Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI PASIEN

KANKER PAYUDARA DALAM MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG


CENDRAWASIH I RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

Mahwita Sari1, Yulia Irvani Dewi2, Agnita Utami3


Mahasiswa STIKES Hangtuah Pekanbaru1, Dosen PSIK Universitas Riau2,
Dosen PSIK STIKES Hangtuah Pekanbaru3
Email : Mahwitasari@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani
kemoterapi di ruang Cendrawasih I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
deskriptif korelasi, menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 37 responden dengan
teknik Consecutive Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang diggunakan adalah analisis univariat
dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan p value = 0,008 (p value < 0,05) dengan OR=9,000 (95% CI =
1,958-41,364), artinya H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
terhadap motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan bagi RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau dapat lebih mengembangkan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam peningkatan kualitas
pelayanan, khususnya dalam memotivasi pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan membentuk program perkumpulan
pasien kanker dan keluarganya.

Kata kunci : Dukungan keluarga, motivasi, kanker payudara.

Abstract

This study aims to determine the corelation between family’s support to motivation of breast cancer patients in undergoing
chemotherapy at Cendrawasih I Arifin Achmad Hospital in Riau Province. The research used quantitative with descriptive
correlation design, and used crosssectional approach. Total sample in this research was 37 respondents with Consecutive
Sampling technique. Measurement tools that has been used a questionnaire. Data was analyzed by using univariate and
bivariate analysis with chi – square tests. The results obtained p value =0.008 (pvalue <0,05) with OR=9,000 (95% CI = 1,958-
41,364). So it can be conclude there are significant corelation between family’s support to motivation of breast cancer patients
in undergoing chemotherapy. Based on the result, it will suggested for Arifin Achmad Hospital Riau Province to be able
development health services in community for improving the quality of service, especially in motivating breast cancer patient
undergoing chemotherapy and establish programme associations of patient and their family.

Keyword: Family support, motivation, breast cancer.

PENDAHULUAN payudara terus meningkat, saat ini lebih dari 170.000


Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang kasus ditemukan pertahun (Emir & Suyatno, 2010).
cenderung menyerang jaringan di sekitarnya dan Menurut data IARC (International Agency For
menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh. Research On Cancer) jumlah penderita kanker akan
Kanker terjadi karena proliferasi sel yang tidak terus meningkat selama dua dekade mendatang.
terkontrol (Corwin, 2009).Kanker payudara adalah IARC mencatat, pada tahun 2008 sebanyak 12,7 juta
keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan jiwa mengidap kanker, dan 7,6 juta jiwa melayang
payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya akibat kanker. Menurut data terbaru, di Eropa tercatat
(epitel saluran maupun lobulusnya) maupun sekitar 421.000 kasus baru dan hampir 90.000
komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak, kematian pada tahun 2008.Angka kejadian di
pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara Amerika Serikat tercatat lebih dari 190.000 kasus
(Rasjidi, 2010). baru dan 40.000 kematian (Soebachman, 2011).
Kanker payudara merupakan masalah global dan Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker
isu internasional yang penting, karena merupakan dengan insiden tertinggi nomor dua setelah kanker
penyakit degeneratif yang paling sering pada wanita servik dan terdapat kecenderungan dari tahun
dinegara maju dan merupakan 29% dari seluruh ketahun insidennya meningkat.Sebagian besar
kanker yang didiagnosis tiap tahun. Insiden kanker keganasan payudara datang pada stadium lanjut.

