Aplikasi Mapserver

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 46

Aplikasi

Mapserver

Table of Contents
Introduction 0
BAB I PENGANTAR MAPSERVER 1
BAB II PEMBAHASAN APLIKASI MAPSERVER 2
BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 3
BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 4

2
Aplikasi Mapserver

Sistem Informasi Geografis Daerah


Istimewa Yogyakarta dengan
Menggunakan p.mapper dan PostgreSQL
Sistem yang menampilkan informasi geografis pada wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan memanfaatkan framework p.mapper dan database PostgreSQL.

Introduction 3
Aplikasi Mapserver

BAB I PENGANTAR MAPSERVER

1.1 Pengertian PHP

PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa
scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam
PHP mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang
lebih spesifik. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk
memungkinkan perancang web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:

1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.


2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi UNIX,
Windows 98, Windows NT dan Macintosh.
3. PHP diterbitkan secara gratis.
4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft personal Web Server, Apache, IIS,
Xitami dan sebagainya.
5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkandalam tag
HTML).
6. PHP termasuk server-side programming.
7. PHP support dibanyak hosting.

1.2 Pengertian HTML

HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman
web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag
yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang
diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan
browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer. HTML juga dapat
dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki
kemampuan browser. HTML dokumen tersebut mirip dengan dokumen teks biasa, hanya
dalam dokumen ini sebuah teks bisa memuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih
dikenal dengan TAG tertentu. Sebagai contoh jika ingin membuat teks ditampilkan menjadi
tebal seperti: TAMPIL TEBAL, maka penulisannya dilakukan dengan cara: TAMPIL TEBAL.
Tanda digunakan untuk mengaktifkan instruksi cetak tebal, diikuti oleh teks yang
ingin ditebalkan, dan diakhiri dengan tanda untuk menonaktifkan cetak tebal tersebut.

1.3 MapServer

MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses
melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta Amerika
Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih

BAB I PENGANTAR MAPSERVER 4


Aplikasi Mapserver

mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah
melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi
(seperti menampilkan info jalan) dan analisis( seperti menentukan rute perjalanan) pada
permukaan geografi. Diagram berikut menggambarkan bagaimana user berinteraksi dengan
peta interaktif berbasis MapServer.

Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware


seperti Shapelib (http://shapelib.maptools.org) untuk baca/tulis format data Shapefile,
FreeType (http://www.freetype.org) untuk merender karakter, GDAL/OGR
(http://www.remotesensing.org/gdal) untuk baca/tulis berbagai format data vektor maupun
raster, dan Proj.4 (http://www.remotesensing.org/proj) untuk menangani beragam proyeksi
peta.

Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway
Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan beberapa
parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan menghasilkan data
yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun
bentuk lain.

MapServer mempunyai fitur¬fitur berikut:

1. menampilkan data spasial dalam format vektor seperti: Shapefile (ESRI), ArcSDE
(ESRI), PostGIS dan berbagai format data vektor lain dengan menggunakan library
OGR
2. menampilkan data spasial dalam format raster seperti: TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan
berbagai format data raster lain dengan menggunakan library GDAL
3. menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi¬operasi spasial
dapat dilakukan dengan cepat
4. dapat dikembangkan (customizable), dengan keluaran yang dapat diatur menggunakan
file¬file template
5. dapat melakukan seleksi objek berdasar nilai, berdasar titik, area, atau berdasar
sebuah objek spasial tertentu
6. mendukung rendering karakter berupa font TrueType
7. mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang di¬tiled (dibagi¬bagi menjadi
sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan
gambar dapat dipercepat)
8. dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis: skala grafis, peta indeks dan
legenda peta
9. menggunakan skala dalam penggambaran objek spasial
10. dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekspresi lojik mapun
ekspresi reguler
11. dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur sedemikian rupa

BAB I PENGANTAR MAPSERVER 5


Aplikasi Mapserver

sehingga tidak saling tumpang tindih


12. konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan pada URL
13. dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly

Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, kita dapat mengakses
MapServer sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa skrip: PHP, Perl, Python
atau Java. Akses fungsi¬fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan
pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar.

