperti salat, puasa dan selainya, wajib
untuk diikhlaskan kepada Allah semata, tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah walaupun sedikit.
Tauhid asma wa sifat adalah beriman dengan segala apa yeng terdapat dalam al Quran dan hadits-hadits
sahih dari nama-nama dan sifat-sifat Allah dan menetapkanya bagi Allah semata sesuai dengan kebesaran-
Nya, tanpa memalingkan, menolak, membagaimanakan dan mempermisalkan, sebagai pengamalan firman
Allah :
] [
katakanlah, Dialah Tuhan yang maha esa, Allah tempat meminta, tidak beranak dan tidak pula
diperanakan, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.
Dan firman Allah :
] [
tidak ada yang serupa dengan-Nya dan Dia maha mendengar lagi maha melihat.
Diantara para ulama ada yang membagi tauhid menjadi dua saja. Mereka memasukan tauhid asma wa
sifat kedalam tauhid rububiyah. Namun, tidak ada yang perlu diperselisihkan pada perkara ini. Karena
sudah jelas maksud dari masing-masing pembagian tersebut.
Syirik ada tiga macam: syirik besar, kecil, dan tersembunyi. Adapun syirik besar adalah mengakibatkan
terhapusnya semua amalan dan kekal di dalam neraka bagi mereka yang meninggal diatasnya .
Sebagaimana firman Allah :
] [
seandainya kalau mereka menyekutukan Allah maka akan terhapus apa yang mereka amalkan.
Dan firman-Nya :
] [
tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedangkan mereka
mengakui bahwa mereka sendiri kafir, mereka itulah yang terhapus amalan-amalanya dan kekal di
dalam neraka.
Dan barang siapa yang mati di atas kesyirikan maka tidak akan diampuni dan diharamkan atasnya surga.
Sebagaimana firman Allah :
[
]48:
305
sesungguhya Allah tidak akan mengampuni yang menyekutukan-Nya dan mengampuni dosa-dosa
dibawahya bagi mereka yang dikehendaki.

Dan firman Allah :


] [
Sesunggunya yang menyekutukan Allah maka telah diharamkan atasnya surga dan tempatnya adalah
nereka, dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zalim.
Di antara jenis kesyirikan ini: meminta kepada yang telah mati dan berhala-berhala, meminta
keselamatan kepada mereka, bernazar dan menyembelih untuk mereka, dll. Syirik kecil adalah apa yang di
sebut dalam nas al Quran dan sunah sebagai syirik akan tetapi tidak sampai pada syirik besar, seperti riya
pada sebagian amalan dan bersumpah dengan nama selain Allah, begitu pula perkataan: atas kehendak Allah
dan kehendak si anu, dll. Sebagaimana hadits Rasulullah : (apa yang saya takutkan atas kalian adalah syirik
kecil, kemudian Rasulullah ditanya: apa itu wahai Rasulullah? Beliau berkata: riya). Juga sabdanya:
(barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka ia telah berbuat syirik). Dan sabdanya: (janganlah
kalian mengatakan: atas kehendak Allah dan kehendak si anu, akan tetapi katakan: atas kehendak Allah
kemudian kehendak si anu) (diriwayatkan Abu Dawud dengan sanad yang sahih dari Huzaifh bin al-Yaman,
semoga Allah meridainya). Jenis ini tidak mengeluarkan dari Islam dan tidak pula mengharuskan pelakunya
kekal di neraka, akan tetapi mengurangi kesempurnaan tauhid. Adapun syirik jenis yang ketiga adalah syirik
yang tersembunyi dalilnya adalah sabda Rasulullah : (maukah kukabarkan kepada kalian apa yang paling
saya takutkan atas kalian melebihi takutku atas al Masihul Dajal? Mereka menjawab: ya, wahai
Rasulullah. Beliau berkata: syirik yang tersembunyi, seorang melaksanakan shalat kemudian memperbagus
shalatnya karena ia melihat seseorang memperhatikan shalatnya). Pembagian syirik boleh juga di bagi
menjadi dua, yaitu: Besar dan kecil. Adapun syirik yang tersembunyi masuk pada keduanya; bisa masuk
pada syirik besar seperti kesyirikannya orang-orang munafiq, mereka menyembunyikan keyakinan mereka
yang batil dan menampakan keislaman disebabkan riya dan takut atas jiwa-jiwa mereka. Dan bisa masuk
pada syirik kecil, seperti riya sebagaimana terdapat pada hadist Mahmud bin Lubaid al-Anshari dan hadits
Abu Said yang telah disebutkan.
Pelajaran kelima : Al-Ihsan yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah melihatnya dan jika
tidak bisa maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Pelajaran keenam : Syarat-syarat shalat yaitu ada Sembilan: Islam, Berakal, Tamyiz, Mengankat
hadats, Menghilangkan najis, Menutup aurat, Masuknya waktu, Menghadap kiblat, dan Niat.
Pelajaran ketujuh : Rukun-rukun shalat yaitu ada empat belas: Berdiri jika mampu, Takbiratul ihram,
Membaca al Fatihah, Ruku, Itidal setelah ruku, Sujud pada anggota tubuh yang tujuh, Bangun dari sujud,
Duduk di antara dua sujud, Tumaninah pada semua gerakan, Tertib pada semua rukun, Tasyahud akhir,
Duduk untuk tasyahud, Salawat atas Nabi Muhammad, dan Dua kali salam.
Pelajaran kedelapan: Wajib-wajib shalat yaitu ada delapan: Semua takbir kecuali takbiratul ihram,
Perkataan samiallahu liman hamidah bagi seorang imam dan yang shalat sendirian, Perkataan: rabbana

306
walakal hamdu untuk semua, Perkataan: subhana rabiyyal azim dalam ruku, Perkataan: subhana rabiyal
ala dalam sujud, Perkataan: rabigh firli di antara dua sujud, Tasyahud awal, dan Duduk tasyahud awal.
Pelajaran kesembilan : Penjelasan tasyahud yaitu:










Artinya: Segala penghormatan adalah milik Allah demikian pula segala keselamatan dan kebaikan.
Semoga keselamatan atas Nabi Muhammad dan semoga rahmat dan berkah Allah selalu terlimpah
padanya. Dan semoga keselamatan atas kami dan hamba-hambanya yang saleh. Saya bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.
Kemudian setelah itu bersalawat dan mendoakan keberkahan atas Nabi Muhmmad dengan mengatakan:







Artinya: ya Allah, pujilah Nabi Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau telah memuji
Nabi Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah
kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.
Kemudian berlindung kepada Allah pada tasyahud akhir dari azab neraka, azab kubur, dari fitnah
kehidupan dan mati, serta dari fitnah Dajjal. Kemudian setelah itu memilih doa sesuai yang dikehendaki, dan
yang paling baik adalah doa yang diambil dari Nabi Muhammad. Diantaranya adalah:



.


Artinya: Ya Alaah, bantulah saya untuk selalu berzikir, bersyukur dan bagus dalam beribadah
kepadamu. Ya Allah, sesungguhnya saya telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak dan tidak
ada yang bisa mengampuni dosaku selain Dirimu, maka ampunilah aku dengan ampunan yang berasal
disisimu, dan rahmatilah saya sesungguhnya engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Adapun setelah tasyahud yang pertama pada salat Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya, maka setelah
membaca dua kalimat syahadat langsung berdiri untuk melaksanakan rakaat yang ke tiga. Kalau ingin
bershalawat Atas Nabi Muhammad maka itu lebih baik sebagaimana keumuman hadits pada hal ini.
Kemudian bangkit untuk melaksanakan rakaat yang ke tiga.

Gerakan dalam salat ada lima: Gerakan yang diharamkan seperti makan; Gerakan yang dimakruhkan, seperti,
menoleh; Gerakan yang boleh, seperti mengelus jenggot; Gerakan yang mustahab, seperti menutup saf yang kosong;
Gerakan yang wajib, seperti menghilangkan najis.
Sujud sahwi: Sebab-sebah sujud sahwi: Menambah; Mengurangi; Ragu. Ragu terbagi menjadi: Ragu setelah
selesai dan menunaikan ibadah maka tidak boleh berpaling kepadanya secara mutlak sampai ada keyakinan yang
mantap; Ragu sedang dalam melaksanakan ibadah, kalau banyak jangan berpaling kepadanya adapun kalau seikit

307
maka dikembalikan pada perkiraanya yang lebih kuat, kalau tidak bisa maka ambilah jumlah yang sedikit. Kalau
seseorang lupa sujud sahwi maka tidak apa-apa.
Jika rukun shalat ditinggalkan maka shalat tidak sah, sampai mendatangkan rukun shalat tersebut dan
mengerjakan yang setelahnya kemudian sujud sahwi. Adapun wajib shalat apabila ditinggalkan karena lupa dan telah
dilewati tempatnya maka hanya sujud sahwi saja.

Pelajaran kesepuluh : Sunah-sunah salat diantaranya: Doa istiftah; Meletakan telapak tangan kanan di
atas telapak tangan kiri dan diletakan di atas dada ketika berdiri, baik sebelum ruku atau sesudah ruku;
Mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga ketika takbir pertama juga ketika hendak ruku dan
bangun darinya sambil menggabungkan jari jemari dan dibentangkan; Tambahan perkataan rabbana
walakal hamdu setelah bangun dari ruku; Tambahan perkataan satu kali dari rabighfirli di antara dua sujud;
Mensejajarkan kepala dengan pungung ketika ruku; Menjaukan lengan atas dari lambung, perut dan paha,
juga menjauhkan paha dari betis ketika sujud; Mengankat kedua lengan dari tanah ketika sujud, Duduk di
atas kaki kiri yang dibentangkan dan menegakan kaki kanan ketika tasyahud awal dan duduk di antara dua
sujud; Duduk tawaruk pada rakaat terakhir dalam shalat yang jumlah rakaatnya tiga atau empat; yaitu
duduk di atas tempat duduknya dan menjadikan kaki kirinya di bawah kaki kanannya serta menegakan kaki
kanan; Mengacungkan jari telunjuk pada tasyahud awal dan yang terakhir, dimulai ketika duduk sampai
akhir dari tasyahud serta menggerakannya ketika bedoa, bersalawat, mendoakan berkah atas Nabi
Muhammad dan keluarganya serta atas Nabi Ibrahim dan keluarganya, baik pada tasyahud yang pertama
ataupun ketika berdoa pada tasyahud yang terakhir; Mengeraskan suara pada shalat subuh, shalat jumat,
shalat dua hari raya, shalat minta hujan, dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan dua rakaat pertama
pada salat isya; Membaca dengan suara pelan pada shalat zuhur, ashar, juga pada rakaat yang ketiga pada
shalat maghrib dan dua rakaat terakhir shalat isya; Membaca surat lain sebagai tambahan dari surat al-
Fatihah. Di antara sunah-sunah shalat selain yang kita sebutkan : Tambahan dari perkataan rabbana walal
hamdu setelah bangun dari ruku bagi seorang imam, mamum, dan bagi yang shalat sendiri, Meletakan
kedua tangan di atas kedua lutut ketika ruku sambil merenggangkan jari jemari.
Pembahasan kesebelas : Pembatal-pembatal shalat yaitu ada delapan: Bebicara dengan sengaja dalam
keadaan sadar dan tahu, adapun yang lupa dan bodoh maka tidak membatalkan shalatnya; Tertawa; Makan;
Minum; Terbuka aurat; Berpaling dengan banyak dari arah kiblat; Main-main dengan banyak dan secara
berturut-turut, Batalnya wudhu.
Pembahasan kedua belas : Syarat-syarat wudhu : Islam; Bearakal; Tamyiz; Niat; Melangsungkan
hukum niat yaitu tidak berniat memutusnya sampai selesai bersuci; Tidak adanya yang mengharuskan
wudhu; Bersuci dengan air atau batu sebelum berwudu; Suci dan halalnya air; Menghilangkan apa-apa yang
bisa menghalangi air menyentuh kulit; Masuknya waktu shalat bagi yang selalu hadats.
Pembahasan ketiga belas : Wajib-wajib wudhu ada enam: Mencuci muka termasuk memasukan air
dalam mulut dan hidung; Mencuci kedua tangan sampai siku; Mengusap semua kepala dan termasuk telinga;
Mencuci kedua kaki sampai mata kaki; Tertib; Muwalah (tidak memtus wudhu). Disunahkan untuk

308
mengulangi sampai tiga kali ketika mencuci muka, kedua tangan, kedua kaki dan ketika memasukan air ke
dalam mulut dan hidung. Yang wajib dari semua itu cuma satu kali saja. Adapun mengusap kepala tidak
disunahkan untuk diulangi sebagaimana telah ditunjukan oleh hadits-hadits sahih.

Melangsungkan niat adalah mengambil niat dari awal sampai selesai wudhu tanpa memutusnya.
Tidak adanya yang mengharuskan wudhu misalnya dia tidak berwudhu dalam keadaan memakan daging onta.
Bersuci dengan air atau batu sebelumnya yaitu tidak berwudhu sebelum bersuci dengan air atau batu kecuali
buang angin, bangun dari tidur dan makan daging onta.
Suci dan halalnya air yaitu tidak bersuci dari air yang najis atau hasil curian.
Menghilangkan apa-apa yang bisa menghalangi air menyentuh kulit seperti adonan terigu.
Al Muwalah yaitu tidak menunda mencuci anggota wudhu sementara yang lainnya telah kering..

Pelajaran keempat belas : Pembatal-pembatal wudhu ada enam: Yang keluar dari dua jalan (qubul dan
dubur); Sesuatu yang menjijikan dan najis keluar dari badan; Hilangnya akal karena tidur atau selainnya;
Menyentuh kemaluan dengan tangan tanpa pengalas, baik dubur maupun qubul; Makan daging onta; Murtad
dari Islam. Peringatan penting! memandikan orang yang meninggal, yang benar adalah tidak membatalkan
wudhu, dan ini adalah perkataan kebanyakan para ulama disebabkan tidak adanya dalil yang menunjukan
hal itu. Akan tetapi, kalau tangan yang memandikan menyentuh kemaluan orang yang meninggal tanpa
pengalas maka wajib baginya untuk berwudhu. Yang wajib baginya supaya tidak menyentuh kemaluan
orang yang maninggal kecuali menggunakan alas. Begitu pula, menyentuh perempuan tidak membatalkan
wudhu secara mutlak, baik dengan syahwat ataupun tanpa syahwat sesuai perkataan yang paling sahih dari
dua pendapat para ulama, selama tidak keluar sesuatu darinya. Karena Nabi Muhammad salallahu aliahi
wasallam mencium sebagian istrinya kemudian langsung shalat tanpa berwudhu. Adapun firman Allah yang
artinya: (atau kalian menyentuh wanita), maksudnya adalah bersetubuh, sebagaimana perkataan yang paling
kuat dari dua pendapat para ulama. Ini adalah perkataan ibnu Abas dan sekumpulan ulama yang telah lalu
dan masa sekarang.
Pembahasan kelima belas : Bagi setiap muslim hendaknya memperindah diri dengan akhlak-akhlak
yang disyariatkan, di antaranya adalah jujur, amanah, menjaga diri, malu, berani, dermawan, menunaikan
janji, membersihkan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah, bertetangga dengan baik, membantu yang
membutuhkan sesuai dengan kemampuan dan lain sebagainya dari akhlak yang disyariatkan sebagaimana
yang ditunjukan oleh al Quran dan sunnah.
Pelajaran keenam belas : Beradab dengan adab-adab Islam, di antaranya adalah salam, menampakan
muka yang berseri-seri, makan dan minum dengan tangan kanan serta membaca bismilah ketika mulai dan
membaca alhamdulillah ketika selesai, mengucapkan Alhamdulillah setelah bersin, mendoakan yang bersin
dengan ucapan yarhamukallah jika yang bersin mengucapkan alhamdulillah, menjenguk orang sakit,
mengiringi jenazah untuk dishalatkan dan dikuburkan, mempergunakan adab-adab yang di syariatkan; ketika
masuk mesjid dan rumah serta ketika keluar darinya, ketika safar, bersama orang tua, karib kerabat,

309
tetangga, orang yang lebih tua dan yang lebih kecil, mengucapkan ucapan selamat ketika ada yang
melahirkan, mendoakan keberkahan bagi pasangan yang menikah, taziyah kepada orang yang ditimpa
musibah, dan selain dari itu dari adab-adab Islam seperti dalam berpakayan dan melepaskanya atau
memakai sendal.
Pelajaran ketujuh belas : Peringatan dari syirik dan berbagai macam maksiat.
Ancaman dan peringatan dari kesyirikan serta berbagai maksiat di antaranya adalah tujuh dosa yang
membinasakan dan menghancurkan yaitu, syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan
Allah kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, menuduh
wanita muslimah yng telah bersuami dengan zina. Begitu pula, durhaka kepada kedua orang tua, memutus
kekeluargaan, bersaksi palsu, keimanan yang dusta, menyakiti tetangga, menzalimi manusia berkaitan
dengan darah, harta, dan kehomatanya, minum minuman keras, main kartu (bejudi), ghibah, namimah dan
lain sebagainya dari yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Keluar dari dua jalan secara mutlak: seperti air kencing, tinja, air mani, madzi, wadi, kentut, batu kecil dan
darah.
Yang keluar dari tubuh tidaklah membatalkan wudhu kecuali dari jenis air kencing atau tinja.
Tidur, bukanlah pembatal melainkan sebagai persangkaan keluarnya angin, kalau dia merasa bahwa tidak keluar
sesuatu darinya maka tidaklah membatalkan wudhu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menguatkan bahwa memegang kemaluan disunahkan baginya untuk kembali
berwudhu.
Tata cara bertayamum: berniat, membaca basmalah, memukul satu pukulan di atas tanah dengan telapak tangan,
mengusap wajah dengan kedua telapak kemudian mengusap punggung telapak tangan.
Sifat mandi janabah yang wajib: berniat lalu membaca bismillah kemudian menyiramkan air keseluruh badan
hingga mengenai bulu-bulu badan, yang sedikit atau yang lebat disertai dengan madhmadho (memasukan air dalam
mulut) dan istinsyak (memasukan air dalam hidung). Adapun mandi wajib yang sempurna adalah mencuci kemaluan
terlebih dahulu, lalu mencuci ke dua tangan kemudian berwudhu dan membasahi semua rambut kepala, setelah itu
menyiramkan air pada bagian tubuh sebelah kanan terlebih dahulu sebelum yang kiri kemudian mencuci kedua kaki.
Ziyarah yang disyariatkan di Madinah ada lima: Mesjid nabawi dan karenanya niat rihlah (berpergian) di bangun;
Masjid quba; Kuburan Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam dan ke dua sahabatnya; Pekuburan Baqi;
Pekuburan syuhada uhud.
.
Pelajaran kedelapan belas, persiapan-persiapan bagi yang meninggal, shalat dan
menguburkannya.
Pertama : Disyariatkan bagi orang yang sakratul maut untuk di talqin dengan la ilaha illallah,
sebagaimana hadits Rasulullah (talqinlah orang-orang yang akan meninggal di antara kalian dengan
la ilaha illalllah), makna orang yang akan meninggal adalah orang yang dalam sakratul maut yaitu
Mereka yang telah tampak darinya alamat-alamat kematian. Kedua: Kalau sudah yakin dengan
kematianya maka matanya dipejamkan dan jenggotnya diikat, sebagaimana terdapat dalam sunah

