Artikel Sr. Sainon

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KINERJATENAGA PENDIDIK DI SMA SANTO IGNASIUS


SINGKAWANG

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:
Sainon
NIM F22212008

PROGRAM PASCASARJANA ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPRA
PONTIANAK
2017
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KINERJATENAGA PENDIDIK DI SMA SANTO IGNASIUS
SINGKAWANG

Sainon
Program Studi Pascasarjana Administrasi Pendidikan, FKIP Untan Pontianak
Email .......

Abstract
Santo Ignasius Senior High School that is located in Singkawang city is a school managed
by a foundation named Yayasan Pengabdi untuk Sesama Manusia (YPSM). Since 2002, the top
management of Ignasius Senior High School (ISHS) have built the building and developed the
system. New and permanent classrooms, large library, and modern laboratories indicates that
change. The new students come to Ignasius have better quality than before. Teachers and students
develop their capability year by year. These things motivated the researcher to research how the
principle manages that change, especially to improve teachers performance.This research is a
descriptive qualitative research. The researcher comes to Ignasius SHS several times for
observation about management of chage hold by principal. The researcher interviews some of the
teacher and students, and principal as data resources. When the data have good validity and
reability, the researcher analyse them qualitatively and then describes the result of analysis. First
of all, the researcher found that Ignasius SHS has developed phisically. With good cooperation
between the principal and the leader of YPSM, at last they could build new and permanent
classrooms, compliting the learning teaching facilities, and proportional parking area. Based the
data, the change is not only happens phisically, but also on the system. This is proved by notula,
the minutes of meetings, researcher got from administration office.Second, the most important
factor about change happens in Ignasius SHS is management by principle. The principle has done
planning, coordinating, and also evaluating all programs. The principle also made good
cooperation with all stakeholders so Ignasius SHS can reach that achievement. Third, changes
happen in Ignasius SHS significantly influence teachers achievement. When principle doing open
management and focusing on better performance, it raises people trust. The people will send their
children to Ignasius year by year. As a result, management has better capability to pay teachers
salary.
Keywords: Change Management, Performance Improvement, Teachers

