ID Analisa Kandungan Natrium Benzoat Siklamat Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tid

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ANALISA KANDUNGAN NATRIUM BENZOAT, SIKLAMAT PADA SELAI

ROTI YANG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK SERTA TINGKAT


PENGETAHUAN PENJUAL DI PASAR PETISAH
KOTA MEDAN TAHUN 2013

Dewi Ayu Setiawati1, Nurmaini2, Indra Chahaya2


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara,
Departemen Kesehatan Lingkungan
2
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
Email : dewiayusetiawati@ymail.com

ABSTRACT

Jam is one kind of food with a sweet taste, having the interesting color and most
favorite by various of society. In the process of producing manufactures frequently use
the preservative and the artificial sweetener to reduce the cost of production. sodium
benzoate and cyclamate is one of extra material food that is not always safe if it is used
over.
The purpose of the research purposes is to know the type of the content on
sodium benzoate and cyclamate in the branded and not branded jam as well as the
seller’s knowledge level at Petisah Market, Medan in 2013. This is to see if the use of
sodium benzoate and cyclamate in jam is qualified standard health.
The methodsin this research is a descriptive survey. The samples were taken
from Petisah Market, Medan then were examined in The Laboratory Analytical
Chemistry the Faculty Of Mathematics And Natural Science University of North
Sumatera. With 16 respondents by using a questionnaire as an instrument in collecting
data.
The results of the research 4 branded jam and 4 not branded jam is obtained all
examined samples are having the content of sodium benzoate and cyclamate that does
not exceed the maximum limit. The highest content of sodium benzoate on jam is 0,2876
gr/kg, and the highest content cyclamate on jam is 0,1048 gr/kg and the seller’s
knowledge level categorized good with 12 respondents ( 75,0 % ).
Suggested to BPOM to socialice and supervise periodically to manufacture, the
seller, and consumers about to using the safe foodstuff to eat especially sodium
benzoate and cyclamate.

Keyword: Sodium benzoate, Cyclamate, Knowledge, Jam.

Pendahuluan penyiapan, pengolahan dan pembuatan


Pangan adalah segala sesuatu makanan atau minuman.
yang berasal dari sumber hayati dan air, Penggunaan bahan tambahan
baik yang diolah maupun tidak diolah, pangan dalam produk pangan yang
yang diperuntukkan sebagai makanan tidak mempunyai risiko terhadap
atau minuman bagi konsumsi manusia, kesehatan manusia dapat dibenarkan
termasuk bahan tambahan pangan, karena hal tersebut memang lazim
bahan baku pangan, dan bahan lainnya dilakukan. Namun, penggunaan bahan
yang digunakan dalam proses yang dilarang sebagai bahan tambahan