1.4 PostgreSQL

Memilih sebuah produk database yang nantinya akan digunkan untuk tempat penyimpanan
data dari aplikasi yang akan kita buat sangatlah penting, ada banyak aspek yang harus kita
perhatikan, diantaranya adalah fitur dari produk database tersebut dan juga lisensinya.

PostgreSQL adalah sebuah produk database relasional yang termasuk dalam kategori open
source software, tetapi juga memiliki banyak fitur. Pada training ini, peserta akan belajar
tentang bagaimana menginstall PostgreSQL dan juga bagaimana mengelola database,
schemas, dan table sampai dengan bagaimana melakukan query menggunakan psql
command-line.

Fitur PostgreSQL Sebagai enterprise class database, PostgreSQL menghadirkan berbagai


fitur yang memuaskan seperti Multi-Version Concurrency Control (MVCC), point in time
recovery, tablespaces, asynchronous replication, nested transactions (savepoints),
online/hot backups, query planner/optimizer yang baik, dan write ahead logging untuk fault
tolerance. Object-relational database system ini juga mendukung international character set,
multibyte character encoding, Unicode, dan memiliki kemampuan yang baik dalam sorting,
case-sensitivity, dan formatting.

PostgreSQL sangat scalable baik dalam kuantitas data yang dapat ditanganinya maupun
dalam jumlah concurrent user yang dapat diakomodasi olehnya. Sebagai contoh
ketangguhannya, terdapat sistem PostgreSQL aktif yang mampu menangani dan mengelola
penggunaan 4 terabyte data.

PostgreSQL memiliki kemampuan yang tidak dapat diremehkan karena memiliki fitur yang
sangat lengkap dan bersifat standard compliant. Sistem database ini juga fleksibel dan
dapat dengan mudah disesuaikan (highly customizable), di mana PostgreSQL dapat
digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Perl, Python, Ruby, Tcl,
C/C++, dan PL/pgSQL (serupa dengan PL/SQL Oracle).

Dan yang terbaik, source code PostgreSQL tersedia di bawah lisensi liberal open source
license, yaitu PostgreSQL License. Lisensi ini memberikan kebebasan bagi Anda untuk
menggunakan, memodifikasi dan mendistribusikan PostgreSQL dalam bentuk yang Anda
sukai, baik open source maupun closed source.

BAB I PENGANTAR MAPSERVER 6


Aplikasi Mapserver

1.5 PostGIS

PostGIS merupakan ekstensi dari PostgreSQL. PostGIS dapat digunakan untuk menangani
dan memproses data geografis. Dalam modul ini, kita akan mempelajari bagaimana
membuat dan menggunakan fungsi geografis yang ditawarkan pada PostGIS.

Sebagai perangkat lunak spatial database extender yang bersifat open-source dan free
yang patut dicoba, dievaluasi, dan dimanfaatkan secara luas oleh berbagai komunitas,
PostGIS memiliki beberapa fitur yang menjadi unggulan. Fitur-fitur tersebut di antaranya
adalah:

1) Mendefinisikan dan mengelola tipe-tipe unsure-unsur spasial dasar (geometri): titik


(point), garis (line, polyline,atau linestring), dan polygon (area atau poygon). 2)
Mendefinisikan dan mengelola tipe-tipe unsure-unsur spasial tambahan (lanjut): multipoints,
multilinestrings, multipolygons, dan geometrycollections. 3) Menyediakan “predikat spasial”
untuk menentukan interaksi-interaksi geometric dengan menggunakan matriks Egenhofer. 4)
Menyediakan operator spasial untuk menentukan pengukuran-pengukuran spasial: distance
(jarak), area (luas), length (panjang), perimeter (keliling), dan lain sejenisnya.

