Professional Documents
Culture Documents
LCA Sawit
LCA Sawit
LCA Sawit
(Life Cycle Assessment Of Palm Oil Seedlings For Calculating The Greenhouse Gas Emissions)
ABSTRACT
Palm oil plantations in Indonesia is growing every year due to increased consumption of
vegetable oil in line with the increase in the population of the world that are used as food ,
cosmetics , renewable sources , etc. Challenges in the development of palm oil plantations are
problems and negative issues; land conflicts, damage to biodiversity, and environmental damage
issues. Environmental damage caused by palm oil plantations became the object of attack
developed countries and Non Governmental Organization (NGO), with the pretext to cause an
increase in Greenhouse Gas (GHG) emissions that cause global warming. This research aimed to
determine the Greenhouse Gas (GHG) emissions in palm oil seedling production. Methods carried
out were studying the environmental aspects of a product by Life Cycle Assessment (LCA) in
which all environmental aspects were analyzed and evaluated throughout its life cycle. Steps in
LCA were goal and scope definition, life cycle inventory, life cycle impact assessment, and life
cycle interpretation. The result showed that in the palm oil seedling sources of Greenhouse Gas
(GHG) emissions derived from the use of diesel fuel, NPK fertilizer, pesticides, and fungicides.
Total emissions of Greenhouse Gases (GHG) is 0.50685 kg CO2 eq / seed. Diesel fuel became the
biggest emissions is 0,332 kg CO2 eq / seed or 65.5 % and emissions from the use of NPK
fertilizers is 0.1703 kg CO2 eq / seed or 33.6 % of total Greenhouse Gas ( GHG ) emissions in palm
oil seedling.
Keyword: Life Cycle Assessment, Palm Oil Seedling, Greenhouse Gas (GHG)
Industri kelapa sawit terdiri dari keberlanjutan lingkungan (Van Zutphen dan
beberapa tahapan, yaitu pembibitan kelapa Wijbrans, 2010).
sawit, perkebunan kelapa sawit, pengolahan Penelitian ini bertujuan untuk
CPO, dan pengolahan produk turunan. Semua mengetahui emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
tahapan tersebut memiliki potensi yang pada pembibitan kelapa sawit. Penelitian ini
berdampak pada lingkungan hal ini karena diharapkan memberikan manfaat kepada
dalam prosesnya memerlukan beberapa bahan usaha pembibitan kelapa sawit untuk bisa
atau material yang bisa memiliki dampak melakukan upaya efisiensi penggunaan
lingkungan. Penelitian ini akan dibahas pada bahan/material sehingga bisa mengurangi Gas
tahapan pembibitan kelapa sawit. Pembibitan Rumah Kaca (GRK).
kelapa sawit terdiri dari prenursery yaitu
kecambah ditanam pada polibag kecil selama METODE PENELITIAN
kurang lebih 90 hari sebanyak 500.000
Waktu dan Lokasi Penelitian
kecambah/hektar dan main nursery yaitu bibit Penelitian dilaksanakan pada bulan
dipindah pada polibag besar selama kurang September-Desember tahun 2012 di
lebih 225 hari sebanyak 15.000 bibit/hektar. pembibitan kelapa sawit pada satu perusahaan
Tahapan pembibitan kelapa sawit perkebunan kelapa sawit di Provinsi
membutuhkan material untuk melakukan Kalimantan Selatan.
proses yaitu bahan bakar fosil, pupuk NPK,
pestisida, dan fungisida yang memiliki
Penetapan Tujuan dan Ruang Lingkup
potensi dampak lingkungan khususnya
Penelitian
Global Warming Potential (GWP). Penetapan tujuan dan ruang lingkup
Permasalahan dan isu kerusakan merupakan komponen yang paling penting
lingkungan yang menghadang industri kelapa, dari LCA karena penelitian dilakukan sesuai
diperlukan suatu metode pendekatan dengan pernyataan yang dibuat dalam fase
sistematik untuk menganalisis dampak ini, yang mendefinisikan tujuan studi, hasil
lingkungan. Salah satu metode yang tepat yang diharapkan dari penelitian, batasan
untuk menganalisis dampak lingkungan ini sistem, unit fungsi dan asumsi. Dua elemen
adalah Life Cycle Assessment (LCA). LCA penting dalam tahapan ini adalah penentuan
bertujuan untuk mengidentifikasi dampak unit fungsi dan batasan sistem. Dampak
lingkungan, sumber polusi dan emisi gas lingkungan yang dihitung pada penelitian ini
rumah kaca yang kemudian bisa mengetahui adalah Global Warming Potential (GWP)
potensi dampak pada pemanasan global, dalam bentuk emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
perubahan iklim, eutrophication, dilepaskan pada pembibitan kelapa sawit.
acidification, dan kesehatan manusia Unit fungsi yang digunakan untuk emisi gas
(Pleanjai dkk, 2007). LCA kini umum rumah kaca adalah kg CO2 eq /bibit kelapa
digunakan sebagai alat untuk pengukuran sawit. Ruang lingkup penelitian dapat dilihat
pada gambar 1.
