Professional Documents
Culture Documents
Bab IV PDF
Bab IV PDF
1. Urusan Pendidikan
4) Telah diadakan 1 (satu) kali pelatihan internet bagi guru SMP, SMA,
dan SMK.
e) Desiminasi KTSP SMK. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya desiminasi kurikulum pada tingkat sekolah menengah
kejuruan se sulawesi selatan dengan hasil adanya pemahaman dan
keseragaman tentang pelaksanaan kurikulum pada SMK .
a) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SSN dan RSBI SMA. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terkoordinasinya pelaksanaan
program pendidikan di SMA dengan meningkatnya mutu pelayanan
pendidikan menengah.
i) Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SLB Tingkat SD, SMP,
SMA dan SMK di Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya kegiatan festival lomba seni siswa tingkat nasional
dengan hasil meningkatnya mutu dan daya saing siswa.
a) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik sehingga dapat terealisir tepat waktu.
1) Penghargaan
b) Peserta Didik
2. Urusan Kesehatan
(1)Dinas Kesehatan
Solusi
12)Deteksi Dini Kasus Gizi kurang dan Gizi Buruk serta pemberian
makanan tambahan bagi penderita yang mengalami masalah
gizi.
Solusi
1) Dilakukan pemeliharaan gedung berupa pengecatan/perbaikan
dan sebagainya.
2) Dilakukan penggantian instalasi air kotor dan rehabilitasi serta
penggantian beberapa fasilitas ruangan seperti pintu yang
dapat berfungsi baik untuk keluar/masuknya kereta makanan
dan tempat tidur pasien.
3) Dilakukan penambahan daya listrik yang dilaksanakan oleh
PLN, pemasangan genset baru dan kondisi dengan PLN dalam
hal ini sinkronisasi jadwal operasi (tindakan bedah) dengan
pemadaman bergilir serta persediaan bahan bakar genset.
Solusi
Solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan
yang dapat menghambat peningkatan pelayanan administrasi dan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar, adalah :
1) Mengupayakan bantuan tenaga melalui kerjasama pihak ketiga
2) Perlunya pengadaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sebagai Rumah Sakit Rujukan yang sesuai dengan
standar pelayanan minimal Rumah Sakit klas B non pendidikan
3) Mengupayakan struktur denitif agar struktur organisasi dan tata
kerja Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar dapat berjalan
dengan baik.
Solusi
Mengupayakan peningkatan anggaran APBD dan APBN untuk
pembangunan ruang perawatan anak, ruang perawatan ibu (nifas),
pengadaan peralatan kesehatan rumah sakit dan Bank Darah
rumah sakit serta peningkatan tenaga teknis dan pengelola
administrasi rumah sakit secara keseluruhan melalui pengusulan
kebutuhan tenaga setiap tahun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan.
Solusi
1. Tidak lagi melakukan rehabilitasi gedung tiap tahun tapi lebih
efisien dan efektif apabila membangun gedung baru, dan oleh
karena lokasinya sangat sempit maka gedungnya diupayakan
dibangun berlantai sehingga permasalahan tempat parkir juga
sudah dapat diatasi.
2. Mind Set masyarakat juga dapat berubah dengan berubahnya
bentuk bangunan.
3. Oleh karena keterbatasan kemampuan pemerintah daerah
dalam hal pendanaan (membangun gedung baru), maka yang
dapat dilakukan adalah membangun dan merenovasi secara
bertahap.
4. Promosi dan sosialisasi tentang keberadaan balai serta jenis-
jenis pelayanan yang dapat diperoleh ditingkatkan.
Solusi
1. Membuat jalan penghubung langsung dari arah Baddoka-
terowongan-rumah sakit begitupun sebaliknya.
2. Ada transport umum yang memudahkan masyarakat langsung
menuju rumah sakit
3. Dibuatkan marka jalan untuk mengetahui keberadaan rumah
sakit.
