Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

AKULTURASI

Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi


_______________________________________________________________________________________________________

POTENSI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius SP)


DI DESA TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA
Agus Rumimpunu1; Jardie A. Andaki2; Victoria E.N. Manoppo2
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado.
1)
2) Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Koresponden email: aguzpunu@yahoo.com

Abstract
The objective of this research was to study the potential business development of Channel catfish farming
(Pangasius sp) in Tatelu Village North Minahasa regency. This research was a case study and the data collected
was analyzed qualitatively and quantitative. Observation and interview to Tatelu village community were used to
gather the primary and secondary data. The results of the research showed that the land, fries, and feed can be used
for the potential businnes development of farming channel catfish in Tatelu village of North Minahasa Regency. The
problems faced by fish culturist included cost, fish disease, level of community education and market demand. The
skill of fish culturist needed to be develop through education , training and socialization about the benefits of fish
culture. This was important due to the development of channel catfish farming had positive impact increasing people
welfare. This is important because the development of channel catfish farming has a positive impact on improving
people's economi
Key words : channel catfish, tatelu village, business development

PENDAHULUAN karena peningkatan produksi melalui


Agribisnis yang baik untuk penangkapan dapat mengganggu
dikembangkan dan memiliki prospek kelestarian sumberdaya perikanan
yang cukup baik salah satunya adalah (Andriyanto et al., 2012)
akuakultur. Akuakultur merupakan sektor Budidaya ikan patin siam
penghasil makanan dengan (Pangasius hypopthalmus) sudah mulai
perkembangan tercepat dan dirintis oleh Sub Balai Penelitian
perkembangan serta peningkatannya Perikanan Air Tawar pada tahun 1980.
terjadi hampir di semua daerah. Populasi Salah satu balai yang juga
global yang meningkat juga mengembangkan komoditas ikan patin
meningkatkan permintaan produk adalah Balai Perikanan Budidaya Air
akuatik juga meningkat (Subasinghe dan Tawar Tatelu (BPBAT Tatelu) (Adam
Soto 2009). Bagi negara berkembang 2009).
dimana menghasilkan 90% hasil dunia, Desa Tatelu Kecamatan Dimebe
akuakultur merupakan sumber protein, merupakan salah satu desa yang telah
pekerjaan, pendapatan dan devisa lama melakukan usaha pemeliharaan
negara (Hishamunda et al. 2009) ikan nila dan ikan mas namun
Ikan patin merupakan ikan yang pembudidaya ikan patin di Tatelu masih
semakin di minati di Indonesia dan kurang dibandingkan dengan lahan yang
menjadi salah satu andalan dalam layak untuk dijadikan tempat budidaya
peningkatan produktifitas budidaya. Hal ikan patin.
ini dapat dibuktikan dengan peningkatan Penelitian ini dilakukan dengan
produksi ikan patin tahun 2015 sebesat tujuan mengidentifikasi potensi
339.069 ton dan meningkat menjadi pengembangan usaha budidaya ikan
437.11 ton pada tahun 2016, produksi Patin yang terdapat di Desa Tatelu
patin masih terus meningkat dimana Kecamatan Dimembe Kabupaten
sasaran produksi patin nasional pada Minahasa Utara dan mendeskripsikan
tahun 2019 yaitu menjadi 1.149.400 ton faktor pendukung dan peluang potensi
(KKP 2016). Peningkatan produksi ikan pengembangan usaha budidaya ikan
dapat dicapai melalui proses akuakultur patin di Desa Tatelu.
_______________________________________________________________________________________________________
713 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

