TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE

Skenario

Seorang pria 21 tahun datang ke klinik Yarsi dengan keluhan mengalami demam sejak
1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan Demam lebih tinggi ketika pada sore hari. Pada
pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, Tekanan darah 95/60, suhu tubuh 39 C, serta lidah
terlihat typhoid tongue. Kemudian dilakukan pemeriksaan penunjung, pada pemeriksaan widal
didapatkan titer anti-salmonella typhi O meningkat.. Dokter mendiagnosis sebagai demam
Tifoid. Lalu dokter melakukan Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) pada pasien untuk
memastikan diagnosis pada pasien.

Pertanyaan (foreground question)

Apakah widal lebih baik mendiagnosis Tifoid dibandingkan dengan PCR?

PICO
• Population : Pria dewasa dengan demam Tifoid.
• Intervention : Test Widal.
• Comparison : PCR (Polymerase Chain Reaction)
• Outcomes : PCR lebih efektif untuk mendiagnosis Demam Tifoid
Pencarian bukti ilmiah

Alamat website : https://www.ebscohost.com

Kata kunci : Thypoid Fever AND PCR AND Widal AND Widal
Limitasi : 5 tahun
Hasil Pencarian : 76
Pengarang : El-Sayed, Ahmed et all.

Dipilih artikel berjudul

Early Diagnosis of Typhoid By PCR For FliC-d Gene of Salmonella Typhi in Patients Taking
Antibiotics

0
REVIEW JURNAL

Pendahuluan
Typhoid fever caused by Salmonella enterica serovar Typhi is endemic in developing countries.
Its detection by culturing on specific media or serological methods like the Widal test is time
consuming and/or less sensitive than the PCR technique. Here we apply a multiplex PCR
dependent detection for S. Typhi using two specific primers for invA and fliC genes.

Metoda
76 patients with clinical suspicion of typhoid fever were examined. Two sets of primers derived
from invA and fliC genes specific for Salmonella spp. and S. Typhi were used as multiplex
PCR in order to detect the pathogen in their blood samples. This was compared with traditional
culturing methods on two different chromogenic media [Melibiose, mannitol, and sorbitol
(MMS) agar media specific for S. Typhi and Salmonella-Shigella (SS) agar media]. Also, the
suspected typhoid samples were tested by Widal O antigen.

Hasil
The sensitivities of culturing, Widal test, and multiplex PCR were 61.36%, 88.64%, and 100%,
respectively, while their specificities were 100%, 62.50%, and 86.49%, respectively. The
multiplex PCR showed higher efficiency reaching 93.42% compared to culturing and Widal
test which was 77.63%.

Kesimpulan
The high sensitivity, specificity, and efficiency of the studied multiplex PCR encourage us to
recommend it as a useful tool for S. Typhi detection not only in clinically suspected negative
culture individuals, but also for the false positive Widal test cases of typhoid fever in endemic
regions.

1
I. APAKAH HASIL DALAM ARTIKEL INI VALID?
A. Petunjuk Primer
1. Adakah perbandingan yang dilakukan secara independent dan blind terhadap suatu
Gold standar? Ya, Karena semua pasien menjalankan tes Widal dan gold standard
berupa Tes PCR.

2. Apakah sampel pasien mencakup seluruh spektrum yang sesuai dengan setting praktek
klinis dimana uji diagnostik tersebut akan diaplikasikan? Ya

2
B. Petunjuk sekunder
1. Apakah hasil tes yang sedang dievaluasi mempengaruhi keputusan untuk menjalankan
standar rujukan?

2. Apakah metoda untuk melaksanakan tes tersebut dideskripsikan cukup rinci untuk
dapat dilakukan replikasi?

3
4
II. APA HASILNYA?
1. Apakah likelihood ratio hasil tes atau data yang dibutuhkan untuk penghitungannya
ditampilkan?

Widal

+ - TOTAL
+ 39 12 51
- 5 20 25
TOTAL 44 32 76

𝑎 39 39
Sensitivitas = 𝑎+𝑐 = = = 0.886
39+5 44
𝑑 20 20
Spesifisitas = 𝑏+𝑑 = 12+20 = 32 = 0.625
𝑎 39
𝑎+𝑐 39+5 0.886
LR positif = 𝑏 = 12 = = 1.42
0,625
𝑏+𝑑 12+20
𝑐 5
𝑎+𝑐 39+5 0,11
LR negatif = 𝑑 = 20 = = 1,17
0,625
𝑏+𝑑 12+20

𝑎 39 1
Positive Predictive Value (PPV) = 𝑎+𝑏 = 39+12 = 22 = 0,76
𝑑 20 20
Negative Predictive Value (NPV) =𝑐+𝑑 = 5+20 = 25 = 0,8
𝑎+𝑐 39+5 44
Pretest Probablity (PP) = 𝑎+𝑏+𝑐+𝑑 = 39+12+5+20 = 76 = 0,58

5
APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?
1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?
Ya, karena pada jurnal pasien diagnosis Tifoid dan menjalakan tes Widal, biakan darah, dan
PCR.

2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu?

Ya, dengan ini kita akan bisa bisa menggunakan test Widal untuk pemeriksaan awal
mendeteksi Tifiod

3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya?

Ya, dengan penelitian ini kita bisa tahu keefektivitasan Widal dalam mendeteksi Tifoid.