Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 569

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 58


A. URUSAN WAJIB

1. Urusan Pendidikan

Dalam urusan Pendidikan di Sulawesi Selatan, merujuk pada agenda


pertama dan kebijakan RPJMD maka pembangunan pendidikan diarahkan
pada 5 prioritas kebijakan adalah: 1) Pendidikan Gratis, 2) Peningkatan
Kualitas Pelayanan Pendidikan, 3) Promosi Pendidikan, 4) Pemberantasan
Buta Aksara, 5) Pengembangan Budaya Baca. Tentunya program-program
lain juga menjadi faktor pendorong pelaksanaan dari 5 prioritas program
tersebut.

Urusan pendidikan merupakan urusan yang paling urgen dalam


pemenuhan terhadap tujuan untuk pemenuhan hak dasar masyarakat,
salah satunya adalah meningkatnya Indeks Pendidikan Provnsi Sulawesi
Selatan. Kelima kebijakan pada pilar agenda 1 tersebut dimaksudkan
mendorong percepatan terhadap pertumbuhan indeks pendidikan
masyarakat Sulawesi Selatan. Hal itu juga didorong dengan RKPD Provinsi
Sulsel sejak tahun 2008 hingga periode 2011, peningkatan terhadap
kualitas hidup masyarakat menjadi prioritas pembangunan sejak empat
tahun terakhir ini.

Pada tahun 2011, urusan ini melaksanakan15 program dan 95


kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.24.513.436.250,-
dengan realisasi sebesar Rp.22.811.114.528,- atau 93,06 % untuk
merealisasikan dan menjabarkan priorotas-prioritas tersebut dan juga
menjabarkan RKPD pada prioritas peningkatan kualitas pelayanan untuk
pemenuhan hal dasar, dengan 3 target utama yaitu : Pada tahun 2011
angka rata-rata lama sekolah mencapai 7,95 tahun, mengalami
peningkatan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2010 yaitu 7,80
tahun. Pada tahun 2011 angka melek huruf mencapai 90,02 persen
dibanding tahun 2010 yaitu 87,75 persen.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 59


Berdasarkan pelaksanaan dari penanganan urusan pendidikan maka
Pemerintah Provinsi bertekad meningkatkan pembangunan pendidikan
karena itu kemudian dapat kita ketahui berasama Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun pelajaran 2010/2011 pada SD/MI 100%, SMP/MTs 98,75 % dan
SMA/SMK/MA 66,34 %. Angka transisi SD/MI ke SMPT/MTs mencapai 97,22
% dan AT SMP/MTs ke SMA/SMK/MA sebesar 94,83 %.

Besaran angka partisipasi kasar tentunya sangat dipengaruhi oleh


Program Buta Aksara yang dilaksanakan pada Tahun 2011, sehingga
Target Nasional APK Pendidikan Dasar Provinsi Sulawesi Selatan telah
mencapai 117,6 %.

Dalam mencapai program prioritas tersebut dapat digambarkan


capaiannya sebagai berikut : Dalam rangka Pendidikan Gratis Pemerintah
Provinsi Sulsel telah melaksanakan kegiatan :

1) Perencanaan dan Monitoring atas pelaksanaan kegiatan kepada


Kabupaten/Kota dengan data sebagai berikut :

Sasaran 24 Kabupaten/Kota dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.490.100.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.490.094.000,- atau
100 % dan capaian realisasi fisik sebesar 100 %. Terdapat anggaran
pembiayaan yang tidak terserap sebesar Rp. 6.000,-.

2) Pendataan Pelaksanaan Pendidikan Gratis dengan hasil sebagai berikut


:

Telah tercover jumlah siswa dari 24 kabupaten/kota sebagai dasar


penetapan pemberian bantuan dana Pendidikan Gratis sebesar 60 %
dari Pemprov Sulsel dengan jumlah dana sebesar Rp.
175.706.792.120,-

Sementara itu dalam peningkatan kualitas pelayanan pendidikan


dilaksanakan kegiatan :

1) Fasilitasi Pembangunan Gedung Pendidikan dan Ruang Penunjang


Lainnya, Fasilitasi Pembangunan Ruang Laboratorium IPA, Bahasa,
Komputer dan Peralatan Pendidikan lainnya, Fasilitasi Pengadaan
Bahan dan Peralatan Penunjang Pendidikan Lainnya, Fasilitasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 60


Pengadaan Meubelair yang kemudian hasilnya adalah rehabilitasi
gedung SD/MI sebanyak 1 (satu) ruang kelas, SMP/MTS sebanyak 1
(satu) ruang kelas, SMA/Aliyah sebanyak 1 (satu) ruang kelas.

Hasil dari pelaksanaan Program Promosi Pendidikan, dengan kegiatan :

1) Pemberian Beasiswa bagi 1.000 mahasiswa berprestasi.

2) Pemberian Beasiswa bagi 1.000 mahasiswa yang kurang mampu


dalam penyelesaian skripsi.

3) Telah diadakan 2 (dua) kali pelatihan dan pemanfaatan media dan


program pembelajaran dan pengembangan program multimedia
interaktif.

4) Telah diadakan 1 (satu) kali pelatihan internet bagi guru SMP, SMA,
dan SMK.

5) Dilaksanakan 1 (satu) kali pelatihan computer multi media tingkat


dasar dan lanjutan.

6) Pelaksanaan 1 (satu) Kali Workshop penulisan bahan ajar berbasis


TK audio dan multi media, dan lain-lain (dapat dlihat pada lampiran)

Maka mutu pendidikan dan tenaga kependidikan telah berhasil


dalam peningkatan kualifikasi pendidikan guru S1/D4 sejumlah 26.239
orang, dan peningkatan kompetensi guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK
sebanyak 67,34 % guru. Sehingga dari 152.481.000 guru yang berada di
Sulawesi Selatan yang memenuhi kualifikasi pendidikan S1 dan D4
sebanyak 99,98 %.

Dengan upaya mutu dan kompetensi pendidik dan tenaga


kependidikan tersebut berhasil diikuti capaian prestasi para tenaga
pendidik antara lain guru berprestasi tingkat Nasional Yang kemudian
meningkatkan peserta didik antara lain dengan diperolehknya gelar juara
The Best Theory dan The Best Simulation pada Olympiade Sains Tingkat
Nasional dan pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) Tahun 2011
dimana Sulsel menempati posisi 8 besar dengan merebut 2 Medali Emas, 1
Medali Perak dan 1 Medali Perunggu serta 1 Juara Harapan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 61


Selain itu dalam rangka Pogram Pemberantasan Buta Aksara, maka
kegiatan yang mendukung pemberantasan buta aksara adalah TOT
Pendidikan Alquran bagi guru agama, guru mengaji dan mubalig yang
telah dilakukan kepada 500 orang dengan volume 25 %.

Dalam hal pelaksanaan Program Pengembangan dan Pembinaan


Budaya Baca dengan kegiatan melakukan Fasilitasi Pengadaan SUKMA
sebanyak 10.000 lembar dan telah dikembangkan sebanyak 1.918 Taman
Bacaan Pendidikan Al-Quran dan melakukan proses belajar mengajar
fasilitasi pengadaan Bahan Ajar Pendidikan Al-Quran.

Program, Kegiatan dan Realisasinya

Beberapa program yang mendukung program prioritas dari


penanganan urusan pendidikan yaitu :

1) Program Peningkatan Pelayanan Akses Masyarakat terhadap Fasilitas


Pendidikan

Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :

a) Biaya Operasional SLB Sentra. Hasil yang dicapai melalui kegiatan


ini yaitu tersedianya operasional PLB Sentra dengan hasil
terlaksananya operasional PLB Sentra.

b) Workshop Guru Pembimbing Khusus (GPK). Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tersedianya tenaga GPK dengan hasil
terlaksananya program GPK .

c) Pelatihan Keterampilan Guru PK/PLK. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tersedianya guru keterampilan PK dan PLK dengan
hasil terlaksananya pelatihan keterampilan.

d) Workshop Pembuatan KTSP SD. Hasil yang dicapai melalui kegiatan


ini yaitu terlaksananya kegiatan workshop pembuatan KTSP SD
dengan hasil dipahaminya kurikulum SD.

2) Program Peningkatan Kualitas dan Distribusi Fasilitas Pendidikan,


Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 62


a) Pengadaan Peralatan Sarana Kantor UPTD BLPT/BPPKT. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu tercapainya penyediaan bahan dan
peralatan penunjang pendidikan lainnya dengan hasil satu paket
bahan dan peralatan penunjang pendidikan berfungsi .

b) Pengadaan Sarana Praktek Seni Media Rekam. Hasil yang dicapai


dengan melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan sarana
praktek seni media rekam dengan hasil tersedianya sarana praktek
seni media rekam.

c) Tambahan Ruang Kelas TK PGRI (PKBM) Kelurahan Siwa Kecamatan


Pitumpanua Kabupaten Wajo. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini yaitu terlaksananya tambahan ruang kelas TK PGRI (PKBM)
dengan hasil tersedianya ruang kelas TK PGRI.

d) Pembangunan RKB SMA 3 Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya
pembangunan RKB SMA 3 Kec.Tempe Kab.Wajo dengan hasil
tersedianya RKB SMA 3 Kec.Tempe Kab.Wajo.

e) Pembangunan RKB Kelas 1 MI No.64 Berrutekko Kecamatan Kahu


Kabupaten Bone. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya pembangunan RKB Kelas 1 MI No.64 Berrutekko
Kec.Kahu Kab.Bone dengan hasil tersedianya RKB Kelas 1 MI No.64
Berrutekko Kec.Kahu Kab.Bone.

f) Pembangunan Mushallah SMP 2 Borong. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlaksananya pembangunan mushallah SMP 2
Borong dengan tersedianya mushallah SMP 2 Borong.

3) Program Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah

Program ini dilaksanakan melalui 17 kegiatan :

a) Pengelolaan Beasiswa bagi 1.000 Mahasiswa S1 dan S3 Luar Negeri.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya
pengelolaan beasiswa bagi 1500 mahasiswa S1, 150 S2, dan S3 luar
negeri dengan hasil meningkatnya mutu dan akses pendidikan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 63


b) Workshop Pengembangan KTSP SMA. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terlaksananya workshop pengeembangan KTSP
SMA dengan hasil meningkatnya daya saing siswa.

c) Workshop Pembinaan Manajemen Unit Produksi SMK. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
workshop pembinaan manajemen unit produksi SMK dengan hasil
adanya peningkatan mutu manajemen pelaksanaan unit produksi
SMK.

d) Workshop Guru Bidang studi Keahlian Bisnis dan Manajemen. Hasil


yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
workshop guru bidang studi keahlian bisnis dan manajemen dengan
hasil terlaksananya kegiatan workshop.

e) Desiminasi KTSP SMK. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya desiminasi kurikulum pada tingkat sekolah menengah
kejuruan se sulawesi selatan dengan hasil adanya pemahaman dan
keseragaman tentang pelaksanaan kurikulum pada SMK .

f) Uji Kompetensi/Ujian Nasional Produktif BPPKT. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu ini siswa lulus kompetensi (kompeten)
dengan hasil tercapainya kompetensi standar nasional.

g) Workshop Pembinaan MGMP SMA Sulawesi Selatan. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya workshop
pembinaan MGMP SMA Sulsel dengan hasil meningkatnya mutu
proses dan hasil pembelajaran SMA di Sulsel sesuai tuntutan
standar nasional pendidikan.

h) Workshop Program Sertifikasi Guru SMK. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta workshop program
sertifikasi guru SMK tahun 2011 dengan hasil terlaksananya
kegiatan workshop program sertifikasi guru SMK tahun 2011.

i) Workshop Guru Bidang Studi Keahlian dan Rekayasa. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
workshop guru bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa tahun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 64


2011 dengan hasil terlaksananya kegiatan workshop guru bidang
studi keahlian teknologi dan rekayasa tahun 2011.

j) Diklat Kompetensi Instruktur SMK. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tercapainya kompetensi dasar pada instruktur
BPPKT/BLPT dengan hasil 15 orang instruktur kompeten.

k) Pembinaan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi SMA.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu meningkatnya
kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas SMA/MA dalam
mengikuti tingkat nasional dengan hasil adanya kesiapan guru,
kepala sekolah dan pengawas SMA/MA berprestasi mengikuti tingkat
nasional.

l) Workshop Tim Pembina Olympiade Sains (OSN) SMA. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu kegiatan ini terlaksananya
workshop tim pembina olimpiade sains (OSN) SMA Tk. Kab/Kota
dengan hasil tersedianya bank soal olimpiade sains SMA di kab/kota.

m) Workshop Pendalaman Materi Program IPA, Bahasa dan IPS SMA


yang di UN kan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya workshop pendalaman materi program Bahasa, IPA,
dan IPS SMA yang di UN kan dengan hasil rasio jumlah guru SMA
yang sudah mengikuti workshop pendalaman materi program
Bahasa, IPA, dan IPS SMA yang di UN kan meningkat.

n) Workshop Penjaringan Peserta Ujian Nasional SMA. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya penjaringan peserta
ujian nasional SMA dengan hasil meningkatnya mutu pelayanan
pendidikan menengah.

o) Workshop Penyempurnaan KTSP SMA. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlaksananya workshop penyempurnaan KTSP
SMA dengan hasil tersedianya perangkat pembelajaran SMA.

p) Pelatihan Peningkatan Profesi guru. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlaksananya pelatihan peningkatan profesi guru

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 65


SMA dengan hasil meningkatnya prestasi akademik dan non
akademik peserta didik SMA.

q) Pelatihan Peningkatan Mutu Pendidikan SMK. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pelatihan peningkatan mutu
pendidikan SMK dengan hasil meningkatnya prestasi akademik
peserta didik SMK.

4) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program ini dilaksanakan melalui 18 kegiatan :

a) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SSN dan RSBI SMA. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terkoordinasinya pelaksanaan
program pendidikan di SMA dengan meningkatnya mutu pelayanan
pendidikan menengah.

b) Monitoring dan Evaluasi S3 Luar Negeri. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlakasananya monitoring dan evaluasi S3 di luar
negeri dengan tersedianya data mengenai pelaksanaan S3 di luar
negeri.

c) Sinkronisasi Penyusunan LAKIP Bidang Pendidikan. Hasil yang


dicapai melalui kegitan ini yaitu terlaksananya kegiatan sinkronisasi
penyusunan LAKIP dengan hasil tersusunnya LAKIP Dinas Pendidikan
Tahun 2011.

d) Rapat Koordinasi Forum SKPD Bidang Pendidikan. Hasil yang dicapai


melalui kegitan ini yaitu terlaksananya kegiatan rapat koordinasi
forum SKPD bidang pendidikan dengan hasil persentase aparat yang
telah mengikuti rapat koordinasi forum SKPD bidang pendidikan.

e) Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlaksananya kegiatan rakor bidang pendidikan
dengan hasil jumlah aparat yang mengikuti rakor bidang pendidikan.

f) Koordinasi dan Sinkronisasi Program BPKB dengan Kepala SKB Kab./


Kota. Hasi yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tercapainya
kesesuaian data dan program antara BPKB dengan SKB bidang PNFI

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 66


kab/kota dengan tersedianya data dan program BPKB dengan SKB
dan bidang PNFI kab/kota.

g) Monitoring dan Evaluasi SMK/RSBI. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah anggota tim monitoring
dengan hasil adanya data pelaksanaan program SMK/RSBI.

h) Monitoring dan Pemanfaatan Jardiknas Zona Kantor dan Schoolnet.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya
pengembangan dan pengendalian/pembinaan pemanfaatan
jardiknas zona kantor dengan hasil tersedianya analisis data
pemanfaatan jardiknas zona kantor.

i) Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Non Formal. Hasil yang


dicapai melalui kegiatn ini yaitu tersedianya data hasil program
kegiatan dengan tercapainya peningkatan pelaksanaan program
pendidikan nonformal.

j) Seminar Pendidikan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu


terlaksananya seminar pendidikan dengan 24 kab/kota.

k) Monitoring dan Evaluasi Tim Pembinaan MGMP SMA. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya monev pelaksanaan
MGMP SMA di Sulsel dengan hasil meningkatnya kompetensi guru
SMA di Sulsel dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran.

l) Monitoring dan Evaluasi Pemantauan TV Edukasi. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengembangan dan
pengendalian/pembinaan pemanfaatan TV edukasi dengan
tersedianya analisis data pemanfaatan TV edukasi.

m) Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi


Akselerasi dan PLB. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
tersedianya data PK dan PLK dengan hasil terlaksananya monitoring
dan pendataan PK dan PLK.

n) Penjaringan Data Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan


Khusus (PK/PLK). Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 67


tersedianya data PK dan PLK dengan hasil terlaksananya monitoring
dan pendataan PK dan PLK.

o) Seminar dan Lokakarya Pendidikan Pembentukan Karakter Anak


pada Pendidikan Dasar. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya seminar dan lokakarya dengan hasil dipahaminya
pendidikan pembentukan karakter anak pada pedidikan dasar.

p) Iklan Layanan Masyarakat. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini


yaitu terlaksananya iklan layanan masyarakat dengan hasil
tersedianya layanan masyarakat.

q) Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Gratis. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya program pendidikan gratis
di Kab/Kota dengan tersusunnya kegiatan program pendidikan gratis
di Kab/Kota.

r) Pelatihan TKT (Teaching Knowledge Test) Guru di Newzealand. Hasil


yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya program studi
kemitraan sister school RSBI diluar negeri dengan hasil adanya
kesamaan program antara sekolah indonesia dan luar negeri.

5) Program Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal.

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :

a) Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bulu Arallae. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu adanya peningkatan mutu
pengelola pusat kegiatan belajar msyarakat PTK PNF dengan hasil
terlatihnya pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat se Sulawesi
Selatan .

6) Program Intensifikasi dan Perluasan Akses Pendidikan Keaksaraan


Fungsional

Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan :

a) Pemberantasan Buta Aksara Latin (Tingkat Dasar). Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terbentuknya kelompok belajar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 68


keaksaraan fungsional tingkat dasar dengan hasil adanya warga
belajar yang sudah melek aksara.

7) Program Pengembangan dan Pembinaan Budaya Baca

Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

a) Fasilitasi Pembinaan Guru Mengaji dan Muballiq. Hasil yang dicapai


melalui kegiatn ini yaitu terbinanya guru mengaji dan guru agama
SD dengan hasil tersedianya guru mengaji dan guru agama serta
mubaliq yang berkualitas dengan sasaran 2.000 orang.

b) Pembuatan dan Penggandaan Buku Pendidikan. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengembangan dan
pembinaan budaya baca dengan hasil meningkatnya mutu budaya
baca.

c) Pembuatan Buku Panduan Produk Syariah pada Pendidkan Dasar.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya buku
panduan syariah dengan hasil dipahaminya pendidikan syariah pada
pendidikan dasar.

8) Program Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Bertaraf Internasional


(SSN, RSBI, dan SBI) dan Sekolah Kategori Mandiri (SKM).

Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :

a) Pembinaan dan Pengembangan Bahan Ajar Sekolah


Unggulan/Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMK
Berbasis IT. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan di RSBI dengan hasil tersedianya guru yang mahir
mendayagunakan ICT/TIK di sekolah.

b) Pembinaan dan Pengembangan Bahan Ajar Sekolah


Unggulan/Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA
Berbasis IT. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaituterlaksananya pembinaan dan pengembangan pendidik dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 69


tenaga kependidikan di RSBI dengan hasil tersedianya guru yang
mahir mendayagunakan ICT/TIK di sekolah.

9) Program Pembentukan Daya Saing dan Karakter Bangsa

Program ini diaksanakan dengan 2 kegiatan :

a) Pembinaan Tata Tertib Siswa Berlalulintas Jenjang Pendidikan Dasar


dan Menengah. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya pembinaan tata tertib berlalu lintas dengan hasil
meningkatnya persentase siswa yang mengimplementasikan tertib
berlalu lintas.

b) Orientasi Wawasan Kebangsaan bagi Tenaga Kependidikan dan


Pendidikan Nonformal. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya kegiatan wawasan kebangsaan bagi tenaga
kependidikan khususnya guru agama, dengan hasil tersedianya
jumlah tenaga kependidikan yang telah mendapatkan keterampilan
dan kedisiplinan untuk mewujudkan kesadaran kehidupan
berbangsa bernegara dan bela negara dengan sasaran 100 orang
guru.

10)Program Promosi Minat Keilmuan

Program ini dilaksanakan melalui 13 kegiatan :

a) Penyelenggaraan Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) Siswa


SMP Terbuka Tingkat Provinsi ke Tingkat Nasional. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya kegiatan Lomojari
Siswa SMP Terbuka dengan hasil dipahaminya pelaksanaan Lomojari
Siswa SMP Terbuka.

b) Penyelenggaraan Seleksi dan Pembinaan Festival dan Lomba Seni


Siswa SMP Tingkat Provinsi ke Tingkat Nasional. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya kegiatan festival dan lomba
seni siswa SMP dengan hasil dipahaminya pelaksanaan festival dan
lomba seni siswa SMP.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 70


c) Gebyar dan Lomba PK dan PLK. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini yaitu tersedianya siswa yang kreatifitas dengan hasil
terlaksananya gebyar dan lomba PK dan PLK.

d) Olympiade Sains Nasional (OSN) PK dan PLK. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tersedianya siswa olimpiade sains nasional
dengan hasil terlaksananya olimpiade sains nasional.

e) Pembinaan Peserta Lomba Olahraga, Seni dan OSN PK/PLK Tingkat


Nasional. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya
siswa berprestasi dengan hasil terlaksananya pembinaan siswa.

f) Pelaksanaan dan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya lomba
dan pembinaan OSN SMA dengan hasil meningkatnya mutu dan
daya saing siswa-siswa SMA.

g) Pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat TAP MPR-RI dan UUD 1945


(Provinsi dan Nasional). Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya cerdas cermat TAP MPR tingkat SMA dengan hasil
meningkatnya mutu dan daya saing siswa.

h) Olympiade Sains Terapan SMK Tingkat Nasional. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta yang
mengikuti Olimpiade Sains Terapan siswa SMK Tingkat Nasional
kontingen Sulawesi Selatan tahun 2011 dengan hasil terwujudnya
daya saing yang kompetitif bagi SMK dalam persaingan Global.

i) Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SLB Tingkat SD, SMP,
SMA dan SMK di Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya kegiatan festival lomba seni siswa tingkat nasional
dengan hasil meningkatnya mutu dan daya saing siswa.

j) Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta lomba
keterampilan siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi Tahun 2011 dengan
hasil terbentuknya peserta LKS SMK Tingkat Nasional Tahun 2011
Kontingen Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 71


k) Gelar Prestasi dan Bela Negara Siswa SMK Tingkat Provinsi. Hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
gelar prestasi dan bela negara siswa SMK Tingkat Provinsi Tahun
2011 dengan hasil terbentuknya peserta Gelar Prestasi dan Bela
Negara siswa SMK Tingkat Nasional tahun 2011 Kontingen Sulawesi
Selatan.

l) Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya festival dan lomba
seni siswa nasional dengan hasil meningkatnya mutu dan daya
saing siswa.

m) Pelaksanaan dan Pembinaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional


(FLS2N) SMA. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
tersedianya jumlah peserta lomba kompetensi siswa (LKS) SMK
tingkat nasional kontingen Sulawesi selatan dengan hasil terwujudnya
daya saing yang kompetitif pada diri siswa dalam persaingan global.

11)Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

a) Gaji dan Tunjangan. Hasil yang dicapai dengan sasaran 12 bulan.

b) Tambahan Penghasilan PNS. Hasil yang dicapai dengan sasaran 12


bulan.

c) Tambahan Penghasilan Guru PNSD Non Sertifikasi. Hasil yang


dicapai dengan sasaran 12 bulan.

12)Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini dilaksanakan melalui 12 kegiatan :

a) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik sehingga dapat terealisir tepat waktu.

b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor dengan hasil meningkatnya kenyamanan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 72


dalam melakukan aktivitas keuangan program pendidikan gratis
untuk pendidikan dasar.

c) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jasa jaminan milik daerah
dengan hasil pemanfaatan barang milik daerah lebih optimal.

d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan


Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
tersedianya jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional dengan pemanfaatan fasilitas kendaraan
dinas/operasional lebih optimal.

e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tersedianya jasa administrasi keuangan dengan
hasil meningkatnya pengelolaan administrasi perkantoran.

f) Penyediaan Peralatan/Alat Rumah Tangga. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan peralatan rumah
tangga dengan tersedianya peralatan rumah tangga.

g) Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat/Tamu. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan makanan dan
minuman dengan tersedianya makanan dan minuman untuk
kebutuhan rapat dan tamu.

h) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya koordinasi dan
konsultasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
dengan terjadinya kelancaran informasi dan komunikasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

i) Pengelolaan/Penyempurnaan Arsip. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah berkas administrasi yang
diarsipkan lebih baik.

j) Penyediaan Jasa Tenaga Kerja. Hasil yang dicapai melalui kegiatan


ini yaitu tersedianya tenaga kebersihan, operator, dan tenaga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 73


keamanan dengan meningkatnya kebersihan, administrasi kantor
dan keamanan kantor.

k) Peningkatan Siaran Pendidikan Komunikasi Informasi dan Realese


Berita. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya
jumlah siaran pendidikan komunikasi informasi dan release berita
yang dilaksanakan dengan terlaksananya siaran pendidikan
komunikasi dan release berita.

l) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, Alat Tulis Kantor, Barang


Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaitu tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja dengan
penggunaan fasilitas kerja lebih optimal.

13)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan ;

a) Pemeliharaan Alat-Alat Angkutan Bermotor. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan dan
pemeliharaan alat-alat angkutan dengan tersedianya dan
terpeliharanya alat-alat angkutan.

b) Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja, Tempat Tinggal dan


Pekarangan Kantor. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya pemeliharaan bangunan gedung tempat kerja,
tempat tinggal dan pekarangan dengan tepeliharanya gedung
tempat kerja, tempat tinggal dan pekarangan kantor.

14)Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :

a) Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan pakaian sipil
harian dengan tersedianya pakaian sipil harian.

15)Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 74


a) Penyelesaian Kasus-Kasus Kepegawaian/Temuan Pengawasan
Fungsional. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu jumlah
kasus kepegawaian/temuan pengawasan fungsional yang
diselesaikan dibanding jumlah kasus kepegawaian yang bermasalah
dengan rasio jumlah kasus kepegawaian/temuan pengawasan
fungsional yang diselesaikan dibanding jumlah kasus kepegawaian
yang bermasalah lebih optimal.

b) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah guru yang dinilai
angka kredit jabatan fungsionalnya dibanding jumlah guru yang ada
dengan rasio jumlah guru yang dinilai angka kredit jabatan
fungsionalnya dibanding jumlah guru yang ada.

c) Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Guru Golongan IV. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu jumlah guru golongan IV yang
berhasil dilatih penulisan karya ilmiah dibanding dengan jumlah
guru golongan yang ada dengan meningkatnya rasio jumlah guru
golongan IV yang berhasil dilatih penulisan karya ilmiah dibanding
jumlah guru golongan IV yang ada.

d) Motivasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Formal dan Nonformal.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya
hardiknas dan hari guru dengan meningkatnya motivasi tenaga
pendidik dan kependidikan formal dan non formal.

e) Pameran Pembangunan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini


yaitu terlaksananya pameran pembangunan dengan meningkatnya
motivasi tenaga pendidik dan kependidikan formal dan non formal.

16)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan


Keuangan

Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja


SKPD. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tercapainya
jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi SKPD yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 75


dihasilkan dengan tersusunnya laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi SKPD.

b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pembuatan laporan
keuangan semesteran dengan tersusunnya laporan keuangan
semesteran.

c) Penyusunan Laporan Keuangan akhir Tahun. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tersusunnya laporan keuangan dengan
terpenuhinya laporan pertanggungjawaban keuangan.

d) Penyusunan dan Pembahasan RKA dan DPA. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya penyusunan dan
pembahasan RKA dan DPA dengan hasil tersusunnya RKA dan DPA.

e) Pengendalian dan Pengawasan Penerapan Azas Efisiensi dan


Efektifitas Penggunaan Dana. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaitu terlaksananya pengendalian dan pengawasan penerapan
pelaksanaan APBD secara efisien dan efektif dengan meminimalisir
penggunaan dana secara efisien dan efektif.

f) Pelaksanaan Operasional Kantor. Hasil yang dicapai melalui kegiatan


ini yaitu terlaksananya pelayanan operasional perkantoran dengan
hasil meningkatnya aktivitas operasional perkantoran.

g) Peningkatan Kinerja Aparatur. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini


yaitu meningkatnya motivasi kerja tenaga aparatur dengan hasil
kinerja aparatur.

h) Implementasi Pemanfaatan Aplikasi Sistem Managemen Keuangan.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya
pemanfaatan aplikasi sistem manajemen keuangan dengan hasil
peserta dapat mengimplementasikan sistem aplikasi manajemen
keuangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 76


Permasalahan dan Solusi

1) Jumlah dan Pemerataan Guru untuk Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar


(SD) belum memenuhi dan merata, dengan uraian permasalahan :

- Formasi kebutuhan khususnya untuk daerah terpencil dan


kepulauan kurang diminati calon pendidik.

- Program pemerataan guru belum dioptimalkan sesuai dengan


kualifikasi dan kompetensi pendidik.

Adapun solusi yang diharapkan, yaitu :

- Diperlukan koordinasi antara pusat, provinsi dan kabupaten dalam


sistem rekrutmen penerimaan pegawai khususnya untuk
guru/pendidik.

- Perlu dibangun sistem pemerataan dengan berbasis teknologi


informasi yang disesuaikan kualifikasi dan kompetensi pendidik.

2) Sertifikasi Guru untuk Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),


dengan uraian permasalahan :

- Terlambatnya penetapan Surat Keputusan sebagai penerima


tunjangan profesi tenaga PAUD dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

- Nomor Rekening pada Bank penerima tunjangan bagi tenaga


pendidik, PAUD sebagian besar diajukan yang sudah tidak aktif
(ditutup).

- Sumber pembiayaan untuk pembayaran tunjangan dialokasikan


dalam dua bentuk APBN yang dikelola oleh Dinas Pendidikan
Provinsi dan DAU yang dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota,
menyebabkan sebagian duplikasi.

Adapun solusi yang diharapkan, yaitu :

- Diperlukan koordinasi antara LPTK (Perguruan Tinggi),


Kemendikbud, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota untuk
mempercepat penyelesaian Surat Keputusan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 77


- Sosialisasi program sertifikasi masih perlu diintensifkan kepada
semua pengelola dan calon penerima tunjangan profesi (sertifikasi)

- Koordinasi dengan provinsi dan kab/kota untuk saling memberi


informasi tentang sumber pembiayaan yang dikelola untuk
tunjangan profesi.

3) Pemenuhan Status Satuan Pendidikan di Jenjang Diknasmen untuk 1


RSBI/Perkabupaten/kota dan keberlangsungan pembinaannya, dengan
uraian masalah :

- Kemdikbud melakukan evaluasi/revitalisasi kelembagaan dan


keberhasilan.

Adapun solusi yag diharapkan, yaitu :

- Diperlukan evaluasi secara komprehensif dari semua aspek Standar


Nasional Pendidikan.

- Diperlukan sharing melalui porsi pembagian kewenangan terutama


menyangkut sarana gedung, proses pembelajaran dan alat peraga
pendidikan.

Keberhasilan yang Dicapai

Adapun keberhasilan yang diraih pada Tahun 2011, baik melalui


pembinaan kepada satuan pendidikan, pendidik, maupun kepada
pembinaan kesiswaan, Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas
Pendidikan mendapatkan :

1) Penghargaan

Penghargaan “PASIAD EDUCATION AWARD 2011”, dari Negara


Donor Turki yang bergerak di bidang pendidikan untuk Gubernur
Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH,
atas kepedulian dalam pemenuhan terhadap kebutuhan dasar
masyarakat Sulawesi Selatan, penyelenggaraan Program Pendidikan
Gratis yang terjangkau dan bermutu, khususnya untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

2) Prestasi dalam Pembinaan Ketenagaan dan Kesiswaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 78


Beberapa prestasi yang dicapai para pendidik dan tenaga
kependidikan dalam tahun 2011 antara lain :

a) Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Melalui lomba berprestasi


dan berdedikasi tahun 2011, Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan
sebagai Juara Umum Tingkat Nasional dengan capaian sebagai
berikut:

- Juara I Tk.Nasional Guru Berprestasi (Abd.Hajar, S.Pd, M.Pd,


Guru SMAN Makassar)

- Juara I Tk.Nasional Guru Berdedikasi (Drs.Daeng Ngilau, Guru


SMAN 1 Benteng, Kabupaten Selayar)

- Juara II Tk.Nasional Guru Berprestasi sekaligus Juara II Intel


Education Award (Mustafa, SST, Guru SMKN 4 Makassar)

- Juara III Tk.Nasional, Tutor Paket C Kesetaraan (Drs.Andi


Burhanuddin, Tutor Paket C Toddopuli Kota Makassar)

- Peringkat IX Lomba Kreatifitas SMA LB (Cayus Setyawan, Guru


SMA LB Makassar)

- Peringkat IX Kepala SMA Berprestasi (Drs.Jidar Barahima, Kepala


SMAN 1 Liliriaja Kabupaten Soppeng)

- Peringkat VIII Pengawas SMA Berprtestasi (Drs. Sabri, Pengawas


SMA/SMK Kabupaten Soppeng)

b) Peserta Didik

Pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) Tahun 2011,


Provinsi Sulsel menempati posisi 8 besar dengan merebut 2 Medali
Emas, 1 Perak, 1 Perunggu dan 1 Juara Harapan. Selain itu, Dia
Ega Indiriani, Siswa SDN 56 Rantepao IV Kabupaten Toraja Utara
mendapatkan Juara I Tk.Nasional, Lomba Cipta Lagu Tingkat SD.
Untuk Event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tahun
2011, Siswa SMA meraih 2 Medali Emas dan 2 Medali Perak,
menempatkan posisi Sulsel Peringkat III Nasional. Sedangkan
untuk SMP meraih 3 Medali Emas dan 1 Medali Perunggu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 79


Pada Pelaksanaan Kegiatan Olimpiade Sains Nasional tersebut,
perebut medali untuk bidang studi kimia mendapatkan predikat
“THE BEST THEORY“, sedangkan untuk bidang studi ekonomi
mendapatkan predikat “THE BEST SIMULATION”.

2. Urusan Kesehatan

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang paling


penting dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Oleh karena
itu Urusan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan ditangani oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah masing-masing : Dinas Kesehatan,
Badan Pengelola RS Labuang Baji, RS Khusus Daerah, RSU Haji, RSIA
Sitti Fatimah, RS Ibu dan Anak Pertiwi, Pusat Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut, Akper Anging Mammiri Makassar, Balai Kesehatan
Kulit, Kelamin dan Kosmetika, RSU Sayang Rakyat, Balai Pelayanan
Kesehatan, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, dan UPTD Transfusi
Darah. Terdapat 5 Program Prioritas yang menjadi program utama
dalam penanganan urusan kesehatan yaitu: 1) Kebijakan Kesehatan
Gratis, 2) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan, 3) Perbaikan
Gizi Masyarakat, 4) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular, 5) dan Promosi Kesehatan.

Secara umum dapat digambarkan beberapa indicator yang


menunjukkan keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan
antara lain : Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB)
dan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan perhitungan Umur
Harapan Hidup waktu lahir terjadi peningkatan dari tahun 2008
sebesar 69,8 tahun menjadi 70,28 tahun pada tahun 2011. Angka
Kematian Bayi pada tahun 2008 sebesar 7/100.000 kelahiran hidup
(KH) sementara tahun 2011 mengalami penurunan menjadi
5/100.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) juga
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2008 sebesar 97/100.000
KH menjadi 76/100.000 KH (116 Kasus di Sulsel) pada tahun
2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 80


Dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat dengan
sasaran menurunkan angka prevalensi balita gizi kurang dari 20
persen sampai tahun 2011 tercapai sebesar 18,6% (Riskesdas
2010). Sementara kasus gizi buruk pada balita ditemukan sebanyak
810 kasus (2011) dan prevalensi balita gizi buruk adalah 6,4%
(Riskesdas 2010).
Sementara pelaksanaan kebijakan Kesehatan Gratis dilakukan
melalui Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang belum
memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan (ASKES, ASABRI,
JAMSOSTEK, dll) pada unit pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas)
dan Kelas III Rumah Sakit Pemerintah. Pada tahun 2008, cakupan
kepesertaan Program Kesehatan Gratis mengalami peningkatan,
yaitu pada tahun 2008 sebanyak 2.336.875 orang dan meningkat
menjadi 4.742.757 orang pada tahun 2011.
Dalam menunjang Kebijakan Kesehatan Gratis, program yang
dilaksanakan pada tahun 2011 adalah :
1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, yang antara lain
Semiloka Pemantapan dan Pengembangan Kesehatan Gratis,
Diseminasi dan Informasi Pelayanan Kesehatan Gratis, serta
Penyusunan Petunjuk Teknis Kesehatan Gratis. Di samping itu
juga dilakukan Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah sakit dalam
rangka optimalisasi upaya peningkatan pelayanan kesehatan
gratis. Khusus untuk pelayanan kesehatan gratis di
Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
memberikan bantuan keuangan (40%) pada tahun 2011 sebesar
Rp 174.982.029.170,-

2. Disamping program tersebut di atas, juga telah dibangun RS


Sayang Rakyat Non Kelas yang hingga saat ini pembangunannya
telah mencapai 30% dengan kapasitas sebanyak 250 Tempat
Tidur.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 81


Gambaran yang berkaitan dengan situasi penyakit menular antara
lain :

1. Incidence Rate (IR) Penyakit Demam Berdarah Dengue mengalami


penurunan yaitu pada tahun 2010 sebesar 49/100.000 penduduk
(4.225 kasus) menjadi 22/100.000 penduduk pada tahun 2011,
dengan jumlah kasus sebanyak 1.876.

2. Kasus HIV-AIDS pada tahun 2011 sebanyak 1.257 orang terdiri


dari jumlah penderita HIV sebanyak 607 orang sedangkan
penderita AIDS sebanyak 650 orang. Dari penderita AIDS tersebut
sebanyak 206 orang telah meninggal dunia.

3. Penyakit TB Paru Positif mengalami peningkatan penemuan kasus


yaitu pada tahun 2011 ditemukan sebesar 8.939 kasus sementara
pada tahun 2010 ditemukan sebesar 5.219 kasus. Upaya untuk
meningkatkan angka kesembuhan TB Paru dilakukan antara lain
dengan menerapkan pengobatan melalui sistem DOTS.

4. Kasus Malaria pada tahun 2011 sebesar 29.412 kasus, dimana


dalam menurunkan kasus malaria positif tersebut dilakukan
sosialisasi obat malaria (ACT).

Untuk lebih memaksimalkan pelayanan kesehatan pada rumah


sakit provinsi, ketersediaan rumah sakit pemerintah di Sulawesi
Selatan tahun 2011 terdapat 33 Rumah sakit yang terdiri dari RSU
Pusat sebanyak 2, RSU Provinsi sebanyak 3 buah, RS Khusus Provinsi
sebanyak 3 buah serta RSU kabupaten/kota sebanyak 25 buah.
Rumah Sakit TNI/Polri sebanyak 6 buah dan Rumah Sakit Swasta
sebanyak 34 buah. Rumah sakit khusus swasta sebanyak 17 buah.
Jumlah puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 423 buah terdapat
penambahan dari tahun 2010 hanya 8 buah. Puskesmas rawat inap
sebanyak 200 buah, puskesmas rawat jalan sebanyak 223 buah.
Dalam rangka pembangunan kesehatan masyarakat di pedesaan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 82


maka dilakukan pengembangan siaga dengan penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat ( pembinaan desa siaga/poskesdes)
dengan memberikan kesehatan dasar lainnya. Untuk Poskesdes pada
tahun 2011 terdapat 1.447 unit.

Kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik milik


pemerintah maupun swasta masih terus dioptimalkan melalui
program standarisasi pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas ini
dapat dilihat pada pencapaian akreditasi rumah sakit pemerintah
maupun swasta sebagai berikut :

1). Rumah Sakit Umum Pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan yang


telah terakreditasi pada tahun 2011 sebanyak 26 RSU dengan
rincian 4 RSU lulus akreditasi 12 standar, 22 RSU lulus akreditasi
5 standar.

2.) Rumah Sakit Khusus Pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan


pada tahun 2011 yang lulus akreditasi 3 RSK dengan rincian 2
RSK lulus akreditasi 12 standar dan 1 RSK lulus akreditasi 5
standar.

Di samping itu, untuk lebih mengoptimalkan pelayanan


kesehatan masyarakat, prioritas anggaran juga diarahkan untuk
pemenuhan ketersediaan obat-obatan (buffer stock).

Untuk mendukung upaya tersebut dilaksanakan Program Pengadaan


Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Program Pengembangan dan
Pemanfaatan Obat Asli Indonesia dengan total dana sebesar
Rp.804.250.000,- dengan realisasi sebesar Rp.803.974.000,-
(99,97%).

Dalam hal pelaksanaan pengawasan dan pengendalian


kesehatan makanan telah dilakukan Sosialisasi Pedoman Cara
Produksi Pangan yang baik dan Pembinaan Penggunaan Bahan
Tambahan Makanan (BTM) pada Industri Rumah Tangga di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 83


Kabupaten/Kota yang masing-masing diikuti oleh 24 orang dari 24
Kabupaten/Kota.

Pada tahun 2011 telah dicapai keberhasilan melalui Program


Pembinaan Pengembangan Kabupaten/Kota Sehat, dimana Provinsi
Sulawesi Selatan berhasil memfasilitasi sehingga terdapat 12
Kabupaten/Kota yang mendapatkan Penghargaan Kabupaten/Kota
Sehat (Swasti Saba) dari Menteri Kesehatan RI pada Hari Kesehatan
Nasional (HKN) pada tanggal 12 November 2011 di Jakarta.

Adapun Kabupaten/Kota yang mendapat Penghargaan Swasti Saba


adalah sebagai berikut :
1. Kota Palopo (Wistara, 6 tatanan)

2. Kota Makassar (Wistara, 6 tatanan)

3. Kabupaten Soppeng (Wiwerda, 4 tatanan)

4. Kabupaten Enrekang (Wiwerda, 4 tatanan)

5. Kota Parepare (Wiwerda, 4 tatanan)

6. Kabupaten Pinrang (Padapa, 2 tatanan)

7. Kabupaten Sidrap (Padapa, 2 tatanan)

8. Kabupaten Wajo (Padapa, 2 tatanan)

9. Kabupaten Bantaeng (Padapa, 2 tatanan)

10.Kabupaten Bulukumba (Padapa, 2 tatanan)

11.Kabupaten Kepulauan Selayar (Padapa, 2 tatanan)

12.Kabupaten Pangkep (Padapa, 2 tatanan)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 84


Urusan ini ditunjang dengan anggaran sebesar
Rp.177.679.934.848,- dengan realisasi anggaran mencapai
Rp.167.075.857.616,19,- serta alokasi anggaran melalui belanja
tidak langsung, yakni bantuan alokasi keuangan pelayanan
kesehatan gratis bagi Kabupaten/Kota Provinsi Sulsel sebesar
Rp.113.980.728.000,-

a. Program, Kegiatan dan Realisasinya

Adapun gambaran program/kegiatan dan kinerja yang berhasil


dicapai setiap SKPD yang menangani Urusan Kesehatan yang
dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kesehatan, RSU Daerah Labuang
Baji, RS Khusus Daerah, RSU Haji, RSIA Sitti Fatimah, RS Ibu dan
Anak Pertiwi, Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Akper
Anging Mammiri Makassar, Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan
Kosmetika, RSU Sayang Rakyat, Balai Pelayanan Kesehatan, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, dan UPTD Transfusi Darah.

(1)Dinas Kesehatan

Salah satu SKPD dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi


Selatan yang menangani Urusan Kesehatan adalah Dinas
Kesehatan, dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 20 program
pembangunan dan 114 kegiatan. Dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.14.258.798.200,- dengan realisasi sebesar
Rp.13.756.485.102,- atau 96,48% melalui program dan
kegiatan :

1) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat


Dengan melaksanakan program ini diharapkan dapat mencapai
3 indikator kinerja yakni ; 1) Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin dari target 100 % dengan realisasi
100 %. 2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin dari target 100 % terealisasi 100 %. 3)
Rata-rata kunjungan puskesmas dari target 15 % terealisasi
21,03 %. Adapun kegiatan yang menunjang program ini adalah
6 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 85


a) Semiloka Pemantapan dan Pengembangan Kesehatan Gratis

b) Diseminasi dan Informasi Pelayanan Kesehatan Gratis

c) Bimtek Monitoring Evaluasi Kesehatan Gratis

d) Penyusunan Petunjuk Teknis Kesehatan gratis

e) Penunjang Program Kesehatan Gratis

f) Konsultasi dan Bimbingan Teknis dan Pemantapan


Kesehatan Gratis

2) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Indikator kinerja dari program ini adalah menurunnya Angka


Kematian Ibu (AKI) tahun 2011 sebesar 76/100.000 Kelahiran
Hidup (116 kasus) dari target sebesar 116/100.000 KH,
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 90,60 % dari target 84 %,
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 52,60 %
dari target 41 %, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi sebesar 92,17 % dari
target 83 %, cakupan pelayanan ibu nifas sebesar 84,96 % dari
target 84,23 %, cakupan peserta KB aktif 68,72 % dari target
67,44 %. Program ini didukung dengan 5 kegiatan :

a) Pertemuan Penguatan Akselerasi Pencapaian MDG’s 5

b) Peningkatan dan Pengembangan Manajemen Program


Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

c) Pengadaan Sarana Pencatatan dan Pelaporan Program


Kesehatan Ibu dan KB

d) Pertemuan Penguatan Jaringan dan Mitra Kerja untuk


Pelaksanaan Pemantapan P4K dan Amanat Persalinan

e) Penyusunan Perencanaan Program untuk Peningkatan


Pelayanan Komplikasi Obstetry Maternal dan Perinatal

3) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 86


Melalui program ini diharapkan dicapai indikator cakupan
pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota. Program ini didukung dengan 1
kegiatan :

a) Peningkatan Kemampuan Petugas IGD Rumah Sakit

4) Program Upaya Kesehatan Mayarakat

Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian


penurunan angka kematian dan angka kesakitan, dengan
didukung 5 kegiatan :

a) Pemilihan Puskesmas Berprestasi

b) Pengembangan Asuhan Keperawatan Berbasis Penanganan


Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK) di
Kabupaten/Kota

c) Pelatihan Scrining Kesehatan Indera Pendengaran bagi Guru


UKS di Kabupaten/Kota

d) Pengembangan Kegiatan UKGM pada Puskesmas Perkotaan

e) Penyusunan Pedoman Akreditasi Puskesmas

5) Program Standarisai Pelayanan Kesehatan

Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator


kinerja; 1) Presentase Kab/Kota yang memiliki Profil sebesar 100
% dari target 100 %. 2) Presentase RS Pemerintah yang
terakreditasi 93,55 % dari 100 %. 3) Presentase RS Swasta
terakreditasi sebesar 20 % dari target 50 %. 4) Presentase RS
Pemerintah yang BLUD sebesar 10 % dari target 40 %

Program ini didukung dengan 10 kegiatan :

a) Pengembangan Sistem Perencanaan dan Penganggaran,


Administrasi Keuangan serta Hukum Kesehatan

b) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 87


c) Pengembangan Kesehatan Daerah (Penyempurnaan
Penyusunan PERDA Sistem Kesehatan Provinsi)

d) Diklat Patiet Safety

e) Diklat Customer Service

f) Workshop akreditasi RS 12 Pelayanan untuk RS Pemerintah


dan Swasta

g) Peningkatan Klasifikasi Rumah Sakit

h) Pengembangan Komunikasi dan Publikasi Kesehatan


(Website)

i) Pertemuan Koordinasi Program Upaya Kesehatan

j) Pengembangan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas


(Pilot Project)

6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator


kinerja ; 1) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 4-24 bulan dari keluarga miskin sebesar 88 %
dari target 87,92 %, 2) Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan sebesar 87,40 % dari target 87,40 %, 3) Prevalensi
gizi kurang sebesar 18,60 % dari target 23,90 %, 4) Prevalensi
gizi buruk sebesar 6,40 % dari target 5 %, 5) Kecamatan bebas
rawan gizi sebesar 55 % dari target 51 % dan 6) Cakupan D/S
Posyandu sebesar 66 % dari target 70 %. Program ini didukung
dengan 2 kegiatan :

a) Bimbingan Teknis dan Supervisi Program Perbaikan Gizi

b) Sosialisasi PERDA No.6 Tahun 2010 tentang ASI Eksklusif

7) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program


pemenuhan kebutuhan obat dengan mengoptimalkan
penggunaan obat tradisional dari sumber daya alam yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 88


tersedia. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 2
kegiatan yaitu :

a) Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat Bahan Alam


Indonesia (Self Medication)

b) Pembinaan, Evaluasi dan Pelaporan

8) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator


kinerja yaitu Presentase obat generik berlogo dalam
persediaan obat sebesar 98 % dari target 90 %. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 4 kegiatan yaitu :

a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

b) Sosialisasi PP 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian

c) Pelatihan CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif)

d) Pemeliharaan Instalasi Farmasi

9) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung


pengawasan keamanan makanan yang beredar di masyarakat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 2 kegiatan
yaitu :

a) Sosialisasi Pedoman Cara Produksi Pangan yang baik

b) Pembinaan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM)


pada Industri RT di Kabupaten/Kota

10)Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator


kinerja ; 1) Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang tahu
secara komprehensif mengenai AIDS/HIV 11,80 % dari target
80 %, 2) Prevalensi HIV<0,5 % dari target <0,5 %, 3)
Angka/jumlah kematian malaria 7 kasus dari target 65 kasus,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 89


4) Proporsi anak balita tidur dengan kelambu yang direndam
insektisida 72,80 % dari target 65 %, 5) Prevalensi Tuberculosis
139/100.000 penduduk dari target 210/100.000 penduduk, 6)
Angka Kematian Tuberculosis 271 kasus dari target 155 kasus,
7) DOTS-Angka penemuan penderita Tuberculosis (BTA+) baru
55 % dari target 55 %, 8) DOTS-Angka Kesembuhan penderita
Tuberculosis 89 % dari target 85 %, 9) Prevalensi kasus
filariasis 0 dari target <1 % per kab/kota, 10) Prevalensi Kasus
DBD (IR) 22/100.000 penduduk dari target 39,2 per 100.000
penduduk, 11)Presentase Rumah Tangga yang mempunyai
akses terhadap air yang layak dikonsumsi 68,50 % dari target
63%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 27
kegiatan, yaitu :

a) Pelatihan Dokter Mahir HIV dan AIDS bagi Petugas


Kesehatan dan Rumah Sakit

b) Pemeliharaan Cool Room Program Imunisasi dan Distribusi


Vaksin

c) Pelaksanaan Kampanye Campak

d) Supervisi Supportif Kesehatan Matra

e) Monev Program Kesehatan Transmigrasi

f) Supervisi Supportif Program Kesehatan Hyperbarik

g) Semiloka Penerapan Model Health Action pada Nelayan


Penyelam Tradisional

h) Penyelenggaraan Posko Terpadu dan Operasional Kapal


Penanggulangan Bencana

i) Pengadaan Buffer Stock Insectisida

j) Pertemuan Gerdunas TB Tingkat Provinsi

k) Pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR)

l) Supervisi Supportif Sistem Kewaspadaan Dini Respon KLB

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 90


m) Pengembangan Provincial Epidemiologi Surveilance Team
(PEST)

n) Penyelidikan/Penanggulangan KLB Penyakit Menular

o) Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Kanker Leher


Rahim dan Payudara di Gowa (Pilot Projec)

p) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program PPTM

q) Dialog Interaktif dan Radio Spot Penyakit Kusta

r) Pengadaan Format RR P2 Kusta

s) Pertemuan JUMBARA (Jumpa Bakti Gembira) Tingkat Provinsi


Orang yamg pernah mengalami Kusta (OYPMK)

t) Pengadaan Logistik Program P2 TB

u) Sosialisasi Obat Malaria (ACT)

v) Pertemuan Evaluasi dan Perencanaan Program Kesehatan


Haji

w) Pelatihan Entomologi Bagi Pengelola Program Kab/Kota


Tk.Provinsi

x) Supervisi Supportif Program P2 Typhoid

y) Supervisi Supportif Program P2 Ispa

z) Supervisi Supportif Program P2 Diare

aa)Survei Evaluasi Mikrofilaria Rate

11)Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini dilaksanakan dalam rangka tercapainya indikator


kinerja ; 1) Presentase Rumah Tangga yang mempunyai Akses
terhadap air yang layak dikonsumsi 68,50 % dari target 63 %,
2) Presentase Rumah Sehat 80,15 % dari target 79 %, 3)
Presentase TTU Sehat 80,15 % dari target 79 %, 4) Proporsi
Rumah dengan akses berkelanjutan terhadap air minum 68,50
% dari target 68,25 %, 5) Proporsi Rumah dengan akses

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 91


berkelanjutan terhadap sanitasi layak di perkotaan dan
pedesaaan 61,40 % dari target 61 %, 6) Presentase
cakupan sanitasi dasar 74,23 % dari target 74,20 %. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 1 kegiatan :

a) Penilaian Kab/Kota Sehat Tingkat Provinsi dan Nasional

12)Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator


kinerja ; 1) Presentase Desa Siaga Aktif 68,48 % dari target
77,23 %, 2) Presentase Posyandu yang Purnama dan Mandiri
46 % dari target 45 %, 3) Presentase Rumah Tangga ber PHBS
46,59 % dari target 65 %. Kegiatan yang dilaksanakan
sebanyak 12 kegiatan, yaitu :

a) Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup


Sehat

b) Peningkatan Kesadaran Pola Hidup Sehat

c) Pengembangan UKBM, Generasi Muda dan Peran serta


Masyarakat (Lomba Posyandu Tingkat Provinsi)

d) Pengembangan Kemitraan Swasta dan Organisasi


Masyarakat (Pertemuan Kemitraan Swasta, Ormas, dan
Ketua Forum Desa Siaga)

e) Pengembangan UKBM, Generasi Muda dan PSM


(Pengembangan SBH)

f) Pengembangan UKBM, Generasi Muda dan PSM (Lomba


Desa Siaga Tingkat Provinsi)

g) Terhadap (Pertemuan Pemantapan Revitalisasi Posyandu)

h) Rekrutmen Tenaga Penyuluh Kesehatan

i) Pertemuan Tenaga Penyuluh Kesehatan

j) Sosialisasi Dampak Rokok terhadap Kesehatan pada Dokter


Kecil

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 92


k) Penyebarluasan Informasi Kesehatan Dampak Rokok
terhadap Kesehatan pada Dokter Kecil

l) Sosialisasi Dampak Rokok terhadap Kesehatan pada


Kelompok Potensial

13)Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan

Tujuan program ini adalah dalam rangka mendukung


pelaksanaan program kesehatan gratis. Adapun kegiatan yang
mendukung sebanyak 2 kegiatan :

a) Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat

b) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas


Monitoring dan Evaluasi

14)Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Kinerja yang ingin dicapai dari program ini adalah dengan


kegiatan ; 1) Puskesmas yang melaksanakan Santun Lansia
sebanyak 227 PKM, 2) Presentase Lansia yang mendapat
pengobatan sebesar 25,39 %, 3) Jumlah Kelompok Lansia
sebesar 7.094 kelompok dan yang aktif 6.071 kelompok, 4)
Presentase Lansia yang mengalami gangguan kemandirian
sebesar 7,63 %. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak
1 kegiatan, yaitu :

a) Peningkatan Pemberdayaan Usia Lanjut

15)Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita

Indikator Kinerja dari program ini adalah ; 1) Cakupan


Kunjungan Bayi 81,84 % dari target 86,04 %, 2) Cakupan
Pelayanan Anak Balita 82,69 % dari target 62,21 %, 3)
Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat 91,94 % dari
target 83,89 %. Kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 3
kegiatan, yaitu :

a) Peningkatan Pembinaan Pelaksanaan Kegiatan SIDITK dan


PKRT.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 93


b) Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita.

c) Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan, Neonatus, Bayi,


Balita dan Usia Sekolah.

16)Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini dilaksanakan melalui 12 kegiatan :

a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya
kebutuhan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan air.

b) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu tertibnya penatausahaan dan
pengelolaan administrasi keuangan.

c) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan ATK.

d) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan
barang cetakan dan penggandaan.

e) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan
surat menyurat.

f) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-


Undangan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
tersosialisasinya peraturan perundang-undangan.

g) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan makanan
dan minuman rapat dan tamu.

h) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar


Daerah. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terkoordinasinya kegiatan-kegiatan antara Dinkes Provinsi
dengan Pusat, Daerah dan Bagian lain.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 94


i) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan
Bangunan Kantor (lanjutan). Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terpasangnya instalasi listrik.

j) Penyediaan Bahan Kebersihan. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan bahan
kebersihan Dinas Kesehatan.

k) Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos lainnya. Hasil


yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersosialisasinya
peraturan perundang-undangan.

l) Inventarisasi Asset Daerah. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tersosialisasinya peraturan perundang-
undangan.

17)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan :

a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu berfungsinya
kendaraan dinas operasional.

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. Hasil


yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya gedung
kantor.

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor/Rumah Tangga.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu berfungsinya
peralatan kantor.

d) Pembangunan Pagar Kantor Dinas Kesehatan Provinsi


Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu bahan
penimbunan halaman Dinas Kesehatan Provinsi Sul-Sel.

e) Pengadaan Peralatan Kantor, Rumah Tangga dan Mobiler.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya
peralatan kantor, rumah tangga dan meubelair.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 95


f) Pengadaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu berfungsinya tenaga jasa
kebersihan kantor.

g) Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya kendaraan
dinas roda empat.

18)Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :

a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya.Hasil


yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya
kebutuhan pakaian dinas pegawai.

19)Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :

a) Penyusunan Kegiatan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi


(MTKP) Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
dipahaminya manajemen PKM oleh dr/drg. PTT.

b) Penyusunan Peta Distribusi Nakes untuk MTKP. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu meningkatnya mutu
tenaga kesehatan.

c) Sosialisasi Barang Akreditasi Tahun 2011 bagi Institusi


Pendidikan Tenaga Kesehatan. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersedianya hasil penilaian angka kredit
jabatan fungsional.

d) Sosialisasi Pergub 146 tahun 2009 tentang MTKP Sulsel di


Kab/Kota. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terbentuknya MTKP di Provinsi Sulawesi Selatan,
dijadikannya pergub 146 dan permenkes 161 sebagai dasar
penetapan tenaga kesehatan.

e) Pelatihan Pratugas Dr./Drg.PTT. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 96


f) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu

g) Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas Provinsi


Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terpenuhinya standar mutu kualitas tenaga kesehatan
secara nasional.

h) Studi Kerja Tim Sinkronisasi Standar Kompetensi Tenaga


Kesehatan Dalam Rangka Fasilitasi MTKP. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya standar mutu
kualitas tenaga kesehatan secara nasional.

20)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan


Capaian Kinerja dan Keuangan

Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai melalui kegiatyan ini yaitu
tersedianya laporan hasil kinerja program pembangunan
kesehatan dalam bentuk LPPD dan LKPJ.

b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Tahunan.


Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpantaunya
perlaksanaan DPA-SKPD.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang belum Akurat dan Up to
Date.

2) Terdapat beberapa Program Prioritas Pusat dan Provinsi namun


di Kabupaten/Kota tidak dikategorikan program prioritas.

3) Peran Lintas Sektor dalam Pembangunan Kesehatan yang


belum optimal.

4) Sarana dan Prasarana untuk layanan Pembinaan Posyandu


Lansia dan Kelompok Lanjut Usia belum lengkap sehingga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 97


keberadaan Posyandu Lansia masih tergantung pada SDM
Puskesmas yang terbatas.

5) Belum dipahaminya Regionalisasi Sistem Rujukan

6) Belum dipahaminya Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal


(SPM) Rumah Sakit.

7) Belum Optimalnya Manajemen Puskesmas

8) Tarif Pelayanan Rumah Sakit Kabupaten/Kota tidak sesuai


dengan kondisi saat ini.

9) Pengembangan RS Kabupaten/Kota menjadi BLU (Badan


Layanan Umum)

10)Sistem Pelaporan Pencapaian SPM Bidang Kesehatan dari


Kab/Kota secara Online belum optimal.

11)Masih kurangnya Pengkajian dan Penelitian Obat Asli Indonesia

12)Masih Tingginya Kasus Gizi Kurang

13)Penempatan Tenaga Kesehatan yang belum Proporsional

14)Keterbatasan Dana Operasional terutama di Kab/Kota sehingga


beberapa kegiatan program tidak terlaksana,

15)Sosialisasi tentang Alur Rujukan Pelayanan Kesehatan Gratis


belum maksimal.

16)Kelangkaan Obat Generik untuk Pelayanan Kesehatan Gratis

17)Adanya keterlambatan Pembayaran Klaim

Solusi

1) Mengoptimalkan sistem pencatatan dan pelaporan dari tingkat


Desa, Puskesmas hingga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2) Advokasi dan bimbingan teknis ke kabupaten/kota dalam


rangka peningkatan pengetahuan/pemahaman tentang
kebijakan, strategi, program prioritas pusat dan provinsi serta
hal lain yang dipandang perlu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 98


3) Melibatkan lintas sektor dalam kegiatan-kegiatan pembangunan
sektor kesehatan.

4) Pengadaan sarana dan prasarana untuk layanan pembinaan


posyandu lansia dan kelompok lanjut usia serta melakukan
advokasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan pemerintah
setempat dalam rangka peningkatan kesehatan lansia.

5) Advokasi dan Sosialisasi tentang Regionalisasi Sistem Rujukan


ke Kabupaten/Kota.

6) Perlu dilaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan tentang


penggunaan petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Rumah Sakit di seluruh kabupaten/kota.

7) Masih perlu dilakukan pelatihan manajemen puskesmas di


kabupaten/kota agar pengelola puskesmas memiliki kompetensi
yang handal dalam mengelola puskesmas.

8) Advokasi ke Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan dan Rumah


Sakit Kabupaten/Kota untuk Penyusunan Perda Tarif Pelayanan
Rumah Sakit Kab/Kota yang sesuai dengan kondisi setempat.

9) Advokasi, Pelatihan dan Bimbingan Teknis ke Kabupaten/Kota


dalam rangka Pengembangan RS Kab/Kota menjadi BLU (Badan
Layanan Umum).

10)Mengoptimalkan Sistem Pelaporan Pencapaian SPM Bidang


Kesehatan dari Kab/Kota secara Online melalui bimbingan
teknis petugas data dan informasi Dinas Kesehatan Provinsi
Sulsel ke Kabupaten/Kota.

11)Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan pengkajian dan


penelitian Obat Asli Indonesia.

12)Deteksi Dini Kasus Gizi kurang dan Gizi Buruk serta pemberian
makanan tambahan bagi penderita yang mengalami masalah
gizi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 99


13)Perlu perhitungan kebutuhan tenaga dan pemerataan distribusi
tenaga kesehatan khususnya di daerah terpencil, perbatasan
dan kepulauan.

14)Perlu membuat prioritas program sehingga anggaran yang


tersedia dapat dioptimalkan.

15)Perlu ditingkatkan sosialisasi ke kabupaten/kota tentang alur


rujukan pelayanan kesehatan gratis.

16)Pengadaan Buffer Stock Obat Generik untuk pelayanan


kesehatan gratis dan menjamin ketersediaan obat secara
berkesinambungan.

17)Perlu Advokasi, Koordinasi dan Fasilitasi pada lembaga terkait


dalam rangka menyelesaikan kasus-kasus keterlambatan
pembayaran klaim.

Keberhasilan yang Diraih

Adapun keberhasilan yang telah dicapai oleh Dinas Kesehatan


Provinsi Sulawesi Selatan dan jajarannya dapat diuraikan sebagi
berikut :

Program Pembinaan Pengembangan Kabupaten/Kota Sehat

Program ini merupakan salah satu program unggulan Pemerintah


Provinsi Sulawesi Selatan (Dinas Kesehatan). Pada tahun 2011
yang lalu, Provinsi Sulawesi Selatan berhasil
mengantar/memfasilitasi sehingga terdapat 12 Kabupaten/Kota
yang mendapatkan Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (Swasti
Saba) dari Menteri Kesehatan RI pada Hari Kesehatan Nasional
(HKN) pada tanggal 12 Nopember 2011 di Jakarta.

Kabupaten/Kota yang mendapat Penghargaan Swasti Saba adalah


sebagi berikut :

1. Kota Palopo (Wistara, 6 tatanan)

2. Kota Makassar (Wistara, 6 tatanan)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 100


3. Kabupaten Soppeng (Wiwerda, 4 tatanan)

4. Kabupaten Enrekang (Wiwerda, 4 tatanan)

5. Kota Parepare (Wiwerda, 4 tatanan)

6. Kabupaten Pinrang (Padapa, 2 tatanan)

7. Kabupaten Sidrap (Padfapa, 2 tatanan)

8. Kabupaten Wajo (Padapa, 2 tatanan)

9. Kabupaten Bantaeng (Padapa, 2 tatanan)

10.Kabupaten Bulukumba (Padapa, 2 tatanan)

11.Kabupaten Kepulauan Selayar (Padapa, 2 tatanan)

12.Kabupaten Pangkep (Padapa, 2 tatanan)

(2)RSU Daerah Labuang Baji


Salah satu SKPD yang menangani Urusan Kesehatan adalah BP
RSUD Labuang Baji, dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 11
program pembangunan dan 53 kegiatan. Dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 36.231.967.299,- dapat direalisasi
sebesar Rp. 31.556.246.087,- atau 87,10%.
Adapun program-Program yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber
daya keperawatan, kapasitas dokter dan tenaga medis dengan
capaian kinerja yang diharapkan terlatihnya tenaga
keperawatan sebanyak 5 orang, terlatihnya tenaga fungsional
medik rumah sakit sebanyak 75 orang, terlatihnya tenaga non
medis sebanyak 5 orang, penyuluhan kesehatan yang terlatih
sebanyak 5 orang, dengan capaian kinerja dapat dicapai melaui
output kegiatan masing-masing. Adapun program ini
dilaksanakan melalui 10 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 101


a) Peningkatan SDM Tenaga ICU, IRD dan Hemodialisa. Hasil
yang dicapai yaitu telah terlatih 90 orang perawat sebagai
upaya peningkatan kualitas kerja petugas perawat rumah
sakit.
b) Peningkatan SDM Tenaga Fungsional Medik. Hasil yang
dicapai yaitu telah terlatih 20 orang tenaga fungsional medis
sebagai upaya meningkatkan kualitas kerja petugas medis
rumah sakit.
c) Peningkatan SDM Tenaga Apoteker, Laboratorium dan IPSRS.
Hasil yang dicapai yaitu telah terlatih tenaga non medis
sebagai upaya meningkatkan kualitas kerja petugas rumah
sakit.
d) Bimbingan Teknis Tenaga Penanggulangan Bencana dan
Kegawat Daruratan. Hasil yang dicapai yaitu SDM mampu
melaksanakan penanggulangan bencana.
e) Pelatihan Manajemen Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
telah terlatih 15 orang tenaga manajemen rumah sakit
sebagai upaya meningkatkan efektifitas manajemen rumah
sakit.
f) Studi Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
telah dilaksanakannya studi mutu pelayanan rumah sakit
sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
g) Pelatihan Mutu Pelayanan Rumah sakit. Hasil yang dicapai
yaitu telah dilaksanakannya pelatihan mutu pelayanan rumah
sakit sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit.
h) Pelatihan PKRS. Hasil yang dicapai yaitu telah terlatih 10
orang tenaga PKRS agar supaya masyarakat rumah sakit
mengetahui tentang pencegahan penyakit.
i) Pengembangan Kemitraan Praktek Klinik Gigi di RSUD
Labuang Baji. Hasil yang dicapai yaitu telah terlatih 40 orang
tenaga perawat agar terampil mengetahui tentang
keperawatan gigi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 102


j) Tindak Lanjut Model Pengembangan Kemitraan Praktek
Klinik D.IV Gigi di RSUD Labuang Baji. Hasil yang dicapai yaitu
tenaga perawat gigi mendapat pengetahuan tentang
keperawatan gigi di luar negeri.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dimaksudkan untuk menunjang pelaksanaan
kesehatan masyarakat. Melalui program ini 2 kegiatan yang
dilaksanakan yaitu :
a) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu telah dilaksanakannya
pengadaan obat-obatan dan bahan pakai sebagai upaya
penanggulangan bencana.
b) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya Jaspel dan honor petugas rumah sakit sebagai
kebutuhan dasar pegawai.
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat. Hasil yang dicapai
yaitu telah terlaksana 24 kali kegiatan penyuluhan kesehatan
terhadap pasien sebagai upaya meningkatkan pola hidup
sehat di lingkungan rumah sakit.
b) Penyajian Informasi dan Pemasaran Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu telah terlaksana kegiatan penyajian informasi
kesehatan berupa buletin dan profil rumah sakit sebagai
upaya meningkatkan pola hidup sehat di lingkungan rumah
sakit.
4) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu telah terlaksana kegiatan evaluasi
dan pengembangan standar pelayanan kesehatan di rumah
sakit

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 103


b) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu tidak terlaksananya kegiatan karena waktu
pengadaan barang terlambat sehingga kegiatan tersebut
tidak terlaksana.
5) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas
pelayanan tercapai.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan
tercapai.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman dan Sarana Parkir Rumah
Sakit. Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan
tercapai
6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan :
a) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
b) Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
c) Pengadaan Meubeler Rumah Sakit. Hasil yang dicapaI yaitu
kelancaran tugas pelayanan tercapai.
d) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
e) Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
f) Pengadaan Percetakan Administrasi dan Surat Menyurat
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas
pelayanan tercapai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 104


g) Pengadaan Fasilitas Ruangan dan Peralatan Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu tidak direalisir karena dana
pendamping tidak dianggarkan pada dana pokok sehingga
diusul pada anggaran perubahan 2011, berhubung waktu
tidak mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan DAK maka
kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan dan adanya tiga
kali pergantian Direktur sehingga SK KPA terbit pada bulan
oktober sehingga waktu untuk pelaksanaan Dana TP tidak
mencukupi, kinerja 0 persen.
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu telah dilaksanakannya
penyusunan laporan capaian kinerja untuk mengevaluasi
kinerja rumah sakit pertriwulan.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu telah disusun laporan keuangan akhir tahun
sebagai bahan evaluasi laporan keuangan rumah sakit.
c) Penyusunan Perencanaan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu telah tersusun dokumen BLUD, standar pelayanan
minimal dan sistem rekunerasi sebagai upaya menyiapkan
rumah sakit untuk dinilai kelayakan menjadi BLUD.
d) Peningkatan Kinerja Petugas Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya kegiatan meningkatkan kinerja petugas
rumah sakit.
8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 14 kegiatan :
a) Pengadaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
telah terdistribusinya surat dengan tepat waktu dan tujuan.
Dengan demikian kualitas pelayanan surat menyurat rumah
sakit meningkat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 105


b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu telah terlaksana jasa telekomunikasi,
daya listrik dan air selama tahun 2011 untuk mendukung
kelancaran tugas pelayanan kesehatan dan administrasi.
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu 7 unit kendaraan
operasional yang ada di rumah sakit telah beroperasi dengan
baik. Dengan demikian efektifitas pemeliharaan kendaraan
operasional rumah sakit meningkat
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terhindarnya stakeholder rumah sakit dari sebagian sumber
penyakit.
e) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang
dicapai yaitu peralatan kantor dapat dimanfaatkan oleh
aparat secara optimal dan telah tersedia 22.738 m2 sarana
kebersihan rumah sakit sebagai upaya meningkatkan
pengelolaan kebersihan rumah sakit.
f) Penyediaan Bahan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor selama tahun 2011 guna
meningkatkan kualitas pelayanan administrasi rumah sakit.
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya bahan cetakan dan penggandaan
selama tahun 2011 guna meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi rumah sakit.
h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Kantor.
Hasil yang dicapai yaitu telah tersedianya 543 alasi
Listrik/Penerangan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu telah
tersedianya 54 jenis komponen instalasi listrik/penerangan
guna meningkatkan pengelolaan rumah sakit.
i) Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-Undangan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya bahan bacaan guna
menambah wawasan dan pengetahuan pegawai rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 106


j) Penyediaan Bahan Logistik Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
telah tersedia gas medis, gas elpi yaitu telah tersedianya gas
medis, gas elpiji dan pengisian APAR untuk memenuhi
kebutuhan selama tahun 2011 dan pengisian APAR untuk
memenuhi kebutuhan selama tahun 2011 dan dapat
dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan pasien rumah
sakit.
k) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
telah tersedia kebutuhan konsumsi rapat dan tamu selama
tahun 2011 guna meningkatkan kualitas pengelolaan rumah
sakit.
l) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu telah terpenuhi perjalanan dinas keluar
daerah selama tahun 2011 guna meningkatkan kualitas
pengelolaan rumah sakit.
m) Penyediaan Bahan Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terhindarnya stakeholder rumah sakit dari sebagian
sumber penyakit.
n) Pelaksanaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
(SIPKD). Hasil yang dicapai yaitu telah terlaksana informasi
dan pemasaran produk layanan rumah sakit 4 kelompok
dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang produk layanan rumah sakit.
9) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu telah tersedia kendaraan dinas untuk
kelancaran pelaksana tugas.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan
tercapai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 107


d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
10)Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu telah tersedia pakaian dinas pegawai
untuik 574 petugas rumah sakit sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. Hasil yang dicapai yaitu
telah tersedianya pakaian kerja lapan gan pegawai sebanyak
160 pasang sebagai upaya terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang baik.
c) Pengadaan Pakaian Olahraga. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 574 pasang baju olahraga sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit.
11) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan :
a) Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah. Hasil yang dicapai yaitu agar supaya masyarakat
rumah sakit mengetahui tentang pencegahan penyakit.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Rumah Sakit Labuang Baji yang sudah berusia 73 Tahun
dengan bangunan sebagian sudah tidak layak pakai sesuai
Standar Rumah Sakit namun masih difungsikan atas dasar
kebutuhan melayani kesehatan masyarakat untuk kemanusiaan
(tidak boleh menolak pasien).
2) Bangunan sebagian hanya tampak besar daya tampungnya
namun desain konstruksi tidak sesuai dengan standar ruangan
suatu rumah sakit terutama instalasi pembuangan air kotor dan
WC.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 108


3) Peningkatan fasilitas peralatan kedokteran dan peralatan
kantor yang tidak seiring dengan peningkatan daya listrik
sehingga seringkali terjadi over kapasitas dan berakibat
pemadaman listrik, dan kondisi perlistrikan di tahun 2011
sangat mempengaruhi kualitas layanan akibat adanya
pemadaman bergilir oleh PLN tanpa kecuali.

Solusi
1) Dilakukan pemeliharaan gedung berupa pengecatan/perbaikan
dan sebagainya.
2) Dilakukan penggantian instalasi air kotor dan rehabilitasi serta
penggantian beberapa fasilitas ruangan seperti pintu yang
dapat berfungsi baik untuk keluar/masuknya kereta makanan
dan tempat tidur pasien.
3) Dilakukan penambahan daya listrik yang dilaksanakan oleh
PLN, pemasangan genset baru dan kondisi dengan PLN dalam
hal ini sinkronisasi jadwal operasi (tindakan bedah) dengan
pemadaman bergilir serta persediaan bahan bakar genset.

(3) RS Ibu dan Anak Siti Fatimah


RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel. Pada tanggal 4 Februari 2002
berubah dari Rumah Sakit Bersalin Siti Fatimah menjadi Rumah
Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah sesuai Surat Keputusan Gubernur
Sulawesi Selatan No.12 Tahun 2002 pada tanggal 1 Februari
terakreditasi 5 pelayanan sesuai dengan Depkes RI Nomor :
HK.00.06.3.5.322. tanggal 27 Maret 2008 RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah telah terakreditasi 12 pelayanan sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : SK.YM.01.10/III/972/2008
tanggal 26 Januari terakreditasi 16 pelayanan dengan status Lulus
Tingkat Lengkap dan pada tanggal 19 Agustus 2008 telah menjadi
Tipe B Khusus sesuai Surat Nomor 775/Menkes/SK/VIII/2008.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 109


Luas tanah 2.381 M2 dengan luas bangunan 1.808 M2, di
Jl.Gunung Merapi No.75 Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar.
Visi dari RS Ibu dan Anak Siti Fatimah yaitu menjadikan RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar terkemuka dan handal Tahun
2013. Sedangkan Misi yang diharapkan yaitu :
- Mengupayakan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Provinsi
Sulsel
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional
- Menerapkan pengelolaan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah yang
berhasil guna dan berdaya guna
- Mengembangkan jenis kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak dalam rangka pengembangan RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Provinsi Sulsel
- Meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam memberikan
pelayanan prima menuju kemandirian
- Mengembangkan kerjasama dengan mitra kerja dalam rangka
pengembangan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Provinsi Sulsel.
Keseluruhan program/kegiatan dalam Renstra RSKD Ibu dan
Anak Siti Fatimah Provinsi Sulsel tahun 2008-2013 yang
dilaksanakan merupakan suatu rangkaian untuk mewujudkan Visi
dan Misi RSKD Ibu dan Anak Fatimah Provinsi Sulsel, di tahun 2011
merencanakan 8 sasaran, 9 program dan 26 rincian kegiatan
dengan hasil evaluasi sasaran menunjukkan rata-rata pencapaian
94,75 %.
Dari seluruh kegiatan dilaksanakan di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah, program kegiatan yang paling unggul adalah Program
Kesehatan Gratis dimana dapat dilihat dari jumlah kunjungan
pasien rawat jalan dan rawat inap dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yaitu jumlah pasien rawat jalan tahun 2008 sebanyak
592 pasien, tahun 2009 sebanyak 5.567 pasien, tahun 2010
sebanyak 4.699 pasien dan pada tahun 2011 menjadi 13.499

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 110


pasien. Sedangkan jumlah pasien rawat inap pada tahun 2008
sebanyak 1.199 pasien, tahun 2009 sebanyak 2.970 pasien, tahun
2010 sebanyak 3.907 pasien dan pada tahun 2011 menjadi 4.459
pasien.
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah akan berpengaruh terhadap status
kesehatan masyarakat yaitu status kesehatan masyarakat
meningkat sehingga jumlah kematian ibu dan bayi akan menurun.
Dari data tersebut di atas memberikan gambaran bahwa
kepercayaan masyarakat kepada RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
masih cukup tinggi. Dan dapat pula dilihat pada tingkat kepuasan
pasien/pelanggan dimana indikator yang digunakan untuk
mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap layanan
yang diberikan dengan melakukan survey kepuasan pasien
sehingga mencapai hasil 87,25 %.
Dalam melaksanakan Urusan Kesehatan adalah RSIA Fatima,
dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 9 program
pembangunan dengan 26 kegiatan. Dengan alokasi belanja
sebesar Rp.11.987.188.587,- dapat direalisir sebesar
Rp.11.743.335.137,75,- atau 97,97 %.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
urusan kesehatan adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 9 kegiatan :
a)Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Melalui Kegiatan ini telah dilaksanakan pembayaran jasa
komunikasi sebanyak 4 unit, Jasa air 1 Unit, Jasa Listrik 1 Unit,
Jasa Surat kabar 4 jenis.
b)Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pembayaran Jasa Administrasi Keuangan
sebanyak 7 Jenis, yaitu Pengguna Anggaran, Penatausahaan
Keuangan, Bendahara Penerimaan, Pembantu Bendahara

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 111


Pengeluaran, dan Kolektor(Kolektor Rawat Jalan, Kolektor
Rawat Inap, Kolektor Akses, Kolektor Jamkesmas)
c)Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan Pembayaran Jasa Retribusi Sampah dan Jasa
Kebersihan Kantor seluas 10.000 M2.
d)Penyediaan Alat Tulis Kantor. Melalui kegiatan ini telah
diadakan Alat Tulis Kantor sebanyak 16 Jenis.
e)Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Melalui
kegiatan ini telah diadakan Barang Cetakan dan
Penggandaan sebanyak 7 jenis.
f)Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan
Bangunan Kantor. Melalui kegiatan ini telah diadakan Alat
Listrik dan Elektronik sebanyak 9 jenis.
g)Penyediaan Makanan dan Minuman. Melalui kegiatan ini telah
menyediakan Makan Minum sebanyak 2 Jenis, yakni Makan
Minum Rapat selama 1 Tahun dan Makan Minum Tamu
selama 1 Tahun.
h)Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah.
Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Rapat – Rapat
Koordinasi dan Konsultasi selama 1 Tahun.
i)Pengadaan Bahan dan Alat Kebersihan. Melalui kegiatan ini
telah diadakan Bahan dan Alat Kebersihan sebanyak 20 jenis.
2) Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Melalui kegiatan ini
telah diadakan Kendaraan Dinas Operasional sebanyak 1 Unit
Roda Empat dan 1 Unit Roda Dua.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.
Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Pemeliharaan Rutin
Kendaraan Dinas sebanyak 4 Unit Kendaraan Roda Empat
dan 2 Unit Kendaraan Roda Dua.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 112


a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Melalui
kegiatan ini telah diadakan Pakaian Sipil Harian sebanyak 1
Pasang, Pakaian Dinas Harian sebanyak 139 Pasang, Pakaian
Kerja Lapangan sebanyak 234 Pasang dan Pakaian Olah Raga
sebanyak 140 pasang.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan In House Training sebanyak 50 orang, Fasilitasi
Pengiriman Peserta Kursus Singkat dan Pelatihan sebanyak
20 Orang.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyusunan Pelaporan Keuangan (RKA dan DPA SKPD).
Melalui kegiatan ini telah disusun Laporan Keuangan
sebanyak 1 Dokumen, RKA SKPD sebanyak 1 Dokumen dan
DPA SKPD sebanyak 1 Dokumen.
b) Pengembangan Operasional dan Upgrade SIPKD dan SIMGAJI.
Melalui kegiatan ini telah mengoperasikan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah(SIPKD) sebanyak 2 Laporan
(Penyusunan Anggaran dan Penatausahaan Keuangan)
6) Program Upaya Kesehatan Perorangan
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Revitalisasi Sistem Kesehatan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan sosialisasi/pelatihan dalam rangka pembinaan
penyusunan dokumen sistem pelayanan BLU RS sebanyak 1
Dokumen.
b) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan Pembayaran Jasa Medik terhadap PNS sebanyak
140 orang, dan Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu
dan Anak.
7) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 113


Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Penyusunan Standart Pelayanan Kesehatan. Melalui kegiatan
ini telah dilaksanakan Penyusunan Standart Pelayanan
Akreditasi RS menjadi 16 Pelayanan.
8) Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit dan Anak Sitti Fatimah
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengadaan Alat – Alat Kesehatan Rumah Sakit. Melalui
kegiatan ini telah diadakan Alat – Alat Kesehatan Rumah
Sakit yakni Alat Kedokteran Umum sebanyak 10 jenis, Alat
Kedokteran Anak Sebanyak 9 Jenis, Alat Kedokteran Obgyn
sebanyak 10 Jenis dan Alat Laboratorium sebanyak 17 Jenis.
b) Pengadaan Obat – Obatan Rumah Sakit. Melalui kegiatan ini
telah diadakan Pengisian Tabung Gas Oksigen (O2) selama 1
Tahun, Pengadaan Obat – Obatan Rumah Sakit sebanyak 2
Jenis, yakni Obat Generik dan Obat Paten serta Bahan/Alat
Kesehatan Pakai Habis.
c) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit.
Melalui kegiatan ini telah diadakan Peralatan Kantor
sebanyak 2 Jenis, Perlengkapan Kantor sebanyak 3 jenis,
Pengadaan Komputer dan Kelengkapannya sebanyak 7 Jenis,
Pengadaan Meubelair sebanyak 5 Jenis, Pengadaan Peralatan
Dapur sebanyak 3 Jenis, Pengadaan Penghias Ruangan
Rumah Tangga sebanyak, Pengadaan Alat – Alat Studio
sebanyak 1 jenis, Pengadaan Alat – Alat Komunikasi
sebanyak 2 jenis, Pengadaan CCTV sebanyak 10 Titik dan
Pengadaan Asset tak Berwujud (SIM RS) sebanyak 1 Set.
d) Pengadaan Bahan – Bahan Logistik. Melalui kegiatan ini telah
diadakan Bahan – Bahan Logistik Rumah Sakit sebanyak 4
Jenis, yakni Belanja Pengisian Tabung Gas, Belanja Bahan
Laboratorium dan Linen RS, Serta Belanja Makan Minum
Pasien RS.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 114


e) Pengadaan Pencetakan Administrasi dan Surat – Menyurat
Rumah Sakit. Melalui kegiatan ini telah diadakan Rekam
Medik Pasien selama 1 Tahun.
9) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah sakit
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Penunjang Pelayanan.
Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Pemeliharaan Gedung
RS sebanyak 1 Unit antara lain Rehab Atap RS, Rehab Kamar
Mandi, Rehab Ruang Perawatan, dan Pemasangan Wastafel.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat–Alat Kesehatan Rumah
Sakit. Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Pemeliharaan
Alat Kesehatan Rumah Sakit yakni Alat Kedokteran dan Alat
Laboratorium.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Sakit.
Melalui kegiatan ini telah dlaksanakan Pemeliharaan
Perlengkapan Rumah Sakit sebanyak 5 Jenis, yakni
Pemeliharaan Instalasi Air Minum/Bersih, Pemeliharaan
Jaringan Listrik, Pemeliharaan Alat Kantor (AC, Genzet, Lift),
Pemeliharaan Alat Rumah Tangga dan Pemeliharaan
Komputer.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Belum adanya Instalasi Gas Medik
2) Belum tersedianya Tenaga Dokter Ahli Radiologi, Dokter Ahli
Penyakit Dalam, Dokter Ahli Bedah dan Ahli Gizi, Fisioteraphi
dan Penata Anestesi, Penata Rountgen, Nutrisionis, Perekam
Medis, serta masih kurangnya Tenaga Bidan dan Perawat.
Solusi
1) Untuk Mengatasi permasalahan tersebut di atas maka dilakukan
pengusulan melalui berbagai sumber pembiayaan yakni untuk
mengadakan Pembangunan Instalasi Gas Medik;

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 115


2) Dalam mengatasi kekurangan Tenaga Kesehatan dilakukan
Perekrutan Tenaga Outsourching terhadap tenaga – tenaga yang
masih kurang di RSIA Siti Fatimah, Seperti Perawat, Bidan,
Satpol PP dsb. Sementara untuk Dokter Ahli dilakukan
Koordinasi dan Kerjasama pada Institusi Perguruan Tinggi
seperti Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin, sehingga
dapat menunjang terlaksananya peningkatan mutu pelayanan
kepada masyarakat;
3) Hal lain dalam mengatasi kekurangan Tenaga Kesehatan adalah
pemenuhan tenaga kesehatan, dalam hal ini instansi yang
terkait yakni Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kiranya dapat
mendistribusikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sesuai dengan
kebutuhan RSKD Siti Fatimah guna memaksimalkan pemenuhan
penunjang kebutuhan pelayanan kesehatan.

(4) Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada tahun 2011
telah melaksanakan 9 program pembangunan dan 34 kegiatan
untuk melaksanakan urusan Kesehatan. Dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.5.759.230.960,- yang terealisasi sebesar Rp.
5.702.735.416,- atau 99,02%,
Prestasi yang telah dicapai Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
berikut :
- Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pelayanan terhadap
Volume kunjungan penderita penyakit gigi dan mulut yang
cenderung meningkat.
- Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat
secara optimal melalui kegiatan – kegiatan penyuluha perevetive,
penelitian dan pengembangan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 116


Adapun program-program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya jumlah kunjungan pasien.
b) Usaha Klinik Kesehatan Gigi dan Mulut Usia Dini. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan
mulut usia dini.
2) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS
Jiwa/RS Paru/RS Mata/RS Khusus.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya cakupan layanan kesehatan gigi
dan mulut.
b) Pengadaan Bahan dan Obat-obatan Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya ketersediaan bahan dan
obat-obatan.
3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor, Gudang dan Apotik.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya gedungkantor rumah
sakit.
b) Pemeliharaan Rutin Instalasi Pengolahan Limbah Rumah
Sakit. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya limbah RS
c) Pemeliharaan Rutin Alat-Alat Kesehatan. Hasil yang dicapai
yaitu termanfaatkannya alat-alat kesehatan.
4) Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 117


b) Bimbingan Teknis Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan petugas.
c) Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat. Hasil yang
dicapai meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan gigi dan mulut.
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya jasa surat menyurat.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yag dicapai yaitu terlaksananya jasa komunikasi
sumber daya air dan listrik.
c) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu peningkatan jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor.
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional.
e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya jasa aministrasi keuangan.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu ketersediaan barang cetakan dan
penggandaan.
g) Penyediaan Bahan Bacaan dan Buku Peraturan Perundang-
Undangan. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
pengetahuan aparatur.
h) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman.
i) Rapat-Rapat Koordinasi Dalam Daerah. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya rapat-rapat koordinasi dalam daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 118


j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi luar daerah.
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengadaan Peralatan Perlengkapan Kantor dan Mebeleur.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pengadaan peralatan
perlengkapan kantor dan mebeleur.
b) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pengadaan kendaraan
dinas/operasional.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Perlengkapan
Gedung/Kantor. Hasil yang dicapai terpeliharanya peralatan
perlengkapan gedung kantor.
d) Pengadaan Kanopi Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengadaan Kanopi RS.
e) Rehabilitasi Sedang Gedung Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya rehab sedang gedung kantor.
7) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas, Pakaian Kerja Lapangan, Pakaian
Khusus hari hari tertentu. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya disiplin aparatur.
8) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pendidkan dan Pelatihan Fungsional Formal.Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
aparatur.
b) Bintek Kesehatan Gigi dan Mulut. Hasil yang dicapai yaitu
Bintek kesehatan gigi dan mulut.
c) Sosialisasi Implementasi Peraturan Perundang-Undangan.
Hasil yang dicapai yaitu sosialisasi implementasi peraturan
perundang-undangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 119


9) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja
dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
b) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya laporan prognosis realisasi
keuangan.
c) Penyusunan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya laporan keuangan akhir tahun.
d) Penyusunan Renstra, Renja RKA-DPA Pokok dan Perubahan.
Hasil yang dicapai yaitu terrsedianya dokumen Renstra,
Renja RKA-DPA pokok dan Perubahan.
e) Pengembangan, Operasional dan Upgrade Program
Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil yang dicapai yaitu
tertatanya pelaporan keuangan.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
PPKGM Sulsel dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
berikut:
1) Masih minimnya peralatan alat – alat kedokteran dan
laboratorium prothesa dalam memenuhi standar pelayanan
kesehatan gigi dan mulut modern.
2) Tidak adanya gedung kantor yang representative untuk
kegiatan administrasi perkantoran.
3) Belum adanya Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, Spesialis
Orthodonsi, Spesialis Prothodonsi, dan Spesialis Periodensi
dan Perawat Gigi Terampil.
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 120


Solusi PPKGM Sulsel dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai berikut :
1) Peningkatan alat – alat kedokteran dan laboratorium prothesa
dalam memenuhi standar pelayanan kesehatan gigi dan
mulut modern
2) Pembangunan gedung kantor yang representative untuk
kegiatan administrasi perkantoran
3) Penempatan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, Spesialis
Orthodonsi, Spesialis Prothodonsi, dan Spesialis Periodensi,
Spesialis Konservasi dan Perawat gigi Trampil

(5) Akper Anging Mamiri


Dalam menangani Urusan Kesehatan adalah Akper Anging
Mammiri, pada dalam tahun 2010 melaksanakan 4 program
pembangunan dan 34 kegiatan. Dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.7.785.000.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp.7.320.119.681,- atau 94,03 %
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Pengelolaan Kerumahtanggan Umum UPTD Akper Anging
Mammiri. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pengelolaan
kerumahtanggan umum institusi.
b) Penyusunan Kalender Akademik. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya kalender akademik selama 1 tahun.
c) Penyusunan Perubahan DPA SKPD 2011. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya dokumen perubahan DPA – SKPD TA. 2011.
d) Penyusunan RKA dan DPA SKPD 2011. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya dokumen RKA dan DPA– SKPD TA. 2012.
e) Pengelolaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengelolaan keuangan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 121


a) Pengadaan Saran dan Prasarana Perkantoran. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana perkantoran.
b) Pengadaan Fasilitas Pembelajaran. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya fasilitas pembelajaran.
c) Pengadaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya sarana dan prasarana.
d) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya perlengkapan dan peralatan alat–alat
praktik.
e) Pengadaan Kendaraan Operasional Direktur. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya kendaraan operasional direktur.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya bantuan biaya pendidikan dan pelatihan bagi
aparatur
4) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 23 kegiatan:
a) Proses Belajar Mengajar Tk. I, II & III Semester Ganjil dan
Genap. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya proses
belajar mengajar semester ganjil dan genap
b) Evaluasi Tengah Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Ganjil. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi
tengah semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.
c) Evaluasi Tengah Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Genap. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi
tengah semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.
d) Evaluasi Akhir Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Ganjil. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi akhir
semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.
e) Evaluasi Akhir Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Genap. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi akhir
semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 122


f) Uji Kompetensi Tahap Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Ganjil. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya uji kompetensi
tahap mahasiswa Tk. I, II & III.
g) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Kebutuhan Dasar
Manusia (KDM) Mahasiswa Tk. I. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya praktek askep kebutuhan dasar manusia Tk.
I.
h) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Medikal Bedah II
Mahasiswa Tk. II. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
praktek askep medikal bedah mahasiswa Tk. II.
i) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Medikal Bedah III & Anak
II Mahasiswa Tk.II. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
praktek askep anak II mahasiswa Tk. II.
j) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Maternitas II Mahasiswa
Tk. III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep
maternitas II mahasiswa Tk. II.
k) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Medikal Bedah IV
Mahasiswa Tk. III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
praktek askep Medikal Bedah IV Mahasiswa Tk.III.
l) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Medikal Bedah V
Mahasiswa Tk. III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
praktek askep Medikal Bedah V Mahasiswa Tk. III.
m) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Jiwa II Mahasiswa Tk. III.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep jiwa II
mahasiswa Tk.III.
n) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Komuniti Mahasiswa
Tk.III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep
Komuniti Mahasiswa Tk.III.
o) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Gerontik Mahasiswa Tk.
III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya askep Gerontik
Mahasiswa Tk.III.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 123


p) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Tk. III.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya askep Gawat Darurat
Tk.III.
q) Pelatihan Kegawatdaruratan dalam Sistem Penanggulanan
Bencana. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pelatihan
Kegawatdaruratan dalam Sistem Penanggulangan Bencana.
r) Praktek Asuhan Keperawatan Keluarga Mahasiswa Tk. III.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep
Keluarga Mahasiswa Tk.III.
s) Ujian Akhir Program Mahasiswa Tk.III. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya UAP mahasiswa Tk.III.
t) Pekan Olahraga dan Seni Institusi Pendidikan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Porseni Institusi
Pendidikan Kesehatan.
u) Pembinaan Bakat Seni dan Olahraga. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya Pembinaan Bakat Seni dan Olahraga
bagi Mahasiswa.
v) Pameran Pembangunan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya Pameran Pembangunan.
w) Bimbingan Lab Skill Mahasiswa Tk. I, II dan III. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya Bimbingan Lab Skill Mahasiswa
Tk. I, II & III.

Masalah dan Solusi


Permasalahan
 Sulitnya mengakses lokasi kegiatan untuk pekerjaan
pengecoran plat beton lantai 2 dan adanya kebutuhan
laboratorium yang mendesak untuk digunakan di tahun
akademi 2012.
Solusi
 Akan diusulkan di DPAL untuk tahun 2012

(6) RSU Haji Makassar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 124


Rumah sakit haji sebagai salah satu unit SKPD yang
menyelenggaraakan urusan kesehatan telah berbenah diri untuk
dapat memberkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
sekaligus dapat memenuhi visi Pemerintah Provinsi untuk
memberikan pelayanan dasar teraik kebapada masyarakatnya.
Pembenahan itu telah dilakukan dengan terakreditasinya 12
pelayanan, dan pemberian sertifikasi ISO 9001 – 2008 kepada
rumah sakit haji di tahun 2011 itu merupakan gambaran keinginan
unit kerja ini berupaya untuk mewujudlkan peningkatan kualitas
hidup masyarakat di Sulawesi Selatan.
Sertifikasi ISO tersebut diperoleh karena capaian kinerja
tahun 2011 di bidang pelayanan, keuangan dan indeks kepuasan
masayarakat. Pada aspek pelayanan indikator rawat jalan yang
terlayani adalah 180 orang perhari, dengan IRD 50 orang perhari,
BOR lebih dari 75 % dan LOS selama 3 hari. Sementara aspek
keuangan pendapatan rumah sakit telah mencapai Rp.13 milyar
dan dalam aspek kepuasan masyarakat telah mencapai angka 85
%.
Untuk melaksanakan kebijakan kesehatan gratis di Rumah
Sakit Haji Makassar, pelayanan terhadap pasien jamkesda dilihat
dari kunjungan pasiean mengalami eningkatan sejak tahun 2008
dengan gambaran bahwa tahun 2008 adalah 4.252 orang, tahun
2009 sebanyak 6.392 otang, tahun 2010 sebanyak 9.901 orang
dan tahun 2011 sebanyak 11.757 orang.
Dengan demikian RSU Haji Makassar di tahun 2011 telah
melaksanakan 9 program pembangunan dan 35 kegiatan.
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp.22.460.610.500,- yang
terealisasi sebesar Rp. 22.129.148.412,48,- atau 98,52 %.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan, sebagai
berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 125


a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan jasa surat menyurat
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu pemenuhan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan kebersihan gedung dan selaras RSUD Haji
Makassar
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan alat tulis kantor RS
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan peralatan dan perlengkapan
kantor
h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang –
Undangan. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan bahan
bacaan dan peraturan perundang – undangan
i) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan makan minum rapat dan tamu
j) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan kebutuhan rumah sakit dalam
rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.
2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Belanja Pakaian Aparatur. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan pakaian dinas pegawai pakaian olahraga dan
pakaian kerja lapangan.
3) Program Peningkatan Pengembangan Laporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 126


a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
SKPD. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan dokumen KUA –
PPAS, RKA, DPA – SKPD, LAKlp, LKPJ.
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya laporan keuangan dan realisasi kinerja SKPD
c) Perubahan Pengelolaan Manajemen Keuangan Rumah Sakit
(BLUD). Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan dokumen
BLUD.
4) Program Pengadaan Peningkatan Sarana Prasarana Rumah
Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Peningkatan Tipe Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan proses peningkatan tipe rumah sakit
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan kebutuhan diklat pegawai rumah sakit
b) Bimbingan Teknis Peningkatan Sumberdaya Aparatur. Hasil
yang dicapai yaitu pemenuhan kebutuhan bimtek.
6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu pelaksanaan sosialisasi
brigade 118 dan grustanding
b) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan pembayaran honor jasa medik, tenaga ahli dan
tenaga outsourching.
7) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pengembangan Media Promosi dan Informasi. Hasil yang
dicapai yaitu keikutsertaan rumah sakit dalam pameran dan
kampanye kesehatan.
8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 127


Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu penyusunan dokumen akreditasi dan ISO 9001
– 2008
b) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu terakreditasi 12 pelayanan
c) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu Pengembangan Software SIM – RS.
9) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. Hasil yang
dicapai yaitu pelaksanaan peth – control.
10)Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Pemeliharaan Rutin / Berkala RS. Hasil yang dicapai yaitu
Pemenuhan Pemeliharaan, Pengecatan dan pemeliharaan
tanaman RS
b) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas /
Operasional. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya
kendaraan dinas operasional RS
c) Pemeliharaan Rutin / Berkala Instalasi Pengelolaan limbah
RS. Hasil yang dicapai yaitu pemeriksaan / uji limbah cair
d) Pemeliharaan Rutin / Berkala alat Kesehatan dan
Kedokteran. Hasil yang dicapai yaitu jumlah alat kesehatan
dan kedokteran yang dikalibrasi
e) Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Rumah Tangga
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu perbaikan dan
pemeliharaan alat rumah tangga RS.
11)Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 128


a) Pengadaan alat Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan alat kedokteran dasar, kedokteran paru,
rehabilitas medik dan kedokteran bedah
b) Pengadaan Obat – Obatan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu pemenuhan obat generik, non generik, reagens
laboratorium, radiologi dan gas medis
c) Pengadaan Meubeleur Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan alat meubeleur rumah sakit terpelihara dengan
baik
d) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu pemenuhan mesin cetak, almari, tempat
tidur dan alat dapur
e) Pengadaan Bahan Logistik Pasien Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan bahan logistik pasien
f) Pengadaan Pencetakan Administrasi dan Surat Menyurat
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan kartu
rekam medik pasien dan dokumen terkait
g) Pengembangan Sarana Prasarana PONEK, IGD dan Bank
Darah. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan gedung IGD /
Bank darah alat kesehatan, PONEK dan IPAL.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Permasalahan yang masih merupakan hambatan peningkatan
pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan pada Rumah
Sakit Umum Daerah Haji Makassar, adalah :
1) Kurangnya tenaga kesehatan (paramedis perawatan dan non
perawatan) maupun tenaga administrasi serta tenaga
penunjang pelayanan Kesehatan Rumah Sakit lainnya, baik dari
kualitas maupun kuantitas.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 129


2) Minimnya sarana dan prasarana yang mendukung Rumah Sakit
Umum Daerah Haji Makassar untuk dijadikan pusat rujukan
pelayanan kesehatan, baik sarana fisik berupa gedung maupun
fasilitas lainnya.
3) Perubahan status Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar
dari klas C menjadi klas B non pendidikan menyebabkan
banyak hal yang haru dibenahi.

Solusi
Solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan
yang dapat menghambat peningkatan pelayanan administrasi dan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar, adalah :
1) Mengupayakan bantuan tenaga melalui kerjasama pihak ketiga
2) Perlunya pengadaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sebagai Rumah Sakit Rujukan yang sesuai dengan
standar pelayanan minimal Rumah Sakit klas B non pendidikan
3) Mengupayakan struktur denitif agar struktur organisasi dan tata
kerja Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar dapat berjalan
dengan baik.