Solusi
7. Urusan Permukiman
Sampai tahun 2011 di Sulawesi Selatan terdapat sebanyak
kurang lebih 1.856.205 unit rumah, dengan persentase terbesar
masih dari rumah tipe 36 dan tipe 45 serta peningkatan backlog lebih
dari 371.241 unit rumah. Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan
jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM), sementara itu kualitas
lingkungan perumahan dan pemukiman yang masih belum layak
dengan masih terdapatnya 2.788 Ha (0,065 %) kawasan kumuh yang
belum tertangani hingga tahun 2010.
Kebutuhan rumah pertahun rata-rata 20.000 unit belum
diimbangi kemampuan pengembang (developer) yang baru dapat
menyediakan rumah lebih kurang 4.486 unit pertahun.
Melalui program pengembangan perumahan merupakan
tanggungjawab dan sinergitas bersama antara pemerintah, swasta
dan masyarakat, mengingat keterbatasan kemampuan maka
pemerintah mengutamakan menyediakan perumahan bagi
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
12.Urusan Ketenagakerjaan
Pelaksanaan urusan wajib ketenagakerjaan dan urusan Pilihan
Transmigrasi merupakan urusan yang dilaksanakan oleh 1 (satu) SKPD
yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam hal pelaksanaan
kinerja program dapat dibedakan antara kinerja transmigrasi dan
kinerja ketenagakerjaan.
Pembangunan ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan melalui
kebijakan dan program prioritas diarahkan pada:
1) penciptaan lapangan kerja dan usaha diarahkan untuk mendorong
proses penciptaan lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan yang
dilakukan dengan peningkatan efektifitas pemanfaatan bantuan
dana bergulir untuk modal usaha di sektor formal maupun informal
serta menginisiasi semangat wiraswasta di kalangan generasi
muda.
e) Surveilen
Permasalahan
Solusi
1. Ketenagaan Penyuluhan
a. Kelembagaan Petani
b. Kelembagaan Penyuluhan
4. Pembiayaan
a. Kebijakan
a) Aspek Kelembagaan
b) Aspek Ketenagaan
- PPTK = 76 orang
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Permasalahan
Secara umum beberapa permasalahan mendasar yang masih
menjadi kendala dalam rangka pemberdayaan perempuan, dan
perlindungan anak
Permasalahan
Solusi
18.Urusan Pertanahan
Solusi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Sulsel pada Tahun 2011
melaksanakan 14 program dan 56 kegiatan dengan alokasi
anggaran Rp.18.838.164.000,- dapat terealisasi sebesar
Rp.18.279.493.729,- atau 97,03%.
b) Forum dan Dialog Cinta Tanah Air. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pemahaman peserta tentang kesadaran
berbangsa dan bernegara dengan jumlah peserta 100
orang.
Permasalahan
Kegiatan :
Solusi :
1) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Satpol PP
Kab/Kota untuk penyesuaian kelembagaan Satpol PP sesuai
amanat PP No.6 Tahun 2010 tentang Pol. PP dan Permendagri
No. 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Satpol PP.
Permasalahan
Solusi
• Adanya penambahan ruangan dan perlengkapannya
Kelembagaan:
Kualitas pelayanan:
Kinerja Pemerintah
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Permasalahan
Solusi
Kegiatan :
Kegiatan :
Permasalahan
Solusi
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan:
Kegiatan:
Solusi
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Solusi
e. Biro Kerjasama
Kegiatan :
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan :
Solusi
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Permasalahan
Solusi
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan:
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
g) Parenting Skill Bagi Orang Tua Siswa SD, SMP dan SMA
Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya keterampilan orang tua
siswa dalam mendeteksi dini penyalahgunaan Napza bagi
100 orang
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Permasalahan
Selain itu, program kegiatannya belum fokus pada visi dan misi
Biro Bina NAPZA dan HIV AIDS mengingat Biro Bina NAPZA dan HIV
AIDS merupakan biro yang masih relatif baru dan terdapat
beberapa kali pergantian jabatan eselon II, eselon III dan eselon IV
sehingga dalam mengukur kinerja secara baku dan standar sesuai
pedoman penyusunan LAKIP dan laporan lainnya mengalami
sedikit kesulitan.
