Jurnal Pajak PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH EDUKASI, SOSIALISASI, DAN HIMBAUAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

PAJAK DALAM MELAPORKAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN


(Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Malang Utara)

Adetya Erlian Adiatma


Siti Ragil Handayani
Kadarisman Hidayat
Program Studi Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya, 115030407111095@mail.ub.ac.id

ABSTRACT
Personal tax compliance in the reporting of income tax SPT (Yearly of Income Tax Report) is a classic
problem that must be faced, especially the Tax Office Primary North Malang. In the last four years (2011-
2014), the realization of an individual taxpayer compliance reporting SPT are less than the number of
individual taxpayers registered. This problems can be solved by tax officials consist of education,
socialization, and appealed to taxpayer . Researcher uses questionnaire and distributed to 100 individual
taxpayers that are registeed in Tax Office Primary North Malang . The questionnaire discusses about
statement of tax compliance efforts. Simultaneous analysis result indicates that education, socialization, and
appealed to taxpayer have a significant influences toward Yearly Tax Income Report Compliance. The result
of partial research are education and appealed to taxpayer significantly influences Yearly Tax Income Report
Compliance and show appealed to taxpayer is a dominant variable.
Keywords : Education, Socialization, Appealed to taxpayer, Yearly Tax Income Report Compliance

ABSTRAK
Kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi dalam melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan adalah
masalah klasik yang harus dihadapi Kantor Pelayanan Pajak terutama Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Malang Utara. Dalam empat tahun terakhir (2011-2014), realisasi kepatuhan wajib pajak
orang pribadi melaporkan SPT Tahunan pajak Penghasilan lebih sedikit daripada jumlah wajib
pajak orang pribadi yang terdaftar. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan upaya yang
dilakukan oleh pegawai pajak dengan cara edukasi, sosialisasi, dan himbauan. Dan ketiga upaya
diatas dijadikan dasar peneliti sebagai variabel bebas dan memberikan solusi dari salah satu upaya
tepat dari peneliti sebagai pemecahan masalah. Peneliti menggunakan angket yang disebarkan
kepada 100 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar yang berisi daftar pernyataan yang membahas
tentang upaya kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukkan bahwa
edukasi, sosialisasi, dan himbauan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Secara
parsial menunjukkan variabel edukasi dan himbauan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak, variabel yang dominan adalah variabel himbauan.