1
pangan atau penggunaannya secara (Acceptable Daily Intake) untuk natrium
berlebihan sehingga melampaui ambang benzoat 0-5 mg/kg berat badan.
batas maksimal tidak dibenarkan karena Selain menggunakan pengawet,
dapat merugikan atau membahayakan produk selai juga menggunakan
kesehatan manusia yang mengkonsumsi pemanis buatan. Salah satu jenis
pangan tersebut (UU Pangan, 1996). pemanis buatan seperti siklamat tidak
Penyimpanan dan pengawetan memberikan rasa pahit seperti sakarin.
tidak lagi dimaksudkan agar bahan Meskipun demikian, rasa manis yang
pangan tahan dalam waktu yang sangat dihasilkan oleh siklamat tidak terlalu
lama. Waktu simpan yang dikehendaki baik (smooth) dengan sakarin. Siklamat
adalah suatu periode tertentu yang dilarang penggunaannya di Amerika
dinilai cukup efisien secara ekonomi. Serikat, Kanada, dan Inggris sejak tahun
Pengetahuan untuk menentukan daya 1970-an karena produk degradasinya
simpan atau kadaluarsa suatu produk (sikloheksil amina) bersifat
pangan mutlak diperlukan terlebih lagi karsinogenik. FAO (Food and
ada ketentuan mengenai kewajiban Agriculture Organization) masih
pencantuman kadaluarsa pada label memasukkan siklamat sebagai BTP
makanan (Seto, 2001). yang diperbolehkan (Siagian, 2002).
Penggunaan BTP (Bahan Batas maksimum yang diperbolehkan
Tambahan Pangan) dalam proses dalam selai berdasarkan Permenkes RI
produksi pangan perlu diwaspadai Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 adalah
bersama, baik oleh produsen maupun 2 g/kg berat bahan. ADI untuk siklamat
oleh konsumen. Dampak 11 mg/kg berat badan.
penggunaannya dapat berakibat positif Hasil penemuan yang dilakukan
maupun negatif bagi masyarakat. Kita oleh Tim Sigi SCTV pada produsen
memerlukan pangan yang lebih baik selai rumahan di Jawa Barat, bahan
untuk masa yang akan datang, yaitu dasar pembuatan selai dengan
pangan yang lebih aman untuk menggunakan nanas busuk. Dalam
dikonsumsi, lebih bermutu, bergizi dan proses pembuatannya mencampurkan
lebih mampu bersaing dalam pasar pemanis buatan dan natrium benzoat,
global (Cahyadi, 2008). dengan tujuan agar selai tahan lama.
Menurut WHO (2000) meski Selanjutnya menambahkan zat pewarna
aman untuk dikonsumsi orang sehat, pakaian untuk mendapatkan hasil
penderita asma sangat sensitif terhadap dengan tampilan warna yang
natrium benzoat. Penelitian yang menggiurkan. Produsen sadar panganan
dilakukan di Amerika yaitu dengan yang dibuat menggunakan bahan kimia.
dosis tunggal yang diberikan 2000-3000 Namun sulit memastikan pengetahuan
mg per hari menyebabkan tanda-tanda mereka mengenai dampak buruk jangka
keracunan seperti ketidaknyamanan dan panjang yang diakibatkan dari
malaise (mual, sakit kepala, mengonsumsi produksi mereka (Sigi,
pembakaran dan iritasi kerongkongan). 2011).
Batas maksimum penggunaan pengawet Makanan pokok orang Indonesia
natrium benzoat di dalam selai sehari – hari adalah nasi. Namun,
berdasarkan Peraturan Menteri banyak juga orang mengganti nasi
Kesehatan RI Nomor dengan roti, dengan alasan makan roti
722/Menkes/Per/IX/1988 adalah bisa menghemat waktu makan, lebih
sebesar 1 g/kg berat bahan. ADI cepat dan lebih praktis. Roti lebih
nikmat bila dilengkapi dengan

2
pelengkap seperti selai. Selai tidak penjual di Pasar Petisah Kota Medan
dimakan begitu saja, melainkan untuk tahun 2013.
dioleskan di atas roti tawar atau sebagai Manfaat penelitian
isi roti manis, juga sering digunakan 1. Sebagai masukan bagi Dinas
sebagai isi pada kue kering. Selai yang Kesehatan dan Badan Pengawasan
merupakan bahan dasar dari berbagai Obat dan Makanan agar lebih
produk buah yang mengandung vitamin memperhatikan penggunaan
A dan Vitamin C seharusnya pengawet buatan dan pemanis buatan
bermanfaat bagi tubuh, namun jika BTP sebagai bahan tambahan makanan
seperti natrium benzoat dan siklamat khususnya pada selai roti yang
yang digunakan secara berlebihan maka bermerek dan tidak bermerek yang
nilai manfaatnya menjadi ancaman bagi beredar di pasaran.
kesehatan. 2. Sebagai tambahan informasi bagi
Pasar Petisah merupakan pasar penjual mengenai bahan tambahan
tradisional yang terletak di pusat kota, makanan yang aman untuk
juga ramai dikunjungi masyarakat dan dikonsumsi masyarakat agar lebih
banyak pedagang yang berjualan segala teliti dalam memilih berbagai jenis
jenis kebutuhan seperti sembako, sayur, produk makanan yang akan dijual.
buah-buahan, barang elektronik dan lain 3. Sebagai informasi kepada
sebagainya. Ada beberapa toko masyarakat dalam memilih makanan
sembako dan toko khusus menjual olahan yang aman untuk dikonsumsi.
bahan kue yang dapat dijumpai 4. Sebagai informasi dan pengalaman
berbagai jenis selai roti yang bermerek bagi penulis mengenai bahan
dan tidak bermerek. tambahan pangan khususnya
Berdasarkan survei awal yang pengawet dan pemanis buatan .
dilakukan, penjual di toko bahan kue
tidak mengetahui selai roti yang tidak Metode
bermerek mengandung natrium benzoat Jenis penelitian yang digunakan
dan siklamat karena tidak memiliki dalam penelitian ini adalah survei yang
komposisi yang jelas, juga didapat bersifat deskriptif yaitu menganalisis
bahwa selai roti tidak memiliki tanggal kandungan natrium benzoat dan
kadaluarsa dan izin dari Dinas siklamat pada selai roti yang bermerek
Kesehatan ataupun BPOM (Badan dan tidak bermerek serta mengetahui
Pengawasan Obat dan Makanan). Pada tingkat pengetahuan penjual selai
label selai roti yang bermerek terlihat terhadap penggunaan natrium benzoat
menggunakan natrium benzoat. dan siklamat di Pasar Petisah Kota
Berdasarkan hal diatas penulis Medan Tahun 2013.
tertarik melakukan penelitian tentang Lokasi pengambilan sampel
analisa kandungan natrium benzoat dan adalah Pasar Tradisional Petisah Kota
siklamat pada selai roti yang bermerek Medan, yang menjadi pertimbangan
dan tidak bermerek serta tingkat pemilihan lokasi ini adalah bahwa pasar
pengetahuan penjual di pasar Petisah tersebut merupakan pasar yang besar,
Kota Medan Tahun 2013. berada di pusat kota, banyak dikunjungi
Tujuan penelitian untuk mengetahui oleh masyarakat dan merupakan tempat
kandungan natrium benzoat, siklamat dimana para penjual banyak menjual
pada selai roti yang bermerek dan tidak berbagai produk makanan. Selanjutnya,
bermerek serta tingkat pengetahuan sampel dibawa ke Laboratorium Kimia
Analitik Fakultas Matematika Ilmu