Manajemen perubahan merupakan suatu Nasional dengan diundangkannya UU Nomor


proses atau tindakan yang dilakukan seseorang 20 Tahun 2003. KBK (Kurikulum 2004)
untuk mengelola, menggarap, menerapkan disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat
segala bentuk perubahan yang terjadi dalam Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekarang
organisasi dengan harapan mendapatkan hasil muncul yang baru lagi, yakni Kurikulum 2013.
yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam Perubahan ini terjadi juga dalam aspek
pelaksanaannya diperlukan pengawasan yang pengelolaan lembaga persekolahan.Misalnya:
intensif dari pengelolanya. Dalam dunia pengelolaan manajemen sekolah, kurikulum,
pendidikan, perubahan demi perubahan selalu proses pembelajaran, pendidik dan tenaga
terjadi. Mulai dari perubahan peratuan kependidikan, sarana dan prasarana dan
pemerintah mengenai Sistem Pendidikan pengelolaan peran serta masyarakat dan
komite sekolah. Salah satu tanggung jawab diangkat menjadi guru tetap yayasan (latar
pemimpin di suatu organisasi adalah belakang pendidikan tidak sesuai).
mewujudkan perubahan. Perubahan merupakan Hal ini menarik untuk diteliti, perubahan
kebutuhan mutlak bagi perkembangan lembaga yang cepat walaupun guru honor yang
pendidikan. terbanyak namun dalam waktu singkat mampu
Pada tahun 2006, SMA St. Ignasius memperoleh nilai “akreditasi A”. Dalam ujian
mendapat kesempatan diakreditasi untuk nasional, lomba-lomba mata pelajaran mereka
kalipertama setelah dikelola YPSM. Nilai yang dapatmenyaingi sekolah-sekolah negeri maupun
diperoleh adalah “A”. Perubahan cukup cepat swasta yang terkenal di Kota Singkawang.
dalam jangka 4 tahun bisa memperoleh nilai Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
akreditasi A. Pada hari Senin 4 November perubahan, bagaimana proses dan siapa-siapa
2013, peneliti kembali mewawancarai 3 (tiga) yang mendukung perubahan yang terjadi,
guru senior, yakni Dra. Sudalinah, Dra. merupakan komponen yang ingin peneliti
Katarina, dan Ari Saroso, S.Ip. yang pernah ketahui melalui penelitian ini.
mengabdi pada Yayasan P3GK. Dua orang guru Berdasarkan data yang diperoleh peneliti
tersebut (Katarina dan Sudalinah) mengatakan terlihat bahwa banyak perubahan yang terjadi di
bahwa SMA St. Ignasius ketika itu SMA Santo Ignasius. Perubahan terjadi tidak
berstatus“diakui” saja. Namun, satu orang hanya bidang sarana prasarana tapi juga dari
mangatakan bahwa SMA St. Ignasius ketika di segi prestasi siswa bidang akademik dan
bawah pengelolaan Yayasan P3GK pernah nonakademik. Setiap tahun jumlah siswa
berstatus“disamakan” kemudian menurun bertambah atau meningkat. Tidak semua
menjadi “diakui”. pendaftar bisa ditampung karena ruang kelas
Pada tahun 2009 SMA Santo Ignasius dalam proses penambahan dan perbaikan,
diakreditasi kembali untuk kedua kalinya, dan secara khusus pada tahun 2011 hingga tahun
tetap mendapatkan nilai yang terbaik, yaitu A. 2013 akhir. Pembangunan ruang kelas baru
Pada waktu akreditasi yang kedua, gedung selesai pada awal tahun 2014.
sudah dibangun 75%, ruang-ruang yang sangat Siswa yang belajar di SMA Santo
dibutuhkan (perpustakaan, lab IPA, WC, aula, Ignasius tidak hanya berasal dari kota
ruang guru, dan ruang kepala sekolah) sudah Singkawang, tapi ada juga yang berasal dari
selesai dibangun namun belum dicat. Keadaan luar kota bahkan boleh dikatakan hampir
tenaga pendidik dan kependidikan mendukung seluruh kabupaten yang ada di Kalimantan
proses pembelajaran. Jumlah tenaga pengajar Barat. Data ini didapat dari tenaga administrasi
saat ini sebanyak 42 orang, Guru Tetap (TU) yang disetujui oleh kepala sekolah pada
Yayasan sebanyak 7 orang, yang sudah tanggal 8 dan 10 Maret 2014. Oleh karena itu,
sertifikasi 5 orang honorer sebanyak 35 orang. peneliti sangat tertarik untuk meneliti sekolah
Yang terbanyak adalah guru honorer. Di antara ini khususnya untuk mengetahui lebih dalam
guru honorer ini ada yang menjalani masa tentang perencanaan perubahan, aspek yang
percobaan untuk menjadi guru tetap yayasan, direncanakan, kinerja tenaga pendidik dan
ada pula yang ingin mengabdikan diri sampai faktor-faktor yang mendukung dan
pensiun karena tidak memenuhi syarat untuk menghambat perubahan yang terjadi di SMA
Santo Ignasius Singkawang.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian kualitatif adalah hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
metode penelitian yang digunakan untuk makna dari pada generalisasi (Sugiyono
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, 2013:1).
(sebagai lawannya adalah eksprimen) di mana Penelitian ini menggunakan jenis
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik penelitian Studi Kasus. Penelitian jenis studi
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi kasus biasa digunakan untuk meneliti hal-hal
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan yang terkait dengan ilmu sosial. Penelitian studi
kasus bertujuan menjelaskan dan memahami Dalam penelitian ini, peneliti sebagai
objek yang diteliti secara khusus sebagai suatu instrumen utama dalam teknik pengumpulan
kasus. Peneliti menggali pandangan dan data primer dan sekunder. Dalam pengumpulan
pengalaman kepala sekolah, guru, serta siswa data primer dapat juga digunakan instrumen
SMA Santo Ignasius Singkawang guna lain guna memperoleh sumber data melalui
mendapatkan data atau informasi yang pengamatan, pedoman wawancara, observasi,
berkenaan dengan manajemen perubahan yang semuanya itu didokumentasikan dalam catatan
dilakukan kepala sekolah guna meningkatkan di lapangan serta alat bantu lain seperti foto,
kinerja tenaga pendidik. Fenomena-fenomena rekaman, dokumen, sebagai subjek penelitian.
yang ada dan ditemukan di lapangan juga dapat Kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai
dipergunakan untuk memperoleh data atau peneliti oleh subjek atau informan.Data
informasi terhadap masalah yang sedang sekunder yang digunakan untuk mendukung
diteliti. data primer diperoleh melalui studi kepustakaan
Dalam penelitian ini peneliti bertindak seperti literatur/referensi yang terkait dan
sebagai instrumen kunci, sekaligus pengumpul dokumen yang relevan dengan penelitian ini.
data. Instrumen selain manusia, peneliti juga Sebagai instrumen dalam penelitian ini,
menggunakan pedoman wawancara, observasi, peneliti hadir langsung ke lapangan untuk
catatan lapangan serta alat bantu lain seperti mengumpulkan data, mengolah data dan
foto, rekaman, dan dokumen, tetapi fungsinya mengecek keabsahan data yang didapat.
terbatas sebagai pendukung, tugas peneliti Peneliti melakukan wawancara dengan para
sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran guru, staf tata usaha, dan kepala sekolah.Selain
peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif itu, peneliti mengadakan pengamatan secara
sangat penting atau mutlak diperlukan. langsung untuk kepentingan penjelajahan data
Menurut Nasution dalam Sugiyono yang diperlukan.
(2013:60), dalam penelitian kualitatif, tidak ada Kehadiran penelitidi lapangan digunakan
pilihan lain daripada menjadikan manusia untuk datang ke ruang Tata Usaha mencari data
sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya tentang kondisi staf pengajar dan data-data
adalah bahwa, segala sesuatunya masih perlu guru, serta dokumentasi supervisi dan laporan