Kata kunci: Edukasi, Sosialisasi, Himbauan, Kepatuhan SPT

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 1


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN pajak melaporkan kewajiban perpajakan salah
Keberlanjutan pembangunan nasional dan satunya melaporkan SPT Tahunan dengan
perekonomian negara terus meningkat karena beragam alasan baik menunda maupun tidak
adanya penerimaan negara. Semakin besar melaporkan pajak sama sekali. Pada tahun
penerimaan negara, tentu semakin banyak tahun 2014, dimana dari 18,35 juta wajib pajak
fasilitas publik yang dapat disediakan terdaftar yang wajib menyampaikan SPT,
pemerintah (Direktorat Jenderal Pajak:2012). sebanyak 10,78 juta wajib pajak
Salah satu sumber penerimaan yang berpotensi merealisasikannya. Jumlah tersebut terdiri dari
menambah penerimaan negara adalah 9,5 juta wajib pajak orang pribadi dan 500 ribu
penerimaan pajak. Adanya penerimaan pajak wajib pajak badan (Waluyo:2015) .
yang besar, maka beban pemerintah untuk Tingkat rasio penyampaian SPT berkaitan
membiayai program pembangunan nasional dengan persoalan perpajakan yang berkembang
berkurang. Penerimaan pajak dapat pesat dan dinamis tentu upaya dalam
ditingkatkan dengan perluasan basis pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
data yang akurat mengenai potensi pajak yang pemasukan SPT Tahunan Pajak Penghasilan
dapat digali secara mendalam. harus dipenuhi. KPP Pratama Malang Utara
Semakin bertambahnya waktu, keberadaan akan memperbaiki pelayanannya sebaik
pajak dirasa semakin penting karena digunakan mungkin untuk mendapatkan hasil yang
sebagai pembiayaan pembangunan negara, maksimal serta efektif dalam mencapai
sehingga setiap tahun pemerintah menetapkan pelaporan target rasio kepatuhan penyampaian
target penerimaan maupun target kepatuhan SPT Tahunan PPh. Berikut, disajikan daftar
wajib pajak semakin ditingkatkan. Hal ini statistik pelaporan SPT Tahunan yang diterima
merupakan tekad bulat pemerintah yang ingin KPP Pratama Malang Utara dalam 2 tahun
mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi terakhir.
masyarakat yang sadar pajak. Pajak diwujudkan Tabel 1: Daftar statistik pelaporan SPT
demi melanjutkan pembangunan nasional Tahunan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
menuju kemandirian bangsa. Singkatnya, untuk Malang Utara.
mencapai pembangunan nasional yang No Uraian 2013 2014
diharapkan, pemerintah melalui Direktorat Jumlah WP OP
1 69.256 73.589
Terdaftar
Jenderal Pajak (DJP) bekerja keras dan berpikir
Jumlah WP OP
bagaimana cara memberikan pelayanan kepada 2 33.371 40.527
yang lapor
masyarakat atau wajib pajak agar hasil yang Sumber: KPP Pratama Malang Utara (2015)
diharapkan adalah baik dan memuaskan sesuai Tabel di atas menjelaskan bahwa, pada tahun
dengan standarisasi pelayanan perpajakan 2013 dari 69.256 wajib pajak orang pribadi yang
dengan tujuan masyarakat atau wajib pajak terdaftar di KPP Pratama Malang Utara , 33.371
dapat menikmati hasil pajak melalui program wajib pajak diantaranya telah lapor SPT
pembangunan tersebut. Demi tercapainya Tahunan. Begitupula di tahun 2014, KPP
penerimaan pajak, pemerintah melalui DJP Pratama Malang Utara menerima wajib pajak
melakukan inovasi terbaru memberikan baru orang pribadi dan menjadi 73.589 wajib
pelayanan sekaligus pengawasan dengan cara pajak yang menjadi tanggung jawab, 40.527
yang berbeda setiap tahun kepada wajib pajak, diantaranya telah melapor kewajiban
agar menghitung dengan benar dan melaporkan perpajakannya. Dari keterangan tersebut, tidak
besarnya pajak yang harus dibayar melalui semua wajib pajak yang terdaftar di KPP
sarana atau formulir yang disediakan oleh DJP Pratama Malang Utara melaporkan SPT
(Ekawati,2008:4). Sarana dan formulir tersebut Tahunannya, sehingga menjadi suatu tugas KPP
adalah Surat Pemberitahuan (SPT), dalam Pratama Malang Utara untuk memenuhi
Mardiasmo (2011:31) SPT adalah surat yang oleh pencapaian tingkat rasio penerimaan SPT
wajib pajak digunakan untuk melaporkan terhambat. Tidak tercapainya pelaporan SPT ini
penghitungan dan/atau pembayaran pajak objek disebabkan pengetahuan wajib pajak rendah.
pajak dan/atau harta dan kewajiban sesuai Dalam Nurmantu (2005:32) semakin tinggi
dengan ketentuan peraturan perundang- pendidikan wajib pajak maka semakin mudah
undangan perpajakan. Namun, tak semuanya pula bagi mereka untuk memahami peraturan
berjalan dengan baik karena tidak seluruh wajib perpajakan. Sehingga, pendidikan terkait pajak

