Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kerja Praktek Final
Laporan Kerja Praktek Final
HIDAYATUL FITRIANA
NRP. 4314100116
Dosen Pembimbing :
NIP. 195610051984031004
SURABAYA
2017
1
2
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
HIDAYATUL FITRIANA
NRP. 04311440000116
3
PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA
SUMMARY
Docking process is a project that consists of some of the work to repair the damage as well
as periodic ship maintenance processes to improve the performance of the ship when
operating at the specified area. The workmanship maintenance and repair of ships, there are
several factors obstacle factors include the amount of labor and time, as well as the
construction of the repaired vesselwhich may result in delays in ship repair project of a
predetermined time. In this study, KM. Heng Heng repair list modeling was performed uses
Microsoft Project 2010 software to figure out critical paths by entering job type data, job
duration, number of workers, start and finish of work. From result of modeling repair list
KM. Heng Heng obtained one critical path with 22 critical job (total slack = 0) on the job
number 1 – 2 - 3 - 4 - 5 – 18 -19 – 20 - 21 - 25 – 31 - 35 – 36 - 37 – 34 - 28 – 39 - 40 – 41 -
42 - 43 - 44. At RL modeling KM. Heng Heng using Microsoft Project with the start of the
work docking on July 7, 2017 and the completion of the work undocking on July 27, 2017.
However based on the docking report, KM. Heng Heng undocking on July 30, 2017 3-day
difference slower than modeling results estimates.
4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “Pemodelan Repair List KM. Heng
Heng dengan Menggunakan Software Microsoft Project untuk Mengetahui Jalur Kritis”
dengan baik. Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi prasyarat Mata Kuliah
Kerja Praktek serta sebagai bentuk dokumentasi segala kegiatan yang telah penulis lakukan
selama dua bulan Kerja Praktek di PT ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA.
Laporan Kerja Praktek ini membahas tentang pemodelan repair list KM. Heng Heng beserta
durasi pekerjaan di software Microsoft Project untuk mengetahui jalur kritis agar dapat
dilakukan percepatan pekerjaan.
Dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini, penulis sadar bahwa masih terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan agar kedepannya penulis dapat menyusun laporan yang lebih baik lagi. Penulis
berharap semoga hasil pembelajaran dari Kerja Praktek ini dapat berguna baik bagi penulis
sendiri maupun pihak-pihak lain yang telah membaca.
Penulis
5
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
dalam pelaksanaan Kerja Praktek maupun dalam penulisan laporan ini, meliputi :
1. Keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
2. Direksi dan SDM PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA khususnya
Bapak Syaiful Arief, S.E. dan Bapak Khoirul Fathoni, S.H. yang telah bersedia
menerima penulis untuk kerja praktek di perusahaan ini.
3. Bapak Miftahur Rozak, S.T. selaku Manajer Reparasi dan Rekayasa Umum yang
telah membimbing dan memberikan ilmu kepada penulis selama kerja praktek.
4. Bapak Asrul Arief, S.T. (PPC), Mas Syamsul Arifin, A.Md. (PPC), Mas Moh. Hosen,
S.T. (Pimpro Reparasi), Mas Andreansyah Aditiya, A.Md. (Pimpro Reparasi), Bapak
Budi W. (Pimpro Reparasi), Mas Edi (Admin Reparasi), Bapak Rachmat Riyadi
(Koordinator Sandblasting), Bapak Veras (Kepala Bengkel Propulsi) yang telah
membimbing dan memberikan pengetahuan serta tugas kepada penulis ketika di
lapangan maupun di kantor.
5. Manajer dan staff Divisi Bangunan Baru, Manajer dan staff Divisi QA-QC, Manajer
dan staff Divisi Engineering, Biro QHSE, Kepala dan staff Bengkel Propulsi, Kepala
dan staff Bengkel Outfitting, Kepala dan staff Bengkel Konstruksi, Tim Limbung, OS
dan ABK PT. Dharma Lautan Utama yang telah memberikan pengetahuan kepada
penulis ketika di lapangan.
