Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Pendidikan Biologi Oktober 2015

Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)


Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali
Tahun Pelajaran 2012/2013

The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model Toward Biology
Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012/2013
Academic Year 2012/2013.

Icha Kurnia Watia, Puguh Karyantob, Slamet Santosac


a)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: d.little_gothicha@yahoo.com
b)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: karyarina@yahoo.co.id
c)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: slametsantosa_bio@yahoo.com

ABSTRACT- The rapid development of science and technology in the 21st century requires
students to think critically, creatively and highly a positive attitude towards science, society,
and possess initiative correspond to issues resulted by the impact of science and technology’s
application. Learning model that correspond to the development of science and technology is
STS learning model, because the learning model allows students actively involved in
learning and to show the role of science and technology in society. The aim of this research is
to know the influence of STS learning model toward biology learning achievement of X
degree students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012/2013 academic year. This research was a
quasi experiment research using posttest only non equivalent group design. This research
applied STS learning model towards experimental group upon class X at SMA Negeri 3
Boyolali in academic year 2012/2013. Cluster sampling was used upon the population. Data
was collected using test and non test method, and analyzed by t-test. T-test results of the
three domains is t count > t table so that Ho is rejected. This research concluded that the
application of STS learning model has taken good effect toward student’s achievement
cognitive, psychomotor, and affective domain in learning biology of SMA Negeri 3
Boyolali.

Keywords: Science Technology Society Learning Model, Biology Learning Achievement.

Pendahuluan baik dampak positif yaitu mempermudah


Penguasaan Ilmu pengetahuan dan pekerjaan manusia dan dampak negatif
teknologi (IPTEK) merupakan kunci terhadap kehidupan manusia dan
penting abad 21. Hasil perkembangan lingkungan. Peningkatan kualitas sumber
IPTEK banyak digunakan bagi daya manusia menjadi hal yang utama untuk
kepentingan masyarakat dan membawa menghadapi perkembangan IPTEK.
dampak terhadap setiap aspek kehidupan Kualitas sumber daya manusia tergantung
1
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013