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 2


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
dapat membantu meningkatkan kepatuhan Sosialisasi adalah suatu upaya untuk
wajib pajak. Lalu, terbatasnya fiskus yang ada memberikan pengertian,informasi, dan
(jumlah pegawai KPP Pratama Malang Utara pembinaan kepada masyarakat khususnya
sebanyak 79 orang), serta luasnya cakupan wajib pajak mengenai segala sesuatu yang
wilayah yang menjadi tanggung jawab kerja berhubungan dengan perpajakan (Basalamah
KPP Pratama Malang Utara. ,2004:196). Fiskus mengupayakan sosialisasi
Kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan kepada masyarakat dengan beberapa kegiatan
SPT mempunyai posisi strategis dalam yang dilakukan diantaranya penyuluhan,
meningkatkan penerimaan pajak. Tinggi penyelenggaraan suatu kegiatan, cara sosialisasi
rendahnya penyampaian SPT tentu kepada masyarakat, dan media sosialisasi cetak
berimplikasi pada tinggi rendahnya pajak yang maupun elektronik.
diterima. Pengkajian terhadap usaha yang dapat Fiskus melakukan upaya-upaya himbauan
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak untuk baik secara persuasif dan represif/aktif. Upaya
menyampaikan SPT tahunan perlu diperhatikan persuasif berupa himbauan pelunasan melalui
yang pada akhirnya diharapkan dapat telepon maupun surat yang dikirim ke wajib
meningkatkan penerimaan pajak. Upaya-upaya pajak. Sedangkan upaya himbauan aktif adalah
yang dilakukan fiskus untuk meningkatkan upaya law enforcement, law enforcement
kepatuhan wajib pajak dalam tugas dan fungsi merupakan salah satu bentuk penagihan pajak
pokok yang dilakukan di Kantor Pelayanan dengan serangkaian tindakan menegur atau
Pajak diantaranya edukasi, sosialisasi, memperingatkan agar wajib pajak melunasi
himbauan. Dari masing-masing upaya tersebut utang pajak dan biaya penagihan pajak. DJP
memiliki dasar hukum tersendiri, edukasi menunjuk Account Representative (AR) untuk
memiliki dasar hukum SE-94/PJ/2010 tentang melaksanakan fungsi pengawasan dan
tata cara pelaksanaan pembinaan, edukasi, dan konsultasi dalam upaya penggalian pajak. Salah
pelayanan kepada wajib pajak baru, sosilisasi satu bentuk pengawasan yang dilakukan DJP
perpajakan memiliki dasar hukum SE- terhadap Wajib Pajak adalah melalui aktivitas
98/PJ/2011 tentang pedoman penyusunan himbauan (subagiyo, 2014:4).
rencana kerja dan laporan kegiatan penyuluhan
perpajakan unit vertikal di lingkungan KAJIAN PUSTAKA
direktorat jenderal pajak, sedangkan himbauan PAJAK
pajak memiliki dasar hukum PER-170/PJ/2007 Menurut Mardiasmo (2011:1), definisi pajak
tentang tata cara pelaksanaan konseling adalah “iuran rakyat kepada kas negara
terhadap wajib pajak sebagai tindak lanjut surat berdasarkan undang–undang (yang dapat
himbauan. Serta unit/seksi yang dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa–timbal
bertanggungjawab upaya edukasi dan (kontraprestasi), yang langsung dapat
sosialisasi adalah unit/seksi ekstensifikasi dan ditunjukkan dan yang digunakan untuk
penyuluhan. Sedangkan, unit/seksi yang membayar pengeluaran umum.”
bertanggungjawab upaya himbauan adalah
unit/seksi Pengawasan dan Konsultasi. EDUKASI
Edukasi adalah upaya aktif yang dilakukan Secara umum dapat dikatakan semakin tinggi
oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui pelatihan tingkat pendidikan wajib pajak semakin mudah
mengenai peraturan perundang-undangan bagi mereka untuk memahami segal sesuatu
perpajakan dan pengisian SPT (SE-94/PJ/2010). yang berhubungan dengan pajak termasuk
Suatu pendidikan disebut berkualitas dari segi peraturan-peraturan perpajakan (Nurmantu
proses (yang juga sangat dipengaruhi kualitas 2005:32). Tidak semua wajib pajak memahami
masukannya) jika proses belajar-mengajar peraturan perpajakan, bagi wajib pajak yang
berlangsung secara efektif. Logikanya, proses sudah memahami peraturan perpajakan
pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan diharapkan dapat memenuhi dan melaksanakan
produk yang berkualitas pula (Achmady, kewajiban perpajakannya. Seperti melaporkan
1994:25). Edukasi terhadap Wajib Pajak dapat SPT tepat waktu dan melaporkannya dengan
dilaksanakan melalui kelas pengisian SPT dan baik dan benar.
simulasi penghitungan pajak terutang.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 3


