Professional Documents
Culture Documents
Metode Pasang Bata Ringan
Metode Pasang Bata Ringan
Apartemen Gunawangsa
Project: Doc. No.: 084/METHOD/GTA/XII/2017
Tidar
Reference sheet
Document number 084/METHOD/GTA/XII/2017
Project document 001/QP/QC/PP/XI/2017
number
Project document QSHE/CB5/AB/X/001
number
Revision History
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN............................................................................................................................. 3
2. LINGKUP KERJA........................................................................................................................... 3
3. DEFINISI PROYEK......................................................................................................................... 3
4. DEFINISI......................................................................................................................................... 3
5. STRUKTUR ORGANISASI............................................................................................................. 3
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB................................................................................................ 4
7. METODA PELAKSANAAN............................................................................................................. 6
8. SURVEY PLAN............................................................................................................................... 9
9. RESOURCES................................................................................................................................. 9
9.1 Alat ……........................................................................................................................................ 9
9.2 Material......................................................................................................................................... 9
10. PLANNING................................................................................................................................... 9
11. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE...........................................................................................9
12. MANAJEMEN KUALITAS.......................................................................................................... 10
13. MANAJEMEN K3........................................................................................................................ 10
14. IBPR / RISK ASSESSMENT...................................................................................................... 10
15. LAMPIRAN.................................................................................................................................. 10
1. PENDAHULUAN
Bata ringan diciptakan dengan tujuan memperingan beban strukur dari sebuah bangunan
konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat
proses pemasangan dinding berlangsung.
Perkembangan matrial bangunan seperti bata ringan sangat berkembang pesat seiring dengan
kebutuhan konsumen, sehingga muncul berbagai produk bata ringan dnegan spesifikasi yang
beragam. Salah satu produk bata ringan yang digunakan sebagai komponen dinding adalah bata
ringan Cition. Bata ringan Cition merupakan salah satu beton ringan Aerasi atau Autoclaved
Aerated Concrete (AAC) yang dikembangkan pertama kali di Swedia pada tahun 1923.
Penggunaan bata ringan Cition sangat ramah lingkungan dengan teknologi aerasi terbaik sehingga
lebih kuat dari bata konvensional.
Keunggulan bata ringan AAC adalah pada berat yang berkisar 600-1600 kg/m 3, sehingga apabila
digunakan pada proyek bangunan (high rise building) akan dapat secara signifikan mengurangi
berat bangunan yang selanjutnya berdampak pada perhitungan pondasi. Bata ringan Cition
memiliki dimensi yang lebih besar dibandingkan dengan bata konvensional. Dimensi yang lebih
besar akan menyebabkan jumlah bata yang diperlukan menjadi sedikit dan waktu yang diperlukan
untuk pengerjaan menjadi lebih singkat.
LINGKUP KERJA
Lingkup kerja yang dibahas pada metode kerja ini adalah mengenai urutan langkah kerja
pemasangan bata ringan untuk sekat antar ruang sebagai guidance pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
Berdasarkan resiko bahaya yang ada, resiko bahaya pada pekerjaan ini dibagi menjadi 2 :
Resiko bahaya sedang, pada resiko bahaya sedang berada pada saat pemasangan bata
ringan di area dalam bangunan.
Resiko bahaya tinggi, pada resiko bahaya tinggi berada pada saat pemasangan bata
ringan di area sisi tepi / facade bangunan dan berada pada lokasi ketinggian.
2. DEFINISI PROYEK
Pemberi tugas : PT Warna Warni Investama
Konsultan Perencana : PT Megatika Internasional
Kontraktor Utama : PT PP (Persero) Tbk
Sub Kontraktor :-
Supplier :-
Lokasi : Jl. Raya Tidar No. 350 Surabaya
Jenis proyek : Gedung bertingkat
3. DEFINISI
baja.
Pada CLC gelembung udara yang dihasilkan benar-benar
terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit
dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton
dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-
ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air
lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan
dengan beton konvensional.
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan
akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah
pada tekanan atmosfer saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC
tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar
dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500%
lebih tinggi dan tahan api.
Paku dan sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus
tanpa harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau
digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak
hanya dalam sekali tuang.
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup
pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan
serendah 350 kg / m³ sampai dengan produksi panel dan lantai
beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.
4. STRUKTUR ORGANISASI
- Superintendent
- Engineer
- Supervisor
- SHE Officer
- QA/QC Officer
- Supervisor Vendor
- Surveyor
- Wakil Mandor
- Pekerja
Superitendent:
Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metoda Pelaksanaan dan urutan
pekerjaan yang telah ditentukan
Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai standar dan
prosedur keselamatan kerja
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project Manager
sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
Membuat rencana kerja harian
Mengatur pembagian kerja antar supervisor
Melakukan koordinasi dengan pihak supplier / subkontraktor
Engineer:
Menyiapkan metoda kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
Mempersiapkan gambar kerja
Mempersiapkan dokumen material
Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring dan pengadaan material.
Melakukan koordinasi teknis dengan pihak subkontraktor terkait
Memeriksa hasil test kekuatan angkur
SHE:
SHE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti ketentuan
dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting / tool-box meeting secara rutin yang dipimpin
oleh supervisor
Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat
Gunakan pelindung mata ( googles) saat melakukan pengeboran
- Gunakan platform yang benar saat bekerja di atas
- Gunakan body harness saat bekerja pada ketinggian
Surveyor:
Supervisor:
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama dari
aspek keselamatan dan keamanan kerja.