6. Bapak Prof. Ir. Mukhtasor, M.Sc, Ph.D. dan Bapak Ir. Imam Rochani, M.Sc. selaku
dosen wali penulis dan dosen pembimbing yang telah memberikan kritik dan saran
atas pelaksanaan Kerja Praktek ini.
7. Bapak Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik
Kelautan atas perizinan Kerja Praktek yang diberikan.
8. Bapak Dr. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc., selaku dosen koordinator Kerja Praktek.
9. Teman-teman Kerja Praktek (Nabila, Aisyah, Azzahra, Ryanmizar, Indra, Adi, Sion,
David, Hadi, Candra, Fahri) dan teman-teman angkatan 2014 MAELSTROM yang
senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan serangkaian
Kerja Praktek ini.
6
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................................................i
SURAT PERMOHONAN KERJA PRAKTEK ....................................................................ii
SURAT PENERIMAAN KERJA PRAKTEK ......................................................................iii
SURAT SELESAI KERJA PRAKTEK.................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................v
SUMMARY ...........................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................vii
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................3
1.4 Manfaat .........................................................................................................................3
1.5 Batasan Masalah ...........................................................................................................4
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek ..............................................................4
1.7 Tempat dan Waktu Kerja Praktek .................................................................................5
1.8 Lingkup Kerja Praktek ..................................................................................................5
7
BAB IV PROSEDUR ANALISIS
4.1 Diagram Alir Analisis ...................................................................................................19
4.2 Penjelasan Diagram Alir Analisis .................................................................................20
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan .......................................................................................................................36
6.2 Saran .............................................................................................................................37
LAMPIRAN
8
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data hasil pengamatan pekerjaan reparasi KM. Heng Heng 22
Tabel 5.2 Daftar pekerjaan, durasi dan predecessor reparasi KM. Heng Heng 28
Tabel 5.3 Perhitungan LET, EET dan Total Slack RL KM. Heng Heng 29
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.5 SPL untuk Sebuah Kegiatan Keluar dari Sebuah Peristiwa 15
9
BAB I
PENDAHULUAN
10
berdampak buruk terhadap kredibilitas galangan tersebut. Selain itu, keterlambatan dalam
penyelesaian proyek dapat menimbulkan biaya tambahan berupa biaya penalti yang harus
ditanggung oleh galangan tersebut, sehingga keuntungan yang diperoleh galangan tersebut
dapat berkurang (Soeharto, 1996).
Dalam proyek diperlukan perencanaan jadwal yang matang dan penganggaran biaya
seminimal mungkin untuk mencegah terjadinya keterlambatan atau pemborosan biaya pada
proyek yang dikerjakan, sehingga waktu penyelesaian dan biaya proyek dapat memberikan
keuntungan maksimal untuk pihak galangan (Sutedjo, 2017). Demi kelancaran jalannya
sebuah proyek dibutuhkan manajemen yang akan mengelola proyek dari awal hingga proyek
berakhir, yakni manajemen proyek. Bidang manajemen proyek berkembang karena adanya
kebutuhan dalam dunia industri modern untuk mengkoordinasi dan mengendalikan berbagai
kegiatan yang kian kompleks. Dalam menunjang kegiatan ini akan digunakan program
komputer dalam pelaksanaan manajemen proyek untuk membantu menangani masalah yang
mungkin terjadi dalam proses konstruksi.
Penyusunan jadwal ditujukan untuk menganalisa jalur kritis pekerjaan, berprinsip pada
perhitungan CPM (Critical Path Method). CPM merupakan sebuah alat (tool) utama yang
umum digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan produksi maupun reparasi (Pudjawan,
1995). Hasil penjadwalan ulang dapat mengurangi biaya reparasi kapal. Jalur kritis dapat
diketahui dengan penjadwalan ini, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan permasalahan proyek untuk mempertahankan kualitas dan mutu dari kapal
yang direparasi.
Dalam Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis, kapal yang menjadi objek
pengamatan adalah kapal kargo KM. Heng Heng. Penulis memodelkan Repair List (RL) KM.