Pada Tahun 2011 di Biro Bina NAPZA dan HIV AIDS juga masih
terdapat jabatan eselon IV yang masih kosong dan pada tingkat
Solusi
Kegiatan:
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Permasalahan
Solusi
Pada RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 Biro Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
menangani tugas pelayanan kerumahtanggaan Kantor dan
Pimpinan dengan melaksanakan 6 program yang kemudian
dijabarkan dalam 43 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.69.083.944.525,- realisasi Rp.68.508.346.134,- atau 99,17%
dengan penjabaran sebagai berikut:
Kegiatan :
Solusi
Solusi
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana :
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan dan
meningkatkan jangkauan pelayanan, antara lain Pembangunan
Kantor Samsat Makassar di Jl. A.P. Pettarani untuk
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;
- Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan pajak,
misalnya samsat yang saling terkoneksi karena telah
menerapkan on line dalam sistem pelayanan dan pelaporan
penerimaan pajak daerah yang dipungut melalui mekanisme
Kantor Samsat;
- Penambahan akses pelayanan pajak, antara lain dengan
membuka pelayanan pembayaran pajak di tempat-tempat
strategis yang mudah dijangkau;
2. Peningkatan tertib admnistrasi pemungutan, antara lain dilakukan
dengan melakukan monitoring, evaluasi, pengendalian dan
pembinaan atas pengelolaan benda-benda berharga dan tata cara
pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah di seluruh SKPD
pengelola PAD.
3. Pemberian pendidikan dan pelatihan teknis secara berkala, baik
kepada pemungut pajak daerah dan retribusi daerah dalam
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1) Badan Pendidikan dan Pelatihan telah melaksanakan kegiatan
Diklat Penyusunan standar kompetensi jabatan bagi aparat
pemerintah Provinsi Sulsel sebanyak 25 orang dan sebaiknya
diklat ini tetap diprogramkan tahun anggaran berikutnya minimal
2 orang setiap SKPD, sehingga dapat dipandang mampu
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Kegiatan :
Permasalahan
Meskipun secara keseluruhan pencapaian target output kegiatan
dapat mencapai 100 persen, namun demikian dalam
pelaksanaannya masih ditemukan adanya kendala teknis yang
menyebabkan tingkat pelayanan yang belum maksimal terutama
yang menyangkut ketepatan waktu penyelesaian layanan
administrasi kepegawaian, hal tersebut antara lain disebabkan masih
lemahnya pemahaman dari sebagian aparat pengelola kepegawaian
di beberapa SKPD terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan bidang kepegawaian,serta kendala aplikasi SAPK di BKN
yang bermasalah.
Solusi
Keberhasilan :
1. Telah difasilitasi penciptaan kelembagaan pemerintah desa dan
kelurahan yang lebih baik melalui pelatihan bagi aparat
pemerintah desa dan kelurahan sebanyak 1.780 orang
2. Telah difasilitasi peningkatan kehidupan sosial budaya
masyarakat melalui wadah Baruga Sayang yang sebelumnya 45
Desa/Kelurahan pada tahun ini menjadi 304 Desa/Kelurahan
3. Telah difasilitasi peningkatna usaha ekonomi masyarakat
sehingga pada tahun 2011, sudah ada 4 Kabupaten yang telah
membuat BUMDES dengan jumlah BUMDES sebanyak 100 unit
dan Usaha Ekonomi Mikro (UKM) sebanyak 3.308 di 12
Kabupaten/Kota
4. Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Sumber Daya
Alam (SDA) pada tahun 2011 ini Provinsi Sulawesi Selatan
mendapatkan gelar Juara I tingkat nasional, 4 Kabupaten/Kota
telah menginiasi sendiri teknologi yang tepat buat
Kabupaten/Kota.
