Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PRESENTASI IPA FISIKA

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS VIII SMP NEGERI 2 TOMPOBULU
KABUPATEN BANTAENG
Nurhidayah1, Muris2, Jasruddin3
1
Guru SMP Negeri 2 Tompobulu
2,3
Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT
This research was the development of 4D models that define, design, development, and
dessiminate. The study was conducted to see the profile picture of the development of
learning by using instructional media presentation of a valid, practical, and effective;
assessment practitioners / teachers to the media presentation science teaching physics that
have been developed; learners response to media presentations that have been developed;
effectiveness of the use of instructional media presentation IPA physics that have been
developed as well as increased motivation of learners after being taught with instructional
media presentation. The research was conducted in SMP Negeri 2 Tompobulu. Analysis of
the data used is descriptive and qualitative analysis to calculate the total score and the
average score either from the validator and the respondent. The desired product is a learning
device that is valid and feasible for use. The products are: (1) lesson plan (RPP), (2)
Worksheet learners (LKPD), and (3) learning media presentation. Analysis of keterlaksanaan
learning and the media presentation to see how far the practicality of the program based on
Microsoft PowerPoint 2007 and the device has been designed for field trials. From these
results it can be said that all the components of the learning device that includes lesson plans,
LKPD, media presentations along with assessment instruments meet the criteria of validity
based on an assessment team of experts. Thus the device is being developed viable for use in
teaching physics, especially in light of the material. Based on the results of research and
development characteristics of the device found RPP, LKPD and media presentations that
can improve motovasi learners.

Keywords: Learning Media Presentation, Motivation

ABSTRAK:
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan model 4D yaitu define, design,
development, and dessiminate. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran profil
pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
presentasi yang valid, praktis, dan efektif; penilaian praktisi/guru terhadap media presentasi
pembelajaran IPA Fisika yang telah dikembangkan; respon peserta didik terhadap media
presentasi yang telah dikembangkan; efektivitas penggunaan media pembelajaran presentasi
IPA Fisika yang telah dikembangkan serta peningkatan motivasi belajar peserta didik setelah
diajar dengan media pembelajaran presentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2
Tompobulu. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan
menghitung skor total dan skor rata-rata baik dari hasil validator maupun dari responden.
Adapun produk yang diinginkan adalah perangkat pembelajaran yang valid dan layak untuk
digunakan. Produk tersebut adalah: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2)
Lembar kerja peserta didik (LKPD), dan (3) media pembelajaran presentasi. Analisis
tentang keterlaksanaan pembelajaran dan dengan media presentasi untuk melihat sejauh
mana kepraktisan dari program berdasarkan Microsoft power point 2007 dan perangkat yang
telah dirancang pada uji coba lapangan. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa
semua komponen perangkat pembelajaran yang meliputi RPP,LKPD, media presentasi
beserta instrumen penilaian memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian tim ahli.
Dengan demikian Perangkat yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam
pembelajaran fisika khususnya pada materi cahaya. Berdasarkan hasil penelitian dan

1
pengembangan ditemukan karakteristik dari perangkat RPP,LKPD dan media presentasi
yang dapat meningkatkan motovasi belajar peserta didik.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Presentasi, Motivasi Belajar

PENDAHULUAN Pencapaian hasil belajar yang maksimal


Perkembangan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak kurikulum, tenaga pendidik, proses
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pembelajaran, sarana dan prasarana, metode
pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pembelajaran, model pembelajaran yang
pendidikan untuk selalu senantiasa bervariasi, media pembelajaran, starategi
menyesuaikan perkembangan teknologi pembelajaran, gaya mengajar serta lingkungan.
terhadap usaha dalam peningkatan mutu Proses pembelajaran IPA Fisika di SMP
pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan Negeri 2 Tompobulu masih terdapat
Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi pelaksanaan belajar mengajar dimana guru
dunia pendidikan khususnya dalam proses masih belum terampil untuk menggunakan
pembelajaran. media yang berbasis ICT untuk dapat
Pembelajaran yang efektif memerlukan membelajarkan materi yang bermakna bagi
perencanaan yang baik. Media yang akan peserta didik. Guru dalam menyajikan materi
digunakan dalam proses pembelajaran juga pelajaran kurang menarik perhatian peserta
memerlukan perencanaan yang baik. Dengan didik yang berdampak pada rasa kebosanan
menggunakan metode mengajar yang sesuai yang akhirnya tidak menimbulkan minat dan
dan penggunaan media pembelajaran yang motivasi bagi peserta didik untuk mengikuti
tepat maka peserta didik akan lebih berhasil proses pembelajaran. Kurangnya penggunaan
dalam pencapaian tujuan belajarnya. Oleh media yang berbasis ICT oleh guru dalam
karena itu, setiap guru hendaknya dapat menyampaikan informasi materi menyebabkan
memilih atau mengkombinasikan beberapa peserta didik kurang memahami materi yang
metode mengajar yang tepat dan menggunakan diajarkan dan terkesan membuat peserta didik
media yang menarik agar peserta didik menghayal sehingga pembelajaran pun
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. menjadi tidak bermakna bagi peserta didik.
Salah satu media yang dimaksud adalah Salah satu kondisi atau permasalahan yang
dengan menggunakan media pembelajaran berkaitan dengan pengajaran IPA Fisika di
presentasi. SMP Negeri 2 Tompobulu saat ini adalah
Mata pelajaran IPA Fisika merupakan tingkat penguasaan oleh para peserta didik
mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak masih jauh dari memuaskan. Hal ini terlihat
memerlukan pemahaman daripada saat pembelajaran kebanyakan peserta didik
penghafalan. Pembelajaran fisika menekankan sering ingin cepat keluar, main-main saat
pada pemberian pengalaman langsung untuk belajar dan bahkan tidak memperhatikan guru
mengembangkan kompetensi agar peserta saat pelajaran berlangsung dan biasanya
didik dapat memahami konsep. Pada pelajaran tampak peserta didik kurang respek terhadap
fisika, peserta didik diarahkan untuk mencari pelajaran IPA Fisika. Hal ini dapat pula dilihat
tahu dan berbuat sehingga mereka dapat dari hasil belajar siswa yang masih rendah,
memiliki pemahaman yang lebih mendalam yaitu dalam satu kelas masih banyak peserta
tentang berbagai prinsip fisika yang akan didik ( 75 %) yang tidak tuntas dengan
membentuk kemampuan berpikir untuk memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan
memecahkan masalah yang dihadapi dalam Minimal (KKM). Selain itu motivasi belajar
kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan peserta didik juga sangat kurang dalam
media pembelajaran presentasi, tentunya mengikuti proses pembelajaran.
belajar Fisika akan semakin menarik dan Selain itu, di SMP Negeri 2 Tompobulu
menyenangkan sehingga tidak menimbulkan sebelumnya jika mengajar dengan
kebosanan bagi peserta didik. menggunakan media presentasi berupa power
point hanya yang sederhana yaitu berupa teks