310
Nabi Muhammad salallahu alihi wasallam. Ketiga: Wajib memandikan jenazah seorang muslim
kecuali kalau ia mati syahid di medan jihad, maka tidak dimandikan dan tidak dishalatkan bahkan
dikuburkan dengan pakayan yang ada dibadannya, karena Nabi Muhammad salallahu alaihi
wasallam tidak memandikan dan menshalatkan orang-orang yang meninggal pada perang uhud.
Keempat: Tata cara memandikan jenazah: Menutup auratnya; Diangkat sedikit dan menekan
perutnya dengan tekanan yang ringan; Orang yang memandikan hendaklah melilitkan kain atau
sejenisnya di atas tanganya lalu membersihkan si mayyit dengannya; Mewudhukannya
sebagaimana wudhu dalam shalat; Mencuci kepala dan jenggotnya dengan air yang dicampur daun
bidara atau yang sejenisnya; Memandikan anggota tubuhnya bagian kanan sebelum yang kiri, lalu
memandikannya seperti itu lagi, dua atau tiga kali, dan setiap kali memandikannya hendaklah
tanganya menekan perut si mayyit, kalau ada sesuatu yang keluar maka hendaklah ia
membersihkanya sambil menutup lubang tempat keluarnya sesuatu tersebut dengan kain dan
semisalnya, jika tidak cukup kuat maka boleh menggunakan tanah liat panas atau dengan alat-alat
medis sekarang, seperti perekat dan semisalnya, lalu mengulangi wudhunya; Kalau tiga kali belum
bersih juga, maka di ulang lima atau tujuh kali kemudian mengeringkanya dengan kain;
Memakaikan wewangian pada lipatan-lipatan tubuhnya (ketiak dan selangkaanya), juga anggota
tubuhnya yang sujud, namun jika diberi wewangian pada seluruh anggota tubuhnya maka itu lebih
baik; Mengasapi kain kafannya dengan asap kayu-kayu wangi; Kalau kumis dan kukunya panjang
maka sebaikanya dipendekan adapaun kalau dibiarkan maka tidak mengapa; Tidak menyisir
rambutnya; Tidak mencukur bulu kemaluanya dan tidak dikhitan, karena tidak ada dalil yang
menunjukan hal itu; Jika si mayyit adalah wanita, maka rambutnya dijalin menjadi tiga dan
diulurkan kebelakang. Kelima : Mengkafani jenazah, yang paling baik untuk mengkafani jenazah
laki-laki adalah dengan tiga lembar kain putih tidak ada baju dan tidak ada imamah sebagaimana
yang telah dilakukan Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam, dan di buat bertingkat-tingkat.
Kalau dikafani dengan dibuatkan baju, sarung, dan selimutnya, maka tidak mengapa. Adapun wanita
maka dikafani dengan lima lembar kain: baju pelapis, kerudung, sarung, dan dua selimut. Adapun
anak balita maka dikafani dengan satu lembar sampai tiga kain, yakni dikafani dengan satu baju dan
dua selimut. Yang wajib pada semuanya adalah satu lembar yang menutup semua badan. Adapun
seorang yang meninggal masih dalam keadaan ihram (melaksanakan haji dan umrah) maka
dimandikan dengan air yang dicampur daun bidara, dikafani dengan dua kain ihram yang dipakainya
atau selainya, kepala dan mukanya tidak ditutup, dan tidak diberi wewangian, karena pada hari
kiamat akan dibangkitkan dalam keadaan bertalbiyah, sebagaimana hadits sahih dari Nabi
Muhammad salallahu alaihi wasallam.
Adapun wanita yang meninggal saat ihram maka dikafani seperti yang lainnya. Namun tidak diberi
wewangian, mukanya tidak ditutup dengan cadar dan tanganya tidak ditutup dengan sarung tangan,
akan tetapi muka dan ke dua tanganya di tutup dengan kain kafan yang mengkafaninya,

311
Sebagaimana yang telah dijelaskan tentang tata cara mengkafani wanita. Keenam : orang yang
paling berhak memandikan jenazah, mengkafani dan menguburkanya: orang yang di beri wasiat,
bapak, kakek, kemudian yang terdekat dari keluarganya yang mendapat warisan darinya. Adapun
yang paling utama untuk memandikan wanita adalah orang yang di beri wasiat, ibu, nenek, kemudian
wanita yang terdekat denganya. Bagi pasangan suami istri, satu sama lain diperbolehkan untuk saling
memandikan, karena Abu Bakar as-Sidik dimandikan istrinya, begitu pula Ali radhiallahu anhu,
yang memandikannya adalah istrinya Fatimah radhi Allah anha. Ketujuh : Tata cara menyalatkan
jenazah: bertakbir empat kali; setelah takbir pertama membaca al Fatihah dan kalau membaca surat-
surat pendek atau satu dan dua ayat maka itu lebih baik, sebagaimana hadits sahih dari Ibnu Abas
radhi Allahu anhuma. Kemudian bertakbir untuk rakaat yang kedua dan bersalawat atas Nabi
Muhammad sebagaimana salawat dalam tasyahud. Lalu bertakbir untuk rakaat yang ketiga dan
membaca:
















Artinya: ya Allah, ampunilah orang-orang yang hidup dan mati diantara kami, yang menyaksikan
dan yang tidak hadir, yang besar dan yang kecil, laiki-laiki maupun wanita. Ya Allah, barang siapa
yang Engkau hidupkan di antara kami maka hidupkanlah di atas islam dan barang siapa Enkau
wafatkan maka fwafatkanlah di atas islam. Ya Allah ampunilah dia (si mayyit), kasihilah,
selamatkanlah, maafkanlah, muliakanlah kedudukanya, luaskanlah tempatnya, mandikanlah dia
dengar air, air salju, dan air embun, bersihkanlah dosa-dosanya sebagaiman pakayan putih
dibersihkan dari noda-noda, gantilah tempatnya dengan tempat yang lebih baik, keluarga yang
lebih baik dari keluarganya, masukanlah kedalam surga dan lindungilah dari azab kubur dan azab
neraka serta lapangkanlah kuburnya dan terangilah. Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari
pahalanya dan janganlah sesatkan kami setelahnya.
Kemudian bertakbir untuk yang keempat, lalu salam pada sebelah kanan dengan satu kali salam.
Dan disunahkan pada setiap kali takbir untuk mengankat tangan. Jika jenazahnya wanita maka
ucapanya adalah :
( ) , dan kalau jenazahnya banyak ucapanya adalah )... ( adapun kalau
jenazahnya anak kecil maka doa memintakan ampun bagi jenazah diganti dengan ucapan:










312
Artinya: ya Allah, jadikanlah dia (si mayyit) sebagai pahala yang disegerakan dan simpanan
pahala bagi ke dua orang tuanya serta sebagai syafaat yang dikabulkan. Ya Allah, beratkanlah
timbangan ke duaorang tuanya dan lipat gaandakanlah pahala keduanya, dan kumpulkanlah (si
mayyit) dengan orang-orang saleh terdahulu yang beriman dan jadikanlah dalam asuhan Nabi
Ibrahim dan lindungilah ia dengan rahmatmu dari azab kubur.
Disunahkan bagi seoarang imam berdiri sejajar kepala, kalau jenazahnya adalah laki-laki, dan
berdiri sejajar bagian tengah kalau jenazahnya adalah wanita. Kalau terkumpul antara jenazah laki-
laki dan wanita maka jenazah laki-laki diletakan paling dekat dengan imam dan wanita
dibelakangnya kearah kiblat . Adapun kalau bersama mereka jenazah anak-anak kecil maka jenazah
anak laki-laki lebih dikedepankan dari jenazah wanita, dan jenazah anak kecil wanita dibelakang
jenazah wanita dewasa. Dan supaya kepala anak laki-laki sejajar dengan kepala laki-laki dewasa dan
bagian tengah badan wanita sejajar dengan kepala laki-laki, begitu pula dengan anak kecil wanita
kepalanya sejajar dengan wanita dewasa dan supaya tengah badanya sejajar dengan kepala laki-laki.
Kemudian semua yang salat supaya berada di belakang imam kecuali ada salah seorang yang tidak
mendapat tempat di belakang imam maka tidak mengapa ia berdiri di sebelah kanan imam.
Kedelapan : Tata cara penguburan jenazah, disyariatatkan untuk memperdalam kuburan hingga
setengah laki-laki dan supaya ada liang lahad pada sisi kiblat. Hendaklah jenazah diletakan di liang
lahad dengan menyamping bagian kanan. Pengikat kain kafan di buka dan jangan dilepas, akan tetapi
tetap ditinggalkan. Muka jenazah jangan dibuka, baik itu jenazah laki-laki ataupun jenazah wanita.
menegakan batu bata diatasnya dan diplaster dengan tanah supaya kuat dan terjaga dari debu. Kalau
susuh mendapatkan batu bata maka tidak mengapa dari selainya seperti papan, batu, dan kayu yang
bisa mencegahya dari debu. Lalu menaburkan tanah diatasnya dan disunahkan untuk mengucapkan
bismillah wa ala milati Ibrahim. Hendaklah kuburan dibangun setinggi satu jengkal dan melatakan
batu-batu kecil diatasnya kalau memungkinkan lalu disiram dengan air. Disyariatkan bagi yang
menghadiri pengkuburan untuk berdiri di sisi kubur dan mendoakan jenazah. Sebagaiman Nabi
Muhammad salallahu alaihi wasallam ketika selesai menguburkan jenazah, beliau berdiri dan
berkata: mintakanlah ampun buat saudara kalian dan mintakanlah keteguhan untuknya karena
sekarang ia ditanya.
KeSembilan: Disyariatkan bagi yang belum mensalatkannya untuk mensalatkanya setelah selesai
penguburan sebagaimana Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam telah melakukanya, dengan
catatan belum melebihi waktu satu bulan. Kalau sudah lebih, maka tidak disyariatkan lagi untuk
shalat di atas kuburan. karena tidak didapatkan dari Nabi Muhammad salallahu alaihiwasallam,
shalat di atas kuburan setelah lewat sebulan dari penguburan.
Kesepuluh: Tidak diperbolehkan bagi keluarga si mayyit untuk membuat makanan bagi orang-orang
yang datang. Sebagaimana perkataan Jarir bin Abdullah al-Bajaly seorang sahabat yang mulia
semoga Allah merahmatinya: (kami menganggap berkumpul pada keluarga si mayyit dan membuat

313
makanan setelah penguburan sebagai niyahah). Adapun membuatkan makanan untuk keluarga si
mayyit atau tamu-tamu mereka maka tidak mengapa. Dan disyariatkan bagi keluarga terdekat dan
tetangga untuk membuatkan makanan bagi keluarga si mayyit. Sebagaimana Nabi Muhammad
salallahu alihi wasallam ketika datang kabar kematian Jafar bin Abi Thalib di Syam, beliau
menyuruh keluarganya untuk membuatkan makanan bagi keluarga Jafar. Beliau berkata:
(sesugguhnya telah datang perkara yang membuat mereka sibuk). Tidak mengapa bagi keluarga si
mayyit untuk memanggil tetangga mereka atau selain mereka untuk makan makanan yang
dihadiahkan kepada mereka. Dalam hal ini tidak ada batasan waktu dari syariat sesuai pengetahuan
kami.
Kesebelas : Tidak boleh bagi seorang wanita untuk berkabung atas si mayyit melebihi tiga hari
kecuali istrinya; bahwa diwajibkan baginya untuk berkabung empat bulan sepuluh hari kecuali bagi
yang hamil, maka sampai melahirkan sebagaimana hadits sahih dari Nabi Muhammad salallahu
alihi wasallam. Adapun laki-laki maka tidak boleh baginya berkabung atas salah seorang
keluarganya atau selainya.
Kedua belas : Disyariatkan bagi laki-laki kapan pun waktunya untuk berziarah kekuburan untuk
mendoakan dan memintakan rahmat bagi mereka serta untuk mengingat kematian dan mengingat
setelah kematian, sebagaimana sabda Rasulullah: (hendaklah kalian ziyarah kekuburan karena itu
akan mengingatkan kalian akhirat). Dan Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam mengajarkan
para sahabat ketika menzirahi kuburan untuk mengucapkan :












Artinya: kesejahteraan atas kalian penghuni kubur dari orang-orang yang beriman dan yang
muslim Dan sesungguhnya kami dengan izin Allah akan menyusul kalian. Kami meminta
keselamatan buat kami pribadi dan kalian semua. Semoga Allah merahmati orang orang yang
mendahului kami dan orang-orang yang berikutnya.
Adapun wanita tidak disyariatkan bagi mereka untuk ziyarah kekuburan karena Rasulullah melaknat
wanita-wanita yang menziyarahi kuburan, juga ditakutkan atas mereka fitnah dan kurangnya
kesabaran mereka. Begitu pula, tidak boleh bagi mereka untuk mengiringi jenazah sampai
kekuburan, karena Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam telah melarang mereka melakukan
itu. Adapun shalat atas si mayyit di mesjid atau di mushala maka disyariatkan bagi laki-laki dan
wanita. Inilah akhir yang bisa kami kumpulkan, salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam, keluarga dan sahabatnya.

Syarat Rukun Wajib Sunah


Keluar dari hakekat . Masuk hakikat
ibadah ibadah

314
Terus menerus dalam . Hanya pada .
semua ibadah sebagian ibadah
saja
Tidak sah kalau tidak Sah kalau tidk tahu Sah kalau tidak tahu,
tahu, lupa ataupun dan lupa, tidak sah lupa, ataupun sengaja
sengaja kalau sengaja
Tidak bisa ditebus Ditebus dengan ..
Tidak ada sujud sahwi dengn sujud sujud sahwi
sahwi

Ujian beberapa pelajaran penting bagi segenap umat


Mengapa kita harus
belajar (beberapa 1. ..........................................................................................................
pelajaran penting) dan 2. .........................................................................................................
siapa pengarangnya?
Metode menghafal
alquran setiap hari .
Kitab tafsir apa yang
perlu kita pelajari .
1. ...................................................... meniadakan .....................................................
2. ...................................................... meniadakan .....................................................
3. ...................................................... meniadakan .....................................................
Syarat-syarat Laa Ilaaha 4. ...................................................... meniadakan .....................................................
Illallah 5. ...................................................... meniadakan .....................................................
6. ...................................................... meniadakan .....................................................
7. ...................................................... meniadakan .....................................................
8. ................................................................................................................................
Syair syarat-syarat Laa
Illaha Illallah
Apa makna mengilmui
syahadat Laa Ilaaha
Illallah
1. ..........................................................................................................................
Contoh syirik besar 2. .................................................................................................................
3. ..................................................................................................................

315
4. ..................................................................................................................

1. ..........................................................................................................................
2. ........................................................................................................................
Contoh syrik kecil 3. ........................................................................................................................
4.

1. ..........................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
3. .......................................................................................................................
4.
Syarat-syarat salat 5. .
6. .
7.
8. ..

9. ..........................................................................................................................
10. .....................................................................................................................
11. .....................................................................................................................
12. ..
Syarat-syarat shalat 13. .
14. ..
15. .
16. .

Siapakah yang dimaksud


dengan mumayyiz?
Macam-macam hadats
1. ......................................................................................................................
dan cara
2. .....................................................................................................................
menghilangkanya
Menghilangkan najis 1. ......................................................................................................................
terdiri atas 2. ......................................................................................................................
Macam-macam menutup 1. ............................................................................................................................
aurat 2. ........................................................................................................................

316
3. .........................................................................................................................
1. .8.
2. .9..
3. 10
Rukun-rukun salat 4. . 11
5. 12
6. ... 13
7. .
Bagaimana mengetahui
1. ..............................................................................................................
yang lemah tidak mampu
2. ...........................................................................................................
berdiri dalam shalat?
Bagaimana agar khusyu
dalam melaksanakan
shalat?
1. 5
2. .. 6
Wajib-wajib shalat
3. .7...
4. .
Ucapan syahadat
1. 8
2. .. 9.
3. . 10.
Sunah-sunah shalat 4. .. 11..
5. 12.
6. .. 13 ..
7. ..
Tempat-tempat berdoa di
1.
dalam shalat
2. ................................................................................................

1. . 5
Pembatal-pembatal 2. . 6
shalat 3. . 7.....................
4.

317
1. ..........................................................................................................................
Gerakan-gerakan dalam 2. ............................................................................................................................
shalat serta sebutkan 3. ..........................................................................................................................
setiap contoh dari 4. ........................................................................................................................
masing-masing gerakan 5. ..........................................................................................................................

1. .
Sebab-sebab sujud sahwi 2. ..
1. ..
Macam-macam ragu
2. ..
Macam-macam ragu 1. ..
dalam shalat 2. .
1. ..........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. ........................................................................................................................
4. ..
Syarat-syarat wudhu 5. .
6. .
7.
8. .
9. ...........................................................................................................................
Makna melangsungkan
hukum niat dalam
wudhu? ..
Makna terputusnya yang
mengharuskan wudhu
1. ..........................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................
3. ..........................................................................................................................
Fardhu wudhu
4. ..
5. .
6.
1. ..........................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................
Pembatal-pembatal 3. ...........................................................................................................................
wudhu 4. .