pada mutu pendidikan suatu negara. pemanfaatannya untuk pengambilan


Pendidikan IPA (biologi) memiliki peran keputusan (Wenno, 2008).
penting dalam peningkatan mutu Model pembelajaran STM dilandasi
pendidikan, khususnya dalam menghasilkan oleh teori konstruktivisme yang
peserta didik yang berkualitas,yaitu menekankan pada pengembangan konsep
manusia yang mampu berpikir kritis, dalam struktur kognitifnya secara mandiri
kreatif, dan memiliki sikap positif terhadap oleh siswa. Model pembelajaran tersebut
sains, masyarakat serta berinisiatif dalam menekankan agar siswa dapat berpikir,
menanggapi isu di masyarakat yang menilai, memecahkan masalah, dan
diakibatkan oleh dampak perkembangan mengambil keputusan (Mikdar, 2006).
IPA dan teknologi. Landasan konstruktivis STM merupakan
Model pembelajaran yang mengikuti keunggulan yang dapat membekali siswa
perkembangan ilmu pengetahuan dan menghadapi tantangan-tantangan kompetisi
teknologi termasuk model pembelajaran di abad 21 (Nur, 2006). Model
Sains Teknologi Masyarakat (STM). pembelajaran STM menuntut agar peserta
Model pembelajaran tersebut didik diikutsertakan dalam penentuan
memungkinkan siswa berperan aktif dalam tujuan, perencanaan, pelaksanaan, cara
pembelajaran dan dapat menampilkan mendapatkan informasi, dan evaluasi
peranan sains dan teknologi di dalam pembelajaran. Prinsip model pembelajaran
kehidupan masyarakat (Prayekti, 2006). STM adalah pembahasan mengenai isu-isu
Model pembelajaran STM dalam dalam masyarakat yang berkaitan dengan
pendidikan IPA diyakini sebagai model sains dan teknologi, sehingga isu-isu dalam
pembelajaran yang tepat karena berusaha masyarakat tersebut merupakan penata
menjembatani materi di dalam kelas dengan (organizer) dalam model STM (Nurohman,
situasi dunia nyata di luar kelas yang 2006). Pelaksanaannya model pembelajaran
menyangkut perkembangan teknologi dan STM ditujukan untuk melibatkan siswa
situasi sosial kemasyarakatan (Nurohman, dalam kegiatan pemecahan masalah yang
2006). Model tersebut juga menuntut siswa telah mereka identifikasi. Program STM
untuk berpikir kritis dan bertindak ilmiah dimulai dengan masalah nyata dan rasa
dalam menanggapi permasalahan di kepedulian. Siswa fokus pada masalah dan
masyarakat serta dapat mengerti atau pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
memahami bagaimana sains, teknologi dan kehidupan mereka (Bakar et al, 2006).
2
Jurnal Pendidikan Biologi Oktober 2015
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
Sujanem (2006) menyatakan bahwa Desain penelitian adalah posttest only non
model pembelajaran STM dapat equivalent group design dengan
meningkatkan aktivitas, literasi sains dan menggunakan kelas eksperimen (penerapan
teknologi dan dapat menciptakan iklim model pembelajaran STM) dan kontrol
yang kondusif dalam pembelajaran, (pembelajaran ceramah bervariasi).
memberikan kesempatan kepada siswa Populasi dalam penelitian ini adalah
secara aktif untuk terlibat dalam seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3
pembelajaran. Hal tersebut menjadikan Boyolali. Teknik pengambilan sampel
model pembelajaran STM ideal untuk dengan cluster sampling, sehingga terpilih
dijadikan sebagai yang membelajarkan kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan
materi dan KD dalam biologi. Pembelajaran kelas X-5 sebagai kelas kontrol.
STM jauh lebih efektif karena dapat Variabel bebas berupa model
meningkatkan keaktifan siswa di kelas pembelajaran STM dan variabel terikat
sehingga hasil belajar siswa meningkat, adalah hasil belajar biologi siswa yang
yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, mencakup ranah kognitif, afektif, dan
dan psikomotorik yang secara utuh psikomotorik. Teknik pengumpulan data
dibentuk dalam diri individu sebagai yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peserta didik dengan harapan agar dokumentasi, tes dan observasi. Metode
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dokumentasi pada penelitian ini berupa
(Poedjiadi, 2007). Pembelajaran dengan dokumen hasil belajar selama satu semester
menggunakan model pembelajaran STM dengan nilai asli sebagai bahan acuannya
juga dapat membuat pembelajaran lebih yang digunakan untuk mengetahui
bermakna dan menggairahkan (Yager & keseimbangan kemampuan awal siswa
Ackay, 2008). berdasarkan nilai hasil belajar biologi pada
Penelitian bertujuan untuk populasi penelitian. Metode tes digunakan
mengetahui pengaruh model pembelajaran untuk mengambil data hasil belajar ranah
STM terhadap hasil belajar biologi siswa kognitif. Metode observasi dalam penelitian
SMA Negeri 3 Biologi. Hasil belajar ini digunakan untuk mengukur hasil belajar
biologi meliputi hasil belajar ranah kognitif, ranah psikomotorik, ranah afektif dan
afektif, dan psikomotor. keterlaksanaan rancangan pembelajaran.
Metodologi Penelitian Tes uji coba pada instrumen penelitian
Penelitian ini termasuk kuasi dilakukan untuk mengetahui validitas
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. produk moment, reliabilitas, daya beda, dan
3
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013