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
SOSIALISASI HIPOTESIS
Sosialisasi adalah suatu upaya untuk Sesuai dengan model hipotesis diatas maka
memberikan pengertian,informasi, dan susunan hipotesis penelitian ini adalah:
pembinaan kepada masyarakat khususnya H1 : Diduga adanya pengaruh edukasi,
wajib pajak mengenai segala sesuatu yang sosialisasi, himbauan secara bersama-
berhubungan dengan perpajakan (Basalamah sama terhadap kepatuhan dalam
,2004:196). Fiskus terus mengupayakan melaporkan SPT Tahunan.
sosialisasi kepada masyarakat dengan beberapa H2 : Diduga adanya pengaruh edujkasi,
kegiatan yang dilakukan diantaranya sosialisasi, himbauan secara parsial
penyuluhan, penyelenggaraan suatu kegiatan, terhadap kepatuhan dalam melaporkan
cara sosialisasi kepada masyarakat, dan media SPT Tahunan.
sosialisasi cetak maupun elektronik.
METODE PENELITIAN
HIMBAUAN Jenis penelitian yang digunakan peneliti
Fiskus berusaha meningkatkan kepatuhan adalah jenis penelitian penjelasan (Explanatory
wajib pajak secara sukarela melalui cara Research) dengan pendekatan kuantitatif
himbauan. Berdasarkan surat edaran direktur (Sugiyono,2008:10). Lokasi penelitian ini
jenderal pajak nomor SE-28/PJ/2012 Target Rasio dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pembetulan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Malang Utara, Jl JA Suprapto 29-31 Malang.
Berbasis Profil Wajib Pajak Pada Tahun 2012 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
tujuan himbauan adalah untuk pengawasan dan wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama
pelaksanaan penggalian potensi pajak berbasis Malang Utara dan penelitian ini menggunakan
profil wajib pajak melalui kegiatan himbauan teknik pengambilan sampel purpossive sampling
penyampaian SPT Tahunan dan bertujuan (Sugiyono, 2011:80). Pengujian dilakukan
memantau perkembangan pencapaian target dengan menggunakan model analisis linier
rasio himbauan penyampaian SPT Tahunan oleh berganda (Sarwono, 2006:79).
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
(Kanwil DJP) dan Kantor Pelayanan Pajak HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(KPP). Hasil Regresi Linier Berganda
KEPATUHAN PERPAJAKAN Tabel 2: Hasil Regresi Linier Berganda
Derajat atau tingkat kepatuhan dapat diukur Variabel Koefisien t.hitung Sig. Keputusan
dari adanya tax gap, yaitu perbedaan antara apa regresi terhada
(B) p H1
yang tersurat dalam aturan perpajakan dengan
Constant -0,127
apa yang dilaksanakan oleh seorang wajib
Edukasi ,239 3,367 ,001 Signifikan
pajak.(James and Alley dalam Hamonangan, Sosialisasi ,087 1,830 ,070 Tidak
2012:84) signifik
an
Himbauan ,583 7,745 ,000 Signifikan
MODEL HIPOTESIS
N = 100
R = ,825
Edukasi R2 = ,680
Adjusted R2= ,670
Kepatuhan F hitung = 68,032
Sosialisasi
Melaporkan
Sumber: Data Diolah (2015)
SPT Berdasarkan tabel 2 diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut Y= -0,127 + 0,239X1 + 0,087X2
Himbauan
+0,583X3 + e. Interpretasi persamaan di atas
adalah:
Keterangan:
a. Arti konstanta negatif (-0,127) adalah apabila
: uji secara bersama-sama
tidak ada upaya edukasi, sosialisasi, dan
: uji secara parsial
himbauan maka tingkat kepatuhan wajib
Gambar1. Model Hipotesis
pajak menurun.
Sumber: data diolah (2015)
b. Nilai koefisien untuk variabel edukasi (X1)
sebesar 0,239. Hal ini berarti semakin baik