Heng Heng dengan menggunakan software Microsoft Project. Setelah RL dimodelkan
kemudian dianalisis LET, EET dan waktu luang (float) dan dicari jalur kritisnya.
11
4. Bagaimana perbandingan hasil pemodelan RL KM. Heng Heng dengan laporan
docking?
1.3 Tujuan
Tujuan umum dari Kerja Praktek ini adalah
1. Memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Praktek.
2. Menambah ilmu dalam bidang manajemen proyek.
3. Menambah pengalaman dan wawasan sebagai bekal karir di kehidupan pasca
kampus.
Tujuan khusus dari Kerja Praktek ini sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
meliputi
1. Mengetahui cara memodelkan Repair List KM. Heng Heng dengan menggunakan
software Microsoft Project.
2. Mengetahui cara menganalisis Latest Event Time (LET), Earliest Event Time
(EET) dan float pada hasil pemodelan RL KM. Heng Heng.
3. Mengetahui cara melakukan analisis jalur kritis pada hasil pemodelan RL KM.
Heng Heng.
4. Mengetahui perbandingan hasil pemodelan RL KM. Heng Heng dengan laporan
docking
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh penulis dari penyusunan Laporan Kerja Praktek adalah :
1. Dapat mengetahui cara memodelkan Repair List KM. Heng Heng dengan
menggunakan software Microsoft Project.
2. Dapat mengetahui cara menganalisis Latest Event Time (LET), Earliest Event
Time (EET) dan float pada hasil pemodelan RL KM. Heng Heng.
3. Dapat mengetahui cara melakukan analisis jalur kritis pada hasil pemodelan RL
KM. Heng Heng.
4. Dapat mengetahui perbandingan hasil pemodelan RL KM. Heng Heng dengan
laporan docking.
12
1. Sesuai dengan prinsipnya, analisis yang dilakukan terhadap KM. Heng Heng.
2. Pemodelan repair list KM. Heng Heng menggunakan software Microsoft
Project.
3. Parameter yang dianalisis pada hasil pemodelan repair list adalah jalur kritis,
EET, LET dan float.
13
Bab ini berisi mengenai jabaran permasalahan yang terjadi dan solusi dalam
menyelesaikan analisis.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari analisis dan saran yang bermanfaat guna
keberlanjutan penelitian di masa yang akan datang.
14
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
15
2.2 Logo Perusahaan
Logo perusahaan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Gambar membentuk huruf ASSI berwarna coklat terang mencerminkan PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia dengan harapan optimis untuk menjadi maintenance facility.
b. Tulisan shipyard berlatar belakang warna coklat tua shipyard / galangan yang kokoh
berdiri diatas daratan, memiliki daya tahan yang kuat, reliability yang handal dan
lingkungan kerja yang nyaman.
c. Dua alun besar & kecil melukiskan nusantara yang terdiri atas samudra dan lautan,
pulau dan kepulauan, terangkai satu - INDONESIA RAYA.
d. Gambar kapal menghadap ke sebelah kanan menunjukkan ruang lingkup pekerjaan
sebagai perawatan dan perbaikan kapal serta pembangunan kapal baru,mengarah
kepada kebaikan dan kejayaan transportasi laut.
16
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia adalah sebagai berikut :
17
BAB III
DASAR TEORI
Galangan kapal adalah merupakan suatu tempat untuk membangun atau mereparasi
kapal – kapal (R.L.Storch, 1995) . Galangan kapal terdiri dari bengkel– bengkel kerja yang
tetap yang mengerjakan bangunan – bangunan baru dan reparasi kapal dari suatu konstruksi
benda terapung yang cukup berat yang terbuat dari baja atau bukan baja pada suatu tempat
yang mempunyai suatu perairan yang cukup luas dan dalam untuk mengapungkan konstruksi
tersebut, mempunyai luasan tertentu dan bekerja terus – menerus sepanjang tahun jadi secara
mendasar suatu galangan kapal harus memiliki (Syafi’i dkk., 2006).