158
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia kemoterapi adalah terapi tambahan setelah
didapatkan kurang lebih 200 juta populasi atau pembedahan, yang bertujuan untuk mendapatkan
23.140 kasus baru setiap tahun (Emir & Suyatno, penyembuhan yang sempurna dan memperlama
2010). Berdasarkan hasil penelitian Ramli, dkk timbulnya metastasis. Neoadjuvant adalah
dalam Emir & Suyatno, (2010) di RSCM didapatkan pemberian kemoterapi pada penderita kanker yang
jumlah penderita kanker payudara stadium IIIA dan belum pernah melakukan pembedahan atau radiasi
IIIB sebanyak 43,4%, stadium IV sebanyak 14,3 %, (stadium IIIA, IIIB, IIIC), yang bertujuan untuk
berbeda dengan negara maju dimana kanker memperkecil ukuran tumor dan kontrol
payudara ditemukan lebih banyak dalam stadium mikrometastasi. Kemoterapi primer (paliatif) adalah
dini. terapi yang diberikan pada stadium lanjut (IV), yang
Berdasarkan data dari rekam medik RSUD bertujuan untuk mempertahankan kualitas hidup
Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2010, kanker yang baik, kontrol progresi tumor, dan memperlama
payudara merupakan urutan pertama terbanyak harapan hidup (Emir & Suyatno, 2010). Kemoterapi
dengan jumlah penderita sebanyak 301 orang. Pada ini dapat menimbulkan efek samping bagi penderita
bulan Juni sampai tanggal Desember 2011, tercatat kanker payudara.
sebanyak 270 orang penderita kanker payudara Efek samping fisik kemoterapi yang umum
dirawat di ruangan Cendrawasih I, dari jumlah adalah pasien akan mengalami mual dan muntah,
tersebut sebanyak 222 orang yang menjalani perubahan rasa kecap, rambut rontok (alopesia),
kemoterapi. Sebagian besar penderita kanker mukositis, dermatitis, keletihan, kulit menjadi kering
payudara adalah wanita dengan rentang usia 24-64 bahkan kuku dan kulit bisa sampai menghitam, tidak
tahun (Medical Record RSUD Arifin Achmad nafsu makan, dan ngilu pada tulang (Nisman, 2011;
Provinsi Riau, 2011). Smeltzer & Bare, 2002). Efek samping yang
Hasil wawancara dan observasi di ruang ditimbulkan membuat pasien merasa tidak nyaman,
Cendrawasih I tepatnya di ruang bedah onkologi takut, cemas, malas, bahkan bisa sampai frustasi atau
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, dari 4 orang putus asa dengan pengobatan yang dijalani, sehingga
yang menjalani kemoterapi ada 3 orang yang dalam hal ini pasien kanker payudara sangat
mendapatkan dukungan dari keluarga. Pasien membutuhkan dukungan dari keluarga. Menurut
mengatakan bawa mereka bergantung pada keluarga Haryono dalam Rachmawati (2009) mengatakan
untuk menjalani kemoterapi, dimana keluarga peran keluarga amat penting dalam pengambilan
dengan sabar selalu menemani atau mendampingi, keputusan untuk menjalani kemoterapi dan jenis
memberikan perhatian dan memberikan semangat terapi lain bagi penderita. Nisman (2011)
untuk menjalani pengobatan kemoterapi, sehingga menjelaskan bahwa semua efek samping kemoterapi
pasien lebih termotivasi untuk menjalani kemoterapi. dapat dikalahkan dengan motivasi yang tinggi untuk
Berbagai metode pengobatan untuk pasien sembuh.
dengan kanker payudara telah dikembangkan Dukungan keluarga merupakan faktor yang
dibeberapa negara termasuk Indonesia. Pengobatan sangat penting bagi seseorang yang sedang
yang dilakukan adalah radioterapi, kemoterapi, menghadapi masalah dan dapat memotivasi orang
hormonoterapi, imunoterapi, dan tindakan tersebut dalam menjalani pengobatannya seperti pada
pembedahan (Sandina, 2011). Salah satu pengobatan pasien kanker payudara yang sedang menjalani
kanker payudara yang sering diberikan yaitu kemoterapi. Dukungan keluarga dapat berupa materi
kemoterapi. Menurut Denton dalam Fauziana (2011) dan moril. Menurut ahli Onkologi Liave dan Rosa
kemoterapi adalah proses pemberian obat – obatan dalam Tribunnews (17 November 2011), mengatakan
anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau keluarga adalah teman terbaik bagi pasien kanker
melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker, dalam menghadapi pertempuran dengan
tidak hanya sel kanker pada payudara, tetapi juga penyakitnya. Dukungan keluarga terhadap pasien
sel-sel yang ada diseluruh tubuh. kanker sangat dibutuhkan guna mengangkat mental
Ada 3 jenis kemoterapi yaitu adjuvant, dan semangat hidup pasien. Lebih lanjut Rosa
neoadjuvant, dan primer (paliatif).Adjuvant mengatakan kanker adalah penyakit keluarga,

159
Mahwita Sari, Yulia Irvani Dewi, Agnita Utami, Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien Kanker Payudara
Dalam Menjalani Kemoterapi Di Ruang Cendrawasih I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