METODE kebun seluas 778 ha, sawah 214 ha,


Tempat dan Waktu Penelitian kolam seluas 65 ha, hutan seluas 90.05
Penelitian ini dilaksanakan di ha, tambang emas seluas 40,27 ha.
Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Jumlah penduduk desa Tatelu sampai
Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian tahun 2016 yaitu 1.712 laki-laki dan
dilakukan bulan Februari sampai Juni 1.651 perempuan dari 938 kepala
2017. keluarga.
Pengumpulan Data Keadaan Sosial Masyarakat Desa
Data yang digunakan adalah Tatelu
data primer dan data sekunder. Ketersediaan/kesiapan petani
Pengumpulan data dilakukan dengan ikan atau pembudi daya di Desa Tatelu
metode (Arikunto, 2002). Metode yang dapat mendukung budidaya ikan
Purposive sampling dimana data diambil Patin. Dari 11 responden, sebanyak 4
dari pembudidaya ikan Patin yang ada di berpendidikan SMA (36.36%) dan 4
Desa Tatelu Kabupaten Minahasa. lainnya berpendidikan SMP (36.36%),
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, sedangkan 3 sisanya ber- pendidikan
maka penelitian ini bersifat eksploratif Sarjana (27.28%) namun dari data
atau mengungkapkan keadaaan keseluturan penduduk di Desa Tateli
sebenarnya dari objek penelitian. yang berpendidikan tamat SMP sebesar
30.45% dan tamat SMA 21.47%.
Analisis Data
Pendidikan masyarakat di desa Tatelu
Potensi pengembangan usaha
Kecamatan Dimembe Kabupaten
budi daya ikan patin yang terdapat di
Minahasa Utara.
Desa Tatelu Kecamatan Dimembe
Tabel. Pendidikan Masyarakat di Desa Tatelu
Kabupaten Minahasa Utara dinalisa
Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara
berdasarkan analisis deskriptif kuantitatif No. Menurut Status Pendidikan Jumlah
dan deskripsi kualitatif. Dan faktor 1. Tamat SLTP 994
pendukung dan peluang terhadap 2. Tamat SLTA 701
potensi pengembangan usaha budidaya 3. Tamat Akademi / Diploma 148
4. Tamat Perguruan Tinggi 98
ikan patin di Desa Tatelu memakai Jumlah 3.264
analisis deskriptif kualitatif melalui
penjabaran dari Analisis SWOT Adanya perbedaan tingkat
(Rangkuti 2008). pendidikan dapat mempengaruhi
produktifitas kerja yang berdampak
HASIL DAN PEMBAHSAN langsung terhadap peningkatan produk
Keadaan Umum Desa Tatelu akuakultur. Upaya lain selain pendidikan
Desa Tatelu merupakan salah formal dapat dilakukan untuk menambah
satu desa di wilayah Kecamatan pengetahuan dari pembudidaya tentang
Dimembe, yang terletak di Kabupaten cara memelihara ikan patin.
Minahasa Utara. Ketinggian dari dasar Kelompok empat kelompok
laut 450 sampai 600 meter dengan suhu pembudidaya di desa Tatelu dengan
rata-rata 20 sampai dengan 29 derajat komoditas ikan budidaya yang berbeda
celcius. Desa Tatelu adalah salah satu beda seperti: komoditas nila dikelola
Desa di wilayah Kecamatan Dimembe oleh kelompok tani Merut Mandiri dan
dengan jumlah jaga 6 jaga dengan luas Merut dengan jumlah total kolam
wilayah 1.217.98 ha. terdiri dari sebanyak 16 kolam,dan komuditas ikan
Perkampungan seluas 32,65 ha, ladang/ mas dikelola oleh kelompok tani Pemerta
_______________________________________________________________________________________________________
714 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

dan Sendangan Indah dengan jumlah Pasar


total kolam 15 kolam. Ikan Patin dipasarkan
Desa Tatelu meiliki potensi berdasarkan umur ikan Patin seperti
pengembangan usaha budidaya ikan untuk pemasokan benih, kebutuhan
Patin. Hal itu berdasarkan Balai konsumsi dan permintaan indukan.
Budidaya Air Tawar Tatelu Yang
Penyakit
memiliki produksi benih dan induk ikan
Dalam bisnis pasti ada
Patin, Sehingga masyarakat dengan
kendalanya, begitu juga dengan usaha
mudah untuk memperoleh benih dan
budidaya ikan Patin ini. Kendala yang
induk ikan Patin. Selain itu dari sisi lahan
biasa dialami dalam bisnis ini adalah
dimana para petani pembudidaya dapat
penyakit akibat infeksi bakteri , jamur
mengembangkan unit usaha
atau vitus dan kematian akibat
budidayanya, mereka pun juga dapat
penurunan kualitas air.
membantu dalam program
Analisis SWOT merupakan
pengembangan usaha dari budidaya
perencanaan strategis klasik yang terdiri
ikan Patin.
dari analisis strength (kekuatan),
Faktor yang Mempengaruhi weakness (kelemahan), opportuinity
Perkembangan Usaha Budidaya Patin (peluang) dan threat (ancaman).
Sumber daya air Persentase analisis SWOP menurut
Sumber daya air merupakan jumlah responden.
kebutuhan utama untuk usaha budidaya
ikan air tawar. Air yang melimpah di Tabel. Persentase Analisis SWOT Menurut
Jumlah Responden
Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kekuatan (Strenght)
Kabupaten Minahasa Utara memberikan Jml
peluang kepada masyarakat untuk No. Uraian *) Responden Persentase(%)
mengembangkan usaha budidaya air (orang)
1. S1 1 9,09
tawar. Irigasi, air sungai dan juga air 2. S1, S2, S3 4 36,36
PAM merupakan modal besar guna 3. S3 2 18,18
memproduksi ikan air tawar melalui 4. S3, S4 3 27,27
kegiatan budidaya. 5. S4 1 9,09
Total 11 100,00
Sumberdaya Lahan Kelemahan (Weakness)
1 W1 2 18.18
Di Desa Tatelu memiliki lahan 2 W1, W3 4 36,36
yang bisa dioptimalkan untuk kegiatan 3. W2 2 18,18
budidaya yaitu dari lahan pembudidaya 4. W2,W3 3 27,27
Total 11 100,00
langsung maupun dari pihak Balai Benih Peluang (Opportunity)
Air Tawar Tatelu tersebut. Kemudidan 1 O1, O3 5 45,45
lahan dari masyarakat umum semuanya 2 O1, O2, O3 3 27,27
dapat dioptimalkan untuk 3. O2 2 18,18
4. O2, O3 1 9,09
pengembangan budidaya. Total 11 100,00
Pakan Ancaman (Threats)
1 T1 8 72,72
Pakan bisa berupa pellet dan 2 T1, T2 3 27,28
dapat diperoleh dari Balai Budidaya Air Total 11 100,00
Tawar Tatelu yang memiliki produksi
S1 : benih mudah didapatkan
sendiri dengan harga 11000/kg. S2 : sistem imunnya kuat