74
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 2, Juni 2014 Halaman 72-80 E- ISSN 2355-3545
Kecambah
Kelapa Sawit
Pupuk
Pestisida Pre Nursery Emisi Gas Rumah Kaca
Fungisida
Bahan Bakar Fosil
Bibit
Pupuk
Pestisida
Main Nursery Emisi Gas Rumah Kaca
Fungisida
Bahan Bakar Fosil
Inventarisasi Siklus Hidup Pembibitan EMtotal= Emisi total yang dilepaskan (kg CO2
Kelapa Sawit eq/ bibit)
Proses pada tahapan pembibitan EMBB= Emisi yang dilepaskan Bahan Bakar
kelapa sawit menghasilkan limbah dalam (kg CO2 eq/ bibit)
bentuk padat, cair, dan gas. Sesuai dengan EMNPK = Emisi yang dilepaskan Pupuk NPK
tujuan penelitian semua limbah dikonversikan (kg CO2 eq/ bibit)
menjadi unit fungsi gas rumah kaca karbon EMPES= Emisi yang dilepaskan Pestisida (kg
dioksida (kg CO2 eq), perhitungan total emisi CO2 eq/ bibit)
sebagai berikut: EMFUNG = Emisi yang dilepaskan Fungisida
EMtotal = EMBB + EMNPK + EMPES + EMFUNG (kg CO2 eq/ bibit)
Keterangan:
Perhitungan emisi pada setiap tahapan EFa = Faktor emisi(kg CO2 eq/ kg sumber
menggunakan faktor emisi pada tabel 1 dan emisi)
perhitungannya sebagai berikut. a = Jenis sumber emisi
EMsd = ( ) Perhitugan emisi pupuk NPK sesuai
Keterangan: dengan pedoman IPPC sebagai berikut:
EMsd = Emisi yang dilepaskan sumber emisi
(kg CO2 eq/ bibit)
Ua = Jumlah sumber emisi (kg)
75
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 2, Juni 2014 Halaman 72-80 E- ISSN 2355-3545
Emisi N2O =[N2ODirect N + N2O(ATD)N EF1 = Faktor emisi untuk N2O dari
+ N2O(L)N ]44/28 penggunaan N (kg N2O N/kg N)
= [(FSN.EF1)+ (FSN. FracGASF.EF4) + FracGASF= Fraksi N pupuk buatan yang
(FSN.FracLEACH(H) .EF5)]44/28 menguap sebagai NH3 dan NOx,
Keterangan: kg N penguapan/(kg Ndigunakan)
N2ODirect N= Emisi N2ON yang dihasilkan EF4 = Faktor emisi untuk N2O dari N
dari pengelolaan tanah (kg endapan atmosfer pada tanah dan
N2ON pertahun) permukaan air [kg NN2O/(kg
N2O(ATD)N= Emisi N2ON yang dihasilkan NH3N + NOxN penguapan)]
dari penguapan N ke atmosfer FracLEACH(H)= fraksi dari semua penggunaan N
pada pengelolaan tanah digunakan pada pengelolaan tanah
(kgN2ON pertahun) yang hilang pada penghancuran
N2O(L)N = Emisi N2ON yang dihasilkan dan limpasan, kg N/(kg N
dari penghancuran dan digunakan)
limpasan pemakaian N untuk EF5 = Faktor emisi untuk N2O dari
pengelolaan tanah (kgN2ON penghancuran N dan limpasan, kg
pertahun) N2O-N/ (kg N penghancuran dan
FSN = Jumlah pupuk buatan N yang limpasan)
digunakan pertahun (N kg/ thn)
Interpretasi
Tahapan Interpretasi adalah Pre Nursery
melakukan evaluasi tahapan inventarisasi dan Pada tahapan pre nursery ini terdiri
analisis dampak lingkungan yang kemudian dari berbagai kegiatan yang memiliki potensi
disimpulkan. Hasil dari kesimpulan melepaskan emisi gas rumah kaca yaitu;
digunakan sebagai dasar untuk memberikan persiapan lahan, pemberantasan hama dan
rekomendasi yang diberikan kepada pihak penyakit, dan pemupukan. Alat berat
perusahaan. digunakan pada kegiatan persiapan lahan
pembibitan untuk menumbang dan
HASIL DAN PEMBAHASAN merumpuk, alat berat ini membutuhkan bahan