taraf kesukaran. Selain validasi produk Hasil analisis menunjukkan bahwa


moment, instrumen juga divalidasi konstruk model pembelajaran STM berpengaruh
oleh ahli. terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif.
Analisis data pada penelitian dengan Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
menggunakan uji t. Sebelumnya dilakukan kelompok eksperimen mendapatkan nilai
uji normalitas menggunakan uji lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas Model pembelajaran STM yang
dengan uji Levene’s. diterapkan di kelas eksperimen dengan
Pembahasan materi pengaruh aktivitas manusia terhadap
Data penelitian berupa nilai postes perubahan dan pencemaran lingkungan
hasil belajar biologi. Hasil belajar biologi memberikan kesempatan siswa untuk
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya
afektif. Data postes dianalisis dengan uji-t melalui kegiatan diskusi, perencanaan
untuk mengetahui pengaruh model percobaan dampak limbah rumah tangga
pembelajaran STM hasil belajar biologi. terhadap kehidupan organisme yaitu ikan
Hasil belajar merupakan kesatuan dari dan menganalisis artikel. Pelaksanaan
tiga ranah yang saling mempengaruhi dan pembelajaran STM siswa dituntut untuk
tidak dapat dipisahkan. Hasil analisis aktif, bukan hanya aktif secara fisik tetapi
penelitian ini dihasilkan bahwa model juga aktif secara intelektual. Kegiatan yang
pembelajaran STM mempengaruhi hasil mendukung ranah kognitif yaitu pada tahap
belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. inisiasi dengan pemunculan isu-isu
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif pencemaran yang terjadi di masyarakat
Hasil analisis statistik pengaruh sehingga menuntut siswa untuk berpikir
model pembelajaran STM terhadap hasil kritis dan bertindak ilmiah dalam
belajar kognitif disajikan pada Tabel 1 menanggapi permasalahan di masyarakat
Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM tersebut. Tahap pembentukan konsep
terhadap Hasil Belajar Kognitif
dengan perencanaan percobaan yang
Hasil Keputu menekankan pada pengembangan konsep
t df Sig t(0.25,64)
Belajar san Uji dalam struktur kognitifnya secara mandiri
Kognitif 3.465 64 0.001 1.998 H0
oleh siswa sehingga relevan dengan teori
ditolak
konstruktivisme (Poedjiadi, 2007). Menurut
Mikdar (2006) bahwa model pembelajaran
4
Jurnal Pendidikan Biologi Oktober 2015
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
STM menekankan agar siswa dapat percobaan juga mempunyai kelebihan siswa
berpikir, menilai, memecahkan masalah, akan menjadi lebih yakin atas suatu hal,
dan mengambil keputusan. Siswa dapat hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam
memaknai konsep yang dikonstruk sendiri ingatan siswa (Rustaman, 2005). Kegiatan
sehingga pemahaman siswa meningkat. lain yang dilakukan untuk meningkatkan
Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar hasil belajar kognitif siswa adalah pada
dengan konstruktivistik mempunyai tahap aplikasi konsep yaitu menganalisis
beberapa keunggulan. Pertama, artikel mengenai isu-isu pencemaran yang
pengetahuan akan bertahan lama dan mudah terjadi di masyarakat. Belajar IPA melalui
diingat. Kedua, hasil belajar mempunyai isu-isu sosial di masyarakat yang berkaitan
efek transfer yang lebih baik daripada hasil dengan IPA dan teknologi dirasakan lebih
belajar lainnya. Ketiga, meningkatkan dekat dan lebih mempunyai arti bila
penalaran siswa dan kemampuan untuk dibandingkan dengan konsep-konsep IPA
berpikir secara bebas. Secara khusus, itu sendiri. Pembelajaran STM dengan
belajar penemuan melatih ketrampilan- tahap aplikasi konsep membuat
ketrampilan kognitif siswa untuk pembelajaran lebih bermanfaat sejalan
menemukan pemecahan masalah (Dewi, dengan teori pragmatisme (Poedjiadi, 2007).
2009). Pembelajaran STM menitikberatkan
Kegiatan perencanaan percobaan pada penyelesaian masalah dan proses
didukung dengan kegiatan diskusi, siswa berpikir yang melibatkan transfer jarak jauh
dibagi menjadi beberapa kelompok dan dengan menerapkan konsep-konsep yang
harus memecahkan permasalahan dalam diperoleh di sekolah pada situasi di luar
LKS. siswa membangun konsep bersama sekolah yaitu masyarakat. Setiap tahapan
dalam kelompok yang kooperatif sehingga STM akan memantapkan atau menguatkan
mereka mampu mengingat materi dengan konsep siswa tentang materi yang
lebih baik. disampaikan sehingga didapatkan hasil
Kegiatan percobaan atau eksperimen belajar yang maksimal. Berdasarkan hasil,
pada tahap aplikasi konsep juga menjadi maka model pembelajaran STM
faktor penyebab terjadinya peningkatan memberikan pengaruh positif terhadap hasil
penguasaan konsep. Hal ini terjadi karena belajar biologi ranah kognitif (Prayekti,
melalui kegiatan percobaan siswa diberi 2006).
kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa Pembelajaran STM dapat
ingin tahu dan ingin bisa. Kegiatan meningkatkan penguasaan konsep karena
5
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013