dimana setiap orang yang terkena kanker akan diatas, serta pentingnya dukungan keluarga terhadap
berpengaruh juga kepada seluruh keluarga baik pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi.
berupa emosional, psikologis, finansial maupun fisik. Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
Bagi pasien kanker payudara yang sedang “Hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi
menjalani kemoterapi, dukungan yang positif dari pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi
keluarga sangat dibutuhkan, karena hal tersebut dapat Di Ruang Cendrawasih I RSUD Arifin Ahmad
lebih memotivasi pasien dalam menjalani Provinsi Riau”.
kemoterapinya. Motivasi adalah suatu kumpulan
kekuatan tenaga yang berasal dari dalam maupun dari METODE
luar individu yang memulai sikap dan menetapkan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
bentuk, arah, serta intensitasnya (Usmara, 2006). desain deskriptif korelasi, menggunakan pendekatan
Menurut Sumidjo dalam Subekti (2010), motivasi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
dalam menjalani kemoterapi dipengaruhi oleh faktor seluruh pasien kanker payudara yang menjalani
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi sifat kemoterapi di Ruang Cendrawasih I RSUD Arifin
kepribadian, pengetahuan, dan cita-cita, sedangkan Achmad Provinsi Riau. Jumlah pasien kanker
faktor eksternal meliputi lingkungan, pendidikan, payudara yang menjalani kemoterapi pada tahun
agama, sosial ekonomi, kebudayaan, dan keluarga. 2011 sebanyak 222 orang. Besar sampel dalam
Menurut penelitian Silvia (2010), didapatkan penelitian ini menggunakan rumus populasi kecil
hasil tingkat kecemasan pasien kanker payudara atau lebih kecil dari 10.000 (Notoatmodjo, 2005).
dalam menghadapi pre operasi berada pada kategori Sampel yang digunakan yang memiliki kriteria
cemas berat (33,3%), kategori cemas sedang inklusi sebanyak 37 orang dengan teknik Consecutive
(30,0%), kategori cemas ringan (20,0%) dan tidak Sampling.Instrumen yang digunakan adalah
cemas (16,7%). Menurut hasil penelitian Petmawati kuesioner yang terdiri atas karakteristik responden,
(2011), didapatkan bahwa responden yang memiliki dukungan keluarga, dan motivasi pasien kanker
dukungan keluarga positif dengan tingkat kecemasan dalam menjalani kemoterapi menggunakan skala
sedang sebanyak 12 orang (75%) dan dukungan likert.
keluarga positif dengan tingkat kecemasan panik Dukungan keluarga dan motivasi pasien kanker
sebanyak 4 orang (25,0%). Sedangkan responden payudara dalam menjalani kemoterapi dikelom-
yang memiliki dukungan keluarga negatif dengan pokkan menjadi dua kategori berdasarkan nilai
tingkat kecemasan sedang sebanyak 10 orang pemusatan (cut of point) yaitu jika responden dapat
(71,4%) dan responden yang memiliki dukungan menjawab > 50% dari nilai maksimal maka
keluarga negatif dengan tingkat kecemasan panik dukungan keluarga tinggi. Jika hanya < 50% dari
sebanyak 4 orang (28,6%). nilai maksimal maka dukungan keluarga rendah. Jika
Menurut penelitian Musarofah (2009), ada responden dapat menjawab > 50% dari nilai
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan maksimal maka motivasi pasien kanker payudara
terhadap motivasi menjalani kemoterapi di ruang dalam menjalani kemoterapi tinggi. Jika hanya < 50
Cendrawasih RSUP dokter Kariadi Semarang dari nilai maksimal maka motivasi pasien kanker
dengan p value 0,05. Penelitian Arora, Rutten, payudara dalam menjalani kemoterapi rendah.
Gustafson, Moser, & Hawkins (2007) mengatakan
bahwa, dukungan emosional awal dan dukungan HASIL
informasi pelayanan kesehatan di 5 bulan follow up A. Analisis Univariat
secara bermakna dikaitkan dengan kualitas pasien 1. Karakteristik Responden
yang berhubungan dengan kesehatan hidup (p<0.01). Distribusi frekuensi responden berdasarkan
Berdasarkan data dan fenomena-fenomena umur dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

160
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Tabel 1 Berdasarkan tabel 3 motivasi pasien kanker


Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di payudara di ruang Cendrawasih I RSUD Arifin
ruang Cendrawasih I RSUD Arifin Achmad Provinsi Achmad Provinsi Riau diperoleh bahwa sebagian
Riau besar memiliki motivasi tinggi menjalani kemoterapi
Ò± ˳«® λ-°±²¼»² Ú øû÷ yaitu sebanyak 23 orang (62,2%).
ï îðóì𠬿¸«² ç îìôí
B. Analisis Bivariat
î ìïóêë ¬¿¸«² îé éíôð
í âêë ¬¿¸«² ï îôé
Tabel 4
Ö«³´¿¸ íé ïðð Hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa pasien kanker payudara dalam menjalani
dari 37 responden di ruang Cendrawasih I RSUD kemoterapi di ruang Cendrawasih I RSUD Arifin
Arifin Achmad Provinsi Riau sebagian besar Achmad Provinsi Riau
responden berumur 41 – 65 tahun yaitu sebanyak 27
Ü«µ«²¹¿² Ó±¬·ª¿-· п-·»² Õ¿²µ»® 匿¼¿®¿ ÑÎ
orang (73,0%). Õ»´«¿®¹¿ ¼¿´¿³ Ó»²¶¿´¿²· Õ»³±¬»®¿°· øçëû Ð
λ²¼¿¸ Ì·²¹¹· ̱¬¿´ Ý×÷ ª¿´«»

