Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
1 PB
1 Tahun 2015
ISSN : 0215/9635,
Published by Lab Sosio, Sosiologi, FISIP, UNS
Fauzi Achmad
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Email: fauziachmad31@gmail.com
Siti Zunariyah
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Email: zunariyah@gmail.com
Abstarct
This research has a purpose to represent how is the form society's social capital in
Selopuro in managing private forest and the practice of using that modal in social
life. A theory whic is used in this research is the theory social capital from Pierre
Bourdie, which is in that theory, Pierre Bourdie has divided the kind of social
capital into four types: economic capital, social capital, cultural capital, and
symbolic capital. This theory is used to categorize social capital in Selopuro in
managing private forest and the practice of using that modal in social life.
Furthermore, this study belongs to qualitative research. The method which is used
in this research is phenomological. The data of this research were obtained
through In-depth interview, observation, and documentation. The selection
techniques of this research uses purposive sampling. Moreover, in order to test the
validity of the data that have been collected, the researchers use a Technique
Triangulation. In analyzing the data, the researchers adopt the framework
developed by Miles and Huberman (1994) to describe the major phases of data
analysis: data reduction, data display, and conclusion drawing and verification.
The results of research show that managing private forest and their social
life, economic capital can be seen such as property, land, etc. In managing the
private forest, economic capital owened by someone has a strong influence in
managing the private forest. In life, economic capital used by society in order to
suffice their daily life such as social living, educational cost, and health cost.
Moreover, the private forest is also used by the society as the moneybox. Social
capital consists of social relations between individuals, or relations and network
which roles as the resource in managing the private forest. Private forest is also
capable of being medium of socialization to the society. Cultural capital includes
a knowledge, how to speak, how to associate, and how to self-carriage. Cultural
capital is also in the form of inheritance of values of attitudes, knowledges, way of
life, and religious teaching. Furthermore, symbolic capital can be derived from a
someone's dignity, status or a prestige for instance, someone's position in the
society. In addition, symbolic capital is acquired by society from the descent of
40
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
their work. Symbolic capital can be used a manager to access the network and
management in private forest, the interests, and a determinant of status in society.
Keywords: Social capital, practices, management, community forest
41
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
satu pengelola dengan pengelola lain ekonomi. Hutan rakyat yang lestari
berbeda-beda. Namun, masyarakat di proyeksikan untuk mampu
Selopuro mampu memanfaatkan menyejahterakan para pelakunya.
modal mereka untuk mengelola Dengan memanfaatkan modal yang
hutan rakyatnya. Tidak hanya sampai dimiliki, masyarakat Selopuro
disini, masyarakat Selopuropun mengembangkan pengelolaan hutan
mampu memanfaatkan modal secara rakyat baik secara individu maupun
kolektif dalam pengelolaan hutan kolektif. Dari hutan rakyat yang
rakyat mereka. Kelompok tani lestari, diharapkan mampu untuk
menjadi sarana pergerakan mensejahterakan masyarakat
masyarakat yang efektif. Selopuro. Dalam penelitian ini,
Setelah mampu memanfaatkan peneliti bermaksud untuk
modal mereka dalam pengelolaan mengetahui bagaimana masyarakat
hutan rakyat, masyarakat kemudian memanfaatkan modal yang
memanfaatkan hutan rakyat sebagai dimilikinya dalam praktik
modal mereka dalam praktik pengelolaan hutan rakyat dan
kehidupan sehari-hari. Masyarakat aplikasi pemanfaatannya dalam
Selopuro nbanyak mengambil kehidupan sehari-hari mereka.
manfaat dari hutan rakyat mereka. Penelitian ini merupakan
Pada akhirnya, masyarakat mampu penelitian yang bertujuan untuk
memanfaatkan modal yang mereka melihat adanya modal sosial
miliki dalam pengelolaan hutan masyarakat Desa Selopuro dalam
rakyat, baik secara individu maupun pengelolaan hutan rakyat. Dari
kolektif. Pada tingkat individu, banyaknya tokoh ahli tentang modal
keefektifitasan modal bergantung sosial seperti James Coleman, Robert
dari bagaimana masyarakat dapat Putnam, Fukuyama, dan Pierre
memanfaatkan modal yang Bourdieu, pada penelitian ini,
dipunyainya. Jika seseorang mampu peneliti akan menggunakan teori
memanfaatkan modalnya dengan modal sosial yang berasal dari Pierre
baik, maka dia akan mendapatkan Bourdieu.