(7) RS Khusus Daerah

Badan Pengelola RS Khusus Daerah Makassar dalam


menangani urusan Kesehatan di tahun 2011, melaksanakan 10
program pembangunan dan 37 kegiatan. Dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 37.868.868.497,- dengan total realisasi
sebanyak Rp. 34.538.427.158,- atau 91,21 %.
Adapun program yang dilaksanakan dalam mendukung RPJMD
adalah :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 130


1) Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat dengan
sasaran:
 Mutu pelayanan medis yang ditandai dengan beberapa rata-
rata kematian seperti Gross Death Rate (GDR), Net Death
Rate (NDR), kematian pasca bedah, kematian di UGD dan
infeksi yaitu infeksi nosokomial dan infeksi pasca operasi,
dengan target sebagai berikut:
- Rata-rata kematian < 48 jam (GDR), dengan target 13,85
% dan terealisasi sebesar 54,24 % dengan capaian
sebesar 391,62 %
- Rata-rata kematian > 48 jam (NDR), dengan target 8,62
% dan terealisasi sebesar 36,04 % dengan capaian
sebesar 418,10 %
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk program ini yaitu meningkatnya
mutu pelayanan medis sebesar 134,95 % dimana 4
indikator diantaranya belum dapat diperoleh datanyauntuk
tahun 2011, sehingga kinerja masih sangat jauh dari yang
diharapkan. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2008 dan 2009, maka terlihat adanya fluktuasi dimana
rata-rata GDR dari 34,85 % (tahun 2008) menjadi 59,94 %
(tahun 2009) kemudian turun menjadi 47,67 % (tahun
2010) dan naik lagi menjadi 54,24 % (tahun 2011). Hal ini
menunjukkan masih rendahnya mutu pelayanan medis di
RSKD karena mutu pelayanan medis ditandai dengan tidak
adanya kematian dalam pengambilan tindakan dan tidak
adanya infeksi yang ditimbulkan pasca tindakan. Adapun
nilai ideal untuk GDR adalah <45% (standard RS Umum)
sedangkan standard RS Jiwa sebesar 0 % dan NDR ideal
RSU sebesar <25% sementara untuk RS Jiwa juga sebesar
0 %. Masih tingginya rata-rata kematian di RSKD ini
karena di RSKD juga melakukan pelayanan khusus lainnya
yakni strok, dimana rata-rata penderita strok yang masuk

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 131


ke RSKD sudah dalam kondisi yang sangat kecil
kemungkinannya untuk sembuh.
Bila diamati secara terpisah tentang mutu pelayanan
medis antara pelayanan jiwa dan fisik nampak bahwa rata-
rata GDR untuk pelayanan fisik meningkat dari 71,45 % di
tahun 2010 menjadi 90,40 % di tahun 2011 sementara
GDR untuk pelayanan jiwa tercatat menurun dari 22,96 %
di tahun 2010 menjadi 21,74 % di tahun 2011. Sedangkan
rata-rata NDR untuk pelayanan fisik meningkat dari 49,36
% di tahun 2010 menjadi 57,10 % di tahun 2011 dan rata-
rata NDR untuk pelayanan jiwa menurun drastis dari 44,39
% di tahun 2010 menjadi 17,11 % di tahun 2011.
 Peningkatan cakupan pelayanan dari suatu RS terhadap
masyarakat dengan 2 (dua) indikator yakni rata-rata
kunjungan poliklinik (out patient rate) dan rata-rata pasien
rawat inap (hospitalization rate) dengan target dan realisasi
sebagai berikut :
- Rata-rata kunjungan poliklinik (out patient rate) dengan
target 45,20 dan terealisasi sebesar 100 dengan capaian
sebesar 221,24 %
- Rata-rata pasien rawat inap (hospitalization rate) dengan
target 7,29 dan terealisasi sebesar 14 dengan capaian
sebesar 192,04 %
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
cakupan pelayanan Rumah Sakit terhadap masyarakat
menunjukkan kinerja yang sangat baik yakni 222,19 %.
Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008, maka
terlihat adanya fluktuasi dari kedua indikator tersebut
yakni rata-rata kunjungan poliklinik (pasien rawat jalan)
meningkat dari 83 (tahun 2008) menjadi 105 (tahun 2009)
dan meningkat lagi menjadi 119,86 (tahun 2010)
kemudian turun menjadi 100,43 (tahun 2011) sementara

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 132


rata-rata pasien rawat inap menurun dari 20,49 (tahun
2008) menjadi 14 (tahun 2009) dan cenderung tetap di
tahun 2010 yakni sebesar 14,65 dan turun menjadi 14,53
di tahun 2011.
Capaian rata-rata kunjungan poliklinik (rawat jalan)
tersebut dapat menggambarkan 2 sisi yakni di satu sisi
menunjukkan bahwa status kesehatan masyarakat rendah
karena ditandai dengan banyaknya kunjungan masyarakat
ke sarana kesehatan seperti rumah sakit atau dengan kata
lain bahwa angka kesakitan (morbiditas) suatu
masyarakat itu tinggi, namun di sisi lain menunjukkan
bahwa pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat
dikategorikan tinggi yang artinya bahwa kesadaran
masyarakat untuk mengobati dirinya di sarana pelayanan
kesehatan semakin tinggi apalagi dengan adanya
pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh penduduk
Sulawesi Selatan sehingga kendala/hambatan baik dari
segi akses jarak maupun akses biaya tidak lagi terlalu
dirasakan oleh masyarakat. Disamping itu juga, sarana
dan prasarana untuk pelayanan rawat jalan (poliklinik)
pada RSKD telah dilengkapi melalui APBD 2011.
 Peningkatan kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan
dengan 2 (dua) indikator yakni rata-rata keluhan dari
pengguna jasa layanan melalui kotak saran dan rata-rata
tingkat kepuasan pengguna jasa layanan berdasarkan
survei kepuasan. Adapun indikator kinerja, target dan
realisasi sasaran tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
- Rata-rata keluhan dari pengguna jasa layanan melalui
kotak saran dengan target 12 dan terealisasi sebesar 0
dengan capaian sebesar 0 %

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 133


- Rata-rata tingkat kepuasan pengguna jasa layanan
berdasarkan survei kepuasan dengan target 72,50 dan
terealisasi sebesar 50,94 dengan capaian sebesar 67,92 %
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
kepuasan pengguna jasa layanan di Rumah Sakit sudah
menunjukkan kinerja yang baik. Adapun survey kepuasan
pengguna jasa layanan yang dilakukan pada awal Januari
2011 menunjukkan nilai rata-rata baik untuk unsur-unsur
ketersediaan sarana dan prasarana (tangible), rasa empati
(emphaty), memiliki ketanggapan (responsiveness),
handal (reliable), jaminan (assurance) baik pada rawat
jalan maupun rawat inap.
Tahun 2011, telah dilakukan survey kepuasan terhadap
106 pasien, yang terdiri dari 31 (29,24%) responden pada
rawat inap dan 75 (70,75%) responden pada rawat jalan,
dengan 44 responden laki-laki (41,5%) dan 62 responden
perempuan (58,5%),
Capaian Program ini dilaksanakan berdasarkan 2 (dua)
kegiatan :
a) Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya pelayanan kesehatan jiwa dan fisik
sebanyak 277.456 hari.
b) Pemeliharaan dan Pemulihan kesehatan, melalui
kegiatan :
- Kegiatan Droping Pasien. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya droping pasien dalam kota sebanyak
20 kali dan luar kota sebanyak 30 kali.
- Kegiatan Home Visite. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya kunjungan petugas kepada keluarga
pasien sebanyak 64 pasien
- Kegiatan Rekreasi Pasien. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya rekreasi pasien sebanyak 260 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 134


2) Program Peningkatan Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
dengan sasaran peningkatan kemandirian untuk hidup bersih
dan sehat serta kemitraan/kerjasama lintas sektor. Adapun
indikator kinerja, target dan realisasi sasaran tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Persentase institusi/unit kerja yang ber PHBS di RS, dengan
target 72,50 dan terealisasi sebesar 34,39 dengan capaian
sebesar 45,85 %
- Jumlah Perjanjian Kerja Sama, dengan target 2 dan
terealisasi sebesar 2 kegiatan perjanjian dengan capaian
sebesar 100 %
Kegiatan yang dilaksanakan adalah 1 kegiatan :
a) Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat. Hasil yang
dicapai yaitu pengguna jasa layanan kesehatan
masyarakat.
3) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan sasaran
peningkatan kualitas data dan informasi dalam mendukung
pengambilan keputusan yang berbasis data dengan indikator
persentase bidang/bagian yang memiliki profil bidang/bagian di
RSKD, dengan target dan realisasi sasaran sebagai berikut :
- Persentase bidang/bagian yang memiliki profil, dengan
target 100 dan terealisasi sebesar 50, dengan capaian
sebesar 50 %.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata
capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
kualitas data dan informasi dalam mendukung pengambilan
keputusan yang berbasis data di RSKD sudah mengalami
peningkatan, karena sebagian besar bidang/bagian mampu
mencatat, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis
datanya masing-masing.
Adapun kegiatan yang mendukung capaian indikator ini
adalah kegiatan audit medik, audit keperawatan dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 135


kegiatan penyusunan standarisasi obat serta bimbingan
teknis rekam medik.
Program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan :
a) Evaluasi dan Pengembangan Standar Yankes (Sistem
Informasi Kesehatan), dengan kegiatan :
- Audit Medik. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
pertemuan tim audit medik, dengan 100 status
- Audit Keperawatan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pertemuan audit keperawatan, dengan
100 status
- Bimbingan Teknik Rekam Medik. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya bimtek, sebanyak 32 orang.
b) Penyusunan Standarisasi Obat. Hasil yang dicapai
yaitu tersusunnya standarisasi obat, sebanyak 2 kali.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
sasaran peningkatan petugas kesehatan yang sudah mengikuti
pendidikan dan pelatihan (Diklat) sesuai bidang tugasnya di
RSKD, target dan realisasinya sebagai berikut :
- Persentase petugas kesehatan yang sudah mengikuti diklat,
dengan target 60 dan terealisasi sebesar 26,84 dengan
capaian sebesar 44,73 %.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata
capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
petugas kesehatan yang sudah mengikuti diklat sesuai
bidang tugasnya di RSKD sudah menunjukkan kinerja baik,
bila dibandingkan dengan capaian tahun 2008 yang tercatat
sebesar 13,16 %, tahun 2009 capaiannya menjadi 12,28 %,
di tahun 2010 meningkat menjadi 25,58 % dan menjadi
26,84 % di tahun 2011. Meskipun belum dilakukan kajian
kebutuhan pendidikan maupun pelatihan (Training Need
Assessment/TNA) namun replacement petugas telah
disesuaikan dengan latar belakang pendidikan/keilmuan
masing-masing. Oleh karena itu, diharapkan sudah dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 136


dilakukan identifikasi/kajian kebutuhan pendidikan dan
pelatihan tersebut dalam waktu dekat ini. Adapun kegiatan
yang mendukung capaian indikator ini adalah kegiatan
pengembangan pengetahuan SDM dalam bentuk
seminar/simposium, workshop, magang, konas, studi kerja
yang dilakukan baik di tingkat provinsi maupun di luar
provinsi yang diikuti oleh 47 orang beserta kegiatan lainnya
yang mendukung peningkatan pengetahuan petugas selama
tahun 2010, demikian juga halnya di tahun 2011, dimana
tercatat 40 orang yang mengikuti peningkatan pengetahuan
melalui pengembangan SDM, 52 orang melalui
workshop/pelatihan manajemen keperawatan dan 32 orang
peningkatan rekam medik.
Program ini didukung dengan 2 kegiatan :
a) Pengembangan Pengetahuan SDM. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya penilaian angka kredit,
tersosialisasinya aturan perundang-undangan sebanyak
130 orang
b) Pelatihan Manajemen Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya workshop pengembangan
manajemen kinerja perawatan, sebanyak 52 orang
5) Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program ini didukung dengan 2 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja. Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya dokumen
perencanaan dan laporan evaluasi kinerja, sebanyak 6
dokumen.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya laporan keuangan RSKD, sebanyak 12 bulan.
6) Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS
Program ini didukung dengan 8 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 137


a) Pengadaan Alat Kesehatan dan Kedokteran RS. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya alat kesehatan dan kedokteran
RSKD, sebanyak 19 item.
b) Pengadaan Obat-obatan RS. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya obat-obatan, selama 1 (satu) tahun.
c) Pengadaan Makanan dan Minuman Pasien. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya bahan makanan dan minuman
pasien, sebanyak 1.146.018.
d) Pengadaan Perlengkapan RS. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya perlengkapan RSKD, sebanyak 5 jenis.
e) Pengadaan logistik RS. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
logistik RS, sebanyak 22 jenis.
f) Pembangunan Ruang Gawat Darurat Jiwa. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya gedung UGD jiwa, sebanyak 1 paket
g) Pembangunan Ruang Gawat Darurat Jiwa – DPAL 2010 DI
2011. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya gedung UGD
jiwa, sebanyak 1 paket.
h) Pengadaan Tempat Tidur – DPAL 2010 di 2011. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya tempat tidur kelas III, sebanyak
102 unit.
7) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS
Program ini didukung dengan 4 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin RS. Hasil yang dicapai yaitu
terpeliharanya sarana dan prasarana RSKD, sebanyak 4
jenis.
b) Pemeliharaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL). Hasil
yang dicapai yaitu terpeliharanya instalasi air limbah/kotor,
sebanyak 1 paket.
c) Pemeliharaan Alat-Alat Kesehatan dan Kedokteran. Hasil
yang dicapai yaitu terpeliharanya alkes dan alat kedokteran,
sebanyak 116 jenis.
d) Pemeliharaan Perlengkapan Ruangan RS. Hasil yang dicapai
yaitu terpeliharanya perlengkapan RSKD, sebanyak 1 paket.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 138


8) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini didukung dengan kegiatan pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya pakaian dinas pegawai, sebanyak 462 pasang.
9) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini didukung dengan 6 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Listrik dan Air.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya jasa telepon, air, listrik,
surat kabar, faximile selama 1 tahun.
b) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya jasa administrasi keuangan, selama 12
bulan.
c) Penyediaan Jasa kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya jasa kebersihan kantor, selama 1 tahun.
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor, sebanyak 33 jenis.
e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan,
sebanyak 175 jenis.
f) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam/Luar Daerah.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya rapat koordinasi dan
konsultasi dalam/luar daerah, selama 1 tahun.
10)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini didukung dengan 5 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya kendaraan
operasional, sebanyak 14 unit.
b) Peningkatan Sarana dan Prasarana SKPD RSKD. Hasil yang
dicapai yaitu terpelihara dan tersedianya sarana dan
prasarana serta gedung yang layak, sebanyak 5 paket.
c) Pemeliharaan Rutin Berkala Alat Kantor/Rumah Tangga.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya alat kantor/rumah
tangga, sebanyak 5 jenis.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 139


d) Pemeliharaan Program SIPKD. Hasil yang dicapai yaitu
terpeliharanya program SIPKD, sebanyak 1 paket.
e) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor/meubeler, sebanyak 8 jenis.

Permasalahan dan Solusi


Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2011 telah
dilaksanakan seoptimal mungkin, namun tentunya masih
ditemukan tantangan/hambatan dan peluang untuk memperbaiki
atau meningkatkan kualitas pelayanan di RSKD pada tahun-tahun
yang akan datang.
Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka pada
tahun 2011 terjadi peningkatan realisasi baik secara keuangan
maupun fisik. Namun secara detailteknis masih terdapat beberapa
kelemahan khususnya dalam mengikuti alur rencana
penganggaran (alur kas), sehingga masih nampak realisasi
kegiatan yang menumpuk di akhir tahun (menjelang akhir triwulan
IV).
Mengamati hal tersebut maka beberapa permasalahan yang
terjadi, yaitu :
Permasalahan
a. Masih rendahnya kulitas jasa layanan kesehatan jiwa, strok, dan
napza antara lain disebabkan karena :
- terbatasnya jumlah dan jenis tenaga teknis kesehatan yang
kapabel dalam memenuhi pelayanan kesehatan jiwa, strok
dan napza
- Terbatasnya sarana dan prasarana seperti gedung perawatan
dalam memenuhi standarisasi tenaga kesehatan dengan
jumlah tempat tidur yang tersedia.
b. Belum optimalnya penggunaan prosedur kerja standar
(Standard Operational Procedure/SOP) sehingga masih

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 140


ditemukan keluhan karena ketidak puasan dalam menggunakan
jasa layanan.
c. Kurangnya kemitraan/kerjasama lintas sektor terkait khususnya
dalam menurunkan angka kesakitan penderita jiwa.
Solusi
a. Diperlukan penambahan jumlah tenaga (perawat, medis dan
non medis) baik melalui pengangkatan CPNS maupun
outsourching serta penambahan atau peningkatan fasilitas
perawatan dan prasarana lainnya untuk memenuhi standarisasi
pelayanan.
b. Menyusun kembali dan menerapkan prosedur kerja standar
(SOP) pelayanan dalam menurunkan keluhan pengguna jasa
layanan RS antara lain dengan memanfaatkan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS)
c. Diperlukan koordinasi dan kerjasama yang optimal dengan lintas
sektor terkait dalam menangani kasus mantan penderita jiwa
yang ditolak oleh keluarganya/tidak pernah dikunjungi
keluarganya maupun penderita jiwa yang meninggal dan tidak
memiliki keluarga.

(8) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi


Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi
dalam menangani Urusan Kesehatan pada tahun 2011 telah
melaksanakan 10 program pembangunan dan 22 kegiatan.
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp.9.777.948.500,- yang
terealisasi sebesar Rp. 9.707.330.111,70,- atau 99,28 %.
Capaian keberhasilan yang diraih RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi, yaitu :
- Piagam Penghargaan sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
Terbaik tingkat Provinsi oleh Menteri Negara Pembnerdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
- Menjadi Lembaga Teknis Daerah (LTD) sesuai PERDA No.6
Tahun 2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 141


- Pencapaian Target PAD 106,12 %
- Penyerapan Belanja APBD sebesar 99,04 %

Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan


oleh RSKD ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2011, adalah sebagi
berikut :
1) Program Promosi dan Pemberdayaan
Program ini menitik beratkan pada sasaran peningkatan
kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan dengan 2
indikator yakni rata-rata keluhan dari pengguna jasa layanan
melalui kotak saran dan rata-rata tingkat kepuasan pengguna
jasa layanan berdasarkan survey kepuasan. Adapun indikator
kinerja, target dan realisasi sasaran tersebut dapat
digambarkan :
- Rata-rata keluhan dari pengguna jasa layanan melalui kotak
saran, dengan target 12 dan terealisasi sebesar 9, dengan
capaian sebesar 75,0%
- Rata-rata tingkat kepuasan pengguna jasa layanan
berdasarkan survei kepuasan, dengan target 80 dan
terealisasi sebesar 81,35 dengan capaian sebesar 101,6%
Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan yaitu :
a) Pengembangan Media Promosi & Informasi Sadar Hidup
Sehat. Hasil yang didicapai, terlaksananya promosi dan
informasi melalui brosur –brosur pelayanan kepada
masyarakat.
Berdasarkan data capaian tersebut, nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
kepuasan pengguna jasa layanan di Rumah Sakit sudah
menunjukkan kinerja baik. Dimana keluhan dari pengguna
jasa layanan disampaikan melalui kotak saran hanya 9 kali,
sementara survey kepuasan pengguna jasa layanan
dilakukan 2 kali yaitu semester 1 dan semester 2 dengan
hasil rata-rata 81,35 %. Diharapkan kepuasan pengguna

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 142


jasa layanan kesehatan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dapat
dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
2) Program Standarisasi Pelayanan kesehatan
Program ini menitik beratkan pada sasaran peningkatan
kualitas pengelolaan dan layanan rumah sakit dengan 2
indikator yaitu tersusunnya dokumen BLUD dan standar
prosedur kerja (SOP) rumah sakit. Adapun indikator kinerja,
target dan realisasi sasaran tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
- Tersusunnya Dokumen BLUD, dengan target 4
dokumen dan terealisasi dengan 4 dokumen, dengan
capaian 100 %
- Tersusunnya Prosedur Kerja Standar (SOP), dengan
target 3 buku 271 SOP dan terealisasi sebesar 3 buku,
dengan capaian sebesar 100 %

Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan :


a) Pelaksanaan Registrasi, Akreditasi dan Sertifikasi RS.
Melalui program ini hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
BLUD RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni tersusunnya
dokumen BLUD RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dan tersusunnya
prosedur kerja Standar yang sudah menunjukkan kinerja
sangat baik.
Adapun kegiatan yang mendukung capaian indikator ini
adalah kegiatan pelaksanaan registrasi, akreditasi, dan
sertifikasi rumah sakit. Diharapkan tahun yang akan datang
RSKD Ibu dan Anal Pertiwi pengelolaan keuangannya
dikekola secara BLUD.
3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit,
menitikberatkan pada sasaran peningkatan cakupan pelayanan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 143


rumah sakit terhadap masyarakat dengan 2 indikator yakni
rata-rata kunjungan pasien rawat jalan dan rata-rata pasien
rawat inap (hospitalization rate) per tahun. Adapun indikator
kinerja, target dan realisasi sasaran tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan, dengan target 900
dan terealisasi sebesar 935,42 dengan capaian sebesar
103,93%
- Rata-rata pasien rawat inap (hospitalization rate), dengan
target 300 dan terealisasi sebesar 316,58 dengan capaian
sebesar 105,52 %.
Program ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu dimanfaatkannya sarana dan prasarana
rumah sakit.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alkes dan Kedokteran
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya
alat-alat kesehatan rumah sakit.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Operasional dan
Ambulance. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya
kendaraan dinas dan operasional rumah sakit.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni
meningkatnya cakupan pelayanan rumah sakit terhadap
masyarakat menunjukkan kinerja yang sangat baik yakni
104,72%. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2008, maka terlihat adanya peningkatan terhadap
indikator rata-rata pasien rawat inap tetapi terjadi
fluktuasi pada indikator rata-rata pasien rawat jalan yaitu
rata-rata kunjungan pasien rawat jalan meningkat dari
944,33 pada tahun 2008 menjadi 1014,00 pada tahun
2009 dan meningkat lagi menjadi 1074,25 pada tahun
2010, tetapi pada tahun 2011 menurun menjadi 935,42.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 144


Sementara rata-rata pasien rawat inap meningkat terus
setiap tahunnya dari 238,16 pada tahun 2008menjadi
272,33 pada tahun 2009, dan meningkat lagi pada tahun
2010 menjadi 291,66 begitu juga pada tahun 2011
meningkat menjadi 316,58.
Capaian rata-rata kunjungan rawat jalan dan rawat inap
tersebut dapat menggambarkan bahwa tingginya
kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan secara dini
kesehatannya di fasilitas sarana pelayanan kesehatan
dan menggunakan fasilitas sarana pelayanan kesehatan
tersebut atau rumah sakit sebagai tempat pertolongan
persalinan. Walaupun terjadi penurunan kunjungan
pasien rawat jalan pada tahun ini yang disebabkan
adanya kebijakan pemerintah pusat tentang pelayanan
ibu hamil dan persalinan atau JAMPERSAL secara
berjenjang dimulai dari sarana pelayanan kesehatan
PUSKESMAS. Di sisi lain menunjukkan bahwa
pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat
dikategorikan tinggi yang artinya bahwa kesadaran
masyarakat untuk melakukan pengobatan dan
persalinan di sarana pelayanan kesehatan semakin tinggi
apalagi dengan adanya pelayanan kesehatan gratis bagi
seluruh penduduk sulawesi selatan sehingga
kendala/hambatan baik dari segi akses jarak maupun
akses biaya tidak lagi terlalu dirasakan oleh masyarakat.

4) Program Upaya Kesehatan Masyarakat


Program Upaya Kesehatan Masyarakat ini, menitik beratkan
pada sasaran bagaimana mutu pelayanan medis yang ditandai
dengan beberapa rata-rata kematian seperti Gross Death Rate
(GDR), Net Death Rate (NDR), kematian pasca bedah, kematian
di UGD dan infeksi yaitu infeksi nosokomial dan infeksi pasca

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 145


operasi. Adapun indikator kinerja, target dan realisasi sasaran
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
- Rata-rata kematian <48 jam (GDR), dengan target 20‰ dan
terealisasi sebesar 10,48‰, dengan capaian sebesar
52,4‰.
- Rata-rata kematian >48 jam (NDR), dengan target 10‰ dan
terealisasi sebesar 5,24‰ dengan capaian sebesar 52,4‰.
- Rata-rata kematian pasca bedah, dengan target 0 dan
terealisasi sebesar 1 dengan capaian sebesar 0,09‰.
- Rata-rata kematian di UGD/Klinik Darurat, dengan target 0
dan terealisasi sebesar 0 dengan capaian sebesar 100%
- Rata-rata infeksi pasca operasi (POR), dengan target 0 dan
terealisasi sebesar 0 dengan capaian 100%
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
1) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai
yaitu terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan ibu
dan anak.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja sasaran ini yakni menkingkatnya mutu
pelayanan medis sebesar 60,96% sudah menunjukkan
kinerja yang baik, walaupun masih ada 1 indikator dengan
capaian 0% dimana indikator rata-rata kematian pasca
bedah ditargetkan pada tahun 2011 tidak ada kematian
pasca operasi tetapi realisasinya ada 1 orang sedangkan
pada tahun 2010 tidak ada kematian pasca opersi. Bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2010, maka
terlihat adanya peningkatan, dimana pada tahun 2010
rata-rata GDR 5,14 0/00 menjadi 10,48 0/00 pada tahun
2011. Begitu juga pada tahun 2010 rata-rata NDR 2,12
0/00 menjadi 5,24 0/00 pada tahun 2011. Hal ini
menunjukkan masih perlunya peningkatan mutu pelayanan
medis di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, karena mutu
pelayanan medis ditandai dengan tidak adanya kematian

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 146


dalam pengambilan tindakan dan tidak adanya infeksi yang
ditimbulkan pasca tindakan. Adapun nilai ideal untuk GDR
adalah <45‰ (Standar RS Umum) dan NDR ideal RS
Umum sebesar <25‰. Sehingga nilai capaian GDR dan
NDR di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih sesuai dengan
standar ideal rumah sakit.
5) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit,
menitikberatkan pada sasaran peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit. Adapun indikator kinerja, target dan
frealisasi sasaran tersebuit dapata digambarkan sebagai
berikut :
- Terwujudnya RSIA Pertiwi menjadi LTD, dengan target LTD
dan terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%
- Jumlah Perjanjian Kerjasama, dengan target 2 dan terealisasi
sebesar 1 dengan capaian sebesar 50 %
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu dimanfaatkannya alat-alat kesehatan rumah
sakit.
b) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu dimanfaatkannya perlengkapan rumah
tangga rumah sakit.
c) Pengadaan Bahan Logistik. Hasil yang dicapai yaitu
terpenuhinya makan dan minum pasien rumah sakit.
d) Pengadaan Pencetakan Administrasi dan Surat Menyurat
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya
bahan percetakan administrasi dan surat menyurat rumah
sakit.
e) Pengadaan obat-obatan dan Laboratorium Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya obat-obatan,
bahan kimia radiologi dan bahan laboratorium rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 147


Berdasarkan hasil capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni terwujudnya
RSIA Pertiwi menjadi Lembaga Teknis Daerah (LTD) dan
terjalinnya kemitraan/kerjasama lintas sektor terkait
dengan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dimana sudah
menunjukkan peningkatan kinerja dengan rata-rata
capaian sebesar 75,0%. Sementara untuk kemitraan atau
perjanjian kerja sama yang ada selama tahun 2011 adalah
perjanjian kerja sama pelayanan peserta ASKES antara PT.
Askes dengan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi
Selatan.
6) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, menitikberatkan
pada sasaran peningkatan aktifitas perkantoran di RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi. Adapun indikator kinerja, target dan realisasi
sasaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) RS, dengan target 100% dan
terealisasi sebesar 100% dengan capaian 106,12%
- Penyerapan Belanja RS, dengan target 100% dan terealisasi
sebesar 100% dengan capaian sebesar 99,04%
- Pemenuhan kebutuhan Administrasi Perkantoran, dengan
target 100% dan terealisasi sebesar 100% dengan capaian
sebesar 100 %.

Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :


a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik.
b) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terpeliharanya kebersihan gedung rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 148


c) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
dimanfaatkannya alat tulis kantor.
d) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya bahan
bacaan dan peraturan perundang-undangan oleh pegawai
rumah sakit.
e) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman tamu dan
rapat.
f) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terkoordinasi dan dikonsultasikannya
kegiatan Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil capaian tersebut nampak bahwa rata-rata
capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
aktifitas perkantoran di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi sudah
menunjukkan peningkatan kinerja dengan rata-rata capaian
101,72%.
Adapun kegiatan yang mendukung adalah pendapatan asli
daerah direncanakan sebesar Rp.7.500.000.000,- dengan
capaian Rp.7.959.413.460,- atau 106,12%, penyerapan
belanja APBD direncanakan sebesar Rp.16.059.889.260,-
dengan realisasi Rp.15.905.045.135,- atau 99,04% dan
pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran dengan
realisasi 100%.
7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor/Meubeler.
Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya peralatan dan
perlengkapan kantor/meubeler.
8) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai, digunakannya pakaian dinas pegawai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 149


9) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
menitikberatkan pada sasaran peningkatan petugas kesehatan
yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai
bidang tugasnya di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi. Adapun
indikator kinerja, target dan realisasi sasaran tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Persentase petugas rumah sakit yang sudah mengikuti
diklat, dengan target 26,1% dan terealisasi sebesar 26,5%
dengan capaian sebesar 101,5%
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan. Hasil yang dicapai,
termanfaatkannya pegawai rumah sakit yang profesional.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-
rata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
petugas rumah sakit yang sudah mengikuti diklat sesuai
bidang tugasnya di RSKD ibu dan anak Pertiwi
menunjukkan kinerja baik dengan realisasi 26,5% atau
capaian 101,5%. Diharapkan ke depan dapat dilakukan
identifikasi/kajian kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Adapun kegiatan yang mendukung capaian indikator ini
adalah kegiatan pengembangan pengetahuan SDM dalam
bentuk pelatihan, seminar/simposium, workshop, dan studi
kerja yang dilakukan baik di tingkat provinsi maupun di
luar provinsi yang diikuti oleh 35 oramg selama tahun
2011.
10) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyusunan RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai yaitu
dimanfaatkannya dokumen rencana kegiatan dan anggaran
rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 150


b) Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Realisasi Kinerja
SKPD. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya dokumen
pelaporan keuangan rumah sakit.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Dalam pengelolaan dan pelaksanaan program dan kegiatan RSKD
Ibu dan Anak Pertiwi yang sangat dirasakan adalah :
- Belum tersedianya ruang perawatan anak
- Masih kurangnya ruang perawatn ibu (nifas)
- Masih kurangnya peralatan kesehatan rumah sakit
- Belum tersedianya Bank Darah rumah sakit
- Masih kurangnya tenaga teknis dan pengelola administrasi
khususnya pengelolaan program dan kegiatan yang dimulai
dengan proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sehingga terjadi tugas rangkap pada beberapa tenaga
tertentu.

Solusi
Mengupayakan peningkatan anggaran APBD dan APBN untuk
pembangunan ruang perawatan anak, ruang perawatan ibu (nifas),
pengadaan peralatan kesehatan rumah sakit dan Bank Darah
rumah sakit serta peningkatan tenaga teknis dan pengelola
administrasi rumah sakit secara keseluruhan melalui pengusulan
kebutuhan tenaga setiap tahun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan.

(9) Balai Kesehatan Kulit Kelamin dan Kosmetika (BK4)


Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika dalam
menangani Urusan Kesehatan di tahun 2011 telah melaksanakan
10 program pembangunan dan 29 kegiatan. Alokasi anggaran
pada Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika (BK4) untuk

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 151


tahun 2011 sebesar Rp. 3.264.269.000,- dengan realisasi yang
dapat dicapai adalah Rp. 3.024.520.047,- atau 92,66 %.
Capaian keberhasilan Balai Kesehatan Kulit Kelamin dan
Kosmetika selama tahun 2011 yaitu :
- Bertambahnya jenis pelayanan kesehatan yang ada di Balai
Kesehatan Kulit dan Kelamin yaitu Pelayanan Kosmetika Medik
- Keberadaan Balai Kesehatan Kulit Kelamin dan Kosmetika
sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas
- Meningkatnya sarana pendukung pelayanan seperti alat-alat
kosmetika medik yang sudah cukup canggih
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
oleh balai kesehatan ini pada tahun 2011 yang mendukung urusan
kesehatan adalah sebagi berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 9 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksanaya jumlah surat terkirim selama 1 tahun.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya penyediaan jasa
untuk belanja telepon, air dan listrik selama 1 tahun.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya jasa pengelolaan administrasi keuangan
selama 1 tahun.
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya kebersihan kantor BK4 selama 1 tahun.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor BK4 selama 1 tahun.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan
untuk keperluan BK4 sebanyak 2 jenis.
g) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 152


komponen instalasi listrik/penerangan di BK4 selama 1
tahun.
h) Penyediaan Makanan dan Minuman.Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman rapat karyawan dan
tamu di BK4 selama 1 tahun.
i) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksanannya perjalanan dinas dalam
dan luar daerah pada 24 kab/kota.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya kendaran dinas operasional sebanyak 1
unit.
b) Pengadaan Sarana Perkantoran. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya perlengkapan kantor sebanyak 27 unit.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya gedung kantor,
perbaikan/pengecatan gedung kantor sebanyak 1 paket.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan dinas /operasional.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya kendaraan
dinas/operasional sebanyak 5 unit.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu terpeliharanya peralatan gedung kantor
sebanyak 4 jenis.
f) Pemeliharaan Program SIPKD dan SIMGAJI. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya Program SIPKD dan SIMGAJI
sebanyak 2 program.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya pakaian dinas harian bagi
PNS BK4 sebanyak 38 pasang.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 153


Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Teknis. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya tenaga terlatih dan profesional sebanyak 10
pegawai.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya laporan
capaian kinerja BK4 sebanyak 4 dokumen.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil yang
dicapai yaitu tersusunnya laporan keuangan semesteran di
BK4 sebanyak 2 dokumen.
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu tersusunnya pelaporan keuangan akhir tahun
BK4 sebanyak 1 dokumen.
d) Penyusunan RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai yaitu
adanya penyusunan RKA dan DPA di BK4 (2011) sebanyak 2
dokumen.
e) Penyusunan LPJ Hasil Pemeriksaan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya LPJ hasil pemeriksaan sebanyak 2 dokumen.
6) Program Pengadaan Obat, Peralatan dan Perbekalan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pengadaan obat, kosmet
7) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kulit, Kelamin dan
Kosmetika Medik. Hasil yang dicapai yaitu terlayaninya
pengunjung BK4 selama 1 tahun.
8) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 154


a) Sosialisasi, Deteksi Dini dan Intervensi Penyakit Kulit dan
Kelamin. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya sosialisasi,
deteksi dini dan intervensi penyakit-penyakit kulit dan
kelamin di 5 kab/kota.
b) Pemasaran dan Informasi melalui Bulletin. Media Massa dan
Spanduk. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya bulletin dan
spanduk untuk bahan informasi BK4 sebanyak 1.000
eksemplar.
c) Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Survei
Kepuasan Masyarakat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya survei kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di BK4 sebanyak 1 dokumen.
9) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Peningkatan Surveilens Epidemologi dan Penanggulangan
Wabah. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya surveilens
epidemologi penyakit kulit dan kelamin BK4 sebanyak 1
dokumen.
10)Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pelayanan Kesehatan Gratis di BP.Ex.Kusta Jongaya. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pelayanan kesehatan
gratis di BP.Ex.Kusta Jongaya selama 1 tahun.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 155


1. Kondisi prasarana/gedung kantor sebagian masih ada yang
memprihatinkan (ruang laboratorium, gudang obat dan ruang
kepegawaian.
2. Mind Set dari masyarakat terhadap kantor Balai Ksehatan Kulit
Kelamin dan Kosmetika, masih ada masyarakat menganggap
bahwa kantor tersebut adalah Rumah Sakit Khusus Penyakit
Kusta sehingga banyak yang enggan datang berobat.
3. Ruang tunggu pasien tidak kondusif dan sangat terbatas
sementara jumlah pasien sudah semakin banyak.
4. Khusus pasien kosmetik medic pada umumnya berasal dari
kalangan menengah ke atas bahkan sudah ada beberapa
anggota dewan dan pejabat negara yang rutin datang
melakukan perawatan sementara fasilitas penunjang tidak
memadai sehingga kadang pasien tidak merasa nyaman.
5. Terbatasnya tempat parkir untuk kendaraan roda empat.

Solusi
1. Tidak lagi melakukan rehabilitasi gedung tiap tahun tapi lebih
efisien dan efektif apabila membangun gedung baru, dan oleh
karena lokasinya sangat sempit maka gedungnya diupayakan
dibangun berlantai sehingga permasalahan tempat parkir juga
sudah dapat diatasi.
2. Mind Set masyarakat juga dapat berubah dengan berubahnya
bentuk bangunan.
3. Oleh karena keterbatasan kemampuan pemerintah daerah
dalam hal pendanaan (membangun gedung baru), maka yang
dapat dilakukan adalah membangun dan merenovasi secara
bertahap.
4. Promosi dan sosialisasi tentang keberadaan balai serta jenis-
jenis pelayanan yang dapat diperoleh ditingkatkan.

(10) RS Umum Sayang Rakyat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 156


Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat dalam menangani
Urusan Kesehatan di tahun 2011 telah melaksanakan 9 program
pembangunan dan 22 kegiatan. Alokasi anggaran pada Rumah
Sakit Umum Sayang Rakyat untuk tahun 2011 sebesar Rp.
17.000.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
16.624.145.166,34,-. atau 97,79 %
Dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, melalui
pengembangan sarana dan prasarana dari rumah sakit dengan
pembangunan rumah sakit khususkelas III di Sulawesi Selatan
(Rumah Sakit Sayang Rakyat) dengan nilai Rp. 38,9 milyar terdiri
dari fisik 9 milyar dan alat kesehatan Rp. 29,9 milyar yang
dimaksudkan untuk orang miskin, maka terdapat sarana dan
prasarana kamar sebanyak 10 ruang perawatan (A s/d J).
Keberhasilan yang dicapai oleh RS Umum Sayang Rakyat
Tahun Anggaran 2011 yakni sarana dan prasarana dibangun
sesuai dengan standar rumah sakit meliputi : Incenerator, IPAL,
Genzet, SIM rumah sakit (SIMRS).
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat pada tahun 2011, adalah
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya kebutuhan perlengkapan surat menyurat.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik dan Air.
Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya kebutuhan
komunikasi, air dan listrik.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan.
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya barang dan bahan pembersih kantor RSU
Sayang Rakyat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 157


e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor rumah sakit.
f) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetak dan penggandaan.
g) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
komponen instalasi listrik/penerangan bangunan rumah
sakit.
h) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya sarana dan prasarana rumah
sakit.
i) Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Pegawai.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya makanan dan minuman
tamu, rapat, dan makan minum pasien.
j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terwujudnya rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas /Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu berfungsinya kendaraan
dinas/operasional secara maksimal.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu terpenuhinya pegawai rumah sakit yang
berseragam dinas.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya jumlah tenaga terlatih dan meningkatnya
mutu pelayanan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 158


5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu terselesaikannya
laporan capaian kinerja dan realisasi keuangan tepat waktu.
6) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya penetapan kelas dan
akreditasi rumah sakit.
7) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat - Alat Kesehatan Rumah
Sakit. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya perbaikan alat-
alat kesehatan rumah sakit.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya perlengkapan rumah
sakit.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Operasional dan
Ambulance/Jenazah. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya
pelayanan secara maksimal dengan pemanfaatan mobil
ambulance dan bus secara maksimal.
8) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kinerja dokter dan paramedis dalam
memberikan pelayanan.
9) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 159


a) Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya obat-obatan, bahan kimia laboratorium
dan bahan habis pakai rumah sakit.
b) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya perlengkapan rumah
tangga rumah sakit yang berdampak pada kepuasan pasien.
c) Pengadaan Peralatan Medis dan Pengadaan Operasional
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya
kebutuhan peralatan medis dan operasional rumah sakit.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1. Akses jalan menuju rumah sakit masih sulit dijangkau
2. Belum ada transportasi umum untuk trayek rumah sakit ke
terminal Daya – Pannampu
3. Belum ada marka jalan sebagai penunjuk keberadaan rumah
sakit

Solusi
1. Membuat jalan penghubung langsung dari arah Baddoka-
terowongan-rumah sakit begitupun sebaliknya.
2. Ada transport umum yang memudahkan masyarakat langsung
menuju rumah sakit
3. Dibuatkan marka jalan untuk mengetahui keberadaan rumah
sakit.

(11) Balai Kesehatan Kerja Masyarakat

Balai Kesehatan Kerja Masyarakat adalah salah satu Unit


Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dibawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan yang memberikan pelayanan kesehatan
khususnya di bidang kesehatan kerja.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 160


Pelayanan Kesehatan Kerja merupakan suatu upaya
pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi
masyarakat pekerja yang bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat pekerja, mencegah
timbulnya gangguan kesehatan, melindungi pekerja dari bahaya
penyakit serta menempatkan pekerja dilingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis sehingga tercipta
masyarakat pekerja yang sehat dan produktif.
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan
terdiri atas 6 Poli Pelayanan yakni Poli Kesehatan Kerja, Poli
Umum, Poli Gigi, Poli Laboratorium, Radiologi, dan Poli KIA. Selain
Poli Pelayanan, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi
Sulawesi Selatan juga melakukan kerja sama dengan beberapa
perusahaan dan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pada
pekerja formal dan informal. Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Provinsi Sulawesi Selatan digerakkan dengan jumlah sumber daya
manusia sebanyak 27 orang.

Visi : “Masyarakat Pekerja Sehat, Mandiri, dan Produktif”


Misi :
1. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kerja pada
institusi pelayanan kesehatan kerja dasar

2. Mendorong upaya terciptanya suasana lingkungan sehat

3. Mendorong kemandirian masyarakat pekerja untuk hidup sehat


dan produktif sesuai norma sehat dalam bekerja

Sasaran : Masyarakat pekerja baik formal maupun informal


Titik Berat :

1. Meningkatkan kesadaran pekerja formal untuk menerapkan


kesehatan kerja dalam segala aktifitas.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 161


2. Meningkatkan kesadaran dan kemandirian pekerja informal
dalam menerapkan prinsip kesehatan kerja.

Balai Kesehatan Kerja Masyarakat dalam menangani Urusan


Kesehatan di tahun 2011 telah melaksanakan 8 program
pembangunan dan 27 kegiatan. Alokasi anggaran pada
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat untuk tahun 2011 sebesar
Rp. 2.943.833.980,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.862.498.722,- atau 97,24 %.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
oleh Balai Kesehatan Kerja Masyarakat pada tahun 2011, adalah
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya kegiatan surat menyurat pada Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik dan Air.
Hasil yang dicapai yaitu pemanfaatan sarana komunikasi,
sumber daya listrik dan air.
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya kebutuhan ATK penunjang
kerja, komponen listrik penerangan dan kebersihan kantor
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan
Dinas / Operasional. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
pemeliharaan dan perizinan kendaraan sebagai penunjang
kerja pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya kegiatan administrasi keuangan dan
pembayaran honor pegawai tidak tetap dan lainnya pada
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 162


f) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya jasa kebersihan kantor dan pembayaran honor
pegawai tidak tetap.
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya bahan – bahan hasil cetakan dan
penggandaan keperluan kantor balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Provinsi Sulsel.
h) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman kantor.
i) Rapat–Rapat Koordinasi dan Konsultasi Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi
program kerja Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi
Sulsel.
j) Rapat – Rapat koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Koordinasi dan
Konsultasi dalam Daerah tidak begitu banyak.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Pengadaan Peralatan Perlengkapan Kantor/Meubelair. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana kantor
penunjang kegiatan kerja (AC, komputer notebook, printer,
meja rapat, kursi kerja, mesin ketik, mesin pemotong
rumput dan sound system).
b) Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya gedung kantor Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
c) Pengadaan Alat Kesehatan dan Laboratorium. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya alat kesehatan dan laboratorium
penunjang kegiatan kerja Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Provinsi Sulsel.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 163


a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya pakaian dinas dan olahraga
untuk para pegawai Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Provinsi Sulsel.
4) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Teknik Fungsional Formal. Hasil
yang dicapai yaitu terbentuknya tenaga terampil dan mahir
di bidangnya.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu tersusunnya Laporan Keuangan Akhir Tahun
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
b) Penyusunan RKA–SKPD/Biro Pokok dan Perubahan.
c) Pengembangan, Operasional dan Upgrade Program
Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya pengembangan program pengelolaan
Keuangan Daerah dengan baik Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat.
6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Penyuluhan/Sosialisasi Kesehatan Kerja pada Tenaga Kerja
Formal/Informal Kabupaten/Kota di Sulsel. Hasil yang dicapai
yaitu terselenggaranya sosialisasi kesehatan kerja pada
pekerja formal dan informal di Kabupaten/ Kota.
b) Bimbingan Teknis Kesehatan Kerja Pada Sektor Pekerja
Informal Kab/Kota di Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya bimbingan teknis tentang kesehatan kerja
pada sektor pekerja informal di kabupaten/kota di Sulawesi
Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 164


c) Sosialiasi Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Pada Industri
Formal dan Informal. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya Sosialisasi Balai Kesehatan Kerja kepada
Industri Formal dan Informal.
d) Bimbingan Teknis Upaya Kesehatan Kerja. Hasil yang
dicapai yaitu terselenggaranya Bimbingan Teknis Upaya
Kesehatan Kerja kepada sektor pekerja informal di
Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan.
e) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pekerja. Hasil
yang dicapai yaitu terpenuhinya pembayaran jasa medik
kepada Pegawai Balai Kesehatan Kerja Masyarakat dan
pembayaran upah jasa pihak ketiga.
7) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Pengadaan Alat–Alat Kesehatan Rontgen/Dental X-Ray. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya alat–alat Kesehatan sebagai
penunjang pelayanan Kesehatan pada Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Provinsi Sulsel.
b) Pengadaan Obat–Obatan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya obat–obatan untuk penyembuhan pasien.
8) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai/Rumah Sakit
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya gedung kantor Balai Kesehatan
Kerja Masyarakat.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kesehatan/ Kedokteran.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya Alat Kesehatan dan
Kedokteran Balai Kesehatan Kerja Masyarakat.

Permasalahan dan Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 165


Permasalahan
- Dalam melaksanakan sosialisasi ke pekerja formal terdapat
kendala karena sebagai UPTD yang kelembagaannya masih
baru, sehingga belum terlaksana dengan baik utamanya
terhadap perusahaan yang belum mengetahui tentang Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat.
- Selain itu, belum adanya sinkronisasi program anatara Provinsi
dan Kabupaten/ Kota dan kurangnya dukungan dana dari
Kabupaten/ Kota terkait program kesehatan kerja.
Solusi

- Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat pada umumnya


dan perusahaan pada khususnya. Perlunya ada pendampingan
oleh Disnakertrans dalam pelaksanaan sosialisasi utamanya
pada perusahaan dan sebaiknya Disnakertrans memberikan
rekomendasi untuk pelaksanaan sosialisasi.
- Perlu adanya dukungan dana dari Kabupaten/Kota terkait
program kesehatan kerja dan sinkronisasi program antara
provinsi dan kabupaten/kota.

(12) Balai Pelayanan Kesehatan


Balai Pelayanan Kesehatan dalam menangani Urusan
Kesehatan di tahun 2011 telah melaksanakan 7 program
pembangunan dan 18 kegiatan. Alokasi anggaran pada Balai
Pelayanan Kesehatan untuk tahun 2011 sebesar Rp.
2.133.219.325,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
1.972.658.575,92,- dengan capaian 92,47%.
Adapun program-program pembangunan yang
dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Kesehatan pada tahun 2011,
adalah sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan:
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya perangko dan benda pos lainnya.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 166


b) Penyediaan Jasa Komunikasi. Hasil yang dicapai yaitu
berfungsinya sistem komunikasi.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya DPA – SKPD secara tertib.
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya kebersihan kantor.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor Balai Pelayanan Kesehatan.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan.
g) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya komponen instalasi listrik.
h) Penyediaann Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya makan dan minum untuk tamu dan rapat.
i) Rapat – Rapat koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya program
dan kegiatan.
j) Penyediaan Bahan Kebersihan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya bahan pembersih.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Pelayanan
Keseahatan. Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya
kebutuhan obat – obatan, bahan laboratorium, bahan gigi
dan sarana prasarana kantor.
b) Pengadaan Alat Kantor / Rumah Tangga. Hasil yang dicapai
yaitu berfungsinya sarana dan prasarana balai sesuai SPM.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
terpenuhinya kebutuhan tenaga siap pakai.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 167


Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya laporan capaian kinerja.
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya laporan keuangan.
5) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pemeliharaan Sarana Perkantoran UPTD Balai Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu berfungsinya sarana kantor dan
berfungsinya kendaraan operasional khusus (ambulans).
6) Program upaya Kesehatan Masyarakat.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pengadaan Sistem Informasi Rekam Medik. Hasil yang
dicapai yaitu terpenuhinya data rekam medik pegawai /
pasien.
7) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya pelayanan kesehatan.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Masalah – masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain :
1) Perencanaan kegiatan yang tidak berbasis tupoksi dan
kebutuhan pelayanan tahun 2011, kegiatan perjalanan dinas
dalam daerah hanya terealisasi sebesar 34,69% dikarenakan
tugas pokok balai pelayanan lebih difokuskan pada pelayanan
dibandingkan pembinaan kedaerah.
2) Proses mutasi/penugasan pejabat struktural tata usaha yang
telah mengalami proses pergantian sebanyak tiga kali dalam
kurun waktu enam bulan mempengaruhi proses dan realisasi
kegiatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 168


3) Kurangnya tenaga administrasi menyebabkan rendahnya
kemampuan penyerapan anggaran karena tumpang tindihnya
tugas pokok staf. Sebagai gambaran, staf administrasi hanya
satu orang dengan status PNS pinjaman dari Biro Umum.
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain :
1) Menyusun perencanaan dan mengalokasikan anggaran
berdasarkan tupoksi dan kebutuhan pelayanan. Pada tahun
2012, kegiatan lebih dioptimalkan pada pelayanan sehingga
diharapkan tahun 2012 tidak ada kegiatan yang tidak
direalisasikan.
2) Penetapan pejabat struktural tata usaha secara definitif
diharapkan akan meningkatkan kinerja dan realisasi kegiatan.
3) Menempatkan PNS sesuai analisis kebutuhan dan beban kerja.
Saat ini, masih dibutuhkan PNS untuk bagian administrasi dan
keuangan, PNS untuk pelayanan (tenaga apoteker dan perawat)

(13) UPTD Transfusi Darah


UPTD Transfusi Darah dalam menangani Urusan Kesehatan
di tahun 2011 telah melaksanakan 5 program pembangunan
dan 20 kegiatan. Alokasi anggaran pada UPTD Transfusi Darah
untuk tahun 2011 sebesar Rp.6.209.000,000,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp.6.138.207.999,- atau 98,86 %
Capaian keberhasilan yang diraih UPTD Transfusi Darah pada
tahun 2011, yaitu :

- Satu-satuntya di Indonesia Pelayanan Daerah berbentuk UPTD


sesuai PP No.7 Tahun 2010 dan memiliki jejaring pelayanan
pada kabupaten/kota se Sulsel serta memiliki Laboratorium Uji
Saring NAT (Satu-satunya di Indonesia Timur)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 169


- Rekor Muri Donor Darah Sukarela serentak di Kab/Kota Se
Sulsel sebanyak 9.300 donor dan tahun 2011 bekerja sama
dengan TNI-AD Pemecahan Rekor Muri sebanyak 13.080 donor.
- Pelayanan Darah Gratis 97,2 % untuk pasien Jamkesda dan
Jamkesmas.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
oleh UPTD Transfusi Darah pada tahun 2011, adalah sebagai
berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :
a) Penyediaan Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya jasa dan bahan surat menyurat.
b) Penyediaan Jasa Sumber Daya Air dan Listrik. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya jasa untuk pelayanan perkantoran
secara optimal.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya jasa pengelolaan DPA –SKPD 2011 dan
tersedianya jasa medik petugas UTD.
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya administrasi perkantoran UTD.
e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan.
f) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya komponen instalasi listrik.
g) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman rapat dan tamu.
h) Penyediaan Bahan Kebersihan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya barang dan bahan pembersih.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor / Mebeleur.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 170


b) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pemeliharaan
gedung kantor.
c) Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya suka cadang, jasa
service dan BBM.
d) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga Dinas. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya
peralatan kantor dan rumah tangga.
e) Pengadaan Alat Kesehatan dan Laboratorium. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pengadaan alat kesehatan dan
laboratorium.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya pakaian kerja petugas UTD.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Monitoring dan Evaluasi UTD – C, UTD – RS, dan BDRS. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pengawasan proses
pelayanan jejaring UTD – C, UTD – RS dan BDRS Kab/Kota se
Sulsel serta tersedianya informasi tentang pelayanan
transfusi darah.
b) Pelatihan Teknis Transfusi Darah. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan teknis di
Bidang Transfusi Darah.
c) Sosialisasi Donor Darah Sukarela. Hasil yang dicapai yaitu
terbinanya Donor Darah secara sukarela individu/kelompok.
5) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Peningkatan Pelayanan Penyediaan Darah. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya proses seleksi dan rekrutmen
donor darah berdasarkan Standar Operating Procedure

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 171


(SOP), Terlaksananya proses pengumpulan darah transfusi
yang berasal dari kegiatan mobil unit dan UTD
b) Pelestarian Donor Darah Sukarela. Hasil yang dicapai yaitu
terbinanya donor darah sukarela secara individu/ kelompok.
c) Uji Saring dan Quality Control. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya laboratorium uji saring darah donor terhadap
penyakit HIV, Sypilis, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Proses uji
silang serasi antara donor darah dengan darah pasien di
UPTD Transfusi Darah Dinkes Provinsi Sulsel.

Permasalahan Dan Solusi


Permasalahan
1) Anggaran Kantong Darah dan Bahan habis Pakai (Reagens)
belum mencukupi
2) Belum ada gedung khusus untuk Pendidikan dan Pelatihan
3) Peralatan kesehatan yang dimiliki (bantuan JBIC tahun 2003)
sudah tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan
Pelayanan Darah dan banyak yang rusak
4) Kendaraan Mobil Unit Roda 4 (empat) belum mencukupi
Solusi
1) Penambahan Anggaran kantong dan bahan habis pakai
(reagens)
2) Pembangunan Gedung Khusus untuk Pendidikan dan Pelatihan
3) Penambahan Anggaran Peralatan Kesehatan dan Kendaraan
Mobil Unit Roda 4 (empat)

3. Urusan Lingkungan Hidup


Urusan Wajib Lingkungan Hidup termasuk dalam agenda
mewujudkan Sulsel sebagai Entitas Sosial Ekonomi yang berkeadilan,
Penguatan Kelembagaan Masyarakat, dan Penguatan Kelembagaan
Pemerintah dengan kebijakan yang akan mendorong Peningkatan
Kualitas Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. Urusan Lingkungan
Hidup ini di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan oleh Badan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 172


Lingkungan Hidup Daerah, dengan melaksanakan 8 program dan
34 kegiatan yang didukung oleh anggaran sebesar Rp.
9.255.000.000,- yang realisasinya sebesar Rp. 8.836.000.878,-
atau 95,47 % pada tahun 2011.
Pada RKPD tahun 2011, SKPD ini melaksanakan prioritas
pembangunan kelima yaitu Program Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang meliputi program
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Adapun keberhasilan yang telah dicapai oleh Badan Lingkungan
Hidup Daerah yaitu :
Pada tahun 2011 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan
berada di atas Rata-Rata Nasional yaitu 67%. Hal ini terbukti dengan :
- Banyaknya jumlah kabupaten/kota yang menerima Penghargaan
Piala Adipura, yaitu :
1) Kota Parepare
2) Kota Palopo
3) Kabupaten Pangkep
4) Kabupaten Barru
5) Kabupaten Pinrang
6) Kabupaten Wajo
7) Kabupaten Soppeng
8) Kabupaten Sinjai
9) Kabupaten Luwu Utara
- 2 Kabupaten yang menerima Penghargaan Sertifikat Adipura yaitu
Kabupaten Maros dan Kabupaten Bulukumba.
- 2 (dua) Sekolah yang mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Tingkat
Nasional adalah :
1. Sekolah Adiwiyata SD Islam Athirah Baruga Antang, Makassar.
2. Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 1 Pangkep.

a. Program, Kegiatan dan Realisasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 173


Progran dan kegiatan yang dilaksanakan Badan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal Urusan Lingkungan
Hidup adalah :

1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan


Hidup
Program ini dilaksanakan melalui 9 kegiatan :
a) Koordinasi Penilaian kota Sehat /Adipura
Pada tahun Anggaran 2011 telah dilaksanakan pembinaan
dan penilaian kepada semua kab/kota di Sulsel, dan hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini adalah sulsel meraih
penghargaan Adipura sebanyak 9 Kab/Kota dan yang
mendapat sertifikat sebanyak 2 Kab/Kota, dan melalui
kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu menfasilitasi Kab/kota di Sulsel untuk
memperoleh penghargaan Adipura, sehingga
meningkatnya jumlah penerima penghargaan Adipura di
Sulsel
b) Peningkatan Kinerja Perusahaan (PROPER)
Untuk tahun 2011 BLHD telah melakukan pembinaan dan
penilaian kepada 21 pemrakarsa usaha/kegiatan terhadap
pengelolaan lingkungan yang terkait dengan aktivitas
perusahaan. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa
perusahaan yang mengalami kemajuan dimana sebelum
berada pada peringkat warna hitam naik menjadi warna
merah dan warna merah naik menjadi warna biru dan 1
perusahan warna Hijau yaitu PT. Pertamina Parepare. Dan
melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output
dan Outcome yaitu terlaksananya peningkatan kinerja
perusahaan (PROPER) sehingga dapat Teridentifikasinya
peringkat kerja perusahaan dalam pengendalian dampak
lingkungan.
c) Koordinasi Penyusunan Amdal

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 174


Untuk tahun 2011 BLHD telah melakukan pembinaan dan
penilaian kepada 6 Pemrakarsa usaha/kegiatan terhadap
pengelolaan lingkungan yang terkait dengan aktivitas
perusahaan, dan melalui kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan Output dan Outcome yaitu terlaksananya
pembinaan, pengawasan dan penilaian serta pemberian
rekomendasi UKL/UPL dan AMDAL ke Kab/Kota sehingga
dapat meningkatnya koordinasi dengan kab/kota dalam
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.

d) Pemantauan Kualitas Air


Kegiatan ini dilakukan pada setiap tahun, dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat pencemaran air pada sungai Tallo
di Kabupaten Gowa dan Kota Makasr, Sungai Bialo di Kab.
Bulukumba dan Kab. Bantaeng. Melalui kegiatan ini juga
dilakukan identifikasi terhadap penyebab terjadinya
perubahan kualitas air pada Sungai Tallo dan Sungai Bialo
sehingga dapat menyediakan data dan informasi bagi
pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan
tentang kualitas air di Sulawesi Selatan. dan melalui
kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terpantaunya kondisi kualitas air di Sulsel
sehingga dapat Tersedianya data dan informasi tentang
kualitas Air.
e) Pemantaun Kualitas Udara Ambient
Mutu udara ambient dari suatu daerah akan berbeda
dengan daerah lainnya, yang disebabkan oleh berbagai
faktor seperti sumber dari jenis pencemar, kepadatan
Industri, volume kendaraan bermotor, kepadatan penduduk,
factor metodologi dan topografi pada suatu daerah. Hal ini
sangat penting dievaluasi untuk mengetahui profil
pencemaran udara di suatu daerah. Data hasil pemantauan
yang diperoleh pada tahun 2011 di 3 (tiga) Kota Madya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 175


yaitu Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kota Palopo dan
pada 4 (empat) Kab/Kota yaitu Kab. Maros, Gowa,
Bulukumba dan Bone. Dan dari 7 kab/kota yang diuji mutu
udaranya tidak melebihi ambang batas yang telah
ditetapkan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terpantaunya kondisi kualitas udara ambient
di Sulawesi Selatan sehingga dapat Tersedianya data dan
informasi tentang kualitas udara ambient.
f) Koordinasi Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan Limbah B3 merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang mencakup : penyimpanan, pengumpulan,
pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan Limbah B3
termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut.

Mengingat pentingnya dan resiko yang dapat ditimbulkan


jika Pengelolaan Limbah B3 tidak ditangani secara baik,
maka dilaksanakan sosialisasi dan bimbingan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 bagi aparatur pemerintah
kabupaten/kota yang menangani Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu terlaksananya pembinaan pengelolaan
limbah B3 dan Sosialisasi dan bimbingan teknis tentang
pengelolaan limmbah B3 sehingga dapat meningkatkan
SDM dan kapasitas aparatur pemerintah Kabupaten/ Kota
dalam melaksanakan tugasnya agar dapat memberikan
pelayanan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
tertuang pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
khususnya untuk Pengelolaan Limbah B3, menghindari
sanksi hukum bagi aparatur yang turut melaksanakan
verifikasi teknis dalam penerbitan izin pengelolaan limbah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 176


B, dan hasil yang diharapkan dapat Meningkatkan
pemahaman dalam pengelolaan limbah B3 di Sulsel.
g) Pembinaan Sulsel Go Green
Gerakan Sulsel Hijau diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kepedulian, partisipasi dan peranserta semua
pihak dalam pelestarian dan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan, sehingga menjadi
gerakan yang dapat menjamin keberlanjutannya dari
generasi ke generasi. Untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan sulsel go green, maka ada 4 (empat) jalur yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu : Gerakan
Sulsel Hijau Jalur Pendidikan, Gerakan Sulsel hijau Jalur
Coperate on Lembaga Donor, Gerakan Sulsel Go Green
Jalur Pemerintah dan Gerakan Sulsel Hijau Jalur Masyarakat.

Sekaitan dengan 4 hal tersebut di atas, maka pada Tahun


Anggaran 2011 telah dilaksanaan Pembinaan dan Penilaian
(Go Green Award) ke kab/kota, dunia usaha dan masyarakat
dan pembentukan Satgas Go Green. Untuk tahun anggaran
2011 telah dilaksanakan penilaian Go Green Award kepada :

1. Kelurahan Karang Anyar Kota Makassar (Mewakili


kelurahan/desa)
2. Kecamatan Wara Utara Kota Palopo (Mewakili
kecamatan)
3. PT. Energi Sengkang (Mewakili pihak perusahaan/jalur
coperate)
4. Kelompok Tani dan Nelayan Sejahtera (Mewakili jalaur
masyarakat)
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya pembinaan dan penilaian Go
Green Award Tahun 2011 dan hasil yang diharapkan dapat
Meningkatnya Partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam
mewujudkan Sulsel Hijau dan Lestari.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 177


h) Pelayanan Pengujian Laboratorium
Kegiatan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Hidup
bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana
Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan, sehingga mampu melakukan pengujian
Kualitas air dan udara. Evaluasi kinerja laboratorium
lingkungan melalui progran uji profesiensi sehingga dapat
mengetahui kuliatas dan mutu lingkungan di sulawesi
selatan. Selain kegiatan pengujian juga dilakukan kalibrasi
alat-alat yang ada di Laboratorium BLHD Tahun 2011.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu tersedianya data dan informasi hasil
pengujian kualitas lingkungan yang akurat dan tervalidas;,
dan hasil yang diharapkan dapat Meningkatnya Pelayanan
pengujian pada laboratorium LH Provinsi Sulsel.
i) Peningkatan SDM dan Prasarana Laboratorium LH
Laboratorium sebagai sarana pelayanan pengujian kualitas
lingkungan, memiliki fungsi jasa retribusi (jasa pengujian)
yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk
mendukung hal tersebut maka perlu menjalin kerjasama
dengan berbagai Pemrakarsa Usaha. UPTB Laboratorium
telah berhasil menjalin kerjasama diantaranya adalah PTPN
XIV Pabrik Gula takalar, Pabrik gula Camming, Arasoe dan
PT Makassar Power.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu tersedianya peralatan laboratorium yang
berstandar ISO/IEC 17025, dan hasil yang diharapkan dapat
Meningkatnya kemampuan aparatur pengelola laboratorium
LH Provinsi Sulsel.
2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pantai dan Laut Lestari

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 178


Pada tahun 2011 kegiatan pemberdayaan masyarakat
pesisir dilaksanakan di Desa Paria Alau, Kecamatan
Mappakkasunggu Kabupaten Takalar. Program ini
merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam program
pengentasan kemisikinan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan pada tujuan, dan hasil pelaksanaan dari
kegiatan tersebut, maka telah dicapai hasil sebagai
berikut :
- Telah terbentuk 2 Kelompok Masyarakat di wilayah
pesisir

- Dilaksanakan workshop tentang pentingnya melindungi


dan menjaga wilayah pesisir, kegunaan mangrove di
wilayah pesisir, manfaat ekonomi yang dihasilkan
dengan menjaga hutan mangrove

- Pengadaan dan penanaman 20.000 bibit bakau.

- Pemberian alat tangkap ikan berupa pukat biasa


sebanyak 10 Buah

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu terlaksananya koordinasi dalam pelestarian
ekosistem pantai dan Laut di Sulsel, dan hasil yang
diharapkan dapat Terciptanya koordinasi antar stakeholder
dalam pelestarian ekosistem pesisir dan laut.
b) Pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu mengembalikan
ekosistem terumbu karang dan biota laut lainnya yang
hidup disekitar Pulau kodingareng Lompo Kota Makassar
dan Pulau Samalona. Adapun tujuannnya adalah
menjadikan daerah karang di sekitar pulau tersebut diatas
sebagai tempat koloni dan biota laut lainnya yang dalam
jangka panjang struktur bangunan terumbu karang buatan
akan ditumbuhi tumbuhan laut dan karang alami,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 179


Pendidikan dan Pelatihan Selam untuk mendukung tugas
dan fungsi dalam hal pemantauan trerhadap kegiatan yang
ada dibawah laut maka diperlukan keterampilan menyelam
maka BLHD Provinsi SulSel bekerjasama dengan CV. Bunga
Daeng dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia
(POSSI) Sulawesi Selatan dan Rapat Koordinasi Teknis
Pengelolaan Danau Prioritas.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu tersedianya pengembangan kawasan
konservasi di Sulawesi Selatan, dan hasil yang diharapkan
dapat Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
plestarian kawasan konservasi di Sulsel.

c) Koordinasi Pengelolaan Kawasan Karts


Rencana aksi pengelolaan kawasan karst pada dasarnya
merupakan upaya untuk melestarikan kemampuan
lingkungan yang serasi dan seimbang secara berkelanjutan.
Dengan kata lain, pengelolaan tersebut berfungsi untuk
menjamin pembangunan yang berkesinambungan bagi
peningkatan kesejahteraan manusia.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya Rakornis Pengelolaan
Kawasan Karts dan kajian daya dukung kawasan Karst, dan
hasil yang diharapkan dapat koordinasi dengan semua
stakeholder dalam pengelolaan kawasan karst.
3) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan

Masalah lingkungan adalah masalah yang sangat


kompleksitas yang mana dalam penanganannya
membutuhkan kertelibatan semua pihak baik pemerintah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 180


maupun masyarakat sehingga mampu memberikan solusi
yang baik untuk meredam lajutnya kerusakan lingkungan
yang makin meningkat dari hari ke hari di Sulawesi Selatan.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan melalui kegiatan


pengembangan teknologi ramah lingkungan tahun
anggaran 2011 adalah :

1. Pelatihan pelestarian lingkungan hidup bagi kader


dasawisma;

2. Pelatihan Pengelolaan Sampah;

3. Pelatihan pengelolaan persampahan berbasis


lingkungan;

4. Paltihan kesadaran lingkungan hidup masyarakat kota


dan;

5. Pelatihan peningkatan wawasan lingkungan hidup bagi


jurnalis.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu terlaksananya pembinaan terhadap
masyarakat dalam pemanfaatan teknologi ramah
lingkungan, dan hasil yang diharapkan dapat terwujudnya
kemampuan sumberdaya manusia dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan tersedianya kantor yang berbudaya
lingkungan.
b) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan penyusun pelaporan terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan pengelolaan lingkungan
hidup yang dilakukan oleh BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
dalam Tahun Anggaran 2011. Melalui kegiatan ini
diharapkan dapat diperoleh data dan informasi tentang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 181


pencapaian kinerja yang telah ditetapkan berdasarkan
rencana pengelolaan lingkungan hidup tahun 2011.

Hasil yang dicapai adalah tersusunnya Laporan Kinerja


Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Tahunan (LAPTAH)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2011, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) dan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah
Daerah (LPPD) Gubernur Sulawesi Selatan Bidang
Lingkungan Hidup.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu tersusunnya LAKIP, LAPTAH, LKPJ dan
Lainnya yang terkait dengan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan pengelolaan LH dan hasil yang
diharapkan adalah Tersedianya data dan informasi tentang
kondisi dan potensi Sumber Daya Alam di Sulawesi Selatan.
c) Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari penyusunan dan
pengalokasian anggaran untuk masing-masing program dan
kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011.
Penyusunan rencana dimaksud meliputi koordinasi dengan
berbagai instansi terkait, penyelenggaraan forum Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) serta penentuan prioritas kebijakan,
program pengelolaan lingkungan hidup.

Hasil yang dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah


tersusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran
2012. Rancangan Rencana Kerja Tahun 2012 dan
tersusunnya Rencana Kerja Anggaran (RKA).

d) Penyusunan Status Lingkungan HIdup Daerah (SLHD)

Kegiatan ini diarahkan untuk membangun komitmen dan


kesepahaman berbagai pihak tentang penyebab, strategi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 182


serta kebijakan penanganan isu-isu lingkungan hidup di
Sulawesi Selatan.

Berdasarkan pada analisis dan telaah isu lingkungan serta


hasil kajian evaluasi kebijakan pembangunan daerah, maka
diperlukan berbagai rekomendasi sebagai bentuk tindak
lanjut untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas
lingkungan Provinsi Sulawesi Selatan di tahun 2011.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu tersusunnya Status Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dan hasil yang
diharapkan dapat tersedianya data dan informasi tentang
kondisi dan permasalahan lingkungan hidup di Sulawesi
Selatan.
e) Pelestarian Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencegah berlanjutnya
proses kepunahan keanekaragaman hayati, untuk itu pada
tahun 2011 Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan didampingi oleh Laboratorium konservasi
sumberdaya hayati dan ekowisata Fakultas kehutanan
UNHAS terus berupaya untuk mengupayakan
pembangunan kawasan konservasi baik yang bersifat in-
SITU. Selain kawasan konservasi In-SITU, BLHD Provinsi
Sulawesi Selatan juga mulai menginisiasi pembentukan
kawasan konservasi yang bersifat Ex-SITU untuk
melestarikan jenis-jenis langka diluar habitat aslinya. Salah
satu bentuk kawasan konservasi Ex-Situ yang sedang
diupayakan pengembangannya adalah Taman
Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) di Kecamatan
Galesong Utara Kabupaten Takalar.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output
dan Outcome yaitu terlaksananya kegiatan pengembangan
keanekaragamanhayati, dan hasil yang diharapkan dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 183


termanfaatkannya hasil investigasi guna peningkatan
kualitas lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.
4) Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Penegakan Ketaatan Pemrakarsa Usaha
Kegiatan ini dimaksudkan, untuk mendorong ketaatan
pemrakarsa usaha/kegiatan dalam menerapkan RKL-RPL
atau UKL-UPL.
Pengawasan difokuskan pada aspek-aspek penaatan
lingkungan yaitu pemantauan pencemaran, emisi gas
buang, pengelolaan limbah cair dan pengelolaan limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output
dan Outcome yaitu terlaksananya koordinasi pengendalian
dan pemantauan terhadap ketaatan pemrakarsa usaha
dalam menerapkan instrument pengendalian dampak LH,
dan hasil yang diharapkan adalah Meningkatnya ketaatan
pemrakarsa usaha kegiatan terhadap pengelolaan
lingkungan.
b) Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan
Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari fakta kerusakan
dan pencemaran lingkungan hidup yang terjadi baik
Provinsi maupun Kab/Kota. Pada tahun 2011 Permasalahan
Lingkungan Hidup yang telah dilakukan klarifikasi dan
verifikasi adalah Pengaduan masyarakat berkaitan dengan
penambangan bahan galian golongan “C” di dusun Lingga-
lingga Desa alitha Kecamatan Matiro Bulu Kabupaten
Pinrang, pengaduan pencemaran dan perusakan lingkungan
akibat aktivitas pabrik Triplex PT.Panply Kabupaten Luwu,
Dugaan pencemaran dan keruskan akibat penambangan
marmer yang dilakukan oleh PT. Gunung Marmer Raya Kab.
Pangkep, pengambilan sample air limbah usaha dan/atau

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 184


kegiatan yang beroperasi disekitar sungai Tallo Kab. Gowa
dan Makassar, Pengelolaan pertambangan biji besi oleh PT.
Kutama Mining di Lembang Talimbangan Kecamatan Buntu
Pepasan Kab. Toraja Utara, Pengaduan masyarakat dusun
Tukamasea Kab. Maros, Aktifitas PT. Semen Bosowa,
Pengaduan masyarakat aktivitas pabrik Hotmix Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya investigasi terhadap kasus-
kasus LH serta mengembangkan Tim Arbiter dalam
penanganan Kasus Lingkungan, dan hasil yang diharapkan
adalah Tertangannya Hasil Investigasi Lingkungan di
Sulsel.
c) Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus
Lingkungan HIdup
Kegiatan ini dimaksudkan utnuk meningkatkan koordinasi
penegakan hukum dan penanganan kasus-kasus
lingkungan hidup dengan berbagai instansi terkait.
Koordinasi yang dilakukan kepada Pemerintah Kab./Kota
atau unit kerja terkait dimaksudkan untuk mendorong
penanganan kasus – kasus lingkungan hidup yang
merupakan kewenangan wajib yang harus di tangani.
Bentuk dorongan yang diharapkan adalah pelaksanaan
penegakan hukum administrasi berupa teguran, penerapan
sanksi administrasi lingkungan hidup, penegakan hukum
perdata lingkungan hidup dan sampai pada penegakan
hukum pidana lingkungan hidup (Penyelidikan dan
Penyidikan). Koordinasi yang dilakukan pada tahun 2011
dilakukan kepada 6 kasus yang telah diadukan oleh
masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya koordinasi dengan instansi
terkait dalam penanganan kasus-kasus lingkungan hidup,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 185


dan hasil yang diharapkan adalah Meningkatnya koordinasi
dengan instansi terkait Kab/kota dan provinsi terkait akan
pentingnya penegakan hukum dan penanganan kasus-
kasus lingkungan.
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengembangan sistem informasi kualitas lingkungan hidup
merupakan salah satu upaya untuk memperoleh dan
menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi
dan produktivitas Pengembangan Sistem Informasi Kualitas
Lingkungan Hidup (SIKLH) terpadu sumberdaya alam dan
lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta
penguatan system informasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya Sosialisasi Sisitem Informasi
Kualitas Lingkungan Hidup terpadu berbasis website di
Sulawesi Selatan, dan hasil yang diharapkan adalah
Meningkatnya informasi kualitas lingkungan hidup di
Sulawesi Selatan.
b) Pameran Lingkungan Hidup Luar Daerah
Kegiatan ini merupakan salah satu momen penting dalam
menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa persoalan
lingkungan tidak hanya merupakan tanggung jawab
individu, tapi merupakan perwujudaan tanggungjawab
bersama. Event ini diisi dengan berbagai agenda kegiatan
seperti : Pameran, Seminar, Workshop, Dialog, Bazar,
Fieldtrip, dan lain-lain. dan Pekan Lingkungan Indonesia
2011 merupakan event terbesar di Indonesia yang
diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan
Hidup dan dukung oleh berbagai Departemen terkait.
Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota se Indonesia, BUMN, Perusahaan Swasta

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 186


Nasional dan Multi Nasional, Organisasi, Badan Nasional
dan Internasional, LSM dan Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya Pameran Lingkungan Hidup
Luar Daerah, dan hasil yang diharapkan adalah
meningkatnya kepedulian berbagai pihak aik secara
regional, nasional maupun internacional dalam pengelolaan
LH di Sulsel .

c) Pameran Lingkungan Hidup Dalam Daerah

Pameran Lingkungan Hidup Daerah dilakukan dengan tujuan


untuk lebih menyebarluaskan informasi tentang
keberhasilan yang telah dicapai dalam pembangunan
khususnya dibidang lingkungan di Provinsi Sulawesi
Selatan. Pameran tahun 2011 menampilkan produk-produk
dari limbah daur ulang yang dapat dijadikan sebagai ajang
untuk mempromosikan hasil karya dari para pemulung
yang dapat menciptakan produk Daur Ulang.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu terlaksananya Pameran Lingkungan Hidup
Dalam Daerah, dan hasil yang diharapkan adalah
meningkatnya pemahaman masyarakat tentang upaya
pengelolaan lingkungan yang telah dan akan dilakukan
pemerintah Provinsi Sulsel.

d) Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup


Kegiatan ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi
tentang potensi dan pengelolaan lingkungan hidup,
prestasi dan kebijakan yang telah dicapai dibidang
lingkungan hidup, dimana kegiatan dilaksanakan dalam
bentuk penyebarluasan informasi baik melalui media massa
lokal maupun media elektronik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 187


Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya penyebarluasan informasi
lingkungan dengan stakeholder terkait, dan hasil yang
diharapkan adalah meningkatnya kerjasama dengan media
massa local dalam menyebarluaskan informasi lingkungan
hidup di Sulawesi Selatan
6) Program Peningkatan Peran serta Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pembinaan Sekolah Adiwiyata
Program Adiwiyata adalah salah satu kegiatan Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dalam rangka untuk mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan hidup.
Program Adiwiyata dicanangkan untuk mendorong dan
mebentuk sekolah-sekolah agar turut melaksanakan upaya-
upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelajutan bagi kepentingan generasi
sekarang maupun yang akan datang.

Tahun Anggaran 2011 Sekolah yang Mendapatkan


Adiwiyata Tingkat Nasional adalah:

1. Sekolah Adiwiyata SD Islam Athirah Baruga Antang,


Makassar.
2. Sekolah Adiwiyata SMP Negeri I Pangkep.

7) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur


Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan


dan pengetahuan aparatur pemerintah khususnya para
pegawai negeri sipil lingkup Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dan melalui kegiatan ini
juga diharapkan mampu meningkatkan wawasan pegawai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 188


negeri sipil lingkup BLHD Provinsi Sulawesi Selatan,
sehingga tugas-tugas yang diemban dapat terlaksana
dengan baik.

Kegiatan ini dapat memerikan Outpu dan Outcome yaitu


terlaksananya kursus / pelatihan Bimtek sesuai tupoksi bagi
aparat di BLHD Prov. Sulsel dan hasil yang diharapkan
adalah Meningkatnya kemampuan aparatur BLHD dalam
Pengelolaan LH

b) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-


Undangan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan serta penyamaan presepsi bagi
aparat pengelola lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kab/kota tentang peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.
Untuk tahun Anggaran 2011 telah dilaksanakan beberapa
kegiatan bimbingan teknis yaitu :
1. Bimbingan teknis Pengawasan dan penegakan hukum
Lingkungan Hidup bagi aparatur Pemerintah Provinsi dan
Kab/Kota se Sulawesi Selatan
2. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pelaksanaan Standar
Pelayanan Minimal, bagi aparatur Pemerintah Provinsi
dan Kab/Kota se Sulawesi Selatan
3. Bimbingan Teknis Pengelolaan Pengaduan Lingkungan
Hidup, bagi aparatur Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
se Sulawesi Selatan
4. Pelatihan Upaya Pengelolaan LIngkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) bagi
pemrakarsa Usaha/Kegiatan.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome
yaitu terlaksananya bimbingan teknis/sosialisasi
peraturan perundang undangan bidang LH dan hasil yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 189


diharapkan adalah Meningkatnya Kinerja pengelolaan
lingkungan hidup.

c) Peningkatan Mutu Pengelolaan Laboratorium

Laboratorium penguji merupakan ujung tombak terdepan


yang melaporkan hasil pengujian/pemeriksaan untuk
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang
sangat penting dan dapat berpengaruh sangat luas dan
signifikan terhadap kualitas lungkungan, yang secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat.
Karena itu, laboratorium penguji dituntut senantiasa
mampu menghasilkan data pengujian/pemeriksaan yang
dapat dipercaya (valid/absah), dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum maupun teknis.
UPTB. BLHD Provinsi Sulsel, merupakan bagian dari
organisasi BLHD Provinsi Sulsel, yang didukung oleh
personel yang independen, profesional dan bebas dari
pengaruh tekanan komersial, keuangan, dan terhindar dari
pertentangan kepentingan. Laboratorium penguji
[laboratoium lingkungan] yang baik harus memenuhi
berbagai kriteria antara lain tenaga kerja yang mampu dan
diakui, sarana dan prasarana yang memadai, peralatan
yang baik, mempunyai prosedure operasional, organanisasi
laboratorium yang baik dan lain-lain sesuai dengan SNI ISO/
IEC 17025; 2008 tentang Persyaratan Konpetensi
Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya Peningkatan mutu pengelolaan laboratorium
LH BLHD Prop. Sulsel (ISO 17025) dan hasil yang
diharapkan adalah Meningkatnya Mutu Pengelolaan LH.
8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 190


a) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan BLHD dalam pengelolaan lingkungan
hidup di Sulawesi Selatan melalui rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi dalam dan luar daerah.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam
dan luar daerah dan hasil yang diharapkan terwujudnya
pelaksanaan pengelolaan LH di Sulsel.
b) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Keuangan.

Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung proses


perencanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan
pelaporan pelaksanaan anggaran.

Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu


terlaksananya Sistem dan mekanisme pelayanan pelaporan
administrasi keuangan dan hasil yang diharapkan
tersedianya data dan laporan administrasi keuangan.

c) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Kepegawaian

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan


efektifitas pengelolaan administrasi kepegawaian yang
meliputi rencana kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
cuti, pensiun, pengembangan karier dan kesejahteraan
pegawai serta rencana formasi dan mutasi.

Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu


terlaksananya sistem dan mekanisme administrasi
kepegawaian, terlaksananya pengembangan karier
kepegawaian, tersusunnya rencana formasi kepangkatan
dan data kepegawaian dan hasil yang diharapkan
meningkatnya efisiensi dan efektifitas kinerja pegawai..

d) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Umum

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 191


Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan administrasi perkantoran pada BLHD Provinsi
Sulawesi Selatan antara lain menyangkut pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, pelaksanaan pengadaan barang,
dan jasa pemerintah dalam lingkup BLHD Provinsi Sulawesi
Selatan, inventarisasi dan pemeliharaan barang inventaris
kantor.

Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu


terlaksananya system dan mekanisme administrasi
perkantoran pada BLHD prop. Sulsel dan hasil yang
diharapkan tertatanya pelayanan administrasi perkantoran
secara efektif dan efisien.
e) Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan
Tahun Anggaran 2011
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Tahun Anggaran 2011. Dalam tahun anggaran 2011,
kegiatan ini mencakup konsultasi penyusunan penetapan
plafon anggaran sementara (PPAS) 2011, konsultasi
penyusunan RKA 2011 eksekutif maupun legislatif,
penyusunan RKA, penyusunan Dokumen Pengesahan
Anggaran (DPA) dan perubahannya serta penyusunan RKA
2011.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
tersusunnya rencana anggaran tahun 2011 DPA dan
perubahannya. Dan hasil yang diharapkan terwujudnya
kelancaran pelaksanaan penyusunan RKA, DPA Popok dan
perubahan.
f) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kelancaran pelaksanakan tugas dan


fungsi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan tentu memerlukan
sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 192


Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
tersedianya sarana dan prasarana perkantoran pada BLHD
Provinsi Sulsel. Dan hasil yang diharapkan terwujudnya
kelancaran pelaksanaan Pelayanan perkantoran pada BLHD
Provinsi Sulsel.
Berdasarkan uraian di atas maka kinerja urusan lingkungan
hidup adalah mengalami peningkatan dari 87,83 % menjadi
88,75%.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Rendahnya partisipasi dan kepedulian masyarakat dan
pemrakarsa usaha/kegiatan terhadap upaya pelestarian
lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
keutuhan biodiversity dan keanekaragaman hayati di Sulawesi
Selatan.
2) Kurangnya kapasitas kelembagaan dalam penanganan kasus-
kasus lingkungan hidup seperti tenaga Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS), Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan
Hidup, serta kesadaran pemrakarsa usaha/kegiatan untuk
melestarikan lingkungan.
3) Belum optimalnya penyebarluasan informasi tentang
pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan baik melalui
media elektronik maupun media massa local.
4) Jumlah sumber daya manusia yang ada di BLHD saat ini masih
kurang jika dibandingkan masalah-masalah yang muncul pada
Badan Lingkungan Hidup Daerah.
5) Sarana dan Prasarana kerja yang belum memadai sehingga
kurang mendukung efektifnya pelaksanaan kegiatan di BLHD.
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 193


1) Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengawasan terhadap
aktivitas masyarakat, pemrakarsa usaha/kegiatan yang
berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan.
2) Menambah jumlah tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
dan membentuk Pos Pengaduan Masyarakat
3) Menyebarluaskan informasi tentang pengelolaan linkungan
hidup di Sulsel baik melalui media elektronik maupun media
massa lokal.
4) Menambah jumlah SDM dan memberikan pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
bagi aparatur pengelola lingkungan hidup.
5) Mengadakan sarana dan prasarana untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan di BLHD.

4. Urusan Pekerjaan Umum


Pembangunan infrastruktur wilayah di Sulawesi Selatan tentunya
dimaksudkan untuk menunjang produktivitas hasil sektor pertanian,
dan juga penataan wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Pada RPJMD
Sulsel 2008-2013, disebutkan bahwa pelaksanaan pembangunan
wilayah di Sulawesi Selatan, diarahkan pada Peningkatan Kualitas
Sarana dan Prasarana Wilayah. Prioritas program yaitu: 1). Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan 2). Program Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan 3). Perencanaan, Pengembangan Jaringan dan
Pengawasan/Pemanfaatan Jalan 4). Pengujian dan Pengembangan
Teknologi 5). Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Jalan dan
Jembatan 6). Pelayanan Administrasi Perkantoran yang didukung
program-program pendorong dari pelaksanaan prioritas program.
Berdasarkan pelaksanaan urusan ini, program pembangunan
jalan dan jembatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan telah
menunjukkan kinerja yang signifikan dimana total panjang jalan di
wilayah provinsi sampai dengan tahun 2011 sepanjang 32.486,36 Km,
terdiri dari jalan provinsi sepanjang 1.147,51 Km, jembatan provinsi
sepanjang 6.926 M, jalan nasional sepanjang 1.722,856 Km. Dan jalan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 194


Kabupaten/Kota sepanjang 29.616 Km. Dengan Kondisi Ruas Jalan
Provinsi, hingga tahun 2011 menunjukkan bahwa terdapat 35,93
persen atau 412,32 Km kondisi jalan dalam keadaan baik, 41,80 persen
atau 479,70Km kondisi sedang, rusak ringan 13,44 persen atau 154,25
Km, dan rusak berat 5,86 persen atau 67,24 Km, dari 1.147,51 Km
panjang jalan provinsi.
Sementara itu kondisi Jembatan provinsi pada tahun 2011
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan Tahun 2010
yaitu jembatan baik meningkat menjadi 3.544 M atau 51,16 % dari
3.246 M atau 47,07 % dan kondisi jembatan rusak 4,00 %.
Dalam melaksanakan program pembangunan jalan dan jembatan
dan pemeliharaan jalan dan jembatan capaian terhadap pembangunan
jalan provinsi sepanjang 94,58 Km dan rehabilitasi jembatan 293,30 M,
dengan pemeliharaan rutin jalan provinsi 1.032,43 Km dan
pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 6.658 M dengan Pemeliharaan
berkala Jalan Provinsi sepanjang 20,50 Km
Dalam hal melakukan program untuk kegiatan rehabilitasi akibat
bencana maka penanggulangan bencana alam dilaksanakan pada 6
lokasi bencana yaitu : Kabupaten Maros, Pangkep, Sidrap, Toraja Utara,
Luwu, Bulukumba. Akibat bencana banjir maka kondisi sarana dan
prasana sumber daya air telah berdampak di Sulawesi Selatan dan
cukup memprihatinkan antara lain : tanggul yang jebol sebanyak 6
tanggul yaitu jebolnya tanggul Sungai Saddang di Kabupaten Pinrang,
Toraja Utara, Sungai Walanae di Kabupaten soppeng, Sungai Allu di
Jeneponto, Sungai Rongkong di Kota Palopo, dan Sungai Rappang di
Kabupaten Sidrap. Selain itu lokasi terjadi pada beberapa lokasi sarada
sumber daya air di 25 titik dan banjir telah menggenangi di 5 areal
permukiman pada daerah perkotaan dan pedesaan di Sulsel. Seperti
yang terjadi di Kabupaten Bone, Palopo dan pada daerah produksi
pertanian seperti sawah yang terjadi di Kabupaten Pinrang dan Sidrap.
Dan genangan pada areal pemukiman sebanyak 1.408 KK, fasilitas
umum jalan sebanyak 18 Km, genangan sawah seluas 52.680 Ha.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 195


Infrastruktur irigasi di Sulawesi Selatan hingga tahun 2011
mencapai 635.555 Ha, yang terdiri dari : Irigasi Teknis yang merupakan
kewenangan Pemerintah Pusat seluas 301.035 Ha, Irigasi Semi Teknis
yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi seluas 62.345 Ha,
dan Irigasi Sederhana yang merupakan kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota seluas 272.175 Ha.
Hasil dari pelaksanaan program perbaikan/rehabilitasi
menunjukkan kondisi prasarana jaringan irigasi yang menjadi
kewenangan provinsi dalam tahun 2011 ini secara umum menunjukkan
fungsi kinerja 40% bangunan utama/pengambilan dalam kondisi baik,
15% dalam kondisi rusak ringan dan 45% rusak berat. Bangunan air
menunjukkan kondisi baik sebesar 30%, rusak ringan 25% dan 45%
dalam kondisi rusak berat. Kinerja saluran pembawa 30% dalam kondisi
baik, 25% rusak ringan dan 45% dalam kondisi rusak berat.
Dan penambahan jumlah Waduk/Embung sebanyak 70% dan
kondisi waduk yang ada di Sulawesi Selatan yang mengalami
pendangkalan / sedimentasi adalah utamanya Waduk Bili-Bili.
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Tanggul Buis Beton COI
(Center Point of Indonesia) pada program penyediaan dan pengelolaan
air baku dalam kegiatan pembangunan prasarana Air Ba ku Embung
(SDW) sebahagian telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2011 dan
dilanjutkan penyelesaiannya pada tahun anggaran 2012.
Dalam pelaksanaannya kedua SKPD tersebut mengelola 13
Program dan 107 Kegiatan, dengan total alokasi anggaran sebesar
Rp. 396.469.752.367,- yang direalisasikan sebesar
Rp.380.770.353.476,- atau 96,04%.
a) Program, Kegiatan dan Realisasinya
Gambaran program/ke giatan dan kinerja yang berhasil
dicapai masing-masing SKPD dalam menangani Urusan Pekerjaan
Umum adalah sebagai berikut :

(1)Dinas Bina Marga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 196


Salah satu SKPD dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan yang menangani Urusan Pekerjaan Umum adalah Dinas
Bina Marga, dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 6 program
pembangunan dan 64 kegiatan dengan alokasi anggaran
Rp.332.623.409.580,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.
319.120.579.222,- dan realisasi fisik 95,94 % dengan
keberhasilan yang dicapai yaitu meningkatnya kondisi mantap
jalan provinsi di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010
adalah kondisi mantap jalan meningkat dari 865,11 Km atau
68,73% di tahun 2010 menjadi 892,02 Km atau 77,73 % pada
tahun 2011.
Gambaran pencapaian kinerja dapat terlihat pada penanganann
ruas jalan provinsi dalam kurun waktu empat tahun terakhir (tahun
2008 s/d 2011) dibandingkan dengan RPJMD, dimana pada tahun
2008 penanganan pembangunan jalan sepanjang 48,40 Km dan
pemeliharaan berkala sepanjang 14 Km, tahun 2009 penanganan
pembangunan jalan sepanjang 44,35 Km dan pemeliharaan
berkala sepanjang 45,16 Km, tahun 2010 penanganan
pembangunan jalan sepanjang 57,90 Km dan pemeliharaan
berkala sepanjang 12,00 Km, tahun 2011 penanganan
pembangunan jalan sepanjang 94,58 Km dan pemeliharaan
berkala sepanjang 20,50 Km.
Jumlah penanganan ruas jalan provinsi 4 tahun terakhir (tahun
2008 – 2011) adalah sepanjang 245,23 Km untuk pembangunan
dan 91,66 Km pada penanganan pemeliharaan berkala, sedangkan
target RPJMD pada tahun 2008 – 2011 adalah 487,6 Km yang
merupakan target pembangunan jalan dan 244Km untuk
penanganan pemeliharaan berkala.
Adapun program-program yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi
Program ini dilaksanakan dengan 21 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 197


a) Pengelolaan Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan
Provinsi. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan hasil
kegiatan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan
sebanyak 12 laporan
b) Tata Teknis Jaringan Jalan dan Jembatan Provinsi. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya laporan hasil kegiatan
pelaksanaan pelelangan, kontrak beserta perubahannya dan
penyerahan hasil laporan sebanyak 1 laporan.
c) Pengelolaan Bina Jasa Konstruksi. Hasil yang dicapai adalah
terselenggaranya sosialisasi/bimbingan teknis untuk jasa
konstruksi sebanyak 3 kali kegiatan.
d) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Soppeng,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 6,40 Km.
e) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Pinrang,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 10,60 Km.
f) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bone, hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang
4,50 Km dan Jembatan Provinsi sepanjang 60 M.
g) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Wajo, hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang
5,05 Km.
h) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Barru dan
Pangkep, hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan
provinsi sepanjang 3,5 Km.
i) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sidrap,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 4,00 Km dan Jembatan sepanjang 60,00 M.
j) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sinjai, hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang
8,00 Km.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 198


k) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tator dan
Toraja Utara, hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan
provinsi sepanjang 2,0 Km.
l) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Luwu Utara
dan Kota Palopo, hasil yang dicapai adalah terbangunnya
jalan provinsi sepanjang 10,60 Km dan terbangunnya
jembatan provinsi sepanjang 60,00 M.
m) Pembangunan Jalan dan Jembatan menunjang Kawasan
Strategis Makassar dan sekitarnya. Hasil yang dicapai adalah
terbangunnya jalan strategis sepanjang 2,48 Km dan
terbangunnya jembatan strategis di Kota Makassar sepanjang
108 M.
n) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Gowa,
Bantaeng, dan Jeneponto. Hasil yang dicapai adalah
terbangunnya jalan provinsi sepanjang 9,00 Km.
o) Pembangunan Jalan di Kabupaten Gowa. Hasil yang dicapai
adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang 4,80 Km.
p) Pembangunan Jalan di Kabupaten Gowa dan Takalar. Hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi dan jalan
strategis provinsi sepanjang 0,90 Km.
q) Pembangunan Jalan di Kabupaten Bulukumba dan Selayar ,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 9,50 Km.
r) Pembangunan Jalan di Kabupaten Enrekang, hasil yang
dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang 3,00
Km.
s) Pembangunan Jembatan di Kabupaten Wajo , hasil yang
dicapai adalah terbangunnya jembatan provinsi sepanjang
5,30 Km.
t) Pembangunan Jalan Centre Point Of Indonesia. Hasil yang
dicapai adalah terbangunnya jalan COI, Leimena, Galesong,
Sungguminasa – Malino sepanjang 5,75 Km.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 199


u) Administrasi kegiatan pembangunan jalan Dana DPID dan
DPPID. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan hasil
kegiatan sebanyak 4 laporan.
2) Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi
Program ini dilaksanakan dengan 19 kegiatan :
a) Pengelolaan Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Provinsi. Hasil yang dicapai adalah terbinanya PPTK
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi sebanyak 16
PPTK dan tersedianya laporan hasil kegiatan pelaksanaan
pemeliharaan jalan dan jembatan sebanyak 12 laporan
b) Pengelolaan Pembinaan, Pengaturan Teknis Pengadaan dan
Pemeliharaan Peralatan. Hasil yang dicapai adalah
tersusunnya laporan pemeliharaan alat berat sebanyak 1
laporan dan tersedianya alat-alat berat sebanyak 13 unit.
c) Pengadaan Bahan Jalan dan Pengelolaan Tanggap Darurat.
Hasil yang dicapai adalah tersedianya aspal minyak
sebanyak 1.467 Ton.
d) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Luwu Utara.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
88,50 Km dan jembatan sebanyak 68 buah.
e) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tator Utara.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
26,98 Km dan jembatan sebanyak 16 buah.
f) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Enrekang
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
31,62 Km dan jembatan sebanyak 44 buah.
g) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Pinrang.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
50,08 Km dan jembatan sebanyak 18 buah.
h) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sidrap. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 35,33
Km dan jembatan sebanyak 26 buah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 200


i) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Barru. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 30,88
Km dan jembatan sebanyak 26 buah.
j) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ruas Gowa– Malino di
Kabupaten Gowa. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
jalan sepanjang 84,18 Km dan jembatan sebanyak 26 buah.
k) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ruas Gowa-Sapaya di
Kabupaten Gowa . Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
jalan sepanjang 92,00 Km dan jembatan sebanyak 53 buah.
l) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bone. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 168,56
Km dan jembatan sebanyak 55 buah.
m) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Soppeng.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
113,56 Km dan jembatan sebanyak 100 buah.
n) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Wajo. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 69,33
Km dan jembatan sebanyak 60 buah.
o) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sinjai. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 65,60
Km dan jembatan sebanyak 15 buah.
p) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Jeneponto
dan Bantaeng. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
jalan sepanjang 56,51 Km dan jembatan sebanyak 20 buah.
q) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bulukumba.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
61,88 Km dan jembatan sebanyak 20 buah.
r) Pemeliharaan Berkala di Kabupaten Gowa, Bulukumba dan
Sinjai. Hasil yang dicapai adalah terlaksananya
pemeliharaan berkala jalan 12,00 Km.
s) Pemeliharaan Berkala di Kabupaten Soppeng dan Wajo.
Hasil yang dicapai adalah terlaksananya pemeliharaan
berkala jalan 8,50 Km.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 201


3) Program Perencanaan, Pengembangan Jaringan dan
Pengawasan/Pemanfaatan Jalan.
Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan :
a) Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan.
Hasil yang dicapai adalah tersedianya jasa konsultan
pengawasan teknis sebanyak 19 paket, tersedianya jasa
konsultan perencanaan teknis jalan dan jembatan sebanyak
4 paket, terlaksananya survey jalan sepanjang 300 Km,
terlaksananya survey jembatan sebanyak 50 buah.
b) Pengembangan Teknis Jaringan dan Leger Jalan. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya data leger jalan 1 paket.
c) Pengawasan dan Pemanfaatan Jalan dan Jembatan. Hasil
yang dicapai adalah tersedianya papan informasi pada ruas
jalan provinsi sebanyak 1 paket, tersedianya laporan
pemetaan pemanfaatan lahan sebanyak 1 laporan.
4) Program Pengujian dan Pengembangan Teknologi
Program ini dilaksanakan dengan melaksanakan 3 kegiatan :
a) Pengujian Tanah dan Konstruksi Jalan. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya laporan pengujian tanah dan konstruksi
jalan dan jembatan sebanyak 1 laporan.
b) Pengujian Bahan Beton dan Baja. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan pengujian bahan beton dan baja
sebanyak 1 laporan.
c) Pengkajian dan Pengembangan Teknologi. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya laporan pengkajian dan
pengembangan teknologi sebanyak 1 laporan, tersedianya
peralatan laboratorium tanah, aspal, beton dan uji mutu.
5) Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Jalan dan
Jembatan
Program ini melaksanakan 15 kegiatan :
a) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah I
Palopo. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan
realisasi administrasi barang sebanyak 2 laporan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 202


tersedianya laporan pengelolaan perlengkapan dan
kerumahtanggaan.
b) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD
Wilayah I Palopo. Hasil yang dicapai adalah tersedianya
laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik dengan
sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
c) Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah I Palopo. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
d) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah II
Parepare. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan
realisasi administrasi barang sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan pengelolaan perlengkapan dan
kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.
e) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD
Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai adalah tersedianya
laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik dengan
sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
f) Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
g) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah III
Makassar. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 203


realisasi administrasi barang dan laporan pengelolaan
perlengkapan dan kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.
h) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah III Makassar. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
i) Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah III Makassar. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
j) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah IV
Bone. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan
realisasi administrasi barang dan laporan pengelolaan
perlengkapan dan kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.
k) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah IV Bone. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
l) Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah IV Bone. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
m) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah V
Bulukumba. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 204


realisasi administrasi barang dan laporan pengelolaan
perlengkapan dan kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.
n) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah V Bulukumba. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
o) Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan
UPTD Wilayah V Bulukumba. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya laporan monitoring fisik dan keuangan
sebanyak 12 laporan.
6) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini melaksanakan 3 kegiatan :
a) Penyelenggaraan Program dan Pelaporan. Hasil yang
dicapai adalah tersusunnya RKA, DPA, dan DPPA SKPD
sebanyak 3 buku, tersedianya data informasi dinas
sebanyak 50 buku, tersusunnya laporan rencana kerja
sebanyak 1 buku, tersusunnya lakip sebanyak 1 buku,
tersusunnya LKPJ dan LPPD sebanyak 1 buku, tersusunnya
Renstra SKPD (revisi) sebanyak 1 buku, terpeliharanya
program teknologi informasi sebanyak 2 program dan
tersedianya laporan hasil kegiatan pelaksanaan APBN dan
APBD sebanyak 12 laporan
b) Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Keuangan. Hasil
yang dicapai adalah tersusunnya laporan administrasi
keuangan sebanyak 12 laporan.
c) Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran. Hasil
yang dicapai adalah tersusunnya pengelolaan perlengkapan
dan kerumahtanggaan, RTBU, dan RKBU sebanyak 4
laporan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 205


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Dalam mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi
oleh Dinas Bina Marga Provinsi Sulsel dalam pelaksanaan
Tupoksinya, maka upaya-upaya yang perlu mendapat perhatian,
diantaranya sebagai berikut :
1. Pendanaan
Adanya keterbatasan biaya pemerintah provinsi yang
dialokasikan untuk melakukan program
pemeliharaanberkala,peningkatan/pembangunan, sehingga
beberapa ruas jalan hanya dapat ditangani dengan
pemeliharaan rutin.
2. Manajemen
- Pemilihan SDM yang berkualitas
- Standar Operational Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan
kegiatan, pengelolaan keuangan secara umum serta
monitoring, evaluasi dan pengendalian
3. Perencanaan
- Komitmen terhadap pencapaian kinerja
- Komitmen terhadap penggunaan anggaran sesuai prioritas
(sense of urgency perlu ditingkatkan)
- Kurangnya pemahaman terhadap spesifikasi teknis
4. Pengadaan
- Kurangnya personil yang bersetifikasi untuk pengadaan
barang
- Masih banyak yang belum memahami atau interpretasi yang
berbeda tentang pengadaan barang dan jasa milik
pemerintah
5. Pelaksanaan
- Waktu pelaksanaan yang relatif pendek, terkait dengan
penyiapan dokumen anggaran
- Monitoring lapangan berkurang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 206


- Pengendalian mutu belum konsisten dengan spesifikasi
- Kurangnya antisipasi kebutuhan peralatan
- Penguasaan manajerial dan substansi teknis yang belum
merata
- Masalah pembebasan lahan
- Masalah Force Majure yaitu :
1. Terjadinya bencana longsor akibat curah hujan.
2. yang cukup tinggi dan menutup badan jalan.
3. Terjadinya banjir yang mengakibatkan perancah dan
jembatan darurat hanyut.
4. Curah hujan yang cukup tinggi dalam kurun waktu bulan
Nopember dan Desember.
6. Pengawasan
- Peran konsultan supervisi belum optimal
- Kemampuan teknis pengawas lapangan belum memadai
- Kurangnya kemampuan kontraktor
7. Evaluasi
- Belum adanya sistem evaluasi kinerja
- Belum adanya upaya perbaikan kinerja
- Belum adanya pemahaman yang komprehensif terhadap
indikator-indikator kinerja
- Efisiensi penggunaan anggaran
Solusi
Dalam menghadapi tantangan sebagaimana yang diurai di atas
maka diperlukan perhatian pada hal-hal sebagai berikut :
1. Dukungan pendanaan untuk penanganan jalan dan jembatan
sesuai dengan perencanaan yang ada.
2. Meningkatkan pelayanan dan kapasitas jaringan jalan provinsi
dengan penanganan jalan dan jembatan di kawasan perbatasan
dan kawasan yang relatif masih tertinggal untuk membuka
akses dari/ke daerah-daerah terisolir.
3. Peningkatan SDM melalui pengkajian modul pelatihan dan
NSPM di lingkungan Dinas Bina Marga.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 207


4. Peningkatan akses melalui pembangunan dan pemeliharaan
jalan dan jembatan.
5. Peralatan untuk pemeliharaan jalan yang umumnya sudah tua
dan rata-rata dalam kondisi rusak dengan jumlah yang sangat
terbatas.
6. Tenaga organik/PNS dalam mendukung kinerja khususnya
kegiatan pemeliharaan jalan yang semakin berkurang (setiap
tahun banyak yang pensiun dan tidak ada pengganti).
7. Dibutuhkan koordinasi dengan instansi terkait untuk menangani
masalah kendaraan angkutan barang yang mengangkut
muatan lebih (over loading) yang memiliki andil dalam
mempercepat kerusakan jalan.

(2) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air


Selain itu SKPD Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, dimana
dalam tahun 2011 melaksanakan 7 program pembangunan
dan 43 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.63.846.342.787,- dan realisasi anggaran sebesar
Rp.61.932.533.084,- atau 97,00 % dengan keberhasilan yang
dicapai yaitu Penerimaan Penghargaan dari Kementerian
Pekerjaan Umum sebagai Peringkat I Bidang Pengelolaan Sumber
Daya Air.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan dengan 9 kegiatan :
a) Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan Sekretariat Dinas.
Hasil yang dicapai yaitu penyediaan sarana dan prasarana
penunjang sekretariat 1 paket, 1 laporan/dokumen, dan
penyediaan penunjang peningkatan kinerja 1 unit.
b) Pengendalian dan Pemanfaatan (Bidang PSDA). Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pembuatan 1 unit pintu air dan
sosialisasi pemanfaatan SDA di 2 kab./kota, 3
laporan/dokumen, dan 1 pintu air operasional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 208


c) Pengelolaan Administrasi Umum Barang dan Aset. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya operasi dan pemeliharaan
kendaraan penunjang sebanyak 64 unit roda empat dan 80
unit roda dua dan terlaksananya pengelolaan 10 unit rumah
jaga/dinas.
d) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya laporan pengelolaan administrasi
kepegawaian sebanyak 371 PNS dan 1 dokumen/laporan.
e) Penyebaran Program dan Hasil-Hasil Pembangunan Sumber
Daya Air. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya desminasi
dan publikasi data dan 1 inf. dan hasil pembangunan
pengelolaan sumber daya air 3 kali.
f) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai wilayah
Sungai Walanae-Cenranae.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya operasi dan
pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Walanae-
Cenranae 4 unit roda empat dan 4 unit roda dua dan
pengelolaan administrasi kepegawaian sebanyak 109
pegawaian, 5 laporan/dokumen serta 2 unit komputer.
g) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai Wilayah
Sungai Saddang.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya operasi dan
pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Saddang
dan 3 unit roda emapat dan 8 unit roda dua dan
pengelolaan administrasi kepegawaian sebanyak 92
pegawaian, 5 laporan/dokumen, 1 unit laptop, 1 printer, 1
scanner.
h) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai Wilayah
Sungai Jeneberang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 209


Hasil yang dicapai yaitu tersedianya operasi dan
pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Jeneberang
sebanyak 5 unit roda empat dan 8 unit roda dua dan
pengelolaan administrasi kepegawaian sebanyak 184
pegawaian, 4 laporan/dokumen, dan 1 unit CPU.
i) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai Wilayah
Sungai Pompengan Larona
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya operasi dan
pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Pompengan
Larona sebanyak 2 unit roda empat dan 2 unit roda dua dan
pengelolaan administrasi kepegawaian sebanyak 112
pegawaian serta 4 laporan/dokumen.
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan dengan 9 kegiatan :
a) Pendamping WISMP. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
pembinaan kegiatan penunjang WISMP di 14
kabupaten/kota.
b) Pengelolaan Pemberdayaan Kelembagaan SDA di Tingkat
Provinsi dan Kab./Kota (BPSDA)
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya lomba petugas OP 1
kali, terlaksananya pelatihan pengelolaan air untuk P3A 1
kali, dan 4 laporan/dokumen.
c) Pengelolaan Pemberdayaan Kelembagaan SDA di Tingkat
Provinsi dan Kab./Kota (BPSDA)
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya lomba petugas OP 1
kali, terlaksananya pelatihan pengelolaan air untuk P3A 1
kali, dan 4 laporan/dokumen.
d) Pengelolaan Kegiatan Pemberdayaan Para Pemilik
Kepentingan Pemerintah, Dunia Usaha, dan Masyarakat
dalam Pengelolaan SDA di Tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 210


Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan kegiatan 1
bulan, terlaksananya pembinaan 80 orang GP3A/IP3A,
terlaksananya Sosialisasi 30 orang UU No.20/2006 dan UU
No.7, dan 1 laporan/dokumen.
e) Menfasilitasi Kegiatan Dewan Sumber Daya Air dan Komisi
Irigasi. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pertemuan
Dewa SDA 2 kali, tersedianya 2 laporan/dokumen SDA.
f) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah Sungai Saddang. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 1 dokumen/laporan pengawasan sumber daya
air balai wilayah sungai saddang sebanyak 2 laporan dan 1
unit laptop.
g) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah Sungai Jeneberang. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 1 dokumen/laporan pengawasan sumber daya
air balai wilayah sungai jeneberang.
h) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah Sungai Pompengan Larona. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 2 dokumen/laporan pengawasan sumber daya
air balai wilayah sungai pompengan larona di 4 kabupaten
sebanyak 2 laporan.
i) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah Sungai Walanae - Cenranae. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya 1 dokumen/laporan pengawasan sumber
daya air balai wilayah sungai walanae – cenranae sebanyak
2 laporan.
j) Penyediaan Bantuan Teknis kepada Kabupaten/Kota
(BPSDA). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya 1
dokumen/laporan data sumber daya air di 4 wilayah UPTD
sebanyak 2 laporan.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Kinerja dan Keuangan
Program ini dilaksanakan dengan 5 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 211


a) Pengelolaan Keuangan SKPD. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 1 dokumen/laporan SPJ, neraca dan realisasi
sebanyak 3 dokumen, 1 unit laptop dan komputer PC.
b) Penyusunan Rencana Kerja dan Pelaporan Dinas. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya data dari kabupaten/kota dan
UPTD untuk 1 dokumen, laporan LAKIP/RKA/DPA/LKPJ dan
LPPD/tindak lanjutan 4 informasi dan 1 unit komputer PC.
c) Monitoring Proyek APBD dan APBN. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 1 dokumen/laporan fisik, dan evaluasi 57
pembangunan embung, OP sungai 5 paket, rehab irigasi 50
paket (5.910 Ha), OP irigasi 23 paket (36.936 Ha) dan 2
dokumen/laporan.
d) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pendek /
Prioritas Koordinasi Program dan Anggaran. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya 2 dokumen/laporan program
anggaran.
e) Evaluasi Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya dokumen/laporan kinerja daerah
irigasi sebanyak 2 dokumen/laporan.
4) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya
Program ini dilaksanakan dengan 12 kegiatan :
a) Pengukuran Situasi, Profil Memajang Seluruh Irigasi (Bina
Teknik). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya peta situasi di
6 daerah irigasi.
b) Perencanaan Teknis/Detail Desain (Bina Teknik). Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya gambaran desain bendung,
embung pada 23 kabupaten dan jaringannya dan terlihatnya
40 orang dan 5 dokumen.
c) Pengelolaan dan Updating Database dan Informasi Sumber
Daya Air (Bina Teknik). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
1 dokumen/laporan database dan Inf. SDA.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 212


d) Inventarisasi dan Peningkatan Kondisi Jaringan Rawa dan
Pantai Kritis (IRWA). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya 32
data inf. kondisi jaringan rawa dan 1 unit GPS, 1 unit kamera
digital, 2 unit lemari besi.
e) Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dan Rawa (IRWA). Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pemeliharaan irigasi
36.936 Ha dan 23 irigasi.
f) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Saddang. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya 3 dokumen/laporan kegiatan anggaran, 1 unit
laptop, dan 1 unit printer A4.
g) Pembinaan Irigasi Partisipasi (PPISP) dan Penunjang PISP.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pembinaan irigasi
partisifatif di 2 kabupaten/kota dan 1 daerah irigasi.
h) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Jeneberang. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya 4 dokumen/laporan kegiatan anggaran,
1 unit centra prosessing dan 1 unit CPU.
i) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Pompengan Larona. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya 5 dokumen/laporan kegiatan
anggaran.
j) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Walanae-Cenranae. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya 4 dokumen/laporan kegiatan
anggaran.
k) Perbaikan/Rehabilitasi dan Jaringan Irigasi (DAK). Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya peningkatan kewenangan
provinsi di 16 daerah irigasi 3.610 Ha.
l) Inventarisasi Rehabilitasi dan Pelaksanaan Jaringan Irigasi
Rawa dan Air Baku (IRWA). Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya peningkatan kewenangan kabupaten/kota di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 213


39 derah irigasi 3.610 Ha dan 2 info, 1 unit pompa, 7
jaringan rawa tambak.
5) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Program ini dilaksanakan dengan 2 kegiatan :
a) Pembangunan Prasarana Air Baku Embung (SDW). Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya 70 bangunan konservasi,
tanggul buis COI 1 kegiatan, normalisasi saluran untia
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar 1 buah,
terbangunnya pembangunan pantai (366 M), normalisasi
saluran untia (1.300 M)
b) Pemuktahiran Database dan Penyusunan Kegiatan Prioritas
Danau/Waduk dan Situ (SDW). Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 3 dokumen/laporan kegiatan prioritas danau
waduk dan situ.
6) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya
Program ini dilaksanakan dengan 5 kegiatan :
a) Penyusunan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan
Prasarana Sungai, Danau dan Waduk (SDW). Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya 17 dokumen pelaksanaan
pemeliharaan prasarana sungai.
b) Pembinaan Pengendalian dan Pelaksanaan O dan P Sungai,
Danau dan Waduk (SDW). Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pemeliharaan 5 sungai dan 2 pantai
c) Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan Station Hidrologi dan
Klimatologi (BPSDA). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
pengukuran kualitas air di 9 lokasi, 4 kali Inventarisasi Pos
Hidrologi di 4 UPTD.
d) Study Pengembangan Sumber Daya Air. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya 5 dokumen/laporan study pembangunan
SDA

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 214


e) Pembangunan Embung Untuk Konservasi Air (Lanjutan).
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Pembangunan 1
Buah Kolam Maccini Sombala.
7) Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan yaitu Pelaksanaan
Non Struktur dalam pengelolaan Banjir (SDW) dengan hasil
yang dicapai adalah tersedianya 12 dokumen bahan
pengelolaan banjir dan 800 unit Bronjong.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan kurang mendukung
dimana ketersediaan waktu sebagai faktor internal dan kondisi
alam seperti terjadinya bencana alam sebagai faktor eksternal
penyebab yang mempengaruhi timbulnya masalah pada Dinas
Pengelola Sumber Daya Air dimana biaya operasi dan
pemeliharaan kurang memadai sehingga kerusakan-kerusakan
jaringan irigasi sebagian besar tidak ditangani.
Solusi
Memaksimalkan Pembinaan Operasi dan Pemeliharaan sesuai
dengan Anggaran Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
serta Biaya Operasi dan Pemeliharaan ke depannya perlu
ditingkatkan.