18
Pelaksanaan pekerjaan reparasi dikategorikan dalam 3 macam yaitu (Soeharto dan
Soejitno, 1996 ):
1. Docking repair Docking repair dilaksanakan khususnya untuk mereparasi
ataupun merawat bagian – bagian kapal yang berada dibawah garis air. Pekerjaan tersebut
meliputi:
2. Floating repair Floating repair dilaksanakan untuk mereparasi atau merawat kapal
pada tempat – tempat yang berada diatas garis air atau di dalam kapal.
3. Running repair Running repair merupakan pelaksanaan reparasi kapal dimana kapal
yang akan di reparasi berada diluar area galangan. Dengan demikian tenaga galangan
mendatangi tempat / lokasi dimana kapal tersebut berada.
Network planning atau jadwal jaringan kerja dibutuhkan untuk koordinasi dan
pengurutan kegiatan-kegiatan proyek yang kompleks, saling berhubungan dan saling
tergantung satu sama lain. Penggunaan network planning bertujuan agar perencanaan dan
pengawasan semua kegiatan dapat dilakukan secara sistematis sehingga dapat diperoleh
efisiensi kerja. Urutan pekerjaan digambarkan dalam diagram jaringan (network diagram)
atau arrow diagram, dimana diagram jaringan ini menggunakan simbol:
19
Gambar 3.2. Simbol Network Diagram
Dalam Tugas Akhir Barlian (2012), menurut Hayun (2005) penggunaan simbol-simbol
di atas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Di antara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak
panah;
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian;
3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor
tinggi;
4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial
event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event).
A B
3. Kegiatan C dan D baru akan dimulai apabila kegiatan A dan B telah selesai
A
C
B D
20
4. Kegiatan C tergantung dari kegiatan A dan X (dummy). Oleh karena X
(dummy) tergantung pada kegiatan B, maka kegiatan C tergantung dari kegiatan A dan B.
Kegiatan D tergantung oleh kegiatan B saja.
A C
B D
A
u
C
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam network planning adalah pembuatan
Work Breakdown Structure (WBS). WBS merupakan penguraian dari pekerjaan yang harus
diselesaikan untuk mendapatkan hasil proyek. Manfaat dari WBS adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi kompleksitas;
2. Fasilitas penjadwalan dan pengendalian;
3. Estimasi biaya (cost estimation);
4. Penyusunan anggaran (cost budgeting);
5. Perencanaan manajemen resiko ( risk management planning);
6. Identifikasi aktivitas (activity definition).
Critical Path Method (CPM) merupakan salah satu metode yang banyak digunakan
dalam analisis network planning. Menurut Pudjawan (1995) CPM merupakan model
matematika yang menghitung waktu tercepat yang mungkin untuk saat mulai dan selesainya
masing-masing pekerjaan dan waktu terlambat yang mungkin untuk saat mulai dan selesainya
21
masing-masing pekerjaan. Jalur kritis (critical path) merupakan urutan dari beberapa
pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan jadwal agar keseluruhan proyek dapat
selesai tepat waktu.
SPAi X SPAj
i j
SPAi1
i1 X1
SPAj 22
L1
j
X2
SPAi2
i2 L2
X
i1 j1
SPLi SPLj
L
23
Gambar 3.5. SPL untuk Sebuah Kegiatan Keluar dari Sebuah Peristiwa
Keterangan:
SPLi = SPLj – L (3.3)
X = Kegiatan
j = Peristiwa akhir kegiatan X
i = Peristiwa awal kegiatan X
L = Lama kegiatan X yang diperkirakan
SPLi = Saat paling lambat peristiwa awal
SPLj = Saat paling lambat peristiwa akhir
j1
SPLj1
X1
L1
i
SPLi
X2
j2
L2
SPLj2
Gambar 3.6. SPL untuk Beberapa Kegiatan Keluar dari Sebuah Peristiwa
Keterangan:
SPLi = (SPLjn – Ln) minimum (3.4)
n = Nomor kegiatan (n = 1,2,3...n)
24
Xn = Nama kegiatan ke-n
i = Peristiwa awal bersama dari semua kegiatan-kegiatan Xn
jn = Peristiwa akhir masingmasing kegiatan Xn
SPLjn = Saat paling lambat peristiwa akhir dari kegiatan Xn
Ln = Lama kegiatan Xn yang diperkirakan
SPLi = Saat paling lambat peristiwa awal kegiatan Xn
3. Peristiwa Kritis, Kegiatan Kritis dan Lintasan Kritis
a. Peristiwa Kritis
Peristiwa kritis adalah peristiwa yang tidak mempunyai tenggang waktu; SPA-nya
sama dengan SPL-nya. Jadi untuk kegiatan kritis, SPL dikurangi SPA sama dengan nol.
