Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER

(LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP PENURUNAN


HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA CEMAGI,
KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG

Ni Wayan Suviani1, I Wayan Artana2,


Putu Wira Kusuma Putra3
Prodi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali
Email : sidhisai473@yahoo.com

Abstract. The development success of a nation can increase standard of living and Life Expectancy.
The longer the life expectancy, the greater is the elderly population, which impacts on elderly health
problems, like hypertension. Hypertension is a systolic 140mmHg and diastolic 90mmHg. Giving
lavender aroma therapy can be a solution to lower hypertension as a non-pharmacological treatment.
This study aims at find out the effect of giving lavender aroma therapy to lower hypertension in the
elderly.
This study used a Quasi Experiment with Non-equivalent Control Group Design. Sampel are 30
elderly were divided into two groups: a control group (15 men) and a treatment group (15 men). Data
were analyzed using t-paired test in systole and Wilcoxon test in diastol.
There is a difference in systolic pressure reduction before and after lavender aroma therapy was
given: t = 10.519 and p = 0,001, meanwhile the result of Wilcoxon test in diastole: z = -3,201 and p =
0,001. So, there is a significant effect on the provision of lavender aroma therapy on the reduction in
hypertension in the elderly in Cemagi Village. Hypertension in elderly can be lowered by giving
lavender aroma therapy.
Keywords: Hypertension, elderly, lavender aroma therapy

1 = Penulis
2,3 = Dosen Pembimbing dan Penanggung Jawab

PENDAHULUAN 7,18%, tahun 2010 menjadi 7,56%, dan pada


Salah satu indikator keberhasilan tahun 2011 menjadi 7,58%, terlihat terjadi
pembangunan suatu bangsa dapat dilihat dari peningkatan lansia dari tahun ke tahun. Lansia
peningkatan taraf hidup masyarakat dan Umur akan mengalami penurunan fungsi fisiologis
Harapan Hidup (UHH). Pada tahun 2013 tubuh akibat proses degeneratif (penuaan),
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia sehingga lansia rentan terkena penyakit
(BPS RI) melaporkan tahun 2000-2005 UHH degeneratif dan nondegeneratif. Salah satu
penduduk Indonesia baik laki-laki maupun penyakit degeneratif yaitu penyakit
wanita 67,8 tahun dan diperkirakan meningkat kardiovaskuler seperti tekanan darah tinggi
menjadi 73,6 tahun pada tahun 2020-2025. (hipertensi).
Semakin panjang UHH manusia, Hipertensi adalah tekanan sistolik 140
mengakibatkan jumlah penduduk lansia akan mmHg dan diastolik 90 mmHg (Potter dan
meningkat, karena usia 60 tahun semakin Perry, 2005). Hipertensi jarang disadari oleh
banyak. Menurut Undang-Undang No 13 seseorang karena hipertensi sering tidak
Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia memiliki gejala khusus. Gejala-gejala
menyatakan, bahwa batasan umur lansia di hipertensi antara lain yaitu pusing atau sakit
Indonesia adalah 60 tahun ke atas baik laki- kepala, wajah merah, tengkuk terasa pegal,
laki maupun wanita. Laporan BPS RI tahun mudah marah, tinnitus (telinga berdengung),
2013, populasi lansia pada tahun 2000 adalah sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk,