Keberhasilan
1. Terlaksananya kampung siaga bencana di Kabupaten Enrekang
2. Tersalurkannya bantuan KUBE di Kabupaten Luwu, Jeneponto,
Toraja Utara, Takalar dan Sinjai
3. Meningkatnya kinerja organisasi sosial dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam bidang manajemen
4. Tersalurnya bantuan pengembangan UEP untuk peningkatan
kemandirian organisasi sosial
5. Terbentuknya wadah yang akan menampung aspirasi melalui
pembentukan jaringan organisasi sosial
6. Terjaringnya organisasi sosial yang sesuai dengna kriteria yang
telah ditentukan untuk menjadi organisasi sosial berprestasi
tingkat provinsi
7. Terbangunnya rumah sederhana sebanyak 55 unit di
Kabupaten Selayar dan Toraja Utara
8. Taraf hidup warga KAT di Kabupaten Selayar dan Toraja Utara
semakin membaik karena adanya bantuan jaminan hidup dan
peralatan kerja
9. Terlaksananya rehabilitasi TMP Paccekke di Kota Parepare
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Keberhasilan
Permasalahan
Solusi
25.Urusan Kearsipan
Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah
Badan Arsip dan Perpusatakaan adalah instansi yang
melaksanakan urusan kearsipan, yang berkewajiban untuk
memberdayakan lembaga kearsipan dan perpustakaan antara lain
menyimpan, memelihara dan menyelematkan arsip dari lembaga-
lembaga dan badan-badan pemerintah Daerah serta badan-badan
pemerintah Pusat di tingkat daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
ketentuan pokok kearsipan, maka kegiatan penyelenggaraan
pengelolaan arsip dilaksanakan mulai dari penciptaan sampai
dengan penyusunan dan pelestarian, oleh karenanya sasaran
program dan kegiatan diarahkan paad peningkatan kualitas
sumber daya aparatur, sarana prasarana kerja dan manajemen
kearsipan menjadi suatu hal yang penting.
Peningkatan kualitas sumberdaya aparatur dilaksanakan
dalam bentuk bimbigan teknis dan sosialisasi, yang meliputi:
Bimbingan yeknis arsip masuk desa, Sosialisasi Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan,
Sosialisasi Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sosialisasi
Instruksi Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Arsip di Lingkungan
Berkenan dengan upaya peningkatan sumber daya aparatur
tersebut, maka telah diupayakan untuk meningkatkan sarana dan
prasarana kerja telah dilaksanakan melalui pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas operasional, pemeliharaan
Keberhasilan
1. Berhasil meraih peringkat III untuk pemilihan arsiparis tauladan
tingkat nasional.
2. Berhasil mendapatkan gelar Pembina pelestarian khasanah
arsip statis tingkat nasional.
3. Berhasil meraih peringkat IV lomba lembaga kearsipan daerah
tingkat nasional.
Solusi
1. Perlu penambahan RAK penyimpanan arsip statis karena
volume arsip yang masuk akibat kegiatan akuisisi semakin
bertambah
B. URUSAN PILIHAN
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Sebagai provinsi yang potensi disektor perikanan, maka dapat
digambarkan bahwa potensi pengembangan budi daya perikanan air
tawar, perairan umum, air payau maupun budi daya laut mencapai
609.380 ha. Disamping itu merupakan provinsi yang kaya dengan
potensi perairan umum, diperkirakan mencapai luas 200.800 ha,
terdiri dari waduk 1.670 ha, sungai 180.000 ha, rawa 6.680 ha dan
danau 12.450 ha.
