Professional Documents
Culture Documents
Automatic Power Factor Control (Apfr) Capacitor Shunt PDF
Automatic Power Factor Control (Apfr) Capacitor Shunt PDF
2 Juli 2015
Safrizal
Department of Electrical Engineering
University of Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
Email: Safrizal27@gmail.com
ABSTRACT
Power consumption in the industry generally is inductive which causes behind the current
wave of the voltage waveform. One indicator of the quality of electric power (power quality) is
good is when Power Factor> 0.85. Lag. Most of the electrical load on the Regional Water
Company (PDAM) is inductive, it leads to lower power factor value <0.85. Lag. For the
improvement of the power factor (cos φ) optimally mounted Capacitor Shunt who work in
automatic control, through Automatic Power factor controller (APFC), control automatically on
/ off shunt capacitors so that the reactive power to be supplied to the network / system can
work as capacity needed, so that the optimal power factor can continue to obtain the
appropriate reference setting cos φ 0.96 lag. The power factor is 0.87 lag before repair after
repair becomes 0.96 lag, using a shunt capacitor capacity of 80 kVAr (10 kVAr x 8 Step),
Digital Regulator (APFC) 8 step. by maintaining a constant active power consumption of
300.150 kW, the power consumption can be optimized to 312.655 apparent kVA, 345 kVA is
supposed, that means there is a saving 32.345 kVA that can be used to the addition of new
load unit without adding new power or replace new transformer.
ABSTRAK
Pemakaian daya listrik pada industri umumnya bersifat induktif yang menyebabkan
gelombang arus tertinggal dari gelombang tegangan. Salah satu indikator kualitas daya listrik
(power quality) yang baik adalah bila Power Factor >0,85. Lag. Sebagian besar beban listrik
pada Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) adalah bersifat induktif, hal ini menyebabkan
rendahnya nilai faktor daya <0,85. Lag. Untuk perbaikan factor daya (Cos φ) optimal
dipasang Capacitor Shunt yang bekerja secara control otomatis, melalui Automatic Power
factor Controller (APFC), mengontrol secara automatis on/off kapasitor shunt agar daya
reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan, sehingga factor daya optimal dapat terus peroleh sesuai setting referensi cos φ
0,96 lag. Faktor daya sebelum perbaikan adalah 0,87 lag setelah perbaikan menjadi 0,96
lag, dengan menggunakan kapasitas kapasitor shunt 80 kVAr (10 kVAr x 8 Step), Digital
Regulator (APFC) 8 step. dengan mempertahankan pemakaian daya aktif konstan 300,150
kW, maka pemakaian daya semu dapat dioptimalisasi menjadi 312,655 kVA, yang
seharusnya 345 kVA, artinya terdapat saving 32,345 kVA yang dapat di pergunakan untuk
penambahan unit beban baru tanpa harus melakukan penambahan daya baru atau ganti
trafo baru.
Kata Kunci: Perbaikan factor daya, Automatic Power factor Controller, kapasitor shunt
82
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
industri di Indonesia adalah boros dalam industry bersifat induktif bekerja pada
pemakaian energi listrik, serta kenaikan factor daya rendah, yang menyerap
tarif dasar listrik (TDL) secara berkala daya listrik dalam bentuk daya aktif
setiap tahunnya seiring kenaikan harga (watt) dan reaktif (VAr). Pemakaian
BBM. Maka tuntutan efisiensi dan daya reaktif terlalu besar akan
pemakaian daya listrik oleh sebuah dan PT. PLN yang memiliki faktor daya
listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. - PT. PLN harus memasok daya yang
Diantaranya adalah kualitas daya listrik lebih besar dari pada beban yang
(power quality). Kualitas daya listrik seharusnya.
sangat dipengaruhi oleh penggunaan - PLN akan merugi karena untuk
jenis-jenis beban tertentu yang membangkitkan daya lebih besar
mengakibatkan turunnya efisiensi. mengakibatkan harga beli listrik dari
Jenis-jenis beban yang mempengaruhi pembangkit lebih mahal.
kualitas daya listrik adalah beban-beban - Pelanggan industri, faktor daya yang
induktif, seperti; motor induksi, rendah membuat daya tersambung
kumparan, ballast lampu TL. Demikian menjadi lebih besar. Dengan
juga beban-beban non linier seperti; demikian, biaya tambahan listrik akan
konverter dan inverter untuk drive motor, dibebankan kepada mereka sebagai
mesin las, furnace, komputer, AC, TV, kompensasi atas kerugian yang
VSD, lampu CFL, dan lain-lain. Power dialami PLN.
quality yang rendah hal ini disebabkan - penambahan daya semu (Volt
oleh beberapa factor seperti, rendahnya Ampere), akan diikuti dengan
factor daya (Cos φ) beban pada industri penambahan arus yang mengalir
itu sendiri, jauhnya pusat beban dengan pada jaringan
sumber pembangkit sehingga - Menimbulkan panas disekeliling
menyebabkan drop tegangan diluar kabel penghantar, sehingga perlu
toleransi yang diizinkan, kedip tegangan dilakukan penambahan diameter
serta berbagai factor teknis electric
83
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
84
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
85
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
86
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
87
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
88
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
89
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
, ,
Cos ∠φ = = 0,87 Lag
, ,
345 10 x Sin ∠ 29,54
170,095 kVAr
Kapasitas Kapasitor Shunt
I L 15,193
IC 8,77 A
3 3
90
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
Magnetic Contactor
maka di pasang MCCB, (NFB) yang Magnetic contactor diperlukan
dipakai berukuran 160 Ampere sebagai Peralatan kontrol. Beban
kapasitor mempunyai arus puncak
91
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
yang tinggi, lebih tinggi dari beban on/off Magnetik contaktor kapasitor
motor. Untuk pemilihan magnetic shunt agar daya reaktif yang akan
contactor minimal 10 % lebih tinggi disupply ke jaringan/ system dapat
dari arus nominal ( pada AC 3 bekerja sesuai kapasitas yang
dengan beban induktif/kapasitif). dibutuhkan. Dengan acuan
Untuk kapasitor 10 kVAr, In 15,19 pembacaan besaran arus dan
Amp + 10 % = 16,709 Amp, tegangan pada sisi utama Breaker
Pemilihan magnetic dengan range maka daya reaktif yang dibutuhkan
ampere lebih tinggi akan lebih baik dapat terbaca dan regulator inilah
sehingga umur pemakaian magnetic yang akan mengatur kapan dan
contactor lebih lama. berapa daya reaktif yang diperlukan.
Peralatan ini mempunyai bermacam
Digital Regulator (APFC) macam steps dari 6 steps , 12 steps
Digital regulator atau sering juga di sampai 18 steps, yang di pergunakan
sebut Automatic power factor pada penelitian ini 8 step.
controller berfungsi untuk mengatur
92
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
300,150 10
380 3 Cos 16,26
475,031
380 3 475,031 312,655 kVA Gambar 7. Segitiga daya sesudah
perbaikan factor daya
93
Jurnal DISPROTEK Volume 6 No. 2 Juli 2015
Saran
1. Perlu kajian pembahasan perhitungan
untuk pemasangan filter harmonic baik
active maupun passive serta hybrid,
untuk menghilangkan gelombang
harmonisa.
Daftar Pustaka
94