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 4


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
edukasi pajak yang dilakukan pegawai pajak sig. α < 5% (0,070 >0,05), maka dapat
maka kepatuhan wajib pajak meningkat. disimpulkan bahwa secara parsial variabel
c. Nilai koefisien untuk variabel sosialisasi (X2) sosialisasi (X2) tidak berpengaruh signifikan
sebesar 0,087. Maksudnya, semakin sering terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak
mengadakan sosialisasi yang (Y).
diselenggarakan, maka kepatuhan wajib c. Variabel Himbauan (X3) memiliki nilai thitung
pajak meningkat walaupun dampaknya sebesar 7,745dengan signifikansi sebesar
tidak signifikan. 0,000. Karena thitung> ttabel (7,745> 1,985) atau
d. Nilai koefisien untuk variabel himbauan (X3) sig. α < 5% (0,000 < 0,05), maka dapat
sebesar 0,583. Artinya, semakin sering disimpulkan bahwa secara parsial variabel
melakukan himbauan yang dilakukan Himbauan (X3) berpengaruh signifikan
pegawai pajak dengan mengirim surat terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak
himbauan langsung kepada wajib pajak (Y).
maka tingkat kepatuhan wajib pajak Hasil dari uji parsial ini dapat diketahui
meningkat dan berdampak signifikan. variabel manakah yang paling dominan dengan
melihat koefisiensi beta yang terbesar yaitu ada
Uji Hipotesis pada variabel Himbauan (X3) dengan nilai
Koefisien Determinasi (R2) Unstandardized Coefficients sebesar 0,583.
Koefisien determinasi diperlukan untuk
mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas
Pembahasan Hasil Penelitian
Edukasi (X1) , Sosialisasi (X2), dan Himbauan (X3)
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang Penelitian ini betujuan untuk mengetahui
merupakan variabel terikat,. Berdasarkan hasil pengaruh edukasi, sosialisasi, dan himbauan
perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,680 atau terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor
68% yang artinya bahwa variabel terikat Pelayanan Pajak Pratama malang Utara.
Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh 68% Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel
variabel Edukasi (X1) , Sosialisasi (X2), dan
yang digunakan di dalam penelitian dan
Himbauan (X3). Sedangkan sisanya yaitu 32 %
dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang seluruh variabel berpengaruh secara signifikan
diteliti. yaitu terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal
tersebut berdasarkan pengujian perbandingan
Uji F (Uji Bersama-sama) Fhitung> Ftabel = 68,032 > 3,090 dan memiliki nilai
Berdasarkan hasil analisis Anova Uji F, signifikansi kurang dari α = 0,05 yang artinya
diperoleh nilai Fhitung sebesar 68,032. Nilai ini lebih ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh yang
besar dari Ftabel (68,032> 3,090) dan nilai sig. F besar terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
(0,000) lebih kecil dari α (0,05). Hal ini pada KPP Pratama Malang Utara. Diantara
menunjukkan bahwa variabel Edukasi (X1) , ketiga variabel yang diujikan, variabel
Sosialisasi (X2), dan Himbauan (X3) secara Himbauan (X3) memiliki nilai koefisien beta
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan lebih besar daripada koefisien variabel
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y). sosialisasi dan edukasi yaitu 0,583. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Himbauan
Uji t (Uji Parsial) memiliki pengaruh paling dominan terhadap
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh variabel Kepatuhan Wajib Pajak dibandingkan
hasil sebagai berikut: dengan variabel bebas lain yaitu sosialisasi dan
a. Variabel edukasi (X1) memiliki nilai thitung edukasi. Hasil ini berbeda antara penelitian
sebesar 3,367 dengan signifikansi sebesar yang dilakukan oleh Dwi Sara Apriana (2014)
0,001. Karena thitung< ttabel (3,367 > 1,985) atau dengan peneliti yang dilakukan sekarang karena
sig. α > 5% (0,001 > 0,05), maka dapat perbedaan variabel terikat. Dalam penelitian
disimpulkan bahwa secara parsial variabel dwi sara dalam uji parsial besarnya t hitung
edukasi (X1) berpengaruh signifikan variabel himbauan terhadap penerimaan pajak
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak sektor usaha real estat adalah 1, 051. Nilai thitung
(Y). sebesar 1,051 menunjukkan thitung < ttabel (1,051 <
b. Variabel sosialisasi (X2) memiliki nilai thitung 2,037) yang berarti tidak terdapat pengaruh
sebesar 1,830 dengan signifikansi sebesar antara variabel himbauan terhadap penerimaan
0,070. Karena thitung< ttabel (1,830<1,985) atau pajak. Sementara dari nilai probabilitas Sig.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 5


