Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
(Skripsi)
Oleh
By
Way Besai River’s catchment area is the headwaters of Tulang Bawang River’s
catchment area which has an important role for the development of Lampung
province. Most of the catchment area of Way Besai River is an area of protected
forest so it gives a big contibution for the area of hydrology’s support.
Furthermore, this area is also used as agricultural, tourism, and hydroelectrica
power plant (PLTA) purposes. PLTA Way Besai was built for generating
electrical power using the height of a waterfall from Way Besai River, however
nowadays PLTA Way Besai is having a decrease of electrical power because of
the deficiency of the reservoar capacity. The power decrease reached until 40 MW
while it used to have 90 MW power supply causing only a rough 50 MW energy
power left to be operated. Initial step for the calculation is started by rainfall
analysis in order to get the value of discharge plan then it needs spacial data
analysis using ArcGIS program. The outputs from the analysis using this
program are in the form of DAS formation map, Land Use map, also the length
and tilt of the slope map. The metode that is used in estimating the value of
sediment discharge is by using the Universal Soil Loss Equation (USLE) method
and Measured Sediment Analysis.The results of suspended load value is 8.742,110
m3/year and the value of bed load is 156.569,083 m3/year. The overall value of
sediment was attained by merging the value of suspended load and bed load
which is 165.520,738 m3/year. The value of sediment that is attained from USLE
methode is 105.520,738 m3/year.
Oleh
Derah Aliran Sungai (DAS) Way Besai merupakan daerah hulu DAS Tulang
Bawang yang memiliki peranan penting untuk perkembangan provinsi Lampung.
Sebagian besar luas wilayah DAS Way Besai merupakan kawasan hutan lindung
sehingga memberikan kontribusi besar untuk kawasan penyangga hidrologis.
Selain itu, wilayah ini juga dimanfaatkan untuk usaha pertanian, pariwisata, dan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA Way Besai dibangun untuk
membangkitkan daya dengan memanfaatkan tinggi air terjun dari Sungai Way
Besai, namun pada saat ini PLTA Way Besai mengalami penurunan energi listrik
akibat kekurangan volume tampungan. Penurunan daya mencapai 40 MW dimana
sebelumnya memiliki pasokan energi 90 MW, sehingga saat ini hanya
dioperasikan sekitar 50 MW. Untuk langkah awal dalam perhitungan dimulai
dengan analisis curah hujan untuk mendapatkan nilai debit rencana lalu dibutukan
analisis data spasial yang dipermudah dengan menggunakan program ArcGIS.
Output dari analisis dengan program ini berupa peta pembentukan DAS, peta tata
guna lahan, serta peta panjang dan kemiringan lereng. Metode yang digunakan
dalam memperkirakan besaran debit sedimen dalah dengan metode Universal Soil
Loss Equation (USLE) dan Analisis Sedimen Terukur. Nilai Debit sedimen
layang yang diperoleh dari hasil pengukuran sebesar 8.742,110 m3/tahun dan nilai
debit sedimen dasar 156.569,083 m3/tahun. Nilai sedimen secara keseluruhan
didapatkan dengan menggabungkan nilai sedimen layang dan nilai sedimen dasar
dan didapatkan nilai sebesar 165.311,193 m3/tahun. Nilai Sedimentasi yang
didapat dengan metode USLE adalah sebesar 105.520,738 m3/tahun.
