Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

ORIGINAL ARTICLE

Hubungan Kadar Adiponektin dengan


Derajat Keparahan Asma dan Obstruksi
Saluran Napas
Wa Ode Nelly Estika, Muh. Harun Iskandar
Pulmonology& Respiratory Critical Care Division Departement of Internal Medicine,
Medical Faculty Of Hasanuddin University Makassar Indonesia

ABSTRACT
Background: Asthma is a worldwide health problem and one of ten causes of morbidity and mortality in Indonesia.
Asthma was correlated with disfunction in secretion of pro- and anti-inflammatory mediators, cytokine, and
adipocytokine. Adiponectin is one of adipocytokines, acting as a mediator of anti-inflammation and influencing
risk of asthma. Adiponectin and its receptors (AdipoR1, AdipoR2, T-cadherin) are expressed on multiple cell types
in the lung. Although human airway smooth muscle cells express adiponectin receptors, the correlation between
adiponectin and asthma in human is still controversial.
Objective: To determine the correlation between adiponectin levels and levels of airway obstruction and severity of
asthma.
Methods: This was an observational study with cross-sectional approach in asthmatic patients aged 18 55 years old.
Results: Lower adiponectin level was significant found in persistent asthma than in intermitent asthma. (66.7% vs
39.6%; p = 0,03). Subjects with lower adiponectin levels had 3.1 times higher risk (95% CI OR: 3,1(1,10 8,53) to
become persistent asthma but there was no correlation adiponectin levels and levels of airway obstruction.
Conclusions: There was a negative correlation between adiponectin level and severity level of asthma. The decrease
of anti-inflammation state shows correlation with higher severity level of asthma.

Key words: asthma, adiponectin, severity level, obstruction level.

ABSTRAK
Latar Belakang: Asma merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Di Indonesia, asma merupakan sepuluh
besar penyebab kesakitan dan kematian. Asma berkaitan dengan gangguan dalam sekresi mediator-mediator
inflamasi-anti-inflamasi, sitokin, dan adipokin. Adipokin, salah satunya adalah adiponektin, telah terbukti memiliki
sifat anti-inflamasi dan berpengaruh dalam kejadian asma. Adiponektin dan reseptornya (AdipoR1, AdipoR2 dan
T-cadherin) diekspresikan di beberapa tipe sel di paru. Meskipun adiponektin dan reseptornya terdapat dalam
saluran napas manusia, hubungan adiponektin dengan asma pada manusia saat ini masih kontroversial.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar adiponektin dengan derajat keparahan
Korespondensi :
asma dan obstruksi saluran napas.
dr. Harun Iskandar, SpPD, KP
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan potong lintang pada subyek
Alamat :
asma berusia 18 55 tahun. Teaching Hospital of
Hasil: Kadar adiponektin rendah lebih banyak ditemukan secara bermakna pada penderita asma persisten Hasanuddin University
dibandingkan penderita asma intermiten (66,7% vs 39,6%; p = 0,03). Penderita asma dengan kadar adiponektin 5th floor at Perintis
rendah berisiko mengalami asma persisten 3,1 kali (95% CI OR: 3,1(1,10 8,53)) dan tidak didapatkan hubungan Kemerdekaan Km 10
kadar adiponektin dengan derajat obstruksi saluran napas. Makassar Indonesia,
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin dengan derajat keparahan asma. Phone number:
Penurunan status anti inflamasi berhubungan dengan derajat keparahan asma yang lebih berat. 0411-582002,
Email :
haruniskandar13@gmail.com
Kata kunci: asma, adiponektin, derajat keparahan asma, derajat obstruksi.