dikembangkan sepanjang penelitian. Dalam pelatihan bagi tenaga pendidik. Peneliti juga
keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas melakukan wawancara dengan wakil kepala
itu, hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu- sekolah serta beberapa orang guru senior yang
satunya yang dapat mencapainya. sudah mengajar sebelum sekolah ini diserahkan
pengelolaannya kepada YPSM.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan melalui penelitian bersifat terbuka dan alamiah, maka
pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. peneliti perlu melakukan kesepakatan bersama
Selama tiga hari, mulai tanggal 24 Mei hingga Kepala SMA Santo Ignasius agar ketika peneliti
26 Mei 2016, peneliti datang ke lokasi tiba di lokasi penelitian tidak mengganggu
penelitian, SMA Santo Ignasius Singkawang, jalannya belajar-mengajar.
untuk melakukan wawancara dan pengamatan, Hari Selasa tanggal 24 Mei 2016, peneliti
serta meminta data-data yang berkenaan dengan datang ke lokasi penelitian, SMA Santo
pengelolaan perubahan yang dilakukan oleh Ignasius Singkawang, pukul 07.05 WIB.
kepala sekolah. Peneliti diterima kepala sekolah, lalu sejenak
Sebelumnya, peneliti telah terlebih berbincang untuk merancang urutan wawancara
dahulu mengadakan komunikasi lewat telepon dengan guru-guru tanpa harus mengganggu
dengan kepala sekolah untuk meminta izin tugas mereka, mendidik dan mengajar para
penelitian sekaligus bertanya jawab soal teknis siswa. Daftar urutan wawancara pun selesai.
pengambilan data dan pengamatan. Karena
Kepala sekolah mengisahkan kondisi jika terdapat hal yang tidak sesuai dengan
awal beliau menjadi kepala sekolah, saat masa aturan yang ada,” jelasnya.
transisi dimulai. Sebagian dari cerita tersebut, Peneliti berbincang mengenai berbagai
peneliti pernah melihat langsung. Karena, pada hal yang narasumber alami selama bekerja di
saat itu, peneliti bertugas sebagai kepala di SMA Santo Ignasius, hingga bel waktu istirahat
SMP Pengabdi yang letaknya berdampingan berbunyi. Secara garis besar, ia memang harus
dengan SMA Ignasius. Beliau menemukan berusaha keras menyesuaikan diri dengan kultur
hambatan atau resistensi dari para guru senior di SMA Ignasius. Agar bisa menjadi contoh
pada awal beliau mendapat SK sebagai kepala bagi para siswa, maka ia pun harus selalu
sekolah. Kekecewaan para guru tersebut dapat disiplin dan terus bersemangat belajar.
dimaklumi. Mereka lebih senior, lebih Menurutnya, siswa SMA Santo Ignasius sangat
berpengalaman, bahkan mungkin lebih berjiwa kritis.
pemimpin. Narasumber kedua merupakan guru
Namun demikian, persoalan siapa yang bidang studi Sosiologi yang sudah mengajar di
diberi tugas oleh yayasan, tentu kewenangan SMA Santo Ignasius ketika dikelola Yayasan
yayasan. Beliau tidak menghiraukan soal P3GK. Pertanyaan awal, peneliti bertanya
penolakan tersebut. Beliau berfokus dengan tentang keadaan sekolah ketika masih dikelola
perencanaan program sebagai kepala sekolah, yayasan P3GK. Narasumber menjawab bahwa
membangun sebuah harapan: SMA Santo pada saat itu pembelajaran berlangsung dengan
Ignasius yang baru, yang lebih unggul dari baik. Ada supervisi, pembinaan, serta evaluasi
sekolah lain di Kota Singkawang. Pelan-pelan, berlangsung dengan sangat baik. Demikian pula
guru-guru yang berseberangan satu demi satu dengan prestasi siswa. Pada saat itu, SMA
mengundurkan diri. Ada pula yang sengaja Santo Ignasius sering menjuarai berbagai lomba
pelan-pelan dikurangi tugasnya, digantikan dan memiliki prestasi akademik.
dengan yang lebih muda dan bisa bekerja sama. Jawaban tersebut berbeda informasi yang
“Saya alumni SMA Santo Ignasius. Dulu, peneliti dapatkan dari beberapa orang guru
sekolah ini favorit. Terunggul bila senior di SMP Pengabdi dan masyarakat yang
dibandingkan dengan sekolah lain. Tetapi, saat tinggal di belakang sekolah. SMP Pengabdi
ini harapan masyarakat terhadap dunia terletak di depan SMA Santo Ignasius. Maka,
pendidikan sudah jauh berbeda. Maka, sekolah tidak heran jika para guru SMP Pengabdi juga
harus menyesuaikan dengan kebutuhan melihat bahkan mengamati keadaan SMA Santo
masyarakat tersebut. Termasuk soal kualitas Ignasius saat itu. Menurut sumber di SMP
guru,” jelas kepala sekolah. Saat ini, boleh Pengabdi, siswa SMA Ignasius tergolong nakal.
dikatakan bahwa pada umumnya para guru di Beberapa orang siswa tampak santai di warung
SMA Santo Ignasius Singkawang memiliki kopi depan SMP Pengabdi, saat jam belajar
semangat kerja yang baik. berlangsung. “Beberapa kali saya mendengar
Menurut narasumber pertama, kondisi informasi perkelahian baik dengan sesama
sekolah saat ini sangat baik. Terlebih soal siswa SMA Santo Ignasius maupun dengan
bangunan fisik, ia menganggap bangunan siswa sekolah lain,” jelasnya.
sekolah sudah lebih baik daripada sekolah lain. Peneliti bertanya tentang informasi yang
Demikian halnya dengan sarana dan prasarana. diketahui oleh narasumber tentang alasan
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, YPSM berkenan mengambil alih SMA Santo
sarana sudah mengalami kemajuan. Mengenai Ignasius. Narasumber menjawab bahwa
kinerja guru, ia mengatakan bahwa kepala bangunan SMA Santo Ignasius yang dikelola
sekolah berperan besar untuk meningkatkan oleh Yayasan P3GK berdiri di atas tanah milik
kinerja guru. “Garis besar, kinerja guru juga YPSM. Oleh karena itu, ada perjanjian yang
mengalami kemajuan. Kepala sekolah selalu mengikat tentang peminjaman itu. Setelah
memberi motivasi kepada guru, mengadakan perjanjian selesai, maka YPSM melanjutkan
pelatihan, dan melakukan teguran kepada guru operasional SMA Santo Ignasius. Pertanyaan
selanjutnya mengenai kondisi awal ketika SMA
Santo Ignasius Singkawang dikelola oleh sekolah menjelaskan bagaimana kondisi
YPSM. Narasumber menjawab bahwa kondisi sesungguhnya keadaan SMA Santo Ignasius
lebih baik. Terutama soal penggajian, ada ketika masih dikelola Yayasan P3GK. Menurut
aturan yang jelas. Berbagai sistem pengelolaan kepala sekolah, pada saat itu, beliau masih
sekolah juga mengalami peningkatan. “Kepala menjadi guru di SMP Pengabdi Singkawang.
sekolah sangat menekankan peningkatan Kepala sekolah merupakan alumni SMA Santo
kinerja guru. Dalam supervisi maupun rapat, Ignasius yang saat itu dikelola Yayasan P3GK.
kepala sekolah selalu menegaskan agar guru Jadi, beliau tahu persis bagaimana pengelolaan
tidak pernah berhenti belajar. Kepala sekolah sekolah dan suasana pembelajaran di sekolah
mengkondisikan agar guru yang mengajar tersebut. Secara fisik, ruang kelas dalam
bidang studi yang sama saling memberi kondisi memprihatinkan. Jendela dalam
masukan, sehingga kekurangan yang dimiliki keadaan rusak, dek banyak yang sudah rapuh,
bisa diperbaiki,” jelasnya. dan bangku belajar siswa telah rusak. Sistem
Masih dalam konteks perubahan kinerja kepegawaian tidak jelas. Para siswa sulit diatur.
guru, narasumber menjelaskan bahwa faktor Bahkan para siswa cenderung mengatur
yang memengaruhi perubahan kinerja guru sekolah.
adalah kesejahteraan. Menurut narasumber, Pada wawancara pertama di hari kedua
faktor utama perubahan kinerja adalah faktor ini, peneliti mewawancarai KD (guru Kimia),
eksternal uang yang dihasilkan atau didapat. NK (guru Fisika), dan KP (guru Sejarah).
Narasumber tidak menjelaskan bahwa ada Ketiganya merupakan guru yang tidak