Oleh
ASTIKA MURNI LUBIS
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
1
RIWAYAT HIDUP
Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan disekolah dasar pada tahun 2005, pada
Negeri 1 Air Putih, selama mengenyam pendidikan di sekolah ini penulis aktif
sempat menjabat sebagai ketua Organisasi Siswa (OSIS) periode 2006-2007 dan
Atas Negeri 1 Air Putih dan kembali aktif berorganisasi, penulis sempat menjabat
(SNMPTN) tertulis pada tahun 2011. Pada tahun 2014, penulis melakukan Kerja
Lampung dan Penulis menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sungai Luar,
2
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”
(Al-Baqarah: 216)
“Sebaik – baiknya orang diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al – Qur’an dan mengajarkannya “
( HR . Bukhari)
“Barang siapa keluar untuk mencari Ilmu maka dia berada di jalan Allah “
( HR. Turmudzi)
(Perantau)
SANWACANA
sehingga skripsi dengan judul “Analisis Sedimentasi di Sungai Way Besai” dapat
terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Teknik pada program reguler Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan
saran–saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M. Sc., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
3. Bapak Ofik Taufik Purwadi, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I yang
telah banyak memberikan bimbingan, nasehat dan banyak ilmu tentang dunia
4. Ibu Dyah Indriana K. S.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang banyak
7. Untuk yang terspesial dalam hidup saya, Ayah dan Mamak tercinta dan abang-
abang yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta dorongan material
10. Sahabat seperjuangan Sepriskha, Tri Utami, Ajeng, Dheni, Daus, Fanny, Peyi,
11. Terima kasih kepada Pein Akatsuki, Lebah Ganteng, kshowonline, vuvun
dengan segala ceritanya, Jimen dan Agus dan segenap keluarga, Youtube,
13. Terima kasih kepada adik-adik dan abang kakak Organisasi FORMAHISA.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua, terutama
rekan–rekan mahasiswa Fakultas Teknik dan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di Indonesia.
Penulis
Halaman
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... i
I. PENDAHULUAN
5.1 Simpulan.............................................................................................. 77
5.2 Saran .................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Siklus Terjadinya Sedimen............................................................ 23
Gambar 2. Proses Sedimentasi Normal dan Sedimentasi Dipercepat............. 25
Gambar 3. Ragam Gerakan Sedimen dalam Air............................................. 29
Gambar 4. DAS Way Besai ............................................................................ 38
Gambar 5. Situasi Sungai Way Besai ............................................................. 39
Gambar 6. Bagan Alir Perhitungan Sedimentasi ............................................ 44
Gambar 7. Daerah Aliran Sungai Way Besai.................................................. 46
Gambar 8. Tutupan Lahan DAS Way Besai ................................................... 47
Gambar 9. Letak stasiun Hujan dan Penggambaran Poligon Thiessen
DAS Way Besai……………………………................................ 49
Gambar 10.Peta Kemiringan Lereng DAS Way Besai .................................... 67
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Analisis Statistik untuk Menentukan Jenis Distribusi .................... 11
Tabel 2. Kelas Tingkat Bahaya Erosi............................................................ 30
Tabel 3. Nilai M untuk Beberapa Kelas Tekstur Tanah................................ 32
Tabel 4. Faktor Erodibilitas Tanah Berdasrkan Tekstur Tanah .................... 32
Tabel 5. Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)................................. 33
Tabel 6. Indeks Pengelolaan Tanaman (C) untuk Pertanaman Tunggal ....... 34
Tabel 7. Nilai Indeks Konservasi Lahan (p) pada Berbagai Aktivitas
Konversi Tanah ............................................................................... 35
Tabel 8. Luas Tutupan Lahan DAS Way Besai ............................................ 47
Tabel 9. Koordinat Stasiun Curah Hujan DAS Way Besai ……………….. 48
Tabel 10. Luas Pengaruh stasiun Hujan Terhadap DAS……………………... 50
Tabel 11. Curah Hujan Maximum Stasiun R-248........................................... 50
Tabel 12. Curah Hujan Maximum Stasiun R-232........................................... 51
Tabel 13. Curah Hujan Maximum Stasiun R-275........................................... 51
Tabel 14. Perhitungan Curah Hujan Rata-rata Maximum Stasiun R-248 ...... 52
Tabel 15. Perhitungan Curah Hujan Rata-rata Maximum Stasiun R-232 ...... 53
Tabel 16. Perhitungan Curah Hujan Rata-rata Maximum Stasiun R-275 ...... 53
Tabel 17. Curah Hujan Rerata Harian Maksimum Tahunan Das Way Besai. 55
Tabel 18. Perhitungan Parameter Statistik ..................................................... 55
Tabel 19. Analisis Jenis Sebaran..................................................................... 56
Tabel 20. Uji Chi Kuadrat............................................................................... 58
Tabel 21. Uji Smirnov Kolmogorof................................................................. 60