pembelajaran STM mendorong dan Keputusan uji tersebut didukung oleh


memotivasi siswa untuk lebih ingin tahu perolehan nilai yang di dapatkan oleh
secara mendalam materi yang dipelajari, kelompok kotrol dan eksperimen. Perolehan
dampaknya terhadap lingkungan, serta nilai kelompok eksperimen lebih tinggi
memberikan kebebasan kepada siswa untuk daripada kontrol. Perolehan nilai tersebut
mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam dapat diasumsikan bahwa model
proses pembelajaran sehingga siswa merasa pembelajaran STM dapat melatih
dilibatkan secara aktif untuk keterampilan psikomotor siswa sehingga
mengkonstruksi pengetahuan yang mendapatkan nilai yang tinggi.
dimilikinya (Nur, 2006). Hasil belajar psikomotor
2. Hasil Belajar Ranah Psikomotor ditunjukkan dengan keterampilan manual
Hasil analisis statistik pengaruh yang terlihat pada siswa dalam kegiatan
model pembelajaran STM terhadap hasil fisik. Keterampilan tersebut di antaranya
belajar psikomotorik disajikan pada Tabel adalah terampil mengperasikan alat yang
2. digunakan dalam kegiatan praktikum,
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM terampil melakukan prosedur praktikum,
terhadap Hasil Belajar
terampil dalam membuat larutan detergen
Psikomotorik
0,1%, 0,5% dan 1%, terampil

Hasil t df Sig
membersihkan alat dan peralatan praktikum,
t(0.5,62) Keterangan
Belajar dan terampil dalam membuat poster. Hal
Afektif 5.149 64 .000 1.99 thitung > t(α,df) tersebut sesuai Yulaelawati, (2004) yaitu
8 sig < 0,050 aspek keterampilan psikomotor tersebut
Hasil analisis menunjukkan bahwa adalah gerakan dasar, gerakan tanggap, dan
model pembelajaran STM berpengaruh gerakan fisik. Gerakan dasar merupakan
terhadap hasil belajar biologi ranah afektif. pola gerakan yang diwarisi dan terbentuk
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa, berdasarkan campuran gerakan refleks
kelompok eksperimen mendapatkan nilai dengan gerakan yang lebih kompleks seperti
lebih tinggi daripada kelompok kontrol. terampil memilih alat yang digunakan
Hasil analisis menunjukkan H0 dalam kegiatan praktikum. Gerakan tanggap
ditolak dan diputuskan bahwa model (perceptual) merupakan penafsiran terhadap
pembelajaran STM berpengaruh terhadap segala rangsangan yang membuat seseorang
hasil belajar biologi ranah psikomotor. mampu menyesuaikan diri terhadap
6
Jurnal Pendidikan Biologi Oktober 2015
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
lingkungannya. Hasil belajarnya berupa keterampilan proses sains siswa melalui
kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kegiatan percobaan (Bustami, 2010).
kecermatan, seperti terampil membersihkan Kegiatan percobaan dan membuat poster
tempat dan peralatan praktikum. Kegiatan dilakukan sebagai aplikasi teori yang
fisik merupakan kegiatan yang memerlukan diperoleh untuk diterapkan dalam kehidupan
kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan, guna memecahkan masalah pencemaran di
kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara sekitarnya. Pembelajaran biologi yang baik
seperti terampil melakukan prosedur mampu menyajikan konsep-konsep yang
praktikum, terampil dalam membuat larutan dipelajari menjadi contoh yang nyata
detergen (unsur pencemar/polutan) dengan tentang keadaan atau fenomena pada
konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1% dan lingkungan sekitar (Chamany, 2008).
terampil dalam membuat poster. Pembelajaran dengan setiap tahapan STM
Siswa yang terampil melakukan menjadikan pembelajaran lebih bermakna
prosedur percobaan adalah siswa yang sesuai teori belajar bermakna David
secara benar dan sistematis mengikuti Ausubel. Pembelajaran bermakna
langkah praktikum yang mereka susun merupakan suatu proses mengaitkan
sendiri. Siswa terampil membuat larutan informasi baru pada konsep-konsep relevan
detergen (unsur pencemar/polutan) dengan yang terdapat dalam stuktur kognitif
konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1% terlihat seseorang (Dahar, 2011).
dari pembuatan larutan detergen 0,1%, Kegiatan percobaan dalam tahap
0,5%, dan 1% yang sesuai dengan aplikasi konsep yaitu percobaan mengenai
takarannya dan diaduk dengan benar. Siswa dampak limbah rumah tangga terhadap
yang terampil membuat poster terlihat dari organisme yaitu ikan. Tujuan percobaan
pembuatan poster yang rapi, jelas, menarik tersebut untuk mengetahui secara langsung
(diberi warna) serta berisi saran atau dampak limbah rumah tangga terhadap
anjuran untuk penanggulangan pencemaran. kehidupan ikan. Hal tersebut relevan dengan
Pembelajaran STM tidak hanya teori belajar pemrosesan informasi Robert
menekankan peserta didik untuk memahami Mills Gane yang menekankan pengamatan
konsep dan prinsip saja, tetapi juga harus secara langsung pada pembelajaran biologi
memiliki kemampuan berbuat sesuatu sehingga dapat memudahkan semua
dengan menggunakan konsep dan prinsip informasi diproses di dalam otak (Dahar,
yang telah dipahami. Pembelajaran STM 2011). Salah satu kegiatan yang mendukung
melatih keterampilan motorik dan
7
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013

