Professional Documents
Culture Documents
1202 2321 3 PB
1202 2321 3 PB
Pratiwi Utami
Sonny J. R. Kalangi
Taufiq F. Pasiak
Abstract: Osteoarthritis is a degenerative disease and manifests itself as the most common
type of arthritis affecting older people. This disease can cause significant pain and functional
disability in the affected individuals. The therapy for osteoarthritis is easily available but the
results are without certainty. Symptomatically therapeutic agents such as acetaminophen and
NSAIDs are only beneficial for relieving the symptoms. Unfortunately, these agents can
trigger severe side effects in some patients or may be contraindicated. Glucosamine has been
evaluated in several studies as an agent to relieve pain, increase functional activity, and slow
the progression of osteoarthritis, especially in the knees. Studies have reported some
improvement in pain and disability in osteoarthritic patients related to the use of glucosamine.
Based on the current evidence, a combination of glucosamine sulfate and chondroitin sulfate
shows the greatest potential as a therapeutic intervention for patients who might risk side
effects from other oral medications currently in vogue. However, research is still needed to
explore the benefits of glucosamine or its combination forms in order to ensure safety for
long-term use.
Keywords: osteoarthritis, glucosamine, pain.
Abstrak: Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan rasa nyeri dan
cacat fungsional pada individu yang terkena dan umumnya mempengaruhi lanjut usia.
Kemajuan dalam pengobatan osteoartritis relatif tersedia tetapi belum secara pasti untuk
mengobatinya. Terapi andalan seperti asetaminofen dan obat NSAID hanya untuk mengobati
gejala, tetapi dapat memicu efek samping yang parah pada pasien atau mungkin merupakan
kontraindikasi. Beberapa studi mengemukakan glukosamin sebagai agen untuk
menghilangkan rasa nyeri, meningkatkan aktivitas fungsional, dan memperlambat
progresivitas osteoarthritis, terutama pada lutut. Juga telah dilaporkan perbaikan dalam rasa
nyeri dan kecacatan yang terkait dengan penggunaan glukosamin baik sebagai agen tunggal
maupun bentuk kombinasi glukosamin sulfat dengan kondroitin sulfat. Penggunaan produk
kombinasi tersebut tampaknya memiliki potensi besar untuk pasien yang berisiko akibat efek
samping terapi oral. Masih dibutuhkan penelitian lanjut mengenai manfaat dan kemanan
glukosamin terutama pada pemakaian jangka panjang.
Kata kunci: osteoartritis, glukosamin, nyeri.
Ilmu kedokteran selalu berusaha memper- mukan berbagai macam penyakit dan peng-
panjang dan memperbaiki kualitas kehidup- obatannya. Berbagai penelitian dilakukan
an manusia baik dalam segi pencegahan dan dikembangkan. Sebagaimana contoh,
ataupun pengobatan. Pengobatan yang ce- Bagaimana manusia bisa dapat mencegah,
pat dan tepat diarahkan sebagai tujuan khu- memperbaiki ‘meremajakan’ kembali sel-
sus memerangi berbagai macam jenis pe- sel yang sudah tua sehingga dapat lebih a-
nyakit dalam masyarakat.1,2 wet dan lama untuk dapat mendukung ke-
Segala upaya dilakukan untuk mene- hidupan.1
S29
S30 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S29-34
Penyakit sendi yang merupakan salah melalui fermentasi dari biji-bijian seperti
satu sampel penyakit degeneratif adalah os- jagung atau gandum.5
teoartritis. Kondisi di mana sendi terasa Glukosamin pertama kali ditemukan
nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul pada tahun 1876 oleh Georg Ledderhose
karena gesekkan ujung tulang penyusun melalui hidrolisis kitin dengan asam klorida
sendi. Hilangnya fungsi sendi menyebab- pekat. Stereokimia ini tidak sepenuhnya di-
kan gangguan aktifitas dan mengurangi ku- definisikan sebelum disempurnakan oleh
alitas hidup.3,4 Walter Haworth 1939. D-Glukosamin
World Health Organization melapor- dibuat secara alami dalam bentuk
kan 40 persen penduduk dunia lansia akan glukosamin-6-fosfat, dan merupakan pre-
menderita osteoartritis lutut, dari jumlah kursor biokimia dari semua yang
tersebut, 80 persen mengalami keterbatasan mengandung nitrogen gula secara khusus,
gerak sendi.4 glukosamin-6-fosfat disintesis dari fruktosa
Glukosamin merupakan indikator yang 6-fosfat dan glutamin oleh deaminase
direkomendasikan sebagai alternatif pe- glukosamin-6-fosfat sebagai langkah per-
nyembuh. Namun pada beberapa pelitian tama dari jalur biosintesis hexosamine.
ditemukan fakta bahwa glukosamin bukan Pada produk akhir dari jalur ini dihasilkan
merupakan penyembuh melainkan hanya uridin difosfat N-asetilgluko-samin (UDP-
suplemen yang memberikan efek kecil pada GlcNAc), yang kemudian digunakan untuk
proses perbaikan sendi.5 membuat glikosaminoglikan, proteoglikan,
dan glikolipid.6,7
GLUKOSAMIN Gambar 1 menjelaskan skema dari
jalur biosintesis heksosamin. Glukosamin
Glukosamin merupakan gula amino dan diproduksi dalam tubuh melalui jalur
prekursor penting dalam sintesis biokimia biosintesis heksosamin. Dalam jalur ini,
protein, glikosilasi dan lipid. Dalam indus- glukosa memasuki sel melalui transporter
tri, glukosamin diproduksi secara komersial glukosa dan fruktosa di metabolisme untuk
oleh hidrolisis eksoskeleton krustasea atau fruktosa-6-fosfat oleh suatu heksokinase.8
tebal dan sehat pada kartilago normal positif dalam meringankan rasa nyeri dan
(atas); dan gambaran permukaan sendi memperbaiki sendi tulang penderita osteo-
dengan bentuk kartilago yang menipis pada artritis. Walaupun tidak secara signifikan,
kartilago artritis (bawah).16 namun keputusan untuk menggunakan glu-
kosamin sebagai terapi simptomatik utama
ataupun glukosamin beserta kombinasinya
PERAN GLUKOSAMIN PADA
pelan-pelan sudah mulai membuahkan
OSTEOARTRITIS
hasil.