2. Dukungan keluarga Ò û Ò û Ò û
λ²¼¿¸ ïð êêôé ë ííôí ïë ïðð çôððð ðôððè
Ì·²¹¹· ì ïèôî ïè èïôè îî ïðð øïôçëèó
Tabel 2 Ö«³´¿¸ ïì íéôè îí êîôî íé ïðð ìïôíêì÷
Dukungan keluarga pasien kanker payudara dalam
Berdasarkan tabel 4 hasil analisis hubungan
menjalani kemoterapi di ruang Cendrawasih I RSUD
dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker
Arifin Achmad Provinsi Riau
payudara dalam menjalani kemoterapi didapatkan
Ò± Ü«µ«²¹¿² Ú û mayoritas responden dengan dukungan keluarga
µ»´«¿®¹¿ rendah mimiliki motivasi yang rendah sebanyak 10
ï λ²¼¿¸ ïë ìðôë orang (66,7%), sedangkan yang memiliki motivasi
î Ì·²¹¹· îî ëçôë tinggi sebanyak 5 orang (33,3%). Responden dengan
Ö«³´¿¸ íé ïðð dukungan keluarga tinggi memiliki motivasi rendah
sebanyak 4 orang (18,2%), sedangkan yang memiliki
motivasi tinggi sebanyak 18 orang (81,8%).
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 37
Hasil analisis diperoleh p value =0,008<
responden di ruang Cendrawasih I RSUD Arifin
(0,05), ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
Achmad Provinsi Riau mayoritas mendapat
yang bermakna antara dukungan keluarga terhadap
dukungan positif dari keluarga dalam menjalani
motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani
kemoterapi yaitu sebanyak 22 orang (59,5%).
kemoterapi. Hasil analisis diperoleh nilai OR = 9,000
(95% CI = 1,958-41,364) artinya responden yang
3. Motivasi pasien kanker payudara dalam
memiliki dukungan keluarga rendah mempunyai
menjalani kemoterapi
risiko untuk memiliki motivasi rendah menjalani
kemoterapi 9 kali dibandingkan dengan pasien
Tabel 3
kanker payudara yang memiliki dukungan keluarga
Motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani
tinggi.
kemoterapi di ruang Cendrawasih I RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau
PEMBAHASAN
Ò± Ó±¬·ª¿-· Ú û A. Karakteristik Responden
ï λ²¼¿¸ ïì íéôè Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
î Ì·²¹¹· îí êîôî dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak
Ö«³´¿¸ íé ïðð berada pada usia 41-65 tahun yaitu sebanyak 27

161
Mahwita Sari, Yulia Irvani Dewi, Agnita Utami, Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien Kanker Payudara
Dalam Menjalani Kemoterapi Di Ruang Cendrawasih I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

