Manuskrip Nur Lutfiati L

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG

DISMENORE DENGAN MOTIVASI PERIKSA KEPELAYANAN


KESEHATAN
( Suatu Studi di SMP Negeri 2 Bululawang Kabupaten Malang )

Oleh :
Nur Lutfiati Latifah*, dr. Abdurrachman**, NDA Sita Dewi**
*Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKes Kepanjen
**Dosen STIKes Kepanjen
Abstract : Correlation betwen Knowledge Level of Young Women about
Dysmenorrhea and Motivation Health Check stewardship. A Study of Junior
High Students at SMPN 2 Bululawang Malang .Gynecological disorders in
adolescence is a very common disorder associated with the menstrual cycle
moreover dysmenorrhea. Dysmenorrhea is severe pain that can interfere with
daily activitiesand occur during menstruation. Most teens still assumed that
menstrual pain is not a matter. Being hesitateto come to the health service and the
tendency to underestimate the disease create awareness among the young women
to maintain their own health, especially reproductive health remains low. And if
menstrual pain is not treated properly it can be a symptom of disease such as
endometriosis can lead to infertility.
This study was Descriptive Analytical tried to explore how and why health
fenonomena occurs with approach Cross - Sectional with sampael by 196
respondents drawn using Simple Random Sampling technique. The statistical test
used was Spearman Rank.
The results of the 196 respondents showed a good level of knowledge
about dysmenorrhea (9%), with sufficient knowledge was 52% and with less
knowledge was39%. For data stewardship motivations health check as much as a
maximum was 26%, with sufficient motivation was 54% and for low motivation
was 20%
Based on Spearman Rank test, it showed no association with the level of
knowledge about motivation dysmenorrhea health check stewardship. With the
value of the significant level = 0.05 was obtained p-value = 0.001

Keywords: Knowledge, Dysmenorrhea, Motivation, Health Services

Abstrak : Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang


Dismenore dengan Motivasi Periksa Kepelayanan Kesehatan ( suatu Studi di
SMP Negeri 2 Bululawang ). Gangguan ginekologi pada masa remaja yang
sangat sering terjadi adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi
terlebih adalah dismenore. Dismenore adalah nyeri yang hebat yang dapat
mengganggu aktivitas sehari hari dan terjadi selama menstruasi. Sebagian besar
remaja masih beranggapan bahwa nyeri haid sebagai hal yang biasa. Rasa malu
untuk datang ke pelayanan kesehatan dan kecenderungan meremehkan penyakit
membuat kesadaran di kalangan remaja putri untuk menjaga kesehatan diri
terutama kesehatan reproduksinya masih rendah. Padahal jika nyeri haid tidak
ditangani dengan baik maka bisa menjadi suatu gejala penyakit misalnya
Endometriosis yang bisa mengakibatkan infertilitas.
Desain penelitian ini adalah Deskriptif Analitik yaitu survey atau penelitian
yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenonomena kesehatan terjadi
dengan pendekatan secara Cross Sectional dengan sampael sebanyak 196
responden yang diambil menggunakan teknik Simpel Random Sampling . Uji
statistik yang digunakan adalah Spearman Rank.
Hasil penelitian dari 196 responden menunjukkan tingkat pengetahuan
tentang dismenore baik (9%), dengan pengetahuan cukup sebanyak (52%) dan
dengan pengetahuan kurang sebanyak (39%). Untuk data motivasi periksa
kepelayanan kesehatan sebanyak tinggi sebesar (26%), dengan motivasi cukup
sebanyak (54%) dan untuk motivasi rendah (20%).
Berdasarkan hasil uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan
tingkat pengetahuan tentang dismenore dengan motivasi periksa kepelayanan
kesehatan. Dengan nilai taraf signifikan = 0,05 didapatkan p-value = 0,001
Kata Kunci : Pengetahuan, Dismenore, Motivasi, Pelayanan Kesehatan
LATAR BELAKANG METODE PENELITIAN