Glukosamin merupakan senyawa ala-
mi yang terdapat dalam tubuh, terutama DAFTAR PUSTAKA
pada jaringan penghubung dan jaringan
tulang rawan. Glukosamin terbukti dapat 1. Tapan E. Telah terbit Majalah Cermin
Dunia Kedokteran (CDK) edisi khusus
men-stimulasi produksi tulang rawan dan
mengenai STEM CELL [discussion list
meng-hambat enzim yang menghancurkan on the Internet]. 2006 Oct 6 [cited 2009
tulang rawan.10 May 26]. Available from:
Osteoartritis adalah hasil dalam kata- http://tech.dir.groups.yahoo.com/group/
bolisme proteoglikan progresif dari tulang stemcell_indonesia/message/488.
rawan karena ketidakseimbangan antara 2. Misnadiarly. Osteoatritis Penyakit Sendi
sintesis dan degradasi. Pada penurunan pada Orang Dewasa dan Anak. Jakarta:
relatif dalam tulang rawan, proteoglikan Pustaka Popular Obor, 2010; p.11-3.
mengubah afinitas dari matriks tulang ra- 3. Briliantono S. Osteoatritis. Jakarta: Halimun
wan untuk mempermuda kemampuan H2O Medical Center, 2011; p.7-8.
untuk mengalir ke dalam atau di luar per- 4. Partono M. Osteoartritis [homepage on the
Internet]. Nodate [cited 2009 May 26].
mukaan sendi. Telah ditunjukkan perubah-
Available from: www.http://
an struktural dalam komposisi molekul- mukipartono.com/.
molekul ini memiliki dampak negatif pada 5. Yuliarti N. A to Z Food Supplement. Andi
sifat biomekanis artikular tulang rawan de- Offset, 2009; Suppl 1: 2.
wasa normal dan cairan sinovial. Perubah- 6. Pantjita H. Metabolisme karbohidrat. In:
an dalam struktur molekul membuat arti- Henra U, editor. Ikhtisiar Biokimia
kular rentan terhadap efek dari kekuatan Dasar B. Jakarta: Balai Penerbit
tekan, tarik dan geser yang terjadi selama Fakultas Kedokteran UI, 2006; p.41-2.
gerak sendi kartilago normal.11,14 7. McColl G. Glukosamin untuk asteoatritis
Secara teoritis, administrasi eksogen lutut. Aust prescr. 2004;27:61-3.
dari glikosaminoglikan, misalnya glukosamin 8. Robert M, Daryl G, Victor R.
Glikoprotein. Dalam: Anna P, Bani,
sulfat untuk kondrosit akan memperbaiki
Tiara S, editors. Biokimia Harper
ketidakseimbangan antara sintesis dan de- (Edisi Keduapuluh Lima). Jakarta:
gradasi tulang rawan. Hal ini secara teoritis ECG, 2003; h.644-662.
mencegah kerusakan lebih lanjut pada tu- 9. Robbert M, Frederick K. Matriks ekstrasel.
lang rawan artikular sendi osteoartritis. In: P Anna, Bani, S Tiara, editors.
Glukosamin mengambil bagian dalam sin- Biokimia Harper (Edisi Keduapuluh
tesis glikosaminoglikan dan proteoglikan Lima). Jakarta: ECG, 2003; p.662-669.
oleh kondrosit. Glukosamin berfungsi se- 10. Isbagio H. Struktur dan biokimia tulang
bagai substrat untuk biosintesis kondroitin rawan sendi. In: Sudoyo AW,
sulfat, asam hialuronat dan makromolekul Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
lain yang terletak dalam matriks tulang ra- Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam (Edisi Kelima).
wan.6,10
Jakarta: Interna Publishing, 2009;
p.2382-4.
SIMPULAN 11. Isbagio H. Struktur rawan sendi dan
perubahannya pada osteoatritis. Cermin
Beberapa hasil penelitian menunjuk- Dunia Kedokteran. 2000;129:6.
kan bahwa glukosamin mempunyai efek 12. Gartner PL, Hiatt JL, Strum JM. Tulang
S34 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S29-34
rawan dan tulang. In: Saputra L, editor. Keempat). Jakarta: Pusat Penerbitan
Essential Biologi dan Histologi. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK
Jakarta: Binarupa Aksara, 2011; p.127- UI, 2006; p.1093-262.
46. 15. Dr. Nelson’s osteoarthritis page [homepage
13. Ceasario M. Osteoarthritis lutut on the Internet]. 2009 [updated 2009
[homepage on the Internet]. 2009 [cited Sep 16; cited 2011 Jul 18]. Available
2011 Jul 18]. Available from: http://
from: http://www. allaboutarhritis.com.
www.medicalera.com/info.
16. Hilmy CR. Kelainan degeneratif dari sendi
14. Isbagio H. Struktur dan biokimia tulang
rawan sendi. In: Sudoyo AW, dari jaringan yang berhubungan. In:
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Soelarto L, editor. Kumpulan Kuliah
Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Ilmu Bedah. Jakarta: Binarupa Aksara,
Penyakit Dalam Jilid II (Edisi 2010; p.536-9.