31
32

mudah lelah, mata berkunang-kunang, hormon melatonin dan seretonin (Setiono &
epikatsis (Damayanti, 2013). Hidayati, 2005).
WHO tahun 2000 di Asia terdapat 38,4 Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
juta penderita hipertensi dan diperkirakan
di Desa Cemagi pada tanggal 20 Januari 2014,
meningkat tahun 2025 sebesar 57%. Jumlah
penderita hipertensi pada lansia di Indonesia dari 19 lansia yang diwawancarai dan
sebesar 38,8% (Komnas lansia, 2006). diperiksa tekanan darahnya 63,1% (12 lansia)
Kesehatan lansia bila tidak ditangani mengalami hipertensi dan 36,8% (7 lansia)
dengan baik, akan menyebabkan penurunan tekanan dararahnya normal. Dari 12 lansia
fungsi fisik dan fisiologis sehingga terjadi yang mengalami hipertensi, 58,3% (7 lansia)
kerusakan tubuh yang lebih parah, yang hipertensi stadium 1 (140/90-159/99
menimbulkan banyak komplikasi dan mmHg), dan 41,6% (5 lansia) yang hipertensi
mempercepat kematian. Hipertensi pada lansia stadium 2 (160/100-179/109 mmHg).
bila tidak segera diobati dapat menyebabkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal (Potter pengaruh pemberian aroma terapi lavender
dan Perry, 2005). Faktor yang dapat (Lavandula Angustifolia) terhadap penurunan
mempengaruhi hipertensi ada 2 yaitu 1. Faktor hipertensi pada lansia di Desa Cemagi,
yang dapat dikendalikan seperti obesitas, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
medikasi, gaya hidup, stress. 2. Faktor yang Hasil dari penelitian ini dapat dipakai
tidak dapat dikendalikan seperti usia, riwayat sebagai terapi komplementer sehingga dapat
keluarga, jenis kelamin ( Junaedi, E dkk, mengurangi penggunaan terapi konvensional
2013). untuk hipertensi dan menekan biaya
Penanganan hipertensi sebaiknya pengobatan.
dilakukan secara komprehensif mencakup
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Metode Penelitian
Dalam pengobatan bisa dilakukan dengan Penelitian ini adalah Quasi Experiment
farmakologi dan nonfarmakologi. Pengobatan dengan rancangan Nonequivalent Control
Group Design. Populasi adalah lansia yang
nonfarmakologi salah satunya yaitu
berumur 60 tahun ke atas di Desa Cemagi,
pengobatan menggunakan aroma terapi Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
Lavender. sebanyak 309 orang. Sampel berjumlah 30
Aroma terapi lavender adalah suatu cara orang dipilih menggunakan purposive
perawatan tubuh atau penyembuhan penyakit sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi
dengan menggunakan minyak esensial dibagi menjadi 15 orang kelompok kontrol
yang diberikan uap air dan 15 orang
(essential oil) (Jaelani, 2009). Aroma terapi
kelompok perlakuan yang diberikan aroma
lavender bekerja dengan mempengaruhi tidak terapi lavender.
hanya fisik tetapi juga tingkat emosi (Setiono Penelitian dilakukan mulai bulan april
dan Hidayati, 2005). Manfaat pemberian sampai mei 2014. Metode pengumpulan data
aroma terapi lavender bagi seseorang adalah menggunakan observasi nonpartisipan
dapat menurunkan kecemasan, nyeri sendi, terstruktur dengan pengukuran tekanan darah
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju secara langsung, sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan. Pengukuran tekanan
metabolik, dan mengatasi gangguan tidur
darah yang dilakukan sebanyak 3 kali setiap
(insomnia), stress dan meningkatkan produksi pengukuran dan hasil yang digunakan yaitu
hasil rata-rata dari pengukuran tersebut.

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 3, nomor 1


33

Analisis data pre tes dan post tes antar Hal ini berarti baik kelompok kontrol maupun
kelompok menggunakan t-independent. kelompok perlakuan berpengaruh terhadap
Analisis data pre tes post tes menggunakan penurunan hipertensi sistolik pada lansia di
t-paired apabila data yang terkumpul Desa Cemagi, namun pengaruh yang lebih
berdistribusi normal. Apabila data yang signifikan terjadi terhadap kelompok
terkumpul tidak berdistribusi normal, data pre perlakuan.
tes dan post tes antar kelompok menggunakan Tabel 3. Pengaruh pemberian aroma terapi lavender
terhadap penurunan hipertensi pada sistolik
uji Mann-whitney U-test. Analisis data pre tes
post tes menggunakan uji Wilcoxon.
. Kondisi