Volume produksi perikanan tangkap selama periode tahun
2008-2010 adalah untuk tahun 2008 volume sebesar 256.927,30
ton dengan nilai sebesar Rp. 2.040.863.595.000,- tahun 2009 volume
sebesar 226.476,5 ton dengan nilai sebesar Rp. 1.878.955.960.000,-,
tahun 2010 volume sebesar 223.258,3 ton dengan nilai sebesar Rp.
2.277.650.805.000,-. Produksi perikanan budidaya pada tahun tahun
2008 volume sebesar 836.440 ton dengan nilainya mencapai Rp.
2.598.526.810.000,-, pada tahun 2009 volume sebesar 915.899,7
ton dengan nilai Rp. 2.721.709.245.000,-, pada tahun 2010 volume
sebesar 1.629.078 ton dengan nilai Rp. 4.613.402.574.000,-
Udang(Ton) RumputLaut(Ton)
No Kabupaten/ Kota
2008 2009 2010 2011*) 2008 2009 2010 2011*)
1 Selayar 224,1 200,8 686,0 872,5 38.242,8 8.659,0 10.404,0 9.668,6
2 Bulukumba 1.912,8 1.017,7 1.323,0 1.660,0 54.669,0 72.898,0 71.916,0 84.640,1
3 Bantaeng 46,7 37,8 39,2 36,1 42.790,3 52.144,0 68.976,0 57.224,4
4 Jeneponto 682,1 576,2 535,6 617,3 141.216,0 134.723,2 149.920,0 178.951,4
5 Takalar 1.504,6 899,1 1.551,0 1.905,7 135.584,3 214.142,7 449.221,0 339.108,1
6 G o wa 24,7 33,0 38,0 54,8 - - - -
7 Sinjai 189,1 145,0 158,0 182,1 33.584,0 20.610,0 12.155,0 4.538,1
8 Maros 1.030,8 1.722,6 1.933,2 1.160,1 12,0 204,0 1,0 4,7
9 Pangkep 1.528,1 1.717,4 1.813,0 2.173,7 58.293,0 57.976,9 67.217,0 65.372,9
10 B a r r u 962,0 892,5 787,0 1.120,6 329,2 298,0 488,0 718,1
11 B o n e 2.717,0 2.221,0 3.150,0 2.515,0 40.143,0 39.384,0 123.069,0 90.580,8
12 Soppeng - - - - - - - -
13 Wa j o 1.837,8 1.821,1 1.663,0 1.780,5 9.693,3 10.324,0 13.195,0 116.696,4
14 Sidrap - - - - - - - -
15 Pinrang 3.188,3 3.624,9 4.530,0 7.161,0 6.816,0 870,0 2.172,0 3.329,4
16 Enrekang - - - - - - - -
17 L u w u 170,0 1.198,2 2.463,0 2.367,9 81.208,0 33.434,0 340.928,0 388.330,8
18 Tana Toraja - - - - - - - -
19 Luwu Utara 388,0 592,1 796,0 767,1 7.255,0 27.387,8 34.834,0 27.526,4
20 Luwu Timur 841,0 838,0 1.153,0 1.622,7 45.561,0 53.280,0 118.968,0 223.894,2
21 Toraja Utara - - - - - - - -
22 Makassar 172,0 139,0 101,0 114,7 - - 60,0 26,8
23 Parepare 92,1 73,7 61,4 60,3 - - 2,0 16,1
24 Palopo 221,9 79,3 59,0 66,5 53.130,9 97.690,4 54.164,0 53.681,0
Sulawesi Selatan 17.733,1 17.829,4 22.840,4 26.238,6 748.527,8 824.026,0 1.517.690,0 1.644.128,3
2. Urusan Pertanian
Untuk urusan Pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan
oleh 3 (tiga) SKPD, yaitu : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan.