318
5. ..
6. ..
Makna al-muwala (tidak
terputus) dalam wudhu
Sifat tayamum
Sifat mandi wajib ..
Sifat mandi besar yang
mustahab .
1. ..........................................................................................................................
Macam-macam
2. .........................................................................................................................
menghilangkan najis
3. ........................................................................................................................
bersama contohnya

Sifat shalat mayyit


1. ..........................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................
Ziarah yang disyariatkan
3. ..........................................................................................................................
di Madinah
4.
5. ..
1. 6..
2. .......... 7..
Akhlak-akhlak yang
3. . 8.
disyariatkan
4. ...9...
5. ..10.
1. ..6..
2. 7
Adab-adab Islam 3. ..8
4. ..9
5. .10.

Amalan Hukumnya Amalan Hukumnya


Syirik besar . Syirik kecil .
Syirik Khofi (tersembunyi) . Shalat orang kafir ..
Shalat orang gila Shalat anak kecil
Shalat tanpa wudhu karena Shalat dan terdapat padanya
lupa . najis ..

319
Shalat dalam keadaan
Menghadap kiblat
. terbuka kedua lututnya ..
Shalat setelah keluar waktu .. Shalat diatas kendaraan ..
Melafazkan niat . Shalat dalam keadaan duduk .
Membaca al-Fatihat pada
setiap rakaat shalat .. Tasyahud dalam shalat ..
Shalat sunnah dalam keadaan
Shalawat Ibrohimiah
junub
Membaca al Qur'an dalam
sujud Berbicara dalam shalat
Menambah satu rakaat dalam
Menoleh dalam shalat shalat
Meninggalkan rukun
dibelakang imam Lupa dalam sujud sahwi
Ragu dalam wudhu saat Mendengar bunyi dalam
melaksanakan shalat perutnya
Ragu meninggalkan rukun
setelah shalat Ragu ditengah shalat
Lupa tasyahud awal lalu Lupa mengatakan
berdiri Rabbighfirli
Mendapati imam dalam ruku
dan tidak membaca Al
Fatihah Lupa takbiratul ihram
Niat memutus wudhu
kemudian Niat mengulang wudhu
menyempurnakannya kemudian shalat
Wudhu dalam keadaan
memakan daging unta Berwudhu sebelum istinja
Berwudhu & diatas Mencuci dua betis dalam
tangannya terdapat adonan wudhu
Mengambil air yang baru
untuk mencuci telinga Menyela nyela jenggot
Membasuh anggota wudhu Membasuh anggota Wudhu
masing masing sekali lebih dari tiga kali
Mencuci dua telapak tangan Membasuh kepala lebih dari
sebelum wudhu satu kali

320
Apakah mengantuk Apakah memandikan mayyit
membatalkan wudhu membatalkan wudhu?
Sahalat setelah mandi besar
& tidak berwudhu Shalat setelah berenang
Mensucikan kencing anak Mensucikan kencing anak
laki - laki perempuan
Meninggalkan takbir dalam
Ziarah wanita kekuburan shalat jenazah
Ziarah kekubur Nabi Ziarah syuhada perang badar

Perbedaan Antara :
syarat Rukun Wajib Sunnah
. .. . .
. . . ..
. . .
. . . .

321

) Hadits Arba'in Nawawiyah(


HADITS PERTAMA

: :
-
-





.



)1 (
.




)1907(
Kosa kata:
Perbuatan
Seseorang
(Dia) niatkan
Seorang wanita

Arti Hadits:
Dari Amirul Muminin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata,
"Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap
perbuatan124)tergantung niatnya125). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya126) karena (ingin mendapatkan
keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya.
Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena
wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia
niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al
Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim
Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling
shahih yang pernah dikarang).

1. Yang dimaksud perbuatan di sini adalah amal ibadah yang membutuhkan niat.
2. Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
1. Makna kata "Hijrah" secara bahasa: meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya:
meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam dengan maksud bisa melakukan ajaran agamanya
dengan tenang. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah
sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).

322
Catatan:
1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam
Ahmad dan Imam Syafii berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga
ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan
anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.
Diriwayatkan dari Imam Syafii bahwa dia berkata," Hadits ini mencakup tujuh puluh
bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits ini merupakan
sepertiga Islam.
2. Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke
Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama:
Ummu Qais bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal
dengan sebutan Muhajir Ummi Qais (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

Kandungan Hadist:
1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah
tidak akan menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah taala).
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah taala dituntut pada semua amal
shaleh dan ibadah.
4. Seorang mumin akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari
keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia
merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah
adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan.

Tema-tema hadits:
1. Niat dan keikhlasan: 7: 29, 98: 5
2. Hijrah: 4: 97, 2: 218, 3: 195, 8: 72
3. Fitnah dunia: 3: 145, 4: 134, 6: 70, 8: 67

323

HADITS KEDUA



:



:
:






:
:
: ! :

:

:
. : :
:
: :

:
: :
(.)8 :
Kosa kata:
Terbit / datang
Menyandarkan
Kedua telapak tangan
Kedua pahanya
Berangkat / Bertolak
Kedua lututnya
Bekas

Telanjang kaki
Tanda-tanda
Telanjang
Penggembala
Saling meninggikan

Arti hadits :
Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi
Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-
bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga
kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada
lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, Ya Muhammad, beritahukan

324
aku tentang Islam ?, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: Islam
adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat,
puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu , kemudian dia berkata, anda benar . Kami
semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi:
Beritahukan aku tentang Iman . Lalu beliau bersabda, Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman
kepada takdir yang baik maupun yang buruk , kemudia dia berkata, anda benar.
Kemudian dia berkata lagi: Beritahukan aku tentang ihsan . Lalu beliau bersabda, Ihsan
adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak
melihatnya maka Dia melihat engkau . Kemudian dia berkata, Beritahukan aku tentang
hari kiamat (kapan kejadiannya). Beliau bersabda, Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya ". Dia berkata, Beritahukan aku tentang tanda-tandanya , beliau bersabda, Jika
seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan
dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan
bangunannya , kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau
(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya, Tahukah engkau siapa yang bertanya ?.
Aku berkata, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui . Beliau bersabda, Dia adalah Jibril
yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian . (Riwayat Muslim)

Catatan:
Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya terdapat
pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk
Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa (kepercayaan makhluk di langit/Jibril)
dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam )

Kandungan Hadist :
1. Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan,
khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa.
2. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orangorang yang hadir butuh
untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib
baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang
hadir dapat mengambil manfaat darinya.

325
3. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata,
Saya tidak tahu, dan hal tersebut tidak mengurangi kedudukannya.
4. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia.
5. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap kedua orang
tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tuan
memperlakukan hamba-sahayanya.
6. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya selama tidak
dibutuhkan.
7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain
Allah taala.
8. Di dalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu.

Tema-tema hadits :
1. Iman: 2: 285, 5: 5, 6: 82 dll.
2. Islam: 2: 112, 4: 125, 72: 14, 40: 66, 3: 19, 5: 3
3. Ihsan: 18: 30, 28: 77, 17: 7, 5: 93
4. Hari akhir: 7: 187, 22: 7, 31: 34 .
5. Ilmu ghaib hanya Allah yang mengetahui: 2: 3, 27: 65, 6: 50, 7: 188
6. Belajar & mengajarkan Islam: 16: 43, 21: 7, 3: 79, 9: 122


HADITS KETIGA

:

:



:

.)16) (8( .

Kosa kata :

(saya) mendengar
) ( Dibangun

Terjemah hadits :
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh Khottob radiallahuanhuma dia
berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Islam dibangun
di atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad

326
utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa
Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim).

Kandungan Hadist :
1. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam menyamakan Islam dengan bangunan yang
kokoh dan tegak di atas tiang-tiang yang kuat.
2. Pernyataan tentang keesaan Allah dan keberadaan-Nya, membenarkan kenabian
Muhammad shallallahu`alaihi wa sallam , merupakan hal yang paling mendasar
dibanding rukun-rukun yang lainnya.
3. Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya secara sempurna dengan syarat rukunnya,
adab-adabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat memberikan buahnya dalam diri seorang
muslim yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar karena shalat mencegah
seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang sudah terpenuhi syarat-syarat
zakat lalu memberikannya kepada orang-orang fakir dan yang membutuhkan.
5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa (Ramadhan) bagi setiap muslim.
6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. Siapa yang mengingkarinya maka dia
bukan seorang muslim berdasarkan ijma.
7. Nash di atas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih banyak lagi perkara
lain yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits ini. Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:


Iman itu memiliki tujuh puluh lebih cabang
8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa iman demikian
juga tidak bermanfaat iman tanpa amal.

Tema-tema hadits :
1. Wala dan Bara dalam syahadatain: 2 : 256, 16 : 36
2. Shalat: 2: 3, 19: 31, 20: 132,
3. Zakat: 9: 71, 19: 55, 73: 20
4. Haji: 3: 97, 2: 196, 22: 27
5. Puasa: 2: 183, 2: 185.

327

HADITS KEEMPAT

:
:





:







.)2643( ) 3208 (

Kosa kata:
Menyampaikan (kpd kami)
Penciptaan(nya)
Perut
Setetes mani
Setetes darah
Segumpal daging

Bentuk tunggal dari
Meniup
Kematian (nya)

Celaka
Bahagia
Hasta (jarak antara telapak tangan dan

siku)
Mendahului

Terjemah Hadits :
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Masud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang
benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut
ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes
darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh
hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia
diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan

328
celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara
kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga
tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan
ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang
melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta
akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka
masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Kandungan Hadist :
1. Allah taala mengetahui tentang keadaan makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan dan
apa yang akan mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.
2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk
syurga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki
keduanya.
3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan
kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan
akhir yang baik (husnul khotimah).
4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.
5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab
serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.
6. Kehidupan ada di Tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah
menyempurnakan umurnya.
7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia
dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu.
Karena sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.

Tema-tema hadits :
1. Pengorbanan seorang ibu yang mengandung: 31: 14
2. Teori reproduksi manusia: 22: 5, 23: 14
3. Takdir: 57: 22, 64: 11
4. Husnul khotimah: 2 :132, 4: 18

329

HADITS KELIMA

: : :



:
)1718) (2697(
.

Kosa kata :
: Mengada-ada
Tertolak

Terjemah hadits:
Dari Ummul Muminin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata: Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami
ini yang bukan (berasal) darinya127), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhari dan Muslim),
dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang
bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak).

Kandungan Hadist:
1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syari ditolak dari pelakunya.
2. Larangan dari perbuatan bidah yang buruk berdasarkan syariat.
3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida
(mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam telah
berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.
4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.

Tema-tema hadits:
1. Kesempurnaan Islam: 5: 3.
2. Bidah dan taklid: 57: 27, 17: 36

1. Yang dimaksud adalah, perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber dari ajaran
Islam dan tidak memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal dengan istilah bidah.

330

HADITS KEENAM

:

:
















.)1599) (52(
Kosa kata:
Jelas
)( Rusak
Samar/syubhat
)( Perkara-perkara

Membebaskan
Menghindar
Terjerumus melakukan
Kehormatan (nya)
Menggembala
Penggembala, pemimpin
Hampir, nyaris
Batas, pematang
Segumpal daging
)( Baik, layak

Terjemah hadits:
Dari Abu Abdillah Numan bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar
Rasulullahshallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan
yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-
samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat
berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus
dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan.

331
Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang)
yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah
bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan.
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah
seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia
adalah hati . (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Catatan:
Hadits ini merupakan salah satu landasan pokok dalam syariat. Abu Daud berkata:
Islam itu berkisar pada empat hadits, kemudian dia menyebutkan hadits ini salah
satunya.

Kandungan Hadist :
1. Termasuk sikap wara128) adalah meninggalkan syubhat.
2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada
perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang
diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan
cara kearah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatan-
perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.

Tema-tema hadits :
1. Penetapan halal dan haram: 2: 275, 16: 115, 5: 87
2. Menghindari syubhat: 49: 12
3. Kedudukan hati: 26: 89, 16: 106, 22: 46
4. Allah Maha Berkuasa (Raja): 5: 40, 114: 2

1. Wara adalah sikap yang timbul dari rasa takutnya seseorang terhadap perbuatan haram.

332

HADITS KETUJUH


:
:

(



:



.)55
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Agama adalah nasehat129)130), kami berkata: Kepada
siapa? Beliau bersabda: Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum
muslimin dan rakyatnya131). (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kandungan Hadits:
1. Agama Islam berdiri tegak di atas upaya saling menasihati, maka harus selalu saling
menasihati di antara masing-masing individu muslim.
2. Nasihat wajib dilakukan sesuai kemampuan.
Tema hadits dan ayat yang terkait dengannya:
1. Dawah dan Amar Maruf Nahi munkar: 3: 104, 3: 110, 41: 33
2. Pentingnya selalu upaya untuk saling mengingatkan: 51: 55, 87: 9.


HADITS KEDELAPAN


:




.)22) (25(

Kosa kata:
Aku diperintahkan
(aku) Memerangi
Bentuk jamak dari

1. Nasehat adalah: ungkapan yang menyeluruh berupa keinginan yang mencakup semua kebaikan.
2. Yang dimaksud adalah bahwa nasehat merupakan penopang agama.
3.Yang dimaksud dengan nasehat kepada Allah adalah beriman kepada-Nya, tidak menyekutukan-
Nya, mensucikannya dari segala kekurangan, taat kepada-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya.
Nasehat kepada Rasul-Nya adalah membenarkan risalahnya, beriman kepada semua yang
dibawanya, menghormatinya, melaksanakannya ajarannya dll.

333
Mereka terlindung

Terjemah hadits :
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi
bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan
shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan
dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah taala
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Catatan:
Hadits ini secara praktis dialami pada zaman kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq,
sejumlah rakyatnya ada yang kembali kafir. Maka Abu Bakar bertekad memerangi
mereka termasuk di antaranya mereka yang menolak membayar zakat. Maka Umar bin
Khottob menegurnya seraya berkata: Bagaimana kamu akan memerangi mereka yang
mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sedangkan Rasulullah telah bersabda: Aku
diperintahkan..(seperti hadits diatas) . Maka berkatalah Abu Bakar: Sesungguhnya
zakat adalah haknya harta,132) hingga akhirnya Umar menerima dan ikut bersamanya
memerangi mereka.

Kandungan Hadist :
1. Maklumat peperangan kepada mereka yang berlaku musyrik hingga mereka masuk
Islam.
2. Diperbolehkannya membunuh orang yang mengingkari shalat dan memerangi mereka
yang menolak membayar zakat.
3. Tidak diperbolehkan berlaku sewenang-wenang terhadap harta dan darah kaum
muslimin.
4. Diperbolehkannya hukuman mati bagi setiap muslim jika dia melakukan perbuatan yang
menuntut dijatuhkannya hukuman itu seperti: Berzina bagi orang yang sudah menikah
(muhshan), membunuh orang lain dengan sengaja dan meninggalkan agama dan
jamaahnya.
5. Dalam hadits ini terdapat jawaban bagi kelompok murjiah yang mengira bahwa iman
tidak membutuhkan amal perbuatan.
6. Tidak mengkafirkan pelaku bidah yang menyatakan keesaan Allah dan menjalankan
syariat-Nya.

1. Maksudnya adalah bahwa mereka yang tidak membayar zakat berhak diperangi berdasarkan hak
(ajaran) Islam seperti yang disinggung dalam hadits.

334
7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa diterimanya amal yang zhahir dan menghukumi
berdasarkan sesuatu yang zhahir sementara yang tersembunyi diserahkan kepada Allah.

Tema-tema hadits :
1. Aqidah dan syariat harus ditegakkan: 42: 13,
2. Perlindungan nyawa dan harta: 2: 188, 4: 93
3. Besarnya kedudukan zakat: 9: 34


HADITS KESEMBILAN


: :






.)1337) (2788 (

Kosa kata :
(Aku) larang kalian
Mereka menghindarinya
(Aku) perintahkan kalian
Menghancurkan

Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Apa yang aku larang
hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian
laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah
karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka
terhadap nabi-nabi mereka. (Bukhari dan Muslim)

Pelajaran :
1. Wajibnya menghindari semua apa yang dilarang oleh Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam.

335
2. Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan yang diperintahkan secara keseluruhan
dan dia hanya mampu sebagiannya saja maka dia hendaknya melaksanakan apa yang dia
mampu laksanakan.
3. Allah tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kadar
kemampuannya.
4. Perkara yang mudah tidak gugur karena perkara yang sulit.
5. Menolak keburukan lebih diutamakan dari mendatangkan kemaslahatan.
6. Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk bersatu dan bersepakat.
7. Wajib mengikuti Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, taat dan menempuh jalan
keselamtan dan kesuksesan.
8. Al Hafiz berkata: Dalam hadits ini terdapat isyarat untuk menyibukkan diri dengan
perkara yang lebih penting yang dibutuhkan saat itu ketimbang perkara yang saat tersebut
belum dibutuhkan.

Tema hadits dan ayat yang terkait:


1. Patuh kepada Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: 59: 7, 8: 46
2. Bertakwa sebatas kemampuan: 64: 16 .
3. Berdebat yang tak berguna dan bertikai, sumber kehancuran: 40: 5


HADITS KESEPULUH

:
:

:]51: [:


: ]172: [
(


.)1015
Kosa kata :
Menerima
Panjang / jauh
Kusut
Berdebu / dekil
Memanjangkan/ mengangkat
Maka dari mana/ bagaimana

336
Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Sesungguhnya Allah taala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para
rasul-Nya dengan firman-Nya: Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal
shalehlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik
dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang
melakukan perjalan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia mengangkatkan kedua
tangannya ke langit seraya berkata: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, padahal makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang
haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat
Muslim).

Pelajaran :
1. Dalam hadits di atas terdapat pelajaran akan sucinya Allah taala dari segala kekurangan
dan cela.
2. Allah taala tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah
dengan barang haram tidak akan diterima.
3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai baik disisi Allah taala.
4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.
5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka
yang Allah kehendaki.
6. Makan barang haram dapat merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal
perbuatan.
7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu
yang haram.
8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud
agar dirinya diberi kekuatan untuk taat kepada Allah.
9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.
10. Dalam hadits terdapat sebagian sebab-sebab dikabulkannya doa: Perjalanan jauh,
kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kusut dan berdebu,
mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan kuat dalam
permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian dengan sesuatu yang halal.