Kelompok Sebelum Variabel P


T p Sebelum Sesudah
Subjek perlakuan Perlakuan Perlakuan
158,21
Kontrol 0,413 Kontrol 158,2111,18 160,6612,61 0,021
0,83
Perlakuan 161,76
Perlakuan 161,7612,20 149,9911,75 0,001
Hasil dan Pembahasan
Kelompok Sebelum
U p
Tekanan Darah Sistol Subjek perlakuan
91,98
Tabel 1. Tekanan darah sebelum diberikan perlakuan Kontrol 0,377
92.00
Perlakuan 94,44

Pada tabel 1 di atas, dengan uji t-


independent didapatkan nilai t = 0,83 dan Tekanan Darah Diastol
nilai p = 0,413. Hal ini berarti bahwa kedua
Kelompo Sesudah Tabel 4. Tekanan darah sebelum diberikan perlakuan
T p
k Subjek perlakuan
Pada tabel 4 di atas, dengan uji Mann-
160,66
Kontrol Whitney didapatkan bahwa nilai U = 92,00
0,023 dan nilai p = 0,377. Hal ini berarti bahwa
Perlaku 2,40
an 149,99 kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan

kelompok sebelum diberikan perlakuan rerata Kelompok Sesudah


U p
sistolnya tidak berbeda secara bermakna (p > Subjek perlakuan
0,05). 90,22
Tabel 2. Tekanan darah sesudah diberikan perlakuan Kontrol 0,096
74,50
Perlakuan 85,98

Pada tabel 2 di atas, dengan uji t- rerata diastolnya tidak berbeda secara
independent didapatkan nilai t = 2,40 dan nilai bermakna (p > 0,05).
p = 0,023. Hal ini berarti bahwa kedua
kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Tabel 5. Tekanan darah sesudah diberikan perlakuan
sistolnya berbeda secara bermakna (p < 0,05).
Tabel 3 di bawah, menunjukkan dengan Pada tabel 5 di atas, dengan uji Mann-
uji t-paired didapatkan nilai p < 0,05 pada Whitney didapatkan bahwa nilai U = 74,50 dan
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. nilai p = 0,096. Hal ini berarti bahwa kedua
kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 3, nomor 1


34

diastolnya tidak berbeda secara bermakna (p < terapi yang optimal pada pengobatan
0,05). hipertensi yang dapat dipadukan terapi
konvensional dengan aroma terapi lavender
sehingga dapat mengurangi penggunaan obat
Tabel 6. Pengaruh pemberian aroma terapi lavender
hipertensi dan menekan biaya pengobatan
terhadap penurunan hipertensi pada diastol
.
Kondisi
Daftar Pustaka
Variabel P Azizah, L. M. 2011. Keperawatan Lanjut
Sebelum Sesudah
Perlakuan Perlakuan
Usia. Yogjakarta : Graha Ilmu

Kontrol 91,988,81 90,226,60 0,502 Adhistya, M, dkk. 2013. Pengaruh Pemberian


Aromaterapi Lavender (Lavandula
Perlakuan 94,444,82 85,985,22 0,001 Angustifolia) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pasien Hipertensi di
RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandau
Tabel 6 di atas, menunjukkan dengan uji Manado
Wilcoxon didapatkan nilai p > 0,05 pada
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2013.
kelompok kontrol sedangkan nilai p < 0,05
Harapan Hidup from :
pada kelompok perlakuan. Hal ini berarti
http://www.datastatistik-
bahwa tidak ada pengaruh rerata diastol pada
kelompok kontrol sebelum dan sesudah indonesia.com/portal/index.php?optio
n=com_content&task=view&id=922
perlakuan sedangkan pada kelompok
(accesed 26 Desember 2013, 18.00
perlakuan ada pengaruh yang signifikan
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan wita)
aroma terapi lavender terhadap penurunan Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia Dan
hipertensi diastol pada lansia di Desa Cemagi.
Keperawatan Gerontik. Yogjakarta :
Nuha Medika
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes,
pembahasan yang telah disesuaikan dengan Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.
tujuan penelitian mengenai Pengaruh Yogyakarta : Pinang Merah Publisher
pemberian aroma terapi lavender (Lavandula
Angustifolia) terhadap penurunan hipertensi
Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia
pada lansia di Desa Cemagi, Kecamatan
Suatu Pendekatan Proses
Mengwi, Kabupaten Badung, maka dapat
Keperawatan Gerontik. Jakarta : TIM
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pemberian aroma terapi lavender Hartanto, D.A. 2010. herbal-lavender from :
terhadap penurunan hipertensi pada lansia p
http://health.detik.com/html (accesed
(0,001) < (0,05).
3 Januari 2014)
Penelitian ini dapat menjadi tambahan
perpustakaan khususnya menjadi tambahan Jaelani. 2009. Aroma Terapi. Jakarta : Pustaka
referensi untuk penelitian selanjutnya dengan Populer Obor
mengembangkan variabel yang ada di
dalamnya serta mengukur jumlah milliliter
Jain, R. 2011. Pengobatan Alternatif untuk
minyak lavender yang diberikan untuk
Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:
menurunkan hipertensi. Serta mendapatkan
Gramedia