orang (73,0%). Sesuai dengan teori Papalia (2008), berpengaruh juga kepada seluruh keluarga baik
bahwa batasan usia dewasa awal yaitu 20-40 tahun, berupa emosional, psikologis, finansial maupun fisik.
dewasa menengah yaitu 41-65 tahun, dan dewasa Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
akhir yaitu > 65 tahun. Hal ini sesuai dengan teori dilakukan oleh Kuijer, et al (2000), dalam Fauziana
yang menyatakan bahwa, sebagian besar kasus (2011), yang mengatakan bahwa dukungan keluarga
kanker payudara terjadi pada wanita usia > 40 tahun mempengaruhi kesembuhan ibu yang mengidap
keatas dan dapat mempengaruhi motivasi mereka kanker payudara. Jadi bagi pasien kanker payudara
(Smeltzer & Bare, 2002). yang menjalani kemoterapi dengan mendapatkan
dukungan dari keluarga mereka lebih bersemangat
B. Dukungan keluarga pasien kanker payudara untuk menjalani kemoterapinya, dan hal ini dapat
dalam menjalani kemoterapi membantu mempercepat proses penyembuhannya.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh sebagian
besar pasien kanker payudara yang mendapatkan C. Motivasi pasien kanker payudara dalam
dukungan tinggi dari keluarga 22 orang (59,5%). menjalani kemoterapi
Dapat disimpulkan bahwa dukungan dari keluarga Hasil analisis dalam penelitian ini dapat
adalah suatu hal yang sangat penting bagi penderita diketahui bahwa sebanyak 23 (62,2%) pasien kanker
kanker payudara dalam menjalani kemoterapi, karena payudara memiliki motivasi tinggi dalam menjalani
hal tersebut dapat lebih memotivasi pasien dalam kemoterapi. Sesuai dengan teori Makmun (2005),
menjalani kemoterapinya. Jadi pasien merasa bahwa bahwa motivasi yang dimiliki individu dapat
tetap ada yang memberikan perhatian, kasih sayang menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya,
atau ada yang peduli kepadanya walaupun dalam baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
keadaan sakit. Menurut teori Bomar (2004), kehidupan lainnya, sehingga diharapkan
dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani terbentuknya suatu tindakan atau perilaku dari
yang dilakukan oleh keluarga, baik dalam bentuk seseorang tersebut yang didasari oleh tingginya
dukungan emosional (perhatian, kasih sayang, dukungan dari keluarga. Khususnya bagi pasien
empati), dukungan penghargaan (menghargai, umpan kanker payudara dalam menjalani kemoterapi.
balik), dukungan informasi (saran, nasehat, Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
informasi) maupun dalam bentuk dukungan penelitian Fauziana (2011), bahwa dari 48 responden
instrumental (bantuan tenaga, dana, dan waktu). terdapat 31 (64,6%) pasien post op ca mammae yang
Menurut Setiadi (2008) dalam Subiatmi (2010) memiliki motivasi tinggi dalam menjalani
dukungan keluarga terutama suami dapat kemoterapi. Motivasi merupakan keadaan psikologis
memberikan rasa senang, rasa aman, rasa nyaman yang dimanifestasikan melalui tingkah laku, dimana
dan dengan mendapat dukungan emosional akan tingkah laku dipengaruhi oleh penguatan, baik positif
mempengaruhi kesehatan jiwa. Maka dari itu, maupun penguatan negatif (Sujanto, 2007). Dalam
dukungan keluarga sangat diperlukan pada pasien hal ini dapat disimpulkan, bahwa seseorang memiliki
kanker payudara dalam menjalani kemoterapi, agar motivasi yang tinggi dengan adanya penguatan dari
dapat lebih meningkatkan semangat hidup atau orang – orang terdekat yaitu khususnya keluarga.
motivasi dalam diri pasien kanker payudara dalam Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian
menjalani kemoterapi. Wahyuni, (2006) tentang hubungan dukungan
Menurut ahli Onkologi Liave & Rosa dalam keluarga dengan motivasi berprestasi pada remaja
Tribun news (2011), keluarga adalah teman terbaik di SMAN 1 Mlarak Ponorogo, bahwa terdapat
bagi pasien kanker dalam menghadapi pertempuran 77,78% yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
dengan penyakitnya. Dukungan keluarga terhadap pada remaja.
pasien kanker sangat dibutuhkan guna mengangkat Penelitian lain oleh Wahyuni (2010), tentang
mental dan semangat hidup pasien. Lebih lanjut Rosa analisis motivasi terapi hemodialisa pada penderita
mengatakan kanker adalah penyakit keluarga, gagal ginjal (studi kasus di Rumah Sakit Islam Klaten
dimana setiap orang yang terkena kanker akan Tahun 2010). Berdasarkan hasil penelitian dengan