Prevalensi kejadian dismenore Penelitian ini menggunakan


di berbagai Negara cukup tinggi. Rata penelitian. Dengan menggunakan
- rata lebih dari 50% perempuan di rancangan cross sectional, yaitu suatu
setiap negara mengalami dismenore. design penelitian yang dilakukan
Dari penilitan yang di lakukan, hanya dalam satu waktu tanpa
prevalensi yang di dapat sangat memberikan intervensi. Sampel dalam
bervariasi, prevalensi dismenore mulai penelitian ini adalah seluruh siswi
29,0% sampai 71,7%. Dalam survei SMP Negeri 2 Bululawang Malang
yang dilakukan di Turki prevalensinya yang berjumlah 196 siswi. Teknik
telah menunjukkan berkisar antara sampel diambil dengan menggunakan
55,5% sampai 89,4% pada remaja tabel penentuan jumlah sampel dan
putri. Serta di Amerika menunjukkan menggunakan simple random
60% angka kejadian disminorea, sampling.
swedia 72%, di indonesia sebesar
55%, sedangkan untuk di Jawa Timur Teknik random ini dilakukan
angka kejadian dismenore sebesar dengan cara undian. Peneliti akan
64,25% yang terdiri dari, 54,89% menuliskan nomer subjek pada kertas
dismenore primer dan 9,36% kecil kecil, satu nomer untuk setiap
dismenore sekunder. Di Malang sendri kertas. Kemudian kertas ini digulung
angka kejadian dismenore sebesar dan mengambil 8 gulungan kertas
67% dari wanita usia produktif (info pada setiap kelas , sehingga nomer
sehat,2010) dalam (Atikah, 2009). nomer yang tertera pada gulungan
Angka kejadian disminore pada kertas yang terambil itulah yang
remaja putri cukup tinggi namun yang merupakan nomer subjek sample
kesadaran atau motivasi untuk berobat penelitian.
ke pelayanan kesehatan sangatlah Peneliti memulai melakukan
sedikit yaitu hanya 1-2%. Abidin dengan membagikan kuesioner,
(2004) di kutip dalam Paramita (2010) dimana pengisian kuesioner masing
Merujuk pada kondisi tersebut, masing kelas 20 menit, untuk
sangat perlu untuk dilakukan mengumpulkan hasil kuesioner
penelitian tentang hubungan tingkat mereka ke peneliti untuk dilakukan
pengetahuan remaja putri tentang rekapitulasi. Instrument penelitian ini
dismenore dengan motivasi periksa menggunakan lembar kuesioner.
kepelayanan kesehatan.
Populasi
Seluruh remaja putri SMP Negeri 2 Bululawang yang berjumlah 386 siswi

Sampel
Remaja putri SMP Negeri 2 Bululawang yang berjumlah 196 siswi

Sampling
Simple Random Sampling

Desai penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan waktu Cross


Sectional

Variabel Independen Variabel Dependen


Tingkat Pengetahuan Motivasi

Instrument Penelitian Instrument Penelitian


Kuesioner Kuesioner

Pengolahan Data dan Analisa Data


Editing, Coding, Tabulating, Analisa Data Spearman Rank

Penarikan Kesimpulan
1. Jika sig >0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika sig <0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
HASIL PENELITIAN 2. Karakteristik Responden
berdasarkan Informasi tentang
Data Umum Nyeri Haid

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik


Karakteristik responden
Responden Berdasarkan Informasi
dalam penelitian ini adalah
Tentang Nyeri Haid
berdasarkan usia, informasi tentang
No Informasi Frekuensi Presentase
nyeri haid, informasi yang pernah tentang (F) (%)
didapat dan penanganan yang nyeri haid
dilakukan saat mengalami nyeri haid 1 Pernah 182 93
2 Tidak 14 7
1. Karakteristik Responden Pernah
Berdasarkan Usia Jumlah 196 100
(Sumber : Data Umum Lembar
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Kuesioner, Maret 2016)
Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia dari Siswi SMP Berdasarkan data dari tabel 4.2
Negeri 2 Bululawang Tahun 2016 diatas karakteristik responden
No Klasifikasi Frekuensi Presentase
berdasarkan informasi tentang
Usia (F) (%) nyeri haid hampir seluruh
1 Usia 11 16 8 responden sebanyak 182
tahun responden (93%) pernah
2 Usia 12 16 8 mendapat informasi tentang nyeri
tahun haid dan sebagian kecil responden
3 Usia 13 53 27 sebanyak 14 responden (7%) tidak
tahun
4 Usia 14 58 30 pernah mendapat informasi
tahun tentang nyeri haid.
5 Usia 15 45 23
tahun 3. Karakteristik Responden
6 Usia 16 8 4 Berdasarkan Informasi Yang
tahun Didapat
Jumlah 196 100 Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik
(Sumber : Data Umum Lembar Responden Berdasarkan Informasi
Kuesioner, Maret 2016) Yang Didapat