5. Urusan Penataan Ruang


Pembangunan penataan ruang untuk perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pengembangan, pembangunan sarana
dan prasarana wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang baku
untuk mewujudkan suatu wilayah menjadi satu kesatuan entitas
sosial – ekonomi yang sepenuhnya utuh merupakan kinerja dari
urusan penataan ruang. Oleh karena itu kinerja penataan ruang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 215


diarahkan pada 4 prioritas program yaitu : 1) Program
Perencanaan Tata Ruang, 2) Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang, 3) Program Pemanfaatan Ruang,
4) Program Perencanaan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh yang ditunjang oleh program-program lainnya yang
mendukung kinerja urusan ini.
Dalam melaksanakan urusan Penataan Ruang dalam
lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan oleh 1
(satu) SKPD yaitu Dinas Tata Ruang dan Permukiman.
Berdasarkan hasil urusan ini, dalam hal melaksanakan program
perencanaan tata ruang pemerintah telah melakukan revisi atas
Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan yang
telah ditetapkan melalui Perda Nomor 9 tahun 2009 yang merupakan
pedoman dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
ruang di Provinsi Sulawesi Selatan. Hingga saat ini dari 24
Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan telah 5 Kabupaten/Kota yang
memiliki Perda RTRW Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Luwu Timur,
Luwu Utara, Luwu, Enrekang dan Kota Parepare. Sementara masih
17 Kabupaten/Kota yang dalam proses persetujuan di DPRD
Kabupaten/Kota dan 2 kabupaten/kota dalam proses persetujuan
substansi di Kementerian Pekerjaan Umum.
Walau RTRW telah ada, namun pemanfaatannya belum optimal
karena masih kurangnya ketersediaan informasi tentang tata cara
ruang wilayah yang mudah diakses oleh setiap pengguna ruang baik
untuk kepentingan pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha,
karenanya melalui Program Perencanaan Tata Ruang telah dilakukan
fasilitasi dan pendampingan penyusunan RTRW Kabupaten/Kota
dalam rangka percepatan proses penyusunan PERDA
Kabupaten/Kota. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota diantaranya juga telah dilakukan
untuk Kabupaten Luwu Utara, Pangkep, Maros, Gowa, Luwu Timur
dan Takalar di tahun 2011. Selain itu juga telah dilakukan
penyusunan DED RTH dan Hutan Kota diantaranya untuk Kabupaten

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 216


Luwu, Enrekang dan Sinjai untuk Tahun 2011. Hingga tahun 2011
telah disusun 11 DED RTH Kabupaten/Kota.
Selain itu juga telah dilakukan Penyusunan DED Pasar
Tradisional untuk 24 Kabupaten/Kota dalam rangka Pemanfaatan
Ruang. Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang
kepada aparat pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 50 orang
peserta di tahun 2011 dengan telah melibatkan 150 orang sampai
dengan tahun 2011. Dengan meningkatnya pengetahuan SDM aparat
kabupaten /kota maka diharapkan dapat berperan serta sebagai
fasilitator informasi pembangunan khususnya dalam hal
pengendalian pemanfaatan ruang yang berkelanjutan kepada
masyarakat.
Dalam mewujudkan pengembangan pembangunan
kewilayahan untuk melaksanakan Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Mamminasata,
sampai tahun 2011 telah melaksanakan 11 izin prinsip, hal mana
telah dibuat DED percontohan ruang terbuka hijau di 4 kawasan se
Mammimasata (Makassar, Maros, Gowa dan Takalar). Selain itu telah
dilakukan pula penyusunan Rencana Induk Sistem (RIS) dan
Feasibility Study (FS) Air bersih Maminasata dalam bentuk dokumen
Rencana Peta Jaringan Pipa serta DED Air Bersih Kota Baru dalam
bentuk Rencana Jaringan Pipa.
Dalam hal pelaksanaan Go Green Mamminasata yang
merupakan 11 program prioritas juga telah dilaksanakan
penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai di Kabupaten Maros
sejumlah 8.000 pohon seluas 20 Ha dan Penanaman berbagai
varietas tanaman untuk memperkaya hutan kota sebanyak 7.500
bibit pohon yang disebar di kabupaten/kota se Mamminasata
(Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel). Seluruh
aktivitas tersebut menjadi bagian dari target pencapaian 25.000 ha
ruang hijau hingga tahun 2020. Untuk menjadikan program go green
sebagai harapan dalam pencapaian tersebut maka saat ini
sementara dilakukan sosialisasi dan koordinasi program Go Green

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 217


(konfirmasi tata guna lahan dan klarifikasi RTH di Kawasan
Mamminasata serta dipertajam pula dengan membentuk Susunan
TIM Satuan Tugas Go Green Mamminasata dalam bentuk surat
keputusan yang saat ini masih dalam proses di Biro Hukum Setda
Provinsi Sulsel.
Keberhasilan yang telah dicapai Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Provinsi Sulsel dalam Urusan Penataan Ruang yaitu
telah menerima Piagam Penghargaan dari Kementerian pekerjaan
Umum untuk Skala Provinsi sebagai Juara III Kategori Provinsi Sub
Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dengan penilaian kinerja
Pemerintahan Daerah Bidang Penataan Ruang tahun 2011 yang
diserahkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Bpk. Djoko Kirmanto pada
tanggal 3 Desember 2011 di Jakarta.
Dengan demikian pada tahun 2011 dialokasikan anggaran
sebesar Rp. 3.759.086.250,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp.3.710.866.834,- atau 98,72 % untuk melaksanakan 4
program pembangunan dan 13 kegiatan pembangunan
perencanaan dan pengendalian.
a. Program, Kegiatan dan Realisasinya
Program, Kegiatan dan Kinerja yang berhasil dicapai dalam
menangani Urusan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :
1) Program Perencanaan Tata Ruang

Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan :

a) Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan. Hasil yang


dicapai yaitu telah disusunnya rencana dasar tata ruang
kawasan strategis dan RTH provinsi pada 6 kawasan dari
target 4 kawasan yaitu pada kab. Luwu Utara, Pangkep,
Maros, Gowa, Luwu Timur dan Takalar sebagai acuan
pembangunan. Selain itu juga telah disusun DED Hutan Kota
Kawasan di Kabupaten Luwu, Enrekang dan Sinjai.

b) Koordinasi dan Fasilitasi Pelayanan Rencana Tata Ruang


Lintas Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai yaitu terdapat 12

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 218


kabupaten/kota yang telah difasilitasi dalam penyusunan
RTRW-nya terkait penyempurnaan setelah mengacu pada
rujukan RTRW provinsi yang ditunjang oleh potensi dan
kemampuan daerah dalam pengembangan wilayah masing-
masing. Dan saat ini RTRW kabupaten/kota yang telah di
PERDA kan sebanyak 5 kabupaten/kota yaitu Luwu Timur,
Luwu Utara, Luwu, Enrekang dan Parepare.

c) Sosialisasi RTRW Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya Perayaan Hari Tata Ruang
Nasional dan tersusunnya Laporan Gubernur tentang peran
masyarakat, PPNS dan Sanksi pelanggaran tata ruang. Akan
tetapi terhadap kinerja kegiatan sosialisasi dan pemahaman
RTRW dan kawasan strategis kepada masyarakat tentang
arah dan tujuan pengembangan daerah belum dilaksanakan
di tahun 2011 oleh karena keterbatasan anggaran serta
masih terdapat kegiatan yang sifatnya prioritas yang perlu
alokasi biaya.

2) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :

a) Pelatihan Aparat dalam Rangka Perencanaan, Pengendalian


dan Pemanfaatan Ruang. Hasil yang dicapai yaitu telah
dilakukan peningkatan SDM dalam hal pengendalian
penataan ruang melalui pelatihan aparat dalam
pengendalian pemanfaatan ruang sebanyak 50 orang.

b) Pengawasan dan pengendalian Pemanfaatan. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kinerja pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan ruang pada kabupaten/kota.

c) Penyusunan NSPK Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Hasil


yang dicapai yaitu meningkatnya pengendalian
pemanfaatan ruang dengan tersusunnya pedoman NSPM

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 219


pemanfaatan ruang kawasan budidaya dan NSPM insentif
dan disentif bidang penataan ruang.

d) Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Pemanfataan Ruang


Kawasan Strategis Provinsi. Hasil yang dicapai yaitu
memfasilitasi 5 kabupaten/kota dalam pengendalian
pemanfataan ruang kawasan strategis provinsi yang secara
keseluruhan memberikan dukungan dalam pengendalian
pemanfataan ruang kawasan.

3) Program Pemanfataan Ruang.

Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

a)Koordinasi dan Fasilitasi Pemanfaatan Ruang Lintas


Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan ruang lintas kabupaten/
kota dengan tersusunnya DED Pasar Tradisional Modern di 14
Kabupaten/Kota.

b)Penyusunan Program dan Anggaran Provinsi Bidang


Pemanfaatan Ruang pada Kawasan Strategis Nasional dan
Provinsi. Hasil yang dicapai yaitu digunakannya laporan
sebagai bahan acuan penyusunan program dan anggaran
bidang pemanfaatan ruang pada kawasan strategis nasional
dan provinsi.

c)Workshop Aparat Dalam Pemanfaatan Ruang. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pemahaman Aparat Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pemanfataan ruang melalui workshop
aparat dalam pemanfaatan ruang.

4) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan


Cepat Tumbuh.

Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 220


a)Koordinasi Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis
dan Cepat Tumbuh. Hasil yang dicapai yaitu telah dilakukan
perencanaan wilayah strategis di Kawasan Mamminasata
dalam bentuk produk dokumen seperti RIS Infrastruktur Kota
Baru, yang nantinya hasil penyusunan produk ini dapat
dimanfaatkan oleh semua Stake Holder dan masyarakat
sebagai acuan pembangunan di kawasan strategis
Mamminasata. Hal ini didukung pula dengan dilakukannya
sosialisasi Peraturan Presiden tentang Mamminasata di 4
Kawasan Mamminasata kepada 120 orang aparat Pemerintah
yang selanjutnya diharapkan dapat menjadi fasilitator
perencanaan pembangunan di Kawasan Strategis
Mamminasata. Selain itu pula telah diterbitkan sistem
informasi Mamminasata melalui website dan 4 produk buletin
di tahun kedua yang diharapkan dapat berfungsi sebagai alat
penyebarluasan informasi pembangunan kawasan
Mamminasata. Di samping itu telah disusun juknis / arahan
teknis penataan prasarana, penataan lingkungan hidup dan 3
penataan ruang seperti RTR kawasan Maritim Metropolitan
Mamminasata sebagai salah satu bentuk pedoman kebijakan
pembangunan di kawasan Mamminasata.

b) Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Pengembangan


Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.nHasil yang dicapai
yaitu telah diterbitkan 5 izin prinsip investasi di kawasan
strategis Mamminasata pada tahun 2011 dan telah
menerbitkan 11 izin prinsip sampai dengan tahun 2011
yang secara khusus dapat mendorong laju pertumbuhan
kawasan. Demikian pula dukungan terhadap perencanaan
tata ruang berwawasan lingkungan di kawasan
Mamminasata yang telah dibuatkan DED percontohan
Ruang terbuka Hijau (RTH) sebanyak 3 kawasan di tahun
2011 dan telah mencapai 4 kawasan sampai dengan tahun
2011 seperti DED RTH Mamminasata dan DED RTH Kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 221


Makassar. Selain itu telah dilaksanakan pula sosialisasi
program Go Green sebanyak 30 orang aparat kabupaten/
kota di kawasan Mamminasata.

c) Koordinasi dan Sosialisasi Kebijakan Pemerintahan dalam


Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan aparat
kabupaten/kota se Mamminasata setelah mengikuti
sosialisasi peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pengelolaan perkotaan di wilayah Mamminasata
kepada 50 orang aparat di tahun 2011 dan juga
meningkatnya pemahaman aparat kabupaten/kota se
Mamminasata setelah mengikuti Pelatihan Pengelolaan
Perkotaan seperti penyelengaraan, Manajemen dan
pengendalian Tata Ruang, yang selanjutnya diharapkan
dapat mengambil kebijakan sesuai pedoman perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka pembangunan di
kawasan Mamminasata . Hal ini didukung pula dengan
dilaksanakannya rapat-rapat koordinasi terkait kebijakan
pemerintah di wilayah Mamminasata.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
 Bidang Penataan Ruang
Propinsi Sulawesi Selatan dengan luas 45.751,91 Km2 telah
memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi yang telah di
revisi pada Tahun 2007 dengan mengacu pada Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 Mengacu pada Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 78 ayat (4) ayat b
dan c disebutkan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 222


a. Semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang
wilayah provinsi disusun atau disesuaikan paling lambat
dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang
ini diberlakukan; dan
b. Semua peraturan daerah kabupaten/kota tentang rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota disusun atau disesuaikan
paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang
ini diberlakukan.

Memperhatikan hal tersebut Pemerintah Provinsi juga telah


menyempurnakannya dengan menerbitkan PERDA RTRW
Provinsi No. 9 Tahun 2009 tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan.
Akan tetapi hingga saat ini dari 24 kabupaten / kota se Sulawesi
Selatan baru terdapat 5 kabupaten / kota yang telah ditetapkan
PERDA Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) wilayah masing-
masing, yaitu Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Parepare dan
Enrekang. Sedangkan yang lain pada umumnya sudah mencapai
17 kabupaten/kota dalam tahap proses persetujuan bersama
DPRD di Kabupaten / Kota dan 2 kabupaten/kota masih dalam
proses persetujuan substansi di Kementerian Pekerjaan Umum.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada Tahun 2009-2013
diperlukan penanganan yang serius dalam kegiatan program
penataan ruang.

Solusi

Perlu lebih didorong agar lebih mempercepat proses pengajuan


PERDA masing-masing kab/kota, dalam upaya revisi RTRW
Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Selatan mengingat kurun
waktu yang ditetapkan oleh UU No. 26 tahun 2007 tersebut agar
evaluasi dapat dilaksanakan dalam upaya penegakan aturan
pelaksanaan RTRW.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 223


Urusan Perencanaan Pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) dengan maksud untuk meningkatkan kualitas perencanaan
dan pengendalian pembangunan wilayah secara makro, termasuk
perencanaan dan pengendalian pembangunan antar sektor dan antar
wilayah, serta dalam rangka meningkatkan perencanaan pembiayaan
pembangunan. Berkaitan dengan perencanaan maka urusan
perencanaan melaksanakan agenda 7 dengan kebijakan strategis
Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah dengan
demikian indikator urusan perencanaan adalah tersedianya dokumen
perencanaan yakni Dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda, Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda,
Dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada dan dokumen
penjabaran RPJMD kedalam RKPD setiap tahun.

Untuk melaksanakan urusan perencanaan pembangunan, Bappeda


Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 melaksanakan 13 program
pembangunan dan 86 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.18.492.552.600,- yang direalisasikan sebesar
Rp.18.341.077.360,- atau 99,18%.

Adapun program kegiatan yang dimaksud adalah :

a. Program dan Kegiatan


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai,
terwujudnya pelayanan jasa surat menyurat sehingga 100
persen surat dinas dapat tertangani dengan baik sesuai
ketentuan yang berlaku.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, hasil yang dicapai adalah
terwujudnya komunikasi dan informasi perencanaan
pembangunan kepada stakeholder.
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor, hasil
yang dicapai adalah tersedianya peralatan kantor yang siap

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 224


guna mendukung kelancaran tugas dinas pada kantor
Bappeda Provinsi Sulsel.
d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
adalah terwujudnya pengelolaan administrasi keuangan
daerah yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai,
terwujudnya sanitasi dan kebersihan kantor yang baik untuk
meningkatkan kenyamanan dalam bekerja.
f) Penyediaan Jasa Perbaikan Alat Kerja, hasil yang dicapai
adalah tersedianya tabung pemadam kebakaran yang layak
pakai untuk pengamanan kemungkinan bahaya kebakaran
pada kantor Bappeda Provinsi Sulsel.
g) Penyediaan Alat Tulis Kantor, hasil yang dicapai adalah
tersedianya kebutuhan alat tulis kantor untuk keperluan
dinas tepat pada waktunya.
h) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, hasil yang
dicapai adalah tersedianya barang cetakan dan
penggandaan serta jilid bahan sesuai kebutuhan untuk
mendukung pelaksanaan tugas-tugas Bappeda Provinsi
Sulsel.
i) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik Penerangan
Bangunan Kantor, hasil yang dicapai adalah tersedianya
komponen alat listrik pakai habis untuk keperluan
komponen penerangan yang rusak sesuai kebutuhan 1
(satu) Tahun Anggaran.
j) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya peralatan kantor yang
layak pakai untuk keperluan pelayanan pada kantor
Bappeda Provinsi Sulsel.
k) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan, hasil yang dicapai adalah tersedianya bahan
bacaan/bahan referansi non buku bagi pejabat dan staf
Bappeda Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 225


l) Penyediaan Makan Minum, hasil yang dicapai adalah
terwujudnya layanan makanan dan minuman pada rapat
dinas dan tamu dinas kantor Bappeda Provinsi Sulsel.
m) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah, hasil
yang dicapai adalah informasi pelaksanaan rapat-rapat dan
konsultasi di luar daerah.
n) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, hasil
yang dicapai adalah informasi hasil pelaksanaan rapat
koordinasi dan konsultasi dalam daerah.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, hasil yang
dicapai adalah terwujudnya pemeliharaan rutin bangunan
gedung kantor untuk menjamin kelancaran dan keamanan
pelaksanaan tugas dinas.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional,
hasil yang dicapai adalah terpeliharanya kendaraan dinas
kantor Bappeda Prov.Sulsel untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas dinas sehari-hari..
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor,
hasil yang dicapai adalah terpeliharanya alat komunikasi,
genset dan sound sistem ruang rapat..
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya peralatan gedung
kantor untuk memperlancar operasional sehari-hari.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler, hasil yang dicapai
adalah terpeliharanya inventarisasi kantor (meubelair)
untuk mendukung kelancaran dan keamanan dalam
pelaksanaan tugas dinas sehari-hari.
f) Pemeliharaan Sistem Manajemen Akuntansi dan Keuangan
Daerah (SIMAKDA), SIMGAJI dan SIPKD, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya sistem pengelolaan keuangan
daerah sesuai Permendagri 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri 13 Tahun2006.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 226


3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya, hasil
yang dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan pakaian dinas
bagi pejabat, Staf kantor Bappeda Provinsi Sulsel.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. Hasil yang dicapai,
terpenuhinya kebutuhan pakaian kerja lapangan Pol.PP
Bappeda Provinsi Sulsel.
c) Pengadaan Pakaian KORPRI, hasil yang dicapai adalah
terpenuhinya kebutuhan pakaian KORPRI bagi pejabat dan
pegawai Bappeda Provinsi Sulsel.
d) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu, hasil yang
dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan pakaian olahraga
bagi pejabat dan staf Bappeda Provinsi Sulsel.
4) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Program ini didukung dengan kegiatan Pemberian
Penghargaan Purna Tugas. Hasil yang dicapai, terlaksananya
pemberian penghargaan purna tugas ke PNS Bappeda Provinsi
Sulsel.

5) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur


a) Pendidikan dan Pelatihan Formal, hasil yang dicapai adalah
terlaksananya kursus dan pelatihan singkat bagi pegawai
Bappeda Provinsi Sulsel.
b) Pengelolaan Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya buku-buku
bacaan perpustakaan Bappeda Provinsi Sulsel dengan baik.
c) Penyusunan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya hasil penataan
administrasi kepegawaian terhadap kinerja Aparatur
Bappeda Provinsi Sulsel.
6) Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran, hasil yang
dicapai adalah terwujudnya informasi keadaan keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 227


persemesteran untuk mendukung akuntabilitas Pemerintah
Provinsi Sulsel.
b) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran, hasil
yang dicapai adalah terwujudnya informasi keadaan
keuangan persemesteran untuk mendukung akuntabilitas
pemerintah Provinsi Sulsel.
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahunan, hasil yang
dicapai adalah terwujudnya informasi keadaan keuangan
akhir tahun untuk mendukung akuntabilitas pemerintah
daerah.
d) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya dokumen LAKIP
Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan.
e) Penyusunan RKA dan DPA SKPD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya informasi RKA dan DPA tahun 2011 bagi
kegiatan SKPD Bappeda Provinsi Sulsel.
f) Penyusunan Analisis Kebutuhan Pendataan dan Pengadaan
Barang/Jasa SKPD, hasil yang dicapai adalah tersedianya
informasi ketatalaksanaan administrasi umum sesuai
kebutuhan barang dan jasa.
g) Penyusunan Laporan dan Pengelolaan Administrasi
Perkantoran, hasil yang dicapai adalah terlaksananya
pelayanan organisasi sesuai kebutuhan secara efektif.
h) Penyusunan Laporan Administrasi Keuangan, hasil yang
dicapai adalah tersedianya informasi ketatalaksanaan
administrasi keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.
i) Penyusunan Rencana Kerja Tahunan, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya dokumen rencana kerja tahunan
dalam pelaksanaan kegiatan Bappeda.
j) Penyusunan Laporan Kegiatan SKPD, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya informasi kegiatan SKPD Bappeda
Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 228


k) Penyusunan DPPA SKPD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya informasi DPPA SKPD tahun 2011 dalam
pelaksanaan kegiatan tahun 2010.
l) Penyusunan Laporan Realisasi Kegiatan Bappeda Provinsi
Sulawesi Selatan, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya informasi realisasi kegiatan Bappeda
Provinsi Sulsel.
7) Program Kerjasama Pembangunan
1) Fasilitasi Kerjasama dengan Lembaga Bidang SDA dan
Praswil, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya Hasil
kerjasama dengan lembaga bidang SDA.
2) Koordinasi Dalam Pemecahan Masalah-masalah BKPRD,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya rekomendasi
penanganan permasalahan penyelenggaraan penataan
ruang dan SOP Evaluasi RTRWK, Zoning Regulasi Kawasan
Kota Makassar dan Penataan Kawasan Kabupaten.
3) Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Regional, hasil yang
dicapai adalah peningkatan sinergitas wilayah pulau
Sulawesi dan kerjasama Pembangunan Sulawesi.
4) Penunjang Program Kerjasama Bidang SDA (WISMP), hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya pengelolaan irigasi
yang berbasis pada kebutuhan APL II Program WISMP.
5) Penunjang Program Kerjasama Bidang Sosial Budaya dan
Pengembangan Kelembagaan, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya rekomendasi program kerjasama bidang
sosial budaya untuk peningkatan kualitas perencanaan
bidang sosial budaya.
6) Penunjang Kerjasama Bidang Ekonomi, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya Hasil perencanaan dan koordinasi
program kerjasama bidang ekonomi.
7) Penunjang Kerjasama Bidang SDA (LOAN PISP), hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya pengelolaan irigasi yang
berbasis pada kebutuhan masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 229


8) Fasilitasi Kegiatan Percepatan pembangunan Daerah
Tertinggal, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
rekomendasi perencanaan daerah tertinggal di kab/kota.
8) Program Perencanaan Pembangunan Kota-kota Menenegah,
Besar
a) Koordinasi Perencanaan Penanganan Pusat-pusat
Pertumbuhan Ekonomi, hasil yang dicapai adalah
Termanfaatkannya kebijakan PNPM PISEW Provinsi Sulawesi
Selatan.
b) Koordinasi Perencanaan Air Minum Drainase dan Sanitasi
Perkotaan, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
rekomendasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
perkotaan.
9) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
a) Peningkatan Kemampuan Teknis Aparat Perencana, hasil
yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan aparat
perencana.
b) Peningkatan Kinerja Aparatur Perencana Bappeda Prov.
Sulsel, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya hasil
penataan administrasi kepegawaian terhadap kinerja
aparatur fungsional perencana Bappeda.
10)Program Perencanaan Pembangunan Daerah
a) Penyusunan Rancangan RKPD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya hasil rancangan RKPD tahun 2012.
b) Penetapan RKPD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dalam perencanaan tahun 2012.
c) Penyelenggaraan MUSREMBANG RKPD, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya Hasil rancangan RKPD dalam
perencanaan tahun 2012

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 230


d) Penyusunan LKPJ Gubernur, hasil yang dicapai adalah
tersusunnya Laporan Pertanggung jawaban Gubernur
Provinsi Sulswesi Selatan.
e) Monitoring Evaluasi Pengendalian dan Pelaporan
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya hasil monitoring dalam
perencanaan pembangunan pada periode berikutnya..
f) Pengukuran Kinerja kegiatan Provinsi Sulawesi Selatan, hasil
yang dicapai adalah tersusunnya hasil pengukuran kinerja
kegiatan Prov.Sulsel 2010.
g) Evaluasi RPJMD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya 305 informasi untuk penyempurnaan
RPJMD Prov.Sulsel.
h) Penyusunan RAPBD Pokok Tahun 2011, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya Dokumen KUA dan PPAS sebagai
bahan penyusunan RAPBD Pokok Tahun 2012.
i) Evaluasi Kinerja Program / Kegiatan Prov. Sulsel, hasil yang
dicapai adalah tersedianya bahan untuk penyusunan
kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan.
j) Asistensi Usulan Penganggaran Pembangunan, hasil yang
dicapai adalah Dokumen RKA SKPD dan RKA.KL sesuai
Aturan.
k) Koordinasi Penyusunan Perencanaan Penganggaran, hasil
yang dicapai adalah meningkatkan profesionalisme dalam
hal perencanaan di bidang penganggaran dan semakin
meningkatnya kualitas capaian kinerja program dan
kegiatan.
l) Penyelenggaraan Rakor Provinsi, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya hasil rapat koordinasi pembangunan
Provinsi Sulsel.
m) Koordinasi Penyusunan Laporan DAK Non DR Tahun 2011,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya Data DAK Non

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 231


DR TA 2011 dalam Perencanaan Pembangunan pada
periode berikutnya.
n) Analisa Kebijakan Pembangunan Daerah, hasil yang dicapai
adalah dimanfaatkannya sebagai bahan penyusunan
kebijakan pembangunan.
o) Singkronisasi Program Pembangunan Nasional, hasil yang
dicapai adalah dimanfaatkannya Hasil sosialisasi program
Renja K/L Provinsi Sulawesi Selatan.
p) Analisis Kebijakan Keuangan Daerah, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya hasil kebijakan perencanaan
keuangan daerah Prov. Sulsel sebagai bahan penyusunan
kebijakan perencanaan penganggaran.
q) Penyusunan RKAK/L 2012 dan konsultasi Program APBN
2012, hasil yang dicapai adalah dimanfaatkannya sebagai
bahan kebijakan pembangunan 2012.
r) Penyusunan APBD Perubahan Tahun 2011, hasil yang
dicapai adalah dimanfaatkannya sebagai bahan Penyusunan
RAPBD Perubahan Tahun 2011.
s) Penyusunan dan Sosialisasi Daftar Alokasi Kegiatan
Pembangunan APBN dan APBD Prov. Sulsel, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya draf alokasi kegiatan
pembangunan untuk pengendalian perencanaan pada
periode berikutnya.
t) Penyesuaian RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan, hasil yang
dicapai adalah dimanfaatkannya hasil penyesuaian sebagai
bahan penyusunan kebijakan pembangunan daerah.
u) Konsultasi dan Koordinasi Penyusunan Kebijakan
Pembangunan Daerah Prov. Sulsel, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya penyusunan kebijakan
pembangunan sebagai pedoman penyusunan program dan
kegiatan.
11)Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 232


a) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya laporan
koordinasi untuk perencanaan pembangunan bidang
ekonomi.
b) Investigasi Usulan Kegiatan Sektor Ekonomi, hasil yang
dicapai adalah teridentifikasinya usulan kegiatan
pembangunan sektor ekonomi.
c) Perencanaan Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya perencanaan
perkembangan komoditas unggulan daerah.
d) Perencanaan Pengembangan Industri Lokal Kab/Kota di
Sulsel, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
pengembangan industri Sulawesi Selatan di Kab/Kota.
e) Perencanaan Penanggulangan kemiskinan di Sulsel, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya hasil perencanaan
penanggulangan kemiskinan di kab/kota.
12)Program Perencanaan Sosial Budaya
a) Koordinasi kebijakan/program prioritas pembangunan
pendidikan pemuda dan olahraga, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya bahan informasi dalam peningkatan
pelaksanaan program prioritas pembangunan pendidikan,
pemuda dan olahraga di Sulsel.
b) Koordinasi kebijakan/program prioritas pembangunan
kesehatan dan kesejahteraan sosial, hasil yang dicapai
adalah Termanfaatkannya bahan informasi dalam
peningkatan pelaksanaan program prioritas pembangunan
kesehatan dan kesejahteraan sosial.
c) Koordinasi kebijakan/program prioritas pembangunan
kelembagaan pemerintah dan masyarakat, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya bahan informasi dalam
peningkatan pelaksanaan program prioritas pembangunan
kelembagaan pemerintah dan masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 233


d) Koordinasi Program Indeks Demokrasi Indonesia, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya bahan informasi Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI) Prov. Sulsel.
e) Koordinasi Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Millenium (MDGs, hasil yang dicapai adalah terumuskannya
upaya-upaya percepatan pencapaian MDGs di Prov. Sulsel.
13)Program Perencanaan Praswil dan SDA
a) Koordinasi perencanaan Bidang Infrastruktur, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya hasil koordinasi
perencanaan bidang SDA dan Praswil.
b) Koordinasi program pengelolaan lingkungan hidup dan
wilayah pesisir, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
data dan informasi untuk sektor SDA dan lingkungan hidup.
c) Koordinasi program Kabupaten/Kota sehat, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya informasi pembangunan
bidang lingkungan hidup.

Permasalahan dan Solusi


Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Badan Perencanaan
Pembangunan (BAPPEDA) Provinsi Sulsel dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi yang diwujudkan dalam program dan
kegiatan sebagai berikut :
Permasalahan yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun
sering terlambatnya laporan realisasi baik fisik maupun keuangan,
kegiatan baik APBD maupun APBN, PHLN dari masing-masing
SKPD, hal ini berdampak pada menurunnya laporan realisasi
secara keseluruhan. SKPD terkadang apabila telah melaporkan
realisasi keuangan kepada BPKD dan Dirjen Keuangan maka
mereka telah menganggap pelaporannya telah selesai.
Solusi Setiap SKPD diharapkan agar laporan realisasi baik fisik
maupun keuangan setiap kegiatan agar supaya secara berkala dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 234


berkesinambungan melaporkan ke Bappeda Prov. Sulsel tepat
Waktu.
Hasil yang dicapai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun atau dalam tahun 2011 telah menghasilkan beberapa hasil
perencanaan yang juga merupakan data dan informasi sebagai
bahan kebijakan perencanaan pada tahun berikutnya diantaranya
sebagai berikut:
a. Profil Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010;
b. Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2010;
c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2012;
d. Dokumen KUA-PPAS Tahun 2012;
e. Dokumen KUA-PPAS Perubahan Tahun 2011;
Penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2012

7. Urusan Permukiman
Sampai tahun 2011 di Sulawesi Selatan terdapat sebanyak
kurang lebih 1.856.205 unit rumah, dengan persentase terbesar
masih dari rumah tipe 36 dan tipe 45 serta peningkatan backlog lebih
dari 371.241 unit rumah. Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan
jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM), sementara itu kualitas
lingkungan perumahan dan pemukiman yang masih belum layak
dengan masih terdapatnya 2.788 Ha (0,065 %) kawasan kumuh yang
belum tertangani hingga tahun 2010.
Kebutuhan rumah pertahun rata-rata 20.000 unit belum
diimbangi kemampuan pengembang (developer) yang baru dapat
menyediakan rumah lebih kurang 4.486 unit pertahun.
Melalui program pengembangan perumahan merupakan
tanggungjawab dan sinergitas bersama antara pemerintah, swasta
dan masyarakat, mengingat keterbatasan kemampuan maka
pemerintah mengutamakan menyediakan perumahan bagi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 235


masyarakat kurang mampu, peningkatan kualitas lingkungan
permukiman kumuh padat perkotaan, dukungan sarana dan prasana
permukiman skala besar kasiba lisiba, seperti kawasan permukiman
pemda di Kecamatan Manggala Kota Makassar, penataan kawasan
permukiman tertinggal serta terisolir, pengembangan rusunawa dan
mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
mengembangkan perumahan. Disamping itu, beberapa upaya
dilakukan dalam rangka antisipasi, irigasi dan penanggulangan
bencana alam.
Hasil kegiatan di atas, didukung oleh kebijakan peningkatan
layanan perumahan, sanitasi dan air bersih program yaitu : program
pengembangan perumahan dengan kegiatan pembangunan dan
peningkatan bangunan dan lingkungan gedung dengan sasaran
membangun dan meningkatkan kualitas bangunan dan lingkungan
gedung milik negara/daerah dan Pembangunan Kawasan Centre Point
of Indonesia (COI) Sulaweasi Selatan.
Selain itu Pembangunan Centre Point of Indonesia hingga tahun
2011 juga diharapkan agar tersedianya sarana dan prasarana sosial
ekonomi, budaya yang bernuansa nasional telah sampai pada tahap
Penyusunan DED Wisma Negara yang saat sekarang ini (tahun 2012)
sedang dilaksanakan proses pelelangan. Sebelumnya juga telah
dilakukan Pematangan lahan yang kemudian ditindaklanjuti dengan
pembangunan jalan akses sepanjang 2.900 meter di kawasan COI.
Sarana dan prasarana wilayah dan permukiman yang merupakan
bagian dari pelaksanaan pembangunan perwilayah terdiri dari air
bersih, sanitasi, drainase dan persampahan. Secara umum capaian
kinerja air bersih perpipaan sampai dengan tahun 2011 mencakup
48,89 %. Cakupan pelayanan air bersih untuk kawasan perkotaan
67,26 %, cakupan pelayanan air bersih untuk kawasan pedesaan
37,95 %.
Untuk cakupan pelayanan pengelolaan persampahan sampai
dengan tahun 2010 dengan luas TPA sebesar 141 Ha dan kapasitas
daya tampung 7.129 m3/Hr, volume sampah terangkut 5.577,07

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 236


m3/Hr sementara produksi sampah diperkirakan 6.802,39 m3/Hr maka
masih sekitar 81,98 % yang dapat terangkut ke TPA.
Cakupan pelayanan air limbah sampai dengan tahun 2009 telah
terbangun IPLT sebanyak 8 unit yang tersebar di beberapa kabupaten/
kota diantaranya Makassar, Parepare dan Bone serta juga telah
dibangun 2 unit IPAL di Makassar. Sejalan dengan itu pula telah
dibangun drainase untuk air limbah primer dan sekunder dengan
panjang lebih dari 35.000 m’ dalam kurun waktu 4 tahun terakhir
melalui APBD Provinsi.
Cakupan pelayanan drainase dengan parameter luas genangan
secara umum masih terdapat 1.838.44 Ha luas genangan di tahun
2009. Selama 4 tahun terakhir, pembangunan drainase telah
mencapai 1.933 m’ untuk kawasan permukiman tradisional dan 1.383
m’ di kawasan permukiman kumuh. Selain itu juga telah dibangun
drainase di kawasan permahan PNS/TNI/Polri, Kasiba Lisiba, KTP2D
dan Rusun sepanjang 23.471,60 m’ atau 593,92 % dari target
2008-2013 sepanjang 3.952 m’. Selain itu ditunjang pula dengan
pembangunan drainase permukiman penduduk pedesaan sepanjang
7.905,25 m’ atau 77,12 % dari target 2008 - 2013 sepanjang 10.250
m’ dan pembangunan drainase lingkungan permukiman pada kawasa
KTP2D sepanjang 466,65 m’ atau 26,67 % dari target 2008-2013
sepanjang 1.750 m’.
Keberhasilah yang telah dicapai Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 dalam urusan
permukiman yaitu telah menerima Sertifikasi dari United Register of
System Certification (URS) dalam pelaksanaan implementasi ISO 9001
: 2008. Pengakuan tersebut atas dasar implementasi SKPD memenuhi
ketentuan dalam menjalankan beberapa Standart Operational
Procedure (SOP) pada beberapa program dan kegiatan Lingkup Dinas
Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.
Urusan Permukiman di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan
oleh Dinas Tata Ruang dan Permukiman dengan melaksanakan 10
program pembangunan dan 38 kegiatan dengan alokasi anggaran

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 237


sebesar Rp. 78.298.722.750,- yang direalisasikan sebesar Rp.
76.545.861.974,- atau 97,76 % di tahun 2011.
a. Program, Kegiatan dan Realisasinya
Dalam hal mendukung kinerja di atas, maka dilaksanakan program
dan kegiatan, yaitu :
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah. Hasil yang
dicapai yaitu terlihat bahwa telah terbangun prasarana dan
sarana air limbah berupa drainase primer/sekunder
sepanjang 17.970,76 m’. Demikian pula dengan sarana
pendukung MCK yang terbangun sebanyak 7 unit dari
target 3 unit (233,33%). Sarana sanitasi lingkungan ini
dapat dimanfaakan oleh masyarakat dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan. Untuk memenuhi
kebutuhan sarana pendukung pengelolaan persampahan,
telah tersedia kontainer sebanyak 18 unit (100% dari
target 18 Unit), Arm Roll Truck sebanyak 4 Unit (100% dari
target 4 Unit) dan motor sampah tiga roda sebanyak 12
Unit (100 % dari target 12 unit). Hal ini cukup membantu
dalam hal tingkat pelayanan persampahan dari rumah
tangga ke TPS maupun TPA. Sasaran tersebut telah
dilakukan dengan sangat baik yang selanjutnya akan
dilakukan operasional secara berkelanjutan.
b) Fasilitasi Pembinaan Teknis Pengelolaan Air Limbah. Hasil
yang dicapai yaitu terbinanya SDM Aparat Kab/Kota di
Provinsi Sulawesi Selatan dalam Pengelolaan Air Limbah
dan persampahan sebanyak 50 orang.

c) Pembangunan dan Pengembangan Sistem Jaringan Air


Minum. Hasill yang dicapai yaitu terlihat bahwa telah
tersedia tambahan sistem jaringan prasarana dan sarana
air bersih/minum di 120 kawasan perdesaan (480 % dari

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 238


target 25 kawasan perdesaan di tahun 2011) dan di 11
kawasan perkotaan (73,33 % dari target 11 Kawasan
perkotaan di tahun 2011). Hal ini berarti jangkauan sistem
telah bertambah di 131 titik lokasi di kawasan perdesaan
dan kawasan perkotaan di Sulawesi Selatan khususnya
yang ditunjang sumber dana APBD Provinsi. Persentase
target capaian di tahun 2011 khususnya pada cakupan
pelayanan di pedesaan diperkirakan mencapai 97,40 %
(37,95% dari target 38,96%), dan juga pada cakupan
pelayanan di kawasan perkotaan menunjukkan indikasi
peningkatan dimana perkiraan dapat terealisasi 98,21 %
(67,26% dari target 68,49%). Dengan bertambahnya
prasarana dan sarana air bersih ini berarti dapat
memperbaiki pemenuhan dan kualitas air bersih
masyarakat, dan ini berdampak pada perbaikan tingkat
kehidupan khususnya kesehatan masyarakat. Dan indikator
sasaran tersebut telah dilakukan dengan sangat baik yang
selanjutnya akan dilakukan operasional kegiatan
berkelanjutan.
2) Program Pengembangan Perumahan
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan :
a) Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Perumahan.
Hasil yang dicapai yaitu terbitnya dokumen pedoman
perencanaan RP4D perumahan dan DED skala kawasan di
kab/kota sebanyak 53 dokumen di tahun 2011. Hal ini
menjadikan kawasan-kawasan perumahan di kabupaten /
kota telah memiliki pedoman perencanaan pembangunan
yang mendetail dan siap untuk dilaksanakan pembangunan
di kawasan-kawasan tersebut.

b) Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan.


Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya dokumen hasil
koordinasi percepatan pelaksanaan pembangunan
perumahan. Hal ini menunjukkan bahwa dokumen tersebut

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 239


sangat diperlukan dalam upaya untuk lebih tertibnya
pembangunan perumahan pada suatu kawasan baik bagi
kepentingan stakeholder maupun masyarakat. Disamping
itu telah diselenggarakan juga Peringatan Hari Habitat
Sedunia, Hari Hapernas dan juga telah dilaksanakan
seleksi / penilaian penghargaan perumahan Adiupaya
Puritami.

c) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang


Perumahan. Hasil yang dicapai yaitu telah dilakukan
peningkatan pemahaman aparat kab/kota dalam hal
pengembangan bidang perumahan sebanyak 75 orang (156
% dari target 2011) yang mana selanjutnya dapat menjadi
fasilitator sekaligus pengendali kegiatan pembangunan
khususnya kawasan perumahan.

d) Fasilitasi dan Stimulasi Pengembangan Perumahan


Masyarakat Kurang Mampu. Hasil yang dicapai yaitu terlihat
bahwa panjang jalan lingkungan pada permukiman
masyarakat kurang mampu bertambah 3.697,29 m’
terealisasi 519,28 % dari target tahun 2011. Untuk target
RPJMD 2008-2013 telah mencapai 7.417,29 m’ (120,78 %
dari 6.141 m’). Hal ini berarti semakin baiknya aksesibilitas
masyarakat di kawasan tersebut untuk menjalankan
aktifitasnya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
perekonomian di kawasan tersebut dan menjadikan taraf
hidup masyarakat berpotensi lebih baik.

e) Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana


Sehat. Hasil yang dicapai yaitu terlihat bahwa panjang jalan
lingkungan pada kawasan perumahan PNS/TNI/PLORI,
KASIBA LISIBA, KTP2D dan RUSUN bertambah 88.122,93 m’.
Ini berarti terealisasi 476,34% dari target rencana
pembangunan di tahun 2011. Untuk target RPJMD
2008-2013 telah mencapai 114.722,93 m’ (130,61 % dari

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 240


target 87.835 m’). Hal ini menjadikan terbukanya
aksesibilitas masyarakat di kawasan tersebut menjadi lebih
baik sehingga mobilitas perekonomian menjadi lebih
meningkat. Demikian pula dengan pembangunan drainase
sepanjang 22.101,60 m’ yang terealisasi 283,35% dari
target tahun 2011, untuk target RPJMD 2008-2013 telah
mencapai sebesar 23.471,60 m’ (593,92% dari target 3.952
m’). Hal ini menjadikan berkurangnya luas genangan pada
kawasan tersebut , sehingga di saat musim hujan bahaya
banjir dapat diminalisir.

f) Pembangunan dan Peningkatan Bangunan Gedung.


Hasil yang dicapai yaitu telah terehabilitasinya sarana
gedung perkantoran sebanyak 4 Unit (100% dari target 4
Unit). Hal ini diharapkan agar mobilisasi kegiatan dapat
semakin lancar dan baik yang kemudian dapat memacu
kinerja aparat jadi lebih meningkat. Kemudian terdapat pula
pembangunan dan rehabilitasi fasilitas umum bagi
masyarakat masing-masing sebanyak 1 Unit (50 %
dari target) dan 2 Unit (100% dari target). Hal ini
menunjukkan bahwa dengan semakin banyaknya akses
pilihan dan semakin baiknya sarana penunjang aktifitas
masyarakat maka diharapkan tingkat kesempurnaan hidup
dapat lebih terjamin dan berkualitas. Selain itu dilakukan
pula pembangunan landasan patung Sultan Hasanuddin di
Kawasan Bandara Internasional Hasanuddin yang telah
mencapai 100 % di tahun 2011 (30% merupakan sisa objek
pembangunan yang telah di selesaikan di tahun 2010) dan
pembangunan jalan akses pada kawasan Centre Point of
Indonesia sepanjang 2.500 m’ (telah mencapai target di
tahun 2010). Hal ini masing –masing diharapkan bahwa
nantinya pada kawasan Bandara akan terbangun sebuah
Landmark identitas/ ciri khas yang menandakan bahwa
setiap pengunjung merasakan bahwa sekarang mereka

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 241


berada di Makassar, Sulawesi Selatan. kemudian dengan
terbangunnya jalan akses di kawasan CPI maka akan
semakin meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk
dapat mencapai ke tempat tersebut, yang pada akhirnya
peruntukan ruang publik bagi masyarakat akan semakin
luas.

g) Pembinaan Teknis Bangunan Gedung. Hasil yang dicapai


yaitu terbinanya aparat pemerintah kab/kota dalam hal
pengelolaan bangunan gedung Negara/Daerah melalui
Bantek dan Bintek Perencanaan dan Registrasi Teknik dan
Bintek Sosialisasi NSPM dan Penyusunan Laporan Taknis
Bangunan Gedung.

3) Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :

a)Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS. Hasil


yang dicapai yaitu digunakannya jasa pemeriksaan
kesehatan PNS untuk menunjang kinerja Dinas Tarkim Sulsel
melalui ketersediaan obat-obatan dan jasa jaminan
pemeliharaan kesehatan selama 1 tahun.

b)Rapat –Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil


yang dicapai yaitu lancarnya koordinasi dan konsultasi ke
pusat dalam rangka penyelenggaraan dan sinkronisasi
program dan kegiatan Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Sulsel selama 1 Tahun.

c)Penata Usahaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai


yaitu lancarnya proses penatausahaan keuangan yang
dikelola oleh Dinas Tarkim Sulsel melalui pengelolaan
administrasi keuangan yang tepat waktu selama 1 tahun.

d)Penata Usahaan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang


dicapai yaitu digunakannya laporan sebagai bahan evaluasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 242


kepegawaian di lingkungan Dinas Tarkim Sulsel melalui
penyusunan pendataan kepegawaian dan melakukan
sosialisasi kepegawaian. Selain itu kepegawaian telah
melakukan peningkatan kualitas SDM dengan
mengikutsertakan aparat Dinas Tata Ruang dan Permukiman
dalam berbagai Diklat, kursus, pelatihan, sosialisasi dan
seminar sebanyak 99 orang (247,5 % dari target 40 orang) di
tahun 2011. Untuk target RPJMD 2008-2011 sebanyak 250
orang telah mencapai 252 orang (100,80 %).

e)Unit Layanan Pengadaan Pengadaan. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya system pengadaan barang dan jasa yang tepat
waktu melalui proses pengadaan barang dan jasa lingkup
Dinas Tarkim Sulsel.

f)Penata Usahaan Administrasi, Prasarana dan Sarana


Perkantoran. Hasil yang dicapai yaitu digunakannya
prasarana dan sarana perkantoran untuk menunjang kegiatan
Dinas Tarkim Sulsel melalui ketersediaan sarana dan
prasarana perkantoran.

g)Penata Usahaan Pelayanan Kehumasan. Hasil yang dicapai


yaitu meningkatnya pelayanan kehumasan sebagai sarana
komunikasi timbal balik pada masyarakat tentang kinerja
Dinas Tarkim Sulsel melalui pelayanan kinerja kehumasan.

h)Penata Laksana KORPRI Dinas Tarkim Sulsel. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kinerja pegawai Lingkup Dinas
Tarkim Sulsel baik pelaksanaan dan evaluasi kegiatan PNS
dalam organisasi KORPRI.

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan


Capaian Kinerja dan Keuangan

Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 243


a) Penyusunan Laporan Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD. Hasil
yang dicapai yaitu digunakannya LAKIP sebagai alat ukur
akuntabilitas kinerja Dinas Tata Ruang dan Permukiman.

b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. Hasil yang


dicapai yaitu digunakannya laporan keuangan sebagai
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan persemesteran
Dinas Tarkim Sulsel.

c) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil


yang dicapai yaitu digunakannya laporan prognosis
realisasi anggaran sebagai bahan evaluasi penyusunan
anggaran Dinas Tarkim Sulsel.

d) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang


dicapai yaitu digunakannya laporan keuangan akhir tahun
sebagai pertanggung jawaban kinerja Dinas Tarkim Sulsel
Tahun Anggaran 2011.

e) Penyusunan Anggaran Tahunan. Hasil yang dicapai yaitu


digunakannya RKA/DPA-SKPD sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan Dinas Tarkim Sulsel tahun 2011.

5) Program Lingkungan Sehat Perumahan

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :

a) Penyuluhan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan Sehat dan


Perumahan. Hasil yang dicapai yaitu belum menunjukkan
hasil yang maksimal. Salah satu kegiatan yang mendukung
program ini yaitu pengendalian dampak resiko pencemaran
lingkungan tidak diprogramkan di tahun 2011, dan ini
tergambar pada indikator kinerja yang tidak dapat diukur.
Walaupun pencapaian sampai dengan 2009 telah terbit 2
laporan AMDAL kawasan dan itu berarti capaian masih
16,67 %. Hal ini disebabkan karena keterbatasan alokasi
lingkungan perumahan yang dianggap layak dan perlu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 244


untuk dibuatkan suatu dokumen AMDAL. Lain halnya pada
peningkatan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan
penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan telah
dilaksanakan dengan baik dengan melibatkan 120 orang
masyarakat 300 % (dari target 40 orang). Ini berarti tingkat
kesadaran masyarakat akan lingkungan sehat lebih
meningkat dan selanjutnya diharapkan mereka dapat
menjadi motifator sadar lingkungan sehat di tempat masing-
masing. Target dan realisasi indikator keberhasilan
tercapainya sasaran ini terlihat belum maksimal khususnya
indikator pentingnya AMDAL terhadap suatu lingkungan
perumahan yang terpadu. Untuk itu perlu diupayakan agar
lebih ditingkatkan selanjutnya, termasuk permasalahan
lokasi dan keterbatasan anggaran. Meningkatnya kualitas
lingkungan perumahan yang berkualitas.

6) Program Pengembangan Data/Informasi

Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :

a) Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi Bidang


Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan aparat dan
masyarakat tentang informasi Dinas Tata Ruang dan
Permukiman melalui buku informasi paket-paket
keciptakaryaan.

b) Penyelenggaraan Pameran Pembangunan SKPD. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat
tentang kinerja kegiatan perencanaan dan pengembangan
pembangunan bidang Penataan Ruang dan Keciptakaryaan
SKPD melalui keikutsertaan Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Sulsel dalam Pameran SIDE Sulsel 2011 dan
Pameran Celebes Fair 2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 245


7) Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan
Besar

Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :

a) Penyusunan Program dan kegiatan SKPD. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya informasi tentang rencana kerja dinas
seperti Renja SKPD Dinas Tarkim tahun 2012.

b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Program


dan Kegiatan SKPD. Hasil yang dicapai yaitu digunakannya
informasi data monev & pelaporan Bulanan, Triwulan dan
Tahunan program dan kegiatan Dinas Tarkim serta monev
PISEW dan RPIJM sebagai bahan evaluasi.

c) Pelaksanaan PPMU-PAMSIMAS Tingkat Provinsi. Hasil yang


dicapai yaitu digunakannya data koordinasi sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan PPMU- PAMSIMAS.

d) Pelaksanaan PPMU-USDRP Tingkat Provinsi. Hasil yang


dicapai yaitu digunakannya data koordinasi sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan PPMU- USDRP.

e) Pelaksanaan PPMU-AMPL Tingkat Provinsi. Hasill yang


dicapai Digunakannya data koordinasi sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan PPMU- AMPL.

f) Pelaksanaan PPMU-SANIMAS Tingkat Provinsi. Hasil yang


dicapai yaitu digunakannya data koordinasi sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan PPMU- SANIMAS.

8) Program Pengembangan Sumber Daya Lokal

Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :

a) Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Aparatur. Hasil yang


dicapai yaitu telah dilakukannya pengembangan dan
peningkatan SDM dengan diikutkannnya orang 10 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 246


aparat (100%) dari target 10 orang pada pelatihan dalam
hal standar prosedur manual bidang permukiman dan 7
orang aparat (100%) dari target 7 orang dalam hal kursus
pengujian bahan bangunan. Setelah mengikuti kedua hal
tersebut diharapkan efektivitas kinerja dalam hal ini tepat
waktu dan kualitas dapat lebih meningkat.

b) Penguatan Sistem Pengujian Bahan Bangunan. Hasil yang


dicapai yaitu telah diterbitkan 389 rekomendasi paket uji
material (77,80% dari target 500 rekomendasi) yang
diharapkan bahwa setiap obyek pembangunan yang
dilakukan pada tahun ini, maka semua bahan bangunan
yang dipergunakan telah memenuhi standar yang
dipersyaratkan baik kualitas maupun kelayakannya. Selain
itu telah dilakukan pula pemeliharaan alat-alat laboratorium
dan perbaikan ruang workshop.

c) Pengelolaan dan Pemetaan Bahan Bangunan Lokal. Hasil


yang dicapai yaitu digunakannya buku informasi tentang
standarisasi harga bahan banguna sebagai pedoman
penerapan standar pada setiap bangunan yang diterbikan
sebanyak 4 edisi dalam setahun.

d) Pengelolaan dan Penyebarluasan Pusat Informasi


Perumahan Permukiman dan Bangunan.Hasil yang dicapai
yaitu dimanfaatkannya majalah informasi tentang
bangunan gedung dan norma permukiman.

9) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegitan :

a) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan


Persampahan. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya
sarana dan prasarana persampahan pada kws. Perkotaan
dan Perdesaan dengan tersediannya Arm Roll Truck

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 247


sebanyak 4 Unit, container sebanyak 18 Unit dan motor
sampah sebanyak 12 Unit. Akan tetapi tidak adanya sesuatu
yang dapat diukur pada indikator sasaran yang diinginkan
yaitu kawasan yang terkelola sistem pengelolaan sampah
masyarakatnya melalui Komposting. Hal ini disebabkan oleh
karena keterbatasan dan tidak tersedianya lokasi yang
mengakibatkan output dan outcome yang diinginkan dari
kegiatan tersebut tidak tergambar sesuatu yang relevan
pada indikator kinerja yang diprogramkan di tahun 2011.
Kinerja Kegiatan ini terakumulasi pada indikator sasaran
meningkatnya kinerja pengelolaan air limbah dan
persampahan (pembangunan drainase 75.000 mtr,
kontainer 52 unit, Arm Roll Truck 24 unit dan Motor sampah
60 Unit).

10) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :

a)Pengembangan Nilai dan Geografi Sejarah. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kualitas kawasan cagar budaya
di 2 Kawasan (20% dari target) dan pada 1 bangunan
bersejarah (20% dari target). Saat ini kedua indikator
tersebut masing-masing telah mencapai 8 kawasan cagar
budaya yang telah direvitalisasi (13,33% dari target sampai
dengan 2011) dan 30 bangunan bersejarah yang telah
direvitalisasi (100 dari target sampai dengan 2011) seperti
gedung kantor KADIN Sulsel dan pembuatan pagar kawasan
cagar budaya di kabupaten Bantaeng. Hal ini menunjukkan
eksistensi SKPD pada pelestarian cagar budaya dan
bangunan bersejarah. Kegiatan revitalisasi ini lebih kepada
menata dan menjadikannya lebih baik sehingga daya tarik
oleh para pengunjung baik wisatawan lokal mapun
mancanegara menjadi lebih baik dan nyaman, dan di lain

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 248


pihak para pengguna gedung akan lebih percaya diri dalam
hal pengembangan karakter.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
 Bidang Permukiman
Dalam hal penyediaan perumahan di Sulawesi Selatan masih
terdapat kesenjangan pemenuhan kebutuhan rumah (backlog)
yaitu 731.241 unit rumah di tahun 2011. Pemenuhan kebutuhan
rumah masih terkendala oleh beberapa faktor antara lain belum
mantapnya sistem pembiayaan perumahan, belum mantapnya
kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman, dan
terbatasnya akses masyarakat khususnya masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan
perumahan yang layak.
Dalam hal kelembagaan pembangunan perumahan dan
pemukiman, sampai saat ini di Sulawesi Selatan belum terbentuk
Badan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan dan
Permukiman Daerah (BKP4D).
Layanan air bersih di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya
cakupan pelayanan air bersih yang bersumber dari sumber air oleh
PDAM dan sumber air terlindungi mencapai 48,89 % di tahun 2011
yang terdiri dari cakupan pelayanan air bersih untuk kawasan
perkotaan 67,26 % dan kawasan perdesaan 37,95 %. Hal ini
menunjukkan bahwa masih dibutuhkannya sarana dan prasarana
infrastruktur pendukung untuk mencapai target MDGs di tahun
2015 sebesar 80 % untuk kawasan perkotaan dan 60% kawasan
perdesaan.
Solusi
 Bidang Permukiman

Pemerintah dan Lembaga/Institusi Perumahan dan


Permukiman perlu kiranya memikirkan tentang regulasi efisiensi
biaya pembangunan perumahan, sehingga harga jual rumah dapat
pula ditekan menjadi lebih murah. Untuk itu pihak pengembang
dapat lebih mengefisienkan pembangunan perumahannya, untuk
membantu MBR dalam pemenuhan kebutuhan perumahan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 249


Pemerintah perlu perlu mendorong terbentuknya lembaga BKP4D
oleh karena lembaga ini diharapkan mengkoordinasikan
penyelenggaraan pembangunan perumahan dan pemukiman, dan
anggotanya diharapkan terdiri atas beberapa instansi yang terkait
dengan pembangunan perumahan, LSM, perguruan tinggi, dan
tokoh masyarakat walaupun sekarang ini telah dibentuk kelompok
kerja (pokja) yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Sulsel
Nomor 3858/XII/2011 tanggal 1Desember 2011 tentang
Pembentukan Pokja Toddopuli Percepatan Pembangunan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Sulsel.
Untuk mewujudkan kondisi infrastruktur permukiman utamanya air
bersih tahun 2009-2013 yang mendukung misi pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan maka Dinas Tata Ruang akan
melaksanakan penanganan dalam rangka :
- Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah dengan indikator sasaran: 1) Meningkatnya pelayanan
air minum perdesaan pada 150 kawasan perdesaan dan air
minum perkotaan pada 90 kawasan perkotaan.

8. Urusan kepemudaan dan Olahraga


Penyelenggaraan urusan wajib yang termasuk kedalam bidang
pemuda dan olah raga dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olah
raga, melalui Agenda ke-6 dan ke-7 dan melaksanakan kebijakan
pemberdayaan organisasi pemuda dan olah raga. Dalam pelaksanaan
urusan ini telah memperlihatkan kinerja dengan menghasilkan
Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang memberikan
kontribusi atlet terbanyak dalam pelaksanaan Seagames dimana pada
kegiatan tersebut Sulsel merupakan salah satu provinsi penyumbang
medali terbanyak dalam pelaksanaan Seagames. Selain itu prestasi
yang diraih pada berbagai kejuaraan melalui atlet PPLP dan PPAPD
antara lain : 2 Emas pada Kejuaraan Karate Piala Mendagri, 2 emas
dalam Kejuaraan O2SN pada cabang olahraga Karate, Petinju Terbaik
Tingkat Nasional pada Kejuaraan Tinju antar PPLP, Peringkat III

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 250


Nasional pada kejuaraan Sepakbola PPLP Tingkat Nasional dan
berbagai prestasi lainnya yang diraih pada tahun 2011. Dalam rangka
pengembangan kewirausahaan pemuda dilaksanakan kerjasama
Kadin dan Pemprov Sulsel melalui MoU Nomor 057/IV/Pemprov. Sulsel
dan 024/K7/Kadin/IV/2010 dengan program pembinaan dan
kewirausahaan pemuda dalam menciptakan 1000 wirausaha muda di
Sulsel, selain itu dilaksanakan kerjasama antara Dinas Pemuda dan
Olahraga dengan PTN Unhas (Mou Nomor 059/IV/Pemprov.2010 dan
4220/H4/PM.05/2010) dan UNM ( MoU Nomor 056/IV/Pemprov.2010
dan 974/H.36/KL/2010) melalui program pengembangan dan
pemberdayaan pusat pembinaan atlit prestasi daerah sebagai industri
atlit di Sulsel serta mengadakan kerjasama dengan asuransi Bumi
Putera melalui MoU Nomor 058/IV/Pemprov/2010 dan Nomor 170/BP.
Prov.sulsel/PK5/2010 dengan program asuransi jiwa dan kecelakaan
diri bagi atlet, pelatih, asisten, PPLP dan PPAPP serta SP3. Dalam
SKPD ini melaksanakan 13 program 68 kegiatan dalam tahun 2011,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.13.794.691.380,- dan realisasi
sebesar Rp.13.611.541.838,- atau 98,67%

a. Program dan Kegiatan


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :

a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik


Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah terbayarnya
rekening telepon dan listrik.
b) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah direncanakan
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah Pencatatan aset
barang lebih akurat.
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terlaksananya pemeliharaan kendaraan dinas untuk
kelancaran operasional kedinasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 251


d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah meningkatkan pengelolaan
administrasi keuangan.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah optimalisasi kelancaran tugas
perkantoran.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah optimalisasi kelancaran
pelaksanaan tugas perkantoran.
g) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah memberikan layanan kepada peserta
rapat dan para tamu.
h) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah adanya
sinergitas dan sinkronisasi program pusat dan daerah.
i) Penyediaan Jasa Tenaga Kerja. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah meningkatnya kebersihan, adanya rasa
aman dan lancarnya pelaksanaan tugas perkantoran.
j) Pameran Pembangunan direncanakan. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah adanya informasi hasil
pembangunan kepemudaan dan keolahragaan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :

a) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor. Hasil yang


dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya alat-alat kantor
b) Pemeliharaan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah memberikan kenyamanan beraktivitas.
c) Pengadaan Layar Sentuh (touchscreen). Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah tersedianya alat dan perlengkapan
Kantor.
3) Program peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 252


a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya. Hasil
yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya pakaian
dinas pegawai.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :

a) Pengembangan SDM Aparatur. Hasil yang dicapai pada


kegiatan ini adalah meningkatnya wawasan dan kualitas
SDM Aparatur.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
tersedianya laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD.
b) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersusunnya laporan
prognosis.
c) Penyusunan LAKIP. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah tersedianya informasi LAKIP Dinas Pemuda dan
Olahraga.
d) Pelatihan Pemanfaatan Sistem Aplikasi dan Penyusunan RKA
– DPA. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
tersusunnya RKA/DPA.
e) Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Ketatausahaan.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya
laporan melalui pemanfaatan sistem informasi
ketatausahaan.
f) Pemasangan Jaringan Internet dan Komputer (LAN). Hasil
yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya
pelaporan/informasi melalui pemanfaatan jaringan internet.
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan
Keolahragaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 253


Kegiatan :

a) Pengadaan Alat Olahraga Klub Olahraga. Hasil yang dicapai


pada kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan atlet klub
dalam peningkatan prestasi.
b) Pemeliharaan Asrama PPLP. Hasil yang dicapai pada kegiatan
ini adalah terpeliharanya asrama PPLP.
c) Pengadaan Alat Olahraga Atlit PPLP dan Atlit PPAPD. Hasil
yang dicapai pada kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan atlet PPLP dalam peningkatan prestasi.
d) Pengadaan Peralatan Paskibraka. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah terpenuhinya perlengkapan paskibraka.
e) Pemeliharaan Mobiler Asrama PPLP. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah optimalisasi perawatan mobiler asrama
PPLP.
f) Rehabilitasi Dapur dan Ruang Makan Asrama Dayung PPLP.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah optimalisasi
kebersihan dapur dan ruang makan asrama PPLP.
g) Pemeliharaan Kebersihan Asrama PPLP. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah optimalisasi perawatan alat
kebersihan asrama PPLP/PPLPD.
h) Penyusunan Design Engginering Detail (DED) Pembangunan
SMK Olahraga Sulsel. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah adanya acuan pembangunan SKO Sulsel.
7) Program Peningkatan Gerakan Apresiasi Prestasi Olahraga
Kegiatan :

a) Pengembangan Pusat Pembinaan Atlit Prestasi Daerah


(PPAPD). Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya kualitas atlit peserta program PPAPD Sulsel.
b) Pembinaan Klub Olahraga Daerah. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah meningkatnya Prestasi atlit di masing-
masing kab/kota se sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 254


c) Pembinaan Kompetisi Cabang Olahraga. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah meningkatnya Prestasi Atlet pada
cabang olahraga bela diri,terukur dan permainan.
d) Rekruitmen Atlit PPAPD. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terjaminnya kelangsungan regerasi atlit berprestasi,
melalui program PPAPD.
8) Program Peningkatan Fasilitasi dan Dukungan Organisasi
Olahraga
Kegiatan :

a) Anugerah Bintang Jasa Olahraga kepada Mitra Olahraga.


Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah terbangunnya
kesadaran masyarakat baik secara kelembagaan, maupun
organisasi dalam mendukung program keolahragaan dan
peningkatan prestasi serta permasalahan Olahraga.
9) Program Peningkatan Fasilitasi dan Dukungan Organisasi
Pemuda

Kegiatan :

a) Temu Koordinasi Pembina Pramuka. Hasil yang dicapai pada


kegiatan ini adalah persentase point kesepakatan yang
dirumuskan.
b) Temu Koordinasi Forum Bina Kepemudaan. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah persentase point
kesepakatan yang dirumuskan.
10) Program Peningkatan Perencanaan dan Pengembangan
Kepemudaan dan Keolahragaan

Kegiatan :

a) Workshop Penyusunan Instrumen dan Monitoring


Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah adanya bahan untuk penyusunan
perencanaan kepemudaan dan Keolahragaan.
b) Workshop Penyusunan Instrumen dan Pendataan
Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil yang dicapai pada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 255


kegiatan ini adalah adanya bahan penyajian data dan
informasi pemuda dan olahraga.
c) Penyusunan Profil dan Website Dinas Pemuda dan
Olahraga. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya informasi pemuda dan olahraga se Sulsel.
d) Penyusunan Kajian Akademik dan Ranperda SMK Olahraga
Sulsel. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah adanya
acuan pembinaan dan pengembangan SMK Olahraga Sulsel.
e) Koordinasi Perencanaan Program Kepemudaan dan
Keolahragaan (Pusat,Propinsi dan Daerah). Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah adanya sinergitas dan
sinkronisasi program kepemudaan dan keolahragaan.
f) Sosialisasi Hasil Pendataan, Monitoring, dan Evaluasi
Program Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah adanya bahan informasi tentang
kepemudaan dan keolahragaan.
g) Penyusunan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan dan
Pengawasan. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya bahan pembinaan bagi pengelola kegiatan Dinas
Pemuda dan Olahraga Prop. Sulsel.
h) Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kepemudaan Sulsel
2011-2013. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya dokumen perencanaan tentang pengembangan
kepemudaan.
i) Pembuatan Buku Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil
yang dicapai pada kegiatan ini adalah adanya informasi
tentang kepemudaan dan keolahragaan.
j) Sosialisasi Undang-undang Keolahragaan, Kepemudaan dan
Kepramukaan. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya pemahaman tentang undang-undang keolahragaan,
kepemudaan dan kepramukaan.
11) Program Pelayanan Kepemudaan

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 256


a) Pelatihan Manajemen Kewirausahaan Pemuda (Tingkat
Lanjut). Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya kapasitas dan inovasi pemuda dalam
mengimplementasikan manajemen kewirausahaan.
b) Workshop Strategi Pengembangan Model Kewirausahaan
Pemuda. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya pemahaman tentang strategi pengembangan
model kewirausahaan.
c) Pemusatan Pelatihan Paskibraka. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas
kepaskibrakaan.
d) Pembinaan Potensi dan Seleksi Paskibraka. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas
kepaskibrakaan.
e) Pelatihan Pengembangan Moral Etika Pemuda. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah Persentase peserta yang
mendapat predikat terbaik.
f) Studi Wawasan Kepaskibrakaan Bagi Tim Paskibraka Tahun
2011. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya wawasan kepaskibrakaan.
g) Pembinaan Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah persentase
kelompok SP3 yang mengalami kemajuan pelaksanaan
tugas.
h) Fasilitasi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Sulsel.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah persentase
pemuda pelopor yang mengikuti seleksi tingkat nasional.
i) Seleksi Pertukaran Pemuda dan Kapal Pemuda Nusantara.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah persentase
peserta seleksi yang berhasil mengikuti.
j) Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Perkotaan. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya
pemahaman kewirausahaan pemuda perkotaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 257


k) Pelatihan Pengembangan Kepemudaan. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan
mengembangkan inovasi & apresiasi pemuda.
12) Program Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan.

Kegiatan :

a) Seleksi PPLP Sulsel. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini


adalah terlaksananya proses pembinaan atlit PPLP Sulsel.
b) Seleksi Atlit POPNAS direncanakan. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah terselenggaranya proses pembinaan atlit
POPNAS.
c) Fasilitasi Pembinaan Atlit POPNAS. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas atlit POPNAS.
d) Seleksi Atlit Invitasi Olahraga Tradisional. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah terselenggaranya pembinaan atlit
invitasi olahraga tradisional.
e) Pembinaan Atlit Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat
Nasional. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya kualitas dan apresiasi olahraga tradisional.
f) Seleksi Atlit POPCANAS. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terlaksananya proses pembinaan atlit olahraga cacat
untuk POPCANAS.
g) Pembinaan Atlit Olahraga Pelajar Cacat Nasional
(POPCANAS). Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya kualitas atlit olahraga cacat.
h) Kejurda Pelajar. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya kualitas olahraga pelajar.
i) Pembinaan Atlit Penyandang Tuna Grahita. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas atlit
penyandang cacat Grahita.
13) Pembinaan dan Pengembangan Gedung Olahraga (GOR)
Sudiang.

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 258


a) Operasional Pembinaan dan Pengembangan Gedung
Olahraga (GOR) Sudiang. Hasil yang dicapai pada kegiatan
ini adalah meningkatnya pemanfaatan gedung Olahraga
untuk pembinaan olahraga secara profesional.
b) Operasional Pembinaan dan Pengembangan Gedung
Pemuda (GP) Sudiang. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah dimanfaatkannya gedung untuk pembinaan pemuda
secara profesional.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Belum maksimalnya pelaksanaan operasional dan administrasi
perkantoran mengingat Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Sulsel merupakan SKPD yang baru terbentuk sehingga berbagai
keterbatasan masih ditemukan baik dari segi keterbatasan
sumberdaya manusia, sarana dan prasarana perkantoran
maupun sarana dan prasarana dalam rangka pembinaan dan
pengembangan kepemudaan dan keolahragaan.
2) Belum maksimalnya pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan kepemudaan yang disebabkan oleh karena
masih terbatasnya sarana dan prasarana dalam rangka
pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan
serta belum maksimalnya sinkronisasi program dan kegiatan
antar Pemprov dan kab/kota dalam rangka pembinaan
pengembangan potensi kepemudaan di Sulsel.
3) Belum maksimalnya capaian kualitas dan prestasi kepemudaan
dan keolahragaan melalui pelaksanaan program dan kegiatan
pembinaan dan pengembangan oleh karena keterbatasan
sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan.
4) Masih kurangnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak atau
lembaga pemerintah maupun lembaga swasta dalam rangka
pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan
keolahragaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 259


5) Masih terbatasnya alokasi anggaran yang disediakan baik
pemerintah, pemerintah provinsi dan kab/kota dalam rangka
pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan
6) Khusus dalam peningkatan kualitas dan prestasi atlit
berprestasi melalui pembinaan dan pengembangan prestasi
atlit daerah pada PPAPD dan PPLP hambatan/kendala dan
permasalahan yang paling mendasar adalah sarana dan
prasarana olahraga yang belum memadai serta akses sarana
jalan yang belum menunjang.
Solusi
Telah dilakukan langkah-langkah antisipatif antara lain
meningkatkan koordinasi baik antara pusat maupun daerah serta
melakukan langkah-langkah penyempurnaan perbaikan baik dari
sisi peningkatan kualitas sumber daya aparatur, kualitas sarana
dan prasarana serta penyempurnaan program maupun bentuk
kegiatan dalam mengantisipasi penyelenggaraan program
pembangunan di bidang kepemudaan dan keolahragaan kedepan.
Langkah-langkah antisipatif ini sangat diharapkan adanya
dukungan dari pimpinan pengambil keputusan baik dari eksekutif
maupun legislatif melalui upaya yang terencana dan konsisten
sehingga dalam penyelenggaraan pembinaan dan
mengembangkan kepemudaan dan keolahragaan dapat
dituntaskan sesuai dengan target yang direncanakan sebagaimana
tujuan dan sasaran pokok/prioritas dalam Renstra dinas Pemuda
dan Olahraga Prov. Sulsel.

9. Urusan Penanaman Modal

Urusan Penanaman modal dalam Lingkup Pemerintah Provinsi


Sulawesi Selatan pada tahun 2011 dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan. Dengan mendukung Agenda 3 RPJMD Sulsel untuk
melaksanakan kebijakan Pengembangan Industri Strategis,
Pengembangan Kerjasama Regional dan Promosi Perdagangan serta

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 260


Agenda 5 untuk melaksanakan kebijakan Peningkatan Kualitas
Informasi dan Komunikasi. Pelaksanaan pada urusan ini telah
menunjukkan kinerja yang signifikan pertumbuhannya selama peride
2008-2011 yang didukung oleh 7 program 24 kegiatan serta alokasi
anggaran sebesar Rp.19.802.500.000,- dengan realisasi
Rp.16.628.993.204,-

Kinerja urusan ini ditunjukkan dengan perkembangan nilai


realisasi investasi penanaman modal pada tahun 2008 tercatat 12
proyek PMA dengan nilai investasi $27.696.510 dan 4 proyek PMDN
dengan nilai investasi sebesar Rp.1.105.249.365.261 sampai pada
tahun 2011 telah mencapai peningkatan yang signifikan dimana
proyek PMA dengan nilai investasi sebesar US$89.559.254,00 dan
proyek PMDN dengan nilai sebesar Rp.3.986.302.703.368,00

Sedangkan nilai realisasi investasi penanaman modal tahun


2009 tercatat 6 Proyek PMA dengan nilai investasi sebesar
US$76.982.850 dan 6 Proyek PMDN dengan nilai investasi sebesar
Rp.1.137.863.413.666

Untuk menarik minat investor agar menamamkan modalnya


diperlukan upaya-upaya yang dapat memberikan nilai tambah bagi
calon investor melalui visi provinsi Sulawesi Selatan sepuluh terbaik
pelayanan dan realisasi investasi di Indonesia, yang kemudian pada
tahun 2011 BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan justru memperoleh
peringkat ke-4 di Indonesia dalam hal realisasi investasi dengan nilai
investasi PMDN sebesar Rp.3.99 trilyun dengan 49 proyek serta dan
PMA sebesar US$89,56 juta dengan jumlah proyek 53 buah.

Dari kinerja pada bidang investasi dan pelayanan investasi,


Gubernur Sulawesi Selatan menerima penghargaan Penganugerahan
Provinsi Terbaik Bidang Investasi Regional Champion.

Sejalan dengan hal tersebut, telah pula dipersiapkan hal-hal yang


menjadi pertimbangan bagi investor adalah tersedianya infrastruktur
yang memadai, sumber daya manusia yang terampil dan professional,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 261


terpeliharanya keamanan dan kepastian hukum, serta berbagai
insentif yang dapat diberikan kepada calon investor.

a. Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Perencanaan/Pembangunan Gedung BKPMD Tower.

Hasil yang dicapai yaitu tersedianya fasilitas kantor, sehingga


Kinerja yang dicapai sebesar 98% dengan kategori sangat
baik.

b) Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pelayanan aparat BKPMD dan
tertib pengelolaan dan penggunaan barang inventaris
dengan tersedianya data dan dokumentasi barang inventaris
kantor dan dokumen inventaris.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan :

a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya pelayanan administrasi kepegawaian
serta tersedianya data yang akurat terhadap seluruh Pejabat/
staf BKPMD Prov. Sulsel.

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kegiatan :

a) Kegiatan Peningkatan Sumberdaya Aparat BPPMD. Hasil yang


dicapai adalah terbangunnya karakter sebagai
manusia/pegawai yang produktif, dan membentuk kinerja
profesional seperti kualitas, efektifitas, efisiensi maupun
profitabiltas sehingga meningkatnya kinerja aparat BKPMD
Provinsi Sulawesi Selatan yang lebih professional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 262


4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi


kinerja SKPD. Hasil yang dicapai adalah dengan
terlaksananya sinkronisasi program kerja di setiap bidang
lingkup BKPMD Prov. Sulawesi Selatan sehingga turut
meningkatkan capaian kinerja SKPD dan bahan dalam
penyusunan kebijakan SKPD

b) Penatausahaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan
secara tertib dan teratur.

5) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Kegiatan

a) Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman


Modal. Hasil yang dicapai teridentifikasi dan terinventarisir
kendala dan hambatan serta permasalahan yang dihadapi
daerah baik di Sulawesi Selatan sendiri maupun
permasalahan-permasalahan penanaman modal di Indonesia,
Terwujudnya inventarisir terhadap kendala yang dihadapi
dalam kebijakan penanaman modal.

b) Penyelenggaraan Pameran Investasi. Hasil yang dicapai dari


kegiatan ini antara lain, hasil yang dicapai Pertumbuhan
ekonomi yang semakin meningkat, saat ini sebesar 8,35%
karena masuknya beberapa perusahaan baik asing maupun
lokal berinvestasi di Sulawesi Selatan.

c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Hasil yang dicapai yaitu


terpantaunya semua kegiatan yang ada di BKPMD Provinsi
Sulawesi Selatan yang terdiri dari 7 program dan 24 kegiatan
dan hasil kinerja yang didapatkan pada tahun 2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 263


d) Temu Usaha. Hasil yang dicapai Penandatangan Kesepakatan
Kerjasama (MoU) antara Kadin Sulawesi Selatan dan Kadin
Kepulauan Riau untuk kerja sama bidang perhubungan darat
dan laut, bidang industri dan perdagangan, bidang maritim
dan kelautan, bidang pariwisata, bidang agrobisnis, bidang
pertambangan.

e) Kerjasama di Bidang Investasi dengan lembaga


pemerintah/swasta dalam dan luar negeri. Hasil yang dicapai
terealisasinya penerbangan langsung Makassar-Singapura-
Makassar, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan ekonomi
sebesar 8,35% pada tahun 2011 dan urutan ke-4 realisasi
investasi PMDN berdasarkan LKPM Januari sampai dengan
September 2011 sebesar 3.291,5 M dan urutan ke-20
realisasi investasi PMA berdasarkan LKPM Januari sampai
dengan September 2011. Sulawesi Selatan termasuk daerah
lumbung pangan sesuai hasil Pertemuan Tingkat Menteri
BIMP-EAGA.

f) Peningkatan Promosi e-investment. Hasil yang dicapai


pemanfaatan akses internet sebagai media promosi cukup
memberikan manfaat terhadap penawaran peluang dan
potensi usaha dan investasi Sulsel dengan adanya berbagai
permintaan kebutuhan komoditas, data-data potensi serta
peluang kerjasama di beberapa sektor. Dengan pemanfaatan
akses internet sebagai media promosi cukup bermanfaat
terhadap penawaran peluang investasi di Sulsel.

g) World Silk Conference. Hasil yang dicapai Mengenalkan


komoditas sutra kepada pengunjung asing mau pun lokal di
Bali serta memanfaatkan kelompok Kerukunan Sulawesi
Selatan untuk memperkenalkan sutra ke mitra usahanya baik
yang di dalam maupun di luar negeri.

6) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 264


a) Pemantauan dan evaluasi pelaporan penanaman modal. Hasil
yang dicapai Meningkatnya pengetahuan perusahaan
PMA/PMDN dan aparat instansi penanaman modal yang ada
di kabupaten/kota tentang pengisian Laporan Kegiatan
Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 100 orang melalui rapat
teknis dan klinik investasi. Pembuatan 50 buku direktori
perusahaan yang telah tersebar pada beberapa event
kegiatan promosi. Peningkatan jumlah realisasi investasi
PMDN sebesar Rp.3,29 triliun dengan jumlah proyek 45,
dengan jumlah tenaga kerja 13.919 orang (13.890 TKI dan 29
TKA) dan menempati peringkat ke 4 di Indonesia. Realisasi
investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 88,2 juta US
Dollar, dengan jumlah proyek 38 dan jumlah tenaga kerja
7.175 orang (7.118 TKI dan 57 TKA). Sektor dan negara yang
dominan berinvestasi di sulawesi selatan : sektor tanaman
pangan, perkebunan, industri makanan, kimia dan
perdagangan, sedangkan negara yang dominan adalah Korea
Selatan.

b) Pembinaan Operasional Perusahaan Penanaman Modal. Hasil


yang dicapai terbinanya instansi penanaman modal
kabupaten/kota untuk melaksanakan prosedur dan tata cara
pembinaan, pengendalian dan pengawasan kepada
perusahaan dalam lingkup dalam wilayah kerjanya serta
terpahaminya 50 perusahaan PMA/PMDN untuk
melaksanakan ketentuan dan prosedur pengelolaan
penanaman modal. Jumlah perusahaan yang aktif
berinvestasi di sulawesi selatan sampai tahun 2011 sebanyak
151 PMDN dan 180 PMA. Perusahaan PMA/PMDN yang
menyempaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
sebanyak 112 perusahaan PMDN 67 dan 45. Pemerintah
pusat memberikan apresiasi atas kinerja investasi
pemerintah provinsi sulawesi selatan dengan penganugrahan
Regional champion tahun 2011 yang diberikan oleh Menteri

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 265


Koordinator Bidang Ekonomi dan Kepala BKPM kepada
Gubernur Sulawesi. Terbentuknya Tim Task Force tingkat
provinsi yang diketuaI Gubernur dan melibatkan instansi
teknis dan terkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk
menyelesaikan permasalahan penanaman modal PMA dan
PMDN.

c) Koordinasi Konsultasi pelayanan dan penyelesaian


rekomendasi/surat persetujuan PMDN. Hasil yang dicapai
adalah Meningkatnya realisasi investasi Izin Usaha (IU).

d) Koordinasi Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan


Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hasil yang
dicapai terkoneksinya antara BKPM Jakarta dengan BKPMD
Provinsi Sulawesi Selatan melalui Spipise dalam memberikan
pelayanan Perizinan penanaman modal untuk PMDN.

e) Koordinasi Konsultasi pelayanan dan penyelesaian


rekomendasi/surat persetujuan PMA. Hasil yang dicapai
adalah meningkatnya realisasi investasi di Sulawesi Selatan.

f) Sosialisasi Pelayanan Perizinan PMDN. Hasil yang dicapai


meningkatnya pengetahuan aparat Penanaman Modal
kabupaten/kota tentang aturan penanaman modal dan hak-
hak tanah serta dampak lingkungan dalam pengelolaan
terhadap perusahaan.

7) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana


Daerah

Kegiatan :

a) Kajian Potensi Penanaman Modal (Kajian Pemetaan Ekonomi


Regional dan Potensi Investasi Sulawesi Selatan). Hasil yang
dicapai adalah tersedianya buku kajian pemetaan ekonomi
regional dan potensi investasi regional Sulawesi yang akan
memberikan gambaran tentang competitive advantage

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 266


potensi dan peluang investasi di Sulawesi Selatan
dibandingkan dengan daerah di wilayah regional Sulawesi.

b) Desiminasi Komoditi Unggulan Sulawesi Selatan. Hasil yang


dicapai adalah adanya beberapa pengusaha/investor yang
berminat untuk menjajaki peluang investasi pada beberapa
sektor komodi unggulan Sulawesi Selatan.

c) Bimbingan dan Workshop bagi UKMK. Hasil yang dicapai pada


Pelaksanaan Workshop Desain dan Membatik Sulawesi
Selatan, menghasilkan desain batik Sulawesi Selatan, tumbuh
pengusaha-pengusaha desain batik Sulawesi Selatan yang
turut meramaikan dunia wisata dan dunia usaha di Sulawesi
Selatan, meningkatkan taraf hidup pelaku UKM yang pada
akhirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi
Selatan, Hasil Pelaksanaan Bimbingan/Workshop Desain
Kemasan bagi UKMK Sulsel, peserta dapat menambah
wawasan bagaimana pentingnya kemasan bagi suatu produk,
peserta mendapat keterampilan dalam mendesain dan
membuat kemasan, peserta dapat memilih/menentukan
bahan kemasan sesuai produk yang dihasilkan.

d) Penyediaan Sarana dan Prasarana Promosi Investasi. Hasil


yang dicapai informasi tentang peluang investasi di Sulawesi
Selatan lebih meluas dan minat untuk berinvestasi semakin
meningkat.

e) Sosialisasi CSR, Bimbingan/ Workshop Bagi IPMK dan IPMP.


Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan tentang CSR

Permasalahan dan Solusi

1) Beberapa Permasalahan yang dihadapi BKPMD Prov. Sulsel


dalam pelaksanaan kegiatannya antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 267


a) Data dan informasi yang berasal dari instansi IPMK bukan
data terkini sehingga ini mempengaharui informasi yang
diberikan kepada investor

b) Belum adanya pelimpahan kewenangan pengurusan


dokumen perizinan secara menyeluruh yang diproses oleh
SKPD atau instansi teknis lainnya melalui sistem pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP)

c) Masih adanya beberapa pelaksanaan pameran yang


ditangani oleh SKPD selain BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan

d) Dalam pengumpulan data Laporan Kegiatan Penanaman


Modal (LKPM) Perusahaan, tim sering mengalami kesulitan
dalam menjangkau beberapa perusahaan yang mengalami
perubahan alamat perusahaan tanpa melakukan konfirmasi
ke BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan sebelumnya

e) Masih kurangnya Sumberdaya Manusia (SDM) yang memiliki


kompetensi dibidang teknologi informasi dan bahasa asing

2) Solusi terhadap permasalahan diatas adalah:

a) Instansi IPMK dan instansi terkait sebaiknya mempunyai


data-data terbaru khususnya yang terkait dengan gambaran
potensi dan peluang investasi di Kabupaten/Kota untuk
memudahkan para pengusaha dan investor dalam mengkaji
potensi dan peluang investasi yang ditawarkan tersebut

b) Pelimpahan kewenangan perizinan yang dikelolah oleh SKPD


ke PTSP BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan memalui
Keputusan Gubernur untuk kemudahan proses pelayanan
perizinan

c) Segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan pameran


sebaiknya dilimpahkan kepada BKPMD Prov. Sulsel sesuai
Keputusan Gubernur Sulsel No. 14/I/Tahun 2006 tentang
penunjukan Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 268


Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Koordinator Promosi
Provinsi Sulawesi Selatan

d) Sosialisasi terhadap perusahaan PMA dan PMDN lingkup


Provinsi Sulawesi Selatan tentang kewajiban perlunya
pelaporan LKPM dari masing-masing perusahaan guna
mempermudah pemantauan terhadap aktivitas usaha yang
mereka lakukan selama di Provinsi Sulawesi Selatan

e) Penambahan sumberdaya manusia yang berkualitas dan


memiliki kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan
bahasa asing.

10. Urusan Koperasi dan UKM


Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kinerja Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKN) dan lembaga ekonomi
masyarakat lainnya sehingga mampu mewadahi kepentingan dan
kebutuhan ekonomi masyarakat melalui kebijakan peningkatan akses
masyarakat kepada aset produktif dan kegiatan produksi serta
revitalisasi lembaga ekonomi masyarakat kecil.
Untuk menunjang kinerja tersebut dijabarkan kedalam 8 sasaran
yaitu:
1) Penetapan kerangka pembiayaan, kelembagaan dan regulasi
koperasi dan UMKM
2) Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
3) Penciptaan iklim UMKM yang kondusif melalui penyediaan dan
penataan ruang sehat bagi koperasi dan UMKM, meningkatkan
pelayanan perizinan, fasilitasi dan advokasi serta mendorong
tumbuhkembangnya sumber daya ekonomi lokal
4) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana koperasi
5) Penyelenggaraan urusan koperasi dan UMKM sesuai SPM
6) Berdirinya sejumlah KBPR pada setiap kab/kota dan lembaga
keuangan mikro pada setiap kecamatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 269


Hasil kinerja tahun 2011 menunjukkan bahwa secara kuantitatif
jumlah koperasi dan UKM cenderung semakin meningkat setiap tahun,
pada tahun 2010 jumlah koperasi 7.496 unit dan pada tahun 2011
telah mencapai 7.958 unit, sehingga ada kenaikan sebesar 462 unit
atau 6%.
Jumlah keanggotaan koperasi pada tahun 2010 adalah
1.128.384 orang dan pada tahun 2011 telah meningkat 1.130.354
orang atau tumbuh 38,80% persen. Jumlah asset/modal usaha dari
tahun 2010 sebesar Rp.1.629.785.892.000 meningkat mencapai
Rp.2.261.654.716.000.
Jumlah usaha mikro kecil dan menengah tahun 2011 sebanyak
750.322 unit, dengan proporsi UMKM bidang pertanian sebanyak
108.134 juta rumah tangga, dan non pertanian sebanyak 462.188 juta
rumah tangga. Sementara itu dari sisi penyerapan tenaga kerja, yang
terserap dalam kegiatan UMKM ini sebanyak 3.751.610 juta orang,
data ini menunjukkan sektor UMKM memiliki potensi besar dalam
penciptaan lapangan kerja.
Jumlah asset/modal koperasi mengalami peningkatan yang
sangat nyata sebesar 38,77 % dalam kurun waktu 2010-2011 yaitu
dari Rp.1.629.785.892.000 trilyun pada tahun 2010 menjadi
Rp.2.261.654.716.000 trilyun pada tahun 2011. Peningkatan jumlah
modal koperasi berasal dari dana bergulir yang difasilitasi oleh
pemerintah melalui bantuan penguatan dan meningkatnya partisipasi
anggota dalam pemupukan permodalan koperasi.
Nilai transaksi atau volume usaha koperasi pada tahun 2010
senilai Rp.2.681.051.955.000 mengalami kenaikan pada tahun 2011
sebesar Rp.3.183.019.010.000 atau naik 19 persen.
Sampai tahun 2011, pemerintah provinsi telah membina 750.322
UMKM terdiri dari bidang pertanian 108.134 UMKM, bidang non
pertanian 110.759 UMKM, bidang perdagangan 357.894 UMKM, dan
bidang jasa 189.218 UMKM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 270


Berdasarkan kinerja tersebut maka Pemerintah Provinsi dalam hal
ini Gubernur Sulsel telah menerima penghargaan sebagai Kepala
Daerah Penggerak Kewirausahaan Tingkat Nasional.
Program yang dilaksanakan pada urusan adalah 11 program yang
dijabarkan kedalam 52 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.14.320.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 13.592.541.557,-

a. Program dan Kegiatan


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatan :

a) Pelayanan Administrasi Umum. Hasil yang dicapai


meningkatnya pelayanan fasilitasi pembinaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pengawasan bagi Koperasi dan UMKM,
capaian kinerja sebesar 100% dengan kategori sangat baik.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Kegiatan :

a) Pengelolaan dan Pemeliharaan Exhebition Hall Celebes


Convention Center (CCC). Hasil yang dicapai meningkatnya
kualitas manajemen dan nilai asset gedung promosi KUKM
Exhebition Hall Celebes Convention Center (CCC).
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Aparatur.

Kegiatan :

a) Penyusunan Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai. Hasil yang


dicapai yakni tersedianya informasi laporan penilaian hasil
pekerjaan pegawai SKPD.
b) Penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan. Hasil yang dicapai
tersedianya informasi tentang urutan pangkat Pegawai
SKPD.
c) Penyusunan KP4 dan LP2P. Hasil yang dicapai tersedianya
laporan analisis capaian program kegiatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 271


d) Penyiapan dan Penyusunan Rencana Formasi Jabatan dan
Bazzeting Pegawai. Hasil yang dicapai tersedianya informasi
tentang formasi jabatan.
e) Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Pejabat Pemeriksa Fungsional. Hasil yang dicapai
tersedianya RKA-SKPD pokok dan perubahan.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yakni tersedianya informasi
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SKPD.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. Hasil yang
dicapai tersedianya informasi keuangan semesteran SKPD.
c) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang dicapai tersedianya laporan analisis capaian program
kegiatan untuk menjadikan bahan program selanjutnya.
d) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai tersedianya informasi keuangan dan data program
kegiatan yang akuntabel.
e) Penyusunan RKA dan DPA-SKPD. Hasil yang dicapai
tersedianya RKA-SKPD pokok dan perubahan.
f) Penyusunan Laporan Tahunan SKPD. Hasil yang dicapai
tersedianya laporan tahunan SKPD.
g) Penyusunan Laporan LKPJ Gubernur dan LPPD. Hasil yang
dicapai tersedianya Laporan LKPJ Gubernur dan LPPD.
5) Program Penciptaan Iklim Usaha K-UMKM Yang Kondusif.
Kegiatan :

a) Penyuluhan/Sosialisasi Permen N0 19, 20 dan 21 tentang


Simpan Pinjam. Hasil yang dapat dicapai meningkatnya
pemahaman dan pengelolaan koperasi simpan pinjam dan
usaha sektor pinjam dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 272


b) Fasilitasi Legislasi Produk bagi Usaha Kecil dan Menengah.
Hasil yang dicapai meningkatnya kinerja daya sain produk
Koperasi,Usaha mikro, kecil dan menengah.
c) Penilaian Koperasi berprestasi. Hasil yang dapat dicapai
terlaksananya penilaian koperasi berprestasi pada setiap
kab/Kota se Sul-Sel.
d) Pemantauan, Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan
Koperasi. Hasil yang dapat dicapai pelaksanaan kegiatan
koperasi yang sehat sesuai dengan standar penilaian yang
berlaku.
e) Analisis Kebutuhan Diklat. Hasil yang dapat dicapai
meningkatnya pemahaman pelaksanaan kegiatan diklat
yang lebih terarah.
f) Transparansi dalam rangka peningkatan dan
pengembangan SDM pelaksana Diklat. Hasil yang dapat
dicapai meningkatnya pemahaman dan keahlian bagi
pengelola lembaga diklat mulai dari perencanaan sampai
evaluasi diklat.
g) Diklat Pengembangan Wirausaha Baru bagi Wanita. Hasil
yang dapat dicapai meningkatnya pemahaman dan
pengelolaan usaha bagi wanita menjadi pengusaha yang
andal dan mandiri.
h) Diklat Kewirausahaan bagi Koperasi usaha Kecil dan
Menengah. Hasil yang dapat dicapai meningkatnya
pemahaman dan pengelolaan Wirausaha yang propesional.
i) Diklat Manajemen Keuangan. Hasil yang dapat dicapai
meningkatnya pemahaman dan pengelolaan keuangan bagi
koperasi dan UKM yang profesional.
j) Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Primer dan
Sekunder Provinsi. Hasil yang dapat dicapai pemahaman
dan pengelolaan serta daya saing koperasi primer dan
sekunder yang berkualitas guna mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 273


k) Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan KBPR. Hasil yang
dapat dicapai terealisasinya izin prinsip dan izin usaha serta
penguatan kelembagaan KPBR dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah.
l) Fasilitasi Pertumbuhan dan perkuatan Kelembagaan
Koperasi Wanita (Kopwan). Hasil yang dicapai berfungsinya
kelembagaan koperasi wanita sesuai standar yang
dipersyaratkan.
m) Pelaksanaan Penyusunan Rencana Kerja melalui Forum SKPD.
Hasil yang dicapai meningkatnya peran koordinasi,
keterpaduan, perencanaan kegiatan melalui forum SKPD.
n) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Hasil yang dicapai
meningkatnya pengendalian dan pertanggung jawaban
program dan kegiatan.
6) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Produk Koperasi dan UMKM.
Kegiatan :

a) Pengembangan Koperasi dibidang industri Perdagangan dan


Aneka Jasa. Hasil yang dicapai meningkatnya pengelolaan
manajemen usaha koperasi pasar tradisional.
b) Pembinaan dan Pengembangan Koperasi/KUD Pengelola
Usaha Pertaninan. Hasil yang dicapai temu konsultasi
koperasi sektor pertanian.
c) Pengembangan Jaringan Bisnis/Kemitraan UMKM dengan
Distributor Barang Retail. Hasil yang dicapai tersedianya
hubungan jaringan bisnis usaha antara KUMKM dengan
distributor BUMN/BUMD dalam arti yang luas.
d) Peningkatan Kemitraan UKM dengan lembaga Keuangan
Perbankan dan Non Perbankan. Hasil yang dicapai
meningkatnya pengembangan usaha UMK.
e) Pemberdayaan dan Perkuatan Usaha Industri Kerajinan bagi
Koperasi Wanita dan Koperasi Pemuda. Hasil yang dicapai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 274


dengan terbentuknya usaha baru dikalangan wanita dan
pemuda.
f) Workshop Hubungan Melembaga antara Koperasi dan
Pengelola Rumput Laut dan Kelompok Pengelola Petani
Markisa. Hasil yang dicapai meningkatnya peran koperasi
terhadap kelembagaan usaha pengelola rumput laut dan
petani Markisa.
g) Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Koperasi Desa.
Hasil yang dicapai mewujudkan Koperasi Desa yang dapat
mengakses perekonomian anggota dan masyarakat.
7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Koperasi.
Kegiatan :

a) Fasilitasi Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Skim


pembiayaan Lainnya. Hasil yang dicapai adanya pemahaman
sistem dan prasyarat kemanfaatan kredit Usaha Rakyat.
b) Penilaian Kesehatan KSP/USP. Hasil yang dicapai adanya
standar pelayanan dan penilaian KSP/USP.
c) Fasilitasi Permodalan Khusus Pemuda dan Perempuan
Anggota Koperasi. Hasil yang dicapai meningkatnya jumlah
permodalan untuk pengembangan usaha.
d) Fasilitasi Pameran dan Promosi Dalam Negeri/Luar
Negeri/Smart Angin Mammiri. Hasil yang dicapai
meningkatnya pemasaran dan jaringan kerjasama aneka
olahan produk melalui even Smart Angin Mammiri, serta even
dalam/luar negeri.
e) Fasilitasi Pembentukan Lembaga Penjaminan Kredit Daerah
(LPKD). Hasil yang dicapai mewujudkan organisasi lembaga
penjaminan kredit daerah (LPKD) untuk mengakses
penjaminan kredit perbankan dan non perbankan dan
tersedianya naskah akademik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 275


f) Pembinaan Usaha Koperasi di Bidang Komoditi Kopi. Hasil
yang dicapai tersedianya kemitraan dan kontak bisnis dalam
pengembangan bisnis.
8) Program Penciptaan Iklim Usaha K-UMUM yang Kondusif.

Kegiatan :

a) Pelatihan Pengembangan Calon Wirausaha Baru. Hasil yang


dicapai meningkatnya jumlah wirausaha baru.
b) Pelatihan Penguatan Permodalan bagi Koperasi Syariah. Hasil
yang dicapai meningkatnya kapasitas dan ketrampilan
pengelolaan koperasi syariah yang berdaya saing dan
mandiri.
c) Pelatihan Pengembangan Usaha Koperasi dan UMKM Berbasis
Komoditi Unggulan. Hasil yang dicapai meningkatnya daya
saing Koperasi dan UMKM dalam bidang pengelolaan usaha.
d) Pelatihan Pengembangan Usaha bagi Koperasi dan UMKM.
Hasil yang dicapai meningkatnya SDM bagi pengelola
koperasi dan UMKM yang kondusif.
e) Revitalisasi Kelembagaan Koperasi Wanita. Hasil yang dicapai
meningkatnya pengelolaankelembagaan Koperasi Wanita dan
UMKM yang sehat.
f) Pengembangan Koperasi Unggulan Berbasis Pertanian
Perikanan dan Perkebunan. Hasil yang dicapai adanya
kegiatan usaha koperasi berbasis pertanian, perikanan dan
peternakan.
g) Fasilitasi Penyusunan Study Kelayakan dalam rangka
Penyusunan Izin Prinsip KBPR. Hasil yang dicapai akan
mewujudkan pendirian KBPR disetiap kab/Kota.
9) Program Pengembangan Sistim Pendukung bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 276


a) Pendampingan dan Pengembangan Akses Usaha bagi Tempat
Praktek Keterampilan Usaha (TPKU). Hasil yang dicapai
meningkatnya jumlah wirausaha baru bagi alumni TPKU.
10) Program Penciptaan Iklim Usaha K-UMUM yang Kondusif.

Kegiatan :

a) Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil pada Wilayah


Komoditas Terpencil. Hasil yang dicapai meningkatnya
pengembangan usaha mikro dan kecil pada daerah terpencil.
b) Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Sektor Jasa
Non Keuangan. Hasil yang dicapai pengembangan usaha
yang berdaya saing dan profesional.
11)Program Pengembangan Sistim Pendukung Bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Koperasi.

Kegiatan :

a) Workshop Wirausaha Baru. Hasil yang dicapai


meningkatnya jumlah wirausaha muda.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

1) Menurunnya Citra K-UMKM sebagai sebagai pelaku ekonomi


yang maju dan profesional
2) Rendahnya tingkat prosentase capaian pelaksanaan RAT oleh
Koperasi/KUD
3) Rendahnya penerapan sistem informasi manajemen dalam
pembinaan dan pengembangan kelembagaan KUKM
4) Keterbatasan pelaku KUKM dalam mengakses jaringan
informasi, modal, teknologi dan pasar
5) Keterbatasan KUKM dalam mengakses sumberdaya produktif
6) Terbatasnya pemanfaatan jaringan usaha dan kemitraan usaha
antar pelaku KUKM dengan KUKM itu sendiri maupun dengan
usaha-usaha besar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 277


7) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (kompetensi) pelaku
KUKM
8) Minimnya kegiatan promosi dan fasilitasi pembiayaan dalam
rangka meningkatkan daya saing produk KUKM
Solusi

1) Meningkatkan kemampuan SDM aparatur lingkup Dinas


Koperasi dan UKM Prov. Sulsel
2) Meningkatkan kualitas perencanaan yang terkait dengan
pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Sulawesi
Selatan

11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Pelaksanaan urusan wajib kependudukan dan catatan sipil,


dirasakan belum optimal, karena Pemerintah Provinsi Sulsel tengah
berusaha untuk terus meningkatkan pengelolaan administrasi
kependudukan dan catatan sipil. Sampai tahun 2011 pemerintah
melalui Biro Pemerintahan Umum telah melaksanakan pelatihan dan
fasilitasi dalam rangka penerapan Sistem Administrasi Kependudukan
(SIAK) secara terpadu di kabupaten/kota. Penataan sistem koneksi
tahap awal, Nomor Induk Kependudukan (NIK), koordinasi kebijakan
kependudukan dan capil serta peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. Pada urusan ini telah memperlihatkan kinerja dengan
diterbitkannya NIK di 15 Kab/Kota Provinsi Sulsel pada tahun 2010 dan
9 kab/kota pada tahun 2011 serta telah dilakukan pelaksanaan
penerapan e-KTP di 8 (delapan) dari 24 Kabupaten/Kota Provinsi
Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Selayar, Bantaeng, Pangkep, Sidrap,
Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Makassar dan Kota Palopo. Pada tahun
2011 telah melaksanakan pelayanan pembuatan akte kelahiran
sebanyak 1.301.582 akte dan telah menyusun data base daftar
penduduk potensial pemilihan pilkada (DP4) pada 24 kab/kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 278


Urusan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan
melaksanakan 1 program dan 2 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.616.618.000,- dan realisasi Rp.602.149.260,- atau 97,65%

a. Program dan Kegiatan


Dengan demikian hasil kinerja yang digambarkan didukung oleh
program dan kegiatan:

1) Program Penataan Administrasi Kependudukan yang didukung


dengan 2 kegiatan yaitu :

a) Pengoperasian dan Pemeliharaan SIAK di Provinsi Sulawesi


Daerah. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya tertib
administrasi kependudukan di Prov. Sulsel.
b) Pembinaan Tertib Administrasi Kependudukan dan Catatan
Sipil. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya tertib
administrasi kependudukan, realisasi 100% dan masuk
kategori sangat baik.
b. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan ( SIAK ) secara terpadu terkendala dengan belum
adanya jaringan komunikasi dari Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada server yang ada di
Provinsi, sehingga proses penyediaan database di Provinsi
dilakukan server manual melalui back up data kependudukan
dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) masing-
masing kabupaten/kota;
2) Pembinaan Tertib Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil,
mengalami kendala dengan tidak tersedianya database dan
lambatnya pasokan data dari Pemkab/Pemkot, sehingga
perlunya data dan informasi kependudukan tidak dapat
dimutakhirkan dengan cepat.
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 279


Setelah mencermati kendala/permasalahan kemudian
dilakukan telaah atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut diatas, maka solusi alternatif sebagai langkah
antisipasi kedepan dapat dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu :
Efisiensi anggaran, Efektifitas sarana dan prasarana penunjang
serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas staf Biro Pemerintahan
Umum.
Langkah efisiensi dilakukan dengan tidak mengurangi
efektifitas pencapaian target akan tetapi melalui upaya
pencermatan didasari kepekaan dan konsistensi terhadap nilai
dasar yang telah disepakati dalam upaya pencapaian target yang
telah ditetapkan. Hal ini dibarengi pula dengan upaya peningkatan
koordinasi dan sinergi bersama Pemerintah kabupaten/kota dan
konsultasi yang intens dengan Kementerian Dalam Negeri selaku
Kementerian teknis yang membina penyelenggaraan tugas-tugas
Pemerintahan Umum dan tugas Umum Pemerintahan di
Indonesia.