pengamatan langsung adalah kegiatan uji hipotesis diketahui bahwa model


percobaan. pembelajaran STM berpengaruh positif
3. Hasil Belajar Ranah Afektif untuk meningkatkan hasil belajar ranah
Hasil analisis statistik pengaruh afektif. Hal tersebut sejalan dengan hasil
model pembelajaran STM terhadap hasil penelitian dari Nur (2006) yang menyatakan
belajar afektif disajikan pada Tabel 3. bahwa penerapan STM dapat meningkatkan
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM sikap kepedulian terhadap lingkungan siswa
terhadap Hasil Belajar Afektif
Hasil t Df Sig Keputus
MAN II Model Bandung tahun pelajaran
t(0.5,62)
Belajar an Uji 2000/2001. Penelitian yang dilakukan di
Afektif 5.149 64 .000 1.998 H0 SMA N 3 Boyolali dengan materi
ditolak pencemaran menunjukkan 90,91% siswa
telah mencapai ketuntasan pada ranah
Hasil analisis menunjukkan bahwa
afektif.
model pembelajaran STM berpengaruh
Nilai rata-rata afektif siswa di
terhadap hasil belajar biologi ranah afektif.
kelas eksperimen yang menggunakan model
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
pembelajaran STM lebih tinggi
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
dibandingkan dengan kelas kontrol yang
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
menggunakan model ceramah bervariasi.
Ranah afektif berkaitan dengan
Model pembelajaran STM yang diterapkan
sikap, nilai–nilai, interes, apresiasi
di kelas eksperimen memberikan
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan
kesempatan siswa untuk meningkatkan
sosial. Indikator afektidalam pembelajaran
karakter dan keterampilan sosial siswa di
IPA merupakan sikap yang diharapkan saat
kelas melalui penerapan langkah-langkah
dan setelah siswa melakukan proses
STM selama proses pembelajaran.
pembelajaran yang berkaitan dengan sikap
Tahap inisiasi menuntut siswa
ilmiah. Rustaman (2005) menyatakan
cermat dalam mengamati video dan
pembelajaran sains tidak hanya
menganalisis artikel. Tahap pembentukan
menghasilkan produk dan proses, tetapi
konsep menuntut kerjasama siswa dan
juga sikap.
kedisiplinan dalam kelompok untuk
Hasil belajar afektif pada penelitian
menanggapi secara aktif masalah yang harus
ini diperoleh melalui lembar observasi yang
didiskusikan. Tahap aplikasi konsep
dilakukan oleh observer. Berdasarkan hasil
menuntut siswa bertanggung jawab
8
Jurnal Pendidikan Biologi Oktober 2015
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
mengkomunikasikan hasil diskusinya di menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
depan kelas dan mengerjakan tugas yang lestari dan mampu menerapkannya dalam
diberikan oleh guru. Diskusi, penyelesaian kehidupan sehari-hari (Dewi, 2009). Sikap
tugas dan presentasi pada pembelajaran tersebut ditunjukkan dengan merawat alat
STM mampu meningkatkan rasa tanggung dan bahan setelah percobaan dan lebih
jawab siswa, sikap bekerja sama dan tanggap terhadap permasalahan yang terjadi
menghargai pendapat orang lain ketika di masyarakat sehingga mereka dapat
diskusi (Prayekti, 2006). mengambil keputusan berdasarkan
Pembelajaran dengan diskusi dapat pemikiran yang rasional (Prayekti, 2006).
meningkatkan ketrampilan sosial. Terkait Tahap pemantapan konsep menuntut siswa
dengan keterampilan sosial, teori Vygotsky bertanggung jawab menyimpulkan apa yang
menunjukkan bahwa siswa yang belajar telah dipelajari dan memperhatikan
berkelompok mempunyai keterampilan konfirmasi guru mengenai konsep yang
lebih baik dibanding siswa yang belajar telah diajarkan. Tahap penilaian menuntut
sendiri. Kegiatan bekerja sama dalam siswa jujur dan cermat dalam mengerjakan
kelompok menjadikan siswa akan melewati soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
Zone of Proximal Development, yaitu masa Kesimpulan
dimana siswa lebih optimal dalam Berdasarkan hasil penelitian dapat
menerima informasi ketika berada dalam disimpulkan bahwa model pembelajaran
kerja kelompok. Siswa menerima lebih STM berpengaruh nyata terhadap hasil
banyak ide dan informasi dari orang lain belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3
yang dijadikan sebagai pengalaman belajar. Boyolali baik pada ranah kognitif, afektif
Teori Vygotsky sesuai dengan maupun psikomotorik.
pembelajaran STM, ketika siswa melakukan
Daftar Pustaka
kegiatan secara aktif dalam diskusi Bakar, E., Bal, S., Ackay, H. (2006).
kelompok. Proses Scaffolding yang terjadi Preservice Science Teachers
Beliefs About Science –
ketika diskusi kelompok diharapkan mampu Technology and Their Implication
mengembangkan sikap ilmiah siswa. in Society. Eurasia Journal of
Mathematics, Science and
(Poedjiadi, 2007). Technology Education, ISSN:
Pembelajaran STM juga mampu 1305-8223, 2(3).
Bustami, Y. (2010). Upaya Meningkatkan
meningkatkan sikap peduli siswa terhadap Hasil Belajar Siswa SMA melalui
lingkungan. Sikap peduli siswa terhadap Pendekatan Sains Teknologi
Masyarakat (STM) pada Sub
lingkungan yaitu pengetahuan untuk
9
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013