_______________________________________________________________________________________________________
715 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

S3 : tersedia lahan yang luas imunnya yang kuat dan memiliki banyak
S4 : memiliki banyak minat dari penjual dan hanya
memerlukan biaya yang rendah
minat dari penjual dan hanya
W1 : kurangnya minat konsumen memerlukan biaya rendah dengan
W2 : belum terlaksananya pemasaran ikan patin persentasi kekuatannya 36.36% dari 11
W3 : kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap
ikan patin
responden. Peluang akan masa
O1 : dalam masa pemeliharaannya cepat pemeliharaan rendah, memiliki harga
O2 : belum ada pembudidaya ikan patin dalam skala cukup bersaing sebesar 45%, namun
besar ancaman tertitinggi yang mana dalam
O3 : memiliki harga yang cukup bersaing yang
dapat diekspor sampai luar negeri pemasaran kurang minat dari konsumen
T1 : dalam pemasaran kurang minat dari konsumen juga diperoleh 72.72%.
T2 : belum tersedia perusahaan yang Pengelompokan alternatif
membutuhkan ikan patin
dilakukan dalam strategi pengembangan
usaha budidaya ikan patin desa Tatelu.
Dari data di atas dapat dilihat
bahwa benih ikan mudah didapat, sistem
Strengths Weaknesses
S/O W/O
1) Mengajak masyarakat untuk membuka 1) Menyelenggarakan promosi Tentang potensi
Opportunities

usaha budidaya patin kegunaan ikan Patin


2) Usaha yang sudah ada dapat 2) Mengadakan sosialisasi tentang manfaat budidaya
dikembangkan ikan Patin
3) Penyuluhan terhadap masyarakat tatelu khususnya
3) Pembentukan kelompok pembudidaya
pembudidaya terkait pemasaran
S/T W/T
1) Dalam pembentukan usaha perlu ada
1) Perlu ada pelatihan tentang cara Budidaya dan
TPD (tenaga pendamping desa) untuk
Threats

pemasaran patin
membuka usaha budidaya Patin
2) Perlu adanya PPL (penyuluh perikanan 2) Bekerjasama dengan akademisi dan balai
lapangan) dalam rangka memperoleh kesehatan ikan dan lingkungan dalam mengatasi
hasil yang efektif penyakit produk air tawar terutama patin

KESIMPULAN Malahayu, Brebes, Jawa Tengah. Media


Akuakultur Volume 7 Nomor 1 Tahun 2012
Tersedianya lahan, benih, pakan
dasumberdaya manusia yang dapat Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
digunakan untuk pengembangan usaha
budidaya ikan Patin yang potensial di [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2016.
Laporan Kinerja (LKJ) Direktorat Jendral
Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Perikanan Budidaya tahun 2016. Jakarta (ID) :
Kabupaten Minahasa Utara. KKP
Ketersediaan lahan dan masih Hishamunda N, Ridler NB, Bueno P, Yap WP.2009.
kurangnya pembudidaya ikan Patin Commercial aquaculture in Southeast Asia:
merupakan peluang pengembangan Some policy lesson. Food Policy 102-107
usaha budidaya ikan Patin. Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta.
Subasinghe R, Soto D. 2009Global aquaculture and
Andriyanto S, Tahapari E, Insan I.2012. Pendederan
its role in sustainable development. Reviews
Ikan Patin di Kolam Outdoor untuk
in Aquacultur. 1:1-2.
Menghasilkan Benih Siap Tebar di Waduk

_______________________________________________________________________________________________________
716 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195

You might also like