Tabel 22. Distribusi Log Pearson III.............................................................. 60
Tabel 23. Perhitungan Curah Hujan Rancangan DAS Way Besai ................. 61
Tabel 24. Curah Hujan Rancangan DAS Way Besai ...................................... 62
Tabel 25. Perhitungan Intensitas Curah Hujan DAS Way Besai .................... 63
Tabel 26. Perhitungan Debit dengan Metode Hasper ..................................... 64
Tabel 27. Nilai Indeks Konversi Lahan DAS Way Besai............................... 68
Tabel 28. Besarnya Nilai Erosi Pada DAS Way Besai ................................... 69
Tabel 29. Perhitungan Nilai SDR DAS Way Besai ........................................ 71
Tabel 30. Perhitungan Sedimentasi Potensial................................................. 72
Tabel 31. Hasil analisis laboratorium ............................................................. 73
Tabel 32. Hasil Perhitungan Nilai Debit Sedimen Dasar (Qd) DAS Way
Besai........................................................................................ 75
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Lembar Asistensi Skripsi ........................................................................... 81
2. Lembar Asistensi Skripsi ........................................................................... 82
3. Lembar Asistensi Skripsi ........................................................................... 83
4. Lembar Asistensi Skripsi ........................................................................... 84
5. Tabel Koordinat Stasiun Curah Hujan DAS Way Besai............................ 85
6. Tabel Luas Pengaruh Hujan Terhadap DAS .............................................. 85
7. Tabel Hujan Harian Maksimum Stasiun R-248 (Air Hitam) ..................... 85
8. Tabel Hujan Harian Maksimum Stasiun R-232 (Kebun Tebu) ................. 86
9. Tabel Hujan Harian Maksimum Stasiun R-275 (Bungin).......................... 86
10. Tabel Curah Hujan Harian Maksimum ...................................................... 87
11. Tabel Parameter Statistik Curah Hujan...................................................... 87
12. Tabel Uji Chi-Square ................................................................................. 88
13. Tabel Uji Smirnov Kolmogorof ................................................................. 89
14. Tabel Tabel Perhitungan Distribusi Frekuensi........................................... 90
15. Tabel Distribusi Sebaran ............................................................................ 90
16. Tabel Tabel Hujan Rencana ....................................................................... 90
17. Tabel Tabel Intensitas hujan ...................................................................... 91
18. Tabel Nilai Koefisien Aliran DAS Way Besai .......................................... 91
19. Tabel Debit Rancangan .............................................................................. 91
20. Tabel Sedimen Terukur.............................................................................. 92
21. Tabel Konversi Satuan µmho = 0,7 mg/L.................................................. 92
22. Tabel Konversi Satuan mg/L = 10-6 ton/m3 ............................................... 92
23. Tabel Perhitungan Sedimentasi Layang dengan TSS rata-rata .................. 92
24. Tabel Perhitungan Sedimentasi Layang dengan TSS maksimum ............. 93
25. Tabel Tabel Perhitungan Sedimentasi Dasar dengan TDS rata-rata.......... 93
26. Tabel Tabel Perhitungan Sedimentasi Dasar dengan TDS maksimum ..... 93
27. Tabel Tabel Perhitungan Sedimentasi Total dengan TSS dan TDS
rata-rata dan maksimum ............................................................................ 94
28. Tabel Hasil Perhitungan Nilai Debit Sedimen Dasar (Qd) DAS
Way Besai................................................................................................... 94
29. Tabel Tabel Nilai Koefisien Aliran DAS Way Besai ................................ 95
30. Tabel Tabel Nilai Konservasi Lahan DAS Way Besai .............................. 95
31. Tabel Pergitungan Erosivitas ..................................................................... 96
32. Tabel Pergitungan Erosivitas ..................................................................... 98
33. Tabel Perhitungan Nilai Erosi DAS Way Besai ........................................ 99
34. Tabel Nilai SDR (Sediment Delivery Ratio) .............................................. 99
35. Tabel Perhitungan Sedimentasi Potensial .................................................. 99
36. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1990............................... 100
37. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1991............................... 101
38. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1992............................... 102
39. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1993............................... 103
40. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1994............................... 104
41. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1995............................... 105
42. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1996............................... 106
43. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1997............................... 107
44. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1998............................... 108
45. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 1999............................... 109
46. Tabel Curah Hujan di Stasiun Air Hitam Tahun 2000............................... 110
47. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1990 ........................... 111
48. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1991 ........................... 112
49. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1992 ........................... 113
50. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1993 ........................... 114
51. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1994 ........................... 115
52. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1995 ........................... 116
53. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1996 ........................... 117
54. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1997 ........................... 118
55. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1998 ........................... 119
56. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 1999 ........................... 120
57. Tabel Curah Hujan di Stasiun Kebun Tebu Tahun 2000 ........................... 121
58. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1990 ................................... 122
59. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1991 ................................... 123
60. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1992 ................................... 124
61. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1993 ................................... 125
62. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1994 ................................... 126
63. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1995 ................................... 127
64. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1996 ................................... 128
65. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1997 ................................... 129
66. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1998 ................................... 130
67. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 1999 ................................... 131
68. Tabel Curah Hujan di Stasiun Bungin Tahun 2000 ................................... 132
69. Analisa Saringan Way Cengkaan 02 Juli 2014 ......................................... 133
70. Analisa Saringan Way Cengkaan 04 Juli 2014 ........................................ 134
71. Analisa Saringan Way Cengkaan 06 Juli 2014 ........................................ 135
72. Analisa Saringan Way Cengkaan 08 Juli 2014 ........................................ 136
73. Analisa Saringan Jembatan Panjang 02 Juli 2014...................................... 137
74. Analisa Saringan Jembatan Panjang 04 Juli 2014 ..................................... 138
75. Analisa Saringan Jembatan Panjang 06 Juli 2014 ..................................... 139
76. Analisa Saringan Jembatan Panjang 08 Juli 2014 ..................................... 140
77. Analisa Saringan AWLR 02 Juli 2014....................................................... 141
78. Analisa Saringan AWLR 04 Juli 2014....................................................... 142
79. Analisa Saringan AWLR 06 Juli 2014 ...................................................... 143
80. Analisa Saringan AWLR 08 Juli 2014 ...................................................... 144
81. Tabel Hasil Analisis Air Limbah ............................................................... 145
82. Peta DAS Way Besai ................................................................................ 146
83. Peta Poligon Thiessen DAS Way Besai .................................................... 147
84. Peta Tutupan Lahan DAS Way Besai ....................................................... 148
85. Peta Panjang dan Kemiringan Lereng DAS Way Besai ........................... 149
1
I. PENDAHULUAN
Derah Aliran Sungai (DAS) Way Besai merupakan daerah hulu DAS
besar untuk kawasan penyangga hidrologis. Selain itu, wilayah ini juga
daya dengan memanfaatkan tinggi air terjun dari Sungai Way Besai,
namun pada saat ini PLTA Way Besai mengalami penurunan energi
Selain itu permasalahan yang menjadi pusat perhatian saat ini adalah
debit air tahun 2004 hingga 2012 (kecuali 2009 dan 2010 tidak tercatat)
Way Besai, sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
laboratorium
Way Besai
Besai
sedimentasi
2. 1 Sungai
menyalurkan air hujan dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah
dan akhirnya bermuara di danau atau di laut. Arus air di daerah yang
tinggi atau biasa disebut dengan daerah hulu sungai biasanya lebih deras
dibandingkan dengan arus sungai di bagian yang lebih rendah atau biasa
disebut dengan daerah hilir sungai. Di dalam aliran air terdapat material-
material sedimen yang berasal dari proses erosi yang terbawa oleh aliran
dimana aliran air tersebut akan bermuara yaitu di danau atau di laut.
Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh aliran air akan
sedimentasi.
seperti air, tanah, dan hutan yang telah rusak. Fenomena hidrologi seperti
kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran,
Dengan demikian suatu nilai dari sebuah data hidrologi itu hanya dapat
terjadi lagi pada waktu yang berlainan sesuai dengan fenomena pada saat
curah hujan yang jatuh. Suatu DAS yang ideal akan mempunyai
DAS, curah hujan yang jatuh dalam suatu DAS biasanya rata-rata
metode Isohyet.
6
⋯
R = ……...…………………...……..….(1)
Dimana :
areal.
α n= ….……………………………………………….….(2)
∑
α n = Koefisien Thiessen
An = Luas Poligon
⋯
R = …..……..….(3)
………
Dimana :
Dalam menganalisa data hidrologi seperti data hujan dan data debit,
∑
̅ = ………………………………………...……….…….(4)
Dimana :
̅ = nilai rata-rata
n = jumlah data
( ̅)
Std (x) = ……………………………….…….(5)
Dimana :
̅ = nilai rata-rata
n = jumlah data
10
∑( ̅)
Cs = ………………..……..(6)
( )( )( ( ))
Dimana :
Cs = koefisien skewness
̅ = nilai rata-rata
= jumlah data
∑( ̅)
Ck = ……………..…(7)
( )( )( )( ( ))
Dimana :
Ck = koefisien kurtosis
̅ = nilai rata-rata
n = jumlah data
11
Cs ≈ 0
1 Normal
Ck ≈ 3
Cs = 0
2 Log Normal
Ck = 3
Cs ≤ 1,14
3 Gumbel
Ck ≤ 5,4
( )
R = R+ (R)…………...……………..(8)
Dimana :
R = rata-rata data
berdasarkan rumus
( )
Y = − ln(− ln )…………………………..…(9)
T = kala ulang
data
Dimana :
ulang T
rumus :
RT = 10log(RT) …………………………………………..(11)
kurtosis ( Ck ≈ 3 ).
Nilai kemencengan : C = C + 3C
C = ……………..………….…………......(12)
( )
15
Dimana :
C = koefisien varian
x = nilai rata-rata
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji apakah jenis
distribusi yang dipilih sesuai dengan data yang ada, yaitu uji Chi-
( E F OF ) 2
x2 xcr …..………….…………….....(13)
2
EF
Dk = K- (P + 1)………………………...…………….(14)
Dimana:
Dk = Derajat Kebabasan
16
K = Banyaknya Kelas
Nilai x yang diperoleh harus lebih kecil dari nilai xcr2 (Chi-
diambil 5%.
∆xmaks <Δkritik
Dimana :
P= ……………………………………………..……..(15)
17
Dimana :
n = Jumlah data
Q = α x β x I x A.…………………………………….….....(16)
, ,
α = , x I.…………………………..…...…..(17)
,
, ,
=1+ x .…………………...……..…...(18)
Dimana :
α = koefisien pengaliran
18
β = koefisien reduksi
t = waktu konsentrasi
2.3 Erosi
mendominasi daerah aliran sungai bagian hulu dan juga akan memberikan
lahan.
geologi.
19
tersebut
negara yang memiliki iklim tropis basah, maka dalam hal ini
macam, yaitu :
a. Erosi normal
pembentukan tanah.
b. Erosi dipercepat
1. Curah Hujan
cm/jam.
terjadi hujan, selama satu bulan atau selama satu tahun dan
sebagainya.
terjadinya hujan.
bagian yaitu:
pelapukan.
yang tinggi.
a. Di sungai
b. Di saluran
Jika saluran irigasi dialiri air yang penuh sedimen, maka akan
c. Di waduk
rencana waduk.