Menyediakan operator spasial untuk menentukan operasi-operasi spasial: union/overlay,


difference, buffer, dan lain sejenisnya. 6) Menyediakan metode R-tree&Gist (generalized
Search Tree) untuk memebuat indeks-indeks spasial yang mendukung query-spasial
dengan kecepatan yang tinggi. 7) Mendukung pemilihan metode indeks untuk menyediakan
perencanaan query dengan unjuk-kerja yang tinggi pada kasus query campuran spasial &
non-spasial. Mendukung pengelolaan (tipe) data raster (digital image, digital elevation model
[DEM], digital terrain model [DTM], bitmat, atau raster image).

1.6 pgAdmin

pgAdmin adalah desain komprehensif dan antarmuka manajemen untuk database


PostgreSQL, dirancang untuk berjalan pada sebagian besar sistem operasi. Software ini
ditulis dalam C + + dan menggunakan toolkit wxWidgets lintas platform. Di setiap
lingkungan, pgAdmin adalah sebuah aplikasi asli. Aplikasi ini dijalankan dalam kode biner,
tidak dalam mesin virtual, sehingga menawarkan kinerja yang sangat baik.

1.7 Pmapper

Pmapper merupakan salah satu Framework terbaik dalam pembuatan webgis. Ada
bermacam-macam framework webgis sebenanrnya namun yang cukup handal adalah
framework pmapper. Pmapper menawarkan fungsionalitas yang cukup luas, konfigurasi
yang mudah dan sederhana untuk menfasiliasi setup MapServer. Framework ini
menggunakan bahasa pemrograman PHP / Mapscript.

Beberapa fungsi atau fitur yang telah disediakan oleh pmapper.

BAB I PENGANTAR MAPSERVER 7


Aplikasi Mapserver

1. DHTML (DOM) : Zoom atau pan, desain antar mukanya tidak menggunakan frame.
2. ZOOM / PAN dapat dijalankan melalui keyboard, melalui peta referensi, melalui slider,
dan melalui mouse.
3. XML Config Configuration : Konfigurasi yang sangat mudah menggunakan file XML.
4. QUERY Function : Pampper mendukung query seperti SELECT, IDENTITY, dan
SEARCH.
5. Fungsi Pencarian yang bagus dan lengkap.
6. Layout yang fleksible untuk hasil query.
7. Mendukung banyak bahasa yaitu (ZH, JA, BG, CZ, EL, HE, LV, CAT, ID, EUS, SK, ES,
RU, BR, HR, HU, EN, DE, IT, FR, NL)
8. XHTML Versi 1.0.
9. POP UP Windows Dialog menggunakan DHTML.
10. Fungsi Cetak ke PDF, HTML, dan IMAGE
11. Banyak variasi style untuk legenda.
12. dll.

BAB I PENGANTAR MAPSERVER 8


Aplikasi Mapserver

BAB II PEMBAHASAN APLIKASI


MAPSERVER
2.1 Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang
merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman.
Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan
Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80
km2 ini terdiri atas satu kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78
kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi
3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta
memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.

Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menimbulkan


penyingkatan nomenklatur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa Yogyakarta
sering dihubungkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat sering disebut
dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walau secara geografis merupakan daerah
setingkat provinsi terkecil kedua setelah DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat
nasional, dan internasional, terutama sebagai tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi
Bali. Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami beberapa bencana alam besar termasuk
bencana gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006, erupsi Gunung Merapi selama Oktober-
November 2010, serta erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur pada tanggal 13 Februari 2014.

Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di
DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun
wisatawan nusantara. Pada 2010 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.456.980 orang,
dengan rincian 152.843 dari mancanegara, dan 1.304.137 orang dari nusantara. Bentuk
wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), wisata
budaya, wisata alam, wisata minat khusus, dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti
resort, hotel, dan restoran.