2
saja. Meskipun sederhana tetapi peserta didik Bagaimana penilaian praktisi/guru terhadap
merasa itu adalah hal yang luar biasa karena media presentasi pembelajaran IPA Fisika
mereka menganggap itu adalah hal yang baru yang telah dikembangkan? (3) Bagaimana
dan lebih canggih. Oleh karena itu pada tanggapan peserta didik terhadap media
penelitian ini saya akan mengembangkan presentasi pembelajaran IPA Fisika yang telah
media presentasi yang menggunakan animasi dikembangkan? (4) Bagaimana efektivitas
atau gambar yang bergerak. penggunaan media pembelajaran presentasi
Guru adalah salah satu komponen yang IPA Fisika yang telah dikembangkan? (5)
besar pengaruhnya terhadap peningkatan Bagaimana peningkatan motivasi belajar
kemampuan peserta didik. Guru sebagai peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2
motivator dalam proses belajar-mengajar Tompobulu setelah diajar menggunakan media
memainkan peran yang sangat penting untuk pembelajaran presentasi ?
menimbulkan rasa ingin tahu, dengan cara Berdasarkan rumusan masalah di atas,
mendorong kreativitas anak didik sehingga maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
pencapaian materi pelajaran akan lebih efektif Untuk mengetahui profil media pembelajaran
dan efisien. Selain itu guru juga dapat presentasi IPA Fisika yang valid. (2) Untuk
memotivasi peserta didik agar senang dan mengetahui penilaian praktisi/guru terhadap
tekun belajar. Oleh karena itu, seorang guru media pembelaajaran presentasi IPA Fisika
dapat menciptakan suasana proses belajar yang telah dikembangkan. (3)Untuk
mengajar yang memungkinkan peserta didik mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
untuk rajin belajar. Metode mengajar adalah media pembelajaran presentasi IPA Fisika
salah satu aspek yang harus dikuasai oleh yang telah dikembangkan. (4) Untuk
seorang guru untuk menciptakan suasana mengetahui efektivitas penggunaan media
tersebut, karena menggunakan metode yang pembelajaran presentasi IPA Fisika ynag telah
tepat akan dapat meningkatkan hasil belajar dikembangkan. (5) Untuk mengetahui
peserta didik. Selain metode mengajar, peningkatan motivasi belajar peserta didik
penggunaan media pembelajaran juga perlu setelah diajar dengan menggunakan media
dibuat lebih menarik sehingga dapat pembelajaran presentasi.
meningkatkan minat dan motivasi peserta METODE PENELITIAN
didik dalam belajar. Dengan demikian hasil Berdasarkan latar belakang dan rumusan
belajar peserta didik pun dapat meningkat. masalah penelitian yang telah dikemukakan,
Semoga media presentasi ini bisa maka jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
dilaksanakan oleh semua pendidik meskipun penelitian pengembangan (Research and
sebagian besar pendidik masih ada yang belum Development). Penelitian pengembangan yang
bisa membuat media berbasis presentasi tetapi dimaksud adalah penelitian yang dilakukan
setidaknya bisa menerapkan media berbasis untuk mengembangkan dan mendesain
presentasi di kelas yang telah di sediakan agar perangkat pembelajaaran yang terdiri dari
peserta didik juga lebih tertarik mengikuti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pembelajaran. Selama ini kebanyakan guru Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), media
masih menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran, Tes Motivasi, dan Tes Hasil
setiap menyajikan pelajaran, tetapi dengan Belajar (THB).
adanya media pembelajaran berbasis Penelitian ini dilaksanakan pada semester
presentasi semoga semua guru-guru di genap selama 2 bulan di bulan April sampai
Indonesia bisa menerapkan baik dalam proses Mei tahun ajaran 2015-2016. Penelitian ini
pembelajaran maupun dalam melakukan akan dilaksanakan di SMP Negeri 2
presentasi-presentasi yang lain seperti: Tompobulu Kabupaten Bantaeng dimana
seminar, presentasi laporan dan sebagainya. tempat peneliti bekerja. Uji coba produk
Berdasarkan latar belakang masalah yang dilaksanakan pada kelas VIII Kabupaten
telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah Bantaeng, berupa pelaksanaan pembelajaran di
yang akan diajukan pada penelitian ini adalah: kelas dengan menggunakan media presentasi
(1) Bagaimana profil media pembelajaran hasil pengembangan.
presentasi IPA Fisika yang valid? (2)