Indonesian Journal of

CHEST
Critical and Emergency Medicine

Vol. 1, No. 1
March - May 2014

17
Wa Ode Nelly Estika, Muh. Harun Iskandar

PENDAHULUAN kontroversial.8 Tujuan penelitian ini adalah untuk


mengetahui hubungan antara kadar adiponektin
Asma merupakan salah satu masalah kesehatan dengan derajat keparahan asma.
dunia. Diperkirakan sebanyak 300 juta penduduk
dunia menderita asma, dengan prevalensi 1-18%. Di METODE PENELITIAN
Indonesia sendiri, asma merupakan sepuluh besar
penyebab kesakitan dan kematian. Hal ini tergambar Penelitian ini merupakan penelitian observasional
dari data studi survey kesehatan rumah tangga (SKRT) dengan metode rancangan potong lintang. Penelitian
di berbagai propinsi di Indonesia. Survey kesehatan dilakukan di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Dr.
rumah tangga (SKRT) tahun 1986 menunjukkan Wahidin Sudirohusodo Makassar antara Juni-Agustus
asma menduduki urutan ke-5 dari sepuluh penyebab 2013 terhadap pasien asma yang melakukan kunjungan
kesakitan (morbiditas) bersama dengan bronkitis berkala kesehatan. Penelitian ini dilakukan setelah
kronik dan emfisema. Pada SKRT tahun 1992, asma, mendapatkan rekomendasi persetujuan etik dari
bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab komite etik kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
kematian (mortalitas) ke-4 di Indonesia atau sebesar Hasanuddin dengan nomor 1018/H4.8.4.5.31/
5,6%. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh PP36-KOMETIK/2013. Kriteria inklusi penderita
Indonesia sebesar 1,3%, dibandingkan bronkitis asma berusia 18 - 55 tahun, tidak eksaserbasi, tidak
kronik 1,1% dan obstruksi paru 0,2%.1 mengkonsumsi steroid oral 2 minggu terakhir, tidak
Terjadinya asma akibat interaksi antara faktor merokok, tidak menderita penyakit infeksi paru,
pejamu (utamanya genetik) dan faktor lingkungan.2 keganasan, diabetes dan bersedia mengikuti penelitian
Patogenesis terkait dengan perkembangan asma telah secara sukarela. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi
difokuskan pada empat bidang utama yaitu : produksi selanjutnya menjalani pemeriksaan tes spirometri
alergen-antibodi spesifik IgE (atopi), ekspresi dan pengambilan sampel darah vena untuk dilakukan
hiperresponsif jalan napas, mediator inflamasi seperti pemeriksaan kadar adiponektin.
sitokin, adipositokin, kemokin dan penentuan rasio Diagnosis asma ditegakkan atas dasar adanya
antara TH1 dan TH2.3 gejala klinis asma dan tes bronkodilator positif.
Asma berkaitan dengan gangguan dalam sekresi Derajat keparahan asma ditentukan berdasarkan
mediator-mediator inflamasi seperti TNF-, IL-6, kriteria GINA 2002 yang dikelompokkan menjadi
NF-KB dan mediator anti-inflamasi, sitokin, jaringan asma intermiten dan persisten (ringan, sedang, berat).
adiposa atau jaringan lain. Adiposa menyebabkan Kadar adiponektin diukur dengan metode Enzyme
inflamasi sistemik kronik derajat rendah (chronic Linked Immuno Sorbent Assay (ELISA), menggunakan
low-grade systemic inflammation). Status inflamasi ini alat Microplate Reader 680 (=450 nm, sub wavelenght
terkait dengan protein adipokin yang dapat bersifat 540-570 nm) dan reagen Human Adiponectin ELISA
pro-inflamasi (seperti leptin) atau anti-inflamasi Kit (for Total and Multimers), Biorad yang hasilnya
(seperti adiponektin).4 Adipokin merupakan protein dinyatakan dalam g/mL. Karena belum adanya nilai
mediator yang disekresikan oleh sel-sel adiposit dan standar kadar adiponektin maka selanjutnya kadar
makrofag dalam jaringan adipose. adiponektin dengan uji statistik deskriptif dibagi atas
Pada asma, mediator inflamasi TNF- dan 3 distribusi frekuensi (Tertil). Tertil I: 1,82-3,24 g/
IL-6 yang terbentuk meningkatkan ekspresi leptin ml,Tertil II : 3,25 5,33 g/ml, Tertil III: 5,34 20,06
dalam adiposit. Hal inilah yang menyebabkan g/ml. Dalam penelitian ini, kadar adiponektin rendah
penurunan ekspresi adiponektin.5 Adiponektin telah bila berada pada tertil I dan normal/tinggi bila kadar
terbukti memiliki sifat sebagai anti inflamasi dan adiponektin berada pada tertil II dan III.
menurunkan risiko terjadinya asma terlepas dari
kaitannya dengan pengaruh indeks massa tubuh.6 HASIL PENELITIAN
Adiponektin dan reseptornya (AdipoR1, AdipoR2
dan T-cadherin) diekspresikan pada beberapa tipe Selama periode penelitian Juni-Agustus 2013
sel di paru.7 Meskipun adiponektin dan reseptornya didapatkan 72 penderita asma dengan karakteristik
terdapat dalam saluran napas manusia, hubungan umur, IMT, VEP1 dan kadar adiponektin seperti
adiponektin dengan asma pada manusia saat ini masih terlihat pada tabel 1.