12.Urusan Ketenagakerjaan
Pelaksanaan urusan wajib ketenagakerjaan dan urusan Pilihan
Transmigrasi merupakan urusan yang dilaksanakan oleh 1 (satu) SKPD
yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam hal pelaksanaan
kinerja program dapat dibedakan antara kinerja transmigrasi dan
kinerja ketenagakerjaan.
Pembangunan ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan melalui
kebijakan dan program prioritas diarahkan pada:
1) penciptaan lapangan kerja dan usaha diarahkan untuk mendorong
proses penciptaan lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan yang
dilakukan dengan peningkatan efektifitas pemanfaatan bantuan
dana bergulir untuk modal usaha di sektor formal maupun informal
serta menginisiasi semangat wiraswasta di kalangan generasi
muda.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 280


2) Penempatan dan perluasan kesempatan kerja diarahkan untuk
mendorong kesempatan kerja produktif serta mobilitas tenaga
kerja dalam rangka mengurangi penganggur dan setengah
penganggur baik di pedesaan maupun di perkotaan serta
memenuhi pasar kerja internasional.
3) Pembinaan dan pengawasan tenaga kerja diarahkan untuk
meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.
Sampai tahun 2011, jumlah angkatan kerja di Sulawesi Selatan
mencapai 3.612.424 orang, dari jumlah itu yang bekerja sebanyak
3.375.498 orang, sehingga jumlah pengangguran terdapat 236.926
orang termasuk lulusan SMA/SMK/S1 tahun 2010.
Disamping itu masih terdapat ketimpangan antara kesempatan
kerja yang ada dengan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan,
serta rendahnya kompetensi tenaga kerja yang berakibat pada
rendahnya daya saing tenaga kerja di pasar kerja (termasuk tidak
terpenuhinya lowongan kerja yang ada karena ketidaksesuaian
kompetensi yang dibutuhkan). Berkenan dengan hal tersebut pada
Tahun 2011 dilakukan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) baik yang
dikelola secara langsung oleh pemerintah maupun swasta guna
meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Sulawesi Selatan.
Keberhasilan yang dicapai di bidang ketenagakerjaan adalah
menurunnya angka pengangguran dan setengah menganggur telah
mengalami penurunan, dengan antara lain perluasan lapangan kerja
dan usaha baik di dalam maupun di luar negeri sebagai berikut:
1) Kesempatan bekerja dan berusaha bagi 100 orang melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan keterampilan dan pengadaan bahan
material pendidikan bagi pencaker.
2) Penempatan TKI sebanyak 22.917 orang.
3) Perluasan kesempatan kerja melalui mekanisme antar kerja antar
daerah (AKAD) sebanyak 31.067 orang dan mekanisme antar kerja
antar negara (AKAN) sebanyak 22.917 orang
Disamping itu kualitas dan produktivitas tenaga kerja juga telah
dirasakan berkat pelaksanaan pelatihan tata kecantikan, tata

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 281


kecantikan rambut dan kulit, operator user office tehnisi komputer,
komputer perkantoran, tehnik elektronik, maritim dan furniture bagi
penganggur sebanyak 300 orang, pemagangan bagi calon tenaga
kerja di perusahaan, penyiapan pemagangan ke Jepang,
Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan Informasi Pasar
Kerja (IPK) dan Bursa Kerja dilakukan melalui Bimtek Pemantapan dan
Pemberdayaan Pengantar Kerja sebanyak 40 orang sebagai pengelola
BKO dan dapat terinformasikan sebanyak 32.507 lowongan.
Hubungan industrial antara pekerja, buruh dan pengusaha
terdapat kecenderungan menuju harmonis. Kasus pemutusan
hubungan industrial (PHI) tahun 2010-2011 sebanyak 277 kasus
dengan melibatkan tenaga kerja sebanyak 3.887 orang dan 169 kasus
pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan melibatkan tenaga kerja
sebanyak 3.549 orang.
Kesejahteraan tenaga kerja juga meningkat, salah satunya adalah
dengan ditetapkannya upah pekerja yang mengarah pada Kebutuhan
Hidup Layak (KHL). Rata-rata upah minimum Kabupaten/Kota
mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebesar Rp.1.050.000,- naik
menjadi Rp.1.100.000,- pada tahun 2011.
Untuk melakukan perlindungan dan pengembangan hubungan
industrial antara lain dilakukan pengawasan melalui 10 kegiatan.
Untuk meningkatkan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan
telah berhasil dilaksanakan kegiatan seperti: penerapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKN) melalui kegiatan uji
keterampilan dan akreditas lembaga pelatihan kerja (BKTK)
Pada tahun 2011, SKPD ini melaksanakan urusan
ketenagakerjaan melalui 13 program dan 68 kegiatan dengan
anggaran sebesar Rp.10.148.881.000 dan realisasi sebesar
Rp.10.027.871.669,- atau 98,75%.
a. Program dan Kegiatan
1) Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 282


b) Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai adalah terpakainya Jasa Telekomunikasi,
Sumber daya air dan Listrik sehingga Kinerja.
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
kendaraan Dinas/Operasional.
d) Penyediaan Jasa Administarsi Keuangan. Hasil yang dicapai
adalah berjalannya kegiatan administrasi keuangan.
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
adalah terpeliharanya gedung dan halaman kantor.
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai adalah
terpakainya ATK dalam mendukung pelaksanaan Tugas.
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai adalah terpakainya barang cetakan dan dokumen.
h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor. Hasil yang dicapai adalah terpakainya
komponen/penerangan kantor.
i) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan. Hasil yang dicapai adalah terpakainya bahan
Bacaan.
j) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
adalah terpenuhinya makanan dan minuman.
k) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai adalah terkoordinasinya dan
terkonsultasinya kegiatan SKPD.
l) Pelayanan Administrasi UPTD BPPTK. Hasil yang dicapai
adalah berjalannya kegiatan UPTD BPPTK.
m) Pelayanan Administrasi UPTD BKTK. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya kegiatan UPTD BKTK.
n) Pelayanan Administrasi UPTD BSK3D. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya kegiatan UPTD BSK3D.
o) Pelayanan Administrasi UPTD BPTKPMT. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya kegiatan UPTD BLT.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 283


p) Pelayanan Administrasi UPTD BP2JKPK. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya berjalannya kegiatan UPTD BP2JKPK.
q) Pelayanan Administrasi Program. Hasil yang dicapai adalah
berjalannya kegiatan program.
r) Pelayanan Administrasi UMUM. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya jasa kebutuhan pegawai.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya gedung kantor.
b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pameran. Hasil yang
dicapai adalah terpromosinya SKPD melalui pameran.
c) Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan. Hasil yang dicapai
adalah terpeliharanya Peralatan.
d) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan. Hasil yang dicapai
adalah terpakainya perlengkapan dan peralatan.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas, Pakaian Olahraga, Pakaian Batik
dan Sarana/Prasarana. Hasil yang dicapai adalah terpakainya
pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian satpol PP beserta
kelengkapannya.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai adalah
terpenuhinya pendidikan dan pelatihan formal
b) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan. Hasil yang
dicapai adalah terpahaminya peraturan perundang-
undangan.
c) Pendidikan dan Pelatihan Teknis. Hasil yang dicapai adalah
tersusunnya Laporan Penyusunan Program Kegiatan SIPKD
(Aplikasi SIPKD).

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 284


5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya data dan informasi sebagai bahan acuan
pelaksanaan program dan kegiatan selanjutnya.
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai adalah
terlaksananya laporan keuangan.
c) Penyusunan Rencana Kerja (Renja). Hasil yang dicapai adalah
terlaksananya rencana Kerja SKPD.
d) Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan. Hasil
yang dicapai adalah tersedianya tersedianya Laporan
semesteran dan tahunan.
e) Penyusunan KUA,PPA, RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya KUA,PPA, RKA dan DPA SKPD sebagai
acuan pelaksanaan program dan kegiatan.
f) Penyusunan LAKIP. Hasil yang dicapai adalah terpakainya
sebagai bahan evaluasi kinerja SKPD.
6) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan dan Pengadaan
Bahan Material Pendidikan bagi Pencari Kerja. Hasil yang
dicapai adalah meningkatnya keterampilan tenaga kerja
sesuai bidangnya
b) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Ketenagakerjaan. Hasil yang dicapai adalah tesedianya data
perbandingan tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketenagakerjaan.
c) Penyusunan Buku Profil Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian (KK). Hasil yang dicapai adalah tersedianya
buku Profil Ketanagakerjaan dan Ketransmigrasian.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 285


d) Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian Berspektif Gender. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya buku informasi KK berspektif Gender.
e) Pengembangan Komunikasi data dan jaringan komputer
dalam Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.
Hasil yang dicapai adalah berfungsinya jaringan komputer
sebagai penunjang sistem informasi ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
f) Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi (PTKP). Hasil
yang dicapai adalah tersedianya perencanaan Tenaga Kerja
Provinsi
g) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan
Kewirausahaan. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya
produktivitas tenaga kerja.
7) Program Pembinaan Hubungan Industrial Tenaga Kerja
Kegiatan :
a) Penyusunan Ranperda Perlindungan Tenaga Kerja Pembantu
Rumah Tangga (PRT). Hasil yang dicapai adalah
terlindunginya Tenaga Kerja PRT
b) Sosialisasi UMP Unsur Tripartit. Hasil yang dicapai adalah
terpahaminya tentang proses penetapan UMP sampai dengan
pelaksanaannya
c) Workshop Penyusunan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Hasil
yang dicapai adalah diketahuinya mengenai KHL untuk
penetapan UMP.
d) Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial. Hasil yang dicapai adalah berkurangnya kasus
perselisihan, mogok kerja dan unjuk rasa.
e) Survey Palaksanaan Syarat-Syarat Kerja. Hasil yang dicapai
adalah pelaksanaan syarat-syarat kerja berjalan sesuai
dengan aturan yang berlaku.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 286


f) Koordinasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Hasil yang dicapai
adalah berkurangnya kasus perselisihan, mogok kerja dan
unjuk rasa di perusahaan
g) Pemberdayaan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit Prov.
Sulsel. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya peran LKS
Tripartit dan hubungan Industrial Kondusif.
h) Sosialisasi Struktur dan Skala Upah. Hasil yang dicapai adalah
adanya Struktur dan skala upah di perusahaan.
i) Workshop Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Hasil yang dicapai
adalah meningkatnya pemahaman pengurus/anggota asosiasi
profesi tentang tupoksinya
j) Pengupahan dan Jaminan Purna Kerja (BP2JKPK). Hasil yang
dicapai adalah penetapan UMP Sulsel Tahun 2011 dan
pengembangan pengupahan.
8) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Kegiatan :
a) Pemantapan dan Pemberdayaan Pengantar Kerja di Sulsel.
Hasil yang dicapai adalah terpahaminya pemantapan
pengantar kerja di Sulsel.
b) Koordinasi Sistem Antar Kerja Perusahaan. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya data lowongan kerja bagi perusahaan.
c) Pembinaan Kelompok Usaha Mandiri (KUM). Hasil yang
dicapai adalah terlaksananya rapat koordinasi dan terbinanya
Kelompok Usaha Mandiri (KUM)
d) Pelayanan Bursa Kerja Online. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya Informasi Penempatan TK
e) Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya tenaga kerja luar negeri
f) Penyelenggaraan Padat Karya. Hasil yang dicapai adalah
terbinanya kelompok usaha produktif dan terpeliharanya
sarana dan prasarana infrastruktur tercegahnya dan
terselesaikannya perselisihan dengan baik dan benar
9) Program Pemantapan dan Pengembangan Informasi Pasar Kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 287


Kegiatan :
a) Pendataan IPK di Kab/Kota. Hasil yang dicapai sebesar adalah
tersedianya data informasi pasar kerja Sulsel

10) Program Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja


Kegiatan :
a) Pemberdayaan Tenaga Kerja Putus Sekolah. Hasil yang
dicapai sebesar adalah meningkatnya keterampilan tenaga
kerja putus sekolah sesuai bidangnya
11)Program Pelaksanaan dan Pengendalian Standarisasi dan
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja
Kegiatan :
a) Uji Keterampilan dan Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja
(BKTK). Hasil yang dicapai sebesar adalah meningkatnya
Kualitas LPK, pemahaman Tenaga Kerja tentang sertifikasi
Tenaga Kerja dan Pemahaman ASPRO tentang tupoksinya
12) Program Penempatan Tenaga Kerja Lokal, Luar Daerah dan Luar
Negeri
Kegiatan :
a) Pemberdayaan Tenaga Kerja AKAD/AKL. Hasil yang dicapai
sebesar adalah Pemberdayaan Tenaga Kerja AKAD/AKL.
13)Program Pembinaan Serta Peningkatan Pengawasan Ke tenaga
kerjaan
Kegiatan :
a) Pengembangan Pengawasan KK. Hasil yang dicapai sebesar
adalah K3 menjadi Pengetahuan dan perilaku masyarakat
pekerja.
b) Supervisi Pembentukan Petugas K3. Hasil yang dicapai
sebesar adalah terbentuknya petugas K3.
c) Monitoring Pelaksanaan Pendataan Objek Pengawasan
Ketenagakerjaan di Kab/Kota. Hasil yang dicapai sebesar
adalah terealisasinya pelaksanaan pendataan Objek
pengawasan Ketenagakerjaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 288


d) Penanganan Kasus di Kab/Kota. Hasil yang dicapai sebesar
adalah terselesainya kasus-kasus ketenagakerjaan
e) Supervisi Pembentukan Kader Norma Kerja. Hasil yang
dicapai sebesar adalah terbentuknya kader norma kerja
f) Pembentukan Dewan K3 Sulsel. Hasil yang dicapai sebesar
adalah terbentuknya dewan K3 Sulsel.
g) Pelatihan Administrasi Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan.
Hasil yang dicapai sebesar adalah terpahaminya administrasi
teknis pengawasan KK
h) Bimbingan Teknis K3. Hasil yang dicapai sebesar adalah
terpahaminya bimtek serta peningkatan
pengetahuan/keterampilan tenaga kerja
i) Pemeriksaan dan pengujian Objek K3, Norma kesehatan
Kerja dan lingkungan Kerja (BSK3). Hasil yang dicapai
sebesar adalah terpahaminya pengetahuan dan perlindungan
K3 bagi perusahaan
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Bidang Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
a) Sistem rekrutmen calon peserta imtek yang masih lemah, di
lain sisi perusahaan dalam mencalonkan peserta tidak
memperhatikan kompetensi dari calon yang diutus.
b) Respon pemerintah daerah kab/kota belum optimal terhadap
pembentukan LKS Tripartit Daerah sehingga kegiatan-
kegiatan yang semestinya dilakukan oleh kab/kota masih
dilibatkan petugas provinsi.
c) Keberadaan pegawai mediator pada kab/kota di Sulsel sangat
terbatas sehingga masih banyak kasus-kasus
ketenagakerjaan yang penyelesainnya menunggu bantuan
provinsi.
2) Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 289


a) Penerimaan DIPA/POK masih belum memenuhi waktu yang
tepat, sehingga secara efektif belum secara normal kegiatan
dapat dilakukan dalam Bulan Januari.
b) Masih adanya revisi anggaran yang muncul walaupun masih
terbatas dalam mata anggaran/jenis pengeluaran akan tetapi
sangat mengganggu kelancaran dan percepatan kegiatan
yang diharapkan
c) Dana PNPB yang belum bisa cair dan dapat digunakan dalam
kurun waktu tertentu, sehingga pelaksanaan kegiatan yang
dibiayai oleh dana yang bersumber dari PNPB pada akhir
tahun anggaran (Bulan Oktober dan November) belum dapat
dilaksanakan.
3) Bidang Pengawasan
a) Kurangnya personil/tenaga pengawas yang mempunyai
kapasitas baik secara umum maupun spesialis sehingga
terjadi ketidakseimbangan antara jumlah perusahaan yang
akan diawasi dengan jumlah pengawas yang terbatas serta
kurangnya staf SDM pengelola anggaran program kegiatan
pengawas ketenagakerjaan.
Solusi
1) Bidang Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
a) Sistem dan pola pembinaan dan penyuluhan langsung ke
perusahaan diefektifkan dan peran serta pihak pekerja dan
pengusaha dalam meningkatkan hubungan industrial yang
baik.
b) Optimalisasi respon pemerintah kab/kota terhadap
pembentukan LKS tripartit daerah yang akan mendukung
pelaksanaan program ketenagakerjaan di kab/kota.
c) Mengikutkan pegawai daerah dalam pendidikan mediator
hubungan insdustrial untuk mengoptimalkan penanganan
kasus ketenagakerjaan di kab/kota.
2) Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 290


a) Optimalisasi pemanfaatan petugas dalam jajaran pelaksana
kegiatan program penempatan dan perluasan kesempatan
kerja (PPKK) Provinsi Sulsel Tahun Anggaran 2011, dalam
pencapaian sasaran dan tujuan kegiatan yang diharapkan.
b) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara cermat
sistematis, agar tahapan-tahapan kegiatan dapat secara
efektif sesuai rencana dan sasaran.
c) Penugasan staf/petugas secara berkala dan periodik dalam
melakukan rekonsiliasi anggaran pada Ditjen Anggaran dan
atau KPPN yang bersangkutan.
3) Bidang Pengawasan
a) Perlu diadakan pengkaderan generasi pengawas dengan
membentuk watak pengawas menjadi lebih profesional
dengan serta menambah jumlah personil dengan cara
memberikan bimbingan baik secara teknis maupun
adiministrasi.
b) Memfokuskan penyelenggaraan koordinasi yang dilakukan
secara periodik mulai dari tahap perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dan pengawasan agar sasaran fungsional dapat
diwujudkan.

13. Urusan Ketahanan Pangan

Perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggungjawab


bersama antara pemerintah bersama masyarakat, pemerintah secara
spesifik menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian
dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup,
beragam, bergizi, berimbang, merata dan terjangkau oleh
masyarakat, masyarakat berperan dalam melaksanakan prosuksi,
penyediaan, perdagangan dan distribusi sekaligus sebagai konsumen.
Maka pembangunan ketahanan pangan merupakan prioritas
pemerintah yang difokuskan kepada ketersediaan pangan,
pemantapan distribusi pangan, percepatan penganekaragaman dan
pengawasan pangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 291


Di Provinsi Sulawesi selatan, urusan pangan dilaksanakan oleh
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel dan Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Prov. Sulsel. Berdasar dari urgensi maka
urusan ketahanan pangan diarahkan pada 3 indikator utama yaitu 1)
Aspek ketersediaan pangan dimaksudkan bahwa pangan tersedia
cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah dan mutu serta aman bagi
konsumen 2) Aspek distribusi dimana pasokan pangan dapat
menjangkau keseluruh wilayah dan 3) Aspek konsumsi
dimaksudkan agar setiap rumah tangga dapat mengakses pangan
yang cukup dan mampu mengelolah kaidah gizi dan kesehatan.

Hasil kinerja dari indikator Aspek Ketersediaan Pangan melalui


program peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan serta
penanganan kerawanan pangan, digambarkan bahwa ketersediaan
pangan, secara umum di Sulawesi Selatan mencukupi bahkan
ketersediaan pangan hampir mencapai 2 (dua) kali kebutuhan pangan
(Angka sementara Tahun 2011 menunjukkan surplus 2.031.190 ton
beras di Sulsel). Akan tetapi masalahnya adalah karena
ketidakseimbangan konsumsi bahan pangan (konsumsi beras masih
cukup tinggi). Dengan demikian ketahanan pangan diidentikkan
dengan beras. Disamping itu terjadinya alih fungsi lahan sawah
sehingga dikhawatirkan mengganggu stabilitas pangan secara
nasional. Oleh karena itu program diversifikasi pangan (pangan lokal)
harus dipacu untuk menurunkan konsumsi beras perkapita. Untuk
mempercepat program diversifikasi pangan, disarankan dilakukan
pendekatan kultural dan struktural antara lain: Mengembangkan
menu konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, aman
dikonsumsi, serta membiasakan masyarakat mengkonsumsi pangan
lokal non beras yang memenuhi standar gizi. Program ini dapat
dikaitkan dengan pemberian makanan tambahan baik pada anak
sekolah maupun pada ibu hamil dan menyusui sebagai langkah
pembiasaan..

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 292


Dalam hal Distribusi Pangan di Sulawesi Selatan yang terdiri dari
24 Kabupaten/Kota terdapat daerah kepulauan dan terisolir terkadang
menyebabkan akses pangan rendah. Perlu perbaikan sistem
transportasi pangan dan mengaktifkan perdagangan bahan pangan
antar pulau oleh pihak swasta disertai dengan perbaikan sistem tata
niaga agar marginnya rendah. Disamping itu perbaikan kesejahteraan
untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan.
Untuk memperkuat akses pangan masyarakat melalui program
peningkatan distribusi, harga dan akses pangan, Stabilitas harga
pangan perlu dipertahankan, dimana peranan pemerintah untuk
menstabilkan harga pangan strategis masih perlu dilakukan, namun
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sampai tingkat desa perlu
mengembangkan kearifan lokal seperti pengembangan cadangan
pangan, lumbung pangan, desa mandiri pangan, deteksi dini dampak
stabilitas harga pangan seperti kerawanan pangan sampai tingkat
desa dan rumah tangga.

Sementara dari indikator Aspek Konsumsi dan Keamanan Pangan


bahwa ketergantungan konsumsi pangan Masyarakat Sulawesi
Selatan terhadap pangan sumber karbohidrat khususnya beras masih
cukup tinggi walaupun telah terjadi penurunan dibanding tahun 2009,
konsumsi beras adalah 111,9 kg/kap/tahun. Konsumsi beras tahun
2010 sebesar 109,7 kg/kap/tahun (susenas 2010) atau 881.415 ton
dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan tahun 2010 sebanyak
7.034.776 jiwa. Sementara disisi lain peran umbi-umbian, pangan
hewan, sayuran dan buah-buahan serta kacang-kacangan masih
rendah. Hal ini berimplimentasi terhadap skor PPH (Pola Pangan
Harapan). Hasil analisis menunjukkan pencapaian Skor PPH Tahun
2010 sebesar 84,4. artinya masih perlu ditingkatkan keanekaragaman
konsumsi pangan masyarakat Sulawesi Selatan. Untuk itu perlu
kebijakan dalam program Percepatan Diversifikasi Konsumsi pangan
melalui pengembangan pangan lokal dilakukan kegiatan-kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 293


untuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis
sumberdaya lokal, melalui;

(1)Revitalisasi pemanfaatan lahan pekarangan yang menekankan


kepada pemanfaatan lahan pekarangan dengan kegiatan
produktif ;

(2)Revitalisasi kelompok wanita untuk penganekaragaman konsumsi


pangan yang menekankan kepada pembentukan dan penanaman
pola pikir untuk membentuk perilaku konsumsi yang sehat melalui
kerjasama TP PKK dengan kegiatan sosialisasi pangan beragam,
bergizi seimbang, aman serat pemanfaatan pekarangan;
(3)Peningkatan pemanfaatan pangan lokal melalui tepung-tepungan;
dengan lomba cipta menu makanan khas daerah/pangan lokal.
(4)Pengembangan Sekolah Dasar percontohan untuk
penganekaragaman konsumsi pangan dengan kegiatan
pengembangan kantin sehat, sosialisai pangan beragaman serta
pemanfaatan kebun sekolah untuk guru-guru SD/MI.
Banyaknya makanan yang beredar yang dikonsumsi masyarakat
mengandung bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan penguatan kelembagaan,
pembinaan dan pengawasan pangan melalui kerjasama sektor terkait
(BPOM, Pemprov, Dinas-dinas terkait, Perguruan Tinggi dan instansi
lain yang relevan) dibawah koordinasi Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam implementasinya dilakukan
melalui peningkatan kerjasama secara sinergis dengan pembentukan
jejaring keamanan pangan (Pokja Keamanan Pangan).
Keberhasilan dari urusan ini di tahun 2011 adalah sertifikasi
produk pangan yang diterbitkan Sertifikat Prima 3 untuk Mangga di
kabupaten Jeneponto dan Durian Othong di kabupaten Luwu Utara.
Hingga tahun 2011 telah 5 jenis pangan segar yang mendapatkan
sertifikat prima masing-masing: Durian Monthong, Cabe Keriting, Jeruk
Pamelo, Mangga dan Durian Othong.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 294


Terjadi penurunan konsumsi pangan sebesar 1,97 persen
dibanding tahun sebelumnya, dari 111,9 (tahun 2009) menjadi 109,7
(tahun 2010) kg/kapita/tahun, dengan surplus 1.582.035 ton.
Penanganan Daerah Rawan Pangan dilaksanakan pada 9 desa dan 6
Kabupaten (Wajo, Luwu, Luwu Utara, Sinjai, Toraja Utara dan Bone)
telah ditanggulangi dengan melaksanakan berbagai kegiatan melalui
Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan serta
Penanganan Kerawanan Pangan.

a. Badan Ketahanan Pangan Daerah

a) Program dan Kegiatan

Badan Ketahanan Pangan Daerah pada tahun 2011 melaksanakan


12 program dan 41 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.6.580.000.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp.6.552.206.375,- atau 99,58 persen. Adapun program dan
kegiatan yang dilaksanakan :

1) Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan serta


Penanganan Kerawanan Pangan, dengan hasil capaian program
Tersedianya data situasi ketersediaan pangan dan pembinaan
rawan pangan di 24 kab/kota, adanya desa rawan pangan yang
dapat ditanggulangi berdasarkan hasil analisis Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi sebanyak 5 desa, dan
kelembagaan lumbung pangan masyarakat yang
dikembangkan sebanyak 36 unit.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pemantauan Situasi Ketersediaan Pangan

b) Penyusunan Analisa Ketersediaan Pangan dan Neraca Bahan


Makanan (NBM)

c) Pembinaan Cadangan Pangan Masyarakat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 295


d) Koordinasi Pencegahan dan Pengedalian Masalah Pangan

e) Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

2) Program Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan melalui


Pengembangan Pangan Lokal, dengan capaian program
penurunan konsumsi beras dari 1,5% menjadi 1,97%,
peningkatan Skor Pola Pangan Harapan dari 1,0% menjadi
7,9%, adanya Jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan
dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, agar
konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman
sebanyak 24 desa/kelompok

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Sosialisasi Pangan Beragam, Bergizi dan Aman serta


Pemanfaatan Pekarangan Kerjasama Tim Penggerak PKK

b) Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan dengan


Pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH)

c) Sosialisasi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman


serta Pemanfaatan Kebun Sekolah untuk Guru-guru SD/MI

d) Lomba Cipta Menu Makanan Khas Daerah/Pangan Lokal

e) Inventaris Produk Pangan Lokal Unggulan

f) Pengembangan Kantin Sehat 3B

g) Pengembangan Produk Pangan Lokal Berbasis Protein Hewani


(Ikan) melalui Pemberdayaan Lokal

3) Program Peningkatan Distribusi, Harga dan Akses Pangan


dengan capaian program adanya kelembagaan distribusi
pangan masyarakat yang dikembangkan sebanyak 58
gapoktan, adanya data perkembangan distribusi pangan
strategis akurat dan terkini selama 1 tahun sebanyak 12 kali
data.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 296


Program ini dilaksanakan melalui :

a) Analisis Faktor Konstrain atau Penghambat Distribusi Pangan

b) Pemantauan dan analisis Perkembangan Harga Pangan


Strategis

c) Informasi Harga Pangan melalui Media Cetak dan Elektronik

4) Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan


capaian program terwujudnya upaya peningkatan mutu dan
keamanan pangan melalui sosialisasi, apresiasi dan pembinaan
teknis yang dilakukan sebanyak 27 kali.

Program ini didukung oleh kegiatan :

a) Pembinaan dan Pemantauan Mutu Pangan

b) Apresiasi Pengelolaan Mutu Pangan

c) Pembinaan dan Pemantauan Preferensi Pangan Masyarakat


(PPM)

d) Pemantauan Pergeseran Pola Konsumsi Pangan Pokok


Masyarakat

e) Pembinaan dan Pemantauan Keamanan Pangan Segar

f) Pengembangan dan Pembinaan Model Sekolah Sehat di


Kabupaten/Kota

5) Program Pengembangan Otoritas Komponen Keamanan Pangan


Daerah (OKKPD), dengaan capaian program adanya produk
pangan segar yang bersertifikat dan berlabel sebanyak 2
komoditi yaitu, Mangga dan Durian Othong.

Program ini dilakukan melalui kegiatan :

a) Sertifikasi dan Pelabelan Produk Pangan Segar

b) Apresiasi Penanganan Keamanan Pangan Segar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 297


c) Sosialisasi Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) OKKPD Sulsel

d) Sosialisasi Hazar Analisis Critical Control Point (HACCP)

e) Surveilen

6) Program Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan capaian


program dengan capaian program terbinanya desa mandiri
pangan sebanyak 106 desa.

Dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pengembangan, Pembinaan dan Evaluasi Desa Mandiri


Pangan

b) Pembinaan Penyuluh dan Musyawarah Tudang Sipulung

c) Pekan Nasional (PENAS) KTNA XIII Tahun 2011

7) Program Peningkatan Koordinasi dan Kelembagaan Ketahanan


Pangan, dengan capaian program adanya dokumen
Perencanaan yang diselesaikan selama 1 tahun, adanya
penghargaan ketahanan pangan tingkat nasional yang
diperoleh dari target 2 kategori berhasil meraih 4 kategori.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan:

a) Koordinasi Perencanaan, serta Penyusunan Statistik


Ketahanan Pangan

b) Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan

c) Forum SKPD Lingkup Ketahanan Pangan

d) Penyebaran Informasi Ketahanan Pangan dan Pameran Hari-


hari Besar Nasional serta Expo Ketahanan Pangan

e) Lomba Ketahanan Pangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 298


8) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan dengan capaian program yaitu
terselesaikannya laporan keuangan dan kinerja selama 1 tahun

Dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Evaluasi Kinnerja, LPPD, LKPJ, Laporan


Berkala/Insidentil serta Laporan Tahun BKPD Sulsel

b) Koordinasi dan Pembinaan Keuangan, Sinkronisasi Pengelola


Keuangan serta Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(LHP)

9) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dengan


capaian program yaitu adanya pegawai BKPD yang mengikuti
diklat/kursus/bintek peningkatan SDM sebanyak 40 orang.

Program ini didukung oleh kegiatan :

a) Pendidikan dan Pelatihan Teknis

10)Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan capaian program


adanya peningkatan pegawai BKPD.

Dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapan

11)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana dengan capaian


program adanya peningkatan sarana dan prasarana.

Yang dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pengadaan Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dan Rumah Dinas


dan Kendaraan Dinas Operasional

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 299


12)Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran, dengan capaian
program meningkatnya kualitas pelayanan adminstrasi
perkantoran selama 1 tahun.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

(1)Konsumsi beras masyarakat di Sulsel selama 3 tahun terkahir


masih cukup tinggi

(2)Pemanfaatan sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, jagung


dan sagu masih rendah.

Solusi

(1)Memasyarakatkan mengkonsumsi pangan lokal seperti makan


sagu, talas, nasi jagung, sukun, ubi dan lain-lain.

Penyajian konsumsi pangan lokal setiap ada acara lokal.

Keberhasilan yang Dicapai

Dalam melaksanakan urusan wajib urusan ketahanan pangan,


BKPD Prov. Sulsel memperoleh Penghargaan Ketahanan Pangan
Tingkat Nasional dengan 4 kategori sebagai berikut :
a) Gubernur Sulsel Dr.H.Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH.
Dengan penghargaan “Adhikarya Pangan Nusantara”

b) Kategori Pembina Ketahanan Pangan :

- Drs.H.Andi Soetomo, M.Si (Bupati Soppeng)

- Drs. Mustika Sanggana (Kades Tumpamea Kec. Bupon


Kabupaten Luwu)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 300


c) Kategori Pelopor Ketahanan Pangan :

- Agus Saptana Darmawan, SE ( Kabupaten Bantaeng)

d) Kategori Kelembagaan (OKKPD) :

- Ir.Hasnawati Habibie, M.App, Sc, Phd. (Kepala UPTB OKKPD


Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Sulsel)

b) Badan Koordinasi Penyuluhan

Badan koordinasi Penyuluhan pada tahun 2011 melaksanakan 8


program dan 18 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.4.673.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.4.643.271.746,-
atau 99,36 persen.

1) Program dan Kegiatan

1) Program Pemberdayaan Penyuluh Lapangan

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Penyusunan strategi dan kebijakan penyuluhan pertanian,


perikanan dan kehutanan dengan capaian hasil
termanfaatkannya hasil penyusunan strategi dan kebijakan
penyuluhan P2K

b) Pembinaan dan pengembangan kelembagaan petani dengan


hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya database
kelembagaan sebagai bahan perencanaan

c) Penyusunan program penyuluhan pertanian, perikanan dan


kehutanan dengan hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya hasil penyuluhan P2K

d) Penghargaan petani teladan dan penyuluh pertanian,


perikanan dan kehutanan dengan hasil yang dicapai yaitu
terpilihnya petani dan Penyuluh P2K teladan tingkat provinsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 301


e) Pengembangan sistem jaringan internet melalui SIMLUHTAN
dan Cyber Extension dengan hasil yang dicapai yaitu
tersedianya dana pendamping aplikasi Simtem Informasi
Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan Cyber
Extension, tersedianya perangkat keras (Hardware)
komputer multimedia High End untuk kantor BPK

f) Pembinaan kompetensi dan pengembangan profesionalisme


ketenagaan penyuluh dengan hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya kompetensi dan kemampuan
profesionalisme penyuluh P2K, meningkatnya pengetahuan
dan keterampilan penyuluh.

g) Pembinaan karier dan penilaian akreditasi pejabat fungsional


dengan hasil yang dicapai yaitu meningkatnya hasil
pembinaan karier dan akreditasi penyuluh P2K

h) Komisi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan


Provinsi Sulsel dengan hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya hasil rekomendasi bahan pertimbangan
dari komisi P2K

i) Gerakan penyusunan RDK dan RDKK dengan hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya peran penyuluh pertanian
pembimbing kelompok tani dalam penyusunan RDK dan
RDKK

2) Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi


Pertanian (Pendampingan P3TIP/FEATI)

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Pendampingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta


pelaporan FEATI/P3TIP dengan hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani melalui
teknologi dan informasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 302


3) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Pendampingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta


pelaporan PUAP dengan hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kemampuan Gapoktan dalam pengelolaan
usaha agribisnis di pedesaan.

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran dengan


hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pelayanan
adminstrasi perkantoran

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Pemeliharaan rutin/berkala/renovasi gedung kantor dan


kendaraan dinas dengan hasil yang dicapai yaitu
terpeliharanya gedung kantor dan kendaraan dinas

6) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Pengadaan pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian batik


dan sarana/prasarana dengan hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian
batik, notebook dan sarana prasarana

7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan


Capaian Kinerja Keuangan

Program ini didukung dengan kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 303


a) Penyusunan laporan evaluasi kinerja dan laporan kinerja
keuangan dengan hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya
data dan informasi capaian kinerja dan laporan pengukuran
kinerja kegiatan

b) Koordinasi perencanaan, penganggaran, monitoring dan


evaluasi program penyuluh dengan hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya pelaksanaan kegiatan sesuai rencana kerja dan
petunjuk pelaksanaan, RKA dan DPA, Forum SKPD Penyuluh
PPK

8) Program Peningkatana Kesejateraan Petani

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Pekan Nasional (PENAS) KTNA XIII dengan hasil yang dicapai


yaitu terwujudnya konsolidasi program pembangunan pusat
dan daerah bagi seluruh aspek pelaku pembangunan

b) Musyawarah Tudang Sipulung dan Pembinaan KTNA dengan


hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kerjasama yang serasi
antara KTNA dan aparat pemerintah

Permasalahan dan Solusi

Beberapa aspek yang menjadi permasalahan dalam


penyelenggaraan penyuluhan P2K sebagai berikut :

1. Ketenagaan Penyuluhan

Dari segi jumlah maupun kualitas berdasarkan


perbandingan luas wilayah dengan tenaga penyuluh masih
sangat kurang, hal ini disebabkan adanya yang alih jabatan
dan yang sudah memasuki masa purnabakti, sementara
rekruitmen penyuluh sangat terbatas.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 304


Formasi penyuluh hanya dipakai sebagai sarana
pengangkatan pegawai, setelah terangkat penempatannya
tidak otomatis diarahkan ke jabatan fungsional, sehingga
formasi penyuluh tetap tidak terpenuhi.

Dalam hal kompetensi penyuluh, semenjak terjadinya


stagnasi penyelenggaraan penyuluhan, pelaksanaan
pendidikan dan latihan untuk penyuluh hampir sangat kurang
dilaksanakan sehingga terjadi kesenjangan informasi teknologi
yang sangat menyolok, sementara tuntutan pelaku usaha dan
pelaku agribisnis semakin tinggi dan disamping itu banyak
pelatihan penyuluh yang diikuti oleh struktural.

Jumlah tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan


kehutanan PNS yang berada di kab/kota se Sulsel berdasarkan
keadaan data akhir tahun 2011 tersebar 24 kabupten dan
sebagian besar ditempatkan pada 282 unit BPP (Balai
Peyuluhan Pertanian) dan ditugaskan di desa/kelurahan
disesuaikan dengan program penyuluhan yang ada. Untuk
tingkat provinsi terdapat 44 orang penyuluh yang
penempatannya tersebar di Dinas Perkebunan, Dinas
Peternakan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Badan
Ketahanan Pangan Daerha dan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.

2. Kelembagaan dan Pembinaan Petani

a. Kelembagaan Petani

Jumlah Kelompok Tani tahun 2011 adalah 25.547


kelompok, sedangkan jumlah gapoktan sebanyak 2.240
kelompok. Namun kelompoktaani/gapoktan tersebut belum
sepenuhnya berfungsi secaara optimal karena selama ini
penumbuhannya masih berorientasi keproyekan. Pada tahun
2009 penumbuhan kelompoktani/gapoktan ini telah
digalakkan lagi secara partisipaatif dan bertumpu kepada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 305


aspirasi petani sendiri, sehingga dapat menumbuhkan rasa
memiliki yang tinggi dan dapat menjadi embrio organisasi
yang kuat. Namum upaya tersebut belum optinmal
membantu tingkat kesejahteraan pelaku utama kearah yang
lebih baik.

Adapun pengembangan kelompoktani/gapoktan ini akan


difokuskan kepada pemberdayaan organisasi ekonomi yang
berorientasi bisnis.

b. Kelembagaan Penyuluhan

Sesuai dengan undang-undang sistem penyuluhan


pertanian, perikanan dan kehutanan, kelembagaan
penyuluhan di provinsi adalah berbentuk Badan Koordinasi
yang khusus menangani penyuluhan pertanian di provinsi.
Pada Bulan Desember 2009 berdasarkan Peraturaan Daerah
Nomor 12 Tahun 2009, Provinsi Sulawesi Selatan telah
membentuk Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan.

Sedangkan pada kab/kota masih terdapat lembaga


penyuluhan yang belum mengacu pada UU No. 16 Tahun
2006. Dari 24 kab/kota, terdapat 3 kabupaten yang secara
nomenklatur telah membentuk Badan pelaksana penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan yakni Kabupaten
Pinrang, iLuwu Timur dan Bone, Kabupaten Enrekang dan
Barru dalam bentuk kantor Pelaksana Penyuluh Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan

3. Penyelenggaraan dan Kerjasama Penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan


kehutanan yang dilakukan selama ini belum optimal
memberdayakan petani dan pelaku usaha pertanian lain
karena belum adanya kesatuan persepsi, sehingga dalam
penyelenggaraannya belum sesuai dengan prinsip-prinsip

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 306


penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, yaitu : 1)
terdesentralisasi, 2) partisipatif, 3) keterbukaaan, 4)
keswadayaan, 5) kemitrasejajaran, 6) akuntabilitas, dan 7)
keterpaduan

4. Pembiayaan

a) Pembiaayan yang tersedia belum seimbang dengan beban


tugas dan kesejahteraan penyuluh.

b) Pendidikan dan pelatihan fungsional penyuluh diharapkan


lebih ditingkatkan volume dan frekuensinya dengan
mengalokasikan anggaran sharing antara pusat dan daerah.

c) Penganggaran untuk penyusunan program penyuluhan


pertanian, perikanan dan kehutanan yang merupakan
rencana tertulis yang sistematis untuk memberikan arah
pedoman dan alat pengendali pencapaian tujuan
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang
seharusnya dijadwalkan sesuai dengan jadwal penyusunan
program di setiap tingkatan yaitu sudah rampung pada
tingkat desa (Bulan September); tingkat kecamatan (Bulan
Oktober); tingkat kabupaten (Bulan Nopember) dan tingkat
propinsi (Bulan Desember), yang selanjutnya dijabarkan
kedalam Rencana Kerja Penyuluhan pertanian, perikanan
dan kehutanan untuk tahun berikutnya.

5. Dukungan Kebijakan Pemerintah

a. Kebijakan

1) Arah kebijakan penyelenggaraan penyuluhan ke depan


diharapkan untuk lebih berorientasi kepada agribisnis dan
penguatan serta pemberdayaan kelompok tani.

2) Peningkatan produksi belum signifikan dengan


pengentasan kemiskinan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 307


b. Pengembangan Profesi

1) Akreditasi ke arah pengembangan profesi penyuluh


sampai saat ini belum siap karena masih terbatasnya
kompetensi lembaga maupun SDM.

2) Belum dilaksanakan sertifikasi profesi penyuluh


berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No. Kep.29/Men/III/2008 tentang
Penetapan SKKNI sektor pertanian bidang penyuluhan.

c. Komisi Penyuluhan Pertanian

1) Pertanian komisi penyuluh pertanian diharapkan dapat


memfasilitasi terbentuknya kelembagaan penyuluhan di
masing-masing wilayah administratif sesuai dengan
amanah UU No.16 Tahun 2006.

2) Diusulkan agar yang memimpin kelembagaan penyuluhan


di setiap tingkatan adalah orang yang orang yang benaar-
benar konsen terhadap penyuluhan.

3) Perlu pembiayaan untuk pelaksanaan supervisi dan


monitoring terpadu di berbagai tingkatan secara berkala
dan berkesinambungan.

4) Perlu diaktifkan komunikasi secara berjenjang, untuk


mengakomodir permasalahan yang ada dan sebagai
wadah update kondisi terkini penyelenggaraan
penyuluhan disetiap tingkatan.

Keberhasilan yang Dicapai

a) Aspek Kelembagaan

(1)Terbentuknya Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan


Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2009 tentang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 308


Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi
Selatan.

(2)Terbentuknya 2 badan dan 1 kantor pelaksana penyuluhan


pertanian, perikanan dan kehutanan kabupaten dan 20
badan pelaksana penyuluhan dan ketahanan pangan
kabupaten/kota dan kota 1 kabupaten masih berada pada
masing-masing sektor/dinas/instansi teknis.

(3)Penghargaan Wana Lestari pada lomba penghijauan dan


konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2011
berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 469/Menhut-
IX/2011 menetapkan an.Masnyur,S.Hut sebagai terbaik II dan
M.Basri B. sebagai Harapan I. Sedangkan, penerimaan
penghargaan penyuluh perikanan teladan tingkat nasional
an. Syahabuddin, SP. Adapun penerima penghargaan untuk
penyuluh pertanian an. Mardiana, SP (Sinjai) dan Muh. Asri
(Bantaeng)

(4)Terbentuknya 282 balai penyuluhan di tingkat kecamatan.

(5)Terbentuknya 25.547 Poktan dan 2.240 Gapoktan.

b) Aspek Ketenagaan

- Penyuluh Pertanian = 1.851 orang

- Penyuluh Perikanan = 249 orang

- Penyuluh Kehutanan = 306 orang

- THL-TB PP = 955 orang

- PPTK = 76 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 309


14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak merupakan


salah satu urusan wajib daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Pelaksanaan pembangunan bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak di Sulawesi Selatan mengacu pada Visi, Misi,
Agenda dan Arah Kebijakan yang tertuang dalam RPJMD Sulawesi
Selatan yang bertujuan untuk: (1) Mewujudkan keserasian kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan
kesejahteraan perlindungan anak; (2) Memantapkan pelembagaan
pengarusutamaan gender untuk mengoptimalkan upaya-upaya
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; dan (3)
Meningkatkan peran stakeholder dalam pemberdayaan perempuan,
serta pembangunan kesejahteraan dan perlindungan anak dalam
kebijakan pemberdayaan perempuan.
Pelaksanaan urusan ini dimaksudkan agar kebijakan
pembangunan yang dirancang oleh pemerintah memberikan dampak
dan manfaat yang sama bagi perempuan dan laki-laki, karena pada
akses dan kontrol laki-laki atas sumberdaya dan potensi masih lebih
besar dibandingkan dengan perempuan, demikian juga dalam hal
penerima manfaat. Kondisi ini akan akan berpengaruh dalam proses
pembangunan karena jumlah penduduk perempuan di Sulawesi
Selatan lebih besar jumlahnya yaitu 4.151.712 jiwa dibandingkan
dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 3.963.926 jiwa (BPS, Tahun
2011).
Dalam upaya pelembagaan pengarusutamaan gender,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan beberapa
program/ kegiatan sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 9
Tahun 2000, yang selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah.
Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural (terkait dengan
nilai-nilai budaya patriarkhi) dan sekaligus bersifat struktural
(dimapankan oleh tatanan sosial politik yang ada) tersebut, maka

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 310


diperlukan tindakan pemihakan yang jelas dan nyata guna
mengurangi kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan
serta peduli terhadap anak. Olehnya diperlukan berbagai kebijakan
dan program untuk memperkuat kelembagaan dan jejaring
pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan
perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan.
Implementasi program/kegiatan pembangunan di Sulawesi
Selatan yang mendukung pengarusutamaan gender dirangkum dalam
program Kelembagaan PUG, dan Program Peningkatan Peran Serta
dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan, yang diharapkan dapat
mengintegrasikan perspektif gender dalam setiap program dan
kegiatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Perumusan kebijakan
dalam upaya mendorong pengarusutamaan gender (PUG) terus
dilakukan, antara lain melalui terbentuknya Tim Koordinasi PUG
Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (SK. Gubernur Sulawesi Selatan
No, 1789/VIII/Tahun 2010) untuk akselerasi capaian PUG di berbagai
sektor secara sistematis, bertahap, komprehensif dan
berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak ; tersusunnya
Rencana Aksi Daerah PUG Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pedoman
untuk rencana tindak pelaksanaan PUG di Sulawesi Selatan, dan
dilakukannya secara kontinyu pengembangan dan penguatan
kelembagaan pada SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Pemerintah Kab/Kota melalui pembentukan dan
penguatan kelompok kerja PUG dan focal point PUG, guna mendorong
upaya-upaya strategi Pengarusutamaan gender pada seluruh bidang
pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan monitoring dan evaluasi pembangunan. Sosialisasi
Pengarusutamaan Gender bagi para penentu kebijakan dan
stakeholders terkait di tingkat kabupaten/kota terus dilakukan. Data
dan informasi terkait peran gender di setiap sektor pembangunan
terus diupayakan untuk menggambarkan peran, kondisi umum dari
laki dan perempuan dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat.
Bekerjasama dengan BPS Perwakilan Sulawesi Selatan, BKKBN,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 311


Lembaga-Lembaga Pemerhati Perempuan dan sektor-sektor terkait
terus diupayakan ketersediaan data terpilah sekalipun diakui belum
sempurna disebabkan oleh minimnya data terpilah sector.
Tersusunnya data gender dan anak tahun 2010 untuk sector
pendidikan, kesehatan , ketenagakerjaan dan publik lainnya
merupakan upaya yang serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan, yang diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk melihat hasil
dari intervensi pembangunan terhadap masyarakat, baik perempuan
dan laki-laki berdasarkan akses, partisipasi, kontrol, manfaat dan
dampak.
Sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan Nomor 6 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Data
Gender dan Anak, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah
mengeluarkan Surat Edaran tentang Pengarusutamaan Gender
(PUG) yang ditujukan kepada Para Bupati se Sulawesi Selatan dan
SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Hadirnya
Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 62 Tahun 2011 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga merupakan upaya strategis
untuk melaksanakan PUG dengan mengintegrasikan perspektif
gender ke dalam dokumen perencanaan. Penguatan kapasitas
perencana SKPD dilakukan melalui pelatihan PPRG (Perencanaan
Penganggaran yang Responsif Gender) bekerjasama dengan Pusat
Studi Wanita (UNHAS, UNM, UNIV’45 ) dan Lembaga-Lembaga
Pemerhati Perempuan dan Anak.
Selanjutnya, melalui program peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dan program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas perempuan dan anak, Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan melakukan upaya pembangunan pemberdayaan
perempuan dan kesejahteraan perlindungan anak. Khusus untuk
perlindungan terhadap anak (0-18 tahun) saat ini menjadi mutlak dan
sangat penting untuk dilaksanakan mengingat makin meningkatnya
jenis kasus yang menimpa anak-anak saat ini diseluruh wilayah di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 312


tanah air termasuk di Sulawesi Selatan seperti kekerasan pada anak
baik yang terjadi dilingkungan keluarga, maupun di sekolah dan
ditempat-tempat lain yang seringkali dianggap relative aman bagi
anak misalnya di angkutan kota atau tempat bermain anak. Selain itu
masih banyaknya anak yang terjun menjadi anak jalanan, pekerja
anak bahkan sampai pada pekerja terburuk untuk anak. Kasus yang
telah menjadi trans-internasional seperti perdagangan anak
(trafficking) juga sangat rentan terjadi pada anak apalagi Sulawesi
Selatan menjadi daerah tujuan, transit, bahkan menjadi daerah
pengirim. Berbagai tindakan eksplotasi terhadap anak, baik fisik
maupun psikis yang dialami anak seperti anak-anak yang berhadapan
dengan hukum dengan berbagai ancaman hukuman yang dapat
menempatkan anak dalam posisi yang semakin sulit dalam tumbuh
dan berkembang secara normal. Berbagai kasus anak yang marak
selama ini telah menjadi indikator belum maksimalnya upaya dalam
perlindungan anak di daerah termasuk yang dilakukan oleh
pemerintah seperti belum optimalnya kapasitas layanan perlindungan
perempuan dan anak di daerah khususnya pada wilayah-wilayah
rentan, belum tersosialisasinya secara baik standar operasional
prosedur pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak,
peningkatan ketahanan keluarga yang belum optimal seperti masih
rendahnya pengetahuan orang tua, life skill keluarga, dan partisipasi
perempuan sebagai benteng pertahanan keluarga dalam setiap
bidang pembangunan masih rendah khususnya pada wilayah pesisir
dan perdesaan yang masih terbatas dengan kondisi geografi.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Sulawesi
Selatan selain penanganan kasus yang tersebar diberbagai instansi
teknis terkait juga gencar dilakukan upaya preventif baik primer,
sekunder maupun tersier yang terbingkai dalam kerangka hukum dan
kebijakan. Pencegahan primer ditargetkan pada semua anak,
pencegahan sekunder adalah pelayanan yang dilakukan pada
kelompok masyarakat rentan atau kelompok beresiko dan tersier
adalah pelayanan yang dilakukan pada keluarga yang telah menjadi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 313


korban. Kedepan ditargetkan untuk pelayanan pada tingkat primer
lebih dominan sehingga penanganan kasus akan lebih sedikit.
Beberapa kerangka hukum dan kebijakan telah diterbitkan oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan antara lain Peraturan Daerah
Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pencegahan dan
Penghapusan Perdagangan (Trafficking) Perempuan dan Anak yang
selanjutnya ditindak lanjuti dengan Keputusan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor: 1427/VI/TH 2010, tentang Pembentukan Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(PPTPPO) dan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) yang mengatur tentang
proses pelaksanaan skema perlindungan anak, penentuan institusi
serta pembagian peran masing-masing instansi terkait. Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) Provinsi Sulawesi Selatan, yang telah
dikembangkan pembentukannya sampai pada kabupaten/kota untuk
mengintegrasikan upaya peningkatan pemberdayaan perempuan
diberbagai bidang pembangunan dan pemberian perlindungan bagi
perempuan dan anak dari berbagai jenis diskriminasi, tindak
kekerasan, eksploitasi dan perdagangan.
Kerangka kebijakan dan regulasi tentang perlindungan terhadap
perempuan dan anak juga telah diterbitkan oleh Kabupaten/Kota
seperti Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 20 Tahun 2008
tentang Perlindungan Anak, Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor
2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan,
Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar, Peraturan Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang
ASI Eksklusif, Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4
Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Sulawesi
Selatan yang dampaknya terlihat dari makin tingginya angka
partisipasi sekolah baik perempuan maupun laki-laki sampai pada
jenjang pendidikan menengah, dan Peraturan Daerah Kab. Sidrap
tentang Perlindungan Anak di Kab. Sidrap No. 5 Tahun 2011. Selain itu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 314


Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 04 Tahun 2003, tentang
Akta Kelahiran Gratis Umur 0-1 Tahun bagi Anak Takalar, Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Akte Kelahiran
Gratis Umur 0-6 bulan bagi Anak di Makassar yang turut berpengaruh
dalam peningkatan kepemilikan akta kelahiran di Sulawesi Selatan.
Beberapa upaya lain yang telah dilakukan melalui kerja sama
dengan pemerintah pusat dan lembaga PBB seperti Unicef maupun
ILO, antara lain Sosialisasi Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 5
Menteri dan Kepolisian tentang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
Anak yang Berhadapan dengan Hukum, Training of Trainer (TOT)
Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap Anak Berhadapan Hukum,
Pelatihan APH (Reserse) tentang Perlindungan anak Berhadapan
dengan Hukum, Assesment Penanganan anak Berhadapan dengan
hukum di Masyarakat, Pelatihan Pengembangan Sistem Keadilan
Restoratif (Restorative Justice) bagi masyarakat, Pelatihan
Pengembangan Sistem Keadilan Restoratif bagi Aparat Penegak
Hukum, dan Evaluasi Penerapan Sistem Keadilan Restorative untuk
Aparat Penegak Hukum.
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak dilakukan melalui Advokasi Kebijakan untuk Penanganan
Anak Korban, Lokakarya Penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penanganan Anak Korban Kekerasan, dan Pelatihan
Penanganan Anak Korban Kekerasan Terhadap Stakeholders,
Pelatihan Fasilitator (Guru) Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di
Sekolah, Pengembangan Modul PAUD Holistik Integratif, Advokasi
Pencegahan Perkawinan Dini di Sulawesi Selatan, dan Diseminasi
Teknis Perlindungan Reproduksi Perempuan. Pada Tahun 2011 ini
telah dikembangkan pula pendekatan pengasuhan anak yang
berpusat pada masyarakat dan berbasis keluarga (Parenting Skill)
melalui program/kegiatan Penguatan dan Pengembangan Jejaring
Perlindungan Anak di Sulawesi Selatan, dan Penyusunan Naskah
Akademis RANPERDA Perlindungan Anak Sulawesi Selatan Berbasis
System Building Aproach (SBA)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 315


Kegiatan lain berupa penyusunan Rencana Aksi Daerah antara
lain RAD Perlindungan Anak, RAD untuk mengurangi bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk untuk anak, seperti fasilitasi peningkatan
kapasitas skill keluarga dan remaja putus sekolah, dan beberapa
kegiatan di sekolah yang ditujukan untuk memperkuat guru konseling
(guru BP) yang dikerjasamakan dengan Perguruan Tinggi.
Berbagai keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2010-2011
adalah :
1. Tersedianya beberapa peraturan dalam mendorong PUG,
perlindungan anak dan perempuan di Sulawesi Selatan, yaitu:

 Perda No. 4 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan


Penanggulangan HIV dan AIDs

 Perda No. 6 Tahun 2010 tentang ASI Eksklusif

 Peraturan Gubernur Nomer : 14 Tahun 2011 tentang Pusat


Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak

 Pergub No. 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan


Pengarusutamaan Gender di Sulawesi Selatan.

 Pergub Nomor 84 Tahun 2011 tentang Rncana Aksi Provinsi


Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di
Provinsi Sulawesi Selatan

 Keputusan Gubernur tentang Gugus Tugas Trafiking Prov. Sulsel

 Keputusan Gubernur tentang Tim Terpadu Pencegahan dan


Penanganan Anak Korban Tindak Kekerasan

 Keputusan Gubernur tentang Tim Koordinasi dan Pokja PUG Prov.


Sulsel

 Keputusan Gubernur tentang Tim Terpadu Peningkatan Peran


Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

 Keputusan Gubernur tentang Pokjatap (Kelompok Kerja Tetap)


GSI (Gerakan Sayang Ibu)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 316


 Penyusunan Naskah Akademik Ranperda Perlindungan Anak

2. Membangun system pelembagaan pemberdayaan perempuan dan


perlindungan anak di Sulawesi Selatan, yang diantaranya adalah :

 Pembentukan Pokja PUG di Tingkat Provinsi dan Kab/kota

 Pembentukan Tim Focal Poin PUG di Tingkat Provinsi dan


Kab/kota

 Pembentukan Komite Aksi Penghapusan bentuk Pekerjaan


Terburuk untuk Anak Tingkat Provinsi

 Fasilitasi Layanan P2TP2A Tingkat Provinsi

 Pembentukan Forum Anak di Tingkat Provinsi dan Kab/kota

 Pembentukan Tim Gugus Tugas Trafiking Tingkat Provinsi

 Pembentukan Tim Teknis P2WKSS dan Pokjatap GSI Tingkat


Provinsi dan Kab/kota

 Penyediaan bahan-bahan dan materi KIE lingkup pemberdayaan


perempuan dan perlindungan anak di Sulawesi Selatan

 Penguatan kapasitas kelembagaan dan life skill perempuan di


tingkat provinsi maupun kab/kota, yang
melibatkan/bekerjasama dengan lembaga/organisasi
perempuan, seperti : Kaukus Parlemen Perempuan, Kaukus
Politik Perempuan, Forum Pemerhati Masalah Perempuan, Green
Foundation, Al Hidayah, Himpunan Lansia, perempuan
narapidana di LP Bolangi, Himpunan Perempuan Penyandang
Cacat, Salimah, TP PKK, BKOW, FPPI, IWC, dan lainnya.

Adapun urusan ini dilaksanakan oleh Badan pemberdayaan


Perempuan dan KB dengan 12 program 43 kegiatan, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.4.630.230.000,- dengan tingkat realisasi
Rp.4.593.289.974,- atau 99,20%.

a. Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 317


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Penyediaan alat tulis kantor. Hasil yang dicapai tersedianya


alat tulis kantor untuk optimalisasi pelayanan
ketatausahaan.

b) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang


dicapai tersedianya barang cetakan dan penggandaan untuk
optimalisasi pelayanan ketatausahaan.

c) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar


Daerah. Hasil yang dicapai terlaksananya rapat-rapat pada
lingkup badan dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam
rangka optimalisasi pelaksanaan tupoksi BPPKB.

d) Penyusunan Standar Operational Procedures (SOP). Hasil


yang dicapai tersedianya Standar Operational Prosedur (SOP)
BPPKB dengan terukurnya kinerja administrasi perkantoran
dalam setiap tahun anggaran.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan :

a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai


tersedianya kendaraan operasional roda 4 1(satu) unit dan
roda 2 1(satu) unit, kendaraan operasional digunakan untuk
mendukung kelancaran tugas kedinasan.

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Pameran dan


Kendaraan Dinas Operasional. Hasil yang dicapai
terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
untuk menjaga optimalisasi kualitas fungsi fasilitas sarana
dan prasarana kantor

c) Pengadaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai


ketersediaan sarana dan prasarana kantor mendukung
peningkatan kinerja aparatur dan capaian kinerja 100%;

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 318


3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan :

a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil


yang dicapai tersedianya pakaian kedinasan aparat BPPKB
sehingga mendorong terwujudnya tertib pemakaian pakaian
dinas PNS

b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu. Hasil yang


dicapai tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu guna
terwujudnya tertib pemakaian pakaian khusus hari-hari
tertentu

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan :

a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai


keikutsertaan aparat dalam kursus-kursus, acara sosialisasi,
bintek dan in house training untuk peningkatan kualitas SDM
Aparat BPPKB

b) Pengelolaan Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi. Hasil


yang dicapai tersedianya buku bacaan, Surat Kabar, Bulletin
dan majalah, mendorong aparat untuk meningkat wawasan
dan pengetahuannya.

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja dan Keuangan

Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian kinerja Dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD. Hasil yang di capai tersusunnya LAKIP, laporan
tahunan dan terlaksananya pameran hasil pembangunan
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan KB, tersedianya
bahan evaluasi program dan Kegiatan BPPKB dalam1(satu)
tahun anggaran

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 319


b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai
tersusunnya Laporan Keuangan mendorong terwujudnya
laporan keuangan yang akuntabel

c) Pengelolaan Keuangan SKPD. Hasil yang dicapai tersedianya


dokumen administrasi keuangan yang akurat guna
terwujudnya laporan keuangan yang akuntabel.

d) Penyusunan RKA, PPA, RKA, dan DPA SKPD.. Hasil yang


dicapai tersusunnya KUA, PPA, RKA dan DPA SKPD
mendorong terwujudnya program dan kegiatan SKPD

e) Konsolidasi Program Pembangunan PP dan KB. Hasil yang


dicapai terlaksananya konsolidasi Program Pembangunan PP
& KB mendorong akselerasi pembangunan PP & KB di
Sulawesi Selatan

f) Monitoring dan Evaluasi Program PKHP dan KPA. Hasil yang


dicapai terlaksananya monitoring dan evaluasi program PKHP
& KPA di SulSel, dengan terwujudnya sinergi program
pembangunan PKHP & KPA di SulSel

6) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan


Perempuan

Kegiatan :

a) Diseminasi Tehnis Perlindungan Perempuan. Hasil yang


dicapai terlaksananya diseminasi teknis perlindungan
reproduksi perempuan tentang pengetahuan dan
pemahaman peserta guna meningkat dan menerapkan
upaya-upaya perlindungan & kesehatan reproduksi
perempuan dan pencegahan perkawinan usia muda (<18
Thn) dan pencegahan HIV-AIDS, Narkoba pada ibu rumah
tangga dan anak.

b) Pengembangan dan Penguatan Jejaring Perlindungan


Perempuan. Hasil yang dicapai terlaksananya penguatan
jejaring perlindungan perempuan dalam rangka merumuskan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 320


mekanisme kerja terpadu, sehingga mendorong
terbangunnya mekanisme kerja terpadu perlindungan
perempuan di SulSel.

c) Fasilitasi Optimalisasi Fungsi Gugus Traffiking. Hasil yang


dicapai terbentuknya gugus tugas traffiking di 9 Kab/Kota
mendorong gugus tugas traffiking Tk. Provinsi dapat
berfungsi secara optimal.

d) Fasilitasi Operasional P2TP2A. Hasil yang dicapai


tertanganinya kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak
di Sulawesi Selatan dan tersusunnya draft pembentukan unit
P2TP2A di Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.

e) Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Program GSI. Hasil yang


dicapai meningkatnya kapasitas Tim GSI Kabupaten/Kota
dalam rangka revitalisasi GSI.

f) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan GSI. Hasil yang


dicapai terlaksananya Monitoring dan Evaluasi GSI
mendorong terpilihnya pengelolaan GSI terbaik di Sulawesi
Selatan.

7) Program Keserasian Kebijakan PUG, dengan kegiatan:

a) Up Dating Data Terpilah. Hasil yang dicapai tersusunnya Up


Date Data Terpilah mendorong termanfaatkannya data
terpilah dalam Penyusunan Analisis Gender.

b) Workshop Perumusan Kebijakan Pengarusutamaan Gender.


Hasil yang dicapai terlaksananya Workshop
Pengarusutamaan Gender dan tersusunnya rumusan
kebijakan Pengarusutamaan.

8) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender,


dengan kegiatan:

a) Sosialisasi PUG Bagi Penentu Kebijakan Kab/Kota. Hasil yang


dicapai terlaksananya Sosialisasi PUG bagi penentu kebijakan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 321


Kabupaten/Kota sehingga Peserta memahami PUG sebagai
Strategi Pembangunan.

b) Pengembangan dan Penguatan Jejaring PUG. Hasil yang


dicapai terlaksananya Pembinaan ke Kabupaten/Kota dalam
rangka Pengintegrasian PUG, terlaksananya RAKOR PUG di
Tingkat Provinsi mendorong terbentuknya Tim Pokja PUG di
Kabupaten/Kota.

c) Penguatan Focal Point PUG. Hasil yang dicapai terlaksananya


pembinaan ke Kabupaten/Kota dalam rangka Pembentukan
Focal Point PUG, terlaksanya pertemuan penguatan focal point
di tingkat Provinsi mendorong terbentuknya Focal Point PUG DI
Kabupaten/Kota

9) Program Peningkatan Peningkatan Kualitas Hidup dan


Perlindungan Anak, dengan kegiatan:

a) Pengembangan dan Penguatan Jejaring Perlindungan Anak


SulSel. Hasil yang dicapai terbentuknya Forum Anak pada
Kabupaten/Kota dengan tersusunnya mekanisme kerja
terpadu Perlindungan Anak di Tingkat Provinsi, tersusunnya
Naskah Akademis Ranperda Kesejahteraan dan Perlindungan
Anak Sulawesi Selatan, tersusunnya Pergub tentang
Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Sulawesi Selatan
guna mendorong Upaya-upaya perlindungan anak di tingkat
Provinsi & Kabupaten/Kota dapat berjalan optimal.

b) Pelatihan Calon Fasilitator Pencegahan Kekerasan pada Anak.


Hasil yang dicapai Terlatihnya Tenaga Guru sebagai Calon
Fasilitator Pencegahan Kekerasan pada Anak, dengan
tersedianya Tenaga Guru yang mampu mengadvokasi
Perlindungan Anak di Sekolah.

c) Workshop Pengembangan Modul PAUD Holistik . Hasil yang


dicapai terlaksananya Workshop Pengembangan Modul PAUD

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 322


Holistik Posyandu dan BKB dengan terumuskannya Draft
Modul PAUD Holistik.

10)Program Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan


Perempuan, dengan kegiatan :

a) Pelatihan Kepemimpinan Organisasi Perempuan. Hasil yang


dicapai terlaksananya Pelatihan Kepemimpinan Organisasi
Perempuan, terlaksananya Pelatihan Character Building bagi
calon pemimpin orang/kelompok perempuan se Sulawesi
Selatan sehingga pengurus organisasi perempuan
meningkat kemampuan dan pengetahuannya, mendorong
terbangun terbangunnya Character Trust dan Integritas untuk
menjadi pemimpin organisasi yang profesional.

b) Monitoring dan Evaluasi Program P2WKSS. Hasil yang dicapai


terlaksananya monitoring dan evaluasi P2WKSS dengan
terpilihnya pengelola P2WKSS terbaik di Sulawesi Selatan.

c) Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Program P2WKSS di


Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai terlaksananya pembinaan
dan penguatan program P2WKSS mendorong terwujudnya
Program P2WKSS Pengelolaan Program P2WKSS yang
berkualitas.

d) Workshop Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan


(PKHP)DAN Perlindungan Perempuan. Hasil yang dicapai
terlaksananya Workshop PKHP & PP dengan terumuskannya
Strategi PKHP & PP di SulSel.

e) Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perempuan. Hasil yang


dicapai Pengurus organisasi perempuan meningkat
kemampuannya dan pengetahuannya didukung dengan
dilaksanakannya Pelatihan Public Speaking dan
Pengembangan Industri Rumahan untuk peningkatan
kapasitas perempuan guna mendorong meningkatnya
Softskill baik secara intelektual, mental, spritual dalam

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 323


berkomunikasi efektif dan meningkatnya kapasitas
perempuan dalam mengelola industri rumahan untuk
kesejahteraan keluarga.

f) Penguatan Komunitas Perempuan Kelompok Rentan.


Hasil yang dicapai terlaksananya peningkatan kapasitas
perempuan Penyandang Lansia dan Narapidana mendorong
Life Skill peserta meningkat.

11) Program Peningkatan Kualitas Pengasuhan dan Pembinaan


Tumbuh Kembang Anak, dengan kegiatan:

a) Bimbingan Teknis Bina Keluarga Balita bagi Pengurus PKK


Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai terlaksananya Bimbingan
Teknis Kader Bina Keluarga Balita mendorong Ketrampilan
Kader BKB meningkat.

12) Program Pengembangan Data/Informasi Kependudukan dan


Keluarga, dengan kegiatan:

a) Publikasi Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga.


Hasil yang dicapai meningkatnya akses informasi
stakeholders terkait di Kabupaten/Kota tentang
pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan/perlindungan
anak mendorong terselenggaranya sosialisasi data dan
informasi kependudukan dan keluarga, pemberdayaan
perempuan dan kesejahteraan/perlindungan anak di Sulawesi
Selatan.

b) Penyusunan Materi KIE Pencegahan Tindak Kekerasan pada


Perempuan dan Anak . Hasil yang dicapai tersedianya Materi
KIE pencegahan tindak kekerasan pada perempuan dan anak
dengan termanfaatkannya Materi KIE tindak kekerasan pada
perempuan dan anak.

c) Penyusunan Materi KIE dan Advokasi Pendidikan Sanitasi


Untuk Anak. Hasil yang dicapai tersedianya materi KIE

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 324


pendidikan sanitasi untuk anak dengan termanfaatkannya
materi KIE pendidikan sanitasi untuk anak.

d) Penyusunan Materi KIE dan Advokasi Parenting Skill. Hasil


yang dicapai tersedianya materi KIE dan advokasi parenting
skill dengan dimanfaatkannya materi KIE dalam rangka
peningkatan upaya pengasuhan anak yang berkualitas.

e) Penyusunan Buku Pemberdayaan Perempuan. Hasil yang


dicapai tersedianya buku pemberdayaan perempuan
dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kualitas
pemberdayaan perempuan

Permasalahan
Secara umum beberapa permasalahan mendasar yang masih
menjadi kendala dalam rangka pemberdayaan perempuan, dan
perlindungan anak

a) Implementasi PUG melalui PPRG ((Perencanaan dan


Penganggaran Yang Responsif Gender) belum dilaksanakan
secara maksimal
b) Meningkatnya kasus-kasus perlindungan perempuan dan anak
(kekerasan, trafiking, HIV/Aids, seks bebas, tawuran, narkoba,
dll)
c) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak
belum terwujud secara optimal di seluruh bidang
pembangunan
Solusi :

Beberapa solusi yang telah dan akan dilaksanakan secara


berkelanjutan meliputi :

a) Memperluas cakupan sasaran sosialisasi dan advokasi ke


seluruh stakeholder melalui penyebarluasan informasi KKG
(Kesetaraan dan Keadilan Gender) di kab/kota

b) Memfasilitasi pembentukan Pokja & Focal Poin PUG di kab/kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 325


c) Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur dan fasilitasi
teknis untuk implementasi PUG dan PPRG di seluruh bidang
pembangunan

d) Meningkatkan kualitas dan perluasan jejaring dan kerjasama


dengan lembaga pemerhati dan peduli perempuan dan anak
untuk melakukan penjangkauan layanan kepada masyarakat
dgn membuka pelayanan pengaduan dgn sistem rujukan dan
mekanisme kerja yang jelas

e) Melakukan upaya berkesinambungan dalam rangka


pengembangan dan penguatan kelembagaan perempuan,
serta perwujudan hak anak dan perlindungan anak

f) Meningkatkan cakupan sasaran pembinaan, dan penguatan


kelompok perempuan di SulSel

15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Urusan ini dilaksanakan oleh BKKBN kerjasama dengan Badan


Pemberdayaan Perempuan dan KB yang pada tahun 2011
melaksanakan 2 program dan 3 kegiatan dengan alokasi anggaran
Rp.269.270.000,- dan terealisasi sebesar Rp.264.917.800,- atau
98,38%.

Capaian kinerja pada urusan ini digambarkan pada perkembangan


KB aktif sampai dengan tahun 2011 sebanyak 980.883 orang atau
58,98 persen. Pasangan Usia Subur (PUS) yang tercatat sebesar
1.663.100 orang dan PUS tidak berKB sebesar 391.570 orang sedang
peserta KB Pria baru tercatat 50.739 orang.

Dalam penggunaan alat kontrasepsi, suntik sebanyak 166.424


orang, pil sebanyak 135.061 orang dan IUD sebanyak 9.036 peserta
KB baru sebanyak 385.636 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 326


Pada tahun 2011 terdapat 56 kasus kegagalan dalam penggunaan
alat kontrasepsi dan 3 kasus komplikasi sedang untuk pencabutan
implant 1177 kasus. Kasus kegagalan IUD sebanyak 20 kasus,
kegagalan implant 36 kasus, komplikasi IUD 3 kasus.

Pengelolaan program KB di era otonomi daerah dilakukan melalui


kegiatan antara lain :

a. Program dan Kegiatan

1) Program Keluarga Berencana

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Sinkronisasi Peningkatan Kualitas Program KB. Hasil yang


dicapai terlaksananya sinkronisasi & monitoring evaluasi
program KB di Sulawesi Selatan agar Program KB di SulSel
dilaksanakan secara Sinergis

2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Program ini didukung dengan kegiatan :

a) Koordinasi Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja. Hasil


yang dicapai terlaksananya koordinasi peningkatan Kespro
remaja di SulSel mendorong terwujudnya upaya-upaya
peningkatan Kespro Remaja di Sulawesi Selatan

b) Pelatihan Calon Fasilitator Kesehatan Reproduksi Remaja.


Hasil yang dicapai tersedianya Fasilitator Kespro, Remaja
Sebaya

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1) Masih rendahnya partisipasi KB Pria

2) Tingginya angka komplikasi dan efek samping pengguna


alat/obat/kontrasepsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 327


3) Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK
KRR) di sekolah dan non sekolah masih relatif kecil.

Solusi

1) Membangun kemitraan dengan lintas stakeholders untuk


meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan KB kepada
masyarakat.

2) Membangun koordinasi dan sinergitas lintas sektor dalam Kespro


Remaja

3) Meningkatkan kemitraan lintas stakeholders dalam rangka


pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Kespro
Remaja di sekolah-sekolah (SLTP dan SMU)

16. Urusan Perhubungan


Perhubungan dan komunikasi mempunyai peran penting dan
strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, interaksi sosial
budaya, dan pemerataan pembangunan antar wilayah.
Urusan perhubungan yang dimaksudkan adalah perhubungan
darat (angkutan jalan, tehnik, sarana kendaraan bermotor, lalu lintas
jalan, pengendalian operasional dan keselamatan jalan, transportasi
penyeberangan), Perhubungan Laut, Perhubungan Udara, dan
Komunikasi dan Informatika.
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
yang ukuran capaiannya dapat digambarkan sebagai berikut: pada
tahun 2011 angkutan antar kota antara provinsi di Sulawesi Selatan
sebanyak 4 trayek, angkutan antar kabupaten/kota dalam provinsi
sebanyak 127 trayek, bus terdapat 2.363 unit, mobil penumpang
umum 1.308 unit, angkutan sewa yang ada adalah 17 perusahaan
dengan 147 kendaraan, angkutan taxi 15 perusahaan dengan 2.605
kendaraan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 328


Upaya pemerintah dalam mendukung keselamatan pejalan kaki
terutama anak sekolah pada ruas jalan yang terdapat sekolahan
mulai digalakkan pembangunan Zona Selamat Sekolah yang telah
terpasang di Kabupaten Sinjai, Bantaeng, Kota Makassar lokasi pada
ruas jalan nasional dengan fasilitasi 140 buah rambu lalu lintas dan
5000 marka jalan.
Terkait transportasi penyeberangan yang ada sampai pada
tahun 2011 pelabuhan penyeberangan di Provinsi Sulawesi Selatan
di Bulukumba yaitu Pelabuhan Bira-Pamatata (Selayar).
Pada pelabuhan penyeberangan Bira dilayani oleh Kapal Motor
Bonto Haru dan Belida dengan jumlah pelayanan sebanyak 4 Trip.
Untuk pelabuhan penyeberangan Bajoe dilayani oleh 8 Kapal
Motor diantaranya : KMP.Merak, KMP.Tuna, KMP.Mishima, KMP.
Pelangi Nusantara, KMP.Mughlisa, Kota Muna, Kota Bumi, dan KMP
Permata Nusantara.
Perhubungan Laut Sulawesi Selatan memiliki 1 unit pelabuhan
Internasional yaitu Pelabuhan Makassar.
Jumlah kunjungan kapal di pelabuhan pada tahun 2011
sebanyak 5.675 Call atau kalau dilihat dari Gros Ton (GT) sebesar
24.660 GT
Untuk aktifitas bongkar muat cargo di Pelabuhan Makassar pada
tahun 2011 sebanyak 6.573.202 Juta ton dan angkutan penumpang
sebanyak 952.784 ribu orang.
Terdapat 1 (satu) bandara internasional yaitu Bandara Sultan
Hasanuddin di Makassar dan Bandara A. Jemma di Masamba,
Bandara Pongtiku di Tana Toraja dan Bandara Lagaligo di Luwu.
Aktivitas lalu lintas udara di Bandara Sultan Hasanuddin pada
Tahun 2011 tercatat sebanyak 72.873 Pergerakan pesawat dengan
jumlah angkutan barang sebanyak 57.614.915 Kargo (Kg), namun
untuk barang sebanyak 82.330.867 Kg dengan jumlah penumpang
sebanyak 7.453.969 juta orang. Sedangkan aktivitas lalu lintas di
Bandara Pontiku dan Bandara Lagaligo Luwu tercatat 306 dan 264

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 329


pergerakan pesawat dengan jumlah penumpang masing-masing
tercatat sebanyak 1.815 orang dan 945 orang.
Studi kelayakan sekolah penerbangan yang dibangun di
Kabupaten Luwu telah sampai pada DED Sekolah Penerbangan dan
Master Plan Sekolah Penerbangan. Sementara pembangunan
bandara Tana toraja telah sampai kepada Pembuatan Rencana
Teknik Terinci Sisi Darat.
Untuk tahun 2011 Menteri Perhubungan RI telah melakukan
pencanangan pertama Go Zero Accident tingkat provinsi di Sulawesi
Selatan.
Urusan ini dilaksanakan melalui 8 program dan 53 kegiatan
dengan dukungan anggaran sebesar Rp.28.065.955.000,- dengan
realisasi sebesar Rp.22.887.776.220,- atau 81,54%
Realisasi pelaksanaan Program dan kegiatan
Hasil-hasil kinerja diatas dapat dilaksanakan melalui program-
program dan kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Angkutan
Jalan, dengan kegiatan:
a) Forum LLAJ, hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya masalah-
masalah di bidang LLAJ melalui forum dengan instansi terkait.
b) Pekan Keselamatan Transportasi Jalan dan Lomba Tingkat
Nasional, hasil yang dicapai yaitu terciptanya keselamatan
berlalu lintas di jalan dan terpilihnya penguji Kendaraan
Bermotor Teladan, Awak Kendaraan Umum Teladan, Pemuda
Pelopor dan daerah yang memenuhi kriteria tertib lalu lintas.
c) Operasi Terpadu Angkutan Barang/Penumpang Umum. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya pengawasan terhadap
angkutan barang/penumpang umum.
2) Program Pemeliharaan, Rehabilitasi, dan Peningkatan Transportasi
Laut, dengan kegiatan :
a) Pengadaan Kapal. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
kinerja pelayanan transportasi laut.
3) Program Pengembangan Transportasi Udara, dengan kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 330


a) Study Kelayakan Sekolah Penerbangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya study kelayakan sekolah penerbangan.
b) Pembuatan Rencana Teknik Terinci Sisi Darat Bandar Udara
Baru Tana Toraja. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya RTT Sisi
Darat Bandara Baru Toraja.
c) Penertiban dan Pemantauan Pelaksanaan Angkutan Udara
Perintis dan Peralatan Keselamatan Penerbangan di Bandar
Udara Se-Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya kondisi keselamatan sub Sektor Perhubungan
Udara di bandara se-Sulsel.
d) Master Plan Sekolah Penerbangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya Master Plan Sekolah Penerbangan.
e) DED Sekolah Penerbangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya DED Sekolah Penerbangan.
f) Pemagaran Area Bandara Bua. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya keamanan fasilitas Bandara Bua di Kab. Luwu.
4) Program Peningkatan Kinerja Dinas, dengan kegiatan :
a) Rapat Kerja Regional Dishub Kominfo Se-Sulsel. Hasil yang
dicapai yaitu tercapainya sinergitas antara Dishub Kominfo se
Sulsel.
b) Konsolidasi Program/Kegiatan/Perkembangan APBD
Dishubkominfo Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya konsolidasi dan terpantaunya kegiatan APBD
Dishubkominfo Prov. Sulsel.
c) Penatalaksanaan
Keuangan/Monitoring/Pembinaan/Pengawasan PAD. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya laporan keuangan dan
monitoring/pembinaan/pengawasan PAD secara efektif.
d) Pengembangan SDM Sektor Dishubkominfo. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kualitas aparat Dishubkominfo Prov.
Sulsel.
e) Perjalanan Dinas. Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya
semua kegiatan dengan instansi terkait.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 331


f) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja dinas.
g) Pengelola Keuangan/Barang. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya Kinerja Pengelola Keuangan/Barang.
h) Jasa Administrasi Perkantoran. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya seluruh kegiatan kantor Dishubkominfo dengan
baik.
i) Penyusunan Buku LAKIP Tahun 2010 LPPD/LPKJ Gubernur
Tahun 2010 dan Capaian Kinerja 2011 dan Dokumen Anggaran
dan RENJA 2012. Hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya
laporan sebagai bahan kajian kinerja Dinas.
j) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah III Pare-Pare. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah III
Pare-Pare.
k) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah IV Palopo. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kinerja UPTD LLAJ Wilayah IV
Palopo.
l) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah V Bone. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah V Bone.
m) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah VI Bantaeng. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah VI
Bantaeng.
n) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah I Makassar. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah I
Makassar.
o) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah II Maros. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah II
Maros.
p) Peningkatan Kinerja UPTD ASDP. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya Kinerja UPTD ASDP Bira.
q) Peningkatan Kinerja UPTD Laut Wilayah I Bone. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD Laut Wilayah I Bone.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 332


r) Peningkatan Kinerja UPTD Laut Wilayah II Pare-Pare. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD Laut Wilayah II
Pare-Pare.
s) Peningkatan Kinerja UPTD Bandar Udara. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya Kinerja UPTD Bandar Udara.
t) Penyediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Kegiatan
Dishubkominfo. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
kegiatan operasional Dishubkominfo secara baik.
u) Penatalaksanaan Kigiatan Dishubkominfo. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kinerja Dishubkominfo.
v) Operasi dan Pemeliharaan On-line Sistem. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kinerja Pelayanan Perizinan.
5. Program Peningkatan Perencanaan Sektor Perhubungan, dengan
kegiatan:
a) Pameran Pembangunan Tahun 2011. Hasil yang dicapai yaitu
tereksposenya kegiatan Dishubkominfo secara memadai.
b) Posko Angkutan Lebaran TeRpadu dan Pemantau Ops.
Terminal Darat, Laut dan Udara Tahun 2011. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya sinergitas dan capaian kinerja
dinas.
c) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Sektor
Perhubungan. Hasil yang dicapai yaitu terpantaunya dan
terdatanya hasil-hasil pembangunan di bidang Perhubungan.
d) Study Transportasi Darat I. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya Study Transportasi yang memadai dan sesuai
aturan.
e) Study Transportasi Darat II. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya Study Transportasi yang memadai dan sesuai
aturan.
f) Penyusunan Basic Study Perkeretaapian Mamminasata. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya rencana induk perkeretaapian
di Kawasan Mamminasata

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 333


g) Penyusunan Study Pola Transportasi Makro Mamminasata.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya hasil study mengenai BRT
di Kawasan Mamminasata.
6) Program Pengembangan Transportasi Laut, dengan kegiatan:
a) Penetiban, Pembinaan, Pendataan serta Pengawasan
Perusahaan Angkutan Laut dan Penunjang Angkutan Laut.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya kondisi yang aman dan
kondusif tanpa persaingan usaha.
b) Kampanye Keselamatan Pelayaran. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai
keselamatan pelayaran.
c) DED Pelabuhan. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
DED Pelabuhan Tana Keke.
7) Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana LLAJ, dengan
kegiatan:
a) Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya fasilitas penunjang keselamatan lalu
lintas jalan.
b) Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya fasilitas penunjang keselamatan lalu lintas
jalan.
c) Pematangan Lahan Jembatan Timbang Nasional. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya lahan untuk Jembatan Timbang
Nasional.
d) Lay Baya (Celukan Peghentian Angkot) Mamminasata. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya ketertiban dan kelancaran
lalu lintas.
e) Relokasi Alat Jembatan Timbang Maccopa ke Jembatan
Timbang DataE. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja
Jembatan Timbang DataE.
f) Manajemen Transportasi. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
manajemen transportasi yang sesuai dengan kebutuhan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 334


g) Penyediaan Lahan dan Desain Jembatan Timbang Percontohan
di Barru (Lanjutan). Hasil yang dicapai yaitu terbangunnya
jembatan timbang percontohan di Barru.
h) Sosialisasi Keselamatan Berkendaraan. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya keselamatan berkendaraan.
i) Pembebasan Lahan STTD Tahap I tidak dapat direalisir karena
keterbatasan waktu (Anggaran Perubahan disahkan pada
tanggal 15 Nopember 2011).
j) Sosialisasi Perda Kelebihan Muatan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya sosialisasi Perda Kelebihan Muatan.
8) Program Peningkatan Peran Transportasi SDP Untuk Peningkatan
Akses Masyarakat & Parawisata, dengan kegiatan:
a) Master Plan Pengembangan Pelabuhan Bira. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kinerja pelabuhan penyeberangan
Bira Bulukumba.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan :
1) Pada pematangan lahan jembatan timbang nasional, lahan yang
diharapkan berbeda dengan lokasi yang diharapkan dari Pemda
Barru
2) Penyediaan lahan dan desain jembatan timbang percontohan di
Barru (Lanjutan), lahan yang diharapkan berbeda dengan lokasi
yang diharapkan dari Pemda Barru
3) Belum rampung administrasi dan data pemilikan lahan
pada pembebasan lahan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD)
Tahap I
Solusi :
1) Diupayakan sinkronisasi antara lokasi yang diharapkan dengan
yang diharapkan Pemda Barru
2) Menunggu penyelesaian administrasi dan data kepemilikan lahan.

17.Urusan Komunikasi dan Informatika

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 335


Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan,
sistem informasi manajemen merupakan salah satu pendukung
pelaksanaan fungsi administrasi pemerintahan, pelayanan publik dan
adminitrasi pembangunan. Salah satu wujud nyata pelayanan publik
yang lebih baik adalah adanya transparansi informasi kepada
masyarakat melalui berbagai media tentang penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan sehingga masyarakat dapat
merespon kebijakan-kebijakan pemerintah daerah secara cepat.

Peningkatan kualitas SDM apartur pemerintah di daerah bidang


informasi, komunikasi dan kehumasan dilaksanakan melalui kegiatan
bimbingan teknis. Terkait dengan peningkatan sarana dan prasarana
pemerintahan telah dilaksanakan pengembangan jaringan dan
komunikasi mendukung pelayanan informasi tentang Provinsi
Sulawesi Selatan dalam bentuk website milik pemerintah yaitu
www.sulsel.go.id sebagai sarana publikasi informasi pemerintahan
dan potensi daerah .

Terkait dengan lembaga penyiaran yang ada di Sulawesi Selatan


maka dapat digambarkan sebagai berikut Televisi siaran lokal yang
berada di Sulawesi Selatan sebanyak 11 stasiun.

Dalam hal pengawasan terhadap media informasi, pemerintah


provinsi telah membentuk Komisi Informasi Publik dan media center di
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

Urusan Komunikasi dan Informatika dalam Lingkup Pemerintah


Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011 dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan Sekretariat Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah

a. Program dan Kegiatan


1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dishub Kominfo
pada urusan ini ada 2 program dan 8 kegiatan dengan alokasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 336


anggaran sebesar Rp.2.278.900.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp.2.037.354.850,- atau 89,40% yaitu :

1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media


Massa
Kegiatan :
a) Pengadaan/Revitalisasi Pendayagunaan Media Center
Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
tereksposenya kegiatan sector perhubungan dan kominfo
secara terarah dan berimbang..
b) Kerjasama Media. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya
hasil pembangunan di Sulawesi Selatan.
c) Peningkatan Kapasitas serta Kualitas Komunikasi Berbasis
Masyarakat Melalui Festival Pertunjukan Rakyat. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kapasitas dan kualitas
komunikasi melalui Festival Pertunjukan Rakyat.
d) Pelatihan Jurnalistik Praktis. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pemahaman mengenai dunia jurnalistik
praktis.
e) Forum Pemberdayaan KIM dan Pengembangan Jaringan
Komunikasi Sosial Peningkatan Kapasitas serta Kualitas
Komunikasi Berbasis Masyarakat Melalui Festival
Pertunjukan Rakyat. Hasil yang dicapai yaitu
terberdayakannya KIM dan berkembangnya jaringan
komunikasi sosial.
f) Komisi Informasi Publik (KIP). Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya tugas-tugas KIP di Sulawesi Selatan.
2) Program Pengembangan Bidang Pos dan Telekomunikasi
Kegiatan :
(a) Penertiban/Pengawasan/Pembinaan Bidang Postel. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja Bidang Pos dan
Telekomunikasi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 337


(b)Pengadaan Kelengkapan Sarana Telekomunikasi. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kinerja Bidang Pos dan
Telekomunikasi.

2) Sekretariat KPID Prov. Sulsel


Sekretariat KPID melaksanakan 8 program dan 16 Kegiatan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.899.999.500 dapat
teralisasi sebesar Rp.1.825.424.072 atau 96,07%

Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Kegiatan :
a) Penyediaan jasa komunikasi dan administrasi perkantoran.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pelayanan
perkantoran.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran. Hasil yang
dicapai yaitu pemanfaatan sarana dan prasarana KPID.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja SKPD
Kegiatan :
a) Penyusunan laparan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu informasi akuntabiltas
kinerja KPID.
b) Penyusunan laporan keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
informasi akuntabiltas keuangan KPID.
4) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
Kegiatan :
a) Evaluasi dengar pendapat lembaga penyiaran di kab/kota.
Hasil yang dicapai yaitu rekomendasi perizinan bagi
lembaga penyiaran.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 338


b) Verifikasi administratif bagi lembaga penyiaran di kab/kota.
Hasil yang dicapai yaitu rekomendasi perizinan bagi
lembaga penyiaran.
c) Rapat koordinasi dengan instansi terkait tentang hasil
monitoring terhadap lembaga penyiaran radio dan TV. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya koordinasi antar instansi
terkait.
5) Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Informasi
Komunikasi
Kegiatan :
a) Workshop organisasi dan manajemen FMPPS menyangkut
kelembagaan, perizinan dan isi siaran. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya pemahaman lembaga penyiaran dan
masyarakat tentang penyiaran yang sehat.
b) Workshop standarisasi produksi sehat (GESIT). Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya mutu siaran di lembaga
penyiaran.
c) Penyusunan SOP (Standar Procedure Operasional) KPID.
Hasil yang dicapai yaitu Pelayanan sesuai standar.
6) Program Pengkajian dan Penelitian Bahan Informasi dan
Komunikasi Penyiaran
Kegiatan :
a) Monitoring radio dan televisi. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kualitas lembaga penyiaran.
b) Analisis pemantauan isi siaran radio dan televisi. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kualitas lembaga penyiaran.
7) Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Kegiatan :
a) Kunjungan mitra binaan (Cluster). Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pemahaman masyarakat dan lembaga
penyiaran tentang penyiaran sehat.
b) Pembentukan dan pembinaan forum masyarkat peduli
penyiaran sehat di kab/kota se-Sulsel. Hasil yang dicapai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 339


yaitu meningkatnya peran serta masyarakat di bidang
penyiaran.
8) Program Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan :
a) Ekspose hasil-hasil monitoring. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kualitas dan kuantitas lembaga penyiaran.
b) Pelaksanaan KPID Awards. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya insan-insan penyiaran yang profesional

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
• Mengenai wilayah operasional KPID Sulsel yang meliputi 24 kab/
kota, begitu kompleks permasalahan yang menyangkut proses
perizinan yang terdiri dari beberapa tahapan yang harus
dilaksanakan di kab/kota Sulsel, juga mengenai masalah
monitoring tentang isi siaran yang mencakup wilayah kab/kot
se Sulsel
• Dana operasional yang masih sangat terbatas apabila ditinjau
dari segi kewenangan kerja KPID Sulsel yang tidak ada
perwakilan di kab/kota.
Solusi
• Diharapkan adanya peningkatan pengelolaan dana yang lebih
besar demi meningkatkan capaian-capaian program yang ada
• Untuk pelayanan publik sebaiknya berkantor di lantai dasar.

18.Urusan Pertanahan

Kegiatan pembangunan pertanahan di Provinsi Sulawesi Selatan


masih dilaksanakan oleh Kanwil Pertanahan namun kegiatan-kegiatan
keagrariaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
berkaitan dengan pemberian kepastian hukum hak-hak atas tanah
melalui peningkatan peran serta masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 340


Dalam menunjang kegiatan fasilitasi penyelesaian konflik-konflik
pertanahan Biro Pemerintahan Umum telah menyelesaikan kasus
pertanahan sebanyak 7, yang belum adalah 1 dan karenanya
penyelesaian pertanahan melalui fasilitasi pemerintah belum berjalan
sebagaimana diharapkan karena kasus-kasus petanahan sebagian
besar dilaksanakan melalui pengadilan dengan sendirinya
membutuhkan waktu penyelesaian yang relatif lama.

Pada tahun 2011, pada urusan ini dilaksanakan 1 program dan 1


kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.210.000.000 yang realisasinya
sebesar Rp.208.267.000 atau 99,17%.
a. Program dan kegiatan
1) Program Penyelesaian konflik-konflik yang didukung dengan 1
kegiatan yaitu :
a) Fasilitas penyelesaian konflik-konflik pertanahan, hasil yang
dicapai tercapainya penyelesaian konflik-konflik pertanahan.

b. Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

Fasilitas Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan terkendala


dengan kurangnya Sosialisasi penyelesaian konflik-konflik
Pertanahan dan Evaluasi kebijakan dari pusat maupun dari
Provinsi tentang pertanahan.

Solusi

Setelah mencermati kendala / permasalahan kemudian dilakukan


telah atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut diatas, maka solusi alternatif sebagai langkah antisipasi
kedepan dapat dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu : Efisiensi
anggaran, Efektifitas sarana dan prasarana penunjang serta
peningkatan kapasitas dan kapabilitas staf Biro Pemerintahan
Umum.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 341


Langkah efisiensi dilakukan dengan tidak mengurangi
efektifitas pencapaian target akan tetapi melalui upaya
pencermatan didasari kepekaan dan konsistensi terhadap nilai
dasar yang telah disepakati dalam upaya pencapaian target yang
telah ditetapkan. Hal ini dibarengi pula dengan upaya
peningkatan koordinasi dan sinergi bersama Pemerintah
kabupaten/kota dan konsultasi yang intens dengan Kementerian
Dalam Negeri selaku Kementerian tekhnis yang membina
penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintahan Umum dan tugas
Umum Pemerintahan di Indonesia.

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Penciptaan lingkungan kondusif adalah keniscayaan, demikian


bunyi redaksi dari agenda 5 penciptaan lingkungan kondusif bagi
kehidupan yang inovatif dalam RPJMD Prov. Sulsel. 2008-2013, yang
mengartikan bahwa penciptaan lingkungan yang kondusif adalah hak
masyarakat untuk mendapat jaminan rasa aman dan rasa tenteram
dalam lingkungan atau wilayahnya. Karena itu kewajiban pemerintah
mewujudkan lingkungan yang kondusif melalui perangkat kerja yang
dimilikinya. Salah satu tugas utama untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif adalah pembinaan terhadap tatanan politik dan
penguatan kelembagaan masyarakat. Namun perlu dipahami
bersama bahwa pembangunan politik di Provinsi Sulawesi Selatan
merupakan bagian integral dari pembangunan politik nasional yang
dinamis. Keberhasilan pembangunan bidang politik dalam negeri
sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan
budaya serta bidang pembangunan lainnya. Stabilitas politik yang
mantap di tingkat nasional dan daerah dapat menciptakan iklim
kondusif bagi perkembangan ekonomi dan investasi. Oleh karena itu,
Pemerintah Prov. Sulsel mengarahkan kebijakan kepada pembinaan
kesatuan bangsa dan kehidupan sosial kemasyarakatan, peningkatan
keamanan dan ketertiban masyarakat serta ada pembinaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 342


kehidupan sosial politik. Stabilitas politik dan keamanan tetap
terkendali dan sangat kondusif, sangat berpengaruh pada semakin
meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Meningkatnya
kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan kerukunan umat
beragama, pembauran dan kerukunan bangsa serta kewaspadaan
terhadap berbagai bentuk ancaman disintegrasi bangsa semakin
meningkat.
Partisipasi dan kesadaran politik masyarakat masih perlu
mendapat perhatian, terutama menyangkut hak dan kewajiban warga
negara, serta institusionalisasi partai politik dalam kegiatan politik.
Demikian pula terkait dengan pengetahuan dan kesadaran politik bagi
masyarakat pedesaan, kaum perempuan dan pemilih pemula. Melalui
program pendidikan politik masyarakat maka hasil yang dicapai
terjalinnya hubungan kerjasama Pemprov dengan Ormas/LSM dan
lembaga Nirlaba lainnya, dapat dilihat pada penyelenggaraan
kegiatan kerjasama yang ditargetkan hanya 35 ormas/LSM, organisasi
mencapai 177 Ormas/LSM sedangkan penerbitan SKT yang
ditargetkan hanya 35 Ormas/LSM terealisasi 316 SKT.
Pembangunan di bidang hukum dan HAM termasuk salah satu
prioritas pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan terutama dalam
rangka penegakan hukum dan keadilan dalam masyarakat yang
sangat menentukan terciptanya pemerintahan yang amanah.
Penegakan serta jaminan hukum dan HAM menjadi dasar bagi
Pemerintah Provinsi Sulsel untuk meningkatkan rasa aman, dan tertib
dalam masyarakat. Pembangunan dan reformasi di bidang hukum dan
HAM dilakukan dengan meningkatkan profesionalisme aparat penegak
hukum, pembaharuan produk-produk hukum serta peningkatan
kesadaran masyarakat di bidang hukum dan HAM. Sementara dalam
penegakan hukum di daerah maka Pemerintah Provinsi Sulsel dan
Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Takalar serta 6 kecamatan dan 7
desa di Sulsel meraih penghargaan sadar hukum yaitu Piagam
Penghargaan dan Medali Anubhawa Sasana sebagai penghargaan
yang diberikan kepada kepala daerah dan kepala wilayah atas

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 343


prestasi dalam membina dan mengembangkan desa atau kelurahan
menjadi sadar hukum.
Penanganan terhadap perkara-perkara Pemerintah Provinsi Sulsel
baik yang berhubungan dengan aset daerah maupun perkara yang
timbul sebagai akibat terbitnya kebijakan/keputusuan Pejabat Tata
Usaha Negara lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel. Adapun perkara
yang tertangani sebanyak 32 perkara. Selain itu terdapat 13 surat izin
pemeriksaan anggota DPRD kab/kota yang dikeluarkan oleh Gubernur
Sulawesi Selatan sebagai tindak lanjut terhadap permintaan
pemeriksaan kepada anggota DPRD kab/kota.
Dalam rangka implementasi otonomi daerah, pemerintah provinsi
memiliki kewenangan untuk melakukan evaluasi terhadap Rancangan
Peraturan Daerah (Ranperda) serta melakukan pengawasan represif
terhadap peraturan bupati/walikota. Pada tahun 2011 Pemerintah
Provinsi telah melakukan evaluasi dan klarifikasi terhadap produk-
produk hukum kabupaten/kota dari keseluruhan permohonan yang
masuk yang ditargetkan 200/Ranperda/Perda, dan terealisasi
sebanyak 350 Ranperda/Perda dengan persentase 175%.
Pembangunan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat
dapat diwujudkan dengan melibatkan partispasi masyarakat luas,
keberhasilan pembangunan dalam bidang kamtibmas dirasakan
kondusif selama tahun 2011.
Melalui program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan, Badan Kesbangpol telah melakukan 11 kali kegiatan pada
tahun 2011, tahun 2010 telah dilaksanakan sebanyak 8 kegiatan.
Sementara itu untuk melakukan ketertiban terhadap penegakan
perda, melalui program Peningkatan Kompetensi Polisi Pamong Praja
dalam melaksanakan tugas Penegakan PERDA Kantor Pol PP
melakukan kegiatan pengawasan dan penegakan Perda dan Pergub
sebanyak 12 kali kegiatan.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Selatan dan Biro

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 344


Hukum dan HAM dengan alokasi anggaran total keseluruhan sebesar
Rp.26.288.164.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.25.518.078.862,-
atau 97,07 persen.
a. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

1) Program dan Kegiatan

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Sulsel pada Tahun 2011
melaksanakan 14 program dan 56 kegiatan dengan alokasi
anggaran Rp.18.838.164.000,- dapat terealisasi sebesar
Rp.18.279.493.729,- atau 97,03%.

1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan


:

a) Fasilitasi Penguatan Jaringan Inteligen Daerah (Kominda).


Telah terealisasi secara fisik sebanyak 35 Kali Pertemuan

b) Rakornis Kominda Provinsi, Kab/Kota se Sulsel. Telah


terealisasi secara fisik sebanyak 50 Orang

c) Fasilitasi Penanganan dan Penyelesaian Masalah Konflik


dengan capaian adanya pertemuan aparat instansi terkait
tingkat Provinsi dan Kab./kota se Sulsel sebanyak 50 orang
guna membahas penanganan masalah konflik.

d) Forum Deteksi Dini Situasi Wilayah Kab/Kota se Sulsel.


Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pertemuan
Tim Deteksi Dini yang diikuti 75 orang dari 24 wilayah Kab/
Kota

e) Forum Koordinasi Pengawasan Orang asing serta


Pemantauan Orang Asing, NGO dan Lembaga Asing. Hasil
yang dicapai, adanya data dan memantau seluruh kegiatan
orang di wilayah Sulawesi Selatan

f) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Kepala OPD. Secara


fisik telah terealisasi 100 % sebanyak 24 kali rapat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 345


g) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Prov. Sulsel.

h) Rakornis FKDM, Lembaga Kemayarakatan dan Pejabat


Pemerintah Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
kewaspadaan dini masyarakat terhadap berbagai bentuk
ATHG dengan jumlah peserta 75 orang

i) Rakor Polkam Tk Provinsi dan Kab/Kota. Hasil yang dicapai


yaitu terciptanya stabilitas politik dan keamanan dengan
jumlah peserta 200 orang.

j) Rakor Kesbangpol dan Linmas bersama Unsur terkait


Tingkat Provinsi dan Kab/Kota se Sulsel. Hasil yang dicapai
yaitu tercapainya kesamaan persepsi, fisi dan tindak dalam
pelaksanaan tugas bidang kesbang pol dan linmas dengan
jumlah 155 orang

k) Bintek Pencegahan dan Resolusi Konflik.

2) Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat


dan Pencegahan Tindak Kriminal :

a) Fasilitasi Kerjasama Pemerintah Prov. Sulsel dan Polda


Sulsel. Hasil yang dicapai tercipta kondisi aman ditengah-
tengah masyarakat

b) Forum Pengendalian Unjuk Rasa yang diikuti sebanyak 400


orang telah

3) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban


dan Keamanan.:

a) Penyuluhan Kewaspadaan Dini Masyarakat dan Penguatan


Jaringan Binkesbang. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kewaspadaan dini terhadap berbagai bentuk
ATHG kegiatan ini direalisasikan dengan jumlah peserta
708 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 346


b) Forum dan Dialog Peningkatan Aktualisasi Nilai-nilai
Kewaspadaan Nasional. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya
kesamaan visi seluruh komponen masyarakat dalam
mengeliminir gangguan stabilitas nasional dan secara fisik
telah dilaksanakan dengan jumlah peserta 50 orang

4) Program Program Fasilitasi Ketahanan Ekonomi Daerah :

a) Fasilitasi Pengawasan dan Pemantauan Ketahanan


Ekonomi. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya stabilitas di
bidang ketahanan ekonomi dengan jumlah 12
laporan/informasi

5) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan :

a) Orientasi Pembauran dan Pencerahan Wawasan


Kebangsaan bagi Generasi Muda dan Pramuka. Hasil yang
dicapai yaitu generasi muda dan pramuka memahami arti
penting pembauran dan diikuti oleh 50 orang dari siswa
SLTA dan Pramuka

b) Forum dan Dialog Cinta Tanah Air. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pemahaman peserta tentang kesadaran
berbangsa dan bernegara dengan jumlah peserta 100
orang.

6) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan :

a) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov. Sulsel.


Hasil yang dicapai yaitu tersedianya informasi dan bahan
acuan kepada pemerintah dalam rangka mencipta
kerukunan hidup antar umat beragama dan secara fisik
telah dilaksanakan 12 dokumen hasil rapat pertemuan
anggota forum selama tahun 2011 untuk
mengkomunikasikan masalah kerukunan antar umat
beragama

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 347


b) Pengembangan Budaya Bangsa (Rumah Nusantara). Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya kecintaan masyarakat
terhadap budaya bangsa

c) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Prov. Sulsel. Hasil


yang dicapai yaitu tersedianya informasi dan bahan
masukan kepada pemerintah tentang upaya memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa dan telah terealisasi
secara fisik 12 kali (100%) dalam bentuk pertemuan
komunikasi antar etnis yang diwakili oleh para tokoh dari
masing-masing etnis yang ditetapkan sebagai anggota
Forum Komunikasi Antar Etnis

d) Perkuatan Wawasan Kebangsaan bagi Media Cetak dan


Elektronik, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. Hasil yang
dicapai yaitu adanya pemahaman wawasan kebangsaan
bagi peserta dengan Jumlah peserta 50 orang

7) Program Peningkatan Perlindungan Masyarakat dan Kesadaran


Bela Negara :

a) Forum dan Dialog Peningkatan Kesadaran Bela Negara.