Peningkatan jumlah penduduk yang sangat besar di Provinsi
Sulawesi Selatan harus diimbangi dengan peningkatan produksi
pangan khususnya padi/beras. Peningkatan produksi beras untuk
memenuhi kebutuhan penduduk Sulawesi Selatan sekaligus
memberikan kontribusi terhadap produksi beras tingkat nasional
merupakan prioritas pembangunan pertanian Sulawesi Selatan. Luas
panen padi rata-rata Sulawesi Selatan (2008-2011) seluas 868.475
Ha, dengan produksi rata-rata 4.325.328 ton GKG, dan produktivitas
rata-rata 49,79 ku/ha GKG.
Sejak tahun 2007, pemerintah pusat mencanangkan Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dengan target Sulawesi
Selatan untuk meningkatkan produksi padi diatas 5%. Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan telah membuat program prioritas
Peningkatan Produksi Padi mendukung Surplus/overstock beras 2
juta ton dimana program ini saling bersinergi dengan program P2BN
yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Produksi padi/beras tahun
Tabel 1.2.
Produksi Komoditas UnggulanTanamanPanganMenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011
Tabel 1.4.
Populasi Sapi MenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011
Keberhasilan
Permasalahan
- Kecenderungan petani yang menerapkan pola hambur benih padi di
beberapa kabupaten karena keterbatasan tenaga tanam.
- Penyaluran bantuan benih masih ada yang tidak tepat waktu.
- Harga komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura pada
umumnya masih rendah (belum menjanjikan).
- Kesenjangan produktifitas dengan potensi genetisnya, adanya dampak
perubahan iklim global dan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT).
- Terbatasnya aparat/petugas pertanian dalam pengawalan teknologi di
lapangan
- Masih terbatas dan mahalnya benih khususnya benih hortikultura
Solusi
- Melakukan koordinasi dengan aparat pertanian di kabupaten tersebut
agar melakukan pembinaan pengaturan jarak tanam serta sosialisasi
mekanisasi alat tanam
- Meningkatkan koordinasi dengan kabupaten dan penyalur benih (BUMN
pelaksana) untuk percepatan penyaluran benih.
- Menciptakan peluang pasar domestik dan internasional (ekspor) untuk
memotivasi petani meningkatkan produksi.
- Penerapan teknologi budidaya (Pengelolaan Tanaman Terpadu, Legowo,
Sistem Rice Intensification (SRI), varietas hibrida, umur pendek, tahan
asam, pemupukan berimbang), teknologi penangan panen dan pasca
panen.
2. Urusan Pertanian
Dinas Perkebunan
Pada Belanja Langsung dianggarkan sebesar
Rp.17.804.670.000.00, dapat direalisir sebesar
Rp.17.563.278.896,00 atau 98,64%, terdapat sisa anggaran sebesar
Rp.241.391.104,00.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
terpenuhinya administrasi keuangan untuk menunjang
kebutuhan perkantoran selama satu tahun sehingga tercipta
akuntabilitas dan transparansi keuangan.
b) Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi. Hasil yang dicapai
terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana perkantoran untuk
kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan.
c) Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan
Perkebunan. Hasil yang dicapai tersedianya dokumen
perencanaan dan laporan akuntabilitas kinerja SKPD,
d) Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan. Hasil
yang dicapai terbina dan meningkatnya pemahaman
masyarakat terhadap hasil publikasi kegiatan pembangunan
perkebunan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
terpenuhinya kebutuhan sarana & prasarana aparatur untuk
kelancaran pelaksanaan Operasional Kedinasan.
Solusi
2. Urusan Pertanian
Dinas Peternakan
Pada Belanja Langsung dianggarkan sebesar
Rp.18.055.000.000,00. dapat direalisir sebesar
Rp.17.451.476.935,00 atau 96,65%, terdapat sisa anggaran sebesar
Rp.603.523.065,00.
1) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pengolahan Hasil
Peternakan. Melalui kegiatan ini telah dilakukan Pelatihan
Pasca Panen Susu, Bimbingan Teknis Pengolahan Nugget,
Pelatihan Usaha-usaha Peternakan, Pelatihan Pembuatan
Telur Asin dan Pelatihan Pembuatan Bakso.
b) Penguatan Modal Usaha Peternakan. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pengadaan Ternak Sapi jantan bakalan,
dan pengadaan Ternak kuda.
c) Pengembangan Sistem Informasi Peternakan. Melalui
kegiatan ini telah diterbitkan 1.200 eksemplar Buku Buletin
Peternakan dan terupdatenya data-data pada Website Dinas
d) Pengembangan Pola Kemitraan dan Fasilitas Perkreditan
Usaha Peternakan. Melalui kegiatan ini telah tersedia buku
data base usaha peternakan, telah dilakukan Pertemuan
Sosialisasi Skim Kredit perbankan
Keberhasilan
Beberapa penghargaan/keberhasilan pada tahun 2011 :
1. Pengendalian Penyakit Avian Influenza (AI) atau flu burung pada
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berkat dukungan dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional seperti FAO,
AUSAID dan lain-lain sehingga cukup berhasil di Sulawesi Selatan.
2. Berdasarkan hasil sensus BPS atau Pendataan PSPK2011 tanggal 1
Juni 2011, Sulawesi Selatan menempati peringkat ke III Nasional
untuk Ternak Sapi Potong dengan jumlah populasi sebesar
983.985 ekor setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
3. Juara Favorit I Lomba Promosi Sumber Daya Genetik Hewan (SDG
Hewan) pada Expo dan Kontes Peternakan Nasional PENAS XIII
tahun 2011 di Kutai Kertanegara Kaltim.
4. Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara dari Presiden RI kepada
Koperasi Susu Sintari Kabupaten Sinjai atas keberhasilan
mengembangkan produk susu sapi perah.
5. Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional dari Menteri
Pertanian kepada Kelompok Sapi Potong Terbit Terang Desa Nipa-
Nipa Kec. Pajukukang Kabupaten Bantaeng.
6. Penghargaan Menteri Pertanian atas Pelepasan Galur/Rumpun
Ayam Gaga’/Ketawa sebagai ayam asli Sulawesi Selatan.
Pencapaian Rencana Aksi Sejuta Ekor Sapi Tahun 2013 dan Succes
Story Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi
Selatan
Keberhasilan
Permasalahan
Keberhasilan
Berbagai kegiatan usaha pertambangan dan energi yang secara
langsung dapat dirasakan oleh masyarakat adalah : 1) ketahanan
bahan bakar minyak dengan melakukan pemberian bantuan isi ulang
gas LPG 3 kg secara gratis pada masyarakat pra sejahtera, 2)
Elektrifikasi daerah terpencil dengan melakukan pemasangan PLTPH
4 Kabupaten dan PLTS sebanyak 75 Unit, 3) Bimbingan teknis
konservasi energi yaitu dengan melakukan bimbingan pembuatan
pembangkit listrik tenaga biomas dari tongkol jagung dan
pembuatan biogas di 7 Kabupaten, 4) Eksplorasi air bawah tanah
yaitu dengan melakukan pemboran untuk air bersih di
Kabupaten Jeneponto sebanyak 3 Titik, Kabupaten Barru sebanyak 1
Titik, Kabupaten Bone sebanyak 3 Titik, Kabupaten Gowa sebanyak 2
Titik, Kabupaten Sinjai sebanyak 1 Titik, Kabupaten Soppeng
sebanyak 1 Titik, Kabupaten Luwu sebanyak 1 Titik , Kabupaten
Luwu Utara sebanyak 1 Titik, Kota Palopo sebanyak 1 Titik,
Kabupaten Toraja Utara sebanyak 1 Titik, Kabupaten Bantaeng
sebanyak 1 Titik, Kabupaten Maros sebanyak 2 Titik, Kabupaten
Pinrang sebanyak 1 Titik, Kabupaten Selayar sebanyak 1 Titik.