162
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

menggunakan uji rasio likelihood dan uji wald ada tidak mendapat dukungan dari keluarga secara
tujuh faktor yang terbukti berpengaruh terhadap langsung, mereka juga memiliki motivasi untuk
motivasi pasien selama menjalani terapi hemodialisis menjalani kemoterapi, karena mereka juga mendapat
yaitu usia, biaya, dukungan keluarga, lama support dari teman-teman sesama penderita kanker
hemodialisis, peran petugas medis dan pendidikan yang juga menjalani kemoterapi dan begitu juga
pasien. Menurut Wahyuni penderita gagal ginjal pada dengan yang mendapatkan dukungan tinggi, belum
awal menjalani hemodialisis respon pasien seolah- tentu memiliki motivasi tinggi. Jika dalam dirinya
olah tidak menerima atas kehilangan fungsi sendiri tidak memiliki motivasi atau kemauan untuk
ginjalnya, marah dan sedih dengan kejadian yang sembuh.
dialami sehingga memerlukan waktu yang cukup Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
lama untuk dapat beradaptasi dengan program yang dilakukan oleh Fauziana (2011), bahwa terdapat
hemodialisis. hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa lamanya (dukungan emosional (p=0,036<0,05), dukungan
menderita penyakit dapat mempengaruhi motivasi penghargaan (p=0,025<0,05), dukungan informasi
dalam menjalani pengobatan, seperti halnya pada (p=0,025<0,05), dukungan nyata/materi (p=0,028
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, <0,05) dengan motivasi menjalani kemoterapi pada
mereka membutuhkan waktu untuk bisa pasien post op ca mammae di RS Kanker Dharmais
menyesuaikan terhadap kemoterapi yang dijalani. Jakarta. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan
Jika mereka sudah beberapa kali menjalani adanya dukungan keluarga yang tinggi, maka
kemoterapi, maka mereka sudah terbiasa dengan efek semakin tinggi motivasi pasien kanker payudara
samping yang dirasakan. Berbeda dengan yang baru dalam menjalani kemoterapi. Dukungan adalah suatu
pertama kali menjalani kemoterapi, karena mereka upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril
belum beradaptasi dengan efek samping yang maupun materil untuk memotivasi orang tersebut
dirasakan. dalam melaksanakan kegiatan (Sarwono, 2003 dalam
Manaf, 2009). Dukungan keluarga yang tinggi itu
D. Hubungan dukungan keluarga terhadap sangat penting bagi pasien kanker payudara, karena
motivasi pasien kanker payudara dalam hal tersebut dapat memberikan motivasi pasien
menjalani kemoterapi kanker payudara dalam menjalani kemoterapi.
Berdasarkan hasil penelitian dari 37 responden, Menurut hasil penelitian Ratna (2010) bahwa
terdapat 15 responden yang memiliki dukungan dukungan keluarga yang positif sangat bermanfaat
rendah dari keluarga yaitu 10 orang (66,7%) dengan bagi kedua belah pihak dan akan saling
motivasi rendah, sedangkan yang memiliki motivasi membutuhkan dukungan, karena pasien kanker
tinggi sebanyak 5 orang (33,3%). Responden dengan payudara pada umumnya diliputi kemarahan dan
dukungan keluarga tinggi memiliki motivasi rendah depresi. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan
sebanyak 4 orang (18,2%), sedangkan yang memiliki motivasi dalam diri pasien kanker payudara dalam
motivasi tinggi sebanyak 18 orang (81,8%).Hasil menjalani kemoterapi memerlukan dukungan yang
analisis data didapat p value 0,008 < (0,05), tinggi dari keluarga. Kekuatan dari dalam diri pasien
sehingga Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan kanker payudara akan lebih meningkat jika didukung
yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap oleh kekuatan lain (dukungan keluarga) dan dengan
motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani adanya rasa percaya diri dari dalam diri pasien itu
kemoterapi. Jadi dengan dukungan keluarga yang sendiri. Dukungan keluarga merupakan faktor
rendah maka motivasi pasien kanker payudara dalam eksternal untuk dapat mempengaruhi motivasi
menjalani kemoterapi rendah, sedangkan dengan seseorang, tetapi dukungan keluarga sangat berperan
dukungan keluarga tinggi maka motivasi pasien bagi mereka yang sedang menghadapi atau yang
kanker payudara dalam menjalani kemoterapi tinggi. menderita suatu penyakit. Khususnya pada pasien
Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapinya,
kanker payudara dalam menjalani kemoterapi yang karena hal ini dapat membantu dan mempercepat

163
Mahwita Sari, Yulia Irvani Dewi, Agnita Utami, Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien Kanker Payudara
Dalam Menjalani Kemoterapi Di Ruang Cendrawasih I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