Hasil yang dicapai yaitu peserta memahami arti
pentingnya bela negara dalam kerangka NKRI dengan
jumlah peserta 50 orang

b) Bintek Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan bagi Aparat


Desa/Kelurahan. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
kesadaran melaksanakan kewajiban belanegara untuk
tetap tegaknya NKRI dengan jumlah peserta 150 orang

c) Semiloka Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pemahaman kewaspadaan dini
masyarakat dengan jumlah peserta 150 orang

8) Program Pendidikan Politik Masyarakat :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 348


a) Peningkatan Peran Parpol dalam Pendidikan Politik
Masyarakat. Hasil yang dicapai yaitu terkomunikasikannya
berbagai hal terkait dengan stabilitas politik dan
direncanakan diikuti peserta dari unsur pimpinan parpol
sebanyak 50 orang.

b) Kerjasama Pemda dengan Ormas dan LSM dalam Bidang


Kesbangpol. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
harmonisasi, keserasian dan kerjasama antara pemda
provinsi dan pemda kabupaten / kota dengan ormas dan
LSM dalam Pembinaan dan penggalangan kesbangpol dan
jumlah peserta sebanyak 30 Ormas.

c) Pemantauan dan Pengawasan Parpol, Ormas dan LSM. Hasil


yang dicapai yaitu tersedianya informasi dan tingkat
kelayakan parpol, Ormas/LSM dan direalisasikan Secara
fisik kegiatan tersebut mencapai 35 SKT Ormas dan LSM

d) Fasilitasi Penggantian Antar Waktu. Hasil yang dicapai yaitu


terselesaikannya proses Administrasi pergantian antar
waktu anggota DPRD Provinsi dan kabupaten/kota se
Sulsel

e) Forum Dialog Politik Pemuda, Revitalisasi Nilai-nilai


Pancasila dan Penguatan Demokrasi berdasarkan Pancasila.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya komunikasi yang positif
antar Pemuda dan Pemerintah dengan jumlah peserta
seluruhnya 280 orang.

f) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang


Kesbangpol. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
wawasan aparatur terhadap peraturan perundang –
undangan bidang kesbangpol dengan jumlah 130 orang

9) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 349


a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya arus persuratan dengan baik

b) Penyediaan Jasa Sarana Komunikasi. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya Jasa Sarana Komunikasi untuk 7 Unit
Sarana Komunikasi

c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya penyediaan Peralatan
dan Perlengkapan Kantor Bakesbangpol untuk 5
bidang/sekretariat

d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan


Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
penyediaan Pemeliharaan & Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional Roda 4 dan Roda 2 pada Bakesbangpol Prov.
SulSel

e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Dimaksudkan


agar terlaksananya penyediaan administrasi keuangan
pada Bakesbangpol yang terealisasi sebanyak 108
dokumen

f) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya Pelayanan Jasa Kebersihan Kantor di 5
Bidang/Sekretariat pada Bakesbangpol

g) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya perbaikan peralatan kerja
sebanyak 66 unit pada Bakesbangpol telah terealisasi
secara fisik 100%

h) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu


tersedianya Alat Tulis Kantor pada Bakesbangpol di 5
bidang/sekretariat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 350


i) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu terpenuhinya barang cetakan dan
penggandaan di 5 bidang/secretariat pada Bakesbangpol
telah terealisasi secara fisik 100%

j) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan


Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya
instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor di
Bakesbangpol Prov. SulSel

k) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya makanan dan minuman untuk 60
Pegawai, 50 kali rapat-rapat dan kurang lebih 2.310 tamu
pada Bakesbangpol

l) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Keluar


Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya implementasi
Peraturan tentang urusan Kesbangpol dengan kurang lebih
255 koordinasi/konsultasi baik di Dalam maupun di Luar
Daerah

10) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :

a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya 1 unit tambahan kendaraan dinas
operasional Roda 4 pada Bakesbangpol & Linmas Prov.
SulSel

b) Pengadaan Sarana Pameran Pembangunan. Hasil yang


dicapai yaitu dapat memperkenalkan ke Publik tentang
tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi Badan
Kesatuan Bangsa Politik & Linmas Prov. SulSel dengan 1
unit stand pameran pembangunan

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil yang


dicapai yaitu dapat terpeliharanya pemakaian gedung
kantor Bakesbangpol & Linmas Prov. SulSel

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 351


11) Program Peningkatan Disiplin Aparatur :

a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil


yang dicapai yaitu tersedianya Pakaian Dinas untuk
Karyawan/Karyawati pada Bakesbangpol & Linmas Prov.
SulSel sebanyak 58 Stel

12) Program Fasilitasi Sumber Daya Aparatur :

a) Pemulangan Pegawai yang Pensiun. Dimaksudkan untuk


Pegawai Bakesbangpol & Linmas yang pensiun sebagai
tanda ucapan terima kasih atas pengabdiannya, jumlah
pegawai yang pensiun tahun ini sebanyak 3 orang

13) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur :

a) Rakornis Sistem Pelaporan Bidang Kesbangpol. Hasil yang


dicapai yaitu terjalin kesamaan pola pikir/cara pandang
dalam membuat laporan bidang Kesbangpol dengan jumlah
peserta 100 orang dari Provinsi dan Kab/Kota se SulSel

b) Varia Kesbangpol dan Linmas. Hasil yang dicapai yaitu


adanya informasi kepada masyarakat Tugas pokok dan
fungsi serta kegiatan-kegiatan pada Bakesbangpol &
Linmas Prov. SulSel

c) Fasilitasi Keikutsertaan Aparat dalam Sosialisasi


Perundang-undangan. Dimaksudkan agar terlaksananya
pengikutsertaan Aparat Bakesbangpol & Linmas Prov.
SulSel terhadap Sosialisasi Peraturan Perundang -
Undangan sebanyak 20 kali

d) Fasilitasi Keikutsertaan Aparat dalam Bintek Implementasi


Peraturan Perundang-undangan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengikutsertaan Aparat Bakesbangpol &
Linmas Prov. SulSel terhadap Bimtek Peraturan Perundang
- Undangan sebanyak 15 kali

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 352


e) Safari Jurnalis Gabungan Media Massa Cetak dan Elektronik
bersama FKUB, FPK, Kominda, dan FKDM. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya upaya Peningkatan kemitraan
Pemprov SulSel dengan Media Cetak dan Elektronik
khususnya dalam Informasi dan publikasi kegiatan
Bakesbangpol Prov. SulSel dan telah dilaksanakan di 4 zona
wilayah (Palopo, Enrekang, Soppeng dan Bantaeng) dengan
masing-masing zona sebanyak 150 peserta

14) Program Peningkatan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan


Keuangan :

a) Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja dan Realisasi


Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
Pembuatan 1 Dokumen Renja, 1 Dokumen Lakip, 12 bulan
Dokumen Administrasi Keuangan serta 10 Dokumen
Barang pada Bakesbangpol & Linmas Prov. SulSel

b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya Laporan Keuangan per
Semester sebanyak 6 Dokumen

c) Perencanaan Monitoring dan Evaluasi. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya dokumen hasil monitoring, evaluasi dan
pelaporan kurang lebih sebanyak 12 Informasi/laporan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a. Masih adanya beberapa kab/kota belum menindaklanjuti


Permendagri No.12 tahun 2006 tentang Pembentukan FKDM
dan Permendagri No.34 Tahun 2006 tentang Pembentukan FPK

b. Jaringan Binkesbang pada beberapa kab/kta belum


melaksanakan tugas secara optimal.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 353


c. Forum Rektor dan PR3 PTN/PTS belum optimal memainkan
peran dalam pengendalian unjuk rasa aktifis kampus.
Solusi

a. Perlu penugasan kembali kepada Bupati/Walikota, khususnya


yang belum membentuk FKDM dan FPK agar segera
menindaklanjuti Permendagri No.12 Tahun 2006 tentang FKDM
dan Permendagri No.34 tahun 2006 tentang FPK

b. Mengintruksikan kepada Bupati/Walikota untuk melakukan


pembinaan terhadap semua kader Binkesbang di wilayahnya
masing-masing. Mengadakan pertemuan berkala 3 bulan sekali
dengan para kader Binkesbang, baik pada tingkat provinsi
maupun kab/kota.

c. Perlunya dioptimalkan forum dialog, tidak saja dengan para


rektor dan pembantu rektor melainkan juga melibatkan para
aktivis kampus untuk duduk bersama dalam forum dialog.

b. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

1) Program dan Kegiatan

Kantor Kesatuan Polisi Pamong Praja melaksanakan 8 program


dan 41 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.2.540.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.2.385.291.300,-
atau 93,90%.

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.


Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya kelancaran komunikasi antar instansi lewat
surat menyurat dan dokumen arsip dinas.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai, yaitu tercapainya kemudahan
koordinasi dan komunikasi dengan instansi lain.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 354


c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor . Hasil
yang dicapai yaitu tercapainya peningkatan efesiensi dan
efektifitas kerja.
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya
penyelesaian perizinan dan surat-surat kendaraan dinas/
operasional tepat waktu.
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu tercapainya kenyamanan dan keindahan kantor.
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas-
tugas administrasi perkantoran.
g) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tercapainya pelaksanaan urusan administrasi
dan pengelolaan keuangan yang lebih tertib dan teratur.
h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya
suasana kantor yang nyaman.
i) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya
peningkatan pengetahuan dan wawasan serta informasi
aparat Sat.Pol.PP.
j) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
yaitu tercapainya suasana kekeluargaan dalam rapat-rapat
internal dan eksternal Sat.Pol.PP.
k) Penyediaan dan Pemeliharaan Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya alat kantor
dan rumah tangga yang layak pakai.
2) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur.
Kegiatan:

a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Gedung/Rumah


Dinas. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kondisi gedung
kantor yang terpelihara dan layak pakai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 355


b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kendaraan
Dinas/operasional yang layak jalan untuk kepentingan dinas.

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur. Hasil yang dicapai


yaitu tercapainya kenyamanan dan keindahan ruang kantor
dalam mendukung efektifitas pelaksanaan tugas.

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Studio dan Alat


Komunikasi. Hasil yang dicapai tersedianya alat studio dan
komunikasi yang berfungsi.

e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Komputer. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya komputer yang berfungsi dan
layak pakai.

f) Pemeliharaan Sedang/Berat Kendaraan Dinas/ Operasional.


Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kendaraan
dinas/operasional yang layak jalan untuk kepentingan dinas.

g) Pengadaan Sarana Kerja. Hasil yang dicapai yaitu


tercapainya kemudahan dan kelancaran dalam
penyelenggaraan aktifitas perkantoran.

h) Pengadaan Prasarana Kerja. Hasil yang dicapai yaitu


tercapainya kemudahan dan kelancaran dalam
penyelenggaraan aktifitas perkantoran.

i) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Personil. Hasil yang


dicapai yaitu terciptanya keamanan dan kemudahan serta
kelancaran tugas-tugas operasional lapangan anggota
Sat.Pol.PP.

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Kegiatan:

a) Pengadaan Pakaian Dinas Polisi Pamong Praja Beserta


Kelengkapannya. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 356


Pakaian seragam lengkap Sat.Pol.PP dalam menjalankan
tugas-tugas kedinasan.
b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya pakaian seragam olahraga pada
hari-hari tertentu.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Kegiatn :

a) Pengikutsertaan Personil Pol.PP Dalam Pendidikan dan


Latihan. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya peningkatan
pengetahuan, wawasan dan keterampilan personil Pol.PP.
b) Pengikutsertaan Personil Pol.PP Dalam Sosialisasi Peraturan
Perundang-Undangan. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pengetahuan dan wawasan personil Pol.PP
terhadap implementasi peraturan perundang-undangan.
c) Pengikut sertaan Personil Pol.PP Dalam Bimbingan Teknis
Implementasi Peraturan Perundang-Undangan. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan, wawasan dan
keterampilan personil Pol.PP terhadap implementasi
peraturan perundang-undangan.
d) Pembinaan Fisik, Mental, Etika dan disiplin Anggota Satuan
Polisi Pamong Praja Lingkup Pemerintah Prov. SulSel. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya Personil Pol.PP yang
tangguh, beretika dan disiplin dalam melaksanakan tugas.
e) Diklat Dasar Polisi Pamong Praja Lingkup Pemerintah Prov.
Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan,
wawasan dan keterampilan dasar kepamong prajaan.
5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
Kegiatan :

a) Penyusunan RKA-SKPD dan DPA-SKPD Pokok dan Perubahan


Polisi Pamong Praja Prov. SulSel. Hasil yang dicapai yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 357


tercapainya kemudahan dalam evaluasi kinerja dan evaluasi
pencapaian program Sat.Pol.PP.
b) Pengelolaan Keuangan SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Prov.
SulSel. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kemudahan dalam
mengevaluasi laporan pertanggung jawaban keuangan
Sat.Pol.PP.
c) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan
Sat.Pol.PP dapat dievaluasi.
6) Program Peningkatan Ketentraman/Kenyamanan Lingkungan.
Kegiatan :
a) Penyelenggaraan Pengamanan dan Pengawalan Pejabat
Pemda dan Tamu VIP. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya
kenyamanan dan keamanan pejabat dan tamu VIP dalam
melaksanakan aktifitasnya.
b) Pemantapan Tugas Operasional Pembinaan dan Pengamanan.
Hasil yang dicapai yaitu tercapainya pemantapan tugas
operasional pembinaan dan pengamanan.
c) Penanganan/Pengamanan Demonstrasi dan Unjuk Rasa. Hasil
yang dicapai yaitu tercapainya penanganan/pengamanan
demostrasi/unjuk rasa dalam rangka pencegahan tindakan
anarkis.
d) Penyelenggaraan Monitoring/Razia (Patroli Wilayah) dalam
Satuan Tugas Patroli Wilayah (SATGASPATWAL). Hasil yang
dicapai yaitu tercapainya pencegahan dini terhadap gangguan
trantibum.
e) Penyelenggaraan Koordinasi melalui pelaksanaan HUT Satuan
Polisi Pamong Praja Secara Terpusat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya perayaan HUT Pol.PP secara terpusat.
7) Program Peningkatan Kompetensi Polisi Pamong Praja Dalam
Melaksanakan Tugas Penegakan Perda

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 358


a) Melakukan Pengawasan dan Penegakan PERDA dan Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya kepatuhan masyarakat terhadap PERDA dan
peraturan Gubernur Sulawesi Selatan.
b) Penyusunan Peraturan Daerah tentang Ketentraman dan
Ketertiban (Prolegda). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
PERDA dalam rangka penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.
8) Program Pengembangan Data Dan Informasi
Kegiatan :
a) Pengumpulan Data dan Informasi Trantib se-Sulawesi Selatan.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya data gangguan
trantibum Kab/Kota se SulSel pada Sat.Pol.PP Prov. SulSel.
b) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kemudahan
dalam evaluasi kinerja dan evaluasi pencapaian program dan
kegiatan SKPD.
c) Penyelesaian Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (LHP).
Hasil yang dicapai yaitu terselesaikannya rekomendasi laporan
hasil pemeriksaan auditor.
d) Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Restra) Satuan
Polisi Pamong Praja Prov. SulSel. Hasil yang dicapai yaitu tidak
terlaksana, karena rencana perubahan Renstra dilakukan
untuk mengoptimalkan kinerja Sat Pol PP Prov. Sulsel seiring
dengan berlakunya Pp No.6 Tahun 2010 tentang Sat. Pol PP
sehingga diperlukan penyesuaian-penyesuaian misi dan
program/kegiatan yang terdapat dalam Renstra Pokok. Namun
perda yang mengatur lebih lanjut terhadap kelembaagaan
Sat.Pol PP Prov. Sulsel baru keluar pada Bulan Juli 2011
sehingga tidak cukup waktu untuk melakasanakan kegiatan
tersebut.

Permasalahan dan Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 359


Permasalahan :

Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan ketentraman


dan ketertiban umum antara lain :

1) Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja yang masih bervariasi


baik di tingkat pusat sampai di daerah

2) Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja yang belum optimal


dimana Kepala Kesatuan Satpol PP sudah mengacu pada
struktur baru dengan Perda No.6 Tahun 2011 dengan Eselon II/a
sedangkan pejabat dibawahnya masih mengacu pada struktur
lama dengan Perda No.9 Tahun 2008 dengan eselon III/b dan IV/
b.

3) Prasarana dan sarana yang belum memadai

4) Pandangan Kepolisian Negara yang memahami bahwa Polisi


Pamong Praja sebagai Polisi Khusus sehingga sering terjadi
kesalahpahaman penggunaan sarana pengamanan dan
pengawalan di lapangan.

Solusi :
1) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Satpol PP
Kab/Kota untuk penyesuaian kelembagaan Satpol PP sesuai
amanat PP No.6 Tahun 2010 tentang Pol. PP dan Permendagri
No. 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Satpol PP.

2) Dengan keluarnya Perda No.6 Tahun 2011 tentang Organisasi


dan Tata Kerja Satpol PP Sulsel dan Pergub Sulsel No.69 Tahun
2011 tentang Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Atpol PP
Sulsel maka diperlukan pengukuhan/pelantikan pejabat
dibawah Kepala Satuan untuk penyesuaian pejabat diatasnya.

3) Telah diusulkan anggaran secara bertahap tiap tahun untuk


memenuhi kebutuhan mendasar pendukung tugas-tugas Pol.PP

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 360


4) Telah dikooordinasikan ke Dirjen Pemerintahan Umum dan ke
pihak Kepolisian tentang penggunaan sarana pengamanan dan
pengawalan Pol.PP dalam melaksanakan tugas terutama
penggunaan sirene dalam pengawalan dan penggunaan senjata
api.

c. Biro Hukum dan HAM

1) Program dan Kegiatan


Tahun 2011, anggaran APBD dialokasikan pada Biro Hukum dan
HAM Setda Provinsi Sulsel sebesar Rp.4.910.000.000,- dapat
direalisir sebesar Rp.4.853.293.833,- atau 98,85 persen. Alokasi
anggaran tersebut digunakan untuk membiayai 6 progam dan 40
kegiatan, yaitu:
1) Program Peningkatan Kualitas Produk Hukum Daerah

Didukung dengan kegiatan :

a) Fasilitasi Pembinaan Produk Hukum Daerah Kab/Kota


Wilayah I, hasil yang dicapai adalah meningkatnya
Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum Daerah.

b) Fasilitasi Pembinaan Produk Hukum Daerah untuk Wilayah


II, hasil yang dicapai adalah meningkatnya pembinaan &
pengawasan produk Hukum daerah.

c) Pemantauan Ranperda Kab/Kota & Peraturan


Bupati/Walikota Wilayah I, hasil yang dicapai adalah
terkoordinasinya pengkajian produk hukum Kab/Kota.

d) Pemantauan Ranperda Kab/Kota & Peraturan


Bupati/Walikota Wilayah II, hasil yang dicapai adalah
terkoordinasinya pengkajian produk hukum Kab/Kota.

e) Evaluasi Ranperda Kab/Kota terkait dengan Pajak Daerah,


Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan APBD kepada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 361


Pemerintah Untuk Wilayah I, hasil yang dicapai adalah
adanya kejelasan dan petunjuk penetapan produk hukum
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

f) Evaluasi Ranperda Kab/Kota terkait dengan Pajak Daerah,


Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan APBD kepada
Pemerintah Untuk Wilayah II, hasil yang dicapai adalah
adanya kejelasan dan petunjuk penetapan produk hukum
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

g) Pembinaan Dokumentasi Hukum melalui JDI Hukum, hasil


yang dicapai adalah tersedianya bahan dokumentasi dan
informasi hukum.

h) Pemantapan Jaringan Dokumentasi Hukum, hasil yang


dicapai adalah terlaksananya penyebarluasan Peraturan
PerUUan ke Unit JDI Hukum.

i) Rakontek Binwas Produk Hukum Daerah Wilayah I dan


Wilayah II, hasil yang dicapai adalah terlaksananya
Asistensi/koordinasi yang efektif.

j) Penyusunan Naskah Akademik Ranperda PPNS Provinsi


Sulawesi Selatan, hasil yang dicapai adalah tersusunnya
Naskah akademik Ranperda yang selaras.

k) Pemberdayaan dan Pembinaan PPNS dalam Penegakan


Perda, hasil yang dicapai adalah meningkatkan kualitas
pelaksanaan tugas PPNS.

l) Klarifikasi Konsultasi Ranperda Kab/Kota Terkait dengan


Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan
APBD kepada Pemerintah Untuk Wilayah I, hasil yang
dicapai adalah meningkatnya kualitas penyusunan
peraturan daerah kab/kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 362


m) Klarifikasi Konsultasi Ranperda Kab/Kota Terkait dengan
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan
APBD kepada Pemerintah Untuk Wilayah II, hasil yang
dicapai adalah meningkatnya kualitas penyusunan
peraturan daerah kab/kota
2) Program Penataan Sistem Legislasi Daerah

Didukung kegiatan sebagai berikut :

a) Penyusunan dan Pemantapan/Harmonisasi RANPERDA


Provinsi Sulawesi Selatan, hasil yang dicapai adalah
terkoordinasinya Penyusunan Ranperda.

b) Penyusunan Rencana Kerja Pra Ranperda/Prolegda dan


Evaluasinya, hasil yang dicapai adalah tersusunnya rencana
kerja pra Ranperda/Prolegda.

c) Penataan Perda Provinsi dan Harmonisasi dengan Peraturan


Perundang-undangan yang berlaku, hasil yang dicapai
adalah terwujudnya harmonisasi Perda Prov. Dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

d) Monitoring Pelaksanaan Perda dan Ketentuan


Pelaksanaannya, hasil yang dicapai adalah tersedianya Data
terkait pelaksanaan Perda dan Ketentuannya.

e) Pengkajian Peraturan / Keputusan Instruksi Gubernur dan


Perjanjian Kerjasama, hasil yang dicapai adalah terkajinya
Naskah Dinas secara Koordinatif.

f) Sosialisasi Ranperda untuk Harmonisasi, hasil yang dicapai


adalah tersosialisasinya Ranperda Prov. Sulsel.

g) Penyusunan Data Base (Pengolahan Data Perundang-


undangan dan Dokumentasi Hukum), hasil yang dicapai
adalah tersedianya data peraturan Perundang-undangan
dan dokumentasi hukum.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 363


h) Penyusunan Warta Perundang-undangan Daerah, hasil yang
dicapai adalah tersedianya informasi Perundang-undangan
Daerah.

i) Fasilitasi, Finalisasi dan Pengawasan Ranperda/Perda


Provinsi Oleh Pemerintah, hasil yang dicapai adalah
terfasilitasi ranperda/perda oleh Pemerintah.

j) Pendampingan Pembahasan dan Penetapan Ranperda di


DPRD, hasil yang dicapai adalah terprosesnya pembahasan
dan penetapan Perda di DPRD.

3) Program Peningkatan Pemahaman Produk Hukum melalui


Sosialisasi dan Penyuluhan Kepada Masyarakat secara
Berkesinambungan

Didukung dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Bintek Penyusunan Peraturan dan Keputusan Gubernur,


hasil yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan
penyusunan Peraturan.
b) Bintek Legal Drafting tentang PERDA, hasil yang dicapai
adalah meningkatnya pemahaman proses Perancangan
Perda.
c) Sosialisasi HAM, hasil yang dicapai adalah meningkatnya
pemahaman tentang HAM.
d) Monitoring dan Orientasi Pelaksanaan Penegakan Hukum
dan HAM, hasil yang dicapai adalah tertanganinya
pengaduan masyarakat.
e) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan UUD 1945,
hasil yang dicapai adalah meningkatnya pemahaman
masyarakat terhadap peraturan PerUUan.
f) Bimtek Aparatur Tim Advokasi Penyelesaian Sengketa
Hukum Pemda, hasil yang dicapai adalah meningkatnya
kualitas aparatur dalam penyelesaian sengketa hukum.
g) Bintek Penyusunan Perjanjian Kontrak, hasil yang dicapai
adalah meningkatnya kemampuan aparat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 364


4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja
dan Keuangan
Didukung dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Pelayanan Administrasi dan Ketatausahaan Biro Hukum dan


HAM, hasil yang dicapai adalah terwujudnya tertib
administrasi dan pelayanan ketatausahaan Biro Hukum dan
Ham.
b) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Biro Hukum dan
HAM, hasil yang dicapai adalah terwujudnya perencanaan
dan pelaporan Biro Hukum dan HAM.
5) Program Peningkatan dan Penegakan Hukum dan HAM dalam
rangka Pemantapan Advokasi dan Pengaman Yuridis Kebijakan
Pemerintah Prov. Sulsel
Didukung dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Tindak Lanjut Hasil Temuan Aparat Pengawasan Fungsional,


hasil yang dicapai adalah penyelesaian laporan hasil temuan
aparat pengawasan fungsional.

b) Tindak Lanjut Hasil Temuan Aparat Pengawasan fungsional di


Kab/Kota dan Instansi Vertikal di Daerah, hasil yng dicapai
adalah penyelesaian laporan hasil temuan aparat
pengawasan fungsional di kab/kota dan instansi vertikal di
daerah

c) Fasilitasi Tim Pokja Pendataan dan Sosialisasi Wajib LHKPN,


hasil yang dicapai adalah adanya pemahaman pengisian
formulir bagi penyelenggara negara yang wajib LHKPN.

d) Pemantapan Tugas Yudisial Pemda, hasil yang dicapai adalah


tertanganinya Perkara Pemda.

e) Pengkajian Perkara Perdata/Tata Usaha Negara, hasil yang


dicapai adalah terkoordinasinya penanganan perkara pemda

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 365


f) Advokasi Hukum dengan Konsultan Hukum dan Pakar
Hukum, hasil yang dicapai adalah adanya pemahaman teknis
penanganan perkara yang melibatkan pemda/kepala daerah.

g) Penyuluhan Gerakan Anti Korupsi Masuk Sekolah, hasil yang


dicapai adalah penambahan pengetahuan dan wawasan bagi
anak sekolah terkait dengan tindak pidana korupsi

e) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur

Terlaksananya program Peningkatan Sarana dan Prasarana


Aparatur Pengadaan Mobil Jabatan berupa pengadaan 1 (satu)
mobil jabatan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

• Terbatasnya sarana dan prasarana terutama sarana ruangan


kerja yang tidak memadai sesuai dengan standar ruangan
berdasarkan peraturan perundaang-undangan yang berlaku.

• Terbatasnya kemampuan aparat perancang peraturan


perundang-undangan

Solusi
• Adanya penambahan ruangan dan perlengkapannya

• Mengikutsertakan aparat dalam mengikuti pendidikan dan


pelatihan terutama yang terkait dengan teknis pembuatan
peraturan perundang-undangan produk hukum daerah.

20. Urusan Otoda, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 366


Untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance, maka
pemerintah perlu membangun dan mendorong tumbuhnya
kelembagaan pemerintah yang kuat dan berwibawa. Karena
sandaran masyarakat hanya kepada lembaga yang memiliki
kemampuan untuk menyediakan pelayanan dalam rangka memenuhi
hak dasar masyarakat.

Melalui kebijakan penguatan kelembagaan pemerintah dan


berbagai program strategis, pemerintah berupaya melakukan
pembenahan kelembagaan, mengembangkan sistem administrasi
yang tepat dan pergeseran sikap dan wawasan kompetensi aparat,

Keberhasilan dari kinerja program tersebut telah terukur dengan


diserahkannya SK No.120-276 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011
tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Terhadap Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dimana Provinsi Sulsel sebagai Provinsi terbaik
kedua dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah menunjukkan
gambaran pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Sulawesi
Selatan.

Indikator-indikator yang tersusun dalam laporan


penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai alat ukur dari
evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah telah
menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel sudah mencapai
tahapan kinerja dengan alat ukur yang memuaskan.

Namun secara umum gambaran perwujudan untuk mewujudkan


pemerintahan yang good governance dapat dililihat dari beberapa
indikator. Indikator tersebut antara lain kelembagaan, kompetensi
aparatur pemerintah, kualitas pelayanan dan kinerja pemerintahan.
Pengukuran itu dapat dilihat dari capaian SKPD.

Kelembagaan:

Penguatan kelembagaan pemerintah daerah menjadi agenda


utama dalam mencapai keberhasilan otonomi daerah saat ini dan di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 367


masa mendatang yang diarahkan untuk peningkatan kualitas
penyelenggaraan urusan pemerintahan. Penataan kelembagaan telah
dilaksanakan hingga tahun 2011 di Lingkup Pemerintah Provinsi terdiri
dari ; 1 Sekretariat Daerah (13 Biro), Sekretariat DPRD, 5 Staf Ahli
Gubernur, 4 Asisten Sekretaris, 19 Dinas, 25 Lembaga Teknis dan
Lembaga lainnya. Dari penataan UPTD/UPTB pada SKPD teknis, telah
terbentuk 104 UPTD/UPTB yang dibentuk berdasarkan Pergub yang
diharapkan dapat teroptimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
Satuan Kerja Perangkat Daerah dibentuk mengacu pada pedoman
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap SKPD telah
ditetapkan uraian tugas pokok, fungsi dan rincian tugas yang
ditetapkan melalui Peraturan Gubernur tentang Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hal tersebut dilakukan untuk
mendorong terwujudnya organisasi pemerintah daerah sebagai
organisasi pembelajar yang mengikuti kaidah-kaidah good
governance, serta berbasis misi (mission-driven)

Kompetensi Aparatur Pemerintah

Dalam rangka penguatan aparatur pemerintah sebagai


penyelenggara pemerintahan harus dilakukan terus menerus melalui
berbagai upaya, antara lain kegiatan pendidikan dan pelatihan. Pada
tahun 2011 pemerintah telah menyelenggarakan Diklat Struktural
Prajabatan dan kepemimpinan sebanyak 6 angkatan/4 jenis dengan
jumlah alumni sebanyak 240 orang aparat provinsi; diklat teknis 11
angkatan/5 jenis dengan jumlah alumni sebanyak 3.038 orang aparat
provinsi dan kabupaten/kota; dan diklat fungsional 6 angkatan/6 jenis
dengan jumlah alumni sebanyak 148 orang aparat provinsi dan
kabupaten/kota. Untuk kegiatan fasilitasi/kerjasama dengan berbagai
lembaga diklat tersebut maka sejalan dengan PP Nomor 79 Tahun
2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, Badan Diklat Prov. Sulsel juga memfasilitaasi kab/
kota dalam penyelenggaraan Diklat Pim Tk.IV dan Tk.III yaitu : Diklat
Pim Tk. IV sebanyak 5 angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 190

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 368


orang dengan anggaran bersumber dari APBD masing-masing 5
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2011; Diklat Pim Tk. III sebanyak 1
Angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang dengan
menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD 1 Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran 2011; Diklat Prajabatan Golongan III sebanyak 20
Gelombang/Angkatan dari 20 Kabupaten/Kota se Sulsel dengan jumlah
alumni sebanyak 3.401 orang.; Diklat Prajabatan Golongan II dan I
sebanyak 20 Gelombang/Angkatan dari 20 Kabupaten/Kota se Sulsel
dengan jumlah alumni sebanyak 3.512 orang.

Berkaitan dengan pengadaan CPNS, tahun 2011tidak ada


penerimaan CPNS karena adanya moratorium CPNS berdasarkan
Peraturan Bersama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan
Nomor 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011, Nomor 800-632 Tahun 2011 dan
Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara Penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil.

Dalam penataan pejabat struktural, maka tahun 2011 telah


dilakukan penataan dengan melakukan pengisian 311 pejabat
struktural dan 325 SK pengangkatan dan pemberhentian dalam
jabatan fungsional dalam lingkup SKPD Pemerintah Prov. Sulsel.

Sementara itu dalam penataan administrasi kepegawaiaan telah


diselesaikan kenaikan pangkat periode April sebanyak 1.330 SKKP,
dan untuk periode Oktober sebanyak 596 SKKP. Juga telah
diselesaikan proses administrasi pensiun sebanyak 498 orang, mutasi
antar daerah dan internal Pemprov. Sulsel sebanyak 1.834 orang.

Selain itu, untuk mendorong peningkatan profesionalisme


aparatur pemerintah telah dilakukan pengiriman tugas belajar dan
diklat baik didalam maupun luar negeri. Selain itu, aparatur
pemerintah diberikan penghargaan pengabdian Satya Lencana Karya
bagi PNS dengan masa pengabdian 30 tahun 48 orang, 20 tahun 241
orang dan 10 tahun 167 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 369


Disisi lain, upaya penegakan dispilin PNS terus digalakkan untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Oleh karena itu terhadap 10 PNS yang
telah melakukan pelanggaran disiplin, diberikan tindakan tegas sesuai
PP No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Kualitas pelayanan:

Dalam upaya meningkatkan kinerja setiap SKPD dalam Lingkup


Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maka berdasarkan RPJMD Tahun
2008-2013 dan memperhatikan Permenpan Nomor
PER/21/M.PAN/11/2008 tanggal 26 November 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan, maka salah satu aspek penting untuk mewujudkan
perbaikan kualitas pelayanan telah difasilitasi penyusunan standar
operasional prosedur, melalui Surat Gubernur Nomor: 120/3236/Org &
Kepeg Tanggal 25 Mei 2011 Hal Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang mengharapkan semua SKPD lingkup Pemerintah
Provinsi Sulsel untuk menyusun SOP sebagai standar dalam pelayanan
dan bekerja dalam rangka peningkatan kualitas kinerja pemerintah.
Sampai pada akhir tahun 2011, telah difasilitasi 46 SKPD dalam
penyusunan SOP administrasi pemerintahan yang berperan sebagai
petunjuk bagi pegawai dalam melaksanakan tanggung jawabnya,
yang memilik kekuatan hukum dan mewujudkan birokrasi yang
efektif, efisien dan ekonomis dalam proses penyelenggaraan
administrasi pemerintahan..

Terkait dalam pelayanan pajak maka pada tahun 2011, seluruh


pelayanan Samsat di kab/kota se Sulsel telah terkoneksi oleh Samsat
Link. Sehingga masayarakat dapat membayar pajak kendaraan
bermotor di Samsat manapun tanpa melihat domisili tempat
kendaraan tersebut terdaftar. Pengoperasian Gerai Samsat Sayang di
Kab. Toraja Utara dan Kab. Sidrap meyusul telah dioperasikannya
pelayanan yang sama di Makassar Town Square (M-Tos) padat tahun
2009 dan di Parepare pada tahun 2010. Pengoperasian Samsat Drive

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 370


Thrue di Kab.Wajo dan Kab. Boner menyusul telah dioperasikannya
Drive Thru di Makassar dan Kab. Gowa tahun 2011.

Pemerintah Provinsi telah menyusun rancangan peraturan


tentang Retribusi Jasa Umum, Retribusi Perizinan Tertentu dan
Retribusi Jasa Usaha yang kemudian telah menjadi perda masing-
masing serta melanjutkan penerapan standar pelayanan ISO :
9001-2008 di samsat Makassar, Parepare, Bone, Palopo, Gowa,
Bantaeng dan Pinrang.

Kinerja Pemerintah

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Provinsi


Sulawesi Selatan memperoleh Opini Wajar dengan Pengecualian
(WDP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Sulsel Tahun anggaran 2009 hasil pemeriksaan tahun 2010, namun
pada tahun berikutnya berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2010 hasil pemeriksaan
tahun 2011, untuk mempertahankan prestasi tersebut, dibutuhkan
komitmen bersama untuk konsisten menerapkan tata kelola keuangan
dan asset yang baik dari semua SKPD, yang dimulai dari formulasi
perencanaan yang baik, implementasi kegiatan sesuai ketentuan dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan yang berhasil guna, termasuk
dukungan dari DPRD dalam melakukan pengawasan kebijakan pada
pemerintah daerah.
Terkait akreditasi dan ISO maka Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 telah dievaluasi dan diakreditasi
oleh Instansi Pembina Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI,
ditetapkan bahwa Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi untuk
penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I, II dan III serta Diklat
Kepemimpinan Tk. IV dan Tk. III, sesuai Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 203/I/1/9/2010. Untuk memperkuat
kelembagaan Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya Badan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 371


Pendidikan dan Pelatihan ditataran nasional maupun Internasional,
Badan Diklat telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001 : 2008 sejak
tahun 2008, dan telah dilakukan beberapa tahap Audit Survalance
oleh PT. SAI Global Indonesia, hasilnya Badan Diklat masih
mempertahankan Sertifikasi ISO 9001 : 2008 sampai sekarang.
Dalam penataan kelembagaan desa dan profesionalisme aparatur
desa, maka Pemerintah Sulsel telah melakukan penataan
desa/kelurahan dengan pemekaran desa/kelurahan, pada pemekaran
desa sebanyak 8 desa dan perubahan status desa menjadi kelurahan
sebanyak 2 sehingga pada tahun 211 telah terbentuk 2.193 desa 773
kelurahan.

Dalam hal pelaksanaan administrasi pemerintahan, penataan


kab/kota, pemerintah telah menyelesaikan tahap pengkajian terhadap
calon kabupaten baru yaitu Bone Selatan dan Luwu Tengah, yang
pada awal Maret 2012 ini tengah dalam proses penandatangan
rekomendasi ke pemerintah pusat. Pada proses PAW Anggota DPRD
Kab/Kota telah terfasilitasi 10 anggota DPRD Kab/Kota. Selain itu
fasilitasi adminstrasi KDH/Wakil KDH Toraja Utara hingga
terlaksananya pelantikan Bupati/Wakil Bupati Toraja Utara tanggal 31
Maret 2011.

Jumlah jamaah haji Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun


mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebanyak 7.402 orang
sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 7.554 orang. Peningkatan ini
sebenarnya masih sedikit karena terkendala oleh kuota haji yang
diberikan Kementerian Agama RI ke Sulawesi Selatan, apabila
dibandingkan dengan peningkatan calon jamaah haji yang setiap hari
di Sulsel bertambah sebanyak kurang lebih 130 orang. Data daftar
antrian calon jamaah haji Propinsi Sulsel pertanggal 2 Maret sebanyak
99.039 orang. Petugas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia Kloter Sulsel
sebanyak 63 orang, Petugas Tenaga Pemandu Haji Indonesia Kloter
Sulsel sebanyak 21 orang, Petugas Pembimbing Ibadah Haji Indonesia
Kloter Sulsel 21 orang dan Petugas Pemantau Haji Daerah 65 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 372


Keberhasilan yang membanggakan adalah pada tanggal 3 Januari
2011 mendapatkan penghargaan Amal Bakti di Bidang Pendidikan
Agama dan Keagamaan bagi Pemerintah Daerah Provinsi dari
Kementerian Agama RI serta mendapatkan penghargaan Peduli
TK/TP.Alquraan Tingkat Nasional Tanggaal 25 September 2011 dari
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al
Quran Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (LPPTKA-
BKPRMI)

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tahun


2011 telah dihasilkan Produk Hukum Daerah yang terdiri dari 14 buah
Peraturan Daerah, 64 buah Peraturan Gubernur, 3.693 buah
Keputusan Gubernur.

Dari hasil pemeriksaan inspketorat temuan Pemeriksaan


Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 yang dilaksanakan
pada 57 SKPD Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh 427 temuan dan
496 saran atau rekomendasi, pelaksanaan pemeriksaan reguler di
Kabupaten/Kota dilakukan pada 89 SKPD diperoleh 787 temuan dan
927 rekomendasi. Sedangkan penanganan Pengaduan Masyarakat
yang ditindaklanjuti oleh Inspektorat Prov. Sulsel berjumlah 25 kasus/
pengaduan dengan uraian 18 kasus dinyatakan terbukti dan 7
kasus/pengaduan masyarakat yang tidak terbukti.

Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan tahun 2011 dan pending


tahun sebelumnya di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dinyatakan selesai sebanyak 1.526 atau 39,4 persen dari total
rekomendasi sebanyak 3.869 rekomendasi dan dalam proses
penyelesaian 950 atau 24,6 persen dan 1.393 belum ditindak lanjuti
atau 36 persen..

Untuk tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2011 dan pending


tahun sebelumnya di Kabupaten/Kota dinyatakan selesai sebanyak
1.899 atau 29,24 persen dari total rekomendasi sebanyak 6.495 dan
dalam proses penyelesaian sebanyak 1.718 atau 26,45 persen dan
yang belum ditindaklanjuti sebanyak 2.878 atau 44,31 persen.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 373


Dalam bidang kerjasama yang telah dilaksanakan adalah,
kerjasama antar daerah adalah 5 kerjasama, kerjasama antar provinsi
dan pusat 8 MOU, kerjasama luar negeri 4 MOU dan kerjasama
dengan swasta 23 MOU.

Dalam bidang penataan batas wilayah, yang telah terselesaikan


adalah batas untuk Provinsi yakni : Sulsel-Sulteng, Sulsel-Sultra, dan
Sulsel-Sulbar. Sementara untuk batak kabupaten/kota yaitu :
Makassar-Maros, Makassar-Gowa, Maros-Pangkep, Bone-Soppeng,
Bone-Wajo, Wajo-Soppeng, Gowa-Takalar, Takalar-Jeneponto. Dalam
Litbang telah dilakukan 14 penelitian dan pengembangan.

Dalam fasilitasi administrasi perekonomian yang telah


dilaksanakan adalah terwujudnya dokumen data base perekonomian
Provinsi Sulsel, memfasilitasi kesepakatan bersama dengan PT.
Makassar Phinisi Seaside Hotel untuk pembangunan Hotel Grand Rinra
& Convention, terwujudnya kerjasama dengan BPN dan Bank Sulselbar
tentang Sertifikasi Massal Swadaya (SMS) Sektor UKM di Sulawesi
Selatan, memfasilitasi penyelesaian Perda PT. Bank Sulselbar tentang
Perubahan Status.

Dalam hal pengembangan perangkat desa, Pemerintah Sulsel


telah melaksanakan pelatihan ESQ kepada 400 orang Kepala Desa,
bintek pengelolaan keuangan desa kepada 210 orang Kepala Desa,
pengembangan diri bagi Kepala Desa sebanyak 100 orang, pelatihan
mediasi kepada 140 orang Kepala Desa. Selain itu juga memberikan
pelatihan kepada aparat desa untuk peningkatan kapasitas aparat
kepada 372 orang Kepala Desa dan 60 orang Sekdes dan pemerintah
telah mengasuransikan 2.182 orang Kepala Desa se Sulsel.

Untuk urusan ini dikerjakan oleh 22 SKPD dengan melaksanakan


program dan kegiatan sebagai berikut :

a. Biro Pemerintahan Umum

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 374


Biro Pemerintahan Umum pada urusan otonomi daerah
melaksanakan 4 Program dan 11 kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.5.478.382.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp.5.384.369.836,- atau 98,28%

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Pengelolaan dan Penatausahaan Biro Pemerintahan Umum


Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya penatausahaan
administrasi Biro Pemerintahan Umum,

2) Program Penyelesaian Masalah Perbatasan Antar


Daerah/Provinsi

Kegiatan :

a) Koordinasi Penyelesaian Masalah Perbatasan Antar Daerah/


Provinsi. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya tertib
administrasi pemerintahan desa.

3) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

Kegiatan :

a) Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. Outcome


terwujudnya tertib pengelolaan keuangan desa

b) Pembinaan Kelembagaan Desa. Hasil yang dicapai yaitu


tersedianya laporan/dokumen pengembangan BUMD dan
laporan tata ruang desa percontohan binaan Provinsi Sulsel.

c) Inventarisasi Data Desa/Lembang dan Kelurahan. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya data desa/lembang dan kelurahan
untuk mendukung pengambilan kebijakan.

d) Pembinaan dan Fasilitasi Kerjasama Desa. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya wawasan aparatur desa dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 375


tercapainya percepatan pembangunan desa di lokasi
mahasiswa KKN PTN/PTS.

e) Peningkatan SDM Aparatur Desa. Hasil yang dicapai yaitu


meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mental spiritual
aparatur pemerintahan desa yang mengikuti pelatihan

4) Program Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Daerah

Kegiatan :

a) Pembinaan Pelaksanaan Tugas Dekonsentrasi. Hasil yang


dicapai yaitu Terlaksananya rapat koordinasi pelaksanaan
tugas dekonsentrasi.

b) Fasilitasi dan Koordinasi Tugas Pembantuan. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya rapat koordinasi pengelolaan
tugas pembantuan dan data informasi penyelenggaraan
tugas pembantuan.

c) Fasilitasi Penataan dan pembinaan Kecamatan. Hasil yang


dicapai yaitu Terlaksananya Bimbingan Teknis peraturan
pemerintah tentang kecamatan, tersedianya laporan
pelaksanaan penataan dan pembinaan kecamatan dan data
camat se Sulawesi Selatan.

d) Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Tugas Pemerintahan


Umum. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya rapat
koodinasi tugas pemerintahan umum dan tersedianya data
dan informasi pelaksanaan tugas pemerintahan umum.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a) Pengelolaan dan Penatausahaan Biro Pemerintahan Umum,


terkendala oleh terbatasnya jumlah staf Biro dan kompetensi
staf yang dapat mengoperasikan piranti tehnologi komputer
sehingga proses penyelesaian pekerjaan dan dukungan
administrasi menjadi terhambat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 376


b) Fasilitasi dan koordinasi tugas pembantuan, terkendala dengan
kurangnya koordinasi dan pengelolaan tugas pembantuan di
Kabupaten/kota sehingga perlu adanya koordinasi terhadap
instansi terkait dan laporan triwulan pelaksanaan tugas
dekonsentrasi;

c) Koordinasi dan Pembinaan Kecamatan, terkendala dengan


kurangnya koordinasi antara Pemerintah dengan instansi
teknis terkait dalam rangka koordinasi dan pembinaan
Kecamatan di Kabupaten/kota;

d) Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan tugas Pemerintahan


Umum, terkendala dengan tidak adanya fasilitasi dan
koordinasi pelaksanaan tugas pemerintahan umum di
kabupaten/kota

e) Koordinasi Penyelesaian Masalah Perbatasan Antar


Daerah/Provinsi; mengalami kendala karena adanya perbedaan
acuan dalam metode pemetaan batas daerah untuk
menentukan penegasan batas daerah secara pasti di lapangan
dan belum ada Standar Operasional Prosedur Penyelesaian
Sengketa Batas Daerah yang dikeluarkan oleh Kementerian
Dalam Negeri. Untuk itu perlu dilakukan revisi terkait dengan
Permendagri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penegasan Batas antar Daerah dalam hal metode penyelesaian
batas daerah termasuk di dalamnya harus terdapat Standar
Operasional Prosedur penyelesaian sengketa perbatasan batas
daerah secara pasti di lapangan.

f) Pengelolaan Keuangan Desa yang meliputi laporan


pertanggungjawaban keuangan desa belum berjalan maksimal
disebabkan karena rendahnya tingkat SDM aparatur desa
sehingga perlu dilakukan bintek pengelolaan keuangan.

g) Pembinaan Kelembagaan Desa, mengalami kendala dengan


rendahnya SDM dan terbatasnya jumlah aparatur desa dan
lembaga desa, khususnya di kecamatan terpencil yang dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 377


mengoperasikan piranti lunak seperti komputer sehingga dalam
menyelesaikan pekerjaan dan dukungan administrasi di
pedesaan sering terlambat.

h) Inventarisasi Data Desa/Lembang dan Kelurahan, ini biasanya


yang menjadi kendala adalah kurangnya SDM aparat
pemerintah kabupaten yang melakukan pendataan di
kecamatan-kecamatan serta biaya pendukung sangat
kecil/minim, disamping itu masih rendahnya SDM aparat desa
dan lembaga desa dalam melakukan pendataan di desa. Tetapi
dalam penyelesaian program di Biro Pemerintahan Umum
kegiatan ini tidak mengalami masalah karena staf Biro
Pemerintahan Umum mengambil data di kabupaten apabila
sudah dikirimkan kawat dan belum ditindaklanjuti secepat
mungkin..

i) Pembinaan dan Fasilitas Kerja sama Desa. Kegiatn akselerasi


pembangunan desa melalui penempatan ,ahasiswa KKN
PTN/PTS se Sulsel mengalami kendala yaitu : program
mahasiswa KKN PTN/PTS sering bertentangan dengan program
pemerintah kabupaten/kota, biaya pendukung/living cost dan
transportasi mahasiswa seringkali dirasa kurang.

Solusi

Setelah mencermati kendala/permasalahan kemudian


dilakukan telaah atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut diatas, maka solusi alternatif sebagai langkah
antisipasi kedepan dapat dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu :
meningkatkan SDM aparat desa dan lembaga desa melalui
pelatihan-pelatihan, bimtek-bimtek dan lain-lain, efektifitas sarana
dan prasarana penunjang pemerintah desa serta peningkatan
kapasitas dan kapabilitas staf Biro Pemerintahan Umum.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 378


Langkah efisiensi dilakukan dengan tidak mengurangi
efektifitas pencapaian target akan tetapi melalui upaya
pencermatan didasari kepekaan dan konsistensi terhadap nilai
dasar yang telah disepakati dalam upaya pencapaian target yang
telah ditetapkan. Hal ini dibarengi pula dengan upaya peningkatan
koordinasi dan sinergi bersama Pemerintah kabupaten/kota dan
konsultasi yang intens dengan Kementerian Dalam Negeri
selaku Kementerian tekhnis yang membina penyelenggaraan
tugas-tugas Pemerintahan Umum dan tugas Umum Pemerintahan
di Indonesia.

Untuk mengatasi masalah dalam kegiatan akselerasi


pembangunan desa melalui penempatan mahasiswa KKN PTN/PTS
se Sulsel maka sebelum penempatan mahasiswa KKN harus
terlebih dahulu diadakan rapat antara pemerintah kab/kota
dengan pengelola KKN untuk menyesuaikan program yang akan
dilaksanakan mahasiswa KKN yang difasilitasi oleh Pemprov. Sulsel
dan disiapkan dana sesuai rincian kebutuhan mahasiswa selama
bertugas di lokasi KKN.

b. Biro Pemerintahan Daerah

Biro Pemerintahan Daerah Setda Prov. Sulsel pada tahun 2011


melaksanakan 2 program dan 14 kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.3.165.000.000,- dapat terealisasi sebesar
Rp.3.101.121.125,- atau 97,98%

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Pembinaan Ketatausahaan. Hasil yang dicapai yaitu


terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 379


2) Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Penataan
Pemerintahan

Kegiatan :

a) Fasilitasi Administrasi KDH/WKDH. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya pengusulan pemberhentian dan
pengangkatan KDH/WKDH.

b) Fasilitasi Administrasi DPRD. Hasil yang dicapai yaitu


tertibnya Keputusan Gubernur tentang pengangkatan dan
pemberhentian antar waktu anggota DPRD Provinsi dan
Kab/Kota serta tertibnya usulan PAW anggota.

c) Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban


Gubernur (LKPJ.) Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya
LKPJ Gubernur tahun 2010 dan pidato
pertanggungjawaban.

d) Fasilitasi Rapat Kerja Gubernur. Hasil yang dicapai yaitu


terselenggaranya rapat kerja gubernur dan bupati.

e) Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah (LPPD). Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya LPPD
Prov.Sulsel.

f) Fasilitasi Informasi Pelaporan Penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya ILPPD Prov.Sulsel Tahun 2010.

g) Fasilitasi Penataan Daerah Otonom. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya evaluasi kajian pembentukan Daerah
Otonom.

h) Fasilitasi Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Evaluasi
Perkembangan Daerah Otonom (EPDOB).

i) Fasilitasi Pembinaan Daerah Otonom Baru. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya P3D dan DOB.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 380


j) Fasilitasi Penataan Urusan Wajib. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya koordinasi penataan urusan wajib.

k) Evaluasi Penyelenggaraan Dan Fasilitasi Urusan Pilihan


Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
monitoring dan evaluasi penataan urusan pilihan
Kab/Kota.

l) Penyusunan Juklat Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008.


Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya Juklak Perda No.2
Tahun 2008.

(1)Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Fasilitasi


Pengendalian Urusan Pemerintahan Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu terselenggaranya monitoring dan fasilitasi
pengendalian urusan pemerintahan daerah.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Kurangnya sumberdaya manusia yang kompeten dalam


pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Biro Pemerintahan
Daerah, disamping itu masih terdapat formasi jabatan yaitu 1
(satu) eselon IV yang hingga saat ini belum terisi, sehingga
menjadi hambatan tercapainya kinerja yang diharapkan

Solusi

Diharapkan formasi jabatan yang kosong dapat segera terisi


sehingga pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat berjalan
dengan baik sesuai yang diharapkan.

c. Biro Bina Perekonomian

Biro Bina Perekonomian pada tahun 2011 melaksanakan 5 program


dan 21 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 381


Rp.4.228.200.000,- dan terealisasi sebesar Rp.4.178.701.075,- atau
98,68%

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Pembinaan Pengelola Administrasi Keuangan, Administrasi


Barang Inventaris. Hasil yang dicapai yaitu efektivitas
pengelolaan keuangan dan barang inventaris,

b) Operasional Penatausahaan Biro Bina Perekonomian. Hasil


yang dicapai yaitu pelaksanaan tugas lebih optimal, efisien
dan efektif,

c) Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan pada Biro Bina Perekonomian,

2) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan


Capaian Kineja dan Keuangan

Kegiatan :

a) Penyusunan Database Perkembangan Ekonomi Makro


Sulawesi Selatan Tahun 2011. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya bahan evaluasi dan kebijakan pembangunan
Tahun 2011,

b) Analisis Pengeluaran Publik dan Harmonisasi Kapasitas.


Hasil yang dicapai yaitu koordinasi dan evaluasi alokasi
anggaran pembangunan fasilitas publik,

3) Program Pembinaan Sarana dan Perekonomian

Kegiatan:

a) Penyusunan Ranperda Perubahan Status Perusda. Hasil


yang dicapai yaitu tersusunnya Ranperda Perusda Sulsel.

4) Program Pengembangan Perekonomian Daerah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 382


Kegiatan :

a) Workshop Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Hasil yang


dicapai yaitu peningkatan pemahaman tentang ekonomi
kerakyatan.

b) Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya sinergitas program ekonomi
kerakyatan,

c) Koordinasi Pengembangan Ekonomi Syariah. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya data/informasi ekonomi syariah,

d) Koordinasi Peningkatan Produksi. Hasil yang dicapai yaitu


terkoordinasinya peningkatan produksi, tersedianya
data/informasi produksi,

e) Fasilitasi Pemberdayaan dan Percepatan Ekonomi Daerah.


Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya workshop
pengembangan dan percepatan ekonomi daerah sebanyak
dua kali dan meningkatnya perekonomian daerah dengan
mendorong sumber ekonomi potensial,

f) Koordinasi Pemasaran Produk Daerah. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya koordinasi pemasaran produk daerah
dan tersedianya data/imformasi pemasaran produk daerah,

g) Koordinasi Pola Penetapan Distribusi. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya koordinasi pola distribusi dam
meningkatnya pola distribusi kebutuhan pokok masyarakat.

h) Koordinasi dan Pembinaan pelaksanaan CSR dan PKBL. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya sinergitas pelaksanaan
CSR dan PKBL dan program pemerintah daerah,

i) Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Pemanfaatan


SDA. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya sinergitas
program antara pusat dan daerah terhadap peningkatan
kawasan SDA,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 383


j) Koordinasi Pengembangan Industri dan Perdagangan. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya sinergitas program dalam
pengembangan industri dan perdagangan.

k) Koordinasi Pembinaan Koperasi dan UMKM. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya informasi pengembangan Koperasi
dan UMKM,

l) Pembinaan Kelembagaan Keuangan. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya data/informasi kelembagaan keuangan

m) Pembinaan BUMD Prov. Sulsel Hasil yang dicapai yaitu


termanfaatkannya laporan bagi pembinaan BUMD,

n) Koordinasi Pengembangan Sarana Perhubungan,


Telekomunikasi dan Pariwisata. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya sinergitas dalam pengembangan sarana
perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata,

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan


Capaian Kinerja Keuangan

Kegiatan:

a) Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya dan terkoordinasinya kegiatan di
tingkat propinsi dan terevaluasinya pemanfaatan DBH-CHT,

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Kurangnya sumberdaya manusia

2) Kurangnya pemahaman terhadap aturan-aturan yang berlaku


dalam mendukung program dan kegiatan

3) Kurangnya minat untuk berkreasi

4) Sarana dan Prasarana yang belum memadai

Solusi

1) Diklat-diklat diperbanyak untuk mendukung peningkatan SDM

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 384


2) Secara berkala dilakukan pertemuan untuk memberikan
motivasi dan penyegaran kepada pegawai

3) Tersedianya anggaran untuk memperbaiki sarana/prasarana

d. Biro Bina Pembangunan

Biro Bina Pembangunan pada tahun 2011 melaksanakan sebanyak


3 program dan 16 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.2.800.000.000,- dapat terealisasi Rp.2.714.224.750,- atau
96,94%.

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Pengelolaan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil


yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja pelayanan
administrasi perkantoran dan kinerja pengelola keuangan.

2) Program Pembinaan Administrasi Pembangunan

Kegiatan :

a) Penelitian Dokumen RKA, DPA dan DPPA. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kualitas dokumen RKA/DPA
Pokok dan Perubahan,

b) Pembinaan Administrasi Program Pembangunan. Hasil


yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas
penyelenggaraan adminitrasi program pembangunan,

c) Pembinaan Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan APBD


Propinsi Sulawesi Selatan pada Biro Bina Pembangunan.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas
pelaksanaan pengelolaan kegiatan APBD Propinsi
Sulawesi Selatan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 385


d) Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan APBD Prov. Sulsel TA.
2011. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kompetensi
aparatur dalam pelaksanaan di lingkup SKPD Pemprov.
Sulsel,

e) Pembinaan Administrasi Pembangunan Daerah Pemprov.


Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya
penyelenggaraan administrasi pembangunan daerah
Prov. Sulsel,

f) Bintek/Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan


Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pemahaman dan
kemampuan dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan
APBD/APBN,

g) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD Bidang Fisik


dan Prasarana Tahun Anggaran 2011. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kualitas pengendalian pelaksanaan
kegiatan APBD Bidang fisik dan prasarana,

h) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN Bidang


Sosial Budaya. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
kualitas pengendalian pelaksanaan kegiatan APBD/APBM
Bidang Sosial Budaya,

i) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN Bidang


Ekonomi. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas
pengendalian pelaksanaan kegiatan APBD/APBN Bidang
Ekonomi,

j) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN Bidang


Ekonomi. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas
pelaksanaan kegiatan APBD/APBN,

k) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kualitas pelaksanaan
kegiatan APBD/APBN melalui kegiatan monitoring.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 386


l) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya informasi hasil
pelaksanaan pembangunan APBD/APBN di Provinsi
Sulawesi Selatan.

3) Program Usaha Jasa Pembangunan

Kegiatan :

a) Pembinaan Jasa Konstruksi. Hasil yang dicapai yaitu Jasa


konstruksi semakin profesional di bidang usahanya.

b) Pembinaan Jasa Lembaga Sertifikasi. Hasil yang dicapai


yaitu meningkatnya kualitas pengawasan jasa konstruksi
melalui penyediaan jasa lembaga sertifikasi yang
profesional serta tersedianya data lembaga sertifikasi,

c) Pembinaan Jasa Non Konstruksi. Hasil yang dicapai yaitu


meningkatnya kualitas pelaksanaan Jasa Non Konstruksi
melalui pengembangan sistem Jasa Non Konstruksi dan
tersedianya database Jasa Non Konstruksi.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
• Belum jelasnya kewenangan dalam pembinaan program
pembangunan

• Pada APBD Biro Bina Pembangunan tahun ini terdapat item


Belanja modal yaitu Belanja Modal UPS, namun tidak terealisir
disebabkan harga pada saat itu naik sehingga harga yang
dianggarkan tidak mencukupi untuk melaksanakan belanja
tersebut

• Kegiatan pelaporan pada Biro Bina Pembangunan masih jauh


dari kesempurnaan karena kurangnya sumber daya manusia

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 387


dan anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatan
tersebut tergolong minim

• Untuk kelancaran tupoksi pada Sub Bagian Pengendalian


Bidang sosbud dan Ekonomi serta untuk membantu Sub Bagian
Pelaporan dalam hal penginputan laporan kegiatan APBD yang
selama ini masih menggunakan 2 (dua) unit PC yang sudah
lama dan sering mengalami gangguan/kerusakan sehingga
penggunaanya tdk optimal.

Solusi

• Diperlukan regulasi yang jelas dalam melakukan pembinaa


program

• Diharap pada tahun berikutnya dapat dianggarkan kembali


karena pengadaan tersebut sangat dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan pelaporan

• Diharapkan adanya penambahan PC untuk kelancaran tugas


masing-masing sub Bagian Sosbud dan Ekonomi, serta untuk
membantu memperlancar penginputan laporan kegiatan APBD
pada sub bagian pelaporan.

e. Biro Kerjasama

Biro Kerjasama pada tahun 2011 melaksanakan 6 program dan 14


kegiatan dengan alokasi anggaran Rp.3.250.000.000,- dan
terealisasi Rp.3.091.641.904,- atau 95,13%.

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 388


a) Pengelolaan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan tugas-tugas
kedinasan Biro Kerjasama.

b) Penyusunan RKA/DPA Anggaran Pokok/Perubahan TA.


2011. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan
pelaksanaan tugas kegiatan serta tersedianya program
kerja dan perubahan.

2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan:

a) Sosialisasi Pengembangan Kerjasama Daerah. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pemahaman dalam rangka
mensinergikan kegiatan kerjasama.

3) Program Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Daerah

Kegiatan:

a) Fasilitasi Administrasi Kerjasama Kab/Kota Dalam dan


Luar Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terjadinya
kerjasama antar daerah kab/kota.

b) Kajian Kerjasama Pemerintah dan Non Pemerintah. Hasil


yang dicapai yaitu termanfaatkannya data dan informasi
kajian kerjasama pemerintah dan non pemerintah.

4) Program Pengembangan Kerjasama Sosial dan Budaya

Kegiatan:

Pengembangan Fasilitasi Kerjasama Bidang Sosial. Hasil


yang dicapai yaitu tercapainya kerjasama di bidang sosial
kemasyarakatan.

a) Pengembangan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama


Bidang Ketenagakerjaan. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya kerjasama di bidang ketenagakerjaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 389


b) Pengembangan Fasilitasi Kerjasama Bidang Kebudayaan
dan Pariwisata. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
fasilitasi kerjasama di bidang kebudayaan dan pariwisata.

5) Program Pengembangan Kerjasama Ekonomi, Fisik dan


Prasarana

Kegiatan:

a) Pengembangan kerjasama energi dan sumber daya


mineral. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kerjasama
di bidang sumberdaya energi dan mineral.

b) Pengembangan Kerjasama Peningkatan Nilai Ekonomi.


Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kerjasama dalam
mendukung peningkatan nilai ekonomi.

c) Pengembangan Kerjasama Bidang Sarana dan Prasarana.


Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya peningkatan
kerjasama pembangunan fisik dan prasarana.

6) Program Pengembangan Kerjasama Luar Negeri

Kegiatan :

a) Fasilitasi Kerjasama Bilateral. Hasil yang dicapai yaitu


tercapainya kerjasama bilateral antara dalam dan luar
negeri.

b) Fasiltasi Kerjasama Lembaga-lembaga Internasional. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya kerjasama lembaga
internasional.

c) Pengembangan Kerjasama Multilateral. Hasil yang dicapai


yaitu tercapainya kerjasama multilateral antara dalam
dan luar negeri.

Permasalahan dan Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 390


Permasalahan

1. Masih kurang optimalnya koordinasi dan sinergitas


perencanaan dan evaluasi serta monitoring terhadap
pelaksanaan kerjasama pihak ketiga dan pihak luar negeri
sehingga kelancaran proses administrasi dan pelaksanaan
program belum berjalan dengan baik.

2. Permasalahan kerjasama yang berkaitan dengan BIMP-EAGA


adalah masih sebatas pada pelaksanaan seminar dan belum
menyentuh substansi pelaksanaan di lapangan untuk
melakukan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata
serta pengembangan sektor agro industri serta belum adanya
sekretariat BIMP-EAGA di Sulsel.

Solusi

1. Diperlukan sinergitas dan koordinasi yang terpadu oleh semua


pihak bahwa Biro Kerjasama sebagai suatu lembaga
pemerintahan mempunyai peran dalam menunjang urusan
pemerintahan daerah bi bidang kerjasama. Dalam hal ini
mempunyai tugas pokok daan fungsi untuk menyiapkan bahan,
merumuskan menyelenggarakan kebijakan dalam rangka
kerjasama, mengkoordinasikan fasilitasi administrasi,
pembinaan serta pengendalian kerjasama dalam dan luar
negeri meliputi bidang pemerintahan, ekonomi, pembangunan,
sosial budaya dan teknologi serta melaksanakan monitoring,
evaluasi dan pengendalian kerjasama.

f. Biro Bina Kesejahteraan

Biro Bina Kesejahteraan pada Tahun 2011 melaksanakan 18


program dan 50 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.4.121.449.975,- dapat direalisasikan Rp.4.080.402.440,- atau
99,00%

1) Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 391


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Penyediaan Jasa dan Sarana Pelayanan Kantor. Hasil yang


dicapai yaitu Terciptanya pelayanan kerja yang optimal.

b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Administrasi. Hasil


yang dicapai yaitu terciptanya pelayanan kerja yang
prima

c) Penyediaan Barang Habis Pakai. Hasil yang dicapai yaitu


Pelaksanaan Aktifitas kerja berjalan lancar

d) Koordinasi dan Konsultasi Program Bina Kesejahteraan.


Hasil yang dicapai yaitu terbinanya koordinasi dan
konsultasi program kesejahteraan

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan :

a) Pemeliharaan Rutin Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil


yang dicapai yaitu Sarana dan Prasarana dapat
dipergunakan dengan baik

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan :

a) Sosialisasi Percepatan Pembangunan Millenium (MDGs)


Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu Tersosialisasinya
percepatan pembangunan millenium (MDGs) di Sulsel

b) Pertemuan Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat


Kab/Kota se Sulsel Tahun 2011. Hasil yang dicapai yaitu
Terkoordinasinya percepatan pembangunan kesejahteraan
rakyat Sulsel

c) Pengembangan SDM Aparatur Biro. Hasil yang dicapai yaitu


Meningkatnya kualitas SDM aparatur Biro Bina
Kesejahteraan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 392


4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.

Kegiatan :

a) Penyusunan RKA/DPA Pokok 2012 dan Perubahan 2011.


Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya renja/RKA-SKPD/DPA-
SKPD dan DPPA-SKPD Biro Bina Kesejahteraan

5) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan

Kegiatan :

a) Fasilitasi Bimbingan Belajar Menghadapi SNMPTN bagi


Siswa/Siswi SMU/SMK/Sederajat yang lulus ujian akhir. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya jumlah siswa/siswi
SMU/SMK/Sederajat yang lulus ujian akhir

b) Fasilitasi Pelaksanaan Program Inovasi Keaksaraan


Fungsional 32 Hari Bisa Baca Tulis. Hasil yang dicapai yaitu
menurunnya angka buta aksara di Sulawesi Selatan

6) Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan


Sekolah (UKS)

Kegiatan:

a) Fasilitasi Operasional Sekretariat UKS Provinsi Sulawesi


Selatan. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja
Sekretariat UKS Provinsi Sulawesi Selatan,

b) Temu Koordinasi Tim Pembina UKS Se Sulawesi Selatan.


Hasil yang dicapai yaitu Terciptanya kesepahaman dan
kekompakan antara pembina UKS se Sulsel,

c) Pembinaan dan Penilaian UKS di Sulawesi Selatan. Hasil


yang dicapai yaitu Meningkatnya program usaha kesehatan
sekolah di Sulawesi Selatan

7) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil


(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 393


Kegiatan :

a) Workshop Model Pemberdayaan Urban dan Migran. Hasil yang


dicapai yaitu Tersusunnya model pemberdayaan urban dan
migran

b) Fasilitasi dan Mediasi Penyelesaian Masalah Urban dan Migran.


Hasil yang dicapai yaitu penanganan masalah administrasi
urban dan migran dapat diminimalkan,

8) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Kegiatan:

a) Temu Koordinasi Perumusan Kebijakan Kompensasi Sosial.


Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya perumusan kebijakan
kompensasi sosial Se Sulawesi Selatan

b) Fasilitasi Penguatan Ketahanan Kesejahteraan Keluarga. Hasil


yang dicapai yaitu Meningkatnya ketahanan kesejahteraan
keluarga

c) Monitoring, Evaluasi dan koordinasi Program Pemberdayaan


Penyandang Sosial. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
koordinasi, konsultasi dan monitoring pelaksanaan program
pemberdayaan penyandang sosial

d) Pelatihan Peningkatan Keserasian Sosial Pemuda, Tomas dan


Toga. Hasil yang dicapai yaitu Terwujudnya upaya peningkatan
keserasian sosial pemuda, Tomas dan Toga

e) Pelatihan Pemberdayaan Nelayan di Daerah Pesisir. Hasil yang


dicapai yaitu Meningkatnya ketrampilan dan kesejahteraan
nelayan di daerah pesisir

9) Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks


Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainya)

Kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 394


a) Temu Koordinasi Pemberdayaan Penyandang Sosial. Hasil yang
dicapai yaitu Terkoordinasinya pemberdayaan penyandang
sosial

b) Workshop Pemberdayaan Komunitas Penyandang Cacat. Hasil


yang dicapai yaitu Meningkatnya peran komunitas penyandang
cacat di dalam masyarakat

c) Workshop Pembinaan Kelompok Keluarga Anak Jalanan. Hasil


yang dicapai yaitu Meningkatnya pembinaan kelompok
keluarga anak jalanan

10)Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan :

a) Koordinasi, Konsultasi dan Monitoring Pengembangan Lembaga


dan Jaringan Kemitraan Sosial. Hasil yang dicapai yaitu
Terwujudnya koordinasi konsultasi dan monitoring pelaksanaan
program kemitraan sosial

b) Fasilitasi Penyusunan Rancangan Perda Penanggulangan


Kemiskinan. Hasil yang dicapai yaitu diperolehnya Ranperda
penanggulangan kemiskinan di Sulsel

c) Forum Konsultasi Percepatan Pembangunan Bidang


Kesejahteraan Rakyat di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai
yaitu adanya peningkatan percepatan pembangunan bidang
kesejahteraan rakyat di Sulsel

d) Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Kemitraan


dalam Upaya Penurunan Angka Kemiskinan di Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya pelaksanaan
kebijakan dan kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan
rakyat

e) Pelatihan Bagi Lembaga dan Jaringan Sosial Kemitraan. Hasil


yang dicapai yaitu meningkatnya kapasitas dan peran lembaga
dan jaringan kemitraan sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 395


11)Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana

Kegiatan :

a) Kordinasi Percepatan Penanganan Tanggap Darurat Bagi


Korban Bencana Alam. Hasil yang dicapai yaitu
terkoordinasinya percepatan penanganan tanggap dari darurat
bagi korban bencana alama

b) Workshop Pengembangan dan Peningkatan Peran Serta


Organisasi Kemasyarakatan, LSM dan Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana. Hasil yang dicapai yaitu
terbangunnya pemahaman pentingnya pelibatan masyarakat
dalam penanggulangan bencana alam

c) Koordinasi, Konsultasi dan Monitoring program Kerawanan


Sosial, Urbanisasi dan Migran. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya koordinasi, konsultasi dan monitoring
pelaksanaan program kerawanan sosial, urban dan migran

12)Program Perluasan Dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Kegiatan :

a) Temu Koordinasi Penyusunan Kebijakan Perlindungan TKI. Hasil


yang dicapai yaitu terkoordinasinya penyusunan kebijakan
perlindungan TKI

b) Koordinasi Peningkatan Kualitas dan Mutu Pengelolaan Tenaga


Kerja. Hasil yang dicapai yaitu terbangunnya pemahaman
tentang pentingnya peningkatan kualitas dan mutu
pengelolaan tenaga kerja di Sulawesi Selatan

13)Program Pengembangan Nilai Budaya

Kegiatan :

a) Fasilitasi Pemeliharaan dan Operasional Gedung Kesenian


Sicietet de Harmonie Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya peran dan fungsi gedung kesenian makassar

14)Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 396


Kegiatan:

a) Dialog Kepemudaan se Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu


meningkatnya kesepahaman antar organisasi kepemudaan

b) Fasilitasi Peningkatan Fungsi Asrama Mahasiswa Menjadi


tempat Informasi, Promosi Daerah Sulsel. Hasil yang dicapai
yaitu terwujudnya asrama mahasiswa sebagai tempat
informasi, promosi daerah Sulsel,

c) Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Program Kepemudaan


Olahraga, Pendidikan dan Seni. Hasil yang dicapai yaitu
terbinanya lembaga/instansi kepemudaan, olahraga
pendidikan dan seni budaya.

15)Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Kegiatan:

a) Peningkatan Prestasi dan Sistem Manajemen Olahraga. Hasil


yang dicapai yaitu semakin meningkatnya prestasi dan
membaiknya sistem manajemen olahraga di Sulsel,

16)Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Kegiatan:

a) Fasilitasi dan Pengembangan Kemandirian Olahraga Cacat.


Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pemahaman dan
pelaksanaan olahraga cacat

b) Fasilitasi Bina Kesegaran Jasmani dan Paduan suara Lingkup


Kantor Gubernur. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
kesegaran jasmani PNS lingkup kantor gubernur

17)Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban


dan Keamanan

Kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 397


a) Fasilitasi dan Upaya Penyelesaian Konflik Pada Daerah Yang
Sedang Berkonflik. Hasil yang dicapai yaitu adanya penurunan
konflik di daerah,

b) Temu Wicara Pencegahan Konflik di Perguruan Tinggi. Hasil


yang dicapai yaitu terciptanya suasana kondusif dan
terbangunnya upaya pencegahan konflik di perguruan tinggi

c) Koordinasi dan Penyusunan Peta Rawan Konflik dan Rawan


Bencana Alam. Hasil yang dicapai yaitu adanya peta rawan
konflik dan rawan bencana alam di Sulawesi Selatan

d) Pertemuan Tokoh Agama di Daerah Rawan Konflik. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya upaya pencegahan konflik pada
daerah rawan konflik

18)Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Kegiatan:

a) Fasilitasi Pengembangan Model Perlindungan Bagi Pembantu


Rumah Tangga. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya upaya
pemberian perlindungan bagi pekerja pembantu rumah tangga

b) Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Penyaluran Jaminan


Sosial. Hasil yang dicapai yaitu adanya kesepahaman
pelaksanaan penyaluran jaminan sosial di Sulawesi Selatan

c) Penyusunan Grand Strategi Kebijakan Penjaminan Sosial. Hasil


yang dicapai yaitu tersusunnya grand strategi kebijakan
penjaminan sosial di Sulawesi Selatan

d) Workshop pengembangan keluarga sakinah. Hasil yang dicapai


yaitu meningkatnya upaya peningkatan keluarga sakinah di
Sulawesi Selatan

e) Workshop Peningkatan Kapasiti Building Perempuan Pedesaan.


Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kapasitas peran
perempuan pedesaan sebagai wujud peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 398


Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Masih terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia aparatur


Biro Bina Kesejahteraan dalam penyusunan dan pelaksanaan
program/kegiatan

Solusi

Perlu peningkatan dan pengembangan SDM aparatur.

g. Biro Bina Mental dan Spiritual

Biro Bina Mental dan Spiritual pada Tahun 2011 melaksanakan 8


program dan 39 kegiatan dengan alokasi anggaran
Rp.6.899.807.500,- dan telah terealisasi sebesar
Rp.6.808.815.746,- atau 98,68%.

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil


yang dicapai yaitu Terciptanya pelayanan kerja yang
optimal

b) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar


Daerah. Hasil yang dicapai yaitu Optimalnya koordinasi dan
konsultasi program Biro Mental dan Spiritual

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan :

a) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai


yaitu Telaksananya perlengkapan kantor pada Biro Bina
Mental dan Spiritual

b) Peningkatan Sarana dan Prasarana Administrasi Kantor.


Hasil yang dicapai yaitu Terwujudnya pelayanan prima

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 399


c) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai
yaitu Terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana
Biro Mensprit

3) Program Peningkatan Pengembangan, Sistem Pelaporan


Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu Tersedianya data
laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi keuangan Biro
Mental dan Spritual

b) Penyusunan RKA/DPA Pokok dan Perubahan. Hasil yang


dicapai yaitu Tersedianya bahan laporan kegiatan dan
keuangan biro Mensprit

4) Program Pengembangan Nilai Budaya

Kegiatan :

a) Koordinasi dan Inventarisasi Data Keberadaan Situs Sejarah


Keagamaan. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
inventarisasi data keberadaan situs budaya dan sejarah
keagamaan di Sulsel

b) Fasilitasi Penelusuran Naskah Kuno Keagamaan. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya data naskah kuno keagamaan

c) Festival Maulid Nusantara. Hasil yang dicapai yaitu


terwujudnya promosi wisata seni budaya keagamaan Sulsel,

d) Festival Masjid Bersejarah tingkat Nasional. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya kegiatan festival masjid
bersejarah tingkat nasional,

e) Peningkatan Kapasitas Seni Tradisional Keagamaan. Hasil


yang dicapai yaitu terwujudnya kajian nilai seni tradisional
keagamaan di Sulsel,

5) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 400


Kegiatan :

a) Safari Ramadhan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.


Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya jalinan silaturahmi
Pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan
masyarakat

b) Safari Jum’at. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya jalinan


silaturahmi Pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dengan masyarakat

c) Orientasi dan Koordinasi Lembaga Keagamaan dan


Kerjasama Sosial Kemasyarakatan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksanaya orientasi antar lembaga keagamaan dan kerja
sama sosial kemasyarakatan Sulsel

d) Pembinaan kegiatan Keagamaan. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya koordinasi dan pembinaan kegiatan hari-hari
besar keagamaan

e) Training of Trainer (TOT) dalam Rangka Pembinaan Bagi


Pengelola Zakat, Infak dan Shadaqah. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya TOT Zakat, infak dan shadaqah

f) Penunjang Sosialisasi Pemungutan Zakat. Hasil yang dicapai


yaitu meningkatnya pemahaman dan optimalnya
pemungutan zakat,

g) Koordinasi dan Inventarisasi Keberadaan Aliran Kepercayaan


Se Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kegiatan
koordinasi dan inventarisasi keberadaan aliran kepercayaan
se Sulsel

h) Temu Koordinasi Forum Kerukunan Ummat Beragama. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan temu koordinasi
forum ummat beragama

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 401


i) Pembinaan dan Konseling Mental Aparatur. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya pelaksanaan pembinaan &
konseling mental aparatur

j) Kajian Peningkatan Sarana Peribadatan di Sulsel. Hasil yang


dicapai yaitu terwujudnya peningkatan program dan
kegiatan keagamaan di Sulsel

k) Temu Koordinasi Forum Pemuda Ummat Beragama Se


Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan
koordinasi forum pemuda ummat beragama

l) Pelatihan Kapacity Building bagi Anggota BKMT. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kwalitas SDM bagi anggota
BKMT

m) Pelatihan Dai. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya


pengetahuan dan pemahaman SDM dai

6) Peningkatan Fungsi dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh


Agama

Kegiatan :

a) Temu Koordinasi Lembaga Keagamaan se Selsel, Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya kegiatan temu koordinasi
lembaga keagamaan se Sulsel

b) Evaluasi, Monitoring Pelaksanaan Pengelolaan Pengumpulan


Zakat, Infaq dan Shadaqah. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya evaluasi, monitoring pelaksanaan
pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah

c) Koordinasi dan Konsultasi tentang Zakat. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya koordinasi dan konsultasi tentang zakat,
infak dan shadaqah

d) Fasilitasi dan Pembinaan Mental Masyarakat. Hasil yang


dicapai yaitu terwujudnya pelaksanaan kegiatan koordinasi
pembinaan mental masyarakat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 402


e) Orientasi pengelolaan sarana peribadatan Provinsi Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
pengetahuan dan kemampuan pengelolaan sarana
peribadatan Prov. Sulsel

7) Program Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an

Kegiatan :

a) Fasilitasi Pemeliharaan dan Operasional Gedung LPTQ


Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pemeliharaan gedung LPTQ Sulawesi Selatan

b) Penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an Tingkat Provinsi


Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya Qari-
qariah terbaik mewakili Provinsi Sulawesi Selatan pada event
STQ Tk.Nasional

c) Pelaksanaan STQ Tk. Nasional. Hasil yang dicapai yaitu


terwujudnya Qori-qoriah terbaik Sulsel pada event STQ
Tk.Nasional,

d) Bimbingan Teknis Cara Pembacaan Al-Quran yang Benar Bagi


Guru Mengaji se Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
tersertifikasinya seluruh guru mengaji yang ada di Sulsel

8) Program Peningkatan Koordinasi dan Pelayanan Ibadah Haji

Kegiatan :

a) Pemantauan Penanganan Masalah Urusan Haji Indonesia. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pemantauan
penanganan masalah urusan haji

b) Fasilitasi Pembinaan Calon Ibadah Haji PNS Pemprov Sulsel.


Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pembinaan calon calon
jamaah haji Pegawai Negeri Sipil Pemprov.,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 403


c) Koordinasi dan Konsolidasi Pelayanan Embarkasi dan
Debarkasi Haji. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan
koordinasi dan konsolidasi embarkasi dan debarkasi haji

d) Peningkatan Kualitas Pembinaan, Pelayanan, Perlindungan,


Jamaah dan Partisipasi Dunia Usaha Dalam Penyelenggaraan
Ibadah Haji. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pelayanan
perlindungan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

e) Pembinaan dan Peningkatan KBIH. Hasil yang dicapai yaitu


meningkatnya pemahaman dan pemantapan pembinaan KBIH,

Permasalahan dan Solusi

Biro Bina Mental dan Spiritual dalam organisasi Pemerintahan


Provinsi Sulawesi Selatan terbilang masih sangat baru, sehingga
beberapa sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas
sehari-hari masih sangat terbatas jumlahnya serta kemampuan
SDM yang secara kuantitatif juga masih sangat terbatas, namun
demikian permasalahan dan kendala tersebut secara bertahap
dapat diantisipasi dengan menumbuhkembangkan semangat etos
kerja, tanggung jawab moral guna meningkatkan kinerja aparatur.

h. Biro Bina NAPZA dan HIV-AIDS

Biro Bina NAPZA dan HIV-AIDS pada Tahun 2011 melaksanakan 11


Program dan 36 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.5.293.020.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.4.865.095.000,-
atau 91,92%

a) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya Jasa, peralatan dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 404


perlengkapan kantor guna menunjang tugas pokok dan
fungsi Biro Bina Napza dan HIV-AIDS,

b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Administrasi. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya pemenuhan sarana dan
prasarana penunjang kerja

c) Koordinasi, Konsultasi, dan Peningkatan SDM. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya konsultasi dan
pengkoordinasian program

d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai


yaitu terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan:

a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya kendaraan operasional

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja


dan Keuangan

Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar


Realisasi Kinerja. Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya
laporan capaian kinerja

b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu


tersusunnya laporan keuangan

c) Penyusunan RKA/DPA Pokok 2012 dan Perubahan 2011.


Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya RKA/DPA

4) Program Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV dan AIDS

Kegiatan :

a) Gerakan 1.000 Penyuluh Sukarela. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya pembinaan penyuluh sukarela bagi
50 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 405


b) Pengadaan Bahan Kampanye untuk Penanggulangan
Narkoba dan HIV AIDS. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengadaan bahan kampanye

c) Orientasi P2 Napza HIV-AIDS Bagi Muballigh. Hasil yang


dicapai yaitu terciptanya keterpaduan program P2 Napza
dan HIV-AIDS melalui muballigh

d) Orientasi Napza dan HIV-AIDS Bagi Pengurus PKK, DW &


Lintas sektor Terkait Tingkat prov. Kab/Kota se Sulsel.
Ourcome, terciptanya keterpaduan program P2 Napza
dan HIV-AIDS melalui peranan wanita

5) Program Peningkatan dan Pengembangan Kemitraan P2


Napza, HIV dan AIDS

Kegiatan :

a) Monitoring dan Evaluasi Program Rehabilitasi,


Pengawasan dan Penanggulangan Napza, HIV dan AIDS.
Hasil yang dicapai yaitu teridentifikasi kondisi
permasalahan pelaksanaan P2 Napza dan HIV-AIDS di 24
Kab/Kota

b) Workshop Pengembangan Kemitraan Lembaga


Masyarakat Peduli Napza dan HIV AIDS. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya workshop pengembangan kemitraan
peduli Napza, HIV dan AIDS

c) Pertemuan Evaluasi Penguatan Jejaring Kelembagaan Biro


Bina Napza dan HIV AIDS. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya koordinasi LS dalam rangka penguatan
jejaring kelembagaan Biro Napza dan HIV AIDS

d) Sosialisasi Tentang Intervensi Perubahan Perilaku Bagi


Penguna Napza dan Perilaku Menyimpang Sex. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya pemahaman masyarakat
tentang efek Napza dan HIV-AIDS

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 406


e) Sosialisasi Pedoman Praktis Pengendalian Infeksi Menular
Seksual. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasiya
informasi tentang cara pengendalian IMS bagi 60 orang

f) Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV bagi Pemuda dan


Pelajar SMA. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya
bahaya narkoba dan HIV AIDS bagi 200 orang pemuda
dan pelajar

g) Parenting Skill Bagi Orang Tua Siswa SD, SMP dan SMA
Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya keterampilan orang tua
siswa dalam mendeteksi dini penyalahgunaan Napza bagi
100 orang

h) Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV AIDS bagi Remaja


Mesjid di Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya
bahaya Narkoba dan HIV-AIDS bagi 300 orang remaja
mesjid

i) Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV AIDS bagi Mahasiswa/


mahasiswi kesehatan di Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
tersosialisasinya bahaya Narkoba, HIV dan AIDS bagu
300 mahasiswa

6) Program Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Napza dan


HIV/AIDS

Kegiatan :

a) Deteksi Dini Pengguna Napza. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya tes urine penyalahgunaan napza bagi 1200
orang

b) Pengembangan Web Conference dan Sistem Informasi


Surveilans Napza, HIV dan AIDS Berbasis Internet. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pengembangan web
conference di 2 (dua) kabupaten

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 407


c) Pertemuan Koordinasi BNP Prov dan Kab/Kota. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya SDM pengelola rehabilitasi
Napza, HIV dan AIDS bagi 40 orang

d) Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan


dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Napza dan HIV AIDS.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kapasitas petugas
kesehatan dalam pelaksanaan rehabilitasi Napza dan HIV-
AIDS

7) Program Peningkatan Penanggulangan Pengawasan dan


Pengendalian

Kegiatan :

a) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Program


Kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan dan Rehabilitasi
Napza dan HIV/AIDS. Hasil yang dicapai yaitu
teridentifikasinya kondisi permasalahan pelaksanaan
program P2 Napza HIV dan AIDS

b) Fasilitasi dan Suporting Hari Anti Narkotika. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya peringatan hari anti narkoba
Internasional

c) Fasilitasi dan Suporting Hari AIDS Sedunia dan Malam


Renungan AIDS Nusantara. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya peringatan Hari AIDS sedunia di Sulsel

8) Program Peningkatan Pengembangan Sarana dan Prasarana


Rehabilitasi

Kegiatan :

a) Pertemuan Evaluasi Dalam Rangka Pembinaan dan


Pengembangan Rehabilitasi Napza dan HIV/AIDS di Sulsel.
Hasil yang dicapai yaitu tercapainya koordinasi antara
lintas sektor terkait bagi 48 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 408


9) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, HIV dan
AIDS

Kegiatan :

a) Pengembangan Modul Pembinaan dan Bimbingan


Rehabilitasi Korban Napza, HIV dan AIDS Bagi Tenaga
Medis/Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
penyusunan modul pembinaan dan bimbingan rehabilitasi
korban Napza, HIV dan AIDS

b) Pelatihan Layanan Rehabilitasi Pecandu Narkoba dan


Pengidap HIV dan AIDS. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya Pelatihan Layanan Rehabilitasi Bagi
Pecandu Narkoba dan Pengidap HIV dan AIDS bagi 40
orang

c) Bintek Bagi Agamawan Lintas Agama Tentang Pemulihan


dan Terapi Rehabilitasi Napza HIV dan AIDS. Hasil yang
dicapai yaitu terlibatnya agamawan sebagai komunikator
handal dalam informasi tentang rehabilitasi Napza, HIV
dan AIDS,

10)Program Pembinaan dan Pengembangan Data dan Informasi


Napza dan HIV AIDS

Kegiatan :

a) Sosialisasi dan Temu Pemutakhiran Data Kasus Napza,


HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya data dan informasi terkini tentang kasus
Napza dan HIV-AIDS

b) Workshop Pemantapan Alur Pendataan dan Pelaporan


Napza dan HIV AIDS. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya workshop alur pendataan dan pelaporan
Napza dan HIV-AIDS.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 409


11)Program Peningkatan Penanggulangan Advokasi dan
Penyuluhan

Kegiatan :

a) Orientasi Bahaya Narkoba HIV dan AIDS Bagi Kalangan


Pemuda dan Pelajar Hasil yang dicapai yaitu Adanya
keterpaduan pemahaman bahaya Narkoba dan HIV-AIDS
bagi 20 remaja,

b) Sosialisasi Perda Nomor 4/2010 Tentang Pencegahan dan


Penanggulangan HIV-AIDS dan UU Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
sosialisasi Perda No.4/2010 tentang pencegahan dan
penanggulangan HIV-AIDS dan UU No.35 Tahun 2009
Tentang Narkotika bagi 48 orang

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Biro Bina NAPZA


dan HIV AIDS Setda Prov. Sulsel antara lain, jumlah dan
kemampuan SDM yang masih terbatas, adanya perbedaan antar
SPM yang diterbitkan dengan alokasi anggaran pada DPA sehingga
tidak dapat dicairkan karena waktu yang sangat sempit.

Selain itu, program kegiatannya belum fokus pada visi dan misi
Biro Bina NAPZA dan HIV AIDS mengingat Biro Bina NAPZA dan HIV
AIDS merupakan biro yang masih relatif baru dan terdapat
beberapa kali pergantian jabatan eselon II, eselon III dan eselon IV
sehingga dalam mengukur kinerja secara baku dan standar sesuai
pedoman penyusunan LAKIP dan laporan lainnya mengalami
sedikit kesulitan.

Pada Tahun 2011 di Biro Bina NAPZA dan HIV AIDS juga masih
terdapat jabatan eselon IV yang masih kosong dan pada tingkat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 410


staf juga masih terdapat kekosongan di beberapa sub bagian
sehingga pelaksanaan kegiatan ditangani secara lintas sub bagian.

Sedangkan permasalahan program dan kegiatan antara lain :

a. Laporan keuangan masih terkendala dengan berubah-ubahnya


peraturan/kebijakan

b. Pendataan bidang NAPZA dan HIV AIDS yang belum akurat

c. Belum semua pelajar mengikuti tes urine dalam upaya


pencegahan penyalahgunaan NAPZA

d. Masih lemahnya koordinasi lintas sektor dan pihak serta sistem


monitoring dan evaluasi

e. Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan NAPZA dan HIV


AIDS belum merata, masih banyak kelompok masyarakat yang
belum tersentuh

f. Masih terjadi peningkatan korban NAPZA dan Penderita HIV


AIDS dari tahun ke tahun

g. Masih terbatasnya informasi tentang penderita HIV AIDS dan


penyalahguna NAPZA

Solusi

Solusi terhadap permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan,


SDM pengelola administrasi perlu peningkatan kemampuan,
perlunya sinkronisasi antara waktu, pertanggungjawaban yang
dibuat akan disesuaikan dengan anggaran pada DPA.

Sedangkan solusi terhadap permasalahan capaian program antara


lain :

a. Meningkatkan penggalangan kemitraan

b. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan

c. Meningkatkan upaya advokasi dan penyuluhan

d. Meningkatkan upaya pengawasan dan pengendalian

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 411


e. Meningkatkan upaya pembinaan dan bimbingan

f. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam upaya pencegahan,


perawatan dan pengobatan HIV AIDS pada populasi rentan

g. Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV AIDS

h. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan good governance

i. Memperkuat sistem informasi dan sistem monitoring evaluasi

i. Biro Organisasi dan Kepegawaian

Biro Organisasi dan Kepegawaian melaksanakan 6 program dan 22


kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.Rp.3.340.000.000,-
dapat terealisasi Rp.3.288.483.600,- atau 98,45%

a) Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kegiatan:

a) Pendidikan/Pelatihan Formal dan Bimbingan Teknis


Pelatihan serta Kursus Peningkatan SDM Aparatur Setda
Provinsi Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya PNS
yang berkualitas dan terampil lingkup Setda Prov. Sulsel

2) Program Pengelolaan Administrasi dan Pembinaan


Kepegawaian Sekretariat Daerah Prov. Sulsel

Kegiatan :

a) Pelayanan Ketatausahaan Biro Organisasi dan


Kepegawaian. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya tertib
administrasi dan pelayanan Biro Organisasi dan
Kepegawaian

b) Pelaksanaan Urusan Kerumahtanggaan Biro Organisasi


dan Kepegawaian. Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya
urusan kerumahtanggaan Biro sesuai dengan kebutuhan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 412


c) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Biro Organisasi
dan Kepegawaian. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
perencanaan dan pelaporan pada Biro Organisasi dan
Kepegawaian

d) Pengelolaan Data dan DUK PNS Lingkup Setda Prov.Sulsel.


Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya pengelolaan data
DUK PNS Setda Prov.Sulsel.

3) Program Penataan Struktur Organisasi Perangkat Daerah


Secara Transparan, Konsisten, Akuntabel serta efektif dan
Efisien

Kegiatan :

a) Penataan dan Evaluasi Kelembagaan Perangkat Daerah


Provinsi. Hasil yang dicapai yaitu tertatanya kelembagaan
organisasi perangkat daerah Prov. Sulsel

b) Pembinaan Kelembagaan Perangkat Daerah Kab/Kota se


Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu terfasilitasinya penataan
kelembagaan perangkat daerah Kab/Kota

c) Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Sekretariat


Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya pelaporan akuntabilitas kinerja dan fasilitasi
pembinaan dan pengembangan kinerja Setda Prov. Sulsel

d) Penyusunan Sistem Pengukuran Kinerja Organisasi


Sekretariat Daerah Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya penyusunan sistem pengelolaan organisasi
perangkat daerah berbasis kinerja dalam rangka
mengedepankan transparansi dan akuntabilitas sebagai
bagian dari upaya menciptakan suatu penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik

4) Program Penguatan Kelembagaan Perangkat Daerah melalui


Analisis Jabatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 413


Kegiatan :

a) Analisis Jabatan Perangkat Daerah. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya data nomenklatur jabatan, peta jabatan,
dan uraian jabatan

b) Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional. Hasil yang


dicapai yaitu tertatanya formasi jabatan fungsional pada
SKPD

c) Fasilitasi Penataan Rincian Tugas Jabatan. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya rincian tugas jabatan SKPD.

5) Program Ketatalaksanaan Organisasi Perangkat Daerah serta


Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Publik

Kegiatan :

a) Pengumpulan Data dan Penyusunan Pengaadan Buku


Kerja Pemerintah Provinsi Sulsel Tahun 2011. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya data dan informasi yang
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

b) Pengadaan Kartu Tanda Pengenal Pegawai (ID Card). Hasil


yang dicapai yaitu tersedianya perangkat dan tanda
pengenal (ID CARD) PNS pada lingkup pemprov Sulsel
sesuai ketentuan

c) Bimtek Penyusunan SOP dan Fasilitasi Serta Pembinaan


Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) SKPD.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya data dan informasi
tentang penyusunan SPP dan SOP

d) Pembinaan dan Penilaian Kompetisi Peningkatan Kinerja


Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Tahun 2011. Hasil yang
dicapai yaitu terwujudnya peringkat kinerja Pemprov dan
Kab/Kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 414


e) Penerapan Budaya Kerja SKPD Pemprov Sulsel. Hasil yang
dicapai yaitu terwujudnya pemahaman PNS tentang
Budaya Kerja

f) Pembinaan dan Fasilitasi Penerapan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) Provinsi dan Kab/Kota. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya Data dan Informasi tentang penerapan
SPM

g) Pembinaan dan Evaluasi Unit Pelayanan Publik Provinsi


dan Kab/Kota Se Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya peringkat UPP Provinsi dan Kab/Kota yang
diikutkan lomba CPP dan tersedianya pedoman pelayanan
publik

h) Forum Pendayagunaan Aparatur Daerah se Sulawesi


Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terintegrasinya program
kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi yang efektif dan efisien

6) Fasilitasi Pindah/Purnan Tugas PNS

Kegiatan :

a) Fasilitasi/Pemulangan Pegawai yang Pensiun. Hasil yang


dicapai yaitu terfasilitasinya PNS yang Pensiun

b) Penatausahaan Administrasi Mutasi, Kenaikan Pangkat


dan Pensiun PNS serta Pengelolaan Data Kesejahteraan
Pegawai. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya data
administrasi mutasi, kenaikan pangkat dan pensiun PNS

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas


pokok dan fungsi diatas pada umumnya berkaitan dengan tingkat
pemahaman dan persepsi aparat, serta kemampuan sumber daya
manusia yang secara kuantitatif masih sangat terbatas jumlahnya,
namun demikian permasalahan dan kendala tersebut secara

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 415


bertahap diantisipasi dengan menumbuhkembangkan semangat
etos kerja staf, tanggung jawab moral guna meningkatkan
produktivitas serta kinerja pelayanan aparatur secara intensif dan
menyeluruh melalui komitmen pimpinan dan staf diharapkan
tugas pokok dan fungsi Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda
Prov. Sulsel dapat tercapai secara optimal.

j. biro Humas dan Protokol

Biro Humas dan Protokol melaksanan 4 program dan 24 Kegiatan


dengan alokasi anggaran Rp.9.720.000.000 dan terealisasi sebesar
Rp.9.586.763.175,- atau 98,63%

1) Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a) Penataan Ketatausahaan Biro Humas dan Protokol. Hasil


yang dicapai yaitu terciptanya pelayanan administrasi yang
baik dan tertib meliputi kepegawaian, aset dan inventaris,
adminstrasi keuangan dan pelayanan mobilitas kendaraan
dinas roda 4 (empat) sebanyak 9 unit dan roda 2 (dua)
sebanyak 16 unit.

b) Penataan Ketatausahaan Pimpinan Pemprov. Sulsel. Hasil


yang dicapai yaitu meningkatnya Penataan Administrasi
acara pimpinan PEMPROV. Sulsel.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan :

a) Penataan Pertelekomunikasian Pemprov. Sulsel. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya layanan sambungan telepon
PABX, pemasangan 20 unit telepon eksternal dan 64 unit
telp internal (PABX)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 416


b) Pemeliharaan, Perbaikan dan Penggantian Sarana
Penunjang Peralatan Telekomunikasi. Hasil yang dicapai
yaitu efektifnya penggunaan sarana komunikasi dengan
baik, pemelihraan rutin radio SSB, Faximile, jaringan telepon
dan telepon PABX

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kegiatan :

a) Pembinaan Sistem Persandian Hasil yang dicapai yaitu


meningkatnya kinerja aparat persandiandi 24 kab/kota se
Sulsel

b) Pelaksanaan Rapat Kerja Persandian se indonesia Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pemahaman tentang hasil
kinerja dan program kerja aparat persandian se Indonesia.

4) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala


Daerah/Wakil Kepala Daerah

Kegiatan :

a) Bimtek Keprotokolan tidak dilaksanakan.

b) Pemantapan Pengaturan Acara Kegiatan Pemprov. Sulsel


Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas pelayanan
keprotokolan terhadap pimpinan pemerintah Prov. Sulsel
secara profesional dan optimal, pengadaan plakat lambang
daerah serta pengaturan acara sesuai undang undang
keprotokolan

c) Pelayanan Tamu Dinas Pemprov. Sulsel Hasil yang dicapai


yaitu terlayaninya Tamu dinas Pemprov. Sulsel dari pusat
dan negara tetangga

d) Pelaksanaan Pertemuan Aparat Persandian Hasil yang


dicapai yaitu tercapainya pertemuan aparat persandian di
24 kab/kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 417


e) Pelayanan Pengiriman Berita-berita Dinas Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya pengiriman dan Penerimaan berita-
berita dinas berupa faximile

5) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Kegiatan :

a) Pengelolaan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen


Daerah (SIMDA) Hasil yang dicapai yaitu tersedianya setiap
saat sistem informasi manajemen 24 kab/kota kebutuhan
pemprov dan pusat

b) Optimalisasi Pemanfaatan Jaringan Multimedia. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya layanan jaringan internet dan lokal
area network untuk komunikasi data 22 SKPD lingkup Kantor
pemprov dan pusat

c) Optimalisasi penyajian data dan informasi melalui website.


Hasil yang dicapai yaitu tersedianya website sebagai media
on line penyedia data dan informasi Pemprov. Sulsel, juga
tersedia Ip (Internet Protocol) yang bersifat publik kepada
15 SKPD

6) Program Kerjasama Dengan Mass Media

Kegiatan :

a) Penyiapan Bahan Dokumentasi. Hasil yang dicapai yaitu


tersosialisasinya kegiatan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan, pencetakan buku Himpunan Sambutan Tertulis 100
Buku dan Bahan Doukmentasi Kegiatan Pemprov. Sulsel
2.000 buah.

b) Pelaksanaan Publikasi Kegiatan Pemerintah Provinsi


Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
pemahaman masyarakat tentang kegiatan Pemprov. Sulsel
melalui liputan dan publikasi kegiatan Pemprov. Sulsel,
kemitraan dengan media cetak dan elektronik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 418


c) Penyiapan Bahan Informasi Media Cetak. Hasil yang dicapai
yaitu tersosialisasinya kegiatan Pemprov. Sulsel di Media
Cetak, berlangganan surat kabar dan didistribusikan di
Lingkup Sekretariat Daerah Prov. Sulsel yang terdiri dari 6
(enam) harian lokal, 9 (sembilan) harian nasional, 11
(sebelas) surat kabar edisi mingguan dan 12 (dua belas)
majalah terbitan lokal dan nasional

d) Pemaparan Rencana Kerja/Evaluasi Kinerja SKPD Lingkup


Pemprov Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu meningktanya
pemahaman masyarakat terhadap rencana kerja SKPD
lingkup Pemprov Sulsel, mengunadang 32 Badan/Dinas
untuk memaparkan rencana kinerja pada awal tahun dan
mengevaluasi hasil kerja SKPD pada akhir tahun.

e) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Perpustakaan. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan aparat
perpustakaan SKPD Lingkup Pemprov. Sulsel

f) Pencetakan Booklet dan Leaflet Kegiatan Pemprov. Sulsel.


Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya kegiatan
pemerintah Prov. Sulsel ke Masyarakat, cetak booklet dan
leflet sebanyak 954 lembar

g) Pencitraan Kehumasan. Hasil yang dicapai yaitu


meningkatnya citra Pemprov Sulsel

h) Pertemuan Aparat Kehumasan. Hasil yang dicapai yaitu


meningkatnya kesamaan persepsi aparat kehumasan se
Sulsel,

i) Penataan Perpustakaan Setda Prov. Sulsel. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya peran dan fungsi perpustakaan
Setda Prov. Sulsel.

j) Lomba Karya Tulis Jurnalistik dan Fotografi. Hasil yang


dicapai yaitu tercapainya program pemerintah dalam
rangka peningkatan pengetahuan jurnalistik dan fotografi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 419


Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a) Kurangnya sumber daya yang meliputi aparat humas, aparat


protokol, pengelola teknologi informasi dan komunikasi serta
pengelola sandi dan telekomunikasi.
b) Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung dalam
pelaksanaan tugas
c) Dukungan penyediaan anggaran dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan secara berkesinambungan

Solusi

a) Perlu penambahan SDM utamanya yang mempunyai latar


kehumasan, keprotokoleran, informasi dan teknologi yang
berkualifikasi sandi
b) Perlunya dukungan anggaran untuk pengadaan sarana dan
prasarana pendukung utamanya peralatan kehumasan dan
pendukung peralatan aparat protokol, software system
informasi dan teknologi infoermasi serta Alat Pendukung Utama
(APU) persandian
c) Perlunya dukungan kuat dari pimpinan untuk penyediaan
anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan dapat
terealisasi secara berkesinambungan

k. Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Sulawesi


Selatan

Pada RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 Biro Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
menangani tugas pelayanan kerumahtanggaan Kantor dan
Pimpinan dengan melaksanakan 6 program yang kemudian
dijabarkan dalam 43 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.69.083.944.525,- realisasi Rp.68.508.346.134,- atau 99,17%
dengan penjabaran sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 420


a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Umum
Kegiatan :

a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat Pelayanan Pemerintahan


dan Pelayanan Umum. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya
administrasi surat menyurat pelayanan pemerintahan dan
pelayanan umum SKPD Sekretariat Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya data dan informasi
pelayanan Administrasi Komunikasi , Sumber Daya Air,
dan Listrik serta jasa lainnya dalam satu tahun anggaran
pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya administrasi yang tertib
terhadap jasa peralatan dan perlengkapan kantor SKPD
Setda. Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS.
Hasil yang dicapai yaitu tercapainya pelayanan jasa
jaminan pemeliharaan kesehatan PNS SKPD Sekretariat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
e) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu tertibnya jaminan gedung kantor, rumah
jabatan dan kendaraan dinas.
f) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang
dicapai yaitu tertibnya administrasi umum keuangan
dalam satu tahun anggaran.
g) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya lingkungan kantor yang bersih dan sehat
pada SKPD Setda.Provinsi Sulawesi Selatan.
h) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya peralatan kerja SKPD Setda
Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 421


i) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya makanan dan minuman dalam satu
tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
j) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya rapat-rapat
koordinasi dan konsultasi SKPD Sekretariat Daerah
Provinsi SulSel.
k) Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan dan
Penggandaan. Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya
administrasi pelayanan pemerintahan dan pelayanan
umum Pada SKPD Setda Prov. Sulsel.
l) Penyediaan Jasa dan Sarana Pelayanan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya pelayanan kegiatan kantor SKPD
Provinsi Sulsel.
m) Penyimpanan, Pemeliharaan dan Penggandaan Naskah.
Hasil yang dicapai yaitu tertibnya penatausahaan naskah
dan administrasi pelayanan pemerintahan dan pelayanan
Umum SKPD Setda Provinsi Sulsel dalam satu Tahun
anggaran.
n) Penyusunan LAKIP Biro Umum dan Perlengkapan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya Lakip Biro Umum dan
Perlengkapan.
o) Penyelesaian Tindak Lanjut Pemeriksaan Aparat
Fungsional. Hasil yang dicapai yaitu optimalnya
Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :

a) Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional. Hasil yang dicapai


yaitu terselenggaranya Pelaksanaan Tugas Operasional.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
dalam satu tahun anggaran SKPD Setda Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 422


c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor/rumah dinas dalam satu tahun anggaran pada
SKPD Setda Provinsi Sulsel.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.
f) Rehabilitasi Sedang/Berat rumah Jabatan. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya pemeliharaan bangunan rumah jabatan.
g) Rehabilitasi Sedang/Berat gedung kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terpeliharanya bangunan gedung kantor.
h) Pemeriksaan Barang Daerah. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya
pelaksanaan pemeriksaan barang lingkup Setda Prov. Sulsel.
i) Perencanaan Kebutuhan Barang dan Jasa. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya perencanaan barang dan jasa.
j) Inventarisasi Barang Lingkup Sekretariat Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya tertib
inventarisasi barang sesuai BKBMD.
k) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya perlengkapan gedung kantor
dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
l) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya pengadaan perlengkapan
Rumah Jabatan/Dinas dalam satu tahun anggaran pada SKPD
Setda Provinsi Sulsel.
m) Pengendalian Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya rencana pemeliharaan barang
yang tepat waktu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 423


n) Pengendalian dan Pendistribusian Barang Lingkup Setda Prop
Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu optimalnya pengendalian dan
pendistribusian barang.
o) Pengadaan Pekerjaan Barang dan Jasa Unit Sekretariat Daerah.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pengadaan barang dan
jasa unit Setda Prov. Sulsel.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :

a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil


yang dicapai yaitu terciptanya pengadaan pakaian kerja
lapangan dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.
b) Penataan Administrasi Tata Usaha Biro Umum dan
Perlengkapan Setda Provinsi Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
optimalnya pelayanan penataan ketatausahaan Biro dan
Rumah Tangga dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :

a) Pembinaan Staf/Pengemudi Kendaraan Dinas. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kualitas staf biro umum dan
perlengkapan.
5) Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya penyusunan laporan
dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil yang dicapai
yaitu tertibnya penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar kinerja dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 424


c) Penyusunan Laporan Akhir Tahun. Hasil yang dicapai yaitu
tertibnya penyusunan laporan dalam satu tahun anggaran
pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
d) Penyusunan RKA/DPA Pokok dan Perubahan. Hasil yang dicapai
yaitu tertibnya penyusunan Penyusunan RKA/DPA dalam satu
tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
e) Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil yang
dicapai yaitu tertibnya penyusunan laporan prognosis realisasi
anggaran.
f) Pengendalian/Pra-Verifikasi Penggunaan Anggaran Sekretariat
Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
optimalnya pelayanan pengendalian/pra-verifikasi anggaran
yang telah diverifikasi.
g) Pengelolaan Administrasi Bendahara Sekretariat Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu tertibnya administrasi Bendahara
Sekretariat.
h) Pengujian Penagihan Penerbitan SPM. Hasil yang dicapai yaitu
tertibnya administrasi Penerbitan SPM.
6) Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Kegiatan :

(1)Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah. Hasil yang


dicapai yaitu tertib dan terciptanya rapat koordinasi pejabat
pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran.
(2)Koordinasi Dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Lainnya. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya pelaksanaan
koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
lainnya dalam satu tahun anggaran.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 425


1) Sarana dan prasarana yang ada di lingkup Biro Umum
khususnya kendaraan operasional yang menangani tamu-tamu
pemerintah daerah dan yang menangani antar jemput PNS
pengoperasiannya sudah mencapai 10 tahun ke atas.
2) Minimnya kendaraan operasional dibandingkan dengan
banyaknya permintaan pelayanan yang masuk.
3) Masih dirasakan kurangnya koordinasi mengenai sistem dan
prosedur penyediaan dana terhadap suatu kegiatan oleh
pengelola kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi
terkendala.
4) Minimnya anggaran yang tersedia dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan PNS lingkup Biro Umum dan
Perlengkapan Setda Provinsi Sulawesi Selatan.
5) Masih kurangnya minat PNS untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki.
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1) Perlu diintensifkan koordinasi mengenai sistem dan prosedur
penyediaan dana terhadap seluruh pengelola kegiatan di SKPD
masing-masing sehingga bisa tercapai apa yang sudah
direncanakan.
2) Diharapkan dengan adanya tambahan kendaraan
operasional maka masalah sarana dan prasarana bisa
terselesaikan
3) Melaksanakan sosialisasi lebih banyak dalam rangka
meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan
PNS.

l. Biro Pengelolaan Asset Daerah Setda Prov. Sulawesi Selatan


Biro Pengelolaan Asset Daerah sebagai salah satu SKPD dalam
lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang berperan
melaksanakan pelayanan teknis administratif dalam

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 426


penyelenggaraan pengelolaan barang daerah bidang urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dalam pencapaian tersebut, dalam RKPD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Biro Pengelolaan Asset Daerah melaksanakan
6 program yang selanjutnya diimplementasikan ke dalam 43
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.125.000.000,-
realisasi Rp.13.429.495.229,- atau 95,08% dengan penjabaran
program dan kegiatan sebagai berikut:
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :

a) Pengelolaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya laporan keuangan pada Biro Pengelolaan
Aset Daerah.
b) Operasional Penatausahaan Biro. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengelolaan penatausahaan biro.
c) Penilaian dan Pemeliharaan Arsip. Hasil yang dicapai yaitu
tertibnya administrasi arsip.
d) Pengelolaan Arsip Elektronik. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya data file elektronik yang tersimpan dalam
server.
e) Penataan Administrasi Sistem Informasi Layanan Pengadaan
Elektronik. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya sistem
LPSE.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kegiatan :

a) Pemeliharaan Sarana Kendaraan dan Perlengkapan Kantor


Rumah Tangga Biro. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya
sarana kendaraan dan peralatan kantor rumah tangga biro.
b) Pemutakhiran Aset Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan
akurasi data barang dari belanja modal.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 427


c) Identifikasi dan Inventarisasi Asset Fisik dan Legal. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya data aset tetap (fixed aset).
d) Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu laporan penyerahan kegiatan untuk
ditetapkan status penggunanya.
e) Inventarisasi Asset Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai yaitu keputusan Gubernur
tentang status penggunaan barang milik daerah.
f) Monitoring Harga Barang di Pasar. Hasil yang dicapai
yaituinformasi harga barang di pasaran.
g) Pemeriksaan Barang Daerah. Hasil yang dicapai yaitu Berita
Acara Pemeriksaan Barang.
h) Perencanaan Kebutuhan Barang dan Jasa. Hasil yang dicapai
yaitu BKBMD.
i) Perencanaan Pemeliharaan Aset. Hasil yang dicapai yaitu
BKBMD,
j) Perimbangan dan Pengendalian Barang Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu terbitnya buku perimbangan dan pengendalian
barang milik daerah.
k) Pemeliharaan Gedung dan Asrama Mahasiswa Milik
Pemerintah Provinsi Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya sarana gedung dan asrama mahasiswa milik
Pemprov Sulsel.
l) Pemagaran Asset Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pemagaran aset
milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
m) Persertifikatan Tanah Milik Pemerintah Provinsi Sulsel. Hasil
yang dicapai yaitu Adanya Sertifikat Tanah/Bangunan.
n) Penyelesaian Asset Bermasalah. Hasil yang dicapai yaitu
penertiban dan pengamanan aset secara fisik dan
administratif sehingga aset-aset tersebut dapat
dimanfaatkan secara optimal.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 428


o) Visualisasi Pengamanan Aset Milik Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya pengamanan asset milik Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan.
p) Pengadaan Sarana LPSE. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya sarana dan prasarana LPSE.
q) Pengembangan Layanan LPSE. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengembangan LPSE,
r) Penyelenggaraan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara
Elektronik Unit Setda Provinsi Sulsel. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya proses pengadaan barang/jasa
pemerintah sesuai amanat Kepres 54 tahun 2010,
s) Pemeliharaan dan Penataan Kantor Biro. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya pemeliharaan gedung dan kantor
secara efisien,
t) Monitoring Realisasi Hasil Pengadaan Barang/Jasa dan
Realisasi Pemeliharaan Barang. Hasil yang dicapai yaitu
terbitnya buku daftar kebutuhan pemeliharaan barang milik
daerah,
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan:

a) Penyusunan Dokumen Perencanaan. Hasil yang dicapai yaitu


tersusunnya dokumen RKA/rencana kinerja,
b) Pengembangan dan Pemeliharaan SIMBADA. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya perangkat jaringan dan
tersedianya database aset,
c) Penyusunan LAKIP dan Laporan Kegiatan. Hasil yang dicapai
yaitu tertibnya LAKIP dan laporan keuangan/kinerja,
d) Penyusunan Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa Hasil
yang dicapai yaitu buku standarisasi harga satuan
barang/jasa

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 429


e) Monitoring LPSE Kab/Kota Hasil yang dicapai yaitu laporan
hasil monitoring LPSE Kab/Kota sesuai ketentuan,
f) Penyelenggaraan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan/Perbaikan
Barang/Jasa Inventaris pada SKPD Provinsi Sulsel. Hasil yang
dicapai yaitu terbentuknya panitia pemeriksaan hasil
pekerjaan-jumlah BAP yang dituangkan dalam BAP.
4) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan:

a) Sosialisasi PERGUB Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Tata Cara


Pengurusan Barang Inventaris Milik Daerah Hasil yang dicapai
yaitu terlatihnya SDM aparatur tentang cara pengurusan
barang inventaris dalam lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan,
b) Bintek Tata Cara Sistem Perencanaan dan Pemerksaan
Barang/Jasa Berdasarkan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007
Hasil yang dicapai yaitu aparat pengelola barang yang
menguasai perencanaan pada SKPD,
c) Bintek e-Procurement Bagi Panitia/PPK Pemerintah Provins
Sulsel Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya bintek e-
Procurement kepada PPK/Panitia SKPD Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan,
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan:

a) Pengelolaan Fasilitasi Asset Hasil yang dicapai yaitu


tersedianya sarana penunjang gedung dan asrama
mahasiswa,
b) Penggudangan Barang Daerah Hasil yang dicapai yaitu
jumlah barang inventaris yang tersimpan di gudang,
c) Pemanfaatan Barang Milik Daerah Hasil yang dicapai yaitu
data aset yang dimanfaatkan dalam bentuk sewa, pinjam
pakai, kerjasama pemanfaatan,
d) Pemindahtanganan Barang Daerah Hasil yang dicapai yaitu
Tertibnya keputusan Gubernur tentang pemindahtanganan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 430


barang milik daerah (rumah dinas, kendaraan dan barang
inventaris),
e) Penghapusan / Penjualan barang inventaris milik Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Hasil yang dicapai yaitu keputusan
Gubernur Sulawesi Selatan tentang penghapusan/penjualan
barang inventaris (inventaris lainnya) kendaraan dan rumah,
f) Penyelesaian dan Pembebasan Tanah Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya lahan siap bangun,
6) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan :

a) Bintek e-Procurement Bagi Penyedia Barang/Jasa (Vendor)


Hasil yang dicapai yaitu terlatihnya penyedia barang/jasa
tentang IT,
b) Penerapan layanan publik online Hasil yang dicapai yaitu
terlatihnya pengelola layanan publik online,
c) Bintek Pengamanan dan Mekanisme pelaporan Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya bintek pengamanan dan
mekanisme pelaporan

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Adanya sejumlah aset berupa tanah yang tidak memiliki alas
hak (sertifikat) sehingga memungkinkan terjadinya
penyerobotan oleh pihak lain dalam kapasitas oleh masyarakat
setempat yang ingin menguasai aset (tanah) tersebut.
2) Pengamanan asset kendaraan dinas dan aset lainnya yang
dibawa serta oleh pemakai bilaman dimutasi.
Solusi
1) Perlunya ditunjang dengan dana untuk menyelesaikan
permasalahan pengamanan aset khususnya persertifikatan
tanah sehingga memungkinkan meminimalisir adanya
penyerobotan tanah dari pihak tertentu. Disamping itu,
banyaknya aset berupa tanah tidak dilengkapi dengan bukti-

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 431


bukti otentik sehingga perlu dikoordinasikan dengan instansi
terkait untuk menguatkan kepemilikan aset sehingga
diperlukan dasar hukum yang tetap (sertifikat).
2) Melakukan pengamanan/pemagaran aset, banyaknya aset yang
dikuasai berupa kendaraan dinas yang dibawa sertabila yang
bersangkutan dimutasi sehingga menyulitkan pengembaliannya
ke instansi yang bersangkutan dan dilakukan pengamanan aset
tersebut melalui Biro Pengelolaan Aset Daerah

Keberhasilan Yang Dicapai


Pelelangan barang/jasa secara elektronik berhasil mengurangi
beban daerah setelah hasil negosiasi Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa/Unit Layanan Pengadaan (P3U/ULP) dari
Rp.622.263.183.443,- dapat diminimalisir menjadi
Rp.593.319.929.552,- sehingga mampu menyerap sisa sebesar
Rp.28.545.253.891,-.

m. Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan


Berdasar pada RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dan RKPD Tahun
2011, Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sebagai SKPD
yang melaksanakan kinerja dalam memfasilitasi DPRD Provinsi
Sulawesi Selatan dalam penyelenggaraan tugas, fungsi dan
kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dalam melaksanakan tupoksinya Sekretariat DPRD telah
menghasilkan Keputusan DPRD sebanyak 18 Keputusan, Peraturan
DPRD sebanyak 2 Peraturan.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan melaksanakan 8 program
yang selanjutnya dijabarkan dalam 56 kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.67.850.000.000,- realisasi
Rp.62.879.932.664,- atau 92,67% dengan penjabaran sebagai
berikut:
a) Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 432


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatan :
a) Biaya Surat menyurat dengan capaian terpenuhinya
pengiriman paket dan benda pos lainnya.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan
Listrik dengan capaian terbayarnya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik selama 12 bulan.
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
dengan capaian tersedianya jasa peralatan dan
perlengkapan kantor selama 1 tahun.
d) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah dengan
capaian terpenuhinya Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
berupa 7 unit rumah/gedung dan 49 kendaraan dinas.
e) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional dengan capaian terjaminnya 100 unit
kendaraan Dinas roda 6,4 dan 2 serta 3 unit Mesin
Genset.
f) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan capaian
terlaksananya manajemen Building 1 (satu) kantor dan
tesedianya peralatan kebersihan.
g) Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan capaian
terpenuhinya Alat Tulis Kantor selama 1 tahun.
h) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan
capaian kinerja terlaksananya penyediaan barang
cetakan dan penggandaan selama 1 tahun.
i) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor dengan capaian terlaksananya
pembelian alat listrik dan elektronik selama 1 tahun.
j) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan
capaian tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
berupa 5 jenis belanja barang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 433


k) Penyediaan Peralatan/alat Rumah Tangga dengan
capaian tersedianya peralatan/alat rumah Tangga
berupa 3 jenis barang.
l) Penyedian Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan dengan capaian tersedianya bahan bacaan
dan buku peraturan perundang-undangan.
m) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
dengan capaian terlaksananya rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi Keluar Daerah Pimpinan/Anggota DPRD
dan Setwan selama 1 tahun.
n) Penyediaan Bahan Obat-obatan dengan capaian
tersedianya obat-obatan guna menjamin kesehatan
Pimpinan/Anggota DPRD Prov. Sulsel dan Staf pada
Sekretariat DPRD.
o) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kantor dan
Peralatan Rumah Tangga dengan capaian tersedianya
pemeliharaan alat kantor berupa barang inventaris
kantor selama 1 tahun.
p) Fasilitas dan Penunjang Pelaksanaan Fungsi DPRD
dengan capaian terwujudnya pelayanan kegiatan DPRD
dan Sekretariat DPRD.
q) Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan
Ketatalaksanaan kantor dengan capaian terwujudnya
pelayanan urusan rumah tangga dan Ketatalaksanaan
kantor selama 1 tahun.
r) Peningkatan Fasilitas Pelayanan Rapat-rapat dan
Evaluasi Produk Hukum dengan capaian terwujudnya
kwalitas pelayanan rapat-rapat dan evaluasi produk
hukum selama 1 tahun.
s) Penyediaan Biaya Olahraga dan Kesenian dengan
capaian terwujud dan ikut sertanya Anggota DPRD dan
Staf dalam kegiatan Olahraga dan kesenian selama 1
tahun.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 434


t) Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Anggota DPRD dengan capaian terwujud dan
terjaminnya kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD
Prov. Sulsel selama 1 tahun.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas dengan
capaian tersedianya perlengkapan rumah jabatan/dinas
sebanyak 15 jenis barang.
b) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan capaian
tersedianya perlengkapan gedung kantor sebanyak 4 jenis
barang.
c) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dengan capaian
tersedianya peralatan gedung kantor sebanyak 13 jenis
barang.
d) Pengadaan Peralatan Perlengkapan Gedung Kantor dengan
capaian tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor/mebeleur gedung kantor sebanyak 10 jenis barang.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala rumah Jabatan dengan capaian
terpeliharanya Rumah Jabatan DPRD Prov. Sulsel.
f) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas
dengan capaian terpeliharanya gedung kantor/rumah dinas.
g) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan dengan capaian
baiknya kendaraan Dinas/Mobil Jabatan.
h) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
dengan capaian baiknya kendaraan dinas/operasional.
i) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah
Jabatan/Dinas dengan capaian terpeliharanya peralatan
rumah tangga pada rumah jabatan/dinas
j) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
dengan capaian, baik dan terpeliharanya Perlengkapan
Gedung Kantor selama 1 tahun.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 435


k) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
dengan capaian, baik dan terpeliharanya peralatan gedung
kantor selama 1 tahun.
l) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur dengan capaian,
baik dan terpeliharanya Mebeleur selama 1 tahun.
m) Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor dengan
capaian, baiknya gedung kantor dan rumah jabatan.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya dengan
capaian tersedianya pakaian dinas sebanyak 368 pasang.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan dengan capaian yaitu
tersedianya pakaian kerja lapangan Anggota DPRD dan staf
sekretariat sebanyak 115 pasang.
c) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu dengan
capaian yaitu tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu
Anggota DPRD dan staf sekretariat sebanyak 214 pasang.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
undangan dengan capaian yaitu terlaksananya
pengembangan wawasan staf.
b) Penatausahaan Kepegawaian dengan capaian yaitu
terlaksananya penatausahaan kepegawaian yang baik dan
benar.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD dengan capaian yaitu terlaksananya sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan baik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 436


b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dengan
capaian yaitu adanya pelaporan semesteran
keuangan/prognosis.
c) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
dengan capaian yaitu adanya pelaporan realisasi
anggaran.
d) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun dengan
capaian yaitu terlaksananya penyusunan bahan pelaporan
keuanga akhir tahun, LKPJ, LPPD, dan LAKIP.
e) Penanganan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(TLHP) Aparat Fungsional dengan capaian yaitu adanya
tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan aparat funsional.
f) Penyusunan Anggaran dengan capaian yaitu terlaksananya
penyusunan anggaran.
6) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Kegiatan :

a) Pembahasan Rancangan Peratuaran Daerah dengan capaian


yaitu terlaksananya Rancangan Peraturan Daerah.
b) Rapat-Rapat Paripurna dengan capaian yaitu terlaksananya
Rapat-rapat paripurna.
c) Kegiatan Reses dengan capaian yaitu terlaksananya
fasilitas, dialog, dan tatap muka dengan masyarakat dan
pemda dalam rangka menjaring aspirasi.
d) Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam
Dearah dengan capaian yaitu terlaksananya terlaksananya
kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam daerah.
e) Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD dengan
capaian yaitu terlaksananya peningkatan kapasitas
Pimpinan dan Anggota DPRD.
f) Study Komparasi Luar Provinsi, Pemantauan dan Evalusi
Terhadap Pelaksanaan Perda Dalam Daerah dengan capaian
yaitu terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-
undangan selama 1 (satu) tahun.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 437


7) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kegiatan :

a) Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Layanan Publik


dengan capaian yaitu, terlaksananya system informasi
terhadap layanan dan peliputan Kegiatan DPRD Prov. Sulsel
selama 1 (satu) tahun.
b) Pengembangan Siadinda dan Simgaji dengan capaian yaitu,
terlaksananya aplikasi siadinda dan simgaji selama 1 (satu)
tahun.
c) Pemeliharaan SIM Barang Daerah dengan capaian yaitu,
tersedianya sistem informasi manajemen barang daerah
selama 1 (satu) tahun.
d) Pemeliharaan SIM Kepegawaian (Simpeg) dengan capaian
yaitu, terlaksananya sistem informasi manajemen
kepegawaian selam 1 (satu) tahun.
e) Sistem Informasi Manajemen Perjalanan Dinas dengan
capaian yaitu tidak terlaksananya pengadaan/pemeliharaan
Sistem informasi manajemen perjalanan dinas sebanyak 1
(satu) paket.
8) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat.
Kegiatan :

a) Fasilitas Penerimaan Pengaduan Masyarakat dengan


capaian yaitu terlaksananya Penerimaan Pengaduan
Masyarakat selama 1 (satu) Tahun.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Sistem informasi manajemen perjalanan dinas belum berjalan
sebagaimana diharapkan, dimana pada kondisi saat ini masih
menggunakan pola pencatatan manual dalam menggunakan
system informasi manajemen perjalanan dinas
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 438


1) Mengikutkan aparat dalam Bintek Sistem Manajemen Informasi
Perjalanan Dinas
2) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan
aplikasi
3) Menyiapkan Program Sistem Informasi Perjalanan Dinas

n. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi


Selatan
Untuk mewujudkan agenda pembangunan dalam RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013, Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah selaku PPKD yang mempunyai fungsi salah satu
diantaranya sebagai entitas pelaporan telah berhasil meraih
penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hal Penyajian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran
2010 serta berhasil menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011 secara
tepat waktu sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang
berlaku, sedangkan dalam melaksanakan fungsi pengendalian
anggaran BPKD Provinsi Sulawesi Selatan telah berhasil
memposisikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah yang
meraih prestasi kecepatan penyerapan dana APBD tertinggi di
Tahun Anggaran 2011.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan melaksanakan 7 program yang selanjutnya
dijabarkan dalam 34 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.33.389.223.335,- realisasi Rp.32.673.327.092,- atau
97,86% dengan penjabaran sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terwujudnya sistem administrasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 439


perkantoran yang tertib, efisien dan efektif pada Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya
pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor dalam
rangka pelayanan dan penatausahaan administrasi
keuangan.
c) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah,
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya
pelayanan dan peningkatan tugas pokok dan fungsi pada
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan,
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan dan
Penggandaan, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
tercapainya pengadaan/penyediaan ATK Barang Cetakan
dan Penggandaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai
yang dapat mendukung suksesnya atau lancarnya
pelaksanaan Tupoksi Pada Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah terpeliharanya sarana dan prasarana yang ada.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya, Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah tersedianya pakaian dinas
beserta perlengkapannya yang diadakan sebanyak 100
pasang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 440


4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terlaksananya peningkatan dan
pengembangan SDM Aparatur Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah, Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tersosialisasinya
Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan perubahannya,
khususnya bidang perencanaan dan penyusunan APBD.
c) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang
Penatausahaan Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah tersosialisasinya peraturan perundang-
undangan bidang penatausahaan keuangan pada 44 SKPD,
13 Biro, 10 UPTD lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan.
d) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah, Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah tersosialisasinya
peraturan perundang-undangan bidang akuntansi dan
pelaporan keuangan daerah pada semua SKPD lingkup
pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Pembinaan dan Penyusunan Laporan Realisasi SP2D SKPD,
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tertibnya
penerbitan SP2D yang menunjang lancarnya pencairan dana
dalam pelaksanaan anggaran.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Triwulan, Semesteran, dan
Tahunan, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 441


tersedianya laporan realisasi APBD, dengan target kinerja
tersusunnya laporan Triwulan, Laporan Semester dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
c) Pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Keuangan BPKD,
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terselenggaranya administrasi pengelolaan keuangan pada
BPKD dengan terwujudnya kinerja penatausahaan,
akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan SKPD.
d) Pelaksanaan Administrasi Kepegawaian, Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengisian data
kepegawaian secara lengkap.
e) Peningkatan Pelayanan Perencanaan Program BPKD
Prov.Sulsel, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya pelaksanaan tugas-tugas penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah Tahun 2011 meliputi penyusunan, Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran 2011 perencanaan
program/kegiatan pada Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2012.
f) Koordinasi, dan Evaluasi Program dan Kegiatan BPKD
Prov.Sulsel, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya koordinasi dan evaluasi program dan
kegiatan BPKD Provinsi Sulawesi Selatan.
g) Evaluasi Kinerja Program BPKD, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah mengevaluasi kendala-kendala
pelaksanaan program/kegiatan yang lalu sebagai bahan
perbaikan untuk perencaan program/kegiatan berikutnya.
h) Reviu Renstra BPKD Prov.Sulsel Tahun 2008 – 2013, Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah revieu Rencana
Strategik Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan yang sinergi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 442


Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Tupoksi BPKD Provinsi
Sulawesi Selatan.
i) Pengelolaan Administrasi Barang dan Jasa, Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya
pencatatan, pelaporan barang dan jasa dan penghapusan
barang inventaris.
j) Monitoring dan Evaluasi Bantuan Keuangan, Sosial dan
Hibah, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya monitoring dan evaluasi pemberian bantuan.
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Kegiatan :
a) Penyusunan APBD Prov.Sulsel, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terwujudnya penyusunan APBD Pokok
dan Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Anggaran 2011.
b) Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terwujudnya Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD).
c) Pengelolaan Administrasi Bagi Hasil, Bunga, Subsidi, Hibah,
Bantuan dan Pembiayaan Daerah, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terlaksananya penatausahaan
Penyaluran Dana Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan serta
Pembiayaan Daerah.
d) Pengelolaan Surat Penyediaan Dana SKPD, Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah terbitnya surat
penyediaan dana untuk 67 SKPD/UPTD/Biro Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
e) Pengelolaan Surat Perintah Pencairan Dana SKPD, Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terbitnya surat
perintah pencairan dana untuk 67 SKPD/UPTD/Biro Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 443


f) Pengelolaan Administrasi Penggajian PNS Provinsi Sulawesi
Selatan, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya penerbitan SP2D Gaji dan administrasinya
untuk 67 SKPD/UPTD/Biro Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan.
g) Pembinaan dan Pengelolaan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah terwujudnya pembinaan dan
pengelolaan penyusunan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2011, pada semua
SKPD/UPTD/Biro Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan, dan tersusunnya Laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2010 dan laporan
Semester I dan Prognosis Enam bulan berikutnya Tahun
Anggaran 2011.
h) Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah dan Sistem Informasi Keuangan Daerah, Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah terimplementasinya
aplikasi program berbasis komputer dalam pengelolaan
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
i) Penyusunan Regulasi Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah tersusunnya beberapa Peraturan
Gubernur antara lain Peraturan Gubernur tentang Sistem
dan Prosedur (SISDUR) dan Peraturan Gubernur tentang SAB
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
j) Pelaksanaan Administrasi Kuasa Bendahara Umum Daerah
(BUD), Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
tersedianya data realisasi pemotongan dan penyetoran,
penerbitan dan pembayaran serta lancarnya SP2D Gaji yang
telah diterbitkan.
7) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 444


a) Evaluasi APBD Kabupaten/Kota, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terwujudnya pembinaan pengelolaan
keuangan daerah, serta mengevaluasi rancangan peraturan
daerah tentang APBD, Perubahan APBD dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD untuk 24
Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
b) Bimbingan dan Monitoring Pengelolaan APBD
Kabupaten/Kota, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah terwujudnya bimbingan dan monitoring pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah
Kabupaten/Kota se Sulsel.
c) Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-
Undangan (Bidang Evaluasi APBD Kabupaten/Kota), Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis bagi Aparat Pengelola
Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sulsel.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan program/kegiatan
umumnya berkaitan dengan terbatasnya SDM yang memiliki
kompetensi yang dapat dilibatkan dalam menunjang
peningkatan kinerja pelaksanaan program/kegiatan yang
direncanakan
2) Dengan terjadinya perubahan peraturan yang menyangkut
pengelolaan keuangan daerah yang sangat cepat, dan disisi lain
terbatasnya kemampuan dalam memenuhi penyusunan
regulasi dan implementasi ditingkat daerah.
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1) Secara kontinyu tetap melakukan pembinaan staf untuk
meningkatkan kompetensi dalam mendukung pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 445


program/kegiatan melalui peningkatan kegiatan pendidikan
dan pelatihan SDM
2) Kegiatan penyusunan dan sosialisasi regulasi pengelolaan
keuangan daerah terus ditingkatkan di tahap berikutnya

o. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Sulsel


Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013,
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai SKPD yang melaksanakan kinerja dalam bidang
penelitian dan pengembangan serta perumusan kebijakan
perencanaan dan kebijakan pelaksanaan pembangunan yang
berkenaan dengan penyelenggaraan penelitian, pengembangan,
pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian serta
adiministrasi dan manajemen kelitbangan di bidang
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Gambaran kinerja yang telah dicapai oleh Balitbangda Prov.
Sulsel selama kurun waktu empat tahun terakhir dapat ditunjukkan
dengan program dan kegiatan yang dapat diimplementasikan untuk
mendukung pencapaian sasaran pada Agenda Pembangunan Sulsel
antara lain: (1) telah dihasilkannya varietas jagung hibrida unggul
Bima-14 Batara dan Bima-15 Sayang dengan potensi hasil 13,2 ton/
ha pipilan kering dengan kadar air 15% dan tahan penyakit bulai
serta penampilan tanaman tetap hijau pada saat panen, hasil
kerjasama dengan Balitbang Kementerian Pertanian RI, ini sangat
mendukung pencapaian produksi jagung 1,5 juta ton pada tahun
2013 (Agenda 2 Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan
Masyarakat); (2) Pembangunan Industri Biskuit Ikan Gabus di
Pinrang, produknya berupa Biskuit Kesehatan Sayang Keluarga
(SAGA), ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemkab Pinrang
dengan Nota Kesepahaman Nomor: 523/4624/Balitbangda dan
nomor: 523/2592/VIII/2009 tanggal 3 Agustus 2009, biskuit ikan
gabus ini merupakan makanan kesehatan untuk mencegah
kekurangan gizi bagi bayi dan balita serta untuk memenuhi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 446


kebutuhan albumin bagi pasien khususnya masyarakat yang kurang
mampu, ini sangat mendukung pencapaian sasaran berkurangnya
jumlah penduduk kurang gizi pada Agenda 1 Peningkatan kualitas
pendidikan dan kesehatan masyarakat. (3) Ditemukannya lima
senyawa kimia sebagai komponen feromon sebagai pemerangkap
hama Penggerek Buah Kakao (PBK) sehingga dapat mengendalikan
hama PBK dan mengurangi kehilangan hasil produksi buah kakao di
Sulsel, ini sangat mendukung pencapaian sasaran produksi kakao
300 ribu ton pada tahun 2013 pada Agenda 2 Peningkatan dan
Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat. (4) Balitbangda Prov. Sulsel
mendapatkan penghargaan atas karya inovasi ”Maysgurt (Susu
Permentasi Jagung), Minuman Probiotik Berbasis Biodiversity
sebagai salah satu dari 102 Inovasi Paling prospektif-2010 dari
Kementerian Riset dan Teknologi RI (5) Pengembangan Energi
Matahari dan Angin Sistem Hibrid untuk Daerah Pedesaan di kab.
Bantaeng (6) Survey Penyusunan Input-Output Antar Sektor di
Sulsel, sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan
ekonomi daerah Sulsel (7) Studi Implementasi Program Pendidikan
dan Kesehatan Gratis di Sulsel, dalam rangka mendukung
pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel (8)
Terpilihnya kembali Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
Ketua Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah (FKKD) di Wilayah
Indonesia Timur Periode 2010 - 2013, (9) Balitbangda Prov. Sulsel
telah melakukan kerjasama dengan lembaga litbang antara lain :
(a) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang Penelitian,
Pengkajian, Pengembangan dan Pemanfaatan Sumberdaya
Manusia, SDA dan Lingkungan Hidup di Sulsel, (b) Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Republik
Indonesia tentang Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian Spesifik Lokasi Berkelanjutan di Prov. Sulsel. (c) Badan
Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan
RI tentang Penelitian dan Pengembangan teknologi kelautan dan
perikanan berkelanjutan di Prov. Sulsel (d) Pemerintah Provinsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 447


Sulawesi Selatan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) tentang Pengkajian, Penerapan dan
pemasyarakatn teknologi untuk mendukung pembangunan daerah
Prov. Sulsel (e) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor - LIPI tenatng Pembangunan dan Pengelolaan
Kebun Raya Pucak Prov. Sulsel (f) Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Prov. Sulsel dengan Asisten Deputi
Penguatan Kerjasama Kelembagaan Deputi Bidang Perumahan
Swadaya Kementerian Perumahan Rakyat tentang Penelitian dan
pengembangan dalam bidang perumahan swadya di Prov. Sulsel, ini
menunjukkan bahwa kinerja Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan
semakin baik.
Pencapaian kinerja Balitbangda Prov. Sulsel Tahun 2011
dengan melaksanakan 9 program yang selanjutnya dijabarkan
dalam 38 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.5.827.256.000,- realisasi Rp.5.756.115.240,- atau 98,79%
dengan penjabaran sebagai berikut:

a) Program dan Kegiatan


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan
Perpustakaan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
meningkatnya kualitas ketatalaksanaan administrasi
perkantoran dan perpustakaan sesuai kebutuhan dan jadwal
waktu yang ditentukan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
persediaan sarana dan prasarana aparatur dan perbaikan/
pemeliharaan prasarana kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 448


3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Belanja Pakaian Aparatur. Hasil yang dicapai dalam kegiatan
ini adalah, tersedianya pakaian dinas harian, pakaian
olahraga, dan pakaian batik pegawai dalam meningkatkan
kedisiplinan berpakaian pegawai Balitbangda Provinsi
Sulawesi Selatan.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia Aparatur. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
kualitas sumberdaya aparatur Balitbangda Provinsi Sulawesi
Selatan yang kapabel dan handal melalui sosialisasi, kursus-
kursus, bimbingan teknis dan pelatihan baik struktural
maupun fungsional.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Pengelolaan Penatausahaan Keuangan. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, terkoordinasinya pengajuan
dokumen SPM secara baik serta tersusunnya laporan
keuangan Balitbangda tahun 2011.
b) Evaluasi dan Koordinasi Administrasi Keuangan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terkendalinya
pelaksanaan administrasi keuangan yang lebih baik dan
akurat, serta tersedianya data dan informasi hasil evaluasi
dan koordinasi administrasi keuangan.
c) Identifikasi Kebutuhan Litbang. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, terencananya dan teridentifikasinya
kegiatan Litbang yang dibutuhkan oleh SKPD dalam lingkup
wilayah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan
kabupaten/kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 449


d) Pelaksanaan Seleksi Proposal Kegiatan Litbang. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya seleksi
proposal kegiatan Litbang yang transparan dan akuntabel.
e) Fasilitasi Operasional Dewan Riset Daerah (DRD). Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terjalinnya kerjasama
antara Balitbangda Prov. Sulsel dengan DRD dalam
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan khususnya
dalam penyusunan Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada)
dan Draft Agenda Riset Daerah (ARD) Prov. Sulsel sebagai
acuan penelitian dan pengembangan bidang Iptek di Sulsel.
f) Penyusunan Buku Rekomendasi Tindak Lanjut Hasil-hasil
Litbang. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
tersusunnya program/kegiatan pembangunan berdasarkan
rekomendasi kebijakan hasil litbang, baik pada tingkat
provinsi maupun kabupaten/kota.
g) Sosialisasi Hasil-hasil Riset dan Teknologi. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya pemahaman SKPD
dan Stakeholder terhadap pentingnya pemanfaatan hasil-
hasil Riset dan Teknologi.
h) Pameran Hasil Riset/Inovasi Kebangkitan Teknologi. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terimplementasinya
hasil-hasil riset dan inovasi kebangkitan teknologi daerah
dan meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap Iptek
melalui pameran hasil riset/inovasi teknologi.
i) Pengembangan Riset Agro Botanical Garden pada Kebun
Raya Pucak. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
terkumpulnya koleksi tanaman spesifik Sulsel,
terindikasinya jenis tanaman langka, berkembangnya
tanaman koleksi kebun raya, terjaganya kemurnian
tanaman khususnya tanaman anggrek endemik, dan
sebagai pusat penelitian agro botani dan pusat wisata
pendidikan Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 450


j) Pengembangan Jaringan Kelitbangan Daerah dan Regional.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
berkembangnya sistem jaringan informasi penelitian,
pengkajian dan pengembangan sebagai wadah untuk
memperoleh informasi secara cepat dan akurat, dan
terkoordinasinya program dan kegiatan tahunan bidang
riset antar seluruh lembaga riset di Sulsel, regional dan
nasional.
k) Pelaksanaan Lomba Karya Ilmiah. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, dihasilkannya empat teknologi terapan
terbaik yang dapat diimplementasikan untuk pembangunan
daerah dan akan diusulkan untuk mendapatkan
penghargaan inovasi paling prospektif dari Kementerian
Riset dan Teknologi RI.
l) Operasional Stasiun Litbang Teknologi Perikanan dan
Kelautan Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya kualitas
sarana penunjang operasional stasiun litbang teknologi
perikanan dan kelautan serta berfungsinya
stasiun/laboratorium dalam melakukan penelitian dan
pengembangan teknologi perikanan dan kelautan.
m) Pengembangan Sistem Informasi Riset dan Teknologi. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, berkembangnya
sistem jaringan informasi penelitian, pengkajian dan
pengembangan, serta meningkatnya kualitas penyebaran
data dan informasi hasil Litbang sehingga mempermudah
bagi pengguna mangakses hasil-hasil Litbang yang
diperlukan.
n) Pengelolaan Izin/Rekomendasi Penelitian Tahun 2011. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, kegiatan penelitian
dan pengembangan yang dilakukan oleh mahasiswa,
perguruan tinggi, peneliti umum dan komersial dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 451


berjalan dengan lancar dan terkoordinasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
o) Pengembangan Media Litbang. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, hasil–hasil penelitian dan
pengembangan, riset dan teknologi baik yang dilaksanakan
oleh Balitbangda Prov.Sulsel maupun melalui kerjasama
dengan instansi terkait dapat dipublikasikan, sehingga
media litbang menjadi salah satu wadah komunikasi dan
publikasi hasil-hasil litbang.
p) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Kelitbangan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terjalinnya sinergitas
perencanaan program dan kegiatan litbang antara pusat
dan daerah, serta antar daerah dengan lebih baik, dan
dihasilkannya rumusan-rumusan kebijakan strategis litbang
untuk pembangunan daerah.
q) Peningkatan Operasional Umum. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, tersedianya data dan informasi
ketatalaksanaan administrasi umum sesuai jadwal dan
waktu kebutuhan, sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan
penelitian dan pengembangan.
r) Evaluasi Kinerja Program Balitbangda. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya kinerja
Balitbangda Prov. Sulsel dalam mendukung kebijakan
Pemprov.Sulsel.
s) Peningkatan Pelayanan Perencanaan Program Balitbangda.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
kualitas pelayanan perencanaan program Balitbangda
dalam mendukung pencapaian tujuan perencanaan
Pemprov.Sulsel.
t) Penyusunan dan Sosialisasi Term Of Reference (TOR)
kegiatan Litbang. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, tersedianya Kerangka Acuan (Term Of Reference)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 452


litbang tahun 2012 dan Pedoman Litbang sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan Litbang tahun 2012.
u) Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Litbang. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terkendalinya
kegiatan Balitbangda secara efektif dan efisien sesuai
dengan Perencanaan Balitbangda Prov.Sulsel.
6) Program Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan
Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan :
a) Analisis Dampak Pelayanan Kesehatan Geratis di Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah:
- Dampak pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat dari
segi Aksesibilitas kebijakan pelayanan kesehatan gratis
mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan sejak diterapkannya program
kesehatan gratis Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010
dan mayoritas masyarakat sudah berprilaku sehat.
- Dampak pelayanan kesehatan gratis bagi provider
pelayanan kesehatan terjadi peningkatan beban kerja
yang dirasakan oleh petugas kesehatan.
- Dampak pelayanan kesehatan gratis bagi pemberi jasa
asuransi kesehatan adalah timbulnya permasalahan
pasien lintas batas, tariffdan jasa pelayanan yang berbeda
antar daerah, transparansi pengguna anggaran.
b) Analisis Sumber-sumber Dana Pendidikan di Sulsel. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah:
- Pengelolaan dan pemanfaatan dana Pendidikan Gratis di
Sulsel telah dapat meningkatkan akses pendidikan.
- Azas-azas pengeloalaan dan pemanfaatan dana
pendidikan gratis di Sulsel, dimana sejumlah indikator
yang bersinergi yakni parameter perencanaan dimana
mayoritas sekolah telah melibatkan kepala sekolah, guru,
bendahara, dan komite sekolah dalam penyusunan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 453


perencanaan program pendidikan gratis; parameter
pelaksanaan umumnya sekolah telah menggunakan
papan pengumuman guna menginformasikan
pemanfaatan dana pendidikan gratis; parameter
monitoring dan evaluasi umumnya tim pengendali telah
berkunjung dua sampai empat kali di sekolah-sekolah.
- Efektivitas dan efisiensi pengelolaan dan pemanfaatan
dana pendidikan gratis telah dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Sulsel dapat dilihat dari
peningkatan prosentase kelulusan ujian nasional dan
rata-rata nilai ujian nasional dari tahun ke tahun,
meningkatnya persentase siswa naik kelas dan
menurunnya siswa tinggal kelas, meningkatnya kinerja
guru sebagai konpensasi yang diperoleh dari adanya
dana pendidikan gratis
7) Program Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan
Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat
Kegiatan :
a) Isolasi/Identifikasi Senyawa Kimia Peenarik Hama PBK
(Tahap II). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
telah berhasil disintesis lima senyawa kimia dan hasil uji
coba menunjukkan formula gabungan dari lima senyawa
kimia sebagai komponen feromon telah berhasil digunakan
sebagai pemerangkap hama Penggerek Buah Kakao (PBK).
b) Pengembangan Varietas Jagung Hibrida Unggul (Batara–1
dan Sayang–1). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
Luasan pertanaman yang dapat ditanami benih sebar
hibrida F1 (Bima-14 Batara dan Bima-15 Sayang) dari hasil
kegiatan perbanyakan pada MH2011 seluas 225 ha dengan
potensi hasil 12 ton/ha pipilan kering dengan kadar air 15%
dan ketersediaan benih untuk musim tanam gadu tahun
2012 dapat tersedia tepat waktu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 454


c) Survey Penyusunan Input-Output Antar Sektor di Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
beberapa sektor yang dominan memacu pertumbuhan
ekonomi di Sulsel seperti sektor industri pengolahan,
bangunan, angkutan, dan komunikasi dominan berpengaruh
terhadap pendapatan masyarakat di Sulsel dan Sektor
industri pengolahan, bangunan dan pertambangan serta
galian potensial menciptakan lapangan kerja.
8) Program Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan
Perwujudan Keunggulan Lokal Untuk Memicu Laju
Pertumbuhan Perekonomian
Kegiatan :
a) Fasilitasi Pengembangan Produk Pangan Kesehatan Dari
Ikan Gabus di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah menghasilkan produk biscuit berbahan
ikan gabus berupa makanan tambahan untuk balita dan
supplement bagi kesehatan orang dewasa dan manula.
9) Program Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Penguatan
Kelembagaan Pemerintah
Kegiatan :
a) Peningkatan Kapasitas Perencanaan Litbang Isu-Isu
Strategis Bidang Ekonomi. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah data dan informasi perencanaan litbang
isu-isu strategis bidang ekonomi.
b) Peningkatan Kapasitas Perencanaan Litbang Isu-Isu
Strategis Bidang Sosial dan Kelembagaan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah tersedianya data dan
informasi perencanaan litbang isu-isu strategis bidang sosial
dan kelembagaan.
c) Peningkatan Kapasitas Perencanaan Litbang Isu-isu
Strategis Bidang SDA, Lingkungan dan Teknologi. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, tersedianya data dan
informasi perencanaan litbang isu-isu strategis bidang SDA,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 455


lingkungan dan teknologi, antara lain quick research studi
kawasan konservasi laut di Sulsel, FGD Pengembangan
Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kerbau Belang dan komoditas
Kakao.
d) Penelitian Indikator Daya Saing Teknologi di Sulsel. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, tersedianya data
dan informasi daya saing teknologi di Sulsel.
e) Survey Penyusunan Data Base Sumberdaya Alam dan
Teknologi di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, tersedianya data dan informai potensi
sumberdaya alam di Sulawesi Selatan.
f) Survey Ekspektasi Publik terhadap Kebijakan Pemerintah
Daerah di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah Ekspektasi masyarakat terhadap tingkat
keberhasilan pembangunan untuk pendidikan dan
kesehatan gratis dianggap berhasil, sebanyak 57,1%
masyarakat menganggap berhasil di sektor pendidikan dan
56% di sektor kesehatan; Kabupaten yang berhasil
melaksanakan pendidikan dan kesehatan gratis adalah kab.
Gowa, Bantaeng, Sidrap, Takalar dan Luwu Timur, Persepsi
masyarakat terhadap kondisi politik, keamanan, penegakan
hukum dan infrastruktrur menganggap biasa saja,
Masyarakat menganggap puas terhadap pelayanan
perizinan di seluruh kabupaten/kota di Sulsel

g) Peta Informasi Sosial Ekonomi. Hasil yang dicapai dalam


kegiatan ini adalah, Jumlah penduduk Sulsel menurut
perhitungan DAU pada tahun 2010 berjumlah 7.908.519 jiwa
dengan mengalami peningkatan rata-rata sekitar 99 ribu
jiwa per tahun selama periode 2005-2009, dengan
pertumbuhan penduduk selama periode 2006-2010 tumbuh
sebesar 1,34% pertahun; Tingkat pengangguran terbuka di
Sulsel dalam periode 2006-2009 memperlihatkan keadaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 456


semakin membaik. Keadaan itu digambarkan angka tingkat
pengangguran terbuka pada Agustus 2006 sebesar 12,32%
dan menjadi 8,90% pada Agustus 2010; Periode 2007-2009
nampak jumlah dan persentase penduduk miskin terlihat
menurun hingga tahun 2010 dengan persentase 13,41%;
Selam periode tahun 2006-2010, angka Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) telah mengalami peningkatan
rata-rata per tahun sebesar 2,06.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1. Kurang jelasnya nomenklatur lembaga litbang atau tidak
adanya pasal tersendiri yang mengatur secara tegas dan jelas
pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Organisasi Perangkat Daerah
2. Kurang jelasnya Tupoksi Lembaga Litbang pada Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah, Provinsi dan Kab/Kota.
3. Masih minimnya alokasi dana untuk kegiatan Litbang sehingga
membatasi dinamisasi ruang lingkup kegiatan Litbang dalam
penyediaan data dan informasi actual terhadap permasalahan-
permasalahan yang berkembang selama kurung waktu satu
tahun anggaran.
4. Masih terbatasnya jumlah pejabat fungsional peneliti dan
perekayasa yang saat ini jumlahnya hanya 2 orang.
Solusi
1) Terhadap kurang jelasnya nomenklatur Lembaga Litbang atau
tidak adanya Pasal tersendiri yang mengatur secara tegas dan
jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007
tentang Pedoman Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan
terkait kurang jelasnya Tupoksi Lembaga Litbang pada
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah, Provinsi dan Kab/Kota telah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 457


dibahas pada Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Penelitian
dan Pengembangan tahun 2011.
2) Menyusun Program dan Kegiatan yang sifatnya Implementatif
yang dapat dimanfaatkan langsung oleh stakeholder dan
sebagai bahan pertimbangan bagi Tim Anggaran untuk
Peningkatan jumlah anggaran penelitian dan pengembangan
minimal 1% dari total APBD Provinsi Sulawesi Selatan untuk
memenuhi kebutuhan stakeholder litbang untuk perumusan
kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
3) Mengusulkan tenaga fungsional peneliti dan perekayasa baik
dengan jalur impassing maupun formasi baru.

p. Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan


Inspektorat Provinsi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
sebagai lembaga pengawasan internal pemerintah yang melakukan
pengawasan pada penyelenggaraan urusan penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Pada RKPD Sulawesi Selatan Tahun Anggaran
2011 melaksanakan 13 Program dan 52 Kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.12.320.000.000,- realisasi Rp.11.664.956.479,-
atau 94,68 % yang dijabarkan sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan:
a) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang
dicapai, tersedianya pelayanan jasa surat menyurat.
b) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air.
Hasil yang dicapai, tersedianya media komunikasi telepon,
faximile, air PDAM, dan daya listrik.
c) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 458


tersedianya kelengkapan perizinan kendaraan
dinas/operasional.
d) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang
dicapai, terpeliharanya kebersihan dan kenyamanan kerja.
e) Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil
yang dicapai, terpeliharanya peralatan kerja (komputer).
f) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai,
tersedianya alat tulis kantor..
g) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
Hasil yang dicapai, tersedianya barang cetakan dan
penggandaan..
h) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/
Penerangan Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai,
tersedianya daya, instalasi listrik dan penerangan bangunan
kantor.
i) Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
Hasil yang dicapai, tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor..
j) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan. Hasil yang dicapai, tersedianya bahan
bacaan dan peraturan perundang-undangan.
k) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang
dicapai, tersedianya makanan dan minuman pegawai, dan
tamu.
l) Kegiatan Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar
Daerah. Hasil yang dicapai, tersedianya makanan dan
minuman pegawai, dan tamu.
m) Kegiatan Peningkatan Administrasi Umum. Hasil yang
dicapai, terlaksananya penataan administrasi barang dan
jasa.
n) Kegiatan Peningkatan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang
dicapai, terlaksananya penataan administrasi kepegawaian.
o) Kegiatan Pemantapan Jabatan Fungsional. Hasil yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 459


dicapai, tersedianya data perencanaan pengembangan
jabatan fungsional.
p) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional. Hasil
yang dicapai adalah terlaksananya angka kredit bagi
pejabat fungsional auditor.
q) Kegiatan Pelaksanaan Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah. Hasil yang dicapai, terlaksananya Sistem
Informasi Keuangan Pemerintah Daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan:
a) Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pengadaan mobil dinas
pimpinan..
b) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai, terlaksananya tersedianya perlengkapan
gedung kantor (AC).
c) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Kantor/Meubeleur. Hasil
yang dicapai, tersedianya meja dan kursi kerja bagi Irbanwil
dan staf.
d) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pemeliharaan gedung kantor.
e) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pemeliharaan mobil jabatan.
f) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai, terlaksananya
pemeliharaan kendaraan dinas/ operasional.
g) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor. Hasil yang dicapai, terlaksananya pemeliharaan
perlengkapan gedung kantor (AC).
h) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur. Hasil yang
dicapai, terlaksananya pemeliharaan meubeler.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 460


a) Kegiatan Pengadaan Mesin/Kartu Absensi. Hasil yang
dicapai, meningkatnya disiplin aparatur daerah.
b) Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya. Hasil yang dicapai, tersedianya pakaian
dinas bagi aparat Inspektorat Prov. SulSel.
c) Kegiatan Pengadaan Pakaian Olahraga. Hasil yang dicapai,
tersedianya pakaian olahraga bagi aparat Inspektorat Prop.
SulSel.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan:
a) Kegiatan Pendidikan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai,
terlaksananya bimbingan teknis untuk aparat pengawasan.
b) Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan. Hasil
yang dicapai, tersedianya pakaian dinas bagi aparat
Inspektorat Prop. SulSel.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai, terlaksananya penyusunan
LAKIP Inspektorat 2010.
b) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pengelolaan administrasi
keuangan.
c) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran. Hasil yang dicapai, terlaksananya laporan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD.
d) Kegiatan Peningkatan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.
Hasil yang dicapai, terlaksananya laporan laporan keuangan
tahun 2010.
e) Kegiatan Peningkatan Perencanaan dan Pengendalian
Pengawasan. Hasil yang dicapai, terlaksananya rencana
program, RKA-SKPD Pokok, DPA SKPD Pokok, RKA-SKPD

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 461


Perubahan, DPA-SKPD Perubahan, PKPT dan kajian masalah
khusus serta Laporan Daftar Objek Pemeriksaan.
f) Kegiatan Peningkatan Administrasi Keuangan. Hasil yang
dicapai, terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan.
6) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
Kegiatan:
a) Kegiatan Pelatihan Teknis Fungsional Pengawasan. Hasil
yang dicapai, kepesertaan mengikuti bimbingan teknis
fungsional bagi aparat pengawas.
b) Kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri dan Penyertaan pada
Diklat Instansi Terkait. Hasil yang dicapai terlaksananya PKS
dan kepesertaan mengikuti aparat Inspektorat pada Diklat
terkait.
c) Kegiatan Pendidikan Fungsional. Hasil yang dicapai,
tersedianya data perencanaan pengembangan jabatan
fungsional.
7) Program Peningkatan Kapasitas dan Intensitas Pengawasan
Internal dan Pengendalian dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH.
Kegiatan:
a) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan. Hasil yang
dicapai, terlaksananya monitoring dan pengujian tindak
lanjut hasil pemeriksaan.
b) Kegiatan Ekspose Hasil Pemeriksaan dan Penyusunan LHP.
Hasil yang dicapai, terlaksananya ekspose pokok-pokok
hasil pemeriksaan untuk penyusunan Laporan Hasil
Pemeriksaan.
c) Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala.
Hasil yang dicapai, terlaksananya pemeriksaan internal
secara berkala di lingkup unit kerja propinsi dan kab/kota.
d) Kegiatan Koordinasi Pengawasan Yang Lebih
Komprehensif . Hasil yang dicapai, terlaksananya evaluasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 462


dan monitoring program strategis Pemprov Sulsel.
e) Kegiatan Pengelolaan Temuan Hasil Pemeriksaan. Hasil
yang dicapai, terlaksananya inventarisasi temuan hasil
pemeriksaan.
f) Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pemutahiran data TLHP.
g) Kegiatan Evaluasi dan Monitoring Program Strategi. Hasil
yang dicapai, terlaksananya evaluasi dan monitoring
program strategis Pemprov. SulSel.
h) Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Hasil yang dicapai, terlaksananya kegiatan evaluasi
terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.
i) Kegiatan Pendampingan Satuan kerja Perangkat Daerah .
Hasil yang dicapai, terlaksananya pendampingan satuan
kerja perangkat daerah.
8) Program Pengembangan Standar dan Prosedur Pengawasan
Kegiatan:
a) Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan. Hasil yang dicapai, terlaksananya penyusunan
kebijakan pengawasan.
9) Program Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama antar
Pemerintah Daerah.
Kegiatan:
a) Kegiatan Rapat Koordinasi, Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah. Hasil yang dicapai, terlaksananya
koordinasi pengawasan dengan pemerintah kab/kota.
10)Program Pemantapan Pembudayaan Pengawasan dan Hasil-
hasil Pengawasan.
Kegiatan:
a) Kegiatan Gelar Pengawasan Tingkat Provinsi. Hasil yang
dicapai, terlaksananya Gelar Pengawasan Tingkat Provinsi.
b) Kegiatan Sosialisasi Pengawasan. Hasil yang dicapai,
terlaksananya sosialisasi pengawasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 463


11)Program Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Kegiatan:
a) Kegiatan Clearing House Pengadaan Barang dan Jasa. Hasil
yang dicapai, terlaksananya clearing house pengadaan
barang dan jasa.
b) Kegiatan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa. Hasil yang
dicapai, terlaksananya evaluasi pengadaan barang dan jasa.
12)Program Peningkatan Intensitas dan Responsibilitas
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Kegiatan :
a) Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat. Hasil yang
dicapai, terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat.
13)Program Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan:
a) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan.
Hasil yang dicapai, tersedianya media informasi
pengawasan berbasis internet.

Permasalahan dan Solusi


Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap
ketidakpatuhan peraturan perundang-undangan, maka
dibutuhkan penguatan sistem pengendalian internal pada setiap
SKPD sebagai benteng pertama jika terjadi penyimpangan dan
capacity building secara berkelanjutan pada lembaga
pengawasan Internal yang dapat menjalankan fungsi quality
assurer dan katalis mengawal jalannya penyelenggaraan
pemerintahan daerah .

q. Kantor Penghubung Pemda Provinsi Sulawesi Selatan


Untuk pencapaian kinerja Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi
Selatan, maka pada RKPD Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan
melaksanakan 1 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 3

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 464


kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.533.700.000,-
realisasi Rp.12.287.381.770,- atau 98,03% dengan penjabaran
sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Penunjang Sarana dan Prasarana dengan kegiatan:
a) Pengadaan fasilitas kebutuhan Mess Pemda Prov. Sulsel di
Jakarta dengan capaian tersedianya fasilitas penunjang
kebutuhan pelayanan aparatur pada Kantor
Penghubung/Mess di Jakarta
b) Pengadaan fasilitas kebutuhan Mess Pemda Prov. Sulsel di
Surbaya dengan capaian tersedianya fasilitas penunjang
kebutuhan pelayanan aparatur pada Kantor
Penghubung/Mess di Surabaya
c) Pengadaan fasilitas kebutuhan Mess Pemda Prov. Sulsel di
Bali dengan capaian tersedianya fasilitas penunjang
kebutuhan pelayanan aparatur pada Kantor
Penghubung/Mess di Bali

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain:
1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang tersedia pada Kantor
Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga
mengakibatkan tumpang tindih tugas pokok dan fungsi
2) Minimnya fasilitasi kamar penginapan yang tersedia pada
Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan di Jakarta
disebabkan bangunan Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi
Selatan yang masuk ke dalam lokasi cagarbudaya sehingga
tidak memungkinkan untuk diadakan penambahan kamar.
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 465


1) Dibutuhkan penambahan Sumber Daya Manusia yang
kompeten untuk menunjang tugas-tugas pada Kantor
Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan di Jakarta
2) Dibutuhkan lokasi baru dalam rangka penambahan fasilitas
kamar pada Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan di
Jakarta, mengingat tingginya volume kedatangan tamu-tamu
yang bertugas dinas ke Jakarta.
r. Badan Lintas Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk pencapaian kinerja Badan Lintas Kabupaten/Kota, maka
pada RKPD Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan melaksanakan
30 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 44 kegiatan dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.3.955.000.000,- realisasi
Rp.3.868.417.686,- atau 97,81% dengan penjabaran sebagai
berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran, dengan
kegiatan :

Kegiatan :

a) Penyedia Jasa Kantor dan Bahan Pakai Habis. Hasil yang


dicapai, terlaksananya kegiatan surat menyurat komunikasi,
dan terpenuhinya kebutuhan air, listrik, bahan pakai habis
kantor dan rumah jabatan Tahun 2011.
b) Pembinaan Administrasi Umum. Hasil yang dicapai
tersedianya laporan bagian umum baik triwulan maupun
semester sesuai mekanisme yang berlaku.
c) Pembinaan Administrasi Kepegawain. Hasil yang dicapai
tersedianya laporan kepegawaian baik triwulan maupun
semester sesuai mekanisme yang berlaku
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
kegiatan
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang
dicapai, terwujudnya sarana penunjang aktivitas kedinasan
sehari – hari.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 466


b) Pengadaan Perlengkapan Kantor/meubeleur. Hasil yang
dicapai, termamfaatkannya meubeleur sebagai sarana
penunjang tupoksi.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor dan rumah
jabatan. Hasil yang dicapai, terciptanya kondisi halaman
gedung kantor dan rumah jabatan yang refresentatif.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Opearsional.
Hasil yang dicapai, terciptanya kondisi kendaraan dinas
yang layak jalan guna memperlancar tugas operasional.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga Dinas. Hasil yang dicapai, terciptanya kondisi
peralatan kantor maupun rumah jabatan yang layak pakai.
f) Pengadaan Gorden Kantor. Hasil yang dicapai, terciptanya
kondisi kantor yang nyaman.
g) Pengadaan Peralatan Elektronik Kantor dan Rumah Jabatan.
Hasil yang dicapai, termanfaatkannya peralatan elektronik
kantor dan rumah jabatan dalam menunjang pelaksanaan
tupoksi
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya. Hasil yang
dicapai, terciptanya kerapihan dan disiplin berpakaian bagi
aparatur.
b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari – hari tertentu. Hasil yang
dicapai, terciptanya kerapihan dan disiplin berpakaian bagi
aparatur.
c) Pemutakhiran Data dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan.
Hasil yang dicapai, terwujudnya pemutakhiran data dan
tindak lanjut hasil pengawasan
4) Program Peningkatan SDM Aparatur, dengan kegiatan :
a) Pendidikan, Pelatihan dan Sosialisasi Peraturan Perundang
Undangan. Hasil yang dicapai, terwujudnya SDM Aparatur
yang Profesional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 467


5) Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan kegiatan :
a) Peyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kenerja
SKPD. Hasil yang dicapai, tersedianya laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
b) Penyusunan Program Kerja dan Anggaran SKPD. Hasil yang
dicapai, tersedianya program kerja dan anggaran SKPD
Tahun Anggan 2011.
c) Peyusunan Laporan Keuangan SKPD. Hasil yang dicapai,
tersedianya Laporan Keuangan SKPD, seperti Neraca,
Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.
d) Peyusunan Laporan Pertanggungjawaban SKPD. Hasil yang
dicapai, tersedianya Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan baik laporan bulanan, triwulan dan semester
Tahun Anggaran 2011.
e) Belanja Jasa Pengelola Keuangan. Hasil yang dicapai,
terwujudnya pengelolaan keuangan SKPD Tahun 2011
sesuai ketentuan yang berlaku.
6) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan
kegiatan :
a) Rapat Rapat Koordinasi, Konsultasi dan Soaialisasi Kegiatan
Dalam dan Luar Daerah. Hasil yang dicapai, terjalinnya
hubungan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait
baik instansi vertikal, pemerintah daerah dn pemerintah
Provinsi
7) Program Penyelesaian Konflik Pertanahan, dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Koordinasi Permasalahan Pertanahan. Hasil
yang dicapai, teridentifikasinya masalah masalah
pertanahan di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.
8) Program Peningkatan Pendapatan Daerah dan penegakan Perda
dibidang pendapatan, dengan kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 468


a) Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Pungutan PBB, PAD,
BPHTB serta PPh. Hasil yang dicapai, tersedianya laporan
dan teridentifikasinya masalah masalah dalam peningkatan
pendapatan daerah dan penegakan perda di bidang
pendapatan di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.
9) Program Peningkatan Koordinasi dan kerjasama antar
Pemerintah Daerah, dengan kegiatan :
a) Memantau dan Memfasilitasi rencana penanganan sengketa
Batas Wilayah. Hasil yang dicapai, tersedianya laporan dan
teridentifikasinya masalah masalah dalam penanganan
sengketa Batas Wialyah di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.
10) Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat
dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Koordinasi masalah keamanan dan
ketertiban Masyarakat. Hasil yang dicapai, tersedianya
laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
pemeliharaan ketentraman, ketertiban masyarakat dan
pencegahan tindak kriminal di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja
11)Program Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV,AIDS,
dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Koordinasi tentang Narkoba, HIV, AIDS
dengan anggaran sebesar Rp. 33.365.400,-. Hasil yang
dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan
penagnanan korban HIV dan AIDS di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja
12)Program Peningkatan Intensitas dan Responsibilitas pananganan
pengaduan masyarakat, dengan kegiatan :
a) Koordinasi dan Monitoring Pengaduan Masyarakat. Hasil
yang dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya
masalah masalah dalam peningkatan Intensitas dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 469


responsibilitas penanganan pengaduan Masyarakat di
kabupaten dan kota dalam wilayah kerja
13)Program Pembinaan Administrasi Desa, dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Kordinasi Peningkatan Administrasi Desa
dan Kelurahan. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan
teridentifikasinya masalah masalah dalam pembinaan
administrasi desa dan kelurahan di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja
14)Program Pembinaan Administrasi Kependudukan, dengan
kegiatan :
a) Monitoring dan Kordinasi Peningkatan Administrasi
Kependudukan. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan
teridentifikasinya masalah masalah dalam pembinaan
administrasi kependudukan di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja
15) Program Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Mendukung
pencapaian Surplus 2 Juta Ton Beras dan 1,5 Juta Ton Jagung,
dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Pemantauan Pelaksanaan peningkatan
Produksi Padi dan Jagung. Hasil yang dicapai, terciptanya
laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
peningkatan Produksi Padi dan Jagung mendukung
pencapaian surplus 2 juta ton beras dan 1,5 juta ton
jagung di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja
16) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif UKM, dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Pemantauan Pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan komptitif UKM . Hasil yang
dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pengembangan kewirausahaan dan
keunggulan komptitif UKM di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.
17) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan , dengan kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 470


a) Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan .
Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan
teridentifikasinya masalah masalah dalam pelaksanaan
rehabilitasi hutan dan lahan di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.
18) Program Pemulihan Produksi dan Mutu kakao , dengan
kegiatan :

a) Monitoring dan Pemantauan gerakan nasional peningkatan


produksi dan mutu kakao. Hasil yang dicapai, terciptanya
laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
pelaksanaan peningkatan produksi dan mutu kakao di
kabupaten dan kota dalam wilayah kerja
19) Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Jalan dan
Jembatan, dengan kegiatan :

a) Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan


Prasarana jalan dan Jembatan. Hasil yang dicapai,
terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian
Prasarana jalan dan Jembatan di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja.
20) Program Pengembangan Pengelolaan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan :

a) Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Irigasi.


Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan
teridentifikasinya masalah masalah dalam Pelaksanaan
pengembangan pengelolaan irigasi,rawa dan jaringan
pengairan lainnya di kabupaten dan kota dalam wilayah
kerja.
21) Program Pengendalian Pemamfaatan Ruang, dengan kegiatan :

a) Monitoring dan Koordinasi Kegiatan Pengendalian


pemamfaatan ruang. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan
dan teridentifikasinya masalah masalah dalam Pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 471


pengendalian pemamfaatan ruang di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja
22) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan
kegiatan :

a) Monitoring dan Koordinasi Peningkatan Kualitas


Kelembagaan Koperasi. Hasil yang dicapai, terciptanya
laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
Pelaksanaan Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi di
kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.
23) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan,
dengan kegiatan :

a) Koordinasi dan Monitoring pelaksanaan pendidikan gratis


dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hasil yang
dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pelaksanaan pendidikan gratis dan
penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.
24) Program Upaya PeningkatanKesehatan Masyarakat, dengan
kegiatan :

a) Koordinasi dan Monitoring pelaksanaan pelayanan


kesehatan gratis. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan
dan teridentifikasinya masalah masalah dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan gratis di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.
25) Program Peningkatan Koordinasi dan Pelayanan Ibaddah haji,
dengan kegiatan :

a) Monitoring dan Pendataan Jamaah Haji dan BAZIS. Hasil


yang dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya
masalah masalah dalam peningkatan koordinasi dan
pelayanan ibadah haji dan BAZIS di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 472


26) Program Pembinaan dan Peningkatan Pengawasan
Ketenagakerjaan, dengan kegiatan :

a) Monitoring dan koordinasi ketenagakerjaan. Hasil yang


dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pelaksanaan pembinaan dan peningkatan
pengawasan ketenagakerjaan di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja.

27) Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata, dengan


kegiatan :

a) Monitoring dan koordinasi kepariwisataan. Hasil yang


dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pelaksanaan pengembangan kemitraan
pariwisata di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja

28) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana,


dengan kegiatan :

a) Koordinasi dan Monitoring penanggulagan bencana. Hasil


yang dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya
masalah masalah dalam pelaksanaan pencegahan dini dan
penanggulangan bencana di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.

29) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,


dengankegiatan :

a) Koordinasi dan Pendataan Panti Asuhan, Anak Cacat dan


Eks Penyandang Penyakit Sosial. Hasil yang dicapai,
terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah masalah
dalam pelaksanaan dalam pemberdayaan kelembagaan
kesejateraan sosial di kabupaten dan kota dalam wilayah
kerja.

30) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan :

a) Koordinasi dan Pendataan Pendistribusian Obat Obatan.


Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan
teridentifikasinya masalah masalah dalam pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 473


pendistribusian obat obatan di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Permasalahan Badan Lintas Kabupaten dan Kota Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
pada 10 Kabupaten dan Kota di Wilayah Kerja Badan Lintas Kabupaten
dan Kota. Dengan hanya memamfaatkan sarana dan mobilitas yang
terbatas yaitu kendaraan dinas roda 4(empat) yang bisa
dimamfaatkan dimana salah satu Bidang (Bidang Kemasyarakatan)
belum mempunyai kendaraan dinas roda 4 (empat).

Solusi

Mengusulkan pengadaan kendaraan dinas roda 4 (empat) pada tahun


Anggaran 2012 dan telah disetujui oleh Tim Anggaran Eksekutif dan
DPRD Provinsi Sulawesi Selatan satu buah kendaraan roda 4 (empat)
diperuntukkan kendaraan operasional Kepala Badan, kemudian
kendaraan dinas kepala Badan akan dipergunakan oleh Kepala Bidang
Kemasyarakatan sesuai petunjuk Pimpinan dan dan Anggota Komisi A
DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada Saat Pembahasan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012.

s. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan


Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013,
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai SKPD
yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam bidang
penyelenggaraan pemerintahan daerah pada pengelolaan
pendapatan daerah mencapai kinerja sebesar 98,84 %.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, dalam
RKPD Sulawesi Selatan Tahun 2011, Dinas Pendapatan Daerah
melaksanakan 6 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 69

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 474


kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 51.565.200.851,-
dan terealisir Rp. 48.432.943.348,- atau 93,93% dengan uraian
sebagai berikut:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan
kegiatan:
1) Administrasi Pengelolaan Pendapatan. Hasil yang dicapai,
termanfaatkannya administrasi pengelolaan pendapatan
daerah.
2) Penyerasian dan Evaluasi Data Obyek. Hasil yang dicapai, data
potensi pajak yang akurat.
3) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah I Makassar. Hasil yang dicapai, laporan hasil
penerimaan pajak.
4) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
5) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah III Palopo. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
6) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah IV Bone. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
7) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah V Wajo. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
8) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah VI Bantaeng. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
9) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah VII Gowa. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 475


10) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah VIII Pinrang. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
11) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah IX Maros. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
12) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah X Pangkep. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
13) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XI Sidrap. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
14) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XII Tator. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
15) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIII Lutim. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
16) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIV Soppeng. Hasil yang dicapai, meningkatnya
jumlah wajib pajak sebesar 10%
17) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XV Bulukumba. Hasil yang dicapai, meningkatnya
jumlah wajib pajak sebesar 10%
18) Pengelolaan Administrasi Pajak Daerah. Hasil yang dicapai,
berfungsinya administrasi pajak daerah.
19) Rekonsiliasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Hasil
yang dicapai, tersedianya data potensi PBB KB yang akurat.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
dengan kegiatan:
1) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai,
tersedianya kendaraan dinas operasional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 476


2) Pengelolaan Dokumen Administrasi Pemungutan Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-lain. Hasil yang dicapai,
terlaksananya pemungutan retribusi secara efektif.
3) Inventarisasi Barang dan Jasa Penyusunan Neraca. Hasil yang
dicapai, termanfaatkannya buku inventarisasi barang dan
neraca dinas.
4) Pengadaan Barang dan Jasa Kebutuhan Kantor Dipenda
Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai, dimanfaatkannya
barang dan jasa kebutuhan kantor.
5) Perbaikan/Renovasi Kantor UPTD Wilayah IV Bone. Hasil yang
dicapai, berfungsinya ruangan dan plafond Kantor UPTD
Wilayah IV Bone.
6) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Layanan Unggulan
Samsat. Hasil yang dicapai, terciptanya kualitas pelayanan
yang baik dan lancar.
7) Pembangunan Kantor Samsat Makassar. Hasil yang dicapai,
berfungsinya Kantor Samsat Makassar.
8) Perbaikan/Renovasi Gedung Kantor Dipenda Prov. Sulsel. Hasil
yang dicapai, berfungsinya Kantor Dipenda Prov. Sul Sel.
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur,
dengan kegiatan:
1) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan. Hasil yang dicapai,
meningkatnya pemahaman aparatur terhadap Peraturan
Daerah.
2) Peningkatan SDM Aparatur Pengelola Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah Lainnya Hasil yang dicapai, meningkatnya
pemahaman aparatur tentang ketentuan dan tata cara
Pengelolaan Pendapatan Daerah.
3) Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan/Materil. Hasil yang
dicapai, terciptanya aparatur yang tangguh dan disiplin dalam
pengelolaan keuangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 477


4) Workshop Ranperda Tentang Retribusi Daerah. Hasil yang
dicapai, terciptanya pemahaman aparat terhadap
peraturan daerah.
d. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah, dengan kegiatan:
1) Evaluasi Penerimaan Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah
Lainnya serta Pengelolaan Barang-barang Berharga (Barang
Kuasi). Hasil yang dicapai, meningkatnya kualitas pengelolaan
retribusi dan pendapatan lainnya serta benda-benda berharga.
2) Rekonsiliasi Penerimaan Pendapatan Daerah. Hasil yang
dicapai, tersedianya data akurat tentang realisasi penerimaan
pendapatan daerah.
3) Penyusunan Nilai Jual Obyek Pajak dan Tarif Pajak Daerah.
Hasil yang dicapai, tersedianya tariff pajak daerah dan
tersosialisasinya data tariff pajak daerah.
4) Pemetaan dan Pencairan PKB dan BBN KB Kendaraan Alat-alat
Berat. Hasil yang dicapai, terlaksananya penerimaan PKB dan
BBNKB Alat-alat Berat.
5) Asistensi Penyusunan Target Pokok 2012 dan Target
Perubahan 2011 di Bidang Pendapatan Daerah. Hasil yang
dicapai, tersedianya laporan APBD Tahun 2011.
6) Pembinaan dan Monitoring Pengelolaan Retribusi Daerah dan
Benda-benda Berharga. Hasil yang dicapai, terciptanya
pengelolaan Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain yang
tertib dan professional sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7) Kajian Potensi Tentang Retribusi Jasa Usaha. Hasil yang
dicapai, data dan informasi terhadap sumber-sumber Retribusi
Jasa Usaha.
8) Rekonsiliasi Penerimaan Dana Bagi Hasil. Hasil yang dicapai,
tersedianya data akurat tentang realisasi penerimaan dana
bagi hasil.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 478


9) Penyusunan Peraturan Pelaksanaan/Teknis di Bidang
Pendapatan. Hasil yang dicapai, tersedianya produk hukum di
bidang pengelolaan pendapatan.
10) Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan. Hasil
yang dicapai, tersedianya data yang akurat terhadap
pengambilan kebijakan pendapatan daerah.
11) Penyusunan dan Pembahasan Ranperda Retribusi Daerah.
Hasil yang dicapai, tersedianya produk hukum di bidang
pengelolaan pendapatan.
12) Evaluasi Pendapatan Dinas, Penyusunan LKPJ dan Nota
Perhitungan di bidang pendapatan. Hasil yang dicapai,
tersedianya data yang akurat tentang realisasi penerimaan
pendapatan daerah.
13) Kajian Potensi Tentang Retribusi Jasa Umum. Hasil yang
dicapai, tersedianya data dan informasi terhadap pendapatan
yang bersumber dari retribusi jasa umum.
14) Kajian Potensi Tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Hasil yang
dicapai, tersedianya data dan informasi terhadap pendapatan
yang bersumber dari retribusi perizinan tertentu.
15) Inventarisasi Pemanfaatan Benda-benda Berharga. Hasil yang
dicapai, terwujudnya tertib administrasi pengelolaan retribusi
dan PAD lainnya.
16) Penyusunan Laporan, Rekonsiliasi, Realisasi dan
Pertanggungjawaban Keuangan. Hasil yang dicapai,
terciptanya laporan keuangan secara efektif dan akuntabel.
e.Program Peningkatan Pendapatan Daerah dan Penegakan
Perda di Bidang Pendapatan, dengan kegiatan:
1) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah I Makassar. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
2) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 479


3) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah III Palopo. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
4) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah IV Bone. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
5) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah V Wajo. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
6) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah VI Bantaeng. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
7) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah VII Gowa. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
8) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah VIII Pinrang. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
9) Pemeriksaan, Pembinaan, Pengawasan Keuangan, Materil dan
Personil. Hasil yang dicapai, terciptanya tertib administrasi
pengelolaan keuangan materil dan personil.
10)Intensifikasi Penerimaan Dana Bagi Hasil. Hasil yang dicapai,
integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pemungutan dalam
rangka pencapaian realisasi penerimaan dana bagi hasil.
11)Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber-sumber
Pendapatan Daerah. Hasil yang dicapai, data dan informasi
sumber-sumber pendapatan daerah.
12)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah IX Maros. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
13)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah X Pangkep. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 480


14)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XI Sidrap. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
15)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XII Tana Toraja. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
16)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIII Luwu Timur. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
17)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIV Soppeng. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
18)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XV Bulukumba. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
19)Pembinaan Monitoring Penerbitan Pajak Kendaraan Bermotor
dan Penegakan Hukum Pendapatan Daerah. Hasil yang dicapai,
berkurangnya jumlah tunggakan PKB dan BBN KB.
f. Program Peningkatan Kualitas, Transparansi, dan
Akuntabilitas Pengelolaan Pendapatan Daerah, dengan
kegiatan:
(1)Pemutakhiran Database Obyek dan Subyek Pajak Daerah
dalam rangka Online Sistem. Hasil yang dicapai, terciptanya
data yang valid dalam rangka on line sistem
(2)Pengelolaan Website Dipenda Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai,
terciptanya kualitas pelayanan yang tepat dan cepat.
(3)Pengembangan Teknis Layanan Samsat se Sulsel dengan
anggaran sebesar Rp. 522.200.000,- dan terealisasi Rp.
469.465.000,- atau 89,90%. Hasil yang dicapai, terciptanya
pelayanan yang baik dan lancar.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 481


a. Masih tingginya tunggakan pajak daerah;
b. Belum akuratnya data base obyek dan subyek pajak kendaraan
bermotor karena pengalihan kepemilikan kendaraan bermotor
seringkali tidak diikuti dengan Bea Balik Nama;
c. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pajak,
terutama dalam pemanfaatan Teknologi Informasi (IT);
d. Para pengelola pendapatan pada umumnya tidak berlatar belakang
pendidikan keuangan daerah;
e. Pembayaran pajak belum dapat dilakukan langsung ke Bank;
f. Rendahnya sanksi administrasi atas keterlambatan membayar
pajak sehingga tidak memberi efek jera kepada wajib pajak;

Solusi
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana :
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan dan
meningkatkan jangkauan pelayanan, antara lain Pembangunan
Kantor Samsat Makassar di Jl. A.P. Pettarani untuk
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;
- Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan pajak,
misalnya samsat yang saling terkoneksi karena telah
menerapkan on line dalam sistem pelayanan dan pelaporan
penerimaan pajak daerah yang dipungut melalui mekanisme
Kantor Samsat;
- Penambahan akses pelayanan pajak, antara lain dengan
membuka pelayanan pembayaran pajak di tempat-tempat
strategis yang mudah dijangkau;
2. Peningkatan tertib admnistrasi pemungutan, antara lain dilakukan
dengan melakukan monitoring, evaluasi, pengendalian dan
pembinaan atas pengelolaan benda-benda berharga dan tata cara
pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah di seluruh SKPD
pengelola PAD.
3. Pemberian pendidikan dan pelatihan teknis secara berkala, baik
kepada pemungut pajak daerah dan retribusi daerah dalam

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 482


lingkup Dinas Pendapatan Daerah, maupun kepada petugas
pemungut retribusi daerah dari SKPD lainnya.
4. Peningkatan ketaatan masyarakat membayar pajak daerah dan
retribusi daerah dilakukan dengan meningkatkan kegiatan
sosialisasi/penyuluhan dan penertiban kendaraan bermotor
bersama dengan pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.
5. Penyederhanaan sistem dan prosedur pelayanan pajak daerah
dan retribusi daerah yang dilakukan melalui koordinasi yang
intensif dengan mitra pemerintah daerah di Kantor Samsat.

t. Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov. Sulawesi Selatan


Untuk mewujudkan agenda pembangunan dalam RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013, khususnya pada
agenda tujuh yaitu ”Penguatan Kelembagaan Pemerintah” dimana
sasarannya antara lain terwujudnya organisasi pemerintah daerah
sebagai organisasi pembelajaran yang mengikuti kaidah-kaidah
Good Governance, maka Badan Pendidikan dan Pelatihan
menetapkan Renstra Badan Tahun 2008-2013 yang kemudian
dijabarkan ke dalam berbagai kegiatan strategik pemerintah.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Badan Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan
6 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 48 kegiatan dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.14.897.500.000,- realisasi
Rp.14.467.536.830,- atau 97,11% dengan penjabaran sebagai
berikut:
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pelayanan Aparatur dan Kelembagaan. Hasil yang dicapai
tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,
serta jasa pendukung lainnya dalam pelayanan perkantoran
dan kediklatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 483


b) Peningkatan Kapasitas Pengembangan SDM Aparatur. Hasil
yang dicapai tercapainya peningkatan sumberdaya manusia
aparatur.
c) Pembinaan Administrasi Kepegawaian Badan Diklat. Hasil
yang dicapai terpenuhinya informasi dalam rangka
pembinaan karier pegawai badan diklat.
d) Peningkatan Kinerja Pegawai Badan Diklat. Hasil yang
dicapai terciptanya budaya disiplin kerja di lingkup Badan
Diklat.
e) Peningkatan Perencanaan Program Kerja Badan. Hasil yang
dicapai tersedianya dokumen perencanaan tahunan
program dan kegiatan Badan Diklat melalui penyusunan
Renja, Forum SKPD serta KUA, PPAS, RKA Pokok dan
Perubahan APBD.
f) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Keuangan.
Hasil yang dicapai tercapainya tertib administrasi keuangan
Badan Diklat.
g) Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil yang
dicapai terlaksananya administrasi perkantoran UPTB.
h) Peningkatan Pengelolaan Multimedia Terapan. Hasil yang
dicapai terwujudnya daya dukung pembelajaran berbasis IT.
i) Peningkatan Pengelolaan Media Instruksional dan Penilaian
Kompetensi. Hasil yang dicapai berfungsinya media
pembelajaran pengembangan kompetensi aparatur,
informasi audio visual dan perpustakaan badan.
j) Penyusunan Dokumen Keuangan Badan. Hasil yang dicapai
tersedianya pedoman pengelolaan keuangan Badan Diklat
Prov.Sulsel serta terselesaikannya temuan hasil
pemeriksaan.
k) Koordinasi Program Kediklatan (Forum SKPD). Hasil yang
dicapai, tersedianya bahan rencana kerja forum SKPD
bidang SDM Aparatur Tahun 2011.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 484


Kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
berfungsi sarana dan prasana mobilitas dalam mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan.
b) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
berfungsi sarana dan prasana dalam mendukung
terciptanya pelayanan akomodasi pesesrta yang
refresentatif.
c) Pemeliharaan Gedung Kantor, Asrama, dan
Sarana/Prasarana Lainnya. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya kendaraan dinas operasional dalam
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas poko dan fungsi
badan, terwujudnya pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor dan asrama yang memadai dan terselenggaranya
dukungan perlengkapan gedung kantor dan asrama dalam
peningkatan kinerja badan.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Diklat Teknis Pemerintahan Bagi Camat. Hasil yang dicapai
meningkatnya tugas pokok dan fungsi bagi pejabat Camat
se Sulawesi Selatan.
b) Diklat Pengawas Sekolah. Hasil yang dicapai, tercapainya
tingkat kompetensi pengawas Sekolah sebanyak 25 orang
dalam melaksanakan tugas pengawas kegiatan guru
Sekolah.
c) Diklat Dasar Khusus Penyuluh Pertanian Ahli. Hasil yang
dicapai, tercapainya tingkat kompetensi penyuluh pertanian
sebanyak 25 orang.
d) Diklat/TOT/TOF (Training Of Fasilitator). Hasil yang dicapai
tercapainya tingkat kompetensi perangkat trainer outbound
aparat perangkat daerah sebayanyak 25 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 485


e) Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan TK.IV. Hasil yang
dicapai tercapainya tingkat kompetensi alumni diklat sesuai
persyaratan eselon IV sebanyak 40 orang.
f) Pembinaan/Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat Pim TK III dan
IV. Hasil yang dicapai terlaksananya fasilitasi/koordinasi
penyelenggaraan diklat kepemimpinan TK.IV/III
direncanakan sebanyak 10 angkatan di Kabupaten/Kota se
Sulawesi Selatan teralisir sebanyak 6 angkatan.
g) Pengikutsertaan PNS pada Diklatpim TK. II dan TK. I. Hasil
yang dicapai tercapainya tingkat kompetensi PNSD sesuai
persyaratan jabatan eselon II.
h) Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Hasil
yang dicapai meningkatnya kompetensi alumni diklat yang
sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi
PNS Golongan I dan II dan tercapainya tingkat kualitas
penyelenggaraan diklat prajabatan golongan I dan II sesuai
ketentuan yang berlaku.
i) Pembinaan/Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Gol.
III, II dan I Kab/Kota. Hasil yang dicapai tercapainya
peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat prajabatan
Golongan III, II dan I Kabupaten/Kota.
j) Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III. Hasil yang
dicapai terpenuhinya salah satu persyaratan pengangkatan
untuk menjadi PNS Golongan III serta tercapainya tingkat
prajabatan gol III sesuai ketentuan yang berlaku.
k) Diklat Akuntansi Pemerintah Daerah. Hasil yang dicapai,
tercapainya tingkat kompetensi peraturan pemerintah
sebanyak 25 orang dalam menyusun Neraca dan Laporan
Keuangan.
l) Diklat Fungsional Penyuluh Kesehatan. Hasil yang dicapai
tercapainya tingkat kompetensi para penyuluh kesehatan
sebanyak 25 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 486


m) Diklat Sertifikasi JFA Ketua Tim. Hasil yang dicapai,
tercapainya tingkat kompetensi auditor ketua tim sebanyak
22 orang dari rencana peserta sebanyak 25 orang, aparat
Inspektorat dalam melakukan tugas pengawasan sesuai
standar yang dipersyaratkan.
n) Diklat Sertifikasi Penyuluh Kehutanan Ahli. Hasil yang
dicapai tercapainya tingkat kompetensi penyuluh kehutanan
ahli sebanyak 25 orang.
o) Diklat Teknik Sistem Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik.
Hasil yang dicapai tercapainya peningkatan kemampuan
bagi aparat dalam memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada publik sebanyak 25 orang.
p) Pelatihan Kader Bela Negara Bagi Aparat Desa dan
Kelurahan. Hasil yang dicapai tercapainya peningkatan
kemampuan aparat desa dan kelurahan dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada publik sebanyak 2.975
orang, dari rencana peserta sebanyak 3.000 orang.
q) Pelatihan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung
Jawaban Kepala Daerah. Hasil yang dicapai terwujudnya
peningkatan kompetensi aparat dalam Penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Penyusunan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan.
Hasil yang dicapai tersedianya dukungan informasi dalam
pelaksanaan monitoring dan evaluasi penilaian kinerja
pelaksanaan anggaran kegiatan badan.
b) Penyusunan Laporan Kinerja Badan. Hasil yang dicapai
tersedianya informasi hasil capaian kinerja pelaksanaan
program kegiatan Badan Tahun 2010/2011 melalui laporan
tahunan kediklatan, bahan LKPJ Gubernur dan laporan
triwulan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 487


c) Penyusunan LAKIP dan LPPD Badan. Hasil yang dicapai
tersedianya informasi hasil capaian kinerja pelaksanaan
program kegiatan Badan Tahun 2010/2011 melalui laporan
tahunan kediklatan, bahan LKPJ Gubernur dan laporan
triwulan.
5) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan :
a) Penyusunan Desain dan Pengembangan Modul
Pembelajaran Diklat. Hasil yang dicapai tersedianya acuan
pelaksanaan diklat serta tersedianya bahan ajar mata diklat.
b) Penyusunan Program/Sinkronisasi Kediklatan Tahun 2011.
Hasil yang dicapai terwujudnya kesepahaman dan
keserasian penyelenggaraan diklat antara Badan Pendidikan
dan Pelatihan dengan BKD Kabupaten/Kota dengan peserta
30 (tiga puluh) orang.
c) Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD). Hasil yang
dicapai meningkatnya pemahaman staf diklat di Kabupaten/
Kota tentang AKD dan tersedianya data analisis kebutuhan
diklat.
d) Monitoring dan Evaluasi Kediklatan Tahun 2011. Hasil yang
dicapai tersedianya hasil monev in diklat, tersedianya hasil
monev kabupaten/kota dan tersedianya hasil monev pasca
diklat.
e) Standarisasi, Akreditasi dan Sertifikasi Kediklatan. Hasil
yang dicapai tercapainya kualitas penyelenggaraan diklat
sesuai SMM ISO 9001 – 2008 dan SK Ketua LAN RI.
f) Fasilitasi dan Kerjasama Program Kediklatan. Hasil yang
dicapai tercapainya peningkatan kompetensi aparat.
g) Monitoring dan Evaluasi Kediklatan Kab/Kota Tahun 2011.
Hasil yang dicapai tersedianya hasil monitoring dan evaluasi
kediklatan dan tersedianya hasil monitoring dan evaluasi
Kab/kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 488


h) Promosi dan Publikasi Kediklatan TA 2011. Hasil yang
dicapai tersedianya sarana penyebarluasaninformasi
kelembagaan yang berkualitas dan Diklat yang berkualitas.
i) Penyusunan Draft Perjanjian Kerjasama (PKS)
Pengembangan SDM Aparatur Provinsi Sulawesi Selatan dan
BKD Kab/Kota. Hasil yang dicapai Tersedianya dokumen
hasil Penyusunan Draft perjanjian kerjasama (PKS) / MOU
Pemrov/Badan Diklat dengan 24 Kab/Kota se Sulawesi
Selatan.
j) Fasilitasi dan Monitoring E-Learning Kab/Kota. Hasil yang
dicapai Terlaksananya fasilitasi dan monitoring persiapan E-
Learning Kab/Kota.
k) Workshop Penyusunan Bahan Program Kegiatan Kesehatan/
Promkes. Hasil yang dicapai tercapainya peningkatan
kompetensi aparat dalam penyusunan bahan program
kesehatan.
l) Workshop Manajemen Informasi Publik. Hasil yang dicapai
tercapainya peningkatan kompetensi manajemen public
bagi aparat pemerintah daerah.
m) Diklat Manajemen Perencanaan Berbasis Komunitas dan
Mekanisme Kolaborasi Kerjasama JICA. Hasil yang dicapai
tercapainya peningkatan kompetensi aparatur dalam
manajemen perencanaan yang berbasis komunitas dan
mekanisme kolaborasi sebanyak 40 orang.
n) Workshop Kenotariatan bagi Camat. Hasil yang dicapai
tercapainya peningkatan kompetensi aparat bidang
kenotariatan bagi Camat 35 orang.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 489


1) Penyusunan standar kompetensi jabatan (SKJ) belum
dilaksanakan pada masing-masing unit kerja sebagaimana yang
diamanatkan dalam keputusan BKN Nomor 46 A Tahun 2003
sehingga masing-masing unit kerja mengalami kesulitan dalam
menyusun analisis kebutuhan diklat (AKD)
2) Masih terdapat peserta diklat yang dikirim tidak sesuai dengan
persyaratan yang tertuang dalam surat pemanggilan peserta
3) Masih terdapat SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota tidak mengirim
peserta, sehingga tidak mencapai target peserta yang telah
ditetapkan
4) Masih adanya aparat SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang
mengikuti diklat pada Lembaga Diklat Departemen/Non
Departemen
5) Masih terdapat unit kerja/SKPD Provinsi yang menyelenggarakan
diklat/pelatihan dan workshop tanpa berkoordinasi dengan Badan
Diklat Provinsi Sulawesi Selatan
6) Sarana dan Prasarana kediklatan yang belum memadai
7) Masih adanya Kabupaten/Kota dalam penganggaran Diklat
Prajabatan/Diklat Kepemimpinan tidak sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh Peraturan LAN, sehingga indeks biaya
penyelenggaraan bervariasi sesuai dengan kemampuan daerah
masing-masing

Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1) Badan Pendidikan dan Pelatihan telah melaksanakan kegiatan
Diklat Penyusunan standar kompetensi jabatan bagi aparat
pemerintah Provinsi Sulsel sebanyak 25 orang dan sebaiknya
diklat ini tetap diprogramkan tahun anggaran berikutnya minimal
2 orang setiap SKPD, sehingga dapat dipandang mampu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 490


menyusun standar kompetensi jabatan di SKPD yang
bersangkutan
2) Membuat dan menyampaikan lebih awal surat permintaan calon
peserta kepada unit kerja/SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota se
Sulawesi Selatan
3) Kepada instansi asal peserta agar mengirimkan peserta diklat
yang sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam surat
permintaan/pemanggilan peserta
4) Perbaikan mekanisme pemanggilan peserta dengan melampirkan
format Biodata Calon Peserta yang memuat data peserta dan
persetujuan pimpinan instansi asal peserta
5) Mengusulkan agar perlu adanya ketegasan regulasi mengenai
pembatasan wilayah kerja Lembaga Diklat Departemen/Non
Departemen yang ada di daerah
6) Mengingatkan/mengegaskan kembali kepada unit-unit kerja
tentang mekanisme penyelenggaraan diklat satu pintu
7) Meningkatkan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi
standar yang telah dipersyaratkan
8) Perlu dilakukan persamaan persepsi fasilitasi penyelenggaraan
diklat prajabatan dan diklat kepemimpinan Kabupaten/Kota se
Sulawesi Selatan dalam rangka keseragaman, serta efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan diklat.

Keberhasilan yang dicapai


Adapun keberhasilan sebagai prestasi Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :
1) Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Selatan pada
Tahun 2011 telah memperoleh Penghargaan dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Makassar melalui Percepatan Penyerapan Dana
Terbaik

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 491


2) Mendukung program unggulan Gubernur Sulsel yaitu Peningkatan
kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah oleh Badan Diklat Provinsi Sulawesi Selatan telah
melaksanakan Workshop peningkatan kapasitas pemerintahan
daerah bagi para Bupati/Walikota, Ketua DPRD, Inspektur, Kepala
BAPPEDA se Sulsel dan Kepala SKPD Pemprov. Sulsel dengan
pemateri dari Menteri Dalam Negeri, Lembaga Administrasi
Negara, Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
kemudian dilakukan penandatangan MOU Peningkatan Pelayanan
Publik antara Gubernur Sulsel dengan Para Bupati se Sulsel,
disamping itu untuk mendorong program Gubernur Sulsel dalam
Bidang Kesehatan Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi Lokal
dilaksanakan beberapa diklat teknis dan fungsional yang terkait.
3) Telah dilakukan kerjasama dengan berbagai lembaga/instansi
dalam rangka peningkatan kompetensi SDM aparatur, seperti
Yayasan Lentera Makassar, Celebes Insan Mandiri Makassar,
melalui berbagai kegiatan antara lain:
- Workshop Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Informal : 80
orang
- Workshop System Dynamic dengan Yayasan Lentera Makassar :
35 orang
- Workshop Penulisan Kertas Kerja Ilmiah : 24 orang
- Workshop Pengembangan Aktualisasi Diklat Pim III dan IV : 24
orang
- Workshop Kenotariatan Bagi Camat : 35 orang
- Capacity Building Bagi Aparatur Desa (Kepala Dusun) : 2500
orang
- Workshop Penguatan Organisasi Pemerintahan Desa : 400 orang
- Pelatihan Mediator Kepala Desa : 30 orang.
4) Fasilitasi kerjasama strategis lainnya antara lain dalam rangka
peningkatan profesionalisme tugas aparat pengawasan dan upaya
aksi untuk mewujudkan clean government, bekerjasama dengan
Pusdiklat BPKP, Badan Diklat telah melatih 24 orang auditor JFA

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 492


Ketua Tim yang berasal dari Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota
se Sulsel. Serta dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan pendidikan dalam mendukung program
pendidikan dan kesehatan gratis menuju Indonesia sehat 2020.
Kemudian pemberdayaan potensi ekonomi local maka telah
dilaksanakan Diklat Fungasional Penyuluh Kesehatan sebanyak 25
orang bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas dan RSUD, Diklat
Pengawas Sekolah 25 orang, dan Diklat Khusus penyuluh pertanian
ahli 25 orang dari Kabupaten/Kota se Sulsel

u. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah


melaksanakan beberapa program dan kegiatan pembangunan di
bidang kepegawaian yang mengacu kepada RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan 2008-2013, Renstra Provinsi Sulawesi Selatan dan Renstra
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Badan Kepegawaian Daerah yang menangani
urusan wajib bidang kepegawaian melaksanakan 14 program yang
selanjutnya dijabarkan dalam 46 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.10.304.710.000,- realisasi Rp.10.192.760.240,- dengan
tingkat capaian kinerja sebesar 99.00%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :

a) Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS.


Hasil yang dicapai meningkatnya derajat kesehatan
aparatur BKD Prov. Sulsel.
b) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. Hasil yang
dicapai Meningkatnya pelayanan administrasi kantor dan
kinerja aparatur.
c) Penyediaan komponen instalasi listrik. Hasil yang dicapai
meningkatnya pelayanan administrasi kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 493


d) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan. Hasil yang dicapai meningkatnya kapasitas
aparatur dengan tersedianya buku-buku dan regulasi bidang
kepegawaian.
e) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar
daerah. Hasil yang dicapai meningkatnya kerjasama antar
pemerintah dan antar instansi terkait.
f) Penyediaan biaya pakai habis kantor. Hasil yang dicapai
meningkatnya kinerja aparatur, sehingga kinerja yang
dicapai sebesar 99,00% dengan kategori sangat baik.
g) Penyediaan biaya jasa kantor. Hasil yang dicapai
meningkatnya pelayanan administrasi kantor.
h) Pengelolaan lembur PNS BKD Prov. Sulsel. Hasil yang
dicapai meningkatnya kesejahteraan aparatur.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :

a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas.


Hasil yang dicapai meningkatnya kualitas prasarana kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas. Hasil yang
dicapai meningkatnya kualitas prasarana kantor.
c) Penyediaan sarana dan prasarana kantor. Hasil yang dicapai
meningkatnya kualitas sarana kantor, dengan tersedianya
barang modal/asset daerah sebanyak 85 Unit/buah.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan :

a) Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya. Hasil


yang dicapai meningkatnya kinerja aparatur.
b) Peningkatan disiplin aparatur. Hasil yang dicapai
peningkatan kinerja pegawai berdasarkan penilaian laporan
dari (tingkat kehadiran) pegawai dapat terlaksana dengan
baik.
c) Pengambilan sumpah PNS. Hasil yang dicapai pengambilan
sumpah sebanyak 600 orang PNS Pemprov. Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 494


d) Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran disiplin. Hasil yang
dicapai terealisasinya proses penjatuhan hukuman disiplin.
e) Penyelenggaraan konseling PNS. Hasil yang dicapai
meningkatnya pemahaman PNS yang telah dikonseling
terhadap permasalahan serta solusi pemecahannya.
4) Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS

Kegiatan :

a) Fasilitasi pemulangan PNS purna tugas. Hasil yang dicapai


terfasilitasinya PNS Purna Tugas sebanyak 3 orang.

5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan :

a) Rakernis Administrasi Mutasi Kepegawaian. Hasil yang


dicapai terselenggaranya rapat kerja teknis tentang
pengelolaan Administrasi Mutasi Kepegawaian.
b) Kursus-kursus singkat/Seminar/Rapat bagi aparat BKD
Sulsel. Hasil yang dicapai menigkatnya kinerja aparatur,
sehingga kinerja yang dicapai 99,00% dengan kategori
sangat baik
c) Implementasi Etika PNS. Hasil yang dicapai terwujudnya
pembinaan PNS dalam pelaksanaan aturan, norma dan
standar kepegawaian yang diikuti oleh 120 orang.
d) Rakor Pengelolaan Jabatan Fungsional pada SKPD Pemprov.
Sulsel. Hasil yang dicapai meningkatnya kinerja dan
kompetensi aparatur.
e) Bimtek Layanan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang
dicapai meningkatnya kinerja dan kompetensi aparatur,.
f) Sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010. Hasil yang dicapai
meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur.
6) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja & Keuangan.

Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 495


a) Penyusunan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan.
Hasil yang dicapai tersusunnya dokumen pelaporan
keuangan secara berkala.
b) Penyusunan Dokumen Perencanaan. Hasil yang dicapai
Tersusunnya RKA dan DPA TA. 2011, KUA dan PPAS
Perubahan TA.2011, RKA perubahan dan DPPA TA. 2011,
Renja SKPD 2011, Penyusunan Renstra BKD 2011 serta KUA
dan PPAS pokok 2012.
c) Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja. Hasil yang dicapai
Tersusunnya Renja Tahun 2011, LAKIP Tahun 2011, LKPJ
dan LPPD Tahun 2011, Laporan Tindak Lanjut LHP Internal
BKD 2011, Laporan Evaluasi dan Capaian Kinerja dan
Laporan Tahunan 2011.
7) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Kegiatan :

a) Sidang Baperjakat. Hasil yang dicapai penetapan SK


Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam
dan dari jabatan sturktural Pemprov. Sulsel.
b) Evaluasi Kompetensi dan Kelayakan Bagi Pejabat Struktural
Pemprov. Sulsel. Hasil yang dicapai agar dapat
menghasilkan pejabat yang memiliki kompetensi dan
memenuhi syarat.
c) Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Struktural
Pemprov. Sulsel. Hasil yang dicapai terisinya jabatan
struktural Eselon II,III & IV lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan yang terdiri atas Eselon II sebanyak : 18
Orang, Eselon III sebanyak : 93 Orang dan Eselon IV
sebanyak 200 orang.
d) Penilaian Calon Sekda dan Calon Pejabat Eselon. II Kab/Kota.
Hasil yang dicapai tersedianya Calon Sekda Kab./Kota
sebanyak 131 Orang.
e) Penyelenggaraan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah.
Hasil yang dicapai Tersedianya PNS yang memenuhi syarat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 496


untuk pindah golongan/ naik pangkat dan terlaksanya ujian
dinas Tk.I dan Tk.II serta Ujian Penyesuaian Ijazah sebanyak
satu Kali.
f) Pengelolaan bantuan/beasiswa bagi PNSD pendidikan tugas
belajar/ikatan dinas. Hasil yang dicapai teRpenuhinya
kebutuhan biaya pendidikan mahasiswa tugas belajar.
g) Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan pendidikan. Hasil
yang dicapai tersedianya data dan informasi
penyelengggaraan pendidikan bagi PNS.
h) Penetapan Jabatan Fungsional. Hasil yang dicapai terbitnya
SK fungsional sebanyak 325 orang.
8) Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan Manajemen

Kegiatan :

a) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar


Operating Prosedur (SOP). Hasil yang dicapai Tersusunnya
Standar Operating Procedures (SOP) layanan perencanaan
dan pengembangan karir BKD tentang penerbitan surat
tugas dan izin belajar serta penerbitan SK Jabatan
Fungsional PNS Prov. Sulsel.

9) Program Fasilitasi Seleksi Penerimaan CPNS

Kegiatan :

a) Seleksi Penerimaan CPNS. Hasil yang dicapai Terlaksananya


perhitungan jumlah kebutuhan PNS yang tepat untuk PNS
Pemprov. Sulsel dan Kab/Kota serta pendistribusian PNS.
10) Program Fasilitasi Seleksi Pendidikan Kedinasan
Kegiatan :

a) Fasilitasi Seleksi Penerimaan Calon Praja IPDN. Hasil yang


dicapai terjaringnya Calon Praja IPDN sebanyak 123 orang
untuk mengikuti tes pantukhir dan yang dinyatakan lulus
sebanyak 123 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 497


b) Fasilitasi Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa STKS
Bandung. Hasil yang dicapai terjaringnya calon mahasiswa
STKS sebanyak sebanyak 78 orang dari 771 jumlah pelamar.
11) Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai
Kegiatan :

a) Penganugerahan Satyalancana Karya Satya dan pelepasan


PNS purna tugas. Hasil yang dicapai terselenggaranya
pemberian Satya Lencana kepada 356 orang PNS
Pemprov. Sulsel yaitu : 10 tahun = 48 orang; 20 tahun =
241 orang; 30 tahun = 167 orang, serta pelepasan
pensiun PNS purna tugas sebanyak 570 orang.

12) Program Penataan Sistem Layanan Administrasi


Kepegawaian

Kegiatan :

a) Pelayanan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS. Hasil


yang dicapai terbitnya SK kenaikan pangkat :
• Periode 1 April 2011
- Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel sebanyak
1.322 orang
- Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota sebanyak 2.020
orang
- Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel yang diusul
ke Presiden sebanyak 8 orang
- Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota yang diusul ke
Presiden sebanyak 82 orang
• Periode 1 Oktober 2011
- Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel sebanyak
584 orang
- Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota sebanyak 2.259
orang
- Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel yang diusul
ke Presiden sebanyak 12 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 498


- Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota yang diusul ke
Presiden sebanyak 105 orang.
sehingga kinerja yang dicapai 99,00% dengan kategori
sangat baik

b) Pengelolaan administrasi pensiun PNS. Hasil yang dicapai


terbitnya SK PNS yang pensiun (BUP) sebanyak 454 org,
Pensiun Janda/Duda sebanyak 44 org.
c) Pelayanan administrasi kepegawaian dan perpindahan
PNS. Hasil yang dicapai meningkatnya tertib administrasi
perpindahan dan layanan kepegawaian PNS.
13) Program Pembinaan dan Pengawasan Manajamen PNS

Kegiatan :

a) Penyelenggaraan Pembinaan & Pengawasan Manajemen


PNS. Hasil yang dicapai terlaksananya monitoring dan
evaluasi dalam rangka pelaksanaan manajemen Pegawai
Negeri Sipil di lingkup SKPD Prov. Sulsel dan Kab./Kota se
Sulsel.

14) Program Pengembangan SIM Kepegawaian berbasis TIK

Kegiatan :

a) Pemutakhiran database PNS Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai


tersedianya data pegawai yang lengkap, akurat dan terkini
sebagai basisdata sebagai bahan dalam rangka
pengambilan kebijakan pimpinan dan pengembangan karier
pegawai. Selain itu terkumpulnya data autentik
kepegawaian dari 75 orang PNS yang tersebar di 46 satuan
kerja pada bulan Januari-Juni dan 82 orang PNS yang
tersebar di 46 satuan kerja pada bulan Juli-Desember tahun
2011 serta terdatanya tenaga honorer kategori I sebanyak
265 orang yang telah di verifikasi oleh Tim BKN, BPKP dan
MENPAN dan data honorer kategori II sebanyak 1.259 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 499


yang masih menunggu hasil pengumuman untuk kategori I
dari BKN Jakarta.
b) Pemeliharaan website www.bkd.sulsel.go.id. Hasil yang
dicapai teRpublikasinya informasi kepegawaian melalui situs
BKD www.bkd.sulsel.go.id.
c) Penyebarluasan Informasi Kepegawaian. Hasil yang dicapai
teRpublikasinya informasi kepegawaian melalui pameran
pembangunan, sehingga kinerja yang dicapai 99,00%
dengan kategori sangat baik.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan
Meskipun secara keseluruhan pencapaian target output kegiatan
dapat mencapai 100 persen, namun demikian dalam
pelaksanaannya masih ditemukan adanya kendala teknis yang
menyebabkan tingkat pelayanan yang belum maksimal terutama
yang menyangkut ketepatan waktu penyelesaian layanan
administrasi kepegawaian, hal tersebut antara lain disebabkan masih
lemahnya pemahaman dari sebagian aparat pengelola kepegawaian
di beberapa SKPD terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan bidang kepegawaian,serta kendala aplikasi SAPK di BKN
yang bermasalah.

Solusi

Perlunya lebih diintensifkan pelaksanaan kegiatan bimtek, workshop,


sosialisasi dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk lebih
meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan
bidang kepegawaian baik di lingkup SKPD Provinsi maupun
Kabupaten/Kota serta perbaikan database aplikasi SAPK di BKN.