b. Kegiatan Kritis
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang sangat sensitif terhadap keterlambatan,
sehingga bila sebuah kegiatan kritis terlambat satu hari saja, sedang kegiatan lainnya tidak,
maka proyek akan mengalami keterlambatan selama satu hari. Sifat kritis ini disebabkan
karena kegiatan tersebut harus dimulai pada satu saat (tidak ada mulai paling awal dan tidak
ada mulai paling lambat) dan harus selesai pada satu saat (tidak ada selesai paling awal dan
tidak ada selesai paling lambat). Kesimpulannya berarti:
SPAi = SPLj (3.5)
SPAj = SPLj (3.6)
Keterangan:
L = Lama kegiatan kritis
SPAi = SPA peristiwa awal
SPAj = SPA peristiwa akhir
SPLi = SPL peristiwa awal
SPLj = SPL peristiwa akhir
c. Lintasan Kritis
Lintasan kritis adalah lintasan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan kritis, peristiwa-
peristiwa kritis, dan dummy. Tujuan mengetahui lintasan kritis adalah untuk mengetahui
dengan cepat kegiatan-kegiatan dan peristiwa-peristiwa yang tingkat kepekaannya paling
tinggi terhadap keterlambatan pelaksanaan, sehingga setiap saat dapat ditentukan tingkat
prioritas kebijakan proyek, yaitu terhadap kegiatan-kegiatan kritis dan hampir kritis. Lintasan
kritis selama jangka waktu pelaksanaan proyek kemungkinan berubah-ubah, hal ini
disebabkan terjadinya keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang besar melebihi batas
toleransi.
25
4. Waktu Luang/Float
Float merupakan sejumlah waktu yang tersedia dalam suatu kegiatan, sehingga
memungkinkan penundaan atau perlambatan kegiatan secara sengaja/tidak sengaja, tetapi
penundaan tersebut tidak menyebabkan proyek menjadi terlambat dalam penyelesaiannya.
Float dibagi menjadi 3, yakni:
a. Total Float
Sejumlah waktu yang tersedia untuk keterlambatan/perlambatan kegiatan tanpa
mempengaruhi proyek secara keseluruhan.
Total Float = SPLj – L – SPAi (3.7)
L = durasi kegiatan
b. Free Float
L = durasi kegiatan
c. Independent Float
Jangka waktu antara SPA peristiwa akhir (SPAj/EETj) kegiatan yang bersangkutan
dengan selesainya kegiatan yang bersangkutan j bila kegiatan tersebut dimulai pada SPL
peristiwa awal (LETi).
L = durasi kegiatan
26
BAB IV
PROSEDUR ANALISIS
MULAI
STUDI LITERATUR
KESIMPULAN
SELESAI
27
Studi literatur merupakan aktivitas mengumpulkan sumber-sumber referensi
terkait pengerjaan analisis. Literatur yang digunakan bisa berupa buku, Tugas
Akhir, codes, jurnal maupun publikasi-publikasi yang terbit di waktu sebelumnya
yang membahas hal yang berkaitan dengan analisis yang dilakukan.
b. Data
Data didapatkan penulis sebagai bahan untuk melakukan analisis. Data diberikan
langsung oleh PPC (Project Planning Control) berupa Repair List KM. Heng
Heng dan data-data lain yang diperlukan dalam analisis.
c. Pengamatan pekerjaan docking KM. Heng Heng
Dari data Repair List untuk mendapatkan volume pekerjaan dan durasi, perlu
dilakukan pengamatan pekerjaan docking dilakukan pada KM. Heng Heng di dock
launching way pada 7 Juli 2017 sampai 30 Juli 2017.
d. Pemodelan repair list KM. Heng Heng pada Microsoft Project
Data Repait List dan hasil pengamatan pekerjaan docking KM. Heng Heng
dimodelkan menggunakan software Microsoft Project.
e. Analisis LET, EET dan float
Analisis dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Project dan metode
Critical Path Method.
f. Analisis jalur kritis
Analisis dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Project.