3
Pengetahuan Alam Universitas pengawet natrium benzoat dan pemanis
Sumatera Utara (FMIPA USU) untuk buatan siklamat. Serta berupa hasil
diperiksa. jawaban dari pertanyaan atau kuesioner
Waktu penelitian dilakukan pada yang diajukan kepada penjual selai roti
bulan Oktober sampai dengan di Pasar Petisah Kota Medan.
November 2013.
Objek penelitian ini adalah selai Hasil dan Pembahasan
roti stoberi dan nenas yang bermerek Hasil Pemeriksaan Laboratorium Natrium
dan tidak bermerek yang dijual di Pasar Benzoat Pada Selai Roti
Petisah Kota Medan. Selai-selai roti Pemeriksaan bahan pengawet
tersebut akan dibawa ke laboratorium natrium benzoat pada 8 sampel selai roti
kesehatan medan untuk dilakukan bermerek dan tidak bermerek dilakukan
pemeriksaan. di Laboratorium FMIPA USU untuk
Pengambilan sampel dalam dilakukan pemeriksaan kualitatif yaitu
penelitian ini dilakukan secara untuk mengidentifikasi zat pengawet
purposive sampling yaitu berdasarkan natrium benzoat pada selai roti dengan
pertimbangan tertentu dari peneliti yang menggunakan metode presipitimetri
sebelumnya telah melakukan studi dapat dilihat dari tabel berikut:
pendahuluan. Sampel dalam penelitian
ini adalah selai stroberi dan nanas Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Kualitatif
bermerek dan tidak bermerk yang dijual Natrium Benzoat Pada Selai Roti Bermerek
di Pasar Petisah Kota Medan. Alasan Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan
pengambilan sampel tersebut Tahun 2013.
merupakan selai yang sering dibeli No Nama Sampel
Hasil Identifikasi Pengawet
untuk berjualan maupun untuk Natrium Benzoat
digunakan sendiri. Sampel yang diteliti 1. Sampel 1 Positif
adalah sebanyak 8 sampel yang terdiri 2. Sampel 2 Positif
dari 4 sampel selai roti yang bermerek 3. Sampel 5 Negatif
dan 4 sampel selai roti tidak bermerek 4. Sampel 6 Positif
yang berasal dari 2 toko dan dari Berdasarkan tabel 1 diketahui
produsen yang berbeda. 2 selai roti bahwa dari 4 sampel selai roti bermerek
stroberi yang bermerek dan 2 selai roti terdapat 3 sampel selai menggunakan
stroberi yang tidak bermerek, 2 selai pengawet natrium benzoat. Kemudian 3
roti nenas yang bermerek dan 2 selai sampel tersebut dianalisa secara
roti nenas yang tidak bermerek. kuantitatif untuk mengukur kadar
Responden dalam penelitian ini adalah natrium benzoat.
penjual selai roti yang berjumlah 16
orang yang terdiri dari 8 toko, 2 orang Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kualitatif
penjual termasuk pemilik toko yang Natrium Benzoat Pada Selai Roti Tidak
menjual selai roti di Pasar Petisah Kota Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah
Medan. Kota Medan Tahun 2013.
Data yang digunakan dalam Hasil Identifikasi
penelitian ini adalah data primer. Jenis Nama
No Pengawet Natrium
Sampel
data ini merupakan data yang diperoleh Benzoat
secara langsung dari objek penelitian. 1. Sampel 3 Positif
Data tersebut berupa hasil pemeriksaan 2. Sampel 4 Positif
laboratorium selai roti yang bermerek 3. Sampel 7 Positif
dan tidak bermerek terhadap zat 4. Sampel 8 Negatif