3
Prosedur dalam penelitian pengembangan Rata-rata penilaian
3,89 Valid
media dan perangkat pembelajaran yang total
dilakukan mengacu pada sistem instruksional Percentage of
Thiagarajan, Semmel and Semmel dikenal 1,00 Reliabel
Agreemant
dengan model 4-D (Trianto 2007: 93). Model Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan
ini terdiri dari 4 tahap yaitu: (1) tahap bahwa nilai rata-rata kevalidan berada pada
pendefinisian;(2) tahap perancangan;(3) tahap kategori valid, yaitu berada pada (3,5 M
pengembangan; dan (4) tahap penyebaran. 4,0) karena rata-ratanya 3,89 dan berdasarkan
Instrumen sebagai alat pengumpul data perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas
penelitian yang digunakan pada penelitian ini 100% atau 1. Hasil analisis selengkapnya
adalah: (1) lembar validasi perangkat dapat dilihat pada lampiran 9.a. Penilaian
pembelajaran (2) lembar observasi penilaian secara umum oleh para ahli untuk RPP adalah
kualitas media presentasi (3) lembar observasi baik dan dapat digunakan dengan sedikit
keterlaksanaan perangkat pelaksanaan revisi.
pembelajaran (4)lembar observasi kemampuan b) Hasil evaluasi media pada media
guru mengelola pembelajaran (5) lembar presentasi
observasi motivasi peserta didik (6) lembar Table 4.3 Validasi media pada media
angket respon peserta didik terhadap kegiatan presentasi
pembelajaran (7) lembar tes hasil belajar N0 Aspek penilaian Ket
Untuk menganalisis data pada penelitian ini X
digunakan tekhnik analisis statistik deskriptif. 1. Kebenaran, 3,5 Valid
Data yang dianalisis adalah: (1) analisis keluasan dan 8
deskriptif kuantitatif, (2) analisis validitas kebenaran
perangkat dan media pembelajaran serta konsep
instrumen penelitian, (3) analisis respon 2. Kebahasaan 4,0 Valid
peserta didik terhadap perangkat dan proses 0
pembelajaran, (4) analisis data tes motivasi 3. Keterlaksanaan 3,5 Valid
belajar, (5) analisis data tes hasil belajar. 0
HASIL PENELITIAN DAN 4. Tampilan 3,5 Valid
PEMBAHASAN 0
1. Hasil Penelitian 5. Suara 3,0 Valid
a. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan 0
(develop) 6. Kemudahan 4,0 Valid
1. Hasil Evaluasi Media Presentasi dan mengoperasika 0
Perangkat Pendukungnya oleh Validator n
Adapun hasil evaluasi media dan materi Rata-rata 3,6 Valid
presentasi fisika, RPP, LKPD, keterlaksanaan 0
perangkat,kemampuan guru mengelola Reliabilita 1,0 Reliabl
pembelajaran, respon peserta didik terhadap s 0 e
pembelajaran, angket motivasi dan tes hasil
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan
belajar sebagai berikut:
bahwa nilai rata-rata kevalidan berada pada
a) Hasil evaluasi rencana pelaksanaan
kategori valid, yaitu berada pada (3,5 M <
pembelajaran pada media presentasi
4,0) karena rata-ratanya 3,60 dan berdasarkan
Tabel 4.2 Validasi Rencana Pelaksanaan
perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas
Pembelajaran (RPP)
100% atau 1. Hasil analisis selengkapnya
No Aspek penilaian
x Ket dapat dilihat pada lampiran 09.h. Penilaian
1 Format RPP secara umum oleh para ahli untuk adalah baik
3,75 Valid
dan dapat digunakan dengan sedikit revisi.
2 Bahasa 4,00 Valid c) Hasil evaluasi lembar kerja peserta didik
3 Materi (isi) pada media presentasi
yang disajikan 3,80 Valid
Tabel 4.4 Validasi Lembar Kerja Pesertaa
Didik (LKPD)