sedimentasi yaitu :
a. Iklim
b. Tanah
c. Topografi
d. Tanaman
f. Kegiatan manusia
sungai baik oleh angin maupun oleh air hujan yang turun
yang lain.
oleh adanya gaya seret (drag force) aliran yang bekerja di atas
E a = R.K.LS.C.P……………………………………….……..(20)
Dimana :
dua jalan, yaitu pelepasan butiran tanah oleh pukulan air hujan
persamaan berikut :
R = 2,21xP 1,36…………………………………………..….(21)
Dimana :
terjadi pada suatu lahan dengan komdisi hujan dan tata guna
Dimana :
dengan rumus:
Ai x Ci
C = Ai
…………………………………….……..(23)
Dimana:
berubah.
Tabel 7. Nilai Indeks Konservasi Lahan (P) pada Berbagai Aktivitas Konversi
Tanah (Abdurachman, 1984)
Teknik Konservasi Tanah Nilai P
1. Teras Bangku:
Baik 0,20
Jelek 0,35
2. Teras Bangku : Jagung-ubi kayu/kedelai 0,06
3. Teras Bangku : Sorghum-sorghum 0,02
4. Teras tradisional 0,40
5. Teras gulud : Padi – Jagung 0,01
6. Teras gulud : Ketela pohon 0,06
7. Teras gulud : Jagung – Kacang + mulsa 0,01
sisa tanaman
8. Teras gulud : Kacangkedelai 0, 11
9. Tanaman dalam kontur :
Kemiringan 0-8% 0,50
Kemiringan 9-20% 0,75
Kemiringan >20% 0,90
10. Tanaman dalam jalur-jalur : Jagung – 0,05
Kacang tanah + Mulsa
11. Mulsa limbah jerami :
6 ton/ha/tahun 0,30
3 ton/ha/tahun 0,50
1 ton/ha/tahun 0,80
12. Tanaman perkebunan :
Disertai penutup tanah rapat
Disertai penutup tanah sedang 0, 10
0,50
13. Padang rumput :
Baik 0,04
Jelek 0,40
36
persamaan berikut :
Y = E (SDR) A………………………………………………...(24)
Dimana :
and Smith, 1978). Nilai SDR dipengaruhi oleh bentuk muka bumi
Dimana :
3. 1 Lokasi Penelitian
Besai. DAS ini memiliki luas sekitar 405,846 km2, berada di lokasi 5
kecamatan yaitu Sumber Jaya, Gedung Surian, Air Hitam, Kebun Tebu,
Data sekunder awal yang digunakan berupa data hujan, peta lokasi, dan
peta topografi., dilanjutkan dengan data suspended load dan bed load.
tahapan yaitu analisis hidrologi, analisis besarnya erosi yang terjadi, dan
analisis sedimentasi.
40
hujan, peta lokasi, dan peta topografi. Data hujan terlebih dahulu
tersebut terdiri dari metode Gumbel, Log Pearson III, dan Log
Ea = R.K .LS.C.P
Dimana :
dalam tanah.
42
Y = Ea (SDR) A)
Dimana :
Mulai
Kesimpulan
Selesai
5.1 Simpulan
berikut:
1 Dari perhitungan didapatkan nilai debit sedimen layang DAS Way
5.2 Saran
Dari hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka disarankan
lebih baru.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta
Astriyana, Mega. 2016. Analisis Hidrograf Satuan Terukur (HST) Sub DAS Way
Besai. Tugas Akhir Program Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik.
Universitas Lampung
Bagus, Bramantyo. 2007. Evaluasi Laju Erosi dan Laju Sedimentasi pada Waduk
Cacaban Tegal. Tugas Akhir Program Sarjana Teknik Sipil Fakultas
Teknik. Universitas Katolik Soegijapranata
Darojat, A. 2013. Analisi Sedimentasi untuk Studi Kelayakan PLTA pada Way
Semaka dan Way Semung. Tugas Akhir Program Sarjana Teknik Sipil
Fakultas Teknik. Universitas Lampung
Sitanala, Arsyad. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.