sumberdaya lebih dari masyarakat Bourdieu mendefinisikan modal
lain. Pada tingkat kolektif, secara sosial sebagai keseluruhan
bersama-sama amsyarakat Selopuro sumberdaya baik yang aktual maupun
mampu memanfaatkan sumberdaya potensial yang terkait dengan
yang dipunyai oleh kelompok demi kepemilikan jaringan hubungan
kepentingan pengelolaan hutan kelembagaan yang tetap dengan
rakyat Selopuro. Kelompok adalah didasarkan pada saling kenal dan
wadah yang efektif untuk saling mengakui. Dengan kata lain,
menggerakkan sumberdaya secara dengan menjadi anggota dari suatu
kolektif. kelompok (ranah) orang akan
Praktik penggunaan modal memperoleh dukungan dari modal
sosial dalam masyarakat Selopuro yang dimiliki secara kolektif.
selaras pada aplikasi pemanfaatannya Selanjutnya Bourdieu mengatakan
dalam kehidupan sehari-hari. bahwa besarnya modal sosial yang
Tujuannya adalah memiliki hutan dimiliki seorang anggota dari suatu
rakyat yang lestari. Hutan rakyat kelompok tergantung pada seberapa
yang mampu menopang kehidupan jauh kuantitas maupun kualitas
mereka dari segi fisik, sosial, mapun jaringan hubungan yang dapat
41
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
diciptakannya, serta seberapa besar modal sosial yang tentu saja itu
volume modal ekonomi, budaya dan bersumber dari lingkungan ekonomi.
sosial yang dimiliki oleh setiap orang bagaimana penjelasan tentang modal
yang ada dalam jaringan ekonomi itu sudah jelas. kemudian
hubungannya (Syahra: 2003: 2). ada modal budaya, modal sosial dan
Tulisan-tulisan Bourdieu tentang modal simbolis. Modal merupakan
modal sosial menjadi bagian dari aset yang dimiliki individu dalam
analisis yang lebih luas tentang lingkungan sosialnya yang
beragam landasan tatanan sosial. digunakan untuk menentukan posisi
Bourdieu melihat posisi agen dalam dalam suatu ranah. Modal itu harus
arena sosial ditentukan oleh jumlah selalu di produksi dan direproduksi
dan bobot modal yang mereka punya, kembali. Begitu halnya dengan
dan oleh strategi tertentu yang situasi yang ada dalam masyarakat
mereka jalankan untuk mencapai Selopuro. Dalam hal pengelolaan
tujuan mereka. Konsep modal sosial hutan rakyat tentunya masyarakat
menurut Pierre Bourdieu menunjuk mempunyai modal. Modal-modal
pada ketergantungan antar berbagai yang dimiliki oleh masyarakat
macam sumber daya modal yang lain tersebut dipakai mereka dalam
dan seperti yang ditanamkandalam kesehariannya sebagai pengelola
modal ekonomi dan modal sosial hutan rakyat. Aplikasi penggunaan
dalam kaitannya dengan teori sosial modal sosial masyarakat Selopuro
(Slamet: 2011). dalam pengelolaan hutan rakyat
Definisi Bourdieu tentang peneliti jabarkan sesuai dengan
modal sosial diatas mengungkapkan keempat tipe modal yang
bahwa posisi agen di dalam medan dikemukakan Pierre Bourdieu.
ditentukan oleh jumlah dan bobot
relatif modal yang mereka miliki. B. Metode Penelitian
Modallah yang memungkinkan orang Metode yang dipakai peneliti
untuk mengendalikan nasibnya dalam penelitian ini adalah dengan
sendiri dan nasib orang lain. Dari hal menggunakan metode studi
tersebut dipat dikatakan bahwa modal fenomenologis yang dipilih guna
yang dimiliki oleh seorang individu menjawab pertanyaan penelitian
berpengaruh dan terpengaruh mengenai modal sosial masyarakat
terhadap jaringan dalam suatu ranah. dalam pengelolaan hutan rakyat.
Posisi jaringan yang dimiliki individu Sutopo (2002: 25-26) menjebarkan
dalam suatu kelompok memegang bahwa fenomenologi memandang
peranan yang penting, sebab dengan perilaku manusia, apa yang mereka
jaringan tersebut distribusi modal katakan, dan apa yang mereka
mereka dapat tersampaikan. Modal lakukan, adalah sebagai suatu produk
sosial memang digunakan individu dari bagaimana orang melakukan
demi memperjuangkan kepentingan tafsir terhadap dunia mereka sendiri.
mereka masing-masing dalam suatu Penelitian dengan pendekatan
kelompok ranah, tetapi jika tanpa fenomenologis berusaha untuk
jaringan. modal tersebut juga tidak memahami makna dari berbagai
akan berarti apa-apa. peristiwa dan interaksi manusia
Ritzer (2102: 907) didalam suatu interaksi yang khusus.
menjabarkan bahwa Bourdieu biasa Metode fenomenologi dipilih karena
mendiskusikan empat modal tipe peneliti merasa metode ini dapat
42
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
43
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
44
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
45
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
46
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
47
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
48
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 30, No. 1 Tahun 2015
49