Keberhasilan yang dicapai


Keberhasilan yang merupakan prestasi Badan Kepegawaian Daerah
Prov. Sulsel antara lain :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 500


a) Dalam menunjang dan memaksimalkan pelayanan pada BKD
Prov. Sulsel telah disusun beberapa Standar Operating Procedure
(SOP) yaitu SOP tentang Kenaikan Pangkat, SOP tentang Pensiun
PNS, SOP tentang Perpindahan PNS, SOP tentang Penetapan
Jabatan Fungsional, serta SOP tentang Penerbitan Izin Belajar dan
Tugas Belajar
b) Upaya pengembangan SDM aparatur khususnya dalam rangka
mencetak kader-kader yang siap direkrut untuk menjadi calon
pekerja sosial, dimana kegiatan ini telah dirintis sejak Tahun 2007
dalam bentuk kerjasama dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Sosial (STKS) Bandung, sehingga pada Tahun 2011 Pemprov.
Sulsel dalam hal ini BKD diberikan penghargaan “Social Work
Achievement Award” atas dedikasi dan jasa dalam bidang
pengembangan pendidikan dan profesi pekerja sosial di
Indonesia.

v. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri


Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi Sulawesi Selatan
merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mengurusi dan
mengkoordinir pelaksanaan kinerja Korpri Provinsi Sulawesi Selatan
di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan melaksanakan 12 program
yang selanjutnya dijabarkan dalam 26 kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.1.100.000.000,- realisasi Rp.1.013.085.010,-
atau 92,00% dengan penjabaran program dan kegiatan sebagai
berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 501


a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik.
Hasil yang dicapai terwujudnya jasa komunikasi sumber
daya air dan listrik.
b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya peralatan dan perlengkapan
kantor.
c) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang
dicapai Terwujudnya perbaikan peralatan kantor.
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai
Terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran.
e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran.
f) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran.
g) Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran. Hasil yang
dicapai tertatanya administrasi perkantoran secara efektif
dan efisien.
h) Penyediaan Jasa Tenaga Kerja. Hasil yang dicapai
meningkatnya keamanan, kebersihan dan administrasi.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :

a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.


Hasil yang dicapai terwujudnya Pemeliharaan Kendaraan
Dinas.

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Kegiatan :

a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil


yang di capai tersedianya pakaian dinas pegawai.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. Jasil yang di capai
tersedianya pakaian kerja lapangan.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 502


Kegiatan :

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar


Realisasi Kinerja dan Penyusunan Laporan Keuangan.
Hasil yang dicapai terwujudnya laporan capaian kinerja
dan keuangan
b) Penyusunan RENSTRA, RKA/DPA Pokok dan Perubahan.
Hasil yang dicapai terwujudnya kelancaran
pelaksanaan penyusunan RKA, DPA Pokok dan
Perubahan.
5) Pembinaan KORPS
Kegiatan :

a) Pembinaan Kerohanian Anggota KORPRI. Hasil yang


dicapai Terwujudnya Pembinaan Mental dan Rohani.

6) Fasilitasi dan dukungan aktivitas pengembangan profesi


Kegiatan :

a) Lomba Prestasi Seni Budaya Anggota KORPRI. Hasil yang


dicapai terwujudnya pelaksanaan lomba seni
budaya bagi anggota KORPRI.
b) Lomba Prestasi Olahraga Anggota KORPRI. Hasil yang
dicapai terwujudnya pelaksanaan lomba olahraga bagi
anggota KORPRI.
c) Sosialisasi Kelembagaan LKBH Unit KORPRI Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai tersosialisasinya Lembaga LKBH,
BAPOR, BABINROH.
7) Program Gerakan Apresiasi Inovasi dan Loyalitas Profesi
Kegiatan :

a) Anjangsana Dewan Pengurus KORPRI Provinsi ke


Purnabakti KORPRI. Hasil yang dicapai Tercapainya
kunjungan ke Purnabakti KORPRI.
b) Fasilitasi Operasional LKBH KORPRI. Hasil yang dicapai
Terwujudnya fasilitasi operasional LKBH KORPRI.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 503


8) Program Peningkatan Penguatan Kelembagaan dan Gedung
Kantor KORPRI
Kegiatan :

a) Monitoring dan Evaluasi, Konsultasi Program Kerja DP.


KORPRI dan Pelantikan Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.
Hasil yang dicapai adanya bahan evaluasi capaian program
KORPRI.
b) Pemeliharaan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
terwujudnya ruang kerja yang representatif.
c) Orientasi Bagi Pengurus Organisasi di semua Tingkat
Kepengurusan. Hasil yang dicapai Meningkatnya wawasan
pengurus KORPRI.
9) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
Aparatur/Anggota KORPRI
Kegiatan :

a) Temu Koordinasi antar pengurus KORPRI se Sulawesi


Selatan. Hasil yang dicapai adanya keserasian kebijakan
antar pengurus KORPRI se Sulawesi Selatan.

10)Program dan dukungan kegiatan pengembangan profesi


Kegiatan :

a) Lokakarya Pemberdayaan Perempuan. Hasil yang dicapai


meningkatkan kapasitas inovasi perempuan.

11)Program Pembinaan jiwa disiplin jiwa korprs dan wawan


kebangsaan serta peran kemasyarakatan anggota KORPRI
Kegiatan :

a) Fasilitasi Peningkatan Penghayatan Nilai-nilai Kepahlawanan


dan Kejuangan. Hasil yang dicapai meningkatnya
penghayatan nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan.

12)Fasilitasi publikasi data dan informasi


Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 504


a) Pengembangan Media Informasi Abdi Negara. Hasil yang
dicapai terwujudnya pengembangan media informasi Abdi
Negara

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
a) Tidak berlanjutnya penerbitan majalah Abdi Negara, yang
kondisinya hanya terbit tiga kali dari enam kali masa
penerbitan
b) Terdapat peralatan kerja yang tidak dapat diperbaiki berupa
satu unit komputer yang kategori rusak berat, sehingga
menghambat dalam kelancaran pelaksanaan tugas
Solusi
a) Perlu dilakukan upaya penerbitan kembali majalah Abdi
Negara dan memaksimalkan anggaran yang tersedia
b) Diperlukan pengalokasian anggaran perbaikan atau
pengadaan alat kantor berupa komputer guna kelancaran
pelaksanaan tugas dan peningkatan capaian kinerja SKPD

21.Urusan Pemberdayaan Masyarakat


Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa &
Kelurahan
Pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk
mendorong kesadaran, memperkuat potensi sumber daya yang
dimiliki oleh masyarakat dan memberi perlindungan kepada
masyarakat yang lemah melalui berbaga program dan kegiatan
diharapkan dapat menggerakan partisipasi dan swadaya masyarakat
dalam memperkuat otonomi desa berbasis kearifan lokal.
Pencapaian kinerja urusan ini melalui program peningkatan
pemberdayaan pemerintah Desa dan kelurahan maka telah difasilitasi
penciptaan kelembagaan pemerintah desa dan kelurahan yang lebih
baik melalui pelatihan bagi aparat pemerintah desa dan kelurahan
sebanyak 1780 orang. Sementara itu melalui program pembangunan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 505


pengembangan dan rehabilitasi baruga sayang maka capain kinerja
yang dicapai adalah peningkatan kehidupan sosial budaya masyarakat
melalui wadah Baruga sayang pada tahun 2010 hanya 45
desa/kelurahan makan pada tahun 2011 meningkat menjadi 304 desa/
kelurahan.
Capaian Kinerja lain dari urusan ini adalah fasilitasi terhadap
peningkatan usaha masyarakat dengan terbitnya Perda tentang
BUMDES pada 4 Kabupaten di Sulawesi Selatan, selain itu pada 12
kabupaten/kota terdapat 100 unit BUMDES dan usaha ekonomi mikro
(UKM) sebanyak 3.308 .
Program pengembangan dan pemanfaatan TTG, diharapkan
adanya peningkatan ketersediaan energi alternatifdi perdesaan
khususnya desa-desa terpencil dalam memnafaatkan sumberdaya
lokal disamping memberikan keterampilan berupa teknologi tepat
guna untuk mengolah komoditas unggulan dibeberapa daerah sesuai
dengan potensi daerah tersebut. Kinerja urusan ini membawa Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai jurara I tingkat nasional dalam event
pendayagunaan Teknologi Tepat Guna dan Sumber daya Alam (TTG
dan SDA) pada tahun 2011 bersama dengan 4 kabupaten/kota yang
telah menginisiasi sendiri teknologi yang tepat bagi
Kabupaten/kotanya.
Urusan ini, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Pemerintahan Desa dan Kelurahan dengan melaksanakan 12 program
dan 60 kegiatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
22.382.736.000,- yang direalisasikan sebesar Rp.22.343.148.602,-,
atau 99,82%, sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai
kelancaran pelayanan pekerjaan di kantor BPM.
b) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai tersedianya
alat tulis kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 506


2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
Terpenuhinya Peralatan Gedung dan Perangkat Kerja Aparat
BPM SulSel.
b) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/Rumah Dinas. Hasil
yang TerPeliharanya Gedung Kantor, Tersedianya Tenaga Jasa
Kebersihan Kantor dan Sopir Pejabat BPMPDK.
c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. Hasil
yang dicapai Terlaksananya Kegiatan Operasional Kantor.
d) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. Hasil
yang dicapai Terpeliharanya Gedung Kantor.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengadaan Pakaian Dinas Korpri, dan Pakaian Kerja
Lapangan Beserta Kelengkapannya. Hasil yang dicapai Terbina
dan tertibnya Aparat Pemerintahan.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Penataan dan Pembinaan Kinerja. Hasil yang dicapai
terbinanya kinerja aparat.
b) Penataan Administrasi Kepegawaian dan Penguatan kapasitas
pegawai. Hasil yang dicapai terbinanya kinerja aparat.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai tersusunnya
dokumen Lakip, capaian kinerja dan ikhtisar SKPD.
b) Pelaksanaan Pameran Pembangunan. Hasil yang dicapai
Tersedianya Informasi kegiatan-kegiatan BPM.
c) Penyusunan Rencana Kerja Program dan Kegiatan. Hasil
yang dicapai tersusunnya Dokumen Penyusunan RKPD, PPAS

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 507


dan PPA Perubahan 2011, RKA-DPA Perubahan 2011 dan RKA
Pokok 2012.
d) Penyusunan Laporan Keuangan/Penataan Adminisrasi
Keuangan. Hasil yang dicapai Terlaksananya Tertib
Administrasi dan Penatausahaan Keuangan.
e) Pemeliharaan Sistem Informasi. Hasil yang dicapai
Terwujudnya Efektifitas Pelaporan dan Informasi Asset BPM
dan Peralatan Kerja Kantor.
f) Peningkatan Kinerja, Konsultasi Dan Monev. Hasil yang
dicapai Meningkatnya Kinerja Pemberdayaan Masyarakat.
g) Study Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat. Hasil
yang dicapai Meningkatnya Pemahaman/Pengetahuan Aparat.
h) Sosialisasi Penataan Usahaan Keuangan dan Laporan.
Hasil yang dicapai meningkatnya kinerja program program
pemberdayaan masyarakat.
6) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitasi Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi.
Hasil yang dicapai Ditetapkannya Juara Perlombaan Desa dan
Kelurahan.
b) Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat
Nasional. Hasil yang dicapai Provinsi SulSel sebagai 10 Provinsi
Terbaik.
c) Koordinasi dan Pengendalian Program PNPM Mandiri
Perdesaan. Hasil yang dicapai Terwujudnya Pengendalian
PNPM Mandiri Perdesaan.
d) Penyebaran Informasi PNPM-MP. Hasil yang dicapai
Tersebarnya Informasi Keberhasilan PNPM-MP di Pemprov Sul-
Sel.
e) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan dan Pemantauan Unit
Pengaduan Masyarakat. Hasil yang dicapai Terwujudnya
Kinerja Kelembagaan UPM-PMD unit Pengaduan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Desa.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 508


f) Penguatan Kearifan Lokal dan Tradisi Budaya. Hasil yang
dicapai Terwujudnya Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal
Masyarakat, Terlaksananya Pelatihan Remaja Kompetensi
Remaja Putus Sekolah.
g) Pelatihan Peningkatan Motivasi Dan Swadaya Gotong Royong
Masyarakat. Hasil yang dicapai Meningkatnya Swadaya Gotong
Royong Masyarakat dalam Pembangunan.
h) Pemetaan Sosial Ekonomi Masyarakat. Hasil yang dicapai
Tersedianya Data Base Sosial Ekonomi Masyarakat Desa.
i) Pelatihan Penyusunan RPJMD dan RKPD Bagi Aparat
Pemerintah Desa dan Kelurahan. Hasil yang dicapai
Terpahaminya Tentang Penyusunan RPJMD dan RKPD bagi
Aparat Pemerintah Desa dan Kelurahan.
j) Penataan unit pelaksana teknis badan (UPTB) balai pelatihan
BPMPDK. Hasil yang dicapai Termanfaatkannya Gedung UPTB
BPMPDK Prov. Sulsel, Terpahaminya Sistem Profil Desa, dan
Try Out, Tersedianya Perangkat Kerja Bagi Aparat.
7) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Tingkat
Provinsi dan Nasional. Hasil yang dicapai meningkatnya
Keswadayaan Masyarakat Desa.
8) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Dalam Pengentasan
Kemiskinan. Hasil yang dicapai terwujudnya kesejahteraan
keluarga, Meningkatnya Kapasitas Kader Pemberdayaan
Masyarakat.
b) Koordinasi Pokjanal Posyandu tingkat Provinsi. Hasil yang
dicapai Terkoordinasinya Kegiatan Posyandu Tingkat Provinsi,
Tersedianya Sekertariat Posyandu dan Perlindungan Anak dan
Tersusunnya Rencana Aksi Provinsi PBPTA.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 509


c) Sosialisasi Penguatan Pemberdayaan Keluarga Pedesaan.
Hasil yang dicapai Terwujudnya Pemberdayaan Keluarga
Perdesaan.
9) Program Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitasi Pendampingan Kegiatan Pembangunan Desa
Terpadu. Hasil yang dicapai meningkatnya keterpaduan
pelaksanaan pembangunan desa.
b) Peningkatan Kapasitas Pemerintah/Perangkat Desa dan
Kelurahan. Hasil yang dicapai terwujudnya peningkatan kinerja
aparat perangkat desa/kel, Tersedianya Perangkat Komputer.
c) Studi Kerja Peningkatan Kapasitas Manajerial Bagi Kepala
Desa/Lurah. Hasil yang dicapai meningkatnya pemahaman/
pengetahuan kepala desa dan lurah.
d) Pelatihan Tata Cara Pengelolaan Alokasi Dana Desa dan
Sumber Pendapatan Desa/Kel. Hasil yang dicapai
meningkatnya pengetahuan kades/dan lurah lokasi baruga
sayang.
e) Study Kerja Bagi Aparat Desa. Hasil yang dicapai Meningkatnya
Pemahaman/Pengetahuan Aparat.
10)Program Pembangunan, Pengembangan Rehabilitasi Baruga
Sayang, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan Baruga Sayang. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya baruga sayang,Termanfaatkannya Program
SIMBAS, dan Termanfaatkannya Bangunan Baruga.
b) Rakor kerjasama ACCES Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Hasil yang dicapai Tersedianya RPJMDes, Pengembangan
BUMDES, Pemeliharaan Lingkungan dan Pengembangan
Masyarakat Pesisir.
c) Workshop Pemberdayaan Perempuan Perdesaan. Hasil yang
dicapai Meningkatnya Keberdayaan Perempuan Perdesaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 510


d) Pelatihan Manajemen Pemanfaatan Baruga Sayang. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya baruga sayang, Terlaksananya
Pelatihan Pemanfaatan Potensi Tenaga Kerja.
e) Rakor Pemanfaatan Baruga Sayang Tingkat Provinsi dan
Kab/Kota. Hasil yang dicapai Terpahaminya Manfaat Baruga
Sayang Sebagai Pusat Layanan.

11) Program Pengembangan dan Pemanfaatan TTG, dengan


kegiatan sebagai berikut:

a) Pelatihan aplikasi TTG dalam pengelolaan usaha bagi


pengelola Baruga Sayang. Hasil yang dicapai Tersedianya
sejumlah Anggota Kelompok masyarakat dalam meningkatkan
kualitas produksi Teknostruktur Komunitas.
b) Pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Perdesaan Tingkat
Nasional. Hasil yang dicapai Meningkatnya Inovasi dan Kualitas
TTG.
c) Monitoring dan sinkronisasi program pemberdayaan bidang
pengembangan TTG. Hasil yang dicapai Sinergitas Program
dan Kegiatan Pemberdayaan Bidang SDA dan TTG.
d) Fasilitasi Pengembangan Desa Mandiri Energi Terbarukan.
Hasil yang dicapai Tersedianya 1 Desa Percontohan
Pengembangan Desa Mandiri Energi Terbarukan Berbasis Jarak
Pagar.
e) Fasilitasi dan dukungan alat pengelolaan lingkungan dan
sanitasi berbasis masyarakat. Hasil yang dicapai Masyarakat
mampu menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga,
Termanfaatkannya Jaringan Irigasi.
f) Pendampingan Pilot Proyek PNPM Lingkungan. Hasil yang
dicapai meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan.
g) Fasilitasi dan Dukungan Alat Dalam Rangka Rehabilitasi
Sumber Daya Alam (Pengembangan dan Pemanfatan Pupuk
Organik). Hasil yang dicapai Tersedianya 60 Orang anggota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 511


masyarakat yang memahami Pembuatan Pupuk Organik
(BOKASHI).
h) Fasilitasi Dan Dukungan Alat Pengembangan Desa Mandiri
Energi Terbarukan (BIOGAS). Hasil yang dicapai Meningkatnya
Pengetahuan Masyarakat Desa Mandiri.
i) Fasilitasi Dan Dukungan Alat Dalam Rangka Penyadaran
Masyarakat Untuk Pelestarian Sumber Daya Alam (Sumber
Daya Pesisir). Hasil yang dicapai Tersedianya 30 Orang
Anggota Kelompok Nelayan yang Memahami tentang Peran
dan Fungsi Terumbu Karang.

12) Program Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan,


dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Pelatihan Pengelolaan UED-SP. Hasil yang dicapai


Meningkatnya Keterampilan Pengelolaan UED-SP/Kredit Mikro
Perdesaan.
b) Pelatihan Pengelolaan Oraganisasi dan Manajemen Usaha
BUMDES. Hasil yang dicapai Meningkatnya Aktivitas
Manajemen Usaha BUMDES sebagai Sumber Pendapatan Desa.
c) Penguatan Manajemen Kelembagaan Pasar Desa. Hasil yang
dicapai Meningkatnya Pemahaman dan Keterampilan
Manajemen Pengelolaan Pasar Desa dan Termanfaatkannya
Pasar Desa/Tradisional oleh Masyarakat.
d) Pengembangan dan Dukungan Kegiatan Usaha Ekonomi
Keluarga Miskin. Hasil yang dicapai Meningkatnya Aktivitas
Usaha Ekonomi Keluarga.
e) Koordinasi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanggulangan
Kemiskinan (TKPKD) Provinsi. Hasil yang dicapai
Terkoordinasinya Pelaksanaan Program Penanggulangan
Kemiskinan di Lingkup SKPD Pemda Prov. Sul-Sel, Stakeholder
terkait dan Pemerintah Kab/Kota.
f) Fasilitas dan Pelatihan Jenis Usaha Kegiatan BUMDES. Hasil
yang dicapai Meningkatnya Aktivitas Usaha BUMDES.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 512


g) Monitoring dan Evaluasi Program PNPM PISEW. Hasil yang
dicapai Meningkatnya Kinerja Pelaksanaan Program PNPM
PISEW.
h) Pembangunan Jalan Desa. Hasil yang dicapai
Termanfaatkannya Akses Jalan Desa.
i) Dukungan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif. Hasil
yang dicapai Termanfaatkannya Hasil Dukungan Usaha
Ekonomi Produktif, sehingga Kinerja yang dicapai sebesar
99,66%, dengan kategori Sangat Baik
j) 10.Rintisan Jalan Desa. Hasil yang dicapai Termanfaatkannya
Prasarana Desa/Kelurahan.

Keberhasilan :
1. Telah difasilitasi penciptaan kelembagaan pemerintah desa dan
kelurahan yang lebih baik melalui pelatihan bagi aparat
pemerintah desa dan kelurahan sebanyak 1.780 orang
2. Telah difasilitasi peningkatan kehidupan sosial budaya
masyarakat melalui wadah Baruga Sayang yang sebelumnya 45
Desa/Kelurahan pada tahun ini menjadi 304 Desa/Kelurahan
3. Telah difasilitasi peningkatna usaha ekonomi masyarakat
sehingga pada tahun 2011, sudah ada 4 Kabupaten yang telah
membuat BUMDES dengan jumlah BUMDES sebanyak 100 unit
dan Usaha Ekonomi Mikro (UKM) sebanyak 3.308 di 12
Kabupaten/Kota
4. Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Sumber Daya
Alam (SDA) pada tahun 2011 ini Provinsi Sulawesi Selatan
mendapatkan gelar Juara I tingkat nasional, 4 Kabupaten/Kota
telah menginiasi sendiri teknologi yang tepat buat
Kabupaten/Kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 513


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Masih banyak Kepala Desa di Kabupaten, khususnya kepala desa
yang baru menjabat sebagai Kepala Desa yang belum
memahami tugas dan fungsi sebagai Kepala Desa sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang baru, sehingga
menghambat kelancaran pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat desa
2. Masih banyak sekretaris desa dan aparat pemerintah desa yang
belum memahami tugas dan fungsinya dalam hal administrasi
pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang baru, khususnya pada aspek pengelolaan
keuangan desa sehingga banyak desa yang bermasalah dalam
hal pertanggungjawaban keuangan desa
3. Masih banyak lembaga masyarakat (BPD, LKMD, PKK, Karang
Taruna dll) seharusnya mendukung tugas pemerintah desa
dalam hal kegiatan pembangunan tidak dilakukan karena
keterbatasan kapasitas untuk melakukan dukungan tersebut
4. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan usaha ekonomi
masyarakat dalam hal pemasaran dalam hal pemasaran dan
produksi serta pengelolaan kelembagaan kelompok yang
menyebabkan kelompok usaha ekonomi masyarakat kurang
berkembang
5. Masih banyak kabupaten/kota yang belum membuat kebijakan
atau aturan yang mendukung tentang kelembagaan ekonomi
masyarakat (BUMDES)
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam hal mensinergikan
sumber daya lokal sebagai bahan baku dna teknologi yang tepat
guna, untuk meningkatkan produksi
7. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan
teknologi tepat guna untuk kepentingan suplai energi dan
perbaikan lingkungan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 514


8. Kurangnya jumlah pegawai, sarana dan prasarana serta
kapasitas teknis aparat BPMPDK dalam peningkatan kinerja
Solusi
1. Perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan dan kerja sama dengna
pemerintah kabupaten untuk peningkatan kapasitas kepala desa
yang baru menjabat
2. Perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan dan kerjasama dengna
pemerintah kabupaten untuk peningkatan kapasitas sekretaris
desa dan aparat desa
3. Masih perlu dilaksanakan penguatan kelembagaan masyarakat di
tingkat desa dan kelurahan berupa peningkatan kapasitas
kelembagaan masyarakat
4. Masih perlu dilaksanakan penguatan kelembagaan usaha
ekonomi masyarakat di tingkat desa dan kelurahan berupa
peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat
5. Perlu dilaksanakan fasilitasi kepada kabupaten/kota untuk
pembentukan Perda tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMD)
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat
melalui kegiatan pelatihan gelar teknologi yang berbasis sumber
daya lokal
7. Diperlukan penambahan jumlah pegawai, peningkatan sarana
dan prasarana serta peningkatan kapasitas yang bersifat teknis
bagi pegawai BPMPDK

22. Urusan Sosial


Dinas Sosial
Masalah Sosial merupakan tanggungjawab semua pihak, tidak
hanya dilaksanakan oleh pemerintah tetapi menjadi tanggungjawab
seluruh komponen masyarakat dan stakeholder yang terlibat dalam
menangani per,asalahan tersebut. Tujuan pembangunan
kesejahteraan social antara lain meliputi:
1) Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat dan menrunkan
jumlah PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 515


2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pembangunan Kesejahteraan Sosial
3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu Agenda dan kebijakan RPJMD diarahkan untuk
menurunkan masalah kesejahteraan sosial serta mendorong
beertambahnya sumber daya sosial seperti karang taruna, relawan
sosial dan lainnya untuk penyelesaian masalaha kesejahteraan
sosial. Ada 5 (lima) program kegiatan yang priorotas yang
mengarah pada; fasilitasi terhadap kelompok penyendangn
masalah sosial, peningkatan layanan terhadap penduduk miskin,
Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, pembinaan
penyanang cacat dan trauma serta pemberdayaan terhadap
kelembagaan kesejahteraan sosial.
Sampai tahun 2011, Panti Sosial yang dimiliki oleh pemerintah
Provisni Sulawesi selatan sebanyak 6 UPTD Panti Sosial Miliki
Deparatemen sosial RI sebanyak 3 UPTD unit, panti sosial milik
masyarakat (swasta) sebanyak 296 panti. Secara umum sarana
dan prasarana yang dimilki panti sosial khususnya yang milik
pemerintah daerah dan milik masyarakat relatif masih kurang
memadai.
Dalam penanganan PMKS untuk pemberdayaan masyarakat
dengan kegiatan taraf hidup, penghidupan dan kesejahteraan
melalui upaya pemecahan masalah penyandang Masalah
kesejahteraan Sosial (PMKS) yaitu:
1) Dari sebanyak 63544 anak terlantar, telah ditangani sebanyak
416 anak.
2) Dari sebanyak 1364 Anak jalanan, telah ditangani sebnayak
180 anak
3) Dari sebanyak 34830 lanjut usia, telah ditangani sebnayak 655
orang
4) Dari sebanyak 30196 Keluarga rawan social ekonomi telah
ditangani sebanyak 35 Keluarga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 516


5) Dari sebanyak 1403 wanita tuna susila, telah ditangani
sebnayak 20 orang.
Pada tahun 2011 pemerintah provinsi telah melakukan
penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial sebanyak
19 PMKS dari jumlah 24 PMKS yang ada, selain itu juga PMKS yang
telah mendapatkan bantuan sebanyak 113.248 dari jumlah
544.193 yang seharusnya, karena kondisi anggaran yang belum
memadai.
Sementara itu, pengembangan karang taruna Provinsi telah
menunjukkan keberhasiln dimana pada tahun 2011 terdapat 2043
karang taruna, dengan kegiatan dan keberhasilannya adalah 27
Karang Taruna.
Hal lain yang dilaksanakan urusan sosial adalah penanganan
bencana alam. Data tahun 2011 menunjukkan tercatat kejadian
benacana yang meliputi bencana banjir 22 kali, angin puting
beliung 12 kali tanah longsor 7 kali, kebakaran 12 kali, dalam
kurun waktu satu tahun terakhir frekuensinya semakin menurun,
namun upaya untuk tindak lanjut penanggulangannya telah
dilakukan tindakan prefentif, represif dan rehabilitasi.
Untuk sarana prasarana penanggulangan bencana/bencana
alam yang telah dimilki sampai saat ini adalah Terdiri dari 58 Unit
kendaraan Operasional yang pembiayaannya selain oleh APBD
juga oleh APBN melalui program
Walupun telah banyak upaya dilkukan oleh pemerintah
namun kompleksitasnya pembangunan kesejahteraan sosial dalam
upaya penanganan PMKS harus tetap tersu dilakukan sehingga
masoh perlu dikembangkan keterlibatan potensi Sumber
kesejahteraan sosial dan dunia usaha.
Urusan sosial, ditangani oleh Dinas Sosial dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, halmana pada tahun 2011
Dinas Sosial telah melaksanakan 11 program dan 85 kegiatan,
yang ditunjang dengan anggaran APBD sebesar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 517


Rp.17.642.217.000,- yang terealisir sebesar Rp.17.445.176.206,-
dengan kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pelayanan administrasi perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
d) Penyediaan alat tulis-menulis kantor
e) Penyediaan barang cetak dan penggandaan
f) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
g) Penyediaan peralatan rumah tangga/alat rumah tangga
h) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar
daerah
i) Penyediaan jasa makan dan minum
2) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b) Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas
c) Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
d) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas
e) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
f) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
g) Pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor
3) Program peningkatan disiplin aparatur, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
4) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penilaian dan perhitungan angka kredit pekerja sosial
fungsional
b) Bimbingan dan penyuluhan sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 518


c) Rapat koordinasi perencanaan program pembangunan
Kesos
d) Sosialisasi kepegawaian dan pemantapan pekerja sosial
e) Peningkatan kemampuan pejabat fungsional pekerja sosial
f) Sinkronisasi penyusunan program provinsi dan
kabupaten/kota
5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar kinerja
SKPD
b) Penyusunan RKA-SKPD danDPA-SKPD / Biro Pokok dan
Perubahan
c) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) SKPD
d) Pengembangan operasional dan upgrade SIMAKDA dan
SIMGAJI
e) Penyediaan jasa administrasi dan perkantoran
f) Sosialisasi pengelolaan dan pelaporan keuangan SKPD
g) Penyusunan Renstra Dinas Sosial Prov. Sulsel
h) Peningkatan pengelolaan manajemen keuangan
6) Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan penyandang masalah lainnya, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pelatihan home industri bagi keluarga miskin
b) Pelatihan pemberdayaan sosial komunitas adat terpencil
bagi tokoh adat komunitas adat terpencil
c) Posko pemulangan orang terlantar dan pekerja migran
d) Pelatihan petugas pendampingan KUBE fakir miskin
e) Rehabilitasi rumah kumuh
f) Pengembangan keluarga harapan
g) Penyuluhan pemberdayaan fakir miskin
h) Pemutakhiran data keluarga miskin

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 519


i) Pemantapan keluarga harapan
j) Sosialisasi pemberdayaan fakir miskin
k) Pelatihan KUBE fakir miskin
l) Pra penjajagan awal ke kabupaten-kabupaten
7) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Koordinasi dan konsultasi perlindungan sosial, hukum bagi
korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak dan
penurunan kesenjangan
b) Bimbingan sosial bagi anggota forum komunikasi anak cacat
dan penyandang cacat
c) Pemulangan pekerja migran dan orang terlantar
d) Sosialisasi jaminan kesos dan askesos
e) Bimbingan keterampilan kerja bagi pemulung
f) Sosialisasi KPRS ABH dan TIM PIPA
g) Bantuan jaminan hidup eks kusta
h) Penataan dalam rangka pemberian bantuan jaminan hidup
eks kusta
i) Bimbingan teknis penningkatan pelayanan sosial dalam
panti
j) Pertemuan pendamping jaminan sosial penyandang cacat
8) Program pembinaan anak terlantar, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pelayanan dan pembinaan sosial pada PPSTPA Inang Matutu
Makassar
b) Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBK
Nirannuang Bulukumba
c) Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBR
Makkareso Maros
d) Pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan pada PPSBR
Makkareso Maros
e) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
rehabilitasi soaial di PPSBR Makkareso Maros

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 520


f) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
rehabilitasi sosial di PPSBK Nirannuang Bulukumba
g) Pelatihan dan pemantapan petugas sosial anak terlantar
9) Program pembinaan panti asuhan/panti jompo, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan sosial pada PPSLU Mappakasunggu Parepare
b) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana di PPSLU
Mappakasunggu Parepare
c) Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone
d) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana di PPSAA Seroja
Bone
10)Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya), dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan sosial pada PSKW Mattirodeceng Makassar
b) Bimbingan sosial penanggulangan dan pencegahan
HIV/AIDS dan tuna sosial
c) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana di PPSKW
Mattirodeceng Makassar
d) Bimbingan pemantapan petugas pencegahan NAPZA
berbasis masyarakat tingkat kelurahan
11)Program pemberdayaan kelembagaan kesos, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
b) Pelatihan pengembangan kerjasama kemitraan Orsos
c) Pemeliharaan TMP/MPN dan pelestarian nilai-nilai
kepahlawanan, kepeloporan, kejuangan dan
kesetiakawanan sosial
d) Pembinaan petugas TMP/MPN
e) Pembinaan dan pemberdayaan pengembangan SDM Karang
Taruna
f) Peningkatan SDM Taruna Siaga Bencana
g) Pemantapan tenaga kesejahteraan sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 521


h) Pemetaan rawan bencana
i) Peningkatan SDM bagi pekerja sosial masyarakat
j) Pemutakhiran data
k) Seminar dan pengusulan pahlawan nasional
l) Peningkatan keterampilan bagi perempuan berbasis gender
m) Pelatihan pengelolaan bencana untuk pemuda
n) Sosialisasi kampung siaga bencana
o) Monitoring dan evaluasi TMP/MPN di kab/kota
p) Sosialisasi penanggulangan bencana
q) Pelatihan peningkatan pekerja sosial

Keberhasilan
1. Terlaksananya kampung siaga bencana di Kabupaten Enrekang
2. Tersalurkannya bantuan KUBE di Kabupaten Luwu, Jeneponto,
Toraja Utara, Takalar dan Sinjai
3. Meningkatnya kinerja organisasi sosial dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam bidang manajemen
4. Tersalurnya bantuan pengembangan UEP untuk peningkatan
kemandirian organisasi sosial
5. Terbentuknya wadah yang akan menampung aspirasi melalui
pembentukan jaringan organisasi sosial
6. Terjaringnya organisasi sosial yang sesuai dengna kriteria yang
telah ditentukan untuk menjadi organisasi sosial berprestasi
tingkat provinsi
7. Terbangunnya rumah sederhana sebanyak 55 unit di
Kabupaten Selayar dan Toraja Utara
8. Taraf hidup warga KAT di Kabupaten Selayar dan Toraja Utara
semakin membaik karena adanya bantuan jaminan hidup dan
peralatan kerja
9. Terlaksananya rehabilitasi TMP Paccekke di Kota Parepare
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 522


1. Terbatasnya dana yang dialokasikan setiap tahun sehingga
sarana dan prasarana pendukung sangat terbatas
2. Meningkatnya beban pengeluaran masyarakat miskin, seiring
dengan perkembangan jaman
3. Kurangnya kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
4. Masih rendahnya SDM pendamping masyarakat miskin untuk
meningkatkan kesejahteraan
5. Masih banyaknya sarana dan prasarana UPTD yang belum
direhabilitasi
Solusi
1. Diperlukan peningkatan anggaran dan sasaran pada masing-
masing kegiatan
2. Diperlukan sarana dan prasarana dan rehabilitasi panti
3. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
4. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
5. Meningkatkan akses dan penggunaan sumber daya untuk
mengingkatkan kesejahteraan masyarakat miskin

Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Dalam kurum waktu 1 (satu) tahun, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah telah menghasilkan data dan informasi sebagai
bahan kebijakan perencanaan pada tahun berikutnya, antara lain
berupa: data tentang daerah rawan bencana, data relawan, data
sarana dan prasarana kedaruratan, dan data verifikasi rekap
rekonstruksi pasca bencana.
Pada Tahun 2011, Badan Pengelolaan Bencana Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan telah melaksanakan 10 Program dan 38
Kegiatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.316.127.000,-
dan realisasi sebesar Rp.3.232.529.633,- atau 97,48%, dengan
program dan kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 523


a) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Kegiatan ini tidak
dapat terealisir karena belum terdapat kerjasama dengan
pihak ketiga.
b) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik. Hasil yang dicapai terpenuhinya jasa Komunikasi,
sumber daya air dan listrik pada kantor BPBD Prov. SulSel.
c) Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan
Kantor. Hasil yang dicapai terpenuhinya penyediaan jasa
peralatan, paket/pengiriman dan perlengkapan kantor.
d) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
terpeliharanya Kendaraan Operasional,
e) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil
yang dicapai terpenuhinya pelayanan administrasi
keuangan.
f) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang
dicapai terpeliharanya peralatan kerja.
g) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai
tersedianya alat tulis kantor.
h) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
Hasil yang dicapai terpenuhinya barang cetakan dan
penggandaan.
i) Kegiatan Penyediaan Peralatan/Alat Rumah Tangga. Hasil
yang dicapai tersedianya peralatan rumah tangga.
j) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor. Hasil yang
dicapai tersedianya peralatan rumah tangga.
k) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang
dicapai tersedianya makanan dan minuman untuk kegiatan
tertentu.
l) Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar
Daerah. Hasil yang dicapai terkoordinasinya kegiatan rapat,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 524


m) Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam
Daerah. Hasil yang dicapai terkoordinasinya kegiatan rapat,
kinerja.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai tersedianya perlengkapan Gedung Kantor.
b) Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Hasil yang
dicapai tersedianya peralatan Gedung Kantor.
c) Kegiatan Pengadaan Peralatan Perlengkapan
Kantor/Meubeler. Hasil yang dicapai tersedianya
perlengkapan meubeler Kantor.
d) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor/Rumah
Dinas. Hasil yang dicapai terpeliharanya Gedung Kantor.
e) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/
Operasional. Hasil yang dicapai terpeliharanya Kendaraan
Dinas/operasional.
f) Pemeliharaan Program SIPKD dan SIMGAJI. Hasil yang
dicapai terpeliharanya program atau software SIPKD dan
SIMGAJI.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai tersusunnya
laporan Capaian Kinerja.
b) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil
yang dicapai tersusunnya Laporan Keuangan semesteran.
c) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis. Hasil yang
dicapai tersusunnya Laporan Prognosis Realisasi anggaran.
d) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.
Hasil yang dicapai tersedianya perlengkapan Gedung
Kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 525


e) Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan (LAKIP) SKPD. Hasil yang dicapai tersusunnya
Laporan LAKIP-SKPD.
f) Kegiatan Penyusunan RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai
tersusunnya RKA dan DPA SKPD.
g) Kegiatan Penyusunan Laporan Tahunan SKPD. Hasil yang
dicapai tersusunnya Laporan Tahunan SKPD.
4) Program Penguatan Perundangan dan Kapasitas Kelembagaan
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Daerah, Hasil yang dicapai terkoordinasinya
penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah Prov.
SulSel.
5) Diklat Aparatur Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Daerah, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelatihan TRC pada Kondisi Kesiapsiagaan. Hasil yang
dicapai meningkatnya keterampilan TRC pada kondisi
kesiapsiagaan.
b) Workshop Analisa Penanganan Daerah Rawan Bencana.
Hasil yang dicapai meningkatnya keterampilan SDM
penanganan daerah rawan bencana.
6) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Daerah, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pemantauan Daerah Potensi Rawan Bencana. Hasil yang
dicapai terinvetarisirnya data daerah berpotensi rawan
bencana.
b) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Penanggulangan Bencana pada Kondisi Prabencana. Hasil
yang dicapai tersedianya data penanganan penanggulangan
bencana.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 526


c) Pembentukan Forum Relawan Penanggulangan Bencana.
Hasil yang dicapai terbentuknya Forum Relawan
Penanggulangan Bencana.
7) Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pembentukan dan Penguatan Pusat Pengendalian
Operasional Penanggulangan Bencana. Hasil yang dicapai
terbentuknya Pusat Pengendalian Operasional
Penanggulangan Bencana.
b) Pemberdayaan Pos Siaga Tanggap Darurat. Hasil yang
dicapai terlaksananya prosedur pelaksanaan
penanggulangan bencana di daerah Prov. SulSel sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kedaruratan dan
Logistik. Hasil yang dicapai tersedianya laporan hasil
monitoring dan evaluasi kedaruratan dan logistik bencana di
daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Workshop Penanganan Darurat Bencana dan Penguatan
Posko. Hasil yang dicapai terlaksananya fasilitasi kebutuhan
penanganan darurat bencana.
8) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Tahap Pasca Bencana,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Identifikasi dan Verifikasi Kondisi Kerusakan dan Kerugian
Sarpras Umum, Harta dan Rumah Penduduk Pasca Bencana.
Hasil yang dicapai tersedianya hasil identifikasi dan
verifikasi kondisi kerusakan dan kerugian sarpras umum,
harta dan rumah penduduk pasca bencana.
b) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana. Hasil yang dicapai tersedianya
data rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
9) Peningkatan Peran Serta dan Kapasitas Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana, dengan kegiatan sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 527


a) Simulasi Penanggulangan Bencana pada Daerah Rawan
Bencana. Hasil yang dicapai meningkatnya peran serta
masyarakat dalam penanganan penanggulangan bencana.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Masih terbatasnya data base/informasi daerah rawan bencana
di daerah Sulawesi Selatan, kalaupun ada belum terangkum
dengan baik
2) Masih kurangnya rumusan operasional daerah yang integrated,
terpadu dan strategi dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana yang bercirikan nilai budaya lokal dan spesifik, serta
berdasarkan hasil kerja daerah rawan bencana
3) Masih kurangnya koordinasi, keterpaduan dan integrasi langkah
operasional antara sektor, mulai dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring/evaluasi penanggulangan bencana
4) Masih rendahnya kemampuan SDM (masyarakat dan aparatur)
dalam penanggulangan bencana.
5) Masih rendahnya akses informasi dalam penanggulangan
bencana
6) Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam
penanggulangan bencana
7) Kondisi tersebut diatas selanjutnya dijabarkan dalam bentuk
program-program strategis sebagai landasan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008-2013.
8) Belum adanya dana teknis untuk penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Kabupaten/Kota maupun Provinsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 528


9) Belum adanya dana siap pakai yang ditempatkan pada BPBD
Provinsi atau Kabupaten/Kota.
Solusi
1. Terbentuknya BPBD di 20 Kabupaten/Kota diharapkan
tersediana data/ informasi tentang daerah rawan bencana yang
berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan
2. Diadakannya rapat koordinasi penyelenggaraan
penanggulangan bencana daerah dan diharapkan keterlibatan
BPBD Kabupaten/Kota didalam perumusan pelaksanaan
penanggulangan bencana
3. Diadakan pembentukan forum relawan penanggulangan
bencana yang di dalamnya terdapat keterlibatan masyarakat
serta unsur SAR, TNI, Polri dan pihak-pihak terkait
4. Diadakannya beberapa pelatihan dan workshop, berupa:
Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada kondisi kesiapsiagaan
dan workshop analisa penanganan daerah rawan bencana,
dengan harapan agar aparat yang terkait dibantu masyarakat
memiliki pengetahuan tentang penanggulangan bencana
5. Diadakannya pemberdayaan pos siaga tanggap darurat
6. Dibentuknya sebuah Pusat Pengendalian Operasional
Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS), yang didalamnya
terdapat data dan informasi tentang penanggulangan bencana
7. Tersedianya dana on call (dana siap pakai), dana rekon yang
disediakan oleh BNPB pusat untuk menunjang kegiatan
penanggulangan bencana kabupaten/kota

23. Urusan Kebudayaan


Keberadaan seni dan budaya yang ada Di provinsi Sulawesi
Selatan merupakan modal dasar pembangunan bagi
pengembangan bidang pariwisata dan bidang kebudayaan itu
sendiri. Potensi tersebut perlu dioptimalkan secara intensif sesuai
dengan karakteristik daerah, sebagaimana yang telah diarahkan
dalam Agenda 6 Penguatan Kelembagaan Masyarakat telah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 529


mendorong pengembangan budaya di Sulsel sehingga nantinya
dapat memperkaya khasanah budaya daerah yang pada akhirnya
dapat memberikan konstribusi serta mendukung pengembangan
sektor pariwisata.
Kondisi tersebut menjadikan kebudayaan seni-budaya memiliki
peran yang strategis dalam membangun dan menggarap sisi nilai
rohani, kemanusiaan serta interaksi sosial dalam kehidupan
bermasyarakat melalui berbagai forum dan kegiatan aspirasi dan
pelestarian seni budaya daerah. Melalui program Pengelolaan
kekayaan budaya telah dilakukan pembinaan budaya sehingga
aktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai budaya lokal tetap berfungsi
sebagai acuan utama dalam pengembangan identitas diri dari
setiap lembaga kemasyarakatan dan setiap individu pada semua
aspek kehidupan.
Selain itu beberapa hal yang telah dicapai dalam bidang
kebudayaan antara lain pelestarian benda-benda cagar budaya,
konservasi dan pembangunan kawasan situs dan bantuan subsidi
bagi organisasi kesenian di Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan
serta terselenggaranya kegiatan Pengelolaan museum dan
monumen di sulawesi selatan.
Dalam rangka pelestarian benda cagar budaya, telah
dilaksanakan kegiatan konservasi dan pendataan terhadap benda-
benda cagar budaya di Sulawesi Selatan. Sampai tahun 2011,
jumlah cagar budaya tercatat sebanyak 721 situs yang tersebar di
24 Kab./kota. Demkian halnya dengan persebaran museum
daerah/lokal sebanyak 10 lokasi yang terletak di berbagai daerah,
satu hal yang membanggakan bahwa saat ini sulawesi selatan
memiliki museum la galigo yang telah direvitalisasi dan siap
menjadi icon pariwisata sulsel.
Adapun melalui program Pengelolaan Keragaman budaya telah
dilaksanakan pengadaan sarana penyelenggaraan seni dan
budaya antara lain 15 set baju adat, 25 buah gendang kecapi, dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 530


25 buah kecapi dan Penyelenggaraan festival seni dan budaya
sebanyak 12 kali, antara lain :
1) Pelaksanaan kegiatan gelar seni budaya daerah sulsel di
benteng rotterdam
2) Parade tari nusantara
3) Pekan produk budaya indonesia
4) Gelar seni budaya daerah sulsel (glory of south sulawesi di
jakarta)
5) Festival komunitas masyarakat bajo
6) Festival musik bambu nusantara V di bandung
7) Gita bahana nusantara
8) Pagelaran sendra tari dan musik
9) Festival perkusi sulsel
10)Festival la galigo
11)Pawai/peragaan busana HUT TMII
12)Gelar temu taman budaya
Pembangunan kinerja urusan ini, dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel, yang pada tahun
2011 menangani 7 (dua) program dan 36 kegiatan dengan alokasi
dana sebesar Rp.11.511.100.000,- dan realisasi sebesar
Rp.11.298.659.144,-, sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengelolaan museum & monumen di Sulawesi Selatan. Hasil
yang dicapai tercapainya Terlaksananya pemeliharaan dan
penataan monumen di sulsel.
b) Pengelolaan, pengembangan, pelestarian peninggalan
sejarah purbakala. Hasil yang dicapai adanya pelestarian
benda cagar budaya berkelanjutan dan terwujudnya
pelestarian benda cagar budaya.
c) Pengelolaan, pengembangan kajian sejarah dan nilai
tradisional. Hasil yang dicapai meningkatnya apresiasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 531


masyarakat terhadap nilai-nilai luhur sejarah dan nilai
tradisional.
d) Pengelolaan kekayaan budaya lokal. Hasil yang dicapai
Tersedianya inventarisasi/dokumentasi sebagai bahan
pengamalan.
e) Peningkatan kelembagaan museum la galigo. Hasil yang
dicapai Meningkatnya kinerja pegawai Museum La Galigo.
f) Sosialisasi dan pengelolaan kekayaan koleksi museum la
galigo. Hasil yang dicapai Meningkatnya minat masyarakat
ke museum.
g) Pelestarian dan konservasi koleksi museum. Hasil yang
dicapai Terwujudnya pelestarian dan konservasi koleksi
secara berkesinambungan.
h) Pengembangan kemitraan dan pemberdayaan museum.
Hasil yang dicapai Meningkatnya jumlah kunjungan ke
museum.
2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:

a) Pembinaan kesenian tradisional. Hasil yang dicapai


Terlaksananya pelestarian dan apresiasi seni tradisional.
b) Optimalisasi pengembangan sarana kesenian di Sulsel. Hasil
yang dicapai Peningkatan wawasan bagi para pengelola
organisasi kesenian prop. Sulsel dan peningkatan
pengembangan sarana kesenian.
c) Pengembangan seni kreasi dan film di Sulsel. Hasil yang
dicapai terlaksananya pengembangan kesenian dan film di
Sulsel.
d) Peningkatan kelembagaan taman budaya. Hasil yang
dicapai Termanfaatkannya fungsi dan peran taman budaya
dalam pembinaan kelembagaan budaya.
e) Pendukungan pengembangan kesenian seni tari dan musik
kreatif. Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 532


pemahaman, keterampilan, kreativitas dan menumbuhkan
minat bakat seni bidang seni tari dan musik.
f) Pendukungan pengembangan seni rupa dan teater. Hasil
yang dicapai semakin meningkatnya pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, kreativitas dan menumbuhkan
minat bakat seni rupa/ teater/sastra.
g) Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah. Hasil
yang dicapai Semakin dikenalnya seni budaya sulsel dan
meningkatnya kunjungan wisatawan ke sulawesi selatan.
h) Peningkatan sarana dan prasarana. Hasil yang dicapai
meningkatnya pelayanan masyakarat di bidang kesenian
dan kebudayaan daerah sulsel.
3) Program pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:

a) Penyediaan jasa surat menyurat. Hasil yang dicapai


terealisasinya administrasi perkantoran, Melalui kegiatan ini
telah terlaksana tata persuratan kantor dan tersedianya jasa
kebutuhan surat menyurat.
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Hasil yang dicapai terpenuhinya kebutuhan komunikasi, air
dan listrik. Melalui kegiatan ini telah terpenuhinya
kebutuhan di bidang komunikasi, air dan listrik lingkup
Disbudpar Sulsel.
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan. Hasil yang dicapai
terwujudnya pengelolaan administrasi keuangan daerah
yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui
kegiatan ini telah terlaksana pengelolaan administrasi
keuangan.
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor. Hasil yang dicapai ialah
tersedianya peralatan bahan kebersihan kantor. Melalui
kegiatan ini telah tersedianya barang dan bahan pembersih
kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 533


e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai
terwujudnya kebutuhan alat tulis kantor disbudpar. Melalui
kegiatan ini telah tersedianya alat tulis kantor.
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. Hasil yang
dicapai tersedianya barang penggandaan. Melalui kegiatan
ini telah terlaksananya kegiatan penyediaan barang
penggandaan.
g) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor. Hasil yang dicapai tersedianya komponen
instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor. Melalui
kegiatan ini telah terlaksananya pemeliharaan instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor.
h) Penyediaan makanan dan minuman. Hasil yang dicapai
terpenuhinya penyediaan makanan dan minuman rapat dan
tamu. Melalui kegiatan ini telah tersedianya penyediaan
makanan dan minuman rapat dan tamu.
i) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah. Hasil
yang dicapai terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi di luar daerah. Melalui kegiatan ini telah
terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di luar
daerah.
4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:

a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas.


Hasil yang dicapai terpenuhinya perbaikan/pemeliharaan
gedung kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
Hasil yang dicapai terpeliharanya kendaraan
dinas/operasional, capaian kinerja sebesar 100% dengan
kategori Sangat Baik. Melalui kegiatan ini telah
terpeliharanya kendaraan dinas/operasional roda 4 dan
kendaraan roda 2.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 534


c) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. Hasil
yang dicapai terpenuhinya perbaikan peralatan gedung
kantor.
d) Pengadaan sarana dan prasarana. Hasil yang dicapai
tersedianya sarana dan prasarana penunjang kebutuhan
kantor.
5) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan
sebagai berikut:

a) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. Hasil


yang dicapai tersedianya pakaian dinas pegawai beserta
perlengkapannya. Melalui kegiatan ini telah terlaksana
pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

6) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan


kegiatan sebagai berikut:

a) Pendidikan dan pelatihan formal. Hasil yang dicapai


terpenuhinya pendidikan dan pelatihan formal aparatur
disbudpar. Melalui kegiatan ini telah terlaksana
pengembangan SDM aparatur/diklat lingkup disbudpar.

7) Program Peningkatan pengembangan Sistem Capaian Kinerja


dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian


kinerja dan keuangan. Hasil yang dicapai Semakin
meningkatnya optimalisasi pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Melalui kegiatan
ini telah terlaksana Peningkatan pelayanan administrasi di
bidang keuangan.
b) Penyusunan laporan dan pengelolaan administrasi
perkantoran. Hasil yang dicapai terlaksananya pelayanan
organisasi sesuai kebutuhan secara efektif.
c) Pelaksanaan rapat koordinasi kebudayaan dan
kepariwisataan se-sulawesi selatan. Hasil yang dicapai
terlaksananya terpenuhinya kerjasama program kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 535


disbudpar provinsi dengan disbudpar lingkup kab/kota serta
para industri pariwisata. Melalui kegiatan ini telah
terlaksana Rapat Koordinasi Perencanaan Kebudayaan dan
Kepariwisataan se Sulawesi Selatan.
d) Pelaksanaan sosialisasi bidang budpar. Hasil yang dicapai
tersosialisasinya program kerja disbudpar prov. Sulsel.
Melalui kegiatan ini telah terlaksana Sosialisasi dan
Konsultasi Pengembangan Kepariwisataan Sulawesi Selatan.
e) Peningkatan optimalisasi database dan penataan
mekanisme perencanaan program disbudpar. Hasil yang
dicapai tersosialisasinya program kerja disbudpar prov.
Sulsel.

Keberhasilan

• Telah mendokumentasikan situs di sulawesi selatan dalam bentuk


buku yang berjudul “Mozaik Kepurbakalaan Sulsel Tahun 2011”.
• Telah mendokumentasikan koleksi museum se sulawesi selatan
dalam bentuk buku yang berjudul “Pengelolaan koleksi museum di
sulsel”.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Kurangnya data yang tersedia di Kabupaten/kota

Solusi

Menginventarisir dan mendokumentasi dalam bentuk buku

24. Urusan Statistik

Urusan statistik masih dilaksanakan oleh pemerintah pusat, namun


urusan statistik yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi yaitu
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Prov. Sulsel telah
menghasilkan data dan informasi yang berupa Informasi
Pembangunan Sulawesi Selatan Tahun 2010, Indikator Sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 536


Sulawesi Selatan Tahun 2010, Indikator Makro Ekonomi Sulawesi
Selatan Tahun 2010, Indikator Pembangunan Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010, Kajian Pendapatan
Perkapita Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 dengan
melaksanakan 1 program dan 7 kegiatan dan alokasi anggaran
sebesar Rp.1.619.140.400,- dapat terealisasi sebesar
Rp.1.612.458.013 atau 99,59 persen. Adapun program dan
kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

1) Program Pengembangan Data dan Informasi, dengan kegiatan


sebagai berikut:
a) Pengumpulan Updating dan Analisis Informasi Target Kinerja
Program dan Kegiatan, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya data dan informasi untuk mendukung
perencanaan dan pengendalian pembangunan Sulawesi
Selatan.
b) Koordinasi Pengelolaan Pusat Informasi Spasial Prov. Sulsel,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya data dan
informasi perencanaan bidang sumberdaya alam dan
prasarana wilayah.
c) Publikasi Data dan Informasi Pembangunan Daerah, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya data dan informasi
sebagai bahan pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya pengelolaan irigasi yang berbasis pada
kebutuhan APL II Program WISMP.
e) Pameran Pembangunan Daerah, yang dilaksanakan pada
tanggal 14-17 Agustus 2011 dengan hasil yang dicapai
mensosialisasikan hasil-hasil penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan yang telah dicapai di Sulawesi selatan.
f) Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah, dengan hasil
yang dicapai informasi indikator ekonomi daerah di
Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 537


g) Penyusunan Pengumpulan dan Analisis Data/Informasi
Kebutuhan Perencanaan Bidang Sosbud dan Pengembangan
Kelembagaan, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
data dan informasi Bidang Sosbud dan pengembangan
kelembagaan Prov. Sulsel.

25.Urusan Kearsipan
Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah
Badan Arsip dan Perpusatakaan adalah instansi yang
melaksanakan urusan kearsipan, yang berkewajiban untuk
memberdayakan lembaga kearsipan dan perpustakaan antara lain
menyimpan, memelihara dan menyelematkan arsip dari lembaga-
lembaga dan badan-badan pemerintah Daerah serta badan-badan
pemerintah Pusat di tingkat daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
ketentuan pokok kearsipan, maka kegiatan penyelenggaraan
pengelolaan arsip dilaksanakan mulai dari penciptaan sampai
dengan penyusunan dan pelestarian, oleh karenanya sasaran
program dan kegiatan diarahkan paad peningkatan kualitas
sumber daya aparatur, sarana prasarana kerja dan manajemen
kearsipan menjadi suatu hal yang penting.
Peningkatan kualitas sumberdaya aparatur dilaksanakan
dalam bentuk bimbigan teknis dan sosialisasi, yang meliputi:
Bimbingan yeknis arsip masuk desa, Sosialisasi Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan,
Sosialisasi Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sosialisasi
Instruksi Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Arsip di Lingkungan
Berkenan dengan upaya peningkatan sumber daya aparatur
tersebut, maka telah diupayakan untuk meningkatkan sarana dan
prasarana kerja telah dilaksanakan melalui pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas operasional, pemeliharaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 538


peralatan, kelengkapan dan bangunan kantor, dan Pengadaan
sarana dan prasarana.
Terkait dengan peningkatan menajemen kerasipan maka
telah dilaksanakan pembinaan dan pemantapan kearsipan di
perangat Provinsi kabupaten/kota dan UPTD. Telah dikembangkan
pemasyarakatan arsip dengan progarm peningkatan kualitas
pelayanan informasi dan kegiatan layanan sadar arsip.
Pada tahun 2011, untuk urusan kearsipan mendapatkan
anggaran APBD sebesar Rp.17.484.699.656,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp.17.156.257.858,-. Untuk urusan Arsip, telah
dilaksanakan 9 Program dan 28 kegiatan, sebagai berikut:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan


sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil
yang dicapai Tertib dan tertatanya Pengelolaan Barang dan
Arsip Dinamis.
b) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
tersedianya alokasi Anggaran dan Pertanggungjawaban
Keuangan.
c) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar
daerah. Hasil yang dicapai kelancaran pelaksanaan
tugas/kedinasan.
d) Pengelolaan Administrasi Umum, Barang, dan Aset. Hasil
yang dicapai tertib dan tertatanya Administrasi Perkantoran.
e) Pameran Kearsipan dan Perpustakaan. Hasil yang dicapai
Bertambahnya pengetahuan informasi tentang Arsip dan
bahan pustaka.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
Hasil yang dicapai kelancaran pelaksanaan tugas/kedinasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 539


b) Pemeliharaan peralatan, kelengkapan dan bangunan kantor.
Hasil yang dicapai TeRpeliharanya Sarana dan Prasarana.
c) Pengadaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai
Peningkatan kinerja Pegawai.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai Meningkatnya Disiplin Pegawai.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
Hasil yang dicapai Terbitnya PAK Pustakawan dan Arsiparis
dan terpilihnya Arsiparis teladan.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja SKPD.
b) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD. Hasil yang
dicapai tersedianya Dokumen sebagai Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan.
c) Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil yang
dicapai tersedianya dan teRpeliharanya Database SIPKD.
6) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengolahan dan penerbitan Arsip. Hasil yang dicapai
memudahkan dalam penemuan Arsip.
7) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Survey, Akuisisi dan Penilaian Arsip. Hasil yang dicapai
bertambahnya Informasi Arsip bernilai pertanggungjawaban
Daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 540


b) Penelusuran Arsip Citra Daerah. Hasil yang dicapai Arsip
tekstual dan Arsip media baru.
c) Fumigasi Arsip. Hasil yang dicapai Arsip dapat bertahan
lebih lama.
d) Reprografi Arsip. Hasil yang dicapai bertambahnya Arsip
media baru.
e) Restorasi Arsip Konvensional. Hasil yang dicapai keasaman
arsip netral kembali.
f) Pemotretan Bangunan Bersejarah. Hasil yang dicapai
bertambahnya arsip-arsip foto.
g) Sejarah lisan. Hasil yang dicapai bertambahnya Informasi
arsip statis untuk penelitian.
h) Penyimpanan dan Penataan Arsip Konvensional. Hasil yang
dicapai Arsip dapat ditemukan dengan cepat.
8) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Layanan Informasi Kearsipan. Hasil yang
dicapai akses Informasi Arsip lebih mudah dan cepat.
b) Monitoring dan Evaluasi sistem Kearsipan. Hasil yang
dicapai terlaksananya monitoring dan evaluasi sistem
kearsipan di Kab/Kota SulSel.
c) Layanan Sadar Arsip UPTB. Hasil yang dicapai meningkatnya
pemahaman masyarakat akan pentingnya Arsip dan
meningkatnya promosi sadar Arsip.
d) Sosialisasi Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaran Kearsipan Daerah Provinsi. Hasil yang
dicapai tersosialisasinya Perda tentang Kearsipan.
e) Publikasi Arsip dan Layanan Informasi. Hasil yang dicapai
akses Informasi Arsip lebih mudah dan cepat.
9) Program Penetapan Kerangka Pembangunan, Kelembagaan dan
Regulasi Perpustakaan dan Kearsipan, dengan kegiatan sebagai
berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 541


a) Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan
Arsip Dinamis. Hasil yang dicapai tersusunnya Peraturan
Gubernur tentang Pengelolaan Arsip Dinamis.

Keberhasilan
1. Berhasil meraih peringkat III untuk pemilihan arsiparis tauladan
tingkat nasional.
2. Berhasil mendapatkan gelar Pembina pelestarian khasanah
arsip statis tingkat nasional.
3. Berhasil meraih peringkat IV lomba lembaga kearsipan daerah
tingkat nasional.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1. Tempat penyimpanan arsip tidak sebanding dengan volume
arsip yang masuk akibat kegiatan akuisisi (penarikan arsip dari
luar Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan)
2. Dari segi kuantitas khususnya tenaga pengelola arsip (arsiparis)
tidak seimbang dengan pekerjaan yang semakin meningkat
3. Arsip yang masuk karena adanya kegiatan akuisisi umumnya
belum tercatat (arsip kacau)
4. Sarana dan prasarana layanan kearsipan belum sesuai dengan
standar layanan secara nasional
5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk
kegiatan pengelolaan dan pelayanan kearsipan
6. Tenaga fungsional arsiparis di setiap SKPD masih terbatas
sehingga budaya tertib arsip belum tercipta

Solusi
1. Perlu penambahan RAK penyimpanan arsip statis karena
volume arsip yang masuk akibat kegiatan akuisisi semakin
bertambah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 542


2. Perlunya penambahan tenaga fungsional arsiparis sebagia
tenaga pengelola kearsipan agar budaya tertib arsip dapat
tercipta
3. Perlunya peningkatan pembinaan teknis kearsipan di setiap
SKPD
4. Diupayakan peningkatan sarana dan prasarana layanan arsip
yang berstandar nasional
5. Perlunya peningkatan dan pemanfaatan teknologi informasi
untuk mendukung kegiatan pengelolaan dan layanan kearsipan

26. Urusan Perpustakaan


Beberapa hal yang telah dicapai dalam pengembangan
perpustakaan daerah, Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan telah
meningkatan sarana dan prasarana perpusatakaan mulai dari
tingkat Provinsi, kabuaten/kota, sekolah dan desa/kelurahan.
Sampai tahun 2011, jumlah perpusatakaan daerah seluruhnya
sebanyak 1 unit yang meliputi 24 perpustakaan umum/kabupaten
dan 1.619 perpustakaan desa/kelurahan.
Selanjutnya untuk koleksi perpustakaan daerah Provinsi
Sulawesi Selatan sebanyak 32.956 judul, 234.292 eksamplar dan
untuk koleksi deposit telah berhasil dikumpulkan 11.112 judul,
12.368 eksamplar. Sedangkan untuk jumlah pengunjung
perpustakaan daerah pada tahun 2011 sebanyak 308.305 orang.
Pelaksanan urusan ini adalag badan Arsip dan perpusatakaan,
dngan melaksanakan 1 program dan 8 kegiatan dan dukungan
anggaran sebesar Rp.2.188.833.500,- dan realiasi sebesar
Rp.2.188.479.500,- atau 99,86%, yaitu:
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Layanan Perpustakaan Umum. Hasil yang dicapai Pekan
Perpustakaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 543


b) Pengembangan Otomasi Perluasan Jaringan PeRpustakaan
Multimedia. Hasil yang dicapai tersedianya data mutakhir
untuk penelusuran informasi multimedia.
c) Pembinaan Kelembagaan PeRpustakaan. Hasil yang dicapai
tersedianya data informasi tingkat minat baca masyarakat
khususnya pada tingkat SMA, tersedianya data dan
informasi tentang kelembagaan dan pengembangan
PeRpustakaan Umum Kab/Kota di Sulawesi Selatan dan
bertambahnya pengetahuan tentang PeRpustakaan.
d) Hunting Deposit Karya Cetak dan Karya Rekam. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya informasi kelompok deposit karya
cetak dan karya rekam oleh masyarakat.
e) Pengembangan dan Pengolahan Bahan Pustaka. Hasil yang
dicapai bertambahnya koleksi bahan pustaka dan
penerbitan
f) Pelestarian dan Pemeliharaan Bahan Pustaka. Hasil yang
dicapai tersedianya sumber Informasi yang bersih dan
terawatt.
g) Pengembangan Minat Baca dalam Keluarga. Hasil yang
dicapai meningkatnya pengetahuan tentang Minat Baca
sedini mungkin dalam keluarga dan pelajar.
h) Layanan Perpustakaan Keliling UPTB. Hasil yang dicapai
meningkatnya Minat Baca Masyarakat.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Dari segi kuantitas, khususnya tenaga pengelola bahan pustaka
sudah tidak seimbang dengan volume pekerjaan yang semakin
meningkat
2. Sarana dan prasarana layanan perpustakaan, baik umum
maupun multimedia belum sesuai dengan standar layanan
sevara nasional

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 544


3. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk
kegiatan pengolahan bahan pustaka dan pelayanan
perpustakaan
4. Tenaga fungsional pustakawan di setiap SKPD masih terbatas
sehingga budaya gemar membaca belum tercipta
Solusi
1. Perlu adanya penambahan tenaga fungsional pustakawan
sebaga tenaga pengolah bahan pustaka
2. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana layanan
perpustakaan yang berstandar nasional
3. Perlu peningkatan secara optimal pemanfaatan teknologi
informasi untuk kegiatan pengolahan bahan pustaka dan
pelayanan perpustakaan

B. URUSAN PILIHAN
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Sebagai provinsi yang potensi disektor perikanan, maka dapat
digambarkan bahwa potensi pengembangan budi daya perikanan air
tawar, perairan umum, air payau maupun budi daya laut mencapai
609.380 ha. Disamping itu merupakan provinsi yang kaya dengan
potensi perairan umum, diperkirakan mencapai luas 200.800 ha,
terdiri dari waduk 1.670 ha, sungai 180.000 ha, rawa 6.680 ha dan
danau 12.450 ha.
Volume produksi perikanan tangkap selama periode tahun
2008-2010 adalah untuk tahun 2008 volume sebesar 256.927,30
ton dengan nilai sebesar Rp. 2.040.863.595.000,- tahun 2009 volume
sebesar 226.476,5 ton dengan nilai sebesar Rp. 1.878.955.960.000,-,
tahun 2010 volume sebesar 223.258,3 ton dengan nilai sebesar Rp.
2.277.650.805.000,-. Produksi perikanan budidaya pada tahun tahun
2008 volume sebesar 836.440 ton dengan nilainya mencapai Rp.
2.598.526.810.000,-, pada tahun 2009 volume sebesar 915.899,7
ton dengan nilai Rp. 2.721.709.245.000,-, pada tahun 2010 volume
sebesar 1.629.078 ton dengan nilai Rp. 4.613.402.574.000,-

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 545


sedangkan pada tahun 2011 angka sementara produksi perikanan
tangkap mencapai 229.576 ton dengan nilai sebesar Rp.
1.124.721.606.000,- pada tahun yang sama produksi perikanan
budidaya berdasarkan angka sementara mencapai 1.763.462 ton
dengan nilai sebesar Rp.4.789.887.300.000,-
Ekspor komoditas unggulan Sulawesi Selatan yaitu udang,
rumput laut dan berbagai jenis ikan laut dalam seperti ikan
tuna/cakalang pada tahun 2008 ekspor udang sebesar 7.087,7 ton,
tahun 2009 sebesar 5.297,6 ton, tahun 2010 sebesar 4.895,5 ton dan
pada tahun 2011 adalah 4.174,1 ton. Ekspor rumput laut tahun 2008
sebesar 13.946,3 ton, tahun 2009 sebesar 20.241,7 ton, tahun 2010
sebesar 41.588,2 dan pada tahun 2011 sebesar 64.099,6 ton. Untuk
ekspor ikan tuna/cakalang pada tahun 2008 sebesar 1.548,3 ton,
tahun 2009 sebesar 2.596,1 ton, tahun 2010 sebesar 2.978,3 ton dan
pada tahun 2011 sebesar 2.290,1 ton.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 546


Tabel 1.5.
Produksi Komoditas UdangdanRumputLautMenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

Udang(Ton) RumputLaut(Ton)
No Kabupaten/ Kota
2008 2009 2010 2011*) 2008 2009 2010 2011*)
1 Selayar 224,1 200,8 686,0 872,5 38.242,8 8.659,0 10.404,0 9.668,6
2 Bulukumba 1.912,8 1.017,7 1.323,0 1.660,0 54.669,0 72.898,0 71.916,0 84.640,1
3 Bantaeng 46,7 37,8 39,2 36,1 42.790,3 52.144,0 68.976,0 57.224,4
4 Jeneponto 682,1 576,2 535,6 617,3 141.216,0 134.723,2 149.920,0 178.951,4
5 Takalar 1.504,6 899,1 1.551,0 1.905,7 135.584,3 214.142,7 449.221,0 339.108,1
6 G o wa 24,7 33,0 38,0 54,8 - - - -
7 Sinjai 189,1 145,0 158,0 182,1 33.584,0 20.610,0 12.155,0 4.538,1
8 Maros 1.030,8 1.722,6 1.933,2 1.160,1 12,0 204,0 1,0 4,7
9 Pangkep 1.528,1 1.717,4 1.813,0 2.173,7 58.293,0 57.976,9 67.217,0 65.372,9
10 B a r r u 962,0 892,5 787,0 1.120,6 329,2 298,0 488,0 718,1
11 B o n e 2.717,0 2.221,0 3.150,0 2.515,0 40.143,0 39.384,0 123.069,0 90.580,8
12 Soppeng - - - - - - - -
13 Wa j o 1.837,8 1.821,1 1.663,0 1.780,5 9.693,3 10.324,0 13.195,0 116.696,4
14 Sidrap - - - - - - - -
15 Pinrang 3.188,3 3.624,9 4.530,0 7.161,0 6.816,0 870,0 2.172,0 3.329,4
16 Enrekang - - - - - - - -
17 L u w u 170,0 1.198,2 2.463,0 2.367,9 81.208,0 33.434,0 340.928,0 388.330,8
18 Tana Toraja - - - - - - - -
19 Luwu Utara 388,0 592,1 796,0 767,1 7.255,0 27.387,8 34.834,0 27.526,4
20 Luwu Timur 841,0 838,0 1.153,0 1.622,7 45.561,0 53.280,0 118.968,0 223.894,2
21 Toraja Utara - - - - - - - -
22 Makassar 172,0 139,0 101,0 114,7 - - 60,0 26,8
23 Parepare 92,1 73,7 61,4 60,3 - - 2,0 16,1
24 Palopo 221,9 79,3 59,0 66,5 53.130,9 97.690,4 54.164,0 53.681,0
Sulawesi Selatan 17.733,1 17.829,4 22.840,4 26.238,6 748.527,8 824.026,0 1.517.690,0 1.644.128,3

Sumber : BPS Provinsi Sulsel


*) Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel

Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan SKPD yang


menangani urusan perikanan dengan anggaran sebesar Rp.
28.792.500.000,- yang direalisir sebesar Rp. 28.005.312.680,- untuk
mengerjakan 11 (sebelas) program dan 31(tiga puluh satu)
kegiatan, sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengembangan teknologi sistem perbenihan air tawar
b) Pengembangan teknologi perbenihan air payau dan laut
c) Pengembangan laboratorium kesehatan ikan Pangkep
d) Pengembangan kualitas dan kuantitas komoditas unggulan
perikanan (udang dan bandeng)
e) Pengembangan sarana dan prasarana budidaya
f) Pengembangan kawasan budidaya air tawar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 547


g) Pengembangan kelompok pembudidaya ikan
h) Pengembangan pelayanan usaha komoditas unggulan rumput
laut
i) Penyusunan data statistik perikanan budidaya
2) Program pengembangan perikanan tangkap pesisir dan pulau-
pulau kecil, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap
(pengembangan kawasan pelabuhan perikanan terpadu)
b) Pembinaan pengembangan mekanisasi perikanan tangkap
c) Penyusunan data statistik perikanan tangkap
3) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pendampingan Coremap II
b) Pengembangan unit usaha dan ekonomi masyarakat pesisir
4) Program Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produk
perikanan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan usaha perikanan dan koperasi
b) Pembinaan mutu dan pemasaran hasil perikanan
c) Pengembangna laboratorium pembinaan dan pengujian mutu
hasil perikanan
d) Pembinaan produksi bernilai tambah
e) Penyusunan data statistik pengolahan hasil-hasil perikanan
f) Pengembangan dan promosi peringatan perayaan hari besar
nasional
5) Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan dan pembinaan kelembagaan nelayan petani
ikan
6) Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan
b) Pengembangan dan peningkatan SDM Pengawas, PPNS dan
masyarakat pengawas

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 548


7) Program Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam
pendayagunaan sumberdaya laut, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Penyuluhan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut
8) Program Pelayanan administrasi perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan jasa administrasi keuangan
b) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
9) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Koordinasi perencanaan dan pelaporan capaian kinerja SKPD
b) Penyusunan laporan tahunan dan data statistik
c) Perayaan Hari Besar Nasional
10) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
perikanan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan dan peningkatan sumberdaya aparatur
perikanan
11) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Peningkatan disiplin aparatur
Keberhasilan
a. Bidang Perikanan Tangkap
1) Juara I Lomba Adi Bakti Mina Bahari Kategori Tokoh Penggerak
(Kab. Bulukumba)
2) Juara I Lomba Adi Bakti Mina Bahari Kategori Perusahaan
Perikanan Teladan (Kab. Sinjai)
3) Juara I Lomba Adi Bakti Mina Bahari Kategori Kelompok Usaha
Bersama (KUB) (Kab. Pangkep)
b. Bidang Perikanan Budidaya
1) Juara Harapan II Lomba Kelompok Pembudidaya Udang (Kab.
Sinjai)
2) Juara II Lomba Kelompok Pembudidaya Rumput Laut (Kab. Luwu)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 549


3) Juara Harapan II Lomba Kelompok Pembudidaya Ikan Hias (Kab.
Sidrap)
4) Juara II Lomba Kelompok Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT)
(Kab. Barru)
5) Juara Harapan II Lomba Unit Pelayanan Pengembangan (UPP)
(Kab. Bone)
c. Bidang Pengelolaan Hasil-Hasil Perikanan (P2HP)
1) Juara Lomba Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Teladan
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan (PSDKP)
1) Juara III Lomba Kinerja Kelompok Mayarakat Pengawas
(Pokwasmas) Ketgori : Pelestarian Sumberdaya Perairan (Kab.
Luwu)

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
a. Kemiskinan nelayan dan pembudidaya serta kualitas tenaga kerja
1) Degradasi ekosistem sumberdaya kan sebagai dampak perubahan
iklim dan faktor cuaca yang cukup ekstrim.
2) Sistem Bagi hasil antara nelayan buruh dengan nelayan pemilik
(ponggawa) tidak seimbang dan cenderung merugikan nelayan
buruh.
3) Kualitas hasil tangkapan rendah sehingga nilai jual juga rendah.
4) Produksi budidaya untuk komoditas udang masih dipengaruhi oleh
pola budidaya tradisonal akibat kualitas tambak yang belum
memungkinkan akibat hama dan penyakit dan daya dukung
belum pulih sehingga budidaya tambak masih berskala kecil.
5) Terbatasnya induk benih dan ketersediaan pakan.
6) Lemahnya kapasitas kelembagaan, akses modal usaha dan
informasi.
b. Infrastruktur dan fasilitas produksi
1) Fasilitas masih tradisional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 550


2) Kondisi fisik sarana produksi dan infrastruktur kurang memadai
sehingga penanganan hasil tangkap dan budidaya belum dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga mutu produksi masih rendah.
3) Pengadaan sarana produksi belum memenuhi tepat mutu dan
tepat harga terutama benur dan benih.
c. Tata niaga dan pemasaran hasil produksi
1) Pemasaran didominasi oleh pedagang pengumpul sebagai
pemasok pada pihak pabrikan sehingga tidak memperhatikan mtu
yang menyebabkan harga sangat murah dipihak pembudidaya
dan nelayan.
d. Kualitas Lingkungan hidup
1) Perubahan iklim mengakibatkan becana yang tidak dapat diduga
yang berdampak kerusakan pada pesisir pantai.
2) Sumberdaya ikan yang dianggap hampir punah dari usaha
penangkapan.
Solusi
a. Kemiskinan nelayan dan pembudidaya serta kualitas tenaga kerja
1) Dukungan permodalan dalam melaksanakan usaha penangkapan
ikan dan budidaya.
2) Pengembangan motorisasi kapal-kapal perikanan dipercepat
pelaksanaannya (melalui usaha bersama) serta pelatihan/
bimbingan teknis nelayan.
3) Pengembangan CPIB pada unit-unit pembenihan dan
pembudidaya untuk meningkatkan daya saing.
4) Menyiasati kondisi alam dengan upaya sebagai berikut :
- Kegiatan budidaya dengan memperpendek proses produksi
dengan menebar benur/benih yang berukuran gelondongan
dan bebas penyakit.
- Kegiatan penangkapan dengan percepatan gerak dan
penyempurnaan kelengkapan sarana tangkap.
b. Infrastruktur dan fasilitas produksi
1) Segera dilakukan penyempurnaan sarana produksi seperti
pelelangan ikan di pelabuhan seperti pengadaan air bersih,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 551


pembangunan lantai dan drainase selain itu sarana irigasi serta
penanganan produk olahan.
2) Pengembangan infrastruktur pendukung seperti akses
transportasi.
c. Tata niaga dan pemasaran hasil produksi
1) Peningkatan akses terhadap permodalan, pemasaran, informasi,
serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Penataan kelembagaan dalam akses tata niaga dan pemasaran
d. Kualitas lingkungan hidup
1) Pembinaan Pokwasmas penyuluhan terhadap pencegahan upaya
pencemaran, pengrusakan SD Perikanan
2) Konservasi kawasan

2. Urusan Pertanian
Untuk urusan Pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan
oleh 3 (tiga) SKPD, yaitu : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan.
Peningkatan jumlah penduduk yang sangat besar di Provinsi
Sulawesi Selatan harus diimbangi dengan peningkatan produksi
pangan khususnya padi/beras. Peningkatan produksi beras untuk
memenuhi kebutuhan penduduk Sulawesi Selatan sekaligus
memberikan kontribusi terhadap produksi beras tingkat nasional
merupakan prioritas pembangunan pertanian Sulawesi Selatan. Luas
panen padi rata-rata Sulawesi Selatan (2008-2011) seluas 868.475
Ha, dengan produksi rata-rata 4.325.328 ton GKG, dan produktivitas
rata-rata 49,79 ku/ha GKG.
Sejak tahun 2007, pemerintah pusat mencanangkan Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dengan target Sulawesi
Selatan untuk meningkatkan produksi padi diatas 5%. Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan telah membuat program prioritas
Peningkatan Produksi Padi mendukung Surplus/overstock beras 2
juta ton dimana program ini saling bersinergi dengan program P2BN
yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Produksi padi/beras tahun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 552


2008 s/d 2011 ini terus mengalami peningkatan dimana terjadi
pertumbuhan rata-rata sebesar 3,38 % pertahun. Kondisi ini tentu
sangat menggembirakan dimana tantangan pengembangan produksi
padi/beras sangat besar seperti tingginya alih fungsi lahan sawah ke
non pertanian tanaman pangan, dampak perubahan iklim dan
gangguan organisme pengganggu tanaman, infrastruktur irigasi
banyak yang rusak, menurunnya daya dukung lahan pertanian, dan
sebagainya (Tabel 4.1)

Tabel 1.2.
Produksi Komoditas UnggulanTanamanPanganMenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

Beras (Ton) Jagung(Ton)


No Kabupaten/ Kota
2008 2009 2010 2011*) 2008 2009 2010 2011*)
1 Selayar 7.235 5.981 6.206 15.120 2.822 6.103 5.510 5.234
2 Bulukumba 132.107 123.225 127.856 148.821 120.575 95.679 135.758 110.263
3 Bantaeng 42.556 46.983 48.749 58.577 152.495 144.381 144.035 172.120
4 Jeneponto 63.038 54.992 57.058 82.208 186.111 194.582 201.446 239.434
5 Takalar 72.940 79.179 82.154 78.107 33.210 45.196 21.579 10.571
6 G o wa 141.694 161.792 167.872 144.324 172.610 287.426 213.186 219.407
7 Sinjai 64.002 65.502 67.964 74.199 29.887 33.750 28.070 7.773
8 Maros 130.875 141.788 147.116 168.078 5.562 13.224 14.386 19.037
9 Pangkep 80.110 83.539 87.410 77.791 1.723 7.500 4.573 5.841
10 B a r r u 57.019 63.275 65.653 59.922 2.214 3.728 4.980 5.153
11 B o n e 382.540 388.575 403.177 419.026 150.630 205.557 148.293 170.308
12 Soppeng 163.710 184.894 191.842 169.143 33.877 22.499 47.377 48.881
13 Wa j o 341.671 292.083 303.059 391.607 57.292 53.744 25.902 76.393
14 Sidrap 244.388 249.746 259.130 272.206 72.579 51.664 90.333 59.475
15 Pinrang 287.141 312.120 323.849 291.717 41.098 67.948 81.733 64.674
16 Enrekang 35.597 38.490 39.936 34.596 68.744 77.255 59.109 39.732
17 L u w u 170.562 211.251 219.190 127.037 7.567 6.236 5.781 17.417
18 Tana Toraja 78.000 98.562 102.266 57.869 5.579 9.854 19.325 24.454
19 Luwu Utara 78.145 86.766 90.068 102.112 35.646 54.636 67.562 99.544
20 Luwu Timur 54.271 94.609 97.337 92.630 13.713 13.700 19.694 15.950
21 Toraja Utara - - - 43.050 - - 302 2.446
22 Makassar 8.959 8.958 9.294 7.801 29 32 20 53
23 Parepare 2.784 2.881 3.045 2.631 364 87 310 154
24 Palopo 14.839 15.493 16.105 13.794 737 963 3.779 1.869
Sulawesi Selatan 2.654.182 2.810.686 2.916.334 2.932.367 1.195.064 1.395.742 1.343.043 1.416.183

Sumber : BPS Provinsi Sulsel


*) Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulsel

Apabila dibandingkan dengan sasaran tahun 2011, realisasi


produksi jagung tahun 2011 sebanyak 1.416.183 ton atau 95,64 %,
produksi kedelai 32.993 ton atau 67,48 %, produksi kacang tanah
24.784 ton atau 47,78 %, produksi kacang hijau 40.886 ton atau

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 553


135,79 %, produksi ubi kayu 368.702 ton atau 66,96 %, produksi ubi
jalar 66.906 ton atau 93,59 %. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya maka komoditas tanaman pangan yang meningkat
produksinya antara lain padi, jagung, kacang hijau dan ubi jalar,
sedangkan yang menurun adalah kedelai, kacang tanah dan ubi
kayu. Terjadinya peningkatan produksi beberapa komoditas karena
meningkatnya luas tanam tentunya akan berimplikasi menurunnya
produksi beberapa komoditas lain karena lahan yang digunakan
sama sementara perluasan areal tanam relatif stagnan.
Pendapatan petani diukur dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang
merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat
kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan
daya tukar dari produk pertanian terhadap barang dan jasa yang
diperlukan petani untuk konsumsi rumahtangganya maupun untuk
biaya produksi produk pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh
dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap
indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Semakin
tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat
kemampuan/daya beli petani. Sejak tahun 2008-2011 NTP di
Sulawesi Selatan mengalami peningkatan pesat yaitu 100,20 (2008),
100,65 (2009), 101,63 (2010) dan 108,29 (2011). Ini menunjukkan
bahwa pembangunan pertanian jika digarap secara serius dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Pembangunan Perkebunan yang dilaksanakan didasarkan atas
asas manfaat, berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan,
keterbukaan dan mewujudkan fungsi dalam aspek ekonomi, ekologi
dan sosial budaya. Kondisi pembangunan perkebunan dapat
tercermin dari kondisi umum sebagai berikut :
Jumlah komoditi yang dibina hingga saat ini sebanyak 37 jenis
komoditi, sesuai kewenangan yang diberikan kementerian Pertanian
Republik Indonesia. Luas areal perkebunan mencapai 711.870 Ha
dengan jumlah petani yang terlibat sebanyak 997.707 KK. Produksi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 554


yang dicapai sebesar 438.327 Ton dengan nilai produksi 9,291
Triliun.

Berdasarkan kondisi agroklimat Sulawesi Selatan dan kajian


Teknologi Pengembangan Pembangunan Perkebunan, Sulawesi
Selatan ditetapkan beberapa komoditas unggulan yaitu Kakao,
Kelapa sawit, Kelapa, Kopi, jambu mete, Lada, Cengkeh, Tebu dan
Kapas.

Dari beberapa komoditi tersebut, satu komoditi diantaranya


menjadi prioritas yaitu komoditas Kakao dan merupakan salah satu
program prioritas Pemerintah Sulawesi Selatan perode 2008 sampai
dengan 2013 yaitu ” Produksi Kakao mencapai 325.000 Ton pada
tahun 2013 ”.
Luas areal tanaman kakao di Sulawesi Selatan tahun 2011
mencapai 279.698 Ha, yang didominasi oleh Perkebunan Rakyat
(98,58 %) dengan jumlah petani yang terlibat sebanyak 297.370 KK.
Tabel 1.3.
Produksi Prod
yang dicapai
uksi Komoditas Ungsebesar 196.965
gulanKakao MenurutKabupaton dengan
ten/ Kota Nilai Produksi
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011
5,114 Triliun.
Kakao (Ton)
No KabupaProgram
ten/ Kota dan
2008 kegiatan
2009 yang telah
2010 dilaksanakan
2011*) untuk
1 Selayar 43 164
menunjang Produksi Kakao mencapai 325.000166
Ton pada158
tahun 2013,
2 Bulukumba 4.479 4.520 4.628 6.026
adalah sebagai berikut :
3 Bantaeng 1.583 2.888 2.157 2.349
4 J eneponto 32 57 25 20
1. Program Pemulihan Produksi
5 Takalar 14 dan22 Kualitas Kakao
22 Sul-Sel.
24
6 G o w a 722 1.374 1.847
2. Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional 1.912
7 Sinjai 2.872 3.396 3.596 3.756
(GERNAS)
8 Maros 359 708 729 726
9 Pangkep 31 103 29 34
10 B a r rProgram
u Pemulihan 309Produksi545
dan Kualitas 559 Kakao dilaksanakan
669
11 B o n e tahun 2008 sampai
sejak 12.873 20.803 ini, dengan
saat 23.803 25.567
kegiatan utama
12 Soppeng 7.083 11.014 12.200 12.702
Penyediaan
13 Wa j o Bibit Kakao6.372
Sambung8.126
Pucuk, melalui
8.690 dana 9.880
APBD. Jumlah
14 Sidrap 3.627 6.327 6.015 6.090
penyediaan
15 Pinrang
bibit kakao
10.561
sambung
15.259
pucuk13.829
sampai saat15.881
ini telah
16 Enrekang
mencapai 1.766
1.667.000 pohon, 3.917 dengan
setara 4.100luas areal
6.7511.667 Ha,
17 L u w u 19.486 26.996 29.830 31.980
yang tersebar pada seluruh
18 Tana Toraja 2.700 Kabupaten
2.277 / Kota
2.200 di Sulawesi
2.225 Selatan
19 Luwu Utara 20.176 31.667 33.900 40.602
dan diharapkan masih dapat berkelanjutan ditahun berikutnya.
20 Luwu Timur 13.572 19.229 19.939 25.175
21 Toraja Utara - 1.432 1.450 1.418
22 Makassar - - - -
23 Parepare - - - -
24 Palopo 1.350 2.177 2.369 2.750
Sulawesi Selatan 110.009 163.001 172.083 196.695
LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 555
Sumber : BPS Provinsi Sulsel
*) Data Dinas Perkebunan Provinsi Sulsel
Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional
(GERNAS), yang dilaksanakan sejak tahun 2009 sampai saat ini dengan
kegiatan utama yaitu : Intensifikasi Kakao, Rehabilitasi Kakao dan
Peremajaan Kakao melalui dana APBN
Kegiatan Intensifikasi yang telah dicapai sampai tahun 2011
seluas 36.340 Ha, yang tersebar pada 12 Kabupaten sentra kakao
yaitu : Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo,
Soppeng, Bone, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Kegiatan Rehabilitasi yang telah dicapai sampai tahun 2011 seluas
42.919 Ha, yang tersebar pada 12 Kabupaten sentra kakao yaitu : Luwu
Timur, Luwu Utara, Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo, Soppeng,
Bone, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Kegiatan Peremajaan yang telah dicapai sampai tahun 2011
seluas 14.150 Ha, yang tersebar pada 12 Kabupaten sentra kakao

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 556


yaitu : Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo,
Soppeng, Bone, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Dengan demikian maka secara keseluruhan kegiatan intensifikasi,
rehabilitasi dan peremajaan kakao di Sulawesi Selatan tahun 2009
sampai dengan 2011 telah mencapai seluas 93.409 Ha dan secara
teknis sudah mulai produksi di tahun 2012.
Program pendukung lainnya yaitu Revitalisasi Kakao dengan
menggunakan dana perbankan serta program Kakao Lestari yang
dananya bersumber dari APBD provinsi dan dana dari perusahaan-
perusahaan mitra kakao.
Selanjutnya untuk sasaran produksi beberapa komoditas unggulan
perkebunan selain Kakao dapat diuraikan sebagai berikut :
Produksi komoditas unggulan selain kakao yaitu : Kopi, Jambu
Mete, Lada, Cengkeh, Tebu, Kapas, Kelapa Sawit dan Kelapa pada
tahun 2011 mencapai 213.334 ton dengan nilai produksi 3,204 Triliun.

Pemerintah berupaya mendorong kinerja sektor peternakan


melalui sasaran dalam agenda RPJMD Sulsel untuk memacu laju
produksi dari komoditas unggulan sektor ini sehingga mencapai target
yang diharapkan. Melalui program peningkatan produksi hasil
peretrnakan dengan kegiatan optimalisasi akseptor untuk
meningkatkan kelhiran baik melalui inseminasi buatan (IB) mauun
kawin Alam (KA), pengendalian ternak betina produkstif melalui
pengawasan pemotongan dirumah potong hewan serta pembelian
ternak betina yang masih produktif, penanganan gangguan reproduksi,
peningkatan mutu dan penyediaan bibit ternak yang unggul,
pengembangan pakan lokal

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 557


utamanya pemnafaatn limbah peranian sebagai pakan ternak,
yang diarahkan pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014,
maka Populasi sapi yang menjadi icon Sulawesi Selatan, rata-rata
tumbuh 13,23 persen pertahun dari 703 ribu ekor pada tahun 2008
menjadi 849 ribu ekor pada tahun 2010, dan pada akhir tahun 2011
telah mencapai 1 juta ekor lebih. Pencapaian ini menunjukkan bahwa
pencapaian target dari RPJMD telah tercapai sampai tahun 2011.

Sementara itu, jumlah populasi komoditas peternakan megalami


peningkatan dari tahun ke tahun, bertumbuh rata-rata 8,2 persen.
Dimana popupasi 11 jenis ternak pada tahun 2008 baru mencapai
38.632.778 ekor, pada tahun 2010 telah mencapai 42.580.288 ekor
dan pada tahun 2011 telah mencapai 48.898.949 ekor.

Tabel 1.4.
Populasi Sapi MenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

Populasi Sapi (ekor)


No Kabupaten/ Kota
2008 2009 2010 2011*)
1 Selayar 9.085 9.909 10.680 14.013
2 Bulukumba 65.637 75.122 81.232 53.940
3 Bantaeng 27.968 33.589 36.629 22.824
4 J eneponto 17.212 20.246 24.856 24.324
5 Takalar 29.604 28.883 31.744 34.987
6 G o wa 56.311 62.299 67.901 90.157
7 Sinjai 48.396 50.067 52.477 75.435
8 Maros 26.764 30.403 34.312 59.471
9 Pangkep 24.962 25.986 29.525 35.136
10 B a r r u 45.083 47.337 50.501 54.138
11 B o n e 143.381 174.652 191.513 283.444
12 Soppeng 19.067 21.177 23.243 28.263
13 Wa j o 31.102 33.135 36.669 72.619
14 Sidrap 30.593 32.565 38.209 36.306
15 Pinrang 40.051 40.376 43.208 21.040
16 Enrekang 40.188 30.186 38.573 44.829
17 L u w u 12.762 14.193 15.572 18.219
18 Tana Toraja 8.129 5.935 6.106 5.935
19 Luwu Utara 13.157 15.528 16.917 24.325
20 Luwu Timur 8.507 9.208 10.098 14.845
21 Toraja Utara - 939 963 207
22 Makassar 2.009 2.007 2.006 2.852
23 Parepare 2.060 3.934 4.277 3.522
24 Palopo 1.365 1.390 1.526 2.173
Sulawesi Selatan 703.393 769.066 848.737 1.023.004

Sumber : BPS Provinsi Sulsel


*) Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 558


Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pada Belanja Langsung, direncanakan sebesar
Rp.43.937.000.000,00 dapat direalisir sebesar Rp.42.882.604.977,00
atau 97,60%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.1.054.395.023,00.
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Perbanyakan Benih Tanaman Pangan. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya benih bermutu Padi 225 Ton, Jagung 15 Ton, Kedelai
3,6 Ton dan Kacang Tanah 3,6 Ton.
b) Penyediaan Percontohan Teknologi Padi Palawija.
Hasil yang dicapai adalah Percontohan Teknologi Padi 240 Ha,
Jagung Hibrida 600 Ha, Sorgum 5 Ha, Ubi Jalar 3 Ha dan
berkembangnya komoditas Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.
c) Fasilitasi pemenuhan Kebutuhan pupuk/pestisida/obat-obatan
Tepat waktu. Hasil yang dicapai adalah terpenuhinya pupuk
organik cair dan pestisida tepat waktu.
d) Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hasil yang
dicapai adalah pelaksanaan Pengendalian OPT Tanggap Darurat/
Bencana Alam, penyediaan benih Padi dan Jagung untuk Bencana
Alam dan Tanggap Darurat yakni Obat-Obatan 4 paket, Benih Padi
7.000 kg dan Jagung Hibrida 2.000 kg serta meningkatnya SDM
Aparat/Petugas OPT.
e) Penyusun Kebijakan Program Monev dan Database. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya data perkembangan kegiatan realisasi
fisik dan keuangan program dan kegiatan.
f) Fasilitasi Penerapan Teknologi dan Perbaikan Mutu Hasil Pertanian
TPH. Hasil yang dicapai adalah Bimbingan Teknis Peningkatan
Mutu Hasil, Adopsi Penerapan Teknologi Hasil Pertanian, Pelatihan
Peningkatan Kemampuan Penaganan Pasca Panen Petani Sayur.
g) Pemberdayaan Petani Hortikultura. Hasil yang dicapai adalah
pelaksanaan pengembangan Bawang Merah dan Cabe Merah dan
Sosialisasi Tanaman Pekarangan/Tanaman Hias.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 559


h) Pengembangan Pelayanan Sertifikasi dan Pengawasan Mutu
Benih. Hasil yang dicapai adalah Pelaksanaan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura, penyelenggaraan Pengujian
Mutu Benih, penyelenggaraan Pengawasan Mutu Benih dan
Identifikasi Pohon Induk yang berkualitas.
2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui PUMK dan LM3.
Hasil yang dicapai adalah tercapainya penguatan kelembagaan
ekonomi petani dan kelompok tani.
b) Fasilitasi Pemberdayaan Kelembagaan Petani Pemakai air. Hasil
yang dicapai adalah Pemberdayaan Kelembagaan P3A melalui
Lomba Tingkat Provinsi.
c) Kegiatan Pemdampingan Berbantuan Luar Negeri. Hasil yang
dicapai adalah Koordinasi dan Workshop dalam rangka
Percepatan Kegiatan WISMP, SLPHT dan penggunaan Dana
Investasi serta Desain Cetak Sawan.
d) Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Petani. Hasil yang dicapai
adalah Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian di
Kabupaten (@ 30 orang) dan Bimbingan Teknis (@ 30 orang).
3) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pemberian penghargaan dan lomba kelompok tani dalam
pengembangan agribisnis. Hasil yang dicapai adalah
terlaksananya Penilaian Lomba Kelompok Tani Terbaik dalam
Pengembangan Agribisnis dan Pengadaan Hadiah.
b) Fasilitasi kegiatan Promosi/Pameran Produk Unggulan TPH. Hasil
yang dicapai adalah Pelaksanaan Kegiatan Pameran 8 kali dan
Promosi 6 kali.
c) Fasilitasi pemberdayaan kelompok tani/UPJA. Hasil yang dicapai
adalah Pelatihan Kader Pemuda Tani dan Wanita Tani, Bimbingan
Teknis Pengelola Lumbung Desa Modern dan pelaksanaan
Kegiatan Penas XIII.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 560


d) Peningkatan kapasitas alat dan mesin pertanian di kawasan
sentra produksi TPH. Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan
Kegiatan Bimbingan Teknis Penggunaan Alsintan, Sosialisasi
Pengembangan dan Penerapan Prototipe Alsintan, Pengadaan
Alsintan (Handtraktor, Cultivator, Pemipil Jagung, Pompa Air,
Ayakan, Corn Seller, Mesin Chandue dan Dross) sebanyak 228
unit.
e) Perluasan Area Tanam. Hasil yang dicapai adalah pembuatan/
rehab Jalan Usaha Tani/Desa 46 Paket dan pembangunan Saluran/
Jaringan Irigasi/Embung 3 paket.
f) Pengembangan Pelatihan Teknis dan sekolah lapang Pertanian.
Hasil yang dicapai adalah Kompensasi Lahan dan Studi Biologi
Hama Kepik Hitam.
4) Peningkatan Produksi Padi dan jagung Mendukung Pencapaian
surplus Beras 2 ton dan Produksi Jagung 1,5 ton, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Benih Padi. Hasil yang dicapai adalah tersedianya
Benih Padi Non Hibrida sebanyak 67.962 Kg.
b) Penyediaan Benih Jagung. Hasil yang dicapai adalah tersedianya
Benih Jagung Hibrida untuk kebutuhan 1.200 Ha.
c) Operasional/Fasilitasi pencapaian surplus beras 2 juta ton dan
produksi jagung 1,5 juta ton. Hasil yang dicapai adalah
pelaksanaan Koordinasi Pencapaian Overstock Beras dan adanya
Paket Rekomendasi.
5) Program Inisiasi dan Pengembangan Pertanian Organik, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitas pengembangan alat pembuat pupuk organic (APPO).
Hasil yang dicapai adalah Pertemuan Pemanfaatan Alat
Pembuatan Pupuk Organik dan Pertemuan Koordinasi.
6) Program Inisiasi Pengembangan Agroindustri, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyebarluasan Informasi pengolahan dan pemasaran hasil. Hasil
yang dicapai adalah Pelatihan Petugas Pengumpul Harga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 561


Komoditas TPH, Bimbingan Teknis dan Manajemen Pasar Tani,
Pengolahan Data Penyebarluasan Informasi dan Pemasaran Hasil,
Penyebaran Informasi melalui Media Elektronik dan Media SMS,
Pekan Raya Nasional, Analisa Distribusi Beras Antar Pulau, Gelar
Pasar Tani, Pelatihan Pemasaran Hasil Produksi Markisa dan
Fasilitasi Distribusi Antar Pulau.
7) Program Peningkatan Produksi Hortikultura, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Perbanyakan Benih Hortikultura. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya Bibit/Benih Hortikultura antara lain Benih Kentang
2.000 Kg, Bawang Merah 120 Kg, Biji Rambutan 12.000 Pohon, Biji
Durian 25.000 Pohon, Biji Mangga 20.000 Pohon, Biji Jeruk 8.000
Pohon, Stek Sukun 15.000 Pohon dan Biji Duku 8.000 Pohon.
b) Peningkatan Produksi/Bibit Hortikultura. Hasil yang dicapai adalah
pelaksanaan Kegiatan GAP/SOP dan Profil Tanaman Buah, Sayuran
dan Tanaman Hias, Sosialisasi Pengembangan Bawang Merah dan
Cabe Besar Off Season serta Kontes Buah, Sayuran dan Tanaman
Hias.
8) Program Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan Rancangan Program Pembangunan TPH. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya Dokumen Rencana Kegiatan
Pembangunan Pertanian TPH yakni RKA-SKPD dan DPA-SKPD,
Laporan LAKIP/SAKIP, Penyusunan Rencana Operasional
Pelaksanaan Kegiatan, Forum SKPD dan Pelaksanaan Evaluasi,
Monitoring Pelaksanaan Program dan Kegiatan.
b) Pembinaan dan Peningkatan Penatausahaan Administrasi
Keuangan. Hasil yang dicapai adalah Pelaksanaan Bimbingan
Teknis Keuangan dan terlaksananya Data Keuangan.
c) Koordinasi/Sinkronisasi dan Sosialisasi Kebijaksanaan
Pembangunan TPH. Hasil yang dicapai adalah terwujudnya
Kegiatan Koordinasi/ Sinkronisasi dan Sosialisasi Kebijakan
Pembangunan TPH.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 562


d) Peningkatan SDM Aparat Pertanian TPH dan Penataan
Administrasi Perkantoran. Hasil yang dicapai adalah jumlah
Aparatur yang dilayani sesuai dengan Standar Pelayanan.
e) Rehabilitasi Kantor Dinas Pertanian TPH Provinsi. Hasil yang
dicapai adalah Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor.
f) Penyediaan/Perbaikan Sarana Prasarana SKPD/UPTD. Hasil yang
dicapai adalah pelaksanaan rehabilitasi Sarana/Prasarana SKPD/
UPTD Dinas Pertanian TPH SulSel (BBTP, Rumah Petugas IP3OPT,
Rumah Dinas BPSB, Rumah Dinas BBTP dan Lantai Jemur IKB
Sereang).
g) Peningkatan Pelayanan Data dan Informasi Statistik Pertanian.
Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan kegiatan Penyusunan
Laporan Statistik Pertanian, Peningkatan Kapasitas Petugas
Statistik dan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Statistik.
h) Pengembangan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya Sarana Penunjang Peningkatan
Pelaksana Kinerja Aparatur lingkup Dinas Pertanian TPH yaitu
Kendaraan Dinas 2 unit, Lemari Arsip 3 unit, Pengadaan AC 3 unit,
Meja Kerja 1 unit, Kursi Kerja 30 unit, Kursi Rapat 100 unit, Sofa 5
Set, Kulkas 2 unit, Penghias Jendela 1 Paket dan TV 32 inch 1 unit.

Keberhasilan

Beberapa keberhasilan di Tahun 2011, antara lain:

1. Instalasi Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu


Tanaman (IPPP OPT) Wilayah Luwu menerima penghargaan dari Menteri
Pertanian RI sebagai Terbaik I tanggal 6 oktober 2011 di Palembang.
2. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) menerima
penghargaan Ketahanan Pangan dari Presiden RI tanggal 9 Desember
2011.
3. Hasil Produk Ramah Lingkungan juara III Tingkat Nasional dari Dirjen
Hortikultura tanggal 9 Nopember di Bali
4. Stand Pameran Terbaik I pada Pekan Raya Tani Nasional tanggal 6
September 2011 di Celebes Convention Centre Makassar.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 563


5. Stand Pengolahan dan Pemasaran Hasil sebagai juara III pada Pameran
Pembangunan Pertanian Nasional tanggal 18 Juni 2011 di Tenggarong
Kutai Kartanegara Kaltim.
6. Merangkai Buah sebagai Juara II pada Pekan Flora Flori Nasional (PFFN)
tanggal 19 Nopember 2011 di Bali.
7. Stand Hortikultura Juara II pada Pekan Flora Flori Nasional (PFFN)
tanggal 19 Nopember 2011 di Bali.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan
- Kecenderungan petani yang menerapkan pola hambur benih padi di
beberapa kabupaten karena keterbatasan tenaga tanam.
- Penyaluran bantuan benih masih ada yang tidak tepat waktu.
- Harga komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura pada
umumnya masih rendah (belum menjanjikan).
- Kesenjangan produktifitas dengan potensi genetisnya, adanya dampak
perubahan iklim global dan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT).
- Terbatasnya aparat/petugas pertanian dalam pengawalan teknologi di
lapangan
- Masih terbatas dan mahalnya benih khususnya benih hortikultura
Solusi
- Melakukan koordinasi dengan aparat pertanian di kabupaten tersebut
agar melakukan pembinaan pengaturan jarak tanam serta sosialisasi
mekanisasi alat tanam
- Meningkatkan koordinasi dengan kabupaten dan penyalur benih (BUMN
pelaksana) untuk percepatan penyaluran benih.
- Menciptakan peluang pasar domestik dan internasional (ekspor) untuk
memotivasi petani meningkatkan produksi.
- Penerapan teknologi budidaya (Pengelolaan Tanaman Terpadu, Legowo,
Sistem Rice Intensification (SRI), varietas hibrida, umur pendek, tahan
asam, pemupukan berimbang), teknologi penangan panen dan pasca
panen.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 564


- Kerjasama dengan TNI dan Polri khususnya dalam pengawalan/
penyuluhan teknologi pengembangan produksi padi dan jagung
- Memberdayakan balai benih hortikultura serta pembinaan produksi
benih dan pemberdayaan penangkar-penangkar benih hortikultura
yang sudah eksis.