28
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Pemodelan Repair List KM. Heng Heng dengan Microsoft Project
5.1.1 Data dan Ukuran Utama KM. Heng Heng
Data KM. Heng Heng didapatkan dari Repair List (RL) yang diberikan oleh PT.
Adiluhung Saranasegara Indonesia dan hasil pengamatan pekerjaan reparasi yang dilakukan
oleh penulis. Data tersebut digunakan untuk pemodelan di software Microsoft Project.
Ukuran utama KM. Heng Heng yang akan diperbaiki adalah sebagai berikut :
Nama kapal : KM. Heng Heng
Pemilik kapal : PT. Citrabaru Adinusantara
Tipe kapal : Penyeberangan
LOA : 70,60 m
B : 11,20 m
H : 6,27 m
T : 2,90 m
GRT : 1209 ton
Jenis survey : Annual survey
29
Tabel 5.1 Data hasil pengamatan pekerjaan reparasi KM. Heng Heng
30
5.1.2 Jenis-jenis Pekerjaan Reparasi pada KM. Heng Heng
1. Pekerjaan pada Konstruksi Badan Kapal
a. Pembersihan dan pengecatan lambung kapal BGA (bottom) yang meliputi
pekerjaan :
Pembersihan dengan scrapping
Pencucian air tawar dengan water jet
Dilakukan sandblasting
Pengecatan Anti Corrosion 1 (AC 1)
Pengecatan sealer (AC 2)
Pengecatan Anti Fouling (AF)
Pembuatan garis air
b. Pengukuran ketebalan plat dengan Ultrasonic Test
c. Penggantian plat (replating)
31
Dilakukan sandblasting
Pengecatan Anti Corrosion 1 (AC 1)
Pengecatan sealer (AC 2)
f. Pembuatan gambar shell expansion hasil UT dan replating
g. Pembersihan, perawatan dan pengecatan draft dan plimsoll
h. Penggantian baru zinc anode
2. Pekerjaan pada peralatan dan perlengkapan kapal
a. Unit sea chest kisi-kisinya dibuka, disekrap, dibersihkan, cuci air tawar, dicat
AC, AF dan selesai dipasang kembali
b. Katub sea chest dirawat dan diperiksa klas
c. Jangkar beserta rantai diturunkan, digelar, dibersihkan, dikalibrasi, diperiksa
klas, dicat bintuminous kemudian dipasang kembali
32
Gambar 5.4 Pengecekan kelurusan shaft propeller KM. Heng Heng
c. Pekerjaan pada unit kemudi yang meliputi :
Check clerance bantalan tongkat kemudi, apabila longgar dicabut
5.1.3 Cara Memodelkan Repair List dengan Microsoft Project
Untuk dapat memodelkan Repair List (RL) KM. Heng Heng diperlukan data jenis-
jenis pekerjaan, durasi pekerjaan dan ketergantungan antar pekerjaan (predecessor). Untuk
menentukan start dan finish suatu pekerjaan mengacu pada jam kerja PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia. Dengan ketentuan jam kerja sebagai berikut :
Nama perusahaan : PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia
Hari kerja : Senin s.d Sabtu
Jam kerja : Senin s.d Jum’at 08.00 – 16.30 WIB, Sabtu 08.00 – 11.30 WIB
Istirahat : Senin s.d Kamis 11.30 – 12.30 WIB, Jum’at 11.00 – 13.00
WIB
33
34
35
Tabel 5.2 Daftar pekerjaan, durasi dan predecessor reparasi KM. Heng Heng pada Task Sheet
Microsoft Project
Untuk mengetahui network diagram dari hasil input daftar pekerjaan, durasi dan
predecessor dapat dilihat pada menu view, pilih network diagram. Hasil pemodelan network
diagram Repair List KM. Heng Heng yang lebih jelas terdapat pada lampiran.