337
Tema hadits dan ayat yang terkait :
1. Mempersembahkan yang terbaik untuk Allah: 28: 77
2. Mengkonsumsi yang halal: 5: 88
3. Meratap dalam berdoa: 19: 3, 32: 16 .


HADITS KESEBELAS


:




: ) 2520(

:
)5711(
.

Kosa kata :
)( (saya) menghafal
Tinggalkan
)( Meragukan-(mu)

Terjemah hadits:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah shallallahu`alaihi
wa sallam dan kesayangannya radhiallahuanhuma dia berkata: Saya menghafal dari
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu
kepada apa yang tidak meragukanmu.(Riwayat Turmuzi dan dia berkata, Haditsnya hasan
shahih)

Kandungan Hadits:
1. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara.
2. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan
syubhat, khususnya jika di antara pendapat mereka tidak ada yang dapat dikuatkan.
3. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan maka keyakinan yang diambil.
4. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya
keraguan dan kebimbangan.
5. Berhati-hati dari sikap meremehkan terhadap urusan agama dan masalah bidah.
6. Siapa yang membiasakan perkara syubhat maka dia akan berani melakukan perbuatan
yang haram.

338
Tema hadits dan ayat yang terkait :
1. Meninggalkan keragu-raguan: 14: 10, 49: 15, 2: 2


HADITS KEDUA BELAS

:
:
.) 2318(
Kosa kata:
)( (dia) meninggalkan
)( Penting (baginya)

Terjemah hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya. (Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)

Pelajaran:
1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-
perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah.
2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat
di dalamnya.
3. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan
merupakan pertanda kelemahan iman.
4. Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang manfaatnya kembali kepada
diri sendiri bagi dunia maupun akhirat.
5. Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan urusannya dapat mengakibatkan kepada
perpecahan dan pertikaian di antara manusia.

Tema hadits dan ayat yang terkait:


1. Optimalisasi waktu dan potensi: 103: 1-3, 2: 148
2. Meninggalkan hidup terlena: 63: 9, 31: 6

339

HADITS KETIGA BELAS

: -

-

.)45) (13(

Kosa kata:
Mencintai
)()( (untuk) diri-(nya)

Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa
yang dia cintai untuk dirinya sendiri. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kandungan Hadist :
1. Seorang mumin dengan mumin yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai
saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.
2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan
kesempurnaan iman.
3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan
kemaksiatan.
4. Anjuran untuk menyatukan hati.

Tema-tema hadits :
1. Menyakiti saudara sama dengan menyakiti diri sendiri: 49: 12
2. Ukhuwwah Islamiah: 49: 10, 3: 103


HADITS KEEMPAT BELAS



:
:
:


.)1676) (6878(



Kosa kata:

340

Halal
Darah
Yang sudah menikah
Orang yang berzina
Yang meninggalkan
Memisahkan dirinya

Terjemah hadits :
Dari Ibnu Masud radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah
dan bahwa saya (Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam) adalah utusan Allah kecuali
dengan tiga sebab: Duda/janda (orang yang telah pernah menikah) yang berzina, membunuh
orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamnya berpisah dari jamaahnya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kandungan Hadist :
1. Tidak boleh menumpahkan darah kaum muslimin kecuali dengan tiga sebab, yaitu: zina
muhshon (orang yang sudah menikah), membunuh manusia dengan sengaja dan
meninggalkan agamanya (murtad) berpisah dari jamaah kaum muslimin.
2. Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan agama dengan menjatuhkan hukuman mati
kepada mereka yang mengganggunya seperti dengan melakukan zina, pembunuhan dan
murtad.
3. Sesungguhnya agama yang disepakati adalah yang dipegang oleh jamaah kaum
muslimin, maka wajib dijaga dan tidak boleh keluar darinya.
4. Hukum pidana dalam Islam sangat keras, hal itu bertujuan untuk mencegah (preventif)
dan melindungi.
5. Pendidikan bagi masyarakat untuk takut kepada Allah taala dan selalu merasa terawasi
oleh-Nya dalam keadaan tersembunyi atau terbuka sebelum dilaksanakannya hukuman.
6. Hadits di atas menunjukkan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian.
7. Dalam hadits tersebut merupakan ancaman bagi siapa yang membunuh manusia yang
diharamkan oleh Allah taala.
Tema-tema hadits :
1. Nyawa seorang muslim dilindungi : 4: 93
2. Hukuman dalam Islam sebagai bentuk perlindungan: 2: 179

341

HADITS KELIMA BELAS


:
:
( :
:


.)47) (6018
Kosa kata:
() (hendaklah) dia diam
Memuliakan
)( Tetangga-(nya)
) ( Tamu-(nya)

Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata
baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati
tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah
dia memuliakan tamunya"(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Pelajaran:
1. Iman terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari.
2. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang
dikalangan individu masyarakat muslim.
3. Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan yang baik dan diam dari selainnya.
4. Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan kehancuran, sedangkan
menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan.
5. Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah
perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.
6. Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan, karena hal tersebut dapat
menyeret kepada perbuatan yang diharamkan atau yang makruh.
7. Termasuk kesempurnaan iman adalah menghormati tetangga dan memperhatikan serta
tidak menyakitinya.
8. Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya jika bertujuan menerangkan yang haq dan
beramar maruf nahi munkar.

342
9. Memuliakan tamu termasuk di antara kemuliaan akhlak dan pertanda komitmennya
terhadap syariat Islam.
10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.
Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang terkait :
1. Iman dan pengaruhnya dalam prilaku keseharian: 16: 97
2. Menjaga perkataan: 50: 18,
3. Hubungan baik dengan tetangga: 4: 36,
4. Sikap mulia terhadap tamu: 51: 24-27


HADITS KEENAM BELAS


:

: : :
.)6116(

Kosa kata:
) ( Nasihatilah (saya)
Jangan
Mengulanginya
(engkau) marah
Berkali-kali

Terjemah hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: (Ya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam )
nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Dia menanyakan hal itu berkali-kali.
Maka beliau bersabda: Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhari)

Kandungan Hadist:
1. Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan nasihat dan mengenal perbuatan-
perbuatan kebajikan, menambah wawasan ilmu yang bermanfaat serta memberikan
nasihat yang baik.
2. Larangan marah.
3. Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga pendengar menyadari pentingnya dan
kedudukannya.

343
Tema hadits :
1. Meninggalkan sifat pemarah: 3: 159, 3: 134

HADITS KETUJUH BELAS


:
.)1955(


Kosa kata:
Berlaku baik
)( (kalian) membunuh
Cara membunuh
)( (kalian) menyembelih
Cara menyembelih
Mengasah/ menajamkan
)( Pisau- (nya) / alat menyembelih
Senangilah
)( Hewan sembelihan(nya)

Terjemah hadits:
Dari Abu Yala Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala
sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian
menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan
menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)

Kandungan Hadist:
1. Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan kepada setiap makhluk termasuk di antaranya
adalah hewan.
2. Tidak boleh menyiksa dan merusak tubuh sebagai sasaran dan tujuan, tidak juga boleh
menyayat-nyayat orang yang dihukum qishash.
3. Termasuk ihsan juga adalah terhadap hewan ternak dan belas kasih terhadapnya. Tidak
boleh membebaninya diluar kemampuannya serta tidak menyiksanya saat
menyembelihnya.

344
Tema-tema hadits:
1. Profesionalisme: 28: 77
2. Berbuat baik hingga kepada seluruh makhluk (ihsan): 2: 195


HADITS KEDELAPAN BELAS


:

( :
)
)1987 (

(:
.)

Kosa kata:
) ( Bertakwalah (kepada Allah)
Dimana saja
Ikutilah
Keburukan
)( Menghapus-(nya)
Pergaulilah
()
(dengan) akhlak

Terjemah hadits:
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, dan Muaz bin Jabal
radhiallahuanhuma dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda:
Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan
yang dapat menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik . (Riwayat
Turmuzi, dia berkata, "haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).

Kandungan Hadist:
1. Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas
diterimanya amal shaleh.
2. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan
menghapus keburukan.
3. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia.
4. Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan
di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.

345
Tema-tema hadits:
1. Takwa, bekal disetiap tempat dan waktu: 2: 197
2. Akhlak mulia: 68: 4

HADITS KESEMBILAN BELAS

: :


:









()2516

.
:

:






.

Kosa kata:
Dibelakang
() )(saya) ajarkan (engkau
Peliharalah /jagalah
() )Dihadapan-(mu
()

(engkau) minta pertolongan
() Berkumpul
() )memberikan manfaat (kepadamu
() )Mendatangkan bahaya (kepadamu
() Diangkat
Bentuk jamak dari
() Kering
yaitu: catatan Bentuk jamak dari

Terjemah hadits :
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata: Suatu saat
saya berada dibelakang nabi shallallahu`alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: Wahai

346
ananda, saya akan mengajarkan kepadamu empat perkara: Jagalah Allah133), niscaya Dia
akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada di hadapanmu134). Jika
kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah
pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika suatu umat berkumpul untuk
mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan
manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka
berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu
kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran
telah kering135) . (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih).
Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan: Jagalah Allah, niscaya engkau akan
mendapatkan-Nya di depanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan
mengenalmu diwaktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang tidak ditakdirkan atasmu tidak akan
menimpamu dan apa yang menimpamu itulah yang ditakdirkan atasmu, ketahuilah bahwa
kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama
kemudahan).

Kandungan Hadist :
1. Perhatian Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya serta
menyiapkan generasi mumin idaman.
2. Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul keinginannya
terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam dirinya.
3. Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan
menjaganya di dunia dan akhirat.
4. Beramal saleh serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan
mengeluarkan seseorang dari kesulitan.
5. Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain
kepada Allah semata.
6. Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah taala.
7. Menghormati waktu dan menggunakannya untuk sesuatu yang bermanfaat sebagaimana
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat beliau
berkendaraan.

Tema-tema hadits :

1. Maksudnya adalah bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Dengan pertolongan dan perlindungan-Nya.
3. Maksudnya adalah segala sesuatu telah ditakdirkan dan dibukukan pencatatannya oleh Allah taala.

347
1. Menyiapkan generasi beriman: 4: 9, 25: 74, 46: 15
2. Allah tempat bergantung dan berlindung: 1: 5, 112: 2
3. Musibah dan keberuntungan hanya datang dari Allah: 64: 11, 9: 51, 7: 188, 10: 49.


HADITS KEDUA PULUH

:
:



.)3483(
:

Kosa kata:
Diketahui, didapatkan
Kenabian
Huruf nafi, artinya: tidak
)( (engkau) malu
() (maka) perbuatlah
) ( (yang engkau) sukai

Terjemah hadits:
Dari Abu Masud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata,
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya ungkapan yang telah
dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah: Jika engkau tidak malu
perbuatlah apa yang engkau suka.(Riwayat Bukhari).

Kandungan Hadist :
1. Malu merupakan tema yang telah disepakati oleh para nabi dan tidak terhapus ajarannya.
2. Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan harap lagi (kebaikan) darinya
sedikitpun.
3. Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara kepada kebaikan. Siapa
yang banyak malunya lebih banyak kebaikannya, dan siapa yang sedikit rasa malunya
semakin sedikit kebaikannya.
4. Rasa malu merupakan prilaku dan dapat dibentuk. Maka setiap orang yang memiliki
tanggung jawab hendaknya memperhatikan bimbingan terhadap mereka yang menjadi
tanggung jawabnya.

348
5. Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan hukum-hukum agama serta menuntut ilmu dan
kebenaran. Allah taala berfirman: Dan Allah tidak malu dari kebenaran (33 : 53).
6. Di antara manfaat rasa malu adalah Iffah (menjaga diri dari perbuatan tercela) dan Wafa
(menepati janji).
7. Rasa malu merupakan cabang iman yang wajib diwujudkan.

Tema hadits :
1. Menumbuhkan rasa malu sesuai proporsinya: 33: 53


HADITS KEDUAPULUH SATU


- : -
: :
.)38 (
:


Kosa kata:
(saya) bertanya
Istiqomah-lah, berpegang teguhlah

Terjemah hadits:
Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats
Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata: Wahai Rasulullah, katakan kepada saya
tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu.
Beliau bersabda, Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah.
(Riwayat Muslim).

Kandungan Hadist:
1. Iman kepada Allah taala harus mendahului ketaatan.
2. Amal saleh dapat menjaga keimanan.
3. Iman dan amal saleh keduanya harus dilaksanakan.
4. Istiqomah merupakan derajat yang tinggi.
5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam menjaga agamanya dan merawat
keimanannya.
6. Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan ikhlas beribadah hanya kepada Allah semata
hingga mati.

349
Tema-tema hadits:
1. Bertanya untuk mendapatkan kebaikan: 2: 149, 2: 512, 2: 217, 2: 219, 2: 219, 2: 220.
2. Iman dan istiqomah: 41: 30, 46: 13, 72: 16, 15: 99


HADITS KEDUAPULUH DUA


:

:









.)15 ( :
:
( ) ( )
.
Kosa kata:
Shalat-shalat fardu
)(
(saya) menghalalkan
)(
(saya) mengharamkan
/ Apakah

Terjemah hadits:
Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma: Seseorang
bertanya kepada Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, seraya berkata: Bagaimana
pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan
yang halal dan mengharamkan yang haram136) dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah
saya akan masuk surga? Beliau bersabda: Ya. (Riwayat Muslim)

Catatan:
* Seseorang yang bertanya dalam riwayat diatas adalah: An Numan bin Qauqal.

Kandungan Hadist:
1. Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada ulama tentang syariat Islam, tentang
kewajibannya dan apa yang dihalalkan dan diharamkan baginya jika hal tersebut tidak
diketahuinya.
2. Penghalalan dan pengharaman merupan aturan syariat, tidak ada yang berhak
menentukannya kecuali Allah taala.

1. Maksud mengharamkan yang haram adalah: menghindarinya dan maksud menghalalkan yang halal
adalah: mengerjakannya dengan keyakinan akan kehalalannya .

350
3. Amal saleh merupakan sebab masuknya seseorang ke dalam syurga.
4. Keinginan dan perhatian yang besar dari para shahabat serta kerinduan mereka terhadap
syurga serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk sampai ke sana.

Tema-tema hadits :
1. Evaluasi diri / muhasabah: 59: 18
2. Rindu syurga: 3: 133, 66: 11
3. Memperhatikan halal haram dalam kehidupan: 9: 29, 66: 1, 7: 157


HADITS KEDUAPULUH TIGA

:

: :
-

: -









.)223 (

Kosa kata:
Bersuci
Setengah, sebagian
)( Memenuhi
Bukti
Berangkat (pagi hari)
Menjual
Menghancurkan
Memerdekakan
pada kalimat dan kembali kepada kalimat ( jiwa).

Terjemah hadits :
Dari Abu Malik Al Haritsy bin Ashim Al Asyary radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Bersuci sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat
memenuhi timbangan137), Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara langit

1. Maksudnya adalah timbangan kebaikan seorang hamba pada hari kiamat.

351
dan bumi, Shalat adalah cahaya138), shadaqah adalah bukti139), Al Quran dapat menjadi
saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual
dirinya140), ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan azab) ada juga yang
menghancurkandirinya. (Riwayat Muslim).

Kandungan Hadist:
1. Iman merupakan ucapan dan perbuatan, bertambah dengan amal saleh dan ketaatan dan
berkurang dengan maksiat dan dosa.
2. Amal perbuatan akan ditimbang pada hari kiamat dan dia memiliki beratnya.
3. Bersuci merupakan syarat sahnya ibadah, karena itu harus diperhatikan.
4. Menjaga shalat akan mendatangkan petunjuk dan memperbaiki kondisi seorang muslim
terhadap manusia, membedakannya dengan akhlaknya dan perilakunya, kewaraannya
dan ketakwaannya.
5. Seruan untuk berinfaq pada jalan-jalan kebaikan dan bersegera melakukannya di mana
hal tersebut merupakan pertanda benarnya keimanan.
6. Anjuran untuk bersabar tatkala mengalami musibah, khususnya apa yang dialami
seorang muslim karena perbuatan amar maruf nahi munkar.
7. Semangat membaca Al Quran dengan pemahaman dan men-tadabbur-kan
(merenungkan) mananya, mengamalkan kandungan-kandungannya karena hal tersebut
dapat memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat.
8. Seorang muslim harus menggunakan waktu dan umurnya dalam ketaatan kepada Allah
taala serta tidak mengabaikan karena kesibukan lainnya.

Tema-tema hadits :
1. Keutamaan bersuci : 9: 108, 2: 222
2. Keutamaan dan kekuatan zikir: 8: 45, 13: 28
3. Shadaqah: 2: 261, 57: 18, 33: 35.
4. Interaksi dengan Al Quran: 4: 82, 7: 204, 25: 30
5. Perbuatan manusia kembali kepada dirinya: 17: 7

2. Dikatakan cahaya karena shalat dapat menunjukkan seseorang kepada perbuatan yang baik.
3. Bukti akan kebenaran keimanannya.
4. Menjual dirinya baik kepada Allah taala dengan mentaati-Nya atau kepada syetan dengan
bermaksiat kepada-Nya.

352

HADITS KEDUAPULUH EMPAT

:



.
.

.


.


.


.



.





.


.