Tercatat ada 37 hotel berbintang, dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY pada 2010. Adapun
penyelenggaraan MICE sebanyak 4.509 kali per tahun atau sekitar 12 kali per hari.
Keanekaragaman upacara keagamaan, dan budaya dari berbagai agama serta didukung
oleh kreativitas seni, dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan
produk-produk budaya, dan pariwisata yang menjanjikan. Pada tahun 2010 tedapat 91 desa
wisata dengan 51 di antaranya yang layak dikunjungi. Tiga desa wisata di kabupaten

BAB II PEMBAHASAN APLIKASI MAPSERVER 9


Aplikasi Mapserver

Sleman hancur terkena erupsi gunung Merapi sedang 14 lainnya rusak ringan. Menurut
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta pada September 2014, angka kunjungan mencapai 2,4
juta wisatawan domestik dan 1,8 juta wisatawan manca negara.

Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang
terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor
kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu:
jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata
memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan
meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan
terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.

sumber : "https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta#Daftar_tempat_wisata"

2.2 Aplikasi yang dibangun

Aplikasi yang akan dibangun merupakan Sistem Informasi Geografis di DIY. Aplikasi ini akan
meampilkan informasi geografis berupa nama daerah yang ada di provinsi DIY. Selain itu,
sistem ini juga menampilkan petunjuk tentang letak tempat wisata berupa pantai serta goa,
serta jalur yang dapat dilalui di daerah tersebut.

Sistem informasi ini memanfaatkan framework p.mapper untuk menampilkan mapscript


pada browser. Selain itu sistem ini juga memanfaatkan database PostgreSQL untuk
menyimpan data.

2.3 Tools yang digunakan

Dalam pembangunan dan perancangan aplikasi ini dibutuhkan beberapa tools pendukung
berupa:

1. Sistem Oprasi : Windows.


2. MS4W.
3. p.mapper.
4. PostgreSQL, PostGIS, dan PgAdmin.
5. QGIS

BAB II PEMBAHASAN APLIKASI MAPSERVER 10


Aplikasi Mapserver

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI


3.1 Install Tools

Berikut adalah software atau tools yang digunakan untuk pembangunan Aplikasi Mapserver.

3.1.1 MS4W

MS4W (MapServer For Windows) adalah bundle instalasi MapServer untuk platform
Windows. Dimana MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) merupakan aplikasi freeware
dan Open Source untuk dapat menampilkan Sistem Informasi Geografis di web.

MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita
membangun dan mengadministrasi sistem WebGIS. Antara lain :

1. MapLab
2. KaMap
3. Chameleon dan lain-lain

MapLab digunakan untuk mempermudah kita membuat file konfigurasi MapServer ( *.map )
pada aplikasi WebGIS yang kita kembangkan. Sedang Chameleon adalah framework yang
menyediakan berbagai class dan method yang mempermudah kita membangun interface
aplikasi WebGIS yang kita kembangkan, seperti menambahkan fitur zoom, pan, dsb.
Informasi mengenai MS4W, MapLab dan Chameleon dapat diperoleh di situs
http://www.maptools.org.

Cara Installasi

1. Download Terlebih dahulu MS4W


2. Setelah berhasil mendownload ms4w
3. selanjutnya extract isinya kedalam root dari partisi harddisk ( misal C:/ )
4. sehingga seluruh isi paket MS4W terletak di C:/ms4w
5. Kemudian eksekusi apache-install.bat untuk menginstal service Apache.
6. Apabila service sudah berjalan, maka akan terlihat process httpd.exe pada jendela Task
Manager Windows.
7. Cek dengan membuka http://localhost pada web browser , maka akan tampil halaman
pembuka dari MS4W.

3.1.2 PostgreSql

PostgreSQL adalah database Open Source yang cukup populer, karena ketangguhan dan
kemampuannya dalam mengelola data. PostgreSQL mempunyai ekstensi PostGIS, yang
menawarkan kemampuan untuk mengelola data spatial untuk aplikasi Sistem Informasi

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 11


Aplikasi Mapserver

Geografis. Informasi mengenai PostgreSQL dapat diperoleh pada situs


http://www.postgresql.org . Sedang informasi untuk PostGIS dapat diperoleh dari situs
http://postgis.refraction.net .