proses penyembuhan bagi pasien kanker payudara. payudara dalam menjalani kemoterapi di ruang
Penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Cendrawasih I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau,
Winnubust dalam Nurmalasari (2007) yang terhadap 37 responden dapat disimpulkan bahwa
mengatakan bahwa dukungan sosial (keluarga) tidak umur responden terbanyak adalah umur 41-65 tahun
terlepas dari hubungan akrab.Adanya komunikasi yaitu sebanyak 27 orang (73,0%). Pasien kanker
yang baik antara keluarga dengan pasien kanker payudara yang mendapatkan dukungan tinggi dari
payudara, pasien mengetahui bahwa keluarganya keluarga yaitu sebanyak 22 orang (59,5%) dan
tetap memberikan perhatian, mencintai, dan memiliki motivasi tinggi dalam menjalani
menghargainya walaupun dalam keadaan sakit. kemoterapi yaitu sebanyak 23 orang (62,2%).
Penelitian ini didukung juga dengan teori House Berdasarkan analisis statistik diketahui nilai
dalam Nurmalasari (2007), yang mengatakan bahwa p=0,008, disimpulkan terdapat hubungan yang
dukungan emosional, dukungan penghargaan, signifikan antara dukungan keluarga terhadap
dukungan instrumental, serta dukungan informasi motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani
dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan kemoterapi.
psikologis. Hasil penelitian ini memberikan saran kepada:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh a. Penderita kanker payudara
Subiatmi (2010), tentang hubungan dukungan Diharapkan bagi penderita kanker payudara
keluarga dan perawat dengan tingkat kecemasan pada tetap semngat dalam melawan penyakit yang
pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUP dideritanya dan tetap memiliki motivasi yang
dr. Kariadi Semarang. Hasil penelitian menunjukkan tinggi dalam menjalani pengobatan dan ikut
bahwa dukungan keluarga dan perawat sebagian berkumpul bersama orang – orang yang
besar adalah baik dan tingkat kecemasan sebagian menderita kanker payudara, Sehingga dapat
besar pada kategori cemas sedang (65%). menambah motivasi dalam diri penderita untuk
Berdasarkan korelasi Rank Spearman dapat tetap semangat dalam menjalani pengobatan.
disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan b. Perawat
keluarga dengan tingkat kecemasan (pvalue=0,000, Diharapkan bagi perawat agar memberikan
r = -0,815), ada hubungan dukungan perawat dengan penyuluhan kepada keluarga pasien kanker
tingkat kecemasan (pvalue=0,000, r = -0,606) pada payudara tentang dukungan keluarga dan
pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Ruang motivasi pasien kanker payudara dalam
One Day Surgery RSUP Dr. Kariadi Semarang. menjalani kemoterapi, agar pasien dapat lebih
Hasil penelitian Wulan (2011) bahwa termotivasi dalam menjalani kemoterapi.
berdasarkan perhitungan diperoleh nilai koefisien (r) c. Institusi pendidikan
sebesar 0,311 p value =0,018. Hasil dukungan Penelitian ini diharapkan menjadi sumber
keluarga (suami) baik yaitu sebanyak 58,6% dan hasil data dasar dan referensi yang dapat digunakan
tingkat kecemasan, pasien yang tidak mengalami untuk penelitian selanjutnya, khususnya
kecemasan sebanyak 67,3%. Hasil tersebut mengenai dukungan keluarga terhadap motivasi
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pasien kanker payudara dalam menjalani
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien kemoterapi.
kanker serviks yang menjalani kemoterapi, namun d. Rumah sakit
arah hubungan ini terbalik sehingga dapat Untuk dapat lebih mengembangkan
disimpulkan semakin baik dukungan keluarga pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam
semakin rendah tingkat kecemasan pasien kanker peningkatan kualitas pelayanan, khususnya
serviks yang menjalani kemoterapi, begitu juga dalam sosialisasi memotivasi pasien kanker
sebaliknya. payudara dalam menjalani kemoterapi di ruang
Cendrawasih I RSUD Arifin Achmad Provinsi
SIMPULAN DAN SARAN Riau dan program pembentukan perkumpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pasien kanker dan keluarga pasien kanker
dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker payudara.