Gambar 5.5 Tampilan network diagram Repair List KM. Heng Heng
5.2 Analisis LET, EET dan Total Slack pada Hasil Pemodelan Repair List KM. Heng
Heng
36
Tabel 5.3 Perhitungan LET, EET dan Total Slack RL KM. Heng Heng
Dalam perhitungan EET (Earliest Event Time), LET (Latest Event Time) dan Total
Slack digunakan metode jalur kritis atau sering dikenal dengan sebutan Critical Path Method
(CPM). Untuk menghitung EET, LET dan total slack dalam pemodelan Repair List KM.
Heng Heng menggunakan konsep dasar waktu CPM dengan persamaan :
37
a) EET2 = EET1 + D
b) LET1 = LET2 - D
c) Total slack = LET1 - EET1
Dimana ; EET2 = Saat paling awal pekerjaan 2
EET1 = Saat paling awal pekerjaan 1
LET2 = Saat paling lambat pekerjaan 2
LET1 = Saat paling lambat pekerjaan 1
D = Durasi pekerjaan yang diperkirakan
5.3 Analisis Jalur Kritis pada Hasil Pemodelan Repair List KM. Heng Heng
Untuk menentukan pekerjaan kritis pada hasil pemodelan RL KM. Heng Heng dapat
dilihat dari total slack setiap pekerjaan. Jika total slack = 0 maka pekerjaan tersebut dikatakan
sebagai pekerjaan kritis. Jalur kritis merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan kritis.
Tujuan mengetahui jalur kritis adalah untuk mengetahui dengan cepat kegiatan-kegiatan yang
rawan terhadap keterlambatan pelaksanaan sehingga setiap saat dapat ditentukan tingkat
prioritas kebijaksanaan proyek. Dalam hasil pemodelan RL KM. Heng Heng di Microsoft
Project dapat ditentukan pekerjaan-pekerjaan kritis dengan cara pada menu Task Sheet klik
Add New Column, pilih Critical.
38
Gambar 5.6 Pekerjaan-pekerjaan kritis RL KM. Heng Heng pada menu Task Sheet
39
Gambar 5.7 Pekerjaan-pekerjaan kritis RL KM. Heng Heng pada menu Task Sheet
40
Gambar 5.8 Pekerjaan-pekerjaan kritis RL KM. Heng Heng pada menu Task Sheet
Sedangkan untuk menentukan jalur kritis pada menu Network Diagram klik view,
pilih highlight “Critical” seperti pada gambar dibawah ini.
41
Gambar 5.9 Cara untuk memunculkan jalur kritis pada network diagram
Pada hasil pemodelan RL KM. Heng Heng menggunakan Microsoft Project terdapat 1
jalur kritis yaitu pada pekerjaan nomor 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 18 – 19 – 20 – 21 – 25 – 31 – 35 –
36 – 37 – 34 – 28 – 39 – 40 – 41 – 42 – 43 – 44 atau pada pekerjaan :
START – Kapal naik dock – Pembersihan dengan scrapping (80%) – Dilaksanakan UT –
Pencucian air tawar dengan water jet BGA – Pemotongan plat yang tipis dan keropos 12 titik
– Penggantian dan pengelasan plat yang tipis dan keropos 12 titik – Pembuatan gambar shell
expansion disertai hasil UT – Pelaksanaan vacum test pada replating plat posisi BGA –
Dilakukan sandblasting BGA/bottom – Dilakukan sandblasting AGA/bottop – Dilakukan
sandblasting AGA/topside – Pengecatan AC 1 AGA/topside – Pengecatan sealer
AGA/topside – Pengecatan finishing AGA/bottop - Pengecatan AF BGA/bottom –
Penggantian zinc anode baru – Pemasangan shaft propeller – Pemasangan propeller –
Pemasangan daun kemudi – Kapal turun dock – FINISH.