faktor internal untuk melakukan perubahan mengalami situasi masa transisi. Secara umum,
kinerja ke arah yang lebih baik. mereka membandingkan dengan kondisi
Wawancara berikutnya peneliti lakukan sekolah negeri yang ada di Kota Singkawang.
terhadap tiga orang sekaligus. Tiga orang guru Mereka berpendapat bahwa sarana dan
muda ini tidak mengalami masa transisi sekolah prasarana di SMA Santo Ignasius untuk
dari pengelolaan Yayasan P3GK ke YPSM. mendukung kegiatan KBM sudah lebih dari
Peneliti bertanya hal yang sama dengan cukup. Menurut KP, sarana dan prasarana
narasumber sebelumnya. Secara prinsip, guru- semakin lengkap dari tahun ke tahun.
guru muda ini memiliki kemampuan “Permasalahannya, belum semua guru
menyesuaikan diri yang baik. Mereka merasa memanfaatkan sarana tersebut dengan optimal,”
nyaman dengan segala perencanaan kerja jelas KP.
sekolah. “Sejauh ini kepala sekolah telah NK menambahkan bahwa kepala sekolah
memberi teladan yang baik. Menunjukkan merancang pengembangan sarana maupun
semangat bekerja yang baik, serta membimbing prasarana dari waktu ke waktu. “Dalam rapat
para guru untuk meningkatkan kinerja. Yang guru, kepala sekolah sering menyampaikan
saya tahu, sekolah memiliki target peningkatan tentang sarana dan prasarana yang hendak
prestasi siswa dalam hal akademik (UN) dan diadakan. Tidak lama lagi, sekolah akan
berbagai lomba,” jelas guru olahraga tersebut. merenovasi WC siswa yang sudah kurang layak
Wawancara terakhir yang dilaksanakan lagi,” jelas NK.
pada tanggal 24, adalah wawancara dengan Menurut KD, setiap pengembangan
narasumber staf TU. Staf TU telah memberikan (perubahan) yang terjadi di sekolah merupakan
data-data prestasi sekolah, para guru, dan para bentuk kerjasama antara seluruh warga sekolah,
siswa. Peneliti dapat melihat perkembangan yayasan, dan orang tua siswa. “Demikian
prestasi dari waktu ke waktu. Dari pagi hingga halnya dengan peningkatan kinerja guru, kepala
siang, peneliti berhasil melakukan wawancara sekolah rutin melakukan supervisi guna
dengan enam orang guru dan tiga staf TU. memotivasi para guru untuk bekerja lebih baik
Pada esok harinya, tanggal 25 Mei 2016, lagi,” jelasnya.
peneliti kembali melakukan wawancara. Wawancara dan pengamatan pada hari
Peneliti menjumpai kepala sekolah pukul 07.15 kedua, peneliti akhiri dengan perbincangan
menit. Dalam wawancara tersebut, kepala singkat mengenai pengamatan peneliti perihal
semangat guru-guru muda. Kepala sekolah lebih efektif. Siswa juga semakin nyaman
menjelaskan bahwa guru-guru muda, pada dalam belajar,” kata guru muda tersebut.
umumnya memiliki energi dan kreativitas yang CC menambahkan, bahwa dengan
baik. “Namun perlu dikondisikan serta kontrol adanya supervisi dan evaluasi dalam rapat-rapat
yang berkelanjutan agar energi dan kreativitas yang diselenggarakan, membuat dirinya mudah
mereka benar-benar bermanfaat bagi siswa,” mengevaluasi diri dan membuat perencanaan
jelasnya. pribadi. “Ketika mendapat masukan dan kritik
Hari ketiga, tanggal 26 Mei 2016, yang membangun, saya selalu bersyukur.
peneliti berjumpa dengan CC (guru Bahasa Karena justru hal itu yang membuat saya
Indonesia), TT (guru Agama), RM (guru mengerti segala kekurangan yang ada,”
sejarah), dan TR (guru Mandarin). Mereka jelasnya.
adalah guru-guru yang belum lama bergabung Tanggal 30 Mei 2016, peneliti kembali
dengan SMA Santo Ignasius Singkawang. ke lokasi penelitian. Peneliti mengamati
Guru-guru muda tersebut tidak mengetahui aktivitas dari awal kehadiran guru hingga
secara langsung perubahan sekolah ketika pembelajaran berakhir. Setelah memarkir
dikelola yayasan P3GK hingga transisi dikelola kendaraan, para guru mengisi daftar hadir yang
YPSM. ada di meja piket. Guru piket sudah hadir lebih
Menurut TT, pada prinsipnya, sekolah awal daripada guru-guru yang lain. Ia harus
akan mengalami perubahan sesuai tuntutan menyiapkan daftar hadir guru dan karyawan.
zaman. “Jelas berbeda keadaan dulu dan Dari daftar hadir guru tersebut akan tampak
sekarang. Kita tidak bisa membanding- guru-guru yang tidak hadir tepat waktu. Jika bel
bandingkan begitu saja antara sekolah ketika masuk sekolah berbunyi dan ada guru yang
dikelola P3GK dan saat dikelola YPSM. belum hadir, maka guru piket akan memberikan
CC sependapat dengan TT. Namun, ia penugasan kepada siswa sembari menunggu
berpendapat bahwa perubahan yang guru yang bersangkutan hadir.
direncanakan akan lebih cepat terjadi bila Pada tanggal 24 Juli 2017, pada waktu uji
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi kelayakan peneliti mendapat masukan positif
dengan sendirinya. “Saya memang tidak tahu guna pendalaman penelitian ini. Antara lain,
detail perencanaan pengembangan sekolah yang perencanaan perubahan yang leih spesifik
dilakukan oleh kepala sekolah. Akan tetapi, terkait peningkatan kinerja pendidik, baik
saya yakin SMA Ignasius dapat mewujudkan aspek-aspek yang direncanakan, pelaksana
banyak perubahan, khususnya secara fisik, teknis perubahan, faktor pendukung dan
karena ada perencanaan,” jelasnya. penghambat, serta perubahan-perubahan apa
Senada dengan CC, RM mengatakan yang terjadi pada kinerja tenaga pendidik.
bahwa perubahan yang terjadi di SMA Ignasius Tanggal 25 Juli, hari Selasa, peneliti
bukan hanya pada fisik gedung saja, tapi juga kembali ke lokasi penelitian untuk melakukan
dari segi pelayanan para guru. Kepala sekolah wawancara. Wawancara pertama peneliti
dan wakilnya memiliki program supervisi. “Ini lakukan dengan narasumber kepala sekolah.
bertujuan agar kemampuan guru dalam Dalam kesempatan itu, beliau kembali
mengajar semakin berkembang. Berubah ke menyajikan catatan hasil pertemuan rutin
arah yang lebih baik,” ungkapnya. bersama guru, sejak beliau memimpin sekolah
Peneliti melanjutkan pertanyaan seputar tersebut. Secara garis besar, beliau menegaskan
perubahan yang telah terjadi atau dialami diri bahwa untuk membangun kultur sekolah yang
sendiri dan dampak perubahan tersebut bagi disiplin, berintegritas, dan menjamin kualitas,
warga sekolah. TR menjawab bahwa perubahan membutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun.
sarana dan prasarana jelas berpengaruh pada Para guru yang tidak mampu dan mau
semangan kerja guru dan motivasi belajar berjalan ke arah yang dituju pasti
siswa. “Secara tidak langsung, sarana belajar mengundurkan diri. Sementara itu, para guru
yang semakin lengkap membuat pembelajaran pengganti yang masih muda dan mampu
menyesuaikan diri dengan arah perubahan
berdatangan. “Mula-mula memang ada memaparkan hasil supervisi yang dirancangnya
kekhawatiran jika menemui kesulitan dalam bersama kepala sekolah. “Setelah beberapa kali
menemukan guru pengganti. Namun, setelah diselenggarakan pelatihan secara periodik yang
sekolah semakin dikenal, maka calon-calon ditindaklanjuti dalam supervisi, para guru
guru mulai berdatangan, ingin bergabung merasa nyaman dengan kebersamaan yang
dengan sekolah ini,” jelasnya. dibangun khususnya dalam konteks belajar
Pukul 09.30. WIB, peneliti bersama. Supervisi tidak lagi dipandang
berkesempatan mewawancarai guru bahasa semata-mata sebagai penilaian atasan, namun
Inggris yang saat itu diberi tugas tambahan juga ajang komunikasi, ruang untuk berdiskusi,
menjadi wakil bidang kurikulum. Beliau dan saling memperbaiki,” jelasnya.