Berdasarkan data dari tabel 4.1 No Informasi yang Frekuensi Presenta


didapat (F) se
diatas karakterisik responden (%)
berdasarkan usia sebagian besar 1 Media 23 12
usia 14 tahun sebanyak 58 Elektronik (
TV/Internet)
responden (30%) dan sebagian 2 Media Cetak 23 12
kecil berusia 16 tahun sebanyak 8 (Buku/Majalah
responden (4%). )
3 Orang Tua 128 65
4 Teman 22 11
Jumlah 196 100
(Sumber : Data Umum Lembar
Kuesioner, Maret 2016)
Berdasarkan data dari tabel 4.3 Data Khusus
karakteristik responden
1. Pengetahuan Remaja Putri
berdasarkan informasi yang
Tentang Deismenore
didapat sebagian besar responden
sebanyak 128 responden (65%)
Tabel 4.5 Tabel Distribusi
mendapat informasi tentang nyeri
Frekuensi Pengetahuan Remaja
haid dari orang tua dan sebagian
Putri Tentang Deismenore di SMP
kecil dari responden sebanyak 22
Negeri 2 Bululawang Tahun 2016
responden (11%) mendapat
informasi tentang nyeri haid dari No Klasifikasi Frekuensi Presentase
teman. (F) (%)
1 Baik 18 9
4. Karakteristik Responden 2 Cukup 102 52
Berdasarkan Penanganan Yang 3 Kurang 76 39
Dilakukan Saat Mengalami Nyeri Jumlah 196 100
Haid. (Sumber : Data Umum Lembar
Kuesioner, Maret 2016)
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik
Responden Penanganan Yang Berdasarkan data dari tabel
Dilakukan Saat Mengalami Nyeri 4.5 didapatkan pengetahuan
Haid. remaja putri tentang dismenore
baik sebanyak 18 responden (9%),
No Penanganan Frekuensi Presentase
Yang (F) (%) dengan pengetahuan cukup
Dilakukan Saat sebanyak 102 responden (52%)
Mengalami dan dengan pengetahuan kurang
Nyeri Haid
1 Dibiarkan 78 40
sebanyak 76 responden (39%).
2 Minum Obat 43 22
3 Minum Jamu 47 24 2. Motivasi Periksa Kepelayanan
4 Periksa 28 14 Kesehatan
Kepelayanan
Kesehatan
Tabel 4.6 Tabel Distribusi
Jumlah 196 100
frekuensi Motivasi Periksa
(Sumber : Data Umum Lembar
Kepelayanan Kesehatan di SMP
Kuesioner, Maret 2016)
Negeri 2 Bululawang Tahun 2016
Berdasarkan data dari tabel No Klasifikasi Frekuensi Presentase
(F) (%)
4.4 karakteristik responden
1 Tinggi 52 26
berdasarkan penanganan yang
dilakukan saat nyeri haid hampir 2 Cukup 105 54
setengah dari responden sebanyak 3 Rendah 39 20
78 responden (40%) dibiarkan Jumlah 196 100
saja dan sebagian kecil dari (Sumber : Data Umum Lembar
responden sebanyak 28 responden Kuesioner, Maret 2016)
(14%) periksa kepelayanan
kesehatan. Berdasarkan data dari tabel
4.6 didapatkan Motivasi Periksa
Kepelayanan Kesehatan tinggi
sebesar 52 responden (26%),
dengan motivasi cukup sebanyak
105 responden (54%) dan untuk SPSS diperoleh nilai signifikansi
motivasi rendah sebanyak 39 <0,001 yang menunjukkan ada
responden (20%). hubungan tingkat pengetahuan
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang dismenore
Remaja Putri Tentang Dismenore dengan motivasi periksa kepelayanan
Dengan Motivasi Periksa kesehatan.
Kepelayanan Kesehatan di SMP
Negeri 2 Bululawang Tahun 2016 Secara garis besar terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi
Table 4.7 Hasil Hitungan SPSS pengetahuan seseorang, beberapa
faktor tersebut antara lain faktor
Motivasi internal dan faktor eksternal. Salah
0.264**
satu faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan R pengetahuan adalah faktor eksternal
P < 0.001 atau faktor yang berasal dari luar.
196 Salah satu faktor eksternal yang
N
mempengaruhi adalah informasi.
(Sumber : Data Uji Statistik SPSS Dengan menerima dan memberikan
versi 20) informasi akan meningkatkan
pengetahuan seseorang, terutama
r adalah koefisiensi korelasi, pengetahuan pada seorang remaja.
p adalah nilai p value dimana Dengan pengetahuan tersebut akan
dikatakan terdapat hubungan jika menimbulkan kesadaran pada
nilai p 0,005, sedangkam n adalah seorang remaja dan akhirnya akan
jumlah responden. Hasil Shitung uji menyebabkan remaja tersebut
SPSS dari tabel 4.7 menunjukkan berperilaku sesuai dengan
nilai signifikansi atau nilai p sebesar pengetahuan yang dimilikinya
<0,001 dengan demikian Ho ditolak (Notoadmojo, 2003 ).
dan Ha diterima dengan kata lain
terdapat hubungan secara signifikan Remaja adalah masa yang
tingkat pengetahuan remaja putri penting dalam proses perkembangan
tentang dismenore dengan motivasi dan pertumbuhan. Dimana terjadi
periksa kepelayanan kesehatan. perubahan fisik maupun psikis.
Untuk koefisiensi korelasi Perkembangan fisik seorang remaja
didapatkan hasil 0,264 yang artinya terjadi perubahan pertumbuhan
mempunyai korelasi positif dengan tubuh, mulai berfunginya alat alat
kekuatan korelasi lemah. reproduksi, serta tanda tanda
seksual sekunder mulai tumbuh.
Salah satu dari tanda tanda seksual
PEMBAHASAN sekunder yang terjadi adalah dengan
terjadinya dismenore. Dismenore
Analisa data dilakukan dengan
atau nyeri haid merupakan suatu
menggunakan uji statistic Spearman
gejala ginekologi yang secara umum
Rank (Rho) dengan bantuan program
terjadi pada perempuan, serta
SPSS. Teknik tersebut digunakan
ditandai dengan rasa tidak enak di
untuk menentukan adanya hubungan
perut bagian bawah disertai mual,
antara 2 variabel dengan skala data
pusing bahkan pingsan. Agar
ordinal dan ordinal. Dengan uji
seorang remaja putri memiliki
Spearman Rank (Rho) menggunakan
motivasi datang kepelayanan
kesehatan maka harus diberikan Kusmiran, Eny. 2012, Kesehatan
sebuah pengetahuan tentang Reproduksi Remaja dan
dismenore(Anurogo dan Wuluandari, Wanita. Jakarta : Salemba
2011).
Medika