4
Berdasarkan tabel 2 diketahui Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif
bahwa dari 4 sampel selai roti tidak Natrium Benzoat Pada Selai Roti Tidak
bermerek terdapat 3 sampel Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah
mengandung pengawet natrium benzoat Kota Medan Tahun 2013.
dalam selai roti. Kemudian 3 sampel Kadar Batas Memenuhi
tersebut dianalisa secara kuantitatif No Nama Natrium Penggunaan Syarat/Tidak
Sampel Benzoat Maksimum Memenuhi
untuk mengukur kadar natrium benzoat. (g/kg) (g/kg) Syarat
Memenuhi
Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Natrium 1. Sampel 3 0,2741
syarat
Benzoat Pada Selai Roti 2. Sampel 4 0,1857
Memenuhi
Pada hasil pemeriksaan syarat
1 g/kg
kualitatif selai roti bermerek dan tidak Memenuhi
3. Sampel 7 0,2876
syarat
bermerek terdapat sampel positif Memenuhi
mengandung natrium benzoat. 4. Sampel 8 -
syarat
Kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan kuantitatif dengan Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
menggunakan metode titrimetri dapat kandungan natrium benzoat dibawah 1 g/kg berat
dilihat pada tabel berikut ini: bahan menurut Permenkes RI
No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang BTP.
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Kandungan tertinggi natrium benzoat pada
Natrium Benzoat Pada Selai Roti Bermerek sampel selai roti tidak bermerek pada
Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan sampel 7 yaitu 0,2876 gr/kg dan
Tahun 2013. kandungan terendah pada sampel 4
Kadar Batas Memenuhi yaitu 0,1857 gr/kg.
No Nama Natrium Penggunaan Syarat/Tidak
Sampel Benzoat Maksimum Memenuhi
(g/kg) (g/kg) Syarat Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Memenuhi Siklamat Pada Selai Roti
1. Sampel 1 0,0576
syarat Pemeriksaan bahan pemanis
Memenuhi buatan siklamat pada 8 sampel selai roti
2. Sampel 2 0,0518
syarat
1 g/kg bermerek dan tidak bermerek dilakukan
Memenuhi
3. Sampel 5 - di Laboratorium FMIPA USU untuk
syarat
Memenuhi dilakukan pemeriksaan kualitatif yaitu
4. Sampel 6 0,1383
syarat untuk mengidentifikasi pemanis buatan
siklamat pada selai roti dengan metode
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan presipitimetri, dapat dilihat dari tabel
kandungan natrium benzoat dibawah 1 berikut:
g/kg berat bahan menurut Permenkes RI
No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Tabel 5 Hasil Pemeriksaan Kualitatif
BTP. Kandungan tertinggi natrium Siklamat Pada Selai Roti Bermerek
benzoat pada sampel selai roti bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota
pada sampel 6 yaitu 0,1384 gr/kg dan Medan Tahun 2013.
kandungan terendah pada sampel 2 Nama
Hasil Identifikasi
yaitu 0,0518 gr/kg. No Pemanis Buatan
Sampel
Siklamat
1. Sampel 1 Negatif
2. Sampel 2 Positif
3. Sampel 5 Positif
4. Sampel 6 Positif