Pembahasan

Perencanaan Perubahan di SMA Santo Ignasius masih beroperasi dan berkembang


Ignasius Singkawang sesuai zaman. Kedua, bangunan serta para guru
Jika dihitung dari awal mula berdiri telah tersedia, meski bangunan harus direnovasi
hingga alih kelola, SMA Santo Ignasius mengingat usia dan kondisi yang kurang
Singkawang telah berusia lebih dari dua puluh mendukung. Ketiga, lokasi ada di wilayah milik
tahun. Usia yang cukup dewasa dan banyak yayasan. Namun, pada saat itu, dana untuk
menghasilkan alumni. Tidak sedikit alumni operasional tahun pertama SMA Santo Ignasius
SMA Santo Ignasius yang telah bekerja sebagai Singkawang setelah dikelola YPSM, tidak ada.
guru dan dosen. Sebagai insan pendidikan yang Yayasan yang lama tidak meninggalkan kas
memahami benar perkembangan dunia sama sekali kepada YPSM.
pendidikan saat itu, mereka (dosen, guru, serta Namun demikian, berkat doa kuat dan
masyarakat yang peduli dengan SMA Santo usaha yang giat, SMA Santo Ignasius
Ignasius kala itu) memberikan masukan guna Singkawang tetap beroperasi meski yayasan
perkembangan sekolah ke arah yang lebih baik. harus berusaha mencarikan dana. Dengan
Seiring dengan berakhirnya kontrak keyakinan yang teguh dan kerja sama yang
lokasi sekolah, maka beberapa pemerhati SMA baik, Bapak Drs. Titus Pramana, M.Pd. (waktu
Santo Ignasius menyampaikan harapan agar itu kepala SMA N 3 Singkawang) dipercaya
SMA Santo Ignasius Singkawang “diambil” yayasan untuk memimpin selama masa transisi.
YPSM, pemilik lahan di mana bangunan SMA Tidak lama kemudian, pimpinan YPSM
Santo Ignasius berdiri. Alih kelola pun terjadi. menunjuk Ibu Dra. Lusiana Lidwina, M.M.,
Ini merupakan moment yang baik untuk sebagai kepala sekolah. Sebagai seorang alumni
melakukan perubahan sistem pengelolaan SMA Santo Ignasius Singkawang, beliau ingin
sekolah guna memenuhi harapan masyarakat. mengembalikan bahkan meningkatkan citra
Yayasan Pengabdi untuk Manusia sekolah di kalangan masyarakat Singkawang.
(YPSM) menyambut gagasan baik untuk Beliau menyadari bahwa untuk melakukan
melanjutkan operasional SMA Santo Ignasius perubahan-perubahan tidak mungkin dilakukan
bukan tanpa pertimbangan. Pertama dan seorang diri. Maka, beliau memerlukan tim
terutama, masyarakat berharap SMA Santo yang kompeten dan solid.