Postgres memiliki dua kekuatan besar: source code dan arsitektur yang luwes, tentunya di
samping feature penting lainnya seperti dokumentasi yang lengkap, dsb. Disamping itu
Postgres juga didukung oleh banyak antarmuka ke berbagai bahasa pemrograman seperti
C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Tcl. ODBC dan JDBC juga tersedia yang membuat
Postgres lebih terbuka dan dapat diterapkan secara meluas.

Instalasi Program PostgreSQL

1. Tampilan awal proses instalasi PostgreSQL. Kemudian klik tombol Next.

2. Pilih direktori tempat penginstalan, biarkan saja defaultnya atau ganti sesuai keinginan

anda. Kemudian klik tombol Next.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 12


Aplikasi Mapserver

3. Pilih direktori tempat penyimpanan data, tetapi saya sarankan agar tidak merubahnya
dan melih secara default saja. Kemudian tekan tombol Next.

4. Kemudikan isikan password yang akan digunakan untuk koneksi ke database


PostgreSQL setelah proses instalasi selesai. Masukan password "root"

5. Pada jendela setup port biarkan saja secara default yaitu “5432”. Kemudian klik

tombolnext

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 13


Aplikasi Mapserver

6. Dijendela setup advance options biarkan saja secara default seperti yang terlihat dalam

gambar. Kemudian klik tombol next.

7. Pada jendela setup ready to install klik tombol next. Kemudian akan muncul jendela
yang menunjukan proses instalasi sedang berlangsung, tunggu beberapa saat hingga

peoses instalasi selesai.

8. Proses instalasi selesai. Uncheck kotak Launch Stack Builder, sebab jika diberi tanda
check maka proses instalasi akan dilanjutkan dengan mendownload beberapa program
pendukung seperti pendukung koneksi dengan basis data, dan sebagainya: kemudian

klik tombol Finish.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 14


Aplikasi Mapserver

9. Untuk menjalankan PostgreSQL, lewat menu Start klik all program trus cari PostgreSQL
9.0. Lalu klik pgAdmin III. Kemudian akan jendela kerja PostgreSQL seperti pada

gambar dibawah ini.

3.1.3 QGIS

Quantum gis merupakan aplikasi open source digunakan untuk merancang sebuah
map/peta. Quantum gis hadir dengan tiga paket yaitu paket dekstop, paket server, dan paket
client. Quantum Gis merupakan solusi terbaik bagi anda yang suka dengan aplikasi non
berbayar, aplikasi gis sendiri yang apling terkenal adalah ArcGis namun harganya cukup
mahal. posting kali ini saya akan memberikan panduan bagaimana cara menginstall
quantum gis pada windows

1. Download quantum GIS, kemudian buka file exe tersebut dengan cara double click 2x,
atau klik kanan open, sehingga akan tampil jendela seperti dibawah ini.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 15


Aplikasi Mapserver

2. Pilih advance install, kemudian tekan tombol next, sehingga muncul jendela.

3. Silahkan pilih model installasi. Install from internet jika anda akan mengisntall sambil
mendownload paket quantum gis. Download without Installing, Proses download akan
dimulai terlebih dahulu jika proses download telah selesai maka akan berlanjut pad
proses installasi. iinstall from direktori, jika anda telah memiliki master program quantum

gis. lalu tekan next.


4. Setelah itu tekan tombol next, dan biarkan atau tunggu proses berlangsung sampai
selesai. Setelah selesai proses installasi bukalah aplikasi tersebut maka akan muncul
jendela seperti gambar dibawah.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 16


Aplikasi Mapserver

3.2 Coding

Setelah semua tools untuk membangun aplikasi telah terinstall, selanjutnya sediakan file
shp yang akan dijadikan extent dari file .map yang akan dibangun.

Berikut tahap-tahap pembangunan aplikasi.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 17


Aplikasi Mapserver

1. Pertama nyalakan Apache MS4W Web Server dan pastikan pmapper telah terinstall
pada MS4W komputer anda. Caranya dengan membuka browser dan ketikan
“localhost”,

2. Selanjutnya buka direktori “ms4w/apps/” copy-kan folder “pmapper” dan paste pada
direktori “ms4w/apache/htdocs”. Setelah dipaste, rename folder tersebut sesuai
keinginan anda(GIS).