5
Berdasarkan tabel 5 diketahui Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif
bahwa dari 4 sampel selai roti bermerek Siklamat Pada Selai Roti Bermerek
terdapat 3 sampel selai menggunakan Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota
pemanis buatan siklamat. Kemudian 3 Medan Tahun 2013.
sampel tersebut dianalisa secara Kadar Batas Memenuhi
kuantitatif untuk mengukur kadar No Nama Natrium Penggunaan Syarat/Tidak
siklamat. Sampel Benzoat Maksimum Memenuhi
(g/kg) (g/kg) Syarat
Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Kualitatif 1. Sampel 1 -
Memenuhi
Natrium Benzoat Pada Selai Roti syarat
Memenuhi
Tidak Bermerek Yang Beredar Di 2. Sampel 2 0,1048
syarat
Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2 g/kg
Memenuhi
2013. 3. Sampel 5 0,0004
syarat
Hasil Identifikasi Memenuhi
Nama 4. Sampel 6 0,0657
No Pemanis Buatan syarat
Sampel
Siklamat
1. Sampel 3 Positif
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
2. Sampel 4 Positif
kandungan siklamat dibawah 2 g/kg berat bahan
3. Sampel 7 Positif menurut Permenkes RI No.722/Menkes/
4. Sampel 8 Negatif Per/IX/1988 tentang BTP. Kandungan
tertinggi siklamat pada sampel selai
Berdasarkan tabel 6 diketahui roti bermerek pada sampel 2 yaitu
bahwa dari 4 sampel selai roti bermerek 0,1048 gr/kg dan kandungan terendah
terdapat 3 sampel selai menggunakan pada sampel 5 yaitu 0,0004 gr/kg.
pemanis buatan siklamat. Kemudian 3
sampel tersebut dianalisa secara Tabel 8.Hasil Pemeriksaan Kuantitatif
kuantitatif untuk mengukur kadar Siklamat Pada Selai Roti Tidak Bermerek
siklamat. Yang Beredar Di Pasar Petisah 2013.
Kadar Batas Memenuhi
Hasil Pemeriksaan Kuantitatif No Nama Natrium Penggunaan Syarat/Tidak
Natrium Benzoat Pada Selai Roti Sampel Benzoat Maksimum Memenuhi
Pada hasil pemeriksaan (g/kg) (g/kg) Syarat
kualitatif selai roti bermerek dan tidak 0,0012
Memenuhi
1. Sampel 3
bermerek terdapat sampel positif syarat
mengandung siklamat, kemudian 0,0148 Memenuhi
2. Sampel 4
syarat
dilanjutkan dengan pemeriksaan 2 g/kg
Memenuhi
kuantitatif dengan menggunakan 3. Sampel 7 0,0784
syarat
metode titrimetri, dapat dilihat pada Memenuhi
4. Sampel 8 -
tabel berikut ini: syarat

Berdasarkan tabel 8 menunjukkan


kandungan siklamat dibawah 2 g/kg berat bahan
menurut PermenkesRINo.722/Menkes/Per/IX/
1988 tentang BTP. Kandungan tertinggi
siklamat pada sampel selai roti tidak
bermerek pada sampel 7 yaitu 0,0784
gr/kg dan kandungan terendah pada
sampel 3 yaitu 0,0012 gr/kg.

6
Karakteristik Responden di Pasar Tabel 10. Distribusi Tingkat
Petisah Kota Medan Pengetahuan Penjual Selai Roti
Karakteristik responden yang Terhadap Penggunaan Natrium
dinilai pada penelitian ini antara lain Benzoat Dan Siklamat Yang Dijual
umur dan tingkat pendidikan. Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun
2013.
Tabel 9. Distribusi Karakteristik No Pengetahuan Jumlah Persentase
Responden di Pasar Petisah Kota Responden (Orang) (%)
1. Baik 12 75,0
Medan Tahun 2013 2. Kurang baik 4 25,0
No Karakteristik Jumlah Persentase
Total 16 100
Responden (Orang) (%)
1. Umur
< 24 tahun 9 56,3 Berdasarkan tabel 10 dapat
> 24 tahun 7 43,7 diketahui bahwa responden yang
Total 16 100 memiliki pengetahuan yang kurang baik
2. Pendidikan terhadap penggunaan natrium benzoat
Tamat sd 1 6,3
Tamat smp 2 12,5
dan siklamat di selai roti sebanyak
Tamat sma 13 81,2 4orang (25,0%), responden yang
Total 16 100 memiliki pengetahuan yang baik
terhadap penggunaan natrium benzoat
Berdasarkan tabel 9 dapat dan siklamat di selai roti sebanyak 12
diketahui bahwa berdasarkan kelompok orang (75,0%).
umur, terdapat 56,3% responden
berumur kurang dari 24 tahun dan Kesimpulan dan Saran
43,7% responden berumur lebih dari 24 Kesimpulan
tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan, Berdasarkan hasil pemeriksaan
terdapat 6,3 responden dengan tingkat pada jenis dan kadar natrium benzoat
pendidikan tamat sd, 12,5 % responden dan siklamat terhadap 4 sampel selai
dengan tingkat pendidikan tamat smp roti bermerek dan 4 sampel selai tidak
dan 81,2% responden dengan tingkat bermerek serta tingkat pengetahuan
pendidikan tamat sma. penjual di Pasar Petisah Kota Medan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pengetahuan Responden Hasil pemeriksaan dari 4 selai roti
Pengetahuan responden yaitu bermerek terdapat 3 selai roti yang
kemampuan responden dalam hal menggunakan natrium benzoat dan
pemahaman terhadap penggunaan siklamat. Pada 4 selai roti tidak
natrium benzoat dan siklamat yang bermerek terdapat 3 sampel selai roti
dijual di pasar petisah Kota Medan. yang menggunakan natrium benzoat
Data yang didapat merupakan data yang dan siklamat.
berdistribusi normal, sehingga dalam Kadar natrium benzoat dari 3 sampel
penyajian data menggunakan mean. selai roti bermerek yang dianalisis yaitu
Distribusi pengetahuan responden dapat 0,0576 gr/kg, 0,0518 gr/kg dan 0,1383
dilihat pada tabel berikut ini: gr/kg. Sedangkan 3 sampel selai roti
tidak bermerek yaitu 0,2741 gr/kg,
0,1857 gr/kg, dan 0,2876 gr/kg. Kadar
siklamat dari 3 sampel selai roti
bermerek yaitu 0,1048 gr/kg , 0,0004
gr/kg , dan 0,0657 gr/kg. Sedangkan 3
sampel selai roti tidak bermerek yaitu