2. Urusan Pertanian
Dinas Perkebunan
Pada Belanja Langsung dianggarkan sebesar
Rp.17.804.670.000.00, dapat direalisir sebesar
Rp.17.563.278.896,00 atau 98,64%, terdapat sisa anggaran sebesar
Rp.241.391.104,00.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
terpenuhinya administrasi keuangan untuk menunjang
kebutuhan perkantoran selama satu tahun sehingga tercipta
akuntabilitas dan transparansi keuangan.
b) Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi. Hasil yang dicapai
terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana perkantoran untuk
kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan.
c) Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan
Perkebunan. Hasil yang dicapai tersedianya dokumen
perencanaan dan laporan akuntabilitas kinerja SKPD,
d) Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan. Hasil
yang dicapai terbina dan meningkatnya pemahaman
masyarakat terhadap hasil publikasi kegiatan pembangunan
perkebunan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
terpenuhinya kebutuhan sarana & prasarana aparatur untuk
kelancaran pelaksanaan Operasional Kedinasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 565


3) Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pembinaan Terhadap Pengembangan Tebu Rakyat. Hasil yang
dicapai terbina dan meningkatnya peran dan fungsi tim teknis
provinsi, tim teknis kabupaten, gapoktan, KPTR, APTR, koperasi
sekunder dan kelompok tani dalam rangka akselerasi
peningkatan produksi tebu / gula serta tersedianya alat
pengolahan gula merah Tebu.
4) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengembangan Pembibitan Komoditi Unggulan Perkebunan.
Hasil yang dicapai tersedianya bibit komoditi perkebunan dan
bibit tanaman nilam untuk penguatan kelompok tani muda.
b) Pembinaan Peningkatan Mutu & Pengembangan Pengolahan
Hasil Perkebunan. Hasil yang dicapai terlaksananya pembinaan/
penanganan agribisnis komoditi perkebunan dari hulu ke hilir.
c) Pembinaan & Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi
Perkebunan. Hasil yang dicapai terlaksananya rapat koordinasi,
uji laboratorium pupuk dan pestisida dan tersedianya sarana
pengairan perkebunan.
d) Promosi Hasil Produksi Perkebunan. Hasil yang dicapai
terpromosinya hasil produk perkebunan pada 12 kegiatan expo.
e) Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan.
Hasil yang dicapai bertambahnya pengetahuan petugas
statistik kabupaten dan termanfaatkannya data statistik
perkebunan serta tersajinya penyediaan buku komoditi
perkebunan.
f) Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman
Perkebunan. Hasil yang dicapai tersedianya data mengenai
jenis dan penyebaran OPT hama, penyakit dan gulma tanaman
perkebunan di Sulawesi Selatan.
g) Pembinaan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan
Gangguan Usaha Perkebunan. Hasil yang dicapai tersedianya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 566


rekomendasi pengendalian penyakit busuk pangkal batang
pada tanaman Lada serta tersedianya data dan informasi
gangguan usaha perkebunan.
5) Program Peningkatan Produksi Usaha Daerah, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengelolaan Kebun Dinas. Hasil yang dicapai tercapainya
penerimaan PAD dari kebun dinas, terbangunnya kelapa sawit
(kebun baru) seluas 100 Ha, terbinanya pengelolaan kebun
dinas.
b) Pengawasan, Pengujian Mutu dan Sertifikasi Benih Perkebunan.
Hasil yang dicapai terpenuhinya benih tanaman perkebunan
yang bermutu dan bersertifikat serta tersedianya sistem
informasi perbenihan.
6) Program Pemulihan Produksi dan Kualitas Kakao Sulawesi Selatan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan dan Pemeliharaan Sumber-Sumber bahan Tanaman
Kakao. Hasil yang dicapai terpeliharanya kebun entres kakao
unggul dan demplot kakao dalam rangka menunjang pemulihan
produksi dan kualitas kakao.
b) Pembinaan Kakao Lestari. Hasil yang dicapai bertambahnya
luas areal tanaman kakao 652 Ha dan terbangunnya serta
tersosialisasinya kakao lestari.
7) Program Pembinaan Kelembagaan Petani dan Usaha Perkebunan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan Usaha Perkebunan dan Pengembangan Kemitraan
Usaha. Hasil yang dicapai terbina dan terkoordinasinya
pembinaan 30 usaha perkebunan dalam mendukung
peningkatan kerjasama usaha perkebunan.
b) Pendampingan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.
Hasil yang dicapai terfasilitasinya pendampingan dan koordinasi
tim gerakan pemulihan produksi dan kualitas kakao dan
termanfaatkannya tenaga ahli pengembangan komoditi usaha
perkebunan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 567


c) Peningkatan Pengetahuan & Keterampilan Petani, Kelompok
Tani dan Gabungan Kelompok Tani. Hasil yang dicapai
terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
petani dan terlaksananya peningkatan produksi dan kualitas
kakao serta peningkatan produksi nilam.
8) Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan Kualitas Tembakau. Hasil yang dicapai
meningkatnya kualitas bahan baku tembakau serta SDM petani/
kelompok tani di kabupaten sentra pengembangan tembakau
melalui intensifikasi tembakau rakyat.
b) Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan SDM Petani. Hasil
yang dicapai terciptanya sistem kelembagaan petani tembakau
yang mandiri.
c) Penanganan Pasca Panen Tembakau. Hasil yang dicapai
terciptanya sistem kelembagaan petani tembakau yang
mandiri.
Keberhasilan:
1. Target Pendapatan Asli Daerah (PDA) yang dibebankan pada Dinas
Perkebunan Tahun 2011 sebesar Rp.1.525.000.000,- dapat
direalisir sebesar Rp.1.699.898.630,- (111,47%), dengan demikian
maka kelebihan target yang ditetapkan sebesar Rp.174.898.630,-.
Pendapatan tersebut bersumber dari retribusi penjualanproduksi
usaha daerah (hasil pengelolaan kebun dinas) dan retribusi
pemakaian kekayaan daerah (pemakaian barang, peralatan dan
sarana laboratorium)
2. Dinas perkebunan dapat memfasilitasi bibit kakao sambung pucuk
sebanyak 652.000 pohon yang dibutuhkan oleh petani yang
memiliki lahan, namun mempunyai modal yang terbatas sekitar
6.500 KK pada 20 Kabupaten di Sulawesi Selatan (Barru, Pinrang,
Enrekang, Tator, Toraja Utara, Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu,
Wajo, Soppeng, Sinjai, Bone, Bulukumba, Gowa, Jeneponto,
Takalar, Palopo, Pangkep, Maros, Sidrap)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 568


3. Melalui kegiatan pengembangan pembibitan komoditi unggulan
perkebunan tahun 2011, maka Dinas Perkebunan dapat
menyediakan bibit siap salur, yaitu: Kelapa Sawit 20.000 pohon,
Kelapa Dalam 54.000 pohon dan Nilam 120.000 stek
4. Dinas Perkebunan memperoleh anugerah motivasi perkebunan
terbaik dari Menteri Pertanian tanggal 14 Oktober 2011 di Jakarta
5. Dinas Perkebunan memperoleh penghargaan sebagai Juara I
Lomba Gapoktan komoditas perkebunan dari Menteri pertanian
tanggal 11 Desember 2011
6. Telah melakukan diversifikasi produk tebu menjadi gula merah
dengan memfasilitasi 3 unit mesin pengolahan gula merah tebu
dengan kapasitas 100 Kg gula merah tebu/hari di kabupaten
Takalar, Jeneponto dan Wajo
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Produktifitas komoditi perkebunan belum optimal bila dibandingkan
potensi produksi, dimana rata-rata produktifitas komoditi hasil
perkebunan masih dibawah 1 Ton/Ha/Tahun, sementara
produktifitas disesuaikan dengan potensi produksi diatas 1 Ton/Ha/
Tahun. Hal ini disebabkan karena kondisi tanaman sebagian besar
sudah tua dan tidak produktif serta terserang hama penyakit dan
adanya perubahan iklim.
2. Mutu hasil produksi perkebunan belum optimal, dimana umumnya
hasil produksi perkebunan belum optimal dilakukan melalui proses
pengolahan untuk meningkatkan mutu hasil perkebunan, standar
yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini
disebabkan maih terbatasnya sarana pengolahan hasil produksi
perkebunan dan belum optimalnya keterlibatan pelaku usaha
dalam menciptkan iklim investasi yang kondusif.

Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 569


1. Untuk meningkatkan produksi perkebunan, berbagai upaya
dilakukan antara lain melalui peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi
dan pemeliharaan yang intensif serta menggunakan sumber bahan
tanaman yang unggul.
2. Untuk meningkatkan upaya kualitas/mutu hasil perkebunan
dilakukan upaya penyediaan sarana pengolahan yang memadai
dan pembinaan yang intensif pada petani serta diperlukan
keterlibatan pelaku usaha dalam peningkatan iklim investasi yang
kondusif.

2. Urusan Pertanian
Dinas Peternakan
Pada Belanja Langsung dianggarkan sebesar
Rp.18.055.000.000,00. dapat direalisir sebesar
Rp.17.451.476.935,00 atau 96,65%, terdapat sisa anggaran sebesar
Rp.603.523.065,00.
1) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pengolahan Hasil
Peternakan. Melalui kegiatan ini telah dilakukan Pelatihan
Pasca Panen Susu, Bimbingan Teknis Pengolahan Nugget,
Pelatihan Usaha-usaha Peternakan, Pelatihan Pembuatan
Telur Asin dan Pelatihan Pembuatan Bakso.
b) Penguatan Modal Usaha Peternakan. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pengadaan Ternak Sapi jantan bakalan,
dan pengadaan Ternak kuda.
c) Pengembangan Sistem Informasi Peternakan. Melalui
kegiatan ini telah diterbitkan 1.200 eksemplar Buku Buletin
Peternakan dan terupdatenya data-data pada Website Dinas
d) Pengembangan Pola Kemitraan dan Fasilitas Perkreditan
Usaha Peternakan. Melalui kegiatan ini telah tersedia buku
data base usaha peternakan, telah dilakukan Pertemuan
Sosialisasi Skim Kredit perbankan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 570


e) Promosi Hasil Produk Peternakan. Pada kegiatan ini telah
dilakukan promosi hasil produk peternakan melalui pameran,
pengumpulan data supplai demand
2) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Gerakan Optimalisasi Sapi (GOS). Melalui kegiatan ini telah
dilakukan Pengadaan Sapi, pelatihan pengembangan ternak
sapi, dan pembinaan sarjana pendamping peternak
b) Redistribusi Ternak Pemerintah. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan pengadaan ternak kambing, pertemuan sosialisasi
Pergub No.27 tentang tata cara distribusi dan redistribusi
ternak pemerintah
c) Pengawasan dan Pembinaan Mutu Pakan. Pada kegiatan ini
telah dilakukan Sosialisasi Pengawasan dan Pembinaan Mutu
Pakan.
d) Pembinaan Wilayah Sumber Bibit. Pada kegiatan ini telah
dilakukan pertemuan koordinasi kawasan perbibitan rakyat
e) Pembinaan dan Pemanfaatan HMT dan Limbah Pertanian.
Pada kegiatan ini telah dilakukan pertemuan pembinaan dan
pemanfaatan HMT dan limbah pertanian di 3 kabupaten
f) Pengembangan Persusuan. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan bimtek promosi dan pemasaran produk susu,
bimtek penanganan pasca panen sapi perah
g) Restrukturisasi Perunggasan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan pertemuan kelompok peternak unggas,
pengadaan bibit ayam, bibit itik dan ayam petelur,
pengadaan kandang ayam dan kandang itik
h) Penguatan Kelembagaan UPTD HMT. Melalui kegiatan ini
telah direalisasikan pengadaan pakan ternak sapi/kerbau,
pengadaan pakan kambing, pengadaan obat-obatan dan
pengadaan ternak kambing PE

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 571


i) Penguatan Kelembagaan UPTD IB. Melalui kegiatan ini telah
direalisasikan kegiatan Pengadaan pakan ternak dan
pengadaan obat-obatan
j) Penguatan Kelembagaan UPTD PMPP. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pengujian Produk Peternakan, Sosialisasi
dan pengadaan alat-alat Lab
k) Penguatan Kelembagaan UPTD Diagnostik Kesehatan Hewan.
Melalui kegiatan ini telah dilakukan pengadaan Sarana dan
Prasarana Lab. UPTD-DKH
l) Pengelolaan Lahan dan Air. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan bimtek padang penggembalaan dan lahan kritis,
perluasan pengembangan lahan HMT
3) Program Pencegahan dan Penanggungan Penyakit Ternak, dengan
kegiatan sebagai berikut :
a) Pemberdayaan Pos Keswan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan bimtek vaksinasi, bimtek keurmaster,
pertemuan puskeswan dan pengadaan peralatan puskeswan
b) Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Hewan Menular dan Penyakit Reproduksi. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan bimtek pencegahan dan pengendalian
penyakit, pengadaan vaksin dan obat-obatan, vitamin
c) Pengawasan Kesmavet. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan Sosialisasi Kesmavet
d) Pengawasan Obat Hewan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan Pengambilan dan pengiriman sampel dan juga
Pertemuan POH
e) Pengendalian Betina Produktif. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan bimtek kelompok sapi betina produktif
f) Pengawasan Mutu BAH/HBAH. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan pengawasan terhadap BAH/HBAH yang beredar
di SulSel
g) Pengamanan Ternak. Melalui kegiatan ini telah dilakukan
pendataan pengeluaran, pemsukan ternak antar provinsi,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 572


bimtek pengawasan lalu lintas ternak, pertemuan lalu lintas
ternak bibit
4) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Batamas. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan bimtek pemanfaatan biogas, pengadaan alat
biogas
b) Pengembangan Inseminasi Buatan. Kegiatan ini meliputi
kegiatan bimtek sertivikasi/inseminator, pengadaan semen
beku dan N2 cair dan peralatan IB
c) Pengembangan Laserpunktur. Kegiatan ini meliputi bimtek
laserpunktur dan pengadaan alat laserpunktur
d) Pengembangan UPJA Peternakan. Kegiatan ini meliputi
pertemuan sosialisasi kelembagaan UPJA dan pengadaan alat
mesin Chopper
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Sarana dan Prasarana Aparatur, sebesar
Melalui kegiatan ini telah tersedia sarana dan prasarana
dinas peternakan dan kesehatan hewan Prov. Sul-sel dan
rehabilitasi gedung Lab UPTD IB
6) Program Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Aparatur,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan dan Peningkatan SDM Aparatur. Melalui
kegiatan ini telah dilaksanakan penyusunan revisi renstra
b) Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak
Tetap. Melalui kegiatan ini telah di laksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan pegawai tetap
dan PTT dan sosialisasi PP 60
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 573


a) Koordinasi Perencanaan. Melalui kegiatan ini telah terlaksana
belanja yang berkaitan dengan rapat koordinasi SKPD,
penyusunan RKA , DPA, Laporan Tahunan, laporan fungsional
b) Pengelolaan Penatausahaan Keuangan. Melalui kegiatan ini
tersedianya data keuangan/anggaran
c) Penyusunan Laporan Kinerja. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan penyediaan alat tulis dan cetak untuk kebutuhan
penyusunan LAKIP

Keberhasilan
Beberapa penghargaan/keberhasilan pada tahun 2011 :
1. Pengendalian Penyakit Avian Influenza (AI) atau flu burung pada
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berkat dukungan dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional seperti FAO,
AUSAID dan lain-lain sehingga cukup berhasil di Sulawesi Selatan.
2. Berdasarkan hasil sensus BPS atau Pendataan PSPK2011 tanggal 1
Juni 2011, Sulawesi Selatan menempati peringkat ke III Nasional
untuk Ternak Sapi Potong dengan jumlah populasi sebesar
983.985 ekor setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
3. Juara Favorit I Lomba Promosi Sumber Daya Genetik Hewan (SDG
Hewan) pada Expo dan Kontes Peternakan Nasional PENAS XIII
tahun 2011 di Kutai Kertanegara Kaltim.
4. Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara dari Presiden RI kepada
Koperasi Susu Sintari Kabupaten Sinjai atas keberhasilan
mengembangkan produk susu sapi perah.
5. Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional dari Menteri
Pertanian kepada Kelompok Sapi Potong Terbit Terang Desa Nipa-
Nipa Kec. Pajukukang Kabupaten Bantaeng.
6. Penghargaan Menteri Pertanian atas Pelepasan Galur/Rumpun
Ayam Gaga’/Ketawa sebagai ayam asli Sulawesi Selatan.
Pencapaian Rencana Aksi Sejuta Ekor Sapi Tahun 2013 dan Succes
Story Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi
Selatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 574


I. Program Pencapaian Sejuta Ekor Sapi Tahun 2013 merupakan
salah satu Program Unggulan /Prioritas Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan, dalam mendukung Program Nasional
yakni Pencapaian Swasembada Daging Sapi Tahun 2014.
Tujuannya adalah mencukupi kebutuhan akan daging baik
Regional maupun Nasional, dimana target pencapaian populasi
ternak sejuta ekor tahun 2013 telah dicapai akhir bulan Desember
2011. Pencapaian populasi sapi yang telah dicapai sebagai berikut :
1. Tahun 2008, populasi 703.303 ekor setara dengan Rp. 2,81 trilyun
2. Tahun 2009, populasi 769.099 ekor setara dengan Rp. 3,078
trilyun
3. Tahun 2010, populasi 848.916 ekor setara dengan Rp. 3,39 trilyun
4. Tahun 2011, populasi 1.017.510 ekor setara dengan Rp. 4,07
trilyun (angka sementara)
Rata-rata peningkatan populasi + 13,2%/tahun
Pencapaian program tersebut tidak terlepas dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Optimalisasi Akseptor untuk meningkatkan kelahiran baik melalui
Inseminasi Buatan (IB) maupun Kawin Alam (KA).
2. Pengendalian Ternak Betina Produktif melalui pengawasan
pemotongan di Rumah Potong Hewan dan di luar Rumah Potong
Hewan, serta pembelian Ternak Betina yang masih produktif
3. Penanganan gangguan reproduksi
4. Peningkatan mutu dan penyediaan bibit ternak yang unggul.
5. Pengembangan pakan lokal utamanya pemanfaatan limbah
pertanian sebagai pakan ternak
6. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan kelembagaan
kelompok melalui bimbingan teknis, studi banding, serta
pembinaan kelompok.
II. Selain Ternak Sapi Potong, potensi ekonomi juga berasal dari
ternak unggas sebesar Rp. 1,8 trilyun terdiri dari :
1. Populasi Ayam Petelur 3,2 juta ekor setara dengan Rp. 572,1
Milyar/ tahun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 575


2. Populasi Ayam Pedaging 42,4 juta ekor setara dgn Rp. 826,8
Milyar/ tahun
3. Bibit Ayam Petelur 3,2 juta ekor setara dengan Rp. 19,2
Milyar/tahun
4. Bibit Ayam Pedaging 42,4 juta ekor setara dengan Rp. 190,8
Milyar/ tahun
5. Populasi Itik 3,2 juta ekor setara dengan Rp. 192 Milyar/tahun

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
a. Masih adanya pemotongan Ternak Sapi Betina Produktif.
b. Belum optimalnya kelahiran hail-hasil IB
c. Masih kurangnya minat swasta bergerak bergerak di bidang
perbibitan sapi potong.
d. Masih kurangnya lahan untuk peternakan termasuk
pengembangan HMT.
e. Belum optimalnya fungsi kelembagaan kesehatan hewan di
daerah.
f. Masih kurangnya sumber daya teknis kesehatan hewan.
Solusi
a. Perlu pengawasan terhadap pengendalian pemotongan sapi
betina produktif dilakukan secara terkoordinasi mulai tingkat
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan propinsi.
b. Peningkatan sarana prasarana dan penerapan teknologi IB
c. Penanganan penyakit gangguan reproduksi dan penyakit hewan
menular dengan meningkatkan keterampilan SDM tenaga teknis
kesehatan hewan.
d. Peningkatan sarana prasarana penanganan gangguan reproduksi
dan penyakit hewan menular.
e. Perlunya pemberian insentif dan kemudahan untuk menarik minat
swasta dalam berinvestasi di bidang perbibitan sapi potong.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 576


3. Urusan Kehutanan
Dinas Kehutanan
Kondisi hutan dan kehutanan di provinsi sulawesi selatan
sampai dengan tahun 2011 digambarkan secara umum tercermin
pada kondisi sumberdaya hutan dan sosial ekonomi sebagai berikut
:

A. Aspek Sumber Daya Hutan


Luas kawasan hutan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan
paduserasi seluas 2.145.031 ha. Kawasan hutan tersebut terdiri dari
hutan konservasi seluas 270.502 ha, hutan lindung seluas
1.232.683 ha, hutan produksi terbatas seluas 494.846 ha, hutan
produksi seluas 124.024 ha, dan hutan produksi yang dapat
dikonversi seluas 22.976 ha. Jika dibandingkan terhadap luas
wilayah, maka luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Selatan
mencapai 45,88 %. Meskipun demikian, sebagian besar kawasan
hutan tersebut masih berada dalam kondisi kritis sehingga tidak
berfungsi sesuai peruntukannya. Sesuai hasil penafsiran Citra
Landsat ± 30,6 % dari luas kawasan hutan Sulawesi Selatan
mengalami degradasi. Luas lahan kritis di dalam dan di luar
kawasan hutan tercatat seluas 682.784,29 ha yang tersebar pada 3
Daerah Aliran Sungai (DAS). Melihat keberadaan hutan sebagai
kesatuan ekosistem yang menjadikan sebagai penyangga
kehidupan, maka pembangunan kehutanan diarahkan pada
pemantapan prakondisi pengelolaan hutan dan rehabilitasi hutan
dan lahan yang berorientasi pada kepastian hukum batas kawasan
hutan, pemulihan hutan dan lahan dengan metode pelibatan
masyarakat, swasta secara terarah sehingga dapat menciptakan
kualitas dan kuantitas lahan yang bermanfaat secara ekologi dan
ekonomi.

Dalam rangka mempertahankan ekosistem dan


keanekaragaman hayati, sampai dengan tahun 2011 pemerintah
telah menetapkan kawasan konservasi daratan di provinsi sulawesi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 577


selatan yaitu: 1 unit taman nasional (TN), 9 unit taman wisata alam
(TWA), 1 unit tanaman hutan raya (TAHURA), 1 unit taman buru
(TB), 3 unit cagar alamm (CA), dan 1 unit suaka margasatwa (SM).
Sedangkan wilayah konservasi laut telah ditetapkan 1 unit taman
nasional laut yaitu Taman Nasional Takabonerate.

Kerusakan hutan yang terjadi pada tahun 2011 disebabkan oleh


kebakaran hutan dan lahan seluas 1.011,75 ha terdiri dari
kebakaran dalam kawasan seluas 955,75 ha dan kebakaran lahan
luar kawasan hutan seluas 56,00 ha, perambahan kawasan hutan
seluas 5.925,02 ha, dengan jumlah ± 2.119 KK, adapun hasil
penanganan kasus illegal logging 57.9072 m3 dengan jumlah kasus
sebanyak 23 kasus. Kegiatan penataan batas kawasan hutan dan
rekonstruksi batas kawasan hutan merupakan upaya dalam
memantapkan kepastian hukum batas kawasan hutan. Adapun
realisasi pengukuhan dan penataan batas hutan pada tahun 2011
adalah sepanjang 478 km, sedangkan realisasi pemeliharaan dan
rekonstruksi batas hutan pada tahun 2011 sepanjang 131 km.

Upaya rehabilitasi hutan dan lahan sampai dengan 2011


dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara swadaya, pihak
swasta, dan lembaga pemerintah dalam bentuk kegiatan Gerakan
nasional rehabilitasi hutan dan lahan (GN-RHL) sampai tahun 2008
seluas 126.769 ha pada 23 kabupaten/ kota, kegiatan penanaman
anggaran DAK 4.047 ha pada tahun 2009, pada tahun 2010
penanaman serentak pada 24 kabupaten/ kota, 191 kec, 1.100 desa
dengan jumlah tanaman ± 2 juta batang, kegiatan OBIT tahun 2010
seluas 73.933,59 ha, kegiatan OBIT tahun 2011 seluas 147.389,28
ha dan rehabilitasi hutan dan lahan pola aerial seeding seluas
28.000 ha pada tahun 2011.

Untuk meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau di kabupaten/


kota provinsi sulawesi selatan telah dibangun hutan kota seluas
459,94 ha pada 23 kabupaten/kota. Adapun penanaman areal
kawasan hijau metropolitan mamminasata telah mencapai seluas
85 ha, dan untuk pelestarian plasma nutfah dilakukan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 578


penanaman/pengkayaan tanaman pada lokasi Taman Hutan Raya
sebanyak 16.000 batang.

B. Aspek Sosial Ekonomi


Secara tradisi, pada umumnya masyarakat di dalam dan sekitar
hutan memiliki mata pencaharian dengan memanfaatkan produk-
produk hutan, baik kayu maupun bukan kayu (Rotan, Damar,
Gaharu, Lebah Madu, sutera alam (kokon). Namun demikian dengan
meningkatnya jumlah kepadatan penduduk di dalam dan sekitar
kawasan hutan, kondisi kualitas sosial ekonomi penduduk di sekitar
hutan secara umum menurun.

Upaya untuk meningkatakan kondisi sosial masyarakat di dalam


dan sekitar hutan, telah dilakukan pemerintah antara lain melalui
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), Hutan
Kemasyarakatan (HKm), Perhutanan Sosial (social forestry) dan
pengembangan aneka usaha kehutanan namun belum optimal dan
belum memecahkan persoalan.

Pemanfaatan hutan secara komersial dari tahun ketahun


mengalami penurunan terutama setelah tahun 2004 atau pasca
pemekaran Sulawesi Selatan di mana sebagian wilayahnya menjadi
Sulawesi Barat. Sampai dengan tahun 2010 potensi hutan alam di
wilayah provinsi sulawesi selatan tidak memungkinkan lagi bagi
adanya ijin usaha pengusahaan hasil hutan.

Kondisi sektor industri kehutanan sampai dengan tahun 2011,


yaitu struktur industri pengolahan kayu sulawesi selatan didominasi
oleh industri kayu hulu dengan kapasitas izin sebesar 867.800
m³/tahun. Struktur industri tersebut menggambarkan permintaan
bahan baku kayu bulat industri yang relatif tinggi dibanding potensi
hasil hutan kayu sulawesi selatan. Realisasi produk kayu bulat
tahun 2011 sebesar 9.825,59 m³ yang didominasi oleh produksi
kayu dari hutan rakyat. Sedangkan untuk memenuhi kekurangan
kebutuhan industri didatangkan dari beberapa provinsi lain (tahun
2010 sebesar 16.000 m3).

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 579


Walaupun demikian penurunan kontribusi industri kehutanan
diimbangi dengan peningkatan produksi hasil hutan bukan kayu
melalui pengembangan aneka usaha kehutanan. Produksi hasil
hutan bukan kayu pada tahun 2011 antara lain : produksi Kokon
(Sutera Alam) sebesar 150,17 ton, produksi Getah Pinus 1.476,99
ton, Rotan sebesar 635 ton dan Damar sebesar 40,92 ton.

Pada tahun 2011 telah dilaksanakan sebanyak 11 program dan


43 kegiatan, dengan anggaran sebesar Rp. 11.431.750.000,- dan
realisasi sebesar Rp. 11.305.653.676,-, sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pelayanan Administrasi Keuangan Dinas Kehutanan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terkendalinya
pengelolaan keuangan 43 kegiatan Dinas Kehutanan.
b) Pengelolaan Administrasi Perkantoran UPTD Balai Perbenihan
Tanaman Hutan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, terlaksananya kegiatan UPTD BPTH sesuai tupoksi.
c) Administrasi Perkantoran UPTD Balai Peredaran Hasil Hutan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya
Tupoksi UPTD BPHH secera efektif.
d) Pengelolaan Administrasi Perkantoran UPTD BWPH. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya
kegiatan UPTD BWPH sesuai Tupoksi.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Kehutanan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terpenuhinya
kebutuhan sarana penunjang pelaksanaan Tupoksi.
3) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. Program ini
dilaksanakan untuk mengoptimalkan potensi sumberdaya hutan
yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Melalui program ini telah
dilakukan pengembangan perhutanan sosial dan hutan tanaman
rakyat seluas 18.328,66 ha, pemberdayaan masyarakat melalui

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 580


pengembangan kegiatan sutera alam dengan produksi kokon
mencapai 604,03 ton, pengembangan lebah madu dengan
produksi lebah madu mencapai 2,97 ton, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Fasilitasi Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
produktivitas dan mutu lebah madu.
b) Pengembangan Perhutanan Sosial. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, peningkatan prosentase usaha hutan
kemasyarakatan.
c) Pembinaan dan Pengendalian Hutan Tanaman Rakyat. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terbitnya perijinan
hutan tanaman rakyat.
d) Pembinaan dan Pengembangan Sutera Alam. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya produksi
Kokon pada sentra penghasil sutera alam.
4) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Program ini bertujuan
untuk mengembalikan/meningkatkan fungsi daya dukung hutan
dan lahan berbasis pelibatan interkoneksitas dengan berbagai
stakeholder. Melalui program ini telah dilakukan rehabilitasi
hutan dan lahan seluas 300.073,87 ha baik dalam kawasan
hutan maupun di luar kawasan hutan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Preservasi Kawasan Hijau Metropolitan Mamminasata. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya lahan
areal terbuka hijau kawasan metropolitan mamminasata.
b) Pengembangan dan Penerapan Teknologi DAS. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
ketersediaan air.
c) Penyusunan Perencanaan Pengelolaan DAS. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya kesesuaian
lahan dengan rancangan RTL-RLKT.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 581


d) Pengembangan Model RHL. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, terbangunnya model RHL.
e) Pembinaan dan Pengawasan Reklamasi Hutan dan Lahan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
kemampuan dalam pelaksanaan reklamasi.
f) Pengelolaan Sumber Benih/Bibit Tanaman Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terpeliharanya sumber
benih/bibit tanaman hutan yang bermutu.
g) Pengujian dan Pengawasan Bibit/Benih Tanaman Hutan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
penggunaan benih/bibit yang berkualitas dan terlaksananya
kemandirian masyarakat dalam wirausaha perbenihan.
5) Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Program ini untuk perlindungan dan meningkatkan plasma
nutfah sumberdaya alam. Melalui program ini telah terbangun
hutan kota seluas 459,94 ha pada 23 kabupaten/kota. Dengan
terbangunnya hutan kota sekaligus dapat berfungsi sebagai
resapan air dan penyerapan karbondioksida. Untuk pelestarian
plasma nutfah dilakukan penanaman/pengkayaan tanaman pada
lokasi Taman Hutan Raya di Kabupaten Sinjai sebanyak 16.000
batang, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Pengendalian Kebakaran Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, menurunnya kejadian
kebakaran hutan.
b) Peningkatan Pelayanan dan Pembinaan Konservasi Alam dan
Perlindungan Hutan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, terbangunannya kesadaran pelestarian kawasan
konservasi dan perlindungan hutan.
c) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengamanan Hutan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
skill tenaga pengamanan hutan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 582


d) Operasi Perlindungan Hutan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, menurunnya prosentase kasus tindak
pidana kehutanan.
e) Pengelolaan Tahura Skala Provinsi dan Fasilitasi
Pembangunan Hutan Kota. Hasil yang dicapai dalam kegiatan
ini adalah, meningkatnya fungsi kawasan hijau hutan kota.
6) Program Perencanaan dan Pengembangan Kehutanan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan dan Pemantapan Program Kehutanan Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya rencana
dan program secara efektif dan efisien.
7) Program Pelayanan dan Pengawasan Produksi Hasil Hutan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan dan Pengendalian Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI)-Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
meningkatnya pemahaman tentang tata usaha RPBBI.
b) Peningkatan dan Pengawasan Mutu Hasil Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya daya saing
produk hasil hutan.
c) Pengawasan dan Pengendalian Pengolahan Hasil Hutan Kayu
dan Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, tertibnya usaha pengolahan hasil hutan.
d) Pelayanan dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
dan Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, meningkatnya pemanfaatan hasil hutan secara legal.
e) Pelayanan dan Pengendalian Produksi Hasil Hutan Kayu dan
Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
terpenuhinya target produksi hasil hutan secara legal.
f) Fasilitasi Pemasaran Produk Hasil Hutan Kayu dan Bukan
Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
terpromosikannya hasil-hasil produk kehutanan baik kayu
maupun non kayu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 583


8) Program Pelayanan Penatausahaan dan Iuran Hasil Hutan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan dan Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu
dan Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, terpenuhinya standar pelayanan tata usaha hasil
hutan secara efektif.
b) Pembinaan dan Pengendalian Tata Usaha Iuran Kehutanan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
realisasi penerimaan negara bukan pajak bidang kehutanan.
c) Pengawasan dan Pengendalian Penguji dan Pengawas Penguji
Hasil Hutan Kayu dan Hasil Bukan Kayu. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya tugas penguji dan
pengawas penguji hasil hutan dengan baik.
d) Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Hasil Hutan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya
pelatihan petugas FAKO/FAKB/FHHBK.
9) Program Pemantapan Prakondisi Pengelolaan Hutan. Program ini
bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap batas-
batas kawasan hutan. Melalui program ini telah dilakukan
penataan batas sepanjang 1.078 km dan rekonstruksi dan
pemeliharaan batas mencapai 997 km., dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pemeliharaan dan Rekonstruksi Batas Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, teRpeliharanya batas
hutan.
b) Identifikasi dan Inventarisasi Batas Hutan. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, diketahuinya kondisi aktual batas
kawasan hutan untuk bahan rekjonstruksi batas kawasan
hutan.
c) Monitoring dan Evaluasi Penggunaan dan Pemanfaatan
Kawasan Hutan Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, terwujudnya peningkatan PNBP dan
penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 584


d) Inventarisasi Potensi Hutan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, terbangunnya data base potensi hutan
yang akurat.
e) Pengawasan dan Pengendalian Rencana Pelaksanaan
Pengelolaan Hutan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, meningkatnya pemahaman stakeholder tentang
rencana pelaksanaan pengelolaan hutan sulsel.
f) Pengembangan Sistem Informasi Geografis Bidang
Kehutanan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
tersedianya data dan informasi sumber daya hutan.
g) Fasilitasi Peningkatan Penyuluhan dan Sosialisasi Peraturan
Perundang-Undangan Bidang Kehutanan. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, tersosialisasinya hasil-hasil
pembangunan kehutanan.
h) Penataan dan Pengembangan Wilayah Pengelolaan Hutan
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, meningkatnya pemahaman pengembangan
kelembagaan KPH.
10) Program Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani Hutan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya pengetahuan
kelompok tani hutan terhadap pengelolaan hutan secara
partisipatif.
11) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia, dengna
kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan SDM Kehutanan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, tertatanya administrasi kepegawaian
Dinas Kehutanan.

Keberhasilan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 585


Beberapa keberhasilan yang dicapai pada tahun 2011 antara lain:

1. Telah dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan seluas 175.389,28 ha


melaui kegiatan penaburan benih tanaman hutan lewat udara
(aerial seeding) pada kawasan hutan seluas 28.000 ha dan
melalui kegiatan One Biliion Indonesian Tress (OBIT) sebanyak
58.995.713 batang atau equivalen dengan luas 147.389,28 ha.
2. Fasilitasi pengembangan sutera, melalui magang tenaga teknis
sutera sebanyak 30 orang, fasilitasi penelitian pengembangan
sutera alam di Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Fasilitasi pengenbangan aneka usaha kehutanan sektor
pengembangan lebah madu melalui fasilitas koloni lebah 100
stup, pembangunan demonstrasi medicinal beekeeping sebanyak
1 unit di Kabupaten Wajo.
4. Pelatihan pengendalian kebakaran hutan sebanyak 1 kali dan
operasi perlindungan hutan untuk meminimalisir tingkat
kerusakan hutan dan meningkatkan kesadaran perilaku
masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan.

Penghargaan tingkat nasional tahun 2011


1. Rekor MURI atas rekor sebagai pemrakarsa penaburan benih
tanaman hutan melalui udara pada bulan Oktober 2011
2. Rekor MURI atas rekor sebagai pelaksana penaburan benih
tanaman hutan melalui udara pada bulan Oktober 2011
3. Peringkat satu pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan
anggaran dekonsentrasi DIPA TA. 2011 program perencanaan
makro bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan
lingkup satker Planologi
4. Juara umum nasional capaian kinerja pelaksanaan kegiatan DIPA
TA. 2011 Satker Planologi
5. Peringkat dua capaian kinerja pelaksanaan kegiatan dan
anggaran DIPA tahun 2011 program konservasi keanekaragaman
hayati dan perlindungan hutan lingkup satker PHKA
6. Juara III tingkat nasional penanaman satu milyar pohon (OBIT)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 586


Permasalahan dan solusi

Permasalahan

1. Pengurusan kawasan hutan Produksi dan hutan Lindung menjadi


tanggungjawab pemerintah provinsi sesui amanat undang-undang
nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan sehingga kegiatan
pengukuhan kawasan hutan khususnya pemeliharaan dan
rekonstruksi batas kawasan hutan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan pendanaanya sebagian dari dana APBN dimana targer
yang tertuang dalam RPJM Provinsi Sulawesi Selatan 2008 – 2013
yakni sepanjang 1.500 Km baru dicapai sepanjang 997 Km
namun sehubungan dengan diterbitkannya peraturan Menteri
Kehutanan nomor P.50/Menhut-II/2011 mengenai pengukuhan
kawasan hutan telah mengalami perubahan kebijakan, dimana
semula kegiatan rekonstruksi batas hutan menjadi kewenangan
provinsi berubah menjadi kewenangan pusat melalui Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan yang berada di
Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Balai Pemantapan Kawasan Hutan
wilayah VII Makassar, namun kegiatan pemeliharaan batas hutan
masih menjadi kewenangan provinsi sehingga belum bisa dicapai
target pemeliharaan dan rekonstruksi batas kawasan hutan tahun
2011 dan rencana dituntaskan tahun 2012.
2. Sehubungan dengan sasaran dari Renstra Dinas Kehutanan
Provinsi Sulawesi Selatan yang menargetkan Produksi hasil hutan
kayu dan bukan kayu sebesar 15 % pertahun mengalami
penurunan produksi pada komoditas hasil hutan kayu dan bukan
kayu seperti rotan dan damar, namun produksi seperti madu dan
sutera (kokon) mengalami kenaikan produksi, penurunan jenis
produksi hasil hutan kayu (HHK) dan produksi hasil bukan kayu
(HHBK) seperti rotan dan damar selama ini diperoleh dan
dimanfaatkan melalui izin usaha pengusahaan hasil hutan (IUPHH)
serta Izin Sah Lainnya (ISL) namun untuk IUPHH sudah tidak ada
operasi atau sudah tidak ada izin IUPHH di Provinsi Sulawesi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 587


Selatan sehingga produksi yang ditargetkan mengalami
penurunan produksi.
Solusi

1. Memacu pencapaian sisa target pemeliharaan batas hutan


sepanjang 503 km dari rencana panjang batas sepanjang 1500
km dengan melakukan koordinasi dengan UPT Kementerian
Kehutanan yaitu Balai Pemantapan Kawasan Hutan untuk
pelaksanaan rekonstruksi batas hutan sesuai dengan
kewenangannya sehingga target rekonstruksi batas hutan dapat
tercapai serta menjadikan kegiatan pemeliharaan batas kawasan
hutan sebagai kegiatan prioritas ditahun 2012 untuk mencapai
target yang telah ditentukan.
2. Untuk memenuhi produksi hasil hutan kayu (HHK) perlu
ditingkatkan melalui produksi yang diusahakan oleh masyarakat
melalui Ijin Pemanfaatan Kayu Tanah Milik (IPKTM) dan kegiatan
pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Rakyat (HR)
serta Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan pelibatan stakeholder
secara partisipatif sebagai mitra kerja.
3. Selain upaya pemenuhan produksi kayu juga juga dilakukan
pemenuhan produksi hasil hutan bukan kayu (HHBK) melalui
pengembangan kegiatan aneka usaha kehutanan seperti lebah
madu dan sutera alam melalui fasilitasi telur ulat sutera dan
koloni lebah, kegiatan lokalatih/temu usaha pengumpul dan
pengrajin rotan serta pelatihan tehnik penyadapan getah pinus
dan damar untuk menghasilkan produksi yang lebih besar, serta
menjalin interkoneksitas kepada pihak terkait dalam rangka
pengelolaan hutan yang efektif.

4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral


Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Pembangunan Energi dan Sumber Daya Mineral telah didorong
melalui agenda dan kebijakan RPJMD dengan melaksanakan Program
Penataan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berkelanjutan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 588


diarahkan pada terciptanya iklim yang kondusif bagi investasi
maupun kegiatan usaha baik sektor energi dan sumber daya mineral.
Sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangan Provinsi maka telah
dilakukan penyebarluasan kepada kabupaten/kota mengenai produk
hukum bidang pertambangan dan energi, bimbingan teknis serta
pelatihan tenaga kerja, pengawasan kegiatan usaha pertambangan
berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
kelestarian lingkungan hidup dan yang berkaitan dengan prioritas
pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya
peningkatan pengembangan energi dan infrastruktur wilayah telah
dilaksanakan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik bagi daerah–
daerah terpencil yang mempunyai sumber daya alam yang dapat
dikembangkan menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan
antara lain dengan pemberian bantuan Pembangkit Listrik Tenaga
Pico Hidro (PLTPH) di Kabupaten Luwu (1 Paket), Kabupaten Luwu
Utara (1 Paket ), Kabupaten Toraja (1 Paket) dan Kabupaten Toraja
Utara (1 Paket); Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di
Kabupaten Luwu Utara (15 Unit), Kabupaten Luwu (15 Unit),
Kabupaten Maros (15 Unit), Kabupaten Gowa (15 Unit) dan
Kabupaten Jeneponto (15 Unit) serta Percontohan Pembuatan
Pembangkit Listrik Tenaga Biomas Dari Tongkol Jagung (Biogas
Komunal) di Kabupaten Luwu Timur dan Pembuatan Biogas di
Kabupaten Toraja (1 Unit), Kabupaten Toraja Utara (1 Unit),
Kabupaten Pinrang (1 Unit), Kabupaten Luwu Utara ( 1 Unit),
Kabupaten Pangkep (2 Unit), Kabupaten Selayar (1 Unit).
Untuk Tahun 2011 elektrifikasi daerah terpencil di Provinsi
Sulawesi Selatan sebesar 85 %, untuk Tahun 2012 sebesar 87,5 %
dan diharapkan pada tahun 2013 sebesar 90 %.
Sasaran Pembangunan sektor pertambangan dan energi
cenderung lebih diarahkan untuk terciptanya paradigma
pertambangan (Good Mining Practice) yaitu : diatas ditujukan untuk
terwujudnya “Good Mining Practice” yaitu usaha yang dapat
mensejahterakan masyarakat disekitar kegiatan usaha

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 589


pertambangan melalui “Community Development” mengurangi
dampak terhadap lingkungan disamping menjamin nilai
keekonomian bagi pengusahanya. Pembangunan dalam urusan
energi dan sumber daya mineral pada tahun 2011 telah
memperlihatkan kinerja yang dapat digambarkan dengan capaian
pertambangan tanpa izin yang ditertibkan pada tahun 2011, data
luas area penambangan liar yang terhimpun pada Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral adalah seluas 52,96 Ha dan luas penambangan
liar yang ditertibkan seluas 22,99 Ha pada 5 Kabupaten.
Pada belanja langsung direncanakan sebesar Rp.13.282.469.000
dapat direalisir sebesar Rp.12.797.668.887,- atau 96,35%, terdapat
sisa anggaran sebesar Rp.484.800.113,-. Pada tahun 2011 Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan 14 program dan 29
kegiatan, sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Administrasi Ketatausahaan. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya dokumen administrasi
ketatausahaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan Peralatan Kantor. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya perlengkapan dan peralatan kantor.
b) Pengembangan dan Penyusunan Data Base Pegawai. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya dokumen untuk
pengembangan data base kepegawaian.
c) Pemeliharaan Rutin Berkala. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya dokumen untuk pemeliharaan rutin berkala.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya pakaian dinas untuk aparat
dinas ESDM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 590


4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai termanfaatkannya laporan
capaian realisasi kinerja dan keuangan SKPD.
b) Penyusunan RKA-SKPD/Biro dan DPA-SKPD/Biro Pokok dan
Perubahan. Hasil yang dicapai termanfaatkannya dokumen
RKA/DPA untuk pengelolaan keuangan.
c) Penyusunan Rencana Kinerja dan Pemantauan Kinerja. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya dokumen untuk penyusunan
kendalinya kinerja.
5) Program Peningkatan Pelayanan Operasional, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Peningkatan Pelayanan Operasional Peralatan Laboratorium
Mineral, Geoteknik dan SIG. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya laboratrium dan SIG dinas energi dan
sumber daya mineral.
b) Peningkatan Pelayanan Operasional Peralatan Survey dan
eksplorasi. Hasil yang dicapai termanfaatkannya alat survey
dan eksplrasi.
6) Program Pemetaan dan Penyelidikan Geologi, Sumber Daya
Mineral, Batubara dan Panas Bumi, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pemetaan dan Penyelidikan Geologi Tata Lingkungan dan
Mitigasi Bencana untuk Pengembangan Wilayah. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya geologi tata lingkungan dan
mitigasi bencana geologi untuk pengembangan wilayah dan
watermeter.
b) Pemetaan dan Penyelidikan Sumberdaya Mineral dan
Batubara. Hasil yang dicapai termanfaatkannya data dan
informasi bagi pengembangan investasi, data kelayakan
geologi mineral industri.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 591


c) Pemetaan dan Penyelidikan Panas Bumi. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya laporan sebagai bahan informasi bagi
PEMDA, investor dan masyarakat.
7) Program Peningkatan Eksplorasi dan Penyediaan Air Tanah
dengan Pengeboran dan Destilasi pada Lahan kering dan Pulau-
pulau, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan dan Pemanfaatan Air Tanah. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya sumur bor untuk masyarakat yang
tidak terjangkau air bersih.
8) Program Pembinaan dan Pengawasan Minyak dan Gas Bumi,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Ketahanan Migas. Hasil yang dicapai termanfaatkannya Gas
LPG 3 Kg untuk masyarakat prasejahtera.
b) Pembinaan Usaha Migas. Hasil yang dicapai termanfaatkannya
laporan untuk pembinaan dan penataan pangkalan gas/Minyak
Tanah.
c) Pembinaan Konservasi dan Lingkungan Migas. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya lapran untuk pembinaan SPBU.
d) Koordinasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pemanfaatan Gas Alam.
Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan minat
masyarakat dalam memanfaatkan gas.
9) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
Berpotensi Merusak Lingkungan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Bimbingan Teknis dan Inspeksi Pertambangan. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya bantuan penerbitan izin dalam
mengurangi PETI.
10) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan Pengusahaan Pertambangan. Hasil yang dicapai
meningkatnya kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan
administrasi pengusahaan pertambangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 592


b) Pengelolaan Konservasi dan Lingkungan Pertambangan. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya laporan pengelolaan
konservasi dan lingkungan pertambangan.
11) Program Pengembangan Produk Hukum Bidang Pertambangan
dan Energi, dengankegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan Regulasi Mengenai Bidang Pertambangan dan
Energi. Hasil yang dicapai termanfaatkannya dalam
penanganan masalah energi.
12) Program Pembangunan dan Pengembangan Pusat Informasi
Mineral dan Energi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyebarluasan Informasi Pertambangan dan Energi. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya informasi pembangunan
bidang energi dan sumber daya mineral Sulawesi Selatan.
b) Pengembangan Pusat Informasi Mineral dan Energi. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya sebagai pusat informasi bagi
masyarakat di bidang energi dan sumber daya mineral.
13) Program Pembinaan dan Pengembangan Desa Mandiri Energi,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Desa Mandiri Energi dan Elektrifikasi Daerah
Terpencil. Hasil yang dicapai terpenuhinya kebutuhan listrik
450 kk terpencil yang belum terjangkau listrik PLN.
b) Pembinaan Usaha Ketenagalistrikan. Hasil yang dicapai
meningkatnya kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan
administrasi perizinan pengusahaan bidang ketenagalistrikan
sesuai dengan aturan.
c) Pembinaan Konservasi dan Lingkungan Ketenagalistrikan.
Hasil yang dicapai meningkatnya minat masyarakat untuk
memanfaatkan energi alternatif ramah lingkungan.
14) Program Peningkatan SDM Energi dan Sumber Daya Mineral,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan teknis aparat
dinas energi dan SDM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 593


b) Pengembangan SDM Tenaga Kerja Bidang Energi dan Sumber
Daya Mineral. Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan
SDM pertambangan dalam pengolahan pemboran dan
pemanfaatan energi alternatif biogas terpadu.

Keberhasilan
Berbagai kegiatan usaha pertambangan dan energi yang secara
langsung dapat dirasakan oleh masyarakat adalah : 1) ketahanan
bahan bakar minyak dengan melakukan pemberian bantuan isi ulang
gas LPG 3 kg secara gratis pada masyarakat pra sejahtera, 2)
Elektrifikasi daerah terpencil dengan melakukan pemasangan PLTPH
4 Kabupaten dan PLTS sebanyak 75 Unit, 3) Bimbingan teknis
konservasi energi yaitu dengan melakukan bimbingan pembuatan
pembangkit listrik tenaga biomas dari tongkol jagung dan
pembuatan biogas di 7 Kabupaten, 4) Eksplorasi air bawah tanah
yaitu dengan melakukan pemboran untuk air bersih di
Kabupaten Jeneponto sebanyak 3 Titik, Kabupaten Barru sebanyak 1
Titik, Kabupaten Bone sebanyak 3 Titik, Kabupaten Gowa sebanyak 2
Titik, Kabupaten Sinjai sebanyak 1 Titik, Kabupaten Soppeng
sebanyak 1 Titik, Kabupaten Luwu sebanyak 1 Titik , Kabupaten
Luwu Utara sebanyak 1 Titik, Kota Palopo sebanyak 1 Titik,
Kabupaten Toraja Utara sebanyak 1 Titik, Kabupaten Bantaeng
sebanyak 1 Titik, Kabupaten Maros sebanyak 2 Titik, Kabupaten
Pinrang sebanyak 1 Titik, Kabupaten Selayar sebanyak 1 Titik.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2011 menemui
beberapa kendala antara lain:
1. Setelah terbitnya UU No. 4 Tahun 2009, maka seluruh
permohonan IUP tidak dapat diterbitkan menunggu terbitnya
Peraturan Menteri tentang Pelelangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 594


2. Masih ada kegiatan penambangan tanpa dilengkapi Surat izin
Usaha Pertambangan
3. Pengusaha yg memiliki IUP umumnya belum mempunyai
dokumen lingkungan sehingga tidak ada acuan dalam
pengelolaan lingkungan pertambangan.
4. Pengetahuan penambang tentang aturan teknis dan lingkungan
terutama pada bidang K3 Pertambangan, belum memadai.
5. Peta pengujian dan peralatan survei masih kurang.
6. Tingkat pendidikan pekerja tambang umumnya rendah.
7. Pada umumnya pengusaha ketenagalistrikan tidak mempunyai
dokumen lingkungan seperti AMDAL, RKL, RPL maupun UKL dan
UPL usaha ketenagalistrikan sehingga tidak ada acuan dalam
pengelolaan dan pemantauan lingkungan usaha ketenagalistrikan.
8. Masih kurangnya sumur pantau untuk memantau perubahan
lingkungan air bawah tanah dalam rangka pengawasan dan
pengenadalian Air Bawah Tanah.

Solusi
1. Melakukan sosialisasi terhadap penambang tanpa izin, agar
secepatnya mengajukan permohonan izin agar menghindari
terjadinya kerusakan lingkungan.
2. Meningkatkan pengawasan terhadap pengguna IUP yang belum
mempunyai dokumen Amdal atau UKL/UPL agar segera membuat
dokumen tersebut sehingga menjadi acuan dalam pengelolaan
lingkungan pertambangan.
3. Melakukan sosialisasi terhadap tata cara dan teknik
pertambangan yang baik dan benar.
4. Membuat peta pengujian dan membuat proposal pembelian
peralatan survei.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas diklat baik di bidang
pertambangan, geologi maupun kelistrikan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 595


6. Meningkatkan pengawasan terhadap pengusaha ketenagalistrikan
yang belum mempunyai dokumen AMDAL, RKL, RPL maupun UKL
dan UPL usaha ketenagalistrikan.
7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengawasan air bawah tanah
secara maksimal agar tidak menimbulkan penggunaan air secara
berlebihan.
8. Memberikan pembinaan terhadap pengelolaan Pembangkit Listrik
Tenaga Micro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Pico
Hidro (PLTPH).

5. Urusan Pariwisata

Pembangunan pariwisata selama ini ditujukan untuk


meningkatkan sektor pariwisata dalam meningkatkan devisa,
perluasan kesempatan berusaha, serta peningkatan pendapatan
masyarakat. Dilihat dari neraca pembayaran jasa luar negeri,
sektor ini merupakan satu – satunya sektor jasa yang mengalami
surplus, dan diperkirakan penerimaan surplus tersebut akan
semakin membesar pada masa mendatang. Dukungan dan
arahan dari Agenda RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013
untuk mendorong program proritas dengan kegiatan-kegiatan
terintegrasi yang diharapkan dapat mendukung Sulawesi Selatan
sebagai pusat pelayanan dan daerah tujuan wisata yang berada
pada urutan kelima di Indonesia dari sisi jumlah wisatawan pada
tahun 2013 .
Perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara 2 (dua)
tahun terakhir terjadi peningkatan yang signifikan yaitu dari
42.371 orang meningkat menjadi 51.749 orang, terjadi
penambahan 9.378 orang. Walau sesungguhnya angka ini baru
mencapai lebih dari 84 persen dari target.

Sementara itu wisataman domestik atau dikenal sebagai


wisatawan nusantara telah mencapai 100 persen dari taget yang
diharapkan, karena terjadi peningkatan sebesar 703.380 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 596


dari tahun 2010 hanya sebanyak 3.768.252 orang. Sehingga
jumlah wisatawan nusantara tahun 2011 sebesar 4.471.632 orang.

Pada sisi pendapatan maka dapat diperkirakan belanja yang


dikeluarkan oleh para wisatawan mancanegara adalah Rp.31,8 juta
pada tahun 2010 dan tahun 2011 diperkirakan sebesar Rp.49,7
juta dengan lama kunjungan 5 sampai 6 hari. Disisi lain belanja
dari kunjungan wisatawan nusantara justru lebih besar dari belanja
wisatawan mancanegara, dimana belanja para wisatawan
mancanegara di tahun 2010 sebesar Rp.8,47 trilyun dab di tahun
2011 sebesar Rp.11,17 Trilyun.

Bertumbuhnya arus wisatawan mancanegara dan domestik


di Sulawesi Selatan pada tahun 2011 sebagai dampak dari kinerja
pariwisata dimana tahun 2011 telah melaksanakan 2 (dua) event
besar yaitu:

1. Pelaksanaan "Takabonerate Island Expedition" di Kabupaten


Kepulauan Selayar yang telah menjadi event tetap pariwisata
nasional.
2. Pelaksanaan "Lovely December" di Kabupaten Tana Toraja dan
Toraja Utara, yang telah menjadi event tetap (calender of
event) pariwisata nasional.
Pembangunan kinerja urusan ini, dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel, yang pada tahun
2011 menangani 3 program dan 10 kegiatan dengan alokasi dana
sebesar Rp.13.783.900.000,- dan realisasi sebesar
Rp.13.741.090.225,- , sebagai berikut:
a. Program dan kegiatan

Dalam rangka Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai destinasi


terkemuka di Indonesia, maka program dan kegiatan yang
dilaksanakan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan kegiatan


sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 597


a) Pelaksanaan promosi pariwisata di dalam dan luar negeri. Hasil
yang dicapai Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara
dan wisatawan mancanegara ke sulawesi selatan.
b) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek pariwisata.
Hasil yang dicapai tersedianya informasi pasar pariwisata.
c) Pengembangan dan optimalisasi bahan promosi. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya sebagai bahan promosi.
2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan kegiatan
sebagai berikut:

a) Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana


kepariwisataan. Hasil yang dicapai Peningkatan pelayanan
publik bidang usaha sarana pariwisata.
b) Pengembangan objek pariwisata unggulan. Hasil yang dicapai
Menambah daya tarik obyek wisata (diversifikasi daya tarik
wisata).
c) Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan. Hasil yang
dicapai Tersedianya diversifikasi, link produk perjalanan wisata
unggulan.
d) Peningkatan Kelembagaan Benteng Somba Opu. Hasil yang
dicapai Meningkatnya kinerja pegawai pengelola benteng
somba opu tersedianya data zonasi kawasan Benteng Somba
Opu.
3) Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata, dengan kegiatan
sebagai berikut:

a) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan


kemitraan pariwisata. Hasil yang dicapai tersosialisasinya data
desa wisata bagi pemangku kepentingan, meningkatnya peran
serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata,
meningkatnya pendapatan masyarakat di sekitar objek/jalur
wisata.
b) Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata.
Hasil yang dicapai tersedianya pramuwisata tingkat lanjutan,
terjalinnya pengembangan kerjasama luar negeri.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 598


c) Pelaksanaan koordinasi pembinaan kemitraan event pariwisata.
Hasil yang dicapai Terwujudnya lovely december sebagai core
event sulsel, meningkatnya kunjungan wisatawan ke sulsel,
terwujudnya takabonerate sebagai destinasi unggulan sulsel.

Keberhasilan

Atas kinerja urusan ini, maka pengahrgaan yang telah diterima yaitu:

1. "Takabonerate Island Expedition" di Kabupaten Kepulauan


Selayar mendapatkan Penghargaan kepariwisataan untuk
pengembangan wisata bahari (marine tourism) dari GAHAWISRI
(Gabungan Pengusaha Wisata Bahari). Dengan
diselenggarakannya event tersebut, Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata R.I Menetapkan “Takabonerate Island Expedition”
sebagai event tetap pariwisata nasional.
2. "Lovely December" di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara,
yang ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
R.I sebagai 5 (lima) destinasi terbaik di Indonesia dan menjadi
event tetap (calender of event) pariwisata nasional.
3. Penghargaan untuk fasilitas Bandara Hasanuddin sebagai salah
satu dari 15 pintu masuk pariwisata di Indonesia, yang tercatat
sebagai pintu masuk dengan tingkat pertumbuhan tertinggi.
4. Ditetapkannya Kota Makassar sebagai salah satu kota MICE
(Meeting, Incentive, Convention and Exhebition) oleh
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata R.I

Permasalahan dan Solusi

1) Kesiapan destinasi pariwisata Daerah


Belum optimalnya kesiapan daya tarik wisata pada setiap
destinasi di sulawesi selatan, hal ini terkait dengan belum
memadainya dukungan infrastruktur dan sarana pendukung
lainnya.
2) Pencitraan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 599


Maraknya aksi-aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Makassar
yang secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan
atau “image” Sulawesi Seltan.
Solusi
1) Perlunya peningkatan intensitas koordinasi yang baik dengan
lembaga/instansi terkait (Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Bina
Marga, Dinas Perhubungan, dll) dalam hal peningkatan
infrastruktur dan sarana pendukung lainnya.
2) Diperlukan adanya pengendalian terhadap aksi-aksi demonstrasi
yang sering terjadi dengan melakukan pendekatan kepada unsur
atau lembaga terkait, seperti Perguruan Tinggi, LSM dan Tokoh-
tokoh masyarakat lainnya.

6. Urusan Industri
Pembanguan urusan industri di Sulawesi Selatan diarahkan
untuk mendorong peningkatan teknologi dan daya saing produk
serta penataan struktur industri. Oleh karenanya itulah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan berupaya dengan segenap kemampuan
dan sumber daya yang ada melakukan pembangunan industri
strategis berbasis sumberdaya lokal, Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan telah menjalin kerjasama dengan PT. INKA dan Universitas
Hasanuddin untuk mengembangkan industry otomotif mobil MOKO
di Sulsel di tahun 2011. Mobil MOKO merupakan mobil niaga yang
sasaran pengadaannya lebih diarahkan untuk membantu
pengusaha kecil dan menengah di kab/Kota di Sulawesi Selatan.
Jumlah mobil yang diproduksi sebanyak 45 unit dan akan
diserahkan ke UKM di pedesaan pada awal tahun 2012 dalam
bentuk hibah.

Terkait penataan struktur industri maka hingga tahun 2011,


tercatat pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sebanyak
20.252 buah dibanding tahun 2010 hanya adalah 18.758 buah.
Selanjutnya untuk Tanda Daftar Perusahaan (TDP) juga mengalami
peningkatan, pada tahun 2011 sebanyak 14.909 buah, yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 600


terdiri dari 1.766 buah PT, 497 buah Koperasi dan 4.474 buah CV,
yang dibandingkan pada tahun 2010 hanya sebanyak 12.852
buah, berarti adanya peningkatan sebanyak 2.057 buah atau 16%.

Dalam hal pemberian pelayanan, maka beberapa UTD telah


mendapatkan dan mempertahankankan akreditasi dan sertifikasi
ISO dalam standar pelayanan dan pengujian, masing-masing:

a) UPTD Balai METROLOGI berhasil mempertahankan Sertifikasi


ISO/IEC 17025:2005 untuk kompetensi: Laboratorium Kalibrasi.
b) Telah disertifikasi Sistem manajemen Mutu Pelayanan ISO
9001: 2008 oleh Lembaga Sertifkasi Sistem Mutu untuk
pelayanan sertifikasi dan kalibrasi UPTD BPPMB.
c) Dipertahankannya status akreditasi laboratorium pengujian dan
laboratorium kalibrasi sesuai dengan SNI ISO 17025:2008 dan
terakreditasinya Lembaga Sertifikasi Produk sesuai ISO guide
65.
d) Terakreditasinya laboratorium pengujian semen dan kakao
bubuk UPTD BPPMB oleh KAN sesuai dengan SNI ISO
17025:2008
e) Terakreditasinya laboratorium kalibrasi untuk besaran alat
analisa UPTD BPPMB oleh KAN sesuai dengan SNI ISO
17025:2008
f) Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) UPTD BPPMB telah
diakreditasi oleh komite Akreditasi Nasional sesuai ISO Guide 65
: 1996 dengan lingkup kewenangan sertifikasi : biji kakao, biji
kopi, gaplek, pupuk NPK, pupuk KCI, garam beryodium, AMDK
dan semen.
Adapun program dan kegiatan urusan pilihan yang
dilaksanakan melalui dana APBD Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan pada tahun 2011 adalah sejumlah 11 program dengan 46
kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp 34.104.977.359 dan
dari anggaran sebesar Rp 34.104.977.359 tersebut dapat direalisir

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 601


sebesar Rp 31.460.174.142 atau sebesar 92,32 % dengan
realisasi fisik sebesar 93 %. Adapun rinciannya sebagai berikut :
Pelaksanaan Program
Pada Belanja Langsung, direncanakan sebesar Rp 22.940.000.000
dapat direalisir sebesar Rp. 20.725.342.013 atau 90,46%,
terdapat sisa anggaran sebesar Rp 2.214.657.987,-
Pada Belanja Langsung tersebut direncanakan dalam bentuk
Program/ Kegiatan, yaitu pada :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar
daerah. Hasil yang dicapai terlayaninya kepentingan
konsumen yang dirugikan.
b) Penyediaan jasa pelayanan perkantoran. Hasil yang dicapai
administrasi kantor berjalan lebih optimal.
2) Program Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran,
dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Hasil yang


dicapai operasional ketatausahaan kantor berjalan optimal.
3) Program Peningkatan disiplin aparatur, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penataan SDM aparatur. Hasil yang dicapai meningkatnya
disiplin aparatur.

4) Program Peningkatan pengembangan system pelaporan


capaian kinerja dan keuangan, dengna kegiatan sebagai
berikut:
a) Perencanaan, evaluasi dan monitoring. Hasil yang dicapai
tersusunnya bahan perencanaan monitoring dan evaluasi.
b) Penyediaan jaringan dan sistem informasi. Hasil yang
dicapai dimanfaatkannya informasi Indag Sulawesi Selatan
melalui situs internet.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 602


c) Penyusunan laporan keuangan/penataan administrasi
keuagan. Hasil yang dicapai tersusunnya neraca keuangan
SKPD.
5) Progam Peningkatan kapasitas Iptek system teknologi industry,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan sistem inovasi teknologi industry. Hasil yang
dicapai terlayaninya meningkatnya pengetahuan
masyarakat dan pengunjung terhadap produk bengkel lokal.
6) Program pengembangan industry kecil dan menengah, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya.
Hasil yang dicapai terlayaninya meningkatnya keterampilan
323 orang kelompok KUB TASKIN dan adanya pelayanan
kemasan bagi IKM pangan.
b) Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster
industry. Hasil yang dicapai meluasnya akses pasar produk
kerajinan IKM Sul Sel.
c) Pembinaan IKM Pengelolaan rumput laut. Hasil yang dicapai
terlayaninya Meningkatnya keterampilan 25 org pelaku
usaha industri rumput laut.
d) Fasilitasi kerajinan daerah. Hasil yang dicapai terlayaninya
Dimanfaatkannya gedung kerajinan daerah.
e) Magang bagi usaha IKM rokok/tembakau. Hasil yang dicapai
meningkatnya kemampuan/keterampilan teknis,
manajemen, pengusaha rokok/tembakau.
f) Pelatihan kewirausahaan CEFE bagi pengusaha IKM
rokok/tembakau. Hasil yang dicapai meningkatnya
keterampilan dan kemampuan IKM hasil tembakau, baik
mutu produk kebersihan dan kewirausahaannya.
g) Fasilitasi pembangunan gedung DEKRANASDA (Lanjutan).
Hasil yang dicapai dapat berfungsinya gedung kerajinan
daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 603


7) Program Peningkatan kemampaun teknologi industry, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan kemampuan teknologi industri
elektronika/informatika. Hasil yang dicapai meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan 25 org dalam
pengembangan industry elektronika/informatika.
b) Pembinaan kemampuan teknologi industri alat angkut. Hasil
yang dicapai terlayaninya meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan 25 org pengusaha industri alat angkut.
c) Pelayanan dan pengmbangan UPT Logam. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya 3 UPT logam oleh 86 industri
perbengkelan.
d) Pelayanan dan pengmbangan UPT Tekstil. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya 3 UPT Tekstil oleh 50 perusahaan
industry tekstil.
e) Pembinaan kemampuan teknologi industry logam. Hasil
yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
teknik pengelasan tungsten iner gas (TIG) sebanyak 25 Org.
f) Pembinaan kemampuan teknologi industry tekstil. Hasil
yang dicapai meningkatnya wawasan/ pengetahuan
pengusaha industry border.
g) Pembinaan kemampuan teknologi industry markisa. Hasil
yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
SDM IKM dalam pengolahan buah.
h) Pembinaan teknologi industri pakan ternak. Hasil yang
dicapai meningkatnya kemampuan teknologi 70 SDM
industry.
8) Program Penataan struktur industry, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pembinaan keterkaian produksi industry elektronika/
informatika . Hasil yang dicapai terlayaninya meningkatnya
pengetahuan elektronika dan telematika dan jaringan
kerjasama sebanyak 25 org.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 604


b) Pelatihan standar karoseri dan modifikasi mobil. Hasil yang
dicapai meningkatnya kemampuan dan SDM pengusaha
bengkel roda 4 sebanyak 25 org.
c) Identifikasi perkembangan industry. Hasil yang dicapai
tersedianya informasi perkembangan industry tahun 2010
dan data triwulan I s/d III tahun 2011.
d) Pembinaan keterkaitan UPT Tekstil. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya POKJA Klaster dan SILK Solution Centre
(SSC).
e) Pembinaan keterkaitan UPT Logam. Hasil yang dicapai
terbentuknya kemitraan industry logam sebanyak 15
perusahaan dengan UPT Logam.

Keberhasilan
Beberapa keberhasilan lain yang dicapai pada tahun 2011 selain
yang telah diuraikan di atas, antara lain, adalah:
IKM binaan Disperindag Sulsel berhasil memperoleh:
a) JUARA GKM TERBAIK NASIONAL, pada Konvensi Gugus Kendali
Mutu (GKM ) Tingkat Nasional di Balikpapan oleh Kementrian
Perindustrian R.I diberikan kepada perusahaan binaan “Sutera
Indah” dari Wajo.
b) UPAKARTI TAHUN 2011, kategori Jasa Pengabdian dalam
Membina Dan Mengembangkan IKM yang akan diserahkan oleh
Presiden R.I pada bulan Desember 2011.
c) PANGAN AWARD pada pameran Pangan Nusa di Bali. Nov 2011.
Penghargaan oleh Kementrian Perdagangan R.I diberikan kepada
Industri binaan :
• Juara I , Kategori Bumbu masak ( “IK.Bumbu Aminah”) dan
• Juara I, Kategori Pemberdayaan Ekonomi Masayarakat.
(Perusahaan Sirup Markisa, “Gowa Alami” ).

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 605


1. Sumberdaya manusia aparat Dinas Perindustrian dan
Perdagangan selaku pembina dunia usaha sektor industri masih
sangat memerlukan upaya-upaya pemberdayaan khususnya
dalam merespon kebutuhan dan tantangan dunia usaha di masa
depan.
2. Belum optimalnya sinergitas perencanaan lintas sektor sehingga
menghasilkan program yang bersifat parsial dan kurang terfokus
untuk mengantisipasi hambatan-hambatan baik di hulu maupun
untuk mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan strategis.
Solusi
1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah (pusat,
provinsi dan kab/kota) agar terjadi sinergitas program pembinaan,
disamping penyerasian program antar perangkat pelaksana ke
arah pembinaan yang lebih fokus dan saling terkait.
2. Mengoptimalkan sistem informasi elektronika yang ada dalam
rangka penyediaan input program yang akurat dan lengkap serta
mengembangkan sistem pembelajaran organisasi (learning
organization) melalui berbagai metode penyelenggaraan tugas
aparat dengan harapan akan tercipta peningkatan kompetensi
aparat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

7. Urusan Perdagangan
Dinas Industri dan Perdagangan
Ekspor hasil pertanian Sulawesi Selatan pada tahun 2011
sebesar US$ 342.118.839,62 dengan volume ekspor sebanyak
164.789,030 ton, sedangkan pada tahun 2010 yang lalu nilai
ekspor sektor pertanian sebesar US$ 568.941.389,25 dengan
volume ekspor sebanyak 219.664,229 ton. Hal mana terjadi
penurunan nilai ekspor yaitu sebesar US$ 226.822.549,63 atau
menurun 39,87 persen sedangkan untuk volume ekspor menurun
sebanyak 54.875,199 ton atau menurun 24,98 persen, penurunan
volume ekspor dan nilai ekspor disebabkan karena menurunnya
volume ekspor biji kakao sebesar 99.597,906 ton atau menurun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 606


sebesar 65,71% dan nilai ekspor komoditi biji kakao menurun
sebesar US$ 246.584.242,45 atau menurun 61,16%.Komoditi kakao
memberi kontribusi sebesar 45,77% terhadap total nilai ekspor
komoditi pertanian dan berkontribusi 31,54 % terhadap total
volume ekspor komoditi pertanian.
Jumlah komoditi ekspor yang diekspor Sulawesi Selatan pada
tahun 2011 sebanyak 69 ( enam puluh sembilan ) jenis komoditi
dengan rincian sektor pertanian 34 (tiga puluh empat) jenis
komoditi, sektor industri 34 (tiga puluh empat) jenis komoditi dan
sektor tambang 1(satu) jenis komoditi. Dari 69 (enam puluh
sembilan ) jenis komoditi yang ada, 10 (sepuluh) jenis komoditi
yang berkontribusi besar terhadap total ekspor Sulawesi Selatan
pada tahun 2011 yaitu Nikel, Biji Kakao, Rumput Laut, Udang Segar,
Karet, Kakao Butter, Kakao Mass, Ikan Segar, Mete Kupas dan Kakao
Powder.
Sepuluh jenis komoditi tersebut di atas memberi share
terhadap total ekspor Sulawesi Selatan pada tahun 2011 sebesar
US $ 1.676.032.578 atau 94,50 persen, dan 59 (lima puluh
sembilan ) komoditi lainnya sebesar US $ 97.533.556 atau 5,50
persen.
Tingkat inflasi Kota Makassar, sebagai pusat perdagangan di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada Tahun 2009, sebesar 3,24 %
menurun signifikan dibanding tahun 2008 sebesar 11,79 %.
Sedangkan inflasi Sulawesi Selatan tahun 2009 sebesar 3,29 %
(diwakili 4 Kota yaitu, Makassar, Parepare, Watampone dan
Palopo) menurun dibanding tahun 2008 sebesar 12,40 %. Pada
tahun 2010 tingkat inflasi Sulsel sebesar 6,56 % lebih rendah dari
tingkat inflasi nasional (6,96 %), sementara tahun 2011, inflasi
dapat ditekan hingga 2,88 %. Salah satu faktor yang
mempengaruhi penurunan inflasi tersebut adalah stabilnya harga
kebutuhan pokok/strategis serta berfungsinya Forum Koordinasi
Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 607


Upaya meningkatkan pembangunan sistem distribusi
perdagangan dalam negeri melalui kelancaran distribusi barang
untuk meredam gejolak harga dan inflasi memberikan konstribusi
nyata. Pembangunan pasar, pengembangan pasar lelang dan
sarana serta sistem distribusi mendorong tercapainya kontribusi
PDRB (atas harga berlaku) sektor perdagangan tahun 2011 sebesar
Rp 24.163,90 Milyar atau 17,59 % dari total PDRB Rp
137.389,90 milyar .
Terkait dengan kegiatan impor, pada tahun 2011, Bidang
Perdagangan Luar Negeri telah menerbitkan 22 Angka Pengenal
Importir Produsen dan 50 Angka Pengenal Importir Umum.
Dalam hal, pembangunan sarana dan prasarana perdagangan,
Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan telah mengalokasikan
anggaran pembangunan pasar tradisional modern untuk 23
kabupaten/kota senilai Rp.26.450.000.000,- melalui anggaran
APBD, sementara dari APBN untuk bantuan pembangunan pasar
sebesar Rp.129.276.070.000,- untuk 16 Kabupaten/Kota.
Sementara dukungan APBN untuk pembangunan gudang/silo pada
tahun 2011 untuk Kabupaten Luwu sebesar Rp. 4.123.750.000,-
Terkait dengan kinerja pasar lelang dengan berbagai
komoditas telah diikuti 41 kali pasar lelang sejaka tahun 2004
sampaia dengan tahun 2011 dengan nilai transaksi sebesar
Rp.657.815.966.000,-
Untuk urusan Perdagangan, pada tahun 2011 telah
dilaksankaan 3 Program dan 17 Kegiatan, sebagai berikut:
1) Program Perlindungan konsumen dan pengawasan
perdagangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa.
b) Pembinaan pengembangan BPSK. Hasil yang dicapai
terlayaninya terfasilitasinya calon tiga BPSK.
c) Pelayanan dan pengembangan UPT Kemetrologian daerah.
Hasil yang dicapai terjaminnya kebenaran alat UTTP yang
dipergunakan dalam dunia usaha.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 608


d) Peningkatan dan pengawasan metrologi legal. Hasil yang
dicapai terjaminnya tertib ukur yang dapat melindungi
produsen dan konsumen.
2) Program Peningkatan dan pengembangan ekspor, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan informasi pasar perdagangan luar negeri.
Hasil yang dicapai tersebarnya informasi data ekspor bagi
masyarakat pelaku usaha dan stakeholder.
b) Pameran produk ekspor. Hasil yang dicapai terlayaninya
produk ekspor sul sel yang beRpotensi ekspor sehinga
semakin dikenal.
c) Peningkatan kapasitas lab penguji. Hasil yang dicapai
terlayaninya dipertahankannya status akreditas lab
poenyegar oleh komite akreditas nasiolnal (KAN)
meningkatnya pengetahuan dan pemahaman UMKM tentang
standar SNI.
d) Peningkatan kapasitas lab kalibrasi. Hasil yang dicapai
terlayaninya terakreditasinya perpanjangan lab kalibrasi,
bidang, suhu, massa, dimensi, gaya,tekanan,optic,volumetric,
waktu/frekuensi dan alat analisa.
e) Pengembangan dan penerapan penilaian kesesuaian SNI-
LSPro. Hasil yang dicapai teRpenuhnya mutu produk air
minum dalam kemasan sesuai persyaratan SNI.
f) Penguatan dan pengembangan kelembangaan pengujian
dan sertifikasi mutu barang. Hasil yang dicapai terlayaninya
TeRpenuhinya kepuasan barang pengujian, kalibrasi dan
sertifikasi produk.
g) Pelayanan dan pengembangn BP3ED. Hasil yang dicapai
terlayaninya meningkatnya pelaku ekspor dan calon ekspor.
h) Pemantauan barang impor. Hasil yang dicapai tersebarnya
data dan informasi impor.
3) Program Peningkatan efisiensi perdagagan dalam negeri,
dengan kegiatan sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 609


a) Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk. Hasil
yang dicapai teRpantaunya pengadaan dan distribusi
perdagangan antar pulau barang pokok barang penting dan
strategis tujuh provinsi dan kab/kota, tersedianya data stok
dan terlaksananya pasar murah sebanyak 7 kali.
b) Pengembangan pasar lelang daerah. Hasil yang dicapai
terlayaninya terfasilitasinya pembentukan pasar lelang dan
penerapan sistem resi gudang pada 3 kab/kota.
c) Peningkatan system dan jaringan informasi perdagangan.
Hasil yang dicapai terlayaninya tersedianya data dan
informasi ;perusahaan yang up date berupa company profil di
24 kab/kota.
d) Promosi peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Hasil
yang dicapai diketahuinya potensi produk unggulan sulsel di
tingkat nasional
e) Pengelolaan gedung ballroom CCC. Hasil yang dicapai
termanfaatkannya gedung ballroom CCC oleh masyarakat
dan dunia usaha untuk kegiatan MICE.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1. Ekspor Sulawesi Selatan masih di dominasi komoditi primer,
utamanya nikel.
2. Adanya penurunan nilai volume ekspor kakao ditahun 2011,
disebabkan karena menurunnya volume produksi biji kakao
ditingkat petani dan sebagian hasil panen kakao diantar
pulaukan.
3. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia PPNS Wajib
Daftar Perusahaan di Sulawesi Selatan.
Solusi
1. Perlu dilakukan upaya-upaya diversifikasi produk ekspor dan
diversifikasi paar tujuan ekspor dengan tetap meningkatkan daya
saing kompetitif produk ekspor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 610


2. Perlu dilakukan kerjasama dengan instansi terkait, khususnya
Dinas Perkebunan dalam bentuk peremajaan tanaman kakao
atau pemberian bibit kakao pada petani agar hasil produksi kakao
lebih maksimal
3. Perlunya kerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI dalam
peningkatan kompetensi aparatur, khususnya PPNS WDP
5. Urusan Transmigrasi

Sebagai urusan pilihan, urusan transmigrasi dilaksanakan


sebagai kewajiban pemerintah provinsi untuk memantapkan
pembinaan warga transmigrasi di unit-unit pemukiman transmigrasi
sehingga keberadaan warga transmigrasi tersebut terintegrasi
dengan warga setempat akan memberi pengaruh terhadap
perkembangan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Karenanya
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi telah melaksanakan 2
program dan 5 kegiatan yang diharapkan menjadi potensi terhadap
sumber daya kawasan, melakukan fasilitasi perpindahan dan
penempatan transmigrasi dengan membangun potensi daerah
tertinggal menjadi pemukiman baru sehingga tercapai kemandirian
dan integrasi masyarakat di lokasi transmigrasi.
Dari kinerja program tersebut, dapat digambarkan bahwa sampai
tahun 2011 terdapat 13 unit permukiman transmigrasi atau
sebanyak 2.059 KK atau 8.982 jiwa yang masih dalam tahap binaan
sebelum diintegrasikan/diserahkan kepada Pemerintah kabupaten.
Sementara itu sampai tahun 2011 terdapat 2.134 warga yang telah
ditempatkan pada 13 unit penempatan di 8 kabupaten masing-
masing Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten
Luwu, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Takalar, Kabupaten Toraja
Utara, Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Wajo.
Alokasi anggaran pada pelaksanaan urusan ini sebesar
Rp.1.094.353.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.1.093.823.000 atau
99,95%
Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 611


1) Pengembangan Wilayah strategis dan cepat tumbuh serta
Pengembangan Masyarakat Transmigrasi
Kegiatan :
a) Pembinan Pengembangan Usaha Ekonomi. Hasil yang dicapai
adalah terbinanaya Usaha Ekonomi.
b) Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi. Hasil yang
dicapai sebesar adalah Kelancaran pembangunan Kawasan
Transmigrasi.
c) Survei Identifikasi Calon Areal (SICA). Hasil yang dicapai adalah
tersedianya calon lokasi transmigrasi yang memenuhi kriteria
2C dan 4 L.
d) Bimbingan Teknis Peningkapatan SDM Aparatur Bidang
Ketransmigrasian. Hasil yang dicapai adalah kelancaran
pelaksanaan penempatan.
2) Transmigrasi Lokal
Kegiatan :
i. Pelatihan Transmigrasi Lokal. Hasil yang dicapai sebesar adalah
Peningkatan Kualitas SDM Transmigran.
b. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Dana untuk pengadaan Jaminan Hidup berupa non beras untuk
lokasi Bekkae Kab. Wajo tidak dapat tersalurkan dikarenakan
penempatan transmigran hanya 250 KK (belum dapat
terealisasinya pemindahan rumah transmigran sebanyak 100 unit)
2) Dana untuk pengadaan angkutan jaminan hidup beras untuk
beberapa lokasi disesuaikan dengan jumlah pendropan di
lapangan.
3) Dana untuk pengadaan sarana produksi pertanian paket A untuk
lokasi Bekkae Kab. Wajo tidak dapat tersalurkan sebanyak 350
paket, hanya 250 paket dikarenakan penempatan transmigran
hanya 250 KK (belum dapat terealisasi pemindahan rumah
transmigran sebanyak 100 unit)
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 612


1) Koordinasi dengan pihak Dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Wajo mengenai realisasi alokasi
penempatan sebanyak 250 KK.
2) Pengadaan paket untuk peluncuran penempatan 100 KK
disesuaikan dengan alokasi dana untuk Tahun Anggaran 2012,
jika terdapat kekurangan segera dilakukan revisi.

C. Gambaran Umum Pencapaian Misi


Pembangunan yang dilaksanakan di sulawesi selatan dua tahun
terakhir memperlihatkan kemajuan yang signifikan terhadap pencapaian
visi dan misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan
tahun 2008-2013, visi pembangunan yang ingin dicapai yaitu sebagai
Provinsi Sepuluh Terbaik Dalam Pemenuhan Hak Dasar, yang
dimaksud dengan terbaik dalam pemenuhan hak dasar yaitu posisi
sulawesi selatan lebih baik dari kondisi sekarang dalam membangun
sumberdaya manusia khususnya pemberian fasilitas pelayanan kepada
masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan serta dukungan
pemerintahan yang profesional dan terpercaya. Upaya pencapaian visi
dituangkan lebih lanjut kedalam lima misi pembangunan, misi dalam
RPJMD ini ditopang oleh tujuh agenda pembangunan yang dijabarkan
kedalam kebijakan dan program prioritas tahun 2011, dari pelaksanaan
kebijakan dan program prioritas tersebut dapat digambarkan pencapaian
umum yang telah direalisasikan sudah memenuhi target-target misi hingga
tahun keempat RPJMD Sulawesi Selatan 2008-2013, hal ini ditunjukan
dengan berbagai keberhasilan pencapaian masing-masing misi sebagai
berikut :

1. Keberhasilan dari Misi Pertama Meningkatkan Kualitas


Pelayanan untuk Pemenuhan Hak Dasar.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
Pertama yaitu peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Peningkatan kualitas pelayanan untuk pemenuhan hak dasar
masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 613


(1). Ketersediaan pangan terjangkau dan aman. Pembangunan
ketahanan pangan merupakan prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dengan indikator utama yaitu aspek ketersediaan pangan
melalui program peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan serta
penanganan kerawanan pangan dapat digambarkan bahwa
ketersediaan pangan secara umum di Sulawesi Selatan mencukupi
ditunjukkan dengan jumlah produksi beras yang sudah mencapai 2.93
juta ton pada tahun 2011. Komoditas pangan lainnya selain beras
adalah jagung dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 1,42 juta
ton, kedelai dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 32,993 ribu
ton, ubi kayu dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 368,702 ribu
ton, ubi jalar dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 66,906 ribu
ton.
(2). Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
Keberhasilan yang telah dicapai dalam hal pelayanan kesehatan dapat
dilihat dari 5 Program prioritas yaitu, 1. Kebijakan Kesehatan Gratis
di lakukan melalui program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat bagi penduduk yang belum memiliki jaminan pemeliharaan
kesehatan, untuk pelayanan kesehatan gratis di kabupaten/kota,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan bantuan keuangan
sebesar 40% pada tahun 2011 untuk kabupaten/kota dengan sebesar
Rp. 113.980.728.000 dan bantuan untuk Rumah Sakit Provinsi Sulawesi
Selatan sebesar Rp. 61,001,301,170 sehingga jumlah total dana
bantuan yang disalurkan sebesar Rp. 174.982.029.170, cakupan
kepesertaan program ini pada tahun 2008 sebanyak 2.336.875 orang,
pada tahun 2011 telah mencapai 4.742.757 orang, program ini
diharapkan dapat mencapai 85 % tertangani yang akan mendukung
peningkatan usia harapan hidup, 2. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan
kesehatan masyarakat di butuhkan ketersediaan jumlah rumah sakit
yang memadai, pada tahun 2011 jumlah rumah sakit pada lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 33 unit rumah sakit
yang terdiri dari RSU Pusat 2 unit, RSU Provinsi 3 unit, RS. Khusus

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 614


Provinsi 3 unit serta RSU Kabupaten/Kota sebanyak 25 unit salah
satunya adalah pembangunan Rumah Sakit Khusus kelas III RS. Sayang
Rakyat yang menelan anggaran Rp. 38,9 milyar, disamping itu untuk
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dilakukan pula program
standarisasi pelayanan kesehatan yang dapat di lihat dari pencapaian
akreditasi rumah sakit pemerintah maupun swasta. Rumah Sakit Umum
Pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah terakreditasi pada
tahun 2011 sebanyak 26 RSU 3. Perbaikan Gizi Masyarakat, dalam
upaya peningkatan status gizi masyarakat dengan sasaran
menurunkan angka prevelensi balita gizi kurang sampai dengan tahun
2011 tercapai sebesar 18,6 persen 4. Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular. Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dalam hal ini Dinas Kesehatan telah melakukan upaya untuk
menurunkan tingkat penularan penyakit menular (Demam Berdarah,
HIV-AIDS, TB Paru Positif, malarian dll) melalui program-program yang
telah dijalankan pada tahun 2011 5. Promosi Kesehatan, indikator
kinerja diantaranya persentase desa siaga aktif 68,48 persen dari
target 77,23 persen, persentase posyandu purnama dan mandiri
mencapai 46 persen dari target 45 persen dan persentase capaian
Rumah Tangga ber PHBS 46,59 persen dari target 65 persen.
(3). Layanan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.
Keberhasilan yang dicapai dalam hal layanan pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator yaitu 1. Kebijakan Pendidikan Gratis, pada
tahun 2011 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan bantuan
dana dalam rangka penyelenggaraan pendidikan gratis sebesar 60
persen dengan jumlah dana Rp. 175.706.792.120, yang dialokasikan
untuk 24 kabupaten/kota. 2. Rata-rata Lama Sekolah. Pada tahun
2011 angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan telah
mencapai 7,95 tahun, mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan pencapaian pada tahun 2010 yaitu 7,80 tahun 3.
Meningkatnya Angka Melek Huruf pada tahun 2011 telah mencapai
90,02 persen dibanding tahun 2010 yaitu 87,75 persen 4. Angka
Partisipasi Kasar (APK) tahun pelajaran 2010/2011 pada SD/MI 100

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 615


persen, SMP/MTs 98,75 persen dan SMA/SMK/MA 66,34 persen,
sehingga target nasional APK pendidikan dasar Provinsi Sulawesi
Selatan telah mencapai 117,6 persen capaian tersebut sangat
dipengaruhi oleh keberhasilan program buta aksara yang dilaksanakan
pada tahun 2011.
(4). Kesempatan Kerja Dan Lapangan Usaha. Komposisi penduduk
yang bekerja menurut lapangan usaha menunjukkan jumlah penduduk
yang bekerja disektor angkutan, perdagangan, jasa, industri, konstruksi
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun karakter Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai daerah agraris menyebabkan komposisi
penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih cukup mendominasi
dalam penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor lain
namun pada periode tiga tahun terakhir mulai mengalami penurunan
hal ini ditunjukkan oleh jumlah penduduk yang bekerja disektor
pertanian pada tahun 2009 sebanyak 1.569.316 orang , tahun 2010
mencapai 1.620.177 orang , dan tahun 2011 mengalami penurunan
menjadi 1.592.299 orang , menurunnya proporsi penduduk yang
bekerja disektor pertanian menunjukkan kecenderungan yang positif
dimana para pencari kerja mulai melirik sektor pekerjaan lain selain
bidang pertanian, sedang total penduduk yang bekerja menurut
lapangan usaha utama mengalami peningkatan khususnya tiga tahun
terakhir yaitu pada tahun 2009 sebanyak 3.095.365 orang, pada tahun
2010 meningkat menjadi 3.276.523 orang dan pada tahun 2011
jumlahnya mencapai 3.391.334. Disamping itu jumlah pengangguran di
Provinsi Sulawesi Selatan juga secara umum mengalami penurunan
selama periode 2008-2011 yakni dari 311.768 orang pada tahun 2008,
turun menjadi 314.664 orang pada tahun 2009, pada tahun 2010
menjadi 298.952 orang dan pada tahun 2011 mengalami penurunan
menjadi 236.926 orang.
(5). Layanan Perumahan dan Sanitasi. Kebutuhan perumahan di
sulawesi selatan pertahun rata-rata 20.000 unit belum diimbangi
kemampuan pengembang yang baru dapat menyediakan rumah lebih
kurang 4.486 unit pertahun, melalui program pengembangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 616


perumahan merupakan tanggungjawab dan sinergitas bersama antara
pemerintah, swasta dan masyarakat mengingat keterbatasan
kemampuan maka pemerintah mengutamakan menyediakan
perumahan bagi masyarakat kurang mampu, peningkatan kualitas
lingkungan pemukiman kumuh padat perkotaan, dukungan sarana dan
prasarana pemukiman skala besar, penetaan kawasan pemukiman
tertinggal dan terisolir, pengembangan rusunawa dan mendorong
peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan
perumahan. Sedang untuk layanan sanitasi dilaksanakan melalui
program penyediaan prasarana dan sarana air limbah, cakupan
pelayanan air limbah sampai dengan tahun 2009 telah terbangun IPLT
(Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) sebanyak 8 unit yang tersebar
dibeberapa kabupaten/kota diantaranya makassar, pare-pare dan bone
serta juga telah dibangun 2 unit IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
di makassar, sejalan dengan itu dibangun pula drainase untuk air
limbah primer dan sekunder dengan panjang lebih dari 35.000 m dalam
kurun waktu 4 tahun terakhir melalui APBD Provinsi.
(6). Akses Air Bersih. Secara umum capaian kinerja air bersih
perpipaan sampai dengan tahun 2011 mencakup 48,89 persen,
cakupan pelayanan terhadap sumber air bersih untuk kawasan
perkotaan 67,26 persen dan cakupan pelayanan air bersih untuk
kawasan pedesaan 37,95 persen.
(7). Kepastian Pemilikan dan Penguasaan Tanah. Kebijakan
penataan pertanahan memiliki 2 (dua) sisi, pada sisi pertama diarahkan
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap tanah yang
merupakan aset produksi yang menjamin kehidupan ekonomi
masyarakat pedesaan, sedang pada sisi yang lain kebijakan ini
diarahkan pula kepada inventarisasi terpadu ketersediaan dan
penguasaan tanah yang antara lain diperlukan untuk peningkatan
penerimaan daerah. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai
sasaran tersebut antara lain melalui program P4T (Pendataan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah), program sertifikasi
tanah masyarakat dan pengembangan sistem informasi pertanahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 617


yang terintegrasi. Khusus mengenai sertifikasi tanah berdasarkan data
dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional jumlah Sertifikat Hak
Atas Tanah (HAT) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011
mencapai 26.900 bidang tanah dari target 28.000 bidang tanah dengan
tingkat realisasi mencapai 85,70 persen. Khusus sertifikasi prona pada
tahun 2011 realisasi mencapai 100 persen dengan jumah 16.900
bidang tanah.
(8). Sumber Alam dan Lingkungan Hidup. Gerakan Sulsel hijau
(Sulsel go green) diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kepedulian, partisipasi dan peranserta semua pihak dalam pelestarian
dan pegelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup di sulawesi
selatan, sehingga menjadi gerakan yang dapat menjamin keberlanjutan
dari generasi ke generasi. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
Sulsel go green terdapat 4 (empat) jalur utama dalam pelaksanaannya
yaitu gerakan Sulsel hijau jalur pendidikan, gerakan Sulsel hijau jalur
corporate/lembaga donor, gerakan Sulsel hijau jalur pemerintah dan
gerakan Sulsel hijau jalur masyarakat.
(9). Rasa Aman dan Tenteram. Penciptaan lingkungan yang aman
dan tenteram merupakan hak dasar masyarakat, lingkungan yang
kondusif teutama ditopang oleh adanya tingkat keamanan dan
ketenteraman yang memadai serta terjaminnya rasa keadilan
dikalangan masyarakat yang dibangun antara lain melalui upaya-upaya
pembinaan dan penegakan hukum, upaya dimaksud tidak hanya
menjadi tanggungjawab aparat penegak hukum tetapi juga menuntut
adanya partisipasi masyarakat yang terwujud dalam bentuk kepatuhan
dan kedisiplinan terhadap hukum. Salah satu bentuk perwujudan untuk
meningkatakan rasa aman msyarakat adalah upaya-upaya utuk
membantu memantapkan dan meningkatkan profesionalitas Polri
sebagaimana telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan
Polri agar mampu melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah
tindak kejahatan dan menuntaskan tindak kriminalitas, peningkatan
kesadaran hukum dan penghargaan terhadap HAM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 618


(10). Partisipasi Dalam Kehidupan Sosial Politik. Partisipasi dan
Kesadaran Politik secara umum masih perlu mendapat perhatian
terutama menyangkut hak dan kewajiban warga negara serta
institusionalisasi partai politik dalam kegiatan politik, demikian pula
terkait dengan pengetahuan dan kesadaran politik bagi masyarakat
pedesaan, kaum perempuan dan pemilih pemula, diperlukan upaya-
upaya sistematis dan konsisiten dalam pendidikan politik bagi segenap
lapisan masyarakat yang diarahkan pada peningkatan kesadaran politik
masyarakat, disamping itu mediasi dan fasilitasi terus digalakkan untuk
mencegah secara dini konflik antar lembaga-lembaga politik

2. Keberhasilan Misi kedua yaitu Mengakselerasi Laju Peningkatan


dan Pemerataan Kesejahteraan melalui Penguatan Ekonomi
Berbasis Masyarakat.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
kedua yaitu Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat.
Upaya dalam mewujudkan pergeseran struktur ekonomi khususnya
pada sektor pertanian merupakan strategi dasar untuk meningkatkan
tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat oleh karena itu
kontribusi yang sangat signifikan terhadap pencapaian sasaran lima
tahun kedepan tercermin dari besaran indikator makro pendapatan
sektor pertanian yang digambarkan dengan tercapainya peningkatan
produksi pertanian dan pengembangan agro industri pedesaan serta
peningkatan kualitas, kuantitas UKM (usaha kecil menengah).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan potensi
unggulan di sektor pertanian dan agro industri pedesaan yang akan
dikembangkan untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat diantaranya beras,
jagung, cokelat, sapi, udang dan rumput laut. Pertumbuham produksi
beras sulawesi selatan sejak tahun 2008-2011 rata-rata mencapai 3,38
% per tahun yakni dari 2,65 juta ton pada tahun 2008 menjadi 2,93 juta
ton pada tahun 2011 dengan pencapaian tersebut target produksi 3
juta ton tahun 2013 dapat terlampaui, produksi jagung mengalami
peningkatan rata-rata 5,82 % per tahun yakni dari 1,20 juta ton pada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 619


tahun 2008 menjadi 1,42 juta ton pada tahun 2011, dengan
pencapaian tersebut target produksi jagung 1,5 juta ton pada tahun
2013 optimis dapat terlampaui, produksi kakao mencapai rata-rata
pertumbuhan 21,37 persen per tahun yakni dari 110,01 ribu ton pada
tahun 2008 menjadi 196,70 ribu ton pada tahun 2011, dengan
pencapaian tersebut target 325 ribu ton pada tahun 2013
membutuhkan kerja yang lebih maksimal untuk memenuhi target,
populasi sapi rata-rata tumbuh 13,23 persen pertahun yakni dari 703
ribu ekor pada tahun 2008 menjadi 1,02 juta ekor pada tahun 2011
dengan demikian target 1 juta ekor pada tahun 2013 sudah terlampaui,
produksi rumput laut telah rata-rata tumbuh 29,99 persen dari 749
ribu ton pada tahun 2008 menjadi 1.64 juta ton pada tahun 2011
dengan demikian target produksi 1 juta ton pada tahun 2013 sudah
terlampaui, produksi udang per tahun yakni dari 17,73 ribu ton
tahun 2008 menjadi 26,24 ribu ton pada tahun 2011, mengalami
peningkatan produksi sebesar 13,95 persen, untuk mencapai target
33,20 ribu ton pada tahun 2013, pemerintah harus mengupayakan
peningkatan produksi komoditas ini.
Peningkatan kuantitas serta kualitas sektor Koperasi dan UKM,
secara kuantitatif jumlah koperasi dan UKM meningkat setiap tahunnya
pada tahun 2010 jumlah koperasi 7.496 unit dan pada tahun 2011
jumlahnya sudah mencapai 7.958 unit mengalami peningkatan sebesar
6 persen, demikian pula dengan jumlah keanggotaan koperasi pada
tahun 2010 sebanyak 1.128.384 orang dan pada tahun 2011 mencapai
1.130.354 orang mengalami peningkatan 38,80 persen, sedang jumlah
aset/modal usaha koperasi tahun 2010 sebesar Rp.
1.629.785.892.000 mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp.
2.261.654.716.000 pada tahun 2011, sedang pada sektor UMKM pada
tahun 2011 jumlah UMKM mencapai 750.322 unit usaha dengan
proporsi UMKM bidang pertanian sebanyak 108.134 juta rumah tangga
dan non pertanian sebanyak 462.188 juta rumah tangga, penyerapan
tenaga kerja pada sektor ini mencapai 3.751.610 juta orang, data ini

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 620


menunjukkan sektor UMKM mempunyai kontribusi besar dalam
penciptaan lapangan kerja.

3. Keberhasilan Mewujudkan Keunggulan Lokal untuk Memicu Laju


Pertumbuhan Ekonomi Wilayah.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
ketiga dan keempat yaitu Perwujudan Keunggulan Lokal Untuk Memicu
Laju Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sulawesi selatan 4
(empat) tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan dari
tahun ke tahun, tingkat pertumbuhan pada tahun 2008 mencapai 7,78
persen, pada tahun 2009 tingkat pertumbuhan mengalami koreksi
sebagai imbas dari adanya krisis ekonomi global ekonomi Sulawesi
selatan hanya mampu tumbuh 6,20 persen, tingkat pertumbuhan
tertinggi dicapai pada tahun 2010 yaitu 8,18 persen dan termasuk
peringkat keempat pertumbuhan tertinggi secara nasional dan menjadi
salah satu provinsi yang memiliki kontribusi dalam pencapaian
pertumbuhan ekonomi secara nasional sementara pertumbuhan pada
tahun 2011 mencapai 7,65 persen dan jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,50 persen maka
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan masih lebih tinggi
1,15 persen.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami peningkatan
sebesar 38,39 % dari Rp. 85,14 trilyun pada tahun 2008 dan mencapai
Rp. 117,83 trilyun pada tahun 2010 sedang pada tahun 2011 sudah
mencapai Rp. 137,39 trilyun, capaian PDRB atas dasar harga berlaku
pada tahun 2011 sudah melampaui target yang telah ditetapkan dalam
RKPD Tahun 2011 yaitu Rp. 121,442 trilyun. Disamping hal tersebut
melalui PDRB atas dasar harga berlaku ini tergambar pula bahwa
hingga tahun 2011 perekonomian Sulawesi Selatan masih didominasi
oleh sektor pertanian yakni 25,35 persen, walaupun demikian selama
periode 2008-2011 peranan sektor pertanian menunjukkan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 621


kecenderungan yang menurun sementara sektor yang mengalami
peningkatan adalah sektor jasa, perdagangan dan keuangan.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat secara makro adalah PDRB Perkapita. Dalam
periode 2008-2011 rata-rata pertumbuhan pendapatan perkapita di
Sulawesi Selatan mencapai 15,54 persen pertahun, dalam periode
tersebut pertumbuhan perkapita pada tahun 2008 sebesar 21,53
persen yakni Rp. 8,99 juta, pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp.
10,91 juta, pada tahun 2010 peningkatannya mencapai Rp. 14,67 juta,
sedang pencapaian pada tahun 2011 sebesar Rp. 16,82 juta dengan
tingkat pertumbuhan 14,72 persen.
Upaya dalam mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas merupakan salah satu strategi jangka menengah yang
harus di laksanakan dengan meningkatkan realisasi investasi, laju
pertumbuhan investasi di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan
yang signifikan dimana pada tahun 2011 total investasi di Sulawesi
Selatan mencapai Rp. 36,60 trilyun lebih yang berarti mengalami
peningkatan 21,43 persen dibanding tahun 2008 yang mencapai Rp.
20,44 trilyun lebih. Khusus tahun 2011 investasi pemerintah mencapai
86,91 persen atau Rp. 31,81 trilyun lebih sedangkan investasi swasta
13,09 persen atau Rp. 4,79 trilyun. Perdagangan luar negeri Sulawesi
Selatan tahun 2008-2011 terus mengalami surplus walaupun dari tahun
ke tahun nilai yang dicapai berfluktuasi. Nilai surplus yang tertinggi
dicapai pada tahun 2010 yakni US$ 1,33 milyar dan pada tahun 2011
hanya mencapai US$ 0,49 milyar.
Perwujudan keunggulan lokal juga tergambar pada
pembangunan CPI (Center Points of Indonesia) yang dimaksudkan
untuk membuka akses yang proporsional terhadap peningkatan
aktifitas pusat pelayanan dalam bidang sosial , ekonomi dan budaya di
mana proses pembangunannya sampai pada tahap pemasangan
tanggul beton buis dan sudah terlaksana 100 % dan diharapkan untuk
tahap awal selesai pada tahun 2012. Pembangunan CPI ini juga
dimaksudkan untuk menjadikan sulawesi selatan sebagai pusat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 622


pelayanan (main hubs) untuk kawasan regional dan nasional,
disamping itu secara tidak langsung akan mendukung berkembangnya
industri pariwisata dimana sulawesi selatan akan menjadi daerah
tujuan wisata yang terkemuka.
Kebijakan terkait dengan agenda 4 diarahkan pada
pembangunan sarana dan prasarana wilayah yang berkualitas dan
berdaya saing serta penataan ruang dan lingkungan hidup, sasaran
program tahun 2011 meliputi pengendalian pemanfaatan ruang agar
sesuai dengan aturan dan memelihara daya dukung lingkungan. Kaitan
dengan hal tersebut penataan ruang di Sulawesi Selatan sudah diatur
melalui perda No. 9 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Sulawesi
Selatan. Perda ini merupakan RTRW pertama di Indonesia yang
merujuk UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Hingga tahun
2011 terdapat 5 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan yang telah
memiliki perda RTRW yakni Kab. Luwu Timur, Kab. Luwu, Kab. Luwu
Utara, Kota Parepare dan Kab. Enrekang.
Prioritas lainnya dalam pembangunan sarana dan prasarana
wilayah di Sulawesi Selatan adalah pembangunan infrastruktur jalan,
program pembangunan jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan
dan jembatan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dimana
total panjang jalan diwilayah Propinsi Sulawesi Selatan sampai dengan
tahun 2011 yaitu 32.486,36 Km terdiri dari panjang jalan propinsi
1.147.51 Km, panjang jembatan provinsi 6.926 m, panjang jalan
nasional 1.722.856 Km, panjang jalan kabupaten/kota 29.616 Km. Pada
tahun 2011 menunjukkan bahwa panjang jalan dalam keadaan baik
mencapai 479,70 Km, sedang panjang jalan dalam kondisi sedang dan
rusak ringan mencapai 154,25 Km dan panjang jalan dalam kondisi
rusak berat mencapai 67,24 Km. Sementara itu pada tahun 2011
kondisi jembatan dalam kondisi baik mencapai 3,544 m. Dengan
adanya kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang baik dapat
mendorong laju perekonomian daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 623


4. Keberhasilan Menciptakan Iklim Kondusif bagi Kehidupan yang
Inovatif.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
kelima yaitu Penciptaan Lingkungan Kondusif Bagi Kehidupan Inovatif,
penciptaan lingkungan yang kondusif adalah hak masyarakat untuk
mendapat jaminan rasa aman dan rasa tenteram dalam lingkungan
atau wilayahnya. Karena itu kewajiban pemerintah mewujudkan
lingkungan yang kondusif melalui perangkat kerja yang dimilikinya.
Salah satu tugas utama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
adalah pembinaan terhadap tatanan politik dan penguatan
kelembagaan masyarakat. Namun perlu dipahami bersama bahwa
pembangunan politik di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan bagian
integral dari pembangunan politik nasional yang dinamis. Keberhasilan
pembangunan bidang politik dalam negeri sangat mempengaruhi
perkembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya serta bidang
pembangunan lainnya. Stabilitas politik yang mantap di tingkat
nasional dan daerah dapat menciptakan iklim kondusif bagi
perkembangan ekonomi dan investasi. Oleh karena itu, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan mengarahkan kebijakan kepada pembinaan
kesatuan bangsa dan kehidupan sosial kemasyarakatan, Peningkatan
keamanan dan ketertiban masyarakat serta pembinaan kehidupan
sosial politik.
Keberhasilan yang telah dicapai dalam hal ini adalah terciptanya
stabilitas politik dan keamanan serta situasi kondusif yang berimplikasi
pada tingkat kepercayaan para investor dalam berinvestasi di Sulawesi
Selatan sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi juga meningkat,
keberhasilan lainya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
pelaksanaan kerukunan umat beragama, pembauran dan kerukunan
bangsa serta kewaspadaan terhadap berbagai bentuk ancaman
disintegrasi bangsa semakin meningkat.
Terbangunnya legislasi daerah yang berpihak pada masyarakat
dengan sasaran jumlah PERDA yang ditetapkan pada tahun 2008
sebanyak 13 PERDA, pada tahun 2009 jumlah PERDA yang ditetapkan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 624


sebanyak 14 PERDA sedang jumlah PERDA yang ditetapkan pada tahun
2010 sebanyak 11 PERDA dan pada tahun 2011 jumlah PERDA yang
dihasilkan sebanyak 14 PERDA, 64 PERGUB, 3.693 Keputusan
Gubernur.

5. Keberhasilan untuk mencapai misi kelima yaitu Menguatkan


Kelembagaan dalam Perwujudan Tatakelola yang baik.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan agenda
keenam dan ketujuh dalam RPJMD yaitu Penguatan Kelembagaan
Pemerintah dan Masyarakat. Upaya pemberdayaan kelembagaan
masyarakat akan lebih diprioritaskan pada pelayanan publik dan
pengembangan, pemberdayaan kelembagaan pemerintah yang
diarahkan pada terwujudnya kepemerintahan yang baik (Good
Governance) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Upaya
pemberdayaan kelembagaan pemerintah seperti Penguatan
Kelembagaan Pemerintah Daerah, Peningkatan Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah, Pemberdayaan Aparatur Pemerintah, Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik, Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan,
Perencanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Pengawasan
diharapkan mampu menciptakan kelembagaan pemerintah yang
terpercaya yakni transparan, konsisten dan akuntabel serta efisien dan
efektif. Sementara upaya terhadap pemberdayaan kelembagaan
masyarakat meliputi pengembangan dan penguatan kelembagaan
sosial, pemberdayaan dan penguatan kelembagaan politik,
pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan ekonomi
masyarakat.
Keberhasilan dari pencapaian misi penguatan kelembagaan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ditunjukkan dengan
diserahkannya SK No. 120-276 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011
tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dimana Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
Provinsi Terbaik Kedua dalam Penyelenggaraan Pemerintahan.
Disamping itu dalam hal pengelolaan keuangan daerah Pemerintah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 625


Provinsi Sulawesi Selatan memperoleh opini wajar dengan
pengecualian (WDP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2009 hasil pemeriksaan
tahun 2010, dan pada tahun berikutnya berhasil memperoleh Opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2010
hasil pemeriksaan tahun 2011.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik juga dapat dilihat dengan
diraihnya sertifikasi dalam pelaksanaan implementasi ISO yang
dilihat dari tingkat keberhasilan instansi dalam melaksanakan SOP
(Standar Operasional Prosedur), beberapa instansi lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO
diantaranya Dinas Pendapatan Daerah, Rumah Sakit Haji, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tata Ruang dan Badan
Pendidikan dan Pelatihan, yang pada akhirnya diharapkan mampu
menciptakan kelembagaan pemerintah yang terpercaya yakni
transparan, konsisten dan akuntabel serta efisien dan efektif.
Pencapaian kinerja atas misi tersebut terurai dalam kebijakan
dan prioritas pembangunan dan dituangkan kedalam pelaksanaan
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan mengingat PP No. 3 Tahun 2007 telah
mengatur sistematika uraian dari LKPJ ini.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 626

You might also like