4
No Aspek penilaian x Ket Terlaksana
2 Interaksi Sosial 1,72
Seluruhnya
1 3,76 Valid
Format Terlaksana
2 3,90 Valid 3 Prinsip reaksi 1,78
Isi Seluruhnya
3 3,50 Valid Terlaksana
Bahasa 4 Sistem pendukung 2,00
4 3,75 Seluruhnya
Manfaat/kegunaan
Valid Rata-rata total Terlaksana
Rata-rata total 3,73 Valid 1,85
aspek seluruhnya
Percentage of Agreement 1 Reliabel Reliabilitas 1,00 Reliable
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata kevalidan berada pada bahwa keterlaksanaan perangkat pembelajaran
kategori valid yaitu berada pada (3,5 M < berada pada rata-rata M = 1,85. Hal ini
4,0) karena rata-ratanya 3,73 dan berdasarkan menunjukkan bahwa semua aspek yang
perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas diamati pada pelaksanaan perangkat
100% atau 1. Hasil analisis selengkapnya pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.3
dapat dilihat pada lampiran 08.b. Penilaian sebagai berikut:
secara umum oleh para ahli untuk LKPD
adalah baik dan dapat digunakan dengan
2
sedikit revisi. 1.9
Secara umum semua penilaian validator 1.8 1.89 2.00
1.7 1.72 1.78
terhadap perangkat pembelajaran yang 1.6
1.5
dikembangkan memberikan kesimpulan yang
sama yaitu perangkat pembelajaran ini baik
dan dapat digunakan dengan sedikit revisi.
Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu
pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-
saran serta petunjuk validator. Rerata Pengamatan
d) Hasil evaluasi keterlaksanaan perangkat
pembelajaran pada media presentasi Gambar 4.2. diagram batang keterlaksanaan
perangkat pembelajaran
Tujuan utama analisis data keterlaksanaan
Penilaian secara umum oleh para ahli
perangkat pembelajaran adalah untuk
untuk keterlaksanaan parangkat pembelajaran
mengetahui sejauh mana tingkat
dengan media presentasi adalah baik dan dapat
keterlaksanaan perangkat, peneliti dibantu oleh
digunakan dengan sedikit revisi.
dua orang pengamat.
e) Hasil evaluasi pengelolaan kemampuan
Tabel 4.5.Nama-nama pengamat
guru mengelola pembelajaran dengan
N Nama-nama Jabatan
media presentasi
o pengamat
Tabel 4.7 Validasi Kemampuan Guru
1 Ridha Mardiah, S.Pd, Guru Bahasa Mengelola Pembelajaran Dengan Media
M. Pd Indonesia Presentasi
2 Israyani, S. Pd Guru Bahasa N rata- Keteranga
Indonesia Aspek yang diamati
o rata n
Berdasarkan hasil analisis data observasi Sangat
pengamat tentang keterlaksanaan perangkat 1 Pendahuluan 3,84
Baik
pembelajaran dari empat kali pertemuan dapat Sangat
2 Kegiatan inti 3,75
dilihat pada lampiran 10.a-10.d. Baik
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil pengamatan Sangat
3 Penutup 3,83
Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran Media Baik
Presentasi Sangat
4 Waktu 3,79
Baik
Rata- Pengamatan Suasana Sangat
N Aspek Keterangan 5 3,75
Rata kelas Baik
o
Sintaks/Tahap Terlaksana Sangat
1 1,89 Rata-rata total 3,79
Pembelajaran Seluruhnya baik

5
Reliabilitas 1,00 Reliable Pertemuan I
Interval
Kategori Frekuen Persenta
Skor
si se (%)
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan
Sangat
bahwa nilai rata-rata berada pada kategori 68-80 1 5
tinggi
sangat baik karena rata-ratanya 3,79 yaitu 56-67 Tinggi 19 86
berada pada (3,5 M < 4,0) dan berdasarkan
44-55 Cukup 2 9
perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas
32-43 Rendah 0 0
100% atau 1. Hasil analisis selengkapnya
Sangat
dapat dilihat pada lampiran 09.b. 20-31 0 0
rendah
Hasil analisis data observasi kemampuan Jumlah 22 100
guru mengelola pembelajaran dapat dirangkum Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pada
seperti pada Gambar 4.3 pertemuan I motivasi belajar peserta didik
berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi.
3.85 Frekuensi pada kategori sangat tinggi jumlah 1
3.80 3.84 peserta didik (5%),dan pada kategori tinggi
3.83 3.79
3.75 3.75 3.75
3.70
berjumlah 19 peserta didik (86%), sedang
pada kategori cukup berjumlah 2 peserta didik
(9%), rendah dan sangat rendah tidak ada
(0%).
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Motivasi
Belajar Peserta Didik
Rerata pengamatan
Pertemuan II
Interval
Kategori Frekuen Persenta
Skor
Gambar 4.3 Diagram batang kemampuan guru si se (%)
mengelola pembelajaran Sangat
68-80 7 30
f) Hasil evaluasi respon peserta didik pada tinggi
media presentasi 56-67 Tinggi 15 70
Tabel 4.8 Validasi Angket Respon Peserta 44-55 Cukup 0 0
Didik 32-43 Rendah 0 0
Sangat
Rata- 20-31 0 0
No Aspek Keterangan rendah
rata Jumlah 22 100
1 Petunjuk 4,00 Valid Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada
2 Isi 3,75 Valid pertemuan II motivasi belajar peserta didik
3 Bahasa 3,16 Valid berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi.
Rata-rata total 3,64 Valid Frekuensi peserta didik pada kategori sangat
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan tinggi jumlah 7 peserta didik (30%),dan pada
bahwa nilai rata-rata kevalidan berada pada kategori tinggi berjumlah 15 peserta didik
kategori valid karena rata-ratanya 3,64 yaitu (70%), sedang pada kategori cukup, rendah,
berada pada (3,5 M < 4,0) dan berdasarkan dan sangat rendah tidak ada (0%).
perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Motivasi
100% atau 1. Hasil analisis selengkapnya Belajar Peserta Didik.
dapat dilihat pada lampiran 09.f. Penilaian Pertemuan III
Interval
secara umum oleh para ahli untuk Kategori Frekuen Persenta
Skor
si se (%)
keterlaksanaan parangkat pembelajaran dengan
Sangat
media presentasi adalah baik dan dapat 68-80 10 45
tinggi
digunakan dengan sedikit revisi. 56-67 Tinggi 12 55
g) Hasil evaluasi angket motivasi peserta
44-55 Cukup 0 0
didik terhadap media presentasi
32-43 Rendah 0 0
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Motivasi
Sangat
Belajar Peserta Didik 20-31
rendah
0 0