(.)2577

Kosa kata:
(kalian) saling menzalimi
Sesat
()() (aku) berikan hidayah
Hendaklah kalian minta hidayah dariku
Lapar
()() )(Aku) berikan makan (kepadanya
Mintalah makan kepada-Ku
Telanjang
()() )(Aku) memberi pakaian (kepadanya
Mintalah pakaian kepada-Ku.
(kalian) melakukan kesalahan
(kalian) sampai, dapat
Yang paling bertaqwa
Menambah

353
Orang paling durhaka
Mengurangi
Tempat, bukit
Jarum
)( (Aku) menghitung(nya)
)( (Aku) kembalikan (balasannya) (kepada kalian)

Terjemah hadits :
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman 141):
Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku
telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling
berlaku zalim. Wahai hamba-Ku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri
hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah.
Wahai hamba-Ku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya
makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai
hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian,
maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku
kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni
dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-
Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku
sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hamba-Ku
seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan
manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya
hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak
orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin
diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal
itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak
orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu
kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak
mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di
tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan
diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak

1. Hadits seperti ini disebut hadits qudsi, yaitu hadits yang maknanya dari Allah dan redaksinya dari
Rasulullah.

354
mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang
menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicelakecuali dirinya. (Riwayat
Muslim)

Kandungan Hadist:
1. Menegakkan keadilan di antara manusia serta haramnya kezaliman di antara mereka
merupakan tujuan dari ajaran Islam yang paling penting.
2. Wajib bagi setiap orang untuk memudahkan jalan petunjuk dan memintanya kepada
Allah taala.
3. Semua makhluk sangat tergantung kepada Allah dalam mendatangkan kebaikan dan
menolak keburukan terhadap dirinya baik dalam perkara dunia maupun akhirat.
4. Pentingnya istighfar dari perbuatan dosa dan sesungguhnya Allah taala akan
mengampuninya.
5. Lemahnya makhluk dan ketidakmampuan mereka dalam mendatangkan kecelakaan dan
kemanfaatan.
6. Wajib bagi setiap mumin untuk bersyukur kepada Allah taala atas nimat dan taufiq-
Nya.
7. Sesungguhnya Allah taala menghitung semua perbuatan seorang hamba dan
membalasnya.
8. Dalam hadits terdapat petunjuk untuk mengevaluasi diri (muhasabah) serta penyesalan
atas dosa-dosa

Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang terkait:


1. Besarnya bahaya kezaliman: 7: 44, 10: 13
2. Allah sumber hidayah dan rezeki : 18: 17
3. Kemurahan dan ampunan Allah taala: 39: 53, 7: 156
4. Kebaikan dan keburukan akan kembali kepada manusia: 17: 7, 47: 38, 7: 160


HADITS KEDUAPULUH LIMA

:
:- -
:!





.

355

:
!


:
.)1006 (

Kosa kata:
Bentuk jamak dari : harta yang banyak
jamak : pahala
Sesuatu yang berlebih
Dosa
Kemaluan (maksudnya adalah: jima)

Terjemah hadits:
Dari Abu Dzar radhiallahuanhu: Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam 142) berkata kepada Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam:
Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak,
mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan mereka
bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat melakukannya).
(Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam) bersabda: Bukankah Allah telah menjadikan bagi
kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tashbih 143) merupakan sedekah,
setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan
sedekah, amar maruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian144)
merupakan sedekah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala
seseorang di antara kami yang menyalurkan syahwatnya? Beliau bersabda: Bagaimana
pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram, bukankah baginya
dosa? Demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya
mendapatkan pahala. (Riwayat Muslim)

Kandungan Hadist :
1. Sikap bijak dalam menanggapi berbagai kondisi serta mendatangkan kabar gembira bagi
jiwa serta menenangkan perasaan.
2. Para shahabat berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.

1. Yang dimaksud dengang mereka adalah para shahabat Rasulullah yang fakir dari kalangan
Muhajirin.
2. Tashbih adalah ucapan Subhanallah.
1. Maksudnya adalah melakukan jima dengan istri.

356
3. Luasnya keutamaan Allah taala serta banyaknya pintu-pintu kebaikan yang dibuka bagi
hamba-Nya.
4. Semua bentuk zikir sesungguhnya merupakan shadaqah yang dikeluarkan seseorang
untuk dirinya.
5. Kebiasaan-kebiasaan mubah dan penyaluran syahwat yang disyariatkan dapat menjadi
ketaatan dan ibadah jika diiringi dengan niat saleh.
6. Anjuran untuk meminta sesuatu yang dapat bermanfaat bagi seorang muslim dan yang
dapat meningkatkan dirinya ke derajat yang lebih sempurna.
7. Di dalam hadits ini terdapat keutamaan orang kaya yang bersyukur dan orang fakir yang
bersabar.
8. Iri terhadap kebaikan orang lain (agar dirinya seperti orang tersebut) adalah hal yang
diperbolehkan dalam agama.
9. Sebagaimana menggunakan sesuatu yang tidak diperbolehkan syariat mendapatkan dosa
maka menggunakannya sesuai dengan petunjuk syariat akan mendatangkan pahala.

Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang terkait:


1. Iri terhadap kebaikan orang lain: 2: 148, 3: 114
2. Pintu-pintu kebaikan terbuka luas: 2: 177, 5: 2
3. Mencari yang halal dan menjauhi yang haram: 7: 157.


HADITS KEDUAPULUH ENAM

:

:




)2989(

.)1009 (
Kosa kata:

Tulang pada telapak tangan dan jari-jari (yang



dimaksud adalah semua anggota tubuh)

Berlaku adil, mendamaikan


Mengangkat
Menolong
Langkah
)( Harta benda (nya)

357
Gangguan, rintangan
Menyingkirkan

Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullahshallallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Setiap anggota tubuh manusia dapat melakukan sedekah, setiap hari dimana
matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah,
engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik
kendaraannya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah
sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan
menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kandungan Hadist :
1. Bersyukur kepada Allah taala setiap hari atas kesehatan anggota badan.
2. Allah telah menjadikan -sebagai rasa syukur terhadap nimat-Nya- setiap anggota badan
untuk menolong hamba-hamba Allah taala, bersedekah kepada mereka dengan
menggunakannya sesuai kemaslahatannya.
3. Temasuk sedekah adalah: Menahan tangan dan lisan untuk tidak menyakiti orang lain,
justru seharusnya digunakan untuk menunaikan hak-hak setiap muslim.
4. Jasad harus dikeluarkan zakatnya sebagaimana harta ada zakatnya. Zakat badan adalah
melakukan perbuatan baik, bersedekah dan pintu-pintunya banyak.
5. Anjuran untuk mendamaikan kedua belah pihak, tolong-menolong, mengucapkan
kalimat yang baik, berjalan menuju shalat dan menyingkirkan penghalang dari jalan.
6. Anjuran untuk membersihkan sarana-sarana umum.
7. Anjuran untuk melakukan keadilan, karena dengan keadilanlah ditegakkan langit dan
bumi.

Tema-tema hadits:
1. Menolong sesama manusia: 5: 2, 107: 1-7
2. Menjaga kepentingan bersama: 7: 56, 85
3. Perkataan yang baik: 17: 23, 33: 32, 4: 9

358

HADITS KEDUAPULUH TUJUH


: : :

.)2553 (

: :
:
:
:

:
)246/2()227/4(



.

Kosa kata:

Kebaikan
Dosa
Mengganggu
Diketahui, diselidiki

Terjemah hadits:
Dari Nawwas bin Saman radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
beliau bersabda: Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang terasa
mengaggu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia Riwayat Muslim.
Dan dari Wabishah bin Mabad radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: Engkau datang untuk menanyakan
kebaikan? saya menjwaba: Ya. Beliau bersabda: Mintalah pendapat dari hatimu, kebaikan
adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, dan dosa adalah apa yang terasa
mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-raguan dalam dada, meskipun orang-orang
memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya. (Hadits hasan kami riwayatkan dari
dua musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad Darimi dengan sanad yang hasan).

Kandungan Hadist :
1. Tanda perbuatan dosa adalah timbulnya keragu-raguan dalam jiwa dan tidak suka kalau
hal itu diketahui orang lain.
2. Siapa yang ingin melakukan suatu perbuatan maka hendaklah dia menanyakan hal
tersebut pada dirinya.
3. Anjuran untuk berakhlak mulia karena akhlak yang mulia termasuk unsur kebaikan yang
sangat besar.

359
4. Hati seorang mumin akan tenang dengan perbuatan yang halal dan gusar dengan
perbuatan haram.
5. Melihat terlebih dahulu ketetapan hukum sebelum mengambil tindakan. Ambillah yang
paling dekat dengan ketakwaan dan kewaraan dalam agama.
6. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam ketika menyampaikan sesuatu kepada para
shahabatnya selalu mempertimbangkan kondisi mereka.
7. Perhatian Islam terhadap pendidikan sisi agama yang bersifat internal dalam hati orang
beriman dan meminta keputusannya sebelum mengambil tindakan.

Tema-tema hadits:
1. Kebenaran melahirkan ketenangan hati: 8: 10, 13: 28
2. Hati-hati dalam memberi fatwa: 17: 36
3. Hati yang sehat sensitif terhadap keburukan: 3: 135


HADITS KEDUAPULUH DELAPAN

:


:
:





)4607 (




.)
(: )2676(
Kosa kata:
)( Menasihati (kami)
Nasihat
)( Takut
Bentuk jamak : hati
Memerintah
)( Hidup
)( Kalian harus
)( Kalian jangan

Terjemah hadits:
Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar

360
dan air mata kami berlinang. Maka kami berkata: Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan
nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah taala, tunduk dan patuh
kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di
antara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perbedaan pendapat.
Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang
mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah
kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bidah adalah sesat
(Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : hasan shahih)

Pelajaran:
1. Bekas yang mendalam dari nasehat Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam dalam jiwa
para shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para dai di jalan Allah taala.
2. Taqwa merupakan yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada
muslim lainnya, kemudian mendengar dan taat kepada pemerintah selama tidak terdapat
di dalamnya maksiat.
3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin,
karena di dalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak
terjadi perbedaan dan perpecahan.
4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena di
dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
5. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama (bidah) yang tidak memiliki
landasan dalam agama.

Tema hadits:
1. Anjuran berwasiat menjelang kematian: 2 :180
2. Berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan menjauhi bidah: 59: 7, 57: 27
3. Patuh kepada pimpinan: 4: 59


HADITS KEDUAPULUH SEMBILAN



: . : :

:


:


:

361

:
: ]17-16: [
:
:



: :
:
- : - :

.)

(:

) 2616(
Kosa kata:
Mudah (kami)
Tameng, pelindung
Memadamkan
Pertengahan malam
Jauh
)( Jamak dari : Pinggang
jamak dari : tempat berbaring, tempat tidur
Tiang
Puncak
Punuk onta
kunci semuanya
Tahanlah

Dimasukkan
)( Jamak : hidung
Jamak dari : panen, buah, akibat
jamak dari : lidah

Terjemah hadits:
Dari Muaz bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata: Saya berkata: Ya Rasulullah,
beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga dan
menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda, Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang
besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah taala: Beribadah
kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam) bersabda, Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu syurga? Puasa
adalah benteng, Sadaqah akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air
mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau

362
membacakan ayat (yang artinya): Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya..
Kemudian beliau bersabda, Maukah kalian aku bertahukan pokok dari segala perkara,
tiangnya dan puncaknya? aku menjawab: Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah Islam,
tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau bersabda: Maukah
kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua
itu? saya berkata: Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda,
Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata, Ya Nabi Allah, apakah kita akan
dihukum juga atas apa yang kita bicarakan? beliau bersabda, Ah kamu ini, adakah yang
menyebabkan seseorang terjungkal wajahnya di neraka atau sabda beliau: diatas
hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka. (Riwayat Turmuzi dan
dia berkata, Haditsnya hasan shahih)

Kandungan Hadist :
1. Perhatian shahabat yang sangat besar untuk melakukan amal yang dapat memasukkan
mereka ke syurga.
2. Amal perbuatan merupakan sebab masuk syurga jika Allah menerimanya dan hal ini
tidak bertentangan dengan sabda Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam Tidak masuk
syurga setiap kalian dengan amalnya. Makna hadits tersebut adalah bahwa amal
dengan sendirinya tidak berhak memasukkan seseorang ke syurga selama Allah belum
menerimanya dengan karunia-Nya dan Rahmat-Nya.
3. Mentauhidkan Allah dan menunaikan kewajiban adalah sebab masuknya seseorang ke
dalam syurga.
4. Shalat sunnah setelah shalat fardhu merupakan sebab kecintaan Allah taala kepada
hambanya.
5. Bahaya lisan dan perbuatannya akan dibalas dan bahwa dia mencampakkan seseorang ke
neraka karena ucapannya.

Tema-tema hadits :
1. Hakekat keselamatan; masuk syurga dan terhindar dari neraka : 3: 185
2. Allah memudahkan setiap upaya kebaikan: 2: 185
3. Qiyamullail: 17: 79
4. Keutamaan Jihad: 61: 11, 9: 19
5. Menjaga lisan: 50: 18

363

HADITS KETIGAPULUH


:




.) 184/4(

Dari Abi Tsalabah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiallahuanhu, dari Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam dia berkata: Sesungguhnya Allah taala telah menetapkan
kewajiban-kewajiban, maka janganlah kalian mengabaikannya, dan telah menetapkan
batasan-batasannya janganlah kalian melampauinya, Dia telah mengharamkan segala
sesuatu, maka janganlah kalian melanggarnya, Dia mendiamkan sesuatu sebagai kasih
sayang terhadap kalian dan bukan karena lupa jangan kalian mencari-cari tentangnya.
(Hadits hasan riwayat Daruquthni dan lainnya).

145)
(Hadits ini dikatagorikan sebagai hadits dhaif . Lihat Qowaid wa Fawaid Minal
Arbain An Nawawiah, karangan Nazim Muhammad Sulthan, hal. 262. Lihat pula Misykatul
Mashabih, takhrij Syekh Al Albani, hadits no. 197, juz 1. Lihat pula Jami Al Ulum wal
Hikam, oleh Ibnu Rajab).


HADITS KETIGAPULUH SATU

: :










.


.
)4102 (



Kosa kata:
)( Tunjukkan (kepadaku)
)( Mencintai(-ku)
Bersikap zuhud-lah

Terjemah hadits :
Dari Abu Abbas Sahl bin Saad Assaidi radhiallahuanhu dia berkata: Seseorang
mendatangi Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, maka beliau berakata: Wahai

1. Hadits dhoif adalah hadits yang lemah kedudukannya dan tidak dapat dijadikan sebagai dalil.

364
Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia
akan mencintaiku, maka beliau bersabda, Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan
dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan
dicintai manusia. (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan).

Kandungan Hadist:
1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak
adanya keter-gantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya.
2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridha terhadapnya serta bersikap iffah
dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.
3. Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah
merupakan hakekat zuhud.

Tema-tema hadits :
1. Zuhud: 18: 45-46, 29: 64, 102: 1-5
2. Menghindari penyakit hasad (dengki): 113: 5


HADITS KETIGAPULUH DUA

:





)746/2(
) 228/4( )2341 (

.

Kosa kata:
Membahayakan diri sendiri
Membahayakan diri orang lain

Terjemah hadits :
Dari Abu Said, Saad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak boleh melakukan perbuatan yang
mencelakakan (mudharat) (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta
lainnya dengan cara musnad, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattha secara
mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulullah, dia tidak menyebutkan Abu Said.
Akan tetapi hadits ini memiliki jalan-jalan yang saling menguatkan).

Kandungan Hadist:

365
1. Ajaran Islam sangat mementingkan keselamatan pribadi dan orang lain.
2. Termasuk sesuatu yang diharamkan adalah sesuatu yang berbahaya, seperti: rokok,
narlotik dll.

Tema hadits dan ayat Al Quran yang terkait:


1. Larangan mendatangkan kecelakaan: 2: 195


HADITS KETIGAPULUH TIGA


:
) 252/10(



.

Kosa kata:
Diberikan
Menuduh
Bukti
Orang yang menuduh
Sumpah
Mengingkari

Terjemah hadits:
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam: Seandainya setiap pengaduan manusia diterima, niscaya setiap orang akan
mengadukan harta suatu kaum dan darah mereka, karena itu (agar tidak terjadi hal tersebut)
maka bagi pendakwa agar mendatangkan bukti dan sumpah bagi yang mengingkarinya .
(Hadits hasan riwayat Baihaqi dan lainnya yang sebagiannya terdapat dalam As Shahihain)

Kandungan Hadist:
1. Seorang hakim harus meminta dari kedua orang yang bersengketa sesuatu yang dapat
menguatkan pengakuan mereka.
2. Seorang hakim tidak boleh memutuskan sebuah perkara dengan menghalalkan yang
haram dan mengharamkan yang halal.
3. Pada dasarnya seseorang bebas dari tuduhan hingga terbukti perbuatan jahatnya.

366
4. Seorang hakim harus berusaha keras untuk mengetahui permasalahan sebenarnya dan
menjelaskan hukumnya berdasarkan apa yang tampak baginya.
5. Bersumpah hanya diperbolehkan atas nama Allah.

Tema-tema hadits:
1. Hukum harus ditegakkan: 4: 65, 24: 51
2. Penegakkan hukum harus berdasarkan prinsip yang jelas: 24: 4, 24: 23


HADITS KETIGAPULUH EMPAT

:
. :


.)49 (
.

Kosa kata:
Merubah
Yang paling lemah

Terjemah hadits :
Dari Abu Said Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah
dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu
maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.(Riwayat
Muslim)

Kandungan Hadist:
1. Menentang pelaku kebatilan dan menolak kemunkaran adalah kewajiban yang dituntut
dalam ajaran Islam atas setiap muslim sesuai kemampuan dan kekuatannya.
2. Ridha terhadap kemaksiatan termasuk di antara dosa-dosa besar.
3. Sabar menanggung kesulitan dan amar maruf nahi munkar.
4. Amal merupakan buah dari iman, maka menyingkirkan kemunkaran juga merupakan
buahnya keimanan.
5. Mengingkari dengan hati diwajibkan kepada setiap muslim, sedangkan pengingkaran
dengan tangan dan lisan berdasarkan kemampuannya.

Tema-tema hadits:
1. Keutamaan mengatasi kemunkaran: 5 : 78, 7 : 165

367
2. Realisasi iman : 2 : 278, 3 : 139, 5 : 23,
3. Tingkatan iman : 8 : 2


HADITS KETIGAPULUH LIMA



: :
.
.
:
- - .
.)2564 (

Kosa kata:
(kalian) saling dengki
(kalian) saling menipu
(kalian) saling membenci
(kalian) saling memu-tuskan hubungan
)( Menjual
)( Merendahkan-(nya)
)( Menghina-(nya)
)( Dada (nya)
Cukup

Terjemah hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling
memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada
orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah
saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak
mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya
sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina
saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya
dan kehormatannya (Riwayat Muslim).

368
Kandungan Hadist:
1. Larangan untuk saling dengki.
2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam urusan jual beli.
3. Diharamkan untuk memutuskan hubungan terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga
persaudaraan dan hak-haknya karena Allah taala.
4. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi juga di dalamnya terdapat urusan
akhlak dan muamalah.
5. Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah taala.
6. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan timbangan seseorang.
7. Islam memerangi semua akhlak tercela karena hal tersebut berpengaruh negatif dalam
masyarakat Islam.