Aspek-aspek yang Direncanakan Kepala khususnya tenaga pendidik dan sarana


Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru prasarana yang menjadi kebutuhan bagi guru
di SMA Santo Ignasius Singkawang dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar.
Berdasar hasil wawancara, peneliti Langkah pertama, beliau melakukan
menangkap kesan bahwa sejak tahun pertama assesment atau penilaian terhadap sumber daya
bertugas, kepala sekolah sudah menyusun tenaga pendidik yang dimiliki saat itu. Bukan
berbagai perencanaan. Dua hal yang menjadi pembangunan fisik yang menjadi prioritas
prioritas. Yakni, sumberdaya manusia, terdekat saat itu, melainkan tim yang kompeten
dan solid. Beliau mengajak guru-guru muda dan Singkawang menunjuk Bapak Suparman
potensial untuk bekerja di luar jam mengajar sebagai wakil bidang kurikulum, dan Bapak
guna melakukan rencana kerja. Langkah Hari Murty sebagai wakil bidang kesiswaan
berikutnya, dalam pertemuan-pertemuan khusus sekaligus pembina OSIS. Dibantu Pak Parman,
bersama guru-guru (beberapa kali diadakan kepala sekolah merencanakan pengembangan
pada malam hari), kepala sekolah memaparkan dalam aspek kompetensi guru. Sedangkan Pak
rencana-rencana yang terbagi menjadi rencana Hary menyusun rencana pengembangan bagi
jangka pendek (1 tahun), rencana jangka para siswa. Pada saat itu, hampir separuh dari
menengah (5 tahun), dan jangka panjang (15 jumlah guru yang ada belum mampu
tahun). Hingga saat ini, pertemuan untuk mengoperasikan komputer. Di bawah
membahas rencana kerja tahunan masih koordinasi kepala sekolah, Pak Parman
berlangsung secara konsisten. Dalam menyelenggarakan pelatihan mengoperasikan
pertemuan-pertemuan ini kepala sekolah program microsoft word. Sasaran kegiatan ini
memberi ruang kepada para guru untuk adalah para guru yang belum menguasai
memberi saran dan kritik yang membangun. komputer.
Tercatat dalam dokumentasi, saat Kegiatan tersebut dilakukan dalam
menghadapi perubahan kurikulum 2004 (KBK), beberapa tahap. Pada umumnya, guru-guru
kepala sekolah mengundang pengawas sekolah muda lebih cepat menangkap dan lebih dulu
dari kantor Dinas Pendidikan guna terampil. Bahkan, lebih menggembirakan lagi,
mengarahkan perencanaan yang sesuai dengan beberapa guru membeli perangat komputer
program pemerintah. Bahkan, pada tahun 2005, jinjing dan alat cetak (printer). Pada tahun
sekolah pernah menghadirkan narasumber dari ajaran 2007/2008, para guru yang
Tim Kurikulum Nasional. Kepala sekolah mengumpulkan perangkat bersama softcopy
berharap, dengan menghadirkan narasumber mendapat sejumlah dana sebagai pengganti
yang tepat akan berdampak pada efektivitas dan kertas dan ongkos cetak dari kepala sekolah.
efisiensi aspek-aspek yang direncanakan. Beberapa guru yang masih menyusun perangkat
Pertemuan-pertemuan terkait secara manual akhirnya termotivasi untuk
perencanaan dilakukan kembali saat program menyusun perangkat menggunakan komputer
jangka pendek selesai ataupun program yang juga. Tahun 2008/2009, seluruh guru sudah
dilaksanakan mengalami kendala besar. menyusun perangkat menggunakan komputer.
Pertemuan-pertemuan tersebut dimaksudkan Tahun 2010, pelatihan komputer bagi
sebagai bentuk evaluasi dan penentuan rencana guru dilaksanakan dengan materi power point.
berikutnya. Sebagai contoh, program pelatihan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
penyusunan perangkat dan penulisan soal kreativitas guru dalam menyusun bahan ajar.
berbasis kurikulum KBK dan kurikulum 2006 Pada saat itu, sekolah baru memiliki dua LCD
(pengembangan KBK) sempat dihentikan proyektor. Jadi tidak setiap saat para guru dapat
ketika muncul wacana perubahan kurikulum. melaksanakan pembelajaran menggunakan
Kemudian, kepala sekolah memfokuskan pada powerpoint. Akibatnya, sebagian guru lebih
program lain yakni penulisan bahan ajar. memilih bahan ajar yang konvensional.
Berdasarkan hasil supervisi tahun lalu, kepala Perencanaan pengembangan kompetensi siswa
sekolah mengevaluasi bentuk-bentuk penilaian juga dilakukan secara masif. Pak Hary, wakil
yang dirancang guru, baik penugasan, penilaian bidang kesiswaan yang menguasai jaringan
harian, tengah semester, maupun akhir komputer, berkoordinasi dengan kepala sekolah
semester. Kepala sekolah berkomunikasi untuk mengoptimalkan laboratorium komputer.
dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum Pada saat itu, spek komputer sekolah sudah
merancang pelatihan terkait penyusunan soal. tidak lagi dipandang sesuai dengan kebutuhan.
Kepala sekolah menyadari bahwa Komputer-komputer yang ada harus di-upgrade
membuat perubahan tidak semudah yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum pelajaran
dibayangkan. Oleh karenanya, beliau membuat TIK.
skala prioritas. Kepala SMP Santo Ignasius
Dalam aspek pembangunan fisik gedung, peneliti meyakini bahwa baik secara fisik
kepala sekolah memulai dengan hal-hal kecil bangunan sekolah maupun proses
yang tidak membutuhkan banyak biaya seperti penyelenggaraan pendidikan di SMA Santo
taman dan lahan parkir. Sementara itu, gedung, Ignasius Singkawang mengalami
aula, ruang kelas, laboratorium, perpustakan, perkembangan atau perubahan yang
toilet, dan kantor dilakukan secara bertahap. diupayakan.
Mencermati data-data yang peneliti temukan,
Perubahan secara fisik telah berjalan kepala sekolah berharap para guru
sejak tahun 2003. Berangsur-angsur komponen meningkatkan ketepatan waktu dalam
sekolah antara lain: kepala sekolah, yayasan, kehadiran, pengumpulan administrasi, dan
dan orang tua, bahu-membahu mengadakan peningkatan kapasitas guru dalam mengajar.
renovasi gedung sekolah. Tentu perubahan Kedua, tahap jangka menengah. Dalam jenjang
secara fisik saja tidak cukup. Sekolah ini, kepala sekolah berharap agar para guru
mengupayakan optimalisasi pelayanan mampu menghasilkan bahan ajar yang sesuai
pendidikan. Oleh sebab itu, sebagai ujung dengan kondisi siswa. Melalui bahan ajar ini,
tombak, para guru dilatih atau diikutkan IHT siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar
(In House Trainning). Dalam rapat kerja, dengan sungguh-sungguh. Jenjang terakhir
kepala sekolah membagi perubahan sekolah adalah tahap jangka panjang. Pada tahap ini,
dalam tiga jenjang atau tahap yang berbeda. sekolah menargetkan tahun depan, segala
Pertama, tahap jangka pendek. Pada jenjang ini, bangunan gedung selesai dan beralih pada WC.