6
Jumlah 22 100 h) Hasil evaluasi tes hasil belajar pada media
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada presentasi
pertemuan III motivasi belajar peserta didik Tabel 4.13 Validasi Tes Hasil Belajar (THB)
berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi. No Aspek Rata- Keterangan
Frekuensi peserta didik pada kategori sangat rata
tinggi jumlah 10 peserta didik (45%),dan pada 1 Materi soal 3,63 Valid
kategori tinggi berjumlah 12 peserta didik
2 Konstruksi 3,70 Valid
(55%), sedang pada kategori cukup, rendah,
dan sangat rendah tidak ada (0%). 3 Bahasa 3,63 Valid
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Motivasi 4 Waktu 4,00 Valid
Belajar Peserta Didik. Rata-rata total 3,74 Valid
Pertemuan IV
Interval
Kategori Frekuen Persenta Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan
Skor
si se (%) bahwa nilai rata-rata kevalidan berada pada
Sangat kategori valid karena rata-ratanya 3,74 yaitu
68-80 16 73
tinggi berada pada (3,5 M < 4,0) dan berdasarkan
56-67 Tinggi 6 27 perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas
44-55 Cukup 0 0 100% atau 1. Hasil analisis selengkapnya
32-43 Rendah 0 0 dapat dilihat pada lampiran 09.g. Penilaian
Sangat secara umum oleh para ahli untuk tes hasil
20-31 0 0
rendah belajar peserta didik dengan media presentasi
Jumlah 22 100 adalah baik dan dapat digunakan dengan
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada sedikit revisi. Secara lengkap dapat dilihat
pertemuan IV motivasi belajar peserta didik pada diagram berikut:
berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi.
Frekuensi peserta didik pada kategori sangat 3.9
tinggi jumlah 16 peserta didik (73%),dan pada 3.8
3.7
kategori tinggi berjumlah 6 peserta didik 3.6 3.84 3.8 3.83
3.5 3.63 3.6
(27%), sedang pada kategori cukup, rendah,
3.4
dan sangat rendah tidak ada (0%).
Hasil analisis motivasi belajar peserta
didik dari pertemuan I sampai pertemuan IV
dapat dilihat pada diagram berikut:
Rerata validasi Instrumen

Gambar 4.5 Diagram batang rerata validasi


90 instrumen
80 2. Uji coba produk
70 persentase Uji coba pembelajaran dengan media
60 pert I presentasi pada materi cahaya dan
50 persentase beberapa perangkat pendukung
40 pert II pembelajaran yang dikembangkan
30 dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 2
20 persentase
pert III Tompobulu Kabupaten Bantaeng tahun
10 pelajaran 2015/2016. Subjek uji coba
0 persentase
adalah kelas VIII B dengan jumlah peserta
32-43
68-80

56-67

44-55

20-31

pert IV
didik 22 orang. Uji coba pembelajaran
dengan media presentasi pada materi
ST T C R SR cahaya ini dilaksanakan selama 2 bulan.
Gambar 4.4 Diagram batang hasil persentase
3. Revisi/penyempurnaan produk akhir
motivasi belajar Dalam tahap ini peneliti melakukan
revisi akhir produk yang dikembangkan