18 Ina J Chest Crit and Emerg Med | Vol. 1, No. 1 | March - May 2014
Hubungan Kadar Adiponektin dengan Derajat Keparahan Asma dan Obstruksi Saluran Napas

Tabel 1. Deskripsi variabel penelitian namun secara statistik tidak bermakna. (42,5% vs
N Minimum Maximum Rerata SD 21,9%, 95% CI p= 0,065 OR : 2,6 (0,93 7,52).
Umur 72 18 55 36,63 11,55
IMT 72 16,1 40,2 23,72 4,67
Oleh karena kadar adiponektin juga dapat
VEP1 72 28 98 70,15 16,39
Kadar 72 1,82 20,06 5,43 3,71 dipengaruhi oleh obesitas, peneliti juga mencari
Adiponektin hubungan antara obesitas dengan kadar adiponektin
pada subyek asma pada penelitian ini. Didapatkan
Kadar adiponektin rendah didapatkan pada hasil tidak adanya perbedaan bermakna kadar
33,3% subyek sedangkan kadar adiponektin normal/ adiponektin antara subyek asma obesitas dan non
tinggi sebanyak 66,7%. Derajat obstruksi yang obesitas (p=0,316).
bervariasi mulai dari ringan sebanyak 32 penderita
asma (44,4%), obstruksi sedang/berat sebanyak 40 DISKUSI
penderita asma (55,6%). Sebanyak 37 penderita asma
berada pada derajat intermiten (51,4%), dan terdapat Dari penelitian ini didapatkan ada hubungan
35 penderita asma berada pada derajat persisten yang signifikan antara kadar adiponektin dengan
(48,6%). derajat keparahan asma. Kadar adiponektin rendah
Rerata kadar adiponektin didapatkan lebih (tertil I) lebih banyak ditemukan pada asma persisten
rendah pada penderita asma persisten (ringan, sedang, dibandingkan asma intermiten. (66,7% vs 396% ;
berat) dibandingkan penderita asma intermiten (5,21 p= 0,03).
vs 5,65) namun perbedaan ini tidak bermakna secara Beberapa penelitian menunjukkan adanya
statistik. (p = 0,620, independent t-test). hubungan antara kadar adiponektin dan derajat
Tabel 2 menunjukkan adanya hubungan yang keparahan asma. Eizadi7 dkk tahun 2011 melakukan
signifikan antara kadar adiponektin dengan derajat penelitian terhadap 44 pria dengan asma persisten
keparahan asma. Kadar adiponektin rendah (tertil I) lebih sedang sampai berat menemukan bahwa adiponektin
banyak ditemukan pada asma persisten dibandingkan berhubungan dengan derajat keparahan asma. Baek
asma intermiten. (66,7% vs 33%). Penderita asma dkk9 pada subyek asma anak juga mendapatkan
dengan kadar adiponektin rendah berisiko mengalami hormon adiponektin berhubungan dengan
asma persisten sebanyak 3,1 kali dibandingkan penderita beratnya respon bronkus penderita asma. Shore
asma dengan kadar adiponektin normal/tinggi. (OR : 3,1, dkk8 menemukan bahwa adiponektin telah terbukti
95% CI 1,10 8,53). memiliki sifat anti inflamasi dan terkait risiko yang
lebih rendah untuk terjadinya asma.
Tabel 2. Hubungan Kadar Adiponektin Dengan Derajat Shore dkk7 melaporkan bahwa reseptor
Keparahan Asma
adiponektin diekspresikan dalam otot polos sel
Derajat Keparahan Asma
Kadar P saluran napas manusia. Penurunan konsentrasi
Persisten Intermiten
Adiponektin
N % N % OR (95% CI) serum adiponektin dapat menyebabkan peningkatan
Rendah 16 66,7% 8 33,3% 0,03 massa otot polos saluran napas dalam bentuk
3,1 (1,10 8,53) remodelling pada asma kronik. Hal ini menunjukkan
Normal/Tinggi 19 39,6% 29 60,4%
bahwa adiponektin yang rendah pada pasien asma
Total 35 48,6% 37 51,4%
berhubungan dengan tingginya proliferasi otot polos
Chi Square test
Keterangan : Pada tabel ini asma persisten merupakan gabungan dari persisten saluran napas. Penelitian pada tikus coba pemberian
ringan, sedang, dan berat. Kadar adiponektin rendah adalah penderita asma
dengan kadar adiponektin berada pada tertil I : 1,82 3,24 g/ml. Sedangkan adiponektin eksogen akan meningkatkan inflamasi
kadar adiponektin normal/tinggi adalah penderita asma dengan kadar
adiponektin 3,25 20,06 g/ml. dan hiperrespon jalan nafas.8
Kadar adiponektin dapat dipengaruhi oleh
Tidak terdapat hubungan bermakna antara obesitas.10-12 Pada subyek asma pada penelitian
kadar adiponektin dengan derajat obstruksi. ini didapatkan kadar adiponektin tidak berbeda
(p=0,065) Derajat obstruksi sedang atau berat lebih subyek asma obes dan non obes sehingga dapat
banyak ditemukan pada penderita asma dengan kadar disimpulkan kadar adiponektin yang berhubungan
adiponektin rendah dibandingkan dengan penderita dengan keparahan asma pada penelitian ini bersifat
asma dengan kadar adiponektin normal atau tinggi independen dan tidak dipengaruhi faktor obesitas.