Perubahan Peningkatan Kinerja Tenaga tujuan yang hendak dicapai. Tim tersebut
Pendidik di SMA Santo Ignasius merancang kegiatan yang hendak dilakukan
Singkawang. guna mencapai perubahan. Sesuai rencana, tim
Menurut pendapat guru-guru yang kemudian melaksanakan tahap-tahap kegiatan.
menjadi narasumber dalam wawancara yang Sementara itu, kepala sekolah mengontrol tiap-
dilakukan peneliti, kepala sekolah telah tiap tahap di atas. Pada akhir tahap, evaluasi
menunjukkan perubahan ke arah yang semakin bersama dilakukan guna merancang tahap
baik dan terbuka dalam melakukan pengelolaan selanjutnya. Demikian selanjutnya,
sekolah. Rapat koordinasi yang rutin dilaksanakan, evaluasi, mengulang pada
dilaksanakan dan supervisi individual maupun rencana baru lagi. Proses yang panjang dan
klasikal yang juga dilaksanakan secara periodik berulang hinggameraih tujuan yang baru.
merupakan indikator perubahan manajemen Berbagai perubahan yang dicapai sekolah
yang ada di sekolah. Memperhatikan semangat berkorelasi positif dengan siswa baru yang
kerja para guru SMA Santo Ignasius, peneliti diterima. Selain kuantitas, kualitas siswa pun
melihat perubahan kedisiplinan, terutama saat lebih baik dari tahun ke tahun. Rata-rata UN
masuk kelas pada jam pertama. Para guru, juga meningkat. Kalaupun terjadi penurunan
setelah bel berbunyi, selalu bersegera menuju nilai rata-rata ujian nasional, bukan berarti
kelas untuk memulai pelajaran. Menurut salah hanya disebabkan oleh unsur intake siswa.
seorang guru, jika ada guru yang mengajar di Telah menjadi evaluasi, perubahan kurikulum
jam pertama tidak bersegera menuju kelas akan dan kesiapan guru, juga menjadi faktor yang
ditegur kepala sekolah. Hal ini dapat dimaknai memengaruhi.
bahwa kepala sekolah melakukan kontrol Perubahan juga berdampak terhadap
terhadap para guru dan memberikan evaluasi proses belajar mengajar yang lebih efektif. Para
jika tidak berjalan sesuai harapan. guru dimudahkan dalam mengajar, para siswa
Perubahan yang saat ini diraih juga merasa dimudahkan dalam memahami
merupakan hasil proses yang panjang. Kepala materi ajar.
sekolah menjelaskan, bahwa ia bersama para Kedisiplinan guru semakin meningkat. Sistem
guru mengidentifikasi hal-hal yang mendesak koordinasi dan evaluasi kerja yang berlangsung
dan penting untuk dilakukan perubahan beserta secara rutin, membuat para guru membiasakan
diri berjalan mengikuti aturan yang ada. seluruh guru yang ada. Para suster yayasan juga
Kebiasaan disiplin dan kerja keras, semakin memegang peranan penting. Yayasan, beberapa
lama akan mengkristal menjadi karakter. kali, mendapat donasi dari kolega baik yang
Berbagai perubahan yang dilaksanakan berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
secara bersama-sama dalam sebuah tim. Kepala Komunikasi yang baik antara pelaksana unit
sekolah bertindak sebagai penanggung jawab. sekolah dengan yayasan membuat berbagai
Secara teknis, beliau dibantu wakil kepala rencana perubahan dapat berlangsung dengan
sekolah bidang kesiswaan dan kurikulum, serta lancar.
Yayasan, pelaksana teknis unit sekolah proses perubahan. Proses perubahan ini perlu
yang dipimpin kepala sekolah, masyarakat, dan dilakukan bersama dalam sebuah tim yang
para siswa sebagai subjek pendidikan solid. Tim akan terganggu jika ada bagian yang
merupakan tim perubahan ke arah yang lebih tidak terlibat aktif. Beberapa guru senior dan
baik. Meski memiliki peran masing-masing, staf, serta tim pengembang perlu dilibatkan
mereka merupakan bagian terpenting dalam secara aktif.
akan menjadi faktor pendukung dalam menjaga
Faktor Pendukung dan Penghambat proses perubahan ke arah yang disepakati
Perubahan di SMA Santo Ignasius bersama.
Singkawang. Yang terpenting, komitmen bersama
Pada tahap awal kepala sekolah untuk maju bersama harus terbentuk. Keinginan
menyampaikan rencana perubahan yang hendak untuk belajar harus terus berkembang. Jika
dicapai. Beliau telah mempelajari benar, apa hanya beberapa orang yang memiliki komitmen
atau siapa saja yang menjadi sasaran perubahan, untuk berubah, maka yang lain akan cenderung
berikut dengan strategi yang sesuai. Untuk menjadi penghambat. Mereka akan
membantu kelancaran berbagai rencana memengaruhi yang mau berubah agar
perubahan, kepala sekolah telah berdiskusi dan sependapat dengan mereka. Lebih lagi jika
berkoordinasi dengan yayasan. Adakalanya, perubahan tidak memengaruhi peningkatan gaji.
rencana perubahan justru merupakan usulan Dalam hal ini, perlu penyadaran bahwa
dari para guru atau staf. Kepala sekolah sesungguhnya barang siapa menabur akan
kemudian mempelajari urgensi dan menuai. Kerja keras yang dilakukan hari ini
kemungkinan dilaksanakan dalam dekat atau akan berpengaruh terhadap gaji di masa yang
perlu penundaan guna persiapan pelaksanaan. akan datang.
Kadangkala, rencana yang digagas Sebagai kepala sekolah, kadang kala
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini memiliki rasa sungkan untuk menilai bawahan.
harus dibicarakan dengan pihak yayasan Terlebih ada tipe bawahan yang risih bila
terlebih dulu. Kepala sekolah juga memaparkan ditegur atau dinilai. Hal ini merupakan bagian
berbagai hal terkait teknis perubahan yang kecil dari kendala yang dihadapi. Akan tetapi,
digagas kepala sekolah. Proses pelaksanaan ini telah menjadi tanggung jawab kepala
berbagai rencana yang sinergis, serta sekolah. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus
pengontrolan oleh kepala sekolah juga menjadi dilakukan meski harus berkorban perasaan. Ke
catatan penting bagi keberhasilan seluruh warga depan, jika dilaksanakan secara konsisten, maka
sekolah dalam melakukan perubahan. Supervisi akan menjadi kultur sekolah.
yang dilakukan kepala sekolah secara kontinu
dan disertai evaluasi yang bersifat konstruktif