Tema-tema hadits:
1. Menciptakan pergaulan yang baik dan harmonis: 49: 10
2. Realisasi ukhuwah Islamiyah: 9: 71
3. Barometer kehidupan; Taqwa: 49: 13
4. Dihormatinya hak dan martabat seorang muslim: 5: 32, 22: 30


HADITS KETIGAPULUH ENAM

:
.
.

.



.





.


.

.)2699(

Kosa kata:
Meringankan atau menghilangkan
)( Cobaan berat
Orang yang kesulitan
Memudahkan
Pertolongan
Menutupi

369
Memudahkan
Menempuh
)( (Mereka) saling mempelajari-(nya)
Berkumpul
Ketenangan
)( Liputi, curahkan (kepada mereka)
)( mengelilingi (mereka)
Segera
Lambat

Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mumin dari berbagai kesulitan-
kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di Hari kiamat. Dan
siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitann niscaya akan Allah mudahkan
baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan
tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya
menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah
mudahkan baginya jalan ke syurga. Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah
membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan
kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi
malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat
amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Muttafaq alaih).

Kandungan Hadist:
1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka akan
dia dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya yang akan memudahkan
kesulitannya di hari yang sangat sulit tersebut.
2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah taala sesuai dengan jenis perbuatannya.
3. Berbuat baik kepada makhluk merupan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah taala.
4. Meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak
menggugurkan pahala sehingga amal dan usahanya sia-sia.
5. Memohon pertolongan kepada Alla taala dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan
tidak akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih sayang-Nya.

370
6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan mengamalkannya.
7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk mengkaji ilmu.

Tema-tema hadits:
1. Menumbuhkan kepekaan sosial: 107: 1-7, 70: 24
2. Menjaga nama baik seseorang: 49: 11
3. Menumbuhkan tradisi ilmiah: 96: 1, 170: 36.
4. Berinteraksi terhadap Al Quran: 73: 4, 47: 24, 33: 36


Hadits ketigapuluh tujuh

:

.


.

)131) (6491(

.
:



.

:
) (

.



Kosa kata:
Menjelaskan
Berkeinginan
)( Kelipatan
Keburukan

Terjemah hadits:
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi: Sesungguhnya
Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut: Siapa
yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat
disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian
melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh

371
ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan
keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh,
sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu
keburukan. (Riwayat Bukhari dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini).
Pelajaran:
1. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunannya
menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak terbatas.
2. Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa
menunaikannya.
3. Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika
kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan praktek.
4. Seorang muslim hendaklah meniatkan perbuatan baik selalu dan membuktikannya,
diharapkan dengan begitu akan ditulis pahala dan ganjarannya dan dirinya telah siap
untuk melaksanakannya jika sebabnya telah tersedia.
5. Semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pahala dan ganjaran.

Tema hadits:
Anjuran berlomba-lomba untuk kebaikan: 2:148, 23: 61


Hadits Ketigapuluh delapan

:
. : :

.


.)6502(

Kosa kata:
Memusuhi
)()( (Aku) izinkan, umumkan (kepadanya)

Mendekatkan diri, beribadah


jamak dari ( perkara-perkara sunnah)
)()( (Aku) wajibkan (padanya)
)( Minta perlindungan (kepada-Ku)
Memukul, menampar
)( (Aku) lindungi (dia)

372
Terjemah hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: Sesungguhya Allah taala berfirman: Siapa yang memusushi wali-Ku maka telah
Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang
lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan
hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara
sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya
maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang
dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang
digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia
minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi. (Riwayat Bukhari).

Pelajaran yang dapat diambil dari hadits:


1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah taala.
2. Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah taala.
3. Siapa yang kontinyu melaksanakan amalan sunnah dan menghindar dari perbuatan
maksiat maka dia akan meraih kecintaan Allah taala .
4. Jika Allah taala telah mencintai seseorang maka Dia akan mengabulkan doanya.

Tema-tema hadits:
1. Pemahaman yang benar tentang wali: 10: 62-64
2. Keutamaan ibadah nawafil (sunnah): 35: 32
3. Kekuatan dari Allah: 22: 40, 18: 39,


HADITS KETIGAPULUH SEMBILAN


:
) 2045 (
.) 356/7(


Kosa kata:
Melewatkan,memaafkan
Lupa
(Mereka) dipaksa

373
Terjemah hadits:
Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: Sesungguhnya Allah taala memafkan umatku karena aku (disebabkan
beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa (Hadits hasan
diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya)

Kandungan Hadist:
1. Allah taala mengutamakan umat ini dengan menghilangkan berbagai kesulitan dan
memaafkan dosa kesalahan dan lupa.
2. Sesungguhnya Allah taala tidak menghukum seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat
maksiat dan hatinya telah berniat untuk melakukan penyimpangan dan meninggalkan
kewajiban dengan sukarela.
3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk mengetahui siapa yang taat dan siapa yang
membangkang.
4. Ada beberapa perkara yang tidak begitu saja dimaafkan. Misalnya seseorang melihat
najis di bajunya akan tetapi dia mengabaikan untuk menghilangkannya segera, kemudian
dia shalat dengannya karena lupa, maka wajib baginya mengqhada shalat tersebut.
Contoh seperti itu banyak terdapat dalam kitab-kitab fiqh.

Tema-tema hadits:
1. Toleransi hukum Islam: 22: 78, 2: 196
2. Manusiawi dalam penerapan hukum: 64: 16


Hadits keempat puluh



:
:







:



.)6416(

Kosa kata:
Orang asing
Pengembara
)( (engkau berada) di sore hari
)( (Engkau berada) di pagi hari

374
)( (kedua) pundakku
Terjemah hadits:
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
memegang kedua pundak saya seraya bersabda: "Hiduplah engkau di dunia seakan-akan
orang asing atau pengembara", Ibnu Umar berkata: "Jika kamu berada di sore hari jangan
tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah
kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu." (Riwayat
Bukhari).

Kandungan hadits:
1. Bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan
menunda-nunda karena dia tidak tahu kapan datang ajalnya.
2. Menggunakan berbagai kesempatan dan momentum sebelum hilangnya berlalu.
3. Zuhud di dunia berarti tidak bergantung kepadanya hingga mengabaikan ibadah kepada
Allah taala untuk kehidupan akhirat.
4. Hati-hati dan khawatir terhadap azab Allah adalah sikap seorang musafir yang
bersungguh-sungguh dan hati hati agar tidak tersesat.
5. Waspada dari teman yang buruk hingga tidak terhalang dari tujuannya.
6. Pekerjaan dunia dituntut untuk menjaga jiwa dan mendatangkan manfaat, seorang muslim
hendaknya menggunakan semua itu untuk tujuan akhirat.
7. Bersungguh-sungguh menjaga waktu dan mempersiapkan diri untuk kematian dan
bersegera bertaubat dan beramal shaleh.
8. Rasulullah memegang kedua pundak Abdullah bin Umar, adalah agar dia memperhatikan
apa yang akan beliau sampaikan. Menunjukkan bahwa seorang pelajar harus diajarkan
tentang perhatian gurunya kepadanya dan kesungguhannya untuk menyampaikan ilmu ke
dalam jiwanya. Hal ini dapat menyebabkan masuknya ilmu, sebagaimana hal itu juga
menunjukkan kecintaan Rasulullah kepada Abdullah bin Umar, karena hal tersebut pada
umumnya dilakukan oleh seseorang kepada siapa yang dicintainya.

Tema-tema hadits:
1. Hakikat kehidupan: 3: 185, 10: 24
2. Optimalisasi setiap kesempatan: 103: 1-3, 94: 7.


HADITS KEEMPAT PULUH SATU

375
:
:

.

Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Ash radhiallahuanhuma dia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak beriman salah seorang di antara
kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (Hadits hasan shahih dan kami
riwayatkan dari kitab Al Hujjah dengan sanad yang shahih).
(Hadits ini tergolong dhaif. Lihat Qawaid Wa Fawaid minal Arbain An-Nawawiyah,
karangan Nazim Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul Mashabih takhrij Syekh Al Albani,
hadits no. 167, juz 1, Jami Al Ulum wal Hikam oleh Ibn Rajab).


HADITS KEEMPATPULUH DUA

:
: :






(
)3540
.
:

Kosa kata:
)()( (engkau) berdoa, memohon (kepadaku)
)()( (engkau) mengharap (kepadaku)
(aku) pedulikan
Sepenuh
awan (yang dimaksud adalah banyaknya)
bentuk jamak dari ( kesalahan)
) ( )( (engkau) mendatangi-(Ku)
) ( )( (engkau) menemui-(Ku)

Terjemah Hadits:
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi
wa sallam bersabda, Allah taala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau
berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, aku tidak
peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-
dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaku niscaya akan

376
Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan
kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku
sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: haditsnya hasan shahih).

Kandungan Hadist:
1. Berdoa diperintahkan dan dijanjikan untuk dikabul-kan.
2. Maaf Allah dan ampunannya lebih luas dan lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia
minta ampun dan bertaubat.
3. Berbaik sangka kepada Allah taala, Dialah semata Yang Maha Pengampun bagi orang
yang bertaubat dan istighfar.
4. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-satunya untuk meraihnya.
5. Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk segera bertaubat dan menyesal
betapapun banyak dosanya.

Tema-tema hadits:
1. Kemurahan Allah taala: 23: 118, 6: 133, 7: 56
2. Tidak putus asa untuk bertaubat: 39: 53, 5: 74, 3: 135

377


)Kaidah-Kaidah Fiqih)
Karya Abdurrahman As-Sadi

Segala puji bagi Allah yang Maha Tinggi dan Maha Lembut
Pengumpul dan Pemisah segala sesuatu
Pemilik nikmat yang luas lagi melimpah
Serta hikmah yang bersinar lagi banyak
Kemudian semoga shalawat serta salam senantiasa
Tercurah atas Rasul penutup dari suku Quraisy
Juga atas keluargannya dan sahabatnya yang baik
Yang mencapai tingkat membanggakan
Ketahuilah semoga engkau diberi petunjuk bahwa sebaik-baik anugerah
Adalah ilmu yang menghilangkan keraguan dan keburukan
Serta menyikap kebenaran bagi pemilik hati
Dan mengantarkan hamba kepada yang dicari
Maka bersemangatlah dalam mempelajari kaidah-kaidah (fikih)
Yang dapat mengupulkan banyak masalah yang bercerai berai
Sehingga engkau meningkat dalam ilmu dengan sebaik-baik peningkatan
Dan cukupkanlah dengan jalannya orang-orang yang benar
Ini adalah kaidah-kaidah yang saya susun
Dari kitab-kitab ahli ilmu telah saya peroleh
Semoga Allah membalas mereka dengan pahala yang besar
Juga memberi maaf, ampunan dan kebaikan-Nya
Niat adalah syarat bagi semua amal
Yang menentukan benar dan rusaknya amal
Agama ini dibangun untuk menggapai maslahat
Dan juga untuk mencegah mudhorot
Apabila beberapa maslahat berbenturan
Maka dahulukanlah yang paling utama maslahatnnya
Sebaliknya, Jika beberapa mafsadah berbenturan
Maka ambillah yang paling keecil kerusakannya
Merupakan kaidah syariat adalah kemudahan
Pada setiap perkara yang ditimpa kesulitan
Tidak ada kewajiban jika tiada kemampuan

378
Dan tidak ada yang diharamkan saat darurat
Setiap yang dilarang saat darurat (diperbolehkan)
Sesuai kadar yang dibutuhkan kedaruratan
Hukum itu dikembalikan pada keyakinan
Maka keraguan tidak dapat menghilangkan keyakinan
Hukum asal air kita adalah suci
Begitu pula tanah, pakaian, dan batu
Hukum asal bersetubuh dan daging
serta jiwa dan harta bagi seorang yang terpelihara
Hukumnya haram sampai datang penghalalnya
Maka pahamilah, Semoga Allah memberimu petunjuk pada apa yang diharapkan
Hukum asal adat istiadat adalah mubah
Sampai datang dalil yang merubah hukum mubahnya
Suatu perkara bukan merupakan syariat
Selain yang disebutkan dalam syariat kita
Hukum perantara adalah seperti hukum tujuan
Ambillah hukum ini untuk tambahan-tambahan
Salah, terpaksa, dan lupa
Dimaafkan oleh Rab yang kita sembah yang maha penyayang
Akan tetapi jika disertai pengrusakan (hak manusia), ia wajib menggantinya
Sedangkan dosa dan kesalahan tergugurkan
Dan hukum perkara-perkara yang mengikut
Hukumnya tetap seperti yang diikuti, tidak kalau berdiri sendiri
Urf (kebiasaan ) (boleh) dipergunakan jika terdapat
Hukum syariat yang mulia yang tidak dibatasi
Orang yang menyegerakan hal yang dilarang sebelum waktunya
Sungguh telah memperoleh kerugian serta keharamannya
Jika datang pengharaman pada amal itu sendiri
Atau pada syaratnya maka amal itu rusak dan sia-sia
Perusak sesuatu disebabkan gangguannya maka ia tidak menanggung akibatnya
Setelah ia berusaha mencegahya dengan cara yang paling baik
Dan Al (huruf alif lam) memberi manfaat menyeluruh pada umum
Di dalam jamak dan mufrad seperti alalim (orang yang berilmu)
Dan nakirah pada konteks penafian
Memberi manfaat umum demikian pula dalam konteks nahi (larangan)
Kata ( siapa ) dan ( apa) , keduanya memberikan makna

379
Umum wahai saudaraku maka dengarkanlah
Dan semisalnya adalah kata tunggal yang disandarkan
Maka pahamilah semoga kamu diberi petunjuk
Tidak sempurna suatu hukum sampai terpenuhi
Semua syaratnya dan hilang semua mawani (pencegah) nya
Orang yang telah memenuhi tugasnya dari suatu amal
Maka ia berhak mendapatkan balasan amalnya
Setiap hukum terkait dengan illah
Dan itu merupakan sebab disyariatkannya suatu hukum
Setiap syarat adalah lazim bagi pembuat akad
Dalam jual-beli, pernikahan, dan tujuan-tujuan lain
Kecuali syarat-syarat yang menghalalkan apa yang haram
Atau kebalikannya maka itu menjadi batil, maka pahamilah
Undian itu (boleh) digunakan ketika terjadi kesamaran
Diantara hak-hak atau ketika saling berdesakan
Jika ada dua amal yang sejenis yang berkumpul
Cukup satu yang dilakukan maka dengarkanlah
Setiap yang sibuk jangan disibukan
Contohnya adalah benda yang digadai atau diwakafkan.
Barang siapa yang melunasi utang saudaranya
Maka boleh baginya untuk memintanya kembali kalau ia niatkan
Dan dorongan tabiat untuk meninggalkan maksiat
Seperti dorongan syariat tanpa ada pengingkaran
Segala Puji bagi Allah atas sempurnanya
Di permulaan dan penutup serta setiap saat
Kemudian shalawat serta salam semoga tercurah
Atas Nabi, Sahabat, dan Tabiin.

380



(Tashil Thuruqat Fi Nadzmul Waroqot)
Karya imam Syarifuddin Yahya Al-Imrithi As-Syafii
-Rahimahullah-

Pembukaan
Berkata seorang yang fakir Syarif al-Imrithi
Yang memiliki kelemahan, kekurangan dan kesalahan
Segala puji bagi Allah yang telah menjelaskan
Dan menyebarkan Ilmu usul fiqih kepada manusia
Serta memudahkannya melalui lisan Imam Syafii
Beliaulah yang pertama kali mulai menulisnya
Dan kemudian diikuti manusia sehingga menjadi
Kitab yang kecil atau yang besar
Dan sebaik-baik kitab usul fikih yang kecil, apa yang dinamakan
Dengan waroqot karangan Imam al-Haromi
Sungguh beliau telah lama diminta untuk membuat syair waroqot
Supaya mudah untuk dihafal dan dipahami
Dan saya tidak bisa lari dari tuntutan itu
Kemudian saya mulai membuatnya dengan mengharap
Taufik dari Allah dan dibimbing kepada kebenaran
Serta manfaat di dunia dan akhirat dengan kitab ini

Bab : Usul Fikih


Inilah usul fikih secara bahasa dan penamaan
Untuk cabang ilmu yang tersusun dari dua bagian
Yang pertama adalah usul dan yang kedua
Adalah fiqih yang mana keduanya dua kosa kota
Usul adalah sesuatu yang lainnya dibangun diatasnya
Dan faru (cabang) adalah sesutu yang terbangun pada selainnya
Fiqih adalah ilmu setiap hukum syariat
Yang datang dengan ijtihad bukan merupakan hukum yang baku
Hukum : wajib, sunnah, dan apa
Yang diperbolehkan serta makruh dan yang haram
Begitu pula sahih secara mutlak dan fasid (rusak)

381
Yang keduanya terjadi pada muamalat dan seorang yang beribadah
Wajib : diganjar dengan pahala
Ketika mengerjakannya dan berdosa kalau meniggalkannya
Sunah : dalam melakukannya berpahala
Dan tidak berdosa meninggalkannya
Tidak ada pahala dalam perkara mubah
Baik dilakukan ataupun ditinggalkan bahkan tidak berdosa
Batasan makruh : lawan dari sunah
Dan haram adalah lawan dari wajib
Batasan sahih : apa yang berkaitan
Dengan pengaruh yang benar dan memiliki subtansi secara mutlak
dan fasid: yang tidak memiliki subtansi
Dan tidak memiliki pengaruh dalam akad
Ilmu merupakan lafadz umum yang tidak dikhususkan
Pemahamanya pada fikih akan tetapi fikih lebih khusus
Ilmu adalah pengetahun terhadap sesuatu
Kalau sesuai dengan sifat yang semestinya
Dan bodoh maka katakanlah: penggabaran terhadap sesuatu
Menyelisihi sifat yang sebenarnya
Bisa juga dikatakan: batasan bodoh adalah tidak adanya ilmu
Baik dinamakan bodoh yang ringan atau bodoh yang berat
Bodoh yang ringan: terjadi pada setiap yang berada dibawah tanah
Bodoh yang berat: pada setiap yang terpikirkan
Ilmu bisa didapat secara darurat
Atau di dapat dengan usaha, kemudian yang pertama
Seperti yang diperoleh dengan indra yang lima
Dengan penciuman, perasa, atau sentuhan
Juga dengan pendengaran dan penglihatan kemudian yang berikutnya
Apa yang terhenti pada penarikan kesimpulan
Batasan penarikan kesimpulan: maka katakanlah apa yang membawa
Kita kepada dalil sebagai pembibing kepada yang dicari
Dzan (prasangka): keraguan seseorang pada dua perkara
Dengan menguatkan salah satu darinya
Yang lebih kuat dinamakan prasangka
Dan sisi yang lemah dinamakan wahm
Syak (ragu): keraguan tanpa menguatkan