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 18


Aplikasi Mapserver

3. Kemudian buka folder tersebut dan rename pula folder “pmapper-4.3.2” (diy). Lalu buka
browser anda ketikkan “localhost/GIS/diy”.

4. Buka pgAdmin III, buat database baru ( contoh: jogja ) dan siapkan file .shp untuk
dimasukkan ke dalam database PostgreSQL dengan bantuan ekstensi PostGIS.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 19


Aplikasi Mapserver

5. Tabel dari file .shp yang sudah masuk ke dalam database postgreSQL

6. Selanjutnya adalah saatnya kita membuat/mengcustome file .map yang akan


ditampilkan kedalam pmapper.Buka direktori
“C:\ms4w\Apache\htdocs\GIS\diy\config\default” dan buka file “pmapper_demo.map” ke
text editor anda dan lakukan beberapa perubahan

# Adapt settings in map file pmapper_demo.map for the following tags to matc
# on your machine (see additionally MapServer documentation for detailed inf
#
# MAP
# SHAPEPATH
# FONTSET
# SYMBOLSET
#
# WEB
# IMAGEPATH
# IMAGEURL
#
############################################################################

#
# Start of map file
#
MAP
EXTENT 389896.47 9091925.60 482524.18 9167474.28

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 20


Aplikasi Mapserver

#UNITS meters
#EXTENT -15 30 40 70
UNITS meters
SIZE 600 500
SHAPEPATH "../../../pmapper_demodata"
SYMBOLSET "../common/symbols/symbols-pmapper.sym"
FONTSET "../common/fonts/msfontset.txt"
RESOLUTION 96
IMAGETYPE png
INTERLACE OFF
#CONFIG "PROJ_LIB" "C:/proj/nad/"
PROJECTION
# ETRS-LAEA
#"init=epsg:3035"
"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"
END

#
# Start of web interface definition
#
WEB
TEMPLATE "map.html"
IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/"
IMAGEURL "/ms_tmp/"
METADATA
#"MAPFILE_ENCODING" "ISO-8859-1"
#"ows_title" "WMS Demo Server"
#"ows_onlineresource" "http://wms.yourserver.org?owskey=test&"
#"ows_srs" "EPSG:3035 EPSG:4326"
END # Metadata
END # Web

#
# Start of Reference map definition
#
REFERENCE
EXTENT 389896.47 9091925.60 482524.18 9167474.28
IMAGE "../../images/reference.png"

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 21


Aplikasi Mapserver

SIZE 199 149


COLOR -1 -1 -1
OUTLINECOLOR 255 0 0
END # Reference

#
# Start of legend object
#
LEGEND
STATUS OFF
IMAGECOLOR 255 255 255
# OUTLINECOLOR 0 0 0
POSITION ll
KEYSIZE 18 12
KEYSPACING 10 5
TEMPLATE "void"
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT "FreeSans"
SIZE small
POSITION AUTO
COLOR 0 0 89
OUTLINECOLOR 255 255 255
ANTIALIAS TRUE
END
END

#
# Start of ScaleBar definition
#
SCALEBAR
STATUS off
TRANSPARENT off
INTERVALS 4
SIZE 200 3
UNITS kilometers
COLOR 250 250 250
OUTLINECOLOR 0 0 0
BACKGROUNDCOLOR 100 100 100

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 22


Aplikasi Mapserver

STYLE 0
POSTLABELCACHE true
LABEL
COLOR 0 0 90
#OUTLINECOLOR 200 200 200
SIZE small
END # Label
END # Reference

# SYMBOLS USED IN PMAPPER


# - 'circle' always necessary (used e.g. for highlight)
# - 'square' used in currecnt map file
# Symbols can also be defined via tag SYMBOLSET (see above)
Symbol
Name 'circle'
Type ELLIPSE
Filled TRUE
Points
1 1
END
END