164
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

e. Peneliti lain kemoterapi di ruang cendrawasih Rumah Sakit


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Umum Pusat Dokter Kariasi Semarang. Di akses
bahan informasi dan evidence base bagi pada tanggal 11 November 2011 dari http://
penelitian berikutnya dan bahan pertimbangan eprints.undip.ac.id
bagi yang berkepentingan untuk melakukan Nisman,W.A. (2011). Lima menit kenali payudara
penelitian yang sejenis. Diharapkan kepada anda. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
peneliti lain yang tertarik dapat menspesifikkan Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian
variabelnya, seperti tingkat pengetahuan pasien kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
kanker payudara terhadap motivasi menjalani Nurmalasari, Y. (2007). Hubungan antara dukungan
kemoterapi atau gambaran motivasi pasien sosial dengan shrga diri pada remaja penderita
kanker payudara yang baru terdiagnosa dalam penyakit lupus. Di akses pada tanggal 30 Mei
menjalani pengobatan. 2012 dari http://www.gunadarma.ac.id./library/
articles.
DAFTAR PUSTAKA Papalia, dkk. (2008). Human development (psikologi
Arora, N., Rutten,L., Gustafson, D., Moser, R., & perkembangan ). Jakarta: Kencana.
Hawkins, R. (2007). Jurnal: perceived help Petmawati. (2011). Hubungan dukungan keluarga
fullness and impact of social support provided terhadap tingkat kecemasan pasien kanker
by family, frinds and health care providers to payudara di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
women newly diagnosed with breast cancer.Di Pekanbaru: Skripsi (tidak dipublikasikan)
akses pada tanggal 1 Januari 2012 dari http:// Rachmawati, E. (2009). Penting, dukungan keluarga
onlinelibrary.wiley.com bagi penderita kanker payudara.Di akses pada
Bomar. (2004). Promoting health families:Applying tanggal 30 Desember dari 2011dari http://
family research and theory to nursing practice. female.kompas.com/
Philadelphia:W.B.Saunders Company. Rasjidi, I. (2010). 100 questions & answers kanker
Corwin, E. J. (2009). Buku saku patofisiologi. pada wanita. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Jakarta: EGC Ratna, W (2010). Sosiologi dan antropologi
Emir, T. P & Suyatno.(2010). Bedah onkologi kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
diagnostik dan terapi. Jakarta: Sagung Seto. Sandina, D. (2011). 9 penyakit mematikan mengenali
Fauziana, A. (2011). Hubungan dukungan keluarga tanda dan pengobatannya. Yogyakarta: Smart
dengan motivasi menjalani kemoterapi pada Pustaka.
pasien post opca mammae di RS Kanker Setiadi.(2008). Konsep & proses keperawatan
Dharmis Jakarta Barat. Di akses pada tanggal keluarga.Yogyakarta: Graha Ilmu
28 Mei 2012 dari http://www.library.upnvj.ac.id/ Silvia, R. (2010). Tingkat kecemasan pasien
pdf preoperatif kanker payudara di RSUD Arifin
Makmun, A.S. (2005). Psikologi kependidikan. Achmad Pekanbaru. Pekanbaru: Skripsi (tidak
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. dipublikasikan)
Manaf, S.A. (2009). Pengaruh dukungan keluarga Smeltzer, C.S & Bare, B.G. (2002).Keperawatan
terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu medikal bedah. Jakarta: EGC.
bekerja di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Soebachman, A. (2011). Awasi 7 paling mematikan.
Aceh Besar Tahun 2009. Diakses pada tanggal Yogyakarta: Syura Media Utama.
10 Juni 2012. Dari http://repository.usu.ac.id/ Subekti, E. (2010). Tingkat pengetahuan tentang
handle kanker terhadap motivasi menjalani pengobatan
Medical Record RSUD Arifin Achmad Provinsi kemoterapi anak pada orang tua pasien di Ruang
Riau. (2011). Prevalensi kejadian kanker Kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Dokter
payudara. Pekanbaru: RSUD Arifin Achmad Kariadi Semarang. Semarang: Universitas
Provinsi Riau. Muhamadiyah Semarang. Di akses pada tanggal
Musarofah, S. (2009). Hubungan antara tingkat 8 November 2011 dari http://digilib.
pengetahuan terhadap motivasi menjalani unimus.ac.id/

165
Mahwita Sari, Yulia Irvani Dewi, Agnita Utami, Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien Kanker Payudara
Dalam Menjalani Kemoterapi Di Ruang Cendrawasih I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Subiatmi. (2010). Hubungan dukungan keluarga dan Wahyuni, S. (2006). Hubungan dukungan keluarga
dukungan perawat dengan tingkat kecemasan dengan motivasi berprestasi pada remaja di
pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi SMAN 1 Mlarak Ponorogo. Di akses pada
Di RSUP dr. Kariadi Semarang. Di akses pada tanggal 10 Juni 2012 dari http://libraryump.org/
tanggal 30 Mei 2012 dari http://digilib.unimus. index.php?
ac.id/gdl.php? Wahyuni, S. (2010). Analisis motivasi terapi
Sujanto, B. (2007). Manajemen pendidikan berbasis hemodialisis pada penderita gagal ginjal (studi
sekolah. Jakarta: Sagung Seto. kasus di Rumah Sakit Islam Klaten tahun 2010).
Tribun news. (2011). Bila ada keluarga kena kanker, Di akses pada tanggal 9 Juli 2012 dari http://
inilah yang patut dilakukan.Di akses pada www.google.co.id/
tanggal 30 Desember 2011 dari http://palem- Wulan, D. (2011). Hubungan dukungan keluarga
bang.tribunnews. dengan tingkat kecemasan pasien kanker serviks
Usmara.(2006). Motivasi kerja, proses, teori dan yang menjalani kemoterapi di RSUP Dokter
praktik. Jakarta: Amara books. Kariadi Semarang Tahun 2011. Di akses pada
tanggal 20 Juni 2012 dari http://digilib.unimus.
ac.id/gdl.php?

166

You might also like