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Variabel himbauan diketahui sebesar 0,301. Wajib Pajak. Sehingga, dapat disimpulkan
Artinya variabel himbauan tidak berkontribusi semakin sering melakukan himbauan yang
signifikan terhadap variabel terikat penerimaan dilakukan pegawai pajak dengan mengirim
pajak (0,301>0,05). Sedangkan hasil penelitian surat himbauan langsung kepada wajib pajak
ini menunjukkan bahwa himbauan adalah maka tingkat kepatuhan wajib pajak meningkat
variabel yang paling dominan dibandingkan dan berdampak signifikan.
dengan variabel bebas lainnya terhadap Hasil pengujian Koefisien determinasi (R2)
kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien dibuktikan bahwa pengaruh edukasi, sosialisasi,
beta sebesar 0,624.Hasil dari penelitian tersebut dan himbauan terhadap kepatuhan wajib pajak
mendukung hasil dari peneliti lakukan. adalah 0,680 atau 68% yang artinya bahwa
Hasil uji hipotesis secara individu keragaman Kepatuhan Wajib Pajak dapat diatasi
menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel dan dipengaruhi oleh 68% variabel edukasi,
edukasi (X1) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sosialisasi, dan himbauan. Sedangkan sisanya
(Y) menunjukkan 3,367, berarti thitung > ttabel (3,367 sebesar 32% dipengaruhi oleh faktor lain
>1,985), memiliki tingkat signifikansi sebesar maupun upaya lain diluar pembahasan ini.
0,001, karena tingkat signifikansi lebih kecil
daripada 0,05 maka membuktikan edukasi KESIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Kesimpulan
Wajib Pajak. Sehingga, dapat disimpulkan Penelitian ini membahas tentang pengaruh
semakin baik edukasi pajak yang dilakukan edukasi, sosialisasi, dan himbauan terhadap
pegawai pajak dengan melakukan penyuluhan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT
secara langsung dalam kelas pajak dengan Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama
mengundang wajib pajak, berperan aktif dalam Malang Utara dengan menyebar 100 kuesioner
pelaksanaan kelas pajak, membimbing wajib kepada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar
pajak dam menghitung pajak dan mengisi SPT menjelaskan bahwa:
maka kepatuhan wajib pajak meningkat. 1. Berdasarkan hasil analisis Anova Uji F,
Hasil uji hipotesis secara individu diperoleh nilai Fhitung sebesar 68,032. Nilai
menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel ini lebih besar dari Ftabel (68,032> 3,090) dan
sosialisasi (X2) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak nilai sig. F (0,000) lebih kecil dari α (0,05).
(Y) menunjukkan 1,830, berarti thitung > ttabel (1,830 Hal ini menunjukkan bahwa variabel
<1,985), memiliki tingkat signifikansi sebesar Edukasi (X1) , Sosialisasi (X2), dan
0,070, karena tingkat signifikansi lebih besar Himbauan (X3) secara bersama-sama
daripada 0,05 maka membuktikan sosialisasi memiliki pengaruh yang signifikan
tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
Kepatuhan Wajib Pajak. Sosialisasi tidak 2. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh
berpengaruh signifikan dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:
bahwa wajib pajak orang pribadi yang terdaftar a. Variabel edukasi (X1), bahwa secara
di KPP Pratama Malang Utara adalah tergolong parsial variabel edukasi (X1) berpengaruh
wajib pajak patuh. Logikanya, dalam ilmu signifikan terhadap variabel Kepatuhan
manajemen sumberdaya manusia pengaruh gaji Wajib Pajak (Y).
tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja b. Variabel sosialisasi (X2), bahwa secara
karyawan, mengapa demikian? penyebab atau parsial variabel sosialisasi (X2) tidak
kemungkinan besar karyawan tersebut adalah berpengaruh signifikan terhadap variabel
karyawan yang kaya sehingga gaji yang Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
diperlukan tidak berdampak/efek. c. Variabel Himbauan (X3) bahwa secara
Hasil uji hipotesis secara individu menunjukkan parsial variabel Himbauan (X3)
bahwa nilai thitung untuk variabel himbauan (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hasil dari uji
menunjukkan 7,745, berarti thitung > ttabel 7,745 parsial ini dapat diketahui variabel
>1,985), memiliki tingkat signifikansi sebesar manakah yang paling dominan dengan
0,000, karena tingkat signifikansi lebih kecil melihat koefisiensi beta yang terbesar
daripada 0,05 maka membuktikan himbauan yaitu ada pada variabel Himbauan (X3)
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan dengan nilai koefisiensi beta sebesar