Symbol
Name 'square'
Type VECTOR
Filled TRUE
Points
0 1
0 0
1 0
1 1
0 1
END
END

#================== START OF LAYER SECTION =====================#

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 23


Aplikasi Mapserver

LAYER
NAME "provinsi"
LABELITEM "kabupaten"
TYPE polygon
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.kabupaten__region USING UNIQUE gid"
TRANSPARENCY 30
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Provinsi DIY"

END
CLASS
Name 'Kulon Progo'
EXPRESSION ([gid] == 1)
COLOR 251 254 3
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 0 51
OUTLINECOLOR 255 255 255
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
CLASS
Name 'Bantul'
EXPRESSION ([gid] == 2)
COLOR 254 103 3
OUTLINECOLOR 0 0 0

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 24


Aplikasi Mapserver

LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 0 51
OUTLINECOLOR 255 255 255
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
CLASS
Name 'Sleman'
EXPRESSION ([gid] == 3)
COLOR 254 3 222
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 0 51
OUTLINECOLOR 255 255 255
BUFFER 2
OUTLINECOLOR 255 255 255
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
CLASS
Name 'Gunung Kidul'
EXPRESSION ([gid] == 4)
COLOR 4 84 15
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 0 51
OUTLINECOLOR 255 255 255
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 25


Aplikasi Mapserver

FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
CLASS
Name 'Yogyakarta'
EXPRESSION ([gid] == 5)
COLOR 0 0 102
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 0 51
OUTLINECOLOR 255 255 255
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

#
# Jalan
#
LAYER
NAME "jalan"
TYPE line
LABELITEM "jalan"
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.jalan__polyline USING UNIQUE gid"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 26


Aplikasi Mapserver

#"init=epsg:4326"
"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Jalan Provinsi"
END
CLASS
Name 'Jalan Provinsi'
COLOR 255 0 0
SIZE 5
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 255 69 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

#
# Rel
#
LAYER
NAME "rel"
TYPE line
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.rel_ka_polyline USING UNIQUE gid"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 27


Aplikasi Mapserver

"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"


END
METADATA
"DESCRIPTION" "Jalur Kereta"
END
CLASS
Name 'Rel Kereta Api'
COLOR 0 0 128
SIZE 5
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 150 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

#
# Sungai
#
LAYER
NAME "sungai"
TYPE line
LABELITEM "sungai"
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.sungai__polyline USING UNIQUE gid"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"
END

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 28


Aplikasi Mapserver

METADATA
"DESCRIPTION" "Sungai"
END
CLASS
Name 'Sungai'
COLOR 77 10 52
SIZE 5
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 255 69 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

#
# pantai
#
LAYER
NAME "pantai"
TYPE point
LABELITEM "pantai"
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.pantai__font_point USING UNIQUE gid"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Pantai"
END

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 29


Aplikasi Mapserver

CLASS
Name 'Pantai'
SYMBOL 'circle'
SIZE 9
COLOR 0 0 128
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 150 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

#
# goa
#
LAYER
NAME "goa"
TYPE point
LABELITEM "goa"
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.goa__font_point USING UNIQUE gid"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=utm +zone=49 +south +datum=WGS84 +units=m +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Goa"
END
CLASS
Name 'Goa'

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 30


Aplikasi Mapserver

SYMBOL 'square'
SIZE 9
COLOR 0 128 128
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 128 0 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

LAYER
NAME "jalan_kecamatan"
TYPE line
LABELITEM "label"
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.jalan"
FILTER "label LIKE '%Jl. %'"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +datum=WGS84 +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Jalan Kecamatan"

END
CLASS
Name 'Jalan Kecamatan'
COLOR 0 255 150
LABEL

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 31


Aplikasi Mapserver

POSITION AUTO
COLOR 0 150 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
END
END
END