Pokok Bahasan Pencemaran Air. Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S.,


Jurnal Edukasi, 1(1), 59-67. Ahmad, Y., Suroso A., Yudianto,
Chamany, K., Allen, D., & Tanner, K. Rochintaniawati, D., Nurjhani, M.,
(2008). Making Biology Learning
dan Subekti, R. (2005). Strategi
Relevant to Students: Integrating
People, History, and Context into Belajar Mengajar Biologi.
College Biology Teaching, CBE Bandung: UPI & JICA IMSTEP.
Life Sciences Education, 7, 267– Sujanem, Rai. (2006). Optimalisasi
278. Pendekatan STM dengan Strategi
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar Berbasis Masalah dalam
dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Pembelajaran Statis dan Dinamis
Erlangga.
sebagai Upaya Mengubah
Dewi, L. R. (2009). Pembelajaran Student Konsepsi Siswa, Meningkatkan
Team Achievement Divisions Literasi Sains dan Teknologi
(STAD) dan Group Investigation Pelajar Kelaas II3 SMU N 1
(GI) pada Materi Pokok Singaraja. Laporan Penelitian.
Ekosistem Ditinjau dari Sikap STKIP Singaraja.
Peduli Lingkungan Siswa. Tesis Wenno, I. H. (2008). Strategi Belajar
Dipublikasikan, Universitas Mengajar Sains Berbasis
Sebelas Maret, Surakarta. Kontekstual. Yogyakarta: Into
Mikdar, S. (2006). Penelitian Model Media.
Pembelajaran Sains Teknologi Yager, R. E. & Akcay, H. (2008).
Masyarakat (STM) dalam Comparison of Student Learning
Pendidikan Demokrasi dengan Outcomes in Middle School
Menggunakan Modul. Pena Science Classes with an STS
Wiyata Jurdik & Hum, 5(9), 8-22. Approach and a Typical Textbook
Nur, M. (2006). Pembelajaran Fisika Dominated Approach. Research in
(Teknologi Nuklir) dengan Middle Level Education, 31(7), 1-
Pendekatan Sains-Teknologi- 16.
Masyarakat (S-T-M). Jurnal Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan
Pendidikan, 12(1), 61-67. Pembelajaran. Bandung : Pakar
Nurohman, S. (2006). Penerapan Raya.
Pendekatan Sains-Teknologi-
Masyarakat dalam Pembelajaran
IPA sebagai Upaya Peningkatan
Life Skills Peserta Didik. Makalah
Ilmiah Pembelajaran, 2(1).
Poedjiadi, A. (2007). Sains Teknologi
Masyarakat Model Pembelajaran
Kontekstual Bermuatan Nilai.
Bandung: PT. Rosdakarya.
Prayekti. (2006). Penerapan Pendekatan
Sains Teknologi Masyarakat pada
Pembelajaran IPA di SD. Jurdik &
Hum, 9, 1-7.
10

You might also like