Supervisor harus memastikan bahwa rencana pemasangan meliputi:
Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)
Mengidentifikasi tindakan pengendalian
Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan
atau perubahan yang terjadi
Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
Membuat JSA yang terkait pekerjaan
QA/QC Engineer:
Logistik:
6. METODA PELAKSANAAN
a) Siapkan material bata ringan dan material bantu lainnya untuk dapat diaplikasikan.
b) Mariking area pemasangan bata ringan sesuai dengan shop drawing, perhatikan tipe bata ringan
yang digunakan pada area yang akan dilakukan pemasangan.
c) Campurkan material semen instan fast mortar dengan air sesuai kebutuhan pada ember, aduk
sampai homogen
e) Ratakan semen instan pada area pemasangan bata ringan menggunakan roskam khusus
pasang bata ringan.
f) Pasang bata ringan pada area yang telah dilapisi semen instan, pukul dengan palu karet untuk
memaksimalkan daya rekat semen instan pada bata ringan, penggunaan paluk karet bertujuan
untuk menghindari retak dan patahnya bata ringan saat proses pemukulan. Untuk meratakan
dan meluruskan pasangan bata gunakan benangan dan waterpass.
g) Ratakan semen instan pada area vertikal bata ringan setebal ±3mm untuk pemasangan bata
ringan selanjutnya.
h) Letakkan bata ringan berikutnya, kemudian gunakan waterpass untuk memastikan kerataan
pasangan bata ringan.
i) Gunakan semen instan secara tipis ±3mm pada bagian vertikal dan horizontal bata ringan untuk
pemasangan selanjutnya.
j) Gunakan palu karet untuk memaksimalkan daya rekat semen instan pada bata ringan dan untuk
mengatur kerataan bata ringan. Lakukan langkah F – J (1-5) sampai memenuhi bidang
pengerjaan.
k) Setiap 3 m pasangan bata ringan harus diberi kolom praktis.hal ini bertujuan agar kekuatan
pasangan bata ringan dapat dijaga.
Setiap Jarak 3 m
diberi kolom praktis.
l) Untuk setiap kelipatan 4 pasang bata ringan harus diberi starterbar Ø10 sepanjang minimal 30
cm. Permukaan bata ringan yang ber harus dibor untuk tempat starterbar.
m) Untuk peengecoran kolom praktis dilakukan apabila ketinggiaan pasangan bata ringan sudah
mencapai ±1 m.
7. SURVEY PLAN
………………………………
8. RESOURCES
8.1 Alat
1 Besi L 50.50.5
2 Kawat Las
3 Dynabolt M12
4 Cat Zincromate
5 Calcium silicate board
6 Screw
7 Keramik HT 60 x 60 Cm
8 Tile Adhesive
9
10
11
12
9. PLANNING
- BDE/SH/2015/002 - PROTEKSI
- BDE/SH/2015/003 - BEKERJA DIATAS KETINGGIAN
- BDE/SH/2015/005 - ALAT LISTRIK
- BDE/SH/2015/008 - APD
- BDE/SH/2015/014 - ALAT BERAT
- BDE/SH/2015/022 - PENGANGKATAN MANUAL
- BDE/SH/2015/024 - MATERIAL BERBAHAYA
- QSHE-TQM-AE-W-014 - PERANCAH
- QSHE-TQM-AE-W-015 - KERJA DI KETINGGIAN
- QSHE-TQM-AE-W-016 - APD
- QSHE-TQM-AE-P-019 - ALAT BERAT
Quality Assurance
1. Memastikan Metode Kerja yang telah disetujui tersedia dan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan metode kerja, dokumen kontrak dan vendor dokumen.
2. Metoda kerja harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan pekerjaan
telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur, sumber daya dan manajemen agar
tercapai pekerjaan baik
Quality Control
1. Ijin pekerjaan telah disetujui sesuai dengan metoda, area, material dan peralatan.
2. Melakukan kontrol pada ITP dan menjamin dapat terlaksana
3. Melakukan update ITP guna meningkatkan mutu hasil pekerjaan
4. Mempersiapkan rencana, prosedur dan dokumen terkait pekerjaan
5. Urutan setiap pekerjaan mengikuti metoda kerja termasuk pengakhiran.
6. Melakukan kontrol mutu terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan ITP dan memastikan rekam-
mutu disimpan dengan baik.
12. MANAJEMEN K3
1. Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap orang
yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan,
material maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool box
meeting/pre start meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA)
3. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama dalam
area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu ditempatkan
pada lokasi yang sesuai.
4. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai dan
yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
5. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :
Penempatan material
Pemeriksaan akses transportasi
Alat angkat tidak mengalami overload
Gunakan sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan sesuai dengan
beban yg di angkat
Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture), berikan tempat
khusus dengan tanda khusus
Setiap material pendukung harus mempunyai MSDS
6. Peralatan perlindungan kerja yang harus dipergunakan adalah:
Helm
Safety shoe
Safety glove
Full body harness
Safety vest
Safety glasses
14. LAMPIRAN
JSA