5.4 Perbandingan Hasil Pemodelan RL KM. Heng Heng dengan Laporan Docking
Berdasarkan hasil pemodelan RL KM. Heng Heng pada Microsoft Project dengan
mulainya pekerjaan kapal naik dock pada tanggal 7 Juli 2017 dan selesainya pekerjaan kapal
turun dock pada 27 Juli 2017. Namun berdasarkan laporan docking, kapal turun dock pada
tanggal 30 Juli 2017 selisih 3 hari lebih lambat dari perkiraan hasil pemodelan.
42
Keterlambatan proyek reparasi KM. Heng Heng ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
1. Kapal dinaikkan ke dock balon 2x, pada saat penaikan pertama penataan bantalan
kurang pas sehingga kapal kurang naik.
2. Pada saat vacum test plat hasil replating posisi BGA, masih terdapat kebocoran
sehingga perlu dilakukan pengelasan ulang.
3. Setelah dilakukan pengecatan sealer BGA, masih terdapat plat yang tipis dan keropos
sehingga harus dipotong dan diganti plat baru (replating).
43
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pemodelan dan analisis yang telah dilakukan terhadap Repair List KM.
Heng Heng, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Pemodelan RL menggunakan microsoft project dengan ketentuan jam kerja
Senin s.d Jum’at 08.00 – 16.30 WIB, Sabtu 08.00 – 11.30 WIB dan jam
istirahat Senin s.d Kamis 11.30 – 12.30 WIB, Jum’at 11.00 – 13.00 WIB
dengan hasil terdapat 1 jalur kritis.
2. Pada hasil analisis EET, LET dan slack setiap pekerjaan menggunakan
Critical Path Method (CPM) terdapat 22 pekerjaan kritis dengan slack = 0.
3. Hasil pemodelan RL KM. Heng Heng menggunakan Microsoft Project
terdapat 1 jalur kritis yaitu pada pekerjaan nomor 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 18 – 19 –
20 – 21 – 25 – 31 – 35 – 36 – 37 – 34 – 28 – 39 – 40 – 41 – 42 – 43 – 44 atau
pada pekerjaan START – Kapal naik dock – Pembersihan dengan scrapping
(80%) – Dilaksanakan UT – Pencucian air tawar dengan water jet BGA –
Pemotongan plat yang tipis dan keropos 12 titik – Penggantian dan pengelasan
plat yang tipis dan keropos 12 titik – Pembuatan gambar shell expansion
disertai hasil UT – Pelaksanaan vacum test pada replating plat posisi BGA –
Dilakukan sandblasting BGA/bottom – Dilakukan sandblasting AGA/bottop –
Dilakukan sandblasting AGA/topside – Pengecatan AC 1 AGA/topside –
Pengecatan sealer AGA/topside – Pengecatan finishing AGA/bottop -
Pengecatan AF BGA/bottom – Penggantian zinc anode baru – Pemasangan
shaft propeller – Pemasangan propeller – Pemasangan daun kemudi – Kapal
turun dock – FINISH.
4. Hasil pemodelan RL KM. Heng Heng pada Microsoft Project dengan
mulainya pekerjaan kapal naik dock pada tanggal 7 Juli 2017 dan selesainya
pekerjaan kapal turun dock pada 27 Juli 2017. Namun berdasarkan laporan
docking, kapal turun dock pada tanggal 30 Juli 2017 selisih 3 hari lebih lambat
dari perkiraan hasil pemodelan.
44
6.2 Saran
1. Setiap tahap-tahap pekerjaan yang dilakukan pada proses reparasi kapal harus selalu
diawasi dengan baik agar tidak terjadi keterlambatan pada setiap pekerjaan.
2. Sistem dalam perencanaan proyek reparasi kapal dan koordinasi tim kerja harus
diperbaiki agar tidak banyak terjadi keterlambatan seperti yang dialami pada proyek
ini.
3. Kedisiplinan karyawan ditingkatkan agar meminimalkan terjadinya keterlambatan
pada proyek.
45
LAMPIRAN
46
47
48
49