KESIMPULAN Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi


Berdasarkan hasil penelitian Penelitian
tentang hubungan tingkat Kesehatan,Ed.Rev. Jakarta :
pengetahuan remaja putri tentang Rineka Cipta.
dismenore dengan motivasi periksa
kepelayanan kesehatan pada remaja Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
putri di SMP Negeri 2 dan Perilaku Kesehatan,
Bululawang,maka dapat ditarik Jakarta : Rineka Cipta
kesimpulan sebagai berikut : Tingkat
pengetahuan tentang dismenore pada Rustam, E. 2014. Gambaran
remaja putri di SMP Negeri 2 Pengetahuan Remaja Putri
Bululawang Kabupaten Malang Terhadap Nyeri Haid
sebagian besar berada pada kategori
(Dismenore) dan Cara
cukup yaitu 102 responden (52%).
Motivasi periksa kepelayanan Penanggulangannya.
kesehatan pada remaja putri di SMP (http:/jurnal.fk.unand.ac.id/20
Negeri 2 Bululawang Kabupaten 14/03/01/gambaran
Malang sebagian besar berada pada pengetahuan remaja putri
kategori cukup yaitu 105 responden terhadap nyeri haid
(54%). Ada hubungan antara tingkat
(dismenore) dan cara
pengetahuan tentang dismenore
dengan motivasi periksa kepelayanan penanggulangannya). Diakses
kesehatan pada remaja putri di SMP tanggal 25 Oktober 2015
Negeri 2 Bululawang Kabupaten
Malang.

DAFTAR PUSTAKA
Anurogo dan Wulandari. 2011, Cara
Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Yogyakarta : ANDI

Atikah. 2009. Menarche. Yogyakrta.


Nuha Medika

Kumalasari dan Andhayantoro. 2012,


Kesehatan Reproduksi Untuk
Mahasiswa Kebidanan dan
Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika

You might also like