7
dengan diperoleh beberapa kekurangan Kevalidan dari perangkat pendukung
ketika diujicobakan di dalam kelas. pembelajaran (RPP dan LKPD) diperoleh dari
4. Pengemasan produk akhir hasil penilaian validator ahli. Hasil validasi
Dalam tahap ini, peneliti telah komponen perangkat pembelajaran (RPP dan
melakukan pengemasan produk akhir ke LKPD) yang dirancang sebagai prototipe I
dalam DVD atau CD, agar produk ini bisa dinyatakan valid untuk dipergunakan dalam
digunakan secara luas untuk media pelaksanaan proses pembelajaran pada ujicoba
pembelajaran mandiri di lapangan, namun juga diadakan revisi kecil
2. Pembahasan Hasil Penelitian sesuai saran para ahli demi kesempurnaan
Hasil uji coba lapangan dan penilaian perangkat yang dikembangkan. Pada
ahli yang telah dilakukan dari media presentasi instrumen tes hasil belajar dilakukan
yang dikembangkan. pengelompokan kisi-kisi berdasarkan standar
a. Kualitas media presentasi yang kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
dikembangkan kurikulum IPA fisika KTSP 2006. Kemudian
Kualitas produk hasil pengembangan dilakukan revisi lagi dengan mengelompokkan
media presentasi dapat ditinjau dari kualitas taksonomi Bloom C1 C4 setiap soal dalam
setiap aspek yaitu aspek kualitas tampilan dan instrumen.
daya tarik. Dari hasil analisia data yang telah Hasil validasi instrumen menunjukkan
dilakukan terhadap penilaian ahli diperoleh bahwa seluruh instrumen yang telah divalidasi
sebagai berikut: berada dalam kategori valid. Dari hasil analisis
1. Penilaian ahli terhadap kualitas produk data diperoleh keseluruhan instrumen yang
media presentasi berikut ini: dirancang dinyatakan valid dan layak
a) Kualitas produk ditinjau dari aspek digunakan untuk mengumpulkan data
kualitas tampilan dalam kategori sangat penelitian. Untuk beberapa instrumen, tetap
valid yaitu 3,50. diadakan revisi kecil untuk menyempurnakan
b) Penilaian baik pada iringan musik instrumen yang telah dirancang, misalnya:
pembuka mendukung suasana belajar, pada RPP direvisi berdasarkan format yang
apakah kombinasi latar depan dan latar diberikan petunjuk dosen validator, sedangkan
belakang sesuai?, interaksi yang terjadi pada LKPD juga dilakukan sedikit revisi
selama belajar dengan menggunakan sesuai petunjuk dosen validator.
komputer, navigasi untuk memudahkan c. Nilai keterlaksanaan
berpindah ke menu yang diinginkan, Nilai keterlaksanaan dari media
dan program mudah digunakan (ramah presentasi dan beberapa komponen perangkat
pengguna) sedangkan yang lain semua pendukung pembelajaran yang telah dirancang
kriteria penilaian berada pada kategori diperoleh hasil pengamatan yang dilakukan
sangat valid yaitu 3,0. pada uji coba lapangan. Dari hasil uji coba
2. Penilaian ahli terhadap materi yang lapangan diperoleh hasil bahwa komponen
terkandung dalam media presentasi yang menjadi penilaian dalam instrument
sebagai berikut: ditinjau dari aspek terlaksana seluruhnya. Hal ini berarti bahwa
materi dan kebahasaan sangat baik media presentasi dan perangkat pendukung
karena berada pada kategori sangat (RPP dan LKPD) yang telah dikembangkan
valid yaitu 3,58. Dengan demikian dapat secara praktis digunakan dalam
dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran baik untuk pelaksanaan
media presentasi yang dikembangkan pembelajaran di kelas maupun untuk
sangat baik dan direkomendasikan pembelajaran mandiri.
untuk digunakan dalam pembelajaran Tujuan utama analisis data
cahaya di SMP sebagai salah satu keterlaksanaan perangkat ujicoba lapangan
solusi alternatif ketidakterlaksanaan adalah untuk melihat kepraktisan media
pembelajaran disekolah. presentasi dan perangkat pendukung
b. Nilai kevalidan perangkat pendukung dan pembelajaran. Rangkuman hasil analisis
instrumen keterlaksanaan media presentasi dan perangkat
pembelajaran disajikan dalam tabel berikut ini:

8
Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Pengamatan perangkat (2,5 M 3,0) dapat dikatakan
Keterlaksanaan Perangkat Media Presentasi bahwa keterlaksanaan perangkat untuk
dan Perangkat Pendukung Pembelajaran komponen pembelajaran adalah terlaksana
N Rata Keterang seluruhnya.
Aspek Secara keseluruhan, analisis tentang
o -rata an
Sintaks/tahapan Terlaksan keterlaksanaan pembelajaran dengan media
1 1,88 presentasi dan perangkat pembelajaran yang
pembelajaran a
Terlaksan dilakukan untuk melihat sejauh mana
2 Interaksi sosial 1,73 kepraktisan dari program berdasarkan
a
Terlaksan Microsoft power point dan perangkat yang
3 Prinsip reaksi 1,81
a telah dirancang. Berdasarkan kriteria
Terlaksan pengamatan pada bab III, nilai ini
4 Sistem pendukung 1,82
a menunjukkan bahwa keterlaksanaan
Terlaksan pembelajaran dengan media presentasi dan
Rata-rata 1,81
a perangkat pendukung Cahaya berada pada
Berdasarkan kriteria keterlaksanaan kategori terlaksana seluruhnya.
perangkat yang ada pada Bab III, maka dari d. Nilai keefektifan
tabel 4.2 dapat ditarik kesimpulan sebagai Nilai keefektifan terhadap media
berikut: presentasi dan perangkat pendukung
1) Komponen petunjuk. Berdasarkan hasil pembelajaran diperoleh berdasarkan kriteria
pengamatan terhadap keterlaksanaan yang telah disebutkan sebelumnya, suatu
komponen pembelajaran selama uji coba perangkat dikatakan efektif, apabila memenuhi
sesuai tabel 4.12, diperoleh bahwa rata-rata syarat, yaitu (1) respon peserta didik posirif
pengamatan untuk komponen sintaks adalah terhadap media presentasi yakni apabila lebih
1,88. Berdasarkan kriteria keterlaksanaan dari 50,0 % peserta didik memberi respon
perangkat (2,5 M 3,0) dapat dikatakan positif terhadap minimal 70,0 % jumlah aspek
bahwa keterlaksanaan perangkat untuk yang ditanyakan (Nurhadi, 2010).
komponen pembelajaran adalah terlaksana Berikut ini akan dikemukakan hasil uji
seluruhnya. keefektifan perangkat pada tahap uji coba di
2) Komponen interaksi sosial. Hasil lapangan yang dilakukan.
pengamatan terhadap keterlaksanaan e. Pengelolaan pembelajaran
interaksi sosial selama uji coba diperoleh Hasil analisis data kemampuan guru
bahwa rata-rata pengamatan untuk mengelola pembelajaran pada uji lapangan
komponen interaksi sosial adalah 1,73. dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:
Berdasarkan keterlaksanaan perangkat (2,5 Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Pengamatan
M 3,0) dapat dikatakan bahwa Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
keterlaksanaan perangkat untuk komponen
pembelajaran adalah terlaksana seluruhnya. Aspek
No Rencana Pelaksaanaan
3) Komponen prinsip reaksi. Hasil .
Yang
Pembelajaran
pengamatan terhadap keterlaksanaan prinsip Dinilai
reaksi selama uji coba diperoleh bahwa 1 2 3 4
rata-rata pengamatan untuk komponen Pendahulu
1. 3,83 3,67 4,00 3,83
prinsip reaksi adalah 1,81. Berdasarkan an
kriteria keterlaksanaan peangkat (2,5 M Kegiatan
2. 3,83 3,50 3,83 3,83
Inti
3,0) dapat dikatakan bahwa keterlaksanaan
3. Penutup 3,84 3,83 3,83 3,67
perangkat untuk komponen pembelajaran 4. Waktu 3,00 3,50 4,00 4,00
adalah terlaksana seluruhnya. Pengamata
4) Hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan 5. n suasana 3,33 3,83 4,00 3,84
prinsip pendukung selama uji coba kelas
diperoleh bahwa rata-rata pengamatan Rata-rata
untuk komponen prinsip pendukung adalah total 3,69 3,72 3,96 3,87
1,82. Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pengamata

9
n 1. Respon peserta didik 64,77 % 35,23
Sanga Sanga Sanga Sanga terhadap LKPD %
Kualifikasi t t t t 2. Respon peserta didik 63,64 % 36,36
tinggi tinggi tinggi tinggi terhadap pembelajaran %
Rata-rata 3. Respon peserta didik 61,69 % 38,31
keseluruha 3,81 terhadap media %
n presentasi
Kualifikasi Sangat tinggi a. Keterbatasan penelitian
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, Penggunaan program Microsoft power
kemampuan guru dalam mengelola point 2007 dalam pengembangan media pada
pembelajaran yang diamati dari pertemuan I penelitian ini dimksudkan dapat memberikan
sampai IV adalah 3,81. Berdasarkan kriteria inspirasi dan gambaran kepada guru bahwa
yang telah ditetapkan dalam Bab III, ini berarti program Microsoft office juga dapat digunakan
bahwa kemampuan guru daalam mengelola membuat media presentasi pembelajaran baik
pembelajaran dengan media presentasi berada bersifat linear ataupun interaktif karena
pada kategori sangat tinggi yaitu (3,5 M program ini mudah digunakan. Masih ada
4,0). beberapa kekurangan jika dibandingkan
2) Hasil belajar peserta didik dengan penggunaan program-program lain
Penilaian keefektifan pembelajaran fisika seperti berikut ini:
dengan menggunakan media presentasi pada 1) Program Microsoft office 2007 khususnya
materi Cahaya juga dapat dilihat pada hasil Microsoft power point belum mampu
belajar peserta didik. menyediakan fasilitas untuk aktivitas
Pada penilaian hasil belajar peserta didik peserta didik, misalnya mengisi jawaban
ini mengenai pemberian tes hasil belajar soal langsung pada media presentasi dan
setelah seluruh proses belajar dengan laptop memberi respon jawaban peserta
menggunakan media presentasi dilaksanakan. didik secara langsung.
Data analisis tes hasil belajar peserta didik 2) Fasilitas untuk membuat tes secara
diolah menggunaakan Microsoft excel 2007 interaktif belum dapat dilakukan peneliti
diperoleh informasi bahwa skor tertinggi 95,00 pada Microsoft office power point 2007,
dan skor terendah 75,00. Rata-rata (mean) tes oleh karena itu peneliti membuatnya
hasil belajar adalah 79,77 sedangkan standar dengan menggunakan animasi design
deviasi adalah 6,82. Dan berdasarkan tes hasil grafis seadanya yang dimiliki.
belajar dapat pula dinyatakan bahwa 22 peserta 3) Peserta didik yang mempunyai
didik yang mengikuti tes dinyatakan semuanya kemampuan rendah, lebih tertarik pada
tuntas. Nilai ini telah sesuai yang diharapkan aspek tampilan dibandingkan pada aspek
peneliti, dengan demikian dari segi hasil isi materi sehingga tujan pembelajaran
belajar sudah efektif. belum tercapai secara maksimal.
3) Respon peserta didik b. Keunggulan media presentasi yang
Respon peserta didik terhadap digunakan
pembelajaran dengan menggunakan media Adapun keunggulan dari media
presentasi pada materi cahaya adalah positif. presentasi yang digunakan pada penelitian ini
Hasil analisis respon peserta didik terhadap adalah sebagai berikut:
pelaksanaan pembelajaran dengan media 1) Dapat menyajikan teks, gambar dan
presentasi pada materi cahaya dapat dilihat animasi sehingga lebih menarik
pada tabel berikut ini: dibandingkan dengan media yang
Tabel 4.16 Hasil Analisis Respon Peserta digunakan sebelumnya.
Didik Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran 2) Dapat menjangkau kelompok banyak serta
Dengan Menggunakan Media Presentasi Draft penyajiannya masih bisa bertatap muka.
III 3) Mudah digunakan oleh guru yang lain
Persentase karena menggunakan Microsoft power
No Aspek Respon (dalam %) point.
SS S PENUTUP
Kesimpulan