Ina J Chest Crit and Emerg Med | Vol. 1, No. 1 | March - May 2014 19
Wa Ode Nelly Estika, Muh. Harun Iskandar

hubungan independen antara adiponektin serum 4. Sood A., Dominic E., Qualls C., et al. Serum Adiponectin is
dengan asma sampai saat ini mendapatkan hasil Associated with Adverse Outcomes in Men but Not in Women.
Front Pharmacol. 2011;2:55.
yang berbeda-beda. Sood menyimpulkan efek 5. Medoff BD, Okamoto Y, Leyton P, Weng M, et al. Adiponectin
protektif serum adiponektin dengan risiko asma dan deficiency increases allergic airway inflammation and
pulmonary vascular remodelling. Am. J. Respir Cell Mol Biol.
independen dengan berat badan.13 Meyer dkk14 pada 2009;41: 397-406.
subyek anak yang asma juga mendapatkan bahwa 6. Guzik TJ., Mangalat D., Korbut R. Adipocytokines Novel Link
Between Inflammation And Vascular Function. J.Phsyol and
kadar adiponektin berhubungan terbalik dengan gejala Pharmacol. 2006;57(4):505-28.
asma sedangkan Atqah dkk15 mendapatkan kadar 7. Eizadi M, Davood K, Hussein D, Hamidreza S. Serum Adiponectin
adiponektin lebih rendah bermakna pada subyek is not related with insulin resistance an fasting glucose in asthma
patient. Intr Journ of Biosciences (IJB). 2011;1(1):82-91.
asma tidak terkontrol dibandingkan asma terkontrol. 8. Shore S., Terry R., Flynt L. Adiponectin attenuates allergen-
Berbeda dengan penelitian Jarti dkk di Finlandia yang induced airway inflammation and hyperresponsiveness in mice.
The Journal of Allergy and ClinicalImmunology 2006 ;118, 389-
tidak menunjukkan hubungan independen antara 395
adiponektin serum dan asma.16 9. Baek, H,Kim, Y,,Shin, J.-H.Levels of the adipocyte-derived
hormones leptin and adiponectin are significantly correlated
with BHR induced by exercise challenge in children with
KESIMPULAN asthmaSerum leptin and adiponectin levels correlate with
exercise-induced bronchoconstriction in children with asthma
LAnnals of Allergy, Asthma and Immunology 2011;107: 14-21
Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar 10. Assad NA, Sood A. Leptin, adiponetin and pulmonary diseases.
Elsevier. Biochem, 2012;94:2180-89.
adiponektin dengan derajat keparahan asma. Semakin 11. Amanda G. Obesitas dan asma. Tinjauan Pustaka. CDK
rendah kadar adiponektin semakin berat keparahan asma. 2012;39:36-38.
Status anti inflamasi yang rendah dapat dipertimbangakan 12. Shore SA. Obesity and asthma : Lesson from animal models. J
Appl Physiol 2007;102:516-28.
menjadi salah faktor yang memperberat asma dan menjadi 13. Sood A, Cui X, Qualls C, Beckett WS, Gross MD, Steffes MW,
salah satu target dalam penanganan asma. Smith LJ, Jacobs DR Jr. Association between asthma and serum
adiponectin concentration in women. Thorax 63: 877882,
2008.
DAFTAR PUSTAKA 14. MeyerK,RajeshK, Bloomberg G. Asthma control, adiposity, and
adipokines among inner-city adolescents. The Journal of Allergy
1. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. and Clinical Immunology 2010:584-592
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 2006:1-104. 15. Atqah W,Muna M. Maarafiya,1 Ashraf SolimanSerum Leptin
2. National Heart, Lung, and Blood Institute. National Asthma and Adiponectin Levels in Obese and Nonobese Asthmatic
Education and Prevention Program. Expert Panel Report 3 : School Children in relation to Asthma Control. Journal of Allergy
Guidelines for The Diagnosis and Management of Asthma Full Volume 2013
Report 2007. 16. Jarti T, Saarikoski L, Jartti L, Lisinen I, Jula A, Huupponen R,
3. Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Viikari J, Raitakari OT. Obesity, adipokines and asthma. Allergy
Management nd Prevention. NHLBI/WHO Workshop Report 2009; 64: 770777, 2009
January 1995. National Institute of Health. National Heart, Lung
and Blood Institute. Publication number 0-3659, revised 2002.

20 Ina J Chest Crit and Emerg Med | Vol. 1, No. 1 | March - May 2014

You might also like