LAYER
NAME "kecamatan"
LABELITEM "kecamatan"
TYPE polygon
STATUS ON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "host=localhost dbname=jogja user=postgres password=seeyou port
DATA "geom FROM public.admin_kecamatan USING UNIQUE gid"
TRANSPARENCY 30
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +datum=WGS84 +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Kecamatan"

END
CLASS
Name 'DIY'
COLOR 200 254 199
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
POSITION AUTO
COLOR 0 0 0
BUFFER 2
TYPE TRUETYPE
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 32


Aplikasi Mapserver

SIZE 8
END
END
END

END #Map

1. Cara mendapatkan batas koordinat peta atau EXTENT peta dengan menggunakan
bantuan software Quantum GIS. Caranya buka Quantum GIS (QGIS) à cari letak
file*.shp berada à buka file kabupaten__region.shp maka akan membentuk peta.
2. Kemudian klik kanan à properties à Metadata

3. Jangan lupa menyertakan “END #map” yang berarti akhir dari pendefinisian file *.map

4. Untuk image reference.png dibuat dengan cara klik project pada Quantum GIS (file
kabupaten__region.shp yang tadi telah dibuka) à Save As Image à simpan ke dalam
folder C:\ms4w\Apache\htdocs\GIS\diy\images”

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 33


Aplikasi Mapserver

5. Jika sudah simpan file tersebut. Kemudian buka file “config_default.xml” pada direktori
“C:\ms4w\Apache\htdocs\GIS\diy\config”



Sistem Informasi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta
3
export
scalebar
transparency



default
javascript
common/print.xml
inline

pmapper_demo.map
common/template.map


provinsi
kecamatan

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 34


Aplikasi Mapserver

pantai
goa


jalan
jalan_kecamatan
rel
sungai


dem
jpl_wms_global_mosaic



provinsi
kecamatan
jalan
jalan_kecamatan
rel
pantai
goa
sungai


provinsi
kecamatan
jalan
jalan_kecamatan
rel
pantai
goa
sungai

1
png8
jpeg

max
100000

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 35


Aplikasi Mapserver


300
0 255 255
1
nquery
search
search
nquery
dynwin
1
10000
0.02


tree
attached
1
1
1
18
14
0


en
UTF-8
1


png
jpeg
2


150
200
300

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 36


Aplikasi Mapserver


MDB2
Europe/Vienna



XLS
CSV
PDF


BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 37


Aplikasi Mapserver

1. Simpan kembali kemudian buka browser dan ketikkan kembali “localhost/GIS/diy”

2. Buat halaman home.html untuk halaman utama web. simpan di direktori


"C:\ms4w\Apache\htdocs\GIS\diy"

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 38


Aplikasi Mapserver

Selamat Datang di Daerah Istimewa

DIY

Buka Map

1. Edit $startfile pada index.phtml pada direktori "C:\ms4w\Apache\htdocs\GIS\diy"


menjadi seperti berikut.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 39


Aplikasi Mapserver

if (isset($_REQUEST['config'])) {
$config = $_REQUEST['config'];
$startFile = "map_" . $config . ".phtml";
if (file_exists($startFile)) {
$startFile = "$startFile?config=$config";
} else {
$startFile = "map.phtml?config=$config";
}
} else {
$startFile = "home.html";
}

header("Location: $startFile");
?>

1. Simpan lalu ketikkan kembali “localhost/GIS/diy” pada browser.

BAB III PEMBANGUNAN APLIKASI 40


Aplikasi Mapserver

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI


Berikut cara menggunakan Sistem Informasi DIY
1. Download Aplikasi di Github dengan alamat https://github.com/sukma279/GIS

2. Extract file ke direktori "C:\ms4w\Apache\htdocs\GIS"

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 41


Aplikasi Mapserver

3. Buka browser dan masukan "localhost/GIS/diy"

4. Klik link Buka Map untuk meload file Map

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 42


Aplikasi Mapserver

5. Manipulasi sesuai kebutuhan

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 43


Aplikasi Mapserver

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 44


Aplikasi Mapserver

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 45


Aplikasi Mapserver

BAB IV CARA PENGGUNAAN APLIKASI 46

You might also like