bakar fosil (solar). Hasil dari pembakaran
Pembibitan kelapa sawit dibagi
bahan bakar solar tersebut memiliki
menjadi tahap 2 yaitu prenursery dan main
melepaskan emisi gas rumah kaca. Kegiatan
nursery.Pre nursery kecambah ditanam pada
pemberantasan hama dan penyakit juga
polibag kecil selama kurang lebih 90 hari
memiliki potensi dalam melepaskan gas
sebanyak 500.000 kecambah/hektar. Pada
rumah kaca, untuk parameter ini jumlah emisi
main nursery bibit dipindah pada polibag
yang dihitung adalah emisi yang terjadi untuk
besar selama kurang lebih 225 hari sebanyak
15.000 bibit/hektar. Ruang lingkup pada memproduksi bahan kimia yaitu fungisida
dan pestisida. Kegiatan pemupukan
penelitian ini adalah data penggunaan sumber
menggunakan pupuk NPK melepaskan emisi
daya yang digunakan untuk proses pembibita
gas rumah kaca, karena dalam pupuk NPK
kelapa sawit. Transportasi sumber daya dari
terdapat kandungan N yang akan bereaksi dan
pabrik sampai ke lokasi pembibitan di luar
menghasilkan gas rumah kaca N2O.
ruang lingkup penelitian ini.
Penggunaan pupuk NPK meskipun masa radiasi 100 tahun (IPCC, 2007). Hasil
sangat kecil akan tetapi bisa menimbulkan pengamatan dan pehitungan emisi pada
potensi gas rumah kaca yang besar karena tahapan pre nusrsery dapat dilihat pada tabel
nilai radiasi pemanasan global N2O lebih 5.
besar 298 kali lipat dibanding CO2 untuk
97,184%
100,000%
80,000%
60,000%
40,000%
2,785% 0,015% 0,015%
20,000%
0,000%
Solar Fungisida Pestisida NPK (15:15:6)
69,964%
70,000%
60,000%
50,000%
29,101%
40,000%
30,000%
20,000% 0,219% 0,716%
10,000%
0,000%
Solar Fungisida Pestisida NPK
(12:12:17)
Hasil perhitungan emisi tahapan main pupuk NPK. Jumlah emisi yang hasilkan pada
nursery menunjukkan bahwa bahan bakar pre nursery adalah sebesar 0,03351 kg CO2
solar menjadi sumber emisi terbesar yaitu eq/bibit dan main nursery sebesar 0,47334 kg
sebesar 69% dan berikutnya adalah CO2 eq/ bibit. Hasil perhitungan
penggunaan pupuk NPK sebesar 29%. menunjukkan bahwa emisi pada main
Sedangkan untuk fungisida dan pestisida nursery lebih besar dibanding pre nursery,hal
hanya menyumbang 1% dari total emisi ini sebanding dengan jumlah sumber daya
tahapan main nursery. Total emisi pada main dibutuhkan yang menjadi sumber emisi. Total
nursery adalah sebesar 0,47334 kg CO2 eq/ emisi pada pembibitan kelapa sawit adalah
bibit atau sebesar 473,34 gram CO2 eq/ bibit. sebesar 0,50685 kg CO2 eq/ bibit. Sumber
emisi yang besar adalah penggunaan bahan
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) bakar solar dan pupuk NPK. Emisi dari bahan
Sumber emisi pada tahapan pre fungisida dan pestisida sangat kecil, dapat
nursery dan main nursery adalah sama yaitu dilihat pada gambar 4.
bahan bakar solar, fungisida, pestisida, dan
79
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 2, Juni 2014 Halaman 72-80 E- ISSN 2355-3545
(65,5 % )
0,332098896
0,35
0,3 (33,6 % )
0,25 0,170321368
0,2
0,15 (0,21 % )
(0,67 % )
0,1 0,001040577 0,003392695
0,05
0
Solar Fungisida Pestisida Pupuk NPK