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 6


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
0,624.Jadi dapat disimpulkan bahwa 2. Peneliti Selanjutnya
variabel yang paling dominan Peneliti menyadari bahwa penelitian ini
mempengaruhi variabel Kepatuhan Wajib sangat penting. Karena bagi peneliti
Pajak adalah variabel Himbauan (X3). selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan
3. Hasil pengujian Koefisien determinasi (R ) 2 penelitian ini disarankan dapat menambah
dibuktikan bahwa keragaman Kepatuhan variabel penelitian lain yang dapat
Wajib Pajak dipengaruhi oleh 68% variabel mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dan
edukasi, sosialisasi, dan himbauan. menggunakan teknik analisis yang berbeda,
Sedangkan sisanya sebesar 32% agar hasil yang diperoleh dapat bervariasi
dipengaruhi oleh faktor lain diluar dan lebih berkembang serta menambah
pembahasan ini. wawasan. Misalnya, menambahkan variabel
Saran bebas maupun variabel terikat dengan
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama pengujian yang berbeda dari penelitian ini
Malang Utara yang menggunakan analisis linier berganda.
Sebaiknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Malang Utara melakukan upaya himbauan DAFTAR PUSTAKA
kepada wajib pajak secara kontinuitas agar Achmady.Z.A, dkk. 1994. Kebijakan Publik &
kepatuhan meningkat dengan cara sering Pembangunan. Malang: Fakultas Ilmu
melakukan himbauan mengirim surat Administrasi Universitas Brawijaya
himbauan langsung kepada wajib pajak maka bekerja sama dengan Penerbit IKIP
tingkat kepatuhan wajib pajak meningkat dan Malang.
berdampak signifikan . Upaya berikutnya Apriana, Dwi Sara. 2014. Pengaruh himbauan,
edukasi, meskipun SE-94/PJ/2010 tentang tata konseling, dan pemeriksaan terhadap potensi
cara pelaksanaan pembinaan, edukasi, dan penerimaan pajak sektor usaha real estat
pelayanan kepada wajib pajak baru di tahun dalam era self assessment system. Skripsi
2015 ini tidak berlaku lagi bisa dijadikan Universitas Brawijaya, Malang.
agenda bagi KPP Pratama Malang Utara Basalamah, Anies S. 2004. Prilaku Organisasi
mendidik/mengedukasi wajib pajak karena Memahami dan Mengelola Aspek Humaniora
menurut Nurmantu (2005:32) yaitu semakin dalam Organisasi. Edisi Tiga. Depok:
tinggi pendidikan wajib pajak maka makin Usaha Kami.
mudah pula bagi mereka untuk memahami Ekawati, Nisa. 2008. Upaya KPP Dalam
peraturan perpajakan sehingga pendidikan Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
terkait pajak dapat membantu meningkatkan Melaporkan SPT PPh Tahunan. Skripsi
kepatuhan Wajib Pajak. Kegiatan edukasi Universitas Brawijaya, Malang.
yang disarankan oleh peneliti adalah Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak Menteri.
mendidik wajib pajak tentang tata cara 2012.Sensus Pajak Nasional.
penghitungan besar Pajak Penghasilan www.pajak.go.id/content/sensus-pajak-
terutang dan mendidik wajib pajak nasional diakses pada 28 Desember