382
Salah satunya, yang mana dua perkara tersebut sama kuatnya
Adapun makna usul fikih ditinjau
Sebagai cabang ilmu maka pengertian yang dianggap pas
Adalah sarana fikih yaitu dalil-dalil global
Seperti perintah dan larangan bukan dalil-dalil yang rinci
Begitu pula bagaimana menarik hukum dengan usul
Dan seorang alimlah yang merupakan pakar usul

Bab-Bab Usul Fikih


Bab yang terdaftar sebanyak dua puluh bab
Di dalam kitab semuanya akan didatangkan
Dan pembagian itu adalah : kalam kemudian
Perintah, larangan, lafadz yang umum,
Dan khusus, mubayyan dan mujmal,
Makna zahir dan muawwal
Mutlaqul afal dan apa yang dinasakh (dihapus)
Demikian pula ijma dan akhbar (kabar-kabar) disertai
Yang haram dan yang mubah semuanya telah ada
Juga kiyas secara mutlak karena ilahnya (sebabnya)
Dalam asal, juga susunan dalil-dalil
Demikian pula sifat bagi pemberi fatwa dan yang meminta fatwa
Juga hukum-hukum bagi yang berijtihad

Bab : Macam-Macam Kalam


Susunan kalam yang paling sedikit
Adalah tersusun dari dua isim atau isim dan fiil (kata kerja) seperti naiklah kalian
Demikian pula bisa tersusun dari fiil dan huruf
Juga dari isim dan huruf pada niddan (huruf panggilan)
Kalam di bagi menjadi :al-khabar (kabar-kabar)
Perintah, larangan, dan pertanyaan
Kemudian pembagian kalam yang berikutnya
Tamanni (cita-cita) dan ardh (ajakan) dan pembagian
Yang ke tiga adalah majas
Dan haqiqoh (hakikat), batasannya adalah apa yang dipakai
Pada tempatnya yang telah ditentukan, dan dikatakan juga: apa
Yang menjadi pembicaraan dalam istilah yang telah lalu

383
Pembagiannya ada tiga: syari
Lughowi (bahasa yang asli), dan urf (adat)
Majas adalah apa yang dipakai
Dalam lafadznya bukan pada makna aslinya
Dengan dikurangi atau ditambah, atau dipindah
Atau istiaroh (dipinjam), yang dikurangi seperi ahli (penghuni)
Inilah yang dimaksud dengan pertanyaan untuk suatu negri
Sebagaimana datang dalam alquran tanpa kontroversi
Adapun contoh tambahan seperti huruf kaf pada kamitslihi
Al-ghoith (kotoran manusia) yang dinukil dari tempat buang hajat
Dan yang keempatnya seperti firman Allah:
Ia ingin hancur yakni harta

Bab: Amr (Perintah)


Batasannya adalah: permintaan untuk melakukam yang wajib
Dengan ucapan terhadap bawahan yang memerintah
Dengan konteks kerjakanlah, maka wajib direalisasikan
Ketika tidak ada qarinah (petunjuk) dan dimutlakkan
Tidak, ketika ada dalil syariat yang menunjukan kepada kita atas
Boleh untuk melakukannya atau hukumnya sunnah, maka itu tidak wajib
Bahkan memalingkannya dari wajib merupakan keharusan
Dengan membawanya kepada maksud keduanya
Tidak memberi faedah untuk segera dilakukan dan tidak pula pengulangan
jika tidak terkandung maksud pengulangan
Perintah untuk melakukan perkara penting yang wajib
Adalah perintah terhadapnya dan kepada wasilahnya
Seperti perintah untuk salat adalah perintah terhadap wudhu
Dan kepada sesuatu yang mana salat hanya terealisasi dengannya
kapan seseorang telah melakukan kewajiban yang diminta
Maka ia telah bebas dari kewajiban tersebut

Bab : Nahi (Larangan)


Pengertiannya: permintaan untuk meniggalkan yang wajib untuk ditinggalkan
Melalui ucapan terhadap bawahan yang memerintah
Perintah terhadap sesuatu adalah larangan juga pencegahan
Dari lawannya demikian pula sebaliknya

384
Konteks perintah yang telah lalu (tidak dimaksudkan yang wajib)
Maka maksudnya adalah mubah (boleh)
Juga maknanya bisa taswiyah (persamaan)
Dan bisa pula dimaksudkan ancaman atau pembentukan hakekatnya

Pasal Kepada Siapa Seruan Taklif (Pembebanan) Ditujukan


Kaum muslimin dalam khithab (seruan) Allah
Mereka semua telah masuk kecuali anak kecil dan yang lupa
Juga yang gila mereka semua tidak masuk
Dan orang-orang kafir di dalam seruan mereka telah masuk
Dalam setiap furu (cabang) syariat
Dan yang tidak sah cabang syariat tersebut kecuali dengannya
Dan itu adalah islam, furu (cabang syariat)
Tanpa islam tidak bisa diterima

Bab: Al-Am (Umum)


Pengertiannya: lafadz yang mencakup lebih
Dari satu tanpa ada pandangan pembatasan
Seperti perkataan: saya berikan untuk mereka semua
Dan lafadznya terfokus pada empat macam
Jamak dan tunggal yang ditandai didepannya dengan
Lam (huruf alif lam) seperti alkafir (orang kafir) dan alinsan (manusia)
Juga Setiap yang mubham (samar) dari nama-nama
Diantaranya huruf ( )pada konteks syarat dan balasan
Dan lafadz ( )pada yang berakal, dan lafadz ()
Pada yang tidak berakal juga lafadz ( )pada keduanya
Lafadz ( )untuk menunjukan tempat
Demikian pula lafadz ( )yang menunjukan waktu
Lafadz ( )pada konteks nakiroh kemudian apa
Yang terdapat pada lafadz ( )datang dalam konteks pertanyaan
Kemudian penggunaan umum tergugurkan
Dalam fiil (kata kerja) bahkan apa saja yang sejalan dengannya

Bab : Al-Khas (Khusus)

385
Khusus: lafadz yang tidak mencakup lebih
Dari satu atau umum tapi disertai pembatasan
Maksud daripada takhsis (penghususan) adalah ketika terjadi
Pengecualian dari sebagian anggota yang masuk dalam jumlah
Takhsis (penghususan) bisa terjadi dengan muttasil (besambung)
penjelasannya akan segera datang dan juga dengan munfashil (terputus)
Muttasil terjadi pada syarat dan yang diikat dengan sifat
Demikian pula terhadap ististna (pengecualian) dan selainnya adalah munfasil
Batasan ististna: apa yang dikeluarkan
Sebagian yang tercantum dalam kalam (pembicaraan)
Syaratnya adalah kalamnya tidak terputus
Dan tidak mencakup seluruh yang dikecualikan
Dan ucapan pengecualian diperdengarkan kepada yang didekatnya
Juga ia menghendaki pengecualian dalam ucapannya
Pada dasarnya di dalam yang dikecualikan
Adalah sejenisnya namun dibolehkan bukan yang sejenisnya
Diperbolehkan mengedepankan pengecualian
Begitu pula syarat karena maknanya jelas
Bagaimanapun bentuk mutlak harus dibawa
Kepada sifat yang telah mengikatnya
Ucapan mutlak pada kata tahrir (pembebasan)
Diikat dengan sifat beriman pada pembunuhan (kafaroh pembunuhan)
Maka yang mutlak dalam kata tahrir (pembebasan budak) dibawa
Kepada sifat yang telah diikat pada kafaroh pembunuhan
Kemudian penghususan terjadi antara alquran dengan alquran
Juga antara snnah dan sunah
Alquran bisa dikhususkan dengan sunah
Demikian pula sebaliknya pergunakanlah maka engkau akan benar
Begitu pula alquran bisa dikhususkan dengan ijma sebagaimana
Alquraan dan sunah telah dikhususkan dengan kiyas

Bab : Mujmal dan Mubayyan


Apa yang membutuhkan penjelasan
Adalah mujmal, dan batasan bayyan (penjelas)
Adalah menyelesaikan keadaan yang rumit
Sehingga keadaannya menjadi jelas dan terang

386
Seperti alquru yang merupakan kata tunggal al-aqraa
Bisa beermakna haid dan suci pada wanita
Nas secara urf adalah setiap lafadz yang datang
Tidak memiliki kemungkinan kecuali hanya satu makna
Seperti sungguh saya telah melihat Jafar dan juga diartikan apa
Yang tawilnya ketika diturunkan langsung bisa dipahami
Dan zahir adalah memberikan faedah ketika didengar
Kepada makna yang bukan makna aslinya
Seperti asad (singa) adalah satu nama dari hewan buas
Dan kadang kala dipahami sebagai laki-laki pemberani
Zahir tersebut ketika terdapat kerumitan
Dalam memahaminya kemudian ditawil dengan dalil
Maka jadilah setelah itu tawil
Yang terikat dengan nama zahir dengan dalil

Bab : Afal (Perbuatan-Perbuatan)


Perbuatan Thaha (Nabi Muhammad) sebagai pengemban syariat
Semuanya diridhai dan menakjubkan
Semua perbuatannya boleh jadi sebagai pendekatan
maka itulah ketaatan dan bukan (sebagai pendekatan), dan perbuatan taat
Yang merupakan kekhususan jika telah tegak
Dalilnya seperti puasa berturut-turut
Ketika tidak ada dalil yang tegak maka itu menjadi wajib
Ada yang mengatakan mauquf dan ada yang mengatakan sunah
Pada pribadinya dan pribadi kita dan adapun
Apa yang yang dinamakan bukan pendekatan
Maka pada pribadinya adalah mubah
dan kita pun ketika melakukannya adalah mubah
ketika menetapkan perkataan selainnya maka jadilah
seperti perkataanya demikian pula ketika menetapkan perbuatan selainnya
apa yang terjadi dizamanya kemudian beliau menelaahnya
kalau beliau mendiamkannya maka hendaklah diikuti

Bab: An-Naskh (Penghapusan)


An-Naskh: memindahkan atau menghapus seperti apa
Yang telah diartikan ahli bahasa

387
Batasannya: penghapusan syariat yang terakhir
Atas tetapnya hukum syariat terdahulu
Penghapusan atas sisi kalau seandainya bukan karenanya
Maka hukumnya akan tetap sebagaimana adanya
jika ada jedah waktu antara yang pertama
Dengan apa yang datang setelahnya dari syariat yang terakhir
Boleh menghapus lafadz tanpa hukum
Begitu pula boleh menghapus hukum tanpa lafadz
Boleh menghapus keduanya dengan pengganti
atau tanpa pengganti dengan ini terjadilah kemudahan
Dan boleh juga pengganti tesebut
Lebih ringan atau berat terhadap apa yang tergugurkan
Kemudian kitab dihapus dengan kitab
Begitu pula sunah dihapus dengan sunah
Dan tidak boleh alquran dihapus
Dengan sunah akan tetapi kalau sebaliknya dibolehkan
Yang sama-sama mutawatir bisa saling menghapus
Dan selainnya menghapus sesamanya
Ada suatu kaum yang menghapus mutawatir
Dengan selainya dan sebaliknya lebih pantas lagi

Bab : Penjelasan Apa Yang Dilakukan Ketika Terjadi Kontradiksi Di Antara Dalil-dalil
Dan Tarjih (Penguatannya)
Kontradiksi alquran dan sunnah dalam hukum
Datang dengan empat macam pembagian
Boleh jadi diantara sesama umum ataupun khusus
Atau masing-masing dari umum dan khusus saling kontradiksi
Atau juga dari nas ada umum dan khusus dan dianggap
Masing-masing memiliki keumuman dan kekhususan dari satu sisi
Maka menggabungkan diantara yang kontradiksi disini
Pada bagian pertama dan ke dua adalah wajib kalau memungkinkan
Kalau tidak bisa maka harus didiamkan
Ketika waktu keduanya tidak diketahui
Kalau kita mengetahui waktu dari keduanya
Maka nas yang berikutnya menghapus yang pertama
Mereka menghususkan pada jenis yang ketiga yang telah diketahui

388
Dengan lafadz yang khusus atas lafadz yang umum
Dan terakhir yang terdapat pada masing-masing nas
Keumuman dan kekhususan dari satu sisi
Maka khususkanlah umum pada setiap ke dua nas
Dengan yang khusus dari masing-masing nas dan pahamilah

Bab : Ijma
Yaitu kesepakatan setiap penduduk zamam tertentu
Yaitu para ulama fikih bukan yang tidak diketahui
Atas berlakunya hukum suatu perkara yang baru terjadi
Secara syariat seperti haramnya salat dengan hadats
Berhujah dengan ijma adalah ijma dari umat ini
Bukan selain mereka karena umat ini dikhususkan dengan penjagaan
Setiap ijma merupakan hujah atas
Umat yang dantang setelahnya
Kemudian terputusnya masa bukan merupakan syarat
Yakni dalam terealisasinya, ada pula yang mengatakan itu adalah syarat
Tidak boleh bagi yang telah sepakat untuk kembali
Kecuali pendapat yang ke dua tidak dilarang
Dianggap sah perkataan yang terlahir di zaman mereka
Dan menjadi faqih dan mujtahid seperti mereka
Ijma terealisasi dengan perkataan setiap ahli ijtihad dan perbuatan mereka
Dan dengan perkataan sebagian sedangkan yang lain melakukannya
juga dengan tersebarnya dan sebagian yang lain diam
Kemudian perkataan sahabat yang merupakan mazhabnya sendiri
Maka mazhab jadid (imam syafii) itu adalah bukan merupakan hujah
Dan mazhab qadim (yang lama) adalah hujah sebagaimana terdapat hadits
Dalam hak mereka namun mereka lemahkan (hadist tersebut) maka harus ditolak

Bab : Penjelasan Akhbar (Kabar-Kabar) Dan Hukumnya


Khobar (kabar) adalah lafadz yang memberi manfaaat yang mengandung
Kebenaran dan kedustaan darinya terdapat jenis sebagaimana telah dinukil
Mutawatir yang memberi faedah ilmu
Dan selainnya dianggap ahad
Jenis yang pertama adalah apa yang diriwayatkan
Berjamaah juga kemudian diriwayatkan berjamaah sepertinya

389
Demikianlah hingga diakhir khobar (kabar)
Tidak dengan ijtihad akan tetapi dengan pendengaran dan penglihatan
Setiap jamaah disyaratkan untuk mendengar
Dan dusta diantara mereka dengan kompak tercegah
Yang keduanya adalah ahad mengharuskan untuk diamalkan
Tidak memberi keyakinan akan tetapi dzan (persangkaan)
Yang terbagi menjadi mursal dan musnad
Akan datang penjelasan masing-masing dari keduanya
Ketika sebagian periwayat hilang
Maka itu adalah mursal dan selainya adalah musnad
Boleh berhujah dengannya tidak kalau mursal
Akan tetapi mursal sahabat diterima
Begitu pula (mursal) Said bin Musayyib diterima
Untuk dijadikan hujjah atas mursal yang diriwayatkannya
Almuanan disamakan dengan musnad
Dalam hukumnya yang baginya telah jelas
Dan seorang yang gurunya membacakan kepadanya boleh berkata
Haddatsani juga boleh mengatakan akhbaroni
Dan tidak boleh dalam kebalikannya ia mengatakan haddatsani
Akan tetapi ia mengatakan akhbarani ketika meriwayatkannya
Kalau ia tidak membacanya dan gurunya telah memberi ijasah
Maka ia mengatakan akhbaroni ijazatan

Bab : Kiyas
Kiyas adalah mengembalikan cabang
Kepada asal dalam hukum sah syariat
Disebabkan ilah (alasan) yang tergabung dalam hukum
Dan dibagi menjadi tiga macam
Kiyas ilah dan dilalah
Serta kiyas syabh kemudian perhatikanlah keadaanya
Yang pertama kalau ilahnya
Mengharuskan hukum yang berdiri sendiri
Pemukulan terhadap orang tua terlarang
Seperti larangan perkataah uff maka menggunakan tangan lebih-lebih terlarang
Yang ke dua adalah talil tidak mengharuskan hukum akan tetapi sebagai dalil
Maka berdalillah dengan yang telah tetap hukumnya

390
Secara syariat atas masalah yang menyerupainya
Seperti perkataan kita harta anak kecil diwajibkan
Zakatnya seperti yang baligh karena harta tersebut berkembang
Yang ketiga adalah cabang yang membingungkan
Antara dua asal yang telah dianggap terjadi
Maka ikutkanlah kepada salah satu yang lebih banyak
Dari selainnya dalam sifatnya yang telah dilihat
Dalam menghilangkan seorang budak maka samakanlah
Dengan harta bukan dengan seorang merdeka dalam sifat-sifatnya
Syarat dalam kiyas kalau cabang
Sesuai dengan asalnya ketika menggabungkannya
Dan asal yang telah tetap tersebut adalah
Sesuai pandangan dua kelompok yang berselisih
Dan syarat pada setiap ilah supaya mutharid (kapan ada ilah ada hukum)
Pada setiap ilah supaya mutharid
Tidak terbatalkan secara lafadz dan makna, maka tidak
Ada kiyas ketika ada pembatalan yang telah ditulis
Merupakan syarat hukum supaya mengikuti
ilahnya baik dalam penafian maupun penetapan
Yang mana ilah akan mendatangkan hukum
Dan hukum pun terjadi kalau ilah (alasan) ada

Pasal : Dalam Larangan Dan Pembolehan


Tidak ada hukum sebelum diutusnya Rasul
Akan tetapi setelahnya sesuai dengan kandungan dalil
Asal segala sesuatu sebelum pensyariatan
Adalah haram tidak setelah ada hukum syariat
Namun apa yang dihalalkan syariat kita halalkan
Dan apa yang dilarang maka kita mengharamkannya
Ketika kita tidak mendapatkan dalil yang menghalalkan
Secara syariat maka kita berpegang dengan hukum asal
Dengam mengikut sertakan asal bukan selainnya
Ada suatu kaum yang berkata: lawan dari pendapat kita
Yaitu asalnya adalah halal kecuali apa yang terdapat
Pengharamannya dalam syariat kita maka tidak ditolak
Dan dikatakan pula: bahwa asal pada yang bermanfaat