7
0,0012 gr/kg, 0,0148 gr/kg, dan 0,0784 pemanis buatan sehingga dapat menjual
gr/kg. makanan yang aman untuk konsumen.
Kadar natrium benzoat dan siklamat Kepada konsumen agar lebih selektif
dari seluruh selai roti bermerek dan dalam memilih makanan yang akan
tidak bermerek sudah memenuhi syarat dikonsumsi dan lebih memperhatikan
kesehatan untuk dikonsumsi karena komposisi, izin, tanggal kadaluwarsa
kadarnya masih berada dibawah batas pada kemasan sebelum membeli.
penggunaan maksimum sebesar 1 g/kg Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
untuk natrium benzoat dan 2 g/kg untuk salah satu refensi untuk penelitian
siklamat sesuai dengan Permenkes RI selanjutnya.
Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 .
Tingkat pengetahuan responden tentang DAFTAR PUSTAKA
penggunaan bahan pengawet natrium
benzoat dan bahan pemanis siklamat Cahyadi, W. 2008. Bahan Tambahan
terhadap selai roti dikategorikan baik Pangan. Bumi Aksara. Bandung.
sebanyak 12 orang (75,0%) dan Seto, S. 2001. Pangan dan Gizi Ilmu
kategori kurang baik sebanyak 4 orang Teknologi, Industri dan
(25,0%). Perdagangan. IPB. Bogor.
Siagian, A. 2002. Pelabelan Pangan. R
Saran epository.usu.ac.id/bitstream/1234
Kepada Balai Pengawasan Obat dan 56789/3696/1/fkm-albiner4.pdf.
Makanan (BPOM) agar mengadakan (27 Agustus 2013).
pemantauan dan pengawasan terhadap Sigi. 2011. Awas Cemilan Berpewarna
pemakaian bahan pengawet natrium Tekstil.
benzoat dan bahan pemanis siklamat http:news.liputan6.com/awas-
pada selai roti bermerek dan tidak cemilan-berpewarna-tekstil.htm.
bermerek yang beredar di Kota Medan (15 Desember 2012).
serta bekerja sama dengan Dinas Undang-Undang Republik Indonesia
kesehatan untuk memberikan Nomor 7 Tahun 1996 Tentang
penyuluhan tentang dampak Pangan. Sekretaris Negara.
penggunaan natrium benzoat dan Jakarta.
siklamat pada produsen makanan. Wibbertmann, A., Kielhorn, J., dan
Kepada produsen selai roti agar tidak Koennecker, G. 2000. Bencoic
menggunakan bahan pengawet natrium Acid
benzoat dan bahan pemanis buatan And Sodium Benzoate. http://www
siklamat yang terlalu banyak pada .who.int/ipcs/publications/cicad/ci
pembuatan selai roti bermerek dan tidak cad26_rev_1.pdf. Geneva
bermerek.
Kepada penjual bahan makanan agar
lebih memahami tentang pengawet dan

You might also like