SIMPULAN DAN SARAN


1. Sejak alih kelola manajemen sekolah (dari
Simpulan yayasan P3GK ke YPSM), SMA Santo
Berdasarkan uraian pada hasil penelitian maka Ignasius mengalami perubahan-perubahan
dapat disimpulkan sebagai berikut: baik dari segi fisik maupun nonfisik.
Perubahan fisik antara lain: pembongkaran
bangunan lama dan pembangunan gedung beserta guru-guru dan karyawan. Namun
yang baru dan menyesuaikan kebutuhan di demikian, yayasan memiliki peran penting,
masa yang akan datang; peningkatan khususnya dalam hal kebijakan pendanaan.
kelengkapan laboratorium, perpustakaan, Demikian halnya masyarakat yang telah
dan sarana KBM di kelas; serta mempercayakan putera-puterinya dididik di
pembangunan sarana olahraga dan lahan sekolah tersebut. Mereka perlu terlibat agar
parkir yang memadai. Perubahan nonfisik sarana belajar dan kualitas pembelajaran
yang tampak dominan antara lain: menjadi lebih baik. Sekolah, yayasan, dan
peningkatan jumlah siswa dan kualitas masysrakat merupakan stakeholder yang
siswa; kemampuan guru dalam harus bekerja sebagai tim.
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, 4. Faktor utama terjadinya perubahan adalah
dan evaluasi KBM; serta manajemen SDM adanya kerjasama. Sejak alih kelola
dan sarana belajar yang semakin terbuka dan manajemen sekolah, Yayasan Pengabdi
unggul. untuk Sesama Manusia telah memercayakan
2. Proses perubahan yang terjadi dapat pengelolaan sekolah kepada kepala sekolah.
dibedakan dalam tiga tahap. Pertama, Demikian halnya dengan kepala sekolah,
perubahan yang dirancang dalam jangka dengan integritas dan kesetian yang dapat
pendek. Perubahan yang terjadi dalam dipuji, telah melaksanakan tugas dan fungsi
jangka pendek antara lain: pembuatan aturan dengan penuh tanggung jawab. Berbagai
bagi guru dan siswa guna peningkatan program yang dirancang oleh kepala sekolah
kedisiplinan terkait ketepatan waktu hadir di senantiasa didukung pimpinan yayasan.
sekolah; penguatan fungsi wakil kepala 5. Faktor lain terjadinya perubahan antara lain:
sekolah bidang kurikulum dan bidang kesamaan visi stake holder sekolah,
kesiswaan guna memperlancar pelaksanaan ketersediaan dana, serta kepercayaan
aturan serta monitoring dan evaluasi terhadap satu sama lain.
terhadap aturan tersebut; pembuatan aturan 6. Berbagai perubahan memiliki pengaruh
terkait pengumpulan administrasi guru dan yang signifikan terhadap kinerja guru. Dulu,
supervisi, penyusunan program IHT atau para guru di SMA Santo Ignasius tidak
pelatihan bagi guru untuk meningkatkan memiliki penghasilan sebesar saat ini. Hal
kualitas dan kapasitas guru. Perubahan itu disebabkan dulu masyarakat kurang
jangka menengah yang dirancang antara percaya dengan penyelenggaraan pendidikan
lain: guru bersama kepala sekolah yang dilakukan di SMA Santo Ignasius
mengadakan dan mendalami (menganalisis) Singkawang. Kini, mereka berbondong-
buku sumber ajar; guru menyusun bahan bondong mendaftarkan anak mereka ke
ajar berdasarkan hasil pendalaman terhadap sekolah tersebut, bahkan sebelum
buku sumber ajar; selain itu, guru dapat pelaksanaan Ujian Nasional (jalur khusus).
mengevaluasi keefektivan bahan ajar yang Ini berpengaruh terhadap penghasilan guru.
disusun. Perubahan jangka panjang yang Adanya ruang belajar yang nyaman tentu
terjadi antara lain: selesainya bangunan atau membuat para guru lebih bersemangat dalam
gedung kelas baru; selesainya renovasi WC melaksanakan proses pembelajaran.
siswa. Berbagai perubahan tersebut Demikian halnya sarana dan prasarana yang
merupakan hasil perencanaan kepala sekolah semakin meningkat tentu menyebabkan
yang dipaparkan di depan tim guru dan pembelajaran dapat berlangsung lebih
karyawan terlebih dahulu. efektif.
3. Secara teknis, pelaksana perubahan-
perubahan di sekolah adalah kepala sekolah

Saran
1. Bagi Yayasan Pengabdi untuk Sesama bahkan terlibat langsung dalam berbagai
Manusia (YPSM). Yayasan telah mengamati perubahan yang ada di SMA Santo Ignasius
Singkawang. Peneliti berharap, para berharap, kepala sekolah akan merancang
pimpinan yayasan berkenan menginisiasi, dan memberi ruang bagi peningkatan SDM
memotivasi, bahkan kalau perlu memaksa guru dengan cara studi lanjut ke arah atau
unit lain yang berada di bawah pengelolaan jenjang yang lebih tinggi (S2, misalnya).
yayasan untuk merancang perubahan seperti 3. Bagi para guru di SMA Santo Ignasius
halnya manajemen SMA Santo Ignasius Singkawang. Peneliti berharap agar para
Singkawang. guru memelihara motivasi untuk berubah ke
2. Bagi Kepala SMA Santo Ignasius arah yang lebih baik lagi. Berbagai cara
Singkawang. Seperti yang diketahui dapat ditempuh, antara lain melalui seminar
bersama, tantangan pendidikan di masa yang atau pelatihan, ataupun lanjut studi ke
akan datang semakin tinggi. Peneliti jenjang yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Adair, John. 2000. Effective Leadership. New Fairholm, Matthew R. & Gilbert W. Fairholm.
Delhi: Rupa& co. 2009. Understanding Leadership
Aladwani, Adel M. 2001. “Change Perspectives.Newyork: Springer.
Management Strategies for Successful Hasibuan, Akmaluddin. 2013. Manajemen
ERP Implementation”, Perubahan. Yogyakarta:Andi.
dalamjurnalBusiness process Jones,James J. & Walters Donald L. 2008.
Management Vol 7 no. 3. MCB Human Resource Management in
University Press. Education. Jogjakarta : Q MEDIA.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Kasali, Rhenald. 2005. Change. Jakarta:
suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Gramedia.
Rineka Cipta. Kotter, John P. dkk. 2011. On Change
Aswandi. 2001. Perubahan Organisasi Management. Massachusetts: Harvard
Perguruan Tinggi Swasta Dari Business Review Press.
Manajemen Keormasan ke Manajemen Made Pidarta. 2004. Manajemen Pendidikan
Profesional.Disertasi. Program Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Pascasarjana Program Studi Manajemen Maxwell, John C. 2011. The 5 Levels of
Pendidikan Universitas Negeri Malang Leadership Trainning Program. New
Booz. 2004. Ten Guiding Principles of Change York: Center Street.
Management. PWC. Mulyasa. 2013.
Bourne, Pippa dan MikeBourne. 2014. UjiKompetensidanPenilaianKinerja
Manajemen Perubahan Yang Sukses Guru. Bandung : PT Remaja
dalam Seminggu. Jakarta: Permata Putri Rosdakarya.
Media. Nickols, Fred. 2016. Four Strategies for
By, Rune Todnem. 2005. “Organisational Managing Change.
Change Management: A Critical Paschen, Michael & Erich Dihsmaier. 2014.
Review” dalamJournal of Change The psycologyof Human Leadership.
Management Volume 5 No. 4 (p.369- New York: Springer.
380).Edinburgh: Routledge. Sa’ud, UdinSyaefudin.2010.
Danin, Sudarwan.2011.Profesi InovasiPendidikan. Bandung: Alfabeta
Kependidikan.Bandung:Alfabeta Sergiovanni, Thomas J. 1991. The
D’ortenzio, Carlo. 2012. Understanding principleship: A Reflective Practice
Change and Change perspective. Massachussets: Ally &
managementProcesses. Camberra: Bacon
University of Canberra. Starratt, Robert J. 2011. Refocusing School
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Leadership.New York: Routledge.
Kepemimpinan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Tripon, Cipriandan Marius Dodu. 2013.
Administrasi. Bandung: Alfabeta. Change management and Organization
................ 2011. Metode Penelitian Development.
Administrasi. Bandung: Alfabeta. Uha, Ismael Nawawi. 2014.Manajemen
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Perubahan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Ula S.Shoimantul. 2013. Buku Pintar Teori-
Remaja Rosdakarya. Teori Manajemen Pendidikan Efektif.
Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Jogjakarta: Berlian.
Pers.

You might also like