Solusi
1. Melakukan sosialisasi terhadap penambang tanpa izin, agar
secepatnya mengajukan permohonan izin agar menghindari
terjadinya kerusakan lingkungan.
2. Meningkatkan pengawasan terhadap pengguna IUP yang belum
mempunyai dokumen Amdal atau UKL/UPL agar segera membuat
dokumen tersebut sehingga menjadi acuan dalam pengelolaan
lingkungan pertambangan.
3. Melakukan sosialisasi terhadap tata cara dan teknik
pertambangan yang baik dan benar.
4. Membuat peta pengujian dan membuat proposal pembelian
peralatan survei.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas diklat baik di bidang
pertambangan, geologi maupun kelistrikan.
5. Urusan Pariwisata
Keberhasilan
Atas kinerja urusan ini, maka pengahrgaan yang telah diterima yaitu:
6. Urusan Industri
Pembanguan urusan industri di Sulawesi Selatan diarahkan
untuk mendorong peningkatan teknologi dan daya saing produk
serta penataan struktur industri. Oleh karenanya itulah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan berupaya dengan segenap kemampuan
dan sumber daya yang ada melakukan pembangunan industri
strategis berbasis sumberdaya lokal, Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan telah menjalin kerjasama dengan PT. INKA dan Universitas
Hasanuddin untuk mengembangkan industry otomotif mobil MOKO
di Sulsel di tahun 2011. Mobil MOKO merupakan mobil niaga yang
sasaran pengadaannya lebih diarahkan untuk membantu
pengusaha kecil dan menengah di kab/Kota di Sulawesi Selatan.
Jumlah mobil yang diproduksi sebanyak 45 unit dan akan
diserahkan ke UKM di pedesaan pada awal tahun 2012 dalam
bentuk hibah.
Keberhasilan
Beberapa keberhasilan lain yang dicapai pada tahun 2011 selain
yang telah diuraikan di atas, antara lain, adalah:
IKM binaan Disperindag Sulsel berhasil memperoleh:
a) JUARA GKM TERBAIK NASIONAL, pada Konvensi Gugus Kendali
Mutu (GKM ) Tingkat Nasional di Balikpapan oleh Kementrian
Perindustrian R.I diberikan kepada perusahaan binaan “Sutera
Indah” dari Wajo.
b) UPAKARTI TAHUN 2011, kategori Jasa Pengabdian dalam
Membina Dan Mengembangkan IKM yang akan diserahkan oleh
Presiden R.I pada bulan Desember 2011.
c) PANGAN AWARD pada pameran Pangan Nusa di Bali. Nov 2011.
Penghargaan oleh Kementrian Perdagangan R.I diberikan kepada
Industri binaan :
• Juara I , Kategori Bumbu masak ( “IK.Bumbu Aminah”) dan
• Juara I, Kategori Pemberdayaan Ekonomi Masayarakat.
(Perusahaan Sirup Markisa, “Gowa Alami” ).
7. Urusan Perdagangan
Dinas Industri dan Perdagangan
Ekspor hasil pertanian Sulawesi Selatan pada tahun 2011
sebesar US$ 342.118.839,62 dengan volume ekspor sebanyak
164.789,030 ton, sedangkan pada tahun 2010 yang lalu nilai
ekspor sektor pertanian sebesar US$ 568.941.389,25 dengan
volume ekspor sebanyak 219.664,229 ton. Hal mana terjadi
penurunan nilai ekspor yaitu sebesar US$ 226.822.549,63 atau
menurun 39,87 persen sedangkan untuk volume ekspor menurun
sebanyak 54.875,199 ton atau menurun 24,98 persen, penurunan
volume ekspor dan nilai ekspor disebabkan karena menurunnya
volume ekspor biji kakao sebesar 99.597,906 ton atau menurun