10
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya:
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) PPs UNESA
Profil media pembelajaran presentasi IPA Nurhaidah. 2014. Pengembangan Perangkat
Fisika yang valid berdasarkan penilaian ahli Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
dan praktisi dengan sedikit revisi. (2) Penilaian Terbimbing Untuk Meningkatkan
praktisi/guru terhadap media presentasi Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta
pembelajaran IPA Fisika yang telah Didik. Tesis. Tidak diterbitkan.
dikembangkan dapat secara praktis digunakan Makassar: Program Pascasarjana UNM
dalam pembelajaran di kelas maupun untuk Makassar.
pembelajaran mandiri. (3) Tanggapan peserta Putra Pelita Jaya. 2012. Makalah Pembuatan
didik terhadap media presentasi pembelajaran Media Pembelajaran Dalam
IPA Fisika yang telah dikembangkan adalah Presentasi. Blogspot.com.
positif karena peserta didik yang memberi Ramadani, Fitri. 2011. Indikator-indikator
respon SS sebesar 61,69 %. (4) Efektivitas Motivasi Belajar Siswa. wwwsanak-
penggunaan media pembelajaran presentasi sudaro.blogspot.com.
IPA Fisika yang telah dikembangkan telah Rusman. 2013. Pembelajaran Berbasis
memenuhi syarat karena respon peserta didik Teknologi Informasi dan Komunikasi.
terhadap media presentasi lebih dari 50 % Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
memberi respon positif. (5) Peningkatan Santrock W, John. 2014.Psikologsi Pendidikan
motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMP (Educational Psychology)Edisi 5 Buku
Negeri 2 Tompobulu setelah diajar 2. Jakarta: Salemba Humanika.
menggunakan media pembelajaran presentasi Siagian P, Sondang. 2012. Teori Motivasi Dan
berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi. Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Silviyuliandani. 2015. Media Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Berbasis Presentasi. Blogspot.com.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran; Sri Novianti. 2014. Pengembangan Perangkat
Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Pembelajaran Berbasis Kooperatif
Persada. Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Metode Resitasi Pada Siswa Kelas VIII
Mengembangkan Media Pembelajaran. SMP Negeri 36 Bulukumba. Proposal.
Jakarta: referensi Jakarta. Tidak diterbitkan. Makassar: Program
Nasri, Muhammad. 2014. Pengembangan Pascasarjana UNM Makassar.
Media Presentasi Pembelajaran Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2011. Landasan
Berbasis Animasi Pada Materi Listrik. Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. PT Remaja Rosdakarya.
Program Pascasarjana UNM Makassar. Syukran. 2014. Media.
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran; http//:www.slideshare.net.
Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Tenriape. 2013. Pengertian Media Berbasis
RFERENSI (GP Press Group). Presentasi. Blogspot.com.
Miftah. 2013. Pengembangan Perangkat Widyo, Staff. 2013. Pembuatan Media
Pembelajaran Berorientasi Metode Presentasi.Gunadarma.ac.id/download.
Pembelajaran Penemuan Terbimbing Diasdiari.blogspot.com/2014/02/pengertian
Terhadap Pencapaian Keterampilan pembelajaran stad menurut para ahli.
Proses Sains dan Keterampilan Dwijakita.blogspot.com/2013/05/sintaks
Berpikir Kritis Peserta Didik MAN 2 model pembelajaran kooperatif tipe
Model Makassar. Tesis. Makassar: PPs stad.http:www.ialf.edu/kipbipa/papers/
UNM. OudaTedaEna.doc.bazariant.blogspot.c
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran om/20/10/defenisi-kognitif-afektif-dan-
Matematika yang Menumbuhkan psikomotor.html diakses pada tanggal
Kemampuan Metakognitif untuk 4 April 2014
Menguasai Bahan Ajar. Ringkasan

11

You might also like