bagaimana cara mengisi Surat Pemberitahuan 2015.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi.
dengan suasana dan tema yang menarik.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Serta, peneliti juga menyarankan kepada
Nurmantu,Safri. 2005. Pengantar Perpajakan ed 3.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang
Jakarta: Granit.
Utara tetap melakukan upaya sosialisasi
Peraturan Dirjen Pajak PER-170/PJ/2007 Tentang
dengan tujuan agar kepatuhan wajib pajak
Tata Cara Pelaksanaan Konseling
meningkat. Berdasarkan tabel frekuensi
Terhadap Wajib Pajak Sebagai Tindak
jawaban responden, kegiatan sosialisasi yang Lanjut Surat Himbauan.
penulis sarankan adalah memberitakan Rachmawati, An’nissa Dwi. 2014. Pengaruh
perkembangan tentang pajak melalui surat Account Representative (AR) Terhadap
kabar,majalah atau layanan masyarakat di kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Universitas
televisi maupun radio. Dan saran berikutnya Brawijaya, Malang.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian
adalah menyebar kan brosur tentang pajak
Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha
kepada wajib pajak.
Ilmu.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 7


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Simanjuntak, Timbul Hamonangan dan Imam
Mukhlis. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan
dalam Pembangunan Ekonomi. Depok: Raih
Asa Sukses.
Subagiyo, Eviany Kusmanasari. 2014. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib
Pajak Dalam Merespon Surat Himbauan
Terhadap Kepatuhan Penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Skripsi
Universitas Brawijaya, Malang.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
:SE-28/PJ/2012 tentang Target Rasio
Pembetulan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Berbasis Profil Wajib Pajak
Pada Tahun 2012.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor :
SE-94/PJ/2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pembinaan, Edukasi, Dan
Pelayanan Kepada Wajib Pajak Baru.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor :
SE-98/PJ/2011 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Kerja Dan Laporan
Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit
Vertikal Di Lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
:SE-28/PJ/2012 tentang Target Rasio
Pembetulan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Berbasis Profil Wajib Pajak
Pada Tahun 2012.
Waluyo, Carolus Agus. 2015. Duh, kesadaran
pelaporan SPT masih
rendah.www.nasional.kontan.co.id/news/
duh-kesadaran-pelaporan-spt-masih-
rendah. Diakses pada 28 Desember 2015.
Widiastuti, Diani. 2014. Pengaruh Sosialisasi,
Motivasi, dan Pemahaman Wajib Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi
Universitas Brawijaya, Malang.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| 8


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

You might also like