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 3, nomor 1


35

Sehat. Yogyakarta : Pradipta Publishing


Junaedi, E. dan Yulianti, S. dkk. 2013.
Hipertensi Kandas Berkat Herbal, ed Soemardini, dkk. 2013. Pengaruh
1. Jakarta :FMedia Aromaterapi Bunga Lavender
Terhadap Kualitas Tidur Lansia di
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Buletin Panti Werdha Pangesti Lawang
Penyakit Tidak Menular. Jakarta from
: Sarah, D. 2007. Pedoman Menjadi Sehat bagi
www.depkes.go.id/downloads/Buleti Orang Sibuk : Aromaterapi. Batam
nPTMpdf (accesed 26 Desember :Karisma
2013, 19.00 wita)
Suparni. 2012. Herbal Nusantara: 1001
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buletin Ramuan Tradisional Asli Indonesia.
Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Yogyakarta : Rapha Publishing
Indonesia. Jakarta from:
www.depkes.go.id/downloads/Buleti Sugiyono. 2013 a. Metode Penelitian
nlansiapdf ( accesed 26 Desember Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
2013, 20.00 wita) Bandung : Alvabeta

Kurnia, AD, dkk. 2009. Aromaterapi Bunga Sugiyono. 2013 b. Metode Penelitian
lavender Memperbaiki Kualitas Tidur Pendidikan. Bandung : Alvabeta
pada Lansia. Universitas Brawijaya.
Sudiarto, dkk. 2007. Pengaruh Terapi
Kusuma, H dan Nurarif, A.H. 2012. Handbook Relaksasi Meditasi Terhadap
for Health Student. Yogyakarta : Penurunan Tekanan Darah Pada
Mediaction Publishimg Lansia Dengan Hipertensi Di
Kristanti, E.E. 2010. Pengaruh Aromaterapi Wilayah Binaan Rumah Sakit
Lavender Terhadap Penurunan Emanuel Klampok Banjarnegara
Derajat Kecemasan pada Lansia di
Panti Wredha St. Yoseph Kediri Wulan sari, NG. 2010. Pengaruh Pemberian
Aromaterapi Lavender (Lavandula
Maryam, R. S dkk. 2011. Mengenal Usia Angustifolia) Terhadap Penurunan
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Tekanan Darah pada Lanjut Usia
Salemba Medika dengan Hipertensi di UPT PSLU
Pasuruan
Nugroho, W. 2012. Keperawatan Gerontik &
Wijayanti, D. 2009. Sehat dengan Pengobatan
Geriatrik, ed 3. Jakarta : EGC Alami. Yogyakarta : Penerbit Venus

Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar


Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC

Ridwan, M. 2009. Mengenal, Mencegah,


Mengatasi Silent Killer Hipertensi.
Semarang : Pustaka Widyamara

Setiono, M dan Hidayati, N.S. 2005. Terapi


Alternatif dan Gaya Hidup

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 3, nomor 1

You might also like