391
Boleh dan yang memudharatkan adalah haram
Batasan istishab: pengambilan seorang mujtahid
Dengan asal ketika tidak ada dalil hukum

Bab : Susunan Dalil-Dalil


Mereka mendahulukan dalil-dalil yang jelas
Atas yang samar ditinjau dari yang pertama
Dan mereka mendahulukan yang memberi manfaat yakin
Atas yang memberi manfaat dzan (persangkaan) yaitu kepada hukum
Kecuali bersama umum dan khusus
Maka datangkanlah penghususan bukan dengan mendahulukan
Adapun nas maka dahulukanlah atas kiyas mereka yang tak berarti
Dan dahulukanlah kiyas jali (jelas) atas kiyas khafi (samar)
Kalau ada nas dari kitab
Atau sunah maka istishab harus dirubah
Maka pada saat itu nas merupakan hujjah kecuali tidak ada
Maka berdalillah dengan istishab

Bab : Tentang Mufti Dan Yang Meminta Fatwa Serta Taklid


Syarat seorang mufti adalah mujtahid dan ia
Mengetahui tentang alquran dan sunah
Juga cabang fikih yang bercerai berai
Serta kaidah-kaidah dari fikih tersebut
Disertai pula pengetahun tentang mazhab
Yang telah paten dan perselisihan yang telah tetap
Juga mengetahui nahwu juga usul disertai ilmu adab
Dan bahasa yang datang dari Arab
Sesui kadar untuk menarik kesimpulan dari masalah-masalah
Dengan sendirinya bagi yang bertanya kepadanya
Juga pengetahunya terhadap tafsir dalam ayat
Dan dalam hadits tentang periwayat-periwayatnya
Juga tempat-tempat ijma dan khilaf
Maka mengetahui jumlah ini sudah mencukupkan
Dan merupakan syarat seoarang yang meminta fatwa
Kalau tidak memiliki ilmu seperti mufti
Kalau sama sepertinya sebagai seorang mujtahid

392
Maka tidak boleh baginya untuk taklid

Cabang Dari Penjelasan Taklid


Taklid kita adalah menerima perkataan pemberi fatwa
Tanpa penyebutan hujah kepada yang bertanya
Dan dikatakan pula penerimaan kita terhadap perkataanya
Disertai ketidak tahuan kita dari mana dia mengatakan itu
Dan dalam menerima perkataan Nabi Muhammad
Dalam hukum adalah taklid tanpa ada kesamaran
Dan dikatakan pula: tidak, karena apa yang dikatakannya
Semua datang kepadanya dengan wahyu

Pasal Dalam Ijtihad


Dan batasannya adalah pengerahan dari yang berijtihad
Kemampuanya untuk mendapatkan perkara yang diinginkan
Dan terbagi menjadi benar dan salah
Dikatakan dalam cabang fikih tidak ada kesalahan
Dan dalam usul agama sisi ini terlarang
Karena bisa membenarkan pelaku-pelaku bidah
Dari Nasrni ketika mengatakan trinitas
Dan orang-orang yang mengatakan mereka tidak akan dibangkitkan
Atau Allah tidak dilihat dengan mata
Demikian pula Majusi yang mengakui dua asal
Barang siapa yang benar dalam masalah cabang maka diberi
Dua pahala dan berikan setengahnya kepada yang salah
Sebagaimana diriwayatkan dari Nabi pemberi petunjuk
Tentang pembagian ijtihad tersebut
Dan telah rampung muqadimah ini
Bait-baitnya sejumlah durri (dua ratus empat)
Di buat pada tahun Sembilan ratus delapan puluh Sembilan
Tanggal dua rabiul awwal peletakan Nabi Muhammad
Segala puji bagi Allah atas sempurnanya
Kemudian salawat Allah dan keselamatan
Atas Nabi dan keluarganya
Serta sahabatnya dan setiap yang beriman dengannya.

393
Kitab Usul min Ilmil Ushul

Ujian 1 (Usul Fikih dan Ilmu Kalam)


Makna usul secara bahasa
dan istialah
Pengertian al faru
(cabang)
Makna fikih secara bahasa
dan istilah disertai dengan
pemaparannya
Makna usul fikih (sebagai
nama dari cabang ilmu)
disertai dengan
penjelasannya
Manfaat dari ilmu ini
Penulis pertama ilmu ini
dan nama kitabnya
Dan kitab ini terbagi 1 3
menjadi 2
Makna al ahkam (hukum-
hukum) secara bahasa dan
istilah
Penjelasan dari makna
tersebut
Pembagian hukum-hukum 1
syariat 2
Wajib secara bahasa dan
istilah serta sebutkan
contohhya
Penjelasan dari makna
tersebut
Pengertian wajib ditinjau
dari buahnya dan sebutkan
nama lain dari wajib
Mandub secara bahasa dan
istilah dan sebutkan
contohnya
Penjelasan makna tersebut
Pengertian mandub
ditinjau dari buahnya dan
sebutkan nama lainnya
Makna haram secara
bahasa dan istilah serta
berikan contohnya
Penjelasan makna tersebut
Makna haram ditinjau dari
buahnya dan sebutkan
nama lainnya
Makruh secara bahasa dan
istilah serta sebutkan
contohnya
Penjelasan dari makna

394
tersebut
Makna makruh ditinjau
dari buahnya dan mengapa
dikatakan imtistalan (niat
melaksanakan)
Mubah secara bahasa dan
istilah dan sebutkan nama
lainnya
Penjelasan dari makna
tersebut dan sebutkan
contohnya
Hukum wadhiah adalah
Makna sahih secara
bahasa dan istilah
Makna sahih (sah) dalam
ibadah dan akad
Kapan sesuatu dikatakan
sah
Fasid (rusak) secara
bahasa dan istilah
Perbedaan antara fasid dan
batil
Makna ilmu dan berikan
contohnya
Kaitan antara idrak 1 4
(pengetahuan) dengan 2 5
asya (sesuatu), disertai 3 6
pengertian dari masing-
masing bagian
Macam-macam ilmu 1
disertai dengan 2
pengertiannya
1
Macam-macam kalam 2
3
Dan dibagi ditinjau dari 1
sisi tarkib (susunan) 2
menjadi 3
Dan dibagi ditinjau dari 1
sifatnya menjadi 2
Dan dibagi ditinjau dari 1
sisi kegunaannya menjadi 2
Ism (nama) adalah
1
Ism terbagi menjadi 2
3
Fiil adalah
Fiil terbagi menjadi
Huruf adalah
Makna khabar (kabar) dan
berikan contohnya
Khabar ditinjau dari sisi 1
yang dikabarkan menjadi

395
2
3
Makna insya dan berikan
contohya
1
Bentuk datangnya kalam 2
dan yang dimaksud
3
dengannya disertai dengan
contoh 4
5
1
Dan mengapa?
2
Makna hiqiqah (hakikat)
Penjelasan dari makna
tersebut
1
Pembagian haqiqah 2
3
Manfaat dari pembagian
tersebut
Makna majas dan
contohnya
Pembagian manusia
menyikapi majas
Pendapat yang terkuat dari
1 4
pembagian tersebut
2 5
disertai alasannya
3
Mengapa dimasukan
dalam pembahasan usul
fikih
Uraian Makna Uraian Makna
Athal Fiqhu akbar
Khitabu syari Mukalaf
Qarinah dalam ilmu Alaqah dalam ilmu
bayan bayan
Istiarah Majas mursal
Perintah ketika
Majas akal
diitlakan

Pembahasan Contoh Pembahasan Contoh


Hukum-hukum syari Hukum-hukum adat
Kaidah-kaidah umum Dalil-dalil tafsil
Wajib adalah saqith Sah dalam ibadah
Hilangnya syarat dalam
Sah dalam akad
ibadah
Hilangnya syarat dalam Adanya penghalang
akad dalam ibadah
Ibadah yang fasid
Adanya penghalang
(rusak) bukan yang
dalam akad
batil
Akad yang fasid (rusak) Ibadah yang fasid dan

396
bukan yang batil batil
Akad yang fasid dan
Ilmu yakin
batil
Bodoh yang ringan Jahlun murakkab
Dzan (prasangka) Syak (ragu)
Wahm (prasangka
Ilmu dharuri
lemah)
Lam yang menunjukan
Ilmu nadzari
talil (alasan)
Lam yang menunjukan
Istiarah
kepemilikan
Majas mursal Majas akal
Majas dengan Majas dengan
menghilangkan menambah

Ujian 2 (Usul Fikih dan Ilmu Kalam)


Makna amr (perintah)
dan berikan contohnya
Syarah (penjelasan)
pengertian tersebut
Konteks perintah dan
berikan contohnya
Perintah bisa 1 2
dikeluarkan dari wajib 3 4
menjadidan sebutkan 5 6
contoh masing-masing 7 8
Yang bisa memberikan 1 2
manfaat perintah tanpa 3 4
shighatul amr (konteks 5 6
perintah 7 8

Alasan-alasan yang 1
menjadikan perintah 2
bermakna wajib 3
Kandungan dari 2
perintah dan berikan 2
dalilnya
Pengertian nahyu
(larangan) dan contohya
Penjelasan dari
pengertian tersebut
Perbedaan antara nahyu
(larangan) dan nafi
(peniadaan)
Apakah larangan 1
menunjukan batil atau
sah disertai keharaman? 2
dan berikan contohnya
Konteks larangan keluar 1
dari keharaman 2
menjadi..dan berikan 3
contohnya 4

397
Siapa yang diseru 1
dengan perintah dan
larangan dan siapa yang 2
keluar darinya
Apakah kaum kafir
mukallaf (dibebani) dan
berikan dalilnya Apakah sah perbuatannya ibadahnya
Apakah ketika masuk
Islam harus mengganti
semua ibadah yang
ditinggaalkannya? Dan
berikan dalilnya
Penghalang-penghalang 1
pembebanan disertai 2
contoh dan dalillnya 3
Apakah hal tersebut
juga berlaku bagi para
makhluk dan mengapa?

Kalimat Maknanya Kalimat Maknanya


Konteks da wa atruk Pembebanan anak kecil
Wajibnya zakat pada Pembebanan umat dan
harta anak kecil hamba

Tema Contoh Tema contoh


Perintah didahului Perintah didahului
larangan bermakna larangan bermakna
mubah mandub
Perintah didahului Perintah yang keluar
larangan bermakna dari tarakhi (bisa
wajib diakhirkan)
Sesuatu, yang perintah Sesuatu, yang mandub
tidak sempurna kecuali tidak sempurna kecuali
dengannya dengannya
Pertanyaan: hukum wasail (perantara) adalah hukum maqashid (tujuan) (benar atau salah).

Ujian 3 (Al-Am, Al-Mutlaq, Mujmal dan Dzahir)


Makna am (umum),
secara bahasa dan
istilah
Penjelasan dari
pengertian tersebut
1 2
Konteks umum dan 3 4
contohnya 5 6
7
Macam-macam ( alif 1 2
lam) dan contoh 3 4

398
masing-masing 5 6
Tata cara beramal
dengan umum
Makna khusus secara
bahasa dan istilah
serta berikan
contohnya
Penjelasan pengertian
tersebut
Macam-macam 1
pengkhususan dan
sebutkan 2
pengertiannya
1
Yang pertama terjadi
2
dengan
3
1
Dan yang kedua
2
terjadi dengan
3
Syarat-Syarat istitsna 1
dan dalilnya 2
Mutlaq secara bahasa
dan istilah serta
berikan contohnya
Penjelasan pengertian
tersebut
Al-Muqayyad secara
bahasa dan istilah
serta berikan
contohnya
Beramal dengan
mutlaq dan muqayyad
Al-Mujmal secara
bahasa dan istilah
serta berikan
contohnya
Al-Mubayyan secara
bahasa dan istilah
serta berikan contohya
Albayan terealisasi 1
dengandan berikan 2
contohnya 3
Az-Zahir secara
bahasa dan istilah
serta berikan
contohnya

399
Beramal dengan Zahir
Perbedaan mazhab
Salaf dan Zahiriyyah
Al-Muawwal secara
bahasa dan istilah
Macam-macam tawil 1
dan berikan contoh
2
masing-masing
Kalimat Maknanya Kalimat Maknanya
Istitsna Syarat
Muttasil (bersambung)
Sifat
secara hukum
Beramal dengan
mujmal
Tema Contoh Tema Contoh
Yang didahului dengan Yang didahului dengan
alif lam menunjukan ali flam menunjukan
umum khusus
Sebabnya khusus dan Sebabnya khusus dan
hukumnya umum hukumnya khusus
Muttasil (bersambung) Syarat yang khusus
secara hukum didahulukan
Syarat yang khusus Yang dikhususkan
diakhirkan sebagai naat (sifat)
Mukhasas badal (yang
Yang dikhususkan
dikhususkan sebagai
sebagai hal
penggganti)
Pengkhususan dengan Pengkhususan dengan
his (disaksikan) akal
Umum yang maksud Penghususan kitab
darinya adalah khusus dengan kitab
Pengkhususan kitab Pengkhususan sunah
dengan sunah dengan kitab
Pengkhususan sunah Penghususan kitab
dengan sunah dengan ijma
Pengkhususan kitab Penghususan sunah
dengan kiyas dengan ijma
Nasnya mutlaq dan
Pengkhususan sunah
muqayyad namun
dengan kiyas
hukumnya satu
Mujmal yang
Nasnya mutlaq dan
membutuhkan
muqayyad namun
selainnya untuk
hukumnya berbeda
memastikannya
Mujmal yang Mujmal yang
membutuhkan membutuhkan
selainnya untuk selainnya untuk

400
menjelaskan sifatnya memastikan
kedudukannya
Mubayyan yang Mubayyan yang
dimengerti maksud dimengerti maksud
darinya dari asal darinya setelah
peletakannya dijelaskan
Nas Zahir
Muawwal Muawwal

Yang dijadikan pegangan adalah dengan keumuman lafadz bukan dengan kekhususan sebab
(benar atau salah). Nabi Muhammad tidak meninggalkan penjelasan di saat butuh kepadanya
(benar atau salah).

Ujian 4 (An Naskhu, Al Akhbar, Ijma dan Kiyas)


An Naskhu (penghapusan)
secara bahasa dan istilah
Penjelasan pengertian di
atas
Hukum dari naskh dan 1
berikan dalilnya secara 2
global
1
Yang tidak bisa naskh
2
1
Syarat-syarat naskh 2
3
1
Cara mengetahui yang
2
akhir dari naskh
3
Hikmah penghapusan
lafadz tanpa hukum
Hikmah penghapusan
hukum tanpa lafadz

Pembagian naskh
(penghapusan) sesuai nas

Pembagian naskh
(penghapusan) sesuai
annaasikh (yang
menghapus)
1
2
Hikmah dari naskh
3
4
Pengertia Alkhabar
(sunah)

401
1 2
Perbuatan-perbuatan Nabi
3 4
Muhammad
5 6
Pengertian marfu dan
marfu secara hukum
Pengertian mauquf dan
apakah mauquf
merupakan hujah
Pengertian hadits
mutawatir dan sahih
Pegertian hadits hasan dan
dhaif
Ijma secara bahasa dan
istilah
Penjabaran pengertian
tersebut
Dalil dari ijma
1
Pembagian ijma disertai
2
penjelasannya
3
1
Syarat-syarat ijma
2
Apakah ijma menghapus
iktilaf yang telah berlalu
Apakah dalam
ijamdisyaratkan
terputusnya zaman tertentu
Kiyas secara bahasa dan
istilah
Penjabaran pengertian
tersebut
Dalil kiyas
1 2
Syarat-syarat kiyas 3 4
5
1
Pembagian kiyas disertai 2
penjelasannya 3
4
Tema Contohnya Tema Contohnya
Menghapus kitab dengan Naskh bermakna
ijma menghilangkan
Naskh yang bemakna Khabar (sunah) yang
perpindahan tidak mungkin di hapus
Hukum yang berlaku di Hukum yang diketahui
setiap zaman pengakhirannya dengan
nas
Hukum yang diketahui Hukum yang diketahui
pengakhirannya dengan pengakhirannya dengan
kabar sahabat zaman
Penghapusan kepada yang Penghapusan kepada

402
lebih ringan yang lebih berat
Penetapan atas
Penghapusan kepada yang perbuatan dan
sama peninggalan yang lebih
utama
Penyandaran khabar
kepada sesuatu yang Kiyas yang rusak
dirasakan

Penghapusan mutawatir dengan ahad (benar atau salah)

Ujian 5 (At Taarudh [Kontradiksi] Sampai Akhir Pembahasan)


At Tarudh secara bahasa
dan istilah
1
Syarat-syarat bolehnya
2
berfatwa
3
1
Syarat-syarat wajibnya
2
berfatwa
3
1
Yang diharuskan dari
2
seorang yang meminta
3
fatwa
4
Ijtihad secara bahasa dan
istilah
1 2
Syarat-syarat ijtihad 3 4
5 6
Taklid secara bahasa dan
istilah
Apakah perkataan seoarang
sahabat merupakan hujah?
Dan mengapa?

Tempat-tempat taklid

Taklid dalam usuluddin


dan dalilnya
Hukum taklid
Fatwanya yang muqalid

Kalimat Maknanya Kalimat Maknanya


Mufti Mustafti (yang
Mujtahid meminta fatwa)
Tema Contoh Tema Contoh
Menggabungkan dua
dalil yang umum

403
( umum yang ( umum
dijaga) yang tidak dijaga)
Penguatan nas atas Penguatan manthuq
zahir atas mafhum
Penguatan yang
mutsbat (ditetapkan) ( yang dipindah dari
atas nafi (ditiadakan) asalnya atas yang
tetap)
Penguatan umum
mahfudz atas umum (sifat-sifat penerimaan
ghairi mahfudz yang didalmnya
banyak)
Penguatan yang meriwayatkan kisah atas selainnya
Tidak mungkin terjadi saling kontradiksi di antara nas-nas itu sendiri, yang tidak mungkin
digabung, dinaskh dan dikuatkan (benar atau salah). Ijtihad memungkinkan untuk terbagi